BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis...

21
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Umar (1997) menjelaskan, bahwa rancangan penelitian dalam penelitian sosial umumnya terbagi atas tiga bentuk yakni penelitian eksploratif (explorative research), penelitian deskriptif (descriptive research), dan penelitian eksplanatori (explanatory research). Penelitian eksploratif adalah jenis penelitian yang berusaha untuk mencari ide-ide atau hubungan-hubungan yang baru. Sedangkan penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguraikan sifat atau karakteristik dari suatu fenomena tertentu. Terakhir, penelitian eksplanatori adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dimana dalam penelitian ini penulis menghimpun data, dan menyusun secara sistematis, faktual dan cermat, bernegatif dan positif memberikan kesimpulan serta saran. Metode penelitian yang digunakan adalah survey, yaitu penelitian yang mengambil sample dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan yang pokok. Menurut Nazir, metode penelitian deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak mengadakan akumulasi data. Yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta fakta, sifat sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nazir,2005:64) Azwar (2000) menjelaskan bahwa dalam pendekatan kuantitatif data penelitian hanya akan dapat diintepretasikan dengan lebih objektif apabila

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6967/3/T1_362008061_BAB III...Azwar (2000) menjelaskan bahwa dalam pendekatan kuantitatif data

21

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Umar (1997) menjelaskan, bahwa rancangan penelitian dalam

penelitian sosial umumnya terbagi atas tiga bentuk yakni penelitian

eksploratif (explorative research), penelitian deskriptif (descriptive

research), dan penelitian eksplanatori (explanatory research). Penelitian

eksploratif adalah jenis penelitian yang berusaha untuk mencari ide-ide atau

hubungan-hubungan yang baru. Sedangkan penelitian deskriptif merupakan

penelitian yang bertujuan untuk menguraikan sifat atau karakteristik dari

suatu fenomena tertentu. Terakhir, penelitian eksplanatori adalah penelitian

yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan

variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel

lainnya.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa tipe penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dimana

dalam penelitian ini penulis menghimpun data, dan menyusun secara

sistematis, faktual dan cermat, bernegatif dan positif memberikan

kesimpulan serta saran. Metode penelitian yang digunakan adalah survey,

yaitu penelitian yang mengambil sample dari suatu populasi dan

menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan yang pokok.

Menurut Nazir, metode penelitian deskriptif adalah metode penelitian

untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode

ini berkehendak mengadakan akumulasi data. Yang bertujuan untuk

membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan

akurat mengenai fakta – fakta, sifat – sifat, serta hubungan antar fenomena

yang diselidiki (Nazir,2005:64)

Azwar (2000) menjelaskan bahwa dalam pendekatan kuantitatif data

penelitian hanya akan dapat diintepretasikan dengan lebih objektif apabila

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6967/3/T1_362008061_BAB III...Azwar (2000) menjelaskan bahwa dalam pendekatan kuantitatif data

22

diperoleh lewat suatu proses pengukuran yang disamping valid dan reliabel,

juga objektif.

3.2 Objek Penelitian

Objek penelitian pendengar Lintas Nusantara radio Sasando FM Subjek

penelitian yang direncanakan akan digunakan dalam penelitian ini yaitu

mereka yang merupakan pendengar setia acara LINUS yang berdomisili di

Yogyakarta dan sekitarnya yang mendapatkan siaran radio Sasando FM.

Dari seluruh pendengar yang ada, peneliti mengambil 100 orang pendengar

sebagai sampel dalam penelitian ini. 100 orang responden mengisi kuisioner

yang telah disediakan oleh peneliti dan peneliti melakukan observasi

selama responden mengisi kuisioner tersebut.

3.3 Persiapan Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada 100 respoden yang merupakan pendengar

LINUS dari radio Sasando FM yang berlokasi di Yogyakarta. Persiapan

penelitian dimulai dengan penyusun alat ukur serta penyebaran skala

penelitian.

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner

kualitas layanan dan kepuasan pendengar yang disusun dalam bentuk skala

Likert dengan empat butir pilihan. Nurul Zuriah (2007) mengungkapkan

bahwa skala Likert merupakan sejumlah pertanyaan atau pernyataan

mengenai suatu obyek sikap. Pengukuran variabel program kepuasan

pendengar menggunakan metode pengisian kuesioner. Kuesioner kepuasan

pendengar terdiri dari 26 pernyataan. Kuesioner kepuasan pendengar

disusun dalam bentuk skala Likert dengan empat pilihan, yaitu SP (sangat

puas/penting), P (puas/penting), TP (tidak puas/penting), dan STP (sangat

tidak puas/penting). Sedangkan pemberian skor untuk masing-masing

pilihan jawaban disusun sebagai berikut:

SP (sangat Puas / penting) = 4

P (Puas / penting) = 3

TP (tidak Puas / penting) = 2

STP (sangat tidak puas / penting) = 1

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6967/3/T1_362008061_BAB III...Azwar (2000) menjelaskan bahwa dalam pendekatan kuantitatif data

23

Tabel 3.1

Sebaran Item Pertanyaan

Komponen No. Pertanyaan Jumlah

Motif Informasi 1,2,4,7,9,11 6

Motif Identitas Pribadi 3,5,16,19 4

Motif Integrasi dan interaksi sosial 6,8,10,12,13,14,15,24 8

Motif Hiburan 17,18,20,21,22,23,24,25,26 8

Total Pertanyaan 26 24

Sumber Data :Analisa Data Primer 2013

Sebaran item diatas merupakan sebaran item yang digunakan untuk

mendapatkan data mengenai harapan responden terhadap acara LINUS

(Gratifications Sought) dan juga untuk medapatkan data mengenai

kepuasan responden terhadap acara LINUS (Gratifications Obtained). Item

tersebut terdiri dari 13 item pertanyaan utama yang dijadikan nilai skor

responden dan 13 item sebagai item yang digunakan untuk mengecek

jawaban responden terhadap 13 item pertanyaan utama sehingga tidak

diberikan skor.

Total skor menunjukkan tingkat harapan dan kepuasan responden

pendengar LINUS. Semakin tinggi skor berarti semakin tinggi pula tingkat

harapan dan kepuasan yang dialami oleh responden.

3.4 Unit Amatan dan Unit Analisis

Unit amatan adalah sesuatu yang dijadikan sumber untuk memperoleh

data dalam rangka menggambarkan atau menjelaskan tentang suatu analisa

(Ihalauw, 2003:174). Unit amatan dalam penelitian ini yaitu pendengar setia

Lintas Nusantara radio Sasando FM

Unit analisa menurut Abell (Ihallauw, 2003:174) menyatakan bahwa

satuan analisis yaitu hakekat dari populasi tentang hasil penelitian berlaku.

Sehingga unit analisa dalam penelitian ini adalah sejauh mana kepuasan

pendengar program acara Lintas Nusantara radio Sasando FM.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6967/3/T1_362008061_BAB III...Azwar (2000) menjelaskan bahwa dalam pendekatan kuantitatif data

24

3.5 Populasi dan Sampel

3.5.1 Populasi

Sugiyono (2010) menyebutkan, bahwa populasi merupakan wilayah

generaliasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

kemudian ditarik kesimpulan. Sedangkan Hadi (2000) menjelaskan bahwa

populasi adalah sejumlah individu yang setidaknya mempunyai satu ciri

atau sifat yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah pendengar

program acara Lintas Nusantara. Dari data yang ada populasi yang ada

dilihat dari data pendengar yang dimiliki oleh Radio Sasando yaitu

sebanyak 156 orang

3.5.2 Sample

Dari populasi yang berjumlah 156 orang, kemudian diambil sampel

yang diharapkan dapat mewakili keseluruhan populasi. Sebagaimana yang

diungkapkan oleh Sugiyono (2010), bahwa sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Oleh karena itu, agar

diperoleh sampel yang benar-benar mewakili populasi, maka diperlukan

teknik pengambilan sampel sehingga hasil penelitian terhadap sampel ini

diharapkan dapat digeneralisasikan pada populasi. Oleh karena itu sampel

harus betul-betul mewakili populasinya. Pada penelitian ini, sampel yang

digunakan sebanyak 100 orang responden yang dianggap mewakili

populasi.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6967/3/T1_362008061_BAB III...Azwar (2000) menjelaskan bahwa dalam pendekatan kuantitatif data

25

3.6 Definisi Konsep dan Definisi Operasional

3.6.1 Gratifications Sought (Kepuasan yang Diharapkan)

Gratifications Sought (GS) didefinisikan sebagai kepuasan yang dicari

atau diinginkan individu ketika mengkonsumsi media tertentu (radio, tv,

koran). Dalam penelitian ini gratifications sought merupakan pemenuhan

kepuasan yang diharapkan pendengar dari program acara Lintas Nusantara

di Sasando FM

3.6.2 Gratifications Obtained (Kepuasan yang Diperoleh)

Gratifications Obtained (GO) merupakan tingkat kepuasan nyata yang

diperoleh seseorang setelah mengkonsumsi suatu jenis Pada Gratifications

Obtained, tingkat kepuasan menunjuk pada seberapa jauh acara Lintas

Nusantara di Sasando FM memberikan sumbangan berupa kepuasan nyata

yang diperoleh responden setelah mendengarkan acara tersebut.

3.6.3 Gratifications Discrepancy

Gratifications Discrepancy yaitu kesenjangan kepuasan antara

kepuasan yang diperoleh khalayak dari penggunaan suatu media. Pada

penelitian ini, Gratifications Discrepancy dihitung berdasarkan

ketidaksesuaian antara kepuasan yang diharapkan (GS) dengan kepuasan

yang diperoleh (GO) dari penilaian responden terhadap acara Lintas

Nusantara di Sasando FM, dimana GS lebih besar daripada GO.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6967/3/T1_362008061_BAB III...Azwar (2000) menjelaskan bahwa dalam pendekatan kuantitatif data

26

Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, mereka harus

dioperasionalisasikan dengan mengubahnya menjadi variabel, yang berarti

sesuatu yang mempunyai variasi nilai. Variabel-variabel dalam penelitian

ini dioperasionalkan sebagai berikut :

1. Gratifications Sought (Kepuasan yang Diharapkan)

Untuk mengukur Gratifications Sought (GS), diajukan beberapa

pertanyaan tentang kepuasan yang dicari dari mendengarkan program acara

Lintas Nusantara di Sasando FM Pembagian tingkat GS ini mengikuti

pendapat Denis McQuail yang membagi motif penggunaan media oleh

individu ke dalam empat kelompok. Keempat kelompok motif tersebut

kemudian dioperasionalisasikan dalam 26 pertanyaan sebagai berikut:

a. Motif Informasi

- Untuk mengetahui peristiwa yang terjadi saat ini.

- Untuk memperoleh informasi yang mendalam mengenai suatu

peristiwa.

- Untuk memperoleh cerita-cerita tentang kebudayaan.

b. Motif Identitas Pribadi

- Untuk membentuk kepribadian yang peka terhadap lingkungan

sekitar.

- Untuk menemukan idola yang dapat dijadikan sebagai panutan.

c. Motif Integrasi dan Interaksi Sosial

- Untuk mendapatkan bahan perbincangan dengan orang lain.

- Untuk menambah kepercayaan diri.

- Agar bisa memberikan informasi kepada orang lain.

- Untuk dapat berkumpul dengan orang lain.

d. Motif Hiburan

- Untuk melepaskan diri dari masalah.

- Untuk bersantai.

- Untuk mengisi waktu.

- Untuk menyalurkan emosi.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6967/3/T1_362008061_BAB III...Azwar (2000) menjelaskan bahwa dalam pendekatan kuantitatif data

27

Pada masing-masing item pernyataan kebutuhan diberikan empat

alternatif jawaban dengan 4 skor yang dapat dipilih responden yang

menyatakan kuatnya keinginan responden untuk memuaskan kebutuhannya

melalui tayangan tersebut. Keempat skala dimaksud adalah:

- Sangat penting (skor 4), artinya responden sangat ingin mencarikan

pemuasan kebutuhannya melalui tayangan tersebut.

- Penting (skor 3), artinya responden ingin mencarikan pemuasan

kebutuhannya melalui tayangan tersebut.

- Tidak penting (skor 2), artinya responden kurang begitu ingin

mencarikan pemuasan kebutuhannya melalui tayangan tersebut.

- Sangat tidak penting (skor 1), artinya responden sama sekali tidak

ingin mencarikan pemuasan kebutuhannya melalui tayangan tersebut.

Dari ketentuan skor tersebut akan diperoleh nilai tertinggi 26 x 4 = 104

(sebagai batas atas) dan nilai terendah 26 x 1 = 26 (sebagai batas bawah).

Untuk menentukan 4 kelas yang menyatakan tingginya harapan responden

untuk memuaskan kebutuhannya tersebut maka diperoleh range (jarak)

interval:

= 104 – 26

4

=19.5

Berdasarkan perhitungan di atas dapat dihitung nilai interval yang akan

digunakan adalah sebesar 19.5 maka dapat ditentukan kategori sebagai

berikut :

26 ≤ x < 45.5 Sangat Rendah

45.5 ≤ x < 65 Rendah

65 ≤ x < 84.5 Tinggi

84.5 ≤ x < 104 Sangat Tinggi

kategoribanyaknya

terendahskortertinggiskorI

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6967/3/T1_362008061_BAB III...Azwar (2000) menjelaskan bahwa dalam pendekatan kuantitatif data

28

Kategorisasi keempat kelas tingkat kepuasan yang diharapkan

responden tersebut adalah:

a. Sangat tinggi : artinya responden sangat mengharapkan pemuasan

kebutuhannya melalui acara tersebut.

b. Tinggi : artinya responden mengharapkan pemuasan

kebutuhannya melalui acara tersebut.

c. Rendah : artinya responden kurang mengharapkan

pemuasan kebutuhannya melalui tayangan tersebut.

d. Sangat rendah : artinya responden tidak mengharapkan pemuasan

kebutuhannya melalui acara tersebut.

2. Gratification Obtained (Kepuasan yang Diperoleh)

Dalam penelitian ini variabel kepuasan yang diperoleh (GO) diukur

dengan mengajukan kembali pertanyaan-pertanyaan yang dioperasionalkan

dari 26 item pernyataan kebutuhan dalam 4 kelompok yang berkaitan

dengan jenis kebutuhan menusia seperti pada GS, tetapi lebih dikhususkan

lagi dalam arti telah menunjuk pada stasiun radio tertentu yaitu Sasando

FM. langkah ini untuk mengetahui besarnya nilai GO yang diperoleh untuk

program acara Lintas Nusantara di Sasando FM. Seperti pada GS, untuk

mengoperasionalkan GO, diajukan pula pertanyaan-pertanyaan dengan

empat alternatif jawaban dalam 4 skor yang dapat dipilih responden. Meski

keempat alternatif jawaban yang diberikan berbeda-beda untuk setiap

itemnya (sesuai dengan kepuasan nyata yang diperoleh responden setelah

mendengarkan program acara Lintas Nusantara di Sasando FM), namun

sebelumnya telah ditetapkan terlebih dahulu ketentuan pemberian skor

untuk masing-masing alternatif jawaban sebagai berikut:

a. Sangat Puas (skor 4), artinya responden sangat terpenuhi

kebutuhannya setelah mendengarkan acara LINUS tersebut

b. Puas (skor 3), artinya responden cukup terpenuhi kebutuhannya

setelah mendengarkan acara LINUS tersebut

c. Tidak Puas (skor 2), artinya responden kurang terpenuhi

kebutuhannya setelah mendengarkan acara LINUS tersebut

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6967/3/T1_362008061_BAB III...Azwar (2000) menjelaskan bahwa dalam pendekatan kuantitatif data

29

d. Sangat Tidak Puas (skor 1), artinya responden sama sekali tidak

terpenuhi kebutuhannya setelah mendengarkan acara LINUS tersebut

Dari ketentuan tersebut akan diperoleh batas-batas interval seperti pada

GS. Dengan demikian kategorisasi tingkat kepuasan nyata yang diperoleh

responden setelah mendengarkan programa acara Lintas Nusantara dalam

skala 4 adalah:

Sangat tinggi : artinya responden sangat terpuaskan kebutuhannya

melalui tayangan tersebut.

a. Tinggi : artinya responden cukup terpuaskan kebutuhannya

melalui tayangan tersebut.

b. Rendah : artinya responden kurang terpuaskan kebutuhannya

melalui tayangan tersebut.

c. Sangat rendah : artinya responden tidak terpuaskan kebutuhannya

melalui tayangan tersebut.

3 . Gratification Discrepancy (Kesenjangan Kepuasan)

Variabel kesenjangan kepuasan merupakan perbedaan kepuasan yang

diperoleh responden setelah menggunakan media. Diukur dengan

menyilangkan nilai GS dengan nilai GO yang diperoleh sehingga akan

nampak kesenjangan kepuasan yang dialami responden setelah

mendengarkan acara Lintas Nusantara. Adanya kesenjangan kepuasan kedua

media tersebut dibuktikan dengan Statistik Discrepancy.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6967/3/T1_362008061_BAB III...Azwar (2000) menjelaskan bahwa dalam pendekatan kuantitatif data

30

3.7 Identifikasi Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran

Variabel adalah fenomena yang bervariasi dalam bentuk, kualitas,

kuantitas, mutu dan sebagainya (Burhan Bungin, 2008 :59). Untuk dapat

mengoprasionalkan variabel, perlu adanya indikator – indikator tertentu.

Pada penelitian ini variabel yang ada adalah motif, kepuasan dan

pengukuran kesenjangan antara motif dan kepuasan dan pengukuran

kesenjangan atara motif dan kepuasan dengan indikator sesuai yang

diuraikan oleh Dennis Mcquail. Berikut urainnya :

3.7.1 Hubungan Antara Tarkif Konsep, Epistemic Correlations,

indikator Empirik dan Aras Pengukuran Konsep

Table 3.2

Data Variabel Motif

Tarkif Konsep Epistemic

Correlations

Indikator Empirik Aras

Pengukuran

Konsep

Motif Informasi 1. Untuk mengetahui

Peristiwa yang terjadi saat ini.

2. Untuk memperoleh

informasi yang mendalam

mengenai suatu peristiwa.

3. Untuk memperoleh cerita

tetntang kebudayaan

1. Yang saya inginkan dari acara

radio adalah mendapatkan informasi

mengenai masalah-masalah actual

yang terjadi saat ini

1. 2.Saya kurang mendapatkan informasi

yang memadai mengenai masalah

actual seperti yang saya inginkan

2. 3. Saya mau ketika mendengarkan

radio, saya semakin paham

mengenai suatu peristiwa

3. 4. Ketika saya mendengarkan LINUS,

saya kurang mengerti mengenai

informasi yang diberikan

4. 5. Dengan mendengarkan radio, saya

juga ingin tetap mendapatkan cerita

kebudayan yang unik dan menarik

5. 6. Cerita kebudayaan yang unik kurang

saya dapatkan dari LINUS

Ordinal

Motif 1. 1.Untuk membentuk kepribadian 1. Dengan mendengarkan LINUS, Ordinal

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6967/3/T1_362008061_BAB III...Azwar (2000) menjelaskan bahwa dalam pendekatan kuantitatif data

31

Identitas

Pribadi

yang peka terhadap lingkungan

sekitar.

2. 2. Untuk menemukan idola yang

dapat dijadikan sebagai panutan

saya ingin lebih peka terhadap

sekitar saya

2. LINUS membuat saya lebih egois

terhdap lingkungan saya

3.Ketika mendengarkan LINUS, saya

berharap mendapatkan idola baru

yang dapat saya jadikan panutan

dalam menjalani hidup

4.Saya menjadi kehilangan kesan

positif dari idola saya ketika saya

mendengarkan LINUS

Motif Integrasi dan

Interaksi Sosial

1.Untuk mendapatkan bahan

perbincangan dengan orang lain.

2.Untuk menambah kepercayaan

diri.

3.Agar bisa memberikan informasi

kepada orang lain.

4.Untuk dapat berkumpul dengan

orang lain.

1. Saya mendapatkan bahan untuk

saya obrolkan dengan

tetangga/teman saya setelah saya

mendengarkan LINUS

2. Dengan mendengarkan LINUS,

saya lebih percaya diri ketika

berhubungan/bersosialisasi dengan

lingkungan saya

3. Saya dapat membagi banyak

informasi terbaru kepada orang

lain setelah saya mendengarkan

LINUS

4. Dengan mendengarkan LINUS

saya dapat berkumpul dengan

orang lain

5. Saya mengalami kesulitan

berinteraksi dengan teman-teman

saya semenjak saya mendengarkan

LINUS

6. Saya justru menjadi lebih pendiam

ketika bersosialisasi setelah saya

mendengarkan LINUS

7. Saya sedikit mendapatkan

informasi dari LINUS sehingga

saya tidak dapat membagi banyak

cerita kepada orang lain

8. Dengan mendengarkan LINUS

saya dapat berkumpul dengan

Ordinal

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6967/3/T1_362008061_BAB III...Azwar (2000) menjelaskan bahwa dalam pendekatan kuantitatif data

32

TOTAL 13 26

Sumber Data : Analisa Data Primer 2013

orang lain dengan lebih mudah

dan interaktif

Motif Hiburan

1. 1. Untuk melepaskan diri dari

masalah.

2. 2. Untuk bersantai.

3. 3. Untuk mengisi waktu.

4. 4. Untuk menyalurkan emosi

1. Saya merasa bebas sejenak dari

beban/masalah saya ketika

mendengarkan LINUS

2. LINUS membuat saya semakin

memikirkan masalah yang saya

alami ketika saya mendengarkan

LINUS

3. LINUS mampu membuat saya santai

sejenak ketika lelah melakukan

aktivitas

4. LINUS membuat saya jenuh ketika

melakukan aktivitas

5. Saat saya tidak punya banyak

aktivitas saya memilih LINUS untuk

mengisi kekosongan waktu saya

6. Saya lebih memilih membaca buku

atau tidur daripa mendengarkan

LINUS ketika saya memiliki waktu

luang

7. Dengan mendengarkan maupun

merequest lagu di LINUS saya sapat

menyalurkan emosi saya

8. Lagu-lagu di LINUS menghambat

penyaluran emosi saya

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6967/3/T1_362008061_BAB III...Azwar (2000) menjelaskan bahwa dalam pendekatan kuantitatif data

33

3.8 Jenis Dan Sumber Data.

3.8.1.Data Primer

Data primer, Sugiyono (2010) menjelaskan bahwa data primer

merupakan data yang dikumpulkan secara langsung dari obyeknya. Dalam

penelitia ini data primer diperoleh secara langsung dari obyek penelitian

dengan cara membagikan kuesioner secara langsung dan diisi oleh

responden mengenai efektifitas program acara lintas Nusantra terhadap

kepuasan pendengar.

3.8.2.Data Sekunder

Data, Sugiyono (2010) menjelaskan bahwa data sekunder adalah data

yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui media perantara. Dalam

penelitian ini data sekunder didapatkan dari arsip yang dimiliki oleh

sekolah, studi pustaka, penelitian terdahulu, literatur, dan jurnal yang

berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.

3.9 Teknik Pengumpulan Data

3.9.1 Kuisioner

Kuisioner adalah salah satu cara pengumpulan data dengan

menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka

akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. Daftar pertanyaan

bisa bersifat terbuka, jika jawaban tidak ditentukan sebelumnya, dan bersifat

tertutup jika alternative-alternatif jawaban telah disediakan (Umar,

2002:88). Tujuan dari penyebaran kuisioner adalah mencari informasi yang

lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila

responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam

pengisian daftar pertayaan. (Krisyantono, 2006:95)

3.9.2 Observasi

Observasi adalah kegiatan mengamati secara langsung (tanpa mediator)

suatu objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek itu.

Penulis akan melakukan pengamatan mengenai kegiatan yang

diselenggarakan oleh perusahaan yang berhubungan dengan masalah yang

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6967/3/T1_362008061_BAB III...Azwar (2000) menjelaskan bahwa dalam pendekatan kuantitatif data

34

diteliti (Krisyantono, 2006:108)..

3.9.3 Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, dilakukan oleh

dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan

dan terwawancara (interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu

(Moleong, 2009:186).

Untuk mendapatkan data seakurat mungkin, penulis melakukan

wawancara dengan Pendiri Radio Sasando FM Yogyakarta, Bapak Daniel

Damaledo, SE

3.9.4 Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk melengkapi hasil wawancara dan

observasi. Dokumentasi dapat berupa rekaman wawancara dengan informan

kunci, foto-foto serta dokumen penunjang lainnya.

4.0 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan cara yang dipakai oleh peneliti

dalam memperoleh data yang diperlukan dalam penelitiannya berkaitan

dengan variabel-variabel penelitian. Kualitas data ditentukan oleh kualitas

alat pengambilan data atau alat ukur yang digunakan. Metode pengambilan

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan survei

dengan menggunakan alat berupa kuesioner yang terdiri dari butir-butir

pernyataan yang dipergunakan untuk mengumpulkan data berkaitan dengan

variabel kepuasan pendengar.

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner

kualitas layanan dan kepuasan siswa yang disusun dalam bentuk skala

Likert dengan empat butir pilihan. Nurul Zuriah (2007) mengungkapkan

bahwa skala Likert merupakan sejumlah pertanyaan atau pernyataan

mengenai suatu obyek sikap. Pengukuran variabel program kepuasan

pendengar menggunakan metode pengisian kuesioner. Kuesioner kepuasan

pendengar terdiri dari 10 pernyataan. Kuesioner kepuasan pendengar

disusun dalam bentuk skala Likert dengan empat pilihan, yaitu SS (sangat

sesuai), S (sesuai), TS (tidak sesuai), dan STS (sangat tidak sesuai).

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6967/3/T1_362008061_BAB III...Azwar (2000) menjelaskan bahwa dalam pendekatan kuantitatif data

35

Sedangkan pemberian skor untuk masing-masing pilihan jawaban disusun

sebagai berikut:

SS (sangat Puas) = 4

S (Puas) = 3

TS (tidak Puas) = 2

STS (sangat tidak puas) = 1

4.1 Metode Analisis Data

Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada responden.

Setelah semua data yang diperoleh di lapangan terkumpul, langkah pertama

yang dilakukan adalah mengkoding data. Tujuannya untuk

menyederhanakan data yang diperoleh. Pengkodingan dilakukan secara

manual dengan menggunakan coding sheet. Langkah berikutnya adalah

mengklasifikasikan data, baru kemudian menginterpretasikannya. Untuk

mengukur kesenjangan kepuasan mengacu pada rumus statistik discrepancy

yang diberikan Palmgreen sebagai berikut :

Σ n.i.j

i ≠ j

Σ Σ n.i.j

i j

Dimana :

D : discrepancy / kesenjangan

n : jumlah sampel

i : kepuasan yang dicari (GS)

j : kepuasan yang diperoleh (GO)

dimana i ≠ j

Rumus discrepancy tersebut lalu dioperasionalkan dengan tabulasi

silang, dimana item-item dalam GS dicrosskan dengan item-item dalam GO.

Dari tabulasi silang tersebut akan diketahui persentase tingkat kesenjangan

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6967/3/T1_362008061_BAB III...Azwar (2000) menjelaskan bahwa dalam pendekatan kuantitatif data

36

kepuasan yang terjadi dengan menghitung jumlah responden yang

mengalami ketidaksesuaian antara GS dan GO-nya.

Kesenjangan kepuasan yang dihitung dalam penelitian ini adalah

kesenjangan yang terjadi saat responden tidak mendapatkan kepuasan

seperti yang mereka harapkan. Oleh karena itu, penghitungan difokuskan

pada angka-angka yang menyatakan GS lebih besar daripada GO. Angka-

angka ini terletak pada kotak di atas garis impas pada tabulasi silang,

dimana GS lebih besar dari GO. Sedangkan angka-angka yang menyatakan

”GS sama dengan GO” (angka-angka pada garis impas) maupun ”GS lebih

kecil daripada GO” (angka-angka dibawah garis impas) dianggap sebagai

tingkat kemampuan media dalam memenuhi kebutuhan penonton. Setelah

diketahui tingkat kesenjangan yang terjadi, maka akan dapat pula diketahui

tingkat kepuasan yang diperoleh responden. Besarnya kepuasan yang

mampu diberikan oleh acara Lintas Nusantara kepada responden dapat

dihitung dengan mengurangi tingkat kepuasan maksimal (ditetapkan 100%)

dengan tingkat kesenjangan kepuasan yang dialami responden pada tiap-tiap

item-itemnya. Merujuk pada penelitian terdahulu, ditetapkan batasan

kepuasan minimal sebesar 70%. Dengan kata lain, jika responden

menyatakan bahwa kepuasan yang diperoleh untuk tiap jenis kebutuhan

berkisar antara 70 - 100% atau bila kesenjangan kepuasan berkisar antara 0

- 30%, maka kebutuhan tersebut dianggap terpuaskan. Jika kesenjangan

kepuasan menunjukkan persentase di atas 30% berarti media tidak mampu

memuaskan responden. Sebaliknya, apabila kesenjangan kepuasan

menunjukkan angka di bawah 30% berarti media tersebut mampu

memuaskan responden. Semakin besar angka kesenjangan, berarti suatu

media semakin tidak mampu memenuhi kebutuhan. Sebaliknya, semakin

kecil angka kesenjangan, semakin besar kemampuan suatu media dalam

memenuhi kebutuhan responden.

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6967/3/T1_362008061_BAB III...Azwar (2000) menjelaskan bahwa dalam pendekatan kuantitatif data

37

4.2 Uji Validitas Dan Reliabilitas

Salah satu unsur penting dalam penelitian adalah menentukan validitas

dan reliabilitas satu alat ukur. Dalam penelitian ini, alat ukur yang dimaksud

adalah kuesioner (angket). Alat ukur yang baik harus memenuhi persyaratan

validitas dan reliabilitas yang ditunjukkan dengan tingginya validitas dan

reliabilitas alat ukur tersebut (Azwar, 1999).

4.2.1.Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana

ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya

(Azwar, 1999). Suatu alat ukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang

tinggi apabila alat ukur tersebut mampu menunjukkan fungsi ukurnya dan

mampu memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya

pengukuran tersebut. Validitas alat ukur diketahui dengan mengkorelasikan

skor item dengan skor total. Sedangkan untuk kriteria validitas digunakan

kriteria yang menyebutkan bahwa suatu alat tes dikatakan valid atau gugur

berdasarkan syarat korelasi minimal sebesar 0,25 (Azwar, 1999). Jadi, item

yang berada di bawah 0,25 digugurkan, sedangkan yang lebih besar atau

sama dengan 0,25 dapat dikatakan valid. Untuk perhitungan validitas

dihitung dengan menggunakan Korelasi Product Moment dari Pearson

dengan rumus :

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6967/3/T1_362008061_BAB III...Azwar (2000) menjelaskan bahwa dalam pendekatan kuantitatif data

38

rit =

2222 )( )(

)( )(-

ttniin

tiitn

Keterangan :

Σit = jumlah dari setiap skor x dikalikan dengan setiap skor y

Σ i = jumlah skor i

Σ t = jumlah skor t

n = banyaknya subjek

Σ i² = jumlah skor i²

Σ t² = jumlah skor t²

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6967/3/T1_362008061_BAB III...Azwar (2000) menjelaskan bahwa dalam pendekatan kuantitatif data

39

Untuk pengujian validitas yang dilakukan pada penelitian ini

didapatkan hasil yang dapat dilihat dalam tabel 3.1.

Tabel 3.3

Tabel Validitas Item GS-GO

No Item Validitas Arti

1 .382 Valid

2 .256 Valid

3 .250 Valid

4 .254 valid

5 .340 Valid

6 .327 Valid

7 .333 Valid

8 .277 valid

9 .270 valid

10 .308 Valid

11 .254 valid

12 .251 Valid

13 .283 Valid

14 .282 Valid

15 .290 Valid

16 .329 Valid

17 .275 Valid

18 .292 Valid

19 .305 Valid

20 .226 Valid

21 .282 Valid

22 .280 Valid

23 .296 Valid

24 .621 Valid

25 .293 Valid

26 .269 Valid

Sumber Data : Analisis data Primer 2013

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6967/3/T1_362008061_BAB III...Azwar (2000) menjelaskan bahwa dalam pendekatan kuantitatif data

40

4.2.2 Reliabilitas

Reliabilitas alat ukur menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran

dengan alat tersebut dapat dipercaya. Hal ini ditunjukkan oleh taraf keajegan

(konsisten) skor yang diperoleh para subjek yang diukur dengan alat yang

sama atau diukur dengan alat yang setara pada kondisi yang berbeda. Dalam

artinya yang paling luas reliabilitas alat ukur menunjuk kepada sejauh mana

perbedaan-perbedaan atribut yang sebenarnya (Suryabrata, 2000).

Pengukuran reliabilitas pada penelitian ini menggunakan teknik koefisien

Alpha Cronbach yang digunakan untuk menguji reliabilitas. Adapun rumus

yang digunakan adalah :

α =

2

2

totS

Sx-1

1)-(k

k

Keterangan :

α = koefisien alpha cronbach

k = jumlah item

Σ Sx² = jumlah varians item

S²1 = varians total

Untuk melihat apakah reliabilitas angket baik atau tidak maka peneliti

menggunakan standar variable dari Azwar (2000) sebagai berikut :

α < 0,7 : Tidak Reliabel

0,7 ≤ α ≤ 0.6 : Cukup

0.8 ≤ α ≤ 0,9 : Baik

0,9 ≤ α < 1,0 : Sangat Baik

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6967/3/T1_362008061_BAB III...Azwar (2000) menjelaskan bahwa dalam pendekatan kuantitatif data

41

Table 3.4

Analisis Reliabilitas Instrumen Penelitian

Instrumen Koefisien

Reliabilitas

Status

GS .6023 Cukup Reliabel

GO .6005 Cukup Reliabel

Sumber Data : Analisis data Primer 2013

Reliabilitas dari keseleruhan item skala kepuasan GS adalah ,6023 dan

skala GO adalah .6005 yang artinya skala GS-GO yang digunakan dalam

penelitian ini berada pada standar cukup reliable. Pada penelitian ini, skala

yang digunakan memiliki kemampuan untuk mengukur aspek GS dan GO

dengan cukup baik walaupun digunakan untuk responden yang lain. Data

instrumen GS dan GO dengan koofisiensi reliabilitas maka data ini dapat

dikatakan cukup Reliabel karena berada pada standart variabel 6023 0,7 ≤ α

≤ 0.6.