BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian ... III.pdf3.1. Jenis dan Lokasi...

14
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi eksperimental. Penelitian eksperimen dilakukan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang akibat dari adanya suatu treatmen atau perlakuan . Tujuan dari penelitian eksperimental adalah untuk menyelidiki ada- tidaknya hubungan sebab-akibat, berapa besar hubungan sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan. Percobaan- percobaan dilakukan untuk menguji hipotesis serta untuk menemukan hubungan- hubungan kausal yang baru. Eksperimentasi atau percobaan hanya merupakan penemuan suatu akhir atau tujuan yang diinginkan dalam penelitian. Dengan membandingkan antara kelas eksperimen, yaitu kelas yang pembelajarannya menggunakan metode eksperimen dengan kelas kontrol yang menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional. Selanjutnya kedua kelas dievaluasi untuk melihat perubahan/peningkatan yang terjadi terhadap hasil belajar IPA pada kelas setelah mendapat pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen dengan yang belum mendapat perlakuan. Model ekperimen ini melalui tiga langkah yaitu : 1. Memberikan pretest untuk mengukur variabel terikat sebelum treatment atau perlakuan dilakukan (pretest). 2. Memberikan perlakuan ekperimen kepada para subyek yaitu menggunakan metode pembelajaran Group Investigation pada mata pelajaran IPA kelas V SD N Katekan 2 Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung. 3. Memberikan posttest untuk mengukur variabel terikat setelah perlakuan. Menurut teori-teori di atas, eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor atau lebih yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan menyisihkan faktor-faktor lain. Jadi metode eksperimen adalah 23

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian ... III.pdf3.1. Jenis dan Lokasi...

  • BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

    3.1.1. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi eksperimental. Penelitian

    eksperimen dilakukan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang akibat

    dari adanya suatu treatmen atau perlakuan .

    Tujuan dari penelitian eksperimental adalah untuk menyelidiki ada-

    tidaknya hubungan sebab-akibat, berapa besar hubungan sebab-akibat tersebut

    dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok

    eksperimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan. Percobaan-

    percobaan dilakukan untuk menguji hipotesis serta untuk menemukan hubungan-

    hubungan kausal yang baru. Eksperimentasi atau percobaan hanya merupakan

    penemuan suatu akhir atau tujuan yang diinginkan dalam penelitian.

    Dengan membandingkan antara kelas eksperimen, yaitu kelas yang

    pembelajarannya menggunakan metode eksperimen dengan kelas kontrol yang

    menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional. Selanjutnya kedua kelas

    dievaluasi untuk melihat perubahan/peningkatan yang terjadi terhadap hasil

    belajar IPA pada kelas setelah mendapat pembelajaran dengan menggunakan

    metode eksperimen dengan yang belum mendapat perlakuan.

    Model ekperimen ini melalui tiga langkah yaitu :

    1. Memberikan pretest untuk mengukur variabel terikat sebelum treatment atau

    perlakuan dilakukan (pretest).

    2. Memberikan perlakuan ekperimen kepada para subyek yaitu menggunakan

    metode pembelajaran Group Investigation pada mata pelajaran IPA kelas V

    SD N Katekan 2 Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung.

    3. Memberikan posttest untuk mengukur variabel terikat setelah perlakuan.

    Menurut teori-teori di atas, eksperimen adalah suatu cara untuk mencari

    hubungan sebab akibat antara dua faktor atau lebih yang sengaja ditimbulkan oleh

    peneliti dengan menyisihkan faktor-faktor lain. Jadi metode eksperimen adalah

    23

  • metode yang sesuai dengan judul penelitian ini, karena penelitian ini

    membandingkan dua kelas eksperimen, yaitu penerapan model pembelajaran

    menggunakan metode eksperiumen dengan kelas kontrol yang menerapkan

    metode ceramah atau konvensional saja.

    3.1.2 Waktu dan lokasi

    Penelitian dilakukan pada tanggal 5 Maret 2012 sampai selesai, adapun

    lokasi penelitiannya adalah:

    SDN 1 Katekan, berlokasi di dusun Lamuk desa Katekan Kecamatan

    Ngadirejo, Kabupaten Temanggung.

    SDN 2 Katekan, berlokasi di dusun Bakalan desa Katekan Kecamatan

    Ngadirejo, Kabupaten Temanggung.

    SDN 3 Katekan, berlokasi di dusun Katekan desa Katekan Kecamatan

    Ngadirejo, Kabupaten Temanggung.

    3.2 Desain Eksperimen

    Quasi experimental design bentuk Nonequivalent Kontrol Group. Desain

    ini hampir sama dengan pretest-posttest kontrol group design, hanya pada desain

    ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random.

    Keterangan:

    E : kelompok Eksperimen

    C : kelompok kontrol

    O1 : pretest keompok eksperimen

    O6 : pretest kelompok kontrol

    X : perlakuan

    O2 : posttest kelompok eksperimen

    O4 : posttest kelompok kontrol

    O3 : motivasi kelompok eksperimen

    O5 : motivasi kelompok kontrol

    E O1 X O2 O3

    C O6 04 O5

    24

  • 3.2.1 Tahap selama proses penelitian

    1. Persiapan, tujuannya adalah untuk menyiapkan segala peralatan seperti

    persiapan ruangan, media pembelajaran yang digunakan dalam proses

    pembelajaran.

    2. Pre eksperimental, tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman

    siswa tentang materi sebelum diberikan perlakuan.

    3. Pelaksanaan, tujuannya adalah untuk mengumpulkan data data yang akan

    menjadi bahan dari penelitian.

    4. Post eksperimental,tujuannya adalah untuk mengetahui hasil dari

    pembelajaran setelah diberikan perlakuan.

    3.2.2 Prosedur penelitian

    Adapun prosedur penelitianya adalah sbb:

    1. Kondisi Awal

    Guru : Guru menggunakan metode konvensional dan belum menerapkan

    metode eksperimen

    Siswa : Sibuk bermain sendiri, bercerita sendiri, kurang antusias, terlihat

    malas, tidak ada umpan balik antara guru dan siswa, nilai yang diperoleh

    rendah.

    2. Tindakan : Menerapkan metode eksperimen

    3. Kondisi akhir: Dengan diterapkannya metode eksperimen siswa menjadi

    antusias, memiliki motivasi yang tinggi, siswa terlihat serius, ada umpan balik

    antara siswa dan guru, hasil belajar meningkat.

    Dalam penelitian ini peneliti melakukan kegiatan melalui beberapa tahap,

    diantaranya:

    1. Tahap pendahuluan

    Meminta Izin kepada pihak sekolah

    Penjajakan/observasi

    Membuat proposal skripsi

    Mengajukan proposal kepada tim skripsi dan mohon persetujuan judul.

    Mengajukan bimbingan proposal skripsi dan konsultasi dengan dosen

    25

  • 2. Tahap persiapan

    Revisi hasil review proposal

    Memperbaiki proposal berdasarka hasil bimbingan dosen

    Meminta ijin riset untuk melakuka penelitian

    Member surat ijin penelitian kepada sekolah

    Mempersiapkan segala sesuatu yang digunakan dalam penelitia (soal

    pretest, posttest, angket dll).

    3. Tahap pelaksanaan

    Mengumpulkan data

    Mengolah data

    Menganalisis data

    4. Tahap penyusunan laporan

    Menyusun hasil penelitian

    Berkonsultasi dengan dosen pembimbing

    Mengadakan perbaikan/ review

    Mengajukan ujian skripsi

    3.3 Variabel Penelitian

    3.3.1. Klasifikasi Variabel

    Variable penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

    ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

    tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

    Penelitian ini terdapat dua variabel yang menjadi obyek penelitian, yaitu:

    1. Variable Independen/bebas (X) sering disebut dengan variable stimulus,

    predictor, antecedent. Variable ini adalah variable yang mempengaruhi atau

    yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen (terikat).

    2. Variable Dependen/terikat (Y1) sering disebut sebagai variabel output,

    kriteria, konsekuen. Dalam bahasa indonesia sering disebut variable terikat,

    yaitu variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya

    variabel bebas.

    25

  • 3.3.2. Definisi Operasional Variabel

    1. Metode eksperimen yaitu metode pembelajaran yang digunakan di kelas

    eksperimen di dalam proses pembelajaran.

    2. Hasil belajar yaitu nilai dari evaluasi yang diperoleh siswa setelah melakukan

    proses pembeajaran.

    3. Motivasi belajar yaitu rasa keinginan siswa untuk melakukan proses belajar

    mengajar di kelas.

    3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

    1. Populasi

    Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

    yang mempunyai kualitasa dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

    untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian

    ini adalah siswa SD N katekan 02 Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten

    Temanggung.

    2. Sample

    Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

    populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD N

    Katekan 2.

    3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data.

    3.5.1 Teknik Pengumpulan data

    Untuk mendapatkan data yang akan dijadikan acuan penelitian, peneliti

    menggunakan teknik:

    1. Observasi

    Untuk mengetahui perkembangan aktivitas belajar siswa dilakukan teknik

    observasi. Observer bertugas untuk melakukan pengamatan dan penilaian melalui

    pengisian lembar aktivitas siswa dan kegiatan mengajar guru pada setiap

    pertemuan. Observasi dilakukan di kelas V Semester II SD N Katekan 2.

    2. Tes

    26

  • Tes dilakukan untuk mengetahui keberhasilan siswa setelah mengikuti

    pembelajaran dengan diterapkannya metode eksperimen pada pelajaran IPA kelas

    V Semester II SD N Katekan 2.

    3. Angket

    Angket adalah suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian

    pertanyaan tentang motivasi siswa yang diajukan pada responden untuk mendapat

    jawaban.. Angket ini diggunaka untuk mendapatkan beberapa informasi tentang

    motivasi siswa di kelas.

    3.5.2 Instrument pengumpulan data

    3.5.2.1 Hasil belajar siswa

    Instrumen tes yang digunakan untuk pengukuran belajar IPA kelas

    eksperimen dan kelompok kontrol terdiri dari instrument pretest dan instrument

    posttest. Jenis yang digunakan tes sumatif berupa pilihan ganda. Kisi-kisi soal

    untuk mengukur hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 3.1.

    Tabel 3.1

    Kisi-kisi soal prettest IPA kelas V

    Standar

    Kompetensi

    Kompe

    Tensi

    Dasar

    Materi

    pembela

    jaran

    Indikator Jenis

    soal

    Nomor

    soal

    5.

    Memahami

    hubungan

    antara gaya,

    gerak, dan

    energi, serta

    fungsinya

    5.1 Menjelaskan

    pesawat

    sederhan

    a yang

    dapat

    membuat

    pekerjaan

    lebih

    mudah

    dan lebih

    cepat

    Jenis-

    jenis

    pesawat

    sederha

    na

    o Mengidentifikasi pengungkit

    sebagai jenis

    pesawat

    sederhana

    o Mengidentifikasi bidang miring

    sebagai jenis

    pesawat

    sederhana

    o Mengidentifikasi katrol sebagai

    jenis pesawat

    sederhana

    o Mengidentifikasi roda sebagai

    jenis pesawat

    sederhana.

    Pilihan

    ganda

    Pilihan

    ganda

    Pilihan

    ganda

    Pilihan

    ganda

    1, 2, 3, 4,

    15, 20, 21,

    27, 33

    5, 12, 17,

    22, 24, 26,

    34

    6, 7, 9, 10,

    13, 14, 18,

    25, 28, 30,

    31, 32

    8, 11, 16,

    19, 23, 29,

    35

    27

  • Nilai per item = 1

    Nilai maksimal =100

    Nilai minimal = 10

    Format penilaian : 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟

    𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙 X 100

    35

    35 X 100

    Kriteria

    0-5 : hampir cukup

    60-69 : cukup

    70-79 : lebih dari cukup

    80-89 : baik

    90-100 : baik sekali

    Tabel 3.2

    Kisi-kisi soal posttest IPA kelas V

    Standar

    Kompetensi

    Kompeten

    si Dasar

    Materi

    pembel

    ajaran

    Indikator Jenis

    soal

    Nomor soal

    6. Menerapkan

    sifat-sifat

    cahaya melalui

    kegiatan

    membuat suatu

    karya/model

    6.1mendisk

    ripsikan

    sifat-sifat

    cahaya

    Sifat-

    sifat

    cahaya

    a. Menyebutkan sifat-sifat cahaya

    b. Membuktikan bahwa cahaya

    dapat merambat

    lurus

    c. Membuktikan bahwa cahaya

    dapat menembus

    benda bening

    d. Membuktikan bahwa cahaya

    dapat

    dipantulkan

    e. Membuktikan bahwa cahaya

    dapat dibiaskan

    f. Membuktikan bahwa cahaya

    dapat diuraikan

    menjadi berbagai

    warna (pelangi).

    Pilihan

    ganda

    Pilihan

    ganda

    Pilihan

    ganda

    Pilihan

    ganda

    Pilihan

    ganda

    Pilihan

    ganda

    1,2, 12, 16

    14, 23, 33

    3, 18, 24, 25

    4, 5, 6, 7, 11,

    13, 19, 20,

    26, 27, 28,29,

    34, 35

    8, 13, 17, 21,

    22, 30

    9, 10, 31, 32

    Nilai per item = 1

    Nilai maksimal =100

    Nilai minimal = 10

    Format penilaian = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟

    𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙 X 100

    = 35

    35 X 100

    Kriteria

    0-5 : hampir cukup

    60-69 : cukup

    70-79 : lebih dari cukup

    80-89 : baik

    90-100 : baik sekali

    28

  • 3.5.2.2 Angket motivasi belajar siswa.

    Teknik ini digunakan untuk mengungkap data tentang motivasi belajar siswa

    dengan dua alternative jawaban.

    Mengukur motivasi belajar yang diimaksudkan untuk mengungkapkan data

    tentang motivasi belajar siswa yang disusun berdasarkan indikator-indikator

    motivasi yang kemungkinan dijabarkan ke dalam butir-butir angket dan kemudian

    menjadi instrument.

    Angket ini terdiri dari 19 butir pernyataan yang jawabannya

    dikelompokkan menjadi 4 tingkatan. Pembuatan angket ini memacu dari skala

    likert. Dalam penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar motivasi dengan

    menggunakan tehnik notes yaitu pengisian angket. Adapun skor jawaban angket

    motivasi siswa dapat dilihat pada tabel 3.3.

    Tabel 3.3

    Skor jawaban angket

    Jawaban Skor

    a. Selalu 4

    b. Sering 3

    c. Kadang-kadang 2

    d. Tidak pernah 1

    Tabel 3.4

    Kisi-kisi Angket motivasi belajar sebelum uji coba

    No Aspek Indikator No Item

    1

    2.

    Intrinsik

    a. Perasaan

    senang

    b.kemauan

    c. kecerdasan

    d. kemandirian

    Ektrinsik

    Dorongan dari

    lingkungan

    sekitar

    a. Senang mengikuti pelajaran IPA

    b- Senang terhadap guru IPA

    c- Kemauan siswa mengerjakan soal-soal IPA

    d- kemauan siswa mengerjakan PR

    e- kemauan siswa memperoleh nilai baik

    f-kesadaran siswa untuk belajar IPA

    g-kesadaran siswa untuk mendalami materi

    h- kesadaran siswa untuk tidak mencontek

    i-dorongan dari orang tua siswa

    j- dorongan untuk berprestasi

    k-keinginan untuk mendapat hadiah atau pujian

    6, 8, 10

    5, 15

    12, 16

    12, 17,21

    11,22,23

    4, 13

    3, 14, 24

    1, 25

    7

    9,18

    2, 19

    29

  • Skor tertinggi = 4 X jumlah soal

    Skor terendah = 1 X jumlah soal

    Interval

    = jumlah skor max – jumlah skor min

    Jumlah kriteria

    Kriteria Penilaian Angket

    sangat tinggi

    tinggi

    sedang

    rendah

    sangat rendah

    3.5.2.3 Observasi Pembelajaran

    Observasi dilakukan untuk mengecek metode yang disampaikan guru dan

    implementasi RPP yang disusun dalam pembelajaran. Lembar observasi

    dilakukan oleh peneliti bersama dengan guru lain selama guru kelas lima

    melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen

    berlangsung. Adapun kisi-kisi lembar observasi guru pada tabel 3.5 berikut.

    Tabel 3.5

    kisi-kisi observasi pembelajaran

    Konsep/variabel Aspek / dimensi Indikator No

    Penerapan

    metode

    pembelajaran

    eksperimen

    1. Pra pembelajaran

    1. Kesiapan guru dalam menyiapkan ruang, alat, dan

    media pembelajaran.

    2. Mengatur tempat duduk siswa 3. Menerima kesiapan siswa

    menerima pembelajaran.

    1

    1

    1

    2. Tahap awal pembelajaran

    1. Guru melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi

    1

    3. kegiatan inti 1. Guru menjelaskan tentang

    eksperimen kepada siswa.

    2. Guru menyampaikan

    kompentensi (tujuan) yang akan

    dicapai.

    3. Sebelum eksperimen berlangsung guru membagi

    siswa menjadi beberapa

    kelompok.

    4. Masing masing kelompok mengambil alat yang telah

    disiapkan oleh guru.

    5. Guru membahas dan memastikan siswa memahami

    langkah-langkah yang harus

    ditempuh dalam percobaan.

    6. Siswa melakukan percobaan di

    1

    1

    1

    1

    1

    1

    30

  • Skor tertinggi : 5 x 18 = 90

    Skor terendah : 1x 18 = 18

    Interval

    = jumlah skor max - jumlah skor min

    Jumlah kriteria

    = 90-18

    5

    Rentang nilai

    75,6 ≤ x < 90 = A sangat baik

    61,2 ≤ x < 75,6 = B baik

    46,8≤ x < 61,2 = C cukup

    32,4≤ x < 46,8 = D kurang

    18 ≤ x ≤ 32,4 = E sangat kurang

    3.6 Instrumen Penelitian

    3.6.1 Uji validitas soal

    Uji validitas instrumen soal digunakan untuk mengetahui validitas soal

    yang natinya akan digunakan sebagai tes individual setelah proses pembelajaran

    berlangsung. Untuk menguji kevalidan soal tersebut, maka peneliti

    dalam kelompok.

    7. Guru mengawasi kegiatan selama siswa melakukan

    percobaan.

    8. Tiap kelompok mencatat hasil percobaan.

    9. Di dalam kelompok siswa membuat kesimpulan.

    10. Setiap kelompok menyampaikan hasil percobaan

    secara klasikal.

    11. Selama kegiatan presentasi hasil belajar berlangsung

    kelompok yang lain

    mendengarkan, memberi

    masukan atau bertanya.

    12. Guru dan siswa menyimpulkan dan menkonfirmasi hasil

    percobaan dari semua

    kelompok untuk mengecek

    keakuratan informasi yang

    disimpulkan dari percobaan.

    1

    1

    1

    1

    1

    1

    4. Kegiatan akhir

    1. Guru memberikan kesimpulan .dari materi yang telah

    disampaikan

    2. Guru memberikan evaluasi kepada siswa

    1

    1

    31

  • mengujicobakan soal tersebut di SD N 3 Katekan kelas V. Uji validitas soal

    tersebut dibantu dengan SPSS 17.0 for windows. Untuk mengetahui tingkat

    validitas dengan melihat angka pada corrected item total correlation yang

    merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item nilai. Jika instrumen

    valid maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) menurut Ali

    (Pedoman skripsi SI PGSD UKSW, 2009) sebagai berikut:

    0,00 – 0,20: dianggap tidak ada validitas

    0,21 – 0,40: validitas rendah

    0,41 – 0,60: validitas sedang

    0,61 – 0,80: validitas tinggi

    0,81 – 1,00: validitas sempurna,

    Selain itu, peneliti juga mempertimbangkan tolok ukur validitas menurut

    Gunarsa (Pedoman skripsi SI PGSD UKSW, 2009) yang menyatakan bahwa jika

    besar koefisien korelasi ≥ 0,20, maka item tersebut dianggap valid, sedangkan

    angka di bawahnya tidak valid. Berdasarkan dua pendapat tersebut, maka dalam

    penelitian ini penulis menggunakan batas validitas menurut Ali.

    3.6.2 Uji reliabilitas instrumen tes

    Uji realiabilitas instrumen dalam peneltian ini digunakan untuk menguji

    instrumen soal yang nantinya akan digunakan dalam tes setelah pembelajaran.

    Untuk mengetahui reliabilitas instrumen terlebih dahulu diujikan di kelas uji coba

    yaitu kelas V SDN 2 Katekan. Uji reliabilitas dalam penelitian dengan

    menggunakan SPSS 17.0 for windows. Pengujian reliablitas dengan melihat nilai

    cronbach’s Alpha. Metode pengambilan keputusan menggunakan teknik alpha

    menurut George dan Mallery (Pedoman skripsi SI PGSD UKSW, 2009) Sbb:

    α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima

    0,7 < α < 0,8 : dapat diterima

    0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas tinggi

    α > 0,9 : relibilitas memuaskan

    32

  • 3.6.3 Uji homogenitas

    Uji homogenitas digunakan untuk menentukan bahwa 2 kelas yaitu kelas

    kntrol dan kelas eksperimen dapat dilanjutkan sebagai subjek penelitian atau

    tidak. Untuk menentukannya maka dibutuhkan bantuan dari SPSS 17.0. Dari

    pengujian ini maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas itu memiliki varian

    yang sama atau tidak. jika memiliki varian yang sama maka dapat dilanjutkan

    sebagai subyek penelitian.

    3.6.4 Uji normalitas

    Uji normalitas adalah untuk menguji apakah data yang diperoleh dari

    populasi berdistribusi normal atau tidak, maka dugunakan uji normalitas. Jika

    normal maka dapat digunakan untuk subyek penelitian. Untuk pengujiannya

    menggunakan SPSS 17.0. Jika normal maka signifikasi lebih dari 0,05 (Priyatno,

    2010).

    3.6.5 Uji tingkat kesukaran soal

    Tehnik perhitungan taraf kesukaran butir soal adalah dengan menghitung

    presentase yang menjawab benar untuk tiap-tiap item soal. Untuk mendapatkan

    nilai taraf kesukaran soal pilihan ganda digunakan rumus yaitu:

    I= B/ N

    Keterangan

    I = indeks kesukaran

    B= banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar setiap butir soal

    N= banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan.

    Kriteria tolak ukur kesulitan soal Sbb:

    0 - 0,30 = soal kategori sukar

    0,31 - 0,70 = soal kategori sedang

    0,71 - 1,00 = soal kategori mudah

    Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu

    sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi

    usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabka

    siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi

    karena di luar jangkauannya (Sudjana, 2010: 137). Jadi kriteria soal yang ideal

    33

  • adalah soal yang memiliki kriteria tolak ukur kesulitan soal 0,31- 0,70 yaitu soal

    kategori sedang.

    3.6.6 Daya pembeda butir tes

    Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

    antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan

    rendah. Soal yang ideal adalah soal yang dapat dijawab oleh anak yang pandai

    tidak dapat dijawab oleh anak bodoh. Daya pembeda butir soal dihitung dengan

    menggunakan persamaan

    DP = 𝐵𝐴

    𝐽𝐴 -

    𝐵𝐵

    𝐽𝐵

    Dengan DP merupakan indeks daya pembeda.

    BA adalah banyaknya peserta tes kelompok atas yang menjawab dengan benar

    BB adalah banyaknya peserta tes kelompok bawah yang menjawab soal dengan

    benar

    JA merupakan banyaknya peserta tes kelompok atas

    JB adalah banyaknya peserta tes kelompok bawah

    Kriteria indeks daya pembeda adalah sebagai berikut:

    Tabel 3.6

    Daya pembeda butir tes

    DP Kualifikasi

    0,00 – 0,19

    0,20 – 0,39

    0,40 – 0,69

    0,70- 1,00

    Negative

    Jelek

    Cukup

    Baik

    Baik sekali

    Tidak baik, sebaiknya harus dibuang

    3.7 Teknik Analisis Data

    Setelah penelitian berlangsung maka Jenis penelitian yang dilakukan

    adalah berupa eksperimen. Eksperimen merupakan suatu kegiatan yang dilakukan

    oleh peneliti untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain.

    Dalam hal ini peneliti mengeksperimenkan suatu metode pembelajaran yaitu

    metode eksperimen. Pengaruh perlakuan yang dicari adalah terhadap hasil belajar

    dan motivasi belajar siswa.

    Jenis data yang terkumpul selama penelitian adalah data pretest dan

    34

  • posttest serta data hasil angket motivasi siswa. Setelah data terkumpul yaitu

    pretest dan post test, maka data tersebut kemudian dihitung rata-ratanya/ mean

    dengan menggunakan Uji t-test. Uji t-tets dilakukan untuk mengetahui sejauh

    mana pengaruh keberhasilan metode group investigation terhadap hasil belajar

    siawa.

    Analisis data ini digunakan untuk mengetahui keadaan hasil belajar siswa

    sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran metode eksperimen serta untuk

    menjawab rumusan masalah yang telah ditentukan. Setelah dianalisis maka akan

    didapatkan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan.

    3.8 Indikator kinerja

    80% siswa di kelas eksperimen mendapatkan nilai ≥ 70.

    80% siswa di kelas eksperimen mendapatkan skor angket motivasi ≥ 53,2

    (minimal level tinggi).

    35