BAB III METODE PENELITIAN A. Desain...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Desain...
50
Elia, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BILANGAN DAN GEOMETRI ANAK USIA DINI Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka
metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode
eksperimen dengan jenis eksperimen kuasi yang bertujuan untuk mengetahui
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, setelah menerapkan pendekatan
pembelajaran melalui permainan tradisional engklek modifikasi. Penelitian ini
menggunakan eksperimen kuasi karena peneliti mengujicobakan permainan
tradisional yang ada dengan dimodifikasi dan disesuaikan dengan tahap
perkembangan anak usia dini yang sebelumnya metode pendekatan ini belum ada
atau belum pernah diterapkan pada pendidikan anak usia dini di PG-TK BPI
Bandung. Dengan menggunakan kelompok kelas yang sudah ada atau tersedia
sebagai kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, pengambilan sampel yang
sudah tersedia disekolah tersebut diambil secara purposive sampling.(Furqon dan
Emilia, E, 2010, hlm. 20). Desain penelitian dilakukan dua kali tes yaitu sebelum
dan sesudah eksperimen (perlakuan). Desain ini dapat digambarkan pada bagan
sebagai berikut:
Class Pre-test Treatment Post-test
Experimental 01 X 03 Control 02 0 04
Bagan 3.1
Research Design
(Cresswell, 2008, p. 299)
Keterangan:
01 : Pretest kelompok eskperimen 03 : Posttest Kelompok eksperimen
02 : Pretest kelompok kontrol 04 : Posttest Kelompok kontrol
X : Permainan tradisional engklek modifikasi
51
Elia, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BILANGAN DAN GEOMETRI ANAK USIA DINI Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Dengan membandingkan hasil tes awal dan tes akhir akan diketahui
seberapa besar perubahan yang terjadi sebagai indikator keefektifan perlakuan
(Arikunto, 1988: 86). Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan untuk mengetahui
penguasaan konsep bilangan dan geometri anak usia dini pada awal atau sebelum
dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan permainan tradisional engklek
modifikasi.
Penelitian merupakan proses pengumpulan dan analisis serta interpretasi
temuan yang dilakukan secara sistematis dengan menggunakan metode-metode
ilmiah. Sehingga metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh
peneliti dalam merancang, melaksanakan, mengolah data, dan menarik
kesimpulan berkaitan dengan masalah-masalah penelitian yang hendak diteliti.
Pada penelitian ini data diperoleh dari tes awal dan tes akhir anak kelas
eksperimen dan kelas kontrol, melalui aktivitas guru dan anak selama
pembelajaran dengan menggunakan permainan tradisional engklek modifikasi.
B. Partisipan
Lokasi yang dijadikan tempat penelitian ini adalah diPG-TK BPI (Badan
Perguruan Indonesia) Jalan Halimun Nomor 23 Bandung, dan dilaksanakan pada
semester genap tahun ajaran 2014/2015 pada kelompok A yakni usia anak antara
4-5 tahun. Pemilihan lokasi tersebut dipilih atas dasar pertimbangan sebagai
berikut:
1. PG-TK BPI Bandung dari segi operasionalnya sudah cukup lama, dan
mulai berdiri pada tahun 1999. Dan memiliki jumlah peserta didik yang
stabil dari tahun ke tahun yaitu antara 80 – 100 orang anak dari kalangan
menengah ke atas.
2. PG-TK BPI Bandung merupakan sekolah yang memiliki fasilias dan
infrastrukur yang menunjang pelaksanaan penelitian.
3. Kepala sekolah dan para guru mendukung pelaksanaan penelitian.
4. Belum pernah ada yang meneliti mengenai pengaruh permainan tradisional
engklek modifikasi terhadap penguasaan konsep bilangan dan geometri
anak usia dini di PG-TK BPI Bandung.
52
Elia, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BILANGAN DAN GEOMETRI ANAK USIA DINI Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
5. PG-TK BPI Bandung banyak meraih prestasi dari kegiatan lomba yang
diselenggarakan baik di tingkat kecamatan, kabupaten dan propinsi
Bandung.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dan sampel penelitian ini difokuskan kepada anak yang tergabung
dalam kelompok A1 dengan jumlah peserta 20 orang anak, dan anak kelompok
A2 dengan jumlah peserta 18 orang anak, dengan usia antara 4 – 5 tahun,
pemilihan eksperimen dalam penelitian ini menggunakan kriteria dengan
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
1. Populasi dan sampel penelitian ini adalah anak-anak PG-TK BPI
Bandung.
2. Populasi dan sampel penelitian ini anak usia dini antara usia 4 – 5 tahun
pada proses penelitian berlangsung.
3. Populasi dan sampel penelitian ini yang akan diteliti terdiri dari 2
rombongan belajar, yaitu kelompok A1 sebagai kelas eksperimen dengan
jumlah peserta didik 20 anak yang terdiri dari 11 anak perempuan dan 9
anak laki-laki. Untuk kelompok A2 sebagai kelas kontrol dengan jumlah
peserta didik 18 anak, terdiri dari 8 anak perempuan dan 10 anak laki-laki.
Peneliti dalam melakukan eksperimen semu atau kuasi eksperimen
menggunakan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberiken perlakuan
atau treatment semuanya pada kelompok A1.
D. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini peneliti menggnakan beberapa istilah yang sering
digunakan, oleh karena itu untuk menghindari kesalahan persepsi terhadap istilah-
istilah tersebut maka peneliti akan memberikan definisi operasional terhadap
istilah- istilah berdasarkan variabel yang digunakan.
1. Permainan tradisional engklek modifikasi
Permainan Engklek Modifikasi dalam penelitian ini adalah permainan yang
dapat dilakukan oleh dua orang anak atau lebih dengn cara meloncat dengan satu
kaki pada garis petak permainan yang telah ditentukan. Langkah-langkah
53
Elia, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BILANGAN DAN GEOMETRI ANAK USIA DINI Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
permainan engklek sebagai berikut: (1) pemain melemparkan gacuk/kojo ke
dalam petak, gacuk/kojo diarahkan pada garis kotak atau petak yang ada sesuai
dengan kartu yang didapatkan oleh pemain, (2) pemain melompat-lompat dari satu
petak ke petak lainnya menggunakan satu kaki bergantian, (3) kotak yang terdapat
gacuk tidak boleh diinjak oleh setiap pemain (4) pemain yang telah menyelesaikan
satu putaran, lalu menyimpan pada wadah sesuai dengan klasifikasi kartu kojo,
jika gacuk jatuh tepat pada salah satu petak, petak tersebut menjadi milik pemain
itu, pemilik itu boleh menginjak petak tersebut dengan 2 kaki, sementara pemain
lain tidak boleh.
2. Penguasaan Konsep Bilangan Anak Usia 4-5 tahun
Penguasaan konsep bilangan anak usia dini 4-5 tahun dalam penelitian ini
maksudnya adalah anak mampu Classifying (mengklasifikasikan) diantaranya:
mengelompokkan benda berdasarkan identitas suatu benda, mengelompokkan
benda berdasarkan warna, mencocokkan benda dengan bilangan 1-5, mengenal
nama kumpulan benda, mengenal konsep bilangan kardinal, mengenal konsep
sama dan tidak sama pada suatu benda, Comparing (membandingkan) diantaranya
(memisahkan kumpulan benda sesuai dengan perbedaan dari suatu benda,
menghubungkan banyaknya benda dengan bilangan, membandingkan konsep
banyak, dan sedikit, membandingkan konsep lebih-kurang, mengenali urutan :
“apa yang terjadi selanjutnya”). Ordering (mengurutkan) seperti kegiatan
mengurutkan bilangan 0-10, menjelaskan posisi sebelum dan sesudah dari suatu
bilangan, symbolic (menyimbolkan)diantaranya memproduksi jejak simbol
bilangan (bukan menulis), seperti kegiatan memahami bilangan nol (0) secara
sederhana, membuat simbol bilangan diudara.
3. Penguasaan Konsep Geometri Anak Usia 4-5 tahun
Penguasaan konsep geometri anak usia 4-5 tahun pada penelitian ini adalah
anak memahami konsep geometri tanpa garis lurus atau panjang, geometri dengan
garis lurus tetapi tanpa panjang dan geometri dengan garis lurus dan panjang, serta
mengenal bentuk dan nama bentuk-bentuk geometri secara sederhana.
54
Elia, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BILANGAN DAN GEOMETRI ANAK USIA DINI Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
E. Instrumen Penelitian
1. Teknik Pengumpulan data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah mengenai penguasaan
bilangan dan konsep geometri anak sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran
dengan menggunakan permainan tradisional engklek modifikasi yang diterapkan
pada kelas eksperimen maupun dengan menggunakan metode konvensional pada
kelas kontrol dengan tema dan materi pembelajaran yang sama antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol, kemudian instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini mengggunakan tes unjuk kerja anak yang merujuk pada pedoman
instrumen yang disusun dan disesuaikan pada teori yang dikembangkan pada
buku standar pembelajaran sains dan matematika yang dikeluarkan oleh National
Council Teacher of Mathematic pada tahun 2000.
Menurut Arikunto (2002: 127), tes adalah serentetan pertanyaan atau
latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan
inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan
data agar kegiatan penelitian sistematis dan dipermudah. Dalam penelitian ini
instrumen data di peroleh dari tes yang dilakukan sebelum dan sesudah treatment.
Adapun data tersebut diperoleh melalui tes unjuk kerja anak yang diberikan
secara individu terhadap setiap anak dengan berdasarkan pada instrumen berupa
pernyataan pada penguasaan konsep bilangan dan geometri. Tes unjuk kerja
dipilih dengan alasan diberikan pada anak usia 4-5 tahun yang pada dasarnya
anak sedang pada tahap perkembangan.
Tes unjuk kerja digunakan untuk mengukur penguasaan anak usia dini
mengenai konsep bilangan dan geometri. Penilaian tes unjuk kerja harus
menunjukkan pencapaian indikator dalam penguasaan konsep baik konsep
bilangan dan konsep geometri yaitu anak mampu menguasai konsep bilangan dan
konsep geometri dengan kriteria penilaian bidang konsep dasar yang
dikembangkan oleh standar NCTM.
55
Elia, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BILANGAN DAN GEOMETRI ANAK USIA DINI Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Teknik tes, data yang dikumpulkan melalui tes baik tes awal maupun tes
akhir untuk mengetahui penguasaan konsep bilangan dan geometri yang
diperoleh anak. Seperti yang dikemukakan oleh Nana Syaodih (2005, hlm. 223)
bahwa tes hasil belajar kadang-kadang disebut juga tes prestasi belajar, mengukur
hasil-hasil belajar yang dicapai anak selama kurun waktu tertentu. Pada penelitian
ini tes digunakan untuk mengukur pemerolehan penguasaan konsep bilangan dan
geometri pada anak usia dini. Tes dilaksanakan di kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Hasil tes dapat digunakan untuk membandingkan penguasaan
konsep bilangan dan geometri pada kelas kontrol dengan kelas eksperimen.
2. Pengembangan Instrumen Pengumpulan Data
Nazir (2003, hlm 328) mengemukakan bahwa teknik pengumpulan data
merupakan alat-alat ukur yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian.
Data yang akan dikumpulkan dapat berupa hasil unjuk kerja anak yang
berdasarkan pada instrumen yang telah disusun peneliti. Adapun kisi-kisi
instrumen, untuk pengukuran penguasaan konsep bilangan dan geometri anak,
dan rublik penilaian tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Penguasaan
Konsep Bilangan Anak Usia Dini
Variabel Sub Variabel Indikator Teknik
Pulta Butir
Item
Penguasaan Konsep
Bilangan untuk anak
usia 4-5 tahun
Classifying (mengklasifik
asikan)
Mengelompokkan benda berdasarkan identitas suatu
benda
Unjuk kerja
1-8
Mengelompokkan benda berdasarkan warna
Unjuk kerja
9-12
Mencocokkan benda dengan bilangan 1-5
Unjuk kerja
13-17
Mengenal nama kumpulan benda
Unjuk kerja
18 &19
Mengenal konsep bilangan kardinal
Unjuk kerja
20-24
Comparing (membedakan
atau
Mengenal konsep sama dan tidak sama pada suatu benda
Unjuk kerja
25-29
Memisahkan kumpulan benda Unjuk 30-33
56
Elia, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BILANGAN DAN GEOMETRI ANAK USIA DINI Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Variabel Sub Variabel Indikator Teknik
Pulta Butir
Item
membandingkan)
sesuai dengan perbedaan dari suatu benda
kerja
Menghubungkan banyaknya benda dengan bilangan
Unjuk kerja
34 &35
Membandingkan konsep
banyak, dan sedikit
Unjuk
kerja
36-39
Membandingkan konsep
lebih-kurang
Unjuk
kerja
40-43
Ordering
(mengurutkan
Mengenali urutan : “apa yang
terjadi selanjutnya”.
Unjuk
kerja
44-47
Mengurutkan bilangan 0-10 Unjuk kerja
48-51
Menjelaskan posisi sebelum dan sesudah dari suatu bilangan
Unjuk kerja
52-55
Memproduksi
jejak simbol bilangan (bukan
menulis)
Memahami bilangan nol (0)
secara sederhana
Unjuk
kerja
56 &57
Membuat simbol bilangan
diudara
Unjuk
kerja
58 - 60
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Penguasaan
Konsep GeometriAnak Usia Dini
Variabel Sub
Variabel
Indikator Teknik
Pulta
Buti
Item Penguasaan
Konsep Geometri
untuk anak usia 4-5 tahun
Geometri
bidang datar dengan sifat
tanpa garis lurus dan panjang
Menunjukkan posisi didalam
dandiluar pada suatu benda
Unjuk
Kerja
1-6
Membuat gambar garis yang terhubung dan tidak terhubung
Unjuk Kerja
7-13
Mengurutkan panjang suatu garis dari yang paling pendek
ke lebih panjang
Unjuk Kerja
14&15
Menunjukkan suatu bentuk
geometri merupakan bagian dari suatu benda
Unjuk
Kerja
16&17
Mencocokkan pasangan bentuk geometri
Unjuk Kerja
18&19
Geometri dengan sifat
garis lurus dan tanpa
panjang
Menyebutkan adanya bayangan secara sederhana
Unjuk Kerja
20&21
Menunjukkanbayangan melalui cahaya lampu senter
dari berbagai objek
Unjuk Kerja
242&23
Menunjukkan bayangan dari Unjuk 24&25
57
Elia, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BILANGAN DAN GEOMETRI ANAK USIA DINI Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Variabel Sub
Variabel Indikator Teknik
Pulta Buti
Item
benda dua dimensi Kerja
Menunjukkan bayangan dari benda tiga dimensi
Unjuk Kerja
26&27
Menunjukkan bayangan sama dengan asli (seperti pada
cermin) memiliki ciri yang sama.
Unjuk Kerja
28 &29
Geometri dengan sifat garis lurus
dan panjang
Menunjukkan benda yang dapat bergerak elastic
Unjuk Kerja
30 - 32
Menemukan bentuk geometri lain hasil dari menggabungkan
dua bentuk geometri
Unjuk Kerja
33 - 35
Bentuk dan
nama bentuk geometri
Menyebutkan nama bentuk
persegi, persegi panjang, segitiga, dan lingkaran.
Unjuk
Kerja
36 &37
Membedakan bentuk persegi dan segitiga
Unjuk Kerja
38-40
Anak menunjukkan sikap percaya diri dan kemandirian
secara sederhana
41-43
Tabel 3.3
Rublik Penguasaan Konsep Bilangan Anak Usia Dini
No. Indikator Menguasai
(2)
Cukup
Menguasai
(1)
Belum
Menguasai
(0)
1. Mengelompokkan benda berdasarkan
identitas suatu benda
Mampu melakukan
tugas hingga selesai dan
mengelompokkan benda minimal 3
kelompok atau lebih dengan
benar
Mampu melakukan
tugas hingga selesai dan
mengelompokkan benda
minimal 2
dengan benar
Mampu melakukan tugas
hingga selesai dan
mengelompokkan benda minimal 1 dengan benar
2. Mengelompokkan
benda berdasarkan warna
Mampu
mengelompokkan 3 warna
benda dengan
benar
Mampu
mengelompokkan 2warna
benda dengan
benar
Tidak mampu
mengelompokkan benda dengan
benar
3. Mencocokkan benda dengan bilangan 1-5
Mampu mencocokan
Mampu mencocokan
Tidak mampu mencocokan
58
Elia, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BILANGAN DAN GEOMETRI ANAK USIA DINI Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
No. Indikator Menguasai
(2) Cukup
Menguasai
(1)
Belum
Menguasai
(0) benda dari
bilangan 1 hingga 5
dengan benar
benda sebanyak
3 bilangan dengan benar
benda dengan
benar
4. Mengenal nama
kumpulan benda
Mampu
menyebutkan 3 nama
kumpulan
benda dengan benar
Mampu
menyebutkan 2 nama kumpulan benda dengan
benar
Tidak mampu
menyebutkan nama kumpulan benda dengan
benar
5. Mengenal konsep bilangan cardinal
Mampu menunjukkan
3 bilangan kardinal
dengan benar
Mampu menunjukkan 2
bilangan kardinal dengan
benar
Tidak mampu menunjukkan
bilangan kardinal dengan benar
6. Mengenal konsep
sama dan tidak sama pada suatu benda
Mampu
menunjukan3 buah benda yang sama
dengan benar
Mampu
menunjukan2 buah benda yang sama
dengan benar
Tidak mampu
menunjukan benda yang samadengan
benar
7. Memisahkan kumpulan benda sesuai dengan
perbedaan dari suatu benda
Mampu memisahkan 3
buah benda
dengan benar
Mampu memisahkan 2
buah benda
dengan benar
Tidak mampu memisahkan
benda dengan
benar
8. Menghubungkan banyaknya benda
dengan bilangan
Mampu menghubungka
n 3 buah bilangan sesuai
banyaknya
benda dengan benar
Mampu menghubungka
n 2 buah bilangan sesuai
banyaknya
benda dengan benar
Tidak mampu menghubungkan
bilangan sesuai benda dengan
benar
9. Membandingkan konsep banyak, dan
sedikit
Mampu menunjukkan
konsep banyak dan sedikit
dengan benar
Mampu menunjukkan
salah satu konsep banyak
atau sedikit dengan benar
Tidak mampu menunjukkan
konsep banyak dan sedikit
dengan benar
10. Membandingkan konsep lebih-kurang
Mampu menjelaskan
konsep lebih dan kurang
dengan benar
Mampu menjelaskan
salah satu konsep lebih atau kurang
dengan benar
Tidak mampu menjelaskan
konsep lebih dan kurang dengan
benar
59
Elia, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BILANGAN DAN GEOMETRI ANAK USIA DINI Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
No. Indikator Menguasai
(2) Cukup
Menguasai
(1)
Belum
Menguasai
(0) 11. Mengenali urutan :
“apa yang terjadi selanjutnya”.
Mampu
mengurutkan 3 buah pola
urutan dengan
benar
Mampu
mengurutkan 2 buah pola
urutan dengan
benar
Tidak mampu
mengurutkan pola dengan
benar
12. Mengurutkan bilangan 0-10
Mampu mengurutkan 5 buah bilangan
dengan benar
Mampu mengurutkan 3 buah bilangan
dengan benar
Tidak mampu mengurutkan
bilangan dengan
benar
13. Menjelaskan posisi sebelum dan sesudah dari suatu bilangan
Mampu menjelaskan
bilangan
sebelum dan sesudah
dengan benar
Mampu menjelaskan salah satu
bilangan sebelum atau
sesudah dengan benar
Tidak mampu menjelaskan
bilangan sebelum
dan sesudah dengan benar
14. Memahamibilangannol (0) secara sederhana
Mampu menjelaskan
ada dan tidak
ada objek dalam sebuah
box dengan benar
Mampu menjelaskan
salah satu dari
ada atau tidak ada objek dalam
sebuah box dengan benar
Tidak mampu menjelaskan ada
dan tidak ada
objek dalam box dengan benar
15. Membuat simbol bilangan diudara
Mampu membuat 3
simbol bilangan
dengan benar
Mampu membuat 2
simbol bilangan dengan benar
Tidak mampu membuat simbol
bilangan dengan benar
Tabel 3.4
Rublik Penguasaan Konsep Geometri Anak Usia Dini
No. Indikator Menguasai
(2) Cukup
Menguasai
(1)
Belum
Menguasai
(0)
1. Menunjukkan posisi didalam dan diluar pada suatu
benda
Mampu menunjukkan 2
keterangan posisi dengan benar
Mampu menunjukkan
1keterangan posisi dengan benar
Belum Mampu menunjukkan
keterangan posisi dengan benar
2. Membuat gambar
garis yang terhubung dan tidak
terhubung
Mampu membuat gambar terhubung
dan tidak terhubung dengan
benar
Mampu membuat gambar terhubung
atau tidak terhubung dengan
benar
Belum Mampu membuat gambar
terhubung dan tidak terhubung dengan benar
60
Elia, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BILANGAN DAN GEOMETRI ANAK USIA DINI Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
No. Indikator Menguasai
(2) Cukup
Menguasai
(1)
Belum
Menguasai
(0) 3. Mengurutkan
panjang suatu benda dari yang paling pendek ke
lebih panjang
Mampu mengurutkan
panjang benda minimal 3 buah benda dengan
benar
Mampu mengurutkan
panjang benda minimal 2 buah benda dengan
benar
Belum Mampu mengurutkan
panjang benda dengan benar
4. Menunjukkan suatu bentuk geometri
merupakan bagian dari suatu benda
Mampu menunjukkan
bentuk geometri minimal 3 buah benda dengan
benar
Mampu menunjukkan
bentuk geometri minimal 2 buah benda dengan
benar
Mampu menunjukkan
bentuk geometri minimal 1 buah benda dengan
benar
5. Mencocokkan
pasangan bentuk geometri
Mampu mencocokan
pasangan bentuk minimal 3 buah benda dengan
benar
Mampu mencocokan
pasangan bentuk minimal 2 buah benda dengan
benar
Belum Mampu mencocokan
pasangan bentuk benda dengan
benar
6. Menyebutkan adanya bayangan
secara sederhana
Mampu menyebutkan
adanya bayangan dan memberikan keterangan 2 hal tentang bayangan
dengan benar
Mampu menyebutkan
adanya bayangan dan memberikan keterangan 1 hal tentang bayangan
dengan benar
Mampu menyebutkan
adanya bayangan dan belum mampu
memberikan keterangan
tentang bayangan dengan benar
7. Menunjukkan bayangan melalui
cahaya lampu senter dari berbagai
objek
Mampu menunjukkan
bayangan dari 3 buah objek
Mampu menunjukkan
bayangan dari 2 buah objek
Mampu menunjukkan
bayangan dari 1 buah objek
8. Menunjukkan
bayangan dari benda dua dimensi
Mampu menunjukkan
bayangan dari 3 buah benda
Mampu menunjukkan
bayangan dari 2 buah benda
Mampu menunjukkan
bayangan dari 1 buah benda
9. Menunjukkan
bayangan dari benda tiga dimensi
Mampu menunjukkan
bayangan dari 3 buah benda
Mampu menunjukkan
bayangan dari 2 buah benda
Mampu menunjukkan
bayangan dari 1 buah benda
10. Menunjukkanbayangan sama dengan
asli (seperti pada cermin) memiliki
ciri yang sama.
Mampu menunjukkan
bayangan dengan 3 buah cirri
Mampu menunjukkan
bayangan dengan 2 buah ciri
Mampu menunjukkan
bayangan dengan 1 buah ciri
11. Menunjukkan
benda yang elastis dapat diregang,
Mampu menunjukkan
benda dan
Mampu menunjukkan
benda dan
Mampu menunjukkan benda namun
61
Elia, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BILANGAN DAN GEOMETRI ANAK USIA DINI Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
No. Indikator Menguasai
(2) Cukup
Menguasai
(1)
Belum
Menguasai
(0) ditarik, dan
digulung.
melakukan meregang benda,
menarik, dan menggulung benda
tersebut dengan baik
melakukan salah satu dari
meregang benda, menarik, dan menggulung
benda tersebut dengan baik
Belum mampu melakukan salah
satu dari meregang benda,
menarik, dan menggulung
benda tersebut dengan baik
12. Menemukan bentuk geometri lain hasil dari
menggabungkan dua bentuk
geometri
Mampu menemukan 3 buah bentuk
Mampu menemukan 2 buah bentuk
Belum Mampu menemukan
bentuk
13. Menyebutkan nama
bentuk persegi, persegi panjang, segitiga, dan
lingkaran.
Mampu menyebutkan 3-4 buah nama bentuk
dengan benar
Mampu menyebutkan 2buah nama
bentuk dengan benar
Mampu menyebutkan 1buah nama
bentuk dengan benar
14. Membedakan
bentuk persegi dan segitiga
Mampu membedakan2
buah perbedaan
Mampu membedakan1
buah perbedaan
Belum Mampu membedakan
perbedaan
15. Anak menunjukkan sikap percaya diri
dan kemandirian secara sederhana
Mampu menunjukkan
sikap percaya diri dan
kemandirian dengan baik
Mampu menunjukkan
salah satu sikap percaya diri atau
kemandirian dengan baik
Belum Mampu menunjukkan
sikap percaya diri dan
kemandirian dengan baik
Instrumen penelitian yang akan peneliti gunakan dalam penelitian ini,
telah mendapatkan judgement dari dua dosen ahli pendidikan anak usia dini.
Setelah dilakukan uji coba instrumen, kemudian data hasil penelitian dianalisis
untuk diketahui validitas dan realiblitas dari semua butir item pernyataan.
Kemudian item yang dinyatakan valid dan reliabel dapat digunakan untuk
penelitian selanjutnya, sedangkan untuk item yang dianggap tidak valid maka
tidak dipergunakan.
Valid merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid
62
Elia, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BILANGAN DAN GEOMETRI ANAK USIA DINI Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data
dari variabel yang diteliti secara tepat. Ketepatan instrumen harus dapat mengukur
apa yang semestinya diukur, sebab derajat ketepatan identik dengan nilai validitas
yang menunjukkan kesahihan instrumen dengan materi yang akan dinyatakan baik
secara keseluruhan. (Sugiyono, 2009, hlm. 173).
F. Analisis Data
a. Uji Validitas
Pedoman tes unjuk kerja ini digunakan untuk mengetahui peningkatan
penguasaan atau pemahaman akan konsep bilangan pada anak usia dini yang
diberikan pada tes awal dan tes akhir. Pedoman tes unjuk kerja ini dikonstruksi
dalam skala M= Menguasai, CM= Cukup Menguasai, BM= Belum Menguasai.
Dengan penskorannya adalah M= 2, CM= 1, dan BM= 0.
Pemilihan item yang layak pakai dilakukan melalui pengujian validitas
item menggunakan teknik korelasi item-total product moment dengan angka
kasar. Langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut.Menghitung
koefisien korelasi product moment/ r hitung (r), dengan menggunakan rumus
seperti berikut:
2222XY
Y)(YNX)(XN
Y)X)((XYNr
(Arikunto, 2003: 78)
Keterangan: rXY = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
X = Item soal yang dicari validitasnya Y = Skor total yang diperoleh sampel
Pengambilan keputusan didasarkan pada uji validitas tersebut dengan
kriteria sebagai berikut:
a) Jika r hitung positif, dan r hitung ≥ 0,3, maka butir soal valid
b) Jika r hitung negatif, dan r hitung < 0,3, maka butir soal tidak valid
63
Elia, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BILANGAN DAN GEOMETRI ANAK USIA DINI Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Menurut Masrun dalam Sugiyono (2008, hlm. 133-134) menyatakan
bahwa Item yang dipilih (valid) adalah yang memiliki tingkat korelasi ≥ 0,3. Jadi,
semakin tinggi validitas suatu alat ukur, maka alat ukur tersebut semakin
mengenai sasarannya atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur.
Tabel 3.5 dan Tabel 3.6 berikut menyajikan hasil uji validitas instrumen
penguasaan konsep bilangan dan penguasaan konsep geometri anak usia dini.
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Instrumen Penguasaan Konsep Bilangan
No. Aspek/Indikator Butir Item Hasil
1. Mengelompokkan benda
berdasarkan identitas suatu benda
1,2,3,4,5,6,7,8 Valid
2. Mengelompokkan benda berdasarkan warna
9,10,11,12 Valid
3. Mencocokkan benda dengan bilangan 1-5
13,14,15,16,17 Valid
4. Mengenal nama kumpulan benda
18,19 Valid
5. Mengenal konsep bilangan cardinal
20,21,22,23,24 Valid
6. Mengenal konsep sama dan
tidak sama pada suatu benda
25,26,27,28,29 Valid
7. Memisahkan kumpulan benda
sesuai dengan perbedaan dari suatu benda
30,31,32,33 Valid
8. Menghubungkan banyaknya benda dengan bilangan
34,35 Valid
9. Membandingkan konsep banyak, dan sedikit
36,37 Valid
10. Membandingkan konsep lebih-kurang
38,39 Valid
11. Mengenali urutan : “apa yang
terjadi selanjutnya”.
40,41,42,43 Valid
12. Mengurutkan bilangan 0-10 44,45,46,47 Valid
13. Menjelaskan posisi sebelum dan sesudah dari suatu bilangan
48,49,50,51 Valid
14. Memahamibilangannol (0)
secara sederhana
52,53 Valid
15. Membuat simbol bilangan
diudara
54,55,56 Valid
64
Elia, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BILANGAN DAN GEOMETRI ANAK USIA DINI Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Hasil pengolahan data validasi selengkapnya ada pada lampiran.
Berdasarkan Tabel 3.5 diatas diperoleh bahwa semua item yaitu sebanyak 56 butir
item adalah valid, sehingga sebanyak 56 butir item tersebut digunakan untuk
mengukur penguasaan konsep bilangan anak usia dini. Selanjutnya untuk
mengukur penguasaan konsep geometri anak usia dini terdapat 43 butir item yang
diujicobakan diperoleh data hasil uji validitas pada tabel 3.6 sebagai berikut:
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Instrumen Penguasaan Konsep Geometri
No. Aspek/Indikator Butir Item Hasil 1. Menunjukkan posisi didalam
dandiluar pada suatu benda
1,2,3,4,5,6 Valid
2. Membuat gambar garis
yangterhubung dan tidak terhubung
7,8,9,10,11,12,13 7,8,9,10,11,13
valid, butir 12 tidak valid
3. Mengurutkan panjang suatu garis dari yang paling pendek ke lebih
panjang
14,15 Valid
4. Menunjukkan suatu bentuk geometri merupakan bagian dari suatu benda
16,17 Valid
5. Mencocokkan pasangan bentuk geometri
18,19 Valid
6. Menyebutkan adanya bayangan
secara sederhana
20,21 Valid
7. Menunjukkan bayangan melalui
cahaya lampu senter dari berbagai objek
22,23 22 tidak valid,
23 valid
8. Menunjukkan bayangan dari benda dua dimensi
24,25 Valid
9. Menunjukkan bayangan dari benda tiga dimensi
26,27 Valid
10. Menunjukkan bayangan sama
dengan asli (seperti pada cermin) memiliki ciri yang sama.
28,29 28 valid dan 29
tidak valid
11. Menunjukkan benda yang dapat bergerak elastic
30,31,32 30 tidak valid dan 31,32 valid
12. Menemukan bentuk geometri lain hasil dari menggabungkan
dua bentuk geometri
33,34,35 Valid
13. Menyebutkan nama bentuk
persegi, persegi panjang,
36,37 Valid
65
Elia, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BILANGAN DAN GEOMETRI ANAK USIA DINI Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
segitiga, dan lingkaran. 14. Membedakan bentuk persegi dan
segitiga
38,39,40 Valid
15. Anak menunjukkan sikap percaya diri dan kemandirian secara sederhana
41,42,43 Valid
Berdasarkan Tabel 3.6 diatas diperoleh bahwa dari 43 item bahwa yang
valid yaitu sebanyak 39 dan yang tidak valid yaitu 4 diantaranya nomor item 12,
22, 29,30. Menunjukkan bahwa pernyataaan yang valid sebanyak 39 item dapat
digunakan untuk mengukur penguasaan konsep geometri anak usia dini, kemudian
pernyataan yang tidak valid tidak digunakan dalam pengukuran.
b. Uji Reliabilitas
Setelah diuji validitas setiap item selanjutnya alat pengumpul data tersebut
diuji tingkat reliabilitasnya. Realibilitas berhubungan dengan masalah ketetapan
atau konsistensi tes. Reliabilitas tes berarti bahwa suatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut
sudah baik. Instrumen yang dipercaya atau reliabel akan menghasilkan data yang
dapat dipercaya juga.
Pengujian reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s Alpha ( ) melalui
tahapan sebagai berikut.
Pertama, menghitung nilai reliabilitas atau r hitung (r11) dengan
menggunakan rumus berikut.
2
11 21
1
i
t
nr
n
Keterangan:
11r = Reliabilitas tes yang dicari
2
i Jumlah varians skor tiap-tiap item
2
t = Varians total
n = banyaknya soal
66
Elia, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BILANGAN DAN GEOMETRI ANAK USIA DINI Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
N
N
XX
2
2
2
Kedua, mencari varians semua item menggunakan rumus berikut.
(Arikunto, 2002, hal 109)
Keterangan:
X = Jumlah Skor
2X = jumlah kuadrat skor
N = banyaknya sampel
Titik tolak ukur koefisien reliabilitas digunakan pedoman koefisien
korelasi dari Sugiyono (2010, hal 172) yang disajikan pada tabel berikut:
Tabel 3.7
Pedoman untuk Memberikan Interpretasi
Koefesien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 0,20 – 0,399
0,40 – 0,599 0,60 - 0,799
0,80 – 1,000
Sangat rendah Rendah
Sedang Kuat
Sangat kuat
Reliabilitas merupakan kestabilian skor yang diperoleh ketika diuji ulang
dengan tes yangsama pada situasi yang berbeda atau satu pengukuran ke
pengukuran lainnya. Standar yang digunakan dalam menentukan reliabel dan
tidaknya suatu instrumen penelitian umumnya adalah perbandingan antara nilai r
hitung dengan r tabel pada taraf kepercayaan 95% atau tingkat signifikansi 5 %.
Berikut proses pengujian reliabilitas dilakukan menggunakan bantuan
perangkat lunak MS Excel 2007. Hasil pengujian data temuan dari lapangan
didapatkan sebagai sebagai berikut:
1. Penguasaan konsep bilangan
Jumlah varian ( i ) = 28,97
67
Elia, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BILANGAN DAN GEOMETRI ANAK USIA DINI Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Varian Total ( t ) = 880,37
Reliabilitas = 0,98
Sehingga interpretasi dari nilai instrumen penguasaan konsep bilangan
berada pada tingkat reliabilitas sangat kuat.
2. Penguasaan konsep geometri
Jumlah varian ( i ) = 13,89
Varian Total ( t ) = 282,90
Reliabilitas = 0,98
Sehingga interpretasi dari nilai instrumen penguasaan konsep geometri
berada pada tingkat reliabilitas sangat kuat.
Merujuk pada pedoman koefisien korelasi dari Sugiyono (2010, hlm. 172)
dapat ditarik kesimpulan bahwa reliabilitas instrumen pengungkap variabel
penguasaan konsep bilangan dan geometri berada pada kategori korelasi sangat
kuat. Artinya, instrumen tersebut memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi.
Untuk melihat gambaran awal penguasaan konsep bilangan dan geometri
anak usia dini dengan langkah analisis untuk memperoleh gambaran tingkat
karakter transendensis anak dilakukan dengan langkah berikut:
Tabel 3.8
Kategorisasi Variabel Penguasaan Konsep Bilangan dan Geometri
Interval Kriteria
X>µ +1σ Menguasai
µ - 1σ < X ≤ µ + 1σ CukupMenguasai
X ≤ µ -1σ BelumMenguasai
Dimana: µ = 1 x Jumlah item
σ =rentang / 6
Rentang = skormaksimal ideal – skor minimal ideal
68
Elia, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BILANGAN DAN GEOMETRI ANAK USIA DINI Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3. Uji Normalitas
Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov –Smirnov. Uji ini menggunakan
bantuan perhitungan software SPSS versi 18. Hipotesis nol yang diuji adalah:
H0 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
H1 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
Dengan kriteria pengujian yaitu: Jika nilai probabilitas (Sig.) dari Z lebih
besar dari alpha (α) = 0,05 maka hipotesis nol diterima, dan sebaliknya jika nilai
probabilitas (Sig.) dari Z lebih kecil dari α = 0,05 maka hipotesis nol ditolak. Hasil
uji normalitas data N-Gain kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol
disajikan pada Tabel 3.9 berikut:
Tabel 3.9
Uji Normalitas Data N-gain Penguasaan Konsep Bilangan
Kelas Eksperimen dan Kontrol
Perlakuan Kelas N
Rata-
rata KS-Z
Sig,
(2-tailed) Ho
Pretest Eksperimen 20 35.6000 .769 .596 Diterima
Kontrol 18 38.1111 .951 .326 Diterima
Posttest Eksperimen 20 102.1000 .676 .751 Diterima
Kontrol 18 59.1667 .825 .504 Diterima
N-Gain Eksperimen 20 0.8845 0.808 0.531 Diterima
Kontrol 18 0.2650 1.003 0.267 Diterima
Tabel 3.9 memperlihatkan bahwa kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan
kelas kontrol mempunyai nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,531 dan 0,267 yang lebih
besar dari 0,05, sehingga H0 diterima dan sebaliknya H1 ditolek. Jadi,
berdasarkan data tersebut penguasaan konsep bilangan anak kedua kelas kontrol
dan kelas eksperimen berdistribusi normal.
69
Elia, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BILANGAN DAN GEOMETRI ANAK USIA DINI Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.10
Uji Normalitas Penguasaan Konsep Geometri Anak
Kelas eksperimen dan kelas kontrol
Perlakuan Kelompok n
Rata-
rata KS-Z
Sig,
(2-tailed) Ho
Pretest Eksperimen 20 10.8000 1.406 .090 Diterima
Kontrol 18 12.2222 1.439 .081 Diterima
Posttest Eksperimen 20 64.3500 1.047 .223 Diterima
Kontrol 18 44.5556 .944 .335 Diterima
N-Gain Eksperimen 20 .7970 1.100 .178
Diterima
Kontrol 18 .4833 1.314 .063 Diterima
Tabel 3.10 memperlihatkan bahwa kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan
kelas kontrol mempunyai nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,178 dan 0,063 yang lebih
besar dari 0,05, sehingga H0 diterima dan sebaliknya H1 ditolak. Jadi,
berdasarkan data tersebut penguasaan konsep geometri anak kedua kelas kontrol
dan kelas eksperimen berdistribusi normal.
4. Uji Homogenitas
Setelah diketahui bahwa data berdistribusi normal, dilakukan uji homogenitas
data penguasaan konsep bilangan anak kelas eksperimen dan kelas kontrol
dengan hipotesis sebagai berikut.
H0 : Tidak terdapat perbedaan varians skor N-Gain penguasaan konsep bilangan
ditinjau dari kelas eksperimen dan kontrol
H1 : Terdapat perbedaan varians skor N-Gain penguasaan konsep bilangan
ditinjau dari kelas eksperimen dan kontrol
Kriteria pengujian: jika nilai probabilitas (sig.) lebih besar dari α = 0,05,
maka H0 diterima, dan dalam hal sebaliknya, H1 ditolak. Untuk menguji hipotesis
tersebut digunakan uji Levene (Levene’s Test for Equality of Variances). Hasil
perhitungan uji homogenitas disajikan pada Tabel 3.11 berikut.
70
Elia, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BILANGAN DAN GEOMETRI ANAK USIA DINI Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.11
Uji Homogenitas Varians penguasaan konsep bilangan
Kelas eksperimen dan kelas kontrol
Perlakuan Levene Statistic df1 df2 Sig.
Pretest .001 1 36 .976
Posttest 4.100 1 36 .073
N-Gain 2.557 1 36 0.119
Tabel 3.11 memperlihatkan bahwa nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,119
lebih besar dari 0,05, sehingga Ho diterima. Dengan demikian, varians kedua
kelompok data N-Gain penguasaan konsep bilangan anak pada kedua kelompok
homogen. Oleh karena itu, untuk menguji perbedaan data N-Gain penguasaan
konsep bilangan anak kedua kelas eksperimen dan kelas kontrol digunakan
statistik uji- t independen.
Tabel 3.12 Uji Homogenitas Varians penguasaan konsep geometri
Kelas eksperimen dan kelas kontrol
Perlakuan Levene Statistic df1 df2 Sig.
Pretest .409 1 36 .527
Posttest .511 1 36 .479
N-Gain 3.505 1 36 .071
Tabel 3.12 memperlihatkan bahwa nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,071
lebih besar dari 0,05, sehingga Ho diterima. Dengan demikian, varians kelas
eksperimen dan kelas kontrol data penguasaan konsep geometri pada kedua
kelompok homogen. Oleh karena itu, untuk menguji perbedaan data penguasaan
konsep geometri kedua kelas pembelajaran digunakan statistik uji- t independen.
71
Elia, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BILANGAN DAN GEOMETRI ANAK USIA DINI Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
c. Uji Beda
Dalam menjawab pertanyaan penelitian tentang uji perbedaan dilakukan
dengan teknik uji t independent (independent sample t test) melalui analisis data
penguasaan konsep bilangan dan geometri anak sebelum dan setelah mengikuti
permainan tradisional engklek modifikasi. Teknik uji ini dilakukan dengan cara
membandingkan data normalized gain, antara kelompok eksperimen dengan
kelompok kontrol (diberi perlakuan dengan metode lain). Tujuan uji ini adalah
untuk diperoleh fakta empirik tentang pengaruhpermainan tradisional engklek
modifikasi tersebut dibandingkan dengan “metode lain” yang diterima oleh
kelompok kontrol. Teknik pengujian tersebut dilakukan dengan menggunakan
bantuan software statistical product and service solutions (SPSS) versi 18.0.
Prosedur pengujian perbedaan tersebut adalah sebagai berikut. Pertama
menghitung data normalized gain (N-Gain) dengan rumus sebagai berikut
(Coletta, V.P., Phillips, J.A., & Steinert, J.J., 2007).
Kedua, menguji normalitas data gains kedua kelompok. Pengujian normalitas
data gains dilakukan dengan dengan statistik uji Z Kolmogrov-Smirnov (p>0,05)
dengan menggunakan bantuan SPSS 18.0.
Ketiga, menguji homogenitas varians data gains kedua kelompok (p>0,05)
dengan bantuan SPSS 18.0.
Keempatuji perbedaan menggunakan uji t independent (Independent sample t
test) dilakukan dengan tahapan sebagai berikut.
a. Hipotesis
H0 : µ eksperimen = µ kontrol
Terdapat perbedaan rata-rata penguasaan konsep bilangan dan
geometri anak antara kelompok eksperimen dengan kelompok
kontrol
postest-pretestg =
skor maksimal-pretest
72
Elia, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BILANGAN DAN GEOMETRI ANAK USIA DINI Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
H1 : µ eksperimen> µ kontrol
Tidak terdapat perbedaan rata-rata penguasaan konsep bilangan dan
geometri anak antara kelompok eksperimen dengan kelompok
kontrol
a. Dasar pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan dilakukan dengan dua cara, yaitu membandingkan
nilai t hitung dengan t tabel atau dengan membandingkan nilai probabilitas yang
diperoleh dengan α=0,05.
Jika pengambilan keputusan berdasarkan nilai t hitung, maka kriterianya
adalah terima H0 jika – t 1- ½ < t hitung < t 1- ½, dimana t 1- ½ didapat dari daftar
tabel t dengan dk = ( n1 + n2 – 1) dan peluang 1- ½. Untuk harga-harga t lainnya
H0 ditolak.
Jika pengambilan keputusan berdasarkan angka probabilitas (nilai p), maka
kriterianya adalah:
1. Jika nilai p < 0,05, maka H0 ditolak
2. Jika nilai p > 0,05, maka H0 diterima
A. Mencari nilai t hitung dengan rumus
1 2Hitung
2 2
1 2
1 2
Y Yt
n n
S S
Keterangan dimana:
1Y = rata-rata data kelompok kontrol
2Y = rata-rata data kelompok eksperimen n1 = banyak sampel kelompok kontrol n2 = banyak sampel kelompok eksperimen s1
2 = varians kelompok kontrol
s22 = varians kelompok eksperimen. (Furqon, 1997, hlm. 167)
G. Prosedur Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan dengan pembelajaran menggunakan
permainan tradisional engklek modifikasi untuk penguuasaan konsep bilangan
dan konsep geometri anak usia dini. Tahapan yang dilaksanakan mulai dari
73
Elia, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BILANGAN DAN GEOMETRI ANAK USIA DINI Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
konsultasi, persiapan, pelaksanaan dan analisis yang dapat di lihat pada bagan
berikut:
Bagan 3. 2 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian meliputi langkah-langkah yang telah direncanakan
sebelum pelaksanaan dilakukan, adapun tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Pada tahapan ini peneliti mengunjungi TK Kemala Bhayangkari dan PG-
TK BPI Bandung untuk meminta izin kepada kelapa sekolah dalam hal
melaksanakan validitas instrumen dan pelaksanaan penelitian dengan
menyerahkan surat izin penelitian dari Universitas Pendidikan Indonesia
Bandung. Tahap berikutnya mengadakan tes awal pada anak mengenai
Identifikasi Masalah
Observasi Awal
Test Awal
Kelas Kontrol
Pembelajaran
Konvensional
Pembelajaran
PermainanTradisonal
Engklek Modifikasi
Test Akhir
Analisis Data
Kelas Eksperimen
Simpulan
74
Elia, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BILANGAN DAN GEOMETRI ANAK USIA DINI Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
penguasaan bilangan dan konsep geometri melalui unjuk kerja anak untuk
mengetahui seberapa jauh anak menguasai konsep bilangan dan geometri.
Tahap berikutnya mendiskusikan dengan guru kelas yang dijadikan
sebagai tempat eksperimen tentang pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan melalui permainan tradisional engklek modifikasi dan sekaligus
menetapkan jadwal penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahapan pelaksanaan, guru kelas pada eskperimen melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan permainan tradisional engklek modifikasi
yang sudah dijelaskan pada jadwal kegiatan belajar mengajar seperti berikut:
Tabel 3.13
Jadwal Kegiatan Penelitian
No. Jumlah Pertemuan
Kegiatan Keterangan
1. Satu Kali Uji Instrumen tes TK Kemala Bhayangkari Bandung
2. Dua Kali Melatih guru tentang permainan tradisional
engklek modifikasi
Guru kelas Eksperimen
3. Dua Minggu
Tes awal Kelas Eksperimen dan kontrol di PG-TK BPI Bandung
4. Enam Kali Pelaksanaan pembelajaran dengan permainan tradisional
engklek modifikasi selama enam kali pertemuan dan
enam kali perlakuan
Kelas eksperimen
5. Satu
Minggu
Tes Akhir Kelas Eksprimen dan kelas
kontrol
3. Tahap Evaluasi
Setelah selesai pembelajaran dengan menggunakan permainan tradisional
engklek modifikasi maka diadakan post tes terhadap kedua kelompok baik
kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Data yang sudah terkumpul di
evaluasi dan di analisis kemudian diolah secara statistik.
75
Elia, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BILANGAN DAN GEOMETRI ANAK USIA DINI Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
1. Hipotesis Statistik
1. Hipotesis Nol (H0): Ha = H0 Tidak terdapat pengaruh terhadap penguasaan
konsep bilangan antara anak yang mendapat pembelajaran melalui
permainan tradisional engklek modifikasi dengan anak yang belajar
menggunakan metode konvensional di PG-TK BPI Bandung.
2. Hipotesis alternatif (Ha): Ha ≠ Ho Terdapat pengaruh terhadap penguasaan
konsep bilangan antara anak yang mendapat pembelajaran melalui
permainan tradisional engklek modifikasi dengan anak yang belajar
menggunakan metode konvensional di PG-TK BPI Bandung.
3. Hipotesis Nol (H0): Ha = H0 Tidak terdapat pengaruh terhadap penguasaan
konsep geometri antara anak yang mendapat pembelajaran melalui
permainan tradisional engklek modifikasi dengan anak yang belajar
menggunakan metode konvensional di PG-TK BPI Bandung.
4. Hipotesis alternatif (Ha): Ha ≠ Ho Terdapat pengaruh terhadap penguasaan
konsep geometri antara anak yang mendapat pembelajaran melalui
permainan tradisional engklek modifikasi dengan anak yang belajar
menggunakan metode konvensional di PG-TK BPI Bandung.