BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan ...

22
33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan Karakteristik Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014 di kelas IV SDNKutowinangun 09 Salatiga. Subyek penelitian adalah siswa sebanyak 15 orang terdiri dari 11 orang siswa laki-laki dan 4 orang siswa perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian tindakan dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu metode dan media/alat peraga pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. Karakteristik siswa di SDN Kutowinangun 09 Salatiga adalah sebagian besarsiswa berasal dari keluarga yang bermata pencaharian sebagai pedagang dan buruh, motivasi belajar siswa kurang karena kurangnya perhatian dari orang tua (terutama dalam hal mendampingi anak ketika belajar atau mengerjakan PR), waktu belajar siswa di rumah kurang sebagian besar siswa beragama islam dan pada pukul 13.00 15.00 WIB ada kegiatan TPQ (Taman Pendidikan Al qur’an). SDN Kutowinangun 09 Salatiga adalah sekolah yang berada dalam satu wilayah dengan SDN Kutowinangun 08 Salatiga, terletak dipinggiran kota dan dekat dari akses jalan raya. Sekolah ini tidak terlalu jauh ketinggalan dengan sekolah lain yang ada di daerah perkotaan dalam hal kepemilikan sarana dan prasarana. Sarana yang dimliki oleh sekolah adalah berupa gedung sekolah dengan 6 ruang kelas, 1 ruang kantor, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang komputer,1 ruang UKS, 1 Gudang, tempat parkir dan WC sekolah. Sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah cukup memadai, karena alat pembelajaran IPA, Bahasa Indonesia dan Matematika sudah tersedia cukup lengkap. Prasarana yang dimiliki beberapa alat pembelajaran dan 1 LCD projektor.

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan ...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan ...

33

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Seting Penelitian dan Karakteristik Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester genap tahun pelajaran

2013/2014 di kelas IV SDNKutowinangun 09 Salatiga.

Subyek penelitian adalah siswa sebanyak 15 orang terdiri dari 11 orang

siswa laki-laki dan 4 orang siswa perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian

tindakan (action research), karena penelitian tindakan dilakukan untuk

memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk

penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu metode dan

media/alat peraga pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan

dapat dicapai.

Karakteristik siswa di SDN Kutowinangun 09 Salatiga adalah sebagian

besarsiswa berasal dari keluarga yang bermata pencaharian sebagai pedagang dan

buruh, motivasi belajar siswa kurang karena kurangnya perhatian dari orang tua

(terutama dalam hal mendampingi anak ketika belajar atau mengerjakan PR),

waktu belajar siswa di rumah kurang sebagian besar siswa beragama islam dan

pada pukul 13.00 – 15.00 WIB ada kegiatan TPQ (Taman Pendidikan Al qur’an).

SDN Kutowinangun 09 Salatiga adalah sekolah yang berada dalam satu

wilayah dengan SDN Kutowinangun 08 Salatiga, terletak dipinggiran kota dan

dekat dari akses jalan raya. Sekolah ini tidak terlalu jauh ketinggalan dengan

sekolah lain yang ada di daerah perkotaan dalam hal kepemilikan sarana dan

prasarana. Sarana yang dimliki oleh sekolah adalah berupa gedung sekolah

dengan 6 ruang kelas, 1 ruang kantor, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang komputer,1

ruang UKS, 1 Gudang, tempat parkir dan WC sekolah. Sarana dan prasarana

yang dimiliki sekolah cukup memadai, karena alat pembelajaran IPA, Bahasa

Indonesia dan Matematika sudah tersedia cukup lengkap. Prasarana yang dimiliki

beberapa alat pembelajaran dan 1 LCD projektor.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan ...

34

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Penelitian ini terdiri dari dua variable yakni pendekatan pembelajaran

discovery dan hasil belajar. pendekatan pembelajaran discovery adalah sebuah

kegiatan pembelajaran dimana siswa belajar menemukan sendiri pengetahuannya

melalui pengalaman. Pembelajaran dengan tema Keindahan Alam Negeriku

melalui langkah-langkah pemberian rangsangan (stimulus), mengidentifikasi

masalah, mengumpulkan data, mengolah data dan menarik kesimpulan.

Hasil belajar adalah total skor dari skor tes formatif dan skor unjuk kerja

(mengamati bacaan, diskusi, mencari informasi, mengolah data, presentasi,

menarik kesimpulan). Hasil belajar siswa diperoleh dari total 50% dari skor tes

formatif dan 50% dari skor non tes yang berupa unjuk kerja.

3.3. Prosedur Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini

menggunakan model spiral dari C.Kemmis dan Mc.Taggart. Prosedur penelitian

tersebut melalui 2 siklus. Dalam setiap siklus memiliki 3 tahap yakni Planning

(Perencanaan Tindakan), Acting (Implementasi Tindakan) dan Observasing

(Observasi) serta Reflecting (Refleksi) (Hamzah. B. Uno, dkk. 2011:87). Secara

rinci prosedur penelitian tersebut disajikan melalui gambar 3.1 dibawah ini.

Gambar 3.1

PTK Model Spiral dari C. Kemmis & Mc Taggart

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan ...

35

Gambar 3.1 tentang PTK model spiral dari C. Kemmis dan Mc Taggart

diatas maka prosedur pelaksanaan peneliatian adalah sebagai berikut:

1. Siklus 1

Pada pelaksanaan siklus 1 kegiatan yang dilakukan merupakan tindakan

untuk mengatasi permasalahan yang timbul pada kondisi awal (Pra Siklus). Siklus

dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan. Kegiatan dalam tahap ini dimulai dengan

penyusunan perangkat pembelajaran meliputi Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang terlampir dalam (lampiran 1) dengan tema

Keindahan Alam Negeriku subtema Kepulauan Raja Ampat. Kompetensi

Inti dan Kompetensi Dasar dalam pembelajaran tematik ini meliputi KI

3.Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,

melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain, 4.Menyajikan

pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis,

dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,

dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan

berakhlak mulia.Kompetensi Dasar pada mata pelajaranIPS

3.3.Memahami manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis di

sekitarnya, 4.3.Menceritakan manusia dalam hubungannya dengan

lingkungan geografis tempat tinggalnya. Untuk mata pelajaran Bahasa

Indonesia 3.4.Menggali informasi dari teks cerita petualangan tentang

lingkungan dan sumber daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam

bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata

baku, 4.4.Menyajikan teks cerita petualangan tentang lingkungan dan

sumber daya alam secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan

tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. Dan untuk mata

pelajaran Matematika 3.7.Menentukan kelipatan persekutuan dua buah

bilangan dan menentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK),

4.1.Mengemukakan kembali dengan kalimat sendiri , menyatakan kalimat

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan ...

36

matematika dan memecahkan masalah dengan efektif permasalahan yang

berkaitan dengan KPK dan FPB, satuan kuantitas, desimal dan persen

terkait dengan aktivitas sehari-hari di rumah, sekolah, atau tempat bermain

serta memeriksa kebenarannya. Secara rinci integrasi antar KD dapat

disajikan melalui gambar 3.2 berikut ini.

Gambar 3.2

Jaring-jaring Tema Kepulauan Raja Ampat

KEPULAUAN

RAJA AMPAT

IPS

Kompetensi Inti

3.Memahami pengetahuan faktual

dengan cara mengamati [mendengar,

melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan

tempat bermain.

4.Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis

dan sistematis, dalam karya yang

estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan

dalam tindakan yang mencerminkan

perilaku anak beriman dan berakhlak

mulia

Kompetensi Dasar:

3.3 Memahami manusia dalam

hubungannya dengan kondisi geografis di sekitarnya

4.3 Menceritakan manusia dalam

hubungannya dengan lingkungan geografis tempat

tinggalnya.

Matematika

Kompetensi Inti

3.Memahami pengetahuan faktual

dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca]

dan menanya berdasarkan rasa ingin

tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan

benda-benda yang dijumpainya di

rumah, sekolah, dan tempat bermain.

4.Menyajikan pengetahuan faktual

dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang

estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan

perilaku anak beriman dan

berakhlak mulia Kompetensi Dasar:

3.7. Menentukan operasi penjumlahan

dan pengurangan desimal.

4.1. Mengemukakan kembali dengan

kalimat sendiri , menyatakan

kalimat matematika dan

memecahkan masalah dengan

efektif permasalahan yang

berkaitan dengan KPK dan FPB,

satuan kuantitas, desimal dan

persen terkait dengan aktivitas

sehari-hari di rumah, sekolah,

atau tempat bermain serta

memeriksa kebenarannya

Bahasa Indonesia

Kompetensi Inti

3.Memahami pengetahuan faktual

dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah, sekolah, dan

tempat bermain. 4.Menyajikan pengetahuan faktual

dalam bahasa yang jelas dan logis

dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam

tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak

mulia

Kompetensi Dasar:

3.4. Menggali informasi dari teks cerita

petualangan tentang lingkungan

dan sumber daya alam dengan

bantuan guru dan teman dalam

bahasa Indonesia lisan dan tulis

dengan memilih dan memilah

kosakata baku

4.4. Menyajikan teks cerita petualangan

tentang lingkungan dan sumber

daya alam secara mandiri dalam

teks bahasa Indonesia lisan dan

tulis dengan memilih dan memilah

kosakata baku

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan ...

37

RPP dalam siklus ini dibuat untuk dua kali pertemuan, menyiapkan materi

pembelajaran tentang Kepulauan Raja Ampat yang meliputi menyiapkan gambar

Kepulauan Raja Ampat, materi tentang sumber daya alam yang terdapat di

Kepulauan Raja Ampat, menyiapkan perangkat penilaian yang berupa kisi-kisi

penilaian, rubrik penilaian unjuk kerjasiswa selama proses pembelajaran, lembar

pengamatan implementasi guru dan menyusun butir-butir soal formatif (lampiran

1).

b. Tahap Implementasi Tindakan dan Observasi. Kegiatan yang

dilakukan tahap ini adalah menerapkan RPP yang telah disusun dalam

pembelajarandi kelas sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.

Selama proses pembelajaran, perlu dilakukan kegiatan observasi. Kegiatan

inti dalam pembelajaran dilakukan oleh guru kelas yang berkolaborasi dan

dibantu oleh rekan sejawat di sekolah sebagai observer.

c. Refleksi. Tahap ini dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi

pada siklus 1. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan

kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan

serta hambatan-hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna

untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan

dan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada

siklus 2. Siklus 2 akan dilaksanakan untuk memantapkan pembelajaran

selanjutnya.

2. Siklus 2

Pelaksanaan siklus 2 dirancang apabila siklus 1 belum berhasil mencapai

indikator keberhasilan yang ditentukan. Kegiatan yang dilakukan pada siklus 2

merupakan perbaikan dari kelemahan atau kekurangan pada siklus sebelumnya.

Pelaksanaan siklus 2 dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan yang terdiri dari:

a. Tahap Perencanaan. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini sama dengan

siklus 1 yaitu penyusunan perangkat pembelajaran meliputi RPP yang

terlampir dalam (lampiran 2) dengan tema Keindahan Alam Negeriku subtema

Hutan Kalimantan. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dalam

pembelajaran tematik ini meliputi; KI 3.Memahami pengetahuan faktual

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan ...

38

dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan

tempatbermain, 4.Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas

dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku

anak beriman dan berakhlak mulia. Kompetensi Dasar pada mata pelajaran

PPKN 3.2.Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan

sehari-hari di rumah, sekolah dan masyarakat, 4.2.Melaksanakan kewajiban

sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat. Mata pelajaran

IPA dengan KD 3.7.Mendeskrisikan hubungan antara sumber daya alam

dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat, 4.6.Menyajikan secara tertulis

hasil pengamatan daur hidup beberapa jenis mahluk hidup. Mata pelajaran

Bahasa Indonesia dengan KD 3.4.Menggali informasi dari teks cerita

petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam dengan bantuan guru

dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan

memilah kosakata baku, 4.4.Menyajikan teks cerita petualangan tentang

lingkungan dan sumber daya alam secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia

lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.Secara rinci

integrasi antar KD dapat disajikan melalui gambar 3.3 berikut ini.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan ...

39

Gambar 3.3

Jaring-jaring Tema Hutan Kalimantan

Dalam siklus ini dibuat untuk dua kali pertemuan, menyiapkan materi

tentang Hutan Kalimantan, menyiapkan media yang digunakan berupa teks

bacaan tentang Hutan Kalimantan, gambar-gambar Hutan, menyiapkan

perangkat penilaian yang berupa kisi-kisi penilaian, rubrik penilaian unjuk

kerja selama proses pembelajaran, lembar implementasi guru dan menyusun

butir-butir soal formatif (lampiran 2).

Perencanaan dalam siklus 2 ini dilakukan dengan mempertimbangkan

hasil refleksi pada siklus 1. Tindakan pada siklus 2 ini disertai dengan

HUTAN

KALIMANTAN PPKn

Kompetensi Inti

3.Memahami pengetahuan

faktual dengan cara

mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan

menanya berdasarkan rasa

ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-

benda yang dijumpainya di

rumah, sekolah, dan tempat

bermain.

4.Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang

jelas dan logis dan sistematis,

dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat,

dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak

beriman dan berakhlak mulia

Kompetensi Dasar:

3.2 Memahami hak dan

kewajiban sebagai warga dalam kehidupan

sehari-hari di rumah,

sekolah dan masyarakat

4.2 Melaksanakan kewajiban

sebagai warga di

lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat

Bahasa Indonesia

Kompetensi Inti

3.Memahami pengetahuan faktual

dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca]

dan menanya berdasarkan rasa

ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan

benda-benda yang dijumpainya di

rumah, sekolah, dan tempat bermain.

4.Menyajikan pengetahuan faktual

dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang

estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang

mencerminkan perilaku anak

beriman dan berakhlak mulia

Kompetensi Dasar:

3.4. Menggali informasi dari teks cerita petualangan tentang

lingkungan dan sumber daya

alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa

Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah

kosakata baku

4.4. Menyajikan teks cerita petualangan tentang

lingkungan dan sumber daya

alam secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan

dan tulis dengan memilih

dan memilah kosakata baku

IPA

Kompetensi Inti

3.Memahami pengetahuan

faktual dengan cara mengamati [mendengar,

melihat, membaca] dan

menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,

makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di

rumah, sekolah, dan tempat

bermain. 4.Menyajikan pengetahuan

faktual dalam bahasa yang

jelas dan logis dan sistematis, dalam karya

yang estetis dalam gerakan

yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan

yang mencerminkan

perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

Kompetensi Dasar:

3.7. Mendeskrisikan

hubungan antara sumber daya alam

dengan lingkungan,

teknologi, dan masyarakat

4.6. Menyajikan laporan

tentang sumberdaya alam dan

pemanfaatannya oleh

masyarakat

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan ...

40

penambahan/ penyesuaian kegiatan yang diperkirakan dapat mengatasi

masalah pada siklus 1 atau dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Tahap Implementasi Tindakan dan Observasi.Kegiatan yang dilakukan

pada tahap ini adalah menerapkan RPP yang telah disusun dalam

pembelajaran di kelas.Selama proses pembelajaran, perlu dilakukan kegiatan

observasi, kegiatan ini dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang

berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Kegiatan inti dilakukan oleh

guru kelas yang berkolaborasi dan dibantu rekan sejawat di sekolah sebagai

observer dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

c. Refleksi. Kegiatan pada tahap ini dilakukan sama seperti refleksi pada siklus 1.

Refleksi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasikelemahan dan

kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan

serta hambatan-hambatan yang dihadapi.Hasil refleksi ini berguna untuk

menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan dan

sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada siklus 3.

Siklus 3 akan dilaksanakan untuk memantapkan pembelajaran selanjutnya.

3. Siklus 3

Pelaksanaan siklus 3 dirancang apabila siklus 2 belum juga berhasil

mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan. Kegiatan yang dilakukan pada

siklus 3 merupakan penyempurnaan dari kelemahan atau kekurangan pada siklus

sebelumnya. Pelaksanaan siklus 3 dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan yang

terdiri dari:

a. Tahap Perencanaan. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini sama dengan

siklus 3 yaitu penyusunan perangkat pembelajaran meliputi RPP yang

terlampir dalam (lampiran 3) dengan tema Keindahan Alam Negeriku subtema

Keindahan Danau Toba. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dalam

pembelajaran tematik ini meliputi; KI 3.Memahami pengetahuan faktual

dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat

bermain, 4.Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan ...

41

dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan

anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan

berakhlak mulia. Kompetensi Dasar pada mata pelajaran Matematika yakni

3.14.Memahami penambahan dan pengurangan bilangan decimal,

4.1.Mengemukakan kembali dengan kalimat sendiri , menyatakan kalimat

matematika dan memecahkan masalah dengan efektif permasalahan yang

berkaitan dengan KPK dan FPB, satuan kuantitas, desimal dan persen terkait

dengan aktivitas sehari-hari di rumah, sekolah, atau tempat bermain serta

memeriksa kebenarannya. KD PPKN 3.2.Memahami hak dan kewajiban

sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah dan masyarakat,

4.2.Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah dan

masyarakat. Bahasa Indonesia 3.4.Menggali informasi dari teks cerita

petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam dengan bantuan guru

dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan

memilah kosakata baku. 4.4.Menyajikan teks cerita petualangan tentang

lingkungan dan sumber daya alam secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia

lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. Secara rinci

integrasi antar KD dapat disajikan melalui gambar 3.4 berikut ini.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan ...

42

Gambar 3.4

Jaring-jaring Tema Keindahan Danau Toba

RPP dalamsiklus 3ini dibuat untuk dua kali pertemuan, menyiapkan materi

tentang Indahnya Danau Toba dan Gunung Bromo-Semeru, menyiapkan media

yang digunakan berupa teks bacaan tentang Hutan Kalimantan, gambar-gambar

Danau Toba dan Gunung Bromo-Semeru, menyiapkan perangkat penilaian yang

berupa kisi-kisi penilaian, rubrik penilaian unjuk kerja selama proses

pembelajaran, lembar implementasi guru dan menyusun butir-butir soal formatif

(lampiran 3).

Keindahan

Danau Toba Matematika

Kompetensi Inti

3.Memahami pengetahuan

faktual dengan cara mengamati

[mendengar, melihat, membaca] dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu

tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,

dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

4.Menyajikan pengetahuan

faktual dalam bahasa yang jelas

dan logis dan sistematis, dalam

karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan

anak sehat, dan dalam tindakan

yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak

mulia

Kompetensi Dasar

3.14. .Memahami penambahan

dan pengurangan bilangan decimal

4.1. .Mengemukakan

kembali dengan kalimat sendiri , menyatakan

kalimat matematika dan

memecahkan masalah dengan efektif

permasalahan yang

berkaitan dengan KPK dan FPB, satuan

kuantitas, desimal dan

persen terkait dengan aktivitas sehari-hari di

rumah, sekolah, atau

tempat bermain serta memeriksa

kebenarannya.

Bahasa Indonesia

Kompetensi Inti

3.Memahami pengetahuan faktual

dengan cara mengamati

[mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa

ingin tahu tentang dirinya,

makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda

yang dijumpainya di rumah,

sekolah, dan tempat bermain. 4.Menyajikan pengetahuan faktual

dalam bahasa yang jelas dan logis

dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan

dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak

beriman dan berakhlak mulia

Kompetensi Dasar

3.4. Menggali informasi dari teks

cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya

alam dengan bantuan guru

dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis

dengan memilih dan

memilah kosakata baku. 4.4. Menyajikan teks cerita

petualangan tentang

lingkungan dan sumber daya alam secara mandiri

dalam teks bahasa

Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan

memilah kosakata baku.

PPKN

Kompetensi Inti

3.Memahami pengetahuan

faktual dengan cara

mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan

menanya berdasarkan rasa

ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-

benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat

bermain.

4.Menyajikan pengetahuan

faktual dalam bahasa yang

jelas dan logis dan sistematis,

dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat,

dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak

beriman dan berakhlak mulia

Kompetensi Dasar

3.3. Memahami hak dan

kewajiban sebagai warga dalam kehidupan

sehari-hari di rumah,

sekolah dan masyarakat 4.2. Melaksanakan

kewajiban sebagai

warga di lingkungan rumah, sekolah dan

masyarakat

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan ...

43

Perencanaan dalam siklus3 ini dilakukan dengan mempertimbangkan hasil

refleksi pada siklus 2.

b. Tahap Implementasi Tindakan dan Observasi. Kegiatan yang

dilakukan pada tahap ini adalah menerapkan RPP yang telah disusun

dalam pembelajaran dikelas.Selama proses pembelajaran, perlu dilakukan

kegiatan observasi, kegiatan ini dilakukan sebagai sarana pengumpulan data

yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Kegiatan inti

dilakukan oleh guru kelas yang berkolaborasi dan dibantu rekan sejawat di

sekolah sebagai observer dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan

tindakan.

c. Refleksi. Kegiatan pada tahap inidilakukan sama seperti refleksi pada siklus

1dan 2. Refleksi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi kelemahan

dan kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil

tindakan serta hambatan-hambatan yang dihadapi. Hasil refleksi ini berguna

untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan.

3.4.Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Jenis data dalam penelitian ini meliputi data kuantitatif yang berupa hasil

tes dan total unjuk kerja. Teknik pengumpulan data yaitu teknik tes dan teknik

non tes. Teknik tes digunakan dalam memperoleh data primer berupa penilaian

hasil belajar siswa. Pada teknik ini menggunakan instrumen butirsoal yang

berbentuk uraian singkat. Teknik non tes menggunakan instrumen rubrik penilaian

unjuk kerja.

3.5. Indikator Kinerja

Penelitian ini dikatakan berhasil apabila jumlah siswa yang mencapai

ketuntasan belajar sebesar 90% dengan KKM > 90.

3.6. Teknik Analisis Data

Teknik analisis datamenggunakan teknik analisis deskriptif komparatif

yaitu membandingkan hasil penelitian antar siklusdisertai diskripsi.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan ...

44

3.7.Uji Prasyarat

3.7.1. Uji validitas

Validitas menurut Arikunto ( 2013: 79) adalah data evaluasi yang baik

sesuai dengan kenyataan. Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran

adalah teknik korelasi product moment. Untuk mengadakan interprestasi

mengenai besarnya koefisien korelasi adalah sebagai berikut:

- Antara 0,800 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi

- Antara 0,600 samapai dengan 0,800 : tinggi

- Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : cukup

- Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : rendah

- Antara 0,00 sampai dengan 0,200 : sangat rendah.

Menurut Arikunto ( 2013: 85) tes dikatakan memiliki validitas jika

hasilnya sesuai dengan kriterium, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes

tersebut dengan kriterium. Tehnik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran

adalah tehnik korelasi product moment yang dikemukakan oleh pearson.

Rumus korelasi product moment ada 2 macam yaitu:

1. korelasi product moment dengan simpangan

2. korelasi product moment dengan angka kasar

Rumus korelasi product moment dengan simpangan

𝑟𝑥𝑦 = 𝑥𝑦

( ) ( ) 2 𝑦

2 𝑦

𝑟𝑥𝑦= Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang

dikorelasikan (x=X - 𝑋 dan y= y - 𝑌 )

𝛴𝑥𝑦=Jumlah perkalian x dengan y

𝑥2=Kuadrat dari x

𝑦2=Kuadrat dari y

Rumus korelasi product moment dengan angka kasar

𝑟𝑥𝑦 = 𝑁 𝛴 𝑋𝑌− 𝛴𝑋 (𝛴𝑌)

𝑁𝛴𝑋2−𝛴𝑋 )2 𝑁𝛴𝑌2 –(𝛴𝑌)2

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan ...

45

Dimana:

𝑟𝑥𝑦 = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang

dikorelasikan.

Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS20,0

dimana kriteria penetapan butir soal yang valid mengacu pada pendapat Arikunto

(2013), menyatakan bahwa suatu item instrument penelitian dianggap valid jika

memiliki konsekuensi corrected item coal correlation 0,0 ≥ 0,20.

Hasil Uji Validitas

Instrumen butir soal yang akan diberikan pada siswa kelas IV SDN

Kutowinangun 09 Salatiga pada siklus 1, 2 dan 3 berupa soal objektif dan uraian.

Soal objektif diuji validitasnya dengan menggunakan SPSS 20.0 dan soal uraian

di lakukan uji pakar. Berikut ini merupakan hasil uji validitas soal tes objektif

yang disajikan secara rinci melalui tabel 3.1.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan ...

46

Tabel 3.1

Hasil Uji Validitas Butir Soal Siklus 1

Sumber data primer

Tabel 3.1 tentang uji validitas butir soal siklus 1 menunjukan bahwa dari

jumlah soal sebanyak 25 butir soal terdapat 19 butir soal yang valid yaitu soal no

1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 20, 22, 23, 24, 25 sedangkan soal yang

tidak valid terdapat 6 butir soal yaitu soal no 5, 9, 10, 15, 19, 21. Selanjutnya pada

siklus 2 juga dilakukan uji validitas terhadap butir soal. Secara rinci hasil uji

validitas siklus 2 disajikan dalam tabel 3.2 berikut ini.

No

item R (0,02)

Keterangan

Valid Tidak valid

1 0,386

2 0,730

3 0,800

4 0,425

5 -0,058

6 0,567

7 0,285

8 0,825

9 0,068

10 0,153

11 0,250

12 0,608

13 0,329

14 0,825

15 -0,221

16 0,262

17 0,491

18 0,329

19 0,000

20 0,263

21 -0,861

22 0,285

23 0,374

24 0,283

25 0,825

Jumlah 19 6

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan ...

47

Tabel 3.2

Hasil Uji Validitas Butir Soal Siklus 2

Sumber data primer

Tabel 3.2 tentang uji validitas butir soal siklus 2 diatas nampak bahwa dari

25 butir soalterdapat 16butirsoal yang valid yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 8, 11, 12,

15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23 dan 25 sedangkan soal yang tidak valid ada 6 butir

soal yaitu soal dengan nomor 5, 6, 7, 9, 10, 13, 14, 17 dan 24. Selanjutnya pada

No

item R (0,02)

Keterangan

Valid Tidak valid

1 0,799

2 0,449

3 0,450

4 0,823

5 0,018

6 0,160

7 0,088

8 0,823

9 0,084

10 0,084

11 0,622

12 0,823

13 0,065

14 0,193

15 0,340

16 0,368

17 0,160

18 0,650

19 0,759

20 0,319

21 0,823

22 0,319

23 0,565

24 -0,873

25 0,825

Jumlah 16 9

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan ...

48

siklus 3 dilakukan pengujian butir soal. Secara rinci disajikan pada tabel 3.3

berikut ini.

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Butir Soal Siklus 3

Sumber data primer

Tabel 3.3 tentang uji validitas butir soal siklus 3 diatas nampak bahwa dari

25 butir soal terdapat 20 butir soal yang valid yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,

No

item R (0,02)

Keterangan

Valid Tidak valid

1 0,422

2 0,694

3 0,579

4 0,290

5 0,212

6 0,501

7 0,354

8 0,893

9 0,893

10 0,486

11 0,280

12 0,669

13 0,326

14 0,893

15 0,013

16 0,275

17 -0,010

18 0,320

19 0,192

20 0,893

21 0,772

22 0,515

23 -0,214

24 0,270

25 -0,038

Jumlah 20 5

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan ...

49

8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 18, 20, 21, 22 24, 25 sedangkan soal yang tidak valid

terdapat 5 butir soal yaitu soal nomor 15, 17, 19, 23 dan 25.

Instrumen soal tes yang berupa soal uraian dilakukan uji pra syarat dengan

uji pakar untuk menentukan apakah soal sudah layak untuk diberikan kepada

siswa kelas IV SDN Kutowinangun 09 saat pelksanaan siklus 1, siklus 2 dan

siklus 3. Soal uraian dikonsultasikan kepada pakar Bahasa Indonesia dan pakar

Evaluasi. Berikut ini komentar pakar pada uji pakar yang telah dilakukan:

1. Buatlah soal dengan menggunakan kalimat yang komunikatif dan sesuai

dengan bahasa anak (bahasa sehari-hari).

2. Jangan menggunakan kalimat yang panjang dan membingungkan anak

3. Gunakanlah bahasa kalimat yang seefisien mungkin

4. Jangan menggunakan perintah ganda pada soal

Komentar pakar pada uji pakar siklus 2 terhadap soal adalah sebagai berikut ini:

1. Gunakanlah kalimat yang seefisien mungkin yaitu soal jangan terlalu

panjang dan jangan terlalu pendek

2. Soal sudah bagus dan komunikatif dengan anak

Uji pakar pada siklus 3 terhadap soal uraian menghasilkan komentar pakar

sebagai berikut ini:

1. Soal sudah komunikatif dan sesuai dengan bahasa anak

2. Soal sudah menggunakan kalimat yang seefisien mungkin

3.7.2. Uji Reabilitas

Menurut Arikunto (2013: 100) reliabilitas adalah instrumen/alat penilaian

yang dapat dengan ajeg memberikan data yang sesuai dengan kenyataan. Artinya,

kapan pun instrumen/alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil

yang relatif sama.

Kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen digunakan

pedoman yang dikemukakan oleh Wardani Naniek Sulistya, dkk (2012) sebagai

berikut:

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan ...

50

Tebel 3.4

Rentang Indeks Reliabilitas

No Indeks Interpretasi

1 0,80-100 Sangat reliabel

2 <0,80-0,60 Reliabel

3 <0,60-0,40 Cukup reliabel

4 <0,40-0,20 Agak reliabel

5 <0,20 Kurang reliabel

Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

bantuan SPSS 16,0 dan untuk menghitung koefisien reliabilitas tes menurut

Arikunto (2013) dapat dirumuskan sebagai berikut ini.

𝑟11 =

𝑛

𝑛−1

𝑠𝑡2 − 𝑝𝑖𝑄𝑖

𝑠𝑡2

Keterangan:

R11 : koefisien reliabilitas alpha

n : jumlah siswa

1 : konstanta

𝑝𝑖 : proporsi tes yang menjawab benar

𝑄𝑖 : proporsi tes yang menjawab salah

𝑠𝑡2 : varians total

Hasil Reliabilitas

Untuk mengetahui reliabilitas instrumen soal objektif setelah dilakukan uji

validitas untuk menyeleksi soal yang valid dan tidak valid kemudian soal yang

sudah valid dilakukan uji reliabilitas dengan bantuan SPSS 20.0 menunjukan hasil

sebagai berikut.

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan ...

51

Tabel 3.5

Reabilitas Butir Soal Siklus 1

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.868 19

Tabel 3.5 tentang reliabilitas butir soal siklus 1 memiliki nilai realibilitas

sebesar 0,868sehingga dinyatakan reliabilitas soal dapat dikategorikan soal yang

sangat reliabel. Selanjutnya pada siklus 2 dilakukan pengujian reliabilitas butir

soal. Secara rinci disajikan pada tabel 3.6 berikut ini.

Tabel3.6

Reabilitas Butir Soal Siklus 2

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.891 13

Tabel 3.6 tentang reliabilitas butir soal siklus 2 memiliki nilai realibilitas

sebesar 0,891 sehingga dinyatakan reliabilitas soal dapat dikategorikan soal yang

sangat reliabel. Selanjutnya pada siklus 3 dilakukan pengujian reliabilitas butir

soal. Secara rinci disajikan pada tabel 3.7 berikut ini.

Tabel 3.7

ReabilitasButir Soal Iklus 3

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.875 17

Tabel 3.7 tentang hasil uji reliabilitas butir soal siklus 1 memiliki nilai

realibilitas sebesar 0,875 sehingga dinyatakan reliabilitas soal dapat dikategorikan

soal yang sangat reliabel.

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan ...

52

3.7.3. Tingkat Kesukaran

Menurut Slameto dalam (Wardani Naniek Sulistya dkk. 2012) tingkat

kesukaran adalah angka yang menunjukkan proporsi peserta didik yang menjawab

betul suatu butir soal. Semakin besar tingkat kesukaran maka semakin mudah,

demikina pula sebaiknya semakin rendah tingkat kesukarannya berarti soal itu

semakin sukar. Untuk mengetahui tingkat kesukaran yaitu dengan rumus:

P = 𝐵

𝑁

Keterangan:

P = indeks tingkat kesukaran soal

B = jumlah peserta didik yang menjawab betul.

N = jumlah peserta didik

Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal dapat dilihat pada rentang skor

tingkat kesukaran butir soal yang secara rinci disajikan pada tabel 3.7 berikut ini.

Tabel 3.8

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

Rentang Nilai Tingkat kesukaran

0,00-0,39 Tinggi

0,40-0,79 Sedang

0,80-1,00 Rendah

Tingkat kesukaran dilakukan setelah instrumen dilakukan uji validitas dan

uji reliabilitas diambil 25 butir soal pilihan ganda pada siklus 1, siklus 2 dan

siklus 3. Distribusi tingkat kesukaran butir soal siklus 1 disajikan pada tabel 3.9

berikut ini.

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan ...

53

Tabel 3.9

Tingkat Kesukaran Soal Siklus 1

Tingkat kesukaran No Butir Soal Jumlah

Rendah 3, 7, 8, 12, 13, 14,

18, 22, 23, 24

10

Sedang 1, 2, 6, 16, 17, 20 6

Tinggi 4, 11, 25 3

Tabel 3.9 tentang tingkat kesukaran soal siklus 1 diatas nampak bahwa

distribusi tingkat kesukaran butir soal pada siklus 1 menunjukan soal dengan

tingkat kesukaran rendah sebanyak 10 butir soal yaitu soal no 3, 7, 8, 12, 13, 14,

18, 22, 23, 24 sedangkan soal dengan tingkat kesukaran sedang terdapat sebanyak

6 butir soal yaitu item soal nomor 1, 2, 6, 16, 17, 20 dan soal dengan tingkat

kesukaran tinggi terdapat 3 butir soal dengan nomor 4, 11, 25. Tingkat kesukaran

butir soal pada siklus 2 secara rinci disajikan pada tabel 3.10 berikut ini.

Tabel 3.10

Tingkat Kesukaran Soal Siklus 2

Tingkat kesukaran No Butir Soal Jumlah

Rendah 4, 8, 11, 12, 18,

20,22, 23

8

Sedang 1, 2, 3, 16, 19 5

Tinggi 15, 21, 25 3

Tabel 3.10 tentang tingkat kesukaran siklus 2 diatas menunjukan bahwa

tingkat kesukaran butir soal siklus 2 menunjukan soal dengan tingkat kesukaran

rendah sebanyak 8 butir soal yaitu soal nomor 4, 8, 11, 12, 18, 20, 22, 23

sedangkan soal dengan tingkat kesukaran sedang terdapat sebanyak 5 butir soal

yaitu soal nomor 1, 2, 3, 16, 19 dan soal dengan tingkat kesukaran tinggi terdapat

3 soal dengan nomor 15, 21, 25. Tingkat kesukaran butir soal pada siklus 3 secara

rinci dapat dilihat pada tabel 3.11 berikut ini.

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan ...

54

Tabel 3.11

Tingkat Kesukaran Soal Siklus 3

Tingkat kesukaran No Butir Soal Jumlah

Rendah 1, 7, 9, 12, 18, 21,

24

7

Sedang 2, 3, 4, 5, 6, 8, 10,

13, 16, 20, 22

11

Tinggi 11, 23 2

Tabel 3.11 tentang tingkat kesukaran soal pada siklus 3 nampak bahwa

tingkat kesukaran butir soal pada siklus 3 menunjukan soal dengan tingkat

kesukaran rendah sebanyak 7 soal yaitu soal nomor 1, 7, 9, 12, 18, 21, 24

sedangkan soal dengan tingkat kesukaran sedang terdapat sebanyak 11 butir soal

yaitu soal nomor 2, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 13, 16, 20, 22 dan soal dengan tingkat

kesukaran tinggi terdapat 2 butir soal yaitu soal nomor 11 dan 23. Secara lebih

rinci tingkat kesukaran butir soal dapat ditunjukan pada lampiran 5.