BAB III LAPORAN PRODUKSI...16 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Menurut Jonathan...
Transcript of BAB III LAPORAN PRODUKSI...16 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Menurut Jonathan...
16
BAB III
LAPORAN PRODUKSI
3.1 Proses Kerja Produser
Menurut Jonathan Bignell (2004: 99) “ Produser adalah orang yang bertanggung
jawab atas anggaran, perencanaan, dan pembuatan program televisi atau serangkaian
program”.
Produser adalah pimpinan produksi yang mengordinasikan kepada seluruh kegiatan
pelaksanaan sejak pra produksi, produksi, hingga ke pasca produksi dan bertanggung
jawab kepada eksekutif produser. Karena ditangan produser drama televisi bisa berjalan
baik dan tidaknya. (Ruman Latief Dan Yusiatie Utud, 2015:124).
Sedangkan menurut M Bayu widagdo, dkk (2008:27) “Produser adalah orang yang
bertugas menjadi fasilitator dan menyiapkan segala kebutuhan produksi dari tahap awal
hingga tahap akhir, termasuk menyiapkan catatan produksi untuk kelancaran syuting.”
Produser bertanggung jawab dalam mengelola jalannya sebuah produksi drama
televisi, mulai dari persiapan hingga selesai penyuntingan. Peran produser tak hanya
berhenti sampai disana, namun bisa berlanjut hingga ke masalah pemasaran drama
televisi tersebut.
Disini tugas penulis sebagai produser adalah mengawal proses berjalannya
produksi dari mulai pra produksi hingga pasca produksi, mulai dari mengurus
keperluan alat syuting, lokasi syuting, konsumsi crew, dan mengawal proses editing
hingga final lock dan layak untuk di konsumsi masyarakat yang ingin menontonnya.
17
3.1.1 Pra Produksi
Menurut Dennis (2010:17) mengatakan bahwa :
Diawali dengan cerita yang akan dibuat, kira–kira akan diambil dari mana.
Produser, penulis skenario, dan sutradara akan diskusi bersama-sama untuk
membedah skenario. Seperti diketahui, dalam skenario itu tidak hanya cerita yang
dicantumkan, tapi ada juga penjelasan mengenai lokasi/tempat shooting, waktu,
peran, aksi para pemain dan sebagainya.
Menurut Dennis (2010:16) “Produser drama televisi mulai bekerja jauh sebelum
tahapan produksi sebuah drama televisi berlangsung. Ia akan merencanakan dan
menetapkan jenis drama televisi apa yang akan dibuat, berapa jumlah dana yang
dibutuhkan, siapa penulis naskah, para pemain, tim produksi, serta bagaimana
pemasarannya.”
Seorang produser harus mengawasi dan seluruh pihak yang terlibat sambil
mempertaruhkan integritas, suara visi dan misi program tersebut. Seorang produser
juga akan mengambil resiko keuangan dengan mengeluarkan uang merekan sendiri,
khususnya selama periode pra-produksi sebelum sebuah program dapat terdanai
sepenuhnya. Produser terlibat aktif dalam sebuah tahapan proses pembuatan program,
mulai dari pemundulan ide dan mengembangkan hingga menyalurkan ide tersebut.
Namun, sebuah ide bias muncul dari siapapun, termasuk penulis naskah, sutradara, atau
produser.
Menurut Karsito (2008:57) mengatakan bahwa :
Produser adalah seorang sineas professional yang membuat drama televisi.
Memiliki wewenang dan tanggung jawab secara manajemen dan artistic terhadap
proses produksi sebuah karya drama televisi, meliputi penentuan ide cerita, penulis
scenario, sutradara, tim kreatif (kru), dan pemain (artis). Merancang produksi,
promosi, pemasaran, dan menyusun anggaran. Memberikan panduan (arahan)
kepada manajer produksi di bawahnya. Meletakan dasar-dasar strategibagi
pelaksanaan produksi dan pengelolaan produksi (administrasi). Mendapatkan
laporan dari semua departemen (progress report).
Dimulai dari menciptakan ide untuk program baru dikembangkan menjadi sebuah
cerita, menentukan tim produksi, menyiapkan proposal program,kemudian menentukan
18
para tokoh yang akan memainkan peran dalam cerita dilanjutkan dengan reading dan
rehearsal pemain, mengumpulkan biaya produksi, hunting lokasi dan mengajukan
perizinan lokasi, menyewa alat-alat shooting, menyediakan konsumsi dan perlengkapan
artistic.
19
3.1.2 Produksi
Produser umumnya tidak terlibat langsung dalam aspek kreatif produksi, sutradara yang
akan berhadapan erat dengan penulis naskah dan Sutradara Of Photography (DOP).
Jabatan sebagai seorang produser merupakan pekerjaan yang sangat berperan penting
dalam jalannya sebuah produksi. Produser yang akan mengatur segala urusan sampai pasca
produksi, diawali dengan pra produksi yang harus menyiapkan perlengkapan dan sebagainya,
kemudian pada saat produksi produser melakukan pengawasan atas berlangsungnya produksi
tersebut, melengkapi hal-hal yang dibutuhkan saat produksi berjalan, membuat laporan harian
produksi, serta mengevaluasi produksi.
3.1.3 Pasca Produksi
Menurut Worthington (2009:25) mengatakan bahwa :
tanggung jawab produser pada tahap pasca produksi yaitu “Menemukan editor di mana
mungkin produser perlu mencari editor yang cocok dengan sutradara dan proyek,
mengkonfirmasikan mengedit dan suara fasilitas pasca-produksi, membersihkan musik
yang beredar dan lisensi arsip, berurusan dengan mempersiapkan, dan mendistribusikan
bahan publisitas, memberikan program selesai dan dokumen yang relevan dengan klien,
memastikan tagihan yang luar biasa dibayarkan dan ringkasan anggaran semua biaya
selesai.
Pada pasca produksi tentu dilakukan pengeditan dari hasil karya yang telah direkam saat
shooting, disini produser tetap mengawasi proses editing, memenuhi keperluan editor dalam
proses mengedit, kemudian setelah selesai editing melakukan review karya tersebut, apabila
sudah bagus produser akan memasarkan karya tersebut dengan cara promosi di media-media
penyiaran dan mengadakan premiere atau launching program televisi.
20
3.1.4 Peran dan Tanggung Jawab
Produser memiliki tanggung jawab yang sangat besar dengan adanya sebuah produksi
drama televisi, dari pra produksi hingga pasca produksi produser harus mengetahui
prosesnya. Mulai dengan mendapatkan ide cerita, menetapkan pemain, menyiapkan anggaran
produksi, membuat jadwal, mengawasi pelaksanaan produksi hingga selesai, serta
bertanggung jawab dalam manajemen produksi.
3.1.5 Proses Penciptaan Karya
A . Konsep Kreatif
Sebuah tim produksi memerlukan kru dibagiannya masing-masing, maka dari itu hal
pertama yang produser lakukan adalah melakukan pemilihan crew mulai dari pemilihan
penulis naskah, sutradara, kameraman, audioman, lighting, artistic, editor, Pemilihan crew
yang produser lakukan berdasarkan kemampuan masing - masing di bidangnya. Lalu setelah
semua crew sudah terpilih produser mengadakan rapat menentukan ide cerita apa yang akan
dibuat yang kemudian akan dikembangkan oleh penulis naskah.
Kemudian produser bekerja sama dengan penulis naskah dan sutradara berusaha
menentukan lokasi yang dapat mencangkup semua scene yang ada dari awal hingga akhir
cerita, agar lebih menarik pun drama televisi ini dibuat dengan harmonisasi yang baik antar
gambar dan suara serta desain editnya, drama televisi ini pun ditujukan kepada para khalayak
umum.
B. Konsep Produksi
Produser memiliki hak untuk menentukan siapa kru yang akan diajak bekerja sama,
karena nantinya akan berpengaruh dalam proses produksi bila ada crew yang sulit untuk
21
saling mengerti atau bekerjasama. Dalam tim inti ini membutuhkan delapan orang crew
dengan jobdesk masing-masing yang telah ditentukan.
Produser juga mengajak teman-teman yang lain untuk ikut membantu dalam proses
produksi. Proses produksi drama televisi ini membutuhkan lokasi yang diinginkan oleh
penulis sebagaimana tertulis dalam naskah, maka produser melakukan pencarian lokasi
yang sesuai dan mengurus perizinan di lokasi tersebut dengan dibantu oleh crew lainnya.
Produksi direncanakan berjalan selama empat hari, dimulai hari sabtu pagi sampai senin
malam kemudian dilanjutkan lagi pada tanggal 8 juni, dilaksanakan di lokasi pertama yang
dimulai keseluruhan ambil gambar di dalam ruangan di dalam rumah terlebih dahulu atau
indoor yang kemudian dilanjutkan dengan pengambilan gambar di halaman depan rumah
kemudian selanjutnya semua pengambilan di dalam rumah (indoor) sampai tanggal 8 Juni
di hari terakhir.
C. Konsep Teknis
Setelah naskah selesai dibuat, kemudian diadakan bedah naskah, salah satu yang perlu
disesuaikan adalah alat-alat untuk shooting. Menentukan penyewaan alat apa saja yang akan
di gunakan dan berapa budget yang dibutuhkan untuk penyewaan alat. Produser memutuskan
untuk menggunakan kamera Camera Canon C 300 EF karena mudah dioperasikan oleh
operator kamera serta media penyimpanannya pun tidak sulit dan kualitas gambar yang sudah
hampir menyerupai kamera digital DSLR dan bisa diganti lensa yang dibutuhkan untuk
memperindah gambar.
Alat-alat lain yang disewa pun sesuai dengan kebutuhan shooting seperti halnya
penyewaan lighting untuk set lokasi shooting di dalam ruangan,serta mengunakan boom mic
dan zoom untuk memperjelas dan memperhalus suara untuk kebutuhan drama televisi untuk
22
editing juga menggunakan komputer pribadi (laptop) serta jasa dari anggota crew sendiri
yang bertugas sebagai editor, sehingga tidak perlu mencari atau menyewa jasa editing di
tempat lain, dalam usaha meminimalisir biaya produser mencari tempat penyewaan alat yang
menggunakan sistem penyewaan paketan yang lebih murah jika di hitung dengan lamanya
waktu shooting yaitu 4 hari.
3.1.6 Kendala Produksi dan Solusinya
Selama pra produksi, produksi dan hingga tahap pasca produksi ada beberapa kendala
yang dialami, adapun solusi yang produser lakukan untuk menyelesaikan kendala-kendala
tersebut, yaitu:
Kendala :
1. Dalam pra produksi masih ada beberapa crew atau team yang tidak bisa untuk mengikuti
rapat produksi.
2. Kesulitan dalam mencari talent yang sesuai dengan karakteristik naskah yang sudah team
buat.
3. Ketika produksi team kurang sigap untuk saling membantu memindahkan alat sehingga
shooting tidak berjalan sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.
4. Talent kurang mood sehingga menyebabkan banyaknya retake saat shooting berjalan.
Solusi :
1. Untuk membuat jera, penulis memberikan denda sebesar Rp 20.000 jika ada team yang
tidak dapat menghadiri rapat produksi.
2. Penulis dan team mencoba untuk mencari link talent melalui teater teater yang berada
dijakarta.
3. Memberikan peringatan kepada team pada saat break makan siang.
23
4. Penulis dan team mencoba menghibur talent dengan sedikit candaan dan memanjakan
talent dengan memberinya makanan sesuai request yang talent mau.
24
Konsep Program Produser
Production : Karped Production Produser : Rizky Ramadhan
Project Title : Pukul Enam Pagi Director : Kris Damayanti
Durasi : 20 Menit
Dalam karya program drama televisi “PUKUL ENAM PAGI” penulis bertanggung
jawab sebagai produser. Menurut Naratama ( 2013 : 262 ) Produser adalah pemimpin suatu
produksi suatu program yang bertanggung jawab kepada setiap kegiatan pengoordinasikan
kegiatan praproduksi, produksi sampai pasca produksi. Berdasarkan kutipan diatas penulis
menyimpulkan tugas seorang produser adalah memimpin seluruh Tim Produksi dari pra
produksi, produksi dan pasca produksi sesuai dengan tujuan yang ditetapkan bersama. Jadi
Produser bukan orang yang mempunyai tanggung jawab membiayai proses pra produksi
sampai pasca produksi, melainkan ada orang yang menyandangnya untuk memproduksi
sebuah drama televisi.
Tugas seorang Produser pada waktu pra produksi di drama televisi ini adalah
menyetujui dari Tim Produksi untuk menentukan ide. Kemudian Produser mengembangkan
ide tersebut yang dibantu oleh sutradara dan penulis naskah. Pada tahap selanjutnya apabila
ide cerita sudah rampung, produser siap melakukan hunting lokasi untuk melakukan
pengmbilan gambar. Apabila lokasi yang dituju terlarang untuk umum dan memerlukan surat
izin, maka produser harus membuat surat izin terlebih dahulu.
Untuk tahap produksi program drama televisi “PUKUL ENAM PAGI”. Produser lebih
banyak tergantung kepada Sutradara begitupun sebaliknya. Produser hanya memantau
jalannya produksi yang dipimpin sepenuhnya oleh Sutradara. Produser hanya menerima apa
25
saja yang akan dibutuhkan oleh Sutradara, seperti budget transportasi, konsumsi, penyewaan
alat, dan juga fotocopy naskah. Selain budgeting, Produser juga mengatur working schedule,
shooting schedule, equitment list dan surat izin produksi.
Kemudian untuk tahap pasca produksi program drama televisi “PUKUL ENAM
PAGI”. Produser kembali berperan dalam working schedulenya. Tahap yang terakhir yaitu
editing, dimana seorang editing (Editor) melakukan tugasnya atas perintah produser melalui
Sutradara. Kebutuhan-kebutuhan Editor dimeja editing harus dipenuhi oleh Produser agar
proses editing berjalan dengan lancar.
26
Deskripsi Program
Kategori Program : Hiburan, Informasi
Media : Televisi
Format Program : Drama
Judul Program
: PUKUL ENAM
PAGI
Durasi Program : 15 Menit
Target Audience : - Umur : Dewasa ( 21 – 50 )
- Jenis Kelamin : Perempuan dan laki-laki
- SES : B (Menengah keatas)
Karakteristik Produksi : Taping
Jam Tayang : 19:00 – 19.30 WIB
Alasan : Karena pada jam tersebut adalah jam santai
bersama keluarga dan lebih banyak meluangkan
waktu dirumah (prime-time). Menurut Achlina dan
Suwardi (2011:135) “Prime time adalah waktu
terbaik untuk menayangkan program siap siar yang
Top atau paling unggul. Yang waktu
penayangannya paling banyak ditonton khalayak”.
27
WORKING SCHEDULE
Production Company : BSI Produser : Rizky Ramadhan
Project Title : PUKUL ENAM PAGI Sutradara : Kris Damayanti
Durasi : 20 Menit
Production : KARPED PRODUCTION
Tabel III.1
NO TAHAP KEGIATAN
TARGET PERMINGGU
April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
PR
E P
RO
DU
CT
ION
MENCARI IDE
2 PENEMUAN IDE
3 PENGEMBANGAN
IDE
4 MENCARI DATA
5 PENGEMBANGAN
DATA
6 PEMBUATAN
NASKAH
7 PEMBUATAN
TREATMENT
DIRECTOR
8 HUNTING LOKASI
9 URUS PERIZINAN
10 CARI TALENT
11 READING
12 SEWA ALAT
13 PRODUCTION SHOOTING
14 DAILY REPORT
15 EVALUASI
16 POST
PRODUCTION
OFFLINE EDITING
17 ONLINE EDITING
18 ILUSTRASI MUSUC
19 LOCK EDITING
28
BREAKOWN BUDGET
Tabel III.2
No NAMA BARANG UNIT HARI HARGA/HARI JUMLAH
PRE PRODUCTION
1 BELI AIR UNTUK CASTING 40,000 40,000
2 FOTO COPY 90,000 90,000
JUMLAH 130,000
PRODUKSI
-LIGHTING-
3 Kino Flo Daylight (4feet 4Bank)
3 3 150,000 1,350,000
4 Flexible LED Light 2x1 Bi-Color (Soonwell)
2 3 200,000 1,200,000
5 Filter Gel 120x120cm 1 3 25,000 75,000
6 ARRI 300 Watt Tungsten Fresnel (Inky 300w)
3 3 35,000 315,000
7 Genset 5000 Watt (5 kVa) Silent (Non BBM)
1 3 350,000 1,050,000
8 Kabel Roll GAO (2300 Watt 25 Meter)
2 3 25,000 150,000
9 Butterfly Frame Kit 6x6 1 3 250,000 750,000
10 Defuser (req ke BSM) 3 - -
JUMLAH 4,890,000
-KAMERA EQUIPMENT-
11 Sony Handycam NEX-VG30 + Tripod
1 3 350,000 1,050,000
12 Canon Lens 16-35mm f/2.8 L II USM
1 3 150,000 450,000
13 Canon Lens Fix EF 35mm f/1.4L USM
1 3 100,000 300,000
14 Adapter Canon EF to Sony E Mount (COMMLITE)
1 3 25,000 75,000
15 Zhiyun Crane 3-Lab (Unit Only)
1 3 350,000 1,050,000
16 Kabel HDMI (5 meter) 1 3 25,000 75,000
17 Blackmagic Video Assist HDMI/6G-SDI Recorder and
5" Monitor
1 3 150,000 450,000
18 Tilta Universal Shoulder Rig, Baeplate w/Shoulder Pad, 4x4 Carbon Fiber Matte Box & FF
Unit
1 3 350,000 1,050,000
JUMLAH 4,500,000
-AUDIO EQUIPMENT-
29
19 Audio Recorder Zoom H6N (Basic)
1 3 150,000 450,000
20 Wireless Clip On (Sennheiser ew 100 ENG G3)
3 3 100,000 900,000
JUMLAH 1,350,000
-LOKASI-
21 TAMAN PEMADAM JAKARTA UTARA
2 500,000 500,000
22 RUMAH JLN MAHONI 3 700,000 700,000
JUMLAH 1,200,000
-TALENT-
23 FEE ASTRID YOESOEF 3 1,200,000 1,200,000
24 FEE DIAN EKA 3 1,000,000 1,000,000
25 FEE PUTRI 3 500,000 500,000
JUMLAH 2,700,000
-ARTISTIC-
26 MAKE UP 1 3 760,000 760,000
27 PRODUCTION ASISTEN 1 3 400,000 400,000
28 MOBIL PICK UP 1 3 1,350,000 1,350,000
29 BAJU SMA 1 160,000 160,000
30 DRESS PUTIH 1 130,000 130,000
31 KAOS KAKI 1 20,000 20,000
32 BINDER PUTIH 1 95,000 95,000
33 SPIDOL 2 8,000 16,000
34 BINDER CLIP 1 10,000 10,000
35 BATRE A2 3 20,000 60,000
36 CARGER BATRE A2 1 60,000 60,000
37 TRASH BAG 1 20,000 20,000
38 KAMPER 1 4,400 4,400
39 BELI KUNCI L 1 50,000 50,000
40 MATERAI 3 21,000 21,000
41 CETAK FOTO 1 12,000 12,000
42 AYUNAN BAYI 1 50,000 50,000
JUMLAH 3,218,400
TOTAL KESELURUHAN 17,988,400
30
SHOOTING SCHEDULE
Kelas/Kampus : (Pemuda)
Produser : Rizky Ramadhan
Project Title : PUKUL ENAM PAGI
Director : Kris Damayanti
DOP : Abdul Nuis
Durasi : 20 menit
Tabel III.3
No Hari Dan Tanggal Waktu Pelaksanaan Kegiatan
1
Rabu 29 mei 2019
07:00-09:00 Art ngedrop property
2 09:00-12:00 Ngeset Ruang Tamu
3 13:00-15:00 Ngeset Kamar
4 15:00-18:00 Ngeset Rumah
5
Kamis 30 mei 2019
01:00-03:00 Ngambil Alat
6 05:00 Call Crew
7 05:00-05:30 Ngedrop Alat
8 05:30-06:00 Ngeset Alat
9 07:15-12:00 Shooting 1
10 12:00-13:00 Break
11 13:00-17:30 Shooting 2
12 17:30 WRAP
Evaluasi Shooting Day 1
13
Jumat 31 mei 2019
05:00 Call Crew
14 05:00-05:30 Ngedrop Alat
15 05:30-06:00 Ngeset Alat
16 07:15-12:00 Shooting 1
17 12:00-13:00 Break
18 13:00-17:30 Shooting 2
19 17:30 WRAP
Evaluasi Shooting Day 2
20
Sabtu 1 juni 2019
05:00 Call Crew
21 05:00-05:30 Ngedrop Alat
22 05:30-06:00 Ngeset Alat
23 07:15-12:00 Shooting 1
24 12:00-13:00 Break
25 13:00-17:30 Shooting 2
26 17:30 WRAP
Evaluasi Shooting Day 3
31
44
31
CALLSHEET
Tabel III.4
PRODUSER : RIZKY RAMADHAN
PUKUL ENAM PAGI
DATE :
DIRECTOR : KRIS DAMAYANTI 30 MEI 2019
D.O.P : ABDUL NUIS
TALENT CALL : 06:00 CREW CALL BREAK :
06:00 12:00
ON TIME
Location : Taman Pemadam Jakarta Utara
Advanced Schedule Day 1 of 3
7:15
No Scene And Description Cast Time Ketera
ngan
1 Scene 5 – shot 1
Adi 07.15-
07.18
adi yang berjalan dan berhenti
2 Scene 5 – shot 2
Adi 07.18-
07.24
Adi yang terdiam melihat dista
3 Scene 5 – shot 3
Adi 07.24-
07.30
Adi mengangkat kamera dan memfoto dista
4 Scene 5 – shot 4
Adi 07.30-
07.36
Cover shot 3 dari samping
5 Scene 5 – shot 5 Adi/D 07.36-
32
Adi memfoto dista dan melihat ke kamera dan ketika mau memfoto dista lagi, dista
sudah tidak ada
ista 07.48
6 Scene 5 – shot 6 Adi/D
ista
07.48-
07.50
Detail shot ekspresi adi move focus ke dista Adi dan dista berdialog
7 Scene 5 – shot 7
Adi 07.50-
07.55
Adi membalikan badannya
8 Scene 5 – shot 8 Adi/D
ista
07.55-
08.20
Dialog Adi dan Dista
9 Scene 5 – shot 9
08.20-
08.25
Kamera ngeslide cut di objek pohon
10
Scene 7 – shot 1 Adi/D
ista
08.25-
08.52 Dista mengambil buku dan berjalan Ditaman dengan Adi sambil berbincang. Full
Dialog Adi dan Dista Scene 7
11 Scene 7 – shot 2 Adi/D
ista
08.52-
08.57
Bola menggelinding dan berhenti di depan kaki dista
12 Scene 7 – shot 3 Dista,
Extras
08.57-
09.02
Anak kecil mengambil bola di depan dista dan kembali lagi menuju keluarganya
13
Scene 7 – shot 4 Dista,
Extras
09.02-
09.07 Anak kecil mengambil bola di depan dista dan kembali lagi menuju keluarganya (Cover
Shoot)
14 Scene 7 – shot 5
Dista 09.7-
09.10
Mata dista berkaca kaca dan dista mulai mengelapnya
15 Scene 7 – shot 6 Adi,
Dista
09.10-
09.14
Adi berbalik badan dan mengamati dista
16 Scene 7 – shot 7 Adi,
Dista
09.14-
09.18
Adi berjalan kearah dista dan kemudian memeluknya
17 Scene 7 – shot 8 Adi,
Dista
09.18-
09.24
Adi berjalan kearah dista dan kemudian memeluknya (Cover Shoot dari samping)
33
18 Scene 7 – shot 9 Adi,
Dista
09.24-
09.30
Dista yang sedang memeluk adi meneteskan air matanya di bahu adi
19
Scene 7 – shot 10 Adi,
Dista
09.30-
09.36 Adi melepaskan pelukannya dan menggenggam kedua tangan dista. Kemudian
menggandeng nya menuju bangku
20 Scene 8 – shot 1 Adi,
Dista
09.36-
09.42
Adi dan dista berhenti dibangku taman
21 Scene 8 – shot 2 Adi,
Dista
09.42-
09.48
Adi dan dista duduk dibangku taman
22 Scene 8 – shot 3 Adi,
Dista
09.48-
10.10
Full dialog scene 8
23 Scene 8 – shot 4 Adi,
Dista
10.10-
10.30
Cover full dialog scene 8 (Over The Shoulder Camera focus to dista)
24 Scene 8 – shot 5 Adi,
Dista
10.30-
10.50
Cover full dialog scene 8 (Over The Shoulder Camera focus to Adi)
25 Scene 8B – shot 1 Adi,
Dista
10.50-
11.10
Full dialog scene 8B shot master
26 Scene 8B – shot 2 Adi,
Dista
11.10-
11.30
Cover full dialog (Over The Shoulder Camera focus to Dista)
27 Scene 8B – shot 3 Adi,
Dista
11.30-
11.50
Cover full dialog ((Over The Shoulder Camera focus to Adi)
28 Scene 8B – shot 4 Adi,
Dista
11.50-
11.55
Dista menggigit lengan adi
29 Scene 8B – shot 5 Adi,
Dista
11.55-
12.00
Dista menggeser badannya mendekat ke adi
BREAK 12.00-
13.00
30 Scene 8B – shot 6 Adi, 13.00-
34
Dista menggeser badannya menjauh dari adi Dista 13.05
31 Scene 8C – shot 1 Adi,
Dista
13.05-
13.25
Full dialog scene 8C
32 Scene 8C – shot 2 Adi,
Dista
13.25-
13.40
Cover full dialog scene 8C dista dan adi (Over The Shoulder Camera focus to Adi)
33 Scene 8C – shot 3 Adi,
Dista
13.40-
14.00
Cover full dialog scene 8C dista dan adi (Over The Shoulder Camera focus to Dista)
34 Scene 8C – shot 4 Adi,
Dista
14.00-
14.03
Detail mata ekspresi adi dengan mata yang berkaca kaca
35
Scene 8C – shot 5 Adi,
Dista
14.03-
14.08 Dista melihat kearah kamera adi, lalu menatap adi dan mengalihkan pandangan ke
depan
36 Scene 8C – shot 6 Adi,
Dista
14.08-
14.14
Dista memeluk adi
37 Scene 8C – shot 7
Adi 14.14-
14.20
Adi menarik nafas dan menghembuskan nya
38 Scene 8C – shot 8 Putri,
Adi
14.20-
14.25
Tangan putri meraih tangan adi
39 Scene 8C – shot 9
Adi 14.25-
14.35
Adi melihat putri dan ketika balik melihat dista, ternyata dista sudah tidak ada
40
Scene 8C – shot 10
Adi 14.35-
14.45 Adi melihat putri dan ketika balik melihat dista, ternyata dista sudah tidak ada (Cover
shot scene 8C Shoot 9)
41 Scene 8C – shot 11 Adi,
Putri
14.45-
14.55
Adi mengangkat putri kebangku
42 Scene 8C – shot 12 Adi,
Putri
14.55-
15.15
Full dialog scene 8C adi dan putri (Over The Shoulder Camera focus to Putri)
43 Scene 8C – shot 13 Adi, 15.15-
35
Full dialog scene 8C adi dan putri (Over The Shoulder Camera focus to Adi) Putri 15.25
44 Scene 8C – shot 14 Adi,
Putri
15.25-
15.35
Putri meniup mata adi
45 Scene 8C – shot 15 Adi,
Putri
15.35-
15.45
Adi menurunkan putri dari bangku dan menuntunnya pergi dari taman
46 Scene 8C – shot 16 Adi,
Putri
15.45-
15.55
Adi dan putri berjalan meninggalkan taman
WRAP
JIKA DAY 1 MASIH SISA WAKTU BANYAK, BEBERAPA SHOT/SCENE DI DAY 2 AKAN DITAKE DI DAY 1
Location I : Taman Pemadam Jakarta Utara
Location II : Gg. Mahoni Jakarta Utara
Advanced Schedule Day 2 of 3
7:15
No Scene And Description Cast Time Ketera
ngan
47 Scene 6 - Shot 1 Adi /
Dista
07:15 -
07:18 Dista dan Adi duduk dibangku taman dengan kepala dista yang bersandar pada bahu adi
48 Scene 6 - Shot 2 Adi /
Dista
07:18 -
07:20 Still Long Shoot memperlihatkan Dista yang sedang bersandar pada bahu Adi
49 Scene 6 – Shoot 3 Adi /
Dista
07:20 -
07:32 Full Dialog Scene 6 Adi
50 Scene 6 – Shoot 4 Adi /
Dista
07:32 -
07:42 Full Dialog Dista
51 Scene 6 – Shot 5
Dista 07:42 -
07:45 Di akhir percakapan dista menjatuhkan buku yang dari awal dia pegang
52 Scene 6 – Shot 6 Adi / 07:46 -
36
Dista tersenyum dan mengigit lengan adi Dista 07:49
53 Scene 6 – Shoot 7 Adi /
Dista
07:49 -
08:05 cover shot dista dan adi sedang berbincang
54 Scene 6 – Shoot 8
Dista 08:05 -
08:08 Dista menjatuhkan buku yang dari awal di pegang dan ingin mengambil buku tersebut
55 Scene 4 – Shoot 1
Adi /
Putri
08:08 -
08:11
Putri melepaskan tangannya dari genggaman adi dan langsung berlari menuju arena
bermain ditaman tersebut
56 Scene 4 – Shoot 2
Adi /
Putri
08:11 -
08:15
Putri melepaskan tangannya dari genggaman adi dan langsung berlari menuju arena
bermain ditaman tersebut (Master Cover Shoot 1)
57 Scene 4 – Shoot 3
Adi /
Putri
08:15 -
08:18
Putri melepaskan tangannya dari genggaman adi dan langsung berlari menuju arena
bermain ditaman tersebut (Cover shot 1 dari samping)
58 Scene 3 – Shoot 1 Adi /
Putri
08:18 -
08:25 Adi dan putri berjalan ketaman
59 Scene 3 – Shoot 2 Adi /
Putri
08:25 -
08:28 Detail shot kaki adi dan putri sedang berjalan
60 Scene 3 – Shoot 3
08:28 -
08:31 Establish
61 Scene 4 – Shoot 4
Adi /
Putri
08:31 -
08:34
Putri melepaskan tangannya dari genggaman adi dan langsung berlari menuju arena
bermain ditaman tersebut (Cover shot 1 dari belakang)
62 Scene 4 – Shoot 5 Adi /
Putri
08:34 -
08:37 Putri melepaskan tangannya dari tangan adi
63 Scene 4 - Shoot 6
08:37 -
08:40 Establish
64 Scene 1 – Shoot 1 Adi / 08:40 -
37
Putri membuka pintu dan berlari menghampiri Adi yang sedang tertidur Putri 08:45
65 Scene 1 – Shoot 2
Putri 08:45 -
08:48 putri yang sedang membuka pintu
66 Scene 1 – Shoot 3
Putri 08:48 -
08:50 Putri yang Sedang berlari
67 Scene 1 – Shoot 4
Putri 08:50 -
08:54 Putri naik keatas kasur dan mencoba untuk membangunkan adi
68 Scene 1 – Shoot 5 Adi /
Putri
08:54 -
08:59 “Putri : Ayah ayuk bangun yah, Ayahkan janji mau ajak aku main ketaman”
69 Scene 1 – Shoot 6 Adi /
Putri
08:59 -
09:02 “Adi : baik tuan putri”
70 Scene 1 – Shoot 7 Adi /
Putri
09:02 -
09:05 tangan putri menepuk menepuk pipi adi hingga membuat adi terbangun
71 Scene 1 –shoot 8
Putri 09:05 -
09:07 putri tersenyum
72 Scene 1 – Shoot 9
Adi /
Putri
09:07 -
09:15
Adi yang terbangun dari posisi tidurnya segera duduk dan berkata Dialog Adi dan Putri
Kemudian adi berjalan kearah lemari dan mengambil handuk
73 Scene 1 – Shoot10
Adi 09:15 -
09:18 Detail Adi mengambil handuk
74 Scene 1 – Shoot 11
Putri 09:18 -
09:21 “Putri : udah dong, ayah jgn lama yah mandinya aku tunggu di depan”
75 Scene 1 – Shoot 12
Putri 09:21 -
09:25 Putri turun dari kasur, berjalan keluar kamar dan menutup pintu kamar tersebut
76 Scene 1 – Shoot 13
Adi 09:25 -
09:37
Adi mengalungkan handuk di leher sambil berjalan ketempat tidur dan kembali tempat
tidur tersebut
38
77 Scene 1 – Shoot 14 Adi /
Putri
09:37 -
09:40 Adi yang kembali tiduran di kasur
78
Scene 1 - Shoot 15
Putri 09:40 -
09:45
Putri masuk ke kamar dan berkata
“Putri : tuhkan pasti ayah bobo lagi!!”
79 Scene 1 – Shoot 16
Adi 09:45 -
09:49 Adi bangun dan langsung pergi ke kamar mandi
80 Scene 9 – Shoot 1
Dista 10:05 -
10:13 Dista tergesa gesa ingin berangkat kerja
81 Scene 9 – Shoot 2
Dista 10:13 -
10:18 Adi Bangun tidur
82 Scene 9 – Shoot 3
Adi 10:18 -
10:25 Adi bangun tidur dan melihat dista lalu melihat jam
83 Scene 9 – Shoot 4
10:25 -
10:27 Detail shot Jam menunjukan pukul 06:00 WIB
84 Scene 9 – Shoot 5
Adi 10:27 -
10:30 Adi bangun dan duduk di tempat tidur
85 Scene 9 – Shoot 6
Adi 10:30 -
10:35 Sambil tiduran adi berkata “Adi : tumben kamu berangkat jam segini”
86 Scene 9 – Shoot 7
Dista 10:35 -
10:40 “Dista : iyah, sayang aku ada meeting pagi ini”
87
Scene 9 – Shoot 8
Adi /
Dista
10:40 -
10:50
“Adi : kok kamu gak bilang aku? Aku kan bias lebih pagi bangunnya
Dista: iyah aku tadi malem di kabarinya, kamunya malem udah tidur
Adi : aku anter aja yah saying
Dista : nggak usah sayang, nanti aku naik taksi aja “
88 Scene 9 – Shoot 9 Adi / 10:50 -
39
Tangan adi memeluk dista dari belakang Dista 10:53
89 Scene 9 – Shoot 10 Adi /
Dista
10:53 -
10:57 “Adi : aku anter aja ya, aku sebentar ko mandinya”
90
Scene 9 – Shoot 11 Adi /
Dista
10:57 -
11:05
Dista melepaskan pelukan adi dan berbalik badan
“Dista : gak usah yang sayang, gpp kok aku naik taksi aja”
91 Scene 9 – Shoot 12
Adi /
Dista
11:05 -
11:10
Dista menuju lemari baju untuk mengambil Blazer, Adi menatap dista dan dista kembali
untuk mencium tangan adi untuk pamit
92
Scene 9 – Shoot 13
Adi /
Dista
11:10 -
11:20
Dista : cium dong
Adi : kamu aku anter aja ya sayang gpp aku gak usah mandi
Dista : ih kamu kenapa sih sayang, aku gpp ko jalan sendiri, nanti kalo aku udah sampe
aku telpon kamu, sini peluk ( dista memeluk adi)
93
Scene 9 – Shoot 14
Adi /
Dista
11:20 -
11:30
Adi memeluk erat dista
Adi : kamu hati hati yah sayang
Dista ; iyah pasti sayang Adi melepaskan pelukan
94 Scene 9 – Shoot 15
Dista 11:30 -
11:34 Dista menuju tempat tidur putri
95 Scene 9 – Shoot 16
Dista 11:34 -
11:37 Dista : hey tuan putri, mama jalan dulu yah Dista mencium putri
96
Scene 9 – Shoot 17
Dista 11:37 -
11:43
Dista berjalan keluar kamar melihat kearah adi dan tersenyum
Dista : bi!! Aku berangkat dulu yahh
97 Scene 9 – Shoot 18
Adi 11:43 -
11:47 Adi terus menatap pintu kamar yang di tutup dista
98 Scene 9 – Shoot 19 Adi 11:47 -
40
adi melihat pintu yg tertutup 11:50
BREAK 12.00-
13.00
WRAP
JIKA DAY 2 MASIH SISA WAKTU BANYAK, BEBERAPA SHOT/SCENE DI DAY 3 AKAN DITAKE DI DAY 2
Location I : Gg. Mahoni Jakarta Utara
Location II : TPU Budi Dharma Jakarta Utara
Advanced Schedule Day 3 of 3
7:15
No Scene And Description Cast Time Ketera
ngan
99 Scene 9B – Shoot 1
Adi 07:18 -
07:20 Adi terduduk dan melihat kearah jam
100 Scene 9B – Shoot 2
07:20 -
07:22 Detail shot jam menunjukan pukul 06:15 WIB
101 Scene 9B – Shoot 3
Adi 07:22 -
07:25 Adi bersiap mandi dan melihat kearah jam
102 Scene 9B – Shoot 4
Adi 07:25 -
07:27 Detail shot jam menunjukan pukul 06:25
103 Scene 9B – Shoot 5
Adi 07:27 -
07:30 Adi bersiap berangkat kerja melihat kearah jam
104
Scene 9B – Shoot 6
Adi 07:30 -
07:40
Adi menuju tempat tidur putri mencium putri dan kembali melihat kearah jam sebelum
keluar kamarnya
105 Scene 9B – Shoot 7 Adi 07:40 -
41
Adi berjalan berhenti dan memandangi telepon kemudian adi berjalan keluar rumah.
Tepat di depan pintu adi berhenti karna suara telepon
07:55
106 Scene 9B – Shoot 8
Adi 07:55 -
08:00 Adi memandangi telepon
107 Scene 9B – Shoot 9
08:00 -
08:02 Telepon berbunyi
108
Scene 9B – Shoot 10
Adi 08:02 -
08:10
Adi berjalan dan berhenti di depan pintu tersenyum dan kembali untuk mengangkat
telpon
109 Scene 9B – Shoot 11
Adi 08:10 -
08:12 Adi tersenyum
110 Scene 9B – Shoot 12
Adi 08:12 -
08:20 Adi mengangkat telpon tersebut dan setelahnya telepon tersebut terjatuh dari tangan adi
111 Scene 9B – Shoot 13
Adi 08:20 -
08:25 Detail Adi Mengangkat Telepon
112 Scene 9B – Shoot 14
Adi 08:25 -
08:30 Adi menjatuhkan telepon
113 Scene 9B – Shoot 15
08:30 -
08:35 Detail Shoot Telepon Jatuh
114
Scene 2- Shoot 1
Putri 08:35 -
08:42
Putri sedang menonton tv dan melihat adi
Putri : putri mau ambil sepatu dulu ya yah..
115 Scene 2- Shoot 2
Putri 08:42 -
08:45 Putri sedang menonton tv (Over The Shoulder Kamera Fokus ke Putri)
116
Scene 2- Shoot 3 Adi/
Putri
08:45 -
09:00
Adi merapikan rambut di kaca kemudian, adi melihat putri dari kaca yang terlihat ingin
mengagetkan adi, namun tangan adi lebih dulu menangkap putri
42
117
Scene 2- Shoot 4 Adi/
Putri
09:00 -
09:15
Adi merapikan rambut di kaca kemudian, adi melihat putri dari kaca yang terlihat ingin
mengagetkan adi, namun tangan adi lebih dulu menangkap putri (Cover Shoot 3)
118 Scene 2- Shoot 5
Putri 09:15 -
09:23 Putri sedang mindik mindik ingin mengagetkan adi
119 Scene 2- Shoot 6 Adi/
Putri
09:23 -
09:28 adi mengelitiki putri adi : mau ngapain tuan putri (sambil mengetik)
120
Scene 2- Shoot 7
Adi/
Putri
09:28 -
09:40
Putri : ayah ganteng banget Putri menatap adi.
Adi : kamu orang (sambil memejamkan mata) 3732 yang bilang ayah ganteng, ayuk
jalan
Putri : ayuk yah
(Over The Shoulder kamera fokus ke Putri)
121
Scene 2- Shoot 8
Adi/
Putri
09:40 -
09:56
Putri : ayah ganteng banget Putri menatap adi.
Adi : kamu orang (sambil memejamkan mata) 3732 yang bilang ayah ganteng, ayuk
jalan
Putri : ayuk yah (Still Medium Shoot Adi menuntun tangan putri, mengambil kamera
dan menggantungka nnya dileher)
(Over The Shoulder kamera fokus ke Adi)
122
Scene 2- Shoot
Adi/
Putri
09:56 -
10:05
Putri : ayah ganteng banget
Putri menatap adi. Adi : kamu orang (sambil memejamkan mata) 3732 yang bilang ayah
ganteng, ayuk jalan
Putri : ayuk yah Adi menuntun tangan putri, mengambil kamera dan menggantungk
annya dileher
(Still Medium Shoot Adi menuntun tangan putri, mengambil kamera dan
menggantungka nnya dileher
43
BREAK 12.00-
13.00
123 Scene 10 – Shoot 1 Adi/
Putri
13:00 -
15:00 Adi memangku putri dan berdoa di makam dista
44
DAILY PRODUCTION REPORT
Kelas/Kampus : (Pemuda)
Produser : Rizky Ramadhan
Project Title : PUKUL ENAM PAGI
Director : Kris Damayanti
DOP : Abdul Nuis
Durasi : 20 menit
DAY 1 (HARI PERTAMA)
Tabel III.5
KETERANGAN TERJADWAL PELAKSANAAN
CREW CALL 06:00 06:45
TALENT CALL 07:00 07:00
MAKE UP CALL 07:00 07:00
BREAK 12:00 12:00
WRAP 17:00 17:30
DAY 2 (HARI KEDUA)
Tabel III.6
KETERANGAN TERJADWAL PELAKSANAAN
CREW CALL 06:00 06:30
TALENT CALL 07:00 07:00
MAKE UP CALL 07:00 07:00
BREAK 12:00 12:00
WRAP 17:00 17:30
DAY 3 (HARI KETIGA)
Tabel III.7
KETERANGAN TERJADWAL PELAKSANAAN
CREW CALL 06:00 06:15
TALENT CALL 07:00 07:00
MAKE UP CALL 07:00 07:00
BREAK 12:00 12:00
WRAP 17:00 17:30
45
EQUIPMENT LIST (CHECK LIST HARIAN)
PRODUCTION : BSI PRODUSER : RIZKY
RAMADHAN
PROJECT TITLE : PUKUL ENAM PAGI SUTRADARA : KRIS
DAMAYANTI
DURASI : 20 MENIT
Tabel III.8
NO NAMA SERI JUMLAH KETERANGAN
1 LIGHTING KINO FLO DAYLIGHT 3 Sewa
2 LIGHTING FLEXIBLE LED LIGHT
2x1
2 Sewa
3 FILTER FILTER GEL
120x120cm
1 Sewa
4 LIGHTING ARRI 300Watt Tungsten
Fresnel
3 Sewa
5 GENSET GENSET 500 WATT 1 Sewa
6 KABEL KABEL ROLL GAO 2 Sewa
7 BUTTERFLY BUTTERFLY FRAME
KIT 6x6
1 Sewa
8 KAMERA SONY NEX VG30 1 Sewa
9 LENSA CANON LENS 16-
35mm F/2.8
1 Sewa
10 LENSA CANON LENS FIX EF
35mm
1 Sewa
11 CAM
SUPPORT
ADAPTER CANON EF
TO SONY
1 Sewa
12 ZHIYUN CRANE 3-
LAB
1 Sewa
13 KABEL KABEL HDMI
(5METER)
1 Sewa
14 MONITOR BLACKMAGIC VIDEO
ASSIST HDMI
1 Sewa
15 RIG TTILTA UNIVERSAL
SHOULDER RIG
1 Sewa
16 AUDIO ZOOM H6N 1 Sewa
17 CLIP ON WIRELESS CLIP ON 3 Sewa
18 Drone DJi Spark 1 Milik Sendiri
46
BERITA ACARA SERAH TERIMA PEKERJAAN
/DMI/DRAMA TELEVISI/BAST/2019
a. HARI/TANGGAL SERAH TERIMA : 11 Juni 2019
b. PARA PIHAK :
PIHAK PERTAMA :
Nama PH : KARPED PRODUCTION
Alamat Perusahaan : Jl. Lagoa terusan gg III D1 rt006/rw001 no.20
kelurahan. Lagoa kecamatan. Koja Jakarta
Utara
Pihak yang Mewakili : Rizky Ramadhan
Jabatan : Produser
PIHAK KEDUA :
Nama : Astrid Yoesoef
TTL : Jakarta 24 Desember 1993
Alamat : Jl. Kesehatan IV no 2 Bintaro Jakarta Selatan
Dengan ini menerangkan bahwa, Pihak Kedua sudah menyelesaikan dan
menyerahkan pekerjaan jasa dengan baik dan lengkap kepada Pihak Pertama
sesuai perjanjian yaitu:
1. Menjadi Pemain Program Pukul Enam Pagi sebagai (Dista)
Demikian Berita Acara Serah Terima Pekerjaan ini dibuat agar bisa dipergunakan
sebagaimana mestinya.
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
Rizky Ramadhan (Astried Yoesoef)
Produser
47
BERITA ACARA SERAH TERIMA PEKERJAAN
/DMI/DRAMA TELEVISI/BAST/2019
a. HARI/TANGGAL SERAH TERIMA : 11 Juni 2019
b. PARA PIHAK :
PIHAK PERTAMA :
Nama PH : KARPED PRODUCTION
Alamat Perusahaan : Jl. Lagoa terusan gg III D1 rt006/rw001 no.20
kelurahan. Lagoa kecamatan. Koja Jakarta
Utara
Pihak yang Mewakili : Rizky Ramadhan
Jabatan : Produser
PIHAK KEDUA :
Nama : Raisah Maharani
TTL : Jakarta 4 Januari 2008
Alamat : Jl. Bulak cabe rt008/009 No 23B kelurahan
cilincing kecamatan cilincing Jakarta Utara
Dengan ini menerangkan bahwa, Pihak Kedua sudah menyelesaikan dan
menyerahkan pekerjaan jasa dengan baik dan lengkap kepada Pihak Pertama
sesuai perjanjian yaitu:
1. Menjadi Pemain Program Pukul Enam Pagi sebagai (Putri)
Demikian Berita Acara Serah Terima Pekerjaan ini dibuat agar bisa dipergunakan
sebagaimana mestinya.
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
Rizky Ramadhan (Raisah Maharani)
Produser
48
BERITA ACARA SERAH TERIMA PEKERJAAN
/DMI/DRAMA TELEVISI/BAST/2019
a. HARI/TANGGAL SERAH TERIMA : 11 Juni 2019
b. PARA PIHAK :
PIHAK PERTAMA :
Nama PH : KARPED PRODUCTION
Alamat Perusahaan : Jl. Lagoa terusan gg III D1 rt006/rw001 no.20
kelurahan. Lagoa kecamatan. Koja Jakarta
Utara
Pihak yang Mewakili : Rizky Ramadhan
Jabatan : Produser
PIHAK KEDUA :
Nama : Dian Eka Permana
TTL : Jakarta 23 Desember 1990
Alamat : Asrama airud blok PA no 19 rt001/009 kec.
Cilincing kel. Semper timur
Dengan ini menerangkan bahwa, Pihak Kedua sudah menyelesaikan dan
menyerahkan pekerjaan jasa dengan baik dan lengkap kepada Pihak Pertama
sesuai perjanjian yaitu:
1. Menjadi Pemain Program Pukul Enam Pagi sebagai (Putri)
Demikian Berita Acara Serah Terima Pekerjaan ini dibuat agar bisa dipergunakan
sebagaimana mestinya.
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
Rizky Ramadhan (Dian Eka Permana)
Produser
61
PRODUCTION COMPANY : KARPED PRODUCTION DOP : ABDUL NUIS
PRODUCER : RIZKY RAMADHAN DURASI : 20 MENIT
DIRECTOR : KRIS DAMAYANTI
2. DIRECTOR TREATMENT
Tabel III.9
NO SHOT VISUAL DIRECTION AUDIO
D/N SHOT SIZE MOVE ANGEL
SCENE 1
1 1 D Ms Follow
putri
Eye level Putri membuka pintu dan berlari
menghampiri adi yang sedang tidur
2 2 D Cut-in Still Eye level Detail shot tangan putri yang sedang
membuka pintu
3 3 D Ms Still Eye level Putri naik keatas kasur dan mencoba untuk
membangunkan adi
4 4 D OTS Still Eye level Dialog Putri membangunkan Adi
5 5 D OTS still Eye level Dialog Adi yang terbangun
6 6 D Close up Still Eye level Detail shot tangan putri menepuk menepuk
pipi adi hingga membuat adi terbangun
62
7 7 D Ms Follow
adi
Eye level Adi yang terbangun dari posisi tidurnya
segera duduk dan berkata
Dialog Adi dan Putri
Kemudian adi berjalan kearah lemari dan
mengambil handuk
8 8 D Cut-in Still Eye level Adi ngambil handuk
9 9 D Ms Still Eye level Dialog Putri
10 10 D Ms Still Eye level Putri turun dari kasur, berjalan keluar
kamar dan menutup pintu kamar tersebut
11 11 D Ms Still Eye level Adi mengalungkan handuk di leher sambil
berjalan ketempat tidur dan kembali
menjatuhkan badannya di tempat tidur
tersebut
12 12 D Ws Still Eagle aye Adi yang kembali tiduran di kasur
13 13 D Ms Still Eye level Putri masuk ke kamar dan berkata
Dialog Putri
14 14 D Ms Still Eye level Adi bangun dan langsung pergi ke kamar
mandi
NO SHOT VISUAL DIRECTION AUDIO
D/N SHOT SIZE MOVE ANGEL
SCENE 2
63
15 1 D Ms still Eye level Putri sedang menonton tv dan melihat adi
Dialog putri
16 2 D OTS Still Eye level Putri sedang menonton tv
NO SHOT VISUAL DIRECTION AUDIO
D/N SHOT SIZE MOVE ANGEL
SCENE 3
17 1 D LS Still Eye level Adi dan putri berjalan ketaman
18 2 D Establish
NO SHOT VISUAL DIRECTION AUDIO
D/N SHOT SIZE MOVE ANGEL
SCENE 4
19 1 D MCU Still Eye level Putri melepaskan tangannya dari
genggaman adi dan langsung berlari
menuju arena bermain ditaman tersebut
20 2 D MS Still Eye level Master cover shot 1
21 3 D Cut-in Still Eye level Detail shot putri melepaskan tangannya
dari tangannya adi
22 4 D Establish
23 5 D Long shot Tillt
down
Eye level Putri sedang asik bermain dengan teman
sebaya nya
64
VISUAL DIRECTION AUDIO
NO SHOT D/N SHOT SIZE MOVE ANGEL
SCENE 5
24 1 D MS Still Eye level Adi yang terdiam melihat dista
25 2 D MS Still Eye level Adi mengangkat kamera dan memfoto
dista
26 3 D MS Still Eye level Cover shot 3 dari samping
27 4 D MS Still Eye level Adi memfoto dista dan melihat ke kamera
dan ketika mau memfoto dista lagi, dista
sudah tidak ada
28 5 D MCU Still Eye level Dialog Dista dan Adi
29 6 D MCU
Sebahu
still Eye level Adi membalikan badannya
30 7 D MCU Still Eye level Dialog Adi dan Dista
Dista tersenyum sambil menatap adi
NO SHOT VISUAL KETERANGAN AUDIO
D/N SHOT SIZE MOVE ANGEL
SCENE 6
31 1 D LS Still Eye level Dista dan adi duduk di bangku taman
dengan kepala dista yang bersandar pada
65
bahu adi
32 2 D OTS Still Eye level Full dialog scene 6 shot adi
33 3 D OTS Still Eye level Full dialog scene 6 shot dista
34 4 D MS Still Eye level Master full dialog scene 6
Di akhir percakapan dista menjatuhkan
buku yang dari awal dia pegang
35 5 D CU Still Eye level Dista tersenyum dan mengigit lengan adi
36 6 D MS Still Eye level Dista menjatuhkan buku yang dari awal di
pegang dan ingin mengambil buku tersebut
NO SHOT VISUAL DIRECTION AUDIO
D/N SHOT SIZE MOVE ANGEL
SCENE 7
37 1 D MS Still, till
up dan
follow
Eye level Dista mengambil buku dan berjalan
Ditaman dengan Adi sambil berbincang.
Full Dialog Adi dan Dista Scene 7
38 2 D Cut-in Still Frog eye Bola menggelinding dan berhenti di depan
kaki dista
66
39 3 D POV Panning
to object
Eye level Anak kecil mengambil bola di depan dista
dan kembali lagi menuju keluarganya
40 4 D MCU Still Eye level Cover shot 3
41 5 D ECU Still Eye level Mata dista berkaca kaca dan dista mulai
mengelapnya
42 6 D OTS Still Eye level Adi berbalik badan dan mengamati dista
43 7 D MCU Still Eye level Adi berjalan kearah dista dan kemudian
memeluknya
44 8 D CU Still Eye level Dista yang sedang memeluk adi meneteskan
air matanya di bahu adi
45 9 D MCU Still Eye level Adi melepaskan pelukannya dan
menggenggam kedua tangan dista.
Kemudian menggandengnya menuju
bangku
NO SHOT VISUAL DIRECTION AUDIO
D/N SHOT SIZE MOVE ANGEL
SCENE 8
46 1 D MS Still Frog eye Adi dan dista berhenti dibangku taman
47 2 D FS Still Eye level Adi dan dista duduk dibangku taman
dengan tatapan yang kosong kepada
keduanya
48 3 D MS Still Eye level Full dialog scene 8
67
49 4 D OTS Dista Still Eye level Cover full dialog scene 8
50 5 D OTS Adi Still Eye level Cover full dialog scene 8
NO SHOT VISUAL DIRECTION AUDIO
D/N SHOT SIZE MOVE ANGEL
SCENE 8B
51 1 D MS Still Eye level Full dialog scene 8B shot master
52 2 D OTS Still Eyelevel Cover full dialog
NO SHOT VISUAL DIRECTION AUDIO
D/N SHOT SIZE MOVE ANGEL
SCENE 8C
53 1 D MS Still Eye level Full dialog scene 8C
54 2 D OTS Still Eye level Cover full dialog scene 8C Dista dan Adi
55 3 D CU Still Eye level ekspresi adi dengan mata yang berkaca kaca
56 4 D MCU Still Eye level Dista melihat kearah kamera adi, lalu
menatap adi dan mengalihkan pandangan ke
depan
57 5 D MCU Still Eye level Dista memeluk adi
58 6 D MS Still Eye level Putri datang lalu meraih tangan adi
59 7 D MS Still Eye level Adi melihat putri dan ketika balik melihat
68
dista, ternyata dista sudah tidak ada
60 8 D MS Still Eye level Cover shot9
61 9 D LS Still Eye level Adi mengajak putri untuk duduk kebangku
62 10 D OTS Still Eye level Full dialog scene 8C adi dan putri
63 11 D CU Still Eye level Putri meniup mata adi
64 12 D LS Still Eye level Adi menurunkan putri dari bangku dan
menuntunnya pergi dari taman
NO SHOT VISUAL DIRECTION AUDIO
D/N SHOT SIZE MOVE ANGEL
SCENE 9
65 1 D MS Still Eye level Dista tergesa gesa ingin berangkat kerja
66 2 D CU Still Eye level adi bangun tidur
67 3 D MS Still Eye level Adi bangun tidur dan melihat dista lalu
melihat jam
68 4 D Cut-in Still Eye level Jam menunjukan pukul 06:00 WIB
69 5 D MS Still Eye level Adi bangun dan duduk di tempat tidur
70 6 D CU Still Eye level Adi terbangun
Dialog Adi
71 7 D Full shot Still Eye level Dialog Dista
69
Full shot sampe lutut dista adi in frame
dikasur
72 8 D OTS Still Eye level Dialog Adi penasaran memaksa ingin
mengantar dista
73 9 D Cut-in Still Eye level Tangan adi memeluk dista dari belakang
74 10 D CU Still Eye level Adi memeluk erat dista
Dialog Adi dengan rasa ketahuan akan
kepergian Dista.
Adi melepaskan pelukan
75 11 D MS Still Eye level Dista menuju tempat tidur putri
76 12 D POV Still Eye level Dialog Dista berpamitan dengan Putri
Dista mencium putri
77 13
D MS Still Eye level Dista berjalan keluar kamar melihat kearah
adi dan tersenyum
Dialog Dista yang berpamitan kepada
pembantunya dan menitipkan putri
NO SHOT VISUAL DIRECTION AUDIO
D/N SHOT SIZE MOVE ANGEL
SCENE 9B
78 1 D MS Still Eye level Adi terduduk dan melihat kearah jam
70
79 2 D Cut-in Still Eye level Detail shot jam menunjukan pukul
80 3 D Adi bersiap mandi dan melihat kearah jam
81 4 D Cut-in Still Eye level Detail shot jam menunjukan pukul
82 5 D Adi bersiap berangkat kerja melihat kearah
jam
83 7 D Adi berjalan berhenti dan memandangi
telepon kemudian adi berjalan keluar
rumah.
Tepat di depan pintu adi berhenti karna
suara telepon
84 8 D OTS Still Eye level Adi memandangi telepon
85 9 D Cut-in Still Eye level Telepon berbunyi
86 10 D MS Still Eye level Adi berjalan dan berhenti di depan pintu
tersenyum dan kembali untuk mengangkat
telpon
87 11 D CU Still Eye level Adi tersenyum
88 12 D MCU Still Eye level Adi mengangkat telpon tersebut dan
setelahnya telepon tersebut terjatuh dari
tangan adi
89 13 D Cut-in Still Eye level Detail shot telepon jatoh
90 14 D CU Still Eye level Ekspresi adi saat menjatuhkan telepon
71
91 15 D Cut-in Still Eye level Detail shot adi mengangkat telepon
72
3. Script Breakdown Sheet
DAY 1
Production Company : UBSI Director : Kris Damayanti
Produser : Rizky Ramadhan Durasi : 20 menit
Project title : PUKUL ENAM PAGI
Tabel III.10
NO SCENE SHOT D/N/E KETERANGAN SETTIN
G DESKRIPSI CAST EXTRAS PROPERTY COSTUME MAKE UP CATATAN
1 5 1 D Medium Shoot ke wajah Adi
Taman Adi yang terdiam
melihat dista Adi
Camera, buku, bangku taman
Adi : hodie, Celana training
Dista :
Longdress Putih,
Flatshoes
Natural
2 5 2 D
Medium shoot (still) saat adi mengangkat
kamera hingga memfoto dista
Taman
Adi mengangkat kamera dan
memfoto dista
Adi / Dista
Camera, Buku, Bangku taman
Adi : hodie, Celana training
Dista :
Longdress Putih,
Flatshoes
Natural
3 5 3 D Medium Shoot Taman Cover shot 3 Adi / Camera, Buku, Adi : Natural
73
dari samping Dista Bangku taman Hodiee, Celana
Training
Dista : Longdress
Putih, Flatshoes
4 5 4 D
Medium shoot dengan angle eye level adi
memfoto dista hingga dista
tiba-tiba menghilang
Taman
Adi memfoto dista dan
melihat ke kamera dan ketika mau
memfoto dista lagi, dista
sudah tidak ada
Adi Camera
Adi : Hodiee, Celana
Training
Natural
5 5 5 D
Medium close up
memperlihatkan expresi Adi ketika move dan focus ke
dista
Taman
Detail shot ekspresi adi
move focus ke dista
Adi dan dista berdialog
Adi / Dista
Camera
Adi : Hodiee, Celana
Training
Dista : Longdress
Putih, Flatshoes
Natural
6 5 6 D Medium close
up sebahu Taman
Adi membalikan
badannya Adi Camera
Adi : Hodiee, Celana
Training
Natural
7 5 7 D
Still Medium close up
memperlihatkan adi dan dista
Taman Dialog Adi dan
Dista Adi / Dista
Camera
Adi : Hodiee, Celana
Training
Natural
74
saling bertatapan
Dista :
Longdress Putih,
Flatshoes
8 6 1 D
Still Long Shoot memperlihatka
n Dista yang sedang
bersandar pada bahu Adi
Taman
Dista dan adi duduk di
bangku taman dengan kepala
dista yang bersandar
pada bahu adi
Adi / Dista
Bangku
taman, Tas Ransel
Adi : Seragam
SMA
Dista : Seragam
SMA
Natural
9 6 2 D
Over The Shoulder
dengan angle eye level
Taman Full Dialog
Scene 6 Adi Adi / Dista
Bangku
taman, Tas Ransel
Adi : Seragam
SMA
Dista : Seragam
SMA
Natural
10 6 3 D
Over The Shoulder
dengan angle eye level
Taman Full Dialog
Dista Adi / Dista
Bangku
taman, Tas Ransel
Adi : Seragam
SMA
Dista : Seragam
SMA
Natural
11 6 4 D
Medium shoot untuk master
full dialog scene 6
Taman
Di akhir percakapan
dista menjatuhkan
buku yang dari awal dia pegang
Dista Bangku
taman, Buku Tas Ransel
Adi : Seragam
SMA
Dista : Seragam
SMA
Natural
12 6 5 D Close up Taman Dista Adi / Bangku Adi : Natural
75
memperlihatkan expresi Dista
menggigit lengan Adi
tersenyum dan mengigit
lengan adi
Dista taman, Tas Ransel
Seragam SMA
Dista :
Seragam SMA
13 6 6 D
Still Medium Close up Dista menjatuhkan buku hingga mengambil
kembali buku tersebut
Taman
Dista menjatuhkan
buku yang dari awal di pegang
dan ingin mengambil
buku tersebut
Dista Bangku
Taman, Buku
Dista : Longdress
Putih, Flatshoes
Natural
14 7 1 D
Medium Shoot Still, till (up) dan kamera follow Adi dan Dista yang sedang
berjalan
Taman
Dista mengambil buku dan berjalan Ditaman
dengan Adi sambil
berbincang. Full Dialog Adi
dan Dista Scene 7
Adi / Dista
Buku
Adi : Hodiee, Celana
Training
Dista : Longdress
Putih, Flatshoes
Natural
15 7 2 D Kamera Still
dengan angle Frog eye
Taman
Bola menggelinding dan berhenti di depan kaki
dista
Buku , Bola
16 7 3 D Panning to
Object Kamera menjadi mata
Taman
Anak kecil mengambil
bola di depan dista dan
kembali lagi menuju
Bapak, Ibu dan
Anak
Buku, Bola
Natural
76
keluarganya
17 7 4 D Still Medium
Close Up Taman Cover Shoot 3
Bapak, Ibu dan
Anak Bola Natural
18 7 5 D
Extreme Close Up dengan
angle eye level yang
melihatkan expresi Dista
Taman
Mata dista berkaca kaca
dan dista mulai
mengelapnya
Dista
Dista : Longdress
Putih, Flatshoes
Natural
19 7 6 D
Over The Shoulder
Camera focus to dista
Taman
Adi berbalik badan dan mengamati
dista
Adi / Dista
Adi : Hodiee, Celana
Training
Dista : Longdress
Putih, Flatshoes
Natural
20 7 7 D
Over The Shoulder
Camera focus to adi
Taman
Adi berjalan kea rah dista
dan kemudian memeluknya
Adi /Dista
Adi : Hodiee, Celana
Training
Dista : Longdress
Putih, Flatshoes
Natural
22 7 8 D
Close Up memperlihatka
n Dista yang memeluk adi
dan meneteskan air
Taman
Dista yang sedang
memeluk adi meneteskan
air matanya di bahu adi
Adi / Dista
Adi : Hodiee, Celana
Training
Dista :
Natural
77
mata dibahu adi Longdress Putih,
Flatshoes
23 7 9 D
Still Medium Close Up hingga
object keduanya out
frame
Taman
Adi melepaskan pelukannya
dan menggenggam kedua tangan
dista. Kemudian
menggandengnya menuju
bangku
Adi
Adi : Hodiee, Celana
Training
Dista : Longdress
Putih, Flatshoes
Natural
24 8 1 D Medium Shoot dengan Angle
Frog eye Taman
Adi dan dista berhenti dibangku
taman
Adi / Dista
Bangku Taman
Adi : Hodiee, Celana
Training
Dista : Longdress
Putih, Flatshoes
Natural
25 8 2 D
Fullshoot Object keduanya
dengan tatapan yang kosong
Taman
Adi dan dista duduk
dibangku taman
Adi / Dista
Bangku Taman
Adi : Hodiee, Celana
Training
Dista : Longdress
Putih, Flatshoes
Natural
26 8 3 D Still Medium
Shoot menunjukan
Taman Full dialog
scene 8 Adi / Dista
Bangku Taman Adi :
Hodiee, Celana
Natural
78
keduanya sedang
berbincang dengan tatapan
kosong
Training
Dista : Longdress
Putih, Flatshoes
27 8 4 D
Over The Shoulder
Camera focus to dista
Taman Cover full
dialog scene 8 Adi / Dista
Bangku Taman
Adi : Hodiee, Celana
Training
Dista : Longdress
Putih, Flatshoes
Natural
28 8 5 D
Over The Shoulder
Camera focus to Adi
Taman Cover full
dialog scene 8 Adi / Dista
Bangku Taman
Adi : Hodiee, Celana
Training
Dista : Longdress
Putih, Flatshoes
Natural
29 8B 1 D Still Medium
Shoot Taman
Full dialog scene 8B shot
master
Adi / Dista
Bangku Taman
Adi : Hodiee, Celana
Training
Dista : Longdress
Putih, Flatshoes
Natural
30 8B 2 D Over The Shoulder
Taman Cover full
dialog Adi / Dista
Bangku Taman Adi :
Hodiee, Natural
79
Camera focus to dista
Celana Training
Dista :
Longdress Putih,
Flatshoes
31 8C 1 D Still Medium
Shoot Taman
Full dialog scene 8C
Adi / Dista
Bangku Taman, Camera
Adi : Hodiee, Celana
Training
Dista : Longdress
Putih, Flatshoes
Natural
32 8C 2 D
Over The Shoulder
Camera focus to Adi
Taman
Cover full dialog scene 8C dista dan
adi
Adi / Dista
Bangku Taman, Camera
Adi : Hodiee, Celana
Training
Dista : Longdress
Putih, Flatshoes
Natural
33 8C 3 D
Still Closeup Detail Ekspresi mata adi yang berkaca - kaca
Taman
Detail mata ekspresi adi
dengan mata yang berkaca
kaca
Adi
Adi : Hodiee, Celana
Training
Natural
34 8C 4 D
Medium Close Up Kamera bloking di
samping dista ke adi
Taman
Dista melihat kearah kamera
adi, lalu menatap adi
dan
Adi / Dista
Bangku Taman, Camera
Adi : Hodiee, Celana
Training
Natural
80
mengalihkan pandangan ke
depan
Dista : Longdress
Putih, Flatshoes
35 8C 5 D Still Medium
Close Up Taman
Dista memeluk adi
Adi / Dista
Bangku Taman, Camera
Adi : Hodiee, Celana
Training
Dista : Longdress
Putih, Flatshoes
Natural
36 8C 6 D Still Medium
Shoot Taman
Putri datang lalu meraih tangan adi
Adi / Putri
Bangku Taman
Adi : Hodiee, Celana
Training
Putri : Stelan
baju anak / Leging
37 8C 7 D Still Medium Shoot gerak
gerik adi Taman
Adi melihat putri dan
ketika balik melihat dista, ternyata dista
sudah tidak ada
Adi / Putri
Bangku Taman
Adi : Hodiee, Celana
Training
Putri : Stelan
baju anak / Leging
38 8C 8 D Medium Shoot dengan angle
Eye Level Taman
Cover shot scene 8C Shoot
9
Adi / Putri
Bangku Taman Adi :
Hodiee, Celana
Natural
81
Bloking kamera dari samping
Training
Putri : Stelan
baju anak / Leging
39 8C 9 D
Longshot Adi mengangkat putri hingga
kebangku
Taman
Adi mengajak putri untuk
duduk kebangku
Adi / Putri
Bangku Taman
Adi : Hodiee, Celana
Training
Putri : Stelan
baju anak / Leging
Natural
40 8C 10 D
Over The Shoulder
Camera focus to Putri
Taman Full dialog
scene 8C adi dan putri
Adi / Putri
Bangku Taman
Adi : Hodiee, Celana
Training
Putri : Stelan
baju anak / Leging
Natural
41 8C 11 D
Close Up detail putri meniup
mata Adi Taman
Putri meniup mata adi
Adi / Putri
Bangku Taman
Adi : Hodiee, Celana
Training
Putri :
Natural
82
Stelan baju anak / Leging
42 8C 12 D
Still Long Shoot Adi
menurunkan Putri dari
bangku lalu menuntunnya
pergi dari taman
Taman
Adi menurunkan
putri dari bangku dan
menuntunnya pergi dari
taman
Adi / Putri
Bangku Taman
Adi : Hodiee, Celana
Training
Putri : Stelan
baju anak / Leging
Natural
43 8C 13 D Still Medium
Shoot Adi dan Putri berjalan
Taman
Adi dan putri berjalan
meninggalkan taman
Adi / Putri
Bangku Taman
Adi : Hodiee, Celana
Training
Putri : Stelan
baju anak / Leging
Natural
44 4 1 D
Still Medium Close Up Putri melepaskan
tangannya dari genggaman adi dan langsung
berlari menuju arena bermain
ditaman tersebut
Taman
Putri melepaskan
tangannya dari genggaman
adi dan langsung
berlari menuju arena bermain
ditaman tersebut
Adi/ Ptri
Adi : Hodiee, Celana
Training
Putri : Stelan
baju anak / Leging
Natural
83
45 4 2 D Still Medium
Shoot
Master cover shot 1
Adi/ Putri
Adi : Hodiee, Celana
Training
Putri : Stelan
baju anak / Leging
46 4 3 D Detail tangan
Putri melepskan tangan Adi
Taman
Putri melepaskan
tangannya dari tangan adi
Adi/ Putri
Adi : Hodiee, Celana
Training
Putri : Stelan
baju anak / Leging
47 4 4 D Establish
48 4 5 D
Long shoot Kamera tilt
down shot putri yang sedang beraktifitas
Taman
Putri sedang asik bermain
dengan teman sebaya nyac
Putri Anak-anak
Putri : Stelan
baju anak / Leging
49 3 1 D Long Shoot dengan angle eye level
Jalanan Adi dan putri
berjalan ketaman
Adi / Putri
Camera
Adi : Hodiee, Celana
Training
Putri : Stelan
baju anak / Leging
Natural
50 3 2 D Establish
84
DAY 2
NO SCENE SHOT D/N/E KETERANGAN SETTIN
G DESKRIPSI CAST EXTRAS PROPERTY COSTUME MAKE UP CATATAN
51 1 1 D
Medium Shoot kamera follow
putri yang sedang berlari menghampiri
Adi
Kamar
Putri membuka pintu dan
berlari menghampiri
Adi yang sedang tertidur
Putri/ Adi
1set tempat
tidur
Adi : Kaos Oblong, Celana Pendek
Putri : Stelan
baju anak / Leging
52 1 2 D
Detail shot tangan putri yang sedang
membuka pintu dengan angel
eye level
Kamar
putri yang sedang
membuka pintu
Putri
Putri : Stelan
baju anak / Leging
53 1 3 D Still Medium
Shoot Kamar
Putri naik keatas kasur dan mencoba
untuk membangunka
n adi
Putri
Putri : Stelan
baju anak / Leging
54 1 4 D
Over The Shoulder
Camera focus to Putri
Kamar
Putri : Ayah ayuk bangun yah, Ayahkan janji mau ajak
aku main ketaman. Sampai dengan
Putri / Adi
Putri : Stelan
baju anak / Leging
55 1 5 D Over The Shoulder
Kamar Adi : baik tuan
putri Adi/ Putri
Adi : Kaos
Oblong
85
Camera focus to Adi
dan celana Pendek
56 1 6 D
Detail Shoot tangan Putri
menepuk nepuk pipi Adi
Kamar
tangan putri menepuk
menepuk pipi adi hingga
membuat adi terbangun
Adi/ Putri
Adi : Kaos Oblong
dan celana Pendek
Putri : Stelan
baju anak / Leging
57 1 7 D
Kamera follow Adi dari
terbangun hingga
mengambil handuk
Kamar
Adi yang terbangun dari posisi tidurnya segera duduk dan berkata
Dialog Adi dan Putri
Kemudian adi berjalan
kearah lemari dan
mengambil handuk
Adi/ Putri
Adi : Kaos Oblong
dan celana Pendek
Putri : Stelan
baju anak / Leging
Adi bangun
tidur
58 1 8 D Detail shot Adi
mengambil handuk
Kamar Adi
mengambil handuk
Adi Handuk
Adi : Kaos Oblong
dan celana Pendek
59 1 9 D Stilll Medium
Shoot Kamar
Putri : udah dong, ayah jgn
lama yah mandinya aku
Putri
Putri : Stelan
baju anak / Leging
Natural
86
tunggu di depan
60 1 10 D
Still Medium Shoot Putri
Turun dari kasur hingga berjalan keluar kekamar dan menutup
Pintu
Kamar
Putri turun dari kasur,
berjalan keluar kamar dan
menutup pintu kamar
tersebut
Putri Tempat Tidur
Putri : Stelan
baju anak / Leging
NAtural
61 1 11 D
Medium Shoot Adi
mengalungkn handuk dan
kembali ketempat tidur
Kamar
Adi mengalungkan
handuk di leher sambil
berjalan ketempat tidur
dan kembali tempat tidur
tersebut
Adi Handuk,
Tempat Tidur
Adi : Kaos Oblong
dan celana Pendek
Bangun Tidur
62 1 12 D Still Wide Shoot
dengan angle Eagle Eye
Kamar
Adi yang kembali
tiduran di kasur
Adi Handuk,
Tempat Tidur
Adi : Kaos Oblong
dan celana Pendek
Bangun Tidur
63 1 13 D
Medium Shoot dengan Angle Eye Level Putri
kembali kekamar
Kamar
Putri masuk ke kamar dan
berkata Putri : tuhkan pasti ayah bobo
lagi!!
Putri
Putri : Stelan
baju anak / Leging
Natural
64 1 14 D
Still Medium Shoot Adi
terbangun dan langsung pergi
kekamar mandi
Kamar
Adi bangun dan langsung
pergi ke kamar mandi
Adi Handuk,
Tempat tidur
Adi : Kaos Oblong
dan celana Pendek
Bangun Tidur
65 9 1 D Still Medium
Shoot Kamar
Dista tergesa gesa ingin
Dista Dista :
Kemeja,
87
berangkat kerja
Rok span pendek
66 9 2 D Ekspresi adi
bangun tidur Kamar
Adi Bangun tidur
Adi Tempat Tidur
Adi : Kaos Oblong
dan celana Pendek
Bangun Tidur
67 9 3 D Still Medium
Shoot Kamar
Adi bangun tidur dan
melihat dista lalu melihat
jam
Adi Tempat Tidur, Jam Dinding
Adi : Kaos Oblong
dan celana Pendek
Bangun Tidur
68 9 4 D Detail shot Jam
menunjukan pukul 06:00 WIB
Kamar
Jam menunjukan pukul 06:00
WIB
Jam Dinding
69 9 5 D
Medium Shoot Adi terbangun dan duduk di tempat Tidur
Kamar Adi bangun
dan duduk di tempat tidur
Adi Tempat tidur
Adi : Kaos Oblong
dan celana Pendek
Bangun Tidur
70 9 6 D Still Close up
Dialog Adi Kamar
Sambil tiduran adi berkata
Adi : tumben kamu
berangkat jam segini
Adi Tempat Tidur
Adi : Kaos Oblong
dan celana Pendek
Bangun Tidur
71 9 7 D Full shot sampe lutut dista adi in
frame dikasur Kamar
Dista : iyah, sayang aku
ada meeting pagi ini
Dista
Dista : Kemeja, Rok span pendek
Natural
72 9 8 D Over The
Shoulder Fokus Ke Adi
Kamar
Adi : kok kamu gak bilang
aku? Aku kan bias lebih pagi
bangunnya Dista: iyah aku
Adi/ Dista
Tempat Tidur, Power Bank,
Lipstik, Bedak
Adi : Kaos Oblong, Celana Pendek
Dista :
Adi : Bangun
Tidur
Dista : Natural
88
tadi malem di kabarinya, kamunya
malem udah tidur Adi : aku anter aja yah saying Dista : nggak usah
sayang, nanti aku naik taksi
aja
Kemeja, Rok span pendek
73 9 9 D
Detail Tangan Adi mmeluk
Dista Dari Belakang
Kamar Tangan adi
memeluk dista dari belakang
Adi/ dIsta
Tempat Tidur
Adi : Kaos Oblong, Celana Pendek
Dista :
Kemeja, Rok span pendek
Adi : Bangun
Tidur
Dista : Natural
74 9 10 D Still Medium
Shoot Kamar
Adi : aku anter aja ya, aku
sebentar ko mandinya
Adi/ dIsta
Tempat Tidur
Adi : Kaos Oblong, Celana Pendek
Dista :
Kemeja, Rok span pendek
Adi : Bangun
Tidur
Dista : Natural
75 9 11 D Medium shoot Bloking kamera
dari samping Kamar
Dista melepaskan pelukan adi dan berbalik
badan Dista : gak
Adi/ dIsta
Tempat Tidur
Adi : Kaos Oblong, Celana Pendek
Dista :
Adi : Bangun
Tidur
Dista : Natural
89
usah yang sayang, gpp kok aku naik
taksi aja
Kemeja, Rok span pendek
76 9 12 D Still Medium
Shoot dengan Angle eye level
Kamar
Dista menuju lemari baju
untuk mengambil Blazer, Adi
menatap dista dan dista
kembali untuk mencium
tangan adi untuk pamit
Adi/ Dista
Tempat tidur,
Adi : Kaos Oblong, Celana Pendek
Dista :
Kemeja, Rok span pendek, Blazer
Adi : Bangun
Tidur
Dista : Natural
77 9 13 D Still Medium
Shoot Kamar
Dista : cium dong Adi :
kamu aku ante raja ya sayang
gpp aku gak usah
mandi Dista : ih kamu
kenapa sih sayang, aku gpp ko jalan sendiri, nanti kalo aku udah
sampe aku telpon kamu,
sini peluk ( dista memeluk
adi)
Adi/ Dista
Tempat tidur,
Adi : Kaos Oblong, Celana Pendek
Dista :
Kemeja, Rok span pendek, Blazer
Adi : Bangun
Tidur
Dista : Natural
78 9 14 D Detail Shoot Adi
memeluk erat Kamar
Adi memeluk erat dista Adi :
Adi/ Dista
Tempat Tidur Adi : Kaos Oblong,
Adi : Bangun
90
Dista kamu hati hati yah sayang Dista ; iyah
pasti sayang Adi
melepaskan pelukan
Celana Pendek
Dista :
Kemeja, Rok span pendek, Blazer
Tidur
Dista : Natural
79 9 15 D
Still Medium Shoot Dista
menuju tempat tidur Putri
Kamar Dista menuju tempat tidur
putri Dista
Tempatt tidur Bayi
Dista : Kemeja, Rok span pendek, Blazer
Dista : Natural
80 9 16 D Still Point Of
View Kamar
Dista : hey tuan putri,
mama jalan dulu yah Dista mencium putri
Dista Tempatt tidur
Bayi
Dista : Kemeja, Rok span pendek, Blazer
Dista : Natural
81 9 17 D
Medium Shoot Dista berjalan keluar kamar
melihat kearah Adi dan
tersenyum
Kamar
Dista berjalan keluar kamar
melihat kearah adi dan
tersenyum Dista : bi!! Aku
berangkat dulu yahh
Dista Tas kerja
Dista : Kemeja, Rok span pendek, Blazer
Dista : Natural
DAY 3
NO SCENE SHOT D/N/E KETERANGAN SETTING DESKRIPSI CAST EXTRAS PROPERTY COSTUME MAKE UP CATATAN
91
82 9B 1 D Still Medium
Shoot Kamar
Adi terduduk dan melihat kearah jam
Adi Tempat Tidur
Adi : Kaos Oblong Celana Pendek
Adi : Bangun
Tidur
83 9B 2 D Detail shot jam
menunjukan pukul 06:15 WIB
Kamar
shot jam menunjukan pukul 06:15
WIB
Jam Dinding
84 9B 3 D Still Medium
Shoot Kamar
Adi bersiap mandi dan
melihat kearah jam
Adi Jam Dinding
Adi : Kaos Oblong, Celana Pendek
Adi Bangun
Tidur
85 9B 4 D Detail shot jam
menunjukan pukul 06:25
Kamar
Shot jam menunjukan pukul 06:25
WIB
Jam Dinding
86 9B 5 D
Adi bersiap berangkat
kerja melihat kearah jam
Adi
87 9B 6 D
Adi menuju tempat tidur
putri mencium putri dan kembali
melihat kearah jam sebelum
keluar kamarnya
Adi
88 9B 7 D
Adi berjalan berhenti dan memandangi
telepon kemudian adi
berjalan keluar
Adi
92
rumah. Tepat di depan pintu
adi berhenti karna suara
telepon
89 9B 8 D
Over The Shoulder
kamera Fokus ke telepon
Ruang Tamu
Adi memandangi
telepon Adi Telepon
Adi : Kemeja kerja,
Celana Panjang, tas kerja
Natural
90 9B 9 D Detail Telepon
Berbunyi Ruang Tamu
Telepon berbunyi
Telepon
91 9B 10 D
Still Medium Shoot Adi
berjalan dan berhenti
didepan pintu
Ruang Tamu
Adi berjalan dan berhenti
di depan pintu tersenyum dan kembali untuk mengangkat
telpon
Adi Telepon
Adi : Kemeja kerja,
Celana Panjang, tas kerja
Natural
92 9B 11 D Close up
Ekspresi Adi Ruang Tamu
Adi tersenyum Adi
Adi : Kemeja kerja,
Celana Panjang, tas kerja
Natural
93 9B 12 D
Still Medium Close Up Adi mengangkat telepon dan
telepon tersebut terjatuh
Ruang Tamu
Adi mengangkat
telpon tersebut dan setelahnya
telepon tersebut
terjatuh dari tangan adi
Adi Telepon
Adi : Kemeja kerja,
Celana Panjang, tas kerja
Natural
93
94 9B 13 D Detail Shoot
Telepon Jatuh Ruang Tamu
Telepon Jatuh Telepon
95 9B 14 D
Close Up Ekspresi Adi
ketika menjatuhkan
Telepon
Ruang tamu
Adi menjatuhkan
telepon Adi Telepon
Adi : Kemeja kerja,
Celana Panjang, tas kerja
Natural
96 9B 15 D Detail Shoot Adi
mengangkt Telepon
Ruang Tamu
Adi Mengangkat
Telepon Adi Telepon
Adi : Kemeja kerja,
Celana Panjang, tas kerja
Natural
97 2 1 D
Still Medium Shoot Putri
sedang menonton Tv
lalu melihat Adi
Ruang Tamu
Putri sedang menonton tv dan melihat
adi Putri : putri mau ambil
sepatu dulu ya yah..
Putri/ Adi
Tv, 1set Ruang
Tamu
Putri : Stelan
baju anak / Leging
Adi :
Hodiee, Celana
Training
Natural
97 2 2 D
Over The Shoulder
Kamera Fokus ke Tv
Ruang Tamu
Putri sedang menonton tv
Putri Tv, 1set Ruang
Tamu
Putri : Stelan
baju anak / Leging
94
4. CASTING LIST
Production : Karped Production Produser : Rizky Ramadhan
Judul : PUKUL ENAM PAGI Sutradara : Kris Damayanti
Durasi : 20 Menit D.O.P : Abdul Nuis
Tabel III.11
No Tokoh Karakter Talent
Nama Di Naskah Sifat Fisik Calon Pemeran Contact Person
1 Adi Optimis, manja,
penyayang
Kulit sawo matang,
maskulin
Dian Eka Permana 082213949190
95
2 Dista Manja,
penyayang, bawel
Kulit sawo matang,
cantik
Astrid Yoesoef 085716662024
3 Putri Periang, manja Kulit sawo matang,
berambut panjang
Raisah Maharani 089659646822
96
5. STORY BOARD
Production Company : Karped Production Produser : Risky Ramadhan
Judul Program : Pukul Enam Pagi Sutradara : Kris Damayanti
Durasi : 20 Menit D.O.P : Abdul Nuis
Tabel III.12
No Scene Shoot Shoot Size Angle Moving Deskripsi Video
1 1 1 MS Eye
Level
Follow
Putri
Putri membuka pintu dan
berlari menghampiri Adi
yang sedang tertidur
97
2 1 2 Cut in Eye
Level
Still Detail shot tangan putri
yang sedang membuka
pintu
3 1 3 MS Eye
Level
Still Putri naik keatas kasur dan
mencoba untuk
membangunkan adi
98
4 1 4 OTS Eye
Level
Still Putri : Ayah ayuk bangun
yah, Ayahkan janji mau
ajak aku main ketaman.
Sampai dengan
5 1 5 OTS Eye
Level
Still Adi : baik tuan putri
99
6 1 6 Close Up Eye
Level
Still Detail shot tangan putri
menepuk menepuk pipi adi
hingga membuat adi
terbangun
7 1 7 MS
Eye
Level
Follow
Adi
Adi yang terbangun dari
posisi tidurnya segera
duduk dan berkata
Adi : Ayah mandi dulu ya,
tuan putri udah mandi
belum?
Kemudian adi berjalan
kearah lemari dan
100
8 1 8 Cut in Eye
Level
Still Adi ngambil handuk
9 1 9 MS Eye
Level
Still Putri : udah dong, ayah jgn
lama yah mandinya aku
tunggu di depan
101
10 1 10 MS Eye
Level
Still Putri turun dari kasur,
berjalan keluar kamar dan
menutup pintu kamar
tersebut
11 1 11 MS Eye
Level
Still Adi mengalungkan handuk
di leher sambil berjalan
ketempat tidur dan kembali
tempat tidur tersebut
102
12 1 12 MS Eye
Level
Still Adi yang kembali tiduran di
kasur
13 1 13 MS Eye
Level
Still Putri masuk ke kamar dan
berkata
Putri : tuhkan pasti ayah
bobo lagi!!
14 1 14 MS Eye
Level
Still Adi bangun dan langsung
pergi ke kamar mandi
103
15 2 1 MS Eye
Level
Still Putri sedang menonton tv
dan melihat adi
Putri : putri mau ambil
sepatu dulu ya yah..
16 2 2 OTS Eye
Level
Still Putri sedang menonton tv
17 3 1 LS Eye
Level
Still Adi dan putri berjalan
ketaman
104
18 3 2 Establish
19 4 1 MCU Eye
Level
Still Putri melepaskan tangannya
dari genggaman adi dan
langsung berlari menuju
arena bermain ditaman
tersebut
20 4 2 MS Eye
Level
Still Master Cover
21 4 3 Cut in Eye
Level
Still Detail Putri melepaskan
tangannya dari tangan adi
22 4 4 Establish
105
23 4 5 LS Eye
Level
Tillt
down
Putri sedang asik bermain
dengan teman sebaya nya
24 5 1 MS Eye
Level
Still Adi yang terdiam melihat
dista
25 5 2 MS Eye
Level
Still Adi mengangkat kamera
dan memfoto dista
106
26 5 3 MS Eye
Level
Still Cover shot 2 dari samping
27 5 4 MS Eye
Level
Still Adi memfoto dista dan
melihat ke kamera dan
ketika mau memfoto dista
lagi, dista sudah tidak ada
107
28 5 5 MCU Eye
Level
Still Detail shot ekspresi adi
move focus ke dista
Adi dan dista berdialog
Dista : Liat dong fotonya,
bagus gak?
Adi : Tergantung
Dista : Tergantung apa?
29 5 6 / 7 MCU Eye
Level
Still Adi membalikan badannya
Adi : Tergantung akunya
dicium apa nggak
Dista : Kalo aku cium
emang fotonya bisa jadi
bagus?
Adi : Gatau juga sih, tapi
nggak ada salahnya juga
mencoba
Dista tersenyum sambil
menatap adi
108
30 6 1 LS Eye
Level
Still Dista dan adi duduk di
bangku taman dengan
kepala dista yang bersandar
pada bahu adi
31
6 2 OTS Eye
Level
Still Full dialog scene 6 shot adi
32 6 3 OTS Eye
Level
Still Full dialog scene 6 shot
dista
109
33 6
4 MS Eye
Level
Still Master full dialog scene 6
Di akhir percakapan dista
menjatuhkan buku yang dari
awal dia pegang
34 6 5 CU Eye
Level
Still Dista tersenyum dan
mengigit lengan adi
35
6 6 MS Eye
Level
Still Dista menjatuhkan buku
yang dari awal di pegang
dan ingin mengambil buku
tersebut
36 7 1 MS Eye
Level
Still Dista mengambil buku dan
berjalan Ditaman dengan
Adi sambil berbincang.
Full Dialog Adi dan Dista
Scene 7
110
37 7 2 Cut-in Eye
Level
Still Bola menggelinding dan
berhenti di depan kaki dista
38 7 3 POV Eye
Level
Still Anak kecil mengambil bola
di depan dista dan kembali
lagi menuju keluarganya
39 7 4 MCU Eye
Level
Still Cover shot 3
111
40 7 5 ECU Eye
Level
Still Mata dista berkaca kaca dan
dista mulai mengelapnya
41 7 6 OTS Eye
Level
Still Adi berbalik badan dan
mengamati dista
42 7 7 MCU Eye
Level
Still Adi berjalan kearah dista
dan kemudian memeluknya
112
43 7 8 CU Eye
Level
Still Dista yang sedang memeluk
adi meneteskan air matanya
di bahu adi
44 7 9 MCU Eye
Level
Still Adi melepaskan pelukannya
dan menggenggam kedua
tangan dista. Kemudian
menggandengnya menuju
bangku
45 8 1 MS Frog
eye
Still Adi dan dista berhenti
dibangku taman
46 8 2 FS Eye
Level
Still Adi dan dista duduk
dibangku taman dengan
tatapan yang kosong kepada
keduanya
113
47 8 3 MS Eye
Level
Still Full dialog scene 8
48 8 4 OTS Dista Eye
Level
Still Cover full dialog scene 8
49 8 5 OTS Adi Eye
Level
Still Cover full dialog scene 8
50 8B 1 MS Eye
Level
Still Full dialog scene 8B shot
master
114
51 8B 2
OTS Eye
Level
Still Cover full dialog
52 8C 1 MS Eye
Level
Still Full dialog scene 8C
53 8C 2 OTS Eye
Level
Still Cover full dialog scene 8C
Dista dan Adi
54 8C 3 CU Eye
Level
Still ekspresi adi dengan mata
yang berkaca kaca
115
55 8C 4 MCU Eye
Level
Still Dista melihat kearah
kamera adi, lalu menatap
adi dan mengalihkan
pandangan ke depan
56 8C 5 MCU Eye
Level
Still Dista memeluk adi
57 8C 6 MS Eye
Level
Still Putri datang lalu meraih
tangan adi
116
58 8C 7 MS Eye
Level
Still Adi melihat putri dan ketika
balik melihat dista, ternyata
dista sudah tidak ada
59 8C 8 Ms Eye
Level
Still Cover shot9
117
60 8C 9 LS Eye
Level
Still Adi mengajak putri untuk
duduk kebangku
61 8C 10 OTS Eye
Level
Still Full dialog scene 8C adi dan
putri
62 8C 11 CU Eye
Level
Still Putri meniup mata adi
118
63 8C 12 LS Eye
Level
Still Adi menurunkan putri dari
bangku dan menuntunnya
pergi dari taman
64 9 1 MS Eye
Level
Still Dista tergesa gesa ingin
berangkat kerja
119
65 9 2 CU Eye
Level
Still adi bangun tidur
66 9 3 MS Eye
Level
Still Adi bangun tidur dan
melihat dista lalu melihat
jam
67 9 4 Cutt- in Eye
Level
Still Jam menunjukan pukul
06:00 WIB
120
68 9 5 MS Eye
Level
Still Adi bangun dan duduk di
tempat tidur
69 9 6 MS Eye
Level
Still Adi terbangun
Dialog Adi
70 9 7 Fs Eye
Level
Still Dialog Dista
Full shot sampe lutut dista
adi in frame dikasur
121
71 9 8 OTS Eye
Level
Still Dialog Adi penasaran
memaksa ingin mengantar
dista
72 9 9 Cutt- in Eye
Level
Still Tangan adi memeluk dista
dari belakang
73 9 10 CU Eye
Level
Still Adi memeluk erat dista
Dialog Adi dengan rasa
ketahuan akan kepergian
Dista.
Adi melepaskan pelukan
122
74 9 11 MS Eye
Level
Still Dista menuju tempat tidur
putri
75 9 12 POV Eye
Level
Still Dialog Dista berpamitan
dengan Putri
Dista mencium putri
76 9 13 MS Eye
Level
Still Dialog Dista yang
berpamitan kepada
pembantunya dan
menitipkan putri
123
75 9B 1 MS Eye
Level
Still Adi terduduk dan melihat
kearah jam
76 9B 2 Cutt- in Eye
Level
Still Detail shot jam menunjukan
pukul
77 9B 3 Eye
Level
Still Adi bersiap mandi dan
melihat kearah jam
124
78 9B 4 Cutt- in Eye
Level
Still Detail shot jam menunjukan
pukul
79 9B 5 Eye
Level
Still Adi bersiap berangkat kerja
melihat kearah jam
80 9B 7 Eye
Level
Still Adi berjalan berhenti dan
memandangi telepon
kemudian adi berjalan
keluar rumah.
Tepat di depan pintu adi
berhenti karna suara telepon
125
81 9B 8 OTS Eye
Level
Still Adi memandangi telepon
82 9B 9 Cutt- in Eye
Level
Still Telepon berbunyi
83 9B 10 Ms Eye
Level
Still Adi berjalan dan berhenti di
depan pintu tersenyum dan
kembali untuk mengangkat
telpon
126
84 9B 11 CU Eye
Level
Still Adi tersenyum
85 9B 12 MCU Eye
Level
Still Adi mengangkat telpon
tersebut dan setelahnya
telepon tersebut terjatuh
dari tangan adi
86 9B 13 Cutt- in Eye
Level
Still Detail shot telepon jatoh
127
87 9B 14 CU Eye
Level
Still Ekspresi adi saat
menjatuhkan telepon
88 9B 15 Cutt- in Eye
Level
Still Detail shot adi mengangkat
telepon
49
3.2 Proses Kerja Sutradara
Dalam sebuah kelompok drama maupun nondrama sutradara adalah pemimpin
tunggal yang memiliki tanggung jawab dalam keputusan dan pengarahan penuh terhadap
materi untuk mendapat hasil maksimal. Seorang sutradara harus memahami berbagai
teknis yang ada dalam proses pembuatan film baik dalam hal penguasaan teknis kamera,
tata cahaya (lighting), editing, bahkan sampai pemilihan warna baju yang akan dipakai
oleh pemeran karena semua itu merupakan perpaduan yang menjadi tanggung jawab
seorang sutradara.
“Sutradara telivisi adalah seseorang yang mampu mengarahkan dan menciptakan
sebuah karya seni audio-visual dalam bentuk format acara televisi drama atau nondrama
dengan menggunakan system rekaman gambar elektronik, baik untuk single camera
maunpun untuk multi camera” Naratama(2013:20)
“Sutradara bertanggung jawab pada hasil akhir sebuah karya seni audio-visual”
Naratama(2013:6).
Sebuah statment yang singkat tetapi memiliki pengertian dan pengaruh yang sangat
luas sebab hasil akhir sebuah karya televisi merupakan rangkuman dari proses
pengerjaan produksi yang sangat kompleks. Pada intinya, hasil akhir karya televisi
adalah kesimpulan dari tiga tingkat pekerjaan produksi, yaitu prapoduksi (Pre-
Production), Produksi (Production), Pasca Produksi (past- production). Peran sutradara
dalam tiga tingkat pengerjaan tersebut sangatlah besar, baik dalam praproduksi,
50
produksi, dan paska produksi. Ketiganya menyatu, tidak boleh terlewatkan. Apabila
salah satu tingkat pengerjaan produksi ini hilangatau belum selesai, tugas sang sutradara
masih belum tuntas. Pertanggungjawaban pun belum selesai.
3.2.1. Pra Produksi
Pada awalnya, keputusan pemilihan cerita dilakukan oleh tim secara keseluruhan,
hal ini bertujuan untuk membuat seluruh anggota tim bisa memiliki cerita “PUKUL
ENAM PAGI” yang akhirnya disetejui.
Dalam pembuatan drama televisi “PUKUL ENAM PAGI” menuntut kerja sama
dari tiga jobdesk utama yang menjadi penentu dalam pembuatan konsep drama televisi
ini. Ketiga jobdesk itu adalah Produser, Sutradara, dan Penulis Naskah atau yang biasa
disebut Triangle system. Ketiga jobdesk inilah yang menjadi kunci utama dalam setiap
pengambilan keputusan, mulai dari pengembangan ide kreatif cerita, penentuan calon
pemain utama hingga ke model pendukung, hunting lokasi, sampai perencanaan jadwal
shooting. Namun, semua jobdesk harus memahami apa yang menjadi visi sutradara
kerena semua jobdesk berpengaruh besar dalam sebuah karya drama televisi “PUKUL
ENAM PAGI”.
Bersama penulis naskah, sutradara beberapa kali berdiskusi untuk menghasilkan
cerita yang benar-benar kita inginkan namun tetap menarik di mata penonton. Sutradara
banyak berdiskusi tentang faktor teknis dalam merealisasikan konsep kreatif yang sudah
dibahas. Sutradara juga berdiskusi untuk membahas biaya beberapa konsep yang
kemudian diberikan jalan lain jika saja dana yang tersedia tidak mencukupi untuk
51
mengakomodir konsep tersebut. Bila melihat kenyataan yang ada berhasil atau tidaknya
produksi dan paska produksi tergantung dari para kreator yang terbentuk dalam sebuah
team work dengan mempersiapkan secara matang pada saat pra produksi. sutradara
menjadi wakil dari mata penonton, jadi sutradara harus tau apa yang disukai oleh
penonton dan apa yang tidak disukai oleh penonton. Sebab hal ini menjadi faktor sukses
tidaknya sebuah karya bisa diterima oleh penonton dan mendapat apresiasi dari
masyarakat.
Setelah berdiskusi panjang dengan produser dan penulis naskah, sutradara
menjelaskan kepada seluruh tim tentang hasil dan keputusan yang akan di tuangkan pada
saat produksi. Berhasil tidaknya langkah tersebut diatas tergantung dari team work dari
setiap jobdesk yang menjalakan proses produksi. Dalam hal ini sutradara bertugas
memberikan pengarahan kepada setiap jobdesk agar tidak ada kesalahan informasi
dalam proses produksi serta memberikan pengarahan kepada telent (pemain). Karena
pentingnya proses pra produksi ini dianggap sebagai sebuah proses yang cukup
melelahkan demi mendapatkan sebuah hasil yang maksimal.
3.2.2. Produksi
Produksi adalah proses pengambilan gambar. Disini semua unsur teknis dan
kreatif (naskah, actor, sinematografi, suara dll) bergabung di bawah pengawasan kreatif
sutradara. Dalam menjalankan proyek produksi video, khususnya kegiatan pengambilan
gambar atau shooting video, sejumlah hal berikut ini harus dipersiapkan dengan baik :
52
a. desain produksi termasuk skenario, yang bisa menjadi panduan
yang baik tentang apa apa yang harus dikerjakan selama shooting;
b. kesiapan kru dalam menjalankan perannya masing masing;
c. kesiapan perlengkapan yang juga merupakan tanggung jawab
masing masing kru
Peran Sutradara dalam proses produksi sangatlah penting karena sutradara
merupakan pemimpin jalannya produksi. Sutradara dituntut untuk menjadi bijak, guna
terciptanya suasana yang baik sehingga mendapatkan hasil yang maksimal dalam proses
produksi. Sutradara juga bisa menempatan crew sesuai dengan bidang kerjanya karena
dalam sebuah karya drama dibutuhkan team work yang solid. Setiap divisi mempunyai
keterikatan satu dengan yang lain dan tugas seorang sutradara adalah mengakomodir
setiap divisi agar dapat menjalakan tugasnya sebaik mungkin.
Seorang sutradara juga harus menguasai dasar-dasar teknik pengambilan gambar
agar sesuai dengan adegan dan maksud yang ingin disampaikan tersalurkan kepada
penonton. Dasar-dasar teknik pengambilan gambar yang diterapkan oleh sutradara
dituangkan dalam Director treatment, namun tidak menutup kemungkinan adanya
improvisasi dalam pengambilan gambar sesuai dengan kebutuhan.
3.2.3. Pasca Produksi
Pasca produksi adalah tahap kerja kreatif untuk mewujudkan film ini sesuai
dengan visi awal sutradara, dengan melakukan editing dan sound mixing untuk
53
menyempurnakan unsur gambar dan suara dalam sebuah karya drama televisi “PUKUL
ENAM PAGI”. .
“Pasca proses shooting, meninggalkan beberapa hutang shot dan tentu saja
menjadi momok dalam pikiran pada saat pasca produksi, satu- satunya cara adalah
dengan memaksimalkan proses editing dan mixing suara”Naratama(2013:144)
Dalam tahap pasca produksi sutradara bertugas membantu editor dan audioman
dalam mengkomposisikan gambar dan suara agar mendapat sebuah harmonisasi yang
sesuai dengan kebutuhan sebuah karya drama televisi “PUKUL ENAM PAGI”. Penulis
bekerja sama dengan editor dalam proses editing agar berjalan dengan lancar.
54
3.2.4 Peran dan tangung jawab Sutradara
Sutradara memiliki tanggung jawab dalam menjalankan tugasnya dari mulai
praproduksi, produksi, hingga pascaproduksi. Tugas pokok seorang sutradara adalah
sebagai berikut :
1. Sutradara bertanggung jawab pada seluruh proses pembuatan film mulai
dari pra produksi, produksi, dan pasca produksi.
2. Sutradara adalah penterjemah tulisan dalam naskah ke bentuk audio
visual.
3. Sutradara harus memahami isi naskah dan mengatahui pesan yang ingin
disampaikan oleh naskah tersebut.
4. Harus bisa menempatkan diri sebagai seorang pembuat film dan penikmat
film.
5. Mampu menerjamahkan konsep kreatif imajinasi ke dalam bentuk audio
visual.
Sedangkan bila melihat fungsi pokok seorang sutradara bisa dibagi menjadi empat yaitu
:
1) Menurut Naratama(2013:28) mengemukakan bahwa
Sutradara sebagai pemimpin. jiwa kepemimpinan modal utama seorang
sutradara. Sutradara memiliki hak dan kewajiban penuh dalam proses
pembuatan film, khususnya pada saat produksi dilapangan. Sutradara ibarat
komandan batalion yang perintahnya wajib diikuti oleh seluruh crew, karena
sutradara adalah penanggung jawab dari sebuah hasil karya.
2) Menurut Naratama(2013:34) menyimpulkan bahwa:
Sutradara sebagai seniman Sebagai kreator yang bertanggung jawab terhadap
karya akhir tayangan visual, Seorang sutradara dituntut menjadi seorang seniman
yang mempunyai cita rasa tinggi tentang suatu nilai kesenian dan kebudayaan.
Kecintaan akan suatu budaya adalah faktor yang akan menyentuh setiap sendi-
sendi imajinasi seni visual, baik dalam bentuk dramatik maupun nondramati.
55
3) Sutaradara sebagai pengamat program dan pemasaran televisi sutradara harus
berperan menjadi seorang pengamat pemasaran televisi yang justru harus
membatasi diri.
“Sutradara tidak hanya dituntut untuk berkreasi, tetapi juga dituntut untuk
menjadi pengamat yang mengerti kondisi dan kebutuhan stasiun televisi,
sponsor, dan penonton” Naratama (2013:40)
4) Sutradara sebagai penasihat teknik penentu akhir ada di sutradara, pengetahuan
teknik dilapangan, sang sutradara harus memutuskan jenis lensa apa yang tepat
untuk gelaran produksi ini.
“Sutradara pun harus menyerasikan dengan kebutuhan gambar, lokasi
shooting, bentuk set artistik panggung, dan penempatan kamera. Semuanya harus
masuk dalam analisis kreatif sang sutradara sebelum mengambil keputusan”
Naratama(2013:45)
3.2.5. Proses Penciptaan karya
a. Konsep Kreatif
Dalam sebuah karya drama televisi “PUKUL ENAM PAGI” ini gambaran besar
yang ditampilkan adalah serealistis mungkin agar penonton dapat larut dalam cerita dan
merasakan sensasi yang dalam film ini. Pemilihan lokasi dan set yang dipakai dalam
film ini dibuat sedemikian rupa agar terkesan realistis dan tidak dibuat-buat. Konsep
yang dibuat oleh penulis sama dengan konsep penyutradaraan, sehingga dalam
pengadeganan dan alur cerita sutradara bisa eksplore agar mendukung kualitas isi dari
film ini.
56
Konsep kreatif awal dari film ini adalah menampilkan shoot yang sinematik
dalam teknik pengambilan gambar agar mata penonton dimanjakan dengan shoot yang
tetap santai dan memberikan dimensi tersendiri dalam film tersebut. Konsep
pencahayaan dalam sebuah karya drama televisi “PUKUL ENAM PAGI” bersifat
natural namun tetap menambahkan permainan cahaya untuk lebih mendramatisir pada
setiap adegan.
b. Konsep Produksi
Pada saat proses pembuatan sebuah karya drama televisi “PUKUL ENAM
PAGI” penulis bekerja sama dengan seluruh tim agar mendapatkan hasil yang baik.
Sebelum pengambilan gambar penulis melakukan reading agar acting para pemain
terlihat lebih natural dan para pemain mengetahui isi dari naskah yang mereka mainkan
dan menjiwai setiap adegan yang ada.
c. Konsep Teknis
Sedangkan secara teknis pembuatan karya “PUKUL ENAM PAGI” penulis
beserta tim sepakat menggunakan kamera jenis SONY HANDYCAM NEX-VG30 yang
telah disesuaikan dengan kebutuhan pengambilan gambar. Untuk menyempurnakan
pewarnaan dalam sebuah karya drama televisi “PUKUL ENAM PAGI” ini kami
menggunakan kinoflo sebagai Day light, Butterfly Frame kit 6x6 sebagai a complete
light, sebuah ARRI 300 Watt Tungsten Fresnel (Inky 300w) untuk menerangi luar
ruangan agar terlihat seperti cahaya siang hari atau night for day dan tambahan LED
untuk menerangi bagian yang masih terasa gelap agar sesuai dengan kebutuhan. Untuk
audio penulis menggunakan Wireless Clip On (Sennheiser ew 100 ENG G3) dan Audio
Recorder Zomm H6N (Basic) untuk merekam dialog dan atmosfir agar suara yang
57
dihasilkan jernih, serta menambah sound effect agar menyatu dengan cerita untuk
memainkan emosi para penonton.
3.2.6. Kendala Produksi dan Solusi
a. Sulit mencari talent yang sesuai dengan kriteria tokoh. Solusinya kami mencari ke
sanggar-sanggar terdekat.
b. Keterlambatan datangnya alat dari basecamp yang membuat beberapa shoot tidak dapat
diambil. Solusi yang sutradara lakukan adalah terus berkoordinasi dengan team alat agar
alat yang dibutuhkan cepat datang ke lokasi shoting.
c. Penyetingan alat yang membutuhkan waktu lama dilokasi syuting membuat proses
produksi menjadi delay. Solusinya sutradara meminta bantuan kepada team untuk
dipercepat.
d. Genset pada saat shooting mengalami kehabisan BBM (Bahan Bakar Minyak). Solusi
yang dilakukan sutradara adalah mencoba mengkoordinasikan dengan team PU.
e. Day 3, kami syutting hingga larut malam. Sehingga mengganggu warga setempat.
Solusinya kami menghilangkan beberapa take untuk mempercepat proses syuting.
f. Mood talent yang berubah-ubah juga memperlambat proses syuting. Solusinya kami
team selalu berkomunikasi hingga mood talent kembali membaik.
58
3.2.7. Lembar Kerja Sutradara :
1) Konsep Penyutradaraan.
2) Director Treatment
3) Script Breakdown Sheet
4) Casting List
5) Storyboard.
59
1. Konsep Penyutradaraan
Pada kesempatan kali ini penulis dipercaya untuk memegang jobdesk Sutradara
untuk karya Tugas Akhir yang berjudul “PUKUL ENAM PAGI”. Menjadi Sutradara
adalah sebuah tanggung jawab besar karena hasil sebuah tayangan yang akan nampak di
televisi pemirsa merupakan tanggung jawab Sutradara. Disini penulis sebagai Sutradara
dituntut untuk mengasah kepekaan tentang kontinuitas, kesinambungan serta kebutuhan
gambar yang menarik namun tetap memiliki nilai seni yang tinggi agar dapat menarik
hati para penonton.
a. KONSEP IDE
Berkisah tentang Adi, lelaki berusia 27 tahun yang ditinggalkan seorang istri
bernama Dista. Cinta Adi begitu besar kepada Dista. Namun, Sang istri tersebut pergi
untuk selamanya karena mengalami kecelakaan. Hari demi hari Adi merasa kesepian
dan merindukan kehadiran Dista. Adi yang hanya hidup berdua dengan seorang gadis
kecil cantik yang bernama Putri. Putri adalah seorang anak perempuan berusia 11 tahun.
Adi menyesali atas kepergian dista untuk selamanya.
b. KONSEP PENONTON
1. What people want to see
Diawal film penonton akan diperlihatkan sebuah keluarga kecil yang
terdiri dari Ayah dan Anak saja. Dari keluarga kecil tersebut di awal
penonton akan merasa penasaran akan sosok tokoh yang ada di film
tersebut.
60
2. What people need to see
Yakni penonton akan diperlihatkan bagaimana karakter tokoh Adi
yang merindukan Dista yakni seorang istri yang telah lama
meninggal akibat kecelakan.
3. What people want and need to see
Penonton akan diperlihatkan dengan adegan kemesraan serta
keharmonisan Adi terhadap Dista istrinya tersebut. Sehingga
penonton akan terbawa oleh suasana yang ada didalam film
tersebut.
61
128
3.3. Proses kerja Penulis Naskah
Dalam proses pembuatan drama tv “Pukul Enam Pagi” Penulis merupakan
penulis naskah, dan bertanggung jawab terhadap gagasan cerita yang diberikan
kepada Sutradara dan Produser.
Menurut Salman Aristio dan Arief Ash Shiddiq dalam buku kelas skenario
(2018-72) “Penulis naskah adalah yang menerjemahkan konsep dasar dan sinopsis
film untuk menjadi naskah skenario film”.
3.3.1. Pra Produksi
Naratama dalam buku Menjadi Sutradara Televisi (2013-52) ”Kreator atau
ide cerita mengeksplorasi berbagai ide kreatif yang dapat tertuang dan diproduksi
secara apik”.
Langkah awal penulis naskah adalah mencari ide cerita lalu
mengembangkannya menjadi naskah yang akan digunakan pada proses produksi.
Setelah sinopsis dan ide cerita sudah terbentuk, Penulis Naskah
menyampaikannya kepada Produser dan Sutradara, jika disetujui selanjutnya naskah
disampaikan kepada kru, setelah semuanya telah setuju maka masuk kepada
pembuatan treatment dan scenario.
Jika treatment dan naskah yang telah dibuat disetujui oleh semua, selanjutnya
membedah naskah untuk mengetahui apa saja yang diperlukan dalam proses
pembuatan film.
129
3.3.2. Produksi
Dalam proses produksi Penulis Naskah harus memberi pemahaman terhadap
naskah yang dibuat kepada kru, karena naskah tersebut akan menjadi komunikasi
antar divisi
Elizabeth Lutters dalam Kunci Sukses Menulis Skenario (2010 – 15)
“pekerjaan menulis scenario tidak hanya samapi dikertas, karena selain harus
memikirkan agar cerita enak dibaca secara tulisan, penulis scenario harus
membayangkan visualisasi tulisan tersebut menjadi film”
Penulis Naskah juga harus membantu mengarahkan talent agar dapat
memaksimalkan acting sesuai naskah.
3.3.3 Pasca Produksi
Pada tahap pasca produksi, Penulis terlibat langsung dalam proses editing
untuk melihat hasil yang telah diambil dan memastikan sesuai dengan naskah yang
telah dibuat.
Penulis juga harus memperhatikan apabila ada penambahan dan pengurangan
dialog atau adegan agar bisa merevisi naskah yang akan dimasukan dalam desain
produksi.
3.3.4. Peran dan Tanggung Jawab
Adapun peran dan tanggung jawab dari penulis naskah yaitu :
1. Mengembangkan ide menjadi naskah, dalam memutuskan sebuah ide perlu
dibantu oleh seluruh kru, setelah ide ada, penulis melakukan riset dan
mendapatkan data untuk merangkai naskah.
2. Penulis membuat konsep program seperti sinopsis, treatment, serta basic
story.
3. Mebuat skenario sesuai format.
4. Bertanggung jawab dengan nasah dari tahap pengembangan sampai dengan
akhir.
5. Membatu kru dan Sutradara dalam pengembangan akting terhadap talent.
130
3.3.5. Proses Penciptaan Karya
a. Konsep Kreatif
1) Judul
Meggunakan judul menunjukan waktu dengan tujuan penonton akan
menatikan dan dibuat bertanya, ada apa di pukul enam pagi? Judul ini
juga berhubungan pada cerita dimana Adi selalu terbangun di pukul
enam pagi, waktu yang tidak bisa dilupakan, waktuj yang pertama kali
Adi lihat saat Dista kecelakaan.
2) Tema
Bercerita tentang keluarga kecil dimana seorang pria menghidupi anak
perempuannya sendirian dengan terus teringat penyesalan dimasa lalu,
berlandaskan tentang cerita cinta dan keluarga.
3) Plot
Plot atau alur cerita yang maju mundur, bertujuan menaik turunkan
emosi penonton pada cerita film “Pukul Enam pagi
4) Sudut Pandang
Sudut pandang atau penempatan penulis pada sebuah cerita, untuk
cerita ini Penulis menempatkan diri sebagai orang Pertama.
5) Premis
Premis atau sebauh kalimat pendek yang mewakilkan isi cerita.
Premis dalam cerita ini adalah “seorang pria bertemu istrinya,
berharap bisa bersama lagi namun istrinya telah meninggal”.
131
b. Konsep Produksi
Pada saat produksi penulis naskah membantu sutradara dalam
pengadeganan yang dilakukan talent agar proses produksi berjalan baik dan
lancar.
c. Konsep Teknis
Pada saat pelaksanaan produksi, Penulis memberi rekomendasi lokasi
yang akan digunakan, setelah lokasi didapatkan, penulis melakukan evaluasi
naskah agar cocok dengan adegan yang dilakukan dilokasi yang tersedia
3.3.6. Kendala dalam proses pra Produksi, Produksi, Pasca Produksi
1. Menemukan sosok yang tepat dalam memerankan karakter Adi
2. Waktu reading yang terhambat oleh penyesuaian waktu dengan pemeran
dalam proses pra produksi
3. Kurang mendalamnya hubungan antara Adi dan Dista di Proses Shooting
4. Kurangnya pemahaman naskah oleh kelompok
5. Hilangnya beberapa bagian dalam naskah dengan video karena waktu
produksi yang tidak mencukupi
Solusi
1. Mencari info kemudian mengunjungi teater untuk melakukan casting pada
karakter Adi
2. Reading secara intens dilakukan pada H-1 sebelum produksi dan di sela-sela
waktu kosong proses produksi
3. Dialkukan retake berkali-kali pada adegan antara Adi dan Dista
4. Dilakukan briefing yang dilakukan pada malam hari setelah proses produksi
untuk melakukan evaluasi serta berdiskusi tentang naskah
5. Melalukan penyesuaian video dengan naskah melalui proses editing dan
memastikan video tidak keluar dari cerita inti pada naskah.
132
3.3.7. Lembar Kerja Penulis Naskah
Basic Story
“ Pukul Enam Pagi ”
Seorang pria bernama Adi dengan tubuh tinggi berusia 23 tahun,
memiliki tampilan fisik yang merari, wajah tampan dan kulit sawo
matang, Adi adalah pribadi yang menyenangkan, humoris dan teradang
bersikap dingin.
Bermula dari perginya Adi dan Putri, anak perempuan Adi,
mengunjungi sebuah taman yang sebelumnya sering dikunjungi mereka
bersama ibu dari Putri, Dista.
Dista, istri Adi yang telah meninggal, mempunyai tubuh tinggi, cantik
dan manja, datang kembali ke khayalan Adi saat Adi sedang berjalan-jalan
ditaman, dengan menenteng kamera yang dibawanya dari rumah, Adi dan
Dista bernostalgia.
Sampai pada ahirnya kedatangan Putri menyadarkan Adi bahwa Dista
hanya khayalan yang hadir sementara.
133
Sinopsis
“ Pukul Enam Pagi ”
Seorang laki-laki sedang bermain bersama anaknya disebuah taman kota yang kemudian
meninggalkan anaknya bermain sendirian diarena bermain taman tersebut untuk
menelusuri dan mengabadikan objek menarik ditaman melalui kameranya, melalui
kamera digitalnya lelaki tersebut melihat sesosok wanita yang tidak asing baginya, saat
lelaki tersebut ingin melihat dengan matanya wanita tersebut menghilang dan hadir
dibelakang lelaki tersebut, mereka bertatapan dengan mata penuh rindu kemudian
berpelukan, mereka berjalan menelusuri taman, mengenang masa lalu dan berakhir
disebuah bangku taman, lelaki bercerita tentang hidup yang dijalani bersama anaknya
semenjak wanita tersebut yang tak lain adalah ibu dari anak tersebut pergi, obrolan mereka
berakhir saat anak mereka menggenggam tangan lelaki dan menyeretnya pergi untuk
berpindah dari bangku, lelaki tersebut meninggalkan bangku tersebut dan juga
meninggalkan ibu dari anaknya yang telah meninggal.
134
Karakteristik Tokoh
Adi :
Seorang pria yang kadang suka becanda lewat tingkahnya kepada Putri dan Dista, dan
jugaSeorang ayah yang mempunyai satu anak bernama Putri dan seorang istri bernama Dista
yang telah meninggal, Adi selalu merasa meninggalnya Dista diakibatkan oleh dirinya,
sempat merasa putus asa setelah Dista meninggal namun kehadiran Putri , anak yang selalu
ingin dibahagaiakannya dan berusa menuruti segala permintaan Putri serta bertanggung
jawab untuk keluarga dan dirinya sendiri dan menghidupkan kembali asa hidup Adi untuk
membahagiakan Putri.
Dista :
Seorang wanita periang yang suka hadir ke khayalan Adi, seorang wanita yang
menyesal tidak bisa melihat tumbuh dan kembangnya Putri, Putri menanggap Adi adalah
penjaga untuk dirinya dan Putri dan selalu nyaman berada didekat Adi, Dista selalu ingin
bertemu dengan Putri, namun hal itu menjadi mustahil dan Dista terus menyesali hal itu.
Putri :
Seorang anak berusia 5 tahun yang telah memasuki sekolah taman kanak-kanak,
belum terlalu mengetahui apa yang sedang terjadi pada hidup yang dijalaninya, sering
bermanja dengan Adi
135
Latar / Setting
Latar Tempat
: Rumah, ruang keluarga, kamar, taman.
Latar Waktu
: Pagi dan siang hari
Latar Suasana
: Senang, Sedih, Kecewa.
1. Tokoh Utama
2. Tokoh
Tambahan
: Adi
: Putri, Dista
BABAK
BABAK I :
Adi dan Putri bermain ditaman tempat biasa mereka
berkunjung, sesampai disana, Purti bermain berbagai
permainan ditaman tersebut, Adi mengelilingi taman
untuk berfoto.
BABAK II :
Saat asik berfoto, Adi melihat Dista yang sedang
duduk disebuah bangu taman, lalu mereka bertemu
dan berbincang serta membicarakan masa lalu.
BABAK III: Adi dan Dista asik berbincang kemudian datang putri
yang membuyarkan khayalan Adi tentang Dista, Adi
kemudian tersadar dan kembali ke kehidupan
sesungguhnya bersama Putri.
136
TREATMENT
1. Int. Kamar – Pagi
Cast : Adi, Putri
Setelah mandi, Putri berlari menuju kekamar menepuk-nepuk
badan Adi untuk menagih janji Adi untuk berjalan-jalan
ditaman, tepukan Putri yang terus menerus pada Adi
berhasil membangunkan kemudian meemeluk Putri sebelum
akhirnya terbangun dari tempat tidur dan bersiapsiap
menuju taman yang disambut Putri dengan senyuman lebar.
2. Int. Ruang tamu – pagi
Cast : Adi, Putri
Sambil menunggu Putri yang sedang mencari sepatu, Adi
memandangi foto Dista diruang tamu sebelum akhirnya Putri
datang membuyarkan lamunan Adi. Putri meraih tangan Adi
untuk mengajaknya segera pergi, kembali Adi mealamun
memandangi Putri.
3. Ext. Halaman rumah – pagi
Cast : Adi, Putri
Adi pun mengkalungkan kamera di lehernya dan bersiap
untuk pergi ketaman bersama putri. Dengan mimik muka
putri yang amat
senang, adi pun terbayang kembali akan senyuman dista.
4. Ext. Jalan – Pagi
Cast : Adi, Putri
Adi menggandeng tangan Putri dan saling bercerita dan
saling tertawa dan tersenyum di sepanjang perjalanan
menuju taman.
137
5. Ext. Taman – pagi
Cast : Adi, Putri, anak – anak ditaman bermain
Putri asyik bermain di arena bermain taman tersebut
dengan Adi yang memotret Putri dari kejauhan melalui
lensa kamera yang tadi dibawanya dari rumah.
3. Ext. Taman – pagi
Cast : Adi
Adi meninggalkan Putri yang sedang bermain dengan anak-
anak lainnya dan menjelajahi taman sambil menenteng
kameranya untuk mengambil gambar ditaman tersebut.
4. Ext. Taman – pagi
Cast : Adi, Dista
Adi melihat Dista disalah satu bangku ditaman tersebut
lalu memotret Dista yang terlihat sedang nyaman dengan
membaca buku dan duduk sendirian, setelah Adi berhasil
memotret Dista dan melihat hasil fotonya dilayar digital
kameranya, Dista hadir dibelakangnya, lalu saling
bertatapan mata penuh rindu setelah Adi menyadari
kehadiran Dista dibelakangnya.
Cut back to :
5. Ext. Taman – Sore
Cast : Adi, Dista
Adi dan Dista yang telah pulang dari sekolah menghabiskan
waktu ditaman bercerita tentang masa depan dengan Dista
yang begitu nyaman menempatkan kepalanya dibahu Adi.
Cut back to :
138
6. Ext. Taman – Pagi
Cast : Adi, Dista, kumpulan keluarga
Adi dan Dista berjalan menyusuri sepanjang taman,
pandangan mata Dista tertuju kearah sekumpulan keluarga
yang sedang bermain dengan anaknya yang seumuran Putri
dengan penuh tawa dan senyum diwajah keluarga kecil
tersebut.
7. Ext. Taman – pagi
Cast : Adi, Dista
Adi dan Dista berhenti disalah satu bangku taman
tersebut, Adi bercerita banyak hal yang telah dilaluinya
termasuk perkembangan Putri, anak mereka berdua yang
telah masuk sekolah.
Cut back to :
8. Int. Kamar – pagi
Cast : Adi, Putri
Dista membangunkan Adi sekaligus ingin pamit untuk
berangkat kerja, Adi yang baru saja bangun menawarkan
diri untuk mengantar Dista dengan meyakinkannya bahwa dia
akan cepat mempersiapkan dirinya, namun Dista yang
terlihat tergesa menolak dengan halus tawaran Adi, Dista
mendekat ke Adi untuk meminta mencium keningnya dan
mencium tangan Adi lalu menuju tempat tidur Putri dan
mencium Putri setelah itu berteriak kepada Assisten Rumah
tangga untuk pamit berangkat kerja, Adi terus saja
berdiam diri cukup lama memandangi Dista yang sudah
hilang dari pintu kamar mereka.
139
Cut back to :
9. Ext. Taman – pagi
Cast : Adi, Dista,
Putri Adi yang menyadari bahwa Dista telah meninggal
bercerita tentang betapa beratnya hidup setelah
kehilangan Dista dengan mata berkaca, namun Putri yang
seketika hadir menggapai tangan Adi untuk mengajaknya
pergi dari taman dan merekea berdua berjalan pergi
meninggalkan bangku tersebut serta buku yang tadi sempat
dibaca Dista, mereka berdua pergi menjauh sambil
terdengar canda dan tawa mereka berdua
13. Ext. Taman makam – sore Cast : Adi, Putri Putri yang
sedang dipangku Adi berdoa dimakam Dista, bayang Dista
datang dan duduk disamping Adi, Adi menengok kearah Dista
lalu mereka berdua beradu pandang dan saling senyum.
~End
140
NASKAH
ACT 1
1. INT. RUMAH – KAMAR ADI – DAY
Putri berlari kekamar Adi lalu naik ke tempat tidur dan
menepuk – nepuk pipi Adi.
PUTRI
Ayah ayuk bangun yah, Ayah kan janji kita main ketaman
hari ini
Adi mengintip Putri dari matanya, lalu tetap tertidur.
PUTRI
Ayah ayuk bangun dong yah (menciumi pipi Adi)
Adi memeluk Putri dan duduk ditempat tidur.
ADI
Baik tuan Putri
Putri tersenyum.
ADI
Aysh mandi dulu ya, tuan putri udah mandi belum?
Adi membuka lemari untuk mencari handuk.
PUTRI
Udah dong, ayah jangan lama ya mandinya, aku tunggu
didepan
141
Putri berjalan keluar kamar dan menutup pintu.
Adi kembali ketempat tidur dengan handuk tergantung
dileher dan tiduran.
Putri kembali masuk kekamar dan mendekati Adi.
Putri
Tuhkan, ayah pasti bobo lagi
Adi terbangun dan langsung pergi kekamar mandi
CUT TO :
2. INT. RUMAH ADI – RUANG TAMU – DAY
Putri sedang menonton tv dan melihat Adi.
PUTRI
Putri mau ambil sepatu dulu ya yah
Putri berlari menuju kamar.
Adi merapikan rambut dikaca.
CUT TO
3. EXT. JALAN – DAY
Adi dan Putri berjalan menuju taman sambil bergandengan
tangan.
CUT TO :
142
4. EXT. TAMAN – DAY
Putri melepaskan tangan dari genggaman Adi dan langsung
berlari menuju arena bermain ditaman tersebut.
Adi memfoto Putri yang sedang asyik bermain dengan anak
– anak lainnya.
Adi meninggalkan Putri diarena tersebut dan memfoto
berbagai objek ditaman tersebut.
CUT TO :
5. EXT. TAMAN – DAY
Adi melihat wanita dibangku taman sedang mebaca buku,
lalu memfoto wanita tersebut.
Adi melihat hasil foto, setelah ingin memfoto lagi,
wanita tadi menghilang.
Dista mucul dibelakang Adi.
143
DISTA
Liat dong fotonya, bagus gak?
Dista memajukan badannya berusaha melihat hasil foto
tersebut.
ADI
Tergantung
DISTA
Tergantung apa?
Adi membalikan badan dan menatap Dista.
ADI
Tergantung akunya dicium apa nggak
DISTA
Kalo aku cium emang fotonya bisa jadi bagus?
ADI
Gatau juga sih, tapi nggak ada salahnya juga mencoba
Dista tersenyum sambil terus menatap mata Adi
DISSOLVED TO :
6. EXT. TAMAN – DAY
Dista dan Adi duduk dibangku taman dengan kepala Dista
yang bersandar pada dada Adi.
144
DISTA
Nanti kalo kita punya anak, kita namain anak kita Putri
ya sayang
ADI
Iya keren, nanti anak kita diejek sama temen-temennya
karena ternayata dia cowok tapi namanya Putri
Dista menatap mata Adi.
DISTA
Kok kamu nggak yakin kalo anak kita nanti cewek?
Adi melihat Dista dan mengalihkan kembali pandangannya
kedepan.
ADI
Lagi bikin aja dulu, baru abis itu mikirin nama anak
kita nanti
DISTA
Emang maunya kamu aja itumah, nikah dulu, baru deh
ADI
Apa?
Dista tersenyum lalu menggigit bahu Adi.
ADI
Nanti kalo kita udah lulus, aku langsung nikahin kamu
Adi meraih kepala Dista dan menaruh dipundaknya
kembali.
DISTA
Kamunya kerja dulu, cari uang yang banyak
145
ADI
Tadi katanya mau cepet-cepet bikin anak
Dista melotot melihat Adi.
Adi melihat kearah Dista.
Adi
Punya anak maksudnya
CUT BACK TO :
7. EXT. TAMAN – DAY
Dista terdiam dan tersenyum lebar meanatap Adi.
Dista melihat seorang anak kecil sedang mengambil bola
didepannya dan kembali bermain lagi dengan ayah dan
ibunya yang sedang menunggu pria tersebut.
Dista mengamati keluarga kecil tersebut dan air mata
mengembang dimatanya.
Adi yang sudah didepan berbalik badan dan mengamati
Dista dari jauh.
Adi berjalan kearah Dista, berdiri menatap Dista.
Dista melihat Adi lalu memeluknya.
146
CUT TO :
ACT 2
8. EXT. TAMAN – BANGKU TAMAN – DAY
Adi dan Dista duduk dibangku taman dengan keduanya
menatap kosong kedepan.
DISTA
Kamu kesini sama Putri kan?
ADI
Iya
DISTA
Dia dimana?
ADI
Kalo kamu sama dia kesini, biasanya kemana?
Dista tersenyum.
Adi tersenyum melihat Dista.
DISTA
Kabar Putri gimana?
ADI
Dia baik dis, aku bangga milikin dia, bangga jadi ayah
dia.
DISTA
Aku juga bangga jadi bagian dari kalian
147
Dista meletakan kepalanya dibahu Adi.
DISSOLVED TO :
9. INT. RUMAH – KAMAR – DAY
Dista tergesa bersiap berangkat kerja.
Adi bangun tidur dan melihat Dista lalu melihat jam.
ADI
Tumben kamu berangkat jam segini
DISTA
Iya sayang aku ada meeting pagi ini
Adi bangun dan duduk ditempat tidur.
ADI
Kok kamu nggak bilang aku? Aku kan bisa lebih pagi tadi
bangunnya
DISTA
Iya aku tadi malem dikabarinnya, kamunya semalem udah
tidur
ADI
Aku anter aja ya sayang
148
DISTA
Nggak usah sayang, nanti aku naik taksi online aja,
lagipula kamu kan masih tidur biasanya jam segini
Adi memeluk Dista dari belakang.
ADI
Aku anter aja ya, aku sebentar kok mandinya
Dista melepaskan pelukan Adi dan berbaik badan menatap
Adi.
DISTA
Nggak usah ya sayang, gapapa kok aku naik taksi online,
kan jarang juga naik ini
Dista menuju lemari untuk mengambil baju kerja.
Adi menatap Dista.
Dista kembali menuju Adi untuk mencium tangan Adi.
DISTA
Cium dong
Dista berusaha mendapat ciuman Adi pada keningnya
ADI
Kamu aku anter aja ya sayang, gapapa aku gakusah mandi
DISTA
149
Ih kamu kenapa sih sayang, aku gapapa kok jalan
sendiri, nanti kalo aku udah sampe aku telpon kamu,
sini peluk (Dista memeluk Adi)
Adi memeluk erat Dista.
ADI
Kamu hati-hati ya sayang
DISTA
Iya pasti sayang
Adi melepas pelukan.
Dista meuju tempat tidur Putri
DISTA
Heii tuan Putri, mamah jalan dulu ya
Dista mencium Putri.
Adi terus menatap Dista.
Dista berjalan keluar kamar, melihat kearah Adi dan
tersenyum.
DISTA
Bi, aku jalan ya, tolong jaga Putri dan jaga rumah ya
bi (berteriak)
Adi terus menatap pintu kamar yang telah ditutup Dista.
CUT BACK TO SCENE 8 :
150
ADI
Waktu itu kamu mau Putri jadi apa kalo udah besar?
DISTA
Aku mau dia jadi secantik aku
ADI
Kayanya dia bakal lebih cantik dari kamu deh
DISTA
Gapapa, Putri jadi orang paling cantik nomer satu, aku
yang nomer dua.
ADI
Beruntungnya kalian dimilikin orang paling ganteng
nomer satu didunia (menatap Dista)
Dista menggigit bahu Adi.
ADI
Dulu kamu mau Putri jadi pelukis kan?
DISTA
Iya, terwujud gak keinginan aku?
ADI
On Progress, dia suka ngegambar sekarang
Dista duduk antusias menatap Adi
DISTA
Iya? Aku liat dong, kamu punya fotonya gak?
DISTA
Mana sini aku mau liat
151
Dista mendekat ke Adi.
Adi
Gajadi
DISTA
Dih, kenapa?
Dista menatap Adi
ADI
Ribet, bawel
DISTA
Yaudah aku nggak ribet sama nggak bawel
Dista menjauhkan badannya lalu cemberut.
ADI
Nah gitu, diem aja disitu aku cari dulu
Adi mencari di kameranya.
Dista mendekat dan melirik kamera Adi.
Adi melihat Dista menghentikan tangannya dan melihat
kedepan.
Dista kembali menjauh.
Adi kembali melanjutkan.
ADI
Aku beruntung milikin Putri,hari ke hari Putri terus
menerus buat aku bangga, kamu berhasil ngelahirin anak
yang luar biasa dis, Putri selalu jadi obrolan menarik
152
dimanapun, dengan siapaun, aku selalu menceritakannya
dengan semangat dan senyum penuh rasa bangga. Putri
adalah alasan aku merasa masa depan akan tetap baik
dis, kadang, beberapa hal dalam hidup nggak sesuai
rencana dis, setelah itu aku inget Putri dan aku nggak
punya alasan buat nyerah,kadang aku gagal, kemudian aku
inget Putri dan aku percaya kalo hari esok matahari
akan terbit lagi dan aku punya kesempatan yang sama
untuk mencobanya seperti hari kemarin.
Dista menatap mata Adi dengan mata berbinar.
ADI
Nah ini dia nih
DISSOLVE TO SCENE 9 :
Adi terduduk dan melihat kearah jam.
Adi bersiap mandi dan melihat arah jam.
Adi bersiap berangkat kerja dan melihat arah jam.
Adi menuju ketempat tidur Putri, mencium Putri dan
kembali melihat arah jam sebelum keluar kamar.
Adi berdiri memandangi telepon.
Adi berjalan menuju keluar rumah.
Didepan pintu Adi terhenti dengan terdengar dering
telepon, Adi tersenyum dan segera kembali untuk
mengangkat telepon tersebut.
153
Adi mengangkat telepon tersebut namun telepon tersebut
setelahnya terjatuh dari tangan Adi.
ACT 3
CUT BACK TO SCENE 8 :
Dista melihat kamera Adi kemudian menatap Adi.
Dista mengalihkan Pandangan kedepan.
DISTA
Seharsunya aku disitu aja, nggakusah kemana-mana,
disitu selamanya sama kalian
ADI
Aku gagal dis,aku gabisa jagain kamu, seharusnya aku
bangun lebih pagi saat itu, seharusnya aku bisa nganter
kamu kerja waktu itu dis
Dista memeluk Adi.
ADI
Kamu udah pergi sekarang karena kesalahan yang aku
lakuin dis
Adi menarik nafas.
ADI
Kadang aku suka terbangun di pukul 6 pagi dan seolah
ada teriakan ditelinga dari berbagai macam arah, semua
suara berkata aku lelaki gagal dis, aku terbangun lalu
aku sadar kalo aku memang gagal dis, kemudian aku
ngeliat Putri, lalu aku takut dis, aku takut buat
ngejalanin hari esok dis. Matahari memang akan selalu
terbit, tapi sinarnya nggak akan pernah sama lagi dis
154
Adi terus menatap kedepan dengan mata berbinar.
ADI
Udah berapa lama kamu pergi dis? Kamu harus tau kalo
nggak pernah sehari pun aku lewati tanpa merindukan
kamu dis, aku akan lakuin apapun, asalkan kamu kembali
dis, kemabali kerumah, kita besarin Putri sama-sama,
kita hidup bahagia selamanya dis, nggak ada lagi yang
boleh
misahin kita dis.
Putri datang dan meraih tangan Adi
PUTRI
Ayah ayuk yah kita pulang
Adi melihat Putri dan matanya menuju Dista yang telah hilang.
Adi menatap Puti.
PUTRI
Ayah kenapa nangis?
ADI
Masa?
Adi mengusap air mata.
PUTRI
Iya mata ayah berair, ayah kenapa nangis, Putri jadi sedih
ayah
ADI
Sini, sini ayah kasih tau
Adi mengangkat Putri kebangku
ADI
Ayah nggak nangis tuan putri, ayah Cuma keilipan, sini tuan
Putri tolong ayah tiupin mata ayah
Putri meniup mata Adi.
PUTRI
155
Ayah kenapa bisa kelilipan?
ADI
Ayuk pulang, tapi sebelum kita pulang, masih ada satu tempat
lagi yang mau ayah kunjungin, tuan puteri ikut ya temenin ayah
PUTRI
Kemana yah?
ADI
Rahasia dong, kamu pasti tau deh tempatnya (mencubit hidung
Putri)
PUTRI
Tapiiiii, beliin aku es krim dulu ya (mencubit hidung Adi)
ADI
Hemm.. tergantung
PUTRI
Tergantung apa?
ADI
Ayah dicium sama tuan Puteri apa nggak
Adi menurunkan Putri dari bangku dan menuntun Putri pergi dari
taman.
END
156
157
156
3.4. Proses Kerja Penata Kamera
Penata Kamera adalah Seorang yang bertugas merekam gambar yang mampu
bertanggung jawab untuk semua aspek teknis gambar bergerak. Juru kamera harus
memastikan bahwa tidak ada kesalahan yang di lakukan saat ia mengambil gambar.
Dia harus memastikan bahwa ia mengambil gambar yang tajam, komposisi gambar
yang tepat, pengaturan level atau tingkat suara yang sesuai, gambar warna yang
sesuai dengan warna aslinyadan ia harus mendapatkan gambar yang terbaik. Penulis
sebagai penata kamera dalam sebuah proses kerja penata kamera perlu berdiskusi
dengan sutradara dala hal menentukan pengambilan gambar pada kamera agar tidak
keluar dari naskah dan set yang telah dibuat untuk mendapatkan hasil yang baik
dalam membuat keputusan teknis dan kreatif. Penata kamera juga harus memiliki ide
untuk bisa menambahkan sebuah masukan untuk sebuah pengadegan yang akan
dilakukan sutradara. Untuk mencapai look dan mood penulis disini menekankan
bahwa pencapaian mood akan difokuskan pada elemen komposisi type of shot, angel,
gerak kamera. Sementara pencapaian look akan dimaksimalkan melalui tata cahaya
dan warna.
“Seorang juru kamera harus memahami berbagai hal yang berkaitan dengan
mutu gambar, diantaranya mampu membuat gambar dengan komposisi yang baik,
paham berbagai teori tata cahaya.” Menurut Bambang Semedhi (2011 : 43).
3.4.1.Pra Produksi
Menurut Leli Achlina (2011 : 133). “Saat pra produksi seorang kameramen
menentukan pengambilan gambar dengan semua aspek teknik dari segi sudut
pengambilan gambar, shoot size, blocking camera, sampai pergerakan gambar.”
Tahap pra produksi merupakan tahap awal sekaligus merupakan yang paling
menentukan berhasil tidaknya sebuah hasil karya, karena pada tahap inilah semua
pihak ikut adil dalam mencari ide yang menarik untuk kemudian dikembangkan oleh
157
tim, lalu mulailah penulis naskah membuat skenario, lalu dibedah oleh tim untuk
mendapatkan hasil yang maksimal, kemudian skenario mengalami beberapa revisi
tercapailah satu cerita yang sudah sepakati oleh semua pihak. Kemudian hunting
lokasi pun dilakukan untuk mengetahui tempat mana saja yang akan digunakan
dalam produksi ini, setelah lokasi fix (diel) lalu sutradara membuat director treatment
yang selanjutnya dibuat storyboard oleh peñata kamera, lalu membuat floor plan
untuk rencana pemenempatan kamera (blocking kamera) dan rencana pergerakan,
bersama sutradara berusaha untuk menvisulisasikan isi cerita tersebut dalam bentuk
gambar setelah mempertimbangkan lokasi dan set dari berbagai sudut guna
kepentingan gambar.
Kamera adalah sebuah alat yang sangat penting dalam sebuah pembuatan
film, maka dari itu seorang penata kamera harus tahu kegunaan dan fungsi dari
kamera itu sendiri. Dalam pra produksi ini penata kamera sudah harus bisa
menentukan jenis kamera apa yang harus ia gunakan sesuai yang diinginkan, sebab
banyak sekali macam-macam jenis kamera yang beredar saat ini, mulai dari kamera
handycamsampai kamera profesional broadcast. Masing-masing jenis kamera
mempunyai kelas yang berbeda sesuai kebutuhannya, namun fungsi dan
pengoperasianya tidak jauh berbeda, hanya mungkin fasilitas dan kualitas hasil
rekamannya yang berbeda. Dan di sini penulis sebagai penata camera memilih
menggunakan kamera SONY NEX-VG30 dan lensa yang penulis pilih SONY
LENS16-35mm f/2.8 dan SONY LENS Fix 30mm.
158
3.4.2. Produksi
Menurut ariatma dkk(2008 : 83) “Pada saat produksi penata kamera juga
dibantu sutradara untuk mendapatkan gambar yang sesuai dengan storyboard, shoot
list, dan blocking kamera yang telah dibuat dan harus memastikan ia mengambil
gambar yang tajam (fokus), komposisi gambar (framing) yang tepat, mengatur level
atau tingkat suara yang sesuai dan menjaga kontiniti visual.”
Penulis sebagai penata camera menggunakan DJI RONIN untuk
mendapatkan hasil yang baik dalam melakukan pergerakan kamera. Proses
pengambilan gambar dilapangan atau shooting, pada tahap ini kameramen diberikan
pengarahan dari sutradara tentang rencana visual yang akan dibuat. Secara sistematis
rencana ini dibuat kedalam breakdown script. Dengan breakdown script
memudahkan semua element kru dalam bekerja nantinya. Sutradara mendiskusikan
shot-shot seperti apakah yang harus dibuat.
Pada tahapan produksi ini penulis sebagai penata camera tidak melupakan
beberapa unsur yang wajib diterapkan dalam sebuah produksi.
1. Memberikan saran ke Director untuk pengambilan gambar terbaik.
2. Bertanggung jawab untuk pemeliharaan kamera agar tetap siap operasi.
3. Bertanggung jawab terhadap kualitas gambar, komposisi dan lensa.
4. Selalu menggunakan istilah teknik dalam operasional produksi.
5. Bekerjasama dengan baik bersama semua kru produksi.
6. Mengikuti instruksi director / pengarah acara untuk memperoleh gambar
sesuai dengan script.
159
3.4.3. Pasca Produksi
Menurut nugroho (2014: 101). “Tahapan post production ini merupakan suatu
kerja pada tahapan akhir dari bahan yang telah diproduksi, baik dengan satu atau
beberapa kamera.” Penata kamera bertanggung jawab atas hasil akhir dari semua
kegiatan pengambilan gambar, pada saat shooting yang sudah dilakukan. Kesalahan
pada waktu shooting sebagian mungkin diselesaikan pada tahap ini.
Setelah pengambilan gambar, penulis membuat kamera report yang berisi
tentang keterangan kamera report lengkap, agar memudahkan editor dalam
menyunting gambar. Penata kamera juga ikut melakukan penyuntingan suara
maupun gambar, selain itu membantu mengevaluasikan program yang telah
dinyatakan selesai, agar diadakan perbaikan jika ternyata terdapat kekurangan.
Dalam membuat drama TV, kameraman menjadi salah satu kunci suksesnya
sebuah produksi drama TV. Sebagaimana sutradara, kameraman juga mempunyai
peran yang sangat penting dalam keberhasilan suatu drama TV yang diproduksi.
Berkat kepiawaian kameraman, penikmat drama TV bisa melihat gambar-gambar
yang indah dihasilkan, tentunya yang sesuai dengan skenario yang dibuat.Faktor
utama dalam drama TV adalah kemampuan gambar bercerita kepada publik
penontonnya. Oleh karena itu, seorang penata kamera atau kameraman dituntut untuk
mampu menghadirkan cerita yang menarik, mempesona, dan menyentuh emosi
penonton melalui gambar demi gambar yang rekamnya.
Faktor utama dalam drama TV adalah kemampuan gambar bercerita kepada
publik penontonnya. Oleh karena itu, seorang penata kamera atau kameraman
dituntut untuk mampu menghadirkan cerita yang menarik, mempesona dan
menyentuh emosi penonton melalui gambar yang direkamnya didalam kamera.
160
3.4.4. Peran dan Tanggung Jawab Penata Kamera
Menurut Bambang Semedhi (2011 : 43). “Seorang penata camera harus
memahami berbagai hal yang berkaitan dengan mutu gambar, diantaranya mampu
membuat gambar dengan komposisi yang baik, paham berbagai teori tata cahaya, tata
suara, editing serta motivasinya dan teknik penyutradaraan, tentunya harus mengenal
dan mampu mengoperasikan kameranya dengan baik.”
Secara umum tugas dantanggung jawab seorang kameramen harus berdiskusi
dengan produser serta sutradara, membahas tentang rencana produksi, mempelajari
naskah, memilih peralatan kamera serta penunjangnya. Bekerja sama dengan
sutradara dalam membuat shoot list dan blocking kamera, mempersiapkan alat-alat
dan mengecek kembali perlengkapan apa saja yang dibutuhkan pada saat produksi,
seperti kamera video, lensa, tripod, slider kamera dan lainnya dalam kondisi baik.
Penulis dan sutradara bekerjasama dalam hal memvisualisasikan naskah kedalam
audio visual (AV), agar hasil adegan tidak keluar dari naskah yang telah dibuat.
Selain itu penulis dan sutradara membuat blocking kamera dan kamera report, untuk
menjadi panduan dalam mengambil gambar dan mempermudah saat proses syuting
berlangsung. Penata kamera sangat bertanggung jawab dalam hal pengambilan
gambar dan mengikuti blocking kamera dan shoot list yang sudah dibuat agar
gambar yang dihasilkan sesuai arah sutradara dan pra produksi. Penulis juga
bertangung jawab dalam hal komposisi pengambilan gambar dan pergerakan kamera
dengan semputna. Penulis juga harus membantu peran sutradara untuk mengatur
blocking kamera dan tata letak cahaya yang akan digunakan pada saat produksi.
161
3.4.5. Proses Penciptaan Karya
a.Konsep Kreatif
Penulis sebagai penata kamera bertugas mengambil gambar dan harus
mempunyai kreatifitas dalam menciptakan sebuah gambar. Ide dari penulis sebagai
penata kamera yaitu memberikan masukan dan saran tentang jenis kamera apa yang
dipakai serta hal teknis lainya. Karena pada saat produksi penulis sebagai penata
kamera harus memperhatikan 11 garis imajiner, heading room, dan continity
(keseimbangan) antar adegan dan yang paling penting penata kamera harus memiliki
motivasi dan informasi atas semua gambar yang direkam. Dalam drama televisi
“Pukul Enam Pagi” yang bergenre drama Romance penulis memberikan lebih
banyak detail ekspresi yang hadir di beberapa scene, dengan tujuan memberikan
gambar dramatis pada drama TV.
b.Konsep Produksi
Dalam drama televisi “Pukul Enam Pagi” penulis sebagai penata camera,
mendiskusikan pengambilan gambar kepada sutradara, penata cahaya, penata artistik
dan editor agar mendapatkan gambar yang sesuai dengan yang dibutuhkan di drama
Tv ini.
1. Komposisi gambar
suatu cara untuk meletakan objek gambar di dalam layar sehingga gambar
tampak menarik, menonjol dan bisa mendukung alur cerita. Dengan komposisi
yang baik kita bisa mendapatkan gambar yang lebih “hidup” dan bisa
mengarahkan perhatian penonton kepada objek tertentu di dalam gambar.
2. Golden mean
Membagi layar menjadi dua bagian secara mendatar dan bagi jugalah menjadi
tiga bagian, khususnya dibagian atasnya, sehingga tergambarlah bagian di atas
setengah layar dan dibawah sepertiga layar. Kawasan inilah yang disebut sebagai
162
golden mean area. Tempat meletakan mata manusian atau objek hidup lain nya
untuk pengambilan gambar close up.
3. Rul of Third
Membagi layar menjadi tiga bagian secara vertikal maupun horizontal, dan
buatlah garis imaginer yang membagi layar menjadi tiga bagian. Pertemuan
antara garis-garis imaginer (empat pertemuan) itulah terletak titik perhatian (
points of interest). Di tempat titik itulah objek gambar yang ingin ditonjolkan
kita letakan.
4. Looking room
Teknik pengambilan gambar dengan memberikan ruang kosong pada objek yang
melihat sesuatu arah.Teknik pengambilan gambar dengan memberikan ruang
kosong pada objek yang melihat sesuatu arah.
Nose room adalah gambar kosong yang terletak di depan muka atau hidung
objek.
Back room adalah gambar kosong dibelakang kepala. (terkadang back room tidak
tersisa atau tidak ada)
Head room adalah gambar kosong diatas kepala
Foot room adalah gambar kosong di bawah kaki.
Destination room adalah gambar kosong di sebelahdepan gambar
yangsedangbergerak.
5. Kamera movement ( Pergerakan Camera )
Gerakan camera sangat penting untuk dilakukan oleh penata camera. Suasana
kedinamisan gambar dan dimensi yang dapat terkesan tiga dimensi dapat tercipta
dengan teknik ini :Zoom In/Out, Pan Right/Left, Tilt Up/Down, Pedestal, Dolly
In/Out dan Track Right/Left.
163
c. Konsep Teknis
Penulis sebagai penata kamera pastinya harus mempersiapkan segala sesuatu
yang berhubungan dengan alat yang di gunakan pada saat produksi. Apa yang
digunakan penata kamera sangat menentukan gambar yang di inginkan, Pada
perancangan derama televisi yang berjudul “Pukul Enam Pagi”penata camera
menggunakan Camera SONY NEX-VG30, kamera ini dilengkapi dengan sistem
interchangeable lens (kamera yang bisa ganti-ganti lensa), Camcorder ini
menggabungkan teknologi terbaik dari camcorder dan DSLR, yang membuat para
penggunanya dapat mengabadikan foto dan video dengan efek latar belakang defocus
yang memukau. Selain kamera penulis menggunakan Tripod dan DJI Ronin, tripod
digunakan untuk pengambilan gambar still dan full shot sedangkan DJI ronin untuk
pengambilan gambar follow dan track.
3.4.6. Kendala Produksi Dan Solusi
Beberapa kendala yang terjadi pada saat produksi Drama televisi yang
berjudul “PUKUL ENAM PAGI”.
a. Kendala : dihari pertama (day 1) dipertengahan suting mood talen wanita
(dista) tiba-tiba hilang, adegan romantis dan ekpresi senyumnya mendadak
hambar, sehingga banyak retake di scene tersebut.
Solusi : sutradara mengajak telen brdiskusi sampai mood nya kembali setabil.
b. Kendala : Dikarenakan kita shuting di bulan puasa, mengingat lokasi shuting
kita dekat dengan musolah, kita harus break ketika menjelang malam hari,
dikarnakan warga melakukan sholat tarawih.
164
Solusi : penulis dan sutradara mendikusikan kembali kepada selurus difisi
untuk mengganti dan mendahulukan scene-scene yang tidak menggunakan
dialog.
c. Hari terakhir (day 3) hari mulai larut malam, , sehingga warga sekitar lokasi
shuting merasa terganggu dengan suara berisik genset.
solusi : solusi yang kita ambil adalah mengadakan retake dikemudian hari
165
3.4.7. Lembar Kerja Camera Person
1. Konsep Penata Cameraman
2. Camera Report
3. Blocking Kamera
4. Spesifikasi Alat
1. Konsep Penata Camera
Dalam produksi drama “PUKUL ENAM PAGI” penulis bertanggung jawab
sebagai penata camera pada tahap pra produksi. Penulis harus mendiskusikan sudut
pengambilan gambar bersama Produser, Sutradara dan Penulis naskah agar dapat
sudut pengambilan gambar paling baik di dalam produksi drama “PUKUL ENAM
PAGI” mendampingi sutradara pada saat mencari lokasi lalu mengambil gambar
lokasi untuk menentukan posisi BLOKING camera serta pilihan sudut pengambilan
gambar. Konsep yang dipilih dalam film “PUKUL ENAM PAGI” lebih menekankan
kepada hal yang bersifat romantis,dengan look dan mood yang wajar, natural dan
tidak berlebihan dari segi pengambilan gambar, teknis angel, camera, komposisi
gambar,warna, camera movement, hingga pencahayaan lihting.
Selanjutnya pada tahap produksi,penulis melakukan pengambilan gambar
sesuai dengan blocking camera.Camera Angle, dan Camera Movement yang sudah
dibuat pada saat pra produksi dan bertanggung jawab atas keseluruhan peralatan
camera. Sehingga proses awal pada saat pra produksi dapat tercapai.
Ketika pasca produksi, penulis mendampingi penulis mendampingi editor
dalam melihat hasil pengambilan gambar saat produksi di lapangan dengan acuan
Camera Report yang telah penulis buat, mengikuti setiap tahap editing bersama
166
editor guna mengetahui kebutuhan gambar, warna, letak shoot dan shoot pilihan yang
digunakan dalam scenario.
167
2. Camera Report
Production Company : UBSI Director : Kris Damayanti
Produser : Rizky Ramadhan Camera Person : Abdul Nuis
Projeck Title : Pukul Enam Pagi Durasi : 20 Menit
Tabel III.13
NO
SECENE
SHOT
VISUAL
TAKE
DIRECTION
AUDIO
NOTE SHOT
SIZE
MOVE ANGLE
SCENE 1
1 1
1
Ms
Follow
Eye Level
1
Putri membuka pintu
dan berlari
menghampiri adi yang
sedang tidur
1 G
2 1 2 Cut-In Still Eye Level
3
Detail shot tangan putri
yang sedang membuka
pintu
2 C
3 G
3 1 3 Ms Still Eye Level
3 Putri naik keatas kasur
dan mencoba untuk
membangunkan adi
2 C
3 G
168
4 1 4 OTS Still Eye Level 1 Putri : Ayah ayuk
bangun yah, Ayahkan
janji mau ajak aku main
ketaman. Sampai
dengan
Adi : baik tuan putri
1 G
5 1 5 OTS Still Eye Level 1 Putri : Ayah ayuk
bangun yah, Ayahkan
janji mau ajak aku main
ketaman. Sampai
dengan
Adi : baik tuan putri
1 G
6 1 6 Close
Up
Still Eye Level 1 Detail shot tangan putri
menepuk menepuk pipi
adi hingga membuat adi
terbangunDetail shot
tangan putri menepuk
menepuk pipi adi
hingga membuat adi
terbangun
1 G
169
7 1 7 MS Follow Eye Level 1 Adi yang baru bangun
dari posisi tidurnya
segera duduk dan
berkata Adi : ayah
mandi dulu yah, tuan
putri udah mandi
belum? Putri : udah
dong, ayah jgn lama
yah mandinya aku
tunggu di depan
Kemudian adi berjalan
kearah lemari dan
mengambil handuk
1 G
8 1 8 Cut-In Still Eye Level 1 Detail adi mengambil
handuk 1 G
9 1 9 Ms Still Eye Level 1 Putri : udah dong, ayah
jgn lama yah mandinya
aku tunggu di depan
1 G
10 1 10 Ms Still Eye Level 1 Putri turun dari kasur,
berjalan keluar kamar
dan menutup pintu
kamar tersebu
1 G
11 1 11 Ms Still Eye Level 2 Adi mengalungkan
handuk di leher sambil
berjalan ketempat tidur
dan kembali
menjatuhkan badannya
di tempat tidur tersebut
1 C
2 G
170
12 1 12 Ms Still Eye Level 2 Adi yang kembali
tiduran di kasur 1 C
2G
13 1 13 Ms Still Eye Level 2 Putri masuk ke kamar
dan berkata Putri :
tuhkan pasti ayah bobo
lagi!!
1C
2G
14 1 14 Ms Still Eye Level 1 Adi bangun dan
langsung pergi ke
kamar mandi
1G
SECENE 2
15 2 1 Ms Still Eye Level 1 Putri sedang menonton
tv dan melihat adi
Putri : putri mau ambil
sepatu dulu ya yah..
1G
16 2 2 OTS Still Eye Level 1 Putri sedang menonton
tv 1G
SCENE 3
17 3 1 Ls Still Eye Level 1 Adi dan putri berjalan
ketaman 1G
18 3 2 Ms Still Forg eye 1 Detail shot kaki adi dan
putri sedang berjalan 1G
19 3 3 Establish
SCENE 4
20 4 1 MC
U
Still Eye Level 4 Putri melepaskan
tangannya dari
genggaman adi dan
3C
171
langsung berlari menuju
arena bermain ditaman
tersebut
4G
21 4 2 Ms Still Eye Level 2 Master cover shot 1 1C
2G
22 4 3 Cut-
In
Still Eye Level 1 Detail shot putri
melepaskan tangannya
dari tangannya adi
1G
23 4 4 Establish
24 4 5 Ms Still Eye Level 1 Cover shot 1 dari
samping 1G
25 4 6 Ms Still Eye Level 1 Cover shot 1 dari
belakang 1G
SCEENE 5
26 5 1 Ms Still Eye Level 1 Adi yang terdiam
melihat dista 1G
27 5 2 Ms Still Eye Level Adi mengangkat
kamera dan memfoto
dista
1C
2G
28 5 3 Ms Still Eye Level 1 Cover shot 3 dari
samping 1G
29 5 4 Ms Still Eye Level 2 Adi memfoto dista dan
melihat ke kamera dan
ketika mau memfoto
dista lagi, dista sudah
1C
2G
172
tidak ada
30 5 5 Mcu Still Eye Level 2 Detail shot ekspresi adi
move focus ke dista
Dista :liat dong fotonya,
bagus gak? Dista
mendekatkan badannya
kebadan adi untuk
melihat hasil gambar
dikameranya Adi :
tergantung Dista :
tergantung apa?
1C
2G
31 5 6 Mcu Still Eye Level 5 Adi membalikan
badannya 4C
6G
32 5 7 Mcu Still Eye Level 1 Dialog adi dan dista
dista tersenyum sambil
menatap adi
1G
SCENE 6
33 6 1 Ls Still Eye level 1 Dista dan adi duduk di
bangku taman dengan
kepala dista yang
bersandar pada bahu adi
1G
34 6 2 OTS Still Eye level 1 Full dialog scene 6 shot
adi 1G
1G
35 6 3 OTS Still Eye level 1 Full dialog scene 6 shot
dista
173
36 6 4 Ms Still Eye level 6 Master full dialog scene
6 Di akhir percakapan
dista menjatuhkan buku
yang dari awal dia
pegang
5C
6G
37 6 5 CU Still Eye level 1 Dista tersenyum dan
mengigit lengan adi 1G
38 6 6 Ms Still Eye level 1 Dista menjatuhkan
buku yang dari awal di
pegang dan ingin
mengambil buku
tersebut
1G
SCENE 7
38 7 1 Cut-
in
and
Ms
Still,
till up
dan
follow
Eye level 8 Dista mengambil buku
dan berjalan ditaman
dengan adi sambil
berbincang Dista :
kamu kok masih sendiri
aja? Adi : belum ada
cewek seberuntung
kamu yang bias dapetin
aku Dista: emng gak
ada lagi kali yang mau
sama kamu Adi : tapi
tadi dirumh, putri
adalah orang ke 3732
loh yang bilang aku
ganteng Dista : putri,
juga udah bilang 3733
7C
8G
174
kali kalo aku cantik.
Aku bangga karna
semuanya keluar dari
mulut putri Adi : bener
sih, tapi tadi dijalan aku
denger putri 2 kali
ngomong dalam hati
kalo ayahnya ganteng.
Jadi sekarang putri
orang ke 3734 yang
bilang aku ganteng
Dista terdiam dan
tersenyum menatap adi
39 7 2 Cut-
In
Still Eye level 1 Bola menggelinding
dan berhenti di depan
kaki dista
1G
40 7 3 POV Panni
ng to
object
Eye level 1 Anak kecil mengambil
bola di depan dista dan
kembali lagi menuju
keluarganya
1G
41 7 4 Mcu Still Eye level 1 Cover shot 3 1G
42 7 5 Ecu Still Eye level 1 Mata dista berkaca kaca
dan dista mulai
mengelapnya
1G
43 7 6 OTS Still Eye level 1 Adi berbalik badan dan
mengamati dista
Camera focus to dista
1G
175
44 7 7 Mcu Still Eye level 1 Adi berjalan kea rah
dista dan kemudian
memeluknya Camera
focus to adi
1G
45 7 8 Cu Still Eye level 1 Dista yang sedang
memeluk adi
meneteskan air matanya
di bahu adi
1G
46 7 9 Mcu Still Eye level 3 Adi melepaskan
pelukannya dan
menggenggam kedua
tangan dista. Kemudian
menggandengnya
menuju bangku
2C
3G
SCENE 8
47 8 1 Ms Still Frog Eye 1 Adi dan dista berhenti
dibangku taman 1G
48 8 2 Fs Still Eye level 1 Adi dan dista duduk
dibangku taman dengan
tatapan yang kosong
kepada keduanya
1G
49 8 3 Ms Still Eye level 4 Full dialog (kamera dari
depan shoot adi dan
dista, yang sedang
berdialog, medium
shoot sampai pinggang)
3C
4G
50 8 4 OTS Still Eye level 2 Cover full dialog
(kamera di samping
dista, shoot wajah adi
1C
176
yang sedang berbicara
close up sampai bahu)
2G
51 8 5 OTS Still Eye level 2 Cover full dialog
(kamera di samping adi,
shoot wajah dista yang
sedang berbicara close
up sampai bahu)
1C
2G
SCEENE 8B
52 8B 1 Ms Still Eye level 19 Full dialog scene 8B
shot master (kamera
dari depan shoot adi
dan dista, yang sedang
berdialog,)
18C
19G
53 8B 2 OTS Still Eye level 4 Cover full dialog
(kamera di samping
dista, shoot wajah adi
yang sedang berbicara
close up)
3C
4G
SCENE 8C
54 8C 1 Ms Still Eye level 5 Full dialog (kamera dari
depan shoot adi dan
dista, yang sedang
berdialog, medium
shoot)
4C
5G
55 8C 2 OTS Still Eye level 2 Cover full dialog dista
dan adi (kamera di
samping adi, shoot
wajah dista yang
1C
2G
177
sedang berbicara)
56 8C 3 CU Still Eye level 1 Detail
mataekfresiadidengan
mata yang berkaca kaca
1G
57 8C 4 Mcu Still Eye level Dista melihat kearah
kamera adi, lalu
menatap adi dan
mengalihkan
pandangan ke depan
Kamera bloking di
samping dista to adi
58 8C 5 Mcu Still Eye level 1 Dista memeluk adi 1G
59 8C 6 Ms Still Eye level 2 Tangan putri meraih
tangan adi 1C
2G
60 8C 7 Ms Still Eye level 1 Adi melihat putri dan
ketika balik melihat
dista, ternyata dista
sudah tidak ada
1G
61 8C 8 Ms Still Eye level 6 Adi melihat putri dan
ketika balik melihat
dista, ternyata dista
sudah tidak ada Cover
shot
5C
6G
62 8C 9 Ls Still Eye level 1 Adi mengangkat putri
kebangku 1G
178
63 8C 10 OTS Still Eye level 2 Full dialog adi dan putri 1C
2G
64 8C 11 Cu Still Eye level 1 Putri meniup mata adi 1G
65 8C 12 Ls Still Eye level 2 Adi menurunkan putri
dari bangku dan
menuntunnya pergi dari
taman
1C
2G
66 8C 13 Ms Still Eye level 1 Adi dan putri berjalan
meninggalkan taman 1G
SCENE 9
67 9 1 Ms Still Eye level 7 Dista tergesa gesa ingin
berangkat kerja 6C
7G
68 9 2 Cu Still Eye level 1 Ekspresi adi bangun
tidur 1G
69 9 3 Ms Still Eye level 1 Adi bangun tidur dan
melihat dista lalu
melihat jam
1G
70 9 4 Cut-
in
Still Eye level 1 Detail shot Jam
menunjukan pukul 1G
71 9 5 Ms Still Eye level 1 Adi bangun dan duduk
di tempat tidur 1G
72 9 6 Cu Still Eye level
Eye level
2 Sambil tiduran adi
berkata
Adi : tumben kamu
1C
2G
179
berangkat jam segini
73 9 7 Full
Shot
Still Eye level Dista : iyah, sayang aku
ada meeting pagi ini
Full shot sampe lutut
dista adi in fram dikasur
74 9 8 OTS Still Eye level 2 Adi : kok kamu gak
bilang aku? Aku kan
bias lebih pagi
bangunnya
Dista: iyah aku tadi
malem di kabarinya,
kamunya malem udah
tidur
Adi : aku anter aja yah
saying Dista : nggak
usah sayang, nanti aku
naik taksi aja
1
2G
75 9 9 Cut-
In
Still Eye level 1 Tangan adi memeluk
dista dari belakang 1G
76 9 10 Ms Still Eye level 1 Adi : aku anter aja ya,
aku sebentar ko
mandinya
1G
77 9 11 Ms Still Eye level 2 Dista melepaskan
pelukan adi dan
berbalik badan Kamera
shot dari samping Dista
: gak usah yang sayang,
gpp kok aku naik taksi
aja
1C
2G
180
78 9 12 Full
shot
Still Eye level 3 Dista menuju lemari
baju untuk kerja, Adi
menatap dista dan dista
kembali untuk mencium
tangan adi untuk pamit
2C
3G
79 9 13 Ms Still Eye level 5 Dista : cium dong Adi :
kamu aku ante raja ya
sayang gpp aku gak
usah mandi
Dista : ih kamu kenapa
sih sayang, aku gpp ko
jalan sendiri, nanti kalo
aku udah sampe aku
telpon kamu, sini peluk
( dista memeluk adi)
4C
5G
80 9 14 Cu Still Eye level 6 Adi memeluk erat dista
Adi : kamu hati hati yah
sayang
Dista ; iyah pasti
sayang Adi melepaskan
pelukan
5C
6G
81 9 15 Ms Still Eye level 1 Dista menuju tempat
tidur putri 1G
82 9 16 POV Still Eye level 1 Dista : hey tuan putri,
mama jalan dulu yah 1G
83 9 17 Ms Still Eye level 1 Dista berjalan keluar
kamar melihat kearah
adi dan tersenyum Dista
: bi!! Aku berangkat
1G
181
dulu yahh Dista
mencium putri
SCENE 9B
84 9B 1 Ms Still Eye level 1 Adi terduduk dan
melihat kearah jam 1G
85 9B 2 Cut-
In
Still Eye level 1
Detail shot jam
menunjukan pukul
1G
86 9B 3 OTS Still Eye level 1 Adi bersiap mandi dan
melihat kearah jam 1G
87 9B 4 Cut-
in
Still Eye level 1 Detail shot jam
menunjukan pukul 1G
89 9B 5 OTS Still Eye level 2 Adi bersiap berangkat
kerja melihat kearah
jam
1C
2G
90 9B 6 Ms Still Eye level 2 Adi menuju tempat
tidur putri mencium
putri dan kembali
melihat kearah jam
sebelum keluar
kamarnya
1C
2G
91 9B 7 Full
Shot
Still Eye level 4 Adi berjalan berhenti
dan memandangi
telepon kemudian adi
berjalan keluar rumah.
Tepat di depan pintu adi
3C
4G
182
berhenti karna suara
telepon
92 9B 8 OTS Still Eye level 1 Adi memandangi
telepon 1G
93 9B 9 Cut-
in
Still Eye level 1 Telepon berbunyi 1G
94 9B 10 Ms Still Eye level 3 Adi berjalan dan
berhenti di depan pintu
tersenyum dan kembali
untuk mengangkat telpo
2C
3G
95 9B 11 Cu Still Eye level 1 Adi tersenyum 1G
96 9B 12 Mcu Still Eye level 2 Adi mengangkat telpon
tersebut dan setelahnya
telepon tersebut terjatuh
dari tangan adi
1C
2G
97 9B 13 Cut-
in
Still Eye level 1 Detail shot telepon
jatoh 1G
98 9B 14 Cu Still Eye level 2 Ekspresi adi saat
menjatuhkan telepon 1C
2G
99 9B 15 Cut-
in
Still Eye level 1 Detail shot adi
mengangkat telepon 1G
183
183
3. Blocking Camera
184
185
4.Spesifikasi alat
Depth8.8 in
Widescreen Video CaptureYes
Camcorder Media TypeFlash card
Optical Sensor TypeExmor APS HD CMOS
Optical Sensor Size15.6 x 23.5mm
Field of View Crop Factor1.5
Sensor Dust ReductionYes
Sensor FeaturesAnti-Dust coating, Dust Reduction (image sensor vibration)
Digital Zoom2 x
Video Recording ModesFH, FX, HQ, LP, PS
Image ProcessorBIONZ
SystemTTL contrast detection
Auto Focus Points (Zones) Qty25
AE/AF ControlSubject-tracking AF
Digital Video FormatAVCHD, MPEG-2
Image Recording FormatJPEG, RAW, RAW + JPEG
186
Audio Signal FormatDolby Digital AC-3 (2 channel)
Interfaces ProvidedHDMI, USB 2.0, component video, composite video/audio
Image Recording FormatJPEG, RAW, RAW + JPEG
Surround SoundDolby Digital 5.1 channel recording, Dolby Digital 5.1 Creator,
Dolby Digital AC-3 (2 channel) recording
AE/AF ControlSubject-tracking AF
Sensor Dust ReductionYes
Effective Video Resolution13.6 MP
Digital Zoom2x
Image ProcessorBIONZ
Audio Signal FormatDolby Digital AC-3 (2 channel), Dolby Digital AC-3 (5.1
channel)
Sensor FeaturesDust Reduction (image sensor vibration), Anti-Dust coating
Optical Sensor SizeAPS-C (15.6 x 23.5 mm)
Video Recording ModesLP, FH, HQ, FX, PS
Print StandardExif Print support
Auto FocusTTL contrast detection
Effective Photo Resolution16.1 MP
Auto Focus Points (Zones) Qty25
ISO (Max)25600
Field of View Crop Factor1.5
Face DetectionYes
Digital Video FormatMPEG-2, AVCHD
Camcorder Sensor Resolution16.7 MP
187
Optical Sensor TypeExmor APS HD CMOS
Widescreen Video CaptureYes
ManufacturerSony
EXPOSURE & WHITE BALANCE
Light SensitivityISO 100-25600, ISO auto
Min Illumination9 lux
Exposure Meteringmulti-segment, spot
Exposure Metering Zones63
Exposure Modesaperture-priority, automatic, manual, program, shutter-priority
Special EffectsHigh contrast monochrome, Miniature, Pop Color, Posterization,
Retro, Soft Focus, Toy camera, partial color
White Balanceautomatic, custom, presets
White Balance Presetsindoor, outdoor
Max Shutter Speed1/8000 sec
Min Shutter Speed30 sec
Exposure RangeEV 0-20 (ISO 100)
Min Shutter Speed30 sec
Special EffectsSoft Focus, Miniature, Retro, partial color, Toy camera,
Posterization, High contrast monochrome, Pop Color
Light SensitivityISO auto, ISO 100-25600
White BalanceCustom, automatic, presets
Max Shutter Speed1/8000 sec
Exposure Metering Zones63
188
Gain SelectionAutomatic, 0 to +30 dB
Exposure MeteringMulti-segment, spot
Exposure ModesProgram, automatic, manual, aperture-priority, shutter-priority
Min Illumination9 lux
White Balance PresetsIndoor, outdoor
DISPLAY
Display Format920,000 pixels
Display Form Factorrotating
MISCELLANEOUS
Microsoft CertificationCompatible with Windows 7
Color Categoryblack
Included AccessoriesIR remote control, USB cable, audio / video cable, body cap,
component video / audio cable, eyecup, power adapter, wind screen
LENS SYSTEM
Lens System MountingSony E-mount
Lens Includedbody only
Lens Mounting TypeSony E-mount
VIEWFINDER
Viewfinder TypeOLED
189
Viewfinder Color Supportcolor
Viewfinder Diagonal Size0.5 in
Viewfinder Resolution2359000 pixels
Featuresauto eye sensor, color temperature control, tilting, viewfinder brightness
control
Viewfinder TypeElectronic - OLED
Field Coverage100%
FeaturesViewfinder brightness control, tilting, auto eye sensor, color temperature
control
Viewfinder Diagonal Size0.5"
Viewfinder Resolution2,359,000 pixels
Optical Viewfinder Field Coverage100%
Viewfinder Color SupportColor
MEMORY / STORAGE
Supported Memory CardsMemory Stick Duo, Memory Stick PRO Duo, Memory
Stick PRO-HG Duo, SD Memory Card, SDHC Memory Card, SDXC Memory
Card
Video CaptureAVCHD - 1920 x 1080 - 60 fps - 28Mbps
AVCHD - 1920 x 1080 - 24 fps - 28Mbps
AVCHD - 1920 x 1080 - 60 fps - 24Mbps
AVCHD - 1920 x 1080 - 60 fps - 17Mbps
AVCHD - 1440 x 1080 - 60 fps - 9Mbps
190
AVCHD - 1440 x 1080 - 60 fps - 5Mbps
MPEG-2 - 720 x 480 - 60 fps - 9Mbps
Memory Card SlotMemory Stick PRO Duo card, SD card
ADDITIONAL FEATURES
Additional FeaturesBuilt-in speaker, RGB primary color filter, auto power save,
date/time stamp, histogram display, accessories hot shoe, in-camera red-eye fix,
Dynamic Range Optimizer, face detection, 24p Cinema Mode, Auto Backlight
Compensation, x.v.Color technology, Constant AF Live View, NR Slow Shutter,
High ISO NR, CinemaTone technology
Self-Timer Delay10 sec
Features24p Cinema Mode, Auto Backlight Compensation, CinemaTone
technology, Constant AF Live View, Dynamic Range Optimizer, High ISO NR,
NR Slow Shutter, RGB primary color filter, accessories hot shoe, auto power
save, built-in speaker, date/time stamp, face detection, histogram display, in-
camera red-eye fix, x.v.Color technology
CONNECTIONS
Memory Card SlotMemory Stick PRO Duo card, SD card
MICROPHONE
Microphone Operation Modestereo
191
Microphone FeaturesQuad Capsule Spatial Array, sensitivity control, wind noise
reduction
Microphone Operation ModeStereo
Microphone FeaturesWind noise reduction, sensitivity control, Quad Capsule
Spatial Array
BATTERY
Technologylithium ion
Battery TypeSony NP-FV70 lithium ion - manufacturer-specific
191
3.5. Proses Kerja Penata Cahaya
Dalam produksi drama televisi PUKUL ENAM PAGI penulis bertanggung
jawab sebagai penata cahaya atau Lightingman.
Menurut Bambang Semedhi (2011:69) Lighting ialah komponen utama dan
mempunyai peran yang sangat penting dalam produksi sebuah film atau video.
Dengan pengaturan lighting yang tepat, kita bisa memberi efek positif atau negatif
terhadap sebuah objek yang kita shot. Bahkan dengan lighting tertentu kita bisa
membuat efek sedih, gembira, takut berani, suram, cerah dan lain sebagainya.
Menurut Drs. Tommy Suprapto, M.S (2013:69) Seorang penata cahaya mendesain
dan menentukan pencahayaan untuk produksi televisi, baik produksi di dalam studio
maupun diluar studio. Ia harus dapat menyeimbangkan keterbatasan secara teknis
medium televisi dengan menggunakan kreasi untuk memperoleh efek pencahayaan
yang bisa menghasilakn gambar yang terang dan jernih
Sedangkan penulis menyimpulkan bahwa penata cahaya adalah orang
bertanggung jawab atas sebuah karya yang ada pada film drama televisi ini, di
mana proses itu dimulai dari tahap pra produksi sampai pasca produksi. Tata
cahaya adalah salah satu tehnik pengaturan cahaya dengan mempergunakan
peralatan pencahayaan agar kamera mampu menangkap obyek sesuai mood and
tone hasil diskusi dengan produser dan sutradara, dan menciptakan ilusi sehingga
penonton bisa menangkap apa yang ingin disampaikan oleh film tersebut secara
jarak, ruang, waktu dan suasana dari suatu kejadian yang dipertunjukkan dalam
sebuah film (mise en scene). Perlu diketahui kamera membutuhkan cahaya yang
cukup agar bisa berfungsi secara efektif. Dengan penataan cahayan yang baik,
penonton bisa melihat seperti apa bentuk obyek, di mana dia saling berhubungan
dengan obyek lainnya, dan hubungan dengan lingkungannya, serta kapan peristiwa
itu terjadi.
192
Peranan cahaya amat sangat penting, atau bisa dibilang inti sebuah visual. Dengan
adanya cahaya kita bisa mewujudkan keinginan sang Sutradara dan kita dapat
memvisualkan cerita yang sudah dibuat oleh sang penulis naskah.
3.5.1. Pra Produksi
Menurut Bambang Semedhi (2011:70) “kualitas cahaya diukur dengan
ketajamannya, bukan ditinjau dari intensitasnya. Oleh karena itu, para juru lampu
(lighting engineer) membagi kualitas cahaya menjadi 4, yaitu hard light, soft light,
dan ultra soft light”
Berdasarakan kutipan diatas penulis menyimpulkan bahwa seorang penata
cahaya harus memahami naskah dan mengadakan diskusi dengan sutradara dan
kameramen agar bisa menentukan apa saja kebutuhan pencahaayaan yang nantinya
akan dipakai pada saat produksi. Setelah penulis membaca naskah, penulis
mendapat gambaran untuk menggunakan lighting 2 unit ARRI 300W Tungsten, 3
unit Kinoflo, 2 unit Flexible LED Soonwell, dan 2 unit Butterfly Frame Kit,
penulis juga akan memastikan apakah alat tersebut sudah memenuhin kemauan
kameramen. Penulis juga membuat konsep dan menentukan cahaya seperti apa
yang diinginkan, baik penataan cahaya indoor maupun outdoor.
193
3.5.2. Produksi
Menurut Bambang Semedhi (2011:115) “Komposisi tata cahaya yang baik
perlu dipersiapkan untuk menghasilkan gambar dengan kualitas yang baik pula.
Mungkin perlu dipelajari konsep standar pencahayaan dengan kalkulasi 1:3 antara
Key light, dan fill light atau mungkin menerapkan konsep lain untuk menstandarisasi
pencahayaan film.”
Berdasarakan kutipan diatas penulis menyimpulkan bahwa seorang penata
cahaya harus dapat mengoperasikan lighting equipment yang dibutuhkan dengan
sebaik-baiknya dan juga menempatkan setiap lighting equipment pada posisi
blocking yang telah dibuat, dan tetap mengikuti keinginan Sutradara dan
Kameramen agar mendapatkan hasil yang sesuai dan maksimal. Penulis juga harus
terus melakukan komunikasi dengan crew teknis yang lain agar tidak ada kesalah
pahaman pada saat produksi. Pada film ini penulis memiliki konsep yang sesuai
dengan keinginan sutradara untuk memberikan cahaya yang sama dengan keadaan
asli di lokasi yang akan digunakan untuk pengambilan gambar. Pada scene ruang
tamu dan kamar penulis menggunakan lighting equipment ARRI 300W sebagai
key light, penulis juga menggunakan kinoflo sebagai fill light, dan tambahan
Felxible LED untuk menerangi bagian yang masih terasa gelap sesuai keinginan
kameramen dan sutradara, dan juga sebuah ARRI 300W untuk menerangi luar
ruangan agar terlihat seperti cahaya siang hari atau night for day.
194
3.5.3. Pasca Produksi
“Dalam pekerjaan sebagai staf teknik, seorang penata cahaya bertanggung jawab dan
membuat laporan kepada engineering supervisor atau kepada manajer produksi.”
Drs.Tommy Suprapto, M.S (2013:70).
Pada tahap pasca produksi tidak banyak hal yang dapat dilakukan oleh
seorang penata cahaya pada tahap ini selain melihat hasil gambar bersama seorang
editor serta mengevaluasi juga mendata apa saja yang menjadi kekurangan
pencahayaan pada gambar yang telah diambil.
3.5.4. Peran dan Tanggung Jawab Penata Cahaya
Dalam pra produksi drama televisi “PUKUL ENAM PAGI” Peran dan
tanggung jawab penulis menyiapkan lighting equipment dan beberapa alat lainnya,
penulis juga mengatur penempatan pencahayaan yang sesuai dengan blocking
lighting agar dapat menghasilkan ruang dan dimensi yang di inginkan, serta
mengatur cahaya agar terlihat seperti warna aslinya. Dan tidak lupa penulis
bersama sutradara berdiskusi untuk mempelajari naskah kemudian menentukan
warna cahaya apa yang ingin dipakai dalam proses pembuatan drama televisi dan
juga penata cahaya perlu mengetahui keinginan atau interpretasi sutradara.
Dalam tahap produksi drama televisi PUKUL ENAM PAGI penulis
memaksimalkan cahaya yang ada pada suatu ruangan dengan menggunakan
prinsip dasar Three Points Lighting yaitu Key light, Fill light, dan Back light.
Apabila masih ada yang bagian yang terlihat gelap atau kekurangan cahaya,
penulis akan menggunakan lampu tambahan agar bagian tersebut terlihat
sempurna dikamera dan sesuai apa yang diinginkan oleh sutradara.
195
Dalam pasca produksi drama televisi PUKUL ENAM PAGI penulis
memeriksa hasil gambar untuk melihat penataan cahaya yang telah diproduksi,
menganalisa hasil akhir gambar, dan mendata kekurangan dari gambar yang telah
diambil serta mengevaluasi hasil akhir gambar.
3.5.5. Proses Penciptaan Karya
a. Konsep Kreatif
Pada film ini penulis memiliki konsep yang sesuai untuk memeberikan cahaya
yang sama dengan keadaan asli di lokasi yang akan digunakan untuk pengambilan
gambar. Pada scene ruang tamu dan kamar tidur penulis menggunakan lampu ARRI
300W sebagai key light, penulis juga menggunakan kinoflo sebagai fill light, dan
tambahan LED untuk menerangi bagian yang masih terasa gelap sesuai keinginan
sutradara dan kameramen. Dan juga sebuah ARRI 300W untuk menerangi luar
ruangan agar terlihat seperti cahaya siang hari atau night for day.
b. Konsep Produksi
Konsep produksi pada pembuatan drama televisi PUKUL ENAM PAGI
konsep warna cahaya yang diinginkan sutradara adalah bersifat natural namun
tetap menambahkan cahaya pendukung untuk lebih mendramatisir pada saat
adegan tertentu.
Menurut Bambang Semedhi (2011:69) Di dalam ilmu sinematografi yang
sekarang kita sebut sebagai videografi, lighting atau tata cahaya merupakan
elemen yang sangat penting dalam pengambilan gambar, baik gambar diam
maupun bergerak. Berbicara mengenai lighting atau tata cahaya, kita bisa
membagi tiga hal yang perlu kita uraikan secara jelas. Sehingga seluruh juru
kamera dan juga produser serta sutradara bisa memanfaatkan lighting untuk
196
membentuk karakter sekaligus dramatisasi objek dalam upayanya membuat alur
cerita yang sesuai dengan harapan.
c. Konsep Teknis
Konsep teknis pada pembuatan drama televisi PUKUL ENAM
PAGI penulis menggunakan lampu ARRI 300W, Kino Flo 4Bank, dan Butterfly
Frame Kit. Kenapa penulis memilih lampu ARRI 300W karena ARRI 300W
menghasilkan cahaya dan kontras yang kuat untuk digunakan sebagai key light,
dengan karakter seperti ini penulis hanya perlu memberikan cutting cahaya yang di
keluarkan oleh lampu ARRI 300W ini. Penulis juga menggunakan 2 buah lampu
Kinoflo karena lampu kinoflo lebih menyebar cahaya secara merata dan
memancarkan cahaya yang lembut dengan shadow yang tipis. Penulis juga
menggunakan lampu Flexible LED 2 unit untuk membuat fill light tambahan atau
membantu efek back light pada scene tertentu. Dan penulis juga menggunakan
sebuah ARRI 300W untuk membuat cahaya matahari buatan pada scene-scene
tertentu.
3.5.6. Kendala Produksi dan Solusinya
Dalam melakukan proses pengambilan gambar tidak ada kendala yang
berarti, hanya kendala-kendala kecil yang masih bisa di atasi oleh penulis dan
crew lainnya. Kendala yang terjadi di saat shooting berlangsung adalah pada saat
scene outdoor taman, lighting yang bersumber dari matahari terlalu terik sehingga
membuat gambar menjadi over exposure. Solusi yang penulis lakukan adalah
dengan memasang butterfly frame kit untuk memecah cahaya agar sesuai dengan
keinginan director. Kendala kedua yang penulis alami adalah pada saat scene
kamar tidur dikarenakan pengambilan gambar dilakukan didalam kamar yg kurang
197
luas, sehingga tidak semua lighting equipment bisa diletakkan didalam kamar.
Solusi yang penulis gunakan adalah meletakkan Kino Flo 4Bank diluar pintu
masuk sehingga cahaya yang dihasilkan bisa lebih merata. Kendala ketiga pada
saat scene ruang tamu ketika matahari sudah terbenam sedangkan shot yang akan
diambil menunjukkan pagi hari. Solusi yang penulis ambil dengan menambahkan
lighting di luar jendela agar tercipta cahaya buatan yang menghasilkan cahaya
sempurna seperti keinginan awal.
3.5.7. Lembar Kerja Penata Cahaya
Konsep Penata Cahaya
Lighting Sheet
Floor Plan
Spesifikasi Alat
198
Konsep Penata Cahaya
Pada pembuatan drama televisi PUKUL ENAM PAGI penulis
melakukan tugasnya dari tahap pra produksi yaitu mulai dari membedah
naskah sampai di akhiri dengan membuat blocking lighting.
Menurut Bambang Semedhi (2011:69) Di dalam ilmu
sinematografi yang sekarang kita sebut sebagai videografi, lighting atau
tata cahaya merupakan elemen yang sangat penting dalam pengambilan
gambar, baik gambar diam maupun bergerak. Berbicara mengenai
lighting atau tata cahaya, kita bisa membagi tiga hal yang perlu kita
uraikan secara jelas. Sehingga seluruh juru kamera dan juga produser
serta sutradara bisa memanfaatkan lighting untuk membentuk karakter
sekaligus dramatisasi objek dalam upayanya membuat alur cerita yang
sesuai dengan harapan.
”
Tidak lupa penulis berdiskusi dengan produser, sutradara, dan
penata kamera untuk menentukan warna cahaya apa yang nantinya akan
digunakan, dan penulis juga berdiskusi untuk mengatur tentang tata letak
posisi lighting dan equipment yang akan digunakan pada saat proses
shooting nantinya.
Menurut Drs. Tommy Suprapto, M.S (2013:69) “Seorang penata
cahaya mendesain dan menentukan pencahayaan untuk produksi televisi,
baik produksi di dalam studio maupun diluar studio. Ia harus dapat
menyeimbangkan keterbatasan secara teknis medium televisi dengan
menggunakan kreasi untuk memperoleh efek pencahayaan yang bisa
menghasilakn gambar yang terang dan jernih”
199
Penulis sebagai penata cahaya menyiapkan equipment lighting yang
telah disepakati bersama pada tahap pra produksi kemudian mengatur tata
letak lighting sesuai dengan apa yang telah dikonsepkan pada saat pra
produksi bersama produser, sutradara, dan penata kamera.
Pada tahap terakhir yaitu bagian tahap pasca produksi, tidak banyak
hal yang dapat dilakukan oleh penulis. Hal-hal yang dapat dilakukan penulis
pada saat pasca produksi hanya melihat kembali hasil gambar yang telah
masuk proses editing kemudian mengevaluasi bagian mana saja yang
mengalami masalah dalam proses pengambilan gambar pada saat produksi.
Ketiga tahap tersebut berjalan dengan sangat baik karena adanya
bantuan semua tim yang begitu solid sehingga terciptalah hasil yang
memuaskan untuk semua anggota tim.
200
Production Company : Universitan Bina Saran Informatika Produser : Rizky Ramadhan
Project Title : PUKUL ENAM PAGI Director : Kris Damayanti
Durasi : 20 Menit Lighting : Muhammad Fariz Al Faruqi
NO SCENE SHOTEXT/IN
TKey Light Fill Light Back Light KETERANGAN
1 1 1 INT ARRI 300WKino Flo
4BankFlexible LED
ARRI 300W di bouncing ke atap, Kinoflo
diarahkan ke objek.
2 1 2 INTKino Flo
4BankFlexible LED -
Kino Flo agak menjauh lalu ditambah LED untuk
mengisi bagian yang kurang cahaya
3 1 3 INTKino Flo
4BankFlexible LED -
Kino Flo agak menjauh lalu ditambah LED untuk
mengisi sisi yang kekurangan cahaya
4 1 4 INT ARRI 300WKino Flo
4Bank-
ARRI 300W di bouncing ke atap, Kinoflo
diarahkan ke objek.
5 1 5 INT ARRI 300WKino Flo
4Bank-
ARRI 300W di bouncing ke atap, Kinoflo
diarahkan ke objek.
6 1 6 INT ARRI 300WKino Flo
4Bank-
ARRI 300W di bouncing ke atap, Kinoflo
diarahkan ke objek.
7 1 7 INT ARRI 300WKino Flo
4Bank-
ARRI 300W di bouncing ke atap, Kinoflo
diarahkan ke objek.
8 1 8 INT ARRI 300WKino Flo
4Bank-
ARRI 300W di bouncing ke atap, Kinoflo
diarahkan ke objek.
9 1 9 INT ARRI 300WKino Flo
4Bank-
ARRI 300W di bouncing ke atap, Kinoflo
diarahkan ke objek.
10 1 10 INT ARRI 300WKino Flo
4Bank-
ARRI 300W di bouncing ke atap, Kinoflo
diarahkan ke objek.
11 1 11 INT ARRI 300WKino Flo
4Bank-
ARRI 300W di bouncing ke atap, Kinoflo
diarahkan ke objek.
12 1 12 INT ARRI 300WKino Flo
4Bank-
ARRI 300W di bouncing ke atap, Kinoflo
diarahkan ke objek.
13 1 13 INT ARRI 300WKino Flo
4Bank-
ARRI 300W di bouncing ke atap, Kinoflo
diarahkan ke objek.
14 1 14 INT ARRI 300WKino Flo
4Bank-
ARRI 300W di bouncing ke atap, Kinoflo
diarahkan ke objek.
15 1 15 INT ARRI 300WKino Flo
4Bank-
ARRI 300W di bouncing ke atap, Kinoflo
diarahkan ke objek.
16 1 16 INT ARRI 300WKino Flo
4Bank-
ARRI 300W di bouncing ke atap, Kinoflo
diarahkan ke objek.
LIGHTING SHEET
SCENE 1
NO SCENE SHOTEXT/IN
TKey Light Fill Light Back Light KETERANGAN
17 2 1 INT ARRI 300WKino Flo
4BankFlexible LED
ARRI 300W di bouncing ke atap, Kinoflo
diarahkan ke objek, LED mengarah background
18 2 2 INT ARRI 300WKino Flo
4BankFlexible LED
ARRI 300W di bouncing ke atap, Kinoflo
diarahkan ke objek, LED mengarah background
19 2 3 INT ARRI 300WKino Flo
4BankFlexible LED
ARRI 300W di bouncing ke atap, Kinoflo
diarahkan ke objek, LED mengarah background
20 2 4 INT ARRI 300WKino Flo
4BankARRI 300W
ARRI 300W di bouncing ke atap, Kinoflo
diarahkan ke objek, LED mengarah background
21 2 5 INT ARRI 300WKino Flo
4BankARRI 300W
ARRI 300W di bouncing ke atap, Kinoflo
diarahkan ke objek, LED mengarah background
22 2 6 INT ARRI 300WKino Flo
4BankARRI 300W
ARRI 300W di bouncing ke atap, Kinoflo
diarahkan ke objek, LED mengarah background
23 2 7 INT ARRI 300WKino Flo
4BankARRI 300W
ARRI 300W di bouncing ke atap, Kinoflo
diarahkan ke objek, LED mengarah background
24 2 8 INT ARRI 300WKino Flo
4BankARRI 300W
ARRI 300W di bouncing ke atap, Kinoflo
diarahkan ke objek, LED mengarah background
2 ARRI 300WKino Flo
4BankARRI 300W
ARRI 300W di bouncing ke atap, Kinoflo
diarahkan ke objek, LED mengarah background
25 2 9 INT ARRI 300WKino Flo
4BankARRI 300W
ARRI 300W di bouncing ke atap, Kinoflo
diarahkan ke objek, LED mengarah background
SCENE 2
Tabel III.14
201
NO SCENE SHOTEXT/IN
TKey Light Fill Light Back Light KETERANGAN
26 3 1 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
27 3 2 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
28 3 3 EXT - - - Establish
NO SCENE SHOTEXT/IN
TKey Light Fill Light Back Light KETERANGAN
29 4 1 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
30 4 2 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
31 4 3 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
32 4 4 EXT - - - Establish
33 4 5 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
34 4 6 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
35 4 7 EXTButterfly
Frame- -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
NO SCENE SHOTEXT/IN
TKey Light Fill Light Back Light KETERANGAN
36 5 1 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
37 5 2 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
38 5 3 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
39 5 4 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
40 5 5 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
41 5 6 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
42 5 7 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
43 5 8 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
44 5 9 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
SCENE 3
SCENE 5
SCENE 4
202
NO SCENE SHOTEXT/IN
TKey Light Fill Light Back Light KETERANGAN
45 6 1 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
46 6 2 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
47 6 3 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
48 6 4 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
49 6 5 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
6Butterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
50 6 6 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
51 6 7 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
52 6 8 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
NO SCENE SHOTEXT/IN
TKey Light Fill Light Back Light KETERANGAN
53 7 1 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
54 7 2 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
55 7 3 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
56 7 4 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
57 7 5 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
58 7 6 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
59 7 7 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
60 7 8 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
61 7 9 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
62 7 10 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
NO SCENE SHOTEXT/IN
TKey Light Fill Light Back Light KETERANGAN
63 8 1 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
64 8 2 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
65 8 3 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
66 8 4 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
67 8 5 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
SCENE 8
SCENE 7
SCENE 6
203
NO SCENE SHOTEXT/IN
TKey Light Fill Light Back Light KETERANGAN
68 8B 1 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
69 8B 2 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
70 8B 3 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
71 8B 4 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
72 8B 5 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
73 8B 6 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
NO SCENE SHOTEXT/IN
TKey Light Fill Light Back Light KETERANGAN
74 8C 1 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
75 8C 2 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
76 8C 3 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
77 8C 4 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
78 8C 5 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
79 8C 6 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
80 8C 7 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
81 8C 8 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
82 8C 9 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
83 8C 10 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
84 8C 11 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
85 8C 12 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
86 8C 13 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
87 8C 14 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
88 8C 15 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
89 8C 16 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
SCENE 8C
SCENE 8B
204
NO SCENE SHOTEXT/IN
TKey Light Fill Light Back Light KETERANGAN
90 9 1 INT ARRI 300WKino Flo
4BankARRI 300W
ARRI 300W di bouncing ke atap dan
background, Kinoflo diarahkan ke objek.
91 9 2 INT ARRI 300WKino Flo
4BankARRI 300W
ARRI 300W di bouncing ke atap dan
background, Kinoflo diarahkan ke objek.
92 9 3 INT ARRI 300WKino Flo
4BankARRI 300W
ARRI 300W di bouncing ke atap dan
background, Kinoflo diarahkan ke objek.
93 9 4 INT ARRI 300WKino Flo
4Bank-
ARRI 300W di bouncing ke atap dan
background, Kinoflo diarahkan ke objek.
94 9 5 INT ARRI 300WKino Flo
4BankARRI 300W
ARRI 300W di bouncing ke atap dan
background, Kinoflo diarahkan ke objek.
95 9 6 INT ARRI 300WKino Flo
4BankARRI 300W
ARRI 300W di bouncing ke atap dan
background, Kinoflo diarahkan ke objek.
96 9 7 INT ARRI 300WKino Flo
4BankARRI 300W
ARRI 300W di bouncing ke atap dan
background, Kinoflo diarahkan ke objek.
97 9 8 INT ARRI 300WKino Flo
4BankARRI 300W
ARRI 300W di bouncing ke atap dan
background, Kinoflo diarahkan ke objek.
98 9 9 INT ARRI 300WKino Flo
4BankARRI 300W
ARRI 300W di bouncing ke atap dan
background, Kinoflo diarahkan ke objek.
99 9 10 INT ARRI 300WKino Flo
4BankARRI 300W
ARRI 300W di bouncing ke atap dan
background, Kinoflo diarahkan ke objek.
100 9 11 INT ARRI 300WKino Flo
4BankARRI 300W
ARRI 300W di bouncing ke atap dan
background, Kinoflo diarahkan ke objek.
101 9 12 INT ARRI 300WKino Flo
4BankARRI 300W
ARRI 300W di bouncing ke atap dan
background, Kinoflo diarahkan ke objek.
102 9 13 INT ARRI 300WKino Flo
4BankARRI 300W
ARRI 300W di bouncing ke atap dan
background, Kinoflo diarahkan ke objek.
103 9 14 INT ARRI 300WKino Flo
4BankARRI 300W
ARRI 300W di bouncing ke atap dan
background, Kinoflo diarahkan ke objek.
104 9 15 INT ARRI 300WKino Flo
4BankARRI 300W
ARRI 300W di bouncing ke atap dan
background, Kinoflo diarahkan ke objek.
105 9 16 INT ARRI 300WKino Flo
4BankARRI 300W
ARRI 300W di bouncing ke atap dan
background, Kinoflo diarahkan ke objek.
9 ARRI 300WKino Flo
4BankARRI 300W
ARRI 300W di bouncing ke atap dan
background, Kinoflo diarahkan ke objek.
106 9 17 INT ARRI 300WKino Flo
4BankARRI 300W
ARRI 300W di bouncing ke atap dan
background, Kinoflo diarahkan ke objek.
107 9 18 INT ARRI 300WKino Flo
4BankARRI 300W
ARRI 300W di bouncing ke atap dan
background, Kinoflo diarahkan ke objek.
108 9 19 INT ARRI 300WKino Flo
4BankARRI 300W
ARRI 300W di bouncing ke atap dan
background, Kinoflo diarahkan ke objek.
SCENE 9
205
NO SCENE SHOTEXT/IN
TKey Light Fill Light Back Light KETERANGAN
109 9B 1 INT ARRI 300WKino Flo
4BankARRI 300W
ARRI 300W di bouncing ke atap dan
background, Kinoflo diarahkan ke objek.
110 9B 2 INT ARRI 300W Flexible LED ARRI 300WARRI 300W di bouncing ke atap dan
background, LED diarahkan ke objek.
111 9B 3 INT ARRI 300WKino Flo
4BankARRI 300W
ARRI 300W di bouncing ke atap dan
background, Kinoflo diarahkan ke objek.
112 9B 4 INT ARRI 300W Flexible LED ARRI 300WARRI 300W di bouncing ke atap dan
background, LED diarahkan ke objek.
113 9B 5 INT ARRI 300WKino Flo
4BankARRI 300W
ARRI 300W di bouncing ke atap dan
background, Kinoflo diarahkan ke objek.
114 9B 6 INT ARRI 300WKino Flo
4BankARRI 300W
ARRI 300W di bouncing ke atap dan
background, Kinoflo diarahkan ke objek.
115 9B 7 INT ARRI 300WKino Flo
4BankARRI 300W
ARRI 300W di bouncing ke atap dan
background, Kinoflo diarahkan ke objek.
116 9B 8 INT ARRI 300WKino Flo
4BankARRI 300W
ARRI 300W di bouncing ke atap dan
background, Kinoflo diarahkan ke objek.
117 9B 9 INT ARRI 300W Flexible LED ARRI 300WARRI 300W di bouncing ke atap dan
background, LED diarahkan ke objek.
118 9B 10 INT ARRI 300WKino Flo
4BankARRI 300W
ARRI 300W di bouncing ke atap dan
background, Kinoflo diarahkan ke objek.
119 9B 11 INT ARRI 300WKino Flo
4BankARRI 300W
ARRI 300W di bouncing ke atap dan
background, Kinoflo diarahkan ke objek.
120 9B 12 INT ARRI 300WKino Flo
4BankARRI 300W
ARRI 300W di bouncing ke atap dan
background, Kinoflo diarahkan ke objek.
121 9B 13 INT ARRI 300W Flexible LED ARRI 300WARRI 300W di bouncing ke atap dan
background, LED diarahkan ke objek.
122 9B 14 INT ARRI 300W Flexible LED ARRI 300WARRI 300W di bouncing ke atap dan
background, LED diarahkan ke objek.
123 9B 15 INT ARRI 300W Flexible LED ARRI 300WARRI 300W di bouncing ke atap dan
background, LED diarahkan ke objek.
NO SCENE SHOTEXT/IN
TKey Light Fill Light Back Light KETERANGAN
124 10 1 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
125 10 2 EXTButterfly
FrameFlexible LED -
Butterfly untuk memecah cahaya matahari yg
terik, LED diarahkan ke sisi yg kurang cahaya
SCENE 10
SCENE 9B
206
Production Company : Universitan Bina Saran Informatika Produser : Rizky Ramadhan
Project Title : PUKUL ENAM PAGI Director : Kris Damayanti
Durasi : 20 Menit Lighting : Muhammad Fariz Al Faruqi
Floor Plan Kamar Tidur Floor Plan Ruang Tamu 1
FLOOR PLAN
Gambar III.12
Floor Plan Ruang Tamu 2 Floor Plan Taman
207
Spesifikasi Lighting
1. ARRI 300 Watt Tungsten Fresnel (Inky 300w)
Model : ARRI 300 Plus
Lamp heads Type : Fresnel, 300 W
Lamp Type : CP81 FSL 300W/230V
CP81 FKW 300W/120V
Power Consumption : 300 W
Voltage Range : 230V / 120V
Dimming : 0 to 100 %
Color Temperature : 3,200 K
Beam Angle : 14° to 53°
Weight : 3 KG
Floor Plan Jalan Gang Floor Plan Jalan Taman
Gambar III.13
208
1. Kino Flo Daylight (4 feet 4 bank)
Model : 4Feet & 4Bank
Lamp Type : F75/T12
Power Consumption : 400 W
Voltage Range : 100-240V
Dimming : Individual lamp switching
Color Temperature : 5,500 K
Weight : 5,2 KG
2. Soonwell Flexible LED Light 1x1 Bi-Color
Model : FB-21
Lamp Type : LED 288pcs
Power Consumption : 50 W
Voltage Range : AC 100-240V
DC 15V 7A
Dimming : 0-100%
Color Temperature : 3000-5600K
Beam Angle : 10° - 360°
Dimension : 305 x 305mm (1x1 ft)
Weight : 1,7 KG
3. Soonwell Flexible LED Light 1x2 Bi-Color
Model : FB-21
Lamp Type : LED 504pcs
Power Consumption : 100 W
Voltage Range : AC 100-240V
DC 15V 7A
Dimming : 0-100%
Color Temperature : 3000-5600K
Beam Angle : 10° - 360°
Dimension : 610 x 305mm (2x1 ft)
Weight : 2,3 KG
4. Butterfly Frame Kit 6x6
Frame size : 1,8 x 1,8m / 6 x 6 feet
Frame material : Metal Aloy
Frame Tube Diameter : 25x25mm
Diffusion Cloth : White Artificial Silk
Frame Kit Weight : 12 KG
Gambar III.14
Gambar III.15
Gambar III.16
Gambar III.17
209
209
3.6. Proses Kerja Penyunting Gambar
Menurut Nugroho (2014:216) “Editing adalah suatu proses mengatur
dan menyusun rangkaian shot menjadi sebuah scene, rangkaian scene
menjadi sebuah sequence, rangkaian sequence menjadi suatu cerita yang
utuh”.
Dalam produksi drama Televisi “PUKUL ENAM PAGI“ ini penulis
berperan sebagai penyunting gambar. Penyunting gambar adalah seseorang
yang bertanggung jawab dalam pengerjaan akhir sebuah karya drama televisi.
Menurut Walter S.M. dalam Fachruddin (2012:396) menyatakan
bahwa “Dalam Penyuntingan film ada enam hal utama untuk memutuskan
kapan kita memotong gambar. Hal tersebut disusun menurut arti penting atau
yang paling utama dulu :
1. Emosi. Sudahkan mencerminkan apa yang penyunting gambar
rasakan dengan pada yang dirasakan audiensi?
2. Cerita. Sudahkan Anda melakukan penyuntingan gambar rasakan
dengan cerita dan tujuan?
3. Irama. Sudahkan sesuai dengan alur cerita yang menarik dan juga
kebenaran yang ada?
4. Pengelihatan. Apakah audiensi sudah dapat melihat fokus utama dari
sebuah momen yang ada.
5. Layar adalah bidang two-dimension. bahwa televisi atau film adalah
sebuah layar yang berbentuk dua dimensi dan tingkat kejelasan
visual
6. Three-dimensional. Bagaimana kita dapat menghasilkan sebuah
gambar yang audiensi dapat merasakan secara psikologis seperti ia
melihat visual dengan matanya sendiri.”
Seorang penyunting gambar juga dituntut memiliki sense of sory
telling (kesadaran/rasa/indra penceritaan) yang kuat sehingga dituntut untuk
kreatif dalam menyusun shot-shot yang tersedia. Kekuatan yang dimaksud
bahwa seorang penyunting gambar mengerti akan konstruksi struktur cerita
210
pada naskah, serta kadar dramatik pada shot-shot yang ada dan disusun
semenarik mungkin agar tercipta aspek-aspek kesinambungan emosionalnya,
serta menyusun irama adegan dengan tepat dari awal hingga akhir.
Menurut Walter S.M. dalam Fachruddin (2012:396) menyatakan
bahwa “Penyuntingan gambar pada dasarnya harus memiliki tujuan pasti.
Tujuan tersebut yang nantinya mengatur atau membawa seorang penyunting
gambar kehasil yang baik. Adapun tujuan dalam penyuntingan gambar,
sebagai berikut :
1. Menghilangkan audio dan footage atau klip yang tidak diinginkan.
2. Memilih audio dan footage yang terbaik.
3. Menghasilkan sebuah cerita.
4. Menambahkan efek, graphic, dan musik (lots of fun).
5. Merubah gaya, ritme dan mood dari video.
6. Melihat video dari sudut pandang tertentu”.
Dalam produksi drama televisi “PUKUL ENAM PAGI”, penulis
menggunakan konsep continuity editing.
Menurut Latief dan Utud (2013:45) “continuity editing adalah proses
editing yang menghubungkan beberapa gambar hasil rekaman dari objek
yang sedang melakukan aktifitas, baik yang berupa dialog maupun
pergerakan agar tidak keluar dari kaidah estetika yang dapat
membingungkan dalam menikmati hasil editing tersebut”. Tujuan penulis
menggunakan konsep continuity editing adalah untuk menciptakan aliran
yang halus antara shot yang satu dengan shot berikutnya.”
3.6.1. Pra Produksi
Menurut Achlina dan Suwardi (2011:133) “proses perencanaan dan
persiapan sebelum produksi di lapangan atau di studio”.
Pada tahapan pra produksi dalam tahap ini tugas dan kewajiban
penyunting gambar adalah menganalisa naskah dengan melihat adegan yang
tertulis dalam naskah dan mengungkapkan penilaiannya pada sutradara,
berdiskusi dengan kru untuk menganalisa naskah, baik secara teknis, artistik
dan dramatik serta ikut survei kelapangan supaya penulis sebagai penyunting
gambar punya gambaran tentang lokasi yang aka lainnya seperti laptop,
211
headset, dan lain-lainnya. n dipakai nantinya. Penulis juga menyiapkan alat-alat
editing.
3.6.2. Produksi
Pada saat produksi penulis sebagai penyunting gambar ikut serta
membantu rekan-rekan dilapangan, tujuannya agar penulis sebagai penyunting
gambar dapat mempunyai gambaran apa-apa saja stock gambar yang nantinya
akan dimasukan kedalam tahap editing.
3.6.3. Pasca Produksi
Menurut Achlina dan Suwardi (2011:133) “ pascaproduksi adalah tahap
penyelesaian atau tahap akhir penyempurnaan materi program untuk siaran
yang proses produksinya di lapangan atau di studio telah selesai; biasanya
mencakup kegiatan pengeditan gambar, pengiasan grafik, narasi, dan ilustrasi
musik”.
Penulis sebagai penyunting gambar adalah yang bertanggung jawab
mengkonstruksi cerita secara estetis dari shot-shot yang dibuat berdasarkan
skenario dan konsep penyutradaraan sehingga menjadi sebuah film cerita yang
utuh. Pada pasca produksi penulis sebagai penyunting gambar menyatukan
gambar-gambar yang dianggap layak dan memotong gambar-gambar yang
tidak diperlukan sehingga menghasilkan sebuah film yang utuh.
Pada pelaksanaan Proses editing, penulis menggunakan proses
Nonlinear editing. Menurut Fachruddin (2012:397) “Nonlinier editing adalah
proses penyusunan gambar yang dilakukan secara tidak berurutan
(random/acak), penyusunan dimulai dari pertengahan suatu program acara,
212
kemudian awal dari suatu program acara tersebut dan seterusnya hingga
program acara tersebut selesai.”
Menurut Fachruddin (2012:397) ”Proses nonlinier editing” yaitu :
1. Capturing
Capturing adalah proses perekaman sinyal audio video (baik sinyal
tersebut analog ataupun sinya digital) kedalam hardisk. Untuk
melaksanakan hal tersebut kita harus menggunakan video card yang
berfungsi sebagai codec (coder decorder).
2. Editing Audio Video
Setelah semua sinyal audio video terekam dalam hardisk, maka kita dapat
melakukan tahapan selanjutnya, yakni editing. Nonlinier editing memiliki
dua proses, yakni offline editing dan online editing.
A. Editing Offline
Pada tahap ini, proses capturing dilakukan dengan data rate yang
rendah, yakni dibawah 4.000 Kbps. Dengan data rate yang rendah
maka hard disk dapat menampung banyak gambar, walaupun dengan
kualitas yang rendah (low quality picture).
Pada tahap ini belum dilakukan proses sound mixing, titling, serta
compositing pda suatu program acara. Hasil dari editing pda tahap
ini masih merupakan editing kasar (rough cut).
Tujuan editing pda tahap ini adalah untuk memperoleh edit decision
(EDL) yang berupa data time code, deskripsi shot dan lain-lain yang
digunakan pada tahap selanjutnya (online editing).
213
B. Editing Online
Sinyal audio-video yang berasal dari original tape/master tape akan
direkamkan ke dalam hard disk sesuai dengan data yang ada pada
EDL (edit decision list). Pada proses ini, capturing dilakukan dengan
data rate yang tinggi sesuai dengan kualitas hasil shooting, yakni
diatas 5.000 Kbps (high quality picture). Pada tahap ini baru
dilakukan sound mixing, picture manipulating/compositng,dan
titling sehingga hasil dari tahapan ini merupakan suatu program
acara yang siap disiarkan.
3.6.4. Peran dan Tanggung Jawab
Menurut Fachrudin (2012 :36) “ Tugas Video penyunting gambar
secara sederhana adalah menyatukan segala elemen audiovisual yang telah
dibuat berbagai pihak tim produksi menjadi satu kemasan program yang layak
disiarkan.
Seorang penyunting gambar harus tahu bagaimana membuat sebuah
alur cerita yang baik. Penyunting gambar adalah orang yang bertanggung
jawab dalam pengerjaan akhir sebuah karya, tanpa sebuah proses editing yang
baik maka tidak akan maksimal karya tersebut.
3.6.5. Proses Penciptaan Karya
a. Konsep Kreatif
Pada tahapan pra produksi dalam tahap ini tugas dan kewajiban
penyunting gambar adalah menganalisa naskah dengan melihat adegan yang
tertulis dalam naskah dan mengungkapkan penilaiannya pada sutradara,
214
berdiskusi dengan kru untuk menganalisa naskah, baik secara teknis, artistik
dan dramatik serta ikut survei kelapangan supaya penulis sebagai penyunting
gambar punya gambaran tentang lokasi yang akan dipakai nantinya. Penulis
juga menyiapkan alat-alat editing lainnya seperti laptop, headset, dan lain-
lainnya.
Penulis memilih metode continuity editing pada proses editing metode
ini dirasakan tepat untuk membangun penyampaian cerita yang mudah
dimengerti oleh penonton. Yang dimana bertujuan agar memberikan sebuah
penuturan cerita yang jelas, serta metode penyambungan cut to cut, cross
dissolve, dip to white dan dip to black. Serta beberapa adegan yang dibuat slow
motion dengan memainkan speed pada adegan tertentu.
- Cut to cut, yang dimana dapat memberikan sebuah pergerakan yang
cepat, yaitu dengan memotong-motong gambar sesuai dengan waktu dan
kebutuhan kemudian digabung sehingga terjalin alur dari potongan
gambar tanpa memberikan transisi.
- Cross dissolve yaitu efek optis antara dua pengambilan gambar dengan
gambar kedua mulai muncul ketika gambar pertama secara bertahap
hilang.
- Dip to white, Perpindahan gambar secara perlahan-lahan menjadi putih
kemudian dilanjutkan dengan gambar berikutnya. Alasan penulis
menggunakan transisi ini adalah untuk pergantian waktu ke masa lalu.
215
- Dip to black, Perpindahan gambar secara perlahan-lahan menjadi hitam
kemudian dilanjutkan dengan gambar berikutnya. Penulis menggunakan
transisi ini untuk pergantian waktu yang dirasakan cukup lama dari scene
sebelumnya.
b. Konsep Produksi
Penulis selaku penyunting gambar juga turut berperan dalam
jalannya produksi, maka penulis juga memiliki konsep produksi. Konsep
produksi yang dilakukan, yakni berusaha mengingatkan sutradara agar
mengambil beberapa gambar tambahan seperti establish, beautiful shoot,
dan beberapa gambar yang dianggap penting untuk komponen editing.
Penulis selaku penyunting gambar turut serta juga memberikan saran atas
beberapa pengambilan gambar yang dilakukan oleh cameraman dan
sutradara agar memiliki konsep produksi yang sejalan sehingga
memudahkan proses editing. Dan tak lupa mencatat time code dan
menyimpan data setiap selesai produksi agar lebih mudah dalam
menyortir gambar
c. Konsep Teknik
Penulis disini menggunakan software Adobe Premiere Pro CC
2019, adapun alat yang digunakan selain perangkat laptop sebagai
pendukung adalah headphone dan hard disk eksternal agar memudahkan
proses editing yang juga bekerjasama dengan penata audio. Spesifikasi
computer yang akan digunakan penulis pada saat proses editing yaitu :
216
HARDWARE
1. Prosesor : Intel Core i3
2. Memory : DDR3 SDRAM 4GB OF RAM
3. Hardisk : 500 GB
4. VGA card : Nvidia Geforce
ACCESSORIES
1. Earphone : Cyberhome
2. Mouse : Logytech
SOFTWARE
1. Editing : Adobe Premiere Pro CC 2019
2. Audio Sound : Adobe Audition CC 2019
3. Grafis : Adobe Photoshop CC 2019
3.6.6. Kendala di dalam produksi dan solusinya :
Dalam pembuatan film drama “PUKUL ENAM PAGI” penulis sebagai
penyunting gambar sempat mengalami kendala kendala sebagai berikut :
Kendala :
Terdapat perbedaan warna dari hasil kamera C300 dengan kamera DJI
Osmo maupun hasil dari kamera Drone.
217
Solusinya :
Penulis sebagai penyunting gambar akan berusaha menyamakan
semua warna dari hasil-hasil tersebut melalui proses Color Corection
lalu masuk ke Color Grading.
218
3.6.7. Lembar Kerja Penyunting gambar.
Konsep editing / perencanaan
Laporan Editing
Logging Picture
Proses Pembuatan Program ID
Spesifikasi Alat Editing
264
219
LAPORAN EDITING
Production : BSI Produser : Rizky Ramadhan
Project Title : Pukul Enam Pagi Sutradara : Kris Damayanti
Durasi : 16 menit Editor : Wandi
Tabel III.15
NO SCENE
EXT/
INT
KETERANGAN
VISUAL Audio Sfx Transisi
Video
Efek
Durasi
1 1 EXT (Wide Shot-Track In-Bird Eye)
Drone Jalan
- Musik
Ilustrasi
Cut to Slow
Motion
5 dtk
2 1 EXT (Wide Shot-Track In-Bird Eye)
Drone Rumah
- Musik
Ilustrasi
Cut to - 5 dtk
3 1 INT (Close Up-Still-High Angle) - Suara Cut to - 4 detik
220
Jam pukul 6 Pagi Jam
4 1 INT (Close Up-Still-Eye Level)
Tangan putri membuka pintu
Putri : Ayah Suara
Membuka
Pintu
Cut to - 3 detik
5 1 INT (Medium Shot-Pan Left-Eye Level)
Putri menghampiri ayah yg sedang
sedang tertidur
Putri : Ayahhhhh - Cut to - 5 detik
6 1 INT (MCU-Still-Low Angle)
Ayah tertidur dibangunkan Putri
Putri: Ayah bangun yah, Ayah
kan janji mau ngajak aku ke
taman hari ini, Ayah bangun.
- Cut to - 11 detik
7 1 INT (MS-Still-Eye Level)
Adi terbangun dari tidurnya
Adi : Baik tuan putri - Cut to - 10 detik
8 1 INT (Full Shot-Still-Eye Level)
Adi bangun dari kasur
Adi : Tuan putri udah mandi
belom
- Cut to 4 detik
221
(MS-Still-Eye Level)
Putri duduk dikasur
Putri : Udah dong yah, Ayah
jangan lama ya mandinya, aku
tunggu didepan
- Cut to 6 detik
9 1 INT (MS-Still-Eye Level)
Putri berdiri dari kasur lalu kelluar kamar
Adi : Oke - Cut to - 6 detik
10 1 INT (MS-Still-Eye Level)
Adi kembali tidur
- Musik
Ilustrasi
Cut to - 6 detik
11 1 INT (CU-Still-Eye Level)
Jam 6.15
- Suara
Jam
Cut to - 5 detik
12 1 INT (MCU-Still-Eye Level)
Putri buka pintu kembali
Putri : Tuh kan ayah pasti bobo
lagi
Suara
Pintu
Cut to - 6 detik
13 1 (OTS-Still-Eye Level)
Adi bangun dari tidur
Adi : Iya iya tuang putri - Cut to - 8 detik
14 1 INT (MS-Still Eye Level) Adi : Ayah Mandi dulu ya - - Cut to - 7 detik
222
Adi Bangun dari kasur
(MCU-Still-Eye Level)
Adi berjalan kedepan pintu
- Music
Ilustrasi
Cut to - 5 detik
15 2 EXT (Established Shot-High Angle) - Suara
Burung
Berkican
Cut to - 5 detik
16 2 INT (OTS-Still-Eye Level)
Putri menonton TV lalu perf
Adi : Yuk Berangkat
Putri : Aku pake sapatu dulu ya
yah
Adi : OK
Suara TV Cut to - 7 detik
17 3 EXT (Establish Shot-Track In-Bird Eye)
Drone rumah
- Musik
Ilustrasi
Cut to - 5 detik
18 3 EXT ( Long Shot-Still-Eye Level)
Adi dan Putri berjalan
- Musik
Ilustrasi
Cut to - 6 Detik
223
19 4 EXT (Established Shot-Eye Level)
Drone Taman
- Musik
Ilustrasi
Cut to - 5 detik
20 4 EXT (Established-High Angle)
Pohon-pohon
- Musik
Ilustrasi
Cut to - 4 detik
21 4 EXT (Full Shot-Still-Eye Level)
Adi dan Putri berjalan di taman
Putri : Ayah aku mau main
kesana yah
Musik
Ilustrasi
Cut to - 5 detik
22 4 EXT (Medium Shot-Pan Right-Eye Level)
Adi dan putri berjalan
- Musik
Ilustrasi
Cut to - 5 detik
23 4 EXT (MCU-Still-Eye Level)
Adi memfoto-foto sekitar
- Musik
Ilustrasi
Cut to - 5 detik
24 5 EXT (MCU-Follow-Eye Level)
Adi foto-foto sekitar lalu melihat Dista
- Musik
Ilustrasi
Cut to - 40 detik
25 5 EXT (OTS-Still- Eye Level) - Suara Cut to - 6 deik
224
Adi foto dista Kamera
26 5 EXT (MS-Still-Eye Level)
Adi melihat hasil foto
- Musik
Ilustrasi
Cut to - 3 detik
27 5 EXT (MCU-Still-Eye Level)
Adi ingin foto tapi dista hilang
- Musik
Ilustrasi
Cut to - 3 detik
28 5 EXT (MCU-Still-Eye Level)
Adi bingung
- Musik
Ilustrasi
Cut to - 8 detik
29 5 EXT (MCU-Still-Eye Level)
Dista muncul dibelakang Adi
Dista : Lihat dong fotonya
bagus ngga?
Adi : Tergantung
Dista : Tergantung apa?
Adi : Tergantung akunya
dicium apa ngga
Dista : Emang kalo aku cium
Musik
Ilustrasi
Cut to - 20 detik
225
fotonya bisa lebih bagus?
Adi : Gatau juga sih, tapi apa
salahnya dicoba
30 6 EXT (Established Shot-Still-Bird Eye)
Drone Sekolah
- Musik
Ilustrasi
Cut to - 5 detik
31 6 EXT (Established Shot-Still-Bird Eye)
Pohon-pohon
- Musik
Ilustrasi
Cut to - 5 detik
32 6 EXT (MS-Still-Eye Level)
Adi dan Dista ngobrol
Dista : Nanti kalo kita punya
anak kita kasih nama putri ya
sayang
Musik
Ilustrasi
Cut to - 4 detik
33 6 EXT (OTS-Still-Eye Level)
Adi dan Dista ngobrol
Adi : Iya keren, nanti anak kita
diejek sama teman-temannya
karna laki-laki tapi namanya
Musik
Ilustrasi
Cut to - 7 detik
226
putri
34 6 EXT (MS-Still-Eye Level)
Adi dan Dista ngobrol
Dista : Kok kamu ga yakin
kalo anak kita nanti perempuan
Musik
Ilustrasi
Cut to - 3 detik
35 6 EXT (OTS-Still-Eye Level)
Adi dan Dista ngobrol
Adi : Lagi kamu, bikin aja dulu
baru urusin nama anak kita
Musik
Ilustrasi
Cut to -
36 6 EXT (MS-Still-Eye Level)
Adi dan Dista ngobrol
Dista : Lah itu sih maunya
kamu. Nikah dulu baru....
Adi : Apaaaa?
Musik
Ilustrasi
Cut to - 3 detik
36 6 EXT (OTS-Still-Eye Level)
Adi dan Dista ngobrol
Adi : Nanti kalo lulus aku mau
nikahin kamu
Dista : Kamu kerja dulu cari
uang yg banyak
Adi : Katanya tadi mau cepet2
bikin anak.
Musik
Ilustrasi
Cut to - 10 detik
227
37 6 EXT (MS-Still-Eye Level)
Adi dan Dista ngobrol. Buku dista jatuh
Adi : Punya anak maksudnya Musik
Ilustrasi
Cut to -
38 7 EXT (MS- Follow-Eye Level
Adi dan DIsta berjalan
Dista : Kok kamu masih
sendiri ajasih
Adi : Belum ada cewe yg
seberuntung kamu bisa milikin
hati aku
Dista : Emang ga ada yang
mau kali sama kamu
Adi : Tapi tadi dirumah putri
orang ke 3732 yg bilang aku
ganteng
Putri : Putri juga orang ke 3733
yg bilang aku cantik, dan aku
Musik
Ilustrasi
Cut to - 30 detik
228
bangga karna itu keluar dalam
mulut putri
Adi : Tapi tadi aku denger
putri ngomong dalem hati 2
kali kalo aku ganteng jadi
sekarang putri orang ke 3734
yang bilang kalo aku ganteng.
39 7 EXT (CU-Still-Eye Level)
Ekspresi Dista
- Musik
Ilustrasi
Cut to - 4 detik
40 7 EXT (POV-Still-Eye Level)
Keluarga bermain bola
- Musik
Ilustrasi
Cut to - 5 detik
41 7 EXT (Ots-Follow-Eye Level) - Musik Cut to - 4 detik
229
Adi menghampiri dista Ilustrasi
42 7 EXT (CU-Still-Eye Level)
Ekspresi Dista
- Musik
Ilustrasi
Cut to - 2 detik
43 7 EXT (MCU-Still-Eye Level) - Musik
Ilustrasi
Cut to - 5 detik
44 7 EXT (POV-Still-Eye Level)
Keluarga bermain bola
- Musik
Ilustrasi
Cut to - 5 detik
45 7 EXT (MCU- Still-Eye Level)
Detail tangan adi dan dista
- Musik
Ilustrasi
Cut to - 7 detik
45 8 EXT (MCU- Still-Eye Level)
Detail kaki berjalan ke bangku
- Musik
Ilustrasi
Cut to - 5 detik
46 8 EXT (MS-Still-Eye Level)
Adi dan Dista di bangku
Dista : Kamu kesini sama putri
kan
Adi : Iya
Musik
Ilustrasi
Cut to - 4 detik
230
Dista : Dimana Putri?
47` 8 EXT (OTS-Still-Eye Level)
Adi dan Dista di bangku
Adi : Kalo kamu kesini sama
putri biasanya kemana
Musik
Ilustrasi
Cut to - 3 detik
48 8 EXT (MS-Still-Eye Level)
Adi dan Dista di bangku
Dista : Apa kabar putri - - 3 detik
49 8 EXT (OTS-Still-Eye Level)
Adi dan Dista di bangku
Adi : Putri Baik Dis, Aku
bangga milikin dia, aku juga
bangga jadi ayah dia.
Dista : Aku juga bangga jadi
bagian dari kalian berdua
8 detik
50 8 EXT (CU-Still-Eye Level)
Close Up wajah Adi
- Suara
Jam
Cut to - 3 detik
51 8 EXT (ECU-Still-Eye Level)
Detail mata Adi
- Suara
Jam
Zoom In - 4 detik
231
52 9 INT (CU-Still-Eye Level)
Detail Wajah Adi tertidur
- - Cut to - 5 detik
53 9 INT (CU-Still-Eye Level)
Detail Jam
- Suara jam Cut to - 5 detik
54 9 INT (CU-Still-Eye Level)
Detail Wajah Adi tertidur
- - Cut to - 5 detik
55 9 INT (MS-Still-Eye Level)
Dista siap-siap kerja
- - Cut to - 5 detik
56 9 INT (MCU-Still-Eye Level)
Adi bangun dari tidur
Adi : Tumben berangkat jam
segini
Dista : Iya hari ini ada meeting
Adi : Ko kamu ngga bilang aku
Dista : Semalem kamu udah
tidur
- Cut to - 20 detik
232
Adi : Aku Anter aja ya sayang
Dista : Gausah aku naik taksi
aja
Adi : Aku anter aja ya sayang,
aku ga lama ko mandinya
Dista : Gausah aku naik taksi
aja, nanti kalo sampe aku
kabarin kamu ya, sini peluk
57 9 INT (Close Up-Still-Eye Level
Detail tangan adi memeluk dista
- - Cut to - 5 detik
58 9 INT (MCU-Still-Eye Level)
Detail berpelukan
- Cut to - 4 detik
59 9 INT (MS-Pan Right-Eye Level)
Dista berjalan menuju keranjang bayi
- Musik
Instrumen
Cut to - 5 detik
233
60 9 INT (CU- Still-High angle)
Dista bicara ke bayi
Dista : Hai tuan putri, mama
berangkat dulu ya
- Cut to - 5 detik
61 9 INT (MS-Still- Eye Level)
Dista menuju pintu
- Jalan kaki Cut to - 5 detik
62 9 INT (MS-Still-Eye Level)
Dista keluar kamar
Dista : Bi, aku berangkat dulu
ya. Titip Putri
Suara
Pintu
Cut to - 7 Detik
63 10 EXT (Established Shot-Eye level)
Bunga
- Cut To - -
64 10 EXT (MCU-Still-Eye Level)
Adi dan Dista ngobrol
Adi : Waktu itu kamu mau
putri jadi apa kalo udah besar
Dista : Jadi Wanita secantik
aku
Adi : Kayanya dia bakal jadi
lebih cantik dari kamu deh
Musik
Klasik
Cut to - 17 detik
234
Dista : Gapapa Putri cantik
nomor satu aku nomor dua
Adi : Beruntung ya kalian bisa
dimilikin sama pria paling
ganteng di dunia
65 10 EXT (OTS-Still-Eye Level)
Adi dan Dista ngobrol
Adi : Kamu mau putri jadi
pelukis?
Dista : Iya, terwujud ga?
Adi : On Progress, dia suka
menggambar sekarang
Dista : Mana Kamu ada ngga
fotonya
Adi : Ngga Jadi
Musik
Ilustrasi
- - 18 detik
235
Dista : Kenapa?
Adi : Ribet, bawel
Dista : Yaudah deh gga ribet
dan bawel
Adi : Nah gitu, tunggu situ biar
aku cari dulu
66` 10 EXT (MCU-Still-Eye Level)
Adi dan Dista ngobrol
Adi : Aku beruntung milikin
Putri,hari ke hari Putri terus
menerus buat aku bangga,
kamu berhasil ngelahirin anak
yang luar biasa dis, Putri selalu
jadi obrolan menarik
dimanapun, dengan siapaun,
Musik
Ilustrasi
- - 50 detik
236
aku selalu menceritakannya
dengan semangat dan senyum
penuh rasa bangga. Putri
adalah alasan aku merasa masa
depan akan tetap baik dis,
kadang, beberapa hal dalam
hidup nggak sesuai rencana
dis, setelah itu aku inget Putri
dan aku nggak punya alasan
buat nyerah,kadang aku gagal,
kemudian aku inget Putri dan
aku percaya kalo hari esok
matahari akan terbit lagi dan
aku punya kesempatan yang
237
sama untuk mencobanya
seperti hari kemarin Nih
Fotonya
66 11 INT (Establish Shot-Pan left)
Hiasan rumah
- Musik
Ilustrasi
- - 5 deik
67 11 INT (CU-Still-Eye Level)
Tampak samping adi melihat jam
- Musik
ilustrasi
- - 4 detik
68 11 INT (OTS-Still- High Angle)
Detail adi melihat jam
- Musik
Ilustrasi
- - 4 detik
69 11 INT (MS-Still-High Angle)
Adi mengambil handuk
- Musik
Ilustrasi
- - 15 detik
70 11 INT (MCU-Still-Eye Level)
Adi turun tangga
- Musik
Ilustrasi
- - 5 detik
71 11 INT (MCU-Still-Eye Level) - Musik - - 5 detik
238
Adi menyisir rambut Ilustrasi
72 11 INT (MCU-Pan Right-Eye Level)
Adi Berjalan Ke pintu
- Musik
Ilustrasi
- - 8 detik
73 11 INT (CU-Still-Eye Level)
Detail Telpon
- Musik
Ilustrasi
- - 5 detik
74 11 INT (CU-Still-Eye Level)
Detail membuka pintu
- Musik
Ilustrasi
- - 5 detik
75 11 INT (CU-Still-Eye Level)
Telpon berdering
- Musik
Ilustrasi
- - 5 detik
76 11 INT (MCU-Still-Eye Level)
Adi tersenyum menghampiri telpon
- Musik
Ilustrasi
- - 7 detik
77 11 INT (CU-Still-Eye Level)
Detaiil Adi Melangkah
- Musik
Ilustrasi
- - 8 detik
78 11 INT (MCU-Still-Eye Level) - Musik - Dissolve 25 detik
239
Adi mengangkat telpon hingga terduduk Ilustrasi
79 11 INT Deep to Black 3 detik
80 11 INT (CU-Still- Eye Level)
Adi melihatkan kamera ke dista
- Musik
Ilustrasi
Cut to - 10 detik
81 12 INT (OTS-Still-Eye Level)
Adi dan dista melihat kamera
Dista : Seharsunya aku disitu
aja, nggakusah kemana-mana,
disitu selamanya sama kalian
Musik
Ilustrasi
Cut to - 10 detik
82 12 INT (OTS-Still-Eye Level)
Adi dan dista
Adi : Aku gagal dis,aku gabisa
jagain kamu, seharusnya aku
bangun lebih pagi saat itu,
seharusnya aku bisa nganter
kamu kerja waktu itu dis.
Musik
Ilustrasi
Cut to - 15 detik
83 12 INT (OTS-Still-Eye Level)
Adi dan dista
Adi : Kamu udah pergi
sekarang karena kesalahan
Musik
Ilustrasi
Cut to - 52 detik
240
yang aku lakuin dis. Kadang
aku suka terbangun di pukul 6
pagi dan seolah ada teriakan
ditelinga dari berbagai macam
arah, semua suara berkata aku
lelaki gagal dis, aku terbangun
lalu aku sadar kalo aku
memang gagal dis, kemudian
aku ngeliat Putri, lalu aku takut
dis, aku takut buat ngejalanin
hari esok dis. Matahari
memang akan selalu terbit, tapi
sinarnya nggak akan pernah
sama lagi dis
241
83 12 INT (MS-Pann Right-Eye Level)
Putri menghampiri Ayah (Adi)
Putri : Ayah ayuk kita pulang
yah
Musik
Ilustrasi
Cut to - 10 detik
84 12 INT (CU-Still-Eye Level)
Adi menoleh ke sebelah kiri
- Musik
Ilustrasi
Cut to - 3 detik
85 12 INT (MS-Still-Eye Level)
Putri dan Adi
Putri : Ayah kenapa nangis Musik
Ilustrasi
Cut to - 4 detik
86 12 INT (CU-Still-Eye Level)
Adi mengelap mata
Adi : Masa Musik
Ilustrasi
Cut to - 5 detik
87 12 INT (MS-Still-Eye Level)
Putri dan Adi
Putri : Iya itu mata ayah berair
Adi : Sini ayah kasih tau
Musik
Ilustrasi
Cut to - 5 detik
88 12 INT (MS-Still-Eye Level)
Putri dan Adi
Adi : Ayah ga nangis cuman
kelilipan. Tuan putri bantuin
Musik
Ilustrasi
Cut to - 7 detik
242
ayah ya tiupin mata ayah
89 12 INT (CU-Still-Eye Level)
Putri meniup mata adi
- Musik
Ilustrasi
Cut to - 3 detik
90 12 INT (OTS-Still-Eye Level)
Putri dan Adi
Putri : Ayah kenapa bisa
kelilipan
Musik
Ilustrasi
Cut to - 4 detik
91 12 INT (MS-Still-Eye Level)
Putri dan Adi
Adi : Gapapa, ayo kita pulang
tapi sebelum pulang kita ke
suatu tempat dulu yuk
Putri : Kemana yah?
Adi : Rahasia dong, tapi tuan
putri pasti tau tempatnya
Putri : Tapi beliin aku es krim
dulu ya yah
Musik
Ilustrasi
Cut to - 14 detik
91 12 INT (OTS-Still-Eye Level) Adi : Mmmm gimana yah... Musik Cut to - 5 detik
243
Putri dan Adi Tergantung
Putri Tergantung apa yah
Ilustrasi
92 12 INT (MS-Still-Eye Level)
Putri dan Adi
Tergantung ayah nya di cium
atau engga
Musik
Ilustrasi
Cut to - 5 detik
93 12 INT (OTS-Pan rightl-Eye Level)
Putri dan adi meninggalkan taman.
Terlihat sebuah buku
- Musik
Ilustrasi
Cut to - 6 detik
94 12 INT (Wide Shot-Zoom Out-Bird Eye)
Drone
Musik
Ilustrasi
Cut to - 22 detik
244
LOGGING TIME
Production : BSI Produser : Rizky Ramadhan
Project Title : Pukul Enam Pagi Sutradara : Kris Damayanti
Durasi : 16 menit Editor : Wandi
Tabel III.16
NO. LOGGING TIME VIDEO AUDIO REMARK
1 00:00:00 – 00:00:05 Bars and tone Default
2 00:00:05 - 00:00:08 Logo BSI
3 00:00:08 - 00:00:10 Program ID
4 00:00:10 - 00:00:15 Counting Leader Default
5 00.00.15 – 00.00.20 Drone Jalan
6 00.00.20 – 00.00.25 Drone Rumah
245
7 00.00.25 – 00.00.30 Jam 6 Suara jam
8 00.00.30-00.00.33 Ketuk Pintu Dialog Putri : Ayah
9 00.00.33 – 00.00.3 Putri masuk ke kamar ayah Dialog Putri : Ayahhhhh
10 00.00.38 - 00.00.50 Putri menghampiri ayah yg
sedang sedang tertidur
Dialog Putri: Ayah bangun yah, Ayah kan
janji mau ngajak aku ke taman hari
ini, Ayah bangun.
11 00.00.50 – 00.01.00 Ayah terbangun Dialog Adi : Baik tuan putri
12 00.01.00 – 00.01.04 Adi bangun dari kasur Dialog Adi : Tuan putri udah mandi
belom
13 00.01.04 – 00.01.10 Putri duduk dikasur Dialog Putri : Udah dong yah, Ayah
jangan lama ya mandinya, aku
14 00.01.10 – 00.01.16 Putri berdiri dari kasur lalu
keluar kamar
Dialog Adi : Oke
15 00.01.16 – 00.01.22 Adi kembali tidur Backsound
246
16
00.01.22 – 00.01.27 Jam 6.15 Sfx
17 00.01.27 – 00.01.33 Putri buka pintu kembali Dialog Putri : Tuh kan ayah pasti bobo
lagi
18 00.01.33 – 00.01.41 Adi bangun dari tidur Dialog Adi : Iya iya tuang putri
19 00.01.41 – 00.01.48 Adi Bangun dari kasur Dialog Adi : Ayah Mandi dulu ya
20 00.01.48 – 00.01.53 Adi berjalan kedepan pintu Backsound
21 00.01.53 – 00.01.58 Established rumah Sfx
22 00.01.58 – 00.02.05 Putri menonton TV lalu pergi Dialog Adi : Yuk Berangkat
Putri : Aku pake sapatu dulu ya
yah
Adi : OK
22 00.02.05 – 00.02.10 Established rumah Backsound
23 00.02.10 – 00.02.16 Adi dan Putri berjalan Backsound
247
24 00.02.16 – 00.02.21 Established Taman Backsound
25 00.02.21 – 00.02.25 Established pohon Backsound
26 00.02.25 – 00.02.30 Adi dan Putri berjalan di
taman
Dialog Putri : Ayah aku mau main kesana
yah
27 00.02.30 - 00.02.35 Adi dan Putri berjalan Backsound
28 00.02.35 – 00.02.40 Adi memfoto-foto sekitar Backsound
29 00.02.40 – 00.03.20 Adi foto-foto sekitar lalu
melihat Dista
Backsound
30 00.03.20 – 00.03.26 Adi foto dista Sfx
31 00.03.26 – 00.03.29 Adi melihat hasil foto Backsound
32 00.03.29 – 00.03.32 Adi ingin foto tapi dista
hilang
Backsound
33 00.03.32 – 00.03.40 Adi Bingung Backsound
00.03.40-00.04.00 Dista muncul dibelakang Adi Dialog Dista : Lihat dong fotonya bagus
248
ngga?
Adi : Tergantung
Dista : Tergantung apa?
Adi : Tergantung akunya dicium
apa ngga
Dista : Emang kalo aku cium
fotonya bisa lebih bagus?
Adi : Gatau juga sih, tapi apa
salahnya dicoba
34 00.04.00 – 00.04.05 Establish Sekolah Backsound
35 00.04.05 – 00.04.10 Establish pohon Backsound
00.04.10-00.04.14 Adi dan Dista ngobrol di
taman
Dialog Dista : Nanti kalo kita punya anak
kita kasih nama putri ya sayang
249
36 00.04.14-00.04.21 Adi dan Dista ngobrol di
taman
Dialog Adi : Iya keren, nanti anak kita
diejek sama teman-temannya karna
laki-laki tapi namanya putri
37 00.04.21 – 00.04.24 Adi dan Dista ngobrol di
taman
Dialog Dista : Kok kamu ga yakin kalo
anak kita nanti perempuan
38 00.04.24 – 00.04.29 Adi dan Dista ngobrol di
taman
Dialog Adi : Lagi kamu, bikin aja dulu
baru urusin nama anak kita
39 00.04.29 – 00.04.35 Adi dan Dista ngobrol di
taman
Dialog Dista : Lah itu sih maunya kamu.
Nikah dulu baru....
Adi : Apaaaa?
40 00.04.35 – 00.04.45 Adi dan Dista ngobrol di
taman
Dialog Adi : Nanti kalo lulus aku mau
nikahin kamu
Dista : Kamu kerja dulu cari uang
yg banyak
250
Adi : Katanya tadi mau cepet2
bikin anak.
41 00.04.45 – 00.04.49 Adi dan Dista ngobrol di
taman
Dialog Adi : Punya anak maksudnya
42 00.04.49 – 00.05.19 Adi dan Dista Berjalan
ditaman
Dialog Dista : Kok kamu masih sendiri
ajasih
Adi : Belum ada cewe yg
seberuntung kamu bisa milikin hati
aku
Dista : Emang ga ada yang mau
kali sama kamu
Adi : Tapi tadi dirumah putri orang
ke 3732 yg bilang aku ganteng
Putri : Putri juga orang ke 3733 yg
251
bilang aku cantik, dan aku bangga
karna itu keluar dalam mulut putri
Adi : Tapi tadi aku denger putri
ngomong dalem hati 2 kali kalo
aku ganteng jadi sekarang putri
orang ke 3734 yang bilang kalo
aku ganteng.
43 00.05.19-00.05.23 Ekspresi Dista Backsound
44 00.05.23 – 00.05.28 Keluarga main bola di taman Backsound
45 00.05.28 – 00.05.32 Adi menghampiri Dista Backsound
46 00.05.32 – 00.05.34 Ekspresi Dista Backsound
47 00.05.34 – 00.05.39 Adi memeluk Dista Backsound
48 00.05.39 – 00.05.44 Keluarga main bola di taman Backsound
252
49 00.05.44 – 00.05.51 Tampak tangan adi memeluk
dista
Backsound
50 00.05.51 – 00.05.55 Detail kaki berjalan Backsound
51 00.05.55 – 00.06.00 Adi dan Dista duduk
dibangku
Dialog Dista : Kamu kesini sama putri kan
Adi : Iya
Dista : Dimana Putri?
52 00.06.00 – 00.06.03 Adi dan Dista duduk
dibangku
Dialog Adi : Kalo kamu kesini sama putri
biasanya kemana
53 00.06.03 – 00.06.06 Adi dan Dista duduk
dibangku
Dialog Dista : Apa kabar putri
54
00.06.06 – 00.06.14 Adi dan Dista duduk
dibangku
Dialog Adi : Putri Baik Dis, Aku bangga
milikin dia, aku juga bangga jadi
ayah dia.
Dista : Aku juga bangga jadi
253
bagian dari kalian berdua
55 00.06.14 – 00.06.17 Close Up wajah adi Sfx
56 00.06.17- 00.06.21 Close Up Mata Adi Sfx
57 00.06.21 – 00.06.26 Close Up Wajah Adi Sedang
tidur
Backsound
58 00.06.26 – 00.06.31 Close Up Jam 6 Sfx
59 00.06.31 – 00.06.34 Close Up adi terbangun dari
tidur
Ambience
60 00.06.34 – 00.06.39 Dista siap-siap kerja Ambience
61 00.06.39 – 00.06.59 Adi bangun dari tidur dan
bicara ke Dista
Dialog Adi : Tumben berangkat jam
segini
Dista : Iya hari ini ada meeting
Adi : Ko kamu ngga bilang aku
Dista : Semalem kamu udah tidur
254
Adi : Aku Anter aja ya sayang
Dista : Gausah aku naik taksi aja
Adi : Aku anter aja ya sayang, aku
ga lama ko mandinya
Dista : Gausah aku naik taksi aja,
nanti kalo sampe aku kabarin
kamu ya, sini peluk
62 00.06.59 – 00.07.04 Adi Memeluk dista Ambience
63 00.07.04 – 00.07.09 Tampak Wajah berpelukan Ambience
64 00.07.09 – 00.07.14 Dista menuju keranjang bayi Ambience
65 00.07.14 – 00.07.19 Dista bicara ke bayi Dialog Dista : Hai tuan putri, mama
berangkat dulu ya
66 00.07.19 – 00.07.24 Dista menuju pintu Sfx
67 00.07.24 – 00.07.31 Dista Keluar Kamar Sfx
255
68 00.07.31 – 00.07.36 Established taman Backsound
69 00.07.36 – 00.07.53 Adi dan dista mengobrol di
bangku taman
Dialog Adi : Waktu itu kamu mau putri
jadi apa kalo udah besar
Dista : Jadi Wanita secantik aku
Adi : Kayanya dia bakal jadi lebih
cantik dari kamu deh
Dista : Gapapa Putri cantik nomor
satu aku nomor dua
Adi : Beruntung ya kalian bisa
dimilikin sama pria paling ganteng
di dunia
70 00.07.53 – 00.08.11 Adi dan dista mengobrol di
bangku taman
Dialog Adi : Kamu mau putri jadi
pelukis?
Dista : Iya, terwujud ga?
256
Adi : On Progress, dia suka
menggambar sekarang
Dista : Mana Kamu ada ngga
fotonya
Adi : Ngga Jadi
Dista : Kenapa?
Adi : Ribet, bawel
Dista : Yaudah deh gga ribet dan
bawel
Adi : Nah gitu, tunggu situ biar
aku cari dulu
71 00.08.11 – 00.09.01 Adi dan dista mengobrol di
bangku taman
Dialog Adi : Aku beruntung milikin
Putri,hari ke hari Putri terus
menerus buat aku bangga, kamu
257
berhasil ngelahirin anak yang luar
biasa dis, Putri selalu jadi obrolan
menarik dimanapun, dengan
siapaun, aku selalu
menceritakannya dengan semangat
dan senyum penuh rasa bangga.
Putri adalah alasan aku merasa
masa depan akan tetap baik dis,
kadang, beberapa hal dalam hidup
nggak sesuai rencana dis, setelah
itu aku inget Putri dan aku nggak
punya alasan buat nyerah,kadang
aku gagal, kemudian aku inget
Putri dan aku percaya kalo hari
258
esok matahari akan terbit lagi dan
aku punya kesempatan yang sama
untuk mencobanya seperti hari
kemarin Nih Fotonya
72 00.09.01 – 00.09.06 Hiasan rumah Sfx
73 00.09.06 – 00.09.10 Tampak samping Adi melihat
jam
Sfx
74 00.09.10 – 00.09.14 Tampak belakang Adi
melihat jam
Sfx
75 00.09.14 – 00.09.29 Adi mengambil handuk Sfx
76 00.09.29 – 00.09.34 Adi turun dari tangga Sfx
77
00.09.34 – 00.09. 39 Adi menyisir rambut Sfx
78 00.09.39 – 00.09.47 Adi menuju pintu Sfx
259
79 00.09.47 – 00.09.52 Detal Telpon Sfx
80 00.09.52 - 00.09.57 Membuka pintu Sfx
81 00.09.57 – 00.10.02 Telpon berdering Sfx
82 00.10.02 – 00.10.07 Adi terseyum menghampiri
telpon
Sfx
83 00.10.07 – 00.10.12 Detail kaki Adi melangkah Sfx
84 00.10.12 – 00.10.37 Adi mengangkat telpon
hingga tertunduk
Backsound
85 00.10.37 – 00.10.47 Adi melihatkan kamera ke
Dista
Ambience
86 00.10.47 – 00.10.57 Adi dan dista melihat kamera
lalu dista bicara
Dialog Dista : Seharsunya aku disitu aja,
nggakusah kemana-mana, disitu
selamanya sama kalian
87 00.10.57 – 00.11.22 Adi dan dista di bangku taman Dialog Adi : Aku gagal dis,aku gabisa
260
jagain kamu, seharusnya aku
bangun lebih pagi saat itu,
seharusnya aku bisa nganter kamu
kerja waktu itu dis
88 00.11.22 – 00.12.24 Adi dan Dista duduk di taman Dialog Adi : Kamu udah pergi sekarang
karena kesalahan yang aku lakuin
dis. Kadang aku suka terbangun di
pukul 6 pagi dan seolah ada
teriakan ditelinga dari berbagai
macam arah, semua suara berkata
aku lelaki gagal dis, aku terbangun
lalu aku sadar kalo aku memang
gagal dis, kemudian aku ngeliat
Putri, lalu aku takut dis, aku takut
261
buat ngejalanin hari esok dis.
Matahari memang akan selalu
terbit, tapi sinarnya nggak akan
pernah sama lagi dis.
89 00.12.24 – 00.12.34 Putri menghampiri ayah Dialog Putri : Ayah ayuk kita pulang yah
90 00.12.34 – 00.12.37 Adi menolehkan wajahnya Backsound
91 00.12.37 – 00.12.42 Putri dan Adi Dialog Putri : Ayah kenapa nangis
92 00.12.42 – 00.12.47 Adi mengusap mata Dialog Adi : Masa...
93 00.12.47 – 00.12.52 Putri dan Adi Dialog Putri : Iya itu mata ayah berair
Adi : Sini ayah kasih tau
94 00.12.52 – 00.12.59 Putri dan Adi Dialog Adi : Ayah ga nangis cuman
kelilipan. Tuan putri bantuin ayah
ya tiupin mata ayah
95 00.12.59 – 00.13.02 Putri meniup ayahnya Ambience
262
96 00.13.02 – 00.13.06 Putri dan Adi Dialog Putri : Ayah kenapa bisa kelilipan
97 00.13.06 – 00.13.20 Putri dan Adi Dialog Adi : Gapapa, ayo kita pulang tapi
sebelum pulang kita ke suatu
tempat dulu yuk
Putri : Kemana yah?
Adi : Rahasia dong, tapi tuan putri
pasti tau tempatnya
Putri : Tapi beliin aku es krim
98 00.13.20 – 00.13.25 Putri dan Adi Dialog Adi : Mmmm gimana yah...
Tergantung
Putri Tergantung apa yah
99 00.13.25 – 00.13.30 Putri dan Adi Dialog Adi : Tergantung ayah nya di cium
atau engga
100 00.13.30 – 00.13.36 Putri dan Adi meninggalkan Backsound
263
taman tampak ada buku
101 00.13.36 – 00.14.00 Established Taman Backsound
102 00.14.00 – 00.16.35 Credit Title Backsound
264
264
PEMBUATAN ID PROGRAM
Production Company : BSI Producer : Rizky Ramadhan
Project Title : Pukul Enam Pagi Director : Kris Damyanti
Durasi : 16 Menit Editor : Wandi
Tabel III.17
No. Keterangan Durasi Gambar
1 Color Bar 5 detik
2 Logo BSI 2 detik
3 Id Program 3 detik
4 Counting 4 detik
265
Leader
5 Black video 1 detik
7 Judul Program 7 detik
8 Isi Konten 15 menit
266
9 Kerabat Kerja 5 detik
10
Ucapan
Terima Kasih
11 Copyright
267
SPESIFIKASI EDITING
Production Company : BSI Producer : Rizky Ramadhan
Project Title : Pukul Enam Pagi Director : Kris Damyanti
Durasi : 16 Menit Editor : Wandi
HARDWARE
1. Prosesor : Intel Core i3
2. Memory : DDR3 SDRAM 4GB OF RAM
3. Hardisk : 500 GB
4. VGA card : Nvidia Geforce
ACCESSORIES
1. Earphone : Cyberhome
2. Mouse : Logytech
SOFTWARE
1. Editing : Adobe Premiere Pro CC 2019
2. Audio Sound : Adobe Audition CC 2019
3. Grafis : Adobe Photoshop CC 2019
268
3.7. Proses Kerja Penata Suara
Penata suara atau audio engineer adalah orang yang bertanggung
jawab dalam mengatur pelaksanaan perekaman dan pengolahan suara
dalam sebuah drama televisi.
Menurut Achlina dan Suwardi (2011:13) penata suara adalah
“orang yang bertanggung jawab soal teknik dan artistik tata suara, control
audio level, balance, serta kualitas semua aspek penyuaraan, baik pada
saat rehearsal, live, atau taping, maupun saat pasca produksi”.
Penulis berperan dalam pengambilan audio, rancangan musik serta
memberi efek suara yang sesuai dengan kebutuhan yang akan dimasukan
kedalam drama televisi “PUKUL ENAM PAGI” agar menghasilkan suara
yang jelas dan nyaman didengar pada setiap adegan yang ada.
Penulis sebagai penata suara berdiskusi dengan sutradara
mendengarkan hasil audio yang di record. Penulis juga melakukan seleksi
suara yang sesuai dengan gambar dan memilih audio yang tidak banyak
noisenya melihat dan mensingkronkan audio dengan hasil gambar.
3.7.1. Pra produksi
Dalam tahap pra poduksi penulis membuat treatment audio untuk
mempermudah pada saat proses shooting dan editing berlangsung.
Menurut Achlina dan Suwardi (2011:133) ”Preproduction adalah
proses perencanaan dan persiapan sebelum produksi di lapangan atau di
studio”.
269
Pada tahap pra produksi penulis dan seluruh anggota tim
berkumpul untuk membahas tentang ide cerita untuk drama televisi
“PUKUL ENAM PAGI”, setelah ide dilanjutkan oleh penulis naskah
untuk pembuatan naskah.
Setelah naskah selesai dan membedah naskah bersama seluruh
anggota tim, penulis merancang konsep pengambilan suara sesuai dengan
naskah dan permintaan sutradara.
3.7.2. Produksi
Menurut Achlina dan Suwardi (2011:136) “Produksi adalah suatu
kegiatan membuat program acara televisi, baik di lapangan maupun
studio”.
Pada tahap produksi, penulis menyiapkan semua alat yang akan
digunakan untuk pengambilan audio ketika shooting, penulis juga
berkordinasi dengan penata kamera untuk mengatur posisi yang tepat agar
ketika perekaman suara berlangsung boom mic yang digunakan tidak
masuk kedalam gambar yang diambil.
Selain itu penulis juga bertugas merapihkan, menjaga serta
memeriksa segala peralatan yang digunakan pada saat sebelum dan setelah
shooting. Penulis juga selalu melihat dan mendengar kondisi sekitar lokasi
shooting pada saat pengambilan gambar untuk memastikan agar tidak ada
270
suara lain yang mengganggu. Penulis sebagai penata suara juga tidak lupa
mengambil suara atmosfer di lokasi shooting karna dengan adanya
atmosfer memberitahu lokasi shooting dimana.
Selama proses produksi penulis selaku penata suara menyiapkan
alat yang digunakan saat shooting, mengecek kembali semua alat apakah
berfungsi dengan baik atau tidak, Sebelum shooting dimulai penulis
terlebih dahulu bergerak mencari atmosfer sekitar lokasi shooting.
Pada saat jeda shooting penulis juga merekam voice over, foley
yang sesuai dengan kebutuhan scene per scenenya pada saat produksi
berlangsung. Dalam tahap produksi drama televisi “PUKUL ENAM
PAGI” seluruh audio yang terekam menggunakan ZOOM H6, dan Clip on
Shennheiser MKH-416.
3.7.3. Pasca Produksi
Pada saat tahap pasca produksi penulis dan editor saling memberikan
saran saat memasukan musik di dalam tugas drama televise ini.
Menurut Achlina dan Suwardi (2011:133) ”Post production atau
pasca produksi adalah tahap penyelesaian atau tahap akhir
penyempurnaan materi program untuk siaran yang proses produksinya di
lapangan atau studio telah
selesai”.
271
Di tahap ini penulis berkordinasi dengan editor untuk melakukan
seleksi suara yang sesuai dengan gambar, mengatur level suara dan
memilih audio yang tidak banyak noise serta menyamakan ambients
dalam tiap scene.
3.7.4. Peran dan Tanggung jawab Penata Suara
Menurut Effendy (2014: 76) “tata suara sebaiknya mendapat
perhatian dalam dalam sebuah produksi film”.
Penulis bertanggung jawab akan hal-hal yang berhubungan dengan
audio seperti suara, noise, musik, efek suara, dan lain-lain. Dalam
pembuatan drama televisi “PUKUL ENAM PAGI”, baik pada saat pra
produksi, produksi hingga pasca.
produksi seorang penata suara memiliki peran penting serta tanggung
jawab seperti membuat treatment audio sebagai panduan saat proses
produksi. Secara umum tugas seorang Penata Suara adalah sebagai berikut :
a. Merekam suara dialog pemain yang ada di naskah.
b. Menyiapkan segala peralatan audio yang berkaitan dengan
perekaman suara atmo, foley, dialog, voice over dan efek suara
lainnya.
c. Meminta waktu untuk merekam stok suara yang diperlukan pada
saat shooting atau setelah shooting.
272
d. Menjaga seluruh peralatan audio pada saat proses produksi
berlangsung.
e. Menyiapkan ilustrasi music yang diperlukan.
3.7.5. Proses Penciptaan Karya
a. Konsep Kreatif
Setelah proses bedah naskah bersama seluruh tim, penulis
sebagai penata suara mendapat ide untuk menentukan ilustrasi
musik, efek suara yang dapat memperkuat pengadeganan sehingga
bisa membuat penonton larut dan terbawa suasana karya drama
televise “PUKUL ENAM PAGI”.
b. Konsep Produksi
Dalam tahap produksi penulis melakukan perekaman dialog
secara langsung agar suara pemain terdengar natural. Seluruh
masalah audio baik itu dialog, voice over, sound effect, atau
backsound yang digunakan untuk memperkuat suasana diserahkan
kepada penulis..
c. Konsep Teknis
Sebelum proses produksi dimulai penulis membuat konsep
teknis berdasarkan imajinasi dan permintaan sutradara, Penulis di
tuntut untuk tepat dalam memposisikan mikrofon berdasarkan type
273
of shot, agar suara terdengar bagus dan terekam dengan baik.
Penulis juga membuat laporan produksi guna kebutuhan sound-
past. Pada perancangan drama televisi yang berjudul “PUKUL
ENAM PAGI” ini penulis menentukan untuk menggunakan media
perekaam seperti ZOOM H6N, dan Clip on dikarenakan sesuai
dengan lokasi shooting yang tidak terlalu banyak gangguan suara
bising di sekitar lokasi.
3.7.6. Kendala produksi dan solusi
Dalam proses produksi drama televisi “PUKUL ENAM PAGI”
ini ada beberapa kendala seperti :
1. Pada hari pertama dan kedua noise suara kendaraan
bermotor lumayan parah hingga ada beberapa adagan yang
mungkin harus di dubbing.
2. Suara noise dari genset yang masuk pada saat proses shooting.
Adapun solusi dari Kendala yang terjadi saat produksi adalah :
1. Melakukan dubbing di beberapa adegan yang terdengar noise
cukup parah.
2. Lokasi genset diubah, dan dipindahkan lumayan jauh dari lokasi
set.
274
3.7.7. Lembar Kerja Penata Suara
Treatment Audio
Spesifikasi Kebutuhan Penata Suara Clip On
Mixer
Gambar III.18
Gambar III.19
275
Sound Monitor
Kabel Audio
Headset
Gambar III.20
Gambar III.21
Gambar III.22
276
Komputer Recording
Condensor Microphone
Guitar link
Gambar III.23
Gambar III.24
Gambar III.25
277
277
LAPORAN PENATA SUARA
Production : BSI Produser : Rizky Ramadhan
Project Title : Pukul Enam Pagi Sutradara : Kris Damayanti
Durasi : 16 menit Penata Suara : Madi Supanji
Tabel III.18
NO SCENE SCRIPT EQUIPMENT ATMOSPHE
RE
FOLEY SFX
1 1 Putri membuka membangunkan
Ayahnya
ZOOM H6
Senheiser MKH-416
Suasana
Kamar
- Membuka Pintu
2 2 Putri Menonton TV di ruang tamu ZOOM H6
Senheiser MKH-416
Suasana TV - Kartun TV
3 3 Putri dan Adi berjalan ZOOM H6
Senheiser MKH-416
Ambience
Jalanan
- Music illustrasi
4 4 Putri dan Adi Bermain Di taman.
Putri bermain pada permainan, Adi
memfoto sekitar taman
ZOOM H6
Senheiser MKH-416
Suasana
Taman
- Suara Burung
5 5 Adi sedang foto-foto lalu bertemu
Dista sedang duduk diatas bangku
ZOOM H6
Senheiser MKH-416
Suasana
Taman
- Suara Kamera
6 6 Flashback Adi dan Dista saat
berseragam putih abu-abu
ZOOM H6
Senheiser MKH-416
Suasana
Taman
-
Kicauan Burung
7 7 Adi dan Dista Berjalan mengambil
buku jatuh, dan melihat sepasang
keluarga berkumpul bersama lalu
dista pun sedih
ZOOM H6
Senheiser MKH-416
Suasana
Taman
- Musik Ilustrasi
278
3.8. Proses Kerja Penata Artistik
Seorang penata Artistik atau Art director bertanggung jawab dalam
menciptakan penataan yang baik termasuk urusan property, kostum, make up, set
disain dan sebagainya. Oleh karena itu sangatlah penting bagi penata Artistik
untuk menciptakan pandangan yang luas , terus berfikir untuk sesuatu yang baru
dan secara konstan berusaha menciptakan kreatifitas yang lebih tinggi.tugas
utama seorang pengarah artistik adalah membantu sutradara menentukan suasana
dan warna apa saja yang akan tampil dalam adegan.dialah yang bertanggung
jawab atas keseluruhan penampilan adegan yang akan di produksi istitilah lain
dari desainer produksi adalah pengarah artistik atau desainer artistik.pengarah
artistik juga menata ruang dan tata letak perabot,merancang nuansa cahaya dan
warna seraya mengeluti semua elemen seperti tata rias,busana property,luar
bidang gambar,dan tatak letak pemeran.
279
3.8.1 Pra produksi
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh penata artistik pada tahap
ini:
a. Planning Meeting Dalam pertemuan perencanaan program
televisi/produksi film ini produser menyerahkan draft skenario.
Dalam hal ini produser di dampingi oleh Sutradara atau pengarah
acara televisi.
b. Melakukan bedah skenario. Ini untuk mengetahui semua set yang di
perlukan untuk semua adegan yang termasuk dalam sebuah film, Jadi
setiap adegan, setiap percakapan yang mengaitkan pada sebuah
keadaan, maka art director harus mulai membuat list set / breakdown
tata artistik apa saja yang di perlukan.
c. Menentukan Tim / divisi yang berada di bawah tanggung jawab Art
Director.
d. Melakukan riset dan hunting lokasi untuk menentukan kesesuaian
lokasi dengan naskah yang diinginkan produser. Perencanaan lokasi
berdasarkan script yang telah di dapat. Kemudian dalam proses
selanjutnya adalah menemukan lokasi dan menelititi tempat tersebut.
Lokasi yang digunakan harus praktis dan sekiranya dapat
direalisasikan ke dalam perencanaan
280
teknis dan non teknis. Kemudian dilakukan penjajakan lokasi-lokasi
harus benar-benar diteliti apakah aman dan terlindung dari hal-hal
yang tidak diinginkan. Sebagai Art Director harus memperhitungkan
set apakah dapat melindungi kita yang pada saat cuaca yang buruk.
e. Interior lokasi, bila dengan alasan penghematan anggaran, demi
keaslian
f. Merinci apa saja yang dibutuhkan. Jika sudah tahu set apa saja
yang dibutuhkan dalam membuat sebuah adegan di layar, maka ia
sudah dapat memulai membuat cheklist benda-benda apa saja yang
dibutuhkan. Tak hanya properti kecil sebagai pemanis dari sebuah
ruangan, namun juga set panggung misalnya atau apa saja yang
membutuhkan kontruksi, di sini jika merupakan produksi besar,
art director bisa bekerja sama dengan bagian kontruksi.
g. Art director memberikan gambar lokasi yang dibutuhkan kepada
set designer kemudian beberapa uraian lokasi ini dipaparkan dalam
bentuk floor plan. Berikutnya, masing-masing departement
mempelajari kembali apa-apa yang harus disiapkan. Kebutuhan set
dekorasi, property, serta grafika adalah hal-hal yang sangat serius
diperhitungkan secara detail oleh penata artistik. Untuk produksi
multi camera system studio ditambahkan dengan pembuatan
Elevation Plan set disain dan maket / miniatur set.
h. Art Director meminta persetujuan sketsa set yang telah dibuat
kepada produser dan sutradara.
281
i. Merinci budget yang dibutuhkan. Tentu saja setelah merinci apa
saja yang dibutuhkan, ia juga perlu merinci budget yang harus di
keluarkan, jika memang budget terbatas, maka dengan sendirinya
ia harus pintar-pintar membagi budget sesuai kebutuhan. Semakin
ia pandai membuat set yang sesuai dengan aslinya dengan budget
yang standar, maka namanya pun akan semakin dikenal.
j. Setelah biaya disetujui oleh production manager maka Art director
mengecek keseluruhan persiapan artistik sampai pada tahap
produksi
k. Production Meeting Pengarah acara mengundang masing-masing
divisi yang terlibat dalam pelaksana produksi satuan kerja tata
artistik yang di pimpin oleh Art Director antara lain dekorator,
magister property, penata grafis, penata rias / busana dan
animator. Pertemuan ini masing-masing satuan kerja memberikan
laporan mengenai perencanaan tugas masing-masing. Sekecil
apapun perubahan pada perencanaan ini harus di utaraka untuk
mendapat hasil yang maksimal.
l. Technical meeting Pembicaraan pada pertemuan ini berkisar pada
masalah teknis pelaksanaan produksi di lapangan. Pada divisi Art
segala suatu telah selesai maka mencatat segala kegiatan pada saat
produksi khususnya yang berkaitan denganpenempatan dekorasi
dan property. Petugas property harus memberi tanda tiap property
dan set dekor yang akan digeser agar tidak mengganggu sudut
282
pengambilan camera. Dalam penjajakan lokasi ini Art director
beserta divisinya harus melengkapi dengan alat-alat yang di
butuhkan
Menurut Tino Saroengggalo (2008:108) pengarah artistik adalah
membendakan visi tersebut agar bisa direkam oleh pengarah fotografi.untuk itu
seorang pengarah artistik tidak hanya untuk bisa sama dengan sutradara,ia juga
harus bisa memahami gagasan sutradara,bahkan harus bisa menangkap hal-hal
yang tidak di utarakan secara eksplisit oleh sang sutradara.
Pada saat pra produksi, penulis dan semua crew meeting rapat menentukan
jenis film apa yang akan diangkat, dan pada akhirnya penulis dan crew lainnya
setuju untuk mengangkat film drama percintaan, lalu penulis dan crew melakukan
bimbingan dengan dosen-dosen yang sudah di tentukan, setelah beberapa kali
bimbingan, akhirnya naskah di terima dan setelah itu penulis melakukan bedah
skenario untuk mengetahui semua set yang diperlukan untuk semua adegan yang
termasuk dalam film “PUKUL ENAM PAGI” , jadi setiap adegan, setiap
percakapan yang mengaitkan pada sebuah keadaan, maka penata art harus mulai
membuat list set / breakdown tata artistik apa saja yang diperlukan, mulai dari
Properti, Hand properti, Wardrobe dan Makeup, lalu penulis bersama beberapa
crew melakukan riset atau hunting lokasi yang sesuai dengan jalan cerita dan
keinginan Sutradara, pada saat itu penulis dan beberapa crew melakukan riset
lokasi di sebuah taman daerah jakarta, riset taman pertama yaitu taman
rawabadak jakarta utara, namun ternyata dari segi bentuk, properti dan
suasananya kurang cocok untuk lokasi shooting yang diinginkan, lalu penulis dan
sebagian crew mencari taman lain yang lokasinya cukup dekat dengan para crew
283
dari taman sebelumnya, yaitu taman pemadam RPTRA 2, dan ternyata taman
tersebut cocok untuk lokasi shooting sesuai yang diinginkan Sutradara. Tidak
hanya itu, penulis juga mengambil gambar di lokasi untuk menentukan set-set
yang akan di tata sesuai skenario. Hari berikutnya Produser dan Sutradara
mengadakan rapat untuk mentukan berapa hari produksi akan berlangsung, dan
pada akhirnya Sutradara menentukan tiga hari Shooting.
284
3.8.2 Produksi
Pada tahap ini penulis sudah mempersiapkan properti-properti, hand
Properti, Wardrobe dan Makeup sesuai dengan kebutuhan, pada saat produksi
berlangsung penulis reading masing-masing tallent mulai dari Wardrobe, Makeup
dan Hand Properti, lalu penulis menata set lokasi sesuai konsep kreatif penata
artistik dan keinginan Sutradara, selama produksi berlangsung penulis
memperhatikan set, ataupun makeup tallent, pada pergantian setiap scene penulis
reading masing-masing tallent Wardrobe, Makeup dan Hand Properti, selama
tiga hari yang sudah di tentukan berlangsungnya produksi, tetapi ternyata selama
waktu tiga hari itu tidak menyelesaikan scene yang akan di ambil, dikarenakan
alat-alat keperluan shooting yang di sewakan sudah batas ketentuan dan harus
dikembalikan, dan crew maupun tallent harus kembali ke rumah masing-masing
untuk menunggu jadwal shooting di minggu berikutnya, penulis mengemasi
properti- properti, Hand Properti, Wardrobe dan Makeup yang sudah di pakai
dan menceklist semua barang yang sudah di kemas menjelang jemputan datang
ke taman,rumah dan semua.
penata artistik perlu ada dan berada didekat sutradara untuk memastikan
gambar yang diambil sesuai dengan yang diharapkan, seorang pengarah artistik
tidak hanya harus bisa bekerja sama dengan sutradara ia juga harus memahami
gagasan utama sutradara sesuai dengan skenario dan dalam tampakkan
gambarnya pun terlihat nyata. bisa saja ia terlibat langsung misalnya
membetulkan letak set atau property yang dirasa tak pas di adegan yang
dimaksud. Kegiatan ini terus diikuti oleh penata artistik mulai dari bongkar
pasang set sampai ke penataan set sepanjang pengambilan gambar masih
berlangsung, Menurut (Tino Saroenggallo, 2008:108)
285
barang-barang artistik di titipkan ke rumah salah satu crew. Ketika jadwal
shooting berikutnya, penulis kembali menyiapkan properti-properti, hand
properti, wardrobe dan makeup sesuai dengan adegan atau scene yang akan di
ambil dan sesuai konsep kreatif penata artistik. pada saat produksi berlangsung
penulis reading masing-masing tallent mulai dari Wardrobe, Makeup dan hand
properti, lalu penulis menata set lokasi sesuai keinginan Sutradara, selama
produksi berlangsung penulis memperhatikan set, ataupun makeup tallent, pada
pergantian setiap scene penulis reading masing-masing tallent wardrobe, makeup
dan hand properti sampai produksi selesai.
3.8.3 Pasca Produksi
Dalam proses produksi dia harus bekerja sama secara terpadu dengan
penata grafis serta seluruh kerabat kerja produksi dan juga bagian
pemasaran/promosi,akan menghasilkan sebuah produk yang kreatif yang mampu
menampilkan produksi televisi yang artistik.Menurut ( Tommy Suprato,2013:65 )
Pada tahap ini penulis merapikan dan mengemas semua property dan
peralatan art, penata artistik juga melakukan cek kembali alat-alat sesuai list apa
ada yang hilang atau rusak pada saat produksi berlangsung, Alhamdulillah tidak
ada kerusakan atau barang yang hilang, dan setelah itu Penulis akan
mengembalikan barang-barang pinjaman kepada pemiliknya.
286
3.8.4 Proses Penciptaan Karya
A. Konsep Kreatif
Setelah penulis membaca naskah yang sudah dibuat oleh script writer
dengan judul “PUKUL ENAM PAGI” penulis cukup tertarik dengan jalan cerita
yang ada, dan penulis akan melakukan riset lokasi shooting di rumah atau taman,
karena sesuai jalan cerita yang ada di naskah, adegan atau scenenya lebih banyak
di rumah. Dari segi konsep kreatif, penulis akan membuat beberapa set,
diataranya set kamar seorang Pegawai Swasta, karena disini pemeran utamanya
berprofesi sebagai seorang Pegawai Swasta, jadi penulis harus membuat set
kamar layaknya kamar seorang Pegawai Swasta sederhana, menyiapkan lukisan-
lukisan buku-buku, Pajangan kaca, berkas-berkas, dan lain sebagainya. Selain itu
juga set taman, selain menyiapkan property untuk set ruang tamu, penulis juga
menyiapkan hand property seperti buku-buku novel,kamera DSLR dan lain
sebagainya, sesuai adegan yang ada di naskah. Set ruang tamu, untuk set ruang
tamu penulis menyiapkan property foto keluarga, vas bunga, karena lokasi yang
diinginkan harus sudah tersedia property yang lainnya seperti meja, kursi dan lain
sebagainya, maka penulis hanya menambahkan sedikit properti dan menatanya.
Selanjutnya di jalan outdoor penulis menata lalu menyiapkan hand property
kamera dslr, karena adegannya pada saat jalan keluar. aktivitas yang santai.
Setelah mengimajinasikan dan merincikan pembuatan konsep, penulis
287
melakukan riset beberapa lokasi shooting yaitu sebuah rumah bertempatkan di
jakarta utara, dan memilih tempat yang starategis mana yang cocok untuk lokasi
shooting dan sesuai yang diinginkan Sutradara.
B. Konsep Produksi
Ketika proses produksi seorang art director harus cekatan dalam hal
menanggapi dan mempersiapkan kostum apa saja dan make up yang akan
digunakan talent pada setiap scene yang berbeda waktu tempat dan adegan.
Begitu pula dengan menyiapkan dan menata set lokasi yang akan dipakai untuk
take pada setiap scene . maka penulis harus sangat cekatan dalam mengerjakan
jobdesk nya, dan memanfaatkan setiap waktu untuk menyiapkan Wardrobe,
Makeup, Property, dan Hand Property.
C. Konsep Teknis
Dari segi konsep teknis beberapa properti yang digunakan dalam film
“PUKUL ENAM PAGI” adalah properti asli artinya dalam setiap scene ada
beberapa mengunakankan properti yang ada di lokasi shooting. Sebagai
penambah, di set adapun penulis menambahkan dan membuat beberapa alat
sebagai pelengkap untuk menyerupai set yang di butuhkan. Untuk menunjang
terciptanya sebuah karya yang bagus penulis selalu mencoba untuk
membuatnya seperti asli penulis bekerja sama dengan lighting untuk
menciptakan suasana yang pas sesuai kebutuhan dan kemauan sutradara dan
288
penata kamera. Untuk set ruang tamu dan kamar tidak terlalu banyak
penambahan property, karena di lokasi sudah cukup tersedia properti-properti
yang diinginkan oleh penulis maupun Sutradara
3.8.5 Kendala Pra Produksi, Produksi, Pasca Produksi Artistik
3.8.5.1 Kendala Pra Produksi
Menentukan tallent, karena bentrok sama jadwal kerja, solusinya
menentukan jadwal shooting di hari libur dan salah satu tallent cuti 1
hari.
3.8.5.2 Kendala Produksi
Pada saat take scene di taman, penulis sedikit bingung bangku taman
yang sudah disediakan penulis tidak dapat dipakai, di lokasi karena
tidak cocok untuk tempat lokasi shooting dan akhirnya penulis
memakai bangku yang sudah tersedia di taman terlihat sangat besar di
kamera setiap sudut pengambilan gambar kamera, solusinya penulis
meminta bantuan kepada crew untuk mengganti property yang ada di
taman tersebut dengan bangku taman yang lebih besar, karena bangku
tersebut juga sangat kecil dan tidak cocok untuk dipakai.
Harusnya produksi hanya berlangsung tiga hari sesuai jadwal yang
sudah di tentukan Sutradara dan Produser, tetapi ternyata selama
waktu tiga hari itu tidak menyelesaikan scene yang akan di ambil,
karena alat-alat shooting sudah habis jangka penyewaan nya dan
kurang mendukung pendanaanya.
289
Sutradara mengadakan rapat di lokasi dan berdiskusi untuk
menemukan solusinya, yaitu dari scene terakhir menuju kuburan
tidak di take di karenakan waktu tidak cukup untuk di teruskan
maupun alat-alat shooting ,sutradara dan produser
membicarakannya kepada semua tallent, pada akhirnya tallent pun
tidak masalah, hanya saja karena salah satu dari masing-masing
tallent ada yang kerja, jadi harus kita akhiri shooting “PUKUL
ENAM PAGI”. crew dan talent harus pulang ke rumah masing-
masing.
3.8.5.3 Kendala Pasca Produksi
Pada saat pengembalian properti-properti yang di pinjam kepada
masing- masing crew penulis tidak bisa mengantarkan langsung ke
rumah masing- masing pemilik, di karenakan ada kerjaan lain.
Solusinya pemilik mengambil sendiri barang-barangnya masing-
masing yang sudah di pinjam dan di rapihkan di lokasi terdekat.
290
3.8.1 Lembar Kerja Penata Artistik
1.) Konsep Tata Artistik
2.) Breakdown Artistik
3.) Set lokasi
4.) Floor Plan
291
3.8.1 Lembar Kerja Penata Artistik
A. Konsep Artistik
Dalam drama yang berjudul “PUKUL ENAM PAGI”, penulis melakukan
pembedahan naskah bersamaan dengan riset yang disesuaikan pada kebutuhan
film, lalu penulis mensurvey lokasi, dan menghasilkan 3 setting lokasi, yaitu 1
interior, dan 2 exterior sesuai jalan cerita dan keinginan sutradara. Untuk
memberi kesan nyata pada seluruh set, penulis juga menyediakan artistik
tambahan, berupa make up dan wardrobe sesuai dengan karakter tokoh pada
naskah yang telah dibuat. Berikut adalah list kebutuhan artistik pada produksi
drama “PUKUL ENAM PAGI” diantaranya yaitu:
1. Property dan Hand Property
Untuk Property dan hand property, penulis menyiapkan barang atau
bahan cadangan apabila terjadi pengulangan take pada bahan atau barang
yang harus di ganti dengan yang baru.
292
- Hand property Adi
Gambar III.26 Hand Propert Adi 1 Gambar III.27 Hand Property Adi 2
Gambar III.28 Hand Propert Adi 3 Gambar III.29 Hand Propert Adi 4
Gambar III.30 Hand Propert Adi 5
293
- Hand property Dista
Gambar III.31 Hand Property Dista 1 Gambar III.32 Hand Property Dista 2
Gambar III.33 Hand Property Dista 3 Gambar III.34 Hand Property Dista 4
294
-Hand Property Putri
Gambar III.35 Hand Property Putri 1
2. Wardrobe
Untuk wardrobe sendiri penulis memilih kostum yang lebih terlihat
anggun. untuk talent wanita terlihat santai, untuk talent laki-laki dan anak kecil
perempuan kasual sesuai jalan cerita Film “PUKUL ENAM PAGI”.
295
1. Kostum Adi
- Scene 1
Gambar III.36 Wardrobe Adi 1
- Scene 2,3,4,5,7,8,8B,8C
Gambar III.37 Wardrobe Adi 2
296
- Scene 9,9B
Gambar III.37 Wardrobe Adi 3
- Scene 9B
Gambar III.39 Wardrobe Adi 4
297
- Scene 6
Gambar III.40 Wardrobe Adi 5
2. Kostum Dista
- Scene 5,6,7,8,8B,8C
Gambar III.41 Wardrobe Dista 1
298
- Scene 6
Gambar III.42 Wardrobe Dista 2
- Scene 9
Gambar III.43 Wardrobe Dista 3
299
3. Kostum Putri
- Scene 2,3,4,5,7,8,8B,8C
Gambar III.44 Wardrobe Putri 1
300
3. Makeup
Untuk make up penulis memilih lebih Natural, karena sesuai dengan
masing-
masing karakter yang ada di dalam cerita Film “PUKUL ENAM PAGI”.
A. Jenis-Jenis Make-Up Yang Di Gunakan
1. Foundation
Gambar III.45
2. Lipstic mate
Gambar III.46
301
3. Bedak tabur
Gambar III.47
4. Eye Liner
Gambar III.48
5. Mascara
Gambar III.49
302
6. Pensil alis
Gambar III.50
7. Blush on
Gambar III.51
8. Bedak Padat
Gambar III.52
303
9. Eyeshadow
Gambar III.53
10. Lips Gloss
Gambar III.54.
11. Spons Bedak
Gambar III.55
304
305
326
304
B. Breakdown Artistik
Tabel III.19
DAY 1
Production Company : Karped Production Produser : Rizki Ramadhan
Durasi : 20 Menit Director : Kris.D
Project title : PUKUL ENAM PAGI Art Director : Adam NF
NO SCEN
E
SHO
T D/N/E
KETERANGA
N
SETTI
NG DESKRIPSI CAST
EXTRA
S PROPERTY
COSTUM
E
MAKE
UP
CATATA
N
1 5 1 D Medium Shoot
ke wajah Adi Taman
Adi yang
terdiam
melihat dista
Adi
Camera,
buku, bangku
taman
Adi :
hodie,
Celana
training
Dista :
Longdress
Putih,
Flatshoes
Natural
2 5 2 D
Medium shoot
(still) saat adi
mengangkat
kamera hingga
memfoto dista
Taman
Adi
mengangkat
kamera dan
memfoto dista
Adi /
Dista
Camera,
Buku,
Bangku
taman
Adi :
hodie,
Celana
training
Dista :
Longdress
Putih,
Flatshoes
Natural
3 5 3 D Medium Shoot Taman Cover shot 3
dari samping
Adi /
Dista
Camera,
Buku,
Bangku
taman
Adi :
Hodiee,
Celana
Training
Natural
305
Dista :
Longdress
Putih,
Flatshoes
4 5 4 D
Medium shoot
dengan angle
eye level adi
memfoto dista
hingga dista
tiba-tiba
menghilang
Taman
Adi memfoto
dista dan
melihat ke
kamera dan
ketika mau
memfoto dista
lagi, dista
sudah tidak
ada
Adi Camera
Adi :
Hodiee,
Celana
Training
Natural
5 5 5 D
Medium close
up
memperlihatka
n expresi Adi
ketika move
dan focus ke
dista
Taman
Detail shot
ekspresi adi
move focus ke
dista
Adi dan dista
berdialog
Adi /
Dista Camera
Adi :
Hodiee,
Celana
Training
Dista :
Longdress
Putih,
Flatshoes
Natural
6 5 6 D Medium close
up sebahu Taman
Adi
membalikan
badannya
Adi Camera
Adi :
Hodiee,
Celana
Training
Natural
7 5 7 D
Still Medium
close up
memperlihatka
n adi dan dista
saling
bertatapan
Taman Dialog Adi
dan Dista
Adi /
Dista Camera
Adi :
Hodiee,
Celana
Training
Dista :
Longdress
Putih,
Flatshoes
Natural
8 6 1 D Still Long Taman Dista dan adi Adi / Bangku Adi : Natural
306
Shoot
memperlihatka
n Dista yang
sedang
bersandar pada
bahu Adi
duduk di
bangku taman
dengan kepala
dista yang
bersandar
pada bahu adi
Dista taman, Tas
Ransel
Seragam
SMA
Dista :
Seragam
SMA
9 6 2 D
Over The
Shoulder
dengan angle
eye level
Taman Full Dialog
Scene 6 Adi
Adi /
Dista
Bangku
taman, Tas
Ransel
Adi :
Seragam
SMA
Dista :
Seragam
SMA
Natural
10 6 3 D
Over The
Shoulder
dengan angle
eye level
Taman Full Dialog
Dista
Adi /
Dista
Bangku
taman, Tas
Ransel
Adi :
Seragam
SMA
Dista :
Seragam
SMA
Natural
11 6 4 D
Medium shoot
untuk master
full dialog scene
6
Taman
Di akhir
percakapan
dista
menjatuhkan
buku yang
dari awal dia
pegang
Dista
Bangku
taman, Buku
Tas Ransel
Adi :
Seragam
SMA
Dista :
Seragam
SMA
Natural
12 6 5 D
Close up
memperlihatka
n expresi Dista
menggigit
lengan Adi
Taman
Dista
tersenyum
dan mengigit
lengan adi
Adi /
Dista
Bangku
taman, Tas
Ransel
Adi :
Seragam
SMA
Dista :
Seragam
SMA
Natural
13 6 6 D
Still Medium
Close up Dista
menjatuhkan
Taman
Dista
menjatuhkan
buku yang
Dista Bangku
Taman, Buku
Dista :
Longdress
Putih,
Natural
307
buku hingga
mengambil
kembali buku
tersebut
dari awal di
pegang dan
ingin
mengambil
buku tersebut
Flatshoes
14 7 1 D
Medium Shoot
Still, till (up)
dan kamera
follow Adi dan
Dista yang
sedang berjalan
Taman
Dista
mengambil
buku dan
berjalan
Ditaman
dengan Adi
sambil
berbincang.
Full Dialog
Adi dan Dista
Scene 7
Adi /
Dista Buku
Adi :
Hodiee,
Celana
Training
Dista :
Longdress
Putih,
Flatshoes
Natural
15 7 2 D
Kamera Still
dengan angle
Frog eye
Taman
Bola
menggelinding
dan berhenti
di depan kaki
dista
Buku , Bola
16 7 3 D
Panning to
Object Kamera
menjadi mata
Taman
Anak kecil
mengambil
bola di depan
dista dan
kembali lagi
menuju
keluarganya
Bapak,
Ibu dan
Anak
Buku, Bola
Natural
17 7 4 D Still Medium
Close Up Taman Cover Shoot 3
Bapak,
Ibu dan
Anak
Bola Natural
18 7 5 D
Extreme Close
Up dengan
angle eye level
yang
melihatkan
expresi Dista
Taman
Mata dista
berkaca kaca
dan dista
mulai
mengelapnya
Dista
Dista :
Longdress
Putih,
Flatshoes
Natural
308
19 7 6 D
Over The
Shoulder
Camera focus
to dista
Taman
Adi berbalik
badan dan
mengamati
dista
Adi /
Dista
Adi :
Hodiee,
Celana
Training
Dista :
Longdress
Putih,
Flatshoes
Natural
20 7 7 D
Over The
Shoulder
Camera focus
to adi
Taman
Adi berjalan
kea rah dista
dan kemudian
memeluknya
Adi
/Dista
Adi :
Hodiee,
Celana
Training
Dista :
Longdress
Putih,
Flatshoes
Natural
22 7 8 D
Close Up
memperlihatka
n Dista yang
memeluk adi
dan
meneteskan air
mata dibahu
adi
Taman
Dista yang
sedang
memeluk adi
meneteskan
air matanya di
bahu adi
Adi /
Dista
Adi :
Hodiee,
Celana
Training
Dista :
Longdress
Putih,
Flatshoes
Natural
23 7 9 D
Still Medium
Close Up
hingga object
keduanya out
frame
Taman
Adi
melepaskan
pelukannya
dan
menggenggam
kedua tangan
dista.
Kemudian
menggandeng
nya menuju
Adi
Adi :
Hodiee,
Celana
Training
Dista :
Longdress
Putih,
Flatshoes
Natural
309
bangku
24 8 1 D
Medium Shoot
dengan Angle
Frog eye
Taman
Adi dan dista
berhenti
dibangku
taman
Adi /
Dista
Bangku
Taman
Adi :
Hodiee,
Celana
Training
Dista :
Longdress
Putih,
Flatshoes
Natural
25 8 2 D
Fullshoot
Object
keduanya
dengan tatapan
yang kosong
Taman
Adi dan dista
duduk
dibangku
taman
Adi /
Dista
Bangku
Taman
Adi :
Hodiee,
Celana
Training
Dista :
Longdress
Putih,
Flatshoes
Natural
26 8 3 D
Still Medium
Shoot
menunjukan
keduanya
sedang
berbincang
dengan tatapan
kosong
Taman Full dialog
scene 8
Adi /
Dista
Bangku
Taman
Adi :
Hodiee,
Celana
Training
Dista :
Longdress
Putih,
Flatshoes
Natural
27 8 4 D
Over The
Shoulder
Camera focus
to dista
Taman Cover full
dialog scene 8
Adi /
Dista
Bangku
Taman
Adi :
Hodiee,
Celana
Training
Dista :
Longdress
Putih,
Flatshoes
Natural
310
28 8 5 D
Over The
Shoulder
Camera focus
to Adi
Taman Cover full
dialog scene 8
Adi /
Dista
Bangku
Taman
Adi :
Hodiee,
Celana
Training
Dista :
Longdress
Putih,
Flatshoes
Natural
29 8B 1 D Still Medium
Shoot Taman
Full dialog
scene 8B shot
master
Adi /
Dista
Bangku
Taman
Adi :
Hodiee,
Celana
Training
Dista :
Longdress
Putih,
Flatshoes
Natural
30 8B 2 D
Over The
Shoulder
Camera focus
to dista
Taman Cover full
dialog
Adi /
Dista
Bangku
Taman
Adi :
Hodiee,
Celana
Training
Dista :
Longdress
Putih,
Flatshoes
Natural
31 8C 1 D Still Medium
Shoot Taman
Full dialog
scene 8C
Adi /
Dista
Bangku
Taman,
Camera
Adi :
Hodiee,
Celana
Training
Dista :
Longdress
Putih,
Flatshoes
Natural
32 8C 2 D Over The Taman Cover full Adi / Bangku Adi : Natural
311
Shoulder
Camera focus
to Adi
dialog scene
8C dista dan
adi
Dista Taman,
Camera
Hodiee,
Celana
Training
Dista :
Longdress
Putih,
Flatshoes
33 8C 3 D
Still Closeup
Detail Ekspresi
mata adi yang
berkaca - kaca
Taman
Detail mata
ekspresi adi
dengan mata
yang berkaca
kaca
Adi
Adi :
Hodiee,
Celana
Training
Natural
34 8C 4 D
Medium Close
Up Kamera
bloking di
samping dista
ke adi
Taman
Dista melihat
kearah
kamera adi,
lalu menatap
adi dan
mengalihkan
pandangan ke
depan
Adi /
Dista
Bangku
Taman,
Camera
Adi :
Hodiee,
Celana
Training
Dista :
Longdress
Putih,
Flatshoes
Natural
35 8C 5 D Still Medium
Close Up Taman
Dista
memeluk adi
Adi /
Dista
Bangku
Taman,
Camera
Adi :
Hodiee,
Celana
Training
Dista :
Longdress
Putih,
Flatshoes
Natural
36 8C 6 D Still Medium
Shoot Taman
Putri datang
lalu meraih
tangan adi Adi /
Putri
Bangku
Taman
Adi :
Hodiee,
Celana
Training
Putri :
312
Stelan
baju anak
/ Leging
37 8C 7 D
Still Medium
Shoot gerak
gerik adi
Taman
Adi melihat
putri dan
ketika balik
melihat dista,
ternyata dista
sudah tidak
ada
Adi /
Putri
Bangku
Taman
Adi :
Hodiee,
Celana
Training
Putri :
Stelan
baju anak
/ Leging
38 8C 8 D
Medium Shoot
dengan angle
Eye Level
Bloking
kamera dari
samping
Taman
Cover shot
scene 8C
Shoot 9
Adi /
Putri
Bangku
Taman
Adi :
Hodiee,
Celana
Training
Putri :
Stelan
baju anak
/ Leging
Natural
39 8C 9 D
Longshot Adi
mengangkat
putri hingga
kebangku
Taman
Adi mengajak
putri untuk
duduk
kebangku
Adi /
Putri
Bangku
Taman
Adi :
Hodiee,
Celana
Training
Putri :
Stelan
baju anak
/ Leging
Natural
40 8C 10 D Over The
Shoulder Taman
Full dialog
scene 8C adi
Adi /
Putri
Bangku
Taman
Adi :
Hodiee,
Natural
313
Camera focus
to Putri
dan putri Celana
Training
Putri :
Stelan
baju anak
/ Leging
41 8C 11 D
Close Up detail
putri meniup
mata Adi
Taman Putri meniup
mata adi
Adi /
Putri
Bangku
Taman
Adi :
Hodiee,
Celana
Training
Putri :
Stelan
baju anak
/ Leging
Natural
42 8C 12 D
Still Long
Shoot Adi
menurunkan
Putri dari
bangku lalu
menuntunnya
pergi dari
taman
Taman
Adi
menurunkan
putri dari
bangku dan
menuntunnya
pergi dari
taman
Adi /
Putri
Bangku
Taman
Adi :
Hodiee,
Celana
Training
Putri :
Stelan
baju anak
/ Leging
Natural
43 8C 13 D
Still Medium
Shoot Adi dan
Putri berjalan
Taman
Adi dan putri
berjalan
meninggalkan
taman
Adi /
Putri
Bangku
Taman
Adi :
Hodiee,
Celana
Training
Putri :
Stelan
baju anak
/ Leging
Natural
314
44 4 1 D
Still Medium
Close Up Putri
melepaskan
tangannya dari
genggaman adi
dan langsung
berlari menuju
arena bermain
ditaman
tersebut
Taman
Putri
melepaskan
tangannya
dari
genggaman
adi dan
langsung
berlari
menuju arena
bermain
ditaman
tersebut
Adi/ Ptri
Adi :
Hodiee,
Celana
Training
Putri :
Stelan
baju anak
/ Leging
Natural
45 4 2 D Still Medium
Shoot
Master cover
shot 1
Adi/
Putri
Adi :
Hodiee,
Celana
Training
Putri :
Stelan
baju anak
/ Leging
46 4 3 D
Detail tangan
Putri
melepskan
tangan Adi
Taman
Putri
melepaskan
tangannya
dari tangan
adi
Adi/
Putri
Adi :
Hodiee,
Celana
Training
Putri :
Stelan
baju anak
/ Leging
47 4 4 D Establish
315
48 4 5 D
Long shoot
Kamera tilt
down shot putri
yang sedang
beraktifitas
Taman
Putri sedang
asik bermain
dengan teman
sebaya nyac
Putri Anak-
anak
Putri :
Stelan
baju anak
/ Leging
49 3 1 D
Long Shoot
dengan angle
eye level
Jalanan
Adi dan putri
berjalan
ketaman
Adi /
Putri Camera
Adi :
Hodiee,
Celana
Training
Putri :
Stelan
baju anak
/ Leging
Natural
50 3 2 D Establish
316
DAY 2
NO SCEN
E
SHO
T D/N/E
KETERANGA
N
SETTI
NG DESKRIPSI CAST
EXTRA
S PROPERTY
COSTUM
E
MAKE
UP
CATATA
N
51 1 1 D
Medium Shoot
kamera follow
putri yang
sedang berlari
menghampiri
Adi
Kamar
Putri
membuka
pintu dan
berlari
menghampiri
Adi yang
sedang
tertidur
Putri/
Adi
1set tempat
tidur
Adi : Kaos
Oblong,
Celana
Pendek
Putri :
Stelan
baju anak
/ Leging
52 1 2 D
Detail shot
tangan putri
yang sedang
membuka pintu
dengan angel
eye level
Kamar
putri yang
sedang
membuka
pintu
Putri
Putri :
Stelan
baju anak
/ Leging
53 1 3 D Still Medium
Shoot Kamar
Putri naik
keatas kasur
dan mencoba
untuk
membangunk
an adi
Putri
Putri :
Stelan
baju anak
/ Leging
54 1 4 D
Over The
Shoulder
Camera focus
to Putri
Kamar
Putri : Ayah
ayuk bangun
yah, Ayahkan
janji mau ajak
aku main
ketaman.
Sampai
dengan
Putri /
Adi
Putri :
Stelan
baju anak
/ Leging
55 1 5 D
Over The
Shoulder
Camera focus
to Adi
Kamar Adi : baik
tuan putri
Adi/
Putri
Adi : Kaos
Oblong
dan celana
Pendek
56 1 6 D Detail Shoot
tangan Putri Kamar
tangan putri
menepuk
Adi/
Putri
Adi : Kaos
Oblong
317
menepuk
nepuk pipi Adi
menepuk pipi
adi hingga
membuat adi
terbangun
dan celana
Pendek
Putri :
Stelan
baju anak
/ Leging
57 1 7 D
Kamera follow
Adi dari
terbangun
hingga
mengambil
handuk
Kamar
Adi yang
terbangun
dari posisi
tidurnya
segera duduk
dan berkata
Dialog Adi
dan Putri
Kemudian adi
berjalan
kearah lemari
dan
mengambil
handuk
Adi/
Putri
Adi : Kaos
Oblong
dan celana
Pendek
Putri :
Stelan
baju anak
/ Leging
Adi
bangun
tidur
58 1 8 D
Detail shot Adi
mengambil
handuk
Kamar
Adi
mengambil
handuk
Adi Handuk
Adi : Kaos
Oblong
dan celana
Pendek
59 1 9 D Stilll Medium
Shoot Kamar
Putri : udah
dong, ayah
jgn lama yah
mandinya aku
tunggu di
depan
Putri
Putri :
Stelan
baju anak
/ Leging
Natural
60 1 10 D
Still Medium
Shoot Putri
Turun dari
kasur hingga
berjalan keluar
kekamar dan
menutup Pintu
Kamar
Putri turun
dari kasur,
berjalan
keluar kamar
dan menutup
pintu kamar
tersebut
Putri Tempat Tidur
Putri :
Stelan
baju anak
/ Leging
NAtural
318
61 1 11 D
Medium Shoot
Adi
mengalungkn
handuk dan
kembali
ketempat tidur
Kamar
Adi
mengalungka
n handuk di
leher sambil
berjalan
ketempat
tidur dan
kembali
tempat tidur
tersebut
Adi Handuk,
Tempat Tidur
Adi : Kaos
Oblong
dan celana
Pendek
Bangun
Tidur
62 1 12 D
Still Wide
Shoot dengan
angle Eagle Eye
Kamar
Adi yang
kembali
tiduran di
kasur
Adi Handuk,
Tempat Tidur
Adi : Kaos
Oblong
dan celana
Pendek
Bangun
Tidur
63 1 13 D
Medium Shoot
dengan Angle
Eye Level Putri
kembali
kekamar
Kamar
Putri masuk
ke kamar dan
berkata Putri
: tuhkan pasti
ayah bobo
lagi!!
Putri
Putri :
Stelan
baju anak
/ Leging
Natural
64 1 14 D
Still Medium
Shoot Adi
terbangun dan
langsung pergi
kekamar mandi
Kamar
Adi bangun
dan langsung
pergi ke
kamar mandi
Adi Handuk,
Tempat tidur
Adi : Kaos
Oblong
dan celana
Pendek
Bangun
Tidur
65 9 1 D Still Medium
Shoot Kamar
Dista tergesa
gesa ingin
berangkat
kerja
Dista
Dista :
Kemeja,
Rok span
pendek
66 9 2 D Ekspresi adi
bangun tidur Kamar
Adi Bangun
tidur Adi Tempat Tidur
Adi : Kaos
Oblong
dan celana
Pendek
Bangun
Tidur
67 9 3 D Still Medium
Shoot Kamar
Adi bangun
tidur dan
melihat dista
lalu melihat
jam
Adi
Tempat
Tidur, Jam
Dinding
Adi : Kaos
Oblong
dan celana
Pendek
Bangun
Tidur
68 9 4 D Detail shot Jam
menunjukan Kamar
Jam
menunjukan Jam Dinding
319
pukul 06:00
WIB
pukul 06:00
WIB
69 9 5 D
Medium Shoot
Adi terbangun
dan duduk di
tempat Tidur
Kamar
Adi bangun
dan duduk di
tempat tidur
Adi Tempat tidur
Adi : Kaos
Oblong
dan celana
Pendek
Bangun
Tidur
70 9 6 D Still Close up
Dialog Adi Kamar
Sambil
tiduran adi
berkata Adi :
tumben kamu
berangkat
jam segini
Adi Tempat Tidur
Adi : Kaos
Oblong
dan celana
Pendek
Bangun
Tidur
71 9 7 D
Full shot sampe
lutut dista adi
in frame
dikasur
Kamar
Dista : iyah,
sayang aku
ada meeting
pagi ini
Dista
Dista :
Kemeja,
Rok span
pendek
Natural
72 9 8 D
Over The
Shoulder
Fokus Ke Adi
Kamar
Adi : kok
kamu gak
bilang aku?
Aku kan bias
lebih pagi
bangunnya
Dista: iyah
aku tadi
malem di
kabarinya,
kamunya
malem udah
tidur Adi :
aku anter aja
yah saying
Dista : nggak
usah sayang,
nanti aku naik
taksi aja
Adi/
Dista
Tempat
Tidur, Power
Bank, Lipstik,
Bedak
Adi : Kaos
Oblong,
Celana
Pendek
Dista :
Kemeja,
Rok span
pendek
Adi :
Bangun
Tidur
Dista :
Natural
73 9 9 D
Detail Tangan
Adi mmeluk
Dista Dari
Belakang
Kamar
Tangan adi
memeluk dista
dari belakang
Adi/
dIsta Tempat Tidur
Adi : Kaos
Oblong,
Celana
Pendek
Adi :
Bangun
Tidur
Dista :
320
Dista :
Kemeja,
Rok span
pendek
Natural
74 9 10 D Still Medium
Shoot Kamar
Adi : aku
anter aja ya,
aku sebentar
ko mandinya
Adi/
dIsta Tempat Tidur
Adi : Kaos
Oblong,
Celana
Pendek
Dista :
Kemeja,
Rok span
pendek
Adi :
Bangun
Tidur
Dista :
Natural
75 9 11 D
Medium shoot
Bloking
kamera dari
samping
Kamar
Dista
melepaskan
pelukan adi
dan berbalik
badan
Dista : gak
usah yang
sayang, gpp
kok aku naik
taksi aja
Adi/
dIsta Tempat Tidur
Adi : Kaos
Oblong,
Celana
Pendek
Dista :
Kemeja,
Rok span
pendek
Adi :
Bangun
Tidur
Dista :
Natural
76 9 12 D
Still Medium
Shoot dengan
Angle eye level
Kamar
Dista menuju
lemari baju
untuk
mengambil
Blazer, Adi
menatap dista
dan dista
kembali untuk
mencium
tangan adi
untuk pamit
Adi/
Dista Tempat tidur,
Adi : Kaos
Oblong,
Celana
Pendek
Dista :
Kemeja,
Rok span
pendek,
Blazer
Adi :
Bangun
Tidur
Dista :
Natural
77 9 13 D Still Medium
Shoot Kamar
Dista : cium
dong Adi :
kamu aku
ante raja ya
sayang gpp
aku gak usah
Adi/
Dista Tempat tidur,
Adi : Kaos
Oblong,
Celana
Pendek
Dista :
Adi :
Bangun
Tidur
Dista :
Natural
321
mandi Dista :
ih kamu
kenapa sih
sayang, aku
gpp ko jalan
sendiri, nanti
kalo aku udah
sampe aku
telpon kamu,
sini peluk (
dista memeluk
adi)
Kemeja,
Rok span
pendek,
Blazer
78 9 14 D
Detail Shoot
Adi memeluk
erat Dista
Kamar
Adi memeluk
erat dista Adi
: kamu hati
hati yah
sayang Dista ;
iyah pasti
sayang Adi
melepaskan
pelukan
Adi/
Dista Tempat Tidur
Adi : Kaos
Oblong,
Celana
Pendek
Dista :
Kemeja,
Rok span
pendek,
Blazer
Adi :
Bangun
Tidur
Dista :
Natural
79 9 15 D
Still Medium
Shoot Dista
menuju tempat
tidur Putri
Kamar
Dista menuju
tempat tidur
putri
Dista Tempatt tidur
Bayi
Dista :
Kemeja,
Rok span
pendek,
Blazer
Dista :
Natural
80 9 16 D Still Point Of
View Kamar
Dista : hey
tuan putri,
mama jalan
dulu yah Dista
mencium
putri
Dista Tempatt tidur
Bayi
Dista :
Kemeja,
Rok span
pendek,
Blazer
Dista :
Natural
81 9 17 D
Medium Shoot
Dista berjalan
keluar kamar
melihat kearah
Adi dan
tersenyum
Kamar
Dista berjalan
keluar kamar
melihat
kearah adi
dan
tersenyum
Dista : bi!!
Dista Tas kerja
Dista :
Kemeja,
Rok span
pendek,
Blazer
Dista :
Natural
322
Aku
berangkat
dulu yahh
DAY 3
NO SCEN
E
SHO
T D/N/E
KETERANGA
N
SETTIN
G DESKRIPSI CAST
EXTRA
S PROPERTY
COSTUM
E
MAKE
UP
CATATA
N
82 9B 1 D Still Medium
Shoot Kamar
Adi terduduk
dan melihat
kearah jam
Adi Tempat Tidur
Adi : Kaos
Oblong
Celana
Pendek
Adi :
Bangun
Tidur
83 9B 2 D
Detail shot jam
menunjukan
pukul 06:15
WIB
Kamar
shot jam
menunjukan
pukul 06:15
WIB
Jam Dinding
84 9B 3 D Still Medium
Shoot Kamar
Adi bersiap
mandi dan
melihat
kearah jam
Adi Jam Dinding
Adi : Kaos
Oblong,
Celana
Pendek
Adi
Bangun
Tidur
85 9B 4 D
Detail shot jam
menunjukan
pukul 06:25
Kamar
Shot jam
menunjukan
pukul 06:25
WIB
Jam Dinding
86 9B 5 D
Adi bersiap
berangkat
kerja melihat
kearah jam
Adi
87 9B 6 D
Adi menuju
tempat tidur
putri
mencium
putri dan
kembali
melihat
kearah jam
Adi
323
sebelum
keluar
kamarnya
88 9B 7 D
Adi berjalan
berhenti dan
memandangi
telepon
kemudian adi
berjalan
keluar rumah.
Tepat di
depan pintu
adi berhenti
karna suara
telepon
Adi
89 9B 8 D
Over The
Shoulder
kamera Fokus
ke telepon
Ruang
Tamu
Adi
memandangi
telepon
Adi Telepon
Adi :
Kemeja
kerja,
Celana
Panjang,
tas kerja
Natural
90 9B 9 D Detail Telepon
Berbunyi
Ruang
Tamu
Telepon
berbunyi Telepon
91 9B 10 D
Still Medium
Shoot Adi
berjalan dan
berhenti
didepan pintu
Ruang
Tamu
Adi berjalan
dan berhenti
di depan pintu
tersenyum
dan kembali
untuk
mengangkat
telpon
Adi Telepon
Adi :
Kemeja
kerja,
Celana
Panjang,
tas kerja
Natural
92 9B 11 D Close up
Ekspresi Adi
Ruang
Tamu
Adi
tersenyum Adi
Adi :
Kemeja
kerja,
Celana
Panjang,
tas kerja
Natural
93 9B 12 D
Still Medium
Close Up Adi
mengangkat
Ruang
Tamu
Adi
mengangkat
telpon
Adi Telepon
Adi :
Kemeja
kerja,
Natural
324
telepon dan
telepon
tersebut
terjatuh
tersebut dan
setelahnya
telepon
tersebut
terjatuh dari
tangan adi
Celana
Panjang,
tas kerja
94 9B 13 D Detail Shoot
Telepon Jatuh
Ruang
Tamu Telepon Jatuh Telepon
95 9B 14 D
Close Up
Ekspresi Adi
ketika
menjatuhkan
Telepon
Ruang
tamu
Adi
menjatuhkan
telepon
Adi Telepon
Adi :
Kemeja
kerja,
Celana
Panjang,
tas kerja
Natural
96 9B 15 D
Detail Shoot
Adi mengangkt
Telepon
Ruang
Tamu
Adi
Mengangkat
Telepon
Adi Telepon
Adi :
Kemeja
kerja,
Celana
Panjang,
tas kerja
Natural
97 2 1 D
Still Medium
Shoot Putri
sedang
menonton Tv
lalu melihat
Adi
Ruang
Tamu
Putri sedang
menonton tv
dan melihat
adi Putri :
putri mau
ambil sepatu
dulu ya yah..
Putri/
Adi
Tv, 1set
Ruang Tamu
Putri :
Stelan
baju anak
/ Leging
Adi :
Hodiee,
Celana
Training
Natural
97 2 2 D
Over The
Shoulder
Kamera Fokus
ke Tv
Ruang
Tamu
Putri sedang
menonton tv Putri
Tv, 1set
Ruang Tamu
Putri :
Stelan
baju anak
/ Leging
325
C. Set Lokasi
1. Ruang Tamu
Scene : 9
Gambar III.56
Scene : 2
Gambar III.57
326
2. Ruang Kamar
Scene: 9.9B
Gambar III.58
Scene: 1
Gambar III.59
327
3. Taman
Scene: 2,3,4,5,7,8,8B,8C
Gambar III.60
Scene: 5,6,7,8,8B,8C
Gambar III.61
328
4. Jalanan
Scene: 3
Gambar III.62
329
D. Floor Plan
1. Ruang Tamu
Skala 1:50
Gambar III.63
330
2. Ruang Kamar
Skala 1:50
Gambar III.64
331
3. Taman
Skala 1:50
Gambar III.65