BAB III METODE PENELITIAN - UKSW · 2018. 9. 5. · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran...

19
31 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III tentang metode penelitian ini, berturut-turut akan dibahas mengenai setting penelitian, karakteristik subjek penelitian, variabel dalam PTK, prosedur penelitian, dan cara pengumpulan datanya, indicator keberhasilan, teknik analisis data dan validitas data. 3.1 Setting dan Karakteristik subjek penelitian Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai dua hal pokok, yakni setting penelitian dan karakteristik penelitan. 3.1.1 Setting Penelitian Setting penelitian ini akan membantu bagaimana cara kita melaksanakan penelitian tersebut, dalam setting penelitian ini akan dibahas tentang waktu penelitian dan tempat penelitian. 3.1.1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan yaitu bulan januari sampai april 2015. Bulan januari-februari peneliti mulai mengadakan persiapan, yaitu menyusun proposal penelitian dan instrumennya. Pada bulan april awal peneliti mulai melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus I. Pada bulan april pertengahan peneliti melakukan tindakan kelas siklus II. Setelah itu bulan mei awal peneliti mulai membuat hasil penelitian.

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN - UKSW · 2018. 9. 5. · Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran...

  • 31

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    Pada bab III tentang metode penelitian ini, berturut-turut akan dibahas

    mengenai setting penelitian, karakteristik subjek penelitian, variabel dalam PTK,

    prosedur penelitian, dan cara pengumpulan datanya, indicator keberhasilan, teknik

    analisis data dan validitas data.

    3.1 Setting dan Karakteristik subjek penelitian

    Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai dua hal pokok, yakni setting

    penelitian dan karakteristik penelitan.

    3.1.1 Setting Penelitian

    Setting penelitian ini akan membantu bagaimana cara kita melaksanakan

    penelitian tersebut, dalam setting penelitian ini akan dibahas tentang waktu

    penelitian dan tempat penelitian.

    3.1.1.1 Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan yaitu bulan januari sampai april 2015.

    Bulan januari-februari peneliti mulai mengadakan persiapan, yaitu menyusun

    proposal penelitian dan instrumennya. Pada bulan april awal peneliti mulai

    melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus I. Pada bulan april pertengahan

    peneliti melakukan tindakan kelas siklus II. Setelah itu bulan mei awal peneliti

    mulai membuat hasil penelitian.

  • 32

    Tabel 3.1

    Waktu Penelitian

    Pelaksanaan

    penelitian

    Januari Februa

    ri

    Maret April Mei

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    Proposal

    PTK

    Siklus I

    Perencanaan

    Tindakan

    Observasi

    Refleksi

    Siklus II

    Perencanaan

    Tindakan

    Observasi

    Refleksi

    Pelaporan

    Penelitian dilakukan pada bulan januari sampai april semester 2 tahun

    pelajaran 2014/2015, peneliti mengambil mata pelajaran IPS pokok bahasan

    perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi dan masalah sosial

    sesuai dengan SK dan KD yang bertepatan dengan alokasi waktu semester 2 yang

    disesuaikan dengan program semester (promes) yang terdapat di SD Negeri

    PLUMBON 1 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

    3.1.1.2 Tempat Penelitian

    Penelitian ini akan dilaksanakan dikelas 4 SD Negeri PLUMBON 1

    Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Penelitian yang dilakukan pada mata

    pelajaran IPS semester 2 dengan pokok bahasan perkembangan teknologi

    produksi, komunikasi dan transportasi dan masalah sosial.

  • 33

    Sedangkan alasan mengambil lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan,

    sekolah tersebut mudah dijangkau peneliti peneliti pernah bertugas disekolah

    tersebut, relasi yang cukup baik dengan pihak sekolah, sehingga memudahkan

    dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subjek penelitian yang sangat

    sesuai dengan target peneliti.

    3.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian.

    Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah kelas 4 SD Negeri PLUMBON 1

    Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah siswa sebanyak 19 siswa terdiri

    dari 7 anak laki-laki dan 12 anak perempuan.

    Latar belakang subjek penelitian juga dapat dilihat dari lingkungan dan orang

    tua. Sebagian besar siswa yang bersekolah di SD Negeri PLUMBON 1 Kecamatan

    Suruh Kabupaten Semarang tersebut adalah anak petani dan pendidikan orang

    tuanya hanya tamat SD, sehingga pola asuh mereka sangat kurang. Berdasarkan

    wawancara dengan guru kelas banyak siswa yang jarang mengerjakan pekerjaan

    rumah karena orang tua kurang dalam membimbing anaknya belajar dirumah.

    Sehungga tidak dipungkiri siswa tidak belajar dirumah selain belajar disekolah.

    Hal ini berpengaruh pada hasil belajar siswa.

    Karakteristik siswa kelas 4 juga berbeda-beda. Darisegi kognitif, menurut

    penuturan guru kelas 4 tercatat siswa yang taraf kognitifnya tergolong baik dan

    kurang seimbang. Jadi peningkatan proses pembelajaran yang berkualitas masih

    perlu dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar yang optimal.

    3.2 Variabel Penelitian

    Ada tiga variabel dalam penelitian ini, yaitu 1 variabel bebas atau independen

    dan 2 variabel terikat atau dependen. Variabel tersebut adalah sebagai berikut:

    a. Variabel bebas (X)

    Merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam

    penelitian ini adalah metode picture and picture. Model pembelajaran picture and

    picture pada dasarnya merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat

    menjawab persoalan bagaimana belajar itu bermakna, menyenangkan, kreatif, dan

    sesuai dengan realita yang ada serta lebih melibatkan siswa aktif belajar, baik

    secara mental, intelektual, fisik, maupun social.

  • 34

    b. Variabel terikat (Y)

    Merupakan variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel bebas. Dalam

    penelitian ini variabel terikat adalah motivasi dan hasil belajar IPS. Hasil belajar

    adalah perubahan perilaku yang disengaja melalui proses belajar dengan usaha

    yang maksimal untuk memperoleh tingkat keberhasilan yang dinyatakan dalam

    bentuk nilai setelah diketahui melalui evaluasi pembelajaran. Perubahan tersebut

    dalam bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Sedangkan motivasi adalah

    rangsangan atau dorongan yang muncul pada dalam diri manusia untuk

    bekerjasama secara optimaluntuk mencapai tujuan.

    3.3 Prosedur Penelitian

    Rencana tindakan dalam penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 (dua)

    siklus. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model spiral dengan siklus yang

    berisi tahapan-tahapan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi menurut

    Arikunto 2009:16.

    Gambar 3.1

    Prosedur PTK

    Perencanaan

    SIKLUS I

    Pengamatan

    Perencanaan

    Refleksi

    ?

    Pelaksanaan

    Perencanaan

    Siklus II

    Pelaksanaan Refleksi

  • 35

    3.3.1 Siklus 1

    a. Perencanaan

    Peneliti mengidentifikasi data baik dari dokumentasi maupun dari observasi

    serta wawancara dengan guru kelas 4 maupun kepala sekolah. Menyusun Rencana

    Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPS dengan menggunakan

    metode picture and picture pada materi Perkembangan Teknologi

    produksi,komunikasi, transportasi dan Masalah Sosial.

    b. Tindakan/Pelaksanaan

    Pelaksanaan kegiatan penelitian pada siklus I dan II dilaksanakan tiga kali

    pertemuan. Dalam setiap kali pertemuan siklus pertama dan suklus kedua akan

    dilaksanakan langkah-langkah kegiatan sebagai berikut:

    1) Melakukan apersepsi, yaitu mengajak siswa bernyanyi mengenai materi yang

    akan dibahas dan mengajukan pertanyaan mengenai materi yang akan

    disampaikan.

    2) Menyampaikan tujuan pembelajaran

    3) Menjelaskan materi pelajaran melalui pengamatan terhadap gambar

    4) Guru menunjukkan atau memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan

    dengan materi

    5) Guru membagi siswa kedalam beberapakelompok

    6) Guru membimbing siswa pada saat siswa mengerjakan tugas kelompok

    7) Guru memanggil atau menunjuk siswa secara bergantian memasang atau

    mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.

    8) Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut.

    9) Dari alasan atau urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep

    atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai

    10) Kesimpulan atau rangkuman

    11) Revisi.

    c. Pengamatan/Observasi

    Pengamatan dilakukan oleh observer (guru kelas 5) dengan mengamati

    kegiatan pembelajaran dengan lembar observasi. Observasi pada penelitian ini

  • 36

    dilakukan terhadap kegiatan belajar mengajar dengan penggunaan metode picture

    and picture.

    d. Refleksi

    Refleksi merupakan analisis hasil observasi dan hasil tes. Refleksi pada siklus

    I dilaksanakan segera setelah tahapan implementasi / tindakan dan observer

    selesai.semua data yang diperoleh akan akan dipaparkan baik data evaluasi siswa

    maupun hasil observasi pembelajaran yang dilakukan guru. Hasil refleksi siklus I

    digunakan sebagai dasar untuk perbaikan dan merencanakan tindakan pada siklus

    berikutnya.

    3.3.2 Siklus II

    a. Perencanaan

    1) Menyusun rencana pembelajaran dengan pokok bahasan masalah sosial

    dengan menerapkan metode picture and picture.

    2) Menyiapkan metode pembelajaran picture and picture dengan materi masalah

    sosial.

    3) Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa untuk mengamati kegiatan

    situasi dan kondisi selama proses belajar mengajar berlangsung

    4) Menyiapkan evaluasi dengan pokok bahasan masalah sosial

    b. Tindakan/Pelaksanaan

    Pelaksanaan kegiatan pada siklus II dilaksanakan 3 kali pertemuan. Dalam

    setiap kali pertemuan siklus pertama dan siklus kedua akan dilaksanakan langkah-

    langkah sebagai berikut:

    1) Guru menyampaikan kompetensi yangakan dicapai

    2) Melakukan apersepsi, yaitu mengajak siswa bernyanyi mengenai materi yang

    akan dibahas dan mengajukan pertanyaan mengenai materi yang akan

    disampaikan.

    3) Menyampaikan tujuan pembelajaran

    4) Menjelaskan materi pelajaran melalui pengamatan terhadap gambar

    5) Guru menunjukkan atau memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan

    dengan materi

    6) Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok

  • 37

    7) Guru membimbing siswa pada saat siswa mengerjakan tugas kelompok

    8) Guru memanggil atau menunjuk siswa secara bergantian memasang atau

    mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.

    9) Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut.

    10) Dari alasan atau urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep

    atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai

    11) Kesimpulan atau rangkuman

    12) Melakukan evaluasi.

    c. Pengamatan (observasi)

    Pengamatan dilakukan oleh observer (guru kelas 5) dengan mengamati

    kegiatan pembelajaran kegiatan guru dan siswa sebelum, selama dan sesudah

    proses tindakan siklus II dengan lembar observasi.

    d. Refleksi

    Refleksi merupakan analisis hasil observasi dan tes. Refleksi pada siklus II

    dilaksanakan segera setelah tahapan implementasi / tindakan dan observer

    selesai.semua data yang diperoleh akan akan dipaparkan baik data evaluasi siswa

    maupun hasil observasi pembelajaran yang dilakukan guru. Hasil refleksi siklus II

    diharapkan dapat memenuhi indikator penelitian yang telah ditetapkan, ketuntasan

    hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri PLUMBON 1 Kecamatan Suruh

    Kabupaten Semarang

    3.4 Jenis Data Dan Cara Pengumpulan

    Data dan cara pengumpulan data sangat penting dilakukan dalam penelitian,

    karena dengan adanya data kita bisa mengetahui apa saja yang kita rencanakan

    dalam penelitian. Pada bagian ini akan dibahas dua hal pokok, yakni jenis data dan

    pengumpulan data. Untuk lebih rinci akan dipaparkan dibawah ini :

    3.4.1 jenis data

    Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

    1) Data kualitatif yaitu hasil penilaian kinerja guru dalam pembelajaran

    menggunakan metode picture and picture yang dilakukan guru.

    2) Data kuantitatif hasil belajar siswa kelas 4 melalui tes tertulis pada setiap akhir

    pertemuan pra siklus, siklus I dan siklus II.

  • 38

    3.4.2 Cara Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data dalam penelitian untuk mengetahui peningkatan

    ketuntasan hasi belajar siswa kelas 4 SD Negeri PLUMBON 1 Kecamatan Suruh

    Kabupaten Semarang dalam mata pelajaran IPS setelah memperoleh tindakan :

    3.4.2.1 Observasi

    Poerwanto (Heri Jauhari, 2010:48) mengatakan observasi adalah metode atau

    cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai

    tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara

    langsung. Untuk mengetahui perkembangan aktivitas belajar siswa dilakukan

    teknik observasi. Observer bertugas untuk melakukan pengamatan dan penilaian

    melalui pengisian lembar aktivitas siswa dan kegiatan mengajar guru pada setiap

    pertemuan. Observasi dilakukan dikelas 4 SD Negeri PLUMBON 1 Kecamatan

    Suruh Kabupaten Semarang oleh peneliti. Dalam penelitian ini dapat dilihat

    dilampiran.

    3.4.2.2.Dokumentasi

    Berdasarkan Sukmadinata (2005), studi documenter merupakan suatu

    teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-

    dokumen baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Metode ini peneliti

    gunakan untuk memperoleh data awal tentang nama siswa, nomor induk, nilai hasil

    ulangan siswa kelas 4 SD khususnya pada mata pelajaran IPS semester 2 tahun

    2014/2015.

    3.4.2.3 Tes

    Menurut sudjana (2009:35) tes adalah sebagai alat penilaian adalah

    pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari

    siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (ter tertulis), atau dalam

    bentuk perbuatan (tes tindakan). Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan

    mengukur hasil belajar siswa.

    Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar

    mengajar yang dilakukan akhir kegiatan tiap-tiap siklus (post tes) oleh peneliti,

    dengan memberikan sejumlah soal tes kepada subjek penelitian. Dalam

    pengumpulan data alat yang digunakan berupa soal tes yang sesuai materi.

  • 39

    3.4.2.4. Angket

    Angket diberikan untuk mengetahui motivasi siswa dalam mengikuti

    pembelajaran IPS. Angket motivasi belajar digunakan untuk mengungkap

    motivasi belajar subjek, dirancang berdasarkan aspek-aspek. Enam aspek ini

    termuat dalam item pertanyaan 18 positif dan 18 negatif.

    Tabel 3.2

    Kisi-kisi Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran IPS

    No. Indikator Motivasi Belajar

    Nomor

    Pernyataan

    Positif

    Nomor

    Pernyataan

    Negatif

    1. Adanya hasrat dan keinginan

    berhasil.

    1,3,6 2,4,5

    2. Adanya dorongan dan kebutuhan

    dalam belajar.

    9,11,12 7,8,10

    3. Adanya harapan dan cita-cita

    masa depan.

    13,14,15 16,17,18

    4. Adanya penghargaan dalam

    belajar.

    19,21,23 20,22,24

    5. Adanya kegiatan yang menarik

    dalam belajar.

    28,29,30 25,26,27

    6. Adanya lingkungan belajar yang

    kondusif.

    31,33,34 32,35,36

    Tabel 3.3

    Skor Butir Pernyataan Dalam Skala Likert

    Jawaban Pernyataan

    Positif

    Pernyataan

    Negatif

    Sangat Setuju 4 4

    Setuju 3 3

    Tidak Setuju 2 2

    Sangat Tidak Setuju 1 1

  • 40

    Tabel 3.4

    Kategori Motivasi Belajar IPS

    Jarak Interval = Skor maksimal – Skor minimal

    Jumlah kelas interval

    Jarak Interval = 144 − 36

    4=

    108

    4= 27

    No. Skor Kategori Motivasi

    Belajar

    1. Lebih dari 116 Sangat Tinggi

    2. 90 sampai 116 Tinggi

    3. 63 sampai 89 Rendah

    4. 36 sampai 62 Sangat Rendah

    3.4.3 Alat Pengumpulan Data

    Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian untuk mengetahui

    tingkat pemahaman siswa kelas 4 SD dalam mata pelajaran IPS kelas 4 di SD

    Negeri Plumbon 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang dengan menggunakan

    metode picture and picture adalah :

    a. Lembar Observasi

    Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala

    yang tampak pada objek penelitian. Dari segi keterlibatan observer (orang yang

    melakukan observasi), observasi dilakukan dengan observasi partisipan yaitu suatu

    proses pengamatan yang dilakukan oleh observer dengan ikut mengambil bagian

    dalam domain objek yang diamati. Dengan menggunakan metode ini, data yang

    ingin diperoleh adalah untuk mengetahui penggunaan metode picture and picture

    serta perkembangan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan

    menggunakan metode picture and picture.

  • 41

    Tabel 3.4

    Kisi-kisi pengembangan instrumen penilaian pembelajaran melalui metode

    picture and picture.

    Aspek Indikator No Item

    Kegiatan

    awal

    1. Memberikan salam dilanjutkan berdoa

    2. Mengkondisikan kelas

    3. Mengabsen kehadiran siswa

    4. Menyiapkan alat peraga, alat bantu serta buku pelajaran yang akan

    digunakan

    5. Melakukan apersepsi

    1

    2

    3

    4

    5

    Kegiatan

    inti

    1. Menjelaskan materi teknologi produksi

    2. Menunjukkan dan menjelaskan gambar-gambar pembagian kelompok

    3. Memberi arahan kepada siswa apa yang akan dikerjakan.

    4. Membagikan LKS

    5. Mengamati jenis-jenis teknologi

    6. Mengurutkan gambar teknologi produksi sesuai dengan alat peraga

    7. Menunjuk siswa secara bergantian untuk memasangka/mengurutkan

    gambar

    8. Meminta siswa yang belum mengerti untuk bertanya

    9. Membuat rangkuman

    10. Membuat kesimpulan dari materi yang dipelajari

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    Kegiatan

    akhir

    1. Melakukan refleksi

    2. Memberikan evaluasi

    3. Melakukan pemantapan

    4. Melakukan tindak lanjut

    1

    2

    3

    4

    Tabel 3.5

    Kategori Lembar Observasi

    Implementasi Model Pembelajaran Picture and Picture

    Jarak Interval = Skor maksimal – Skor minimal

    Jumlah kelas interval

    Jarak Interval = 76 − 19

    4=

    57

    4= 14

    Skor Kategori

    Lebih dari 61 Sangat baik

    48 sampai 61 Baik

    34 sampai 47 Cukup

    19 sampai 33 Kurang

  • 42

    b. Soal Tes

    Soal tes yang diberikan adalah soal tes tertulis yang berbentuk pilihan ganda

    digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam pembelajaran. Tes

    ini diberikan setelah pembelajaran. Adapun kisi-kisi soal dapat dilihat pada tabel

    3.3. dibawah ini:

    Tabel 3.6

    Kisi-kisi soal evaluasi IPS

    Standar

    kompetensi

    Kompetensi

    dasar

    Indikator No

    item

    Ju

    mlah

    item

    Mengenal

    sumber daya

    alam kegiatan

    ekonomi, dan

    kemajuan

    teknologi

    dilingkungan

    kabupaten/kot

    a dan provinsi

    Siklus I

    Mengenal

    perkembangan

    teknologi

    produksi,

    komunikasi dan

    transportasi serta

    pengalaman

    menggunakanny

    a

    Siklus II

    Mengenal

    permasalahan

    sosial

    daerahnya.

    1. Membandingkan persamaan dan

    perbedaan jenis-jenis

    teknologi produksi yang

    digunakan masyarakat

    pada masa lalu dan masa

    kini

    1,2

    ,3,4,5,6

    ,7,

    7

    2. Membandingkan persamaan dan

    perbedaan jenis-jenis

    teknologi produksi yang

    digunakan masyarakat

    pada masa lalu dan masa

    kini

    8,9

    ,10,11,

    12,13,1

    4,

    7

    3. Membandingkan persamaan dan

    perbedaan jenis-jenis

    teknologi produksi yang

    digunakan masyarakat

    pada masa lalu dan masa

    kini

    15,

    16,17,1

    8,19,20

    6

    4. Mendefinisikan pengertian masalah sosial

    yang terjadi didaerahnya.

    1,2

    ,3,4,5,6

    ,7

    7

    5. Mengenali ciri-ciri masalah sosial

    8,9

    ,10,11,

    12,13,1

    4

    7

    6. Menentukan jenis masalah sosial

    dilingkungan setempat.

    15,

    16,17,1

    8,19,20

    6

    Jumlah 40

  • 43

    c. Lembar Angket

    Lembar angket dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini berisi beberapa butir

    pernyataan dengan menggunakan Skala Likert yang mempunyai gradasi dari sangat

    positif sampai sangat negatif berupa kata-kata antara lain: sangat setuju, setuju,

    tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Skor untuk butir pernyataan yang sifatnya

    positif yaitu sangat setuju (4), setuju (3), tidak setuju (2), dan sangat tidak setuju

    (1). Sebaliknya untuk pernyataan yang bersifat negatif yaitu sangat setuju (1), setuju

    (2), tidak setuju (3), sangat tidak setuju (4). Dengan skala Likert, maka variabel

    yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator

    tersebut dijadikan sebagai titik tolak menyusun butir-butir instrumen yang berupa

    pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden.

    3.5 Indikator Keberhasilan

    Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah dengan

    menggunakan metode picture and picture dapat meningkatkan motivasi dan hasil

    belajar IPS siswa kelas 4 SD. Dalam penelitian ini peneliti mempunyai indikator

    sebagai berikut :

    1. Indikator yang dipergunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa

    adalah peningkatan hasil belajar siswa baik secara individu maupun klasikal serta

    ketuntasan belajar. Siswa dinyatakan tuntas ditunjukkan dengan perolehan nilai

    formatif 62 atau lebih (sesuai KKM) dengan ketuntasan klasikal 90% dari jumlah

    siswa.

    Untuk menghitung prosentase belajar digunakan rumus sebagai berikut:

    𝐏 =∑ 𝐒𝐢𝐬𝐰𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐮𝐧𝐭𝐚𝐬 𝐛𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫

    ∑𝐒𝐢𝐬𝐰𝐚 x 100%

    Keterangan:

    P : Prosentase ketuntasan belajar

    ∑ : Jumlah siswa

  • 44

    2. Indikator yang digunakan untuk mengukur peningkatan motivasi belajar

    siswa adalah :

    No. Skor Kategori Minat Belajar

    1. Lebih dari 116 Sangat Tinggi

    2. 90 sampai 116 Tinggi

    3. 63 sampai 89 Rendah

    4. 36 sampai 62 Sangat Rendah

    Skor motivasi siswa memperoleh nilai minimal (90 – 116) 90 % dari angket

    motivasi belajar dan siswa termotivasi dalam pembelajaran sehingga siswa

    diharapkan dapat memahami materi yang diajarkan.

    3.6 Teknik Analisis Data

    Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif

    yaitu berbentuk angka-angka yang diperoleh dari tes tertulis dan deskriptif

    kualitatif yaitu berupa kata-kata atau penjelasan yang diperoleh dari lembar

    observasi.

    3.6.1 Analisis Data Lembar Observasi

    Data hasil observasi dalam penelitian ini berupa hasil observasi aktivitas

    guru dalam kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran

    picture and picture. Observasi dilaksanakan oleh observer selama pembelajaran

    siklus I dan siklus II berlangsung. Observasi dilakukan untuk mengukur apakah

    guru mampu melaksanakan pembelajaran picture and picture dengan baik.

    Lembar observasi implementasi metode picture and picture pada mata

    pelajaran IPS kelas IV SDN Plumbon 01 terdiri dari 19 pernyataan yang dibagi

    dalam 3 tahap pembelajaran yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

    Dalam lembar observasi, observer mengamati aktivitas mengajar yang dilakukan

    guru dan harus melingkari salah satu dari 4 angka yang terdapat dalam setiap

    pernyataan. Angka 1 jika pernyataan dilakukan guru dalam kategori kurang, angka

    2 jika pernyataan dilakukan guru dalam kategori cukup, angka 3 jika dilakukan

    guru dalam kategori baik, dan angka 4 jika dilakukan guru dalam kategori sangat

    baik. Setelah pernyataan diisi semua, akan dihitung jumlah keseluruhan skor yang

  • 45

    diperoleh guru serta rata-ratanya. Peneliti membuat 4 kategori untuk

    menyimpulkan skor total yang diperoleh dari aktivitas guru dalam menerapkan

    metode pembelajaran picture and picture yaitu kurang, cukup, baik, dan sangat

    baik dengan rentang interval skor pada setiap kategori sebagai berikut:

    Jarak Interval = Skor maksimal – Skor minimal

    Jumlah kelas interval

    Jarak Interval = 76 − 19

    4=

    57

    4= 14

    Berdasarkan hasil perhitungan interval di atas, maka kategori untuk rentang

    skor adalah sebagai berikut:

    Kurang = 19 sampai 33

    Cukup = 34 sampai 47

    Baik = 48 sampai 61

    Sangat baik = lebih dari 61

    Dari jumlah skor yang diperoleh dari observasi yang dilakukan observer,

    kemudian disimpulkan apakah guru dapat melaksanakan penerapan metode

    pembelajaran picture and picture dengan kategori kurang, cukup, baik, atau sangat

    baik. Peneliti menetapkan bahwa guru dikatakan berhasil menerapkan metode

    pembelajaran picture and picture jika dalam kategori baik atau sangat baik dengan

    melaksanakan semua langkah-langkah pembelajaran picture and pivture dan tidak

    ada catatan dari observer.

    3.6.2 Analisis Data Lembar Angket Motivasi

    Setiap peserta didik mengisi lembar angket motivasi belajar IPS yang

    dibagikan guru. Dalam lembar angket tersebut terdapat 36 penyataan yang terdiri

    dari pernyataan positif dan pernyataan negatif. Dalam setiap pernyataan terdapat 4

    pilihan yaitu sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju, sangat setuju. Tugas peserta

    didik adalah mengisi salah satu dari 4 pilihan jawaban tersebut dengan

    memberikan tanda centang (√). Perhitungan skor yang dilakukan dengan

    memberikan skor 1, 2, 3, atau 4 berdasarkan pernyataan positif dan negatif yang

    dijawab oleh peserta didik. Untuk pernyataan positif, skor 1 jika menjawab sangat

    tidak setuju, skor 2 jika menjawab tidak setuju, skor 3 jika menjawab setuju, skor

    4 jika menjawab sangat tidak setuju. Sedangkan untuk pernyataan negatif berlaku

  • 46

    kebalikannya, skor 1 jika menjawab sangat setuju, skor 2 jika menjawab setuju,

    skor 3 jika menjawab tidak setuju, skor 4 jika menjawab sangat tidak setuju.

    Selanjutnya hasil jawaban peserta didik dijumlahkan untuk disimpulkan

    dalam kategori motivasi belajar IPS yang telah ditentukan oleh peneliti. Ada 4

    kategori motivasi belajar yaitu rendah, sangat rendah, tinggi, sangat tinggi dengan

    rentang interval skor pada setiap kategori sebagai berikut:

    Jarak Interval = Skor maksimal – Skor minimal

    Jumlah kelas interval

    Jarak Interval = 144 − 36

    4=

    108

    4= 27

    Berdasarkan hasil perhitungan interval di atas, maka kategori untuk motivasi

    belajar IPS peserta didik kelas IV SDN 01 Plumbon adalah sebagai berikut:

    Sangat rendah = 36 sampai 62

    Rendah = 63 sampai 89

    Tinggi = 90 sampai 116

    Sangat tinggi = lebih dari 116

    Dari hasil perhitungan di atas akan dapat disimpulkan kategori motivasi

    belajar IPS setiap peserta didik. Dalam penelitian ini, peneliti menetapkan bahwa

    Penelitian Tindakan Kelas ini dikatakan berhasil jika 90% dari jumlah seluruh

    peserta didik meliliki kategori motivasi belajar IPS tinggi dan sangat tinggi.

    3.6.3 Analisis Data Butir Soal Tes

    Data mengenai hasil belajar IPS peserta didik diperoleh dari tes tertulis

    siklus I, dan siklus II. Ter tertulis berupa soal pilihan ganda. 20 soal untuk siklus

    I, dan 20 soal untuk siklus II. Skor yang diperoleh adalah 1 jika peserta didik

    menjawab butir soal dengan jawaban benar dan 0 jika peserta didik menjawab butir

    soal dengan jawaban salah. Untuk menentukan nilai peserta didik dilakukan

    penjumlahan seluruh jawaban benar yang berhasil dijawab oleh peserta didik

    dengan rumus sebagai berikut:

    Nilai = Jumlah jawaban benar

    Jumlah soalx 100

    Berdasarkan hasil perhitungan rumus di atas, maka akan diperoleh nilai

    setiap peserta didik. Peneliti menetapkan ketentuan bahwa Penelitian Tindakan

    Kelas ini dinyatakan berhasil jika 100% dari jumlah peserta didik kelas IV SDN

  • 47

    Plumbon 01 mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan KKM (KKM=62)

    dalam mata pelajaran IPS.

    3.7 Uji Validitas

    Validitas instrumen digunakan untuk mengukur suatu instrumen tertentu

    valid atau tidak. Dasar pengambilan item yang valid berdasarkan kriteria Sugiyono

    (2009:188) bahwa syarat minimum dianggap memenuhi syarat adalah kalau r =

    0,4. Jadi kalau korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,4 maka butir

    dalam instrumen tersebut dianggap tidak valid.

    Validitas instrumen yang berupa butir soal dalam penelitian ini

    dimaksudkan untuk mengetahui kelayakan butir soal sehingga dapat digunakan

    sebagai instrumen dalam penelitian. Untuk mendapatkan data yang akan

    dimasukkan untuk mengukur validitas melalui program SPSS 16,0.

    Untuk mengetahui soal yang diuji itu valid atau tidak dengan melihat hasil

    output dari pengolahan data tersebut yaitu dilihat dari corrected item-total

    correlation. Berdasarkan hasil soal uji validitas siklus I dan siklus II yang masing-

    masing berjumlah 25 soal didapatkan bahwa antara siklus I dan siklus II jumlah

    soal yang valid sama-sama berjumlah 20 soal sedangkan yang tidak valid siklus I

    berjumlah 5 soal dan siklus II berjumlah 5 soal dengan kriteria tabel rendah 0,457

    Perinciannya adalah sebagai berikut :

    Tabel 3.7

    Uji Validitas Soal

    No Siklus Kriteria No. Soal

    1 I Valid 1,2,4,5,6,7,9,10,11,12,13,14,15,17,19,20,22,23

    ,24,25

    Tidak valid 7,9,11,14,16

    2 II Valid 2,3,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,16,17,18,20,21,23

    ,24,25

    Tidak valid 4,13,14,16,24

    3.8 Uji Reliabilitas

    Reliabilitas instrumen digunakan untuk mengetahui tingkat keajegan

    instrumen dari variabel yang diukur. Pengukuran reliabilitas instrumen dalam

    penelitian ini menggunakan pedoman dari Sugiyono (2009:190) yakni suatu

    instrumen dinyatakan reliabel bila koefisien reliabilitas minimal 0,809.

  • 48

    Butir item soal tersebut dengan syarat bahwa untuk setiap jawaban yang

    benar diberi skor 1, sedangkan untuk setiap butir yang salah diberi skor 0. Apabila

    diperoleh koefisien tes lebih besar dari 0,809 maka hasil belajar siswa dapat

    dikatakan dengan reliabilitas tinggi, sebaliknya jika diperoleh koefisien tes kurang

    dari 0,809 maka hasil belajar siswa dapat dikatakan reliabilitas rendah.

    Untuk menghitung koefisisen reliabilitas menggunakan spss 16.0 dengan

    langkah-langkah sama seperti uji validitas. Bedasarkan uji reliabilitas yang telah

    diolah menggunakan spss 16.0 dapat dilihat dari output cronbach`s alpha dengan

    perincian sebagai berikut :

    Tabel 3.7

    Uji Reliabilitas

    No Keterangan Nilai hitung r

    1 Siklus I 0,908

    2 Siklus II 0,897

    3.9 Tingkat Kesulitan Instrumen

    Untuk memperoleh kualitas soal yang baik, di samping memenuhi validitas

    dan reabilitas juga harus mempertimbangkan dari tingkat kesulitan soal tersebut.

    Tingkat kesukaran soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam

    menjawab soal, bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal. Persoalan

    yang penting dalam melakukan analisis tingkat kesukaran soal adalah penentuan

    proporsi dan kriteria soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar. Menurut

    Sudjana (1989:137) cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran

    soal adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

    I = indeks kesulitan untuk setiap butir soal.

    B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal.

    N = banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang

    dimaksudkan.

    I= 𝐵

    𝑁

  • 49

    Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin

    sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh, makin mudah

    soaal tersebut. Kriteria indeks kesulitan soal adalah sebagai tersebut:

    a. 0,0 – 0,30 = soal kategori sukar.

    b. O,31 – 0,70 = soal kategori sedang.

    c. 0,71 – 0,100 = soal kategori mudah.

    Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif

    komparatif yaitu membandingkan kondisi awal, nilai tes setelah siklus I dan nilai

    tes setelah siklus II. Sedangkan untuk data kualitatif menggunakan analisis

    deskriptif berdasarkan hasil observasi kinerja guru dan aktivitas siswa dan refleksi

    dari tiap-tiap siklus.

    Hasil analisis didapatkan pada 25 soal pada siklus 1 yang telah diuji didapatkan:

    Tabel 3.7

    Uji Tingkat Kesulitan

    No Keterangan Jumlah soal

    1 Sukar 2

    2 Sedang 14

    3 Mudah 9

    Pada siklus II taraf kesukaran soal dari 25 soal didapatkan :

    No Keterangan Jumlah soal

    1 Sukar 3

    2 Sedang 11

    3 Mudah 11