BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik ......masalah Matematika atau Math Menu,...

18
31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kenteng 01 Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen Semester 1 Tahun Ajaran 2017/2018. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 2 SD Negeri Kenteng 01 Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018. Jumlah siswa kelas 2 adalah 27 siswa, terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Bangunan SD Negeri Kenteng 01 terdiri dari 8 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 perpustakaan, 2 kamar mandi guru yaitu 1 untuk wanita 1 untuk laki-laki, 4 kamar mandi siswa yaitu 2 untuk wanita 2 untuk laki- laki, 1 ruang UKS, 1 dapur, dan 1 kantin sekolah. 3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.2.1 Variabel penelitian Variabel penelitian ini terdiri dari model pembelajaran kooperatif tipe Problem Solving Learning dan hasil belajar Matematika. Model pembelajaran koperatif tipe Problem Solving Learning adalah pembelajaran Matematika KD Mengenal bilangan asli sampai 500 dengan menggunakan blok dienes (kubus satuan) dan memprediksi pola-pola bilangan sederhana menggunakan bilangan- bilangan yang kurang dari 100 dengan langkah mendapat daftar kegiatan pemecahan masalah Matematika, kemudian mengerjakan kegiatan-kegiatan yang ada dalam daftar satu per satu, dan meminta guru untuk memberi tanda kegiatan yang sudah selesai dilaksanakan. Setelah mendapatkan daftar kegiatan pemecahan masalah Matematika atau Math Menu, secara mandiri siswa akan memilih kegiatan apa yang akan mereka kerjakan terlebih dahulu dengan cara mereka sendiri. Hasil belajar Matematika adalah besarnya skor proses pemecahan masalah (selama mengerjakan kegiatan-kegiatan yang ada dalam daftar) dan skor hasil belajar. Penelitian ini menggunakan variabel:

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik ......masalah Matematika atau Math Menu,...

  • 31

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kenteng 01 Kecamatan Sempor

    Kabupaten Kebumen Semester 1 Tahun Ajaran 2017/2018.

    Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 2 SD Negeri Kenteng 01 Kecamatan

    Sempor Kabupaten Kebumen Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018. Jumlah

    siswa kelas 2 adalah 27 siswa, terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 8 siswa

    perempuan. Bangunan SD Negeri Kenteng 01 terdiri dari 8 ruang kelas, 1 ruang

    guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 perpustakaan, 2 kamar mandi guru yaitu 1 untuk

    wanita 1 untuk laki-laki, 4 kamar mandi siswa yaitu 2 untuk wanita 2 untuk laki-

    laki, 1 ruang UKS, 1 dapur, dan 1 kantin sekolah.

    3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

    3.2.1 Variabel penelitian

    Variabel penelitian ini terdiri dari model pembelajaran kooperatif tipe

    Problem Solving Learning dan hasil belajar Matematika. Model pembelajaran

    koperatif tipe Problem Solving Learning adalah pembelajaran Matematika KD

    Mengenal bilangan asli sampai 500 dengan menggunakan blok dienes (kubus

    satuan) dan memprediksi pola-pola bilangan sederhana menggunakan bilangan-

    bilangan yang kurang dari 100 dengan langkah mendapat daftar kegiatan

    pemecahan masalah Matematika, kemudian mengerjakan kegiatan-kegiatan yang

    ada dalam daftar satu per satu, dan meminta guru untuk memberi tanda kegiatan

    yang sudah selesai dilaksanakan. Setelah mendapatkan daftar kegiatan pemecahan

    masalah Matematika atau Math Menu, secara mandiri siswa akan memilih

    kegiatan apa yang akan mereka kerjakan terlebih dahulu dengan cara mereka

    sendiri. Hasil belajar Matematika adalah besarnya skor proses pemecahan masalah

    (selama mengerjakan kegiatan-kegiatan yang ada dalam daftar) dan skor hasil

    belajar. Penelitian ini menggunakan variabel:

  • 32

    a. Variabel bebas (X)

    Variabel bebas (Independent) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

    menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam

    penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah model pembelajaran Problem

    Solving Learning berbantuan Math Menu.

    b. Variabel terikat (Y)

    Variabel terikat (Dependent) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

    menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat adalah hasil belajar

    Matematika.

    3.2.2 Definisi Operasional

    a. Model Pembelajaran Problem Solving Learning berbantuan Math Menu

    Model pembelajaran Problem Solving Learning berbantuan Math Menu

    sebagai variabel bebas merupakan salah satu tipe dalam pembelajaran

    kooperatif dimana dalam penyajiannya siswa belajar mengenai pemecahan

    masalah-masalah secara mandiri melalui daftar kegiatan matematika atau math

    menu.

    b. Hasil Belajar Matematika

    Hasil belajar Matematika sebagai variabel terikat merupakan hasil belajar

    yang diperoleh setelah dilakukan pembelajaran dalam bentuk nilai setelah

    dilaksanakanya evaluasi pembelajaran pada siklus 1 dan 2. Hasil belajar dapat

    dijadikan sebagai tolak ukur untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan

    seorang individu setelah melakukan kegiatan belajar.

    3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kenteng 01 Kecamatan Sempor.

    Waktu pelaksanaannya Siklus 1 pada tanggal 27 dan 28 Juli 2017, dan Siklus 2

    pada tanggal 3 dan 4 Agustus 2017.

    3.4 Prosedur Penelitian

    Pelaksanaan tiap siklus dalam penelitian ini merupakan siklus kegiatan

    yang terdiri dari dua siklus. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

  • 33

    (PTK). Model penelitian menggunakan model spiral dari C. Kemmis dan Mc.

    Taggart. Konsep pokok penelitian tindakan menurut C. Kemmis dan Mc. Taggart

    dalam Arikunto terdapat empat tahap rencana tindakan pada tiap siklus, yaitu

    perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Tahapan-tahapan ini

    berlangsung secara berulang-ulang, sampai tujuan penelitian tercapai. Jika tidak

    tercapainya target yang telah ditentukan, maka diadakan perbaikan pada

    perencanaan dan pelaksanaan siklus berikutnya.

    Gambar 3.4 Siklus Penelitian Tindakan Kelas C. Kemmis dan Mc. Taggart

    dalam Suharsimi Arikunto

    Perencanaan

    Siklus ke-1

    Pengamatan

    Pelaksanaan Refleksi

    Perencanaan

    Siklus ke-II

    Pengamatan

    Pelaksanaan Refleksi

  • 34

    3.4.1 Sasaran Penelitian

    Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah mencoba mengatasi kesulitan

    yang dialami oleh studi tindakan dengan menjaga pekerjaan secara konsisten

    terhadap teori tertentu dan mengembangkan penelitian. Adapun sasaran

    penelitian penerapan Problem Solving Learning adalah siswa kelas 2 SD Negeri

    Kenteng 01, Semester I, Tahun Ajaran 2017/2018 pada pelajaran Matematika.

    Peningkatan hasil belajar yang dimaksud adalah perbandingan persentase nilai

    awal yang didapat dari pra siklus sebelum siklus 1 dilaksanakan dengan nilai

    setelah siklus 1 dan siklus 2 baik yang belum dirata-rata maupun yang

    sudah dirata-rata.

    3.4.2 Siklus 1

    1. Perencanaan

    Pada tahap ini penulis menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran

    (RPP) dengan materi pokok Bilangan Asli dengan indikator membilang bilangan

    asli sampai 500 dengan kubus dienes dan membuat pola-pola bilangan sampai

    100. Pada tahap perencanaan ini juga penulis melakukan hal-hal sebagai berikut:

    1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

    2) Menyiapkan alat peraga yang akan digunakan dalam pembelajaran sesuai

    dengan materi.

    3) Membuat daftar kegiatan pemecahan masalah Matematika yang harus

    dikerjakan atau Math Menu.

    4) Membuat kartu berupa kolom untuk memberi tanda kegiatan yang telah

    dikerjakan oleh siswa.

    5) Membuat evaluasi berupa tes evaluasi.

    6) Membuat lembar observasi guru dan siswa dalam pembelajaran.

  • 35

    2. Pelaksanaan

    Penelitian tindakan kelas dilaksanakan selama pembelajaran berlangsung.

    Pada tahap ini merupakan pelaksanaan dari rencana pembelajaran dengan

    melaksanakan tindakan yang sesuai dengan rancangan yang telah dibuat dalam

    kegiatan pembelajaran dan melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai materi

    yang telah ditentukan. Pada tahap tindakan ini menerapkan model pembelajaran

    Problem Solving Learning Berbantuan Math Menu.

    Pertemuan 1.

    Dilaksanakan tanggal 27 Juli 2017.

    Prosedur (langkah-langkah pembelajaran)

    A. Kegiatan Pendahuluan

    a. Guru memberi salam kepada murid.

    b. Guru mengecek kerapihan seragam siswa.

    c. Guru melakukan absensi kelas.

    Apersepsi :

    d. Guru mengingatkan kembali mengenai konsep bilangan asli.

    e. Guru mengajak siswa bernyanyi “bangun pagi”.

    Orientasi :

    f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi yang

    akan disampaikan.

    Motivasi :

    g. Mengajak siswa bertanya jawab tentang apa yang dimaksud dengan

    bilangan asli.

    h. Dilanjutkan dengan bertanya kesiapan siswa mengikuti pelajaran pagi ini.

  • 36

    B. Kegiatan Inti

    I. Eksplorasi

    Dalam kegiatan eksplorasi:

    a. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai konsep bilangan asli.

    (disiplin dan tanggungjawab)

    b. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai konsep ratusan,

    puluhan, dan satuan. (disiplin dan tanggungjawab)

    c. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai lambang ratusan,

    puluhan, dan satuan dalam kubus satuan. (disiplin dan tanggungjawab)

    d. Siswa memperhatikan daftar kegiatan pemecahan masalah (Math Menu).

    (tanggungjawab)

    e. Siswa ikut serta aktif ketika mendengarkan penjelasan guru dalam

    menjawab hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pemecahan masalah

    yang ada di dalam daftar. (disiplin dan tekun)

    f. Siswa mengerjakan daftar-daftar kegiatan yang ada di dalam daftar. (tekun

    dan tanggungjawab)

    II. Elaborasi

    Dalam kegiatan elaborasi, guru:

    a. Memilih siswa secara acak untuk maju ke depan kelas bertanya jawab

    dengan guru. (berani dan tanggungjawab)

    b. Semua siswa memperhatikan ke depan kelas. (disiplin dan tanggungjawab)

    c. Guru memberi penghargaan kepada siswa yang berani maju ke depan

    kelas.

    Pertemuan II.

    Dilaksanakan tanggal 28 Juli 2017.

    Prosedur (langkah-langkah pembelajaran)

    A. Kegiatan Pendahuluan

    a. Guru memberi salam kepada murid.

    b. Guru mengecek kerapihan siswa.

    c. Guru melakukan absensi kelas.

  • 37

    Apersepsi :

    d. Guru mengingatkan kembali mengenai bilangan asli dan konsep ratusan,

    puluhan, dan satuan serta lambangnya dalam kubus satuan.

    Orientasi :

    e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi yang

    akan disampaikan.

    Motivasi :

    f. Mengajak siswa bertanya jawab tentang apa yang dimaksud dengan

    bilangan asli dan konsep ratusan, puluhan, dan satuan.

    g. Dilanjutkan dengan bertanya kesiapan siswa mengikuti pelajaran pagi ini.

    B. Kegiatan Inti

    Eksplorasi

    Dalam kegiatan eksplorasi:

    a. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai bilangan asli.

    (disiplin dan tanggungjawab)

    b. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai konsep ratusan,

    puluhan, dan satuan.(disiplin dan tanggungjawab)

    II. Elaborasi

    Dalam kegiatan elaborasi, guru:

    a. Menggunakan sebuah dadu besar kemudian melemparnya ke arah siswa.

    Siswa akan memperoleh lemparan dadu dan harus menjawab pertanyaan

    dari guru. (tanggungjawab)

    c. Memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang telah

    diajarkan. Setiap siswa harus fokus mendengarkan dan bersiap untuk

    menjawab pertanyaan. (teliti dan tanggungjawab)

    d. Siswa yang mendapat lemparan dadu menjawab pertanyaan dengan jelas

    dan benar. (berani dan tanggungjawab)

    e. Siswa yang tidak menjawab pertanyaan harus memperhatikan siswa yang

    sedang menjawab pertanyaan dan bisa menyampaikan pendapatnya.

    (berani dan tekun)

  • 38

    C. Kegiatan Akhir

    a. Siswa bersama dengan guru mengevaluasi jawaban-jawaban yang telah

    disebutkan oleh siswa.

    b. Siswa bersama guru merangkum materi dan mencari kesimpulan.

    c. Siswa mengerjakan soal evaluasi.

    Penilaian

    Teknik penilaian:

    a. Tes Tertulis

    b. Penugasan

    c. Unjuk Kerja

    Bentuk instrumen: tes pilihan ganda terbatas

    Item tes (terlampir)

    3. Observasi

    Kegiatan observasi ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pada

    tahap pelaksanaan. Kegiatan observasi dilakukan oleh guru kelas untuk

    mengamati kegiatan pembelajaran terhadap guru yang mengajar dan siswa dalam

    menerapkan model pembelajaran Problem Solving Learning Berbantuan Math

    Menu dalam mata pelajaran Matematika. Peneliti menggunakan lembar

    observasi untuk mencatat semua penerapan kegiatan model pembelajaran.

    Pada kegiatan ini peneliti melakukan observasi terhadap kegiatan pelaksanaan

    siklus, penerapan model pembelajaran, kemampuan mengelola kelas, dan proses

    pembelajaran Problem Solving Learning Berbantuan Math Menu.

    4. Refleksi

    Peneliti menganalisis hasil pembelajaran di siklus 1, kemudian melakukan

    refleksi terhadap strategi yang dilakukan dalam tindakan kelas. Jika hasil yang

    dicapai oleh siswa belum sesuai dengan yang diharapkan, maka peneliti

    merencanakan kegiatan pembelajaran selanjutnya di siklus 2 dengan

    meminimalisir kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus 1.

    3.4.3 Siklus 2

  • 39

    1. Perencanaan

    Pada tahap ini penulis menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran

    (RPP) dengan materi pokok pola bilangan sederhana. Pada tahap perencanaan ini

    juga penulis melakukan hal-hal sebagai berikut:

    1. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

    2. Menyiapkan alat peraga yang akan digunakan dalam pembelajaran

    sesuai dengan materi.

    3. Membuat daftar kegiatan pemecahan masalah Matematika yang harus

    dikerjakan atau Math Menu.

    4. Membuat kartu berupa kolom untuk memberi tanda kegiatan yang telah

    dikerjakan oleh siswa.

    5. Membuat evaluasi berupa tes evaluasi.

    6. Membuat lembar observasi guru dan siswa dalam pembelajaran.

    2. Pelaksanaan

    Melaksanakan pelaksanaan yang telah direncanakan pada siklus 2

    berdasarkan hasil refleksi pada siklus 1. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan

    selama pembelajaran berlangsung. Pada tahap ini merupakan pelaksanaan dari

    rencana pembelajaran dengan melaksanakan tindakan yang sesuai dengan

    rancangan yang telah dibuat dalam kegiatan pembelajaran dan melaksanakan

    kegiatan pembelajaran sesuai materi yang telah ditentukan. Pada tahap tindakan

    ini menerapkan model pembelajaran Problem Solving Learning Berbantuan Math

    Menu.

    Pertemuan 1.

    Dilaksanakan tanggal 3 Agustus 2017

    Prosedur (langkah-langkah pembelajaran)

    A. Kegiatan Pendahuluan

    a. Guru memberi salam kepada murid.

  • 40

    b. Guru mengecek kerapihan siswa.

    c. Guru melakukan absensi kelas.

    Apersepsi :

    d. Guru mengingatkan kembali mengenai bilangan asli 1-500 dengan

    menggunakan kubus satuan.

    e. Guru memberikan contoh tentang apa yang dimaksud dengan pola dengan

    menggunakan anak-anak yang ada di kelas (contoh: laki-laki, perempuan,

    laki-laki, perempuan).

    f. Siswa memberikan contoh lain pola yang ada di sekitarnya.

    Orientasi :

    g. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi yang

    akan disampaikan.

    Motivasi :

    h. Mengajak siswa bertanya jawab dengan menghitung benda-benda yang ada

    di dalam kelas dengan menggunakan kubus satuan.

    i. Dilanjutkan dengan bertanya kesiapan siswa mengikuti pelajaran pagi ini.

    j. Menyampaikan aturan yang harus ditepati siswa selama mengikuti

    pembelajaran.

    B. Kegiatan Inti

    I. Eksplorasi

    Dalam kegiatan eksplorasi:

    a. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai pola bilangan

    sederhana. (disiplin dan tanggungjawab)

    b. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai pola bilangan

    sederhana dengan deret bilangan. (disiplin dan tanggungjawab)

    c. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai pola bilangan

    sederhana pada baris bilangan. (disiplin dan tanggungjawab)

    d. Siswa memperhatikan daftar kegiatan pemecahan masalah atau math menu.

    (tanggungjawab)

  • 41

    e. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang kegiatan yang ada di dalam

    daftar atau math menu. (disiplin dan tekun)

    II. Elaborasi

    Dalam kegiatan elaborasi, guru:

    a. Membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil.

    b. Mengintruksikan siswa untuk mulai mengerjakan daftar kegiatan

    pemecahan masalah atau math menu. (tanggungjawab)

    c. Mengecek siswa yang sudah selesai mengerjakan salah satu kegiatan dan

    memberikan tanda tangan. (jujur dan tanggungjawab)

    d. Meminta siswa yang telah selesai untuk menunggu anggota kelompoknya

    sebelum berpindah ke kegiatan yang lain. (jujur dan tanggungjawab)

    e. Setelah semua kelompok selesai menyelesaikan daftarnya, mengintruksikan

    siswa kembali ke tempat duduk masing-masing. (tanggungjawab)

    f. Meminta siswa untuk maju ke depan secara acak dan menjelaskan sedikit

    daftar math menu di depan kelas, siswa yang lain menanggapi dengan

    kritis. (berani dan tanggungjawab)

    g. Memberikan penghargaan kepada siswa yang berani maju ke depan kelas,

    siswa lain yang menanggapi, dan menjawab dengan benar serta tepat.

    Pertemuan II.

    Dilaksanakan tanggal 4 Agustus 2017.

    Prosedur (langkah-langkah pembelajaran)

    A. Kegiatan Pendahuluan

    a. Guru memberi salam kepada murid.

    b. Guru melakukan absensi kelas

    c. Guru mengecek kerapihan baju siswa

    Apersepsi :

    d. Guru mengingatkan kembali mengenai pola bilangan sederhana.

    Orientasi :

    e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi yang

    akan disampaikan.

  • 42

    Motivasi :

    f. Mengajak siswa bertanya jawab tentang contoh-contoh bilangan

    sederhana.

    g. Dilanjutkan dengan bertanya kesiapan siswa mengikuti pelajaran pagi ini.

    B. Kegiatan Inti

    I. Eksplorasi

    Dalam kegiatan eksplorasi:

    a. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai pola bilangan

    sederhana. (disiplin dan tanggungjawab)

    II. Elaborasi

    Dalam kegiatan elaborasi, guru:

    a. Memberikan sebuah aturan di dalam pembelajaran agar siswa tetap tertib

    dan suasana belajar kondusif.

    b. Membagi siswa menjadi dua kelompok besar.

    c. Melakukan tanya jawab tentang materi yang telah disampaikan

    sebelumnya.

    d. Mengintruksikan kedua kelompok untuk berebut menjawab pertanyaan dari

    guru secara tertib.

    e. Meminta kelompok yang tidak menjawab soal untuk memperhatikan

    kelompok yang menjawab soal dan kritis menanggapi.

    f. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang aktif memperhatikan

    presentasi dan kritis dalam menanggapi.

    C. Kegiatan Akhir

    a. Siswa bersama guru merangkum materi.

    b. Siswa mengerjakan soal evaluasi.

    Penilaian

    Teknik penilaian:

    a. Tes Tertulis

    b. Penugasan

    c. Unjuk Kerja

  • 43

    Bentuk instrumen: tes pilihan ganda terbatas

    Item tes (terlampir)

    3. Observasi

    Kegiatan observasi ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pada

    tahap pelaksanaan. Kegiatan observasi dilakukan oleh guru kelas untuk

    mengamati kegiatan pembelajaran terhadap guru yang mengajar dan siswa dalam

    menerapkan model pembelajaran Problem Solving Learning Berbantuan Math

    Menu dalam mata pelajaran Matematika. Peneliti menggunakan lembar

    observasi untuk mencatat semua penerapan kegiatan model pembelajaran.

    Pada kegiatan ini peneliti melakukan observasi terhadap kegiatan pelaksanaan

    siklus, penerapan model pembelajaran, kemampuan mengelola kelas, dan proses

    pembelajaran Problem Solving Learning Berbantuan Math Menu.

    4. Refleksi

    Peneliti menganalisis hasil pembelajaran di siklus 1, kemudian melakukan

    refleksi terhadap strategi yang dilakukan dalam tindakan kelas. Jika hasil yang

    dicapai oleh siswa belum sesuai dengan yang diharapkan, maka peneliti

    merencanakan kegiatan pembelajaran selanjutnya di siklus 2 dengan

    meminimalisir kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus 1.

    3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

    Data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa data kuantitatif. Data

    kuantitatif yaitu data yang diperoleh langsung dari skor tes. Teknik pengumpulan

    data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes dengan instrumen

    butir-butir soal. Adapun teknik yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan

    data yaitu:

    a. Tes

    Tes digunakan untuk melihat sejauh mana keberhasilan proses belajar

    mengajar yang dilakukan pada akhir pembelajaran dengan memberikan soal tes

    kepada subjek penelitian. Dalam pengumpulan data alat yang digunakan

    berupa soal tes sesuai dengan materi yang diajarkan. Dalam penelitian ini tes

    yang digunakan adalah tes formatif berbentuk pilihan ganda.

  • 44

    b. Observasi

    Observasi ini dilakukan untuk mengamati dan mengetahui perkembangan

    keaktifan siswanya sendiri, keaktifan belajar siswa, dan kegiatan guru dalam

    pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Solving Learning

    Berbantuan Math Menu.

    c. Dokumentasi

    Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang tertulis.

    Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan

    menghimpun dan menganalisis dokumen–dokumen baik dokumen tertulis.

    3.5.1 Instrumen Pengumpulan Data

    Instrumen pengumpulan data digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya

    mengumpulkan data agar kegiatan tersebut sistematis dan dipermudah olehnya.

    Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan

    hasil belajar Matematika adalah:

    a. Soal tes yaitu menggunakan soal pilihan ganda dalam tes untuk mengetahui

    hasil dari pembelajaran.

    b. Lembar Observasi

    Dalam lembar observasi guru dan siswa, hal yang diamati pada intinya

    adalah kemampuan siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru

    dengan model pembelajaran Problem Solving Learning Berbantuan Math Menu

    dan kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran Problem Solving

    Learning berbantuan Math Menu sesuai dengan indikator dalam kisi-kisi

    lembar observasi.

    c. Lembar Penilaian

    Lembar penilaian ini digunakan untuk menilai hasil belajar siswa. Lembar

    penilaian berfungsi untuk refleksi dan evaluasi siswa.

    d. Studi Dokumentasi

  • 45

    Mendokumentasikan penelitiannya dalam bentuk foto-foto dan kumpulan

    hasil belajar siswa.

    e. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran

    Kumpulan RPP terdiri dari RPP siklus 1 dan siklus 2.

    3.5.2 Indikator Kinerja

    Indikator keberhasilan dalam penelitian ini apabila lebih dari 80% dari

    jumlah siswa (27 siswa) telah mencapai ketuntasan belajar ≥ 70.

    3.5.3 Teknik Analisis Data

    Data yang telah diperoleh akan dianalisis menggunakan deskriptif

    komparatif dengan membandingkan hasil dari pra siklus, siklus 1 dan siklus 2

    melalui penyajian data dalam bentuk tabel, skor maksimal, skor minimal, dan

    perhitungan persentase.

    3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas

    3.6.1 Uji Validitas

    Validitas merupakan Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan

    untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Untuk mengetahui tingkat validitas

    dilakukan dengan cara mengkorelasikan setiap skor pada butir instrumen

    dengan total skor (corrected item total correlation) dapat dilihat melalui

    analisis SPSS 20.0 for windows.

    r < 0.20 : Sangat rendah

    0.21 ≤ r < 0.40 : Rendah

    0.41 ≤ r < 0.60 : Cukup

    0.61 ≤ r < 0.80 : Tinggi

    0.81≤ r

  • 46

    3.6.2 Uji Reliabilitas

    Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen.

    Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali

    untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Kriteria

    menentukan reliabilitas instrumen sebagai berikut:

    ≤ 0.7 : Tidak ada validitas

    07

  • 47

    uji reliabilitasnya, soal-soal tersebut termasuk ke dalam kategori soal yang

    memiliki tingkat reliabel yang cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari nilai uji

    reliabilitas yang ada yaitu 0,840. Soal yang tidak valid dihilangkan dari uji

    validitas dan reliabilitas.

    Tabel 3.2

    Uji Validitas dan Reliabilitas Siklus 2

    Reliability Statistics

    Cronbach's

    Alpha

    N of Items

    .832 40

    Soal Valid Soal Tidak Valid

    Soal 2, Soal 3, Soal 5, Soal 7, Soal 9,

    Soal 12, Soal 13, Soal 15, Soal 17, Soal

    18, Soal 19, Soal 20, Soal 23, Soal 25,

    Soal 26, Soal 28, Soal 29, Soal 30, Soal

    32, Soal 34, Soal 35, Soal 37, Soal 39

    Soal 1, Soal 4, Soal 6, Soal 8, Soal 10,

    Soal 11, Soal 14, Soal 16, Soal 21, Soal

    22, Soal 24, Soal 27, Soal 31, Soal 33,

    Soal 36, Soal 38, Soal 40

    Berdasarkan hasil uji validitas siklus 1 yang telah di ujikan di SDN kenteng

    01 Sempor diperoleh beberapa data yang tidak valid dan diperoleh beberapa data

    yang valid. Kriteria validitas instrumen tes yang diharapkan penulis sebesar 0,381.

    Jadi dari keseluruhan soal yang telah dibuat terdapat 23 soal yang valid dan 17

    soal lainnya termasuk ke dalam kategori soal yang tidak valid. Sedangkan untuk

    uji reliabilitasnya, soal-soal tersebut termasuk ke dalam kategori soal yang

    memiliki tingkat reliabel yang cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari nilai uji

    reliabilitas yang ada yaitu 0,832. Soal yang tidak valid dihilangkan dari uji

    validitas dan reliabilitas.

  • 48