Konseling Kanker Kelompok III

65
KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER PENDAHULUAN Kanker (neoplasma) merupakan pertumbuhan abnormal dari jaringan yang bersifat infiltrative. Penyakit ini merupakan penyebab 20-25% kematian dan insidennya meningkat signifikan dengan peningkatan usia karena akumulasi kerusakan genetic. Karsinogenesis merupakan peristiwa genetik yang menyebabkan transformasi kearah keganasan dan metastasis. Tumor dan kanker merupakan pertumbuhan abnormal dari sel. Bedanya, tumor pertumbuhannya lambat dan jinak sedangkan sel kanker pertumbuhannya ganas dan infiltarif serta menimbulkan metastasis. KONSELING PASIEN KANKER 1

Transcript of Konseling Kanker Kelompok III

Page 1: Konseling Kanker Kelompok III

KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER

PENDAHULUAN

Kanker (neoplasma) merupakan pertumbuhan abnormal dari jaringan yang

bersifat infiltrative. Penyakit ini merupakan penyebab 20-25% kematian dan

insidennya meningkat signifikan dengan peningkatan usia karena akumulasi

kerusakan genetic. Karsinogenesis merupakan peristiwa genetik yang menyebabkan

transformasi kearah keganasan dan metastasis.

Tumor dan kanker merupakan pertumbuhan abnormal dari sel. Bedanya, tumor

pertumbuhannya lambat dan jinak sedangkan sel kanker pertumbuhannya ganas dan

infiltarif serta menimbulkan metastasis.

Gambar.1 perubahan sel normal menjadi Sel kanker

KONSELING PASIEN KANKER

1

• Sel kanker muncul setelah terjadi mutasi-mutasi pada sel normal yang sering disebabkan oleh zat-zat karsinogen

• zat karsinogen memicu terjadinya Karsinogenesis (transformasi sel normal menjadi sel kanker mutasi gen

• Peristiwa karsinogenesis:

- Inisiasi

- promosi

- progresi

Page 2: Konseling Kanker Kelompok III

KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER

Sifat umum dari kanker adalah sebagai berikut: pertumbuhan yang berlebihan,

gangguan diferensiasi dari sel dan jaringan, sehingga mirip jaringan mudigah, bersifat

invasif yaitu memiliki kemampuan untuk tumbuh di jaringan sekitarnya, bersifat

metastatik (meenyebar ke tempat lain dan menyebabkan pertumbuhan baru, memiliki

hereditas bawaan yaitu turunan sel kanker juga dapat menimbulkan kanker, dan

pergeseran metabolisme ke arah pembentukan makromolekul dari nukleosida dan

asam amino serta peningkatan katabolisme karbohidrat untuk energi sel.

Sel kanker mengganggu tuan rumah karena dapat menyebabkan desakan akibat

pertumuhan abnormal, penghancuran jaringan tempat tumor berkembang dan

gangguan sistemis lain sebagai akibat sekunder pertumbuhan sel kanker. Proses

penyebaran sel kanker terdiri dari tiga cara yaitu:

• Menyebar melalui organ tubuh

• Melalui aliran darah limfa

• Melalui aliran darah

Tubuh memiliki respon imun terhadap sel kanker. Adanya Respon Imun

Alamiah terhadap kanker yang diekspresikan oleh Antigen Imunogenik. Virus

Onkogenik dapat menginduksi kanker yang mengekspresikan antigen virus.

Identifikasi molekuler antigen kanker dapat dijadikan sebagai informasi mengenai

respon imun terhadap kanker untuk perkembangan imunoterapi antikanker.

Obat anti kanker merupakan obat spesialistik. Batas keamananya begitu sempit,

sehingga penggunaannya harus cermat, jika tidak hanya akan menambah penderitaan

pasien, bersifat fatal, serta mengeluarkan biaya yang besar

Beberapa etiologi kanker yaitu:

• Faktor keturunan / genetik: retinoblastoma, kanker payudara

• Faktor lingkungan: - merokok

- sinar uv dari matahari

- radiasi ionisasi

• Faktor makanan: contoh, kanker pd sal.cerna

• Virus ; V. pappiloma, V. sitomegalo, hepatitis B, v. Epstein-Bar, V.Retro

KONSELING PASIEN KANKER

2

Page 3: Konseling Kanker Kelompok III

KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER

• Infeksi

• Faktor perilaku

• Gangguan keseimbangan hormonal

• Faktor kejiwaan dan emosional

• Radikal bebas

Tabel.1 Klasifikasi kanker:

Sarcoma Kanker yang menyerang jaringan

konektif, otot, dan jaringan tulang

Carsinoma:

Colorectal cancer,

Kanker yang tumbuh di daerah terluar

dan terdalam dari permukaan tubuh

seperti kulit, permukaan saluran gastro

internal, dan bagian dalam pembuluh

darah

Kanker darah:

Lymphoma, Leukimia, breast cancer

dan Myeloma.

Kanker pada saluran pembentuk darah,

saluran vaskular, dan pada jaringan

neuroma, glioma, dan

neuroblastoma.

Kanker pada jaringan saraf,

KONSELING PASIEN KANKER

3

Page 4: Konseling Kanker Kelompok III

KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER

PENGOBATAN

Tujuan terapi:

1. Membuang tumor primer

2. Membuang metastase primer

3. Membuang metastase jauh (tulang, hepar, paru, otak)jika mungkin.

Prinsip dasar terapi:

1. Bedah onkologi

penyembuhan

menentukan diagnosis dan stadium

2. Radioterapi

Menginduksi kerusakan dna

Memicu apoptosis

3. Kemoterapi

sitotoksik: alkilating, antraksilin, antimetabolit, vinka &etoposid, antineoplastik

lain

obat yg berefek pd sistem imun: antiproliferatif, kortikosteroid, Rituximab &

alemtuzumab; obat imunomodulating

hormon sex dan antagonis hormon

4. Terapi baru à etiopatogenesis

Il-2

Monoklonal antibodi anti-her-2/neu (trastuzumab)

Limfoma-anti-cd20 (rituxizumab)

Terapi gen

KONSELING PASIEN KANKER

4

Page 5: Konseling Kanker Kelompok III

KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER

Vaccin tumor

Antiangiogenic

Inhibitor tirosinkunase (imatinib)

6. Hormonal

Pemberian hormon

Pengangkatan penghasil hormon endogen

7. Ajuvan modern: Terapi radiasi dan kemoterapi melengkapi pembedahan

PRINSIP KEMOTERAPI

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan pada perencanaan pengobatan:

1.Kanker baru dapat dideteksi bila jumlah sel kanker kira2 109 . jumlah yang

dapat dibasmi kira2 99,9%, sehingga sel kanker yang tersisa 106 sel. Jelas sulit

dilakukan pembasmian total, karena itu dibutuhkan pengobatan jangka

panjang

2.Adanya hubungan dosis dan respon yang jelas. Berkurangnya sel kanker

ternyata berbanding lurus dengan dosis. Di lain pihak efek nonterapi jg

berbanding lurus dengan dosis.

3.Diperlukan jadwal pengobatan yang tepat. Untuk dosis total yang sama,

pemberian dosis secara intermitten memberikan hasil yang lebih baik dan

imunosupresi yang lebih ringan dibandingkan dengan pemberian dosis kecil

setiap hari

4.Kemoterapi harus dimulai sedini mungkin. Bahwa keadaan dini jumlah sel

kanker tentunya lebih sedikit dan fraksi sel kanker yang sensitive terhadap

obat lebih besar

5. Kemoterapi harus tertuju pada sel kanker. Obat kanker umunya bersifat

sitotoksik. Tapi terdapat kenyataan bahwa kemoterapi mampu menghasilkan

pemulihan jangka panjang pada leukemia limfositik akut. Sel-sel yang cepat

KONSELING PASIEN KANKER

5

Page 6: Konseling Kanker Kelompok III

KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER

berploriferasi peka terhadap obat, tetapi karena 15% sel sum2 tulang dalam

keadaan istirahat menjadi tidak peka terhadap obat

6.Sifat pertumbuhan tumor ganas harus jadi pertimbangan. Pertumbuhannya

mengikuti fungsi Gompertzia yaitu mula-mula bersifat eksponensial kemudian

bersifat lambat. Bila sel kanker populasinya dikurangi dengan penyinaran,

maka sisa sel yang berkembang akan tumbuh secara eksponensial dan menjadi

lebih peka terhadap obat.

7.Beberapa sitotoksik dan hormone memperlihatkan efek selektif relative

terhadap sel dengan tipe histologik tertentu. Contoh 5-fluorourasil lebih

efektif terhadap kanker pada GI disbanding breast cancer.

8. Terapi kombinasi. Dasar kombinasi untuk memberikan efek sinergisme,

mencegah atau menunda resistensi. Syarat terapi kombinasi:

o Mekanisme kerja harus berbeda

o Efek toksiknya berbeda

o Masing-masing obat harus diberikan pada masa siklus sel

o Dosis harus ditentukan melalui penelitian (EBM)

KERJA ANTIKANKER PADA PROSES DALAM SEL

Pada umumnya, kerja antikanker berdasarkan atas gangguan pada salah satu proses

sel yang esensial. Karena tidak ada perbedaan kualitas antara sel kanker dengan sel

normal maka semua antikanker bersifat mengganggu sel normal, bersifat sitotoksik

bukan kankerosid atau kankerotoksik yang selektif.

1.Alkilator

Cara kerja: melalui pembentukan ion karbonium atau kompleks lain yang

sangat reaktif. Aikatan kovalen (alkilasi) akan terjadi dengan berbagai

nukleofilik penting dalam tubuh seperti: fosfat, amino, sulfhidril, hidroksil,

karboksil, atau gugus imiddazol. Efek sitotoksik maupun efek sampingnya

berhubungan langsung dengan terjadinya alkilasi DNA.

KONSELING PASIEN KANKER

6

Page 7: Konseling Kanker Kelompok III

KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER

2.Anti metabolit

Antipuri dan antipirimidin mengambil tempat purin dan pirimidin dalam

pembentukan nukleosida, sehingga mengganggu berbagai reaksi penting

dalam tubuh. Penggunaannya sebagai obat kanker didasari pada kenyataan

bahwa metabolism purin dan pirimidin lebih tinggi pada sel kanker

dibandingkan dengan sel normal, sehingga penghambatan sintetis DNA sel

kanker lebih dari terhadap sel normal

3.Antagonis pirimidin

Misalnya 5-fluorourasil dalam tubuh diubah menjadi 5-fluoro-2-deoksiuridin

5-monofosfat (FdUMP) yang menghambat timidilat sintetase dengan akibat

hambatan sintetis DNA

4.Antagonis Purin

Misalnya merkaptopurin merupakan antagonis kompetitif dari enzim yang

menggunakan senyawa purin sebagai substrat

5.Antagonis folat

Misalnya metotreksat menghambat dihidrofolat folat reduktase dengan kuat

dan berlangsung lama. Dihidrofolat reduktase adalah enzim yang mengkatalis

dihidrofolat (FH2) menjadi tetrahidrofolat (FH4) yang merupakan metabolit

aktif asam folat yang berperan sebagai kofaktor penting dalam berbagai reaksi

transfer satu atom karbon pada sintesis protein dan asam nukleat.

6.Alkaloid vinka

Berkaitan secara spesifik dengan tubulin, komponen protein mikrotubulus,

spindle mitotic, dan memblok polimerisasinya. Akibatnya terjadi disolusi

mikrotubulus, sehingga sel terhenti dalam metaphase.

7.Antibiotic antineoplasma:

oAntraksilin: berintekalasi dengan DNA

oAktinomisin: memblok polymerase RNA

oAsparaginase: merupakan enzim katalisator yang berperan dalm

hidrolisis asparagin menjadi asam aspartat dan ammonia. Dengan

KONSELING PASIEN KANKER

7

Page 8: Konseling Kanker Kelompok III

KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER

demikian sel kanker yang kekurangan asparagin sehingga mengalami

kematian

OBAT SITOTOKSIK

1. Vinka alkaloid

• Vinka alkaloid: Vinblastine, vincr istine, and vindesine,

• Vincristine sulfat:

• I: leukaemias, lymphomas, and some solid tumour s (e.g. breast and lung

cancer)

• ESO: Bone marrow, neurological, neuromuscular, convulsion, nyeri sal.

Cerna,

• Pengelolaan ES: asam folat 100mg IV setiap 3 jam pd 24 jam pertama dan

setiap 6 jam setelah 48 jam

• Int: inhibisi cytochromes CYP3A , bila diberikan bersama asparaginase,

gunakan 12-24 jam sebelum enzim, inhibisi isoenzim sitokrom p450, ISDN:

me(+)neurotoksik, fenitoin: me(+) klirens vinka 63%, intrakonazol (+)

toksisitas vinka

• FK:

• Rute: IV; Eks: empedu; t1/2 85 jam; leukemia akut:25-75ug/kg perminggu;

maligna: 25ug/kg perminggu, pemeliharaan 5-10ug/kg

2. Etoposid

• I: carcinoma of the bronchus, the lymphomas, and testicular cancer.

• ESO: myelosupresi (ex:leukopenia), mual, muntah, hipersensitif dan

anafilaksis

• Int: Phenylbutazone, salicylic acid, and sodium salicylate mempengaruhi

ik.protein; cisplastin: bila diberika 2 hr setelahnya dp me(-)klirens & me(+)

toksisitas; siklosporin: me(-)klirens 38%, me(+)eksposure; jus anggur:

me(-)BA dg rute oral

• FK: abs: 50%; T1/2:4-11 jam; dist: ik.protein 94%; met: hati;

KONSELING PASIEN KANKER

8

Page 9: Konseling Kanker Kelompok III

KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER

• Use: IV lambat>30 menit; dosis: 50-120mg/m2 untuk 5 hari

• Pd pasien gagal ginjal (CC:15-50mL/menit) 75% dosis biasa

• Diekskresikan di ASI

• Pada ibu hamil: hair loss infant

3. Obat Anti Metabolit

Prinsip:

Anti purin dan anti pirimidin mengambil tempat purin dan pirimidin dalam

pembentukan nukleosida, sehingga mengganggu berbagai reaksi penting dalam

tubuh. Penggunaannya sebagai obat kanker didasarkan atas kenyataan bahwa

metabolisme purin dan pirimidin lebih tinggi pada sel kanker dari pada sel normal.

Dengan demikian, penghambatan sintesa DNA sel kanker lebih dari terhadap sel

normal.

Obat Anti Metabolit terbagi atas 3 golongan yaitu:

1. Antagonis Pirimidin

Contoh: 5-Fluorourasil, Sitarabin, 6-Azauridin, Floksuridin (FUDR)

2. Antagonis Purin

Contoh: 6-Merkaptopurin, 6-Tioguanid (T6)

3. Antagonis Folat

Contoh: Metotreksat

Antagonis Pirimidin

Misalnya 5-Fluorourasil, dalam tubuh diubah menjadi 5-fluoro-2-

deoksiuridin-5’-monofosfat (FdUMP) yang menghambat timidilat sintetase dengan

akibat hambatan sintesis DNA. Fluorourasil juga diubah menjadi fluorouridin

monofosfat (FUMP) yang langsung mengganggu sintesis RNA. Sitarabin diubah

menjadi nukleosida yang berkompetisi dengan metabolit normal untuk

diinkorporasikan ke dalam DNA. Obat ini bersifat cell cycle specific yang spesifik

untuk fase S dan tidak berefek terhadap sel yang tidak berproliferasi.

KONSELING PASIEN KANKER

9

Page 10: Konseling Kanker Kelompok III

KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER

Antagonis Purin

Misalnya Merkaptopurin merupakan antagonis kompetitif dari enzim yang

menggunakan senyawa purin sebagai substrat. Suatu alternatif lain dari mekanisme

kerjanya ialah pembentukan 6-metil merkaptopurin (MMPR), yang menghambat

biosintesis purin, akibatnya sintesis RNA, CoA, ATP dan DNA dihambat.

Antagonis Folat

Misalnya Metotreksat menghambat dihidrofolat reduktase dengan kuat dan

berlangsung lama. Dihidrofolat reduktase ialah enzim yang mengkatalis dihidrofolat

(FH2) menjadi tetrahidrofolat (FH4). Tetrahidrofolat merupakan metabolit aktif dari

asam folat yang berperan sebagai kofaktor penting dalam berbagai reaksi transfer satu

atom karbon pada sintesis protein dan asam nukleat. Efek penghambatan ini tidak

dapat diatasi dengan pemberian asam folat, tetapi dapat diatasi dengan leukovorin

(asam folinat) yang tersedia sebagai kalsium leukovorin. Antagonis folat membasmi

sel dalam fase S, terutama pada fase pertumbuhan yang pesat. Namun dengan efek

penghambatan terhadap sintesis RNA dan protein, metotreksat menghambat sel

memasuki fase S, sehingga bersifat swabatas (self limiting) terhadap efek

sitotoksiknya.

Contoh Obat: Methotrexat Ebewe®

Kandungan : Methotrexat

Indikasi : Karsinoma payudara, koriokarsinoma, korioadenoma

destruen, terapi kombinasi pada leukemia limfoblastik akut, limfoma

Burkitt, limfosarkoma, mikosis fungoides stadium lanjut, kasus psoriasis yang

berat.

Kontraindikasi: Gangguan hati atau ginjal yang parah, hipoplasia sumsum

tulang, leucopenia, diskrasia darah, trombositopenia atau anemia,

KONSELING PASIEN KANKER

10

Page 11: Konseling Kanker Kelompok III

KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER

psoriasispada pasien dengan gizi buruk, rheumatoid arthritis dengan

alkoholisme, wanita hamil, ibu menyusui.

Efek Samping : Stomatitis ulseratif, tukak pada mulut, mual, diare, perasaan

tidak enak badan yang tidak jelas, rasa lelah, lemas, menggigil dan demsm,

pusing, penurunan kekebalan tubuh terhadap infeksi, trombositopenia,

anemia, leucopenia, reaksi kulit, mielosupresi.

Perhatian : Hati-hati dengan pasien terkena infeksi, tukak peptik, colitis

ulseratif, asites, efusi pleura, anak dan lansia. Pantau fungsi hati, ginjal, paru

dan hitung darah.

Interaksi Obat : Efek metrotexat dapat diperkuat oleh salicylat, sulfonamide,

phenitoin, tetracycline, cloramphenikol dan aminobenzoic acid.

Phenylbutazone dan probenecid diperlemah oleh folic acid. Menyebabkan

efek toksik fatal dengan NSAID. Hindari pemberian metotrexat bersama

alcohol dan obat lain yang berpotensi menyebabkan hepatotoksik.

Kemasan : Dus 50 ampul, 10 ampul 5 mg/ml inj, 1 vial 50 mg/5 ml inj.

4..Obat Antineoplastik

Macam-macam Obat Antineoplastik:

1. Antineoplastik antibiotik

2. Antineoplastik imunologik

3. Antineoplastik hormonal

4. Antineoplastik lain

Antineoplastik antibiotik

Beberapa jenis antibiotik seperti Anthracycline, Bleomycin dan Mytomicin C

mengganggu Nucleic Acid (asam nukleat) dan efektif sebagai antineoplastik.

a) Doxorubicin HCl

KONSELING PASIEN KANKER

11

Page 12: Konseling Kanker Kelompok III

KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER

Doxorubicin adalah antibiotik anthracycline yang memiliki aktivitas sebagai

antineoplastik.Doxorubicin bekerja membentuk kompleks yang stabil dengan

DNA dan mengganggu sintesis asam nukleat.

b) Daunorubicin HCl

Daunorubicin adalah antibiotik anthracycline yang memiliki aktivitas seperti

doxorubicin.

c) Epirubicin HCl

Epirubicin adalah antibiotik anthracycline yang memiliki aktivitas seperti

doxorubicin.

d) Bleomycin, Bleomycin HCl

Bleomycin adalah antibiotic antineoplastik yang mengikat pada DNA dan

membelahnya menjadi helaian molekul-molekul yang lebih kecil.

e) Mitomycin C

Mitomycin adalah kemoterapetik antibiotik turunan Aziridine yang

merupakan hasil isolasi dari Streptomyces caespitosus atau Streptomyces

lavendulae. Mitomycin C merupakan penyambung silang DNA yang kuat.

Antineoplastik Imunologik

Antineoplastik imunologik adalah antineoplastik yang memberikan respon

terhadap ancaman antigenic, pengenalan diri dan benda-benda asing serta semua

aspek biologis, serologis dan kimia fisik dari fenomena imun atau kekebalan.

1) Bevacizumab

Bevacizumab adalah antibodi monoklonal rekombinan humanized yang

mengikat pada factor pertumbuhan endothelial vascular (vascular endothelial

growth factor-VEGF) sehingga menghalangi angiogenesis yang terjadi selama

pertumbuhan tumor.

2) Alemtuzumab

Alemtuzumab adalah turunan humanized dari Campath-1G, suatu antibody

monoclonal tikus terhadap antigen CDS2 yang ditemukan pada limfosit.

KONSELING PASIEN KANKER

12

Page 13: Konseling Kanker Kelompok III

KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER

3) Rituximab

Rituximab adalah suatu antibody monoklonal kimerik terhadap protein CD20

yang ditemukan pada sel-sel B.

Antineoplastik Hormonal

Antineoplastik hormonal adalah antineoplastik yang digunakan untuk

pengobatan tumor yang sensitive terhadap hormon. Tumor yang sensitif terhadap

hormon dapat berupa ketergantungan terhadap hormone, member respon terhadap

hormone tertentu atau keduanya.

a. Anastrozole

Anastrozole adalah penghambat non-steroid yang potensial dan selektif

terhadap system aromatase (Estrogen syntetate) yang mengubah androgen

adrenal menjadi estrogen dalam jaringan perifer.

b. Flutamide

Flutamide adalah senyawa non-steroid dengan sifat anti-adrogenik yang

bekerja menghambat serapan dan atau pengikat androgen pada jaringan target.

c. Exemestane

Exemestane adalah suatu penghambat selektif dari system aromatase

(Estrogen syntase) yang berperan dalam produksi estrogen dan androgen.

Antineoplastik Lain

A. Asparaginase

Asparaginase (L-Asparaginase, L-Asparagine Amidohydrolase) adalah

suatu enzim yang bekerja memecah asam amino L-Asparaginase menjadi

Aspartic acid dan ammonia. Pemecahan ini mengganggu pertumbuhan sel-sel

ganas yang tidak dapat mensintesis L-Asparaginase untuk metabolismenya.

B. Bortezomib

Bortezomib adalah suatu penghambat Proteasome S26-suatu kompleks

besar protein yang berperan dalam penghancuran protein pengatur dari siklus

KONSELING PASIEN KANKER

13

Page 14: Konseling Kanker Kelompok III

KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER

sel, dimana penghambatan tersebut mengacaukan pergantian sel-sel tumor dan

menginduksi apoptosis.

Obat-Obat Imunosupresan

1.Antiproliferatif

2.Kortikosteroid & Imunosupresan lain

3.Rituximab

4.Imunomodulating lain

Sex hormones and hormone antagonists in malignant disease

1. Oestrogens:

• Diethylstilbestrol (stilboestrol), Ethinylestradiol (ethinyloestradiol)

Diethylstilbestrol

I : kanker prostat, namun bukanlah pilahan utama karna efek sampingnya;

kanker payudara pada wanita postmenopause.

ESO : mual, retensi air, trombosis arteri dan vna; pada pria: impoten dan

gynaecomastia, kemungkinan pndarahan pada wanita

Perh : pada penderita kardiovaskuler

KI : gangguan fungsi hati

Farmakokinetik:

- absorpsi di saluran cerna

- Metabolisme di hati

- Eksresi urin dan tinja, terutama sebagai glukuronat tersebut.

• Penggunaan: 10 - 20 mg kanker payudara pada wanita menopause; 1-3

mg/hari oral pd kanker prostat (bntuk garam difosfat).

2. Progestogens

KONSELING PASIEN KANKER

14

Page 15: Konseling Kanker Kelompok III

KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER

• Medroxyprogesterone, Megestrol, Norethisterone

Medroxyprogesterone

I : kanker endometrium

ESO : gangguan gastrointestinal , perubahan nafsu makan atau berat badan, retensi

cairan, jerawat, chloasma (Melasma), ruam kulit alergi, urtikaria, depresi

mental, perubahan payudara termasuk ketidaknyamanan atau kadang-kadang

ginekomastia, perubahan libido, rambut rontok, hirsutisme, kelelahan,

mengantuk atau insomnia, demam, sakit kepala, gejala seperti sindrom

pramenstruasi, dan diubah siklus menstruasi atau perdarahan haid tidak teratur

KI : tumor dan gangguan f.hati, K.payudara, riwayat depresi

Prh : hati-hati pada pasien dengan hipertensi, penurunan fungsi jantung atau

ginjal, asma, epilepsi, dan migrain, atau lainnya kondisi yang dapat

diperburuk oleh retensi cairan. Progestogen dapat menurunkan toleransi

glukosa dan pasien diabetes harus dimonitor dengan baik.

Farmakokinetik: absorpsi: diserap ketika diberikan oral, dubur, atau vagina, dan cepat

diserap dari tempat suntikan intramuskular. Dilaporkan trdpt pada ASI, distribusi:

ikatan protein tinggi, metabolisme di hati, eksresi: urin dan feses dalam bentuk as

glukoronat

Pemberian: biasanya scr i.m 100mg per 2minggu selama 6 bulan, alternatif : 104 mg

dalam 0.65 mL secara subkutan setiap 12-14 minggu.

Somatostatin Analog

Somatostatin (juga dikenal sebagai penghambat hormon-hormon pertumbuhan

(GHIH) atau faktor penghambat rilis somatotropin (SRIF)) adalah hormon peptida

yang mengatur sistem endokrin dan mempengaruhi neurotransmisi dan proliferasi sel

melalui interaksi dengan G-protein-coupled reseptor somatostatin dan inhibisi dari

pelepasan hormon sekunder banyak.

Contoh: Octreotide

obat ini digunakan untuk mengobati kondisi yang disebut acromegaly, disebabkan

oleh terlalu banyaknya hormon pertumbuhan dalam tubuh.

KONSELING PASIEN KANKER

15

Page 16: Konseling Kanker Kelompok III

KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER

Indikasi:

Mengendalikan karsinoid metastatik & tumor yang mensekresikan peptida

intestinal vasoaktif

Mengendalikan & mengurangi kadar GH & somatomedin dlm plasma pd

pasien yg tdk dpat diatasi oleh radioterapi atau agonis dopamin

Efek Farmakologi

Menghambat sekresi hormon, seperti gastrin , cholecystokinin , glukagon ,

hormon pertumbuhan , insulin , secretin , polipeptida pankreas , TSH , dan

peptida usus vasoaktif

Mengurangi motilitas gastrointestinal dan menghambat kontraksi kandung

empedu

Menghambat aksi hormon tertentu dari hipofisis anterior .

Menyebabkan vasokonstriksi pada pembuluh darah.

Hal ini juga telah ditunjukkan untuk menghasilkan analgesik efek, paling

mungkin bertindak sebagai agonist parsial pada reseptor opioid

Efek Samping

reaksi di tempat suntikan Paling sering: nyeri perut dengan kram, bradikardia,

perubahan konduksi jantung, pencernaan reaksi (termasuk mual / muntah dan

diare atau) dan sembelit.

Less frequent : discolored feces, dyspepsia, flatulence, hypothyroidism,

steatorrhea, tenesmus Dikurangi sering: berubah warna kotoran, dispepsia,

perut kembung, hipotiroidisme, steatorrhea, tenesmus

Table.2 Kategori kemoterapi berdasrkan esensinya (WHO,1999)

Esensial Bermanfaat Tidak esensial

KONSELING PASIEN KANKER

16

Page 17: Konseling Kanker Kelompok III

KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER

17 obat yang dinilai esensial

yang mana ratio cost-

benefit nya jelas:

bleomycin, chlorambucil,

cisplatin,

cyclophosphamide,

cytarabine, dactinomycin,

daunorubicin, doxorubicin,

etoposide, fluorouracil,

mercaptopurine,

methotrexate, prednisolone,

procarbazine, tamoxifen,

vinblastine, and vincristine

12 yang mungkin

bermanfaat pd kondisi

klinis tertentu:busulfan,

carboplatin, flutamide,

folinic acid, gonadorelin

analogues, interferon

alfa, melphalan,

megestrol, mitomycin,

mitoxantrone, paclitaxel,

and vinorelbine)

13 diputuskan tidak

esensial:aminoglutethimi

de, anastrozole,

altretamine, carmustine,

dacarbazine , docetaxel,

epirubicin, gemcitabine,

ifosfamide, irinotecan,

lomustine, raltitrexed,

and topotecan

EFEK SAMPING OBAT KEMOTERAPI

Kemoterapi

mielosupresi : neutropenia dan trombositopenia à mudah infeksi, perdarahan

kerusakan membran mukosa

gangguan sel yang membelah cepat fisiologis àalopecia dan infertilitas

teratogenik terhadap ginjal (sisplastin) , syaraf (vincristin)

Efek samping kemoterapi pada organ tertentu:

1.Pada hati

jenis obat: busulfan , dacarbazine, dactinomycin, doxorubicin, floxuridine ,

flutamide, hydroxycarbamide, methotrexate, mitomycin, mitoxantrone,

tamoxifen, tioguanine

2.Pada kulit dan kuku

KONSELING PASIEN KANKER

17

Page 18: Konseling Kanker Kelompok III

KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER

Alopecia: doxorubicin and other anthracyclines, cyclophosphamide,

ifosfamide, etoposide, or teniposide, the taxanes docetaxel and paclitaxel,

and topotecan

Hiperpigmentasi: The alkylating agents and some antibiotic

antineoplastics

Distropic: taxanes

Fotosensitif: methotrexate

hyperkeratotic and sclerotic lesions: bleomisin

Erythematous: dactinomisin

3.Pada jantung

Obatnya: busulfan, carmustine, cisplatin, cytarabine, etoposide, mitomycin,

paclitaxel, pentostatin, and vincristine

Table 3. kemoterapi secara umum (Martindale 35)

Drugs and Administration Cycle Typically used for

Doxorubicin 30 mg/m2 iv day 1;

carmustine 30 mg/m2 iv day 1;

cyclophosphamide 100 mg/m2 oral days

22–25; and melphalan 6 mg/m2 oral days

22–25.

42 days Multiple myeloma

Doxorubicin 25 mg/m2 iv days 1, 15;

bleomycin 10 000 IU/m2 iv(b) days 1, 15;

vinblastine 6 mg/m2 iv days 1, 15; and

28 days Lymphomas

KONSELING PASIEN KANKER

18

Page 19: Konseling Kanker Kelompok III

KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER

dacarbazine 375 mg/m2 iv days 1, 15.

Doxorubicin 60 mg/m2 iv day 1 and

cyclophosphamide 600 mg/m2 iv day 1.

21 days (for 4

cycles; some

studies used up

to 8 cycles)

Breast cancer

As above, then followed by paclitaxel

175 mg/m2 iv day 1.

21 days (further

4 cycles)

Breast cancer

Doxorubicin 60 mg/m2 iv day 1;

cyclophosphamide 600 mg/m2 iv day 1;

and trastuzumab 4 mg/kg iv loading dose

on day 1 then 2 mg/kg once each week.

21 days (for 6

cycles)

Breast cancer

(HER2

overexpressing)

Doxorubicin 45 mg/m2 iv day 1;

cyclophosphamide 1 g/m2 iv day 1; and

etoposide 50 mg/m2 iv days 1–5.

21 days Small cell lung

cancer

Doxorubicin 60 mg/m2 iv day 1 and

paclitaxel 200 mg/m2 iv day 1.

21 days (for 4

cycles)

Breast cancer

Doxorubicin 50 mg/m2 iv day 1 and

docetaxel 75 mg/m2 iv day 1.

21 days (for up

to 8 cycles)

Breast cancer

(metastatic)

Carmustine 60 mg/m2 iv day 1;

etoposide 75 mg/m2 iv days 2–5;

cytarabine 100 mg/m2twice daily iv days

2–5; and melphalan 30 mg/m2 iv day 6.

usually 28 to 42

days

Lymphomas

(salvage)

Bleomycin 30 000 IU iv(b) days 2, 9, 16;

etoposide 100 mg/m2 iv days 1–5; and

cisplatin 20 mg/m2 iv days 1–5.

21 days (for 4

cycles)

Testicular cancer

Cyclophosphamide 500 mg/m2 iv day 1;

doxorubicin 50 mg/m2 iv day 1; and

fluorouracil 500 mg/m2 iv day 1.

21 days Breast cancer

Cyclophosphamide 750 mg/m2 iv day 1; 28 days Chronic

KONSELING PASIEN KANKER

19

Page 20: Konseling Kanker Kelompok III

KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER

doxorubicin 50 mg/m2 iv day 1; and

prednisone 40 mg/m2 oral days 1–5.

lymphocytic

leukaemia

Cyclophosphamide 500 mg/m2 iv day 1;

doxorubicin 50 mg/m2 iv day 1; and

cisplatin 50 mg/m2 iv day 1 (these doses

are optimised from the original

600 mg/m2, 45 mg/m2, and 50 mg/m2

respectively).

21 days (for 6

cycles)

Ovarian cancer

Cyclophosphamide 900 mg/m2 iv day 1;

doxorubicin 45 mg/m2 iv day 1; and

vincristine 2 mg iv day 1.

21 days (for 6

cycles)

Small cell lung

cancer

Cyclophosphamide 750 mg/m2 iv day 1;

doxorubicin 50 mg/m2 iv day 1;

vincristine 1.4 mg/m2 (max. 2 mg) iv day

1; and prednisone 100 mg oral days 1–5.

21 days (for 6 to

8 cycles)

Lymphomas,

chronic

lymphocytic

leukaemia

Cyclophosphamide 100 mg/m2 oral days

1–14; methotrexate 40 mg/m2 iv days 1, 8;

and

fluorouracil 600 mg/m2 iv days 1, 8.

28 days Breast cancer

Cyclophosphamide 600 mg/m2 iv day 1;

methotrexate 40 mg/m2 iv day 1; and

fluorouracil 600 mg/m2 iv day 1.

21 days Breast cancer

Cyclophosphamide 750 mg/m2 iv day 1;

methotrexate 40 mg/m2 iv days 1, 8; and

fluorouracil 600 mg/m2 iv days 1, 8.

28 days Breast cancer

Cisplatin 100 mg/m2 iv day 2;

methotrexate 30 mg/m2 iv days 1, 8; and

vinblastine 4 mg/m2 iv days 1, 8.

21 days Bladder cancer

Cyclophosphamide 800 mg/m2 iv day 1; 21 days (for 6 Lymphomas (the

KONSELING PASIEN KANKER

20

Page 21: Konseling Kanker Kelompok III

KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER

vincristine 2 mg iv day 1; and prednisone

60 mg/m2 oral days 1–5, then tapered

over days 6–8.

cycles) original report of

this regimen used a

14-day cycle)

Cisplatin 100 mg/m2 iv day 1 and

cyclophosphamide 600 mg/m2 iv day 1

or carboplatin 300 mg/m2 iv day1 and

cyclophosphamide 600 mg/m2 iv day 1.

28 days (for 6

cycles)

Ovarian cancer

Cyclophosphamide 500 mg/m2 iv day 1;

vincristine 1.5 mg/m2 iv(a) days 1, 5;

doxorubicin 50 mg/m2 iv day 1; and

dacarbazine 250 mg/m2 iv days 1–5.

21 days Sarcoma

(alternative versions

of this regimen

using vincristine on

day 1 only have

also been reported)

Dacarbazine 220 mg/m2 iv days 1–3, 22–

24; cisplatin 25 mg/m2 iv days 1–3, 22–24;

carmustine 150 mg/m2 iv day 1; and

tamoxifen 10 mg oral twice daily.

42 days Melanoma

(metastatic)

Dexamethasone 40 mg oral or iv days 1–

4; cytarabine 2 g/m2 iv over 3 hrs,

repeated after 12 hrs, day 2; and cisplatin

100 mg/m2 iv over 24 hrs, day 1.

21–28 days Lymphomas

(salvage)

Etoposide 120 mg/m2 iv days 4–6;

doxorubicin 20 mg/m2 iv days 1, 7; and

cisplatin 40 mg/m2 iv days 2, 8.

21–28 days Stomach cancer

Etoposide 100 mg/m2 iv days 1–3 and

carboplatin 450 mg/m2 iv day 1.

28 days Small cell lung

cancer

Etoposide 100 mg/m2 iv days 1–3 and

carboplatin 325 mg/m2 iv day 1.

21 days Non-small cell lung

cancer

Epirubicin 50 mg/m2 iv day 1; cisplatin 21 days (for up Stomach cancer

KONSELING PASIEN KANKER

21

Page 22: Konseling Kanker Kelompok III

KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER

60 mg/m2 iv day 1; and fluorouracil

200 mg/m2daily continuous iv.

to 8 cycles)

Etoposide 100–200 mg/m2 continuous iv,

days 1–4; dexamethasone 40 mg oral or iv

days 1–5; cytarabine 1 g/m2 iv day 5; and

cisplatin 20 mg/m2continuous iv, days 1–

4.

21–28 days Multiple myeloma

(salvage),

lymphomas

Etoposide 100 mg/m2 iv days 1, 2;

methotrexate 300 mg/m2 iv over 12 hrs,

day 1; folinic acid 15 mg oral or im, twice

daily for 4 doses, starting day 2; and

dactinomycin 500 micrograms iv days 1,

2.

With

cyclophosphamide 600 mg/m2 iv day 8

and vincristine 1 mg/m2 iv(a) day 8.

or

etoposide 150 mg/m2 iv day 8 and

cisplatin 75 mg/m2 iv day 8.

14 days Gestational

trophoblastic

tumours

Etoposide 80 mg/m2 iv days 1–3 and

cisplatin 80 mg/m2 iv day 1.

21 days Small cell lung

cancer (standard

dose – other

versions exist)

Etoposide 80 mg/m2 iv days 1–5 and

cisplatin 27 mg/m2 iv days 1–5.

21 days Small cell lung

cancer (high dose)

Etoposide 100 mg/m2 iv day 1, then

200 mg/m2 oral days 2–4 and

cisplatin 75 mg/m2 iv day 1.

21 days Small cell lung

cancer

Etoposide 50 mg/m2continuous iv days 1– 21 days Lymphomas

KONSELING PASIEN KANKER

22

Page 23: Konseling Kanker Kelompok III

KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER

4; vincristine 400 micrograms / m2

continuous iv(a) days 1–4; doxorubicin

10 mg/m2continuous iv days 1–4;

cyclophosphamide 750 mg/m2 iv day 5;

and prednisone 60 mg/m2 oral days 1–5.

(salvage)

Etoposide 40 mg/m2 iv days 1–4;

methylprednisolone 250–500mg iv days

1–5;cisplatin 25 mg/m2continuous iv days

1–4; and cytarabine 2 g/m2 iv day 5.

21–28 days (for

up to 8 cycles)

Lymphomas

(salvage)

Fluorouracil 600 mg/m2 iv days 1, 8, 29,

36; doxorubicin 30 mg/m2 iv days 1, 29;

and mitomycin 10 mg/m2 iv day 1.

56 days Stomach cancer,

pancreatic cancer

Fluorouracil 1.5 g/m2 iv day 1;

doxorubicin 30 mg/m2 iv day 15;

methotrexate 1.5 g/m2 iv day 1, 1 hour

before fluorouracil; and folinic acid

15 mg/m2 oral every 6 hrs for 3 days,

starting 24 hrs after methotrexate.

28 days Stomach cancer

Irinotecan 180 mg/m2 iv day 1; folinic

acid 200 mg/m2 iv day 1; and fluorouracil

400 mg/m2 iv bolus day 1, then 2.4 g/m2

continuous iv infusion (increased to

3 g/m2 from cycle 3 if tolerated) over 46

hours.

14 days Colorectal cancer

Oxaliplatin 85 mg/m2 iv day 1;

folinic acid 200 mg/m2 iv days 1, 2; and

fluorouracil 400 mg/m2 iv bolus then

600 mg/m2 continuous iv infusion, days 1,

2

14 days Colorectal cancer

(in addition to

FOLFOX6, below,

other variants of the

FOLFOX regimen

KONSELING PASIEN KANKER

23

Page 24: Konseling Kanker Kelompok III

KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER

exist; combination

with bevacizumab

or cetuximab is also

being tried)

Oxaliplatin 100  mg/m2 iv day 1;

folinic acid 200 mg/m2 iv day 1; and

fluorouracil 400 mg/m2 iv bolus day 1,

then 2.4 g/m2 continuous iv infusion,

(increased to 3 g/m2 from cycle 3 if

tolerated) over 46 hours.

14 days Colorectal cancer

Fluorouracil 370 mg/m2 iv days 1–5 and

folinic acid 200 mg/m2 iv days 1–5.

28–35 days Colorectal cancer

Fluorouracil 425 mg/m2 iv days 1–5 and

folinic acid 20 mg/m2 iv day 1–5.

28–35 days Stomach cancer,

colorectal cancer

Fluorouracil 400 mg/m2 iv bolus then

600 mg/m2 continuous iv infusion, days 1,

2 and folinic acid 200 mg/m2 iv days 1, 2.

14 days Colorectal cancer

Gemcitabine 1 g/m2 iv days 1, 8, 15 and

cisplatin 70 mg/m2 iv day 2.

28 days Bladder cancer

(metastatic)

Ifosfamide 5 g/m2 iv over 24hrs, day 1

(with mesna); carboplatin 400 mg/m2 iv

day 1; and etoposide 100 mg/m2 iv days

1–3.

28 days (for 6

cycles)

Small cell lung

cancer

Irinotecan 80mg/m2 iv, day 1;

fluorouracil 2.3 g/m2 continuous iv

infusion, day 1; and folinic acid

500 mg/m2 iv, day 1

7 days Colorectal cancer

Irinotecan 180mg/m2 iv, day 1;

fluorouracil 400 mg/m2 iv bolus then

14 days Colorectal cancer

KONSELING PASIEN KANKER

24

Page 25: Konseling Kanker Kelompok III

KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER

600 mg/m2 continuous iv infusion, days 1,

2; and folinic acid 200 mg/m2 iv, days 1,2

Irinotecan 125 mg/m2 iv; fluorouracil

500 mg/m2 iv; and folinic acid 20 mg/m2

iv; all once a week for 4 weeks.

42 days Colorectal cancer

Course A:

Cyclophosphamide 300 mg/m2 iv every 12

hrs, days 1–3; doxorubicin 50 mg/m2 iv

day 4; vincristine 2 mg iv days 4, 11; and

dexamethasone 40 mg iv or oral, days 1–

4, 11–14.

CNS prophylaxis

Methotrexate 12 mg intrathecal, day 2

and cytarabine 100 mg intrathecal, day 8.

Course B:

Methotrexate 200 mg/m2 iv over 2 hrs,

then 800 mg/m2 iv over 24 hrs, day 1;

folinic acid 15 mg iv every 6 hrs for 8

doses, from 24 hrs after methotrexate

(increased to 50 mg iv every 6 hrs if

methotrexate levels are high);

methylprednisolone 50 mg iv every

12 hrs, days 1–3; and cytarabine

3 g/m2every 12 hrs, days 2, 3.

4 cycles of A

alternated with

4 cycles of B,

given over as

short a period as

possible; the

number of A

cycles in which

CNS

prophylaxis is

given varies

with expected

risk of CNS

disease

Lymphomas, adult

acute lymphoblastic

leukaemia (some

variants of this

regimen exist,

including the

substitution of

daunorubicin

60mg/m2 for

doxorubicin in

course A, the

omission of

methylprednisolone

and addition of oral

bicarbonate in

course B, and

simplification of

methotrexate and

folinic acid dosing;

mesna, which was

given in course A of

the original

regimen, is usually

omitted)

KONSELING PASIEN KANKER

25

Page 26: Konseling Kanker Kelompok III

KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER

Vincristine 30 micrograms/kg iv(a) day 1;

carmustine 500 micrograms/kg iv day 1;

cyclophosphamide 10 mg/kg iv day 1;

melphalan 250 micrograms/kg oral days

1–4 or 100 micrograms/kg oral days 1–7

or 1–10; and prednisone 1 mg/kg oral,

days 1–7, then taper and discontinue by

day 21 unless hypercalcaemia or bone

disease persist.

35 days Multiple myeloma

Methotrexate 400 mg/m2 iv days 8, 36, 64

(as 100 mg/m2 iv bolus, then 300 mg/m2

iv over 4 hrs); folinic acid 15 mg oral

every 6 hrs for 6 doses, from 24 hrs after

methotrexate; doxorubicin 50 mg/m2 iv

days 1, 15, 29, 43, 57, 71;

cyclophosphamide 350 mg/m2 iv days 1,

15, 29, 43, 57, 71; vincristine 1.4 mg/m2

iv(a) days 8, 22, 36, 50, 64, 78;

bleomycin 10 000 IU/m2 iv(b) days 22, 50,

78; and prednisone 75 mg oral, daily for

10 weeks then tapered over 15 days.

12 weeks Lymphomas

Mitomycin 6 mg/m2 iv day 2; ifosfamide

3 g/m2 iv day 2; and cisplatin 120 mg/m2

iv day 1.

21 days Non-small cell lung

cancer

Mitomycin 6 mg/m2 iv day 1; ifosfamide

3 g/m2 iv day 1; and cisplatin 50 mg/m2 iv

day 1.

21 days Non-small cell lung

cancer

Chlormethine 6 mg/m2 iv days 1, 8;

vincristine 1.4 mg/m2 (max. 2 mg), days 1,

28 days (for 6

cycles)

Lymphomas,

Hodgkin's disease

KONSELING PASIEN KANKER

26

Page 27: Konseling Kanker Kelompok III

KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER

8; procarbazine 100 mg/m2 oral days 1–

14; and prednisone 40 mg/m2 oral days 1–

14, cycles 1, 4.

Methotrexate 30 mg/m2 iv days 1, 15, 22;

vinblastine 3 mg/m2 iv days 2, 15, 22;

doxorubicin 30 mg/m2 iv day 2; and

cisplatin 70 mg/m2 iv day 2.

usually 28 days Bladder cancer

Mitomycin 8 mg/m2 iv day 1, cycles 1 and

2, day 15 cycle 3; vinblastine 4 mg/m2 iv

day 1, cycle 1 2 mg/m2 iv day 8, cycle 1

4.5 mg/m2 iv days 15, 22, cycle 1

4.5 mg/m2 iv days 1, 15, cycle 2 and later;

and cisplatin 120 mg/m2 iv day 1

28 days Non-small cell lung

cancer

(neoadjuvant)

Mitomycin 8 mg/m2 iv day 1, cycles 1 and

2, day 15 cycle 3; vindesine 3 mg/m2 iv

days 1, 8, 15, 22, day 1 of cycle 2, then

every 2 weeks until the 15th week; and

cisplatin 120 mg/m2 iv day 1, for 3 cycles.

28 days Non-small cell lung

cancer

(neoadjuvant)

Mitomycin 8 mg/m2 iv day 1, cycles 1 and

2, day 15 cycle 3; vinorelbine 25 mg/m2 iv

once a week for 16 weeks; and cisplatin

120 mg/m2 iv day 1, for 3 cycles.

28 days Non-small cell lung

cancer

(neoadjuvant)

Cisplatin 50 mg/m2 iv day 1; doxorubicin

50 mg/m2 iv day 1; and

cyclophosphamide 500 mg/m2 iv day 1.

21 days (for up

to 8 cycles)

Thymoma

Paclitaxel 175 mg/m2 iv day 1 and

carboplatin – adjust dose to AUC of

7.5 mg/mL/minute by Calvert formula, iv

day 1.

21 days (for 6

cycles)

Ovarian cancer

KONSELING PASIEN KANKER

27

Page 28: Konseling Kanker Kelompok III

KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER

Paclitaxel 135 mg/m2continuous iv over

24 hrs, day 1 and cisplatin 75 mg/m2 iv

day 1.

21 days (for 6

cycles)

Ovarian cancer

Paclitaxel 175 mg/m2 iv on day 1 and

trastuzumab 4 mg/kg iv loading dose on

day 1 then 2 mg/kg once each week.

21 days Breast cancer

(HER2

overexpressing)

Paclitaxel 90 mg/m2 iv on day 1 and

trastuzumab 4 mg/kg iv loading dose on

day 1 then 2 mg/kg once each week.

7 days Breast cancer

(HER2

overexpressing)

Procarbazine 60 mg/m2 oral days 8–21;

lomustine 110 mg/m2 oral day 1; and

vincristine 1.4 mg/m2 iv(a) days 8, 29.

42–56 days Gliomas (adjuvant)

See EP

Prednisone 60 mg/m2 oral days 1–14;

doxorubicin 25 mg/m2 iv day 1;

cyclophosphamide 650 mg/m2 iv day 1;

etoposide 120 mg/m2 iv day 1;

cytarabine 300 mg/m2 iv day 8;

bleomycin 5000 IU/m2 iv(b) day 8;

vincristine 1.4 mg/m2 iv(a) day 8;

methotrexate 120 mg/m2 iv day 8; and

folinic acid 25 mg/m2 oral every 6 hrs for

4 doses, from 24 hrs after methotrexate.

21 days Lymphomas

See VBP

Streptozocin 1 g/m2 iv days 1, 8, 29, 36;

mitomycin 10 mg/m2 iv day 1; and

fluorouracil 600 mg/m2 iv days 1, 8, 29,

36.

56 days Pancreatic cancer

Doxorubicin 25 mg/m2 iv days 1, 15; 28 days (for 3 Hodgkin's disease

KONSELING PASIEN KANKER

28

Page 29: Konseling Kanker Kelompok III

KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER

vinblastine 6 mg/m2 iv days 1, 15;

chlormethine 6 mg/m2 iv day 1;

vincristine 1.4 mg/m2 iv (max 2mg) days

8, 22; bleomycin 5000 IU/m2 iv(b) days 8,

22; etoposide 60 mg/m2 iv days 15, 16;

prednisone 40 mg/m2 oral on alternate

days for 10 weeks then tapered by 10 mg

on alternate days.

cycles)

Vincristine 400 micrograms iv days 1–4;

doxorubicin 9 mg/m2 iv days 1–4; and

dexamethasone 40 mg oral days 1–4, 9–

12, 17–20.

28 days (usually

for 4 cycles)

Multiple myeloma

Vincristine 1 mg iv day 1;

carmustine 30 mg/m2 iv day 1;

doxorubicin 30 mg/m2 iv day 1; and

prednisone 60 mg/m2 oral or parenteral

(may be rounded to 100 mg oral) days 1–

4.

21 or 28 days Multiple myeloma

Vinblastine 150 micrograms/kg iv days 1,

2; bleomycin 30 000 IU iv(b) days 2, 9, 16;

and cisplatin 20 mg/m2 iv days 1–5.

21 days Germ-cell (ovarian,

testicular) cancer

Vincristine 1 mg iv day 1;

melphalan 9 mg/m2 oral days 1–4;

cyclophosphamide 500 mg/m2 iv day 1;

and prednisone 60 mg/m2 oral or

parenteral, days 1–4.

28 days Multiple myeloma

Vinblastine 110 micrograms/kg iv days 1,

2; ifosfamide 1.2 g/m2 iv days 1–5 (with

mesna); and cisplatin 20 mg/m2 iv days 1–

21 days (for 4

cycles)

Germ-cell

(especially

testicular) cancer

KONSELING PASIEN KANKER

29

Page 30: Konseling Kanker Kelompok III

KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER

5.

Etoposide 75mg/m2 iv days 1–5;

ifosfamide 1.2 g/m2 iv days 1–5 (with

mesna); and cisplatin 20mg/m2 iv days 1–

5.

21 days (for 4

cycles)

Germ-cell

(especially

testicular) cancer

Tabel.4 Daftar obat-obat kanker yang beredar di Indonesia (ISO 41, PIO)

Antimetabolit

No Nama Obat Indikasi Sediaan

1 Cytarabin Leukimia Cytarabine DBL®,

Cytosar-U

2 Fluorouracil Kanker payudara, kanker

colorectal, kanker pancreas,

kanker esophagus, leher dan

kepala.

Curacil, Fluorouracil

DBL, 5 Fluorouracil

EBW, Fluradecyl

3 Hidroksiurea Pengobatan untuk melanoma,

leukemia myelositik kronik

refraktori, relaps dan refraktori

kanker ovarium metastatik,

obat radiosensitivitas pada

pengobatan squamus sel leher

dan kepala (termasuk kanker

bibir)

Hydrea

4 Metotrexat Leukimia, karsinoma

payudara, karsinoma leher dan

karsinoma kepala,karsinoma

paru, osteosarkoma, sarcoma

Cytosafe Methotrexat,

Methotrexate DBL,

Methotrexate Kalbe

KONSELING PASIEN KANKER

30

Page 31: Konseling Kanker Kelompok III

KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER

jaringan lunak, karsinoma

saluran gastrointestinal,

karsinoma esofagus,

karsinoma testes, karsinoma

limfoma

5 Mercaptopurin Leukimia akut pada anak Puri-Nethol

Antimikrotubula

No Nama Obat Indikasi Sediaan

1 Vinkristin Pengobatan untuk leukimia,

penyakit Limphoma Hodgkin

dan non-Hodgkin , tumor

Wilms (tumor ginjal ganas),

neoroblastoma,

rabdomyosarkoma (tumor otot

lurik).

Vincristine Sulphate

DBL, Vincristine

Kalbe, Vincristine

PCH, Cytosafe

Vinkcristine

2 Vinblastin Pengobatan limphoma

Hodgkin dan non-Hodgkin,

karbinoma testis, paru, kepala

dan leher, payudara,ginja

Vinblastine PCH,

Vinblastine Sulphate

DBL

3 Paclitaxel Kanker ovarium, kanker

payudara

Taxol

4 Docetaxel Kanker ovarium, kanker

payudara

Taxotere

KONSELING PASIEN KANKER

31

Page 32: Konseling Kanker Kelompok III

KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER

Penghambat Topoisomerase

No NamaObat Indikasi Sediaan

1 Topotecan Kanker ovarium Hycamtin

2 doxorubisin Pengobatan untuk leukimia,

limfoma, multipel myeloma,

osseous dan nonosseous

sarkoma, mesoteliomas, germ

sel tumor dari ovarium atau

testis, karsinoma kepala dan

leher, tyroid, paru-paru,

payudara, lambung, pancreas,

hati, ovarium, saluran kencing,

prostat, uterus, dan

neuroblastoma.

Adriamycin RD,

Carcinocin, Cytosafe

Doxorubicin HCl

3 Etoposid Pengobatan untuk tumor

testikular refraktori,

pengobatan kanker paru jenis

sel kecil ( SCLC)

Vepeside, Etoposide

DBL, Etoposid Ebewe

Agen Pengalkilasi

No Nama Obat Indikasi Sediaan

1 Busulfan Leukemia Myleran

2 Klorambusil Kanker payudara, kanker

ovarium, kanker testis

Leukeran

3 Cisplatin Pengobatan kanker saluran Cisplatin DBL,

KONSELING PASIEN KANKER

32

Page 33: Konseling Kanker Kelompok III

KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER

urin, testis dan ovarium Cytosafe Cisplatin,

Cisplatin Ebewe

4 Siklofosfamid Leukimia, limfoma, kanker

payudara, testis, ovariu, paru

Cyclophosphamide

Kalbe, Endoxan – Asta

Lyophilisate

5 Dakarbasin Pengobatan untuk melanoma

malignan, Penyakit Hodgkin,

karsinoma jaringan lunak,

fibrosarkomas,

rabdomiosarkoma, sel islet

karsinoma, karsinoma

medulari dari tiroid, dan

neuroblastoma.

Dacarbazine DBL,

DTIC

6 Ifosfamid Leukimia, limfoma, kanker

payudara, testis, ovariu, paru

Holoxan

7 Cisplatin Kanker testis, ovarium Platamine RTU,platinol

8 Carboplatin Kanker Ovarium Paraplatin

Agen Miscellaneous

No Nama Obat Indikasi Sediaan

1 Asparaginase Pengobatan leukimia

limfositik akut, limfoma

Elspar, Leunase

2 Bleomicin Pengobatan melanoma,

sarkoma, testikular karsinoma,

lymphoma Hodgkin dan

Blenamax, Bleocin

KONSELING PASIEN KANKER

33

Page 34: Konseling Kanker Kelompok III

KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER

limphona non-Hodgkin

Imonoterapi

No Nama Obat Indikasi Sediaan

1 Interferon-alfa Leukemia IFN-alfa 2, Intron-A

2 Interleukin-2 Kanker ginjal, melanoma IL-2, Proleukin

Agen Endokrin

No Nama Obat Indikasi Sediaan

1 Flutamid Kanker Prostat Eulexin

2 Tamoxifen Pengobatan paliatif atau terapi

tambahan pada kanker

payudara stadium lanjut;

mengurangi risiko (invasive)

kanker payudara pada wanita

dengan Ductal Carcinoma In

Situ (DCIS); terapi kanker

payudara yang sudah

metastasis pada wanita dan

pria

Nolvadex, Tamofen,

Tamoplex, Tamoxifen

Ebewe

Pedoman Nyeri Pada Pasien Kanker (WHO)

Menurut Kaiser Permananete Algorith for Pain Manajement in Patient with

Advance Malignant Disease

KONSELING PASIEN KANKER

34

Page 35: Konseling Kanker Kelompok III

KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER

Nyeri RinganDosis maks perhari:Paracetamol 4,0 gIbuprofen 3,2 gNaprofen 1,0 g

Obat: Analgesik Non opioidAINS

Prinsip terapi

1. Cek frekuensi/ lama sakit/ lama timbulnya/penyebab nyeri secara teratur

2. Jika terdapat nyeri tulang, pemakaian AINS harus secara teratur

3. Selalu gunakan satu obat sampai dosis maks tercapai, sebelum mengganti

dengan obat lain yanglebih berkhasiat, keculai nyeri benar-benar tidak dapat

dikontrol

4. Jika nyeri bersifat terus menerus atau sering kambuh, gunakan dosis

pencegahan sebelum nyeri muncul

Nyeri ringan/ sedang

Dosis maks perhariParacetamol 4,0 gAmitriptilin 10-50 mgImipramin 10-50 mgDoksepin 10-50 mgPrednisone titrasiDeksametasok titrasi

Obat:

ParacetamolAINS kombinasiDengan opioidTambahan: Antidepresan trisiklikAntikonvulsanSteroidRadiopharmaceuticals

KONSELING PASIEN KANKER

35

Respon

Baik Tidak ditoleransiJelek

Lanjutkan Sal. Cerna: minum bersama

makanan/susu

Dosis

Page 36: Konseling Kanker Kelompok III

KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER

Obat-obat Antimuntah untuk Mual muntah akibat kemoterapi

Mengingat rumitnya mekanisme yang terlibat dalam proses muntah, tidak

mengherankan bila obat-obat antiemetik hadir dalam berbagai kelas dan rentang

aktivitas. Tidak semua kelas obat antiemetik, efektif mengendalikan mual dan muntah

yang disebabkan kemoterapi. Kategori utama obat-obat yang digunakan untuk

mengendalikan mual muntah akibat kemoterapi mencakup:

a. Fenotiazin

Kelompok pertama obat-obat yang efektif sebagai obat antimuntah, fenotiazin,

misalnya proklorperazin, bekerja menghambat reseptor dopamin. Obat kelompok

ini efektif terhadap efek muntah ringan sampai sedang dari obat-obat kemoterapi.

Walaupun meningkatkan dosis memperbaiki aktivitas antiemetik, efek samping,

termasuk hipotensi dan kegelisahan, merupakan hambatan. Efek samping lain

yang sering timbul adalah gejala ekstrapiramidal dan sedasi.

b. Pengganti Benzamid

Satu di antaranya, metoklopramid sangat efektif pada dosis tinggi terhadap

obat penyebab muntah yang kuat (misalnya sisplatin). Obat ini dapat mencegah

muntah pada 30 – 40% pasien dan mengurangi muntah pada sebagian besar

pasien. Namun mengingat dosis efektifnya cukup tinggi, efek samping perlu

diperhatikan, misalnya sedasi, diare, gejala ekstrapiramidal. Efek samping ini

membatasi penggunaan dosis besar dan paling sering timbul pada pasien-pasien

muda.

c. Butirofenon

Contoh kelompok ini adalah haloperidol, droperidol, dan domperidon; bekerja

menghambat reseptor dopamin (antagonis D2). Butirofenon merupakan obat

antimuntah dengan efektivitas sedang; dosis tinggi haloperidol hampir sama

efektif dengan metoklopramid dosis tinggi dalam mencegah muntah yang

disebabkan sisplatin. Efek samping yang sering timbul adalah kram perut.

d. Benzodiazepin

KONSELING PASIEN KANKER

36

Page 37: Konseling Kanker Kelompok III

KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER

Potensi antimuntah lorazepam dan alprazolam rendah. Efeknya mungkin

disebabkan dari efek sedasi, ansiolitik, dan amnesiknya. Sifat-sifat ini yang

mendasari penggunaan kelompok ini dalam mengobati muntah tipe antisipatori.

e. Kortikosteroid

Deksametason dan metilprednisolon yang digunakan tunggal efektif untuk

kemoterapi penyebab muntah yang ringan sampai sedang. Mekanisme

efek antimuntahnya tidak diketahui pasti, tetapi diduga melibatkan

penghambatan prostaglandin. Obat-obat ini dapat menyebabkan insomnia dan

hiperglikemia pada pasien diabetes melitus.

f. Kanabinoid

Derivat mariyuana, termasuk dronabinol dan nabilon, efektif terhadap

kemoterapi penyebab muntah yang sedang. Namun, kelompok ini jarang

menjadi obat antimuntah pilihan pertama mengingat efek sampingnya

yang serius, termasuk disforia, halusinasi, sedasi, vertigo, dan disorientasi.

Meskipun memiliki sifat-sifat psikotropik, namun efek antimuntah kanabioid

tidak melibatkan otak. Kanabinoid sintetik tidak memiliki aktivitas psikotropik,

namun merupakan antimuntah.

g. Antagonis reseptor serotonin tipe 3 (5-HT3)

Antagonis spesifik reseptor 5-HT3, ondansetron dan granisetron menghambat

reseptor 5-HT3 di perifer secara selektif (serat aferen viseral) dan di otak (zona

pemicu kemoreseptor). Obat-obat ini dapat diberikan sebagai obat tunggal

sebelum kemoterapi (intravena atau per oral) dan efektif terhadap semua

tingkatan terapi penyebab muntah. Salah satu percobaan melaporkan kedua obat

ini mencegah muntah pada 50-60% pasien yang diobati dengan sisplatin.6

Ondansetron juga disetujui untuk mencegah mual dan/atau muntah pasca operasi.

Dalam sebuah penelitian uji klinik di Amerika Serikat, generasi terbaru golongan

ini, palonosetron 3,9, terbukti lebih efektif mengatasi dan mencegah mual

muntah akibat kemoterapi baik itu tipe akut maupun tipe lambat dibandingkan

KONSELING PASIEN KANKER

37

Page 38: Konseling Kanker Kelompok III

KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER

dengan ondansetron dan granisetron. Efek samping yang sering dijumpai dari

obat-obat ini adalah nyeri kepala. Satu hal yang patut menjadi pertimbangan,

obat golongan ini sangat mahal.

h. Obat-obat kombinasi

Obat-obat antimuntah sering dikombinasi dengan tujuan meningkatkan

efektivitas dan menurunkan toksisitas. Kortikosteroid, paling sering

deksametason, meningkatkan aktivitas antimuntah bila diberikan bersama

metoklopramid dosis tinggi, antagonis reseptor 5-HT3, fenotiazin, butirofenon,

golongan kanabinoid atau golongan benzodiazepin. Antihistamin seperti

difenhidramin sering diberikan dalam kobinasi dengan metoklopropamid dosis

tinggi untuk mengurangi efek ekstrapiramidal, atau kortikosteroid, untuk

mengatasi diare yang disebabkan oleh metoklopramid.

Secara garis besar, penatalaksanaan dalam mengatasi mual muntah akibat

kemoterapi didasarkan juga pada tipe mual muntah itu sendiri (tabel 1,2 dan 3).

Antiemetik diberikan sebagai profilaksis, kira-kira 30 sampai 60 menit sebelum

pemberian obat kemoterapi.

KONSELING PASIEN

Konseling Secara Umum Yang Diberikan Pada Pasien

1. Indikasi obat

2. Regimen dosis

3. Berapa lama obat diberikan

4. Jelaskan pentingnya mematuhi terapi

5. Jelaskan efek samping yang berpotensi muncul dan upaya pencegahan ayau

manajemennya bila terjadi

KONSELING PASIEN KANKER

38

Page 39: Konseling Kanker Kelompok III

KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER

6. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan pada penggunaan obat tersebut.

Contoh monitoring fungsi hati dan ginjal serta jantung

7. Tanyakan riwayat obat yang digunakan atau yang sedang digunakan untuk

mencegah interaksi obat yang tidak dikehendaki

Konseling Prakemoterapi

1. Pemeriksaan Laboratorium:

- Pemeriksaan darah lengkap (Hb, eritrosit, hematrokrit, leukosit, trombosit,

laju endap darah)

Jika Hb rendah

1. preparat Fe+as.folat, eso: feses berwarna hitam, mual (bau logam

berat), iritasi GI (pasien dianjurkan byk minum)=> infokan ke

pasien

Tranfusi darah

Berdasarkan sumbernya :

Alotrasfusi

autotransfusi

Leukosit rendah

I: infeksi

Terapi: AB

Nb: seluruh kemoterapi memiliki ES terhadap darah pasien

Pastikan pasien mengerti tujuan pengecekan labor

- Pemeriksaan fungsi ginjal

- Pemeriksaan fungsi hati

2. Pastikan pasien tetap tenang terhadap ES yang muncul karna ES dapat

ditangani

3. Jelaskan kegunaan terapinya

4. Persiapan mental pasien

5. Penjelasan efek samping yang berpotensi muncul

KONSELING PASIEN KANKER

39

Page 40: Konseling Kanker Kelompok III

KELOMPOK III KONSELING PASIEN KANKER

6. Persiapan Mental

Hal yang perlu dijelaskan:

Harapan hidup (data disampaikan)

Jika perlu data-data pendukung yang meningkatkan keyakinan pasien

Jelaskan juga bahwa ada waktunya pasien akan berhenti minum obat

Dibantu tim rohani RS

PTO kemoterapi

1. Apakah terapi optimal?

2. Apakah muncul ES: segera atau tertunda?

3. Jika pasien mual muntah: lanjutkan dg tatalaksana anti emetik akibat

kemoterapi

4. Jelaskan persentase keberhasilan pada pasien (suatu bentuk motivasi dan

memberikan keyakinan serta meningkatkan kepatuhan pasien )

5. Lihat dan analisa kembali hasil laboratorium => komunikasikan ke dokter

Informasi Saat Pasien Pulang

1. Jelaskan siklus penggunaan obat kanker dan yakinkan pasien untuk datang

kembali pada pengobatan fase selanjutnya (3mgg kemudian)

2. Biodata pasien penting diketahui terutama contact person yang bisadihubungi

dan hubungi pasien secara rutin dan beberapa waktu sebelum jadwal terapi

selanjutnya.

KONSELING PASIEN KANKER

40