BAB III METODE PENELITIAN 1.1. 1.2.repository.upi.edu/21705/6/S_PEK_1105110_Chapter3.pdf · berupa...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 1.1. 1.2.repository.upi.edu/21705/6/S_PEK_1105110_Chapter3.pdf · berupa...
Dimas Adithia Ramdhan, 2015 PENGARUH DIVERSIFIKASI PRODUK DAN PERSAINGAN TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA BATIK DI CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
31
BAB III
METODE PENELITIAN
1.1. Objek Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2006, hlm. 118), Objek Penelitian adalah
variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika
penelitian. Dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat.
Dimana diversifikasi produk dan persaingan sebagai variabel bebas, sedangkan
pendapatan sebagai variabel terikat. Variabel-variabel tersebut merupakan objek
dari penelitian ini.
1.2. Subjek Penelitian
Suharsimi Arikunto dalam M. Idrus (2009, hlm. 91) memberikan batasan
subjek penelitian sebagai benda, hal atau orang tempat data untuk variabel
penelitian melekat, dan yang dipermasalahkan. Dalam penelitian, subjek
penelitian memiliki peran yang sangat strategis karena pada subjek penelitian,
itulah data tentang variabel yang penelitian akan diamati. Berdasarkan hal
tersebut, subjek dalam penelitian ini adalah pengusaha batik di Cirebon.
1.3. Metode Penelitian
Pemilihan metode berdasarkan pada identifikasi masalah yang harus
disusun dan dibuktikan dengan penelitian. Metode merupakan suatu cara ilmiah
untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. Pada penelitian ini metode yang
digunakan adalah metode penelitian survei.
Seperti yang dikemukakan oleh Masri Singarimbun (1995, hlm. 40)
bahwa: “Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu
populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data yang
pokok.” Pada umumnya yang merupakan unit analisis dalam penelitian survei
adalah individu.
1.3.1. Populasi dan Sampel
1.3.1.1. Populasi
Menurut Sugiyono (2011, hlm. 117) “Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas : objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
32
Dimas Adithia Ramdhan, 2015 PENGARUH DIVERSIFIKASI PRODUK DAN PERSAINGAN TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA BATIK DI CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah seluruh pengusaha
batik di Cirebon.
3.3.1.2. Sampel
Menurut Sugiyono (2011, hlm. 118) Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila populasi besar, dan
peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya
karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi itu.
Menurut Riduwan (2013, hlm. 44), adapun rumus pengambilan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus dari Taro Yamane
adalah sebagai berikut :
n = N
N.d2+1
Keterangan :
n : Ukuran sampel keseluruhan
N : Ukuran populasi sampel
d2 : tingkat presisi yang diharapkan
Maka perhitungan menentukan banyaknya sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
n = N
N.d2+1
n = 150
150 × (0,05)2+1
n = 150
150 × 0,0025+1
n = 150
0,375+1
n = 150
1,375
n = 109,09
n dibulatkan menjadi 109
Berdasarkan hasil perhitungan maka sampel minimal yang digunakan
adalah sebanyak 109 pengusaha batik dari jumlah populasi sebanyak 150
pengusaha batik.
33
Dimas Adithia Ramdhan, 2015 PENGARUH DIVERSIFIKASI PRODUK DAN PERSAINGAN TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA BATIK DI CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.4. Operasionalisasi Variabel
Untuk menguji hipotesis yang diajukan, dalam penelitian ini terlebih
dahulu setiap variabel didefinisikan, kemudian dijabarkan melalui operasionalisasi
variabel. Hal ini dilakukan agar setiap variabel dan indikator penelitian dapat
diketahui skala pengukurannya secara jelas. Operasionalisasi variabel penelitian
secara rinci diuraikan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1
Operasional Variabel
Variabel Dependen
Variabel Konsep
Teoritis
Konsep
Empiris
Konsep
Analisis Skala
Pendapatan
(Y)
Pendapatan
adalah
penerimaan
total atas
barang atau
jasa yang
dijual
dikalikan
harga jual
barang atau
jasa tersebut.
Case and Fair
(2007, hlm.
205).
Jumlah hasil
seluruh
penerimaan
yang
diterima
oleh
pengusaha
batik.
Jumlah
pendapatan
yang
diterima
oleh
pengusaha
batik yang
dinyatakan
dengan
rupiah.
Interval
Variabel Independen
Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analisis Skala
Diversifikasi
Produk (X1)
Diversifikasi
adalah upaya
mencari dan
Beragam jenis
produk batik
yang dijual oleh
Data diperoleh dari
kuisioner tentang
diversifikasi produk
Ordinal
34
Dimas Adithia Ramdhan, 2015 PENGARUH DIVERSIFIKASI PRODUK DAN PERSAINGAN TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA BATIK DI CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengembangkan
produk atau pasar
yang baru, atau
keduanya.
Menurut Tjiptono
(dalam Presstija
malau 2009, hlm.
26).
pengusaha batik
di Cirebon.
Diversifikasi
Produk dapat
dilihat dari
beragam jenis
batik yang
dijual, seperti:
kemeja, celana,
sandal, daster
dan mukena.
dengan skala
Gultman mengenai
macam produk batik
yang dijual oleh
pengusaha batik di
Cirebon.
Persaingan
(X2)
Persaingan adalah
usaha
memperlihatkan
keunggulan
masing-masing
yang dilakukan
oleh perseorangan
(perusahaan,
negara) pada
bidang
perdagangan,
produksi,
persenjataan dan
sebagainya.
Menurut Kamus
Besar Bahasa
Indonesia (dalam
Anugrah
Mahildayanti
2014, hlm.59).
Persaingan
diantara
pesaing-pesaing
yang ada,
menentukan
sejauh mana
perusahaan yang
sudah ada di
dalam suatu
industry batik di
Cirebon akan
bersaing
merebut nilai
yang mereka
ciptakan bagi
pembeli di
antara mereka
sendiri.
Persaingan
dilihat dari:
Data diperoleh dari
kuisioner tentang
persaingan dengan
skala likert mengenai
persaingan antar
pengusaha batik di
Cirebon.
Ordinal
35
Dimas Adithia Ramdhan, 2015 PENGARUH DIVERSIFIKASI PRODUK DAN PERSAINGAN TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA BATIK DI CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
jumlah
pengusaha,
harga, jumlah
produk dan
kualitas.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah suatu cara untuk mencari data mengenai
suatu hal atau variabel. Pengumpulan data dengan teknik tertentu sangat
diperlukan dalam analisis anggapan dasar dan hipotesis. Pengumpulan data
diperlukan untuk menguji anggapan dasar dan hipotesis. Untuk mendapatkan data
yang diperlukan, maka teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam
penelitian ini adalah :
1. Angket, yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui penggunaan
daftar pertanyaan yang telah disusun dan disebar kepada responden yaitu
pengusaha batik agar diperoleh data yang diperlukan.
3.6. Teknik Analisis Data
3.6.1. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Analisis Regresi Linear
Berganda (multiple linear regression method). Alat bantu analisis yang digunakan
yaitu dengan menggunakan program komputer SPSS Versi 17.0 for Windows.
Tujuan Analisis Regresi Linear Berganda adalah untuk mempelajari bagaimana
eratnya hubungan antara satu atau beberapa variabel bebas dengan satu variabel
terikat. Yaitu apakah pengaruh diversifikasi produk (X1), dan persaingan (X2)
terhadap pendapatan pengusaha batik di Cirebon (Y).
Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah disusun oleh penulis maka
model persamaan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + e
Dimana :
Y = Pendapatan
β0 = Konstanta regresi
β1 = Koefisien regresi diversifikasi produk batik
36
Dimas Adithia Ramdhan, 2015 PENGARUH DIVERSIFIKASI PRODUK DAN PERSAINGAN TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA BATIK DI CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
β2 = Koefisien regresi persaingan
X1 = Diversifikasi produk batik
X2 = Persaingan
e = Faktor pengganggu
Adapun asumsi yang harus dipenuhi OLS sebagaimana diungkapkan oleh
Gujarati (1978,hlm. 66 – 68) sebagai berikut:
1. Model regresi yang digunakan linier.
2. Data yang didapat tepat, artinya nilai yang didapatkan tetap meskipun
sampling diulang secara teknik. Dengan kata lain dapat dianggap tidak
stokastik untuk data variable independent dan stokastik untuk variable
dependent.
3. Rata-rata dari variabel pengganggu (Disturbance Term Mean) adalah nol,
artinya perubahan variabel terikat tidak akan mempengaruhi disturbance
term mean, dengan kata lain mean dari residual adalah tetap nol.
4. Homoscedastisitas (Homoscedasticity), variabel dari disturbance term
adalah konstan.
5. Tidak terjadinya autokorelasi pada disturbance term.
6. Covariance antara disturbance term dan variabel independent adalah nol.
Asumsi ini otomastis akan terpenuhi jika asumsi dua dan tiga terpenuhi.
7. Jumah data (n) harus lebih besar daripada jumlah variabel.
8. Data harus bervariasi besarnya, secara teknis variance data tidak sama
degan nol.
9. Spesifikasi model sudah tepat.
10. Tidak terjadi multikolinearitas, tidak terjadi korelasi sempurna antar
independent variabel.
3.7. Pengujian Instrumen Penelitian
Skala yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala likert yang dapat
berupa pernyataan positif dan pernyataan negativ dan Skala Gultman. Adapun
untuk pemberian skor skala likert pernyataan positif dan skor pernyataan negatif
sebagai berikut :
1. Pernyataan positif :
Sangat setuju/selalu/sangat positif diberi skor 5
37
Dimas Adithia Ramdhan, 2015 PENGARUH DIVERSIFIKASI PRODUK DAN PERSAINGAN TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA BATIK DI CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setuju/sering/positif diberi skor 4
Ragu-ragu/kadang-kadang/netral diberi skor 3
Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif diberi skor 2
Sangat tidak setuju/tidak pernah diberi skor 1
2. Pernyataan negatif
Sangat setuju/selalu/sangat positif diberi skor 1
Setuju/sering/positif diberi skor 2
Ragu-ragu/kadang-kadang/netral diberi skor 3
Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif diberi skor 4
Sangat tidak setuju/tidak pernah diberi skor 5
Pemberian skor skala gultman sebagai berikut :
1. Ya 1
2. Tidak 0
Dalam hal ini agar hasil penelitian tidak diragukan keabsahan atau
kebenarannya maka alat ukur harus valid dan reliabel adapun angket yang
diberikan kepada responden dilakukan 2 macam tes yaitu tes validitas dan tes
reliabilitas.
3.7.1. Uji Validitas Instrumen
Menurut Suharsimi Arikunto (2010, hlm. 211) “validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu
instrumen”. Adapun rumus korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai
berikut:
2222 YYNXXN
YXXYNrXY
Suharsimi Arikunto (2010, hlm. 213)
Dimana :
XYr = Koefisien k
∑X = Jumlah skor tiap item
∑Y = Jumlah skor total item
∑X² = Jumlah skor-skor X yang dikuadratkan
38
Dimas Adithia Ramdhan, 2015 PENGARUH DIVERSIFIKASI PRODUK DAN PERSAINGAN TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA BATIK DI CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
∑Y² = Jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan
∑XY = Jumlah Perkalian X dan Y
N = Jumlah sampel
Dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05 koefisien korelasi yang
diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi
nilai r dengan derajat kebebasan (n-2), dimana menyatakan jumlah banyaknya
responden. Dimana :
rhitung > r tabel = Valid
rhitung < r tabel = Tidak valid
Berikut jumlah rincian pernyataan setiap variabel dalam penelitian ini
terdapat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2
Jumlah Item Angket
No Variabel Jumlah item angket
1 Diversifikasi Produk 5
2 Persaingan 11
Total 16
Sumber:Lampiran 3 (Data diolah)
Tabel 3.3
Uji Validitas Instrumen Penelitian
Variabel No item Rxy r tabel Kriteria
Diversifikasi Produk (X1)
1 0,35 0,18 Valid
2 0,65 0,18 Valid
3 0,40 0,18 Valid
4 0,54 0,18 Valid
5 0,50 0,18 Valid
Persaingan (X2)
1 0,39 0,18 Valid
2 0,56 0,18 Valid
3 0,42 0,18 Valid
4 0,53 0,18 Valid
5 0,64 0,18 Valid
39
Dimas Adithia Ramdhan, 2015 PENGARUH DIVERSIFIKASI PRODUK DAN PERSAINGAN TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA BATIK DI CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6 0,67 0,18 Valid
7 0,73 0,18 Valid
8 0,61 0,18 Valid
9 0,69 0,18 Valid
10 0,72 0,18 Valid
11 0,50 0,18 Valid
Sumber : Lampiran 5 (Data diolah)
Dari tabel 3.3 dapat diketahui bahwa seluruh item pernyataan dari variabel
diversifikasi produk dan persaingan ini dinyatakan valid karena nilai rxy > r tabel.
3.7.2. Uji Reliabilitas
Menurut Suharsimi Arikunto (2010, hlm. 221) “Reliabilitas menunjuk
pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”.
Berikut rumus alpha dalam Suharsimi Arikunto (2010, hlm. 239) untuk uji
reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini:
𝑟11 = [𝑘
𝑘 − 1] [1 −
∑𝜎𝑏2
𝜎12 ]
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pernyataan atau banyaknya soal
∑σb2 = jumlah varians butir
σ12
= varians total
Berikut hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini terdapat pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4
Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
No Variabel r xy r tabel Keterangan
1 Diversifikasi Produk 0,21 0,18 Reliable
2 Persaingan 0,81 0,18 Reliable
Sumber : Lampiran 5 (Data diolah)
Berdasarkan tabel 3.4 dapat dilihat bahwa nilai rxy > r tabel, sehingga
instrumen penelitian ini dinyatakan reliabel.
40
Dimas Adithia Ramdhan, 2015 PENGARUH DIVERSIFIKASI PRODUK DAN PERSAINGAN TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA BATIK DI CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.7.3. Uji Asumsi Klasik
1.7.3.1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui sifat distribusi data penelitian.
Uji normalitas dilakukan pada data sampel penelitian yang berfungsi untuk
mengetahui apakah sampel yang diambil normal atau tidak dengan menguji
sebaran data yang dianalisis. Pengujiannya menggunakan alat statistik non
parametrik uji Kolmogorov Smirnov dengan kriteria: data dikatakan berdistribusi
normal jika signifikansinya lebih besar dari 0,05 dan data dikatakan tidak
berdistribusi normal jika signifikansinya kurang dari 0,05.
1.7.3.2. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah situasi di mana terdapat korelasi variabel bebas
antara satu variabel dengan yang lainnya. Dalam hal ini dapat disebut variabel-
variabel tidak ortogonal. Variabel yang bersifat ortogonal adalah variabel yang
nilai korelasi antara sesamanya sama dengan nol. Ada beberapa cara untuk
medeteksi keberadaan Multikolinearitas dalam model regresi OLS Gujarati (2001,
hlm. 166) , yaitu:
1) Mendeteksi nilai koefisien determinasi (R2) dan nilai thitung. Jika R
2 tinggi
(biasanya berkisar 0,7 – 1,0) tetapi sangat sedikit koefisien regresi yang
signifikan secara statistik, maka kemungkinan ada gejala multikolinieritas.
2) Melakukan uji kolerasi derajat nol. Apabila koefisien korelasinya tinggi,
perlu dicurigai adanya masalah multikolinieritas. Akan tetapi tingginya
koefisien korelasi tersebut tidak menjamin terjadi multikolinieritas.
3) Menguji korelasi antar sesama variabel bebas dengan cara meregresi setiap
Xi terhadap X lainnya. Dari regresi tersebut, kita dapatkan R2 dan F. Jika
nilai Fhitung melebihi nilai kritis Ftabel pada tingkat derajat kepercayaan
tertentu, maka terdapat multikolinieritas variabel bebas.
4) Regresi Auxiliary. Kita menguji multikolinearitas hanya dengan melihat
hubungan secara individual antara satu variabel independen dengan satu
variabel independen lainnya.
5) Variance inflation factor dan tolerance.
Dalam penelitian ini akan mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas
dengan melihat Variance inflation factor dan tolerance.
41
Dimas Adithia Ramdhan, 2015 PENGARUH DIVERSIFIKASI PRODUK DAN PERSAINGAN TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA BATIK DI CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variance inflation factor :
1. Apabila nilai Variance inflation factor lebih kecil dari 10,00 maka
artinya tidak terjadi multikolinieritas
2. Apabila nilai Variance inflation factor lebih besar dari 10,00 maka
artinya terjadi multikolinieritas
Tolerance :
1. Apabila nilai tolerance lebih besar dari 0,10 maka artinya tidak terjadi
multikolinieritas
2. Apabila nilai tolerance lebih kecil dari 0,10 maka artinya terjadi
multikolinieritas
1.7.3.3. Heteroskedastisitas (Heteroskedasticity)
Salah satu asumsi pokok dalam model regresi linier klasik adalah bahwa
varian-varian setiap disturbance term yang dibatasi oleh nilai tertentu mengenai
variable-variabel bebas adalah berbentuk suatu nilai konstan yang sama dengan
δ2. inilah yang disebut sebagai asumsi heterokedastisitas (Gujarati, 2001:177).
Heteroskedastisitas berarti setiap varian disturbance term yang dibatasi
oleh nilai tertentu mengenai variabel-variabel bebas adalah berbentuk suatu nilai
konstan yang sama dengan 𝜎2 atau varian yang sama. Uji heteroskedasitas
bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap,maka disebut
homokesdasitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas. Keadaan
heteroskedastis tersebut dapat terjadi karena beberapa sebab, antara lain :
Sifat variabel yang diikutsertakan kedalam model.
Sifat data yang digunakan dalam analisis. Pada penelitian dengan
menggunakan data runtun waktu, kemungkinan asumsi itu mungkin benar.
Ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mengetahui adanya
heteroskedastisitas (Agus Widarjono, 2005:147-161), yaitu sebagai berikut :
1) Metode grafik, kriteria yang digunakan dalam metode ini adalah :
Jika grafik mengikuti pola tertentu misal linier, kuadratik atau
hubungan lain berarti pada model tersebut terjadi heteroskedastisitas.
42
Dimas Adithia Ramdhan, 2015 PENGARUH DIVERSIFIKASI PRODUK DAN PERSAINGAN TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA BATIK DI CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jika pada grafik plot tidak mengikuti pola atau aturan tertentu maka
pada model tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas.
2) Uji Park (Park test), yakni menggunakan grafik yang menggambarkan
keterkaitan nilai-nilai variabel bebas (misalkan X1) dengan nilai-nilai
taksiran variabel pengganggu yang dikuadratkan (^u2).
3) Uji Glejser (Glejser test), yakni dengan cara meregres nilai taksiran
absolut variabel pengganggu terhadap variabel Xi dalam beberapa bentuk,
diantaranya:
1i21i1i21i X û atau Xû
4) Uji korelasi rank Spearman (Spearman’s rank correlation test.) Koefisien
korelasi rank spearman tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi
heteroskedastisitas berdasarkan rumusan berikut :
1nn
d 6-1 rs
2
2
1
Dimana :
d1 = perbedaan setiap pasangan rank
n = jumlah pasangan rank
5) Uji White (White Test). Pengujian terhadap gejala heteroskedastisitas
dapat dilakukan dengan melakukan White Test, yaitu dengan cara
meregresi residual kuadrat dengan variabel bebas, variabel bebas kuadrat
dan perkalian variabel bebas. Ini dilakukan dengan membandingkan χ2
hitung
dan χ2
tabel, apabila χ2
hitung> χ2
tabel maka hipotesis yang mengatakan bahwa
terjadi heterokedasitas diterima, dan sebaliknya apabila χ2
hitung < χ2
tabel
maka hipotesis yang mengatakan bahwa terjadi heterokedasitas ditolak.
Dalam metode White selain menggunakan nilai χ2
hitung, untuk memutuskan
apakah data terkena heteroskedasitas, dapat digunakan nilai probabilitas
Chi Squares yang merupakan nilai probabilitas uji White. Jika probabilitas
Chi Squares <α, berarti Ho ditolak jika probabilitas Chi Squares >α,
berarti Ho diterima.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Uji White dengan bantuan
program komputer SPSS Versi 17.0 for Windows. Dilakukan pengujian dengan
menggunakan White Heteroscedasticity Test yaitu dengan cara meregresi residual
43
Dimas Adithia Ramdhan, 2015 PENGARUH DIVERSIFIKASI PRODUK DAN PERSAINGAN TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA BATIK DI CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kuadrat dengan variabel bebas, variabel bebas kuadrat dan perkalian variabel
bebas.
1.8. Pengujian Hipotesis
1.8.1. Pengujian Secara Parsial (Uji t )
Pengujian ini dilakukan untuk menguji hipotesis:
Ho : masing- masing variabel Xi secara parsial tidak berpengaruh terhadap
variabel Y, dimana i = X1, X2, X3, X4.
Hi : masing-masing variabel Xi secara parsial berpengaruh terhadap variabel
Y, dimana i = X1, X2, X3, X4.
Untuk menguji rumusan hipotesis diatas digunakan uji t dengan rumus:
t = Se
; i = X1, X2, X3, X4.
Kaidah keputusan:
Tolak Ho jika t hit> t tabel, dan terima Ho jika t hit< t tabel.
1.8.2. Koefisien Determinasi
Menurut Gujarati (2001, hlm. 98) dijelaskan bahwa koefisien determinasi
(R2) yaitu angka yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan menerangkan
variabel bebas terhadap variabel terikat dari fungsi tersebut. Koefisien determinasi
sebagai alat ukur kebaikan dari persamaan regresi yaitu memberikan proporsi atau
presentase variasi total dalam variabel tidak bebas Y yang dijelaskan oleh variabel
bebas X.
Pengujian ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana perubahan variabel
terikat dijelaskan oleh variabel bebasnya, untuk menguji hal ini digunakan rumus
koefisien determinasi sebagai berikut: menurut Agus Winarjono (2005, hlm. 39)
R2 =
𝐸𝑆𝑆
𝑇𝑆𝑆
=
2
2
yy
yiy
i
Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1 (0 < R
2 < 1), dengan ketentuan sebagai berikut :
Jika R2 semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikat semakin erat/dekat, atau dengan kata lain model
tersebut dapat dinilai baik.
44
Dimas Adithia Ramdhan, 2015 PENGARUH DIVERSIFIKASI PRODUK DAN PERSAINGAN TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA BATIK DI CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikat jauh/tidak erat, atau dengan kata lain model
tersebut dapat dinilai kurang baik.