BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis...

14
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu atau (quasi eksperimental research). Eksperimen semu merupakan penelitian yang mendekati eksperimen sungguhan (true experimental research). Sugiyono (2009:77) menyatakan desain eksperimen semu mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Tujuan penelitian eksperimen semu menurut Slameto (2015:137) adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasi semua variabel yang relevan. 3.1.2 Desain Penelitian Penelitian eksperimen semu ini menggunakan desain nonequivalent control group design. Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, namun pada desain ini kelompok eksperimen 1 maupun kelompok eksperimen 2 tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2009:79). Tabel penelitian dapat digambarkan sebagai berikut : Tabel 3.1 Desain Eksperimen Nonequivalent Control Group Design O 1 X 1 O 2 ............................. O 3 X 2 O 4

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10848/3/T1... · 2017-04-11 · mendekati eksperimen

24

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu atau

(quasi eksperimental research). Eksperimen semu merupakan penelitian yang

mendekati eksperimen sungguhan (true experimental research). Sugiyono

(2009:77) menyatakan desain eksperimen semu mempunyai kelompok kontrol,

tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar

yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Tujuan penelitian eksperimen

semu menurut Slameto (2015:137) adalah untuk memperoleh informasi yang

merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen

yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol

dan/atau memanipulasi semua variabel yang relevan.

3.1.2 Desain Penelitian

Penelitian eksperimen semu ini menggunakan desain nonequivalent control

group design. Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group

design, namun pada desain ini kelompok eksperimen 1 maupun kelompok

eksperimen 2 tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2009:79). Tabel penelitian

dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3.1

Desain Eksperimen

Nonequivalent Control Group Design

O1 X1 O2

.............................

O3 X2 O4

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10848/3/T1... · 2017-04-11 · mendekati eksperimen

25

Keterangan :

O1 : Pengukuran awal hasil belajar kelompok eksperimen 1

O2 : Pengukuran akhir hasil belajar kelompok eksperimen 1

O3 : Pengukuran awal hasil belajar kelompok eksperimen 2

O4 : Pengukuran akhir hasil belajar kelompok eksperimen 2

X1 : Perlakuan pembelajaran dengan model mind mapping

X2 : Perlakuan pembelajaran dengan model example non-example

Dalam penelitian ini terdapat juga prosedur rancangan penelitian. Tahap-

tahap eksperimen yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Persiapan

a. Menentukan subjek penelitian

b. Membuat kisi – kisi pretest

c. Membuat instrumen pretest berdasarkan kisi – kisi yang telah dibuat

d. Mengujicobakan instrumen tes pretest pada kelas yang sudah dipilih

yaitu kelas V SD Negeri Kauman Kidul

e. Menganalisis data hasil instrumen tes pretest pada kelas uji coba

untuk mengetahui validitas butir soal, dan reabilitas soal

f. Melakukan pretest pada kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2

g. Menganalisis hasil pretest dari kelas eksperimen 1 dan kelas

eksperimen 2 untuk mengetahui tidak adanya perbedaan yang

signifikan dari kedua kelas tersebut.

2. Pelaksanaan

Peneliti mengadakan pembelajaran di kelas eksperimen 1 dengan

menggunakan model mind mapping. Sedangkan untuk kelas eksperimen

2 menggunakan materi yang sama namun dengan menggunakan model

example non-example.

3. Akhir

a. Memberikan posttest pada kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10848/3/T1... · 2017-04-11 · mendekati eksperimen

26

b. Menganalisis hasil posttest yang telah dilakukan untuk mengetahui

pengaruh penerapan model mind mapping dan model example non-

example

c. Menyusun laporan hasil penelitian

3.1.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di SD Negeri Kauman Kidul yang merupakan SD

imbas dari SD Negeri gugus Yos Sudarso dan SD Negeri Bugel 1 yang

merupakan SD imbas dari SD Negeri gugus Diponegoro yang terletak di

Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Jawa Tengah. Waktu penelitian dilaksanakan

pada bulan Maret-April 2016 semester II tahun pelajaran 2015/2016, dengan tiga

kali pertemuan yang terdiri dari pemberian soal pretest, pemberian tindakan pada

setiap kelompok dan pemberian soal posttest.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2009:38). Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas

dan variabel terkait.

3.2.1 Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya

variabel lain (Slameto, 2015:198). Variabel bebes biasanya dimanipulasi, diamati

dan diukur untuk mengetahui pengaruhnya terhadap variabel lain. Variabel bebas

(X) pada penelitian ini adalah model mind mapping dan model example non-

example.

3.2.2 Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009:39). Pada penelitian ini, variabel

terkait (Y) adalah hasil belajar siswa.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10848/3/T1... · 2017-04-11 · mendekati eksperimen

27

3.2.3 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah cara untuk mendefinisikan variabel operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati yang memungkinkan peneliti untuk

melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau

fenomena (Hidayat, 2007). Definisi operasional dalam penelitian ini adalah

variabel dengan penggunaan model pembelajaran mind mapping yang

didefinisikan secara operasional sebagai model pembelajaran yang menyajikan

permasalahan kepada siswa dan jawaban di tulis dengan membuat bagan yang

berwarna-warni dan memiliki banyak gambar. Selain model pembelajaran mind

mapping penelitian ini juga menggunakan model example non-example yang

didefinisikan secara operasional sebagai model pembelajaran yang menyajikan

gambar untuk di analisis dan dideskripsikan oleh siswa sebelum guru menjelaskan

materi lebih lanjut. Penerapan kedua model pembelajaran tersebut akan

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, yang didefinisikan secara operasional

sebagai kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengikuti pembelajaran.

3.3 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV dari SD Negeri Kauman

Kidul sebagai kelas eksperimen 1 (model mind mapping) dan siswa kelas IV SD

Negeri Bugel 1 sebagai kelas eksperimen 2 (model example non-example).

Jumlah siswa pada ke dua SD tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.2

Rincian Jumlah Siswa Kelas IV SDN Kauman Kidul dan SDN Bugel 1

Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016

No Nama Sekolah Kelas Jumlah siswa Kelompok

1. SDN Kauman Kidul IV 21 Eksperimen

2. SDN Bugel 1 IV 19 Kontrol

Jumlah Keseluruhan 40

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10848/3/T1... · 2017-04-11 · mendekati eksperimen

28

Peneliti memilih SD Negeri Kauman Kidul dan SD Negeri Bugel 1 sebagai

tempat penelitian, karena kedua SD tersebut merupakan SD imbas yang berada

pada satu Kecamatan, yaitu Kecamatan Sidorejo. Selain itu berdasarkan observasi

peneliti, kedua SD tersebut belum melaksanakan secara maksimal model mind

mapping dan example-non example dalam kegiatan belajar.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data hasil belajar IPA SD

kelas IV. Untuk memperoleh data tersebut peneliti menggunakan teknik tes dan

teknik observasi sebagai metode pengumpulan data.

a. Tes adalah sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban atau sejumlah

pertanyaan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan mengukur tingkat

kemampuan seseorang untuk mengungkap aspek tertentu dari orang yang

dikenai tes. Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah pilihan

ganda yang terdiri dari pretest dan posttest.

b. Observasi adalah cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan

secara langsung terhadap suatu objek dalam suatu periode tertentu, serta

mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang

diamati. Observasi dilakukan untuk mengamati tindakan guru dalam

mengajar di kelas IV SD Negeri Kauman Kidul dan SD Negeri Bugel 1 pada

proses pembelajaran IPA dengan menerapkan model Mind Mapping dan

Example Non-Example. Selain itu, observasi juga digunakan untuk

mengetahui hasil belajar siswa pada ranah afektif dan psikomotorik. Dengan

cara guru menyediakan lembar observasi yang berisi kisi-kisi penilaian aspek

afektif dan aspek psikomotorik.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan, instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini berupa instrumen observasi untuk mengetahui hasil belajar

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10848/3/T1... · 2017-04-11 · mendekati eksperimen

29

siswa pada ranah afektif dan psikomotorik dan instrumen tes digunakan untuk

memperoleh data hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Sebelum melakukan

observasi dan tes terlebih dahulu perlu menyusun kisi-kisi dan butir soal. Adapun

mengenai instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Lembar Observasi/ Lembar Pengamatan

Lembar observasi atau lembar pengamatan digunakan untuk mengamati

tindakan guru yang menerapkan model mind mapping pada kelas eksperimen

1 dan model pembelajaran example non-example pada kelas eksperimen 2.

Lembar observasi berisi indikator-indikator kegiatan mengajar guru, yang

disesuaikan dengan standar proses yang berlaku dan dengan langkah-langkah

model dari masing-masing kelas. Berikut ini kisi-kisi lembar observasi

aktivitas guru dengan model mind mapping pada kelas eksperimen 1 :

Tabel 3.3

Kisi-kisi Lembar Observasi Model Mind Mapping pada Siswa Kelas IV SD

Negeri Kauman Kidul sebagai Kelas Eksperimen 1

Langkah-langkah Model

Mind Mapping Indikator/ Tindakan Guru

Menyampaikan kompetensi

yang ingin di capai Pra Pembelajaran

Mengucapkan salam

Mengajak siswa untuk berdo’a bersama

Mengecek kehadiran siswa

Melakukan apersepsi dengan bertanya

jawab kepada siswa

Menyampaikan materi yang akan di

pelajari dan tujuan yang ingin dicapai

Mengemukakan konsep/

permasalahan Kegiatan Inti Pembelajaran

Memperlihatkan gambar tentang pengaruh

perubahan lingkungan

Bertanya jawab dengan siswa tentang

gambar yang sudah diperlihatkan

Memberi pertanyaan kepada siswa tentang

perubahan lingkungan

Membentuk kelompok Membagi siswa menjadi 4 kelompok

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10848/3/T1... · 2017-04-11 · mendekati eksperimen

30

Setiap kelompok diberikan gambar

perubahan lingkungan dan lembar kerja

kelompok serta kertas kosong A3

Mencatat alternatif jawaban

hasil diskusi

Mencari informasi tentang perubahan

lingkungan

Meminta siswa untuk membuat mind map

berdasarkan faktor perubahan lingkungan

Membuat mind mapping dari informasi

yang sudah didapat

Merevisi apabila masih terdapat kesalahan

Membaca hasil diskusi Setiap kelompok maju untuk

menyampaikan hasil diskusi

Membahas hasil diskusi yang telah

disampaikan

Menarik kesimpulan Memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya tentang hal-hal yang belum

dipahami

Bersama siswa meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan

penyimpulan

Kegiatan Penutup Pembelajaran

Bersama siswa menyimpulkan materi

pembelajaran yang telah dipelajari

Membagikan soal evaluasi

Mengakhiri pembelajaran.

Berikut ini kisi-kisi lembar observasi aktivitas guru dengan menerapkan

model example non-example pada kelas eksperimen 2 :

Tabel 3.4

Kisi-kisi Lembar Observasi Model Example Non-Example pada Siswa Kelas

IV SD Negeri Bugel 1 sebagai Kelas Eksperimen 2

Langkah-langkah Model

Example Non-Example Indikator/ Tindakan Guru

Mempersiapkan gambar-

gambar sesuai dengan tujuan

pembelajaran

Pra Pembelajaran

Mempersiapkan media dan sumber belajar

Mengucapkan salam pembuka

Berdo’a bersama

Mengecek kehadiran siswa

Melakukan apersepsi dengan bertanya

jawab

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10848/3/T1... · 2017-04-11 · mendekati eksperimen

31

Menyampaikan tujuan yang ingin dicapai

hari ini

Membagi siswa kedalam

beberapa kelompok. Kegiatan Inti Pembelajaran

Membagi siswa menjadi 4 kelompok

Siswa duduk berkelompok

Menempelkan gambar

langsung di papan tulis,

ditayangkan melalui OHP,

atau membagikan gambar

kepada siswa dalam bentuk

kartu-kartu

Setiap kelompok diberikan gambar

berbagai perubahan lingkungan dan lembar

kerja kelompok

Memberi petunjuk dan

memberi kesempatan untuk

menganalisis gambar

Memberikan pertanyaan penuntun untuk

menganalisis gambar

Setiap kelompok diminta berdiskusi untuk

menganalisis faktor penyebab perubahan

lingkungan

Memberi waktu untuk berdiskusi

Mencatat hasil diskusi dari

analisis gambar

Meminta siswa menulis kerugian dan

manfaat dari faktor penyebab perubahan

Membacakan hasil diskusi Setiap kelompok maju untuk

mempresentasikan hasil diskusi

Menjelaskan materi sesuai

dengan tujuan yang ingin

dicapai.

Membahas hasil diskusi yang telah

disampaikan

Menjelaskan materi tentang faktor

penyebab perubahan lingkungan dengan

menggunakan gambar, serta menunjukkan

gambar yang termasuk example dan

gambar yang termasuk non-example

Memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya

Meluruskan kesalahan pemahaman,

memberikan penguatan

Membuat kesimpulan Kegiatan Penutup Pembelajaran

Menyimpulkan materi pembelajaran yang

telah dipelajari

Membagikan soal evaluasi

Mengakhiri pembelajaran

2. Tes

Instrumen tes dalam penelitian ini adalah lembar soal pretest dan posttes yang

berupa soal pilihan ganda. Pengujian soal berupa pilihan ganda untuk

mengetahui layak digunakan atau tidak, dilakukan dengan cara menyusun

kisi-kisi soal, uji coba instrument soal, uji validitas dan uji reliabilitas. Kisi-

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10848/3/T1... · 2017-04-11 · mendekati eksperimen

32

kisi soal digunakan untuk pretest dan posttest berdasarkan pada Standar

Kompetensi yang dipilih yaitu memahami perubahan lingkungan fisik dan

pengaruhnya terhadap daratan. Adapun instrumen tes dapat dilihat pada kisi-

kisi soal pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Instrumen Tes Uji Coba

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator Bentuk

Soal

Nomor

Soal

10. Memahami

perubahan

lingkungan

fisik dan

pengaruhny

a terhadap

daratan

10.1 Mendeskri

psikan

berbagai

penyebab

perubahan

lingkungan

fisik

(angin,

hujan,

cahaya

matahari,

dan

gelombang

air laut)

10.1.1 Menjelaskan

pengaruh

perubahan

lingkungan.

Pilihan

Ganda

1,2,3,4

,5

10.1.2 Mengidentifikasi

faktor penyebab

perubahan

lingkungan

Pilihan

Ganda

6,7,8,9

,10,11,

12,13,

14,15

10.1.3 Menyebutkan

kerugian

berbagai faktor

perubahan

lingkungan

terhadap daratan

Pilihan

Ganda

16,17,

18,19,

20,21,

22,23,

24,25

10.1.4 Menyebutkan

manfaat berbagai

faktor perubahan

lingkungan

terhadap daratan

Pilihan

Ganda

26,27,

28,29,

30,31,

32,33,

34,35

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10848/3/T1... · 2017-04-11 · mendekati eksperimen

33

3.5 Validitas dan Reabilitas Instrumen

3.5.1 Validitas Instrumen

Sugiyono (2009:121) menyatakan instrumen yang valid berarti alat ukur

yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti

instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Dalam penelitian ini, instrumen preetest dan posttest yang akan diberikan kepada

kelas eksperimen 1 maupun kelas eksperimen 2, diujikan kepada kelas lain yang

telah memiliki pengetahuan tentang materi memahami perubahan lingkungan fisik

dan pengaruhnya terhadap daratan yakni siswa kelas V SD Negeri Kauman Kidul.

Masrum dalam Sugiyono (2010:188-199) menyatakan bahwa item yang

mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi

menunjukkan bahwa item soal tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula.

Syarat minimum yang dianggap memenuhi syarat jika r = 0,3. Jika korelasi antara

butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir soal dalam instrumen

dinyatakan tidak valid.

Uji validitas dapat menggunakan bantuan software SPSS yaitu dengan cara

Analyze - Correlate – Bevariate atau dapat menggunakan Analyze – Scale –

Reliability Analysis kemudian untuk melihat hasilnya apakah item soal valid atau

tidak, dapat dilihat pada output hasil perhitungan. Berikut adalah hasil dari validitas

instrumen sebelum penelitian :

Tabel 3.6

Hasil Validitas Soal

Validitas Nomor Soal Jumlah

Valid 1,3,4,5,8,9,10,11,12,17,18,22,23,24,25,26,27,28,29,30,31,

32,33,34,35 25

Tidak

Valid 2,6,7,13,14,15,16,19,20,21 10

35

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10848/3/T1... · 2017-04-11 · mendekati eksperimen

34

3.5.2 Reabilitas Instrumen

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa

kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama

(Sugiyono, 2009:121). Uji reliabilitas soal dilakukan dengan teknik alpha

cronbach yang dihitung melalui SPSS. Koefesien reabilitas selalu berada dalam

rentang 0 sampai 1. Semakin tinggi koefisien reabilitas suatu tes semakin tinggi

pula keajegan/ketepatannya. Kriteria reabilitas instrumen menggunakan pedoman

yang dikemukakan oleh Wardani, dkk (2012:346) yang dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 3.7

Kriteria Tingkat Reliabilitas

No. Indeks Interprestasi

1. 0,80 – 1,00 Tinggi reliabel

2. < 0,80 – 0,60 Reliabel

3. < 0,60 – 0,40 Cukup reliabel

4. < 0,40 – 0,20 Agak reliabel

5. < 0,40 – 0,20 Kurang reliabel

Berikut ini adalah tabel hasil uji reabilitas instrumen sebelum penelitian :

Tabel 3.8

Hasil Reabilitas Soal

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,878 35

Hasil uji reabilitas pada tabel 3.10 di atas menunjukkan bahwa pada kolom

Cronbach's Alpha sebesar ,878 dan kolom N of Items menunjukkan jumlah

soalnya yaitu 35 soal. Hal ini membuktikan bahwa soal sudah termasuk kriteria

tinggi reliabel. Data yang digunakan sudah reliabel dan dapat digunakan untuk

penelitian.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10848/3/T1... · 2017-04-11 · mendekati eksperimen

35

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis deskriptif komparatif yaitu dengan membandingkan hasil belajar siswa

antara kelas eksperimen 1 yang menggunakan model pembelajaran mind mapping

dengan kelas eksperimen 2 yang menggunakan model pembelajaran example non-

example.

3.6.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data setiap kelas

mempunyai distribusi yang normal atau tidak. Uji normalitas bertujuan untuk

menentukan teknik analisis data yang tepat. Jika data berdistribusi normal maka

dapat digunakan statistika parametrik, dan jika data berdistribusi tidak normal

maka dapat digunakan statistika non parametrik. Pedoman data dikatakan

berdistribusi normal jika nilai signifikansi > 0,05. Dalam uji normalitas, dapat

menggunakan bantuan software SPSS yaitu dengan cara analyze →

nonparametrik → one sampel KS → masukan variabel pada jendela variabel →

klik normal pada test distribution → kemudian klik ok.

3.6.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas varian bertujuan untuk mengetahui apakah varian kedua

kelompok homogen atau tidak. Acuan varian data kedua kelompok homogen

adalah jika nilai probabilitas/signifikansi >0,05. Analisis uji homogenitas varian

dapat dilakukan menggunakan bantuan software SPSS yaitu dengan cara analyze

→ compare means → one way anova atau dengan cara analyze → descriptive

statistic → explore.

3.6.3 Uji N-Gain

Uji N-gain dilakukan untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil

belajar. Untuk mengetahuimya digunakan rumus uji N-Gain sebagai berikut :

g =

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10848/3/T1... · 2017-04-11 · mendekati eksperimen

36

Hasil uji N-gain sendiri terdapat 3 pembagian kategori yaitu rendah, sedang,

dan tinggi. Pembagian kategori tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.9

Kategori Hasil Uji N-Gain

Indeks Kriteria

g < 0,30 Rendah

0.30 > g < 0,70 Sedang

g > 0,70 Tinggi

3.6.4 Uji Beda Rata-rata

Uji beda rata-rata (uji-t) dapat dilakukan jika uji asumsi atau prasyarat

berupa normalitas dan homogenitas terpenuhi. Setelah dilakukan uji homogen,

jika diperoleh hasil bahwa varian sama maka uji t menggunakan Equal Variances

50 Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan

Equal Variances Not Assumed (diasumsikan varian berbeda). Analisis uji beda

rata-rata ini bisa dilakukan menggunakan bantuan software SPSS yaitu dengan

cara analyze → compare means → independent → sample t-test.

3.6.5 Uji Hipotesis

Setelah diperoleh hasil uji-t, kemudian dilakukan analisis uji hipotesis

untuk mengetahui apakah Ho diterima atau ditolak. Adapun langkah-langkah uji

hipotesis adalah sebagai berikut :

1. Menentukan hipotesis

2. Melakukan uji t dengan kriteria berdasarkan hasil signifikansi :

1. Apabila sig. > 0,05 , maka Ho diterima dan Ha ditolak

2. Apabila sig. < 0,05 , maka Ho ditolak dan Ha diterima

3. Membuat kesimpulan

Ho : μ1 = μ2 artinya, tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar

IPA dengan menggunakan model pembelajaran mind mapping dan

model pembelajaran example non-example siswa kelas IV SD Negeri

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10848/3/T1... · 2017-04-11 · mendekati eksperimen

37

Kauman Kidul dan SD Negeri Bugel 1 Kota Salatiga Semester II

Tahun 2015/2016.

Ha : μ1 ≠ μ2 artinya, terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA

dengan menggunakan model pembelajaran mind mapping dan model

pembelajaran example non-example siswa kelas IV SD Negeri

Kauman Kidul dan SD Negeri Bugel 1 Kota Salatiga Semester II

Tahun 2015/2016.