BAB III METODE PENELITIAN -...

13
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Subjek Penelitian Peneliti mengambil lokasi di kelas 6 SD Negeri 01 Ngadisepi Kecamatan gemawang, Kabupaten Temanggung. Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah pada bulan Maret semester 2 tahun 2012/2013. Berdasarkan lokasinya, SD N 01 Ngadisepi Kecamatan Gemawang, Kabupaten Temanggung terletak di Jalan Kali Banger-Kemiri Ombo, Dusun Sepi, Desa Ngadisepi Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung. Jarak tempuh ke Sekolah Dasar Negeri Ngadisepi 01 dari pusat kota Temanggung ±30 km. Suasana Sekolah Dasar Negeri Ngadisepi 01 masih sejuk dengan suasana pedesaan yang berdekatan dengan rumah penduduk serta perkebunan kopi di samping sekolah. Letaknya yang strategis membuat Sekolah Dasar Negeri Ngadisepi 01 mudah dijangkau, karena persis di depan jalan raya penghubung antar desa. Siswa di SD Ngadisepi 01 terdiri dari kelas 1 sampai kelas 6 dengan jumlah keseluruhan siswa 131 siswa. Jumlah yang tidak begitu banyak ini, disebabkan letak Sekolah Dasar Negeri Ngadisepi 01 terletak di Dusun Sepi dimana siswanya merupakan anak-anak yang bertempat tinggal di dusun tersebut. Hal ini dikarenakan di Desa Ngadisepi ada tiga SD, yaitu SD Ngadisepi 01, SD Ngadisepi 02 dan MI Ngadisepi. Ruangan Sekolah Dasar Negeri Ngadisepi 01 terdapat dari 6 ruang kelas rincian enam ruang kelas yang terdiri dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 dan satu ruang kantor guru. Ruang kelas juga cukup baik, dengan penerangan dan ventilasi yang cukup. Disetiap ruang kelas juga tersedia tempatuntuk memajang hasil karya siswa. Sebuah ruang guru, kantor Kepala Sekolah, ruang perpustakaan, dapur, sebuah gudang, Toilet untuk siswa- siswi dan toilet untuk guru, parkiran untuk kendaraan dan halaman yang cukup luas yang digunakan sebagai satu lapangan upacara yang berfungsi sebagai lapangan untuk berolah raga.

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN -...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3800/4/T1_292009092_BAB III.pdfvideo yang digunakan sebagai media pembelajaran berupa isi materi

24

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Subjek Penelitian

Peneliti mengambil lokasi di kelas 6 SD Negeri 01 Ngadisepi Kecamatan

gemawang, Kabupaten Temanggung. Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah

pada bulan Maret semester 2 tahun 2012/2013.

Berdasarkan lokasinya, SD N 01 Ngadisepi Kecamatan Gemawang,

Kabupaten Temanggung terletak di Jalan Kali Banger-Kemiri Ombo, Dusun Sepi,

Desa Ngadisepi Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung. Jarak tempuh ke

Sekolah Dasar Negeri Ngadisepi 01 dari pusat kota Temanggung ±30 km.

Suasana Sekolah Dasar Negeri Ngadisepi 01 masih sejuk dengan suasana

pedesaan yang berdekatan dengan rumah penduduk serta perkebunan kopi di

samping sekolah. Letaknya yang strategis membuat Sekolah Dasar Negeri

Ngadisepi 01 mudah dijangkau, karena persis di depan jalan raya penghubung

antar desa.

Siswa di SD Ngadisepi 01 terdiri dari kelas 1 sampai kelas 6 dengan

jumlah keseluruhan siswa 131 siswa. Jumlah yang tidak begitu banyak ini,

disebabkan letak Sekolah Dasar Negeri Ngadisepi 01 terletak di Dusun Sepi

dimana siswanya merupakan anak-anak yang bertempat tinggal di dusun tersebut.

Hal ini dikarenakan di Desa Ngadisepi ada tiga SD, yaitu SD Ngadisepi 01, SD

Ngadisepi 02 dan MI Ngadisepi.

Ruangan Sekolah Dasar Negeri Ngadisepi 01 terdapat dari 6 ruang kelas

rincian enam ruang kelas yang terdiri dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 dan satu

ruang kantor guru. Ruang kelas juga cukup baik, dengan penerangan dan ventilasi

yang cukup. Disetiap ruang kelas juga tersedia tempatuntuk memajang hasil karya

siswa. Sebuah ruang guru, kantor Kepala Sekolah, ruang perpustakaan, dapur,

sebuah gudang, Toilet untuk siswa- siswi dan toilet untuk guru, parkiran untuk

kendaraan dan halaman yang cukup luas yang digunakan sebagai satu lapangan

upacara yang berfungsi sebagai lapangan untuk berolah raga.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3800/4/T1_292009092_BAB III.pdfvideo yang digunakan sebagai media pembelajaran berupa isi materi

25

Fasilitas belajar yang ada di Sekolah Dasar Negeri Ngadisepi 01 masih

terbatas. Adapun komputer dan laptop yang digunakan untuk memfasilitasi guru

dalam mengetik data-data administrasi yang diperlukan, printer yang di gunakan

untuk mencetak data-data yang dibutuhkan sekolah. Selain itu alat peraga KIT

dalam menunjang pembelajaran, adanya Buku-buku penunjang belajar terdiri dari

buku-buku pelajaran, buku-buku cerita serta buku-buku lain yang dapat

menunjang dalam membantu siswa dalam belajar yang tersedia di perpustakaan

SD.

Tenaga pengajar atau guru yang ada di Sekolah Dasar Negeri Ngadisepi 01

sudah cukup banyak yaitu 10 tenaga pengajar yaitu 1 kepala sekolah dan 7 guru

PNS yang terdiri dari 5 guru kelas, 1 guru olah raga dan 1 guru Pendidikan

Agama Islam dan 3 tenaga guru wiyata bakti. Selain itu ada 1 penjaga sekolah.

Subjek penelitian adalah siswa kelas VI yang berjumlah 21 anak, terdiri

dari 11 putra dan 10 putri. Kondisi sosial ekonomi orang tua/wali siswa sebagian

besar berasal dari keluarga menengah. Pekerjaan orang tua/wali siswa mayoritas

bekerja sebagai petani. Ada beberapa prestasi yang diperoleh siswa SD N 01

Ngadisepi. Dari yang akademik maupun non akademik. SD N 01 Ngadisepi

merupakan salah satu sekolah yang perlu perbaikan pembelajaran melalui

Penelitian Tindakan (PTK) untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3.2 Variabel yang Akan Diteliti

Menurut Sugiyono (2010:61) Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau

nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajar dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel bebas dan variabel

terikat. Variabel bebas merupakan variable yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependen).

Sedangkan variable terikat merupakan variable yang dipengaruhi atau menjadi

akibat, karena adanya variable bebas (Sugiyono, 2010:61).

Pada peneitian ini, variabel bebasnya adalah penggunaan metode

pemberian tugas, penerapan metode ini berupa pemberian tugas bagi siswa untuk

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3800/4/T1_292009092_BAB III.pdfvideo yang digunakan sebagai media pembelajaran berupa isi materi

26

menyimak dan mencatat materi, dan variabel bebas yang lainnya adalah media

video yang digunakan sebagai media pembelajaran berupa isi materi sistem tata

surya (matahari dan planet-planet) untuk pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA), khususnya pada materi pokok “Sistem tata surya”. Untuk variable terikat

dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA merupakan suatu hasil yang

diharapkan dari pembelajaran dalam kemampuan akademik siswa sebagai akibat

dari proses belajar yang telah diperolehnya yang di hitung dari hasil belajar siswa

dari skor antara 0-100.

Gambar 3.1

Hubungan Variabel Bebas dan Variabel Terikat

Dari hubungan variabel variabel bebas mempengaruhi hasil belajar siswa.

Sehingga diharapkan variabel bebas dapat menjadi sebab perubahan pada variabel

terikat.

3.3 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan diskriptif kualitatif, karena

menggambarkan suatu teknik pembelajaran dan hasil yang diinginkkan dapat

tercapai. Jenis penelitian yang dilalukan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) kolaborati, yaitu dimana guru kelas bekerjasama dengan penelit iuntuk

mengajarkan pembelajaran sesuai rencana yang telah dibuat, dengan peneliti

bertindak sebagai observer.

Metode Pemberian Tugas

(Variabel Bebas)

Media Video

(Variabel Bebas)

Hasil Belajar IPA

(Variabel Terikat)

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3800/4/T1_292009092_BAB III.pdfvideo yang digunakan sebagai media pembelajaran berupa isi materi

27

Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan karena ada kesenjangan antara

harapan yang dimiliki oleh pendidik atas pembelajaran yang telah ia lakukan

dengan kenyataan di kelas setelah kegiatan tersebut dilaksanakan. Penelitian ini

dilakukan untuk perubahan perbaikan yang dilakukan di dalam kelas.

Hopkins dalam Wiriaatmadja (2005:11) penelitian tindakan kelas adalah

penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan

substansif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha

seseorang untuk memahami apa yang sedangt erjadi, sambil terlibat dalam proses

perbaikan atau perubahan.

Menurut Wardhani dan Wihardit (2008:1.7) penelitian tindakan kelas

memiliki tujuan untuk memperbaiki pembelajaran. Perbaikan dilakukan secara

bertahap selama penelitian dilakukan. Sehingga di dalam PTK dikenal adanya

siklus pelaksanaan.

3.4 Rencana Tindakan

Rencana tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

spiral, yang dikemukakan oleh Kemmis dan Taggart dalam Wiriaatmadja

(2005:66), setiap siklus yang terdiri dari 3 tahap yakni rencana tindakan, tindakan

dan observasi, dan refleksi. Adapun gambar model spiralnya ditunjukkan melalui

gambar 3.2.

Gambar 3.3

Rencana Tindakan Penelitian

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3800/4/T1_292009092_BAB III.pdfvideo yang digunakan sebagai media pembelajaran berupa isi materi

28

Pelaksanaan dalam penelitian ini direncanakan sebanyak 2 siklus. Tiap

siklus akan dilaksanakan dengan mangacu pada tujuan yang ingin dicapai. Siklus

1 direncanakan 2 kali pertemuan, dan pada siklus 2 akan direncanakan sebanyak 2

kali pertemuan. Rincian prosedur tindakan adalah sebagai berikut:

3.4.1 Pelaksanaan Penelitian

A. Siklus 1

1. Perencanaan (Plan)

Dalam kegiatan perencanaan ini guru dan peneliti melakukan beberapa hal

yaitu sebagai berikut:

a. Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah yang akan

dilakukan.

b. Guru bersama peneliti merencanakan program pembelajaran yang akan

dilakukan di dalam PBM.

c. Menyusun Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan

metode pemberian tugas.

d. Menyiapkan media pembelajaran dengan menggunakan video jelajah antariksa.

e. Mengembangkan format evaluasi dan format observasi

2. Tindakan (Act)

Kegiatan tindakan ini dilakukan oleh guru kelas sebagai pelaksana

pembelajaran sesuai rencana yang telah dibuat, dan peneliti bertindak sebagai

pengamat selama pembelajaran berlangsung. Hal- hal yang dilakukan selama

pembelajaran berlangsung adalah sebagai berikut:

a. Guru memberi salam serta memberi apersepsi dengan memberi pertanyaan

yang mengacu pada materi yang akan disampaikan.

b. Guru menyampaikan materi secara garis besar didalam awal pembelajaran.

c. Guru memberikan materi sistem tata surya dengan media video.

d. Siswa diberikan tugas oleh guru selama menyaksikan tampilan video.

e. Siswa menyimak materi di dalam media video selama pembelajaran.

f. Setelah siswa selesai menyaksikan materi di media video, kemudian guru

memberikan tanggapan dari apa yang telah disampaikan siswa.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3800/4/T1_292009092_BAB III.pdfvideo yang digunakan sebagai media pembelajaran berupa isi materi

29

g. Guru menyuruh beberapa siswanya untuk membacakan ringkasan pemberian

tugas yang telah guru berikan selama menyaksikan video jelajah antariksa.

h. Guru memberi penguatan terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

i. Guru mengadakan evaluasi.

3. Observasi (Observe)

Selama proses pembelajaran berlangsung pengamat (observer) mengawasi

jalannya pembelajaran dengan cermat. Pada ahkir pembelajaran pengamat

memberikan masukan dari pembelajaran yang telah berlangsung kepada guru

kelas.

4. Refleksi (Reflect)

Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah di capai dari

proses pembelajaran, jika dalam proses pembelajaran masih terdapat hambatan

dan kekurangan yang menyebabkan siswa masih belum dapat mengamati dan

tujuan pembelajaran belum tercapai ketuntasan berdasarkan kriteria yang telah di

tetapkan, maka sebagai tindakan yaitu dengan mengadakan siklus II.

B. Siklus 2

1. Perencanaan (Plan)

a. Identifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan refleksi pada

perbaikan pembelajaran siklus 1.

b. Menyusun rencana perbaikan pembelajaran siklus 2.

c. Menyiapkan media pembelajarandengan media video.

d. Mengembangkan format evaluasidan format observasi.

2. Tindakan (Act)

Tindakkan yang dilakukan di dalam pembelajaran siklus 2 ini

menggunakan perencanaan pembelajaran yang sama dengan siklus 1 tetapi di

perbaiki di dalam kegiatan- kegiatan yang kurang maksimal pada siklus 1,

sehingga pembelajaran dalam siklus 2 lebih baik pelaksanaannya dari siklus 1.

3. Observast (Observe)

a. Selama proses pembelajaran berlangsung pengamat (observer) mengawasi

jalannya pembelajaran dengan cermat.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3800/4/T1_292009092_BAB III.pdfvideo yang digunakan sebagai media pembelajaran berupa isi materi

30

b. Mencatat semua kejadian yang menunjukkan adanya perubahan perbaikan

dalam pelaksanaan pembelajaran siklus 2.

4. Refleksi (Reflect)

Di dalam kegiatan ini guru dan peneliti melakukan evaluasi tindakan siklus 2.

3.5 Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data

3.5.1 Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data

kuantitatif adalah data yang diperoleh langsung dari skor yang diperoleh dari tes

formatif sebagai hasil belajar yang dilakukan siswa.

3.5.2 Teknik Pengumpulan Data

Tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. tanpa mengetahui

teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang

memenuhi standar data yang ditetapkan. (Sugiyono, 2010:308)

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar

siswa kelas 6 setelah pembelajaran dengan metode pemberian tugas dengan media

video adalah penggunaan teknik tes.

Menurut Arikunta (2011:52) tes merupakan alat prngumpul informasi

yang digunakan untuk mengukur keberhasilan program pengajaran pada siswa.

Kegiatan perolehan hasil belajar dalam penelitian ini, diberikan dalam bentuk tes

tertulis. Soal tes tertulis digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam

pembelajaran IPA menggunakan metode pemberian tugas dengan media video.

Tes diberikan setelah pembelajaran selesai.

Untuk mengetahui keoptimalan pembelajaran pada setiap pertemuan

dengan penggunaan metode pemberian tugas dan media video, menggunakan

pengamatan dalam pembelajaran sehingga dapat diketahui perkembangan dari

setiap pertemuannya.

Berikut adalah kisi- kisi instrumen untuk Pengembangan Instrumen

penilaian pada pelajaran IPA kelas 6 materi “Sistem Tata Surya”. Kisi- kisi

instrumen dikembangkan dari indikator yang akan dicapai oleh siswa. Kisi- kisi

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3800/4/T1_292009092_BAB III.pdfvideo yang digunakan sebagai media pembelajaran berupa isi materi

31

ini digunakan untuk hasil belajar siswa siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat pada

tabel 3.1.

Tabel 3.1

Kisi- Kisi Instrumen Soal

StandarKompetensi :

9. Memahami matahari sebagai pusat tata surya dan interaksi bumi dalam tata

surya.

Kompetensi Dasar :

9.1 Mendiskripsikan sistem tata surya dan posisipeyusun tata surya.

Indikator Nomor Item Jumlah

Siklus1

1. Menjelaskan pengertian tata surya

2. Mengetahui bahwa matahari sebagai pusat

tata surya

3. Menjelaskan perbedaan matahari dengan

planet

4. Membedakan rotasi, revolusi, dan orbit

planet

5. Menyebutkan planet- planet yang

mengelilingi matahari

6. Menjelaskan spesifikasi planet dalam

5, 16, 24, 25

1, 2, 6, 7, 12, 19

10, 14, 23

3, 9, 21

8, 13, 17, 18, 22

4, 11, 15, 20

4

6

3

3

5

4

Siklus 2

1. Menyebutkan secara urut jarak planet luar

dengan matahari.

2. Mediskripsikan masing-masing planet

luar.

3. Menyebutkanbenda-benda langit.

4. Menjelaskan masing-masing benda langit.

1, 6, 11, 16, 21

2, 3, 7, 8, 12, 13,

17, 22

4, 9, 18, 14, 19, 23

5, 10, 15, 20, 24,

25

5

8

6

6

3.6 Indikator Keberhasilan

Dalam pelaksanaan penelitian menggunakan metode pemberian tugas

dengan media pembelajaran video untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas 6

SD Negeri 01 Ngadisepi Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung, dari

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3800/4/T1_292009092_BAB III.pdfvideo yang digunakan sebagai media pembelajaran berupa isi materi

32

latar belakang yang telah diuraikan menggambarkan hasil belajar siswa masih

kurang baik, yaitu masih ada siswa yang kurang memahami pembelajaran yang

diberikan oleh guru. Hal ini ditandai dengan adanya siswa kurang paham tentang

pembelajaran IPA. Sehingga, penulis berusaha meningkatkan hasil belajar

menjadi lebih baik dengan menggunakan metode pemberian tugas dan media

video. Dengan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya,

untuk meningkatkan hasil belajar siswa maka digunakan indikator bahwa 80%

hasil belajar siswa dari jumlah siswa memperoleh nilai KKM (> 70).

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan

menggunakan data berupa nilai tes yang dianalisis dengan analisis deskriptif

kuantitatif yaitu berbentuk angka-angka yang diperoleh dari tes tertulis. Kemudian

hasilnya dianalisis dengan deskriptif komparatif, yaitu menbandingkan nilai siklus

1 dan nilai siklus 2. Kemudian membuat kesimpulan berdasarkan hasil deskripsi

data.

3.8 Uji Prasyarat

3.8.1 Uji Validitas

Validitas berhubungan dengan sejauh mana suatu alat mampu mengukur

apa yang dianggap orang seharusnya diukur oleh suatu alat Furchan (2007:293).

Uji validitas soal dibantu dengan SPSS 16,0 for windows. Untuk

mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada corrected item total

correlation yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item nilai.

Menurut Arikunto (2009:75) tolok ukur nilai koefisien korelasi (r) yang

digunakan sebagai koefisiensi korelasi sebagai berikut.

1) 0,800 - 1,00 : validitas sangat tinggi

2) 0,600 – 0,800 : validitas tinggi

3) 0,400 - 0,600 : validitas cukup

4) 0,200 - 0,400 : validitas rendah

5) 0,00 - 0,200 : validitas sangat rendah

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3800/4/T1_292009092_BAB III.pdfvideo yang digunakan sebagai media pembelajaran berupa isi materi

33

Bedasarkan uji validitas yang telah dilakukan, di dapatkan hasil sebagai

berikut

Tabel 3.2

Hasil Validitas Siklus 1

No Corrected

Item-Total

Correlation

Keterangan No Corrected

Item-Total

Correlation

Keterangan

1 0.513 Valid 14 0.119 Tidak valid

2 0.432 Valid 15 0.605 Valid

3 0.572 Valid 16 0.164 Tidak valid

4 0.611 Valid 17 0.767 Valid

5 0.639 Valid 18 0.625 Valid

6 0.382 Valid 19 0.450 Valid

7 0.738 Valid 20 0.675 Valid

8 0.271 Valid 21 0.463 Valid

9 -0.044 Tidak valid 22 0.723 Valid

10 0.492 Valid 23 0.714 Valid

11 0.420 Valid 24 0.660 Valid

12 0.134 Tidak valid 25 0.301 Valid

13 0.162 Tidak valid

Dari hasil 25 soal uji validitas, didapatkan item soal yang tidak valid

adalah soal nomor 9, 12, 13, 14, dan 16 . Selain nomor itu semua soal valid.

Untuk hasil uji validitas siklus ke- 2 dapat dilihat pada tabel 3.3.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3800/4/T1_292009092_BAB III.pdfvideo yang digunakan sebagai media pembelajaran berupa isi materi

34

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Siklus 2

No Corrected

Item-Total

Correlation

Keterangan No Corrected

Item-Total

Correlation

Keterangan

1 0,000 Tidak valid 14 0,716 Valid

2 0,769 Valid 15 0,374 Valid

3 0,232 Valid 16 0,387 Valid

4 0,701 Valid 17 0,345 Valid

5 0,299 Valid 18 -0,161 Tidak valid

6 0,753 Valid 19 -0,044 Tidak valid

7 0,229 Valid 20 0,613 Valid

8 0,753 Valid 21 0,286 Valid

9 0,405 Valid 22 0,414 Valid

10 -0,037 Tidak valid 23 0,284 Valid

11 -0,161 Tidak valid 24 0,337 Valid

12 0,472 Valid 25 0,405 Valid

13 0,353 Valid

Untuk hasil validitas siklus 2, didapatkan data soal yang tidak valid adalah

nomor 1, 10, 11, 18, 19. Selain nomor itu semua soal valid.

3.8.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah ketetapan atau keajegan alat penilaian tersebut dalam

menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapan pun alat penilaian tersebut digunakan

akan memberikan hasil yang relatif sama. Reliabilitas instrumen dihitung dengan

cara mengkorelasikan antara data instrumen yang sama dengan data intrumen

yang dijadikan equivalen. Bila korelasi positif dan signifikan, maka instrumen

dapat dinyatakan reliable Sugiyono (2010:177).

Uji reliabilitas menggunakan SPSS 16,0 for windows. Pengujian reliablitas

dengan melihat nilai cronbach’s Alpha. Metode pengambilan keputusan

menggunakan teknik alpha sebagai berikut :

- α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima

- 0,7 < α < 0,8 : dapat diterima

- 0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas tinggi

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3800/4/T1_292009092_BAB III.pdfvideo yang digunakan sebagai media pembelajaran berupa isi materi

35

- α > 0,9 : relibilitas memuaskan

Dari uji reliabilitas untuk mengukur keajegan soal pada siklus 1 dan 2

didapatkan hasil untuk siklus 1 adalah.

Tabel 3.4

Hasil Uji Reliabilitas Siklus 1

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.891 25

Dari hasil tersebut dikatakan bahwa reliabilitas soal tinggi karena besaran

nilai alpha 0,891, karena alpha terletak diantara 0,8 < α ≤ 0,9. Sedangkan hasil

untuk uji reliabilitas siklus 2 dapat dilihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.5

Hasil Uji Reliabilitas Siklus 2

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.841 25

Dari keterangan hasil alpha siklus 2 juga di dapatkan nilai reliabilitas

tinggi dengan nilai 0,841.

3.8.3 Analisis Tingkat Kesukaran Soal

Menurut Mawardi (2010:13) ukuran baik tidaknya soal tes yang disusun,

umumnya disasarkan pada pertimbangan bahwa soal tes itu harus seimbang antara

soal mudah, sedang dan sukar dengan perbandingan 3:5:2.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3800/4/T1_292009092_BAB III.pdfvideo yang digunakan sebagai media pembelajaran berupa isi materi

36

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk melihat soal menggunakan

ketentuan Arikunto (2009:210) dengan klasifikasi sebagai berikut.

1. Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar.

2. Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang.

3. Soal dengan P 0,71 sampai1,00 adalah soal mudah.

Perlu diketahui bahwa soal- soal yang terlalu mudah atau terlalu sukar

bukan berarti tidak boleh digunakan. Hal ini tergantung dari penggunaannya;

Tabel 3.6

Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Siklus 1

Keterangan Soal Nomor Soal

Soal Mudah 1, 2, 6, 12, 13, 14, 16, 21, dan 25

Soal Sedang 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 17, 18, 19, 20, 22, 23 dan 24

Soal Sukar 15

Dari hasil terlihat jika banyaknya soal dengan taraf sedang lebih banyak

daripada soal yang mudah dan sukar.

Tabel 3.7

Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Siklus 2

Keterangan Soal Nomor Soal

Soal Mudah 6 dan 14

Soal Sedang 1, 3, 4, 5, 8, 11, 12, 15, 16, 18, 19, 21, 22, dan 25

Soal Sukar 2, 7, 9, 10, 13, 17, 20, 23, dan 24

Pada hasil uji tingkat kesukaran soal untuk jumlah soal mudah hanya ada 2

soal. Sedangkan jumlah soal sedang lebih banyak dari jumlah soal mudah dan

sukar.