BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik...

16
32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Salatiga 12 Jalan Domas No. 54 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga pada semester 2 tahun ajaran 2011/2012. Dilihat dari letak sekolahnya sendiri SD Negeri Salatiga 12 terletak di lingkungan perkotaan yang bersebelahan sisi kiri dengan SD Negeri Salatiga 08 kemudian yang sebelah sisi kanan TK Islam AT-THOHIRIYYAH 1. Subjek penelitian yaitu siswa kelas IV SD Negeri 12 Salatiga, jumlah siswa sebanyak 37, siswa laki-laki sebanyak 19 dan siswa perempuan sebanyak 18. Kondisi fisik SD Negeri 12 Salatiga yaitu memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 lapangan, 1 kantin, 1 koperasi, 1 mushola, 4 kamar mandi. Kondisi fisik ruang kelas IV yaitu terdapat 19 meja siswa, 38 kursi siswa, 1 meja guru, 1 meja kursi, 2 papan tulis (white board dan black board), 1 penghapus, 1 peta, 1 papan absen, gambar pahlawan, gambar binatang-binatang, hasil lukisan siswa. Sedangkan kondisi fisik siswa kelas IV terbilang normal, tinggi badan dan berat badan siswa cukup seimbang. Menurut teori Piaget tentang perkembangan kognitif peserta didik terdapat empat tingkat perkembangan yaitu: usia 0-2 tahun, mencapai tingkat perkembangan Sensori motorik, 2-7 tahun pra-operasional, 7-12 tahun operasional konkret dan >12 tahun operasional formal. Siswa kelas IV di SD Negeri 12 Salatiga usianya 9-10 tahun, sesuai dengan teori perkembangan kognitif Piaget anak-anak kelas IV di SD Negeri 12 Salatiga mencapai tahap perkembangan operasional konkret, artinya anak telah memiliki kecakapan berfikir logis, akan lebih baik hasil belajarnya jika menggunakan benda-benda yang bersifat konkret. Selain itu, pada seusia kelas IV SD merupakan usia bermain dan mencari teman.

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/816/4/T1_292008049_BAB III.pdfkursi, 2 papan tulis (white board dan black board),

32

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

Penelitian dilakukan di SD Negeri Salatiga 12 Jalan Domas No. 54

Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga pada semester 2 tahun ajaran 2011/2012.

Dilihat dari letak sekolahnya sendiri SD Negeri Salatiga 12 terletak di lingkungan

perkotaan yang bersebelahan sisi kiri dengan SD Negeri Salatiga 08 kemudian

yang sebelah sisi kanan TK Islam AT-THOHIRIYYAH 1.

Subjek penelitian yaitu siswa kelas IV SD Negeri 12 Salatiga, jumlah

siswa sebanyak 37, siswa laki-laki sebanyak 19 dan siswa perempuan sebanyak

18. Kondisi fisik SD Negeri 12 Salatiga yaitu memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang

guru, 1 lapangan, 1 kantin, 1 koperasi, 1 mushola, 4 kamar mandi. Kondisi fisik

ruang kelas IV yaitu terdapat 19 meja siswa, 38 kursi siswa, 1 meja guru, 1 meja

kursi, 2 papan tulis (white board dan black board), 1 penghapus, 1 peta, 1 papan

absen, gambar pahlawan, gambar binatang-binatang, hasil lukisan siswa.

Sedangkan kondisi fisik siswa kelas IV terbilang normal, tinggi badan dan

berat badan siswa cukup seimbang. Menurut teori Piaget tentang perkembangan

kognitif peserta didik terdapat empat tingkat perkembangan yaitu: usia 0-2 tahun,

mencapai tingkat perkembangan Sensori motorik, 2-7 tahun pra-operasional, 7-12

tahun operasional konkret dan >12 tahun operasional formal. Siswa kelas IV di

SD Negeri 12 Salatiga usianya 9-10 tahun, sesuai dengan teori perkembangan

kognitif Piaget anak-anak kelas IV di SD Negeri 12 Salatiga mencapai tahap

perkembangan operasional konkret, artinya anak telah memiliki kecakapan

berfikir logis, akan lebih baik hasil belajarnya jika menggunakan benda-benda

yang bersifat konkret. Selain itu, pada seusia kelas IV SD merupakan usia

bermain dan mencari teman.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/816/4/T1_292008049_BAB III.pdfkursi, 2 papan tulis (white board dan black board),

33

3.2 Variabel Yang Akan Diteliti

a. Variabel Pembelajaran

Hasil belajar adalah Besarnya skor yang diperoleh dari tes formatif (60%)

dan hasil penilaian proses dari menyimak, tanya jawab, diskusi, presentasi

dan LKS yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran pada pertemuan

terakhir pada tiap siklusnya.

b. Variabel Tindakan

Pembelajaran Contextual Teaching Learning dengan menemukan sendiri

adalah Suasana pembelajaran dengan melibatkan siswa untuk aktif dengan

langkah-langkah sebagai berikut :

1. Siswa dibagi dalam 6 kelompok yang anggotanya 6-7 siswa

2. Setiap kelompok menerima lembar permasalahan yang berbeda.

3. Siswa menyampaikan persepsi tentang permasalahan yang dihadapi.

4. Siswa dalam kelompok menyimak materi yang diberikan dan membuat

hipotesis.

5. Siswa dalam kelompok melakukan percobaan gaya gerak suatu benda

dalam kehidupan sehari-hari.

6. Kelompok yang sudah melakukan percobaan itu berdiskusi (pemecahan

masalah) dan mengutarakan hasil pengamatannya untuk disimpulkan.

7. Siswa bekerja sama dalam kelompok untuk menyimpulkan bahwa gaya

dapat mempengaruhi gerak suatu benda.

8. Siswa mempresentasikan hasil percobaan tentang gaya dapat

mempengaruhi gerak suatu benda gaya gerak yang ada disekitar

lingkungan siswa.

9. Siswa membuat kesimpulan dari materi pelajaran yang telah dipelajari.

10. Siswa dan guru melakukan refleksi mengenai materi yang telah

dipelajari.

3.3 Rencana Tindakan

Model penelitian ini mengacu pada model spiral dari C. Kemmis dan Mc.

Taggart dalam Suwarsih Madya (2006:10) bahwa penelitian tindakan kelas

memberikan cara kerja yang mengaitkan teori dan praktik menjadi kesatuan utuh

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/816/4/T1_292008049_BAB III.pdfkursi, 2 papan tulis (white board dan black board),

34

gagasan dalam tindakan. Rencana tindakan yang akan dilakukan oleh peneliti

yaitu PTK (Penelitian Tindakan Kelas) menggunakan model spiral Kemmis dan

Targgart dengan menggunakan 2 siklus. Di dalam setiap siklus terdapat 2 tahap,

yaitu: perencanaan (pembuatan RPP, lembar observasi, lembar evaluasi),

implementasi RPP dan observasi, refleksi. Penjelasan lebih rinci akan disajikan di

gambar berikut ini.

Gbr. 3.1 Model Spiral Dari C. Kemmis dan Mc. Taggart.

3.3.1 Siklus 1

Prosedur penelitian tindakan kelas Model Spiral dari C. Kemmis Dan Mc.

Taggart, R:

a. Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyusunan perangkat

pembelajaran, meliputi Merancang skenario pembelajaran RPP yang di dalam

siklus terdapat dua kali pertemuan, menyusun tes yang akan digunakan yang

meliputi rubrik penilaian dan butir-butir soal (lihat lampiran), pedoman menyusun

observasi, dengan kompetensi dasar energi dan perubahannya, media yang

digunakan dalam pembelajaran ini antara lain materi pembelajaran, bola plastik,

kertas, kotak kayu, kaleng fanta bekas, cock badminton, meja, dll. serta lembar

observasi pelaksanaan RPP (terlampir). Merencanakan personal yang akan

dilibatkan dalam penelitian yaitu dengan guru kelas yang mengajar pada tempat

penelitian dilakukan. Memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah dan

memberikan tes formatif.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/816/4/T1_292008049_BAB III.pdfkursi, 2 papan tulis (white board dan black board),

35

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah menerapkan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran di kelas.

Kegiatan observasi dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan

dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Kegiatan inti dilakukan oleh guru kelas

yang berkolaborasi dengan peneliti dibantu rekan sejawat di sekolah sebagai

observer dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

c. Refleksi

Refleksi dilakukan untuk mencatat semua temuan baik kelemahan dan

kelebihan yang terdapat pada siklus 1, selanjutnya untuk mengadakan perbaikan

pada siklus 2. Kegiatan refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan

observasi pada Siklus 1 guna memantapkan pendekatan pembelajaran yang

digunakan.

3.3.2 Siklus 2

Dalam pelaksanaan siklus 2 sama seperti pada siklus 1, yakni terdapat

tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan dan observasi, dan yang terakhir

adalah refleksi. Penjelasannya adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah sama dengan Siklus 1

yaitu penyusunan perangkat pembelajaran meliputi RPP tentang energi dan

perubahannya. Menyiapkan media dan alat peraga serta lembar observasi. RPP

dalam siklus ini dibuat untuk dua kali pertemuan.

Namun dalam Siklus 2 ini perencanaan dilakukan dengan

mempertimbangkan hasil refleksi pada Siklus 1. Tindakan pada Siklus 2 ini

disertai dengan penambahan/ penyesuaian kegiatan yang diperkirakan dapat

mengatasi masalah pada Siklus 1 atau dapat meningkatkan kompetensi yang

dimiliki siswa.

b. Pelaksanaan tindakan dan observasi

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menerapkan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran di kelas.

Kegiatan observasi dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/816/4/T1_292008049_BAB III.pdfkursi, 2 papan tulis (white board dan black board),

36

dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Kegiatan inti dilakukan oleh guru kelas

yang berkolaborasi dengan peneliti dibantu rekan sejawat di sekolah sebagai

observer dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

c. Refleksi

Pada akhir siklus 2 ini, melalui pembalajaran dengan menggunakan

pendekatan Contextual Teaching Learning dengan menemukan sendiri. Hasil dari

analisis dicatat bahwa apakah pada tiap tahapan sudah menunjukkan peningkatan

atau belum. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar agar siswa lebih

baik dan meminimalkan kekurangan-kekurangan yang masih ada. Dengan

demikian maka pelaksanaan selanjutnya dapat lebih optimal. Setelah akhir siklus

2 melalui pembelajaran Contextual Teaching Learning dengan menemukan

sendiri diharapkan kemampuan peserta didik kelas IV SD Negeri Salatiga 12

Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga meningkat dan potensi peserta didik dapat

ditumbuh kembangkan.

3.4 Jenis Data, Teknik pengumpulan data dan Instrumen penelitian

3.4.1 Jenis Data

Data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif yaitu data

yang diperoleh langsung dari hasil pengamatan siswa dan guru; dan data

kuantitatif adalah data yang diperoleh langsung dari nilai proses yang diperoleh

dari menyimak, tanya jawab, diskusi, presentasi, LKS dan tes formatif.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yaitu cara yang digunakan untuk

mengumpulkan atau memperoleh data dalam suatu penelitian. Adapun teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut :

a. Tes

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data utama dalam penelitian ini

adalah tes formatif hasil belajar dalam bentuk tes pilihan ganda dan uraian. Tes

digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPA siswa kelas IV pokok bahasan

Energi dan Perubahannya. Format kisi-kisi soal berisi antara lain identitas

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/816/4/T1_292008049_BAB III.pdfkursi, 2 papan tulis (white board dan black board),

37

sekolah, Kompetensi Dasar, Indikator, proses berfikir, tingkat kesukaran, dan

bentuk instrumen.

b. Non Tes

Teknik non tes adalah pengukuran yang digunakan untuk mengetahui

kemampuan siswa tanpa menggunakan tes. Penelitian ini menggunakan teknik

observasi yaitu sebuah teknik pengukuran untuk melakukan pengamatan dan

pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.

Observasi dilakukan untuk 2 hal yaitu: implementasi RPP dan kegiatan siswa.

a) Observasi implementasi RPP

Observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang pencapaian

pengajar dalam pemberian treatment di dalam kelas, sehingga di dalam

pelaksanaan pembelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi dan proses yang

diharapkan. Observasi dilakukan terhadap proses pembelajaran Pendekatan

Contextual Teaching Learning dengan menemukan sendiri. Untuk melakukan

observasi tersebut maka dibuat instrumen observasi. Sebelum instrument

observasi dibuat, maka dibuat dulu kisi – kisi instrumen observasi. Konsep dasar

penyusunan instrument observasi dalam hal ini adalah teori dan prosedur

pelaksanaan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Pendekatan

Contextual Teaching Learning dengan menemukan sendiri. Adapun kisi-kisi

observasi implementasi RPP disajikan dalam tabel 3.1 berikut ini.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/816/4/T1_292008049_BAB III.pdfkursi, 2 papan tulis (white board dan black board),

38

Tabel 3.1

Kisi-kisi Observasi Guru Mata Pelajaran IPA kelas IV SD Negeri 12

Salatiga Materi “ Energi dan Perubahannya” Semester 2

Tahun Ajaran 2011/2012

Indikator Aspek yang diamati

Kegiatan Awal

Pembelajaran

1. Melakukan kegiatan apersepsi

2. Menginformasikan tujuan pembelajaran

3. Menyampaikan langkah-langkah pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan contextual teaching learning

dengan menemukan sendiri

Kegiatan Inti

1. Tahap

penyajian

masalah

2. Tahap

membuat

hipotesis

3. Tahap

melakukan

percobaan

4. Tahap

penyajian

hasil

percobaan

5. Tahap

penarikan

kesimpulan

1. Mengajukan pertanyaan kepada siswa berdasarkan

materi yang sudah disimak oleh siswa

2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab

pertanyaan yang diajukan

3. Memberikan lembar permasalahan yang berbeda disetiap

kelompok.

4. Memberikan kesempatan pada setiap kelompok untuk

membuat hipotesis tentang gaya dorong dan gaya tarikan.

5. Memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan

percobaan.

6. Memberikan kesempatan pada setiap kelompok untuk

bekerja kelompok untuk memecahkan masalah dalam

percobaan.

7. Memberikan kesempatan kepada kelompok lain yang

tidak mempresentasikan hasil diskusi untuk memberikan

tanggapan.

8. Membimbing siswa apabila ada yang kesulitan untuk

membuat kesimpulan

Penutup

1. Menyimpulkan materi pembelajaran dengan melibatkan

siswa.

2. Membimbing siswa untuk membuat rangkuman.

3. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan

siswa.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/816/4/T1_292008049_BAB III.pdfkursi, 2 papan tulis (white board dan black board),

39

b) Observasi kegiatan siswa

Observasi ini dilakukan pada Penelitian Tindakan Kelas yaitu kelas IV SD

Negeri Salatiga 12 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Instrumen yang digunakan

untuk observasi kegiatan siswa diantaranya kegiatan menyimak, tanya jawab,

diskusi, presentasi dan istrumen terlampir bersama RPP. Adapun kisi-kisi

observasi aktifitas siswa disajikan dalam tabel 3.2 berikut ini.

Tabel 3.2

Kisi Kisi Observasi Aktivitas Siswa kelas IV Mata Pelajaran IPA

Indikator Aspek yang diamati

Kegiatan Awal

Pembelajaran

1. Kesiapan dalam pembelajaran (mempersiapkan buku catatan

dan buku pelajaran serta menempati tempat duduk yang telah

ditetapkan)

2. Memperhatikan penjelasan mengenai pelaksanaan pembelajaran

yang akan dilakukan

Kegiatan Inti

1. Tahap

penyajian

masalah

2. Tahap

membuat

hipotesis

3. Tahap

melakukan

percobaan

4. Tahap

penyajian

hasil

percobaan

5. Tahap

penarikan

kesimpulan

1. Menyimak materi pembelajaran yang dibagikan oleh guru

2. Memperhatikan pertanyaan yang diberikan

3. Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru

1. Mengerjakan LKS yang dibagikan bersama pasangannya

2. Melakukan kerja kelompok dalam menyelesaikan LKS

3. Melakukan percobaan dengan kelompoknya.

4. Melakukan diskusi kelompok untuk menyimpulkan hasil dari

percobaan.

1. Melaporkan hasil pengerjaan LKS ke depan kelas

2. Memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi teman

Penutup

1. Membuat rangkuman materi yang dipelajari ke dalam buku

catatan

2. Melakukan kegiatan refleksi

Lain-lain

1. Penggunaan bahasa dalam pembelajaran

2. Penggunaan waktu yang diberikan

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/816/4/T1_292008049_BAB III.pdfkursi, 2 papan tulis (white board dan black board),

40

3.4.3 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah butir-butir soal dan lembar observasi

unjuk kerja serta lembar observasi implementasi RPP. Adapun kisi-kisi butir

instrumen penelitian disajikan dalam tabel 3.3 berikut ini.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/816/4/T1_292008049_BAB III.pdfkursi, 2 papan tulis (white board dan black board),

41

Tabel 3.3

Kisi-kisi butir Soal IPA pada Siklus 1 dan Siklus 2

Standar

Kompetensi

dan

Kompetensi

Dasar

Indikator

Proses Berfikir Tingkat

Kesukaran Soal Teknik

Penilaian Bentuk Instrumen

C1 C2 C3 C4 C5 C6 Rendah

(C1)

Sedang

(C2-C3)

Tinggi

(C4-C6)

Standar

Kompetensi

7. Memahami

gaya dapat

mengubah

gerak dan/atau

bentuk suatu

benda

Kompetensi

Dasar

7.1

Menyimpulkan

a. Menjelaskan

pengertian

dari gaya.

1 1 1 1 1 5 LKS

Teknik non

tes

-Menyimak

-bekerja

kelompok

- Presentasi

Pilihan Ganda No

soal : 1, 8, 16

Isian No soal:

1,8

LKS tentang

dorongan dan

tarikan yang dapat

mempengaruhi

gerak suatu

benda.

Rubrik penilaian

- Menyimak

- Bekerja

kelompok

Sekolah : SD Negeri Salatiga 12 Jumlah soal : 40 soal

Kelas : IV Bentuk soal/tes : Objektif dan subjektif

Mapel : Ilmu Pengetahuan Alam Pengajar/guru : A. Syairul Alam, S.Pd.I

Waktu : 40 menit Pengembang : Ulfi sindu nugroho

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/816/4/T1_292008049_BAB III.pdfkursi, 2 papan tulis (white board dan black board),

42

hasil percobaan

bahwa gaya

(dorongan dan

tarikan) dapat

mengubah

gerak suatu

benda

- Presentasi

b. Menjelaskan

jenis-jenis

gaya.

1 3 7 1 1 1 1 11 Teknik Tes

Pilihan

Ganda

LKS

Teknik non

tes

-Menyimak

-bekerja

kelompok

- Presentasi

Pilihan Ganda No

soal:

2,7,11,18,24,26,3

0,34,6,14,

23

Isian No soal:

2,15,7

LKS tentang jenis

dan faktor gaya

yang dapat

mengubah gerak

benda.

Rubrik penilaian

- Menyimak

- Bekerja

kelompok

- Presentasi

c. Mengidentifi

kasi faktor

yang

mempengaru

hi gerak

benda, seperti

: jatuh bebas

akibat

grafitasi,

gerak di

lantai yang

6 2 2 1 1 10 Teknik Tes

Pilihan

Ganda

LKS

Teknik non

tes

-Menyimak

Pilihan Ganda No

soal:

3,9,15,19,25,27,3

2,39,28,29

Isian no soal: 9,13

LKS tentang jenis

dan faktor gaya

yang dapat

mengubah gerak

benda.

Rubrik penilaian

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/816/4/T1_292008049_BAB III.pdfkursi, 2 papan tulis (white board dan black board),

43

datar karena

dorongan.

-bekerja

kelompok

- Presentasi

- Menyimak

- Bekerja

kelompok

- Presentasi

d. Memberi

contoh gaya

dapat

mengubah

gerak suatu

benda dalam

lingkungan

sekolah dan

kehidupan

sehari-hari.

1 4 1 1 1 1 1 8 Teknik Tes

Pilihan

Ganda

LKS

Teknik non

tes

-Menyimak

-bekerja

kelompok

- Presentasi

Pilihan Ganda No

soal : 4,5,10,

13,20,38

Isian no soal : 10,14,5

LKS tentang

melakukan

percobaan gaya

dapat mengubah

gerak benda.

Rubrik penilaian

- Menyimak

- Bekerja

kelompok

- Presentasi

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/816/4/T1_292008049_BAB III.pdfkursi, 2 papan tulis (white board dan black board),

44

3.5 Indikator Kinerja

Indikator keberhasilan yang akan dicapai yaitu meningkatkan hasil belajar

siswa dalam proses pembelajaran IPA dengan adanya pencapaian nilai

ketuntasan KKM ≥ 90. Harapan yang ingin dicapai peneliti pada siklus 1

tingkat ketuntasan siswa sebanyak 80% atau sebanyak 31 siswa mendapatkan

nilai yang sama atau diatas KKM. Pada siklus 2 diharapkan ketuntasan hasil

belajar siswa mencapai 100% yaitu sebanyak 37 siswa mencapai nilai yang

sama atau melebihi KKM.

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian melalui pendekatan

Contextual Teaching Learning dengan menemukan sendiri di kelas IV pada

mata pelajaran IPA adalah teknik statistik sederhana yakni teknik diskriptif

komparatif yakni teknik statistik dengan membandingkan skor antar siklus,

rata-rata, skor minimal, skor maksimal, persentase dan standar deviasi.

3.7 Uji Prasyarat Instrumen Penelitian

3.7.1 Uji Validitas Tes

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

suatu instrumen. Sebuah instrumen dinyatakan valid apabila mampu mengukur

apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara

tepat (Arikunto, 2011:34).

Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik

korelasi product moment yang dikemukakan Pearson (Arikunto, 2011:34). Rumus

korelasi product moment dengan angka kasar.

∑ (∑ )(∑ )

√[ ∑ (∑ ) ][ ∑ (∑ ) ]

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi pearson

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/816/4/T1_292008049_BAB III.pdfkursi, 2 papan tulis (white board dan black board),

45

x = variabel bebas

y = variabel terikat

n = jumlah data

Uji validitas dilakukan oleh bantuan SPSS 19,0. Tentang kriteria tinggi

rendahnya validitas setiap butir instrumen, ada berbagai pendapat. Kriteria

intrumen menurut Saifuddin Azwar dalam Naniek Sulistya Wardani (2010)

menyatakan bahwa suatu item instrumen dianggap valid jika memiliki koefissien

corrected item to total correlation ≥ 0,20. Kategori inilah yang digunakan untuk

menentukan apakah item valid atau tidak. Menghitung validitas bertujuan untuk

menilai ketepatan instrument tersebut dalam mengukur kemampuan siswa.

Uji validitas dilakukan oleh bantuan SPSS 19,0. Kriteria validitas intrumen

menurut Saifuddin Azwar dalam Naniek Sulistya Wardani (2010:35) menyatakan

bahwa suatu item instrumen dianggap valid jika memiliki koefissien corrected

item to total correlation ≥ 0,20.

Sebelum uji validitas instrumen tes, maka dilakukan uji validitas juga pada

instrumen tes formatif dan Uraian yaitu langkah-langkah seperti pada saat uji

validitas instrumen, yang pertama mengujicobakan instrumen agar dikerjakan

oleh siswa kelas uji coba yaitu SD Negeri 1 Genuksuran dan pada tanggal 29

Maret 2012, setelah selesai uji coba instrumen tes dan didapatkan hasil (nilai dari

pekerjaan siswa), dapat dilakukan penghitungan uji validitas instrumen dari 55

item soal (pilihan ganda 40 item, uraian 15 item) tes.

Setelah dilakukan penghitungan uji validitas dengan bantuan SPSS 19 pada

siklus 1 dan siklus 2 diperoleh hasil item soal yang valid untuk pilihan ganda

sebanyak 30 soal.

1,3,4,6,7,8,9,10,12,13,14,15,16,17,18,21,22,23,24,26,27,28,29,31,33,34,36,

37,39,40) dan item soal pilihan ganda yang tidak valid sebanyak 10 soal

(2,5,11,19,20,25,30,32,35,38. Sedangkan untuk item soal isian item soal yang

valid sebanyak 14 soal (1,2,3,4,5,7,8,9,10,11,12,13,14,15) dan item soal isian

yang tidak valid sebanyak 1 soal (6). Jadi total untuk soal pilihan ganda yang

valid semuanya berjumlah 30 dan yang uraian berjumlah 14 soal.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/816/4/T1_292008049_BAB III.pdfkursi, 2 papan tulis (white board dan black board),

46

3.7.2 Uji Reliabilitas Tes

Reliabilitas adalah ukuran konsistensi internal dari indikator-indikator

sebuah variabel bentukkan yang menunjukkan derajad sampai dimana masing-

masing indikator itu mengindikasikan sebuah variabel bentukan yang umum.

Rumus reliabilitas dengan metode Alpha adalah:

[

∑ ]

Keterangan:

α : koefisien realibilitas alpha

k : jumlah item

∑ x2

: jumlah varians item

∑ 2tot : jumlah varians total

Kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrument digunakan

pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery (1995) sebagai berikut:

α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima

0,7 < α ≤ 0,8 : dapat diterima

0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus

α > 0,9 : reliabilitas memuaskan

Setelah dilakukan uji reliabilitas terhadap soal pilihan ganda dan isian pada soal

siklus 1 dan siklus 2 memiliki nilai 0,937 untuk soal pilihan ganda dan pada soal

isian memiliki nilai 0,862 sehingga dinyatakan reliabilitas pada soal pilihan ganda

dapat dikategorikan soal yang realibilitasnya memuaskan, kemudian pada soal

isian dapat dikategorikan soal yang realibilitasnya bagus.

3.7.3 Analisis Tingkat Kesukaran Soal

Tingkat kesukaran adalah proporsi siswa yang menjawab benar. Tingkat

kesukaran berkisar dari 0 sampai dengan 1. Makin besar tingkat kesukaran makin

mudah soal tersebut begitu pula sebaliknya makin kecil tingkat kesukaran makin

sukar soal tersebut (Rahmah Zulaiha, 2008;14).

Tingkat kesukaran soal pilihan ganda diperoleh melalui perhitungan

dengan menggunakan rumus berikut (Rahmah Zulaiha, 2008:15) :

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/816/4/T1_292008049_BAB III.pdfkursi, 2 papan tulis (white board dan black board),

47

TK =

Keterangan:

TK = Tingkat kesukaran soal pilihan ganda

JB = Banyak siswa yang menjawab benar

n = Banyak siswa

Tingkat kesukaran soal uraian menurut klasifikasi puspendik dalam

Rahmah Zulaiha (2008:34) diperoleh melalui perhitungan dengan menggunakan

rumus:

TK =

Keterangan

TK = Tingkat kesukaran soal uraian

Mean = Rata-rata skor siswa

Skor Maksimum = Skor maksimum yang ada pada tabel penskoran

Tingkat kesukaran dibagi menjadi 3 kategori yaitu soal sukar, soal sedang,

dan soal mudah. Berikut ini adalah kriteria tingkat kesukaran soal (Rahmah

Zulaiha, 2008:14).

TK < 0, 3 = Sukar

0,3 ≤ TK ≤ 0,7 = Sedang

TK > 0,7 = Mudah

Uji tingkat kesukaran dilakukan setelah instrumen dilakukan uji validitas

dan uji reliabilitas instrumen. Setelah dilakukan tingkat kesukaran soal dari 30

soal yang valid tidak terdapat soal yang masuk dalam kategori sulit, terdapat 28

soal pada kategori sedang, dan terdapat 2 soal pada kategori rendah. Kemudian

untuk analisis tingkat kesukaran soal isian juga dilakukan setelah instrumen

dilakukan uji validitas dan uji reabilitas instrumen yang terdiri dari 14 soal isian.

Untuk hasil akhir pada uji tingkat kesukaran pada soal isian siklus 1 dan siklus 2

tidak terdapat soal yang masuk dalam kategori rendah dan sulit, dan terdapat 14

soal pada kategori sedang. Kemudian soal yang digunakan untuk soal instrumen

siklus 1 dan siklus 2 menjadi sebanyak 10 soal isian.