Extraction Unit E-812 / E-816 HE Penentuan kadar lemak secara ...
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik...
32
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian
Penelitian dilakukan di SD Negeri Salatiga 12 Jalan Domas No. 54
Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga pada semester 2 tahun ajaran 2011/2012.
Dilihat dari letak sekolahnya sendiri SD Negeri Salatiga 12 terletak di lingkungan
perkotaan yang bersebelahan sisi kiri dengan SD Negeri Salatiga 08 kemudian
yang sebelah sisi kanan TK Islam AT-THOHIRIYYAH 1.
Subjek penelitian yaitu siswa kelas IV SD Negeri 12 Salatiga, jumlah
siswa sebanyak 37, siswa laki-laki sebanyak 19 dan siswa perempuan sebanyak
18. Kondisi fisik SD Negeri 12 Salatiga yaitu memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang
guru, 1 lapangan, 1 kantin, 1 koperasi, 1 mushola, 4 kamar mandi. Kondisi fisik
ruang kelas IV yaitu terdapat 19 meja siswa, 38 kursi siswa, 1 meja guru, 1 meja
kursi, 2 papan tulis (white board dan black board), 1 penghapus, 1 peta, 1 papan
absen, gambar pahlawan, gambar binatang-binatang, hasil lukisan siswa.
Sedangkan kondisi fisik siswa kelas IV terbilang normal, tinggi badan dan
berat badan siswa cukup seimbang. Menurut teori Piaget tentang perkembangan
kognitif peserta didik terdapat empat tingkat perkembangan yaitu: usia 0-2 tahun,
mencapai tingkat perkembangan Sensori motorik, 2-7 tahun pra-operasional, 7-12
tahun operasional konkret dan >12 tahun operasional formal. Siswa kelas IV di
SD Negeri 12 Salatiga usianya 9-10 tahun, sesuai dengan teori perkembangan
kognitif Piaget anak-anak kelas IV di SD Negeri 12 Salatiga mencapai tahap
perkembangan operasional konkret, artinya anak telah memiliki kecakapan
berfikir logis, akan lebih baik hasil belajarnya jika menggunakan benda-benda
yang bersifat konkret. Selain itu, pada seusia kelas IV SD merupakan usia
bermain dan mencari teman.
33
3.2 Variabel Yang Akan Diteliti
a. Variabel Pembelajaran
Hasil belajar adalah Besarnya skor yang diperoleh dari tes formatif (60%)
dan hasil penilaian proses dari menyimak, tanya jawab, diskusi, presentasi
dan LKS yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran pada pertemuan
terakhir pada tiap siklusnya.
b. Variabel Tindakan
Pembelajaran Contextual Teaching Learning dengan menemukan sendiri
adalah Suasana pembelajaran dengan melibatkan siswa untuk aktif dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Siswa dibagi dalam 6 kelompok yang anggotanya 6-7 siswa
2. Setiap kelompok menerima lembar permasalahan yang berbeda.
3. Siswa menyampaikan persepsi tentang permasalahan yang dihadapi.
4. Siswa dalam kelompok menyimak materi yang diberikan dan membuat
hipotesis.
5. Siswa dalam kelompok melakukan percobaan gaya gerak suatu benda
dalam kehidupan sehari-hari.
6. Kelompok yang sudah melakukan percobaan itu berdiskusi (pemecahan
masalah) dan mengutarakan hasil pengamatannya untuk disimpulkan.
7. Siswa bekerja sama dalam kelompok untuk menyimpulkan bahwa gaya
dapat mempengaruhi gerak suatu benda.
8. Siswa mempresentasikan hasil percobaan tentang gaya dapat
mempengaruhi gerak suatu benda gaya gerak yang ada disekitar
lingkungan siswa.
9. Siswa membuat kesimpulan dari materi pelajaran yang telah dipelajari.
10. Siswa dan guru melakukan refleksi mengenai materi yang telah
dipelajari.
3.3 Rencana Tindakan
Model penelitian ini mengacu pada model spiral dari C. Kemmis dan Mc.
Taggart dalam Suwarsih Madya (2006:10) bahwa penelitian tindakan kelas
memberikan cara kerja yang mengaitkan teori dan praktik menjadi kesatuan utuh
34
gagasan dalam tindakan. Rencana tindakan yang akan dilakukan oleh peneliti
yaitu PTK (Penelitian Tindakan Kelas) menggunakan model spiral Kemmis dan
Targgart dengan menggunakan 2 siklus. Di dalam setiap siklus terdapat 2 tahap,
yaitu: perencanaan (pembuatan RPP, lembar observasi, lembar evaluasi),
implementasi RPP dan observasi, refleksi. Penjelasan lebih rinci akan disajikan di
gambar berikut ini.
Gbr. 3.1 Model Spiral Dari C. Kemmis dan Mc. Taggart.
3.3.1 Siklus 1
Prosedur penelitian tindakan kelas Model Spiral dari C. Kemmis Dan Mc.
Taggart, R:
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyusunan perangkat
pembelajaran, meliputi Merancang skenario pembelajaran RPP yang di dalam
siklus terdapat dua kali pertemuan, menyusun tes yang akan digunakan yang
meliputi rubrik penilaian dan butir-butir soal (lihat lampiran), pedoman menyusun
observasi, dengan kompetensi dasar energi dan perubahannya, media yang
digunakan dalam pembelajaran ini antara lain materi pembelajaran, bola plastik,
kertas, kotak kayu, kaleng fanta bekas, cock badminton, meja, dll. serta lembar
observasi pelaksanaan RPP (terlampir). Merencanakan personal yang akan
dilibatkan dalam penelitian yaitu dengan guru kelas yang mengajar pada tempat
penelitian dilakukan. Memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah dan
memberikan tes formatif.
35
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah menerapkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran di kelas.
Kegiatan observasi dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan
dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Kegiatan inti dilakukan oleh guru kelas
yang berkolaborasi dengan peneliti dibantu rekan sejawat di sekolah sebagai
observer dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
c. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mencatat semua temuan baik kelemahan dan
kelebihan yang terdapat pada siklus 1, selanjutnya untuk mengadakan perbaikan
pada siklus 2. Kegiatan refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan
observasi pada Siklus 1 guna memantapkan pendekatan pembelajaran yang
digunakan.
3.3.2 Siklus 2
Dalam pelaksanaan siklus 2 sama seperti pada siklus 1, yakni terdapat
tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan dan observasi, dan yang terakhir
adalah refleksi. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah sama dengan Siklus 1
yaitu penyusunan perangkat pembelajaran meliputi RPP tentang energi dan
perubahannya. Menyiapkan media dan alat peraga serta lembar observasi. RPP
dalam siklus ini dibuat untuk dua kali pertemuan.
Namun dalam Siklus 2 ini perencanaan dilakukan dengan
mempertimbangkan hasil refleksi pada Siklus 1. Tindakan pada Siklus 2 ini
disertai dengan penambahan/ penyesuaian kegiatan yang diperkirakan dapat
mengatasi masalah pada Siklus 1 atau dapat meningkatkan kompetensi yang
dimiliki siswa.
b. Pelaksanaan tindakan dan observasi
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menerapkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran di kelas.
Kegiatan observasi dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan
36
dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Kegiatan inti dilakukan oleh guru kelas
yang berkolaborasi dengan peneliti dibantu rekan sejawat di sekolah sebagai
observer dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
c. Refleksi
Pada akhir siklus 2 ini, melalui pembalajaran dengan menggunakan
pendekatan Contextual Teaching Learning dengan menemukan sendiri. Hasil dari
analisis dicatat bahwa apakah pada tiap tahapan sudah menunjukkan peningkatan
atau belum. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar agar siswa lebih
baik dan meminimalkan kekurangan-kekurangan yang masih ada. Dengan
demikian maka pelaksanaan selanjutnya dapat lebih optimal. Setelah akhir siklus
2 melalui pembelajaran Contextual Teaching Learning dengan menemukan
sendiri diharapkan kemampuan peserta didik kelas IV SD Negeri Salatiga 12
Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga meningkat dan potensi peserta didik dapat
ditumbuh kembangkan.
3.4 Jenis Data, Teknik pengumpulan data dan Instrumen penelitian
3.4.1 Jenis Data
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif yaitu data
yang diperoleh langsung dari hasil pengamatan siswa dan guru; dan data
kuantitatif adalah data yang diperoleh langsung dari nilai proses yang diperoleh
dari menyimak, tanya jawab, diskusi, presentasi, LKS dan tes formatif.
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yaitu cara yang digunakan untuk
mengumpulkan atau memperoleh data dalam suatu penelitian. Adapun teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut :
a. Tes
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data utama dalam penelitian ini
adalah tes formatif hasil belajar dalam bentuk tes pilihan ganda dan uraian. Tes
digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPA siswa kelas IV pokok bahasan
Energi dan Perubahannya. Format kisi-kisi soal berisi antara lain identitas
37
sekolah, Kompetensi Dasar, Indikator, proses berfikir, tingkat kesukaran, dan
bentuk instrumen.
b. Non Tes
Teknik non tes adalah pengukuran yang digunakan untuk mengetahui
kemampuan siswa tanpa menggunakan tes. Penelitian ini menggunakan teknik
observasi yaitu sebuah teknik pengukuran untuk melakukan pengamatan dan
pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.
Observasi dilakukan untuk 2 hal yaitu: implementasi RPP dan kegiatan siswa.
a) Observasi implementasi RPP
Observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang pencapaian
pengajar dalam pemberian treatment di dalam kelas, sehingga di dalam
pelaksanaan pembelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi dan proses yang
diharapkan. Observasi dilakukan terhadap proses pembelajaran Pendekatan
Contextual Teaching Learning dengan menemukan sendiri. Untuk melakukan
observasi tersebut maka dibuat instrumen observasi. Sebelum instrument
observasi dibuat, maka dibuat dulu kisi – kisi instrumen observasi. Konsep dasar
penyusunan instrument observasi dalam hal ini adalah teori dan prosedur
pelaksanaan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Pendekatan
Contextual Teaching Learning dengan menemukan sendiri. Adapun kisi-kisi
observasi implementasi RPP disajikan dalam tabel 3.1 berikut ini.
38
Tabel 3.1
Kisi-kisi Observasi Guru Mata Pelajaran IPA kelas IV SD Negeri 12
Salatiga Materi “ Energi dan Perubahannya” Semester 2
Tahun Ajaran 2011/2012
Indikator Aspek yang diamati
Kegiatan Awal
Pembelajaran
1. Melakukan kegiatan apersepsi
2. Menginformasikan tujuan pembelajaran
3. Menyampaikan langkah-langkah pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan contextual teaching learning
dengan menemukan sendiri
Kegiatan Inti
1. Tahap
penyajian
masalah
2. Tahap
membuat
hipotesis
3. Tahap
melakukan
percobaan
4. Tahap
penyajian
hasil
percobaan
5. Tahap
penarikan
kesimpulan
1. Mengajukan pertanyaan kepada siswa berdasarkan
materi yang sudah disimak oleh siswa
2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan
3. Memberikan lembar permasalahan yang berbeda disetiap
kelompok.
4. Memberikan kesempatan pada setiap kelompok untuk
membuat hipotesis tentang gaya dorong dan gaya tarikan.
5. Memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan
percobaan.
6. Memberikan kesempatan pada setiap kelompok untuk
bekerja kelompok untuk memecahkan masalah dalam
percobaan.
7. Memberikan kesempatan kepada kelompok lain yang
tidak mempresentasikan hasil diskusi untuk memberikan
tanggapan.
8. Membimbing siswa apabila ada yang kesulitan untuk
membuat kesimpulan
Penutup
1. Menyimpulkan materi pembelajaran dengan melibatkan
siswa.
2. Membimbing siswa untuk membuat rangkuman.
3. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan
siswa.
39
b) Observasi kegiatan siswa
Observasi ini dilakukan pada Penelitian Tindakan Kelas yaitu kelas IV SD
Negeri Salatiga 12 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Instrumen yang digunakan
untuk observasi kegiatan siswa diantaranya kegiatan menyimak, tanya jawab,
diskusi, presentasi dan istrumen terlampir bersama RPP. Adapun kisi-kisi
observasi aktifitas siswa disajikan dalam tabel 3.2 berikut ini.
Tabel 3.2
Kisi Kisi Observasi Aktivitas Siswa kelas IV Mata Pelajaran IPA
Indikator Aspek yang diamati
Kegiatan Awal
Pembelajaran
1. Kesiapan dalam pembelajaran (mempersiapkan buku catatan
dan buku pelajaran serta menempati tempat duduk yang telah
ditetapkan)
2. Memperhatikan penjelasan mengenai pelaksanaan pembelajaran
yang akan dilakukan
Kegiatan Inti
1. Tahap
penyajian
masalah
2. Tahap
membuat
hipotesis
3. Tahap
melakukan
percobaan
4. Tahap
penyajian
hasil
percobaan
5. Tahap
penarikan
kesimpulan
1. Menyimak materi pembelajaran yang dibagikan oleh guru
2. Memperhatikan pertanyaan yang diberikan
3. Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
1. Mengerjakan LKS yang dibagikan bersama pasangannya
2. Melakukan kerja kelompok dalam menyelesaikan LKS
3. Melakukan percobaan dengan kelompoknya.
4. Melakukan diskusi kelompok untuk menyimpulkan hasil dari
percobaan.
1. Melaporkan hasil pengerjaan LKS ke depan kelas
2. Memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi teman
Penutup
1. Membuat rangkuman materi yang dipelajari ke dalam buku
catatan
2. Melakukan kegiatan refleksi
Lain-lain
1. Penggunaan bahasa dalam pembelajaran
2. Penggunaan waktu yang diberikan
40
3.4.3 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah butir-butir soal dan lembar observasi
unjuk kerja serta lembar observasi implementasi RPP. Adapun kisi-kisi butir
instrumen penelitian disajikan dalam tabel 3.3 berikut ini.
41
Tabel 3.3
Kisi-kisi butir Soal IPA pada Siklus 1 dan Siklus 2
Standar
Kompetensi
dan
Kompetensi
Dasar
Indikator
Proses Berfikir Tingkat
Kesukaran Soal Teknik
Penilaian Bentuk Instrumen
C1 C2 C3 C4 C5 C6 Rendah
(C1)
Sedang
(C2-C3)
Tinggi
(C4-C6)
Standar
Kompetensi
7. Memahami
gaya dapat
mengubah
gerak dan/atau
bentuk suatu
benda
Kompetensi
Dasar
7.1
Menyimpulkan
a. Menjelaskan
pengertian
dari gaya.
1 1 1 1 1 5 LKS
Teknik non
tes
-Menyimak
-bekerja
kelompok
- Presentasi
Pilihan Ganda No
soal : 1, 8, 16
Isian No soal:
1,8
LKS tentang
dorongan dan
tarikan yang dapat
mempengaruhi
gerak suatu
benda.
Rubrik penilaian
- Menyimak
- Bekerja
kelompok
Sekolah : SD Negeri Salatiga 12 Jumlah soal : 40 soal
Kelas : IV Bentuk soal/tes : Objektif dan subjektif
Mapel : Ilmu Pengetahuan Alam Pengajar/guru : A. Syairul Alam, S.Pd.I
Waktu : 40 menit Pengembang : Ulfi sindu nugroho
42
hasil percobaan
bahwa gaya
(dorongan dan
tarikan) dapat
mengubah
gerak suatu
benda
- Presentasi
b. Menjelaskan
jenis-jenis
gaya.
1 3 7 1 1 1 1 11 Teknik Tes
Pilihan
Ganda
LKS
Teknik non
tes
-Menyimak
-bekerja
kelompok
- Presentasi
Pilihan Ganda No
soal:
2,7,11,18,24,26,3
0,34,6,14,
23
Isian No soal:
2,15,7
LKS tentang jenis
dan faktor gaya
yang dapat
mengubah gerak
benda.
Rubrik penilaian
- Menyimak
- Bekerja
kelompok
- Presentasi
c. Mengidentifi
kasi faktor
yang
mempengaru
hi gerak
benda, seperti
: jatuh bebas
akibat
grafitasi,
gerak di
lantai yang
6 2 2 1 1 10 Teknik Tes
Pilihan
Ganda
LKS
Teknik non
tes
-Menyimak
Pilihan Ganda No
soal:
3,9,15,19,25,27,3
2,39,28,29
Isian no soal: 9,13
LKS tentang jenis
dan faktor gaya
yang dapat
mengubah gerak
benda.
Rubrik penilaian
43
datar karena
dorongan.
-bekerja
kelompok
- Presentasi
- Menyimak
- Bekerja
kelompok
- Presentasi
d. Memberi
contoh gaya
dapat
mengubah
gerak suatu
benda dalam
lingkungan
sekolah dan
kehidupan
sehari-hari.
1 4 1 1 1 1 1 8 Teknik Tes
Pilihan
Ganda
LKS
Teknik non
tes
-Menyimak
-bekerja
kelompok
- Presentasi
Pilihan Ganda No
soal : 4,5,10,
13,20,38
Isian no soal : 10,14,5
LKS tentang
melakukan
percobaan gaya
dapat mengubah
gerak benda.
Rubrik penilaian
- Menyimak
- Bekerja
kelompok
- Presentasi
44
3.5 Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan yang akan dicapai yaitu meningkatkan hasil belajar
siswa dalam proses pembelajaran IPA dengan adanya pencapaian nilai
ketuntasan KKM ≥ 90. Harapan yang ingin dicapai peneliti pada siklus 1
tingkat ketuntasan siswa sebanyak 80% atau sebanyak 31 siswa mendapatkan
nilai yang sama atau diatas KKM. Pada siklus 2 diharapkan ketuntasan hasil
belajar siswa mencapai 100% yaitu sebanyak 37 siswa mencapai nilai yang
sama atau melebihi KKM.
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian melalui pendekatan
Contextual Teaching Learning dengan menemukan sendiri di kelas IV pada
mata pelajaran IPA adalah teknik statistik sederhana yakni teknik diskriptif
komparatif yakni teknik statistik dengan membandingkan skor antar siklus,
rata-rata, skor minimal, skor maksimal, persentase dan standar deviasi.
3.7 Uji Prasyarat Instrumen Penelitian
3.7.1 Uji Validitas Tes
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
suatu instrumen. Sebuah instrumen dinyatakan valid apabila mampu mengukur
apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara
tepat (Arikunto, 2011:34).
Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik
korelasi product moment yang dikemukakan Pearson (Arikunto, 2011:34). Rumus
korelasi product moment dengan angka kasar.
∑ (∑ )(∑ )
√[ ∑ (∑ ) ][ ∑ (∑ ) ]
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi pearson
45
x = variabel bebas
y = variabel terikat
n = jumlah data
Uji validitas dilakukan oleh bantuan SPSS 19,0. Tentang kriteria tinggi
rendahnya validitas setiap butir instrumen, ada berbagai pendapat. Kriteria
intrumen menurut Saifuddin Azwar dalam Naniek Sulistya Wardani (2010)
menyatakan bahwa suatu item instrumen dianggap valid jika memiliki koefissien
corrected item to total correlation ≥ 0,20. Kategori inilah yang digunakan untuk
menentukan apakah item valid atau tidak. Menghitung validitas bertujuan untuk
menilai ketepatan instrument tersebut dalam mengukur kemampuan siswa.
Uji validitas dilakukan oleh bantuan SPSS 19,0. Kriteria validitas intrumen
menurut Saifuddin Azwar dalam Naniek Sulistya Wardani (2010:35) menyatakan
bahwa suatu item instrumen dianggap valid jika memiliki koefissien corrected
item to total correlation ≥ 0,20.
Sebelum uji validitas instrumen tes, maka dilakukan uji validitas juga pada
instrumen tes formatif dan Uraian yaitu langkah-langkah seperti pada saat uji
validitas instrumen, yang pertama mengujicobakan instrumen agar dikerjakan
oleh siswa kelas uji coba yaitu SD Negeri 1 Genuksuran dan pada tanggal 29
Maret 2012, setelah selesai uji coba instrumen tes dan didapatkan hasil (nilai dari
pekerjaan siswa), dapat dilakukan penghitungan uji validitas instrumen dari 55
item soal (pilihan ganda 40 item, uraian 15 item) tes.
Setelah dilakukan penghitungan uji validitas dengan bantuan SPSS 19 pada
siklus 1 dan siklus 2 diperoleh hasil item soal yang valid untuk pilihan ganda
sebanyak 30 soal.
1,3,4,6,7,8,9,10,12,13,14,15,16,17,18,21,22,23,24,26,27,28,29,31,33,34,36,
37,39,40) dan item soal pilihan ganda yang tidak valid sebanyak 10 soal
(2,5,11,19,20,25,30,32,35,38. Sedangkan untuk item soal isian item soal yang
valid sebanyak 14 soal (1,2,3,4,5,7,8,9,10,11,12,13,14,15) dan item soal isian
yang tidak valid sebanyak 1 soal (6). Jadi total untuk soal pilihan ganda yang
valid semuanya berjumlah 30 dan yang uraian berjumlah 14 soal.
46
3.7.2 Uji Reliabilitas Tes
Reliabilitas adalah ukuran konsistensi internal dari indikator-indikator
sebuah variabel bentukkan yang menunjukkan derajad sampai dimana masing-
masing indikator itu mengindikasikan sebuah variabel bentukan yang umum.
Rumus reliabilitas dengan metode Alpha adalah:
[
∑
∑ ]
Keterangan:
α : koefisien realibilitas alpha
k : jumlah item
∑ x2
: jumlah varians item
∑ 2tot : jumlah varians total
Kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrument digunakan
pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery (1995) sebagai berikut:
α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima
0,7 < α ≤ 0,8 : dapat diterima
0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus
α > 0,9 : reliabilitas memuaskan
Setelah dilakukan uji reliabilitas terhadap soal pilihan ganda dan isian pada soal
siklus 1 dan siklus 2 memiliki nilai 0,937 untuk soal pilihan ganda dan pada soal
isian memiliki nilai 0,862 sehingga dinyatakan reliabilitas pada soal pilihan ganda
dapat dikategorikan soal yang realibilitasnya memuaskan, kemudian pada soal
isian dapat dikategorikan soal yang realibilitasnya bagus.
3.7.3 Analisis Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat kesukaran adalah proporsi siswa yang menjawab benar. Tingkat
kesukaran berkisar dari 0 sampai dengan 1. Makin besar tingkat kesukaran makin
mudah soal tersebut begitu pula sebaliknya makin kecil tingkat kesukaran makin
sukar soal tersebut (Rahmah Zulaiha, 2008;14).
Tingkat kesukaran soal pilihan ganda diperoleh melalui perhitungan
dengan menggunakan rumus berikut (Rahmah Zulaiha, 2008:15) :
47
TK =
Keterangan:
TK = Tingkat kesukaran soal pilihan ganda
JB = Banyak siswa yang menjawab benar
n = Banyak siswa
Tingkat kesukaran soal uraian menurut klasifikasi puspendik dalam
Rahmah Zulaiha (2008:34) diperoleh melalui perhitungan dengan menggunakan
rumus:
TK =
Keterangan
TK = Tingkat kesukaran soal uraian
Mean = Rata-rata skor siswa
Skor Maksimum = Skor maksimum yang ada pada tabel penskoran
Tingkat kesukaran dibagi menjadi 3 kategori yaitu soal sukar, soal sedang,
dan soal mudah. Berikut ini adalah kriteria tingkat kesukaran soal (Rahmah
Zulaiha, 2008:14).
TK < 0, 3 = Sukar
0,3 ≤ TK ≤ 0,7 = Sedang
TK > 0,7 = Mudah
Uji tingkat kesukaran dilakukan setelah instrumen dilakukan uji validitas
dan uji reliabilitas instrumen. Setelah dilakukan tingkat kesukaran soal dari 30
soal yang valid tidak terdapat soal yang masuk dalam kategori sulit, terdapat 28
soal pada kategori sedang, dan terdapat 2 soal pada kategori rendah. Kemudian
untuk analisis tingkat kesukaran soal isian juga dilakukan setelah instrumen
dilakukan uji validitas dan uji reabilitas instrumen yang terdiri dari 14 soal isian.
Untuk hasil akhir pada uji tingkat kesukaran pada soal isian siklus 1 dan siklus 2
tidak terdapat soal yang masuk dalam kategori rendah dan sulit, dan terdapat 14
soal pada kategori sedang. Kemudian soal yang digunakan untuk soal instrumen
siklus 1 dan siklus 2 menjadi sebanyak 10 soal isian.