BAB III Kelompok Isman
description
Transcript of BAB III Kelompok Isman
BAB III
PERENCANAAN RANTAI DAN SPROKET
Sesuai dengan hasil survei, maka rantai yang akan direncanakan dipilih
rantai nomor 40 dengan rangkaian tunggal dan dengan spesifikasi data sebagai
berikut :
Untuk rantai :
Pitch ( P ) / Jarak puncak : 12,7 mm (0,5 in)
Kekuatan Tarik Maksimum ( Fb ) : 1950 kg
Beban Maksimum ( Fv ) : 300 kg
Untuk Sproket :
Diameter luar : 62 mm
Jumlah gigi : 14 buah
Putaran ( n) : 800 rpm
Daya ( P ) : 7,5 Hp ( 5,595 KW )
Sproket yang digerakkan direncanakan berdiameter 152 mm
.….(Sesuai hasil Survei di Bengkel Honda)
9
a. Rantai b. Sproket
Gambar 2. Rantai dan Sproket yang di rencanakan
3.1. Perhitungan Sproket
Jumlah gigi Sproket besar
10
x Z1
Z2 =
Z2 = x 14
x n1n2 =
= x 8000
Dp =
= D1 Z1
D2 Z2
D2 D1
152 62
= 34,32 ( diambil 36 buah )
Ini karena Faktor keamanan yang dipakai untuk jumlah gigi sproket 1,3
( untuk kejutan sedang ) …………….( literatur 2 hal.355)
A. Putaran Sproket
Z1
Z2
14 36 ……………….( literatur 1 hal. 261 )
= 3110,89 rpm
(diambil 3111 rpm)
B. Diameter rata-rata Sproket
p
Sin (180/Z) ……..….( literatur 1 hal.197 )Dimana : P = pitch (mm)
Z = jumlah gigi
- Untuk sproket kecil
11
12,7dp = sin ( 180/14 ) = 57,07 mm ( diambil 57 mm )
- Untuk sproket besar
12,7 Dp =
sin ( 180/36 )
= 145,72 mm ( diambil 146 mm )
C. Diameter Dasar Gigi
Dβ = 2 Dp – D
Dimana : Dp = diameter rata-rata sproket
D = diameter luar sproket
- Untuk sproket Besar
Dβ = ( 2 x 146 ) – 152
= 140 mm
- Untuk sproket kecil
Dβ = ( 2 x 57 ) – 62
= 48 mm
Diameter Lubang Sproket Kecil
12
Ds = 3/5 ( Dβ – 10 )
= 3/5 ( 52 – 10 )
= 3/5 x 42
= 25,2 mm
( Diameter ini cukup untuk spline yang berdiameter 25 mm )
Diameter Lubang Sproket Besar
Ds = 3/5 ( Dβ – 10 )
= 3/5 ( 140 – 10 )
= 3/5 x 130
= 78 mm
( Diameter ini cukup untuk spline yang berdiameter 78 mm )
D. Penentuan Bahan Sproket
a. Sproket Kecil
Torsi yang terjadi :
PdT = 9,74.105 x
n
Dimana : Pd = fc x P
= 1,4 x 5,595 KW
= 7,8 KW , maka :
7,8
13
T = 9,74.105 x 8000 ………( literatur 1 hal. 128 )
= 953,3 kg.mm
Gaya Tangensial yang terjadi
TF =
r
953,3 = kg
28,5
= 33,45 kg
Tegangan Geser maksimum terjadi pada daerah kritis, pada radius 24 mm
F
τ =A
Dimana :
A = ¼ .π . ( Dp² – Ds² )
A = 2051,96 mm²
Maka:
33,45
τ = kg/mm2 2051,96
= 0,016 kg/mmw2
Bahan yang cocok untuk sproket ini adalah baja St 50 11 ….( Data Bengkel )
b. Sproket Besar
14
Torsi yang terjadi :
7,8T = 9,74.105
x 3111
= 2452,2 kg.mm
Gaya Tangensial yang terjadi :
TF =
r
2452,2= kg 73
= 33,5 kg
Tegangan geser maksimum terjadi pada daerah kritis, yaitu pada radius 78 mm
F
τ =A
Dimana :
A = ¼. π . ( Dp² – Ds² )
A = ¼ . ( 3,14). ( 146² - 78² )
= 11957,12 mm²
15
maka :
33,5
τ = kg/mm²
11957,12
τ = 0,0028 kg/mm²
maka bahan yang sesuai adalah baja St 50 11 ……….…( literatur 1 hal. 251 )
Dari Perhitungan Sproket:
1. Untuk Sproket Kecil :
- jumlah gigi = 14 buah
- diameter luar = 62 mm
- diameter rata-rata = 57 mm
- diameter dasar gigi = 52 mm
- Bahan St 50 11
2. Untuk Sproket Besar :
- Jumlah gigi = 36 buah
- diameter luar = 152 mm
- diameter rata-rata = 146 mm
- diameter dasar gigi = 140 mm
- Bahan St 50 11
16
3.2 Perhitungan Rantai
A. Kecepatan Rantai
p. n . Zv = m/s
60 x 1000 .………………………………..( literatur 1 hal 200 )
dimana :
n = putaran sproket penggerak ( 8000 rpm )
Z = jumlah gigi ( 14 )
p = pitch ( 12,7 mm )
maka :
12,7 . 8000 . 14v = 60.1000
= 27,3 m/s
17
B. Beban yang ditimbulkan sproket terhadap Lantai
102 x PdF = v
= 102. 7,8 / 23,7
= 33, 7 Kg
Beban maksimum adalah 300 kg . Karena beban yang diderita rantai kurang dari
Beban maksimum maka rantai dikatakan aman.
C. Kekuatan Tarik Rantai
Ft = Sf x F
Nilai Sf yang dipakai untuk kekuatan tarik adalah 10
………...(literatur 1 hal 203)
Maka :
Ft = 10 x 33,7 Kg
= 337 kg
………. (literatur 1 hal 203 )
Kekuatan tarik maksimum adalah 1950 kg. Karena kekuatan tarik yang terjadi
kurang dari kekuatan tarik maksimum maka rantai dikatakan aman.
18
2
2
D. Panjang mata rantai
Z1 + Z2 2C ( Z2 – Z1 ) / 2. πLp = + +
2 P C/P
…..( literatur hal. 197 )
Dimana :
Z1 = 14
Z2 = 36
P = 12,7 mm
C = Jarak sumbu sproket ( direncanakan 470 mm )
Maka
14 + 36 2. (470 ) ( 36 – 14 ) / 2.( 3,14 )Lp = + +
2 12,7 470 / 12,7
Lp = 99,34 ( 100 mata rantai )
Pemeriksaan Jarak Sumbu
Jarak Sumbu minimum = ½ ( D + d )
= ½ ( 152 + 62 )
= 107 mm………..( literatur 1 hal. 195 )
Karena jarak sumbu sebenarnya > jarak sumbu minimum, maka jarak sumbu
yang direncanakan dapat dipakai.
19
E. Kapasitas Daya Maksimum
Daya yang terjadi = 7,8 Hp
Daya maksimum (Hp)
Hp = 0,004 x ( Z ) 1.08
x ( n ) 0,9 x ( p ) 3 – 0,07p
…………. ( literatur 1 hal. 200 ) Maka :
Hp = 0,004 x ( 14 ) 1,08 x ( 8000 ) 0,9 x ( 7,8 ) 3 – 0,07p
= 28,874 Hp
- Daya yang terjadi < daya maksimum, sehingga rantai dan sproket yang
direncanakan aman.
20
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Motor Honda Win 100 memiliki rantai penggerak dengan jenis rol. Dari
desain nomor rantai 40, didapatkan :
1. Untuk sproket kecil
- Jumlah gigi sebanyak 14 buah
- Diameter luar sebesar 62 mm
- Diameter rata-rata sebesar 57 mm
- Diameter dasar gigi sebesar 52 mm
- Bahan St 50 11
2. Untuk Sproket Besar :
- Jumlah gigi sebanyak 36 buah
- Diameter luar sebesar 152 mm
- Diameter rata-rata sebesar 146 mm
- Diameter dasar gigi sebesar 140 mm
- Bahan St 50 11
3. Kecepatan Rantai = 23,7 m/s
4. Beban yang ditimbulkan sproket terhadap rantai sebesar 33,7 kg
5. Kekeuatan Tarik Rantai sebesar 337 kg
21
6. Panjang Rantai sebanyak 100 mata rantai
7. Jarak Sumbu Sproket sebesar 464 mm
8. Kapasitas daya maksimum sebesar 28,847 Hp
4.2. Saran
Dari hasil perhitungan yang didapat, diharapkan penggunaannya dan
pemasangan alat penggerak serta elemen-elemen lainnya dapat disesuaikan
dengan harga yang didapat tersebut, sehingga didapat efisiensi yang baik dan
untuk menghindari terjadinya kerusakan.
22
DAFTAR PUSTAKA
Sularso dan Kyokatsu Tsuga (1980), Dasar-dasar perencanaan dan pemilihan Elemen Mesin, Penerbit Pradnya Paramita Jakarta
Joseph E. Shigley dan Larry D. Mitchell, Perencanaan Teknik Mesin Edisi Ke Empat jilid 2, Penerbit Erlangga Jakarta.
Pedoman Petunjuk Metode Penulisan Ilmiah
23