BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Data Objek...
Transcript of BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Data Objek...
29
BAB III
IDENTIFIKASI DATA
A. Data Objek Perancangan
Bahasan mengenai kopi tidak bisa lepas dari kafein, karena kopi memiliki
kandungan kafein terbanyak dibandingkan dengan minuman berkafein lainnya.
Secangkir kopi mengandung 115 milligram kafein, secangkir espresso (dan kopi
tubruk/saring) mengandung sekitar 80 mg kafein, sedangkan kopi instan mengandung
sekitar 65 mg kafein. Kopi decaf ternyata tidak bebas kandungan kafein, masih
mengandung sekitar 3 mg kafein. Satu kaleng Coca-Cola mengandung sekitar 23mg
kandungan kafein, Pepsi Cola 25mg, Mountain Dew 37mg, dan TAB 31mg. Teh
mengandung sekitar 40 mg kafein, sedangkan satu ons coklat mengandung 20 mg.
Oleh karena itu, dalam pembahasan mengenai bahaya dan manfaat kopi ini, efek
kafein bagi tubuh menusia menjadi sangat penting.
Kafein ialah senyawa alkaloid xantina berbentuk kristal dan berasa pahit yang
bekerja sebagai obat perangsang psikoaktif dan diuretik ringan (Suriani, 1997).
Manfaat kafein bila dikonsumsi dalam dosis yang telah ditentukan dapat memberikan
efek yang positif. Namun mengkonsumsi kafein sebanyak 100 mg tiap hari dapat
menyebabkan individu tersebut tergantung pada kafein (Fitri, 2008).
1. Bahaya Kopi bagi Tubuh Manusia
a. Kopi dapat Menyebabkan Ketergantungan
Penikmat kopi umumnya minum kopi 3-4 cangkir setiap hari. Hal
ini dapat menyebabkan seseorang mengalami ketergantungan terhadap
30
minuman kopi. Ketergantungan tersebut disebabkan oleh kandungan
kafein dalam kopi.
Kafein dapat menyebabkan ketergantungan karena kafein memacu
cepatnya pelepasan adrenalin perangsang, sehingga membuat orang yang
mengkonsumsinya lebih terjaga dan itulah penyebab mereka sangat
menginginkan kopi di pagi hari. Namun ketika efek dari kopi tersebut
memudar, peminum kopi akan menjadi dua kali lebih lelah dari
sebelumnya. Hal ini dapat menurunkan semangat dan suasana hati
peminum, sehingga mereka kembali meminum kopi dan membentuk
sebuah siklus.
b. Kopi dapat Mempengaruhi Menopause
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kafein memiliki
pengaruh negatif pada tubuh dan akan membuat fase perimenopause
semakin sulit untuk dihadapi. Menghindari atau mengurangi konsumsi
kafein disarankan sebagai pengobatan untuk semua gejala menopause.
Saat mengkonsumsi kafein, produksi hormon stres adrenalin,
kortisol, dan norepinephrine semakin banyak. Saat hormon stres
dilepaskan tubuh akan bersiap untuk melarikan diri atau melawan bahaya
yang mungkin ditemui. Hal ini dikenal sebagai serangan panik dan
memberikan pelonjakan energi sesaat. Penambahan palsu hormon stres
inilah yang memiliki efek negatifbagi kesehatan. Saat ada terlalu banyak
kortisol dalam tubuh akan ada efek negatif pada jumlah estrogen dan
31
progesteron yang ada, menyebabkan ketidakseimbangan hormon semakin
parah hingga menyebabkan gejala menopause semakin parah juga.
c. Kopi dapat Menyebabkan Gangguan Pencernaan
Kopi cenderung mempercepat proses pengosongan lambung, yang
dapat menyebabkan kadar asam perut yang tinggi disalurkan ke usus kecil
terlalu cepat. Hal ini dapat melukai jaringan usus.
Kopi diketahui merangsang lambung untuk memproduksi asam
lambung sehingga menciptakan lingkungan yang lebih asam dan dapat
mengiritasi lambung. Ada 2 unsur dalam kopi yang bisa mempengaruhi
kesehatan perut dan lapisan lambung yaitu kafein dan asam chlorogenic.
Meski begitu, kopi bebas kafein diketahui mengandung lebih banyak
asam daripada kopi berkafein.
Studi yang diterbitkan dalam Gastroenterology menemukan
bahwa berbagai faktor seperti keasaman, kafein atau kandungan mineral
lain dalam kopi bisa memicu tingginya asam lambung. Sehingga tidak
ada komponen tunggal yang harus bertanggung jawab.
Berikut ini ada 2 jenis gangguan pencernaan yang lebih rentan
dialami atau terkait dengan sering minum kopi, seperti dikutip dari
Livestrong, (dalam Kompas.com, 06/10/2011) yaitu:
1) Gastritis
Gangguan pencernaan yang rentan dimiliki oleh orang
yang sering minum kopi adalah gastritis (peradangan pada lapisan
32
lambung) dengan gejala nyeri ulu hati, mual, nyeri perut serta
mudah berdarah.
Kondisi ini disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori
yang bisa melemahkan lapisan lambung sehingga asam lambung
bisa lebih mudah mengiritasi. Orang yang sering minum kopi akan
menjadi lebih rentan terinfeksi bakteri H.pylori yang dengan
sendirinya menyebabkan kerusakan jangka panjang pada lapisan
lambung.
2) Tukak lambung (luka yang muncul di lapisan lambung)
Kopi memang tidak secara langsung menyebabkan luka,
tapi kopi yang diminum bisa memperburuk luka yang ada atau
memperlambat proses penyembuhannya karena lingkungan yang
lebih asam, sehingga nantinya akan merusak membran mukosa
usus secara menyeluruh.
d. Kopi Berbahaya bagi Kehamilan
Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara dosis kafein
tinggi dan meningkatnya angka keguguran, kelahiran prematur atau
kelahiran dengan berat badan rendah. Dengan dosis tinggi, kafein dapat
meningkatkan tekanan darah ibu hamil, yang kemudian akan
mengakibatkan potensi terjangkitnya preeklampsia, sehingga berpotensi
melahirkan bayi dengan berat badan di bawah normal atau prematur. Pada
kemungkinan terburuk, kafein dapat menyerang plasenta dan masuk
33
dalam sirkulasi darah janin, serta mempengaruhi pernapasan dan detak
jantung bayi sehingga dapat menyebabkan keguguran.
Selain itu, dalam sebuah studi, ditemukan bahwa ibu hamil yang
minum dua cangkir kopi setiap hari akan meningkatkan risiko bayi
mereka menderita leukimia.
Para peneliti dari Bristol University mengungkapkan, kafein bisa
mengubah DNA dalam janin sehingga tumor mudah tumbuh. Leukimia
sendiri merupakan jenis kanker yang paling sering diderita anak-anak.
Studi yang melihat lebih dari 20 studi ini menemukan, bayi yang terlahir
dari ibu yang hobi ngopi memiliki risiko menderita leukimia hingga 20
persen. Risiko tersebut melonjak hingga 60 persen jika ibu minum dua
cangkir kopi setiap hari.
Studi lain menyebutkan, konsumsi kafein selama kehamilan akan
memperparah morning sickness yang dirasakan karena kopi diketahui
akan meningkatkan detak jantung dan merangsang sekresi asam lambung.
Selama kehamilan, tubuh ibu juga akan bekerja lebih keras untuk
memproses racun yang masuk, termasuk dari minuman berkafein. Itu
sebabnya kafein bisa memengaruhi janin.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) telah memberi rekomendasi
konsumsi kafein sehari pada ibu hamil sebaiknya tak lebih dari 300 mg.
Jumlah tersebut setara dengan 1,5 cangkir kopi yang dibuat sendiri di
rumah.
e. Kopi dapat Meningkatkan Kadar Kolestrol
34
Menurut studi yang disampaikan oleh American Heart
Association, kopi decaf dapat menyebabkan peningkatan kolesterol LDL
yang berbahaya dengan menambah sebuah jenis lemak darah tertentu
yang terkait dengan sindrom metabolik. Penelitian menunjukkan, setelah
tiga bulan meminum kopi, kelompok yang meminum kopi decaf
mengalami peningkatan asam lemak, yang merupakan bahan bakar dalam
darah yang dapat memacu produksi lipoprotein LDL dengan kepadatan
rendah.
Selain itu, ApoB (apolipoprotein B), protein yang berasosiasi
dengan LDL atau kolesterol buruk, naik 8% dalam kelompok kopi decaf
namun tidak menunjukkan perubahan berarti dalam kelompok lainnya.
ApoB adalah satu-satunya protein yang melekat pada LDL, dan berbagai
studi menunjukkan bahwa ApoB kemungkinan merupakan pertanda yang
lebih baik dari resiko penyakit kardiovaskular daripada level LDL.
Sementara NEFA, lemak dalam darah, naik hingga 18% di kelompok
kopi decaf, dan tidak mengalami perubahan di kelompok lain. NEFA
adalah bahan bakar yang dapat memacu peningkatan ApoB dan LDL.
f. Kopi dapat Mengubah Warna Gigi
Kandungan tanin dalam kopi dapat mengubah warna lapisan
terluar gigi atau enamel. Meskipun enamel gigi merupakan zat paling
keras dalam tubuh manusia, zat tersebut tidak datar maupun halus.
Enamel gigi mengandung lubang mikroskopis dan gunungan yang dapat
menyimpan partikel makanan maupun minuman. Pigmen dari kopi yang
35
berwarna gelap dapat melekat di celah dan gunungan tersebut, dan bila
tidak ditangani dengan benar akan membentuk noda kuning permanen
pada gigi. Akibatnya, permukaan gigi akan tampak berwarna kehitaman
atau kecoklatan. Noda pada gigi akan lebih mudah terbentuk pada
permukaan gigi yang kasar, baik akibat plak gigi maupun permukaan
anatomi gigi yang tidak rata.
Meskipun tampaknya warna kopi yang lebih muda akan memberi
noda lebih sedikit pada gigi, pigmen dan asam yang terkandung dalam
kopi yang diberi krim tetap sama dengan kopi hitam. Oleh karena itu,
memberi jenis pemutih apapun dalam kopi tidak akan mencegah gigi
berubah warna, kecuali bila kopi yang digunakan sangat sedikit untuk
membuat ruang bagi krim.
Selain itu, umumnya kopi akan dikonsumsi dengan menggunakan
gula yang berlebihan, sehingga menyebabkan gula akan mudah
menempel di gigi dan mengakibatkan penyakit gigi dan gusi. Kepala
Eksekutif Yayasan Kesehatan Gigi Inggris (British Dental Health), Dr
Nigel Carter, mengatakan bahwa setiap kali gula memasuki mulut, ia
akan bereaksi dengan bakteri mulut menjadi plak yang kemudian
membentuk asam dan akan melemahkan email gigi.
Untuk mencegah perubahan warna gigi, selain berhenti meminum
kopi, kopi sebaiknya diminum hanya pada waktu tertentu saja, tidak
diminum secara konstan sehari penuh. Setelah selesai meminum kopi,
36
sebaiknya berkumur dengan air atau menyikat gigi untuk menghilangkan
pigmen yang berpotensi menguningkan gigi.
g. Kopi dapat Menimbulkan Gangguan Mata
Orang meminum kopi untuk menghilangkan rasa kantuk. Namun
bila mengkonsumsi kopi terlalu banyak, kandungan kafein dalam kopi
dapat memicu kerusakan mata. Penelitian terbaru dari Harvard University
mengungkapkan bahwa kopi berlebih dapat meningkatkan risiko
kerusakan mata yang mengakibatkan kebutaan.
Kafein dikenal sebagai bahan yang berhubungan dengan gangguan
mata yang disebut exfolation glaucoma. Jae Hee Kang, asisten profesor
kedokteran di Channing Division of Network Medicine di Brigham and
Women's Hospital, Boston, mengatakan bahwa meminum tiga cangkir
kopi atau lebih dalam sehari ditemukan terkait dengan peningkatan
gangguan pada glaucoma, khususnya bagi mereka yang memiliki riwayat
keluarga glaucoma.
Gangguan mata ini ditandai dengan penekanan pada bola mata.
Jika tidak segera ditangani, tekanan dapat meningkat cukup tinggi, hingga
cukup untuk menyebabkan kerusakan syaraf optik lainnya di sekitar mata
sehingga menyebabkan kebutaan permanen. Semakin banyak kopi
berkafein yang dikonsumsi, semakin meningkat pula resiko kerusakan
mata ini. Namun dalam sebuah penelitian, efek serupa tidak ditemukan
pada orang yang mengkonsumsi jenis minuman berkafein selain kopi,
sehingga diyakini bahwa gangguan mata tersebut berasal dari konsumsi
37
kopi berlebihan. Untuk mencegah hal ini, sebaiknya konsumsi kopi
dibatasi menjadi kurang dari 3 cangkir sehari.
2. Manfaat Kopi bagi Tubuh Manusia
a. Kopi dapat Meningkatkan Memori Jangka Pendek
Kafein yang terdapat dalam kopi merupakan stimulan dari sistem
saraf pusat sehingga dapat meningkatkan kinerja otak. Banyak area dan
struktur di otak yang berperan dalam belajar dan mengingat.
Penyimpanan informasi merupakan informasi yang disebut memori.
Sebuah penelitian yang dilakukan pada seorang ahli saraf di
Stanford University, Russel Poldrack menunjukkan bahwa saat ia tidak
mendapatkan asupan kafein, beberapa sistem otaknya terkoneksi lebih
kuat dan menata ulang konektivitasnya dibandingkan saat ia minum kopi.
Hal ini menunjukkan bahwa kopi secara sistematis mengubah pengaturan
otaknya. (National Geographic Indonesia, 17/12/2013)
Penelitian lain yang dipimpin oleh Daniel Borota dari John
Hopkins University di Baltimore dan diterbitkan dalam jurnal Nature
Neuroscience, menunjukkan bahwa mengkonsumsi 200 mg kafein per
hari dapat meningkatkan memori jangka panjang. Mereka juga
mengatakan bahwa ada banyak kemungkinan bagaimana kafein dapat
meningkatkan memori jangka panjang. Contohnya, kafein dapat
menghalangi molekul yang disebut adrenosin dari menghentikan hormon
norepinefrin, hormon yang telah terbukti memiliki efek positif pada
memori.
38
b. Kopi dapat Mencegah Penyakit Alzheimer dan Parkinson
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kopi bermanfaat untuk
mecegah penyakit demensia Alzheimer. Samuel Oetoro, MS. SpGK.,
spesialis gizi klinis dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
mengatakan bahwa hal ini disebabkan karena adanya stimulan, kafein,
dan antioksidan yang merangsang kerja dari sel-sel otak. Menurutnya,
salah satu faktor penyebab Alzheimer adalah adanya pelepasan radikal
bebas di otak yang berlebihan. Dalam hal ini, kafein mampu
menangkalnya. Selain itu, dr. Raul Sibarani, SpS, dari MRCC Siloam
juga mengungkapkan bahwa kafein bukan hanya mencegah Alzheimer,
namun juga Parkinson.(Kompas.com, 30/05/2011)
Hasil studi menemukan bahwa dengan mengonsumsi satu atau dua
gelas kopi sehari dapat menghambat dan memutuskan kontak sinyal otak
yang berhubungan dengan penyakit, sehingga dapat mencapai efek
mengurangi gejala Parkinson. Kafein tidak hanya dapat meringankan
gejala kantuk penderita di siang hari, tetapi juga dapat mengurangi
diskinesia, yaitu gangguan pengendalian gerakan sukarela, kekakuan, dan
gemetar. Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal “Movement
Disorders” menemukan bahwa orang yang sangat bergantung pada kafein
memiliki kemungkinan menderita penyakit Parkinson lebih rendah
daripada mereka yang jarang atau sedikit menyerap kandungan kafein.
(Kanalsatu.com, 04/08/2015)
c. Kopi dapat Mencegah Kerusakan Fungsi Hati
39
Peneliti dari University of Southampton menemukan bahwa
mereka yang meminum dua cangkir kopi setiap hari atau meninggal
karena penyakit tersebut. Konsumsi teratur kopi menurunkan risiko
sirosis hati hingga 44%. Menurut peneliti, presentase tersebut cukup besar
dibandingkan dengan obat-obatan yang digunakan untuk menurunkan
penyakit, seperti obat statin yang hanya menurunkan resiko penyakit
jantung sebanyak 25%. (Kompas.com, 03/02/2016)
Dibandingkan dengan seseorang yang tidak minum kopi, peneliti
memperkirakan 1 cangkir kopi per hari berhubungan dengan 22% risiko
lebih rendah terkena sirosis hati. Bila 2 cangkir, risiko turun hingga 43%.
Jumlah ini terus turun menjadi 57% bila minum 3 cangkir dan 65% bila
minum 4 cangkir kopi per hari. (detikFood, 02/03/2016)
Dalam laporan studi yang diterbitkan di jurnal sains Alimentary
Pharmaceulogy and Therapeutics, dalam konteks penyakit liver, kopi
tampaknya memiliki sejumlah efek perlindungan. Dalam laporan tersebut
disebutkan bahwa konsumsi kopi menurunkan frekuensi ketidaknormalan
fungsi hati, fibrosis, sirosis dan HCC. Selain itu dalam sebuah percobaan
acak terkontrol pasien dengan hepatitis C yang minum lebih banyak kopi
memiliki kadar serum enzim hati yang lebih rendah. (Kompas.com,
03/02/2016)
d. Kopi dapat Mencegah Penyakit Jantung
Menurut studi yang dilakukan kelompok ilmuwan dari John
Hopkins University, mengonsumsi kopi ternyata dapat menurunkan risiko
40
penyumbatan arteri yang dapat menyebabkan serangan jantung. Penelitian
yang mereka lakukan di Korea membuktikan bahwa peminum kopi
memiliki risiko lebih rendah mengalami pengendapan kalsium di arteri
koroner mereka dibandingkan dengan orang sehat bukan peminum kopi.
Pengendapan kalsium di arteri merupakan salah satu indikator penyakit
jantung. (Tempo.co, 03/03/2015)
Sebuah riset yang dilakukan Beth Israel Deaconess Medical
Center di Boston, Amerika Serikat, menemukan adanya hubungan
signifikan antara kebiasaan minum kopi dan gagal jantung. Manfaat
protektif mulai meningkat dengan konsumsi kopi hingga dua cangkir per
hari. Khasiat itu perlahan turun bersamaan dengan makin banyak kopi
yang diminum. Ketika minum lima cangkir kopi sehari tak ada manfaat
bagi jantung, dan lebih dari itu justru berpotensi bahaya. (Tempo.co,
29/06/2012)
e. Kopi dapat Mengurangi Resiko Asma
Menurut beberapa penelitian, kopi cukup efektif untuk meredakan
gejala asma. Caranya adalah meletakkan sedikit kopi pada mulut saat
penderita mengalami serangan asma. Selama serangan asma, lapisan
udara penderita menjadi bengkak atau meradang karena penyempitan otot
di sekitar saluran udara. Kopi dinilai efektif sebagai pertolongan pertama
karena setiap sel dalam tubuh memiliki reseptor rasa. Rasa pahit kopi
memiliki tindakan farmakodinamik pada jaringan berbeda dalam tubuh.
41
Oleh karena itu, kopi hitam pahit dapat melebarkan otot bronkus selama
serangan asma.
Pendapat ini didukung oleh para peneliti dari University of
Maryland yang mengungkapkan bahwa reseptor rasa pahit terletak di
paru-paru. Namun, penelitian tersebut menemukan bahwa tak seperti di
lidah, reseptor yang berada di paru-paru tidak mengirim sinyal ke otak,
melainkan hanya menanggapi zat yang memiliki rasa pahit. Karena itulah
kopi dapat membantu meredakan gejala asma. (Suara.com, 28/01/2016)
f. Kopi dapat Memberi Perlindungan Melawan Kanker Usus Besar
Sebuah studi dalam Journal of Clinical Oncology menunjukkan
bahwa konsumsi empat cangkir kopi sehari tidak hanya dapat mencegah
munculnya kembali kanker usus besar tetapi juga meningkatkan peluang
kelangsungan hidup pasien. Salah satu hipotesis yang ada mengatakan
bahwa konsumsi kafein meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin
sehingga dapat membantu mengurangi peradangan, faktor resiko untuk
diabetes dan kanker. (Republika.co.id, 01/09/2015)
g. Kopi dapat Mengurangi Resiko Stroke
Para peneliti menyebutkan bahwa mereka yang secara teratur
menikmati kopi jauh lebih kecil kemungkinannya untuk menderita stroke,
terutama jika minum 3 hingga 4 cangkir atau lebih kopi dalam sehari.
Hasil penelitian yang telah dipublikasikan dalam American Journal of
Epidemiology menyebutkan bahwa, kandungan antioksidan pada kopi
bisa membantu melancarkan aliran darah dari tubuh ke otak. Termasuk
42
mencegah pembekuan darah di otak dan mencegah peningkatan kadar
kolesterol jahat dalam darah.
Penelitian juga menemukan bahwa mereka yang minum 2 cangkir
kopi setiap hari memiliki resiko 14% lebih kecil terkena pembekuan
darah pada otak yang memicu terjadinya stroke dibanding mereka yang
tidak. Sedangkan pencinta kopi yang selalu minum 6 cangkir atau lebih
setiap hari, hanya memiliki penurunan resiko stroke sekitar 7%.
(detikFood, 20/09/2011)
Sebuah studi atas lebih dari 83 ribu wanita berusia lebih dari 24
tahun menunjukkan mereka yang minum dua sampai tiga cangkir kopi
sehari memiliki risiko terkena stroke 19 persen lebih rendah
dibandingkan mereka yang tidak minum kopi. Studi terhadap sejumlah
pria di Finlandia menunjukkan hasil yang sama. (Republika.co.id,
28/06/2010)
B. PT. Galang Media Utama
1. Sejarah dan Profil Perusahaan
PT. Galang Media Utama didirikan pada tanggal 5 Mei 2002 di
Yogyakarta. Saat pertama berdiri perusahaan tersebut bernama PT. Galangpress
Media Utama, namun karena hasil kebijakan dari Menteri Hukun dan HAM RI
nomor AHU-22050.AH.01.01 tahun 2010, PT. Galangpress Media Utama
43
berubah nama menjadi PT. Galang Media Utama karena penyebutan “press”
hanya diperuntukkan bagi institusi pers.
Awalnya, perusahaan ini lebih banyak melayani jasa percetakan
daripada penerbitan. Namun ketika muncul kritisi dari penulis, Julius Felicianus
sebagai pemilik perusahaan memutuskan untuk mulai menggeluti dunia
penerbitan. Pada tahun itu pula, ia mengembangkan PT. Galang Media Utama
menjadi tiga imprint penerbit. Dengan keberadaan ketiga imprint tersebut, PT.
Galang Media Utama berhasil menelurkan kelompok penerbit. Kemudian pada
periode 2005-2012, imprint-nya bertambah menjadi sebelas. Selanjutnya pada
peridode 2012-sekarang, ada tiga belas imprint. Lini-lini penerbitan atau imprint
tersebut bernaung dalam satu payung, yaitu kelompok penerbit Galang Media
Utama. Karya-karya yang diterbitkan seringkali dianggap berani oleh pembaca
karena berani mengupas isu sejarah, sosial dan politik yang kontroversial.
Sebagai contoh, polemik bisnis prostitusi yang dipublikasikan dalam buku
Jakarta Undercover; pro dan kontra tragedi ’65 dalam buku Sukarno Menggugat,
Membongkar Supersemar, Mereka Menodong Bung Karno; isu dalang
kerusuhan Mei ’98 yang tertuang dalam buku Perang Panglima dan Mereka
Mengkhianati Saya; seputar skandal istana era SBY yang dibeberkan dalam buku
Membongkar Gurita Cikeas; dan masih banyak lagi.
Mulanya kelompok penerbit Galang Media Utama berkantor di Jalan
Bakung, Baciro, Yogyakarta. Tak lama kemudian, kantor pertama tersebut
pindah ke Jalan Anggrek, Baciro, Yogyakarta. Setelah itu, pada tahun 2009,
kelompok penerbit Galang Media Utama memiliki gedung di Jalan Mawar
44
Tengah No. 72, Baciro, Yogyakarta. Sejak momen tersebut, bisnis kelompok
penerbit Galang Media Utama kian dinamis mengikuti tantangan zaman. Era
teknologi informasi yang kini menjadi denyut nadi pergerakan tren kebutuhan
pasar juga dirambah kelompok penerbit Galang Media Utama dengan
menerbitkan buku dengan format digital (e-book). Dari pengalaman yang
dienyam, kekuatan usaha penerbitan PT Galang Media Utama berpijak pada
integritas, kreativitas, dan inovasi. Ketiga pilar tersebut hingga sekarang terus
dipegang dan dibina sehingga perusahaan ini tumbuh sebagai penerbit yang
kokoh berdiri di tengah perputaran zaman, yang dalam kedipan mata selalu
berputar.
Gambar 2: Logo Galangpress
Sumber: www.galangpress.com 2016
Nama Perusahaan : PT. GALANG MEDIA UTAMA
Trademark : Galangpress
45
Alamat : Jln. Mawar Tengah No. 72 Baciro Gondokusuman,
Daerah Istimewa Yogyakarta 55225 INDONESIA
Telepon : 0274 – 554985, 554986, 545609
Faksimili : 0274 – 556086
Website : www.galangpress.com
Email : [email protected]
Waktu berdiri : 5 Mei 2002
Pemilik :
a. Yulius Felecianus
b. Hendricus Subandono Wisnu Jatmiko
c. Matheus Dwi Rubiyanto
d. Jeremias Lemek
e. Anastasia Helena Gilang Prista Dewi
Manajemen :
Direktur : Yulius Felicianus
Wakil Direktur : Teguh Prastowo
Manager HRD & Keuangan : Hendricus Subandono
Manager Produksi : Matheus Dwi R.
Manager Pemasaran : Richardo Nathan (Jabodetabek & Bandung)
Prawajar Rahmadi (DIY & Jateng)
Jam Kantor : Senin-Jumat 08.00-17.00 WIB
2. Visi dan Misi
46
Visi : Menjadikan Galangpress Group penerbit papan atas dan terpercaya di
Indonesia.
Misi : Mengusung Galangpress Group menjadi kelompok penerbit yang selalu
menghasilkan buku baru, bermutu, dan laku.
PT. Galang Media Utama memiliki beberapa penerbit intern yang
mengusung tema buku masing-masing. Penerbit intern PT. Galang Media Utama
yang mengusung tema kesehatan yaitu:
a. Great! Publisher
Gambar 3: Logo Great Publisher
Sumber: www.galangpress.com 2016
Great! Publisher hadir membawa tema-tema segar seputar
kewanitaan, kesehatan, parenting, remaja, anak-anak, keterampilan,
masakan, hobi, serta musik. Buku Kumpulan Resep Komplit Masakan
Padang yang terbit Juni 2009 menjadi starting point penting Great! untuk
melaju menjadi penerbit yang unggul.
b. Kana Media
47
Gambar 4: Logo Kana Media
Sumber: www.galangpress.com 2016
Kana Media merupakan sebuah lini di bawah payung Galangpress
Group, yang didirikan sejalan dengan semakin berkembangnya
Galangpress Group. Didirikan pada Oktober 2012 dengan mengusung
slogan “Baca, Pahami, dan Bagikan”, Kana Media senantiasa berusaha
menyuguhkan buku-buku yang ringan namun berbobot. Tema-tema yang
diusung Kana Media adalah agama, hobi, kewanitaan, kesehatan,
penunjang pelajaran, fiksi, anak, dan bahasa.
3. Struktur Perusahaan
48
Gambar 5: Struktur Perusahaan PT. Galang Media Utama
Sumber: Dokumen PT. Galang Media Utama 2016
Berikut adalah bagian yang menangani penerbitan beserta tugas-tugasnya,
yaitu:
a. Manajer Bagian Produksi : bertanggung jawab sebagai pimpinan dari
bagian produksi.
b. Kepala Bagian Redaksi : bertanggung jawab atas isi dan kualitas
dari buku yang diterbitkan.
c. Wakil Redaksi : bertanggung jawab atas mekanisme kerja
redaksi sehari-hari
d. Sekretaris Redaksi : bertugas dalam penerimaan surat-surat,
menerima dikte, menerima tamu,
49
menerima telepon, menyimpan arsip atau
surat, dan menyusun serta membuat
jadwal kegiatan pimpinan
e. Staf Redaksi : bertugas memeriksa, mengedit, dan
menyempurnakan naskah
f. Kepala Bagian Desain Grafis : bertanggung jawab atas desain produk
yang dibuat
g. Staf Desain Grafis : bertugas membuat, mengedit, dan
menyempurnakan desain produk
4. Produk
Produk yang telah diterbitkan oleh PT. Galang Media Utama memiliki
tema beragam, yaitu sosial politik, kemanusiaan, inspirasi, sejarah, hukum, non-
fiksi, manajemen, bisnis, kewanitaan, kesehatan, parenting, remaja, anak-anak,
keterampilan, masakan, hobi, musik, undang-undang, novel, biografi populer,
peluang usaha, komputer dan IT, penunjang pelajaran, agama, hobi, fiksi, anak,
dan bahasa. Berikut beberapa contoh produk buku yang diterbitkan oleh PT.
Galang Media Utama:
50
Gambar 6: Buku Sosial Politik
Sumber: PT. Galang Media
Utama
Gambar 7: Buku Inspirasi
Sumber: PT. Galang Media
Utama
Gambar 8: Buku Sejarah
Sumber: PT. Galang Media
Utama
Gambar 9: Buku Nonfiksi
Sumber: PT. Galang Media
Utama
Gambar 10: Buku Manajemen
Sumber: PT. Galang Media
Utama
Gambar 11: Buku Bisnis
Sumber: PT. Galang Media
Utama
Gambar 12: Buku Kesehatan
Sumber: PT. Galang Media
Utama
Gambar 13: Buku Anak-anak
Sumber: PT. Galang Media
Utama
Gambar 14: Buku Agama
Sumber: PT. Galang Media
Utama
51
C. Hasil Identifikasi Data
Untuk menganalisa perilaku target audience, telah disebar kuisioner di daerah
Yogyakarta untuk buku ilustrasi “Tentang Kopi” pada 63 responden yang mewakili
target audience di Yogyakarta pada tanggal 22 Maret 2016. Dari kuisioner tersebut,
hasil yang didapatkan yaitu:
1. 74,6% responden mengaku senang minum kopi, sementara 25,4% sisanya tidak.
2. Dari 74,6% responden yang senang minum kopi tersebut (48 responden), 8,3%
mengaku meminum kopi sehari beberapa kali, 41,7% sehari sekali, 41,7%
seminggu sekali, dan 8,3% sebulan sekali.
3. 6,3% responden menganggap kopi berbahaya bagi tubuh, 17,5% bermanfaat,
71,4% tergantung, dan 4,8% tidak tahu.
4. 81% responden tahu bahwa kopi dapat menyebabkan ketergantungan, sementara
19% sisanya tidak.
5. 68,3% responden tahu bahwa kopi dapat menyebabkan hipertensi, sementara
31,7% sisanya tidak.
6. 31,7% responden tahu bahwa kopi dapat beresiko terhadap penumpukan
kolestrol, sementara 68,3% sisanya tidak.
7. 57,1% responden tahu bahwa kopi dapat meningkatkan kewaspadaan dan ingatan
jangka pendek, sementara 42,9% sisanya tidak.
8. 30,2% responden tahu bahwa kopi dapat memberikan perlindungan dari kanker
usus besar dan kanker kulit, sementara 69,8% sisanya tidak.
52
9. 44,4% responden tahu bahwa kopi dapat memberikan perlindungan dari penyakit
kemunduran otak seperti Alzheimer dan Parkinson, sementara 55,6% sisanya
tidak.
10. 98,4% responden merasa bahwa informasi mengenai bahaya dan manfaat kopi
bagi tubuh manusia perlu diedarkan pada masyarakat, sementara 1,6% sisanya
tidak.
11. 98,4% responden berminat mengetahui lebih jauh tentang bahaya dan manfaat
kopi jika dibuat buku mengenainya, sementara 1,6% sisanya tidak.
Dari kuisioner di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Sebagian besar orang menyukai kopi, dan kebanyakan dari mereka meminum
kopi sehari sekali atau seminggu sekali.
2. Sebagian orang menganggap kopi hanya berbahaya atau bermanfaat saja bagi
tubuh, dan bahkan beberapa orang tidak tahu apa-apa mengenai efeknya.
3. Banyak orang hanya tahu sedikit saja tentang apa saja bahaya dan manfaat kopi
bagi tubuh.
4. Sebagian besar orang merasa informasi mengenai bahaya dan manfaat kopi bagi
tubuh perlu diedarkan dan berminat mengetahui lebih jauh jika buku yang
membahas tentang informasi tersebut dibuat.
53
D. Komparasi
Buku yang digunakan sebagai komparasi primer dalam perancangan ini
adalah buku “Kopi: Dari Sejarah, Efek bagi Kesehatan Tubuh, & Gaya Hidup”,
karena membahas objek yang sama yaitu kopi. Sementara komparasi sekunder dalam
perancangan ini adalah “Kisah dan Khasiat Teh”, karena juga menguraikan tentang
bahaya dan manfaat dari objek yang dibahas.
1. Kopi: Dari Sejarah, Efek bagi Kesehatan Tubuh, & Gaya Hidup
Penulis : Eka Saputra
Penerbit : Harmoni
Tahun Terbit : 2008
Kategori : Kesehatan
Ukuran : 13 cm x 20 cm
Tebal buku : 157 halaman
Seperti judulnya, buku ini membahas tentang kopi mulai dari sejarah asal usul
kopi, jenis-jenis kopi, pengolahan kopi, hubungan kopi dengan kesehatan dan
gaya hidup, munculnya kafe-kafe, resep-resep kopi, dan merek-merek kopi yang
terkenal serta profil perusahaannya seperti Nescafe, Starbucks, dan lain-lain.
Buku ini bertujuan memperluas pengetahuan bagi para penggemar kopi yang
bukan hanya sebagai minuman stimulan semata, tapi juga sebagai gaya hidup.
54
Gambar 15: Kopi: Deri Sejarah, Efek Bagi Kesehatan Tubuh, & Gaya Hidup
Sumber: www.jalasutra.com
2. Kisah dan Khasiat Teh
Penulis : Ratna Somantri dan Tanti K.
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2011
Kategori : Kesehatan
Ukuran : 13,5 cm x 20 cm
Tebal buku : 117 halaman
Di balik kesegarannya, teh menyimpan beberapa zat yang diyakini dapat
menjaga kesehatan tubuh, misalnya untuk:
a. Membantu menurunkan berat badan
b. Mencegah kanker
c. Memperbaiki kesehatan kardiovaskular
d. Menyehatkan pencernaan
e. Menurunkan gula darah
55
f. Membuat awet muda
Di dalam buku Kisah dan Khasiat Teh, penulis mengajak kita menikmati teh
yang sebenarnya. Melalui cara penyeduhan dan seni meracik yang benar, teh
dapat tampil dalam rasa yang luar biasa. Aneka resep minuman teh dingin dan
panas yang lezat dan praktis serta aneka resep makanan yang berbahan dasar teh
juga disajikan di sini.
Gambar 16: Kisah dan Khasiat Teh
Sumber: www.femina.co.id
56
E. Analisa SWOT
SWOT Tentang Kopi
Kopi: Dari Sejarah,
Efek bagi Kesehatan
Tubuh, & Gaya
Hidup
Kisah dan Khasiat
Teh
Strength
(Kekuatan)
Membahas mengenai
bahaya dan manfaat
kopi secara khusus
sehingga mudah
dibaca baik oleh
peminum kopi
maupun bukan.
Penggunaan bahasa
yang tidak terlalu
ilmiah membuat isi
buku ini mudah
dimengerti orang
awam disertai dengan
ilustrasi gambar yang
menarik.
Materi buku
mencakup berbagai
pengetahuan
mengenai kopi
secara lengkap
namun ringkas.
Memberi informasi
yang cukup lengkap
mengenai khasiat
teh, proses
pembuatan teh, serta
cara menyeduh yang
benar. Buku juga
dipenuhi dengan
ilustrasi foto yang
menarik.
Weakness
(Kelemahan)
Secara keilmuan dan
teknis kurang
Terlalu berfokus
pada unsur tekstual
Pemberian informasi
mengenai teh terlalu
57
mendalam karena
penulis tidak
memiliki latar
belakang medis.
sehingga unsur
visualnya kurang
dan dicetak hitam
putih sehingga
kurang menarik.
mendalam sehingga
membuat orang yang
tidak menyukai teh
tidak tertarik.
Opportunity
(Kesempatan)
Kesadaran
masyarakat untuk
hidup sehat dan
keinginan untuk
mengetahui lebih
jauh mengenai
bahaya dan manfaat
kopi membuat orang
tertarik pada buku
ini.
Keinginan
masyarakat untuk
mengetahui lebih
jauh tentang kopi
membuat orang
tertarik dengan buku
ini.
Kesadaran
masyarakat untuk
hidup sehat dan
keinginan untuk
mengetahui lebih
jauh mengenai teh
membuat orang
tertarik pada buku
ini.
Threat
(Ancaman)
Orang lebih memilih
media yang lebih
mudah diakses
seperti internet untuk
mendapatkan
informasi serupa.
Orang lebih memilih
media yang lebih
mudah diakses
seperti internet untuk
mendapatkan
informasi serupa.
Orang lebih memilih
media yang lebih
mudah diakses
seperti internet untuk
mendapatkan
informasi serupa.