BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/4/bab 3.pdf ·...

22
53 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Jenis penelitian ini adalah penelitian Deskriptif korelasi. Dimana penelitian Deskriptif korelasi adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang sudah ada. Penelitian ini merupakan jenis korelasi sebab akibat karena peneliti bermaksud untuk mengetahui apakah ada hubungan (korelasi) antara penggunaan media pembelajaran dan profesionalitas guru terhadap hasil belajar siswa. Untuk penggunaan media pembelajaran, profesionalitas guru dan hasil belajar ini peneliti mempunyai asumsi atau perkiraan, jika professionalitas guru tinggi maka akan dapat memilih berbagai macam media pembelajaran dengan tepat sehingga hasil belajar siswa diperkirakan akan meningkat. Dengan kata lain profesionalitas guru dan penggunaan media pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar siswa atau profesionalitas guru dan penggunaan media pembelajaran menjadi sebab dan hasil belajar menjadi akibat. Itulah sebabnya penelitian ini termasuk penelitian jenis korelasi sebab akibat, karena penggunaan media pembelajaran dan profesionalitas guru diasumsikan berakibat pada meningkatnya hasil belajar siswa.

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/4/bab 3.pdf ·...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/4/bab 3.pdf · 2019. 12. 12. · BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... tingkat penguasaan

53

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena

data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Jenis

penelitian ini adalah penelitian Deskriptif korelasi. Dimana penelitian

Deskriptif korelasi adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk

mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan

perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang sudah ada.

Penelitian ini merupakan jenis korelasi sebab akibat karena peneliti

bermaksud untuk mengetahui apakah ada hubungan (korelasi) antara

penggunaan media pembelajaran dan profesionalitas guru terhadap hasil belajar

siswa. Untuk penggunaan media pembelajaran, profesionalitas guru dan hasil

belajar ini peneliti mempunyai asumsi atau perkiraan, jika professionalitas guru

tinggi maka akan dapat memilih berbagai macam media pembelajaran dengan

tepat sehingga hasil belajar siswa diperkirakan akan meningkat. Dengan kata

lain profesionalitas guru dan penggunaan media pembelajaran berpengaruh

terhadap hasil belajar siswa atau profesionalitas guru dan penggunaan media

pembelajaran menjadi sebab dan hasil belajar menjadi akibat. Itulah sebabnya

penelitian ini termasuk penelitian jenis korelasi sebab akibat, karena

penggunaan media pembelajaran dan profesionalitas guru diasumsikan

berakibat pada meningkatnya hasil belajar siswa.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/4/bab 3.pdf · 2019. 12. 12. · BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... tingkat penguasaan

54

Penarikan kesimpulan dari hasil penelitian ini nantinya adalah

berdasarkan jumlah presentase. Proses dan hasil penelitian yang banyak

menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran data serta

pemaparan dari hasilnya. Demikian juga pemahaman akan kesimpulan

penelitian akan lebih baik apabila disertai dengan tabel, grafik, bagan, gambar

atau tampilan lain. Selain data yang berupa angka dalam penelitian kuantitatif

juga ada data berupa informasi kuantitatif. Teknik pengumpulan data pada

penelitian ini yaitu dengan melalui kuesioner (angket), dokumentasi dan

observasi (pengamatan).

B. Rancangan Penelitian

Agar suatu penelitian dapat terarah maka penulis membuat rancangan

penelitian yang akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses

penelitian. Menurut Sugiyono Komponen proses penelitian kuantitatif sebagai

berikut:1

Gambar 3.1 Komponen dan Proses Penelitian Kuantitatif

1Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung : Alfabeta, 2015), 30

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/4/bab 3.pdf · 2019. 12. 12. · BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... tingkat penguasaan

55

Berdasarkan gambar di atas peneliti mearik kesimpulan bahwa, dalam

penelitian kuantitatif masalah yang dibawa peneliti harus sudah jelas,

kemudian masalah tersebut diidentifikasi. Identifikasi masalah tersebut

dirumuskan berdasarkan fenomena-fenomena yang terjadi dilapangan,

sehingga didapat judul yang sesuai dengan masalah yang dihadapi tersebut

untuk dijadikan bahan penelitian.

Setelah masalah diidentifikasi dan dibatasi, maka selanjutnya masalah

tersebut dirumuskan. Rumusan masalah pada umumnya dinyatakan dalam

kalimat pertanyaan. Bagaimana pengaruh penggunaan Media Pembelajaran

dan Profesionalitas Guru terhadap Hasil Belajar siswa di SMP Tamansiswa?.

Dengan pertanyaan ini maka akan dapat memandu peneliti untuk kegiatan

penelitian selanjutnya. Proses perumusan masalah merupakan bagian dari

proses yang paling rumit, karena didalam perumusan masalah juga peneliti

menentukan arah dan tujuan dari penelitian tersebut. Karena apabila

penelitian tersebut tidak dirumuskan secara matang, maka bukan tidak

mungkin penelitian tersebut akan keluar dari jalur dan maksud penelitian

awal. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dirumuskan maka peneliti

menggunakan berbagai teori yang relevan untuk menjawabnya. Jawaban

terhadap rumusan masalah yang baru menggunakan teori tersebut dinamakan

hipotesis, maka hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban sementara terhadap

rumusan masalah penelitian.

Hipotesis yang merupakan jawaban sementara tersebut, selanjutnya

akan dibuktikan kebenarannya secara empiris/nyata. Adapun hipotesis dalam

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/4/bab 3.pdf · 2019. 12. 12. · BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... tingkat penguasaan

56

penelitian ini adalah lingkungan sekolah mempengaruhi hasil belajar

ekonomi.

Selanjutnya peneliti mengumpulkan data sampel dan yang menjadi

objek pada penelitian ini adalah siswa SMP Tamansiswa Mojokerto. Teknik

pengumpulan data penelitian ini melalui angket, dokumentasi dan observasi

dengan maksud mencari data yang teliti. Instrument yang digunakan yaitu

angket dan check-list. Agar isntrumen dapat dipercaya, maka harus diuji

validitas dan reliabilitasnya. Setelah instrumen teruji validitas dan

reliabilitasnya, maka dapat digunakan untuk mengukur variabel yang telah

ditetapkan untuk diteliti.

Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis. Analisis yang

diarahkan untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan

adalah uji normalitas dan uji hipotesis. Dalam penelitian kuantitatif analisis

data menggunakan statistik. Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan

diberikan pembahasan. Pembahasan terhadap hasil penelitian merupakan

penjelasan yang mendalam terhadap data-data yang telah disajikan.

Setelah hasil penelitian diberikan pembahasan, maka selanjutnya

dapat disimpulkan. Kesimpulan berisi jawaban singkat terhadap setiap

rumusan masalah berdasarkan data yang telah terkumpul. Setelah dibuat

kesimpulan maka peneliti berkewajiban memberikan saran-saran. Melalui

saran-saran tersebut diharapkan masalah dapat dipecahkan.

Maka dari itu, melalui desain penelitian diharapkan akan diperoleh

data yang sesuai dengan tujuan masalah yang akan dipecahkan. Penelitian

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/4/bab 3.pdf · 2019. 12. 12. · BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... tingkat penguasaan

57

yang akan dilakukan ini untuk menguji pengaruh Pengguaan Media

Pembelajaran dan Profesionalitas Guru terhadap hasil belajar siswa.

C. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini berada di SMP Tamansiswa yang beralamat di

JL.Tamansiswa No.30 Kelurahan Purwotengah Kecamatan Magersari Kota

Mojokerto. Sekolah ini mempunyai jumlah siswa 868 yang terdiri dari dari 293

siswa kelas VII, 315 siswa kelas VIII dan 260 siswa kelas IX.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulanya. Dalam hal ini populasi yang akan peneliti ambil yaitu seluruh

siswa-siswi SMP Tamansiswa Mojokerto tahun ajaran 2017-2018 yang

berjumlah 868 siswa, terdiri dari 293 siswa kelas VII, 315 siswa kelas VIII

dan 260 siswa kelas IX.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan

dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang

diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu diambil dari

populasi itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/4/bab 3.pdf · 2019. 12. 12. · BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... tingkat penguasaan

58

itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif

(mewakili).

Untuk sekedar ancer-ancer,apabila subjeknya kurang dari 100, lebih

baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Tetapi, jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-

25% atau lebih. Kebanyakan peneliti beranggapan bahwa semakin banyak

sampel, atau semakin besar persentase sampel dari populasi, hasil penelitian

akan semakin baik. Anggapan ini benar, tetapi tidak selalu demikian. Hal ini

tergantung dari sifat-sifat atau ciri-ciri yang dikandung oleh subjek

penelitian dalam populasi. Selanjutnya sifat-sifat atau ciri-ciri tersebut

bertalian erat dengan homogenitas subjek dalam populasi.2Terdapat banyak

cara dalam menentukan sampel, akan tetapi sampel penelitian ini diambil

dengan menggunakan rumus Slovin yakni :

Tabel 3.1 Rumus Slovin

Keterangan

n : Jumlah Sampel

N : Jumlah Total Populasi

e : Batas Toleransi Eror

Tabel 3.2 Menghitung Jumlah Sampel dengan Rumus Slovin

2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI (Jakarta:

Rineka Cipta, 2006), 134

n = N / ( 1 + N . (e)2

)

n = N / ( 1 + N . (e)2 )

n = 868 / (1 + 868 . (10%)2 )

= 868 / (1 + 868 . (0,1)2 )

= 868 / (1 + 868 . (0,01) )

= 868 / (1 + 8,68)

= 868 / 9,68

= 89,6

Dibulatkan menjadi 90

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/4/bab 3.pdf · 2019. 12. 12. · BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... tingkat penguasaan

59

Dari paparan di atas dapat terlihat bahwa jumlah sampel yang akan

digunakan dalam penelitian ini berjumlah 90 siswa dengan Teknik

pengambilan sampel yang akan digunakan adalah Sampel Acak Berstrata

(Proportionate Stratified Random Sampling) yakni teknik sampling dimana

populasi terbagi dalam sub populasi yang berstrata atau bertingkat dan

mempunyai karakteristik yang tidak heterogen, dimana setiap strata atau

tingkat memiliki jumah yang berbeda sehingga untuk memperoleh sampel

yang representative digunakan teknik ini.

Peneliti memilih menggunakan teknik Proportionate Stratified

Random Sampling dikarenakan jumla poplasi yang besar serta populasi

tidak homogen yakni populasi yang berstrata yaitu siswa kelas 7,8 dan 9.

serta jumlah unit populasi dalam setiap strata tidak sama. Dengan adanya

stratifikasi juga dapat meningkatkan presisi dari sampel terhadap populasi

serta pelaksanaanya yang menjadi lebih mudah. Jumlah Sampling yang

ditentukan oleh peneliti yaitu 90 siswa dan terdapat 3 strata yaitu siswa

kelas 7,8 dan 9. Adapun sampel dalam setiap strata/tingkatan dihitung

dengan menggunakan rumus di bawah ini :

Tabel 3.3 Jumlah Sampel setiap strata/timgkatan

Strata / tingkatan Jumlah Sampel

Kelas VII 293x 90 = 30,3

868 Dibulatkan menjadi 30 siswa

Kelas VIII 315 x 90 = 32,6

868 Dibulatkan menjadi 33 siswa

Kelas IX 260 x 90 = 26,9

868 Dibulatkan menjadi 27 siswa

Jumlah siswa tiap kelas x jumlah kuota sampel

jumlah keseluruhan siswa

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/4/bab 3.pdf · 2019. 12. 12. · BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... tingkat penguasaan

60

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kelas VII

diambil 30 siswa sebagai sampel dalam penelitian, kelas VIII diambil 33

siswa sebagai sampel dalam penelitian dan kelas IX diambil 27 siswa

sebagai sampel dalam penelitian. Dalam mengumpulkan data, peneliti

menghubungi subjek yang memenuhi persyaratan ciri-ciri populasi, tanpa

menghiraukan dari mana subjek tersebut (asal masih dalam populasi).

Biasanya yang dihubungi adalah subjek yang mudah ditemui, sehingga

pengumpulan datanya mudah. Yang penting diperhatikan di sini adalah

terpenuhinya jumlah (quotum) yang telah ditetapkan sesuai strata yang ada.

E. Variabel dan Definisi Operasional

Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang

diungkap dalam definisi konsep) tersebut, secara operasional, secara praktik,

secara nyata dalam lingkup obyek penelitian/obyek yang diteliti. Variabel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat.

1. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi, yang menyebabkan timbulnya atau berubahnya variabel

terikat. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penggunaan media pembelajaran dan profesionalitas guru.

2. Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat adalah variabel yang

dipengaruhi karena adanya variabel bebas.Variabel terikat yang digunakan

dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa.

Definisi operasional variabel penelitian merupakan penjelasan dari

masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian terhadap indikator-

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/4/bab 3.pdf · 2019. 12. 12. · BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... tingkat penguasaan

61

indikator yang membentuknya. Definisi operasional penelitian ini dapat dilihat

pada tabel berikut ini :

Tabel 3.4 Variabel dan Definisi Operasional

Jenis Variabel Definisi

Media

Pembelajaran

(X1)

suatu alat perantara komunikasi antara guru dan siswa sehingga merangsang

pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta kemauan peserta didik sedemikian

rupa sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran

secara efektif serta materi dapat diterima siswa dengan baik dan semaksimal

mungkin

Profesionalitas

Guru (X2)

merupakan suatu tingkatan kemampuan dan keahlian guru dalam bidangnya yang

sesuai dengan standar yang telah ditentukan, sehingga guru dapat melaksanakan

tugasnya dengan baik

Hasil Belajar

siswa (Y)

tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa baik kognitif, afektif dan

psikomotorik setelah selesai melaksanakan proses pembelajaran yang berupa

nilai siswa didalam raport

F. Teknik pengumpulan Data

1. Angket

Angket merupakan data penunjang yang digunakan untuk

mengumpulkan informasi terkait respon atau tanggapan siswa terhadap

lingkungan sekolah. Kuisioner atau angket merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk di jawabnya.3

Berdasarkan penjelasan di atas mengenai angket maka teknik ini

digunakan oleh penulis untuk dapat mengungkapkan data dari variabel X2

yaitu profesionalitas guru. Jawaban yang disediakan disesuaikan dengan

skala likert. Menurut Sugiyono, “skala likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial”. Terdapat 5 Alternatif jawaban dalam skala likert yang

digunakan dan diberi skor sebagai berikut :

3 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung : Alfabeta, 2015), 142

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/4/bab 3.pdf · 2019. 12. 12. · BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... tingkat penguasaan

62

Tabel 3.5 Skala Likert

Alternatif Bobot/Nilai

Sangat setuju/selalu/sangat positif 5

Setuju/sering/positif 4

Ragu-ragu/kadang-kadang/netral 3

Tidak setuju/hampir tidak pernah/negative 2

Sangat setuju/tidak pernah 1

Teknik ini digunakan oleh penulis untuk dapat mengungkapkan

kriteria nilai rata-rata jawaban setiap butir angket siswa-siswi SMP

Tamansiswa Mojokerto. Kuesioner dalam penelitian ini mencakup

kuesioner variabel X2 yaitu Profesionalitas Guru Pendidikan Agama Islam

yang akan diisi oleh guru Pendidikan Agama Islam serta siswa-siswi SMP

Tamansiswa.

2. Observasi

Sutrisno Hadi dalam Sugiyono mengatakan bahwa, observasi

merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari

proses biologis dan psikologis.4 Sringkali seseoran mengartikan Observasi

sebagai suatu aktiva yang sempit, yakni memperhatikan sesuatu dengan

menggunakan mata. Di dalam pengertian psikologis, observasi atau yang

disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian

terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi,

mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman,

pendengaran, peraba, dan pengecap. Apa yang dikatakan ini sebenarnya

adalah pengamatan langsung. Di dalam artian penelitian observasi dapat

dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman gambar, rekaman suara. Jenis

observasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi langsung.

4 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta, 2016), 145

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/4/bab 3.pdf · 2019. 12. 12. · BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... tingkat penguasaan

63

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahuidata

dari variabel X1 yaitu penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam di SMP Tamansiswa Tahun 2017-2018.

3. Dokumentasi

Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-

barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti

menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,

peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya.

Adapun data yang dimaksud data dokumentasi di dalam penelitian

ini adalah sejarah sekolah, visi dan misi sekolah, struktur kurikulum, silabus

pelajaran Pendidikan agama Islam, struktur organisasi sekolah, serta hasil

data dokumentasi proses pembelajaran yang berhubungan dengan Hasil

Belajar siswa yang berupa nilai raport.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bagi peneliti yang digunakan

untuk megumpulkan data atau informasi yang relevan dengan permasalahan

penelitian.5Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap

fenomena sosial maupun alam. Oleh karena itu, harus ada alat ukur yang baik.

Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Jadi

instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam ataupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena

ini disebut variabel penelitian. Dalam mendukung proses pengumpulan data

5 Indrawan R dan Yaniawati P, Metodologi peelitian kuantitatif, kualitatf dan campuran untuk

manajemen pembangunan dan pendidikan revisi, (Bandung : Refika Aditama, 2014), 112

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/4/bab 3.pdf · 2019. 12. 12. · BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... tingkat penguasaan

64

dan memperoleh data yang diinginkan, peneliti menggunakan 3 macam

instrumen yakni :

1. Data Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden.6Adapun instrumen

angket atau kuesioner adalah angket atau kuesioner. Dalam penelitian ini

angket yang digunakan dengan menggunakan skala berbentuk skala likert,

yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam

penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan oleh peneliti, yang

selanjutnya disebut dengan variabel penelitian.

Dengan menggunakan skala likert maka variabel yang akan diukur

dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian variabel tersebut dijadikan

sebagai titik tolak untuk menyusun item-item pada instrument yang dapat

berupa pertanyaan atau pernyataan. Adapun angket tersebut dibagikan

kepada guru mata pelajaran pendidikan agama islam dan juga siswa-siswi

SMP Tamansiswa yang dijadikan sebagai sampel dalam penelitian. Terdapat

25 pernyataan yang masing-masing diisi oleh guru pendidikan agama islam

dan siswa-siswi SMP Tamansiswa yang dijadikan sampel serta 5 alternatif

pilihan jawaban di dalam lembar angket yang dijadikan instrumen yang ada

di lampiran.

6Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI (Jakarta:

Rineka Cipta, 2006), 134

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/4/bab 3.pdf · 2019. 12. 12. · BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... tingkat penguasaan

65

2. Data Observasi

Data observasi didapatkan pada saat Praktik Pengalaman Lapangan

(PPL) di SMP Tamansiswa pada bulan Oktober, November dan Desember

sehingga menemukan berbagai permasalahan yang ada di sana dan

dicantumkan dalam identifikasi masalah. Sedangkan observasi yang

berhubungan secara detail dengan Variabel X1 (Penggunaan Media

Pembelajaran) peneliti lakukan setelah seminar proposal penelitian ini.

Adapun instrumen yang peneliti pakai dalam observasi terstruktur adalah

instrumen observasi Check-list. Check-list yaitu daftar variabel yang

dikumpulkan datanya.

Dalam hal iniPeneliti mengamati segala sesuatu yang berhubungan

dengan penggunaan Media Pembelajaran serta suasana pembelajaran di

kelas. Terdapat 20 Pernyataan masing-masing untuk guru dan siswa di

dalam lembar observasi yang akan peneliti gunakan sebagai pedoman

sewaktu observasi. Hasil observasi merupakan observasi yang diangkakan

sehingga terdapat 5 alternatif pilihan jawaban yang diisi oleh peneliti sendiri

sesuai dengan keadaan yang ada pada saat proses pembelajaran (lampiran).

3. Data Dokumentasi

Instrumen yang dipakai dalam mendapatkan data dokumentasi ini

adalah instrumen dkumentasi Check-list. Check-list adalah daftar variabel

yang akan dikumpulkan datanya dalam hal ini peneliti tinggal memberi

tanda atau tally setiap pemunculan gejala yang dimaksud. Adapun data

dokumentasi yang dijadikan instrumen adalah sejarah sekolah, visi dan misi

sekolah, struktur kurikulum, silabus pelajaran Pendidikan agama Islam,

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/4/bab 3.pdf · 2019. 12. 12. · BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... tingkat penguasaan

66

struktur organisasi sekolah, hasil belajar siswa yang berupa nilai Raport

serta foto penggunaan media pembelajaran pada saat proses pembelajaran.

Adapun lembar instrument dokumentasi ada di lampiran.

H. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah

data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam

analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis

responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden,

menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk

menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji

hipotesis yang telah diajukan

Teknik analisis data kuantitatif menggunakan statistik, statistik disini

ada 2 macam yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Penelitian ini

menggunakan teknik analisis data statistik inferensial yaitu teknik statistik

yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan

untuk populasi. Dalam statistik inferensial ini, menggunakan statistik

parametrik. Karena statistik parametrik digunakan untuk menguji ukuran

populasi melalui data sampel. Dan juga karena hipotesis yang diajukan adalah

hipotesis asosiatif/hubungan, serta data yang nantinya terkumpul yaitu

berbentuk interval atau ratio. Dalam analisis data, dilakukan pengujian

validitas dan realibiltas instrument.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/4/bab 3.pdf · 2019. 12. 12. · BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... tingkat penguasaan

67

1. Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Validitas ialah mengukur apa yang ingin diukur. Sebuah

validitas dikatakan valid apabila hasil penelitian terdapat kesamaan

data yang terkumpul dengan data sesungguhnya terjadi pada objek

yang diteliti.

Dalam penelitian ini digunakan pendekatan validitas konstruk

(construct validity) yaitu validitas yang mengacu pada konsistensi dari

semua komponen kerangka konsep. Untuk menguji tingkat validitas

instrumen penelitiannya, maka digunakan teknik korelasi product

moment pearson dengan rumus :

rXY = N ( XY )−( X )( Y )

{N X 2−( X )2} {N Y 2−( Y )2}

Keterangan:

rXY = Koefisien product moment (korelasi antara X dan Y)

N = Jumlah

X = Jumlah skor item

Y = Jumlah skor total

XY = Jumlah perkalian antara skor item dengan skor total

X2 = Jumlah kuadrat skor item

Y2 = Jumlah kuadrat skor total

Perhitungan validitas dilakukan dengan bantuan komputer

yaitu program SPSS (statistikal package for sosial solution) for windows.

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/4/bab 3.pdf · 2019. 12. 12. · BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... tingkat penguasaan

68

Jika hasil korelasi item dengan total item didapatkan probabilitas (P) <

0,05 berarti signifikan, maka item tersebut dinyatakan valid, sebaliknya

jika (P) > 0,05 berarti tidak signifikan, yang berarti bahwa item tersebut

tidak valid.Dengan N = 90, teknik korelasi dengan rumus product

moment pearson. Besarnya korelasi untuk dianggap suatu item dikatakan

valid adalah rtabel ≥ 0,207. Jadi, jika korelasi antara item pertanyaan

dengan skor kurang dari 0,2071 maka item dinyatakan tidak valid

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah mengukur instrumen terhadap ketepatan

(konsisten). Realibilitas disebut juga keterandalan, keajegan, consistency,

stability atau dependability. Data yang reliabel adalah data yang

dihasilkan dapat dipercaya dan diandalkan. Apabila datanya memang

benar-benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kali pun

diambil, tetap akan sama. Perhitungannya dilakukan dengan bantuan

komputer yaitu program SPSS (statistikal package for sosial solution) for

windows. Dengan ketentuan apabila Cronbach Alpha > 0,6 maka

instrument pengamatan dinyatakan reliable dan apabila Cronbach Alpha

< 0,6 maka instrument pengamatan tidak reliable.

Rumus Alpha Cronbach7:

𝛼 =𝑘

𝑘− 1 1−

𝑠2𝑖

𝑠2𝑖

Keterangan :

7Husaini Usman dan R. Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistika: Edisi Kedua (Jakarta: Bumi

Putera, 2006), hlm. 291

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/4/bab 3.pdf · 2019. 12. 12. · BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... tingkat penguasaan

69

𝛼 = Alpha Cronbach

k = jumlah item

𝑠2𝑖 = jumlah varians skor total

𝑠2𝑖 = varians responden untuk item ke i

2. Uji Prasyarat Untuk Uji Hipotesis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui populasi pada

penelitian berdistribusi normal. Alat yang digunakan untuk menguji

normalitas data populasi sangat banyak modelnya, yang meliputi Uji K-

S (Kolmogorov-Smirnov), dan yang kedua Melalui Explore.

Pengujian normalitas data pada penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan statistik Kolmogorov-Smirnov atau disebut juga dengan

uji K-S yang tersedia dalam program SPSS.

b. Uji Liniearitas

Uji Linearitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel

mempunyai hubungan yang liniear atau tidak secara signifikan. Uji ini

digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi liniear.

Uji linearitas pada penelitian ini menggunakan SPSS 20.0 dengan

menggunakan Test for Linearity dengan pada taraf signifikansi 0,05. Dua

variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear apabila signifikansi

Deviation from Linearity>0,05.

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/4/bab 3.pdf · 2019. 12. 12. · BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... tingkat penguasaan

70

c. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas ialah antarvariabel independen yang terdapat

dalam model regresi memiliki hubungan linier yang sempurna atau

mendekati sempurna (koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1).8 Jadi,

uji asumsi tentang multikolinearitas ini dimaksudkan untuk

membuktikan atau menguji ada tidaknya hubungan yang linier antara

variabel bebas (independen) satu dengan variabel bebas (independen)

yang lainnya yaitu antara variabel X1 (penggunaan media pembelajaran)

dengan variabel X2 (profesionalitas guru).

Ada beberapa metode uji multikolinearitas yakni, Dengan

membandingkan nilai koefisien determinasi individual (r2) dengan nilai

determinasi secara serentak (R2). Pada program SPSS terdapat pada

dialog Linier Regression. Yang kedua dengan melihat nilai tolerance

dan inflation factor (VIF) pada model regresi. cut-offyang dipakai untuk

menunjukkan adanya multikolinearitas adalah apabila Nilai

Tolerance>0,10 artinya tidak terjadi multikolinearitas, apabila Nilai

Tolerance <0,10 artinya terjadi multikolinearitas. Sedangkan apabila

Nilai VIF <10,00 maka tidak terjadi multikolinearitas dan apabila Nilai

VIF > 10,00 maka artinya terjadi multikolinearitas.

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota seri observasi

yang disusun menurut urutan waktu (seperti data time series) atau urutan

8Duwi Priyatno, 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 1, (Yogyakarta: ANDI, 2009), 152.

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/4/bab 3.pdf · 2019. 12. 12. · BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... tingkat penguasaan

71

tempat/ruang (data cross section), atau korelasi yang timbul pada dirinya

sendiri. Berdasarkan konsep tersebut, maka uji asumsi tentang

autokorelasi sangat penting untuk dilakukan tidak hanya pada data yang

bersifat time series saja, akan tetapi semua data (independen variabel)

yang diperoleh perlu diuji terlebih dahulu autokorelasinya apabila akan

dianalisis dengan regresi linier ganda.

Pengujian autokorelasi ini dimaksudkan untuk mengetahui

apakah terjadi korelasi di antara data pengamatan atau tidak. Ada

tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini dideteksi dengan

menggunakan uji Durbin-Watson.

e. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastistas ialah varian residual yang tidak sama

pada semua pengamatan di dalam model regresi. Uji asumsi

heteroskedastistas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variasi

residual absolut sama atau tidak sama untuk semua pengamatan. Apabila

asumsi tidka terjadi heteroskedastistas ini tidak terpenuhi, maka penaksir

menjadi tidak lagi efesien baik dalam sampel kecil maupun besar dan

estimasi koefisien dapat dikatakan menjadi kurang akurat.

Ada beberapa pendekatan yang digunakan untuk mendeteksi ada

tidaknya heteroskedastistas, yaitu Uji koefisien korelasi Spearman’s rho,

Melihat titik-titik pada grafik regresi. Pada penelitian ini menggunakan

pendekatan melihat titik-titik pada grafik regresi (scatterplot) dan juga

gletjser.

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/4/bab 3.pdf · 2019. 12. 12. · BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... tingkat penguasaan

72

3. Uji Hipotesis

a. Uji Korelasi Product Moment

Pengujian hipotesis penelitian ini yang pertama adalah

menggunakan uji korelasi product moment dengan SPSS 20.0. uji

korelasi product moment adalah uji hipotesis yang digunakan untuk

mengetahu tingkat keeratan hubungan variabel yang dinyatakan dengan

koefisien koreasi (r). jenis hubungan antar variabel X dan Y dapat

bersifat positif (apabila X lebih tinggi dan nilai Y meningkat) dan

negative(apabila X lebih tinggi dan nilai Y menurun).

Dasar pengambilan keputusan adanya korelasi atau tidak adalah

apabila nilai Sig.<0,05 maka dinyatakan ada korelasi, sedangkan apabila

nilai Sig.>0,05 maka tidak berkorelasi.

b. Uji Regresi Linier Sederhana

Istilah regresi digunakan dalam mengembangkan suatu

persamaan untuk meramalkan hubungan fungsional antara variabel-

variabel. Analisis regresi berguna untuk meramalkan pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikatnya. Dalam penelitian ini menggunakan

analisis regresi sederhana karena untuk menjelaskan hubungan

fungsional antara satu variabel bebas dengan satu variabel terikat.

Rumus regresi linier sederhana:

Keterangan:

Y = a + bX

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/4/bab 3.pdf · 2019. 12. 12. · BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... tingkat penguasaan

73

X = Variable independent (variabel bebas)

Y = Variabel dependent (varibel terikat)

a = Bilangan konstan

b = Koefisien regresi

Untuk melihat bentuk korelasi antar variabel dengan persamaan

regresi tersebut, maka nilai a dan b ditentukan terlebih dahulu.

b = N XY−( X)( Y)

X2−( X)2

a = Y−b X

n

Untuk analisis regresi ini dilakukan dengan bantuan komputer

yaitu program SPSS (statistikal package for sosial solution) for

windows.

c. Uji Regresi Linear Berganda

Regresi ganda (multiple regression) ialah suatu perluasan dari

teknik regresi apabila terdapat lebih dari satu variabel bebas untuk

mengadakan prediksi terhadap variabel terikat.9 Adapun persamaan pada

regresi linier berganda adalah sebagai berikut:

Ῠ : Nilai prediksi variabel dependen (Hasil Belajar)

bo : Konstanta; nilai Y’ jika X1 = 0, dan X2 = 0

b1b2 : Koefisien regresi, yaitu nilai peningkatan atau penurunan variabel

Y yang didasarkan variabel X1 dan variabel X2

9Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta : Rineka Cipta, 2013), 338.

Ῠ= bo + b1X1 + b2X2

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.stitradenwijaya.ac.id/370/4/bab 3.pdf · 2019. 12. 12. · BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... tingkat penguasaan

74

X1 : Variabel independen (Penggunaan Media Pembelajaran)

X2 : Variabel independen (Profesionalitas Guru)

Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier

antara dua atau lebih variabel independen (X1,X2..) dengan variabel

dependen (Y). analisis ini digunakan untuk mengetahui arah hubungan

antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-

masing variabel idependen memiliki hubungan yang positif ataukah

negative dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai

variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.

Berbeda dengan alat analisis lainnya, regresi liner ganda

memerlukan uji persyaratan yang sangat ketat. Uji persyaratan pada regresi

linier ganda biasa disebut dengan istilah uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik

pada penelitian ini meliputi uji normalitas, uji autokorelasi, uji

heteroskedastisitas, dan uji multikolinearitas.10

Uji asumsi klasik ini

dilakukan untuk mengetahui agar besaran atau koefisien statistik yang

diperoleh benar-benar merupakan penduga parameter yang memang dapat

dipertanggungjawabkan atau akurat.

10

R. Gunawan Sudarmanto, Analisis Regresi Linier Ganda dengan SPSS (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2005), 101.