BAB III METODE PENELITIAN -...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN -...
24
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Subjek Penelitian
Peneliti mengambil lokasi di kelas 6 SD Negeri 01 Ngadisepi Kecamatan
gemawang, Kabupaten Temanggung. Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah
pada bulan Maret semester 2 tahun 2012/2013.
Berdasarkan lokasinya, SD N 01 Ngadisepi Kecamatan Gemawang,
Kabupaten Temanggung terletak di Jalan Kali Banger-Kemiri Ombo, Dusun Sepi,
Desa Ngadisepi Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung. Jarak tempuh ke
Sekolah Dasar Negeri Ngadisepi 01 dari pusat kota Temanggung ±30 km.
Suasana Sekolah Dasar Negeri Ngadisepi 01 masih sejuk dengan suasana
pedesaan yang berdekatan dengan rumah penduduk serta perkebunan kopi di
samping sekolah. Letaknya yang strategis membuat Sekolah Dasar Negeri
Ngadisepi 01 mudah dijangkau, karena persis di depan jalan raya penghubung
antar desa.
Siswa di SD Ngadisepi 01 terdiri dari kelas 1 sampai kelas 6 dengan
jumlah keseluruhan siswa 131 siswa. Jumlah yang tidak begitu banyak ini,
disebabkan letak Sekolah Dasar Negeri Ngadisepi 01 terletak di Dusun Sepi
dimana siswanya merupakan anak-anak yang bertempat tinggal di dusun tersebut.
Hal ini dikarenakan di Desa Ngadisepi ada tiga SD, yaitu SD Ngadisepi 01, SD
Ngadisepi 02 dan MI Ngadisepi.
Ruangan Sekolah Dasar Negeri Ngadisepi 01 terdapat dari 6 ruang kelas
rincian enam ruang kelas yang terdiri dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 dan satu
ruang kantor guru. Ruang kelas juga cukup baik, dengan penerangan dan ventilasi
yang cukup. Disetiap ruang kelas juga tersedia tempatuntuk memajang hasil karya
siswa. Sebuah ruang guru, kantor Kepala Sekolah, ruang perpustakaan, dapur,
sebuah gudang, Toilet untuk siswa- siswi dan toilet untuk guru, parkiran untuk
kendaraan dan halaman yang cukup luas yang digunakan sebagai satu lapangan
upacara yang berfungsi sebagai lapangan untuk berolah raga.
25
Fasilitas belajar yang ada di Sekolah Dasar Negeri Ngadisepi 01 masih
terbatas. Adapun komputer dan laptop yang digunakan untuk memfasilitasi guru
dalam mengetik data-data administrasi yang diperlukan, printer yang di gunakan
untuk mencetak data-data yang dibutuhkan sekolah. Selain itu alat peraga KIT
dalam menunjang pembelajaran, adanya Buku-buku penunjang belajar terdiri dari
buku-buku pelajaran, buku-buku cerita serta buku-buku lain yang dapat
menunjang dalam membantu siswa dalam belajar yang tersedia di perpustakaan
SD.
Tenaga pengajar atau guru yang ada di Sekolah Dasar Negeri Ngadisepi 01
sudah cukup banyak yaitu 10 tenaga pengajar yaitu 1 kepala sekolah dan 7 guru
PNS yang terdiri dari 5 guru kelas, 1 guru olah raga dan 1 guru Pendidikan
Agama Islam dan 3 tenaga guru wiyata bakti. Selain itu ada 1 penjaga sekolah.
Subjek penelitian adalah siswa kelas VI yang berjumlah 21 anak, terdiri
dari 11 putra dan 10 putri. Kondisi sosial ekonomi orang tua/wali siswa sebagian
besar berasal dari keluarga menengah. Pekerjaan orang tua/wali siswa mayoritas
bekerja sebagai petani. Ada beberapa prestasi yang diperoleh siswa SD N 01
Ngadisepi. Dari yang akademik maupun non akademik. SD N 01 Ngadisepi
merupakan salah satu sekolah yang perlu perbaikan pembelajaran melalui
Penelitian Tindakan (PTK) untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
3.2 Variabel yang Akan Diteliti
Menurut Sugiyono (2010:61) Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau
nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajar dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebas merupakan variable yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependen).
Sedangkan variable terikat merupakan variable yang dipengaruhi atau menjadi
akibat, karena adanya variable bebas (Sugiyono, 2010:61).
Pada peneitian ini, variabel bebasnya adalah penggunaan metode
pemberian tugas, penerapan metode ini berupa pemberian tugas bagi siswa untuk
26
menyimak dan mencatat materi, dan variabel bebas yang lainnya adalah media
video yang digunakan sebagai media pembelajaran berupa isi materi sistem tata
surya (matahari dan planet-planet) untuk pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA), khususnya pada materi pokok “Sistem tata surya”. Untuk variable terikat
dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA merupakan suatu hasil yang
diharapkan dari pembelajaran dalam kemampuan akademik siswa sebagai akibat
dari proses belajar yang telah diperolehnya yang di hitung dari hasil belajar siswa
dari skor antara 0-100.
Gambar 3.1
Hubungan Variabel Bebas dan Variabel Terikat
Dari hubungan variabel variabel bebas mempengaruhi hasil belajar siswa.
Sehingga diharapkan variabel bebas dapat menjadi sebab perubahan pada variabel
terikat.
3.3 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan diskriptif kualitatif, karena
menggambarkan suatu teknik pembelajaran dan hasil yang diinginkkan dapat
tercapai. Jenis penelitian yang dilalukan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) kolaborati, yaitu dimana guru kelas bekerjasama dengan penelit iuntuk
mengajarkan pembelajaran sesuai rencana yang telah dibuat, dengan peneliti
bertindak sebagai observer.
Metode Pemberian Tugas
(Variabel Bebas)
Media Video
(Variabel Bebas)
Hasil Belajar IPA
(Variabel Terikat)
27
Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan karena ada kesenjangan antara
harapan yang dimiliki oleh pendidik atas pembelajaran yang telah ia lakukan
dengan kenyataan di kelas setelah kegiatan tersebut dilaksanakan. Penelitian ini
dilakukan untuk perubahan perbaikan yang dilakukan di dalam kelas.
Hopkins dalam Wiriaatmadja (2005:11) penelitian tindakan kelas adalah
penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan
substansif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha
seseorang untuk memahami apa yang sedangt erjadi, sambil terlibat dalam proses
perbaikan atau perubahan.
Menurut Wardhani dan Wihardit (2008:1.7) penelitian tindakan kelas
memiliki tujuan untuk memperbaiki pembelajaran. Perbaikan dilakukan secara
bertahap selama penelitian dilakukan. Sehingga di dalam PTK dikenal adanya
siklus pelaksanaan.
3.4 Rencana Tindakan
Rencana tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
spiral, yang dikemukakan oleh Kemmis dan Taggart dalam Wiriaatmadja
(2005:66), setiap siklus yang terdiri dari 3 tahap yakni rencana tindakan, tindakan
dan observasi, dan refleksi. Adapun gambar model spiralnya ditunjukkan melalui
gambar 3.2.
Gambar 3.3
Rencana Tindakan Penelitian
28
Pelaksanaan dalam penelitian ini direncanakan sebanyak 2 siklus. Tiap
siklus akan dilaksanakan dengan mangacu pada tujuan yang ingin dicapai. Siklus
1 direncanakan 2 kali pertemuan, dan pada siklus 2 akan direncanakan sebanyak 2
kali pertemuan. Rincian prosedur tindakan adalah sebagai berikut:
3.4.1 Pelaksanaan Penelitian
A. Siklus 1
1. Perencanaan (Plan)
Dalam kegiatan perencanaan ini guru dan peneliti melakukan beberapa hal
yaitu sebagai berikut:
a. Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah yang akan
dilakukan.
b. Guru bersama peneliti merencanakan program pembelajaran yang akan
dilakukan di dalam PBM.
c. Menyusun Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan
metode pemberian tugas.
d. Menyiapkan media pembelajaran dengan menggunakan video jelajah antariksa.
e. Mengembangkan format evaluasi dan format observasi
2. Tindakan (Act)
Kegiatan tindakan ini dilakukan oleh guru kelas sebagai pelaksana
pembelajaran sesuai rencana yang telah dibuat, dan peneliti bertindak sebagai
pengamat selama pembelajaran berlangsung. Hal- hal yang dilakukan selama
pembelajaran berlangsung adalah sebagai berikut:
a. Guru memberi salam serta memberi apersepsi dengan memberi pertanyaan
yang mengacu pada materi yang akan disampaikan.
b. Guru menyampaikan materi secara garis besar didalam awal pembelajaran.
c. Guru memberikan materi sistem tata surya dengan media video.
d. Siswa diberikan tugas oleh guru selama menyaksikan tampilan video.
e. Siswa menyimak materi di dalam media video selama pembelajaran.
f. Setelah siswa selesai menyaksikan materi di media video, kemudian guru
memberikan tanggapan dari apa yang telah disampaikan siswa.
29
g. Guru menyuruh beberapa siswanya untuk membacakan ringkasan pemberian
tugas yang telah guru berikan selama menyaksikan video jelajah antariksa.
h. Guru memberi penguatan terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.
i. Guru mengadakan evaluasi.
3. Observasi (Observe)
Selama proses pembelajaran berlangsung pengamat (observer) mengawasi
jalannya pembelajaran dengan cermat. Pada ahkir pembelajaran pengamat
memberikan masukan dari pembelajaran yang telah berlangsung kepada guru
kelas.
4. Refleksi (Reflect)
Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah di capai dari
proses pembelajaran, jika dalam proses pembelajaran masih terdapat hambatan
dan kekurangan yang menyebabkan siswa masih belum dapat mengamati dan
tujuan pembelajaran belum tercapai ketuntasan berdasarkan kriteria yang telah di
tetapkan, maka sebagai tindakan yaitu dengan mengadakan siklus II.
B. Siklus 2
1. Perencanaan (Plan)
a. Identifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan refleksi pada
perbaikan pembelajaran siklus 1.
b. Menyusun rencana perbaikan pembelajaran siklus 2.
c. Menyiapkan media pembelajarandengan media video.
d. Mengembangkan format evaluasidan format observasi.
2. Tindakan (Act)
Tindakkan yang dilakukan di dalam pembelajaran siklus 2 ini
menggunakan perencanaan pembelajaran yang sama dengan siklus 1 tetapi di
perbaiki di dalam kegiatan- kegiatan yang kurang maksimal pada siklus 1,
sehingga pembelajaran dalam siklus 2 lebih baik pelaksanaannya dari siklus 1.
3. Observast (Observe)
a. Selama proses pembelajaran berlangsung pengamat (observer) mengawasi
jalannya pembelajaran dengan cermat.
30
b. Mencatat semua kejadian yang menunjukkan adanya perubahan perbaikan
dalam pelaksanaan pembelajaran siklus 2.
4. Refleksi (Reflect)
Di dalam kegiatan ini guru dan peneliti melakukan evaluasi tindakan siklus 2.
3.5 Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data
3.5.1 Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data
kuantitatif adalah data yang diperoleh langsung dari skor yang diperoleh dari tes
formatif sebagai hasil belajar yang dilakukan siswa.
3.5.2 Teknik Pengumpulan Data
Tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. tanpa mengetahui
teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang
memenuhi standar data yang ditetapkan. (Sugiyono, 2010:308)
Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar
siswa kelas 6 setelah pembelajaran dengan metode pemberian tugas dengan media
video adalah penggunaan teknik tes.
Menurut Arikunta (2011:52) tes merupakan alat prngumpul informasi
yang digunakan untuk mengukur keberhasilan program pengajaran pada siswa.
Kegiatan perolehan hasil belajar dalam penelitian ini, diberikan dalam bentuk tes
tertulis. Soal tes tertulis digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam
pembelajaran IPA menggunakan metode pemberian tugas dengan media video.
Tes diberikan setelah pembelajaran selesai.
Untuk mengetahui keoptimalan pembelajaran pada setiap pertemuan
dengan penggunaan metode pemberian tugas dan media video, menggunakan
pengamatan dalam pembelajaran sehingga dapat diketahui perkembangan dari
setiap pertemuannya.
Berikut adalah kisi- kisi instrumen untuk Pengembangan Instrumen
penilaian pada pelajaran IPA kelas 6 materi “Sistem Tata Surya”. Kisi- kisi
instrumen dikembangkan dari indikator yang akan dicapai oleh siswa. Kisi- kisi
31
ini digunakan untuk hasil belajar siswa siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat pada
tabel 3.1.
Tabel 3.1
Kisi- Kisi Instrumen Soal
StandarKompetensi :
9. Memahami matahari sebagai pusat tata surya dan interaksi bumi dalam tata
surya.
Kompetensi Dasar :
9.1 Mendiskripsikan sistem tata surya dan posisipeyusun tata surya.
Indikator Nomor Item Jumlah
Siklus1
1. Menjelaskan pengertian tata surya
2. Mengetahui bahwa matahari sebagai pusat
tata surya
3. Menjelaskan perbedaan matahari dengan
planet
4. Membedakan rotasi, revolusi, dan orbit
planet
5. Menyebutkan planet- planet yang
mengelilingi matahari
6. Menjelaskan spesifikasi planet dalam
5, 16, 24, 25
1, 2, 6, 7, 12, 19
10, 14, 23
3, 9, 21
8, 13, 17, 18, 22
4, 11, 15, 20
4
6
3
3
5
4
Siklus 2
1. Menyebutkan secara urut jarak planet luar
dengan matahari.
2. Mediskripsikan masing-masing planet
luar.
3. Menyebutkanbenda-benda langit.
4. Menjelaskan masing-masing benda langit.
1, 6, 11, 16, 21
2, 3, 7, 8, 12, 13,
17, 22
4, 9, 18, 14, 19, 23
5, 10, 15, 20, 24,
25
5
8
6
6
3.6 Indikator Keberhasilan
Dalam pelaksanaan penelitian menggunakan metode pemberian tugas
dengan media pembelajaran video untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas 6
SD Negeri 01 Ngadisepi Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung, dari
32
latar belakang yang telah diuraikan menggambarkan hasil belajar siswa masih
kurang baik, yaitu masih ada siswa yang kurang memahami pembelajaran yang
diberikan oleh guru. Hal ini ditandai dengan adanya siswa kurang paham tentang
pembelajaran IPA. Sehingga, penulis berusaha meningkatkan hasil belajar
menjadi lebih baik dengan menggunakan metode pemberian tugas dan media
video. Dengan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya,
untuk meningkatkan hasil belajar siswa maka digunakan indikator bahwa 80%
hasil belajar siswa dari jumlah siswa memperoleh nilai KKM (> 70).
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan
menggunakan data berupa nilai tes yang dianalisis dengan analisis deskriptif
kuantitatif yaitu berbentuk angka-angka yang diperoleh dari tes tertulis. Kemudian
hasilnya dianalisis dengan deskriptif komparatif, yaitu menbandingkan nilai siklus
1 dan nilai siklus 2. Kemudian membuat kesimpulan berdasarkan hasil deskripsi
data.
3.8 Uji Prasyarat
3.8.1 Uji Validitas
Validitas berhubungan dengan sejauh mana suatu alat mampu mengukur
apa yang dianggap orang seharusnya diukur oleh suatu alat Furchan (2007:293).
Uji validitas soal dibantu dengan SPSS 16,0 for windows. Untuk
mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada corrected item total
correlation yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item nilai.
Menurut Arikunto (2009:75) tolok ukur nilai koefisien korelasi (r) yang
digunakan sebagai koefisiensi korelasi sebagai berikut.
1) 0,800 - 1,00 : validitas sangat tinggi
2) 0,600 – 0,800 : validitas tinggi
3) 0,400 - 0,600 : validitas cukup
4) 0,200 - 0,400 : validitas rendah
5) 0,00 - 0,200 : validitas sangat rendah
33
Bedasarkan uji validitas yang telah dilakukan, di dapatkan hasil sebagai
berikut
Tabel 3.2
Hasil Validitas Siklus 1
No Corrected
Item-Total
Correlation
Keterangan No Corrected
Item-Total
Correlation
Keterangan
1 0.513 Valid 14 0.119 Tidak valid
2 0.432 Valid 15 0.605 Valid
3 0.572 Valid 16 0.164 Tidak valid
4 0.611 Valid 17 0.767 Valid
5 0.639 Valid 18 0.625 Valid
6 0.382 Valid 19 0.450 Valid
7 0.738 Valid 20 0.675 Valid
8 0.271 Valid 21 0.463 Valid
9 -0.044 Tidak valid 22 0.723 Valid
10 0.492 Valid 23 0.714 Valid
11 0.420 Valid 24 0.660 Valid
12 0.134 Tidak valid 25 0.301 Valid
13 0.162 Tidak valid
Dari hasil 25 soal uji validitas, didapatkan item soal yang tidak valid
adalah soal nomor 9, 12, 13, 14, dan 16 . Selain nomor itu semua soal valid.
Untuk hasil uji validitas siklus ke- 2 dapat dilihat pada tabel 3.3.
34
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Siklus 2
No Corrected
Item-Total
Correlation
Keterangan No Corrected
Item-Total
Correlation
Keterangan
1 0,000 Tidak valid 14 0,716 Valid
2 0,769 Valid 15 0,374 Valid
3 0,232 Valid 16 0,387 Valid
4 0,701 Valid 17 0,345 Valid
5 0,299 Valid 18 -0,161 Tidak valid
6 0,753 Valid 19 -0,044 Tidak valid
7 0,229 Valid 20 0,613 Valid
8 0,753 Valid 21 0,286 Valid
9 0,405 Valid 22 0,414 Valid
10 -0,037 Tidak valid 23 0,284 Valid
11 -0,161 Tidak valid 24 0,337 Valid
12 0,472 Valid 25 0,405 Valid
13 0,353 Valid
Untuk hasil validitas siklus 2, didapatkan data soal yang tidak valid adalah
nomor 1, 10, 11, 18, 19. Selain nomor itu semua soal valid.
3.8.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah ketetapan atau keajegan alat penilaian tersebut dalam
menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapan pun alat penilaian tersebut digunakan
akan memberikan hasil yang relatif sama. Reliabilitas instrumen dihitung dengan
cara mengkorelasikan antara data instrumen yang sama dengan data intrumen
yang dijadikan equivalen. Bila korelasi positif dan signifikan, maka instrumen
dapat dinyatakan reliable Sugiyono (2010:177).
Uji reliabilitas menggunakan SPSS 16,0 for windows. Pengujian reliablitas
dengan melihat nilai cronbach’s Alpha. Metode pengambilan keputusan
menggunakan teknik alpha sebagai berikut :
- α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima
- 0,7 < α < 0,8 : dapat diterima
- 0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas tinggi
35
- α > 0,9 : relibilitas memuaskan
Dari uji reliabilitas untuk mengukur keajegan soal pada siklus 1 dan 2
didapatkan hasil untuk siklus 1 adalah.
Tabel 3.4
Hasil Uji Reliabilitas Siklus 1
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.891 25
Dari hasil tersebut dikatakan bahwa reliabilitas soal tinggi karena besaran
nilai alpha 0,891, karena alpha terletak diantara 0,8 < α ≤ 0,9. Sedangkan hasil
untuk uji reliabilitas siklus 2 dapat dilihat pada tabel 3.4.
Tabel 3.5
Hasil Uji Reliabilitas Siklus 2
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.841 25
Dari keterangan hasil alpha siklus 2 juga di dapatkan nilai reliabilitas
tinggi dengan nilai 0,841.
3.8.3 Analisis Tingkat Kesukaran Soal
Menurut Mawardi (2010:13) ukuran baik tidaknya soal tes yang disusun,
umumnya disasarkan pada pertimbangan bahwa soal tes itu harus seimbang antara
soal mudah, sedang dan sukar dengan perbandingan 3:5:2.
36
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk melihat soal menggunakan
ketentuan Arikunto (2009:210) dengan klasifikasi sebagai berikut.
1. Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar.
2. Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang.
3. Soal dengan P 0,71 sampai1,00 adalah soal mudah.
Perlu diketahui bahwa soal- soal yang terlalu mudah atau terlalu sukar
bukan berarti tidak boleh digunakan. Hal ini tergantung dari penggunaannya;
Tabel 3.6
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Siklus 1
Keterangan Soal Nomor Soal
Soal Mudah 1, 2, 6, 12, 13, 14, 16, 21, dan 25
Soal Sedang 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 17, 18, 19, 20, 22, 23 dan 24
Soal Sukar 15
Dari hasil terlihat jika banyaknya soal dengan taraf sedang lebih banyak
daripada soal yang mudah dan sukar.
Tabel 3.7
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Siklus 2
Keterangan Soal Nomor Soal
Soal Mudah 6 dan 14
Soal Sedang 1, 3, 4, 5, 8, 11, 12, 15, 16, 18, 19, 21, 22, dan 25
Soal Sukar 2, 7, 9, 10, 13, 17, 20, 23, dan 24
Pada hasil uji tingkat kesukaran soal untuk jumlah soal mudah hanya ada 2
soal. Sedangkan jumlah soal sedang lebih banyak dari jumlah soal mudah dan
sukar.