BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik...

30
22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub judul seting dan karakteristik subjek penelitian ini akan diuraikan mengenai setting penelitian, variabel penelitian dan definisi operasional, prosedur penelitian, teknik dan alat pengumpulan data, indikator keberhasilan, dan analisis data. 3.1.1. Setting Penelitian Dalam setting penelitian akan dijelaskan tentang tempat penelitian dan waktu penelitian. 3.1.1.1. Tempat Penelitian Lokasi penelitian ini di SD Negeri Sidokerto 03 Kecamatan Pati Kabupaten Pati. Terletak di dukuh Jambean Desa Sidokerto Kecamatan Pati Kabupaten Pati. Berdasarkan letak geografisnya berada di sebelah utara Kecamatan Pati. Sekolah menghadap ke arah selatan. Sekolah ini berdiri di atas tanah seluas 1.500m 2 . 3.1.1.2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2015/2016, antara bulan September sampai dengan bulan Nopember 2015. Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan PTK NO Pelaksanaan penelitian September Oktober November Desember 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Proposal PTK SIKLUS I 2 Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi SIKLUS II 3 Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi 4 Pelaporan

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik...

22

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Pada sub judul seting dan karakteristik subjek penelitian ini akan diuraikan

mengenai setting penelitian, variabel penelitian dan definisi operasional, prosedur

penelitian, teknik dan alat pengumpulan data, indikator keberhasilan, dan analisis data.

3.1.1. Setting Penelitian

Dalam setting penelitian akan dijelaskan tentang tempat penelitian dan waktu

penelitian.

3.1.1.1. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian ini di SD Negeri Sidokerto 03 Kecamatan Pati Kabupaten Pati.

Terletak di dukuh Jambean Desa Sidokerto Kecamatan Pati Kabupaten Pati. Berdasarkan

letak geografisnya berada di sebelah utara Kecamatan Pati. Sekolah menghadap ke arah

selatan. Sekolah ini berdiri di atas tanah seluas 1.500m2.

3.1.1.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2015/2016, antara

bulan September sampai dengan bulan Nopember 2015.

Tabel 3.1

Jadwal Pelaksanaan PTK

NO Pelaksanaan penelitian

September Oktober November Desember

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Proposal PTK

SIKLUS I

2

Perencanaan

Tindakan

Observasi

Refleksi

SIKLUS II

3

Perencanaan

Tindakan

Observasi

Refleksi

4 Pelaporan

23

Penulisan proposal selesai pada bulan September. Perencanaan instrumen dibuat

pada awal Oktober dan baru selesai pada pertengahan bulan Oktober. Siklus I baru

dilaksanakan pada pertengahan bulan Oktober setelah perencanaan instrumen selesai

dibuat. Analisis refleksi siklus I dilaksanakan pada minggu terakhir bulan Oktober.

Pelaksanaan siklus II dan analisis refleksi siklus II dilaksanakan pada minggu pertama dan

kedua bulan Nopember, sedangkan penulisan laporan dibuat pada minggu ketiga dan

keempat bulan Nopember.

3.1.2. Karakteristik Subjek Penelitian

Subyek yang akan diteliti adalah siswa kelas 5 SD N Sidokerto 03 Kecamatan Pati,

Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Siswa kelas 5 berjumlah 24 anak yang terdiri dari 10 siswa

perempuan dan 14 siswa laki-laki.

Latar belakang orang tua siswa 90 % adalah seorang buruh dan petani, kondisi ini

menyebabkan perhatian orang tua terhadap pendidikan anaknya masih kurang.

Khususnya kegiatan belajar siswa dirumah, tugas atau pekerjaan rumah. Sehingga

motivasi siswa untuk belajar sangat rendah.

Keadaan dan kulaifikasi pendidikanguru dapat dilihat dalam tabel 3.2di bawah ini:

Tabel 3.2

Keadaan dan Kualifikasi Pendidikan Guru

No Keadaan

KS/Guru

Banyak

nya

Kualifikasi

Pendidikan Satus

Ket

SMA D2 S1 PNS Non

PNS

1 KS 1 1 1 -

2 Guru Kelas 6 6 6 -

3 Guru Agama 2 2 2 -

4 Guru PJOK 1 1 1 -

5 GWB 1 1 - - 1

6 Operator 1 1 - - 1

7 Penjaga 1 1 - - 1

Jumlah 13 3 10 10 3

24

Seperti terlihat pada Tabel 3.2 Tenaga Pendidik ada 11 orang dan 2 Tenaga

Kependidikan yang terdiri dari 6 orang guru kelas, 1 orang guru PJOK, 2 orang guru

Pendidikan Agama, 1 orang Guru Wiyata Bhakti, 1 orang Kepala Sekolah dan 1 orang

Penjaga sekolah, 1 orang operator sekolah. Dari 13 orang tersebut 10 orang merupakan

guru PNS sedangkan 3 orang yang lain sebagai guru honor sekolah.

3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.2.1. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini dipaparkan dua variabel yang diteliti yaitu:

1) Model pembelajaran kooperatif Take and Give (variabel bebas (x))

Model pembelajaran kooperatif Take and Give adalah suatu model pembelajaran

dimana siswa mencari pasangan untuk saling bertukar informasi.

2) Hasil Belajar (variabel bebas (y))

Hasil belajar adalah hasil nilai yang dicapai oleh siswa setelah kegiatan proses

pembelajaran di sekolah dalam waktu tertentu yang diukur menggunakan alat evaluasi

tertentu dan dinyatakan dengan angka.

3.2.2. Definisi Operasional

Model pembelajaran Take and Give yaitu suatu model pembelajaran dimana siswa

mencari pasangan untuk saling bertukar informasi, setelah guru menjelaskan lalu guru

memberikan kartu yang berisi rumus kepada setiap siswa untuk dihafalkan. Kemudian

setelah beberapa menit menginformasikan kepada temannya begitu sebaliknya. Lalu guru

memberi pertanyaan setelah memahami diberi soal untuk diselesaikan.

Hasil belajar siswa berupa perkembangan kognitif yang mencakup pengetahuan,

ingatan, pemahaman, dan penerapan dalam menghitung luas bangun datar dan volume

bangun ruang pada mata pelajaran matematika dengan SK 3. Menghitung luas bangun

datar sederhana dan menggunakannya dalam pemecahan masalah, dan KD 3.1.

Menghitung luas trapesium, belah ketupat dan layang – layang serta SK 4. Menghitung

volume bangun ruang serta menggunakannya dalam pemecahan masalah dan KD 4.1.

Menghitung volume balok dan kubus. Peningkatan hasil belajar siswa dinyatakan berhasil

apabila dengan KKM 65, siswa mencapai ketuntasan 75% atau minimal 18 dari 24 anak

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Peningkatan pembelajaran pada aktivitas

guru-siswa meningkat secara signifikan sebesar minimal 40%.

25

3.3. Prosedur Penelitian

Penelitian ini Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan untuk perbaikan

peningkatan hasil belajar siswa dalam dua siklus, siklus I dan siklus II. Penelitian

dinyatakan berhasil apabila persentase ketuntasan belajar siswa setelah diadakan

penelitian sesuai target yang ditentukan. Bila ternyata belum mencapai target yang

ditentukan akan dilanjutkan ke siklus berikutnya.

Penelitian tindakan kelas ini mengacu pada desain penelitian yang dikembangkan

oleh Arikunto. Desain penelitian ini terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan,

pelaksanaan, observasi dan refleksi.

Desain bagan dalam penelitian ini menurut Kemmis dan Mc. Taggart dalam

Arikunto (2012:16) adalah sebagai berikut:

.

Gambar 3.1. Tahapan Pelaksanaan PTK Menurut Kemmis dan Mc. Taggart dlam

Arikunto (2012:16)

Secara rinci, prosedur penelitian yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian dijabarkan sebagai berikut:

3.3.1. Prosedur Tindakan Siklus I

3.3.1.1. Perencanaan

Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap perencanaan adalah :

Perencanaan

Perencanaan

Pengamatan

Pengamatan

Pelaksanaan

Pelaksanaan

Refleksi

Refleksi

Hasil

Siklus I

Siklus II

26

a) Menelaah materi pelajaran matematika SD

b) Membuat skenario pembelajaran

c) Membuat lembar observasi untuk melihat kondisi proses belajar mengajar

berlangsung di kelas ketika penggunaan model pembelajaran kooperatif Take and

Give diaplikasikan.

d) Membuat soal evaluasi untuk melihat perkembangan siswa setelah menerapkan

penggunaan model pembelajaran kooperatif Take and Give.

3.3.1.2. Pelaksanaan

Pertemuan I

1) Pendahuluan

a. Pra Kegiatan

1. Salam

2. Pengkondisian kelas

3. Doa

4. Presensi

b. Kegiatan Awal

1. Apersepsi dan Motivasi

Siswa diberi pertanyaan:

(coba sebutkan benda yang ada di dalam kelas!)

Hipotesis: dari jawaban siswa (meja, kursi, almari)

2. Motivasi

Guru menunjukkan gambar meja, papan tulis.

3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

(Setelah melakukan kegiatan pembelajaran hari ini, siswa dapat luas trapesium

,belah ketupat, layang - layang)

2) Kegiatan Inti

Eksplorasi

1. Guru telah membagi 12 kelompok.

2. Setiap kelompok hanya 2 siswa

3. Siswa melakukan pemahaman materi melalui buku yang mereka miliki

27

4. Setelah pembagian kelompok , guru menjelaskan secara universal kepada seluruh

siswa tentang bangun datar trapesium.

5. Siswa di tunjuk guru untuk salah satu maju kedepan untuk menggambarkan bangun

datar trapesium.

Elaborasi

6. Guru mempersiapkan gambar dan bagaimana bentuk bangun datar dan bangun

ruang

7. Siswa mengamati gambar bangun datar dan bangun ruang

8. Guru menjelaskan dan menemukan rumus luas trapesium

9. Siswa mengeksplor melalui sebuah gambar dan mencoba memahami gambar

tersebut

10. Masing masing kelompok mengamati dan mencatat hal penting dari penjelasan guru .

11. Guru membagikan kartu yang berisikan rumus – rumus bangun trapesium kepada

semua siswa baik mencari luas, tinggi atau sisi sejajar.

12. Setelah siswa mendapatkan kartu itu kemudian menghafalkannya.

13. Setelah menghafalkan beberapa menit lalu menginformasikan kepada temannya atau

pasangannya.

14. Guru memanggil siswa berpasangan kemudian meminta kartu yang dibawanya.

15. Guru memberi pertanyaan kepada siswa apa yang diinformasikan kepada temannya.

Konfirmasi

1. Memberi tanggapan dari berbagai jawaban siswa yaitu dengan meluruskan jawaban

yang kurang tepat serta memberikan penguatan dari jawaban siswa yang sudah

tepat.

2. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang belum dipahami.

3) Penutup

a. Bersama siswa menyimpulkan materi dan membuat rangkuman tentang kegiatan

pembelajaran yang dilakukan (refleksi)

b. Memberikan tes evaluasi

c. Memberikan Pekerjaan Rumah (PR) pada siswa

d. Memberikan motivasi agar siswa lebih tekun belajar

e. Menutup pelajaran dengan berdo’a

28

Pertemuan II

1) Pendahuluan

a. Pra Kegiatan

1. Salam

2. Pengkondisian kelas

3. Doa

4. Presensi

b. Kegiatan Awal

1. Apersepsi

Bertanya jawab tentang materi yang lalu:

Guru memberi apersepsi dengan bertanya “ Bangun datar apa saja yang ada didalam

kelas ?

Hipotesis: dari jawaban siswa (papan tulis,gambar)

2. Motivasi

Sebelum anak selesai menghitung guru sudah selesai, kemudian guru menjelaskan bahwa

ada cara yang lebih cepat dalam menghitung luas belah ketupat yaitu dengan

menggunakan rumus)

3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

2) Kegiatan Inti

Eksplorasi

a. Guru telah membagi 12 kelompok.

b. Setiap kelompok hanya 2 siswa

c. Siswa melakukan pemahaman materi melalui buku yang mereka miliki

d. Siswa di tunjuk guru untuk salah satu maju kedepan menggambar bangun datar

belah ketupat.

Elaborasi

a. Guru mempersiapkan gambar dan bagaimana bentuk bangun datar dan bangun

ruang

b. Siswa mengamati gambar bangun datar dan bangun ruang

c. Guru menjelaskan dan menemukan rumus luas belah ketupat

29

d. Siswa mengeksplor melalui sebuah gambar dan mencoba memahami gambar

tersebut

e. Masing masing kelompok mengamati dan mencatat hal penting dari penjelasan guru .

f. Guru membagikan kartu yang berisikan rumus – rumus bangun trapesium kepada

semua siswa baik mencari luas, dan diagonal.

g. Setelah siswa mendapatkan kartu itu kemudian menghafalkannya.

h. Setelah menghafalkan beberapa menit lalu menginformasikan kepada temannya atau

pasangannya.

i. Guru memanggil siswa berpasangan kemudian meminta kartu yang dibawanya.

j. Guru memberi pertanyaan kepada siswa apa yang diinformasikan kepada temannya.

Konfirmasi

a. Memberi tanggapan dari berbagai jawaban siswa yaitu dengan meluruskan jawaban

yang kurang tepat serta memberikan penguatan dari jawaban siswa yang sudah

tepat.

b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang belum dipahami.

3) Penutup

a. Memberikan tes evaluasi.

b. Bersama siswa menyimpulkan materi dan membuat rangkuman tentang kegiatan

pembelajaran yang dilakukan (refleksi).

c. Memberikan Pekerjaan Rumah (PR) pada siswa dan memberikan motivasi agar siswa

lebih tekun belajar.

d. Menutup pelajaran dengan berdo’a.

Pertemuan III

1) Pendahuluan

a. Pra Kegiatan

1. Salam

2. Pengkondisian kelas

3. Doa

4. Presensi

b. Kegiatan Awal

1. Apersepsi

30

Bertanya jawab dengan siswa:

(tahukah bentuk layang – layang ?

Hipotesis: dari jawaban siswa (tahu)

Bertanya jawab tentang materi yang lalu:

(Bagaimana cara menghitung luas layang – layang?)

Hipotesis: dari jawaban siswa (luas layang – layang adalah )

2. Motivasi

(“menunjukkan gambar layang - layang”)

3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

(setelah kegiatan hari ini siswa dapat menghitung luas layang - layang).

2) Kegiatan Inti

Eksplorasi

a. Guru telah membagi 12 kelompok.

b. Setiap kelompok hanya 2 siswa

c. Siswa melakukan pemahaman materi melalui penjelasan guru dan buku yang mereka

miliki.

d. Setelah pembagian kelompok , guru menjelaskan secara universal kepada seluruh

siswa tentang bangun datar layang – layang.

e. Siswa di tunjuk guru untuk salah satu maju kedepan menggambar bangun datar

layang – layang.

Elaborasi

a. Guru mempersiapkan gambar dan bagaimana bentuk bangun datar dan bangun

ruang

b. Siswa mengamati gambar bangun datar dan bangun ruang

c. Guru menjelaskan dan menemukan rumus luas layang – layang

d. Siswa mengeksplor melalui sebuah gambar dan mencoba memahami gambar

tersebut

e. Masing masing kelompok mengamati dan mencatat hal penting dari penjelasan guru .

f. Guru membagikan kartu yang berisikan rumus – rumus bangun layang - layang

kepada semua siswa baik mencari luas, dan diagonal.

g. Setelah siswa mendapatkan kartu itu kemudian menghafalkannya.

31

h. Setelah menghafalkan beberapa menit lalu menginformasikan kepada temannya atau

pasangannya.

i. Guru memanggil siswa berpasangan kemudian meminta kartu yang dibawanya.

Guru memberi pertanyaan kepada siswa apa yang diinformasikan kepada temannya.

Konfirmasi

a. Memberi tanggapan dari berbagai jawaban siswa yaitu dengan meluruskan jawaban

yang kurang tepat serta memberikan penguatan dari jawaban siswa yang sudah

tepat.

b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang belum dipahami.

3) Penutup

a. Memberikan tes evaluasi

b. Bersama siswa menyimpulkan materi dan membuat rangkuman tentang kegiatan

pembelajaran yang dilakukan (refleksi)

c. Memberikan Pekerjaan Rumah (PR) pada siswa

d. Memberikan motivasi agar siswa lebih tekun belajar

e. Menutup pelajaran dengan berdo’a

3.3.1.3. Pengamatan

Observasi dilakukan oleh satu orang observer yaitu Kepala Sekolah SD N Sidokerto

03 yang mengamati pada saat proses pembelajaran berlangsung. Fokus pengamatan

ditujukan pada aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Observasi selain

diarahkan pada proses pembelajaran, juga diarahkan pada penilaian akhir proses

pembelajaran. Penilaian akhir proses pembelajaran bertujuan untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas 5.

Observer bertugas untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang berlangsung

meliputi kegiatan awal, kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, konfirmasi), dan kegiatan akhir.

Objek pengamatan adalah segala sesuatu yang menyangkut proses pelaksanaan tindakan

meliputi aktivitas guru dan juga siswa selama tindakan berlangsung. Kegiatan observasi

dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dengan mengisi lembar observasi

yang telah disediakan. Adapun rincian tindakan observasi yang dilakukan dalam penelitian

ini, sebagai berikut:

a. Aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran

32

Take and Give meliputi 30 indikator penilaian aktivitas guru.

b. Aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran

Take and Give meliputi 23 indikator penilaian aktivitas siswa.

Selain menggunakan lembar observasi masing-masing bagi guru dan siswa, proses

pengamatan tindakan penelitian di dokumentasikan menggunakan foto. Hal tersebut

dimaksudkan sebagai bukti nyata hasil penelitian, dokumentasi tersebut meliputi aktivitas

guru dan siswa selama tindakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Take

and Give.

3.3.1.4. Refleksi

Pada tahap ini semua data yang telah terkumpul dikaji dan dianalisis, data tersebut

meliputi hasil tindakan berdasarkan hasil observasi dan tes evaluasi yang telah dilakukan.

Hal-hal yang perlu dianalisis antara lain hasil pengamatan atau dokumentasi terhadap

pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Take and Give

mengevaluasi proses dan hasil belajar pada siklus I untuk mengetahui apakah pemberian

tindakan pada siklus I sudah dapat meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar

mata pelajaran Matematika siswa kelas 5. Hasil tersebut kemudian dapat dijadikan

sebagai bahan rujukan dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II. Kelebihan dalam

penerapan model pembelajaran Take and Give akan tetap dipertahankan, sementara

apabila masih ditemui kekurangan di dalam pelaksanaannya akan diperbaiki pada siklus II.

3.3.2. Siklus II

3.3.2.1. Perencanaan

Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap perencanaan adalah:

a) Identitas dan penentuan alternatif pemecahan masalah berdasarkan hasil observasi

dan refleksi pada siklus II

b) Membuat skenario pembelajaran siklus II

c) Membuat lembar observasi untuk melihat kondisi proses belajar mengajar

berlangsung di kelas ketika penggunaan model pembelajaran kooperatif Take and

Give diaplikasikan.

d) Membuat soal evaluasi untuk melihat perkembangan siswa setelah menerapkan

penggunaan model pembelajaran kooperatif Take and Give.

33

3.3.2.2. Pelaksanaan

Pertemuan I

1) Pendahuluan

a. Pra Kegiatan

1. Salam

2. Pengkondisian kelas

3. Doa

4. Presensi

b. Kegiatan Awal

1. Apersepsi

Siswa diberi pertanyaan: “coba sebutkan bangun ruang yang ada di dalam kelasmu?”

Hipotesis: dari jawaban siswa (almari)

2. Motivasi

(Guru menunjukkan gambar sebuah bak mandi besar (bak mandi a) dan sebuah

bak mandi kecil (bak mandi b ).

Siswa diberi pertanyaan: “bak mandi yang mana yang lebih besar/luas?”

Hipotesis: dari jawaban siswa (bak mandi a)

3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

(setelah kegiatan hari ini siswa dapat Mengamati gambar bangun ruang)

2) Kegiatan Inti

Eksplorasi

a. Guru telah membagi kelompok menjadi 12 kelompok.

b. Setiap kelompok beranggotakan 2 siswa.

c. Siswa melakukan pemahaman materi melalui penjelasan guru dan buku yang mereka

miliki.

d. Setelah pembagian kelompok, guru menjelaskan secara universal kepada seluruh

siswa tentang bangun ruang balok.

Elaborasi

a. Guru menunjukan alat peraga berbentuk balok kepada siswa

b. Siswa mengamati alat peraga itu.

34

c. Siswa mengeksplor melalui sebuah alat peraga dan mencoba memahami panjang,

lebar dan tinggi tersebut.

d. Masing masing kelompok mengamati dan mencatat hal penting dari alat peraga.

e. Setelah pengamatan, guru membagikan kartu yang berisi rumus volume balok

f. Setelah siswa mendapatkan kartu kemudian menghafalkan setelah menghafal

selama 15 menit siswa menginformasikan kepada pasangannya.

g. Guru meminta kartu untuk dikumpulkan kembali dan setiap pasangan diminta untuk

maju kedepan untuk penilaian.

h. Setelah siswa bisa menghafal apa yang diinformasikan temannya, guru memberikan

soal.

i. Masing-masing siswa dibimbing guru untuk membuat kesimpulan dari data yang

sudah dianalisis

j. Masing-masing siswa membuat hasil kesimpulan berupa laporan dari hasil yang

dianalisis dan mempresentasikannya.

Konfirmasi

a. Memberi tanggapan dari berbagai jawaban siswa yaitu dengan meluruskan jawaban

yang kurang tepat serta memberikan penguatan dari jawaban siswa yang sudah

tepat.

b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang belum dipahami.

3) Penutup

a. Memberikan tes evaluasi

b. Bersama siswa menyimpulkan materi dan membuat rangkuman tentang kegiatan

pembelajaran yang dilakukan (refleksi)

c. Memberikan Pekerjaan Rumah (PR) pada siswa dan memberikan motivasi agar siswa

lebih tekun belajar

d. Menutup pelajaran dengan berdo’a

Pertemuan II

1) Pendahuluan

a. Pra Kegiatan

1. Salam

2. Pengkondisian kelas

35

3. Doa

4. Presensi

b. Kegiatan Awal

1. Apersepsi

Siswa diberi pertanyaan: “bak mandi sekolah berbentuk apa?

Hipotesis: dari jawaban siswa (kubus)

2. Motivasi

a) Guru menunjukkan gambar kubus

3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

(setelah kegiatan hari ini siswa dapat menghitung volume kubus).

2) Kegiatan Inti

Eksplorasi

a. Guru telah membagi kelompok menjadi 12 kelompok.

b. Setiap kelompok beranggotakan 2 siswa.

c. Siswa melakukan pemahaman materi melalui penjelasan guru dan buku yang mereka

miliki.

d. Setelah pembagian kelompok, guru menjelaskan secara universal kepada seluruh

siswa tentang bangun ruang kubus.

Elaborasi

a. Guru menunjukan alat peraga berbentuk balok kepada siswa

b. Siswa mengamati alat peraga itu.

c. Siswa mengeksplor melalui sebuah alat peraga dan mencoba memahami sisi bangun

tersebut.

d. Masing masing kelompok mengamati dan mencatat hal penting dari alat peraga.

e. Setelah pengamatan, guru membagikan kartu yang berisi rumus volume kubus

f. Setelah siswa mendapatkan kartu kemudian menghafalkan setelah menghafal

selama 15 menit siswa menginformasikan kepada pasangannya.

g. Guru meminta kartu untuk dikumpulkan kembali dan setiap pasangan diminta untuk

maju kedepan untuk penilaian.

h. Setelah mereka memahami rumus yang diinformasikan kepada temannya, guru

memberikan soal.

36

i. Masing-masing siswa dibimbing guru untuk membuat kesimpulan dari data yang

sudah dianalisis

j. Masing-masing siswa membuat hasil kesimpulan berupa laporan dari hasil yang

dianalilis dan mempresentasikannya.

Konfirmasi

a. Memberi tanggapan dari berbagai jawaban siswa yaitu dengan meluruskan jawaban

yang kurang tepat serta memberikan penguatan dari jawaban siswa yang sudah

tepat.

b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang belum dipahami.

3) Penutup

a. Memberikan tes evaluasi

b. Bersama siswa menyimpulkan materi dan membuat rangkuman tentang kegiatan

pembelajaran yang dilakukan (refleksi)

c. Memberikan Pekerjaan Rumah (PR) pada siswa dan memberikan motivasi agar siswa

lebih tekun belajar

d. Menutup pelajaran dengan berdo’a

3.3.2.3. Pengamatan

Tahap observasi siklus II dilaksanakan seperti pada tahap Observasi siklus II.

Observasi dilakukan oleh satu orang observer yaitu Kepala Sekolah SD N Sidokerto 03

yang mengamati pada saat proses pembelajaran berlangsung. Fokus pengamatan

ditujukan pada aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Observasi selain

diarahkan pada proses pembelajaran, juga diarahkan pada penilaian akhir proses

pembelajaran. Penilaian akhir proses pembelajaran bertujuan untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas 5.

Observer bertugas untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang berlangsung

meliputi kegiatan awal, kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, konfirmasi), dan kegiatan akhir.

Adapun rincian tindakan observasi yang dilakukan dalam penelitian ini, sebagai berikut:

a. Aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran

Take and Give meliputi 30 indikator penilaian aktivitas guru.

b. Aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran

Take and Give meliputi 23 indikator penilaian aktivitas siswa.

37

Selain menggunakan lembar observasi masing-masing bagi guru dan siswa, proses

pengamatan tindakan penelitian di dokumentasikan menggunakan foto. Hal tersebut

dimaksudkan sebagai bukti nyata hasil penelitian, dokumentasi tersebut meliputi aktivitas

guru dan siswa selama tindakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Take

and Give.

Fokus pengamatan ditujukan pada aktivitas siswa dan guru dalam proses

pembelajaran. Observasi selain diarahkan pada proses pembelajaran, juga diarahkan

pada penilaian akhir proses pembelajaran. Penilaian akhir proses pembelajaran bertujuan

untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas 5.

3.3.2.4. Refleksi

Tahap refleksi siklus II dilaksanakan seperti tahap refleksi siklus I, yaitu mengkaji

dan menganalisis hasil tindakan berdasarkan hasil observasi dan tes evaluasi yang telah

dilakukan. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah pemberian tindakan pada

siklus II sudah mengalami perbaikan. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat

keberhasilan dari tindakan yang telah dilaksanakan.

3.4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

3.4.1. Teknik Pengumpulan data

Penelitian ini menggunakan teknik tes dan non tes. Teknik tes digunakanuntuk

mengetahui hasil belajar matematika setelah proses belajar dengan penerapan model

pembelajaran kooperatif Take and Give. Adapun teknik nontes berupa lembar observasi

yang digunakan untuk mengetahui perubahan sikap atau perilaku siswa setelah diadakan

proses pembelajaran matematika dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif

Take and Give.

Data yang diambil diperoleh dengan cara sebagai berikut:

1) Hasil Tes Formatif

Tes diperlukan untuk mengukur tingkat ketercapaian hasil belajar siswa. Tes

digunakan karena dianggap sebagai alternatif terbaik untuk mendapatkan nilai sebagai

hasil belajar siswa. Dengan tes inilah dapat diperoleh data yang tepat dari hipotesis yang

diajukan.

2) Observasi

38

Observasi dilakukan untuk mengamati proses pembelajaran untuk mendapat

gambaran secara langsung tentang kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Observasi

dapat juga digunakan untuk mengetahui kegiatan siswa dalam mempersiapkan dan

menerima pelajaran dari guru selama proses belajar mengajar berlangsung.

3.4.2. Alat Pengumpulan Data

1) Butir Soal Tes

Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini berupa

tes kemampuan menjawab pertanyaan dalam bentuk soal. Evaluasi berupa tes tertulis

berbentuk pilihan ganda dan uraian. Kisi – kisi instrumen hasil belajar matematika kelas 5

siklus I dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut:

Tabel. 3.3

Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Matematika Kelas 5 Siklus I

Standar

Kompetensi

Kompetensi

dasar

Indikator

Item soal

No Soal

Jenis tes

3. Menghitung luas bangun datar sederhana dan menggunakannya dalam pemecahan masalah

3.1

Menghitung

luas

trapesium

dan layang –

layang

3.1.1. menghitung luas trapesium

1, 3, 5, 6, 10,11,14,18,20

PG PG

3.1.2. menghitung luas layang - layang

2, 4, ,9,13,15,16,17,19

PG PG

3.1.3. menghitung luas belah ketupat

7,8,12, PG PG

39

Kisi – kisi instrumen hasil belajar matematika kelas 5 siklus II dapat dilihat pada

tabel 3.4 berikut:

Tabel. 3.4

Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Matematika kelas 5 SD Siklus II

Standar

Kompetensi

Kompetensi

dasar

Indikator

Item soal

No Soal Jenis tes

4. Menghitung volume kubus dan balok dan menggunakannya dalam pemecahan masalah

4.1 Menghitung volume kubus dan balok

4.1.1 menghitung volume kubus

1, 3, 4, 6, 8, 10,11,14,16,17, 18,19,20,24

PG

4.1.2 menghitung volume balok

2, 5, 7, 9,12,13,15,21,22,23,25

PG

2) Lembar Pengamatan

Lembar observasi yang dibuat digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa

saat tindakan pembelajaran berlangsung. Lembar observasi berisi indikator penilaian

sehingga dapat mengukur aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran matematika

melalui model pembelajaran Take and Give. Pelaksanaan observasi bertujuan untuk

40

memperoleh skor aktifitas guru dan siswa dalam pembelajaran matematika melalui model

pembelajaran Take and Give, perolehan skor dapat dijadikan acuan oleh guru dalam

mengukur apakah tindakan pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai dengan rencana

yang telah disusun serta mengukur peningkatan proses pembelajaran dan hasil belajar

siswa.

Lembar observasi diisi oleh observer dengan melingkari skor pada setiap indikator

penilaian aktivitas guru dan siswa. Jawaban dibuat dalam bentuk skala (skala likert) yaitu

skor 4-1, selanjutnya data hasil perolehan skor observasi guru dan siswa yang berupa

angka ditafsirkan dalam pengertian kualitatif, skor 4 apabila pernyataan pada masing-

masing indikator penilaian observasi dilakukan oleh guru dan siswa dengan sangat baik,

skor 3 apabila pernyataan pada masing-masing indikator penilaian observasi dilakukan

oleh guru dan siswa dengan baik, skor 2 apabila pernyataan pada masing-masing indikator

penilaian observasi dilakukan oleh guru dan siswa dengan cukup, dan skor 1 apabila

pernyataan pada masing-masing indikator penilaian observasi dilakukan oleh guru dan

siswa dengan kurang.

Instrumen observasi aktivitas guru dan siswa dibuat berdasarkan indikator kisi-kisi

instrumen yang telah dibuat sebelumnya untuk menilai aktivitas guru dan siswa dalam

pelaksanaan pembelajaran menggunakan model Take and Give. Kegiatan observasi

dilakukan pada setiap pelaksanaan tindakan penelitian baik siklus I maupun siklus II.

Instrumen observasi pada siklus I dan siklus II baik observasi guru maupun observasi

siswa adalah sama. Pada instrumen observasi aktivitas siswa terdapat 6 aspek yang

diamati yaitu: kesiapan belajar siswa (prapembelajaran), melakukan eksplorasi sumber

bacaan dan memperhatikan penjelasan guru, partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran,

respon siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran, melaksanakan tugas guru dalam

kegiatan menghafal kartu (Take and Give) dan mengkomunikasikan kepada temannya,

membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi. pada instrumen aktivitas guru

terdapat 8 aspek yang diamati yaitu: memeriksa kesiapan belajar siswa (pra

pembelajaran), melakukan apersepsi, motivasi, dan menyampaikan tujuan, membimbing

siswa melakukan eksplorasi sumber bacaan dan menyampaikan materi, pemanfaatan

media gambar, mengorganisasikan siswa dalam kegiatan menghafal dan

41

mengkomunikasikan (Take and Give), penghargaan kelompok, penggunaan bahasa,

membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi.

Kisi–kisi observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika melalui model

pembelajaranTake and Give sebagai berikut :

Tabel 3.5 Kisi-kisi Observasi Aktivitas siswa dalam Pembelajaran

Aspek yang Diamati

Indikator No. Item

Kesiapan Belajar Siswa

(PraPembelajaran)

1) Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran (buku catatan, buku pelajaran, dll)

2) Menjawab apersepsi dari guru 3) Memperhatikan motivasi yang disampaikan

guru 4) Memperhatikan dengan seksama ketika guru

menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan rencana kegiatan yang akan dilakukan

1-4

Melakukan eksplorasi sumber

bacaan dan memperhatikan penjelasan guru

1) Melakukan eksplorasi menggunakan media gambar

2) Menyimak materi yang guru sampaikan

5-6

Partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

1) Aktif menjawab pertanyaan yang disampaikan guru ketika proses pembelajaran

2) Aktif bertanya ketika proses pembelajaran 3) Saling berinteraksi positif dalam pembelajaran

7-9

Respon siswa dalam

pemanfaatan media

pembelajaran

1) Mencatat materi yang disampaikan guru melalui media gambar

2) Menunjukkan respon positif ketika guru menggunakan media gambar

3) Antusias terhadap materi yang guru sampaikan menggunakan media gambar

4) Berpartisipasi dalam pemanfaatan media gambar

10-13

Melaksanakan tugas guru dalam

kegiatan menghafal kartu (Take and Give)

1) Membentuk kelompok sesuai petunjuk guru 2) Bersemangat dan antusias untuk mencari

pasangan kartu 3) Melakukan diskusi secara kondusif dalam

kegiatan menghafal kartu dan mengkomunikasikan ke teman(Take and Give)

4) Melakukan kegiatan pasang kartu sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan

5) Mendampingi guru mengoreksi hasil kegiatan

14-19

42

Kisi–kisi observasi aktivitas guru dalam pembelajaran matematika melalui model

pembelajaran Take and Give sebagai berikut:

Tabel 3.6

Kisi-kisi Observasi AktivitasGuru dalam Pembelajaran

Aspek yang diamati

Indikator No. Item

Memeriksa kesiapan belajar

siswa (PraPembelajaran)

1) Memeriksa kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran

2) Membimbing siswa berdoa 3) Melakukan kegiatan presensi 4) Memeriksa kesiapan siswa untuk belajar

1-4

Melakukan apersepsi,

motivasi, dan menyampaikan

tujuan

1) Melakukan apersepsi sesuai dengan materi ajar 2) Memberikan motivasi kepada siswa dengan tanya

jawab dan menunjukkan gambar 3) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai dan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan

5-7

Membimbing siswa melakukan

eksplorasi sumber bacaan dan

menyampaikan materi

1) Membimbing siswa melakukan eksplorasi menggunakan media gambar

2) Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 3) Menyajikan materi dengan menggunakan media

gambar 4) Mengkaitkan materi dengan realitas kehidupan

8-11

Pemanfaatan Media Gambar

1) Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 2) Menunjukkan keterampilan dalam memanfaatkan

media gambar dalam pembelajaran 3) Menggunakan media secara efektif dan efisien

12-14

Mengorganisasikan siswa dalam

kegiatan menghafal kartu (Take and

Give)

1) Mengarahkan siswa dalam pembelajaran Take and Give

2) Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran Take and Give bersama siswa

3) Membimbing siswa dalam menyusun kesepakatan peraturan kegiatan menghafal kartu dan mengkomunikasikan ke teman (Take and Give)

15-23

pasang kartu 6) Antusias terhadap penghargaan yang

diberikan guru

Membuat Kesimpulan dan

Melakukan Kegiatan Refleksi

1) Membuat simpulan dari materi yang dipelajari 2) Bersama guru merefleksi pembelajaran yang

telah dilaksanakan 3) Memberikan salam penutup

20-23

Jumlah 23

43

4) Membimbing siswa dalam kegiatan menghafal kartu (Take and Give)

5) Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar melalui kegiatan mencari pasangan kartu

6) Memberikan kesempatan siswa untuk berpikir sejenak secara individu sebelum mencari pasangan kartu

7) Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Take and Give

8) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan

9) Meluruskan miskonsepsi dan kesalahpahaman yang terjadi dan memberikan penguatan terhadap jawaban siswa

Penghargaan Kelompok

1) Memberikan poin kepada kelompok yang berhasil mencocokan kartu dengan benar

2) Memberikan penghargaan kepada siswa yang memperoleh poin tertinggi

24-25

Penggunaan Bahasa

1) Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar

2) Menggunakan bahasa tulis dengan baik dan benar 3) Memberi kesempatan kepada siswa untuk

bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami

26-28

Membuat Kesimpulan dan

Melakukan Kegiatan Refleksi

1) Memberikan motivasi kepada kelompok yang nilainya kurang

2) Membimbing siswa membuat simpulan pembelajaran

3) Melibatkan siswa dalam melakukan refleksi pembelajaran

4) Menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya

5) Menutup kegiatan pembelajaran dengan salam penutup

29-33

Jumlah 33

3.4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Langkah penting yang dilakukan oleh peneliti dalam menetapkan alat penilaian

kepada siswa adalah menguji kualitas alat penilaian tersebut sebelum digunakan oleh

peneliti. Instrumen yang digunakan dalam penelitian harus memenuhi kriteria ketepatan

(validitas) dan keajegan (reliabilitas).

3.4.3.1. Uji Validitas Instrumen

44

Setelah menyusun instrument selanjutnya peneliti melakukan uji coba soal (try

out).Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen atau alat ukur yang telah

disusun benar-benar merupakan instrumen yang baik dan memadai. Karena baik dan

buruknya instrumen akan berpengaruh terhadap data yang akan diperoleh sehingga

sangat menentukan kualitas hasil penelitian.

Uji coba akan dilaksanakan pada kelas 5 SD N Sidokerto 03 dengan jumlah siswa

24 anak. Dengan jumlah siswa (N) = 24, maka nilai rtabel = 0,33 dengan taraf signifikan 5%.

Nilai rxy ditentukan dengan menghitung nilai corrected item to total correlation

menggunakan aplikasi SPSS 16. Dasar pengambilan keputusan validitas adalah jika nilai

rhitung lebih besar dari nilai rtabel, maka angka tersebut dinyatakan valid; jika rhitung lebih

kecil dari nilai rtabel, maka angket tersebut dinyatakan tidak valid. Adapun hasil uji validitas

disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Item Soal Siklus I

Bentuk Instrumen

Item Soal Valid Tidak valid

Siklus I 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10, 11,12,13,14,15 ,16,17,18,19,20

1,2,8,9,10,11,12,13,14,15,16, 17,18,19,20

3,4,5,6,7

Siklus II 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10, 11,12,13,14,15, 16,17,18,19,20

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,19,20

15,16,17,18

3.4.3.2. Uji Reliabilitas Instrumen

Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrument atau tingkat keajegan jawaban

siswa terhadap pernyataan-pernyataan dalam item instrumen digunakan metode Alpha

(Cronbach’s). Besarnya koefesien alpha merupakan tolok ukur dari tingkat reliabilitasnya.

Uji reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.

Adapun interpretasi mengenai besarnya skala korelasi menurut Kemmis dan Mc.

Taggart dalam buku Arikunto (2010) dapat dijelaskan melalui tabel di bawah ini:

45

Tabel 3.9

Kriteria Reliabilitas Instrumen

Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Sangat tinggi

Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Tinggi

Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Cukup

Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah

Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat Rendah

Hasil uji reliabilitas yang dilakukan menggunakan analisis SPSS 16 pada siklus I

adalah sebagai berikut:

Berdasarkan data di atas maka dapat dituliskan dalam tabel 3.10 sebagai berikut:

Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Item Soal Siklus I

Bentuk Instrumen Koefisien Reliabilitas Kategori

Pilihan Ganda 0,701 Tinggi

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.701 15

Hasil uji reliabilitas yang dilakukan menggunakan analisis SPSS 16 pada siklus II

adalah sebagai berikut:

Berdasarkan data di atas maka dapat dituliskan dalam tabel 3.11 sebagai berikut:

Tabel 3.11 Hasil Uji Reliabilitas Item Soal Siklus II

Bentuk Instrumen Koefisien Reliabilitas Kategori

Pilihan Ganda 0,699 Tinggi

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.699 16

46

Dari tabel hasil uji reliabilitas dengan program SPSS 16 di atas dapat diketahui

bahwa nilai koefisisen reliabilitas pada siklus I soal pilihan ganda mencapai 0,701 yang

berarti bahwa tingkat reliabilitas tersebut termasuk dalam kategori tinggi. Sementara

koefisien reliabilitas pada siklus II soal pilihan ganda mencapai 0,699 yang berarti bahwa

tingkat reliabilitas tersebut termasuk dalam kategori tinggi Sehingga dapat disimpulkan

bahwa instrumen yang digunakan mempunyai tingkat reliabilitas tinggi.

3.4.3.3. Uji Taraf Kesukaran

Crocker dan Algina (dalam Purwanto, 2013:99), menjelaskan bahwa tingkat

kesukaran merupakan proporsi siswa yang menjawab benar. Nilai tingkat kesukaran (TK)

suatu item instrumen dapat ditentukan dengan membagi antara jumlah siswa yang berhasil

menjawab benar dengan jumlah keseluruhan siswa yang mengikuti tes. Dapat dirumuskan

sebagai berikut:

Keterangan:

TK = tingkat kesukaran

∑ B = jumlah siswa menjawab benar

∑ P = jumlah siswa peserta tes.

Nilai tingkat kesukaran suatu item instrumen merentang antara 0 sampai 1. Nilai 0

(nol) terjadi apabila siswa tidak menjawab dengan benar, sementara nilai 1 (satu) terjadi

apabila siswa berhasil menjawab soal dengan benar.

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal

yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkan.

Sebaliknya soal yang sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa

(firdanurleli.wordpress.com/2010/11/28).

Proporsi butir soal dengan kategori sedang sebaiknya lebih banyak daripada butir

soal dengan kategori sukar atau mudah, karena apabila butir soal dengan kategori mudah

atau sukar jauh lebih banyak maka tidak dapat mengukur kemampuan siswa. Berikut

pembagian kategori tingkat kesukaran ke dalam tiga kelompok menurut Naniek Sulistya

Wardani, Slameto, Adi Winanto (2012: 339) sebagai berikut:

47

Tabel 3.12 Kriteria Tingkat Kesukaran Instrumen

Rentang Kriteria

0,00 – 0,25 Sukar

0,26 – 0,75 Sedang

0,76 – 1,00 Mudah

Hasil analisis tingkat kesukaran item soal yang diujikan pada siswa kelas 5 SD N

Sidokerto 03 dengan jumlah keseluruhan responden 24 siswa adalah sebagai berikut:

Tabel 3.13

Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Item Soal Siklus I

Jenis Soal Rentang Kriteria Nomor Item Jumlah

Pilihan Ganda 0,00 – 0,25 Sukar 19,20 2

0,26 – 0,75 Sedang 2,9,10,11,12,13,14,15,16

,17,18 11

0,76 – 1,00 Mudah 1,8 2

Jumlah 15

Dari data tabel 3.13 di atas hasil analisis tingkat kesukaran soal siklus I, dapat

diuraikan bahwa hasil uji tingkat kesukaran soal pilihan ganda dengan jumlah soal

sebanyak 2 soal dengan kategori sukar, terdapat 11 soal dengan kategori sedang, dan 2

soal dengan kategori mudah.

Selanjutnya untuk data hasil analisis tingkat kesukaran item soal siklus II dengan

jumlah 20 soal yaitu soal berbentuk pilihan ganda.Hasilnya sebagai berikut:

Tabel 3.14 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Item Soal Siklus II

Jenis Soal

Rentang Kriteria Nomor Item Jumlah

Pilihan Ganda

0,00 – 0,25 Sukar 20 1

0,26 – 0,75 Sedang 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,

12,13,14,19 15

0,76 – 1,00 Mudah

Jumlah 16

48

100maksimalskor

diperoleh yangskor akhir evaluasi Nilai

Dari data tabel 3.14 di atas hasil analisis tingkat kesukaran soal siklus II, dapat

diuraikan bahwa hasil uji tingkat kesukaran soal pilihan ganda dengan jumlah soal

sebanyak 1 dengan kategori sukar, 15 soal dengan kategori sedang.

3.5. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan meliputi Indikator Kinerja dan Indikator Hasil Tindakan.

Berikut merupakan penjabaran dari indikator kinerja dan indikator hasil tindakan:

3.5.1. Indikator Kinerja

Indikator kinerja dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah aktivitas guru dan siswa

dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

Take and Give meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik.

3.5.2. Indikator Hasil tindakan

a. Melalui penerapan model kooperatif Take and Give dalam proses pembelajaran

dilakukan dengan cara memberikan materi, menghafalkan kartu yang dibagikan

guru, dan mengkomunikasikan kepada teman yang lain dengan tepat dalam

kondisi belajar yang menyenangkan sehingga aktivitas guru-siswa meningkat

secara signifikan sebesar minimal 40%.

b. Peningkatan proses pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif Take

and Give dapat meningkatkan hasil belajar matematika secara signifikan dengan

kriteria 75% siswa atau minimal 18 siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM).

3.6. Analisis Data

Analisis data adalah proses menyeleksi, menyederhanakan, mengabstraksi,

mengorganisasi, data secara sistematis dan rasional untuk menampilkan bahan-bahan

yang dapat digunakan untuk menjawab jawaban. Analisis data dilakukan selama dan

sesudah pengumpulan data. Berdasarkan data dari lembar observasi dan lembar jawaban

siswa serta catatan selama observasi, kemudian dilakukan analisis.

Semua data dibagi dan dibahas bersama peneliti dengan teman sejawat.

Selanjutnya dilakukan refleksi dan ditarik kesimpulan.

a. Analisis data hasil tes

49

Analisis persentase ketuntasan pembelajaran:

Persentase ketuntasan siswa = 100

b. Analisis data hasil observasi

Hasil observasi dianalisis dengan analisis deskriptif berdasarkan hasil observasi.

Kriteria hasil observasi secara klasikal dapat dilihat berdasarkan tabel di bawah ini:

Tabel 3.15

Kriteria Hasil Observasi Keaktifan Siswa

Rentang (skor) Kriteria

0 – 20 Sangat Kurang

21 – 38 Kurang

39 – 56 Cukup Baik

57 – 74 Baik

75 – 92 Sangat Baik

Pada tabel 3.15 di atas dapat dilihat bahwa apabila hasil observasi keaktifan siswa

memperoleh skor 0-20 maka termasuk dalam kriteria sangat kurang, apabila hasil

observasi keaktifan siswa memperoleh skor 21-38 maka termasuk dalam kriteria kurang,

apabila hasil observasi keaktifan siswa memperoleh skor 39-56 maka termasuk dalam

kriteria sangat cukup baik, apabila hasil observasi keaktifan siswa memperoleh skor 57-74

maka termasuk dalam kriteria sangat baik, serta apabila hasil observasi keaktifan siswa

memperoleh skor 75 -92 termasuk dalam kriteria sangat sangat baik.

Untuk mengetahui tingkat persentase keaktifan siswa secara klasikal dalam

pembelajaran digunakan rumus:

B = x 100%

Ket:

= Banyaknya skor yang diperoleh

N = Jumlah skor secara keseluruhan

B = Persentase tingkat keaktifan siswa dalam pembelajaran

50

Tabel 3.16 Kriteria Hasil Observasi Guru

Rentang (skor) Kriteria

0 – 26 Sangat Kurang

27 – 52 Kurang

53 – 78 Cukup Baik

79 – 105 Baik

106 – 132 Sangat Baik

Pada tabel 3.16 di atas dapat dilihat bahwa apabila hasil observasi keaktifan siswa

memperoleh skor 0-26 maka termasuk dalam kriteria sangat kurang, apabila hasil

observasi keaktifan siswa memperoleh skor 27-52 maka termasuk dalam kriteria kurang,

apabila hasil observasi keaktifan siswa memperoleh skor 53-78 maka termasuk dalam

kriteria sangat cukup baik, apabila hasil observasi keaktifan siswa memperoleh skor 79-

105 maka termasuk dalam kriteria sangat baik, serta apabila hasil observasi keaktifan

siswa memperoleh skor 106-132 termasuk dalam kriteria sangat sangat baik.

Untuk mengetahui persentase peningkatan proses pembelajaran secara klasikal

dalam pembelajaran digunakan rumus:

B = x 100%

Ket:

= Banyaknya skor yang diperoleh

N = Jumlah skor secara keseluruhan

B = Persentase peningkatan proses pembelajaran.

22