Seminar Kolokium Ira Dijayantie 230110080021 Dibimbing Oleh :
BAB III METODE PENELITIAN A. -...
-
Upload
truongtruc -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. -...
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan
pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang
banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data,
penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya (Arikunto,
2006). Sedangkan menurut Azwar (2007) penelitian dengan
pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data
numerical (angka) yang diolah dengan metode statistika.
B. Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang menjadi sasaran penyelidikan
dan sesuatu yang menunjukkan variasi baik dalam jenis maupun
tingkatannya (Hadi,1997).
Dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu:
1. Variabel bebas (X) : Jenis Kelamin
2. Variabel terikat (Y): Persepsi Kualitas Pelayanan
C. Definisi Operasional
Menurut Suryabrata (1998), definisi operasional adalah
definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang
dapat diamati (diobservasi).
1. Jenis Kelamin
Hungu (2007) menyatakan jenis kelamin (seks) adalah
perbedaan antara perempuan dengan laki-laki secara biologis
sejak seseorang lahir. Menurut Pease, Allan dan Barbara
30
(2007), perbedaan antara pria dan wanita terletak pada
pembagian pekerjaan, keterampilan penginderaan, dan
pandangan dalam memahami dunia.
2. Persepsi kualitas pelayanan
a. Persepsi
Wirawan (1983) menyatakan bahwa persepsi adalah
kemampuan seseorang untuk mengorganisisr suatu
pengamatan, kemampuan tersebut antara lain: kemampuan
untuk membedakan, kemampuan untuk mengelompokkan,
dan kemampuan untuk memfokuskan.
b. Kualitas Pelayanan
Parasuraman, Zeithmal, dan Berry (1988),
menyebutkan bahwa kualitas pelayanan adalah mengenai
sejauh mana layanan memenuhi kebutuhan pelanggan atau
harapan. Menurut Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (1990)
definisi operasional dari aspek-aspek kualitas pelayanan,
yaitu:
1) Tangible
2) Reliability
3) Responsiveness
4) Assurance
5) Emphaty
Jadi persepsi kualitas pelayanan adalah kemampuan
seseorang untuk mengorganisisr suatu pengamatan mengenai
sejauh mana layanan memenuhi kebutuhan pelanggan atau
harapan
31
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006). Populasi
dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Kristen
Satya Wacana yang pernah membeli tiket pesawat PT. Garuda
Indonesia Airlines melalui website resmi PT. Garuda Indonesia
Airlines.
2. Sampel dan teknik sampling
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2006). Sampel dalam
penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Kristen Satya
Wacana yang pernah membeli tiket pesawat PT. Garuda
Indonesia Airlines melalui website resmi PT. Garuda Indonesia
Airlines. Sampel dalam penelitian ini diambil menggunakan
teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2006).
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini
adalah skala yang merupakan suatu metode pengumpulan data
menggunakan daftar pertanyaan berisi karakteristik dan aspek yang
diukur, dan harus dijawab dan dikerjakan oleh orang yang menjadi
subjek penelitian (Suryabrata, 2002). Skala dalam penelitian yaitu
32
skala persepsi kualitas pelayanan mahasiswa Universitas Kristen
Satya Wacana.
Pengambilan data dilakukan pada mahasiswa Universitas
Kristen Satya Wacana yang pernah membeli tiket pesawat PT.
Garuda Indonesia Airlines melalui website resmi PT. Garuda
Indonesia Airlines. Pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan skala psikologis yaitu skala persepsi kualitas
pelayanan. Skala tersebut dibuat berdasarkan aspek kualitas
pelayanan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Dalam suatu penelitian sangat diperlukan alat ukur yang valid
dan reliabel. Hal ini berguna untuk mengungkap variabel mana yang
benar-benar ingin diteliti, sehingga tidak mengalami kekeliruan
dalam menyusun kesimpulan dan tidak memberikan gambaran yang
jauh dari keadaan sebenarnya (Azwar, 1997)
1. Persiapan Alat Ukur
Dalam penelitian ini penulis menggunakan 1 skala
psikologi yaitu Skala SERVQUAL (Service Quality). Skala ini
merupakan modifikasi dari skala Parasuraman, Zeithaml, dan
Berry (1990) dengan 5 aspek yaitu Tangible, Reliable,
Responsiveness, Assurance, Empathy.
Jumlah item yang diuji sebanyak 34 nomor yang disusun
secara acak. Pernyataan dibagi menjadi 2 bentuk yaitu
pernyataan favorable (penyataan yang mendukung dengan
aspek yang diukur) dan unfavorable. Jawaban Sangat Setuju
terhadap pernyataan yang termasuk dalam kategori favorable
bernilai 4, jawaban Setuju terhadap pernyataan yang termasuk
dalam kategori favorable bernilai 3, jawaban Tidak Setuju
33
terhadap pernyataan yang termasuk dalam kategori favorable
bernilai 2, jawaban Sangat Tidak Setuju terhadap pernyataan
yang termasuk dalam kategori favorable bernilai 1. Sedangkan,
jawaban Sangat Setuju terhadap pernyataan yang termasuk
dalam kategori unfavorable bernilai 1, jawaban Setuju terhadap
pernyataan yang termasuk dalam kategori unfavorable bernilai
2, jawaban Tidak Setuju terhadap pernyataan yang termasuk
dalam kategori unfavorable bernilai 3, jawaban Sangat Tidak
Setuju terhadap pernyataan yang termasuk dalam kategori
unfavorable bernilai 4. Untuk blue print pada skala ini dapat
dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.1
Blue Print Kualitas Pelayanan
ASPEK INDIKATOR JML NO. ITEM TOTAL
TANGIBLE Penampilan materi
tiket elektronik yang
mencerminkan
bahwa Garuda
Indonesia adalah
penerbangan resmi
nasional Indonesia
yang profesional
2 17,11 2
34
ASPEK INDIKATOR JML NO. ITEM TOTAL
TANGIBLE Penampilan fasilitas
halaman homepage
website Garuda
Indonesia
mencerminkan
bahwa Garuda
Indonesia adalah
penerbangan resmi
nasional Indonesia
yang profesional
2 31,30 2
Penampilan fasilitas
halaman
pemilihan
penerbangan website
Garuda Indonesia
mencerminkan
bahwa Garuda
Indonesia adalah
penerbangan resmi
nasional Indonesia
yang profesional
2 20,24(uf) 2
Penampilan fasilitas
halaman identitas
penumpang website
Garuda Indonesia
mencerminkan
bahwa Garuda
Indonesia adalah
penerbangan resmi
nasional Indonesia
yang profesional
2 27,22(uf) 2
35
ASPEK INDIKATOR JML NO. ITEM TOTAL
TANGIBLE Penampilan fasilitas
halaman pembayaran
website Garuda
Indonesia
mencerminkan
bahwa Garuda
Indonesia adalah
penerbangan resmi
nasional Indonesia
yang profesional
2 10,16(uf) 2
Penampilan personel
pramugari Garuda
Indonesia
mencerminkan
bahwa Garuda
Indonesia adalah
penerbangan resmi
nasional Indonesia
yang profesional
2 32,33(uf) 2
Penampilan materi
komunikasi yang
berupa kolom
promosi yang di
tawarkan oleh
Garuda Indonesia
mencerminkan
bahwa Garuda
Indonesia adalah
penerbangan resmi
nasional Indonesia
yang profesional
2 21,14 2
36
ASPEK INDIKATOR JML NO. ITEM TOTAL
RELIABILITY Website Garuda
Indonesia mampu
melakukan
pelayanan yang
dijanjikan secara
professional dengan
akurat
5 18(uf),23,
19,12,1
5
Website Garuda
Indonesia mampu
melakukan
pelayanan yang
dapat diandalkan
2 7(uf),34 2
RESPONSIVENESS Website Garuda
Indonesia memiliki
kemampuan untuk
membantu konsumen
2 13,29 2
Website Garuda
Indonesia memiliki
kemampuan untuk
memberikan
pelayanan yang cepat
3 9,26,15 3
ASSURANCE Website Garuda
Indonesia mampu
memberikan
informasi yang dapat
membuat konsumen
merasa percaya
2 5,3 2
37
ASPEK INDIKATOR JML NO. ITEM TOTAL
ASSURANCE Website Garuda
Indonesia mampu
memberikan
informasi yang dapat
membuat konsumen
merasa nyaman
2 28(uf),2 2
EMPHATY Website Garuda
Indonesia
memberikan
perhatian secara
individual terhadap
konsumen melalui
website
2 8,4 2
Website Garuda
Indonesia
menunjukkan
kepedulian terhadap
konsumen melalui
website
2 25(uf),
6(uf)
2
TOTAL ITEM 34
2. Seleksi Item
Di samping prosedur penulisan item, menurut Azwar
(1999) salah satu hal pokok yang perlu mendapat perhatian
dalam penyusunan dan pengembangan skala psikologi adalah
prosedur analisis dan seleksi item. Hal ini menjadi teramat
penting dikarenakan kualitas skala psikologi sangat ditentukan
oleh kualitas item-item di dalamnya.
38
Menurut Azwar (1999), penulisan item dilakukan dengan
berpedoman pada blue print skala dan dibimbing oleh kaidah-
kaidah penulisan item yang berlaku bagi setiap jenis dan format
instrumen yang sedang disusun. Hanya item-item yang ditulis
dengan mengikuti blue print dengan bimbingan kaidah
penulisan yang benar sajalah yang akan berfungsi sebagaimana
seharusnya dan dapat mendukung validitas skala secara
keseluruhan. Namun apakah item-item yang telah ditulis dengan
cara yang benar itu dalam kenyataannya memang berfungsi
secara benar pula masih harus dibuktikan secara empiris. Di
sinilah peranan analisis dan seleksi item.
Proses seleksi item dalam penelitian ini menggunakan
standar seleksi item dari Azwar (2000) yang menyatakan bahwa
item dinyatakan valid apabila nilai r ≥0,3. Jika banyak item
gugur standar dapat diturunkan menjadi r ≥ 0,25. Penghitungan
dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 16.0 for
windows dengan rumus korelasi Pearson Product Moment:
})({})({)()(r
2222xyyyxx
yxxy
Keterangan :
rxy = Indeks korelasi skor item
N = Jumlah subjek
xy = Jumlah dari skor x dikalikan skor y
x = Jumlah skor x
y = Jumlah skor y
39
x2 = Jumlah skor x2
y2 = Jumlah skor y2
3. Reliabilitas
Suatu alat ukur dapat dikatakan reliabel apabila alat
tersebut mampu menunjukkan sejauh mana pengukuran dapat
memberikan hasil yang relatif sama bila dilakukan pengukuran
kembali kepada subjek yang sama (Azwar, 1997). Reliabilitas
dinyatakan koefisien apabila angkanya berada pada rentang 0-
1,0. Semakin mendekati 1,0 berarti semakin tinggi reliabitasnya.
Sebaliknya semakin mendekati 0 berarti semakin rendah
reliabilitasnya (Azwar, 2000).
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan standar
reliabilitas yang dikemukakan oleh Azwar (2000), yaitu:
r < 0,7 : tidak reliabel
0,7 ≤ r < 0,8 : cukup reliabel
0,8 ≤ r < 0,9 : reliabel
r ≥ 0,9 : sangat reliabel
Dalam penelitian ini menggunakan teknik uji reliabilitas
Alpha Cronbach dengan rumus sebagai berikut:
keterangan :
α :koefisien reliabilitas Alpha Cronbach
k : jumlah butir soal
∑s2x : varians butir soal
∑s2total : varians skor total
40
Uji reliabilitas dilakukan tiga kali pengujian yaitu sebelum
item gugur dibuang dan setelah item gugur dibuang, namun
karena masih terdapat item yang gugur maka dilakukan
pengujian kembali. Uji reliabilitas penelitian ini menggunakan
rumus Alpha Cronbach dengan bantuan program SPSS 16.0 for
windows.
4. Validitas
Validitas mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan
kecermatan suatu alat tes dalam melakukan fungsi ukurnya.
Suatu alat ukur dikatakan dapat dikatakan memiliki validitas
yang tinggi apabila alat ukur tersebut menjalankan fungsi
ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan
maksud dilakukannya pengukuran tersebut (Azwar, 1997)
Penelitian ini menggunakan validitas isi yaitu validitas
yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi alat ukur dengan
analisis rasional atau lewat professional judgement. Menurut
Azwar (1997) validitas isi terbagi menjadi 2 tipe meliputi:
a. Face validity (validitas muka)
Validitas yang mendasarkan penilaian terhadap
format penampilan (appearance) alat ukur. Apabila
penampilan tes telah meyakinkan dan memberikan
kesan mampu mengungkap apa yang hendak diukur
maka dapat dikatakan bahwa validitas muka telah
terpenuhi.
41
b. Sampling validity (validitas logik)
Validitas tipe ini menunjuk pada sejauhmana isi alat
tes merupakan representasi dari ciri-ciri atribut yang
hendak diukur. Untuk memperoleh validitas logik
yang tinggi suatu alat ukur harus dirancang
sedemikian rupa sehingga benar-benar berisi hanya
item yang relevan dan perlu menjadi bagian alat ukur
secara keseluruhan. Pembuatan blueprint sangat
membantu tercapainya validitas logik.
F. Uji Asumsi
Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu
dilakukan uji asumsi, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
Tujuan dilakukannya uji asumsi adalah untuk mengetahui apakah
data berdistribusi normal dan apakah data berasal dari populasi yang
homogen. Kedua uji asumsi tersebut dilakukan dengan bantuan
program komputer SPSS 16.0 for Windows.
G. Metode Analisis data
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan menggambarkan keadaan
dari suatu variabel yang diteliti melalui data sampel atau
populasi sebagaimana adanya (Sugiyono, 2012). Kategorisasi
skor dalam penelitian ini menggunakan kategorisasi jenjang
berdasarkan model distribusi normal. Sebagaimana diketahui,
menurut Azwar (1999) suatu distribusi normal terbagi atas
enam bagian satuan deviasi standar. Tiga bagian berada di
sebelah kiri rata-rata (bertanda negatif) dan tiga bagian berada
42
di sebelah kanan rata-rata (bertanda positif). Kategorisasi
bersifat relatif. Maka luas interval dapat ditetapkan secara
subyektif yang mencakup setiap kategori yang diinginkan
selama penetapan tersebut berada dalam batas kewajaran dan
dapat diterima akal sehat (common sense). Dalam penelitian ini
skor digolongkan menjadi 4 kategori, yaitu Sangat tinggi,
Tinggi, Rendah, dan Sangat Rendah. Kategorisasi dilakukan
dengan cara menbagi domain menjadi 4 bagian kurang lebih
sama rata.
Gambar 3.1 Distribusi Normal
43
Berdasarkan dari Gambar 3.1, norma kategori skor dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Tabel 3.2
Norma Kategorisasi Skor Norma Kategorisasi
x < (µ - 0,75σ) Sangat Rendah
(µ - 0,75σ) ≤ x < µ Rendah
µ ≤ x < (µ + 0,75σ) Tinggi
(µ + 0,75σ) ≤ x Sangat Tinggi
Pada skala ini, terdapat 21 item dan 4 pilihan jawaban
sehingga nilai maksimum yang dapat dicapai yaitu 4 x 21 = 84.
Sedangkan, nilai minimum yang dapat dicapai yaitu 1 x 21 = 21.
Dalam Azwar (1999) µ dan σ dapat dirumuskan sebagai berikut:
σ =
=
= 10,5
Keterangan:
x : skor
µ : mean teoritis
σ : standar deviasi
44
2. Analisis Statistik
Teknik statistik yang digunakan untuk mengetahui adanya
perbedaan persepsi kualitas pelayanan online ticketing PT.
Garuda Indonesia Airlines di kalangan mahasiswa Universitas
Kristen Satya Wacana ditinjau dari jenis kelamin, digunakan uji
independent sample t-test dengan bantuan program komputer
SPSS 16.0 for Windows.
Rumus uji independent sample t-test sebagai berikut :
11 2
22
1
21
2121
nSD
nSD
XXt
Keterangan:
21t : independent sample t-test
1X : rata-rata sampel 1
2X : rata-rata sampel 2
1SD : varians sampel 1
2SD : varians sampel 2
1n : jumlah sampel 1
2n : jumlah sampel 2