BAB III METODE PENELITIAN 3 -...

16
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) jenis kolaboratif yang akan digunakan peneliti. PTK kolaboratif yaitu kerjasama yang dilakukan antara peneliti dengan guru kelas, ide berasal dari peneliti dan yang melakukan tindakan adalah guru kelas. Adapun sebelum kegiatan dilaksanakan terlebih dahulu meliputi kegiatan sebagai berikut (Kurt Lewin, 1990) yaitu: Perencanaan, Tindakan, Pengamatan (observasi), Refleksi. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelas IV SD Negeri Kutowinangun 07 Salatiga, Jl. Siti Projo Nanggulan Telp. 0298-312829 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Waktu penelitian ini adalah pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Kegiatan ini dilaksanakan 2 siklus, siklis I dengan 3x pertemuan dan siklus II 3x pertemuan. 3.3 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 07 Salatiga Semester II tahun ajaran 2014/2015 dengan jumlah 18 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. 3.4 Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2010:2), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Penelitian tindakan kelas di kelas 5 SD Negeri Kutowinangun 07 Salatiga pada mata pelajaran IPA terdapat dua variabel yang terdiri dari

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3 -...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16720/3/T1_292011220_BAB...belajar siswa dalam penelitian ini merupakan besarnya skor yang

24

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) jenis

kolaboratif yang akan digunakan peneliti. PTK kolaboratif yaitu kerjasama

yang dilakukan antara peneliti dengan guru kelas, ide berasal dari peneliti

dan yang melakukan tindakan adalah guru kelas. Adapun sebelum

kegiatan dilaksanakan terlebih dahulu meliputi kegiatan sebagai berikut

(Kurt Lewin, 1990) yaitu: “Perencanaan, Tindakan, Pengamatan

(observasi), Refleksi”.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelas IV SD Negeri Kutowinangun 07

Salatiga, Jl. Siti Projo Nanggulan Telp. 0298-312829 Kecamatan Tingkir

Kota Salatiga. Waktu penelitian ini adalah pada semester genap tahun

pelajaran 2014/2015. Kegiatan ini dilaksanakan 2 siklus, siklis I dengan 3x

pertemuan dan siklus II 3x pertemuan.

3.3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas V SD Negeri

Kutowinangun 07 Salatiga Semester II tahun ajaran 2014/2015 dengan

jumlah 18 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.

3.4 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2010:2), variabel penelitian pada dasarnya

adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulannya.

Penelitian tindakan kelas di kelas 5 SD Negeri Kutowinangun 07

Salatiga pada mata pelajaran IPA terdapat dua variabel yang terdiri dari

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16720/3/T1_292011220_BAB...belajar siswa dalam penelitian ini merupakan besarnya skor yang

25

variabel terikat dan variabel bebas. Variabel bebas atau independen (X)

merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahan atau timbulnya variabel terikat/dependen (Sugiyono, 2010:4).

Dalam penelitian ini, variabel bebasnya adalah model Scramble.

Variabel terikat atau dependen (Y) merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas

(Sugiyono, 2010:4). Variabel dependen atau variabel terikat dalam

penelitian ini adalah hasil belajar IPA tentang Sifat-Sifat Cahaya. Hasil

belajar siswa dalam penelitian ini merupakan besarnya skor yang

diperoleh dari skor tes (tes formatif) dan non tes yaitu observasi partisipasi

siswa dalam proses diskusi ketika proses pembelajaran. Pembelajaran

dikatakan efektif jika pembelajaran tersebut mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Hal itu dapat dicapai dengan cara membandingkan antar

kondisi yang dicapai dengan apa yang diharapkan. Secara teknis wujud

keefektifan pembelajaran dapat diukur dari hasil belajar siswa.

3.5 Rencana dan Prosedur Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk kelas V

SD Negeri Kutowinagun 07 Kecamatan Tingkir Salatiga. Ada 2 siklus

pada penelitian ini. Siklus I, 2 kali pertemuan dengan alikasi waktu 2 x 35

menit dan siklus II, 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit,

dengan menggunakan teknik scramble. Dengan menggunakan model

spiral (model Kemmis, S dan Mc Taggart, R) yaitu dimulai dengan

perencanaan, pelaksanaan dan observasi dan diakhiri dengan refleksi.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16720/3/T1_292011220_BAB...belajar siswa dalam penelitian ini merupakan besarnya skor yang

26

Gambar 3 Tahap Kegiatan Penelitian

Siklus I

a. Perencanaan (planning)

Sebelum melaksanakan tindakan maka peneliti perlu persiapan.

Kegiatan penelitian pada tahap ini adalah sebagai berikut:

Penyusunan RPP dengan model scramble dalam PTK.

Penyususnan lembar masalah atau lembar kerja siswa sesuai

dengan indikator pembelajaran yang ingin dicapai.

Menyiapkan alat peraga yang diperlukan berupa contoh gambar,

kartu soal dan kartu nama benda.

Membuat soal tes yang akan diadakan untuk mengetahui hasil

pembelajaran siswa.

Membentuk kelompok baik dari segi kemampuan akademis, jenis

kelamin, maupun etnis.

Memberikan penjelasan pada siswa mengenai teknik pelaksanaan

model pembelajaran yang akan dilaksanakan.

b. Tindakan (action)

Perencanaan

SIKLUS I

Perencanaan

SIKLUS II

Refleksi Pelaksanaan dan

pengamatan

Refleksi Pelaksanaan dan

pengamatan

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16720/3/T1_292011220_BAB...belajar siswa dalam penelitian ini merupakan besarnya skor yang

27

Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pembelajaran

yang telah dibuat. Dalam pelaksanaan penelitian guru menjadi

fasilitator selama pembelajaran, siswa dibimbing untuk belajar IPA

dengan model scramble. Adapun langkah-langkah yang dilakukan

adalah sebagai berikut:

Buatlah pertanyaan yang sesuai dengan kompetensi yang ingin

dicapai.

Buatlah jawaban yang diacak hurufnya.

Langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut:

Guru menyajikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai.

Guru membagikan lembar kerja sesuai contoh.

Susunlah huruf-huruf pada kolom B sehingga merupakan kata

kunci (jawaban) dari pertanyaan pada kolom A.

c. Pengamatan (observation)

Peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran dan perhatian

dipusatkan pada kegiatan guru dalam menerapkan model scramble.

d. Refleksi (reflection)

Proses pembelajaran dengan menerapkan teknik scramble,

maka akan dilakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses

pembelajaran yang telah berlangsung, untuk mengetahui kelebihan dan

kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran siklus I. Kegiatan

refleksi tersebut dapat diketahui dengan adanya hal-hal yang perlu

diperbaiki guna untuk persiapan pembelajaran pada siklus II.

Siklus II

Data yang telah diperoleh dalam siklus I diidentifikasi dan hasil

dari observasi pada siklus I dijadikan pedoman agar lebih baik lagi di

siklus II.

a. Perencanaan (planning) persiapan peneliti dalam PTK meliputi:

membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Menyiapkan alat peraga berupa gambar, kartu soal dan kartu nama

benda.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16720/3/T1_292011220_BAB...belajar siswa dalam penelitian ini merupakan besarnya skor yang

28

Membuat lembar kerja siswa.

Membuat lembar soal evaluasi, kunci jawaban soal dan skor nilai.

Mempersiapkan lembar daftar nilai.

b. Kegiatan (action)

Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alat peraga dan

RPP yang telah dibuat yang meliputi kegiatan awal apersepsi,

kegiatan inti, dan kegiatan penutup dilanjut dengan evaluasi.

Siswa mengerjakan lembar kerja secara berkelompok, kemudian

perwakilan dari kelompok diminta untuk maju kedepan

mempresentasikan hasil kerja kelompok masing-masing didepan

kelas.

Guru menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.

c. Pengamatan (observation)

Melakukan observasi sesuai dengan format yang disiapkan.

Menilai hasil tindakan sesuai dengan format yang sudah

dikembangkan.

d. Refleksi (reflection)

Pengelolaan data diperlukan beberapa temuan baik kelemahan dan

kelebihan pada saat peneliti melaksanakan kegiatan penelitian yaitu

pada waktu mengajar disiklus II sangat penting agar bisa menjadi

motivasi bagi peneliti lebih baik lagi kedepannya.

3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling

strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah

mendapatkan data yang bisa diukur dan diuji kebenarannya. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan

mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Teknik

dalam pengumpulan data pada Penelitian Tindakan Kelas ini meliputi

teknik observasi, tes dan dokumentasi.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16720/3/T1_292011220_BAB...belajar siswa dalam penelitian ini merupakan besarnya skor yang

29

a. Observasi

Menurut Arikunto (2006:229) dalam menggunakan metode

observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan

format pengamatan sebagai instrument. Format yang disusun berisi

item – item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan

terjadi. Teknik observasi digunakan untuk mengetahui tingkat

perkembangan guru dan siswa dalam mata pelajaran IPA tentang

sumber daya alam dengan model Scramble. Observer melakukan

pengamatan pada setiap pertemuan. Melalui pengamatan tersebut

observer mampu mengetahui bagaimana sikap anak dalam

pembelajaran dan guru dalam mengajar.

Observasi ini merupakan salah satu cara untuk menganalisis

dan mengadakan pencatatan secara sistematis untuk melihat serta

mengamati secara langsung tingkah laku baik individu maupun

kelompok. Observasi dilakukan dikelas V SDN Kutowinangun 07

Salatiga.

Kisi-kisi lembar observasi siswa adalah suatu pengamatan dan

pencatatan secara sistematik yang tampak pada objek penelitian. Data

yang diperoleh dari hasil observasi ini untuk mengetahui penggunaan

model scramble. Kisi-kisi obsevasi dapat dilihat pada tabel 2 dibawah

ini.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16720/3/T1_292011220_BAB...belajar siswa dalam penelitian ini merupakan besarnya skor yang

30

Tabel 2

Kisi-kisi Lembar Observasi Guru

No. Aspek dan Indikator Item

1. Pra Pembelajaran

Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran

Memeriksa kesiapan siswa

1

2

2. Kegiatan Awal

Melakukan kegiatan apersepsi

Menyampaikan tujuan pembelajaran

3

4

3. Kegiatan Inti

Guru menayangkan video untuk pengantar

pemberian masalah pada siswa

Guru mengajukan permasalahan yang berkaitan

dengan materi

Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok

Guru meminta siswa untuk berdiskusi

menyelesaikan permasalahan

Guru membimbing siswa saat proses diskusi

Guru meminta perwakilan dari kelompok maju

mempresentasikan hasil diskusi

Guru meminta kelompok yang tidak maju ke

depan untuk menanggapi apabila ada perbedaan

5

6

7

8

9

10

11

4. Kegiatan Akhir

Guru membimbing siswa membuat kesimpulan

Melakukan refleksi pembelajaran dengan

melibatkan siswa

Membuat rangkuman melibatkan siswa

Melakukan kegiatan evaluasi pada siswa

12

13

14

15

5. Pemanfaatan Sumber Belajar/Media

Menggunakan media secara efektif dan efisien

Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

16

17

6. Penilaian Proses dan Hasil

Guru melaksanakan pembelajaran secara runtut

Guru menguasai kelas

Guru menilai hasil evaluasi pembelajaran

18

19

20

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16720/3/T1_292011220_BAB...belajar siswa dalam penelitian ini merupakan besarnya skor yang

31

Aspek pelaksanaan model Scramble dilembar observasi guru

akan dijabarkan dengan perincian pra pembelajaran sebanyak 2 item,

kegiatan awal sebanyak 2 item, kegiatan inti sebanyak 7 item, kegiatan

akhir 4 item, pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran

sebanyak 2 item, dan penilaian proses dan hasil 3 item. Sehingga

jumlah keseluruhan item penilaian pada lembar aktivitas guru

sebanyak 20 item.

Adapun lembar pengamatan yang disediakan agar dapat

memudahkan observer dalam melakukan pengamatan terhadap kinerja

siswa selama mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan

model Scramble dapat dilihat dalam tabel 3 berikut.

Tabel 3

Kisi-kisi Lembar Observasi Kinerja Siswa

No. Aspek dan Indikator Item

1. Pra Pembelajaran

Siswa beserta guru melaksanakan berdo’a sebelum

memulai pembelajaran

Mempersiapkan perlengkapan belajar

1

2

2. Kegiatan Awal

Menjawab apersepsi dari guru

Memperhatikan guru ketika menjelaskan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

3

4

3. Kegiatan Inti

Siswa memperhatikan tayangan video sebagai

pengantar pemberian suatu permasalahan dalam

pembelajaran

Siswa mendengarkan penjelasan guru dari

permasalahan materi yang berkaitan pada

penayangan video

Siswa mengidentifikasi masalah sesuai bimbingan

guru

Siswa membentuk kelompok diskusi

Siswa beserta kelompok berdiskusi dalam

mengidentifikasi permasalahan yang diberikan oleh

guru

5

6

7

8

9

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16720/3/T1_292011220_BAB...belajar siswa dalam penelitian ini merupakan besarnya skor yang

32

Siswa dari perwakilan kelompok mempresentasikan

hasil diskusi

Siswa atau kelompok lain menanggapi apabila ada

perbedaan

Siswa membuat kesimpulan dari kegiatan diskusi

dengan kelompoknya

Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang

ulasan materi pembelajaran

Siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran

Siswa aktif mencatat berbagai penjelasan yang

diberikan oleh guru

Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

diberikan guru

10

11

12

13

14

15

16

4. Penutup

Melakukan refleksi pembelajaran beserta guru

Menyusun rangkuman

Melaksanakan kegiatan evaluasi

Do’a penutup untuk mengakhiri pembelajaran

17

18

19

20

Lembar observasi kinerja siswa terdapat kriteria penilaian

dengan jumlah keseluruhan 20 item. Pada saat pra pembelajaran

terdapat kriteria penilaian sebanyak 2 item, kemudian pada saat

kegiatan awal terdapat kriteria penilaian sebanyak 2 item, pada

kegiatan inti sebanyak 12 item, dan pada kegiatan penutup terdapat

kriteria penilaian sebanyak 4 item.

Untuk mengetahui berhasil dan tidaknya guru dan siswa dalam

menerapkan model pembelajaran Scramble skala yang digunakan

adalah skala Likert (Sugiyono, 2010:139) dengan perincian:

Keterangan:

1. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh siswa dalam kategori

sangat tidak baik.

2. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh siswa dalam kategori

kurang baik.

3. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh siswa dalam kategori

cukup baik.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16720/3/T1_292011220_BAB...belajar siswa dalam penelitian ini merupakan besarnya skor yang

33

4. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh siswa dalam kategori baik.

5. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh siswa dalam kategori

sangat baik.

Menurut Tampubolon (2014:246) pedoman penilaian dapat

menggunakan tabel konversi sebagai berikut:

Tabel 4

Konversi Nilai

Interval nilai Kategori Makna

81 – 100 A Sangat Baik

61 – 80 B Baik

41 – 60 C Cukup Baik

21 – 40 D Kurang Baik

0 – 20 E Sangat Tidak Baik

Nilai Rata-rata =

b. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain

yang digunakan, untuk mengukur keterampilan, pengetahuan

intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau

kelompok (Arikunto, 2006:150). Tes ini digunakan untuk mengukur

pemahaman siswa terhadap materi IPA tentang Sifat-Sifat Cahaya. Tes

yang digunakan dalam penelitian ini yakni posttest. Posttest digunakan

mengukur kemampuan siswa setelah diberi pembelajaran IPA tentang

Sifat-Sifat Cahaya menggunakan model Scramble.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16720/3/T1_292011220_BAB...belajar siswa dalam penelitian ini merupakan besarnya skor yang

34

Tabel 5

Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I dan Siklus II

Nama : Sekolah Dasar

Mata Pelajaran : Ilmu Pegetahuan Alam

Kelas/Semester : V/II (genap)

Standar Kompetensi : Menerapkan sifat-sifat cahaya melaui

kegiatan membuat suatu karya/model.

Kompetensi Dasar

(KD) Indikator

Item soal

Soal nomor

Siklus I

6.1 Mendeskripsikan

sifat-sifat cahaya.

Menyebutkan sumber-

sumber cahaya di

lingkungan sekitar.

4, 11, 15, 21

Mendeskripsikan sifat-sifat

cahaya dalam kehidupan

sehari-hari.

1, 10, 14, 22

Menunjukan bahwa cahaya

dapat merambat lurus.

12, 13, 16

Membedakan benda yang

dapat ditembus oleh cahaya

dan benda yang tidak dapat

ditembus oleh cahaya.

20, 5, 6, 23

Menjelaskan peristiwa

pemantulan cahaya dalam

kehidupan sehari-hari.

9, 18, 19, 25

Mengenal jenis-jenis

cermin serta membedakan

sifat bayangan dari masing-

masing cermin pada

peristiwa pemantulan

3, 7, 8, 17,

24

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16720/3/T1_292011220_BAB...belajar siswa dalam penelitian ini merupakan besarnya skor yang

35

cahaya.

Siklus II

6.2 Membuat suatu

karya/model, misal

periskop atau lensa

dari bahan-bahan

sederhana dengan

menerapkan sifat-

sifat cahaya.

Menjelaskan peristiwa

pembiasan cahaya dan

akibat dari pembiasan

cahaya dalam kehidupan

sehari-hari.

1, 2, 4, 5, 6,

7, 8, 9, 13,

10, 16, 25

Menunjukan buktu bahwa

cahaya putih terdiri dari

berbagai warna.

3, 11, 12,

14, 15, 21,

24

Membuat periskop melalui

percobaan sederhana.

17, 18, 20,

22, 23

c. Dokumentasi

Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian. Dokumentasi yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah hasil belajar, hasil observasi, hasil refleksi, foto-foto kegiatan

saat uji validitas soal, foto-foto saat subyek diberikan perlakuan

dengan menerapkan model scramble.

3.7 Uji Coba Instrumen penilaian

a. Uji Validitas Instrumen

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument

tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur

(Sugiyono, 2009:121). Uji validitas dilakukan oleh bantuan SPSS 20,0.

Tingkat validitas suatu instrumen dapat diketahui dengan cara

mengkorelasikan setiap skor pada butir instrumen dengan total skor

setelah dikurangi skor butirnya sendiri (correted item to total

correlation).

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16720/3/T1_292011220_BAB...belajar siswa dalam penelitian ini merupakan besarnya skor yang

36

b. Hasil Uji Validitas Tes

Menurut Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono, 2009: 351),

instrumen dikatakan valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan

untuk mengukur apa yang hendak diukur. Tingkat validitas suatu

instrumen dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan setiap skor

pada butir instrumen dengan total skor dikurangi skor butirnya sendiri

(correted item to total correlation).

r < 0,20 : Tidak ada validitas

0,20 ≤ r < 0,40 : Validitas rendah

0,40 ≤ r < 0,60 : Validitas sedang

0,60 ≤ r < 0,80 : Validitas tinggi

0,80 ≤ r < 1,00 : Validitas sempurna

Instrumen tes berupa butir soal pada siklus I dan siklus II yang

akan diberikan pada siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 07

Salatiga sebelumnya dilakukan uji validitas kepada siswa Kelas VI SD

Negeri Kutowinangun 07 Salatiga. Setelah dilakukan uji validitas

instrumen dengan bantuan SPSS 20,0. Pada siklus I, dari 25 butir soal

pilihan ganda diperoleh hasil butir soal yang valid sebanyak 20 dan

butir soal yang tidak valid sebanyak 5 item. Dari 20 item soal yang

valid, akan digunakan dalam instrumen penelitian pada siklus I. Soal

pada siklus II dengan 25 butir soal pilihan ganda, setelah dilakukan

perhitungan uji validitas dengan bantuan SPSS 20,0 diperoleh hasil

butir soal yang valid sebanyak 20 dan butir soal yang tidak valid

sebanyak 5 item. Dari 20 item soal yang valid, sebanyak 20 item soal

akan digunakan dalam instrumen penelitian siklus II.

c. Hasil Uji Reabilitas Tes

Suatu tes dikatakan reliabel apabila soal-soal tersebut

menunjukkan hasil-hasil yang mantap. Antara validitas dengan

reliabelnya suatu soal berhubungan erat, yaitu untuk memenuhi syarat

reliabilitas, suatu soal harus valid dulu. Untuk menguji reliabilitas

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16720/3/T1_292011220_BAB...belajar siswa dalam penelitian ini merupakan besarnya skor yang

37

instrumen dilakukan analisis factorial dengan konstruk satu faktor

untuk setiap perangkat dengan merujuk teori koefisien reliabilitas

alpha dari Cronbach. Menurut Sekaran (Priyanto, 2010:98) kriteria

untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen sebagai berikut:

a ≤ 0,7 : Tidak dapat diterima

a 0,7 < a ≤ 0,8 : Dapat diterima

a 0,8 < a ≤ 0,9 : Reliabilitas bagus

a > 0,9 : Reliabilitas memuaskan

Pengujian reabilitas tes menggunakan cronbach alpha untuk

menunjukan sejauh mana soal tes dapat dipercaya untuk mengukur

suatu objek, koefisien alpha semakin mendekati 1 berarti butir-butir

pertanyaan dalam koefisien semakin reliabel. Hasil uji reabilitas tes

dari 20 item soal adalah sebagai berikut.

Tabel 6

Hasil Uji Instrument Tes Siklus I

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.821 20

Untuk reabilitas diperoleh angka koefisien alpha .856 yang artinya

instrumen memiliki tingkat reabilitas bagus. Dengan demikian

instrumen tes yang penulis susun dapat dipergunakan dalam penelitian

ini pada siklus I.

Tabel 7

Hasil Uji Instrument Tes Siklus II

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.838 25

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16720/3/T1_292011220_BAB...belajar siswa dalam penelitian ini merupakan besarnya skor yang

38

Untuk reabilitas diperoleh angka koefisien alpa .883 yang artinya

instrumen memiliki tingkat reabilitas bagus. Dengan demikian

instrumen tes yang penulis susun dapat dipergunakan dalam penelitian

ini pada siklus II.

3.8 Analisis Taraf Kesukaran Item Instrumen

Nana Sudjana (2014:137) menganalisis tingkat kesukaran soal

artinya mengkaji soal-soal tes dari segi kesulitannya sehingga dapat

diperoleh saol-soal mana yang termasuk mudah, sedang, dan sukar. Cara

melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

I = indeks kesulitan untuk setiap butir soal.

B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal.

N = banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang

dimaksudkan.

Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang

diperoleh, maka semakin sulit soal tersebut. Sebaliknya, semakin besar

indeks yang diperoleh, semakin mudah soal tersebut. Kriteria indeks

kesulitan soal adalah sebagai berikut:

0 - 0,30 = soal kategori sukar.

0,31 - 0,70 = soal kategori sedang.

0,71 - 1,00 = soal kategori mudah.

Uji Tingkat kesukaran dilakukan setelah instrumen dilakukan uji

validitas dan uji reliabilitas diambil 20 butir soal pilihan ganda pada siklus

I serta pada siklus II diambil 20 butir soal pilihan ganda. Untuk hasil akhir

pada uji tingkat kesukaran instrumen tes siklus I didapat hasil pada butir

I =

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16720/3/T1_292011220_BAB...belajar siswa dalam penelitian ini merupakan besarnya skor yang

39

soal pilihan ganda dengan tingkat kesukaran mudah sebanyak 9 butir,

tingkat kesukaran sedang sebanyak 10 butir dan pada tingkatan kesukaran

sukar sebanyak 1 butir. Pada soal siklus II didapat hasil pada butir soal

pilihan ganda dengan tingkat kesukaran mudah sebanyak 3 butir, tingkat

kesukaran sedang sebanyak 15 butir, dan pada tingkatan kesukaran sukar

sebanyak 2 butir.

3.9 Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut:

Data kuantitatif berupa hasil belajar yang dianalisis dengan teknik analisis

deskriftif untuk menemukan rata-rata. Penyajian data kuantitatif

dipaparkan dalam bentuk presentase, menggunakan rumus sebagai berikut:

Presentase =

x 100%

Dikatakan tuntas belajar secara klasikal jika 80% populasi kelas telah

tuntas belajar.