4.1 Lokasi Penelitian 4.2 Karakter Subyek...

17
28 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di kelas VI SD Negeri 1 Sugihan yang beralamat di Desa Sugihan Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan. SD Negeri I Sugihan ini adalah SD Gugus yang beralamat di Dusun Godongan Desa Sugihan Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan. 4.2 Karakter Subyek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Negeri 1 Sugihan Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan yang berjumlah 37 siswa dengan 15 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan. Pada umumnya siswa berasal dari desa setempat yang dapat di tempuh dengan naik sepeda yang paling dekat 5 menit dan yang paling jauh 15 menit. Pembelajaran dimulai pukul 07.00 WIB diakhiri pukul 12.10 WIB, SD Negeri I Sugihan adalah SD Gugus yang pernah meraih kejuaraan Lomba Porseni SD Tingkat Kecamatan maupun tingkat Kabupaten. Keadaan orang tua sebagian besar adalah buruh tani dan banyak juga yang menjadi TKI di luar negeri, sehingga banyak anak yang diikutkan pada neneknya yang mengakibatkan menurunnya prestasi anak karena kurang perhatian dari orang tua. 4.3 Pelaksanaan Tindakan 4.3.1 Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas VI SD Negeri 1 Sugihan Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan semester I tahun pelajaran 2011/2012 pada Perubahan Benda dan Sifat Benda, sebelum diadakan penetian belumlah tuntas. Hal ini disebabkan guru lebih banyak melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) hanya berceramah saja tanpa disertai penemuan, metode kurang bervariasi serta kurang melibatkan siswa, mendominasi waktu dalam kegiatan belajar mengajar, membatasi kreatifitas siswa, dan belum memberikan

Transcript of 4.1 Lokasi Penelitian 4.2 Karakter Subyek...

Page 1: 4.1 Lokasi Penelitian 4.2 Karakter Subyek Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1356/5/T1_262010708_BAB IV.pdfneneknya yang mengakibatkan menurunnya prestasi anak karena

28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di kelas VI SD Negeri 1 Sugihan yang beralamat di

Desa Sugihan Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan. SD Negeri I Sugihan ini adalah SD Gugus yang beralamat di Dusun Godongan Desa Sugihan Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan. 4.2 Karakter Subyek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Negeri 1 Sugihan Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan yang berjumlah 37 siswa dengan 15 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan. Pada umumnya siswa berasal dari desa setempat yang dapat di tempuh dengan naik sepeda yang paling dekat 5 menit dan yang paling jauh 15 menit. Pembelajaran dimulai pukul 07.00 WIB diakhiri pukul 12.10 WIB, SD Negeri I Sugihan adalah SD Gugus yang pernah meraih kejuaraan Lomba Porseni SD Tingkat Kecamatan maupun tingkat Kabupaten. Keadaan orang tua sebagian besar adalah buruh tani dan banyak juga yang menjadi TKI di luar negeri, sehingga banyak anak yang diikutkan pada neneknya yang mengakibatkan menurunnya prestasi anak karena kurang perhatian dari orang tua.

4.3 Pelaksanaan Tindakan

4.3.1 Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas VI SD Negeri 1 Sugihan Kecamatan Toroh Kabupaten

Grobogan semester I tahun pelajaran 2011/2012 pada Perubahan Benda dan Sifat Benda, sebelum diadakan penetian belumlah tuntas. Hal ini disebabkan guru lebih banyak melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) hanya berceramah saja tanpa disertai penemuan, metode kurang bervariasi serta kurang melibatkan siswa, mendominasi waktu dalam kegiatan belajar mengajar, membatasi kreatifitas siswa, dan belum memberikan

Page 2: 4.1 Lokasi Penelitian 4.2 Karakter Subyek Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1356/5/T1_262010708_BAB IV.pdfneneknya yang mengakibatkan menurunnya prestasi anak karena

29

layanan bimbingan belajar dalam pembelajaran. Sehingga setelah diadakan evaluasi belajar pada akhir pembelajaran dengan materi Perubahan Benda dan Sifat Benda, hasil evaluasi belajar siswa tersebut masih jauh dari harapan dan tujuan pembelajaran.

Hasil tes kondisi awal dapat dilihat pada tabel 4.1. Dari hasil tes kondisi awal dapat diketahui jumlah siswa yang tuntas dan yang tidak tuntas, nilai tertinggi, nilai terendah dan nilai rata-rata kelas. Berikut kategori ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran IPA pada kondisi awal.

Tabel 4.1 Distribusi Frekusensi hasil belajar IPA pada Perubahan Benda dan Sifat Benda siswa kelas VI SD Negeri 1 Sugihan pra siklus

Interval Frekuensi Prosentase Keterangan 66 – 70 15 40 % Tuntas 61 – 65 - - - 56 – 60 4 11 % Tidak tuntas 51 – 55 8 22 % Tidak tuntas 46 – 50 2 5 % Tidak tuntas 40 – 45 8 22 % Tidak tuntas Jumlah 37 100%

Rata-rata 56,43 Nilai tertinggi 70 Nilai terendah 40

Tuntas 15 Tidak tuntas 22

25

Page 3: 4.1 Lokasi Penelitian 4.2 Karakter Subyek Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1356/5/T1_262010708_BAB IV.pdfneneknya yang mengakibatkan menurunnya prestasi anak karena

30

Gambar 4.1 Diagram Batang Hasil Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri 1 Sugihan Pra Siklus

Data tersebut tampak bahwa tingkat ketuntasan belajar sebelum diadakan tindakan

sangat rendah. Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan adalah 66, mayoritas siswa belum dapat mencapainya yang dapat dilihat dari modus dan ketuntasan klasikal hanya 40% dari 37 siswa dengan nilai rata-rata 56,43. Hal ini menunjukkan rendahnya hasil belajar IPA siswa pada pembelajaran Pra Siklus. Terlihat pula adanya ketimpangan yang cukup besar antara nilai tertinggi dan terendah. Dari hasil analisis data tersebut dijadikan sebagai sempel penelitian. Penelitian dilaksanakan selama 2 siklus dan setiap siklus dilakukan 3 pertemuan, 2 kali pertemuan penyampaian materi dan evaluasi serta 1 kali pertemuan remidi dan pengayaan.

4.3.2 Diskripsi Siklus I 1) Perencanaan

Hasil evaluasi yang diadakan pra siklus menjadi acuan untuk mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada Perubahan Benda dan Sifat Benda . Pada siklus 1 peneliti menyampaikan materi, memberikan tugas kelompok sebagai penemuan, evaluasi dan remidi. Tindakan awal siklus 1, peneliti menyusun

Page 4: 4.1 Lokasi Penelitian 4.2 Karakter Subyek Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1356/5/T1_262010708_BAB IV.pdfneneknya yang mengakibatkan menurunnya prestasi anak karena

31

rencana pembelajaran dengan materi Pelapukan dan Perkaratan yang dilaksanakan pada pertemuan pertama, untuk Pembusukan dilaksanakan pada pertemuan kedua dan remidi pada pertemuan ke tiga. Setiap akhir pembelajaran pertemuan pertama dan kedua diadakan tes uji kompetensi siswa, hasil tes uji kompetensi siswa digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam materi Perubahan Benda dan Sifat Benda.

2)` Pelaksanaan tindakan Pelaksanaan pada pertemuan pertama dan kedua siklus 1, guru menjelaskan materi dengan menggunakan beberapa contoh benda-benda yang mengalami pelapukan perkaratan dan pembusukan, dengan materi Pelapukan, Perkaratan dan Pembusukan. Untuk pertemuan pertama pelapukan, perkaratan dan pertemuan kedua pembusukan. Setelah menerima penjelasan dari guru, siswa mengerjakan tugas secara berkelompok untuk mengadakan penemuan. Setiap kelompok terdiri dari 5 siswa yang beragam kemampuan akademiknya, agar siswa berdiskusi dan bekerjasama dengan baik dalam kelompoknya untuk menemukan. Setelah menyelesaikan, siswa mengerjakan tes uji kompetensi siswa. Hasil tes uji kompetensi siswa dikoreksi guru sebagai alat ukur untuk mengetahui keberhasilan guru dalam menyampaikan materi sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.

Pemberian remidi pada siklus 1 diberikan pada anak yang nilainya dibawah KKM sedangkan pengayaan diberikan pada anak yang sudah tuntas dalam pembelajarannya. Pada Siklus I ini masih ada 11 anak yang belum tuntas dalam pembelajarannya sehingga perlu diberikan remidi. Pemberian remidi dan pengayaan dilakukan pada pertemuan ketiga dengan memberikan soal untuk dikerjakan setiap anak. Dari hasil remidi tersebut dapat dilihat bahwa semua anak kelas VI SD Negeri I Sugihan dapat tuntas total 100% dengan perincian 70 % tuntas dan 30% tuntas dengan remidi. Hasil dari siklus I dapat di lihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi hasil belajar siklus 1 siswa kelas VI SD Negeri 1 Sugihan Interval Frekuensi Prosentase Keterangan Remidi 81 – 85 1 3 % Tuntas - 76 - 80 7 18 % Tuntas - 71 – 75 8 22 % Tuntas - 66 – 70 10 27 % Tuntas - 61 – 65 2 5 % Tidak tuntas Tuntas

Page 5: 4.1 Lokasi Penelitian 4.2 Karakter Subyek Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1356/5/T1_262010708_BAB IV.pdfneneknya yang mengakibatkan menurunnya prestasi anak karena

32

56 – 60 7 19 % Tidak tuntas Tuntas 51 – 55 1 3 % Tidak tuntas Tuntas 46 – 50 1 3 % Tidak tuntas Tuntas Jumlah 37 100 %

Rata-rata 70,22 Nilai tertinggi 85 Nilai terendah 50

Tuntas 26+11* Tidak Tuntas 0

Keterangan: *Tuntas dengan remidi Dengan demikian nilai rata-rata siswa pada siklus 1 adalah 70,27 meningkat dibandingkan rata-rata pra siklus yaitu 56,43. Jumlah siswa yang tuntas belajarnya pada siklus 1 meningkat menjadi 26 siswa, sementara pada pra siklus hanya 15 siswa. Lebih lengkapnya dapat dilihat dari grafik perbandingan hasil belajar siklus 1 dengan hasil belajar pra siklus. Dari analisis nilai tes pada tabel dapat dibuat diagram di bawah ini:

Gambar.4.2 Diagram Batang Hasil Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri 1 Sugihan

Siklus I

Diagram diatas menunjukkan bahwa perolehan hasil belajar IPA siswa kelas VI SD Negeri 1 Sugihan dengan jumlah siswa yang nilainya >66 atau yang memenuhi KKM sudah

Page 6: 4.1 Lokasi Penelitian 4.2 Karakter Subyek Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1356/5/T1_262010708_BAB IV.pdfneneknya yang mengakibatkan menurunnya prestasi anak karena

33

terlihat meningkat. Hasil tes pada siklus 1 apabila dianalisis berdasarkan ketuntasan

belajar dapat disajikan dalam bentuk tabel. 4.3 dibawah ini: Tabel. 4.3 Ketuntasan Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri 1 Sugihan Siklus 1

No Ketuntasan belajar Jumlah siswa Presentase

1 Tuntas 26 + 11* 100 %

2 Tidak tuntas 0 0 %

Jumlah 37 100%

Keterangan : * Tuntas dengan remidi

70%

30%

Ketuntasan hasil belajar siswa siklus Ituntas tuntas dengan remidi

Gambar 4.3 Diagram Lingkaran Hasil ketuntasan Belajar Siswa Siklus I

Namun demikian hasil yang diperoleh pada Siklus 1 belum mencapai standar yang

telah ditetapkan pada indikator kinerja pada penelitian ini. Indikator keberhasilan penelitian ini dianggap berhasil apabila ketuntasan belajar siswa 75% dan nilai rata-rata siswa dalam kelas adalah 72. Dari data dapat diperoleh informasi bahwa siswa yang telah tuntas pada

siklus 1 mencapai 70% (26 siswa) dan nilai rata-rata kelas baru 70,22. Sedangkan yang tuntas melalui remidi ada 30% (11 siswa) . Oleh karena itu penelitian dilanjutkan dengan mempersiapkan siklus 2.

Page 7: 4.1 Lokasi Penelitian 4.2 Karakter Subyek Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1356/5/T1_262010708_BAB IV.pdfneneknya yang mengakibatkan menurunnya prestasi anak karena

34

3). Hasil Observasi

Pada pertemuan kedua kegiatan guru dalam memberikan materi pembelajaran diamati oleh obeserver. Pengamatan yang dilakukan dengan lembar observasi kegiatan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Secara umum dapat dikatakan pembelajaran siswa pertemuan kedua siklus I memperoleh scor 47 dengan kriteria cukup baik dapat lihat pada tabel hasil observasi siswa di bawah ini.

Hasil Penilaian Observasi Kegiatan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Menggunakan

Metode Discovery Dengan Materi Perubahan Benda Siklus 1

NO ASPEK YANG DIAMATI Dilakukan Tidak Skor

I PRA PEMBELAJARAN 1 Siswa menempati tempat duduknya

masing-masing 4

2 Kesiapan menerima pembelajaran 3 II KEGIATAN AWAL

PEMBELAJARAN

1 Mendengarkan informasi mengenai kemungkinan jenis program dan kegiatan yang disampaikan guru dengan baik

3

2 Menjawab apersepsi yang dilakukan guru

3

II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN 1 Mendengarkan dengan serius ketika

dijelaskan materi pelajaran 3

2 Aktif mencatat berbagai penjelasan yang diberikan

3

3 Siswa memiliki pemahaman yang sama tentang materi yang dijelaskan

2

4 Memiliki rasa ingin tahu 2 5 Melakukan diskusi dengan baik dan

tenang 3

6 Termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran yang dilakukan

3

7 Siswa memperhatikan benda-benda yang ditunjukkan guru

3

Page 8: 4.1 Lokasi Penelitian 4.2 Karakter Subyek Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1356/5/T1_262010708_BAB IV.pdfneneknya yang mengakibatkan menurunnya prestasi anak karena

35

8 Mengamati benda yang sudah ditentukan dengan baik

3

9 Adanya interaksi positif saat pembelajaran dengan metode discovery disajikan

2

10 Aktif bertanya ketika mengalami kesulitan pada waktu kegiatan pengamatan

2

11 Menyusun hasil temuan dengan lancar

2

12 Menyampaikan hasil temuan 3 III KEGIATAN AKHIR 1 Siswa secara aktif membuat

rangkuman 2

2 Menyelesaikan evaluasi dengan baik dan tepat waktu

3

Jumlah Skor 47 Kriteria Cukup baik

Kegiatan yang belum dilakukan yaitu mengklasifikasikan siswa sesuai dengan hasil

belajar siswa dan memberikan penguatan pada siswa jawaban yang sudah benar. Selama pembelajaran siswa masih merasa takut untuk menanyakan kepada guru terhadap soal yang masih sulit dikerjakan, dalam pembagian kelompok siswa masih bingung dan ramai terhadap pembelajaran yang akan dilakukan, siswa yang berada dalam kelompok tiga dan lima belum mampu menguasai materi yang akan dibahas dalam diskusi. 4). Hasil Refleksi

Sebelum melakukan tindakan pada siklus 2 diadakan refleksi proses pembelajaran. Refleksi diadakan dengan melibatkan satu teman sejawat. Kegiatan refleksi bertujuan untuk mendapatkan kritik dan saran dari teman sejawat selaku observer, agar pada siklus dua hasil evaluasi pembelajaran mencapai target yang telah ditentukan. Hasil refleksi tersebut adalah sebagai berikut ini:

(1) Pertemuan kedua, kegiatan penemuan yang dilakukan peneliti melalui diskusi sudah cukup baik, akan tetapi peneliti hanya membantu beberapa kelompok saja yang melakukan penemuan sehingga kelompok yang lain menjadi ramai bermain sendiri.

(2) Pada pertemuan ketiga, pelaksanaan remidi dan pengayaan sebaiknya dipisahkan agar hasil yang di peroleh siswa yang melakukan remidi lebih efektif tidak terganggu siswa yang pengayaan.

Page 9: 4.1 Lokasi Penelitian 4.2 Karakter Subyek Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1356/5/T1_262010708_BAB IV.pdfneneknya yang mengakibatkan menurunnya prestasi anak karena

36

(3) Ketuntasan belajar siswa pada siklus 1 yaitu 70 % siswa tuntas meningkat

dibandingkan dengan ketuntasan belajar siswa sebelum diadakan tindakan yaitu 40 %. Hasil belajar siswa siklus 1 belum sesuai dengan indikator keberhasilan dalam penelitian ini yaitu 75% siswa tuntas. Sehingga perlu ada perbaikan dalam kegiatan pembelajaran penemuan/discovery pada siklus 2. Pada pertemuan berikutnya sebaiknya peneliti menjelaskan kembali materi yang

sebelumnya, terutama pada kelompok tiga dan lima supaya dalam kegiatan diskusi penemuan tidak mengalami kesulitan . Selain itu peneliti harus berusaha melakukan kegiatan-kegiatan yang belum dilakukan pada siklus 1 dan pembelajaran dengan metode penemuan yang lebih menekankan pada siswa, agar ketuntasan hasil belajar siswa semakin meningkat. 4.3.3 Diskripsi Siklus 2 1) Perencanaan

Hasil refleksi pada siklus 1 dengan teman sejawat/ observer menjadi salah satu pertimbangan untuk melaksanakan pendekatan yang lebih baik lagi. Tindakan awal siklus 2, peneliti membuat rencana pembelajaran dengan metode discovery penemuan secara kelompok dengan materi Pemilihan Benda dan Sifat Benda . Pertemuan pertama guru memberikan materi pemilihan Benda dan Sifat benda, pertemuan kedua guru memberi tugas untuk di kerjakan secara berkelompok untuk mengadakan penemuan dengan materi Pemilihan Benda dan Sifat Benda dan guru memberi perhatian khusus pada kelompok 3 dan 5 yang masih mengalami kesulitan pada siklus 1 dan dilanjutkan dengan pemberian evaluasi. Pertemuan ketiga guru memberikan remidi pada siswa yang masih mengalami kesulitan dan nilainya di bawah KKM sedangkan yang sudah tuntas di berikan pengayaan. 2)` Pelaksanaan Tindakan

Tindakan awal siklus II guru menjelaskan materi Pemilihan Benda dan Sifat Benda dengan cara memberi contoh benda-benda yang telah dipilih sesuai dengan sifatnya dan memberikan contoh soal yang harus dikerjakan, selanjutnya guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dan menyuruh siswa untuk berdiskusi mengadakan penemuan sesuai dengan materi yang telah disiapkan. Kegiatan ini dimaksud agar siswa lebih memahami materi. Akhir pertemuan pertama diadakan tes uji kompetensi siswa tentang Pemilihan Benda dan Sifat Benda, digunakan untuk mengetahui hasil pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan sehingga dapat menempatkan siswa kedalam kelompok belajar yang sesuai.

Page 10: 4.1 Lokasi Penelitian 4.2 Karakter Subyek Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1356/5/T1_262010708_BAB IV.pdfneneknya yang mengakibatkan menurunnya prestasi anak karena

37

Pertemuan kedua guru melanjutkan materi dari siklus 1 dengan materi Pemilihan Benda dan Sifat Benda. Kemudian guru membagi siswa menjadi 6 kelompok belajar yang sesuai dengan hasil belajarnya (baik, cukup dan kurang). Untuk kelompok tiga dipantau secara khusus dan diberi layanan belajar dalam menyelesaikan masalah agar mampu menyelesaikan masalah dengan baik. Setelah itu, peneliti memberikan penguatan pada jawaban siswa yang sudah benar. Kemudian dilanjutkan dengan evaluasi yang di gunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menerima materi yang disajikan oleh guru.

Pertemuan ketiga guru mengadakan remidi untuk siswa yang nilainya di bawah KKM sedangkan yang nilainya sudah memenuhi KKM diberikan soal-soal pengayaan.

Kegiatan guru pada siklus II pertemuan kedua meningkat dibandingkan dengan siklus satu pertemuan kedua, yang ditunjukkan dari skor perolehan nilai evaluasi siswa yaitu nilai rata-rata 75,54 . Dapat disimpulkan pembelajaran yang dilakukan peneliti pada siklus 2 sudah berhasil karena sudah sesuai dengan indikator keberhasilan yaitu 75%, sedangkan hasil

kegiatan pada siklus dua ini adalah 81 % dari kegiatan yang direncanakan.

Hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat dari tabel distribusi frekuensi tabel 4.4 di bawah ini:

Tabel 4.4 Distribusi Hasil Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri 1 Sugihan Siklus 2

Interval Frekuensi Prosentase Keterangan Remidi 86 – 90 1 3 % Tuntas -

81 – 85 5 13 % Tuntas -

76 - 80 11 30 % Tuntas -

71 – 75 7 19 % Tuntas -

66 – 70 6 16 % Tuntas -

61 – 65 7 19% Tidak tuntas Tuntas

Jumlah 37 100 %

Page 11: 4.1 Lokasi Penelitian 4.2 Karakter Subyek Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1356/5/T1_262010708_BAB IV.pdfneneknya yang mengakibatkan menurunnya prestasi anak karena

38

Rata-rata 75,54

Nilai tertinggi 90

Nilai terendah 65

Tuntas 30+7*

Tidak Tuntas 0

Keterangan : *Tuntas dengan remidi

Tabel 4.4 menunjukkan nilai rata-rata siswa dalam kelas pada siklus II adalah 75,54 meningkat dibandingkan rata-rata pra siklus dan siklus 1. Jumlah siswa yang tuntas belajarnya pada siklus II meningkat menjadi 30 siswa dengan ketuntasan klasikal 81%,.Sedangkan yang 7 siswa tuntas dengan remidi, selengkapnya dapat dilihat dari gambar 4.4 dibawah ini:

Gambar. 4.4 Diagram Batang Perbandingan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri 1

Sugihan Siklus 2

Rentangan Nilai

Page 12: 4.1 Lokasi Penelitian 4.2 Karakter Subyek Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1356/5/T1_262010708_BAB IV.pdfneneknya yang mengakibatkan menurunnya prestasi anak karena

39

Diagram diatas menunjukkan bahwa perolehan hasil belajar IPA siswa kelas VI SD

Negeri 1 Sugihan pada siklus II dengan jumlah siswa yang nilainya <66 atau yang memenuhi KKM sudah terlihat meningkat. Hasil tes pada siklus II apabila dianalisis berdasarkan ketuntasan belajar dapat disajikan dalam bentuk tabel. 4.5 dibawah ini:

Tabel.4.5 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus 2 No Ketuntasan belajar Jumlah siswa Presentase

1 Tuntas 30 + 7* 100%

2 Tidak tuntas 0 0 %

Jumlah 37 100%

Keterangan: *Tuntas dengan remidi

Gambar.4.5 Diagram lingkaran ketuntasan hasil belajar siswa siklus 2

Hasil yang diperoleh pada siklus II sudah mencapai standar yang telah ditetapkan pada indikator kinerja pada penelitian ini. Indikator keberhasilan penelitian ini dianggap berhasil apabila 75 % dari 37 siswa kelas VI tuntas hasil belajarnya dan nilai rata-rata kelas evaluasi hasil belajar 72. Dari data tersebut dapat diperoleh informasi bahwa siswa yang telah tuntas pada siklus II sudah mencapai 81 % (30 siswa) dan nilai rata-rata kelas siklus II adalah 75,54. Dari hasil data siklus II tersebut sudah menunjukkan

Page 13: 4.1 Lokasi Penelitian 4.2 Karakter Subyek Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1356/5/T1_262010708_BAB IV.pdfneneknya yang mengakibatkan menurunnya prestasi anak karena

40

ketuntasan keberhasilan individu siswa dan sesuai dengan indikator keberhasilan penelitian. 3). Hasil Observasi Kegiatan observasi terhadap kegiatan pembelajaran guru dan siswa dalam menerapkan metode discovery pada siklus 2 baik pada pertemuan pertama dan kedua yang dinilai observer sudah menunjukkan hasil yang lebih baik dari siklus 1. Pada pertemuan pertama memperoleh skor 61 atau dengan nilai presentase kegiatan 84%. Pada pertemuan kedua siklus 2 mendapat skor 69 atau nilai presentase kegiatan 95%, semua kegiatan yang dilakukan guru semua dilaksanakan dengan kriteria baik. Kegiatan observasi pada siklus II baik pada pertemuan kesatu dan kedua yang dilakukan observer sudah menunjukkan hasil yang lebih baik dari siklus 1. Terbukti pada pertemuan kedua hasil belajar siswa meningkat, pada pertemuan ke satu dengan hasil tuntas 26 siswa dengan ketuntasan 70 % dan pada pertemuan kedua dengan hasil tuntas 30 siswa dengan ketuntasan klasikal 81 %, sehingga kegiatan pembelajaran dengan metode discovery yang dilakukan guru dilaksanakan dengan kriteria baik. Tabel 4.6 hasil belajar siswa siklus II. Tabel 4.6 Hasil belajar siswa siklus II

No Siklus 2 Tuntas Presentase

1 Pertemuan ke 1 26 70%

2 Pertemuan ke 2 30 81 %

4). Hasil Refleksi

Pada akhir kegiatan siklus II diadakan refleksi proses pembelajaran yang telah dilakukan. Refleksi diadakan dengan melibatkan 1 teman sejawat. Kegiatan refleksi bertujuan untuk mendapatkan kritik dan saran dari teman sejawat selaku observer. Hasil refleksi tersebut adalah, pembelajaran yang dilakukan sudah baik sekali. Pada pertemuan kedua yang dilakukan guru sudah bisa dikatakan berhasil, yang dapat ditunjukkan dari meningkatnya hasil ketuntasan belajar siswa yaitu 30 siswa atau 81 % siswa tuntas dan kegiatan guru dalam memberikan remidi pada pertemuan ke 3 sudah dilaksanakan

Page 14: 4.1 Lokasi Penelitian 4.2 Karakter Subyek Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1356/5/T1_262010708_BAB IV.pdfneneknya yang mengakibatkan menurunnya prestasi anak karena

41

dengan baik sehingga siswa yang tadinya belum tuntas pada pertemuan kedua dapat tuntas dengan remidi sebanyak 7 siswa.

4.4 Hasil Penelitian

4.4.1 Hasil Kegiatan Guru dalam Menerapkan Metode Discovery.

Data yang diperoleh dari pengamatan dalam penelitian ini meliputi hasil pembelajaran dan kegiatan pembelajaran baik dari siklus 1 dan siklus 2 sebagai berikut: 1) Hasil pengamatan kegiatan mengajar guru dengan metode discovery.

Setelah diamati atau dicatat oleh observer aktivitas guru dalam mengajar dengan menggunakan metode discovery diperoleh data guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kisi-kisi pemebelajaran metode discovery.

2) Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Setelah diamati dan dicatat oleh peneliti ataupun observer mengenai hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri 1 Sugihan pada pelajaran IPA pokok bahasan Perubahan benda dan sifat benda data seperti tampak pada tabel di bawah ini:

Tabel.4.7 Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Perbandingan presentase kenaikan ketuntasan belajar siswa pra siklus, siklus 1 dan siklus 2

Pra siklus Siklus 1 Siklus 2

Jumlah siswa tuntas

Presentase Jumlah

siswa tuntas

Presentase Jumlah siswa tuntas

Presentase

15 40,5% 26 70% 30 81%

Dari tabel 4.8 dapat disimpulkan bahwa terdapat kenaikan sebanyak 29,5% dari jumlah siswa yang tuntas belajarnya pada siklus 1 dari ketuntasan pra siklus, sedangkan siklus 2 ketuntasan belajar naik 11% dari siklus 1. Dapat dikatakan dalam pembelajaran

Page 15: 4.1 Lokasi Penelitian 4.2 Karakter Subyek Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1356/5/T1_262010708_BAB IV.pdfneneknya yang mengakibatkan menurunnya prestasi anak karena

42

IPA kelas VI pokok bahasan Perubahan benda dan sifat benda, didapatkan hasil akhir

bahwa ketuntasan belajar siswa naik. Hasil belajar sesudah diadakan tindakan mengalami peningkatan dari jumlah siswa

yang tuntas pra siklus 15 siswa, siklus 1 meningkat menjadi 26 siswa dan meningkat lagi pada siklus 2 yaitu menjadi 30 siswa. Secara otomatis jumlah siswa yang belum tuntas semakin berkurang jumlahnya sehingga dapat tuntas melalui remidi. Nilai rata-rata kelas siswa juga mengalami peningkatan yaitu pra siklus hanya 56,43 dengan ketuntasan klasikal 40,5% meningkat pada siklus 1 menjadi 70,22 dengan ketuntasan klasikal 70% dan meningkat lagi pada siklus 2 yaitu 75,54 dengan ketuntasan klasikal 81%. Ketuntasan belajar dan rata-rata nilai siswa kelas VI pada siklus 2 sudah sesuai dengan indikator kinerja yang ditetapkan dalam penilitian ini yaitu ketuntasan belajar klasikal siswa adalah 75% dengan nilai rata-rata 72. Terjadinya hipotesis tindakan dalam penelitian ini membuktikan bahwa metode discovery dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 4.4.2 Hasil belajar

Pengertian hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah melaksanakan pengalaman belajarnya. Dari analisis data didapat perbandingan peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari tabel 4.8 dibawah ini:

Tabel. 4.8 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa VI SD Negeri 1 Sugihan Pra Siklus, Siklus 1 Dan Siklus 2

Nilai Tuntas Tidak tuntas Rata-rata

Pra Siklus 15 22 56,43

Siklus 1 26+11* 0 70,22

Siklus 2 30+7* 0 75,54

Keterangan: *Tuntas dengan remidi

Dari tabel dan gambar di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata dan ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan kelas dilaksanakan mengalami peningkatan dari nilai rata-rata 56,43 dengan ketuntasan klasikal 40,5% dan setelah dilaksanakan tindakan dengan metode discovery dalam pembelajaran nilai rata-rata siklus 1 menjadi 70,22 dengan ketuntasan belajar 70%, sedangkan pada siklus 2 nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 75,54 dengan ketuntasan klasikal mencapai 81% dan semua nilai individu siswa kelas VI juga mengalami peningkatan.

Page 16: 4.1 Lokasi Penelitian 4.2 Karakter Subyek Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1356/5/T1_262010708_BAB IV.pdfneneknya yang mengakibatkan menurunnya prestasi anak karena

43

4.5 Pembahasan

Tabel.4.9 Hasil Penelitian Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2

Kategori Pra siklus Siklus I Siklus II Tuntas 15 26 + 11* 30 + 7*

Tdk Tuntas 22 0 0 Jumlah 37 37 37 Keterangan: *Tuntas dengan remidi Bedasarkan tabel diatas dikelompokkan menjadi empat kategori yaitu :

1. Siswa tuntas pada pra siklus 15 anak 2. Siswa tuntas pada siklus I sebanyak 11 anak 3. Siswa tuntas pada siklus II sebanyak 4 anak 4. Siswa tuntas dengan remidi sebanyak 7 anak

Berdasarkan hasil analisis data, menunjukkan bahwa hasil belajar IPA materi Perubahan Benda dan Sifat Benda siswa kelas VI SD Negeri 1 Sugihan mengalami peningkatan setelah penggunaan metode discovery. Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan belajar dan nilai rata-rata siswa setelah penggunaan metode discovery lebih tinggi dibandingkan ketuntasan belajar dan nilai rata-rata siswa sebelum penggunaan metode discovery. Berarti penggunaan metode discovery yang dilakukan guru dalam pembelajaran IPA materi perubahan benda dan sifat benda mengalami peningkatan.

Pembelajaran dalam penelitian ini berlangsung 3 kali pertemuan dalam satu siklus, pertemuan pertama dan kedua membahas materi dan evaluasi tentang perubahan benda dan pertemuan ketiga pelaksanaan remidi bagi yang belum tuntas dan pengayaan bagi siswa yang sudah tuntas.

Berdasarkan kategori diatas dapat disimpulkan bahwa 15 anak dapat tuntas pada pra siklus tanpa tindakan karena pada pra siklus anak tersebut sudah menunjukkan hasil yang baik dengan nilai di atas KKM. Sedangkan yang 15 anak dapat tuntas melalui

Page 17: 4.1 Lokasi Penelitian 4.2 Karakter Subyek Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1356/5/T1_262010708_BAB IV.pdfneneknya yang mengakibatkan menurunnya prestasi anak karena

44

penelitian tindakan kelas yaitu PTK, berarti penelitian tersebut cocok untuk anak yang

berada pada siklus 1 dan siklus 2. Untuk yang 7 anak dapat tuntas melalui remidi. Dari pengamatan yang dilakukan oleh observer terhadap proses pembelajaran pada

siklus 1 didapatkan beberapa permasalahan antara lain: siswa masih merasa takut untuk menanyakan kepada guru terhadap soal yang masih sulit dikerjakan, dalam pembagian kelompok siswa masih bingung dan ramai terhadap pembelajaran yang akan dilakukan, siswa yang berada dalam kelompok tiga dan lima belum mampu menguasai materi yang dibahas. Oleh karena itu guru memotivasi siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran berikutnya.

Pada pertemuan siklus 2 masalah-masalah tersebut sudah berkurang, yang ditunjukkan antara lain: siswa sudah berani bertanya kepada guru, siswa sudah terbiasa menempatkan diri sesuai kelompok berdasarkan hasil belajarnya sehingga kondisi kelas tidak ramai, sebagian besar siswa yang berada dikelompok tiga dan lima sudah bisa menyelesaikan soal-soal tentang perubahan benda dan sifat benda. Peningkatan hasil belajar nampak dengan adanya perubahan tingkah laku seperti yang tadinya pemalu sekarang sudah mau mengemukakan pendapat, berani bertanya pada guru untuk bertanya tentang soal yang belum jelas.

Dari hasil pengamatan kegiatan guru dalam pelaksanaan metode discovery pada siklus I diperoleh nilai presentasenya 70% pada pertemuan siklus dua 81%. Hasil pengamatan kegiatan pembelajaran dengan metode discovery yang dilakukan guru pada siklus 2 ini lebih meningkat dibandingkan siklus 1 . Kegiatan guru yang belum dilakukan pada siklus 1 antara lain: mengklasifikasikan siswa sesuai dengan hasil belajar siswa, memberi penguatan pada siswa jawaban yang benar. Guru berusaha memperbaiki dan menambahkan kegiatan-kegiatan yang belum dilakukan pada siklus 1, dengan cara menempatkan siswa sesuai dengan hasil belajarnya dalam berkelompok. Ini berarti bahwa pembelajaran IPA dengan metode discovery memberikan hasil sesuai yang diharapkan oleh peneliti. Disarankan penggunaan metode discovery ini diberikan pada siswa yang berkategori konvensional karena penggunaan metode discovery ini membutuhkan kemampuan untuk dapat menemukan sendiri.