SKOR Edisi 023

24

Transcript of SKOR Edisi 023

Page 1: SKOR Edisi 023
Page 2: SKOR Edisi 023
Page 3: SKOR Edisi 023

SUSUNANREDAKSI

03Edisi ke-23/Tahun III/20 Juli - 15 Agust 2014 www.skornews.com

DKI: Nur Ashari¦Dg. Ratis¦Torman¦Widiawati¦Amelion K.¦Ahmad Masjudin, SH¦Gilang¦Edi Iswadi Ende¦Herman Adiardhana, SE¦Irwan K. ¦H. Toto Sudiarto,SHJawa Timur: Agus Budianto¦Adien¦Wito¦Sunaryo¦Yudi. Jawa Barat: Yandi Arifiandi¦Sigit Hermawan. Bekasi:Saskia¦Erwin Bogor: Yakub¦Jajang¦Yadi. Sukabumi/Pelabuhan Ratu: Endang Raes¦Dicky. Jawa Tengah: Khartika Dwi Chandra Dioko¦A Zamroni¦Ridhol Maulana (Tegal)¦Budi S (Brebes) Sumatera Utara: Tegar Sitorus¦Maxi. Riau: Rahman Sumsel: Alex Kosasi¦Suhendry Zulkarnaen¦ M. Rizky Jambi: Agusman Batam: Yusuf¦Dian.Sulsel/Sulteng: Sudirman Umar¦Ashal Amin¦Heriyanto,SE¦jasman¦cemmang Sulawesi Barat: H. Hasan, SH (Kepala Perwakilan)¦Abdullah¦Dewan Lembah¦Andy "S"¦Asriadi. Sulawesi Utara/Gorontalo: Hais Eki (Koordinator Wilayah)¦Arham Licin¦Maxi Bangun.Sulawesi Tenggara: Abdul Rahim (Kepala Biro)¦Asdar (Korlip)¦Masjidin¦Suparman¦Syarifuddin¦M.Bahris¦M. Rizal.¦Yulin Antonie¦Azhar¦Andi Baso, SH.Kalimantan Timur: Idris¦Widya. Kalimantan Barat: Samsul¦Herman¦Indri¦Suryadi. Maluku/Maluku Utara: Zakarias Waatwahan¦Mario M. Siwtiory.Papua Barat: Danny Leonard Lotulung¦Soleman Mate¦Zaidi Rafideso¦Adelina Kondologit¦Selvina Sawor. Papua: Decky¦Hasanuddin.

Pelindung/Penasehat:Mayjen (Purn) Salim S. Mengga

Pembina:H. Syahrir Hamdani

H. Thamrin P.Abd Kadir

Abdi Hadiansyah

Dewan redaksi :Arman B.

RD. DarwisNoehroji

Pemimpin Umum/RedaksiRD. Darwis, S.Par, SHI

Wakil Pemimpin Umum/Pemimpin Perusahaan:

Arman B, SS

Pemimpin Produksi:Noehroji

Redaktur Eksekutif:Iskandar Sulthoni

Redaktur:Zulkifli Sunusi, S.Ip

Zubair, S.Ag

Sekertaris:Yudi Kerta

Design Grafis:Romi Prasetia

Staf Redaksi:Hari Setiawan, M. Alfi Yasin

Haryadi, Abdullah GYusuf Dj

Bendahara:Sri Winingsih

Tata Usaha:Taswin

Marketing:ADI

Photografer/Sirkulasi: Joko Kartono

Penasehat Hukum:DR. H. Eggi Sudjana, SH. M.Si

Abdi Segara, SH. MHAndi Azis Maskur, SH

Alamat Redaksi/Tata Usaha:Jl. SMA 14 No. 16B Cawang

Jakarta TimurKomp. Afi Bekasi, Jawa Barat

Telp: (021) 2409 5520Bank BRI: 6169.01006897.536An. Sri Winingsih (Bendahara)

Mandiri: 1240004590361 An. ArmanBCA: 0844372503 An. Arman

(Pimpinan Perusahaan)Mobile: 0853 1116 6156

email: [email protected]: www.skornews.com

Penerbit:PT Sulawesi Utama Persada

Notaris, Harapan Kanna, SH. M.KnSK Menkumham;

Nomor: AHU-23232.AH.01.01.Tahun 2013

Percetakan :CV Surya Djaya

Jl Bungur Besar 139-A, Jakarta Pusat

akna berpuasa di bulan suci Rama-dhan sebulan penuh pada hakekat-nya adalah menahan diri dari hawa nafsu. Puasa kali ini hadir di ten-gah kondisi bangsa yang sedang

menghadapi situasi politik yang sedikit memanas dengan siaga keamanan yang super ketat.

Sementara itu, Negara tercinta ini juga belum sembuh dari krisis kejujuran akut di semua lini, baik Eksekutif, Legislatif maupun Yudikatif. Se-moga momentum Puasa ini dapat mengantarkan manusia pada derajat takwa yang sebenarnya sekaligus momentum mengubur mental korupsi, amin...

Bulan suci Ramadhan yang akan ditutup dengan Idul Fitri, sebaiknya digunakan sebagai "perang suci" melawan mental korupsi karena perilaku ko-rupsi sesungguhnya telah membawa dampak yang sangat "dahsyat" pada kehidupan bangsa ini.

Salah satu hikmah puasa adalah meningkat-kan takwa yang dipastikan mampu menahan diri dari berbagai godaan, diharapkan para koruptor tidak hanya berhenti melakukan korupsi pada bu-lan puasa saja akan tetapi juga diimplementasi-kan setalah puasa berlalu menjadi pribadi yang berkarakter.

Pada hakikatnya puasa bukan terletak pada me-nahan haus dan lapar, tetapi pada kemampuan un-

tuk mentransendensikan puasa agar menjadi umat yang bertakwa dalam arti yang sesungguhnya, yaitu komitmen hidup untuk selalu memperjuangkan ke-benaran, kejujuran, dan nilai-nilai keadilan. (dikutif dari buku Inspiring Ramadhan)

Firman Allah SWT. “Berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya.” Momentum puasa mer-upakan saat yang tepat untuk menyehatkan men-tal kita jika dilakukan dengan benar sesuai ajaran agama. Mari kita tumbuhkan kembali kesadaran, kecerdasan spiritual dan moral keagamaan.

Kami atas nama Pimpinan, Wartawan dan segenap jajaran

Staff Redaksi Tabloid SKORmenghaturkan

"Minal Aidin Wal Faizin" MOHON MA'AF LAHIR DAN BATHIN

Terhitung mulai Tanggal 01 Agustus 2014, Wartawan Tabloid SKOR yang SAH menggunakan Id Card Tampilan Baru yang dilengkapi QR Code. Segala tindakan pemegang Id Card desain lama yang mengatasnamakan Tabloid SKOR bukan tanggungjawab Redaksi.

Tam

pila

nD

esig

n Id

Car

dYa

ng B

aru

Page 4: SKOR Edisi 023

04Edisi ke-23/Tahun III/20 Juli - 15 Agust 2014

SKOR, JakartaPusat Kerjasama Luar

Negeri (KLN) Kementerian Pertanian pada tahun 2013 mengadakan 85

unit hand tractor untuk di distribusikan ke 9 negara

sebagai bantuan dari pemerintah Indonesia yang

dilaksanakan oleh PT “M” dengan anggaran

Rp 4 M lebih.

iduga PPK kegiatan tersebut melakukan MARK UP dalam menetapkan HPS karena tidak menggunakan hasil survey yang telah dilakukan

oleh tim teknis.Dari hasil investigasi dan data ser-

ta informasi dari sumber skor, bahwa barang yang dibutuhkan telah terse-dia dalam e-katalog PT “R”, sehingga proses lelang tidak perlu mengguna-kan sistem e-procurement dan sehar-usnya dengan sistem e-purchasing (elektrinik katalog).

Bahwa seluruh biaya termasuk pendistribusian ke 9 negara ada-lah sebesar Rp 3.7 M lebih, berarti terdapat potensi kerugian keuangan negara hingga Ratusan Juta rupiah.

hal tersebut bertentangan den-gan Perpres No. 70 tahun

2012 perubahan dari Perpres No. 54 ta-hun 2010 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah yang

harus memperhatikan prinsip efisien, efek-

tif, transparan, terbu-ka, bersaing, adil dan akuntabel serta Pasal 66 tentang HPS yang

menyatakan bahwa Pe-nyusunan HPS didasarkan pada data harga pasar setempat yang diperoleh

berdasarkan hasil survei menjelang dilaksanakannya Pengadaan.

Dikonfirmasi terkait hal tersebut, pihak kementan tidak bersedia mem-berikan penjelasan lebih rinci, jawa-ban surat konfirmasi skor yang dikirim via email mengatakan bahwa pihak ke-mentan mendukung implementasi UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers, UU No. 28 thn 1999 tentang penyeleng-garaan Negara yang bebas dari KKN dan UU. No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. “terkait dengan informasi yang saudara minta, agar terlebih dahulu mengisi formu-lir di PPID dengan melengkapi Akta pendirian sebagai badan hukum se-suai dengan permentan tentang pe-doman pengelolaan dan pengaduan masyarakat serta peraturan komisi informasi No. 1 tahun 2013”. Permint-aan tersebut telah dipenuhi redaksi tabloid skor namun hingga berita ini ditulis, informasi yang dijanjikan be-lum juga diberikan pihak kementan.

Diduga, pihak kementan hanya berusaha mempersulit informasi yang diminta dan menghalang-halangi tu-gas jurnalistik yang dilakukan oleh media Skor. Bahwa Permentan yang dimaksud tidak akan mampu men-ghalangi tugas jurnalis untuk menulis sebagaimana telah dijamin dalam UU No. 40 tahun 1999 tentang Pers.

Alfi/S.01

Nantikan SKOR Edisi MendatangMengupas

Aroma Korupsidi KLN Kementan

Page 5: SKOR Edisi 023

05 www.skornews.comEdisi ke-23/Tahun III/20 Juli - 15 Agust 2014

anyaknya kasus dugaan korupsi di Kementerian KUKM itu meng-indikasikan tidak hanya melibat-kan pihak swasta dan pejabat kelas teri yang bertindak sebagai

Pejabat Pembuat Komitemen (PPK) dan pani-tia pengadaan barang dan jasa.

Kuat dugaan melibatkan juga pejabat ting-gi khusunya yang bertindak sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yang dijabat Sek-retaris Kementerian yang diduga tidak opti-mal dalam melakukan pengawasan dan pen-gendalian proyek pengadaan barang.

Hal itu disampaikan Ketua Investigasi Lem-baga Informant Korupsi (LIK), RD. Darwis.

“Jangan hanya koruptor kelas teri yang diciduk. Kami mengharapkan kepada pihak Kejati agar KPA dan pihak-pihak yang terli-bat dalam BAST, BAPP, BAPF, Konsultan, Pokja Unit Layanan Pengadaan (ULP) serta kepala Inspektorat yang diduga lalai dalam melaku-kan pengawasan internal juga ikut diperiksa” desaknya.

Lebih lanjut Darwis menyebutkan dalam struktur pengadaan barang dan jasa selain Panitia pengadaan dan PPK ada juga KPA yang bertanggung jawab atas pengawasan dan pengendalian proyek.

“Kalau melihat banyaknya indikasi pe-nyimpangan proyek di kementerian KUKM, setidaknya pejabat setingkat KPA harusnya diperiksa” ujarnya.

Sebagaimana diketahui beberapa edisi Skor sebelumnya telah diberitakan bahwa

SKOR, JakartaPraktik perampokan uang

negara di Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) pimpi-

nan Syarief Hasan satu per satu mulai terkuak.

Sebelumnya pada kasus videotron pihak Kejaksaan

Tinggi DKI Jakarta telah menahan beberapa ter-

sangka termasuk Riefan Avrian anak kandung

Syarief Hasan. Terbaru Pihak Kejati DKI juga te-

lah menetapkan tersangka pada dugaan korupsi pen-

gadaan lift di Kementerian KUKM itu. Kedua kasus itu bersumber dari proyek ta-

hun anggaran 2012.

dan pemasangan atas delapan unit service el-evator merk Louser dengan pihak lain yakni PT LH pada tanggal 16 Juli 2012 dengan no-mor L0216/HK/LMP/VII/2012 sebelum pihak Kementerian Koperasi dan UKM mengumum-kan pemenang lelang.

Nilai proyek pengadaan lift tersebut sebe-sar Rp. 23.200.000.000,- dan dilaksanakan oleh PT. Karuniaguna Inti Semesta (PT. KIS) se-suai kontrak Nomor 486/Kont/SM.3/VIII/2012 tertanggal 27 Agustus 2012 antara Kemente-rian Koperasi dan UKM dengan PT KIS.

Pekerjaan pengadaan lift itu telah dibayar-kan secara 100% kepada PT KIS melalui SP2D Nomor 211958A/019/110 tanggal 10 Desem-ber 2012 dengan dilampiri Berita Acara Serah Terima (BAST) Panitia Penerima Barang/Jasa Nomor 438/BAST/-PBJ/SMXI/2012 tertanggal 26 Nopember 2012 yang menyatakan bahwa pekerjaan pengadaan lift telah dinyatakan se-lesai 100% dalam keadaan baik/cukup.

BAST tersebut dibuat berdasarkan Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan (BAPP) No-mor 375/BAP/SM.3.3/XI/2012 tertanggal 26 Nopember 2012 dan Berita Acara Pemerik-saan Fisik (BAPF) tertanggal 26 Nopember 2012 yang masing-masing menyatakan peker-jaan pengadaan lift telah selesai 100% dalam keadaan baik/cukup.

Dugaan kerugian keuangan Negara itu dit-imbulkan karena PT KIS sebagai pemenang le-lang proyek dan telah dibayarkan 100% sebe-sar Rp. 23.200.000.000,- namun oleh PT KIS pekerjaan pengadaan lift itu di subkontrakkan lagi kepada PT Louserindo Megah Permai (PT LMP) senilai Rp. 4.026.412.500,-.

Selisih antara nilai kontrak yang diterima PT KIS dari Kementerian Koperasi dan UKM den-gan realisasi pekerjaan proyek pengadaan lift yang dilaksanakan oleh PT LMP itulah potensi kerugian Negara terjadi, dengan perhitungan Rp. 20.880.000.000 (Rp.23.200.000.000,- dikurangi PPN) dikurang realisasi PT LMP Rp.4.026.412.500, sehingga terdapat dana proyek yang tidak jelas peruntukannya sebe-sar Rp. 16.853.587.500,-.

Sebagaimana diketahui pada kasus lift itu pihak Kejati DKI telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka yakni RF (Direktur Utama PT Karunia Guna Inti Semesta), SB (pihak PT Likotama Haru) dan Kasiyadi selaku penerima barang. Skor 02

dugaan tindak pidana korupsi pada proyek pengadaan 8 (Delapan) unit lift di gedung Kementerian Koperasi dan UKM itu selain dilakukan secara “berjamaah” juga terkesan sangat rapi dan sistematis dengan terbitnya beberapa dokumen proyek yang tidak ses-uai dengan kondisi riil dilapangan dan di-jadikan sebagai pendukung dilaksanakannya pembayaran 100% kepada pihak kontSebut saja Berita Acara Pemeriksaan Fisik (BAPF), Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan (BAPP) Nomor 375/BAP/SM.3.3/XI/2012, Berita Ac-ara Serah Terima (BAST) Panitia Penerima Ba-rang/Jasa Nomor 438/BAST/-PBJ/SMXI/2012 dimana masing-masing dokumen itu tertang-gal 26 Nopember 2013 dan semuanya me-nyatakan bahwa pekerjaan pengadaan lift te-lah dinyatakan selesai 100% dalam keadaan baik/cukup, padahal secara faktual kondisi fisik proyek pengadaan lift pada periode waktu terbitnya dokumen itu baru selesai kurang dari 50%.

Lebih parah lagi karena pekerjaan proyek pengadaan lift itu disubkontrakkan secara ke-seluruhan oleh PT KIS sebagai pemenang le-lang kepada PT LMP, dan ironisnya PT LMP itu telah terikat perjanjian kerjasama pangadaan

Page 6: SKOR Edisi 023

06www.skornews.comEdisi ke-23/Tahun III/20 Juli - 15 Agust 2014

arena itu, Komisi Pemberantasan Ko-rupsi melakukan upaya pencegahan terjadinya tindak pi-

dana korupsi dengan melakukan kegiatan koordinasi dan super-visi atas pengelolaan pertam-bangan mineral dan batubara di 12 provinsi. Ini dimaksudkan un-tuk mengawal perbaikan sistem dan kebijakan pengelolaan Pen-erimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mineral dan batubara.

Salah satu persoalan, mis-alnya pada data produksi batu bara pada 2012 yang tidak aku-rat antara Ditjen Direktorat Jen-deral Mineral dan Batubara Ke-menterian ESDM yang mencatat sebesar 288,5 juta ton, sedan-gkan pada data BPS 466,3 juta ton. Kalau selisih ini dihitung se-bagai penerimaan pajak yang hi-lang, maka terdapat potensi hil-angnya penerimaan pajak yang hilang sebesar 28,5 triliun pada 2012.

Ditjen Minerba juga mencatat, sejak 2005-2013, piutang nega-ra tercatat sebesar 1.308 miliar rupiah, terdiri dari iuran tetap 31 miliar rupiah atau 2,3 persen dan royalti sebesar 1.277 mil-iar atau 97,6 persen. Sedangkan jumlah piutang pada 12 provinsi yang dilakukan korsup sebesar 905 miliar rupiah atau 69 pers-en dari total piutang. Terdiri dari iuran tetap sebesar 23 miliar

SKOR, JakartaSumber daya alam Indonesia melimpah, namun masih banyak terjadi ironi akibat buruknya tata kelola. Ha-

sil kajian KPK di sektor ini, ada sedikitnya 10 persoalan terkait pengelolaan pertambangan yang diamanatkan UU, namun belum selesai hingga saat ini. Antara lain renegosiasi kontrak (34 KK dan78 PKP2B), peningkatan nilai tambah dalam bentuk pengolahan dan pemurnian hasil tambang mineral dan batubara, penataan Kuasa Pertambangan/Izin Usaha Pertambangan serta peningkatan kewajiban pemenuhan kebutuhan dalam negeri (Domestic Market Obligation).//Dikutip dari website KPK

rupiah dan royalti sebesar 882 miliar rupiah. Piutang ini berasal dari 1.659 perusahaan dari to-tal 7.501 IUP yang ada di 12 provinsi.

Dari rekapitulasi data per April 2014 Ditjen Minerba, terdapat 10.922 Izin Usaha Pertamban-gan (IUP) di seluruh Indonesia. Sebanyak 6.042 telah berstatus clean & clear (CNC) dan 4.880 sisanya berstatus non CNC. Tak hanya soal status CNC, persoalan lain adalah masih banyaknya pe-rusahaan pemegang IUP yang belum memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Data Ditjen Pajak Maret 2014, ada 7.754 pe-rusahaan pemegang IUP, 3.202 di antaranya belum teridenti-fikasi NPWP-nya.

Pada 19 Juni ini, KPK melaku-kan korsup minerba di Provinsi Sulawesi Tenggara. Di sini, juga masih ditemukan persoalan. Antara lain, dari 472 IUP yang ada, sebanyak 146 di antaranya masih berstatus non CNC. Yang paling banyak ditemukan di Ka-bupaten Konawe Utara sebanyak 47 IUP, Kabupaten Buton dengan 24 IUP dan Kabupaten Bombana dengan 17 IUP. Dari total IUP yang ada di provinsi ini, juga masih ditemukan sebanyak 19 IUP yang belum memiliki NPWP.

Persoalan kurang bayar juga

ditemukan di provinsi ini, den-gan nilai lebih dari 201 miliar rupiah. Bahkan, dari 10 kabu-paten di provinsi ini, hanya 1 IUP di Kabupaten Konawe Utara yang menyediakan dana jaminan reklamasi, sebesar 1,7 triliun ru-piah. Sedangkan data jaminan pasca tambang tidak tersedia.

Persoalan lain, adanya IUP yang tumpang tindih dengan ka-wasan hutan. Ada lebih dari 642 ribu hektar luas hutan lindung yang tumpang tindih dengan ar-eal pertambangan. Ini juga ter-jadi pada lokasi yang dikategori-kan areal penggunaan lain, yakni lebih dari 281 ribu hektar.

Karena itu, sebagai bukti komitmen KPK dalam melaku-kan pencegahan korupsi dan penyelamatan keuangan negara, KPK telah berkoordinasi dengan Kementerian ESDM, Kemente-rian Keuangan, Kementerian Per-dagangan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perhubun-gan dan Pemerintah Daerah.

Ini dilakukan atas dasar bahwa pengelolaan sumberdaya alam termasuk sumberdaya mineral harus dilakukan sesuai dengan amanat UUD 1945, khususnya pasal 33, serta UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Intinya, pengelolaan sumberdaya min-

Lima persoalan lainnya, yakni

pelaksanaan kewajiban pelaporan secara

reguler, pelaksanaan kewajiban reklamasi dan pascatambang,

penerbitan aturan pelaksana UU No. 4 tahun 2009 tentang

Pertambangan Mineral dan Batubara,

pengembangan sistem data dan

informasi, pelaksanaan pengawasan, dan

pengoptimalan penerimaan negara.

eral untuk sebesar-besar kemak-muran rakyat.

UU ini juga mengamanatkan kewajiban untuk melakukan penciptaan nilai tambah secara nyata bagi perekonomian na-sional. Penciptaan nilai tambah dilakukan sejak dari kegiatan penambangan, pengolahan dan pemurnian, serta pemanfaatan mineral dan batubara Skor.05

Page 7: SKOR Edisi 023

SKOR, Jakarta

Maraknya bangunan yang bermasalah membuat wilayah di Jakarta Pusat terlihat semerawut dan terke-

san tidak adanya penerapan hukum bagi pemilik bangunan bermasalah

07 www.skornews.comEdisi ke-23/Tahun III/20 Juli - 15 Agust 2014

tersebut, sehingga aparat P2B Jakarta Pusat ambil aksi untuk menertibkan bangunan-bangunan bermasalah itu, seperti bangunan Ruko 4 lantai yang berada di Jalan KH. Hasyim Asyhari No. 33 F RT 001/08 Kelurahan Pe-tojo Utara, Kecamatan Gambir Jakarta Pusat, yang di tertibkan oleh petugas P2B pada Rabu (11/6) lalu.

Bangunan bermasalah yang meny-alahi Garis Sepadan Bangunan (GSB) hingga menjorok hampir kejalan dan tidak adanya jarak antara bangunan dengan jalan, membuat para aparat P2B membongkar habis sisa bangu-nan yang menjorok tersebut hingga kelantai 4, begitu pula dengan tangga yang ada dihabiskan dan digempur habis.

Seperti dikatakan Kepala Seksi P2B Jakarta Pusat, Bonar. P, mengatakan memang bangunan ini bermasalah dengan Garis Sepadan Bangunan (GSB) dan jarak bangunan dibelakang, karena ini sudah ada sejak bangunan tersebut dahulu berdiri, maka kami terpaksa membongkar batas GSB nya hingga kelantai 4 atas, dan tangga

juga kami habiskan, sehingga tidak dapat naik lagi, dan ini akan mem-buat pemilik jera dan merasakan rugi dengan penertiban yang kami laku-kan,” jelasnya.

Bonar menambahkan, kami telah menertibkan bangunan bermasalah ini sesuai dengan Tupoksinya yang kami pegang, agar kami tidak disalahkan oleh siapapun, dan ini juga disaksi-kan para wartawan kami telah bekerja sesuai dengan SOP kami,” lanjutnya

“Kedepan kami juga akan terus bekerja lebih baik lagi untuk men-gawasi dan menertibkan bangunan bermasalah di wilayah Jakarta Pusat, sehingga wilayah Jakarta Pusat akan tertib, dan adanya pemasukan ke kas daerah bagi pemilik bangunan yang akan membuat dan mendirikan ban-gunan di Jakarta Pusat, kepada pemi-lik bangunan yang akan membuat baru atau merenovasi bangunan, saya sarankan untuk membuat izin terlebih dahulu, sehingga tidak akan berben-turan dengan kami aparat P2B khusus-nya Jakarta Pusat,” pungkasnya.

N.ashari/Skor09

erdasarkan informasi yang dihimpun Skor diketahui PT Totalindo yang mem-pekerjakan sedikitnya lebih dari 150 karyawan dan ratusan tenaga buruh, serta puluhan tenaga security. Salah

seorang security yang enggan disebutkan namanya kepada Skor mengakui dirinya selama ini meneri-ma gaji dibawah UMR selain itu disebutkan juga jaminan sosial keselamatan tenaga kerja tidak diberikan oleh PT Totalindo padahal hal itu meru-pakan kewajiban perusahaan kepada karyawannya yang telah ditetapkan pemerintah

“Selama ini saya menerima gaji Rp. 1.350.000 per bulan masih jauh dibawah UMR, jaminan sosial juga tidak ada” ungkapya kepada Skor beberapa waktu yang lalu.

Hal senada diterangkan seorang buruh harian berinisial JO yang menyebutkan dirinya berkerja sebagai tenaga harian yang digaji setiap 2 minggu sekali dengan upah sekitar 1,4 juta rupiah. Dan ketika kerja lembur terkadang sampai jam 3 pagi baru istirahat.

“Kami terkadang lembur sampai jam 3 pagi tapi tidak ada jaminan keselamatan kerja” tuturnya.

Lebih lanjut JO mengharapkan agar mendap-atkan haknya sebagai tenaga kerja “ kami meng-harapkan adanya kartu jaminan tenaga kerja (Jamsostek) namun hingga sekarang tidak ada.

Skor, JakartaPT Totalindo ditengarai kurang memperhatikan kesejahteraan dan keselamatan para

karyawan yang merupakan salah satu kewajiban perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal itu diindikasikan tidak adanya jaminan keselama-tan kerja seperti Jamsostek. Selain itu gaji yang diterima oleh para karyawan belum sesuai dengan Upah Minimum Regional (UMR) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Sedangkan perkerjaan kami sebagai buruh sangat beresiko tinggi” ujarnya.

Hal serupa dikeluhkan salah seorang keaman-an PT Totalindo berinisial ST terkait minimnya kepedulian pihak PT Totalindo terhadap kesejahter-aan para pekerjanya.

“Memang persolan upah pekerja dan Jam-sostek hingga saat ini masih menjadi pertanyaan dan tuntutan tenaga kerja yang bekerja dibawah naungan PT Totalindo dan Manajemen PT SAGA terutama tenaga buruh dan security. Mereka men-geluhkan upah yang sangat minim, dan tanpa uang makan juga tidak ada jaminan sosial yang layak” paparnya.

Manajemen PT Totalindo yang diPimpin oleh Yan dahlan, dituding tidak serius memperhatikan upah pekerja serta Jamsostek untuk para karyawan dan tenaga security juga buruh harian.

Saat Skor hendak mengkonfrmasi hal ini kepa-da pihak manajemen PT SAGA sebagai perusahaan yang bernaung dibawah PT Totalindo terkesan di-halang halangi petugas security. “percuma tidak ada ditempat, nanti kalau ada kami kabari saja” ujar salah seorang security kepada Skor beberapa waktu yang lalu.

Ditempat berbeda warga penduduk Cipinang Besar Selatan, mengeluhkan PT Totalindo yang mempekerjakan tenaga buruh pada malam hari

tanpa mengenal waktu sehingga sangat meng-ganggu ketenangan warga ketika sedang istrira-hat. yang lokasinya hanya berjarak beberapa me-ter saja dengan lokasi proyek PT Tatalindo.

“Aktifitas pekerjaan proyek dimalam hari mengganggu mas, kita juga jadi terganggu waktu istirahat karena pekerja sampai malam” ujar salah seorang warga.

Sementara itu, menurut Manajemen PT To-talindo Yan Dahlan” saat di konfirmasi lewat HP. 085312324… Mengatakan pihaknya telah melak-sanakan sesuai peraturan yang berlaku. Dan PT To-talindo merupakan perusahaan yang berpengala-man dalam membangun apartemen di indonesia. Soal ketenagakerjaan sudah kami laksanakan ses-uai Undang Undang. Deny/skor09

Page 8: SKOR Edisi 023

08 www.skornews.comEdisi ke-23/Tahun III/20 Juli - 15 Agust 2014

Skor, SulbarPeKeRJaan proyek pembangu-

nan jalan Lapen (lapisan Penetrasi) Desa Bonda Kecamatan Papalang Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat ditengarai tidak sesuai dengan kon-trak kerja dan terindikasi adanya pe-nyelewengan anggaran yang dilaku-kan pihak-pihak yang terlibat pada proyek itu terbukti pihak Satker PKP DPU Sulawesi barat dinilai kurang transparan atas kontrak proyek jalan senilai Rp. 1miliar rupiah itu.

Sesuai hasil investigasi Skor be-berapa waktu yang lalu terkesan pekerjaan jalan itu dilakukan asal-asalan dan tidak sesuai perencanaan khususnya dari ketebalan aspal yang seharusnya 5 atau 7 cm tetapi ke-nyataan dilapangan hanya 3 cm kete-balan aspal dengan panjang jalan 1 Kilo meter dan lebar 2 meter.

Lebih ironis meski pekerjaan tidak sesuai dengan perencanaan tetapi proyek jalan itu telah dibayarkan se-cara 100% senilai Rp. 1 miliar rupiah kepada pihak kontraktor.

Kuat dugaan hal ini bisa terjadi

erdasarkan data dan informasi yang dihimpun Skor diketahui pada bu-lan oktober 2013 pekerjaan pem-bangunan gedung RRI sudah dimu-lai padahal APBD Perubahan tahun

anggaran 2013 baru disahkan oleh DPRD provinsi Sulawesi barat pada tanggal 15 no-vember 2013 dan baru ditanda tangani ber-sama Gubernur dan Ketua DPRD Sulawesi

Realisasi proyek Pembangunan Gedung RRI Provinsi Sulawesi Barat yang anggarannya bersumber dari APBD Perubahan tahun anggaran 2013 menyimpan beberapa kejanggalan proyek sehingga patut diduga telah

terjadi manipulasi dan perbuatan melawan hukum oleh pihak pihak yang terlibat pada proyek gedung RRI itu.

barat tanggal 20 november 2013.Dari proses pengesahan APBD Perubahan

itu, mestinya pada tanggal 15 november baru bisa di mulai pekerja pembangunan gedung RRI sulbar. Tetapi pihak kontraktor CV Dwi Putri sebagai pemenang tender sudah mulai bekerja bulan oktober 2013 tanpa ada dasar kontrak kerjanya.

Pihak PPTK, pak Jaung kepada Skor mem-benarkan pekerjaan gedung RRI itu tanpa ada dasar kontraknya. Hal itu lanjut Jaung di-lakukan karena masa tahun anggaran sudah mepet.

“Memang tidak ada kontrak, tetapi kita ba-yarkan sesuai dengan volume pekerjaan fisik bangunan yang di kerjakan, karena waktu su-dah mepet sehingga dikerjakan duluan nanti kontrak belakangan” Ujar Jaung kepada Skor beberapa waktu yang lalu.

Dari informasi dan sumber Skor yang layak dipercaya juga mengakui pekerjaan ge-dung itu tanpa kontrak kerja yang jelas han-ya perintah dari KPA saja yakni Kepala Dinas perhubungan Sulawesi barat. KPA melakukan itu lanjut sumber Skor karena ada intervensi dari oknum pihak Kejaksaan Mamuju,

Dengan kondisi itu diduga kuat pihak

terkait pada pembangunan gedung RRI Provinsi Sulawesi Barat diantaranya KPA, PPTK, Kontraktor (H. Ishak) telah melakukan pelanggaran hukum Undang Undang Tipikor pasal 3 UU No.31 tahun 1999 jo UU No.20 tahun 2001.

Untuk diketahui proyek pembangunan gedung RRI Provinsi Sulawesi Barat awalnya dianggarkan Dinas Perhubungan Provinsi Su-lawesi Barat sebesar Rp 1.3 miliar melalui dana hibah tahun anggaran 2013, namun terkendala status tanah tempat pembangu-nan gedung yang juga berstatus hibah.

Akibat tidak bisa dianggarkan dari dana hibah maka dinas perhubungan dalam hal ini Kadishub Drs H.Suparto Umar mengambil kebijakan lain dengan memasukkan angga-ran pembangunan gedung RRI ke anggaran belanja modal APBD Perubahan pada dinas perhubungan Sulawesi barat.

Hasan/Skor02

dikarenakan adanya praktek kolusi antara Ka Satker, PPK, Kontraktor, Konsultan Pengawas, yang tentunya bekerja sama dengan kontraktor un-tuk “merampok” uang negara tanpa memperhatikan kualitas pekerjaan proyek.

Saat Skor menemui Ka Satker PKP DPU Sulbar, Rahman untuk mengkon-firmasi terkait pembangunan jalan Lapen dan meminta untuk diper-lihatkan kontrak proyeknya tetapi Rahman menolak untuk memenuhi permintaan Skor dengan dalih Skor bukan pengawas.

“Bapak bukan pemeriksa, Kejak-saan atau dari Kepolisian, kami tidak bisa perlihatkan kontraknya” tegas Rahman kepada Skor di kantornya awal mei lalu.

Proyek pembangunan jalan Lapen di Desa Bonda yang sumber dananya APBN.P 2013 melaui Direktorat Dirjen PU Bina Marga, dan di laksanakan oleh Satker PKP DPU Sulbar. Nilai proyek sebesar Rp. 1 miliar rupiah.

Hasan/skor02

Page 9: SKOR Edisi 023

09 www.skornews.comEdisi ke-23/Tahun III/20 Juli - 15 Agust 2014

etidaknya terda-pat 3 (tiga) real-isasi proyek yang d i l a k s a n a k a n pada tahun 2010

dan 2011 yang realisasinya melebihi beban kontrak, sehingga PT. Waskita Karya menanggung penambahan beban kontrak yang ditetap-kan di awal proyek, mini-mal sebesar Rp 9. Miliar lebih.

Dari data yang dimiliki Skor diketahui pada tahun 2011 PT. Waskita Karya melaksanakan proyek Box Culvert Banyu Urip 1 di Jawa Timur. Pada proyek itu terdapat penambahan beban sebesar Rp 2 miliar lebih.

Pekerjaan box culvert pada proyek pembangunan Saluran Drainase Banyu Urip 1 dengan Kementerian PU Direktorat Jenderal Cip-ta Karya sebagai owner di-laksanakan melalui kontrak No.SBY.P-2/PKK.P/PPLP/VI/2011 tertanggal 21 Juni 2011, dengan nilai kontrak Rp 231 miliar lebih.

Pada proyek itu ter-

SKOR, Jakarta Kinerja PT Waskita Karya sebagai Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) yang bergerak pada bidang konstruksi nampaknya per-lu dipertanyakan kualitasnya, hal itu terkait adanya inefisiensi pelaksanaan proyek yang diakibatkan dari kurang cermat dan teliti pada tahap perencanaan proyek yang dilakukan.

Beberapa proyek yang dikerjakan PT. Waskita Karya menim-

bulkan penambahan beban nilai kontrak dalam penyelesaian pelaksanaannya. Penambahan nilai kontrak itu diduga diaki-batkan kelemahan pada aspek perencanaan proyek, khususnya pada tahapan survei sebagai dasar dalam menyusun estimasi biaya pokok produksi proyek dan penyusunan harga penawaran tender proyek kepada pihak ketiga.

dapat biaya yang tidak direncanakan muncul se-bagai akibat dari kendala pembebasan tanah. Hal ini tidak terprediksi di awal karena adanya status tanah yang belum bebas. Selain masalah pembebasan ta-nah juga ada masalah biaya Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) atas box culvert dan besi.

Selain itu pada tahun 2010 PT. Waskita Karya juga melaksanakan proyek pembangunan saluran drai-nase saluran banyu urip di Jawa Timur, lagi-lagi men-imbulkan penambahan be-ban kontrak sebesar Rp 2 miliar lebih yang bersum-ber dari penambahan upah karena ada pekerjaan tam-bahan untuk mengejar ket-erlambatan proyek.

Proyek Pembangunan Saluran Drainase Banyu Urip Surabaya berdasar-kan Surat Perjanjian Nomor 611.41/10.138.16/PPKm-PEMB/436.6.1/2010 tang-gal 7 April 2010 dengan owner Dinas PU Bina Marga Pemerintah Kota Surabaya

dengan nilai kontrak Rp 61 miliar lebih dengan sifat kontrak unit price.

Kemudian pada proyek Marine Structure Of Coal Un-loading Jetty PLTU Sulawesi Selatan 2 X 50 MW yang di-laksanakan tahun 2010 juga terdapat penambahan beban kontrak sebesar Rp 4 miliar lebih. Proyek yang berlokasi di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan itu, PT. Waskita Karya bertindak sebagai subkon-traktor dari Hubei Hongyun Power Engineering Co. Ltd. (HYPEC) China selaku main

contractor dalam proyek PLTU Sulsel 2x50 MW milik PT. PLN dengan nilai kontrak Rp 28 miliar lebih.

Skor telah menyampaikan surat permintaan informasi dan klarifikasi kepada PT. Waskita Karya melalui su-rat nomor 026/PR/K-SKOR/VI/2014 yang diterima pihak PT. Waskita Karya pada tang-gal 3 juni 2014 yang lalu, na-mun hingga berita ini ditulis, Skor belum menerima jawa-ban dari pihak PT. Waskita Karya. Skor02

Page 10: SKOR Edisi 023

10 www.skornews.comEdisi ke-23/Tahun III/20 Juli - 15 Agust 2014

SKOR, JakartaReNcaNa Pemprov. DKI untuk

kembali menggunakan Teknologi pembakaran sampah (Incinerator) dengan tujuan untuk menghemat pengeluaran APBD dalam pen-gelolaan sampah, ditentang keras oleh Koordinator Tim Investigasi Lembaga Informant Korupsi (LIK), Rizki Darwis.

Ditemui usai dialog lintas LSM dan Media dalam acara hari ulang tahun tabloid SKOR di Pun-cak, Bogor Jawa Barat, (23/6/14) mengatakan “rencana Pemprov itu terkesan dipaksakan, saat ini santer terdengar kabar bahwa prosesnya telah dalam tahap le-lang, sedangkan anggaranya aja belum dialokasikan dalam APBD DKI 2014, itukan ngawur” ka-tanya.

Dilanjutkan Rizki “ untuk satu titik incinerator aja butuh seki-tar Rp 1,5 Triliun dengan kapa-sitas 1000 ton sampah kalau 4 ya dikalikan aja sendiri, ungkap-nya “ dan belum tentu sanggup menampung semua sampah DKI

yang setiap hari meningkat, saat ini sudah lebih dari 6500 ton/hari” terang aktivis LSM LIK ini.

Hasil diskusi lintas LSM dan Media, salah satunya terkait “AMDAL dan Tata Ruang” Dalam waktu dekat kami akan meminta audiensi dengan pihak Pemprov DKI terkait hal itu dan jika terke-san dipaksakan dan hanya un-tuk kepentingan tertentu, kami akan terus menggelar aksi untuk menolaknya, “ sebelumnya uda pernah dilaksanakan di daerah sunter tapi gagal kan?”, belum lagi dampak lingkungan yang akan timbul, masalah tata ruang, dampak sosial masyarakat dan masih banyak lagi yang harus dipertimbangkan, tambahnya.

Dikonfirmasi terkait hal terse-but pada (24/6/14), Kepala seksi Humas Dinas Kebersihan Pem-prov. DKI, yogi Ikhwan menjelas-kan "saat ini masih dalam tahap pengkajian dan penyusunan reg-ulasi, belum sampai pada proses lelang itu ga benar" katanya.

Alfi/S01

ncinerator itu ditempatkan di lahan milik Dinas PU yaitu Alkal Kelapa Ga-ding, Jakarta Utara.Namun berdasar-kan data dan informasi yang kami terima, kuat dugaan alat itu tidak per-

nah difungsikan oleh dinas terkait bahkan beberapa komponen utamanya hilang seh-ingga patut diduga dana miliar untuk pen-gadaan incinerator itu tidak bermanfaat bahkan merupakan pemborosan anggaran.

Informasi yang diterima Skor menyebut-kan Incinerator tersebut terlihat masih baru namun tidak terawat, beberapa komponen utama yaitu dua buah burner (mesin pem-bakar) dan satu buah blower hilang, kabel-kabel utama dan kabel untuk aliran listrik tidak terpasang pada tempatnya serta pan-el-panel untuk mengoperasikan incinerator terlihat berkarat.

Kondisi itu tidak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Pasal 3 ayat (1) menya-takan bahwa “Keuangan Negara dikelola

secara tertib, taat pada peraturan perun-dang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan Kepatu-tan”

Selain masalah pemborosan anggaran, dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta mesti-nya memperhatikan juga tentang pengelo-laan dan penyelamatan asset sehingga set-iap asset yang dibeli dengan menggunakan uang rakyat dapat memberikan manfaat.

Ironisnya, ditengah carut marut pengelo-laan asset incinerator oleh dinas Pekerjaan Umum, muncul ide Pemerintah Provinsi DKI Jakarta lewat Dinas Kebersihan untuk pen-gadaan incinerator yang akan ditempatkan di setiap kelurahan atau kecamatan.

Skor telah mengirim surat konfirmasi ke Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta terkait incinerator itu dan diterima tanggal 12 juni lalu, namun hingga berita ini ditulis belum ada jawaban dari dinas terkait. Skor.02

SKOR, JakartaUntuk mendukung swakelola penanganan sampah di DKI Jakarta, Dinas

Pekerjaan Umum (PU) melalui Bidang Pemeliharaan Air (SDA) melakukan pengadaan alat pembakar sampah (incinerator) pada periode tahun 2011-2012 senilai 2 miliar lebih.

Page 11: SKOR Edisi 023

eorang Kepala sekolah yang enggan disebutkan namanya mengatakan, "kami kepala seko-lah terkadang harus membuat sebuah laporan fiktif karena

ada pungutan yang wajib kami bayar untuk kegiatan MTQ dan kegiatan olahraga Rp 3000/Siswa, saya bayar Rp 700.000/kegia-tan yang disetor di UPTD yang katanya un-tuk kegiatan MTQ kabupaten atau kecama-tan dan Rp 600 ribu untuk kegiatan olahraga" terangnya.

dilanjutkan "Kami terpaksa harus me-manipulasi LPJ untuk menutupi pengelu-aran itu tapi tidak masalah karena LPJ kami serahkan ke UPTD," ungkapnya. saat Skor menelusuri kebenerannya di sekolah lain dalam wilayah Kec. Wolo "memang benar ada pungutan yang dilakukan UPTD sehing-

11 www.skornews.comEdisi ke-23/Tahun III/20 Juli - 15 Agust 2014

Lembaga pendidikan layaknya dijadikan sebagai suatu wadah pembinaan dalam rangka mencerdaskan bang-sa dan generasi yang berbudi pekerti dan intelek namun berbeda halnya yang terjadi di Unit Pelaksana Teknis Dinas

Daerah (UPTD) Pendidikan Kec. Wolo yang menjadi unit pengelolah teknis yang memiliki fungsi sebagai controling dan pengawas sekolah lingkup Kecamatan justru mengarahkan kepada sejumlah kepala sekolah untuk membuat laporan per-tanggung jawaban fiktif.

gga jangan heran jika korupsi telah jadi budaya" kata kepala sekolah yang juga meminta namanya tidak disebutkan.

Dikonfirmasi terkait hal tersebut (09/06), Kepala UPTD Kec. Wolo, Rahman tidak bersedia memberikan keterangan dan berusaha melakukan perampasan re-corder wartawan saat mengetahui pembi-caraannya direkam.

Ketua LSM Lider, Herman Syahruddin yang juga ikut dalam investigasi tersebut mengatakan "kami akan segera melapor-kan hal itu ke penegak hukum untuk se-cepatnya dilakukan penyelidikan dugaan PUNGLI Kepala UPTD Kec. Wolo, mengha-lang-halangi tugas Jurnalis dan melanggar UU Keterbukaan Informasi Publik." Tegas-nya.

Tim SKOR

Membangun aplikasi data secara online itu merupakan salah satu langkah antisipasi yang kami lakukan supaya jangan sampai ter-jadi kasus KJP ganda," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tja-haja Purnama di Balai Kota, Ja-karta Pusat, beberapa waktu yang lalu sebagaimana dilansir sinar harapan.co

Menurut dia, tim pengelola yang tergabung dalam program KJP akan segera merancang suatu sistem aplikasi pendataan online berbasis situs sehingga duplikasi data dapat diminimalisir.

"Selain itu, saat ini kami juga sedang menyusun langkah-langkah nyata yang bertujuan mengemba-likan dana KJP yang sudah terlan-jur dicairkan oleh para pemegang rekening ganda atau yang sudah disalurkan selama 12 bulan lebih," ujar Basuki.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Mar-bun menuturkan dari total kes-eluruhan, yakni sebanyak 612.000 pemohon KJP, hanya terdapat 575.670 pemohon yang disetujui.

"Ini artinya, sebanyak 36.330 calon siswa penerima KJP tidak berhasil lolos verifikasi data. Jadi,

untuk tahun ini, jumlah keseluru-han penerima KJP tercatat seban-yak 575.670 siswa," tutur Lasro.

Lebih lanjut dia mengungkap-kan sepanjang dilakukannya pros-es verifikasi data, pihaknya telah menemukan beberapa data yang bersifat ganda, sehingga nama penerima harus dihapus dan di-coret dari daftar.

"Verifikasi data-data tersebut memang harus kita lakukan su-

Skor, JakartaPemerintah Provinsi

DKI Jakarta berencana membangun sistem ap-

likasi data untuk pro-gram pendidikan Kartu

Jakarta Pintar secara online guna menghindari

duplikasi kartu.

paya para penerima KJP memang betul-betul siswa yang membu-tuhkan, atau dengan kata lain te-pat sasaran," ungkap Lasro.

Selanjutnya, sambung dia, da-ta-data pemohon yang telah di-lakukan verifikasi itu diserahkan kepada Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta seh-ingga dana KJP dapat segera dic-airkan.

Skor02

Page 12: SKOR Edisi 023

ada proyek kerjasama pengelolaan lahan antara PPK Kemayoran. Berdasarkan data dan informasi yang Skor miliki diketahui tahun 1988 Pihak

Pengelola Komplek Kemayoran menjalin kerjasama pengelolaan lahan/tanah dengan pihak Perum Perumnas yang dituangkan dalam Surat Perjanjian Penyerahan Penggunaan Sebidang Tanah (SP3T) Hak Pengelolaan di Komplek Kemayoran No. 01/BPKK/PJ/8/1988 dan Nomor DIRUT/32999/VIII/88 tanggal 23 Agustus 1988.

Dari kerjasama itu, Pihak Perum Pe-rumnas memperoleh lahan dari Pen-gelola Komplek Kemayoran sebagai pe-megang sertifikat Hak pengelolaan Lahan (HPL) seluas 156.000 m² dari rencana 300.000 m² yang disepakati dengan sta-tus sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB). Kemudian pada tahun 2005 Pengelola komplek kemayoran menyerahkan sisa lahan seluas 144.000 m² kepada Perum Perumnas. Tanah atau lahan yang diser-ahkan ke Perum Perumnas itu terletak di Kelurahan Kebon Kosong Kecamatan Ke-mayoran Jakarta Pusat.

Dalam perjalanan pengelolaan lahan yang diterima pada tahap pertama itu, ternyata pihak Perum Perumnas melaku-kan penjualan lahan pada tahun 2000 seluas 17.680 m² kepada PT.. PSU den-gan harga Rp. 1.200.000,-per m² dimana harga tersebut dibawah Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) pada saat itu yakni Rp

www.skornews.com12Edisi ke-23/Tahun III/20 Juli - 15 Agust 2014

SKOR, Jakarta Perum Perumnas diduga rugikan keuangan negara ratusan miliar pada beber-

apa proyek kerjasama yang dilaksanakan, diantaranya kerjasama pengelolaan la-han dengan Pusat Pengelola Komplek (PPK) Kemayoran dan pada proyek Pengadaan pembangunan rumah susun sederhana program BL BUMN Peduli tahun 2012.

2.176.000,00 per m².Atas penjualan lahan itu, mestinya

pihak Perum Perumnas membayarkan uang pengganti kompensasi harga tanah ke PPK Kemayoran yang apabila dihitung sesuai dengan NJOP sebesar 17.680 m² x Rp 2.176.000,00 per m² atau sama den-gan Rp. 38.471.680.000,00, akan tetapi hingga saat ini pihak Perum Perumnas belum menyelesaikan kewajiban itu.

Selain kewajiban Rp. 38 miliar lebih itu, Perum Perumnas juga belum meny-erahkan uang kompensasi nilai pengganti tanah kepada PPK Kemayoran sebesar Rp. 143 miliar lebih dari pengelolaan tanah seluas 144.000 m² yang merupakan tanah yang diterima dari PPK kemayoran pada penyerahan tahap kedua tahun 2005.

PPK Kemayoran melalui suratnya kepa-da Skor nomor B-568/Kemsetneg/PPKK/Dirut/05/2004 menyebutkan adanya po-tensi pendapatan PPK Kemayoran yang belum diterima dari Perum Perumnas atas pengikatan jual beli dengan PT.. PSU.

“Pengikatan jual beli dilakukan oleh Perum Perumnas kepada PT.. PSU, sedan-gkan potensi pendapatan PPK Kemay-oran atas transaksi tersebut sudah men-jadi temuan BPK RI dan sudah ditagihkan kepada Perum Peumnas sejumlah Rp. 38.436.320.000,00 namun belum ada jawaban” ungkap Direktur Utama PPK Ke-mayoran, Tabrie dalam suratnya.

Disebutkan juga potensi kerugian negara pada pengelolaan tanah seluas 144.000 m² sebesar Rp. 143 miliar lebih

belum disepakati pihak Perumnas.“Sesuai dengan temuan BPK RI ten-

tang potensi kekurangan penerimaan dari penyerahan tanah sebesar Rp. 143.712.000.000,00 belum ada kesepa-haman dengan Perum Perumnas sehingga ditindaklanjuti dengan melakukan koordi-nasi antara PPK Kemayoran dengan Perum Perumnas” lanjut tabrie.

Selain pada kerjasama dengan PPK Ke-mayoran, Perum Perumnas juga diduga menimbulkan kerugian keuangan negara pada proyek Pengadaan pembangunan rumah susun sederhana program Bina Lingkungan BUMN Peduli tahun 2012.

Proyek senilai Rp 151 miliar itu diduga dimanipulasi oleh pihak terkait termasuk Perum Perumnas. Dugaan itu didasari tidak adanya Rencana Anggaran dan Biaya (RAB) atas Perjanjian Kerjasama Konstruksi antara PT. HK dengan Perum Perumnas se-hingga tidak dapat diketahui rincian per-hitungan atas pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan.

Selain itu adanya dana proyek yang didepositokan secara sepihak oleh Pe-rum Perumnas sebesar Rp 125 Miliar atas perintah Direktur Utama tanpa sepenge-tahuan Pemerintah dalam hal ini Kemen-terian BUMN yang ditengarai tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Pihak Skor telah mengirimkan surat konfirmasi kepada Perum Perumnas, na-mun hingga berita ini ditulis, Skor belum menerima jawaban dari pihak Perum Pe-rumnas. S.02

Page 13: SKOR Edisi 023

www.skornews.com13Edisi ke-23/Tahun III/20 Juli - 15 Agust 2014

Page 14: SKOR Edisi 023

selalu tidak berada di kantor "nanti aja kembali lagi lagi mas, petugasnya sedang dinas luar" kata salah seorang

14 www.skornews.comEdisi ke-23/Tahun III/20 Juli - 15 Agust 2014

Skor-BitungPeMeRInTah Kota Bitung, Provinsi

Sulawesi Utara kembali melaksanakan program inovatif untuk meningkat-kan perhatian dan pelayanan kepada masyarakatnya dibidang kesehatan.

Pada rabu (02/07) bertempat di Puskesmas Pintu Kota Kecamatan Lembeh Utara, Asisten III Sekretar-iat Daerah Kota Bitung, Drs. Malton Andalangi membuka secara lang-sung Pelayanan Rawat Inap Bersalin Puskesmas Pintu Kota, yang diawali dengan Ibadah Syukur yang dipimpin oleh Pdt. Emil Robot, S.Th, M.Th.

Dalam sambutannya, Andalangi mengatakan bahwa dengan adanya pelayanan rawat inap ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan ke-pada masyarakat khususnya bagi Ibu hamil dan yang akan besalin.

Skor, Kolaka Timur- Sultraampir seluruh jalan penghubung antar desa di kecamatan Tinondo kondisinya rusak parah sehing-

ga menyulitkan pengguna jalan, se-lain itu warga mengaku kesulitan me-masarkan hasil pertanian mereka "ja-rang kendaraan yang mau mengang-kut hasil kebun kami, kalaupun ada sewa angkutnya pun sangat mahal karena kesulitan melintas" kata se-orang warga saat ditemui tim skor.

Tiga Kecamatan tersebut adalah Kec. Tinondo, Uluiwoi dan Weesi. Padahal ketiga daerah tersebut meru-pakan daerah yang terkenal dengan hasil pertanian dan perkebunan yang

melimpah namun pembangunan infrastrukturnya masih sangat tert-inggal khususnya jalan penghubung antar desa. "pada musim hujan kon-disi jalan disini sangat berlumpur dan berlubang" kata salah seorang warga, Unus.

Aktivis LSM Lider, Imran mengata-kan "salah satu penyebab daerah ini masih jauh tertinggal adalah karena persoalan infrastruktur khususnya jalan dan jembatan. menurutnya, Pe-merintah Daerah secepatnya harus memperhatikan pembangunan ins-fratuktur di Kolaka Timur". ujarnya

Terkait hal tersebut, Skor telah berusaha meminta klarifikasi pada di-nas terkait, namun hingga berita ini ditulis, pejabat yang bersangkutan

staf di Dinas PU Kab. Kolaka/Kolaka Timur.

AZHAR

mengingat Puskesmas Pelayanan Rawat Inap Bersalin Pintu Kota di Lembeh Utara ini merupakan satu-satunya yang ada di Pulau Lembeh dan ini merupakan yang pertama kali, katanya.

"Ini merupakan kebanggaan bagi Pemkot Bitung karena merupakan

bukti upaya peningkatan kesehatan di Kota Bitung sudah dilaksanakan dan kedepannya akan terus dikem-bangkan menjadi lebih baik lagi" tu-tur Andalangi.

Andalangi berharap agar pemban-gunan infrastruktur di bidang keseha-tan yang ada harus dibarengi dengan pelayanan prima petugas kepada masyarakat dalam artian pemban-gunan fisik dan non fisiknya harus

sama, terangnya.Acara ini diakhiri dengan peng-

guntingan pita yang disaksikan oleh Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat serta instansi terkait lainnya.

Dalam acara tersebut turut hadir Kepala Dinas Kesehatan Kota Bitung, dr. Vonny Dumingan, M.Kes, Camat Lembeh Utara, Kepala Puskesmas Pin-tu Kota dr. Janete Tangkudung

Hais

Page 15: SKOR Edisi 023

15 www.skornews.comEdisi ke-23/Tahun III/20 Juli - 15 Agust 2014

afari Ramadhan yang dirangkaikan dengan Buka Puasa di Masjid At–Taubah, Kelurahan M a n e m b o - n e m b o

Atas Kecamatan Matuari, ber-jalan dengan aman, lancar dan Khidmat.

Acara dihadiri oleh, Walikota Bitung, Hanny Sondakh, Kapol-res Bitung, AKBP Hari Sarwono, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bitung, Camat dan Lurah Matu-ari, tokoh – tokoh Agama, serta Masyarakat Matuari yang be-ragama Muslim dan juga Non Muslim.

Dalam Laporan pengurus Ba-dan Tamirul Masjid (BTM) Masjid At -Taubah, Haji Bachmid men-

Skor,Bitung-Sulutibuan warga Lan-jut Usia gabun-gan dari kabupat-en/kota di Provinsi Sulawesi Utara

menghadiri Peringatan Hari Lan-jut Usia Nasional yang dilaksana-kan di Lapangan Upacara Kantor Walikota Bitung, Sabtu (28/06) lalu.

Acara ini diawali dengan keg-iatan senam pagi, pemeriksaan kesehatan dan Ibadah.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Gubernur Sulawesi Utara, DR. Sinyo H. Sarundajang ber-sama Ibu, Wakil Gubernur Sulut, DR. Djouhari Kansil, M.Pd bersa-ma Ibu, Walikota Bitung Hanny Sondakh bersama Ibu, Wakil Wa-likota Bitung Maxmilian J. Lom-ban bersama Ibu dan Sekertaris Kota Bitung, Edison Humiang ber-sama Ibu serta segenap jajaran pemerintah Provinsi dan Kota Bi-tung dan unsur Forkopimda Kota Bitung.

Gubernur Sulut, Sarundajang dalam sambutannya menga-takan bahwa para lansia harus mampu menjadi penasehat yang baik untuk menyemangati kaum muda agar memiliki karakter dan kualitas diri yang tinggi hingga mampu bersaing guna mengh-adapi kemajuan bangsa kita lebih khusus memajukan daerah kita sendiri, ungkapnya.

“karena Sulut, tepatnya di Bi-tung kedepan akan menjadi Pasar Bebas ASEAN, kalau kita tidak mau tersisih di tempat sendiri harus ada SDM unggul dari daerah kita yang mampu bersaing dengan negara asing, disinilah peran Lan-sia untuk memberi pemahaman, dan penyemangat bagi kaum muda kita”. tutur Sarundajang

Lanjtnya lagi Pemerintah akan

terus berupaya mensejahterakan para Lansia yang ada di prov.Sulut dengan berbagai program pemer-intah salah satunya akan diada-kannya Posyandu khusus Lansia.

“Posyandu khusus Lansia ini Gratis! dan akan dimulai dari kota Bitung” jelas Sarundajang

Pada kesempatan itu juga Sar-undajang menyerahkan bantuan berupa satu unit mobil Ambulans

keliling khusus Lansia yang diter-ima langsung oleh Kansil selaku Ketua Komda Lansia Sulut.

Bantuan juga diberikan kepada para Lansia yang kuranng mam-pu, cacat, dan usia pernikahannya mencampai lima puluh tahun leb-ih serta beberapa yang mencam-pai usia lebih dari delapan puluh tahun.

Hais

jelaskan, Pembangunan Masjid ini masih membutuhkan dana sekitar 60 Juta untuk pemasan-gan jendela Masjid, selaku pengurus kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Pe-merintah Kota Bitung, terutama Pak Walikota Bitung, yang sudah mengeluarkan Anggaran 30 Juta dalam pembangunan Masjid At

– Taubah, sehingga pembangu-nan Masjid ini sudah selesai.

Ustad Kamdan, dalam Tausi-yahnya, bahwa Puasa bukan cuman menahan Lapar dan Haus, tetapi Puasa juga harus mengontrol Emosi dan Nafsu, inti daripada Bulan Ramadhan adalah saat manusia menuju kesucian diri dan juga semakin

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Hanny Sondakh, dalam samb-utannya mengucapkan “Sela-mat Menunaikan Ibadah Puasa 1435 H, semoga Puasa Tahun ini, kualiatasnya lebih baik daripada Tahun yang kemarin”. Sondakh juga mengajak kepada masyarakat Kota Bitung, untuk mensukseskan Pemilu Capres pada tanggal 9 Juli, mari kita menjaga Stabilitas keamanan di Kota Bitung, saling menghargai dan menghormati, meskipun mempunyai pandangan serta Politik yang berbeda, dan saya meminta kepada masyarakat untuk datang ke TPS, untuk memilih salah satu Calon Presi-den, sesuai dengan hati nurani serta keyakinan kita, tanpa ada Intimidasi dan juga tekanan “.

Dalam Moment yang berba-hagia ini, Sondakh menyerah-kan 1 Ton Beras, yang disaksikan oleh Tokoh Agama, Kapolres dan juga Masyarakat yang hadir

Hais

Skor, Bitung-SulutPemerintah

Kota Bitung mengadakan Safari Ramadhan

yang dilaksanakan secara serentak

diseluruh Kecamatan, Kamis (3/7) lalu.

Page 16: SKOR Edisi 023

Alokasi dana ADK dan anggaran Rutin

Kelurahan untuk triwulan Satu dan Dua

Tahun anggaran 2014 belum kami terima

dari Kecamatan

16 www.skornews.comEdisi ke-23/Tahun III/20 Juli - 15 Agust 2014

egiatan yang di ikuti oleh Staf dan Kepala Puskesmas se-Kabu-paten Kolaka Utara itu dipimpin Kepala

Seksi Perencanaan Dinas Keseha-tan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Safiuddin Alibas didamp-ingi Sekertaris Dinas Kesehatan Kolut, Irham, Skm. bertempat di Aula Hotel Lasusua.

Bantuan Operasional Keseha-tan (BOK) merupakan bantuan yang bersumber dari Pemerintah Pusat di Kemenkes RI dengan me-kanisme Tugas Pembantuan untuk percepatan pencapaian Millenni-

Skor, Kolaka Utara-Sultra Dinas Kesehatan Kab. Kolaka Utara (kolut) mengada-

kan sosialisasi Bantuan Operasianal Kesehatan (BOK). Kegiatan yang berlangsung selama Dua hari (25-26/6) itu bertujuan untuk memberikan pehaman terkait fungsi dan peran puskesmas dalam memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat melalui dana BOK.

um Development Goals (MDGs) bi-dang kesehatan tahun 2015, mela-lui peningkatan kinerja Puskesmas dan jaringannya serta Puskesdes/Polindes, Posyandu dan UKBM lainnya dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.

Pemanfaatan dana BOK untuk kegiatan Puskesmas dan jaringan-nya serta Poskesdes dan Posyandu harus berdasarkan hasil peren-canaan yang disepakati dalam Lokakarya Mini Puskesmas yang diselenggarakan secara rutin/peri-odik sesuai kondisi wilayah kerja Puskesmas yang berpedoman pada

prinsip keterpaduan, kewilayahan, efisien dan efektif.

Untuk Besaran alokasi dana BOK setiap Puskesmas ditetap-kan dengan Surat Keputusan Di-nas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan memperhatikan situasi dan kondisi, Jumlah penduduk, Luas wilayah, Kondisi geografis, Kesulitan wilayah, Cakupan pro-gram, Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas dan jaringannya, Jumlah Poskesdes/Polindes dan Po-syandu, Parameter lain yang diten-tukan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan memper-timbangkan kearifan local.

Khusus untuk 101 Puskesmas prioritas nasional di DTPK sesuai SK Menteri Kesehatan Nomor 758/Menkes/SK/IV/2011 tentang daer-ah di perbatasan darat dan pulau-pulau kecil terluar berpenduduk, menjadi sasaran prioritas pelayan-

Skor, Kolaka Timur-Sultraepala lingkungan adalah pejabat pemerintah pada level terdepan yang bersen-

tuhan langsung dengan masyarakat namun ironisnya seringkali mer-eka menjadi objek penderita akibat kesewenang-wenangan pejabat di-atasnya.

Terdapat lima Kepala Lingkungan di Kelurahan Tinengi, Kecamatan Ti-nondo, Kab. Kolaka Timur, Prov. Su-lawesi Tenggara yang belum men-erima insentif selama dua tri wulan. "sudah 2 tri wulan saya belum men-erima insentif, meskipun begitu saya tetap menjalankan tugas dan tanggungjawab" kata salah seorang

kepala lingkungan yang tidak ingin disebutkan identitasnya.

Kepala Kelurahan Tinengi, Kas-rul menjelaskan "Alokasi dana ADK dan anggaran Rutin Kelurahan un-

tuk triwulan Satu dan Dua, Tahun anggaran 2014 belum kami terima dari Kecamatan, "yah saya juga be-lum bisa membayar insentif kepada para Kepala Linkungan, padahal da-nanya sudah ada di kas bendahara Kecamatan" terangnya saat ditemui Skor, Jumat (28/6) lalu.

Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Camat Tinondo, Abidin Ngoso men-gakui "anggarannya memang sudah ada, saya tidak serahkan karena ke-sal dengan lurah Tinengi, "LPJ nya baru diserahkan setelah didesak" katanya.

Ditambahkan "walaupun Dana ADK kelurahan Tinengi belum saya

serahkan, uang itu tetap aman di kas bendahara tapi selama saya masih menjabat, tidak akan per-nah dicairkan nanti dia berurusan saja dengan Camat baru yang akan menggantikan saya nantinya, Ke-tusnya. aR/azhar

an kesehatan di DTPK, diberikan tambahan dana BOK Sebesar Rp 100.000.000/Puskesmas/tahun un-tuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan promotif dan preventif.

Dikonfirmasi di sela-sela kegia-tan sosialisasi, Irham, Skm. menu-turkan "secara substansial tujuan kegiatan ini untuk memberikan pemahaman kepada pengelola puskesmas di tiap kecamatan agar memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat melalui angga-ran dana BOK" terangnya.

“Tidak ada lagi alasan bagi kepala puskesmas untuk tidak memberikan pelayanan maksimal, mengingat pemerintah pusat mau-pun daerah telah mengucurkan anggaran yang cukup besar untuk mensukseskan program pelayanan kesehatan secara menyeluruh bagi masyarakat.” Ungkap Irham.

aR/azhar

Page 17: SKOR Edisi 023

17 www.skornews.comEdisi ke-23/Tahun III/20 Juli - 15 Agust 2014

Skor,BitungBeRTeMPaT di Kantor Polisi Resort Kota Bitung,

Sekertaris Daerah Kota Bitung Drs. Edison Humi-ang, M.Si menghadiri HUT Bhayangkara ke-68 yang dirangkaikan dengan buka puasa bersama jajaran Polres kota Bitung pada Selasa (01/06).

Dalam sambutannya Humiang mengatakan bahwa Pemerintah Kota Bitung sangat mengapre-sisasi segala program kerja dan pelayanan kepada masyarakat yang ditunjukan oleh Polres Bitung terebih lagi senantiasa bersinergis dengan Pemkot

erdasarkan hasil investigasi Skor pekan lalu di mana proyek tersebut dikerjakan oleh CV Sulpi Abadi dan Konsultan Pengawas proyek

CV Kinpleosan dilaksanakan asal asalan dan diduga ada Mark up ang-garan. Pengerjaan pengembangan pompanisasi itu dilakukan hanya tambal sulam saja dengan menempel campuran diatasnya sehingga seakan-akan baru kembali setelah dibangun tahun 2009 lalu.

Fakta di lapangan yang dikerjakan hanya ditambah campuran di atasnya dan sudah retak inteknya dan ping-girnya di pancang dan di susun batu kali, itupun sekarang batu kali se-bagian sudah hilang terbawa air. Se-lain itu pemasangan saluran listrik dari PLN cabang Topoyo sebagaimana yang tercantum dalam kontrak kerja belum direalisasikan oleh pihak kon-traktor hingga saat ini.

Skor beberapa berusaha mengkon-firmasi Ka. Satker Pengembangan Ki-nerja Pengelolaan Air Minum (PKPAM) PU Prov Sulbar, Budi terkait proyek pembangunan pompanisasi pengem-bangan air minum desa Tabolang, tetapi ada kesan Budi tidak ingin me-nemui Skor dan berdalih sedang sibuk dan ada urusan lain. Hingga berita ini ditulis Skor belum mendapatkan

Skor, SulbarPemerintah Pusat

dan Pemerintah Sulawesi Barat pada tahun anggaran

2013 telah bekerja sama melaksanakan kegiatan

pembangunan pom­panisasi penyaringan air bersih untuk masyarakat

Desa Tabolang Kecamatan Topoyo dengan anggaran

sebesar Rp 1.010.000.000 yang bersumber dari dana

APBN Perubahan melalui dikektorat Jenderal Cipta Karya Pengembangan Air Minum Kementerian PU,

namun hingga saat ini proyek itu belum selesai

sebagaimana peruntukannya

tanggapan dari pihak Satker PKPAM PU Prov Sulbar.

“Pelitnya” Ka Satker PKPAM PU Prov Sulbar memberikan informasi terkait proyek pengembangan pom-panisasi air bersih dan galian pipa dan pemasangan pipa air bersih sepa-njang 2 Km menambah kuat dugaan adanya masalah pada proyek itu.

Diharapkan aparat penegak hu-kum Kejaksaan Mamuju untuk segera

melakukan penyelidikan terhadap proyek pembangunan kegiatan pengembangan air bersih di Desa Tabolang Kec Topoyo. hasan/Skor02

Bitung dalam menjaga stabilitas keaman-an, sehingga sebagai pemkot bisa dengan leluasa menjalankan berbagai pembangu-nan di Kota Bitung ini.

Lanjutnya lagi ia mengatakan kedepan Polres Bitung bukan lagi menjadi pihak yang ditakuti oleh masyarakat tapi se-baliknya menjadi mitra bagi masyarakat serta mampu menegakan peraturan ses-uai hukum yang berlaku sehingga dapat menjaga situasi yang aman kondusif dan terkendali

"Secara bersama-sama nanti kita dapat mewujudkan percepatan pencampaian kesejahteraan masyarakat kota Bitung" tutur Humiang

Humiang berharap melalui momentum ini kedepannya Polres Bitung terus men-ciptakan berbagai program pelayanan prima dan perlindungan masimal kepada masyarakat, menjadi lebih profesional dan proposional dalam bertindak.

Acara diakhiri dengan buka puasa ber-sama Forkopimda Kota Bitung, Pimpinan dan anggota DPRD Kota Bitung serta para pemuka agama dan tokoh masyarakat.

hais

Page 18: SKOR Edisi 023

18 www.skornews.comEdisi ke-23/Tahun III/20 Juli - 15 Agust 2014

Skor, Jakartaolri akan terus mengaw-al setiap tahapan penghi-tungan suara mulai dari TPS hingga ke KPU Pusat untuk mencegah adanya

tindak kecurangan dan menjaga ke-murnian hasil penghitungan suara Pilpres 2014, "Upaya-upaya menuju kecurangan itu kan pasti ada, maka kami akan terus mengantisipasi dan

alam kesempatan terse-but, Panglima TNI me-nyampaikan bahwa TNI secara penuh akan mem-bantu Polri dalam penga-

manan Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2014. “TNI akan memantau dan mengawasi secara seksama guna memperkecil munculnya ker-awanan maupun kecurangan-ke-curangan dalam pelaksanaan Pil-pres tersebut”, kata Jenderal Moeldoko.

“Apabila nantinya ditemukan kecurangan, TNI akan menangkap dan menyerahkan hal tersebut ke-pada pihak Kepolisian, Bawaslu maupun pihak yang berwenang lainnya. TNI akan ikut berperan aktif, sehingga kehadirannya membawa manfaat bagi bangsa dan negara tercinta” tegas Pan-glima TNI.

Disamping itu, Jenderal TNI

Skor, JakartaPanglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko bersa-

ma Kapolri Jenderal Polisi Sutarman menghadiri Dialog bertajuk “Komitmen Bersama Pers Indone-sia Menjelang Pemilu Presiden Tahun 2014”, di Hall Dewan Pers Nasional Jl. Kebon Sirih Jakarta Pusat, Jumat (4/7/2014).

Moeldoko juga menegaskan bah-wa TNI memiliki tema besar yaitu : Netral, Tegas dan Profesional. Ne-tral dalam konteks politik maupun taktis. Dalam konteks politik, TNI tidak boleh main-main, sedangkan dalam konteks taktis dalam men-jalankan tugas tidak ada pandang bulu. Adapun Tegas dalam artian bahwa seluruh prajurit TNI den-gan moril yang tinggi tidak boleh ragu-ragu dalam menjalankan tu-gas dan tanggung jawabnya. Se-dangkan Professional bahwa TNI akan melaksanakan tugas secara terukur dengan baik.

Sementara itu, isi dalam Komit-men Bersama Pers Indonesia Men-jelang Pemilu Presiden, sebagai berikut : Hari ini tanggal 4 Juli 2014 bertempat di Gedung Dewan Pers, Jakarta, dengan difasilitasi oleh Dewan Pers, komponen pers Indonesia menyampaikan komit-

men bersama untuk menjaga sua-sana kondusif terkait pelaksanaan Pemilu Presiden 2014.

Pertama, Kami Pers Indonesia berkomitmen menggunakan ke-merdekaan pers untuk kepentin-gan publik.

Kedua, Kami Pers Indonesia berkomitmen untuk bekerja profe-sional dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip dan kaidah Jurnal-istik, Kode Etik Jurnalistik, serta

kalau terjadi kecurangan harus di-lakukan penindakan, sesuai ketentu-an Undang-Undang Pilpres," kata Ka-polri di Jakarta (16/7) lalu.

Kapolri menyebutkan beberapa jenis upaya kecurangan yang perlu diwaspadai dan dicegah, antara lain upaya penggelembungan suara, po-tensi kecurangan penghitungan suara di TPS, pencoblosan ganda, "Kedua kubu saling mengatakan sana curang

dan sini juga curang. Makanya kami harus mengawasi semua potensi ke-curangan itu satu persatu," ujarnya.

Ditambahkan Sutaraman, "Kami hanya mengamankan dan Polri tidak punya data C 1 karena petugas kami tidak sampai ke seluruh TPS, satu petugas ada yang mengawasi empat sampai lima TPS sekaligus. Sehingga tidak semuanya tercatat oleh Polri," terang Kapolri. alfi/Skor09

menghormati hukum dan nilai-nilai demokrasi.

Ketiga, Kami Pers Indonesia akan selalu mengedepankan prin-sip akurasi, verifikasi dan kehati-hatian terutama pada hal-hal yang berpotensi menimbulkan perpeca-han atau konflik di masyarakat serta menghindari penyebarluasan fitnah dan kebencian.

Puspen TnI

Page 19: SKOR Edisi 023

19 www.skornews.comEdisi ke-23/Tahun III/20 Juli - 15 Agust 2014

epolisian sudah me-w a n t i - w a n t i masyarakat untuk tidak berbuat anarkis siapa pun calon presi-

den yang menang. Namun, jika kerusuhan tetap terjadi pasca pengumuman hasil perolehan suara secara resmi dari KPU pada Tanggal, 22 Juli nanti maka Polri sudah menyiapkan 6 lang-kah dadakan dalam menindak para pengacau kamtibmas.

Polisi juga akan menjaga dua titik yang berbatasan dengan Jakarta yakni perbatasan Ban-ten dan Bandung. "Kami akan

Skor, JakartaMenJelanG pengumuman rekapitu-

lasi hasil perhitungan suara Pemilihan Umum Presiden oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Panglima TNI, Jenderal Moeldoko melakukan inspeksi persiapan TNI di markas Komando Pasukan Khas (Kopaskhas) di Halim, Jakarta Timur, (16/7/2014).

Disambut Komandan Kopaskhas Danko Marsda TNI Harpin Ondeh. Dalam sambutannya, Panglima TNI berpesan agar TNI tetap memantau perkemban-gan, "Saya keliling untuk melihat selu-ruh pasukan cadangan di jajaran TNI dan memantau perkembangan dari waktu ke waktu," ujar Moeldoko.

Moeldoko juga memberikan bantu-an kepada Kopaskhas. "Kami akan beri

bantuan bagi Kopaskas Rp 500 juta. Ka-lian gunakan sebaik-baiknya," pungkas Moeldoko. TNI harus tetap siap siaga baik moril, fisik, dan logistik. "Kita harus punya keyakinan TNI datang harus me-nyelesaikan masalah. TNI harus melind-ungi masyarakat dari setiap gangguan dan ancaman apapun. Itu tugas pokok TNI," tegas Moeldoko.

Pejabat tinggi di jajaran TNI itu juga mengintruksikan anak buahnya agar memahami rute-rute dan objek vital di Jakarta. "Kita akan menghadapi situasi kritis, KPU akan mengumumkan reka-pitulasi suara Pilpres pada tanggal 22 Juli mendatang. Dan jika terjadi sesuatu, kalian harus tahu bagaimana jalan terce-pat menuju ke sana," ujarnya.

yudi/Skor07

Skor, JakartaEnam Langkah

Polri untuk mengatasi kerusuhan termasuk

langkah menggunakan senjata jika diperlukan. Polri telah menyiapkan

pengamanan untuk seluruh tahapan Pilpres,

kekuatan cadangan sudah disiapkan dan “back up”

TNI yang diberikan kepada kami juga telah siap siaga,

termasuk penebalan pasukan di KPU"

kata Kapolri.

mengawasi dan menjaga dua titik perbatasan untuk mengan-tisipasi adanya gerakan massa tapi mudah-mudahan tidak ada sehingga keadaannya tetap aman," ujar Kapolri.

Sebelumnya, Kapolri telah mengimbau agar masing-mas-ing kubu capres-cawapres Pil-pres 2014 dapat sabar menung-gu hasil penghitungan suara yang resmi dari KPU. Sutarman pun menekankan agar semua pihak menghindari segala ben-tuk tindakan yang menyimpang dan anarkis yang dapat merugi-kan masyarakat. "demokrasi itu

dibangun tentunya untuk kes-ejahteraan rakyat, untuk keda-maian dan keadilan, bukan un-tuk kekerasan," tegasnya.

alfi/Skor09

Page 20: SKOR Edisi 023

20 www.skornews.comEdisi ke-23/Tahun III/20 Juli - 15 Agust 2014

Page 21: SKOR Edisi 023

www.skornews.com21Edisi ke-23/Tahun III/20 Juli - 15 Agust 2014

Page 22: SKOR Edisi 023

22 www.skornews.comEdisi ke-23/Tahun III/20 Juli - 15 Agust 2014

Nama : ..................................................................Alamat Pengiriman : ...................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................Telepon : ..................................................................................Email : ..................................................................................

Saya berminat untuk berlangganan

Untuk berlangganan atau memesan Tabloid SKOR dapat meng hubungi kami di :

Kantor RedaksiJalan SMA 14, No. 16 Cawang, Jakarta Timur 13630Phone : 021 - 2409 - 5520 Phone/sms : 0853-1116-6156Pin : 75a131acEmail : [email protected]

Segala bentuk pembayaran atau dana kepada Redaksi SKOR dapat di transfer ke nomor rekening Bank dibawah ini :

Bank BRI Rek No. 6769.01006897.536A/n Sri Winingsih (Bendahara)

Ket :* harga tersebut untuk 6 edisi @1 Eksemplar* harga sudah termasuk ongkos kirim* Bukti Pembayaran/Transfer kirim via Email atau sms (Nama) spasi (jumlah) Spasi (Alamat)

HARGA LANGGANAN :- Jakarta Rp. 150.000,-/6 Edisi- Bodetabek Rp. 200.000,-/6 Edisi- Jawa-Madura-Bali-Lampung Rp. 300.000,-/6 Edisi- Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi Rp. 350.000,-/6 Edisi- Maluku, NTB-NTT, dan Papua Rp. 450.000,-/6 Edisi

Page 23: SKOR Edisi 023
Page 24: SKOR Edisi 023