BAB III METODE PENELITIAN 3.1. 3.1.1. - UKSW

16
25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen (experimental research). Eksperimen adalah prosedur yang diatur dengan teliti di mana faktor-faktor yang dipercaya mempengaruhi perilaku, dipelajari dengan cara dimanipulasi dan semua faktor yang lain tetap sama (Santrock, 2009:24). Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan membandingkan antara kelompok kontrol, yaitu kelompok yang diajar dengan menggunakan metode konvensional, dengan kelompok eksperimen yang diajar dengan menggunakan metode eksperimen. Selanjutnya kedua kelompok dievaluasi untuk melihat perubahan atau peningkatan yang terjadi terhadap hasil belajar setelah mendapat perlakuan dengan metode eksperimen dengan yang belum mendapat perlakuan. Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari suatu hubungan sebab akibat antara dua faktor atau lebih yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan menyisihkan faktor-faktor lain. Jadi metode eksperimen adalah metode yang sesuai untuk judul penelitian ini karena penelitian ini membandingkan dua variabel yaitu pembelajaran dengan metode eksperimen dan hasil belajar dalam pembelajaran IPA pokok bahasan sifat cahaya siswa kelas V SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga. 3.1.2. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Maret 2012 di SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012.

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1. 3.1.1. - UKSW

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. 3.1.1. - UKSW

25

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Setting Penelitian

3.1.1. Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen

(experimental research). Eksperimen adalah prosedur yang diatur dengan teliti di

mana faktor-faktor yang dipercaya mempengaruhi perilaku, dipelajari dengan cara

dimanipulasi dan semua faktor yang lain tetap sama (Santrock, 2009:24).

Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan

membandingkan antara kelompok kontrol, yaitu kelompok yang diajar dengan

menggunakan metode konvensional, dengan kelompok eksperimen yang diajar

dengan menggunakan metode eksperimen. Selanjutnya kedua kelompok

dievaluasi untuk melihat perubahan atau peningkatan yang terjadi terhadap hasil

belajar setelah mendapat perlakuan dengan metode eksperimen dengan yang

belum mendapat perlakuan.

Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari suatu hubungan sebab akibat

antara dua faktor atau lebih yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan

menyisihkan faktor-faktor lain. Jadi metode eksperimen adalah metode yang

sesuai untuk judul penelitian ini karena penelitian ini membandingkan dua

variabel yaitu pembelajaran dengan metode eksperimen dan hasil belajar dalam

pembelajaran IPA pokok bahasan sifat cahaya siswa kelas V SDN Sidorejo Lor 01

Salatiga.

3.1.2. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Maret 2012 di

SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. 3.1.1. - UKSW

26

Tabel 3.1

Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Tahapan Januari Februari Maret April

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

Perencanaan

dan persiapan

penelitian

Pelaksanaan

penelitian

Pengolahan

data hasil

penelitian

Uji coba instrumen tes dilakukan pada kelas uji coba yaitu kelas V SDN

Sidorejo Lor 05 Salatiga yang dilakukan pada tanggal 20 Februari 2012.

Pengujian soal pre-test dilakukan pada kelas V SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga

sebagai tempat penelitian dilakukan pada tanggal 25 Februari 2012. Pelaksanaan

penelitian pada kelompok kontrol dan eksperimen dilakukan pada hari yang sama

yaitu pertemuan pertama pada tanggal 27 Februari 2012, pertemuan kedua pada

tanggal 28 Februari 2012, dan pertemuan ketiga pada tanggal 1 Maret 2012.

Pelaksanaan post-test juga dilaksanakan pada hari yang sama yaitu pada tanggal 2

Maret 2012.

3.2. Variabel Penelitian

Santrock (2009:24) mengungkapkan eksperimen melibatkan paling tidak

satu variabel independen dan satu variabel dependen. Variabel independen (bebas)

adalah faktor yang dimanipulasi, eksperimental, dan berpengaruh. Variabel

dependen (terikat) adalah faktor yang diukur dalam sebuah eksperimen. Priyatno

(2010:3) menyatakan bahwa variabel dependen adalah variabel yang besarannya

memberi pengaruh pada variabel lain dan variabel independen adalah variabel

yang mendapat pengaruh dari variabel lain.

Kelompok eksperimen adalah kelompok yang pengalamannya

dimanipulasi. Kelompok kontrol adalah kelompok perbandingan yang

diperlakukan sama seperti kelompok eksperimen, kecuali untuk faktor yang

dimanipulasi. Kelompok kontrol berfungsi sebagai dasar yang bisa dibandingkan

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. 3.1.1. - UKSW

27

dengan dampak dari kondisi yang dimanipulasi. Dalam penelitian ini

menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

3.2.1. Variabel Bebas

Variabel bebas sering disebut dengan variabel independen yaitu variabel

yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependen (terikat) (Sugiono, 2010:61). Variabel bebas dilambangkan

dengan huruf X adalah metode eksperimen. Kriteria yang ditetapkan untuk

mengukur efektivitas penggunaan metode eksperimen apabila dalam KBM dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

3.2.2. Variabel Terikat

Variabel terikat sering disebut variabel dependen. Variabel terikat

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya

variabel bebas (Sugiono, 2010:61). Variabel terikat dilambangkan dengan huruf Y

yaitu hasil belajar dari aspek kognitif. Untuk mengukur variabel terikat digunakan

instrumen tes. Kriteria yang ditetapkan untuk mengukur efektivitas penggunaan

metode eksperimen dilihat pada hasil belajar siswa aspek kognitif yaitu:

1) Apabila nilai rata-rata hasil belajar IPA kelompok eksperimen lebih tinggi

dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar kelompok kontrol.

2) Apabila selisih nilai rata-rata hasil belajar IPA antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol minimal 5. Selisih nilai diperoleh

dengan cara mengurangkan nilai tertinggi dan nilai terendah post-test pada

kelompok eksperimen kemudian dibagi dengan 6 (Anastasi dan Urbina,

2007).

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2011:117) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Sedangkan sampel menurut Sugiyono (2010:118) “Sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.”

Sekolah yang dipilih untuk dilakukan penelitian ini adalah SDN Sidorejo

Lor 01 Salatiga yang berlokasi di Jalan Diponegoro No. 134 Salatiga. Dalam

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. 3.1.1. - UKSW

28

penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah siswa kelas V SDN

Sidorejo Lor 01 Salatiga dengan jumlah siswa sebanyak 51 anak. Kelompok

kontrol berjumlah 26 siswa yang terdiri dari 13 siswa perempuan dan 13 siswa

laki-laki dan kelompok eksperimen berjumlah 25 orang siswa yang terdiri dari 10

siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki.

Siswa kelas V di SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga ini terbiasa dengan metode

pembelajaran yang konvensional. Pembelajaran hanya terpusat pada guru dan

siswa hanya mendengarkan dan mengerjakan tugas yang diberikan guru. Hal ini

menyebabkan siswa terkadang kurang memberi perhatian pada materi yang

diajarkan karena mereka tidak ikut aktif selama proses belajar.

3.4. Desain Penelitian dan Prosedur Penelitian

3.4.1. Desain Penelitian

Bentuk desain eksperimen yang akan digunakan adalah Quasi

Experimental Design dengan bentuk Nonequivalent Control Group Design

(Sugiyono, 2009:116). Dalam desain ini terdapat kelompok eksperimen dan

kontrol, tetapi pengambilan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tersebut

tidak dilakukan secara random (Sugiyono, 2010:443). Dalam desain

Nonequivalent Control Group Design, kedua kelompok diberi pre-test untuk

mengetahui keadaan awal adakah perbedaan kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. Hasil pre-test yang baik bila nilai kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol tidak berbeda jauh secara signifikan. Berikut ini merupakan desain

Nonequivalent Control Group (Sugiyono, 2010:116):

Gambar 3.1 Nonequivalent Control Group Design

Keterangan:

O1 & O3 : Kedua kelompok diberi pre-test untuk mengetahui kemampuan

awal kelompok eksperimen dan kontrol

O1 X O2

........................................

O3 O4

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. 3.1.1. - UKSW

29

O1 : Nilai pre-test kelompok eksperimen untuk mengetahui pengetahuan

awal kelompok eksperimen

O2 : Nilai post-test kelompok eksperimen setelah mendapat perlakuan

menggunakan metode eksperimen

O3 : Nilai pre-test kelompok kontrol untuk mengetahui pengetahuan

awal kelompok kontrol

O4 : Nilai post-test kelompok kontrol setelah diajar dengan

menggunakan metode konvensional

X : Treatment (perlakuan). Kelompok atas sebagai kelompok

eksperimen diberi treatment yaitu dalam pembelajaran

menggunakan metode eksperimen, sedangkan kelompok kontrol

tidak diberi treatment.

3.4.2. Prosedur Penelitian

a. Tahap Persiapan

Pada tahap ini dilakukan beberapa tahapan untuk mempersiapkan

penelitian. Berikut adalah tahapannya:

1) Peneliti melakukan observasi di sekolah dengan mengumpulkan data-data

yang diperlukan.

2) Peneliti menentukan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

3) Peneliti membuat instrumen tes.

4) Mengujicobakan instrumen tes pada kelas uji coba yaitu di SDN Sidorejo

Lor 5 Salatiga. Instrumen tes uji coba tersebut akan digunakan sebagai tes

hasil belajar pada kelompok kontrol dan eksperimen.

5) Menganalisis data hasil uji coba instrumen tes untuk mengetahui validitas

dan reliabilitas instrumen tes.

6) Menentukan soal-soal yang memenuhi syarat.

7) Peneliti mengujikan soal pre-test pada siswa kelas V A dan V B SDN

Sidorejo Lor 01 Salatiga.

8) Menganalisis hasil pre-test siswa kelas V A dan V B SDN Sidorejo Lor 01

Salatiga untuk mengetahui bahwa kedua kelas tidak memiliki perbedaan

yang signifikan.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. 3.1.1. - UKSW

30

9) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

10) Mengkonsultasikan RPP pada dosen pembimbing dan guru kelas.

b. Tahap Pelaksanaan

Pada penelitian ini menggunakan dua kelas yang memiliki jumlah siswa

maupun hasil belajar siswa yang hampir sama. Kelompok pertama disebut

kelompok kontrol diampu oleh peneliti dengan menggunakan metode

pembelajaran konvensional atau tidak menggunakan metode eksperimen,

sedangkan kelompok kedua sebagai kelompok eksperimen diampu peneliti

dengan menggunakan metode eksperimen. Penelitian dilaksanakan dalam tiga kali

tatap muka dalam waktu satu minggu.

Desain perlakuan yang diterapkan pada kelompok kontrol adalah sebagai

berikut.

Gambar 3.2 Tahap-tahap Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Kontrol

Desain perlakuan yang diterapkan pada kelompok eksperimen adalah

sebagai berikut.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. 3.1.1. - UKSW

31

Gambar 3.3 Tahap-tahap Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Eksperimen

c. Tahap penyusunan

Yaitu tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti penyusunan

laporan serta persiapan ujian dan penyusunan skripsi serta persiapan ujian.

Variabel kontrol dan eksperimen sebelum penelitian perlu dilakukan usaha

penyetaraan yaitu mengontrol faktor-faktor pengganggu. Penelitian dapat

dilaksanakan apabila faktor-faktor yang perlu dikontrol telah ditetapkan dan

sejauh mungkin dilakukan pengendalian terhadap faktor-faktor tersebut. Faktor-

faktor pengganggu tersebut antara lain:

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. 3.1.1. - UKSW

32

1) Faktor guru: metode yang akan diujicobakan harus dipersiapkan secara

matang kemudian dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya dan hanya

dilakukan dengan satu guru baik untuk kelompok kontrol maupun

kelompok eksperimen.

2) Faktor jam pelajaran: suatu penelitian dapat dikotori oleh faktor waktu

pelajaran. Lamanya jam pelajaran sama yaitu dua jam pelajaran.

3) Faktor lingkungan: ruang kelas yang digunakan untuk eksperimen dipilih

sedemikian rupa sehingga gangguan-gangguan yang terjadi seperti

keributan dari kelas lain dapat diseimbangkan.

Setelah dilaksanakan proses pembelajaran dan tes, maka data yang

diperoleh dari hasil tes tersebut dianalisis untuk mengetahui perbedaan dari

kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen.

3.5. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.5.1. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

“Dalam teknik observasi peneliti mengadakan pengamatan dan pencatatan

terhadap yang sistematis objek yang diteliti” (Muhidin dan Abdurahman,

2007:19). Observasi digunakan untuk mengetahui apakah pembelajaran sesuai

dengan skenario atau tidak dan mengidentifikasi hambatan-hambatan dalam

pembelajaran. Metode observasi dilakukan untuk mengetahui tindakan pengajaran

berlangsung, kondisi, atau interaksi belajar mengajar. Selain itu ada catatan

informal, yaitu ”Pencatatan data yang dilakukan dalam observasi yang tidak

berstruktur, dan skala penilaian, yaitu pencatatan data dalam observasi berstruktur

di mana objek yang diamati dicatat menurut skala penilaian tertentu, serta

pencatatan dengan alat yang dapat dilakukan dengan alat tertentu seperti

fotografis” (Muhidin dan Abdurahman, 2007:20).

b. Tes Hasil Belajar

Tes merupakan sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban atau

sejumlah pertanyaan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan mengukur

tingkat kemampuan seseorang untuk mengungkap aspek tertentu dari orang yang

dikenai tes. Jenis tes yang digunakan adalah tes formatif berupa pilihan ganda

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. 3.1.1. - UKSW

33

yang terdiri dari pre-test dan post-test. Menurut Sanjaya (2010:246) tes formatif

dilakukan selama proses pembelajaran untuk melihat kemajuan belajar siswa. Pre-

test diberikan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan siswa mengenai materi

yang akan dipelajari sedangkan post-test merupakan tes yang digunakan untuk

mengukur apakah siswa telah menguasai kompetensi tertentu (Sanjaya,

2010:236). Metode tes digunakan untuk mendapatkan data besarnya hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPA pada pokok bahasan sifat-sifat cahaya antara siswa

yang diajar dengan menggunakan metode eksperimen dan metode konvensional.

c. Dokumentasi

“Metode dokumentasi merupakan salah satu cara untuk mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, agenda, dan

sebagainya” (Arikunto, 1998:236). Dokumentasi berupa foto untuk memberikan

gambaran secara lebih nyata mengenai suasana kelas selama proses pembelajaran

berlangsung.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dapat diuraikan dalam tabel

berikut:

Tabel 3.2

Teknik Pengumpulan Data

No. Data Alat Pengumpul

Data Keterangan

1. Pemahaman konsep

siswa

Tes pemahaman

konsep

Dilakukan di awal dengan

cara memberi soal pre-test

dan dilakukan pada akhir

pembelajaran dengan

memberikan soal post-test

2. Aktivitas guru dan siswa

dalam pembelajaran

Pedoman

observasi

Dilakukan pada saat

pembelajaran

3.5.2. Instrumen Pengumpulan Data

a. Instrumen Pengumpulan Data Variabel X (Penggunaan Metode

Eksperimen)

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar

observasi/pengamatan yang dilakukan pada saat pembelajaran dilakukan.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. 3.1.1. - UKSW

34

Observasi dilakukan untuk mengontrol proses pembelajaran agar sesuai dengan

kondisi yang diinginkan. Pengukuran hasil observasi dilakukan dengan

menggunakan skala Guttman yang akan mendapat jawaban tegas, yaitu ya dan

tidak. Menurut Sugiyono (2010:139) penelitian menggunakan skala Guttman

dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu

permasalahan yang ditanyakan. Dalam skala ini untuk jawaban ya diberi skor 1

dan jawaban tidak diberi skor 0.

Lembar observasi dapat dilihat pada lampiran 9 dan 10. Prosedur

pembuatan instrumen observasi tindakan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah

1) Menyusun format observasi

2) Menyusun kisi-kisi lembar observasi

3) Menyusun lembar observasi berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat

4) Prosedur pemberian skor berdasarkan kesesuaian kegiatan yang telah

dilakukan terhadap rencana pembelajaran yang telah dibuat.

a) Ya : 1

b) Tidak : 0

5) Kisi-kisi lembar observasi

Tabel 3.3

Kisi-kisi Lembar Observasi

No Aspek yang Diamati Nomor Soal

1. Menyiapkan kelas dan memberi motivasi 1, 2

2. Pengelolaan kelas 16, 17, 18, 19, 20

3. Penggunaan metode pembelajaran eksperimen 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,

12, 13, 14, 15, 21, 22

4. Pengambilan kesimpulan dan pemberian

evaluasi

23, 24, 25

b. Instrumen Pengumpulan Data Variabel Y (Hasil Belajar)

Instrumen pengumpulan data dengan metode tes. Tes diberikan dengan

tujuan untuk mengukur tingkat kemampuan siswa dan untuk mengetahui hasil

belajar siswa. Jenis tes yang digunakan berupa pilihan ganda. Soal tes hasil belajar

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. 3.1.1. - UKSW

35

dapat dilihat pada lampiran 6. Berikut tabel 3.4 merupakan kisi-kisi tes hasil

belajar:

Tabel 3.4

Kisi-kisi Tes Hasil Belajar

SK KD INDIKATOR BENTUK

SOAL

NO.

SOAL

6. Menerapkan

sifat-sifat

cahaya

melalui

kegiatan

membuat

suatu

karya/model

6.1.Mendeskripsikan

sifat-sifat cahaya - Memahami sifat-

sifat cahaya

Pilihan

Ganda

1, 3

- Membuktikan sifat

cahaya merambat

lurus dan menembus

benda bening

2, 4, 5,

6

- Mendeskripsikan

sifat-sifat cahaya

yang mengenai

cermin datar dan

cermin lengkung

(cembung atau

cekung)

7, 8, 9,

10, 11,

14

- Menunjukkan

contoh peristiwa

pembiasan cahaya

dalam kehidupan

sehari-hari melalui

percobaan

2, 13,

17

- Menunjukkan bukti

bahwa cahaya putih

terdiri dari berbagai

wana

16

- Memberikan contoh

peristiwa penguraian

cahaya dalam

kehidupan sehari-

hari.

19, 20

6.2.Membuat suatu

karya/model,

misalnya

periskop atau

lensa dari bahan

sederhana dengan

menerapkan sifat-

sifat cahaya

- Membuat karya

sederhana dengan

menerapkan sifat

cahaya

15, 18

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. 3.1.1. - UKSW

36

3.6. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini terdapat 2 macam uji statistik yang digunakan untuk

menganalisis data berdasarkan waktu pelaksanaannya yaitu uji persyaratan dan uji

hipotesis, uji persyaratan digolongkan menjadi dua yaitu untuk uji persyaratan

variabel X dan uji persyaratan untuk variabel Y, untuk lebih jelasnya, berikut

penjelasan untuk masing-masing perhitungan.

3.6.1. Uji persyaratan

Uji persyaratan dilakukan untuk menguji instrumen yang akan digunakan

dalam alat pengumpulan data dan syarat pengujian hipotesis. Instrumen yang

dimaksud meliputi lembar observasi tindakan dan soal.

a. Uji persyaratan variabel X (Penggunaan Metode Eksperimen)

Teknik analisis data pada variabel X adalah menggunakan teknik statistik

deskriptif di mana statistik ini berfungsi untuk menggambarkan, mendeskripsikan

objek yang diteliti.

b. Uji persyaratan untuk variabel Y (Hasil Belajar)

Uji persyaratan untuk variabel Y dilakukan untuk menguji instrumen soal

tes. Uji instrumen dilakukan setelah kisi-kisi dikembangkan menjadi bentuk soal.

1) Uji Validitas Instrumen

Priyatno (2010:14) mengatakan bahwa “Uji validitas adalah pengujian

yang dilakukan guna mengetahui seberapa cermat suatu instrumen dalam

mengukur apa yang ingin diukur.” Suatu instrumen pengukuran dikatakan valid

jika instrumen dapat mengukur sesuatu dengan tepat apa yang hendak diukur.

Arikunto menyatakan bahwa ada dua jenis validitas untuk instrumen penelitian:

Validitas logis merupakan validitas yang dinyatakan yang didasarkan pada

hasil penalaran yang telah dirancang dengan mengikuti teori dan ketentuan

yang ada. Jika sudah mengikuti pedoman yang ada maka secara logis

sudah valid dan tidak perlu diuji coba. Validitas empirik merupakan

validitas yang dinyatakan yang didasarkan pada hasil pengalaman. Syarat

instrumen dinyatakan valid jika sudah dibuktikan melalui sebuah uji coba.

(Arikunto dalam Muhidin dan Abdurahman, 2007:30)

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. 3.1.1. - UKSW

37

Langkah kerja untuk mengukur validitas instrumen (Muhidin dan

Abdurahman, 2007:31):

a) Menyebar instrumen yang akan diuji validitasnya

b) Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen

c) Memeriksa kelengkapan data

d) Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor yang diperoleh

e) Scoring item yang sudah terisi pada tabel pembantu

f) Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk tiap item dari

skor yang diperoleh

g) Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db)

h) Membuat kesimpulan dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai

tabel r. Jika nilai r hitung > nilai tabel r maka instrumen dinyatakan valid.

Langkah yang dilakukan untuk menguji validitas soal dengan

menggunakan SPSS for Windows version 17 adalah Analize-Scale-Reliability

Analysis kemudian untuk melihat hasilnya apakah item soal valid atau tidak, dapat

dilihat pada output hasil penghitungan, apabila nilai koefisien kurang dari r tabel

product moment maka item soal tersebut tidak valid dan tidak boleh digunakan.

Tabel 3.5

Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,199 Sangat rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat

0,80-1,000 Sangat kuat

Sumber: Sugiyono 2009: 257

2) Uji Reliabilitas Instrumen

“Uji reliabilitas yaitu untuk menguji konsistensi alat ukur, apakah hasilnya

tetap konsisten jika pengukuran diulang” (Priyatno, 2010:14). Suatu instrumen

pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat akurat.

Muhidin dan Abdurahman (2007:37) menyatakan:

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. 3.1.1. - UKSW

38

Uji reabilitas instrumen dilakukan untuk mengetahui konsistensi instrumen

sebagai alat ukur sehingga hasil pengukurannya dapat dipercaya. Hasil

pengukuran dapat dipercaya hanya bila di dalam beberapa kali

pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok yang homogen diperoleh

hasil yang relatif sama.

Langkah kerja untuk mengukur reliabilitas instrumen (Muhidin dan

Abdurahman, 2007:38)

a) Menyebar instrumen yang akan diuji reliabilitasnya

b) Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen

c) Memeriksa kelengkapan data

d) Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor yang diperoleh

e) Scoring item yang sudah terisi pada tabel pembantu

f) Menghitung nilai varians tiap item dan varians total

g) Menghitung nilai koefisien alfa

h) Membuat kesimpulan dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai

tabel r. Jika nilai r hitung > nilai tabel r maka instrumen dinyatakan

reliabel.

Reliabilitas suatu instrumen dapat dihitung menggunakan bantuan

Software SPSS 17 yaitu dengan cara Analyze-Scale-Reliability Analysis.

Tabel 3.6

Kriteria Reliabilitas

Koefisien alpha Reliabilitas

α < 0,7 Tidak dapat diterima

0,7 ≤ α ≤ 0,8 Dapat diterima

0,8 ≤ α ≤ 0,9 Reliabilitas bagus

α > 0,9 Reliabilitas memuaskan

3) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data yang dianalisis

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas perlu dilakukan karena jika data

tersebut normal maka data akan lebih mudah untuk dibandingkan, dihubungkan,

dan diramalkan. Uji normalitas data variabel yang akan digunakan adalah teknik

Kolmogorov-Smirnov. Uji normalitas dapat dihitung menggunakan bantuan SPSS

for windows version 17 yaitu Analyze-Descriptive Statistics-Explore-Masukkan

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. 3.1.1. - UKSW

39

Variabel pada Dependent List-Plots-Normality Plots With Tests-Continue-Ok

atau menggunakan Analyze-Non Parametric Test-One Sampel KS-Masukkan

Variabel Pada Jendela Variabel-Klik Normal Pada Test Distribution-Ok. Data

yang digunakan dalam analisis ini adalah nilai pre-test siswa pada pokok bahasan

sifat-sifat cahaya. Menurut Priyatno (2010:40) metode pengambilan keputusan

untuk uji normalitas yaitu jika signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi normal

dan jika signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

4) Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok

memiliki tingkat varians data yang sama atau tidak. Uji homogenitas

menggunakan analisis One Way ANOVA atau analisis varians satu jalur yang

digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata antara dua atau lebih kelompok data

yang independen. Pengujian homogenitas varians dapat menggunakan bantuan

SPSS for windows version 17 yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Analyze-Compare Means-Oneway Anova. Data yang digunakan dalam analisis

ini adalah nilai pre-test siswa pada pokok bahasan sifat-sifat cahaya. Menurut

Priyatno (2010:114) kriteria pengambilan keputusan untuk uji homogenitas yaitu

jika signifikansi > 0,05 maka data homogen. Jika signifikansi < 0,05 maka varians

kelompok data tidak homogen.

3.6.2. Uji Hipotesis

a. Teknik Analisis Data Variabel X (Penggunaan Metode Eksperimen)

Teknik analisis data pada variabel X adalah menggunakan teknik statistik

deskriptif di mana statistik ini berfungsi untuk menggambarkan, mendeskripsikan

objek yang diteliti. Sugiyono (2010:207). Tabel digunakan dalam menyajikan data

tentang peragaan dalam penyampaian materi pelajaran karena lebih mudah untuk

dibaca dan dipahami. Teknik analisis ini dapat mendeskripsikan penggunaan

metode eksperimen yang dilakukan oleh peneliti apakah sudah sesuai dengan

prinsip penggunaan metode eksperimen. Data ini bersumber dari lembar observasi

yang diisi oleh observer.

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. 3.1.1. - UKSW

40

b. Teknik Analisis Data Variabel Y (Hasil Belajar)

Uji hipotesis dengan uji perbedaan dua rata-rata dilakukan untuk

mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata (mean) antara kelompok kontrol

dan kelompok eksperimen secara signifikan setelah diberi perlakuan penggunaan

metode eksperimen. Uji perbedaan dua rata-rata dilakukan pada nilai tes dari

kelompok eksperimen dan kontrol. Uji hipotesis dilakukan setelah terkumpul data

dari nilai tes pada masing-masing kelompok, yang telah dilakukan uji prasyarat,

adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:

H0 : Rata-rata nilai kelompok eksperimen = Rata-rata nilai kelompok kontrol

artinya bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap rata-rata

hasil belajar siswa yang menggunakan metode eksperimen dengan siswa

yang menggunakan pembelajaran konvensional.

H1 : Nilai rata-rata eksperimen > Nilai rata-rata kontrol

artinya bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap rata-rata hasil

belajar siswa yang menggunakan metode eksperimen dengan siswa yang

menggunakan pembelajaran konvensional.

Jika data yang diperoleh terdistribusi normal dan homogen, maka

pengujian menggunakan uji statistik parametik, yaitu menggunakan uji t atau

Independent Sampels T Test. Menurut Priyatno (2010:99) cara menganalisa hasil

output pada Independent Sampels T Test adalah sebagai berikut:

1. Pengujian dilakukan sebelum analisis Independent Sampels T Test yaitu uji

asumsi varians (uji Levene‟s) yaitu untuk mengetahui apakah varians sama

atau berbeda, jika varians sama maka uji t menggunakan Equal Variance

Assumed (diasumsikan varians sama) dan jika varians berbeda

menggunakan Equal Variance Not Assumed (diasumsikan varians

berbeda). Jika signifikansi > 0,05, maka memiliki varians yang sama. Jika

signifikansi < 0,05 maka memiliki varians yang berbeda.

2. Melihat tabel Independent Sampels T Test pada t-test for Equality of

Means pada sig (2-tailed), jika signifikansi > 0,05, maka tidak ada

perbedaan. Jika signifikansi < 0,05 maka terdapat perbedaan.