BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis...

14
16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen kuasi. Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian sosial yang bertujuan untuk mengetahui keaktifan dan hasil belajar siswa terkait dengan pembelajaran TIK menggunakan model kooperatif tipe Reciprocal Teaching pada saat proses pembelajaran, oleh karena itu metode eksperimen kuasi dianggap tepat untuk digunakan dalam studi ini. Langkah- langkah dalam penelitian ini adalah (Moh.Nazir, 2005) : Gambar 2. Desain nonequivalent control group design Keterangan : a) Tahap Pertama, Pre Eksperiment Measurenment Sebelum melaksanakan tindakan, terlebih dahulu siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberikan pre-test, yaitu materi tentang microsoftexcel. Pre-test di lakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa tentang menu dan icon microsoft excel dipengaruhi oleh model pembelajaran kooperatif tipe reciprocal teaching atau karena kemampuan awal yang berbeda Pre-test Kelompok eksperimen belajar tentang materi microsoft excel dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Reciprocal Teaching. Kelompok kontrol belajar tentang materi microsoft excel excel dengan Menggunakan metode ceramah. Post-test

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis...

16

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

eksperimen kuasi. Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian sosial yang

bertujuan untuk mengetahui keaktifan dan hasil belajar siswa terkait dengan

pembelajaran TIK menggunakan model kooperatif tipe Reciprocal Teaching pada

saat proses pembelajaran, oleh karena itu metode eksperimen kuasi dianggap tepat

untuk digunakan dalam studi ini. Langkah- langkah dalam penelitian ini adalah

(Moh.Nazir, 2005) :

Gambar 2.

Desain nonequivalent control group design

Keterangan :

a) Tahap Pertama, Pre Eksperiment Measurenment

Sebelum melaksanakan tindakan, terlebih dahulu siswa kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol diberikan pre-test, yaitu materi tentang

microsoftexcel. Pre-test di lakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa tentang

menu dan icon microsoft excel dipengaruhi oleh model pembelajaran kooperatif

tipe reciprocal teaching atau karena kemampuan awal yang berbeda

Pre-test

Kelompok eksperimen belajar

tentang materi microsoft excel dengan

Menggunakan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Reciprocal Teaching.

Kelompok kontrol belajar tentang

materi microsoft excel excel dengan

Menggunakan metode ceramah.

Post-test

17

Tahap Kedua, Treatment

Setelah kedua kelompok diberikan pre-test, maka tahap selanjutnya adalah

melakukan treatment. Treatment di kelas eksperimen menggunakan instrument

berupa model pembelajaran kooperatif tipe Reciprocal Teaching, sedangkan pada

kelompok kontrol menggunakan metode pembelajaran ceramah. Dalam penelitian

ini, pertemuan sebanyak 2 kali yaitu 2 kali pada kelompok eksperimen dan 2 kali

pada kelompok kontrol. Masing-masing pertemuan dilaksanakan dalam waktu

2x45 menit.

b) Tahap ketiga, Post Eksperiment Measurenment

Selanjutnya langkah ketiga sekaligus langkah yang terakhir adalah

memberikan soal post-test tentang microsoft excel pada kelompok eksperimen

maupun pada kelompok kontrol. Bentuk soal post-test sama seperti sebelumnya

diberikan pada pre-test, yaitu pengenalan menu dan icon, dipergunakan untuk

mengetahui adanya pengaruh yang ditimbulkan akibat dari pemberian perlakuan.

3.2 Desain Model Pembelajaran Kooperatif Tipe reciprocal teaching

Sebelum melakukan penelitian maka terlebih dahulu akan didesain

pembelajaran Kooperatif Tipe Reciprocal Teaching yang akan digunakan untuk

proses pembelajaran TIK sebagai media pembelajaran dikelas VIII.

18

Gambar 3.

Langkah-langkah Desain Penelitian Kelas Eksperimen

Keterangan :

a) Identifikasi masalah : Sebelum mendesain model langkah pertama adalah

melakukan identifikasi masalah, itu dilihat dari hasil wawancara yang

dilakukan dengan guru TIK. Karena dengan melakukan identifikasi masalah

dapat mengetahui masalah yang ada pada sekolah tersebut dan langkah apa saja

yang harus dilakukan dalam model reciprocal teaching.

b) Pretest : Setelah identifikasi masalah langkah selanjutnya adalah memberikan

pretest dikelas kontrol dan kelas eksperimen, ini bertujuan untuk melihat

kemampuan awal peserta didik sebelum melakukan treatment.

c) Menyiapkan materi pelajaran : Setelah memberikan pretest langkah

selanjutnya adalah menyiapkan materi, mengumpulkan data, materi (menu dan

icon ) dibutuhkan dalam model pembelajaran reciprocal teaching.

Identifikasi Masalah Pretest

Postest

Mendesain Model

Pembelajaran Kooperatif

Tipe Reciprocal Teaching

Menyiapkan Materi

Pelajaran TIK

Pengolahan Data

Kesimpulan

19

d) Mendesain Model : Setelah mengumpulkan data,dan materi ( menu dan icon )

langkah selanjutnya adalah mendesain model pembelajaran kooperatif tipe

reciprocal teaching sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang telah ditentukan.

e) Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe reciprocal teaching : setelah

mendesain model langkah selanjutnya adalah menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe reciprocal teaching pada saat melakukan treatment di kelas

eksperiment.

f) Postest : Setelah melakukan treatment model reciprocal teaching di kelas

eksperimen langkah selanjutnya adalah memberikan postest di kelas

eksperimen, ini bertujuan untuk melihat hasil nilai akhir dari kedua kelas

tersebut.

g) Pengolahan data : Setelah memberikan posttest di kelas eksperimen dan kelas

kontrol langkah selanjutnya adalah mengolah data dengan menggunakan

aplikasi pengolah data statistik untuk melihat hasil nilai dari kedua kelas

tersebut.

h) Kesimpulan : Setelah memberikan posttest langkah terakhir adalah menarik

kesimpulan dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe reciprocal

teaching sebagai model belajar pada mata pelajaran TIK untuk siswa kelas

VIII, ini bertujuan untuk melihat apakah model tersebut berhasil atau tidak

dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu ciri atau karakteristik dari individu, objek, peristiwa

yang nilainya bisa berubah-ubah, sehingga disebut juga sebagai ubahan. Variabel

dapat juga diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek penelitian,

atau juga berarti faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang

akan diteliti (Samsudi, 2009). Dalam penelitian ini melibatkan dua variabel yaitu

bebas dan terikat:

a) Variabel Bebas (x)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi dan menjadi akibat

timbulnya atau berubahnya variabel terikat, disebut juga variabel yang

20

mempengaruhi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah menerapkan model

kooperatif tipe reciprocal teaching dan model pembelajaran sebelumnya

(ceramah).

b) Variabel terikat (y)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat penelitian ini adalah hasil

belajar pada mata pelajaran TIK kelas VIII dengan menggunakan model

kooperatif tipe reciprocal teaching dan menggunakan model pembelajaran

sebelumnya (ceramah), hasil belajar tersebut ditunjukkan oleh nilai dari hasil tes

siswa kelas VIII.

3.4 Metode Pengambilan Sampel

Tabel 1. Pola desain Penelitian

Keterangan :

O1 : Simbol tes awal untuk kelompok eksperimen

O2 : Simbol tes awal untuk kelompok kontrol

X : Simbol perlakuan berupa pengajaran dengan menerapkan model

kooperatif tipe reciprocal teaching.

O3 : Simbol tes akhir untuk kelompok eksperimen.

O4 : Simbol tes akhir untuk kelompok kontrol.

a) Populasi

Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Salatiga yang

terdiri dari delapan kelas, kelas VIIIA sampai kelas VIIIH. Jumlah siswa

keseluruhan dapat dilihat pada tabel 4.

Jumlah Siswa Kelas VIIIC (Kelas Kontrol) Dan VIIID (Kelas Eksperimen)

Tabel 2. SMP Negeri 7 Salatiga.

O1 O2

X

O3 O4

21

NO Kelas Jumlah Populasi

1 VIIIC 26

2 VIIID 26

Jumlah 52

Tabel 3.

Jumlah Keseluruhan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 7 Salatiga.

NO Kelas Jumlah Populasi

1 VIIIA 28

2 VIIIB 28

3 VIIIC 26

4 VIIID 26

5 VIIIE 27

6 VIIIF 26

7 VIIIG 27

8 VIIIH 27

Jumlah 215

Mengingat hal ini maka dalam penelitian ini menggunakan kedua kelas yaitu

kelas VIIIC dan VIIID sebagai subjek penelitian. kelas VIIID dengan jumlah 26

siswa terpilih menjadi kelompok eksperimen, dan kelas VIIIC dengan jumlah 26

siswa menjadi kelompok kontrol. Selanjutnya dalam penelitian ini akan

mempelajari karakteristik dari kedua kelompok tersebut dan kemudian ditarik

kesimpulannya.

a. Sampel

Penelitian ini sampel yang digunakan adalah siswa kelas VIIIC (kelas

unggulan) dengan jumlah 26 siswa dan kelas VIIID dengan jumlah 26 siswa

(kelas biasa). Suatu kelas disebut tuntas belajar apabila dikelas tersebut terdapat

minimal 85% siswa yang mencapai nilai sesuai kriteria ketuntasan. Sedangkan

dari data yang didapat menyatakan bahwa hanya sekitar 73% saja siswa yang

mampu mencapai nilai sesuai dengan kriteria.

22

3.5 Metode Pengumpulan Data

a) Wawancara

Kartono (dalam Basuki, 2006) interview atau wawancara adalah suatu

percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu, ini merupakan proses

tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik.

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan

cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden

dengan mengunakan alat. (Banister dkk dalam Sugiyono, 2005). Wawancara ini

dilakukan untuk mengetahui masalah yang ada sekolah tersebut dan kesulitan apa

yang didapatkan pada pelaksanaan pembelajaran terutama pada pelajaran TIK,

subjek yang diwawancarai adalah guru TIK.

Tabel 4.Indikator Wawancara Guru (Subana, 2000).

Indikator

1. Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap

peserta didik di kelasnya.

2. Guru memastikan bahwa semua peserta didik

mendapatkan kesempatan yang sama untuk

berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.

3. Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan

kesempatan belajar yang sama pada semua peserta

didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar

yang berbeda.

4. Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan

perilaku peserta didik untuk mencegah agar perilaku

tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya.

5. Guru membantu mengembangkan potensi dan

mengatasi kekurangan peserta didik.

Tabel. 5 Daftar pertanyaan wawancara guru

23

C) Observasi (Observation)

Menurut Black & Champion (2001) observasi adalah mengamati dan

mendengar perilaku seseorang selama beberapa waktu tanpa melakukan

manipulasi dan pengendalian, serta mencatat penemuan yang memungkinkan atau

memenuhi syarat untuk digunakan kedalam tingkat penafsiran analisis.

Pada penelitian ini dilakukan observasi untuk mengamati aktivitas siswa pada

saat mengitkuti proses pembelajaran, dengan menggunakan model sebagai cara

pada pembelajaran TIK.

Penilaian keaktifan siswa dilakukan melalui observasi yaitu meliputi

beberapa penilaian sikap siswa, tingkat keaktifan siswa, perhatian siswa,

kedisiplinan serta kerja sama dalam kelompok.

Nilai keaktifan siswa pada proses pembelajaran dirumuskan sebagai berikut.

PKS = x 100%

Nara

Sumber

Pertanyaan

Guru 1. Berapa nilai KKM untuk siswa kelas VIII khususnya pada

mata pelajaran TIK?

2. Apa saja kendala yang bapak hadapi pada saat mengajar

TIK dikelas ?

3. Apakah siswa selalu aktif ketika bapak menyampaikan

materi ?

4. Berapa persenkah ketuntasan yang sudah siswa capai pada

mata pelajaran TIK?

5. Apakah metode yang bapak gunakan pada saat

menyampaikan materi TIK dikelas?

6. Apa masalah yang sedang bapak hadapi pada saat

menyampaikan materi TIK dikelas?

24

Tabel 6. Kategori Keaktivan

Kriteria aktivitas siswa dikelas Kategori

75% < skor ≤ 100% Sangat baik

50% < skor ≤ 75% Baik

25% < skor ≤ 50% Cukup

0 ≤ skor ≤ 25% Kurang

Tabel 7.Indikator keaktivan proses pembelajaran di kelas

(Arikunto, 2013).

No. Indikator Jenis Keaktivan

1 Visual Activities (aktivitas visual)

2 Oral Activities (aktivitas lisan)

3 Writing Activities (aktivitas menulis)

4 Motor Activities (aktivitas motorik)

5 Mental Activities (aktivitas mental)

6 Emotional Activities (aktivitas emosional)

25

a. Lembar pengamatan keaktivan siswa pada proses pembelajaran.

Tabel 8. Lembar Keaktivan (Arikunto, 2013 )

. No

Pernyataan

Skor

4 3 2 1

1 Perhatian siswa terhadap pembelajaran

a. Siswa fokus perhatiannya terhadap

pembelajaran.

b. Melaksanakan tugas dengan segera

c. Gerak-geriknya serius

2 Minat siswa terhadap pelajaran

a. Siswa tidak berhenti bekerja

b. Siswa bersemangat

c. Terlihat senang mengerjakan tugas

3 Aktivitas siswa

a. Kalau tidak jelas mau bertanya

b. Segera menjawab ketika ditanya

c. Mencatat hal-hal yang penting

4 Semangat belajar

a. Masuk ruangan dengan segera

b. Siswa tetap antusias mengikuti pelajaran

hingga selesai

c. Siswa kelihatan sibuk

5

Suasana belajar sangat menyenangkan

a. Kelas kedengaran ramai, saling sahut

menyahut

b. Siswa berlari kesana kemari tertuju untuk

pembelajaran

c. Setiap menyelesaikan tugas siswa

26

Setiap pilihan jawaban dari responden diberikan skor yang mendukung

pernyataan atau tidak mendukung pernyataan. Metode observasi keaktifan siswa

pada penelitian tersebut digunakan untuk mengumpulkan data yang di lakukan

oleh guru TIK sekolah yang menjadi objek penelitian.

e) Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel

yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,

lengger, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2010). Pada metode ini digunakan

sebagai penyajian informasi mengenai peserta didik sebagai sampel pada

penelitian. Adapun data pada penelitian tersebut menggunkan buku mengajar,

RPP dan silabus, absensi siswa dan daftar nilai siswa.

kelihatan bersemangat

6 Keadaan pembelajaran tertib

a. Kalau mau bertanya mengangkat tangan

b. Masing-masing siswa asyik dengan

tugasnya

c. Ketua kelompok menegur kalau ada

siswa yang lalai

27

f) Instrument

a) Tahap Persiapan

Tahap persiapan penyusunan intsrumen penelitian adalah sebagai berikut :

a) Persiapan materi yang akan diuji : Bahan materi yang akan diuji

kepada siswa adalah materi menu dan icon microsoft excel (TIK).

b) Menentukan alokasi waktu : Jumlah waktu yang digunakan untuk

mengerjakan tes tertulis, yaitu masing-masing dua kali pertemuan

dengan waktu 2 x 45 menit untuk pre-test dan post-test.

c) Menentukan tipe tes : Pada penelitian ini tipe tes yang digunakan

adalah tes tertulis dengan model melihat hasil tes yang dilakukan

terhadap siswa.

d) Menyusun kisi-kisi penilaian tes : Kisi-kisi tes disusun dengan

mengacu pada standart kompetensi yang berlaku.

b) Uji Instrumen

Setelah instrumen tes tertulis disusun terlebih dahulu tes intrumen tersebut

diuji cobakan dan hasilnya dicatat dengan cermat. Tes instrumen tersebut diuji

pada siswa kelas VIIIC dan kelas VIIID diSMP Negeri 7 Salatiga sebanyak 52

siswa sudah mendapatkan pemebelajaran mengenai materi menu dan icon pada

microsoft excel untuk mengetahui yang valid dan reliabelnya.

a. Tahap Analisis

Pada tahap analisis data dan metode analisis data menggunakan perangkat

lunak pengolah angka untuk melihat hasil awal dan akhir. Tahap analisis data ada

2 tahap yang harus dilakukan, yaitu:

28

a) Reliabilitas

Reliabilitas berasal dari kata reliability berarti sejauh mana hasil suatu

pengukuran dapat dipercaya. Suatu hasil pengukuran dapat dipercaya apabila

dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang

sama, diperoleh hasil pengukuran yang relatif sama, selama aspek yang diukur

dalam diri subyek memang belum berubah. Nur (1987: 47) menyatakan bahwa

reliabilitas ukuran menyangkut seberapa jauh skor deviasi individu, atau skor-z,

relatif konsisten apabila dilakukan pengulangan pengadministrasian dengan tes

yang sama atau tes yang ekuivalen.

3.6 Metode Analisa Data

a) Analisis Tahap Awal

Langkah awal dengan melakukan pre-test terlebih dahulu kepada kedua

kelompok. Pre-test ini berupa pengamatan pada saat proses belajar mengajar

sedang dilakukan oleh kedua kelompok sebelum melakukan treatment dengan

menggunakan aplikasi sebagai media pembelajaran. Analisis ini digunakan untuk

mengetahui kemampuan awal dari kelompok yang akan diberi pembelajaran

menggunakan penerapan model pembebelajaran kooperatif tipe reciprocal

teaching (kelompok eksperimen) dan kelompok kontrol yang menggunakan

model pembelajaran sebelumnya metode ceramah. Hasil pengamatan yang

dilakukan pada kedua kelompok tersebut diharapkan dapat menunjukkan bahwa

kedua kelompok mempunyai kemampuan awal yang sama.

b) Analisis Tahap Akhir

Setelah diberi treatment pada kelas eksperimen dan kelas kontrol maka perlu

adanya post test dengan pengamatan pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Dari hasil belajar tersebut kemudian dianalisis dan dibandingkan untuk

mengetahui mana hasil yang lebih baik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Ada beberapa tahap analisis yang akan dilakukan yaitu:

29

a. Proses analisa

Untuk mengetahui berapa besar peningkatan hasil belajar saat antara

kelompok eksperimen yang menggunakan penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe reciprocal teaching sebagai model pembelajaran dengan kelompok

kontrol yang menggunakan model pembelajaran sebelumnya metode ceramah,

maka dilakukan proses analisisa. Untuk tujuan tersebut, maka akan dibandingkan

rata-rata hasil belajar dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan

menggunakan perangkat lunak pengolah angka.