BAB III METODE PENELITIAN 1.1. 1.2.repository.upi.edu/21705/6/S_PEK_1105110_Chapter3.pdf · berupa...

14
Dimas Adithia Ramdhan, 2015 PENGARUH DIVERSIFIKASI PRODUK DAN PERSAINGAN TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA BATIK DI CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 31 BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Objek Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2006, hlm. 118), Objek Penelitian adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Dimana diversifikasi produk dan persaingan sebagai variabel bebas, sedangkan pendapatan sebagai variabel terikat. Variabel-variabel tersebut merupakan objek dari penelitian ini. 1.2. Subjek Penelitian Suharsimi Arikunto dalam M. Idrus (2009, hlm. 91) memberikan batasan subjek penelitian sebagai benda, hal atau orang tempat data untuk variabel penelitian melekat, dan yang dipermasalahkan. Dalam penelitian, subjek penelitian memiliki peran yang sangat strategis karena pada subjek penelitian, itulah data tentang variabel yang penelitian akan diamati. Berdasarkan hal tersebut, subjek dalam penelitian ini adalah pengusaha batik di Cirebon. 1.3. Metode Penelitian Pemilihan metode berdasarkan pada identifikasi masalah yang harus disusun dan dibuktikan dengan penelitian. Metode merupakan suatu cara ilmiah untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian survei. Seperti yang dikemukakan oleh Masri Singarimbun (1995, hlm. 40) bahwa: “Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.” Pada umumnya yang merupakan unit analisis dalam penelitian survei adalah individu. 1.3.1. Populasi dan Sampel 1.3.1.1. Populasi Menurut Sugiyono (2011, hlm. 117) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 1.1. 1.2.repository.upi.edu/21705/6/S_PEK_1105110_Chapter3.pdf · berupa...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 1.1. 1.2.repository.upi.edu/21705/6/S_PEK_1105110_Chapter3.pdf · berupa pernyataan positif dan pernyataan negativ dan Skala Gultman. Adapun untuk pemberian

Dimas Adithia Ramdhan, 2015 PENGARUH DIVERSIFIKASI PRODUK DAN PERSAINGAN TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA BATIK DI CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

31

BAB III

METODE PENELITIAN

1.1. Objek Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006, hlm. 118), Objek Penelitian adalah

variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika

penelitian. Dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat.

Dimana diversifikasi produk dan persaingan sebagai variabel bebas, sedangkan

pendapatan sebagai variabel terikat. Variabel-variabel tersebut merupakan objek

dari penelitian ini.

1.2. Subjek Penelitian

Suharsimi Arikunto dalam M. Idrus (2009, hlm. 91) memberikan batasan

subjek penelitian sebagai benda, hal atau orang tempat data untuk variabel

penelitian melekat, dan yang dipermasalahkan. Dalam penelitian, subjek

penelitian memiliki peran yang sangat strategis karena pada subjek penelitian,

itulah data tentang variabel yang penelitian akan diamati. Berdasarkan hal

tersebut, subjek dalam penelitian ini adalah pengusaha batik di Cirebon.

1.3. Metode Penelitian

Pemilihan metode berdasarkan pada identifikasi masalah yang harus

disusun dan dibuktikan dengan penelitian. Metode merupakan suatu cara ilmiah

untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. Pada penelitian ini metode yang

digunakan adalah metode penelitian survei.

Seperti yang dikemukakan oleh Masri Singarimbun (1995, hlm. 40)

bahwa: “Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu

populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data yang

pokok.” Pada umumnya yang merupakan unit analisis dalam penelitian survei

adalah individu.

1.3.1. Populasi dan Sampel

1.3.1.1. Populasi

Menurut Sugiyono (2011, hlm. 117) “Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas : objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 1.1. 1.2.repository.upi.edu/21705/6/S_PEK_1105110_Chapter3.pdf · berupa pernyataan positif dan pernyataan negativ dan Skala Gultman. Adapun untuk pemberian

32

Dimas Adithia Ramdhan, 2015 PENGARUH DIVERSIFIKASI PRODUK DAN PERSAINGAN TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA BATIK DI CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah seluruh pengusaha

batik di Cirebon.

3.3.1.2. Sampel

Menurut Sugiyono (2011, hlm. 118) Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila populasi besar, dan

peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya

karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan

sampel yang diambil dari populasi itu.

Menurut Riduwan (2013, hlm. 44), adapun rumus pengambilan sampel

yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus dari Taro Yamane

adalah sebagai berikut :

n = N

N.d2+1

Keterangan :

n : Ukuran sampel keseluruhan

N : Ukuran populasi sampel

d2 : tingkat presisi yang diharapkan

Maka perhitungan menentukan banyaknya sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

n = N

N.d2+1

n = 150

150 × (0,05)2+1

n = 150

150 × 0,0025+1

n = 150

0,375+1

n = 150

1,375

n = 109,09

n dibulatkan menjadi 109

Berdasarkan hasil perhitungan maka sampel minimal yang digunakan

adalah sebanyak 109 pengusaha batik dari jumlah populasi sebanyak 150

pengusaha batik.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 1.1. 1.2.repository.upi.edu/21705/6/S_PEK_1105110_Chapter3.pdf · berupa pernyataan positif dan pernyataan negativ dan Skala Gultman. Adapun untuk pemberian

33

Dimas Adithia Ramdhan, 2015 PENGARUH DIVERSIFIKASI PRODUK DAN PERSAINGAN TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA BATIK DI CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4. Operasionalisasi Variabel

Untuk menguji hipotesis yang diajukan, dalam penelitian ini terlebih

dahulu setiap variabel didefinisikan, kemudian dijabarkan melalui operasionalisasi

variabel. Hal ini dilakukan agar setiap variabel dan indikator penelitian dapat

diketahui skala pengukurannya secara jelas. Operasionalisasi variabel penelitian

secara rinci diuraikan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1

Operasional Variabel

Variabel Dependen

Variabel Konsep

Teoritis

Konsep

Empiris

Konsep

Analisis Skala

Pendapatan

(Y)

Pendapatan

adalah

penerimaan

total atas

barang atau

jasa yang

dijual

dikalikan

harga jual

barang atau

jasa tersebut.

Case and Fair

(2007, hlm.

205).

Jumlah hasil

seluruh

penerimaan

yang

diterima

oleh

pengusaha

batik.

Jumlah

pendapatan

yang

diterima

oleh

pengusaha

batik yang

dinyatakan

dengan

rupiah.

Interval

Variabel Independen

Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analisis Skala

Diversifikasi

Produk (X1)

Diversifikasi

adalah upaya

mencari dan

Beragam jenis

produk batik

yang dijual oleh

Data diperoleh dari

kuisioner tentang

diversifikasi produk

Ordinal

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 1.1. 1.2.repository.upi.edu/21705/6/S_PEK_1105110_Chapter3.pdf · berupa pernyataan positif dan pernyataan negativ dan Skala Gultman. Adapun untuk pemberian

34

Dimas Adithia Ramdhan, 2015 PENGARUH DIVERSIFIKASI PRODUK DAN PERSAINGAN TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA BATIK DI CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengembangkan

produk atau pasar

yang baru, atau

keduanya.

Menurut Tjiptono

(dalam Presstija

malau 2009, hlm.

26).

pengusaha batik

di Cirebon.

Diversifikasi

Produk dapat

dilihat dari

beragam jenis

batik yang

dijual, seperti:

kemeja, celana,

sandal, daster

dan mukena.

dengan skala

Gultman mengenai

macam produk batik

yang dijual oleh

pengusaha batik di

Cirebon.

Persaingan

(X2)

Persaingan adalah

usaha

memperlihatkan

keunggulan

masing-masing

yang dilakukan

oleh perseorangan

(perusahaan,

negara) pada

bidang

perdagangan,

produksi,

persenjataan dan

sebagainya.

Menurut Kamus

Besar Bahasa

Indonesia (dalam

Anugrah

Mahildayanti

2014, hlm.59).

Persaingan

diantara

pesaing-pesaing

yang ada,

menentukan

sejauh mana

perusahaan yang

sudah ada di

dalam suatu

industry batik di

Cirebon akan

bersaing

merebut nilai

yang mereka

ciptakan bagi

pembeli di

antara mereka

sendiri.

Persaingan

dilihat dari:

Data diperoleh dari

kuisioner tentang

persaingan dengan

skala likert mengenai

persaingan antar

pengusaha batik di

Cirebon.

Ordinal

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 1.1. 1.2.repository.upi.edu/21705/6/S_PEK_1105110_Chapter3.pdf · berupa pernyataan positif dan pernyataan negativ dan Skala Gultman. Adapun untuk pemberian

35

Dimas Adithia Ramdhan, 2015 PENGARUH DIVERSIFIKASI PRODUK DAN PERSAINGAN TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA BATIK DI CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jumlah

pengusaha,

harga, jumlah

produk dan

kualitas.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah suatu cara untuk mencari data mengenai

suatu hal atau variabel. Pengumpulan data dengan teknik tertentu sangat

diperlukan dalam analisis anggapan dasar dan hipotesis. Pengumpulan data

diperlukan untuk menguji anggapan dasar dan hipotesis. Untuk mendapatkan data

yang diperlukan, maka teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam

penelitian ini adalah :

1. Angket, yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui penggunaan

daftar pertanyaan yang telah disusun dan disebar kepada responden yaitu

pengusaha batik agar diperoleh data yang diperlukan.

3.6. Teknik Analisis Data

3.6.1. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Analisis Regresi Linear

Berganda (multiple linear regression method). Alat bantu analisis yang digunakan

yaitu dengan menggunakan program komputer SPSS Versi 17.0 for Windows.

Tujuan Analisis Regresi Linear Berganda adalah untuk mempelajari bagaimana

eratnya hubungan antara satu atau beberapa variabel bebas dengan satu variabel

terikat. Yaitu apakah pengaruh diversifikasi produk (X1), dan persaingan (X2)

terhadap pendapatan pengusaha batik di Cirebon (Y).

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah disusun oleh penulis maka

model persamaan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + e

Dimana :

Y = Pendapatan

β0 = Konstanta regresi

β1 = Koefisien regresi diversifikasi produk batik

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 1.1. 1.2.repository.upi.edu/21705/6/S_PEK_1105110_Chapter3.pdf · berupa pernyataan positif dan pernyataan negativ dan Skala Gultman. Adapun untuk pemberian

36

Dimas Adithia Ramdhan, 2015 PENGARUH DIVERSIFIKASI PRODUK DAN PERSAINGAN TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA BATIK DI CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

β2 = Koefisien regresi persaingan

X1 = Diversifikasi produk batik

X2 = Persaingan

e = Faktor pengganggu

Adapun asumsi yang harus dipenuhi OLS sebagaimana diungkapkan oleh

Gujarati (1978,hlm. 66 – 68) sebagai berikut:

1. Model regresi yang digunakan linier.

2. Data yang didapat tepat, artinya nilai yang didapatkan tetap meskipun

sampling diulang secara teknik. Dengan kata lain dapat dianggap tidak

stokastik untuk data variable independent dan stokastik untuk variable

dependent.

3. Rata-rata dari variabel pengganggu (Disturbance Term Mean) adalah nol,

artinya perubahan variabel terikat tidak akan mempengaruhi disturbance

term mean, dengan kata lain mean dari residual adalah tetap nol.

4. Homoscedastisitas (Homoscedasticity), variabel dari disturbance term

adalah konstan.

5. Tidak terjadinya autokorelasi pada disturbance term.

6. Covariance antara disturbance term dan variabel independent adalah nol.

Asumsi ini otomastis akan terpenuhi jika asumsi dua dan tiga terpenuhi.

7. Jumah data (n) harus lebih besar daripada jumlah variabel.

8. Data harus bervariasi besarnya, secara teknis variance data tidak sama

degan nol.

9. Spesifikasi model sudah tepat.

10. Tidak terjadi multikolinearitas, tidak terjadi korelasi sempurna antar

independent variabel.

3.7. Pengujian Instrumen Penelitian

Skala yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala likert yang dapat

berupa pernyataan positif dan pernyataan negativ dan Skala Gultman. Adapun

untuk pemberian skor skala likert pernyataan positif dan skor pernyataan negatif

sebagai berikut :

1. Pernyataan positif :

Sangat setuju/selalu/sangat positif diberi skor 5

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 1.1. 1.2.repository.upi.edu/21705/6/S_PEK_1105110_Chapter3.pdf · berupa pernyataan positif dan pernyataan negativ dan Skala Gultman. Adapun untuk pemberian

37

Dimas Adithia Ramdhan, 2015 PENGARUH DIVERSIFIKASI PRODUK DAN PERSAINGAN TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA BATIK DI CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setuju/sering/positif diberi skor 4

Ragu-ragu/kadang-kadang/netral diberi skor 3

Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif diberi skor 2

Sangat tidak setuju/tidak pernah diberi skor 1

2. Pernyataan negatif

Sangat setuju/selalu/sangat positif diberi skor 1

Setuju/sering/positif diberi skor 2

Ragu-ragu/kadang-kadang/netral diberi skor 3

Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif diberi skor 4

Sangat tidak setuju/tidak pernah diberi skor 5

Pemberian skor skala gultman sebagai berikut :

1. Ya 1

2. Tidak 0

Dalam hal ini agar hasil penelitian tidak diragukan keabsahan atau

kebenarannya maka alat ukur harus valid dan reliabel adapun angket yang

diberikan kepada responden dilakukan 2 macam tes yaitu tes validitas dan tes

reliabilitas.

3.7.1. Uji Validitas Instrumen

Menurut Suharsimi Arikunto (2010, hlm. 211) “validitas adalah suatu

ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu

instrumen”. Adapun rumus korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai

berikut:

2222 YYNXXN

YXXYNrXY

Suharsimi Arikunto (2010, hlm. 213)

Dimana :

XYr = Koefisien k

∑X = Jumlah skor tiap item

∑Y = Jumlah skor total item

∑X² = Jumlah skor-skor X yang dikuadratkan

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 1.1. 1.2.repository.upi.edu/21705/6/S_PEK_1105110_Chapter3.pdf · berupa pernyataan positif dan pernyataan negativ dan Skala Gultman. Adapun untuk pemberian

38

Dimas Adithia Ramdhan, 2015 PENGARUH DIVERSIFIKASI PRODUK DAN PERSAINGAN TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA BATIK DI CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

∑Y² = Jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan

∑XY = Jumlah Perkalian X dan Y

N = Jumlah sampel

Dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05 koefisien korelasi yang

diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi

nilai r dengan derajat kebebasan (n-2), dimana menyatakan jumlah banyaknya

responden. Dimana :

rhitung > r tabel = Valid

rhitung < r tabel = Tidak valid

Berikut jumlah rincian pernyataan setiap variabel dalam penelitian ini

terdapat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2

Jumlah Item Angket

No Variabel Jumlah item angket

1 Diversifikasi Produk 5

2 Persaingan 11

Total 16

Sumber:Lampiran 3 (Data diolah)

Tabel 3.3

Uji Validitas Instrumen Penelitian

Variabel No item Rxy r tabel Kriteria

Diversifikasi Produk (X1)

1 0,35 0,18 Valid

2 0,65 0,18 Valid

3 0,40 0,18 Valid

4 0,54 0,18 Valid

5 0,50 0,18 Valid

Persaingan (X2)

1 0,39 0,18 Valid

2 0,56 0,18 Valid

3 0,42 0,18 Valid

4 0,53 0,18 Valid

5 0,64 0,18 Valid

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 1.1. 1.2.repository.upi.edu/21705/6/S_PEK_1105110_Chapter3.pdf · berupa pernyataan positif dan pernyataan negativ dan Skala Gultman. Adapun untuk pemberian

39

Dimas Adithia Ramdhan, 2015 PENGARUH DIVERSIFIKASI PRODUK DAN PERSAINGAN TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA BATIK DI CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6 0,67 0,18 Valid

7 0,73 0,18 Valid

8 0,61 0,18 Valid

9 0,69 0,18 Valid

10 0,72 0,18 Valid

11 0,50 0,18 Valid

Sumber : Lampiran 5 (Data diolah)

Dari tabel 3.3 dapat diketahui bahwa seluruh item pernyataan dari variabel

diversifikasi produk dan persaingan ini dinyatakan valid karena nilai rxy > r tabel.

3.7.2. Uji Reliabilitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2010, hlm. 221) “Reliabilitas menunjuk

pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”.

Berikut rumus alpha dalam Suharsimi Arikunto (2010, hlm. 239) untuk uji

reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini:

𝑟11 = [𝑘

𝑘 − 1] [1 −

∑𝜎𝑏2

𝜎12 ]

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pernyataan atau banyaknya soal

∑σb2 = jumlah varians butir

σ12

= varians total

Berikut hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini terdapat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4

Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

No Variabel r xy r tabel Keterangan

1 Diversifikasi Produk 0,21 0,18 Reliable

2 Persaingan 0,81 0,18 Reliable

Sumber : Lampiran 5 (Data diolah)

Berdasarkan tabel 3.4 dapat dilihat bahwa nilai rxy > r tabel, sehingga

instrumen penelitian ini dinyatakan reliabel.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 1.1. 1.2.repository.upi.edu/21705/6/S_PEK_1105110_Chapter3.pdf · berupa pernyataan positif dan pernyataan negativ dan Skala Gultman. Adapun untuk pemberian

40

Dimas Adithia Ramdhan, 2015 PENGARUH DIVERSIFIKASI PRODUK DAN PERSAINGAN TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA BATIK DI CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.7.3. Uji Asumsi Klasik

1.7.3.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui sifat distribusi data penelitian.

Uji normalitas dilakukan pada data sampel penelitian yang berfungsi untuk

mengetahui apakah sampel yang diambil normal atau tidak dengan menguji

sebaran data yang dianalisis. Pengujiannya menggunakan alat statistik non

parametrik uji Kolmogorov Smirnov dengan kriteria: data dikatakan berdistribusi

normal jika signifikansinya lebih besar dari 0,05 dan data dikatakan tidak

berdistribusi normal jika signifikansinya kurang dari 0,05.

1.7.3.2. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah situasi di mana terdapat korelasi variabel bebas

antara satu variabel dengan yang lainnya. Dalam hal ini dapat disebut variabel-

variabel tidak ortogonal. Variabel yang bersifat ortogonal adalah variabel yang

nilai korelasi antara sesamanya sama dengan nol. Ada beberapa cara untuk

medeteksi keberadaan Multikolinearitas dalam model regresi OLS Gujarati (2001,

hlm. 166) , yaitu:

1) Mendeteksi nilai koefisien determinasi (R2) dan nilai thitung. Jika R

2 tinggi

(biasanya berkisar 0,7 – 1,0) tetapi sangat sedikit koefisien regresi yang

signifikan secara statistik, maka kemungkinan ada gejala multikolinieritas.

2) Melakukan uji kolerasi derajat nol. Apabila koefisien korelasinya tinggi,

perlu dicurigai adanya masalah multikolinieritas. Akan tetapi tingginya

koefisien korelasi tersebut tidak menjamin terjadi multikolinieritas.

3) Menguji korelasi antar sesama variabel bebas dengan cara meregresi setiap

Xi terhadap X lainnya. Dari regresi tersebut, kita dapatkan R2 dan F. Jika

nilai Fhitung melebihi nilai kritis Ftabel pada tingkat derajat kepercayaan

tertentu, maka terdapat multikolinieritas variabel bebas.

4) Regresi Auxiliary. Kita menguji multikolinearitas hanya dengan melihat

hubungan secara individual antara satu variabel independen dengan satu

variabel independen lainnya.

5) Variance inflation factor dan tolerance.

Dalam penelitian ini akan mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas

dengan melihat Variance inflation factor dan tolerance.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 1.1. 1.2.repository.upi.edu/21705/6/S_PEK_1105110_Chapter3.pdf · berupa pernyataan positif dan pernyataan negativ dan Skala Gultman. Adapun untuk pemberian

41

Dimas Adithia Ramdhan, 2015 PENGARUH DIVERSIFIKASI PRODUK DAN PERSAINGAN TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA BATIK DI CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variance inflation factor :

1. Apabila nilai Variance inflation factor lebih kecil dari 10,00 maka

artinya tidak terjadi multikolinieritas

2. Apabila nilai Variance inflation factor lebih besar dari 10,00 maka

artinya terjadi multikolinieritas

Tolerance :

1. Apabila nilai tolerance lebih besar dari 0,10 maka artinya tidak terjadi

multikolinieritas

2. Apabila nilai tolerance lebih kecil dari 0,10 maka artinya terjadi

multikolinieritas

1.7.3.3. Heteroskedastisitas (Heteroskedasticity)

Salah satu asumsi pokok dalam model regresi linier klasik adalah bahwa

varian-varian setiap disturbance term yang dibatasi oleh nilai tertentu mengenai

variable-variabel bebas adalah berbentuk suatu nilai konstan yang sama dengan

δ2. inilah yang disebut sebagai asumsi heterokedastisitas (Gujarati, 2001:177).

Heteroskedastisitas berarti setiap varian disturbance term yang dibatasi

oleh nilai tertentu mengenai variabel-variabel bebas adalah berbentuk suatu nilai

konstan yang sama dengan 𝜎2 atau varian yang sama. Uji heteroskedasitas

bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan

varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap,maka disebut

homokesdasitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas. Keadaan

heteroskedastis tersebut dapat terjadi karena beberapa sebab, antara lain :

Sifat variabel yang diikutsertakan kedalam model.

Sifat data yang digunakan dalam analisis. Pada penelitian dengan

menggunakan data runtun waktu, kemungkinan asumsi itu mungkin benar.

Ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mengetahui adanya

heteroskedastisitas (Agus Widarjono, 2005:147-161), yaitu sebagai berikut :

1) Metode grafik, kriteria yang digunakan dalam metode ini adalah :

Jika grafik mengikuti pola tertentu misal linier, kuadratik atau

hubungan lain berarti pada model tersebut terjadi heteroskedastisitas.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 1.1. 1.2.repository.upi.edu/21705/6/S_PEK_1105110_Chapter3.pdf · berupa pernyataan positif dan pernyataan negativ dan Skala Gultman. Adapun untuk pemberian

42

Dimas Adithia Ramdhan, 2015 PENGARUH DIVERSIFIKASI PRODUK DAN PERSAINGAN TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA BATIK DI CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jika pada grafik plot tidak mengikuti pola atau aturan tertentu maka

pada model tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas.

2) Uji Park (Park test), yakni menggunakan grafik yang menggambarkan

keterkaitan nilai-nilai variabel bebas (misalkan X1) dengan nilai-nilai

taksiran variabel pengganggu yang dikuadratkan (^u2).

3) Uji Glejser (Glejser test), yakni dengan cara meregres nilai taksiran

absolut variabel pengganggu terhadap variabel Xi dalam beberapa bentuk,

diantaranya:

1i21i1i21i X û atau Xû

4) Uji korelasi rank Spearman (Spearman’s rank correlation test.) Koefisien

korelasi rank spearman tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi

heteroskedastisitas berdasarkan rumusan berikut :

1nn

d 6-1 rs

2

2

1

Dimana :

d1 = perbedaan setiap pasangan rank

n = jumlah pasangan rank

5) Uji White (White Test). Pengujian terhadap gejala heteroskedastisitas

dapat dilakukan dengan melakukan White Test, yaitu dengan cara

meregresi residual kuadrat dengan variabel bebas, variabel bebas kuadrat

dan perkalian variabel bebas. Ini dilakukan dengan membandingkan χ2

hitung

dan χ2

tabel, apabila χ2

hitung> χ2

tabel maka hipotesis yang mengatakan bahwa

terjadi heterokedasitas diterima, dan sebaliknya apabila χ2

hitung < χ2

tabel

maka hipotesis yang mengatakan bahwa terjadi heterokedasitas ditolak.

Dalam metode White selain menggunakan nilai χ2

hitung, untuk memutuskan

apakah data terkena heteroskedasitas, dapat digunakan nilai probabilitas

Chi Squares yang merupakan nilai probabilitas uji White. Jika probabilitas

Chi Squares <α, berarti Ho ditolak jika probabilitas Chi Squares >α,

berarti Ho diterima.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Uji White dengan bantuan

program komputer SPSS Versi 17.0 for Windows. Dilakukan pengujian dengan

menggunakan White Heteroscedasticity Test yaitu dengan cara meregresi residual

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 1.1. 1.2.repository.upi.edu/21705/6/S_PEK_1105110_Chapter3.pdf · berupa pernyataan positif dan pernyataan negativ dan Skala Gultman. Adapun untuk pemberian

43

Dimas Adithia Ramdhan, 2015 PENGARUH DIVERSIFIKASI PRODUK DAN PERSAINGAN TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA BATIK DI CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kuadrat dengan variabel bebas, variabel bebas kuadrat dan perkalian variabel

bebas.

1.8. Pengujian Hipotesis

1.8.1. Pengujian Secara Parsial (Uji t )

Pengujian ini dilakukan untuk menguji hipotesis:

Ho : masing- masing variabel Xi secara parsial tidak berpengaruh terhadap

variabel Y, dimana i = X1, X2, X3, X4.

Hi : masing-masing variabel Xi secara parsial berpengaruh terhadap variabel

Y, dimana i = X1, X2, X3, X4.

Untuk menguji rumusan hipotesis diatas digunakan uji t dengan rumus:

t = Se

; i = X1, X2, X3, X4.

Kaidah keputusan:

Tolak Ho jika t hit> t tabel, dan terima Ho jika t hit< t tabel.

1.8.2. Koefisien Determinasi

Menurut Gujarati (2001, hlm. 98) dijelaskan bahwa koefisien determinasi

(R2) yaitu angka yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan menerangkan

variabel bebas terhadap variabel terikat dari fungsi tersebut. Koefisien determinasi

sebagai alat ukur kebaikan dari persamaan regresi yaitu memberikan proporsi atau

presentase variasi total dalam variabel tidak bebas Y yang dijelaskan oleh variabel

bebas X.

Pengujian ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana perubahan variabel

terikat dijelaskan oleh variabel bebasnya, untuk menguji hal ini digunakan rumus

koefisien determinasi sebagai berikut: menurut Agus Winarjono (2005, hlm. 39)

R2 =

𝐸𝑆𝑆

𝑇𝑆𝑆

=

2

2

yy

yiy

i

Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1 (0 < R

2 < 1), dengan ketentuan sebagai berikut :

Jika R2 semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas

dengan variabel terikat semakin erat/dekat, atau dengan kata lain model

tersebut dapat dinilai baik.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 1.1. 1.2.repository.upi.edu/21705/6/S_PEK_1105110_Chapter3.pdf · berupa pernyataan positif dan pernyataan negativ dan Skala Gultman. Adapun untuk pemberian

44

Dimas Adithia Ramdhan, 2015 PENGARUH DIVERSIFIKASI PRODUK DAN PERSAINGAN TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA BATIK DI CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas

dengan variabel terikat jauh/tidak erat, atau dengan kata lain model

tersebut dapat dinilai kurang baik.