Bab III Fome Ibu Kartini
-
Upload
okti-rahmawati -
Category
Documents
-
view
213 -
download
1
description
Transcript of Bab III Fome Ibu Kartini
BAB III
IDENTIFIKASI FUNGSI - FUNGSI KELUARGA
A. FUNGSI HOLISTIK
1. Fungsi Biologis
Keluarga Ny. K termasuk ke dalam bentuk extended family yang
terdiri dari pasien sendiri yaitu Ny. K (58 tahun), suami Tn. HS (60 tahun),
dan cucunya An. T (9 tahun). Semuanya tinggal bersama serumah. Di
keluarga Ny. K ditemukan riwayat penyakit kronis yaitu dari adik
kandungnya yang telah meninggal karena komplikasi DM dan Stroke.
2. Fungsi Psikologis
Hubungan antar anggota keluarga terjalin dengan baik.
Komunikasi di dalam keluarga berjalan lancar, luwes, tidak kaku, dan
setiap anggota keluarga terlihat akrab dan dekat. Mereka saling
menyayangi dan saling mendukung satu sama lain. Suami dan cucunya
sangat peduli dan memberikan dukungan terhadap kesehatan pasien seperti
sering mengantar Ny. K berobat, mengingatkan minum obat, memberikan
semangat dan selalu menciptakan lingkungan rumah yang kondusif untuk
kesehatan Ny. K.
3. Fungsi Sosial
Keluarga Ny. K tidak mempunyai kedudukan sosial tertentu dalam
masyarakat, hanya sebagai anggota masyarakat biasa. Tidak ada hambatan
hubungan pasien dan keluarga dengan masyarakat disekitarnya. Pasien
cukup aktif mengikuti kegiatan kemasyarakatan seperti kegiatan PKK dan
arisan. Hubungan pasien dengan tetangga terjalin dengan baik. Tetangga
pasien sudah mengerti tentang kondisi pasien, dan ikut memberi dukungan
kepada pasien, seperti saat pasien menerima bantuan sembako diantarkan
ke rumahnya, saat pasien berbelanja keperluan berdagang makanan maka
penjualnya tidak membiarkan Ny. K membawa sendiri belanjaannya dan
mengantarkan barang-barang belanjaan ke rumahnya.
4. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan
Penghasilan keluarga berasal dari penghasilan pasien berdagang
makanan di depan rumah setiap pagi dan suami yang bekerja sebagai
pekerja bangunan. Penghasilan Ny. K dari hasil berjualan kurang lebih Rp
50.000 per hari dan penghasilan suami pasien Tn. HS kurang lebih Rp
60.000 per hari. Dengan jumlah penghasilan tersebut keluarga harus
menyesuaikan pengeluaran dan kebutuhan sehari-harinya. Pengeluaran
keluarga antara lain untuk makan sehari-hari, membayar uang sekolah
cucunya, dan kegiatan bersosial di lingkungan masyarakat. Keluarga
makan tiga kali sehari dengan nasi, sayur, lauk pauk seperti tempe, tahu,
telur, ayam, atau ikan.
Untuk biaya kesehatan, semua anggota keluarga terdaftar menjadi
anggota PKMS. Bila ada anggota keluarga yang sakit langsung
diperiksakan ke Puskesmas gambirsari yang jaraknya cukup dekat dengan
rumah pasien, namun saat ini Ny. K menjalani pengobatan di Poli
Penyakit Dalam RSUD Kota Surakarta.
5. Fungsi Penguasaan Masalah dan Kemampuan Beradaptasi
Ny. K dan keluarga sudah paham mengenai penyakit yang diderita
serta pengobatan penyakit jantung. Komunikasi pasien dengan anggota
keluarga lainnya cukup baik dan lancar. Apabila ada masalah pasien sering
berdiskusi bersama suami. Ny. K juga masih sangat dekat dengan saudara-
saudaranya yang kebanyakan tinggal juga di Surakarta.
B. FUNGSI FISIOLOGIS
Untuk menilai fungsi fisiologis digunakan APGAR score. APGAR
score adalah skor yang digunakan untuk menilai fungsi keluarga ditinjau dari
sudut pandang setiap anggota keluarga terhadap hubungannya dengan anggota
keluarga yang lain.
1.` Adaptation
Kemampuan anggota keluarga tersebut beradaptasi dengan anggota
keluarga yang lain, penerimaan, dukungan, dan saran dari anggota
keluarga yang lain.
1
2. Partnership
Menggambarkan komunikasi, saling membagi, saling mengisi antara
anggota keluarga dalam segala masalah yang dialami oleh keluarga
tersebut.
3. Growth
Menggambarkan dukungan keluarga terhadap hal-hal baru yang dilakukan
anggota keluarga tersebut.
4. Affection
Menggambarkan hubungan kasih sayang dan interaksi antar anggota
keluarga.
5. Resolve
Menggambarkan kepuasan anggota keluarga tentang kebersamaan dan
waktu yang dihabiskan bersama anggota keluarga yang lain.
Skoring :
Hampir selalu/sering : 2 poin
Kadang – kadang : 1 poin
Hampir tak pernah/jarang : 0 poin
Tabel 3.1. APGAR Keluarga Ny. AN
APGAR Ny. An terhadap keluargaNy. K
Tn.HS
An. T
ASaya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya menghadapi masalah
2 2 2
PSaya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya
2 1 2
G
Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru
2 2 2
A
Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll
2 2 1
R Saya puas dengan cara keluarga saya dan 2 2 2
2
Kriteria nilai APGAR :
8 – 10 : baik
5- 7 : sedang
1 -4 : buruk
saya membagi waktu bersama-samaJumlah 10 9 9
Fungsi Fisiologis keluarga: (10+9+9)/3 = 9,3 (Baik)
Sumber: Data Primer, Januari 2015
APGAR score keluarga Ny. K dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. ADAPTATION
Aspek adaptasi pada keluarga Ny. K cukup baik. Setiap anggota
keluarga bisa saling beradaptasi satu sama lain, terutama dengan kondisi
kesehatan Ny. K yang perlu perhatian khusus. Anggota keluarga lain mendukung
kesehatan Ny. K dengan menciptakan lingkungan rumah mendukung kesehatan,
mengantarkan control dan selalu mendukung Ny. K untuk selalu berobat.
2. PARTNERSHIP
Komunikasi antar anggota keluarga berjalan dengan baik dan
lancar, setiap anggota keluarga sering menceritakan dan berbagi masalah
dengan anggota keluarga lainnya.
3. GROWTH
Pasien mendapat dukungan dari keluarga ketika masih ingin tetap
mengisi waktunya dan menambah penghasilan dengan berjualan makanan di
pagi hari walaupun memiliki penyakit kronis. Pasien didukung oleh suami dan
cucunya namun selalu diingatkan untuk tidak terlalu lelah dan tetap berhati-hati
saat beraktivitas.
4. AFFECTION
Hubungan kasih sayang dan interaksinya antar anggota keluarga terlihat
sangat baik. Setiap anggota bisa mengekspresikan kasih sayang dan emosinya
tanpa perlu disembunyikan atau ditutupi. Ny. K dan Tn HS sangat menunjukkan
kasih sayangnya kepada cucunya yang diasuhnya sejak kecil karena ibu An. T
yaitu anak terakhir Ny. K sudah meninggal sejak 5 tahun yang lalu dan suaminya
sudah menikah lagi sehingga An. T diasuh oleh kakek dan neneknya.
3
5. RESOLVE
Pasien dan keluarga merasa puas dengan kebersamaan yang dihabiskan
bersama. Keluarga ini setiap harinya selalu memiliki waktu kebersamaan yang
berkualitas.
Secara keseluruhan skor rerata dari APGAR keluarga Ny. K adalah 9,3
yang menunjukkan bahwa fungsi fisiologis yang dimiliki keluarga Ny. K
termasuk dalam kategori baik.
C. FUNGSI PATOLOGIS
Untuk menilai fungsi patologis digunakan SCREEM, antara lain :
Tabel 3.2. SCREEMSUMBER PATOLOGI KETSocial Interaksi sosial yang baik antar anggota keluarga juga
dengan saudara dan tetangga. Keluarga aktif berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat misalnya mengikuti arisan, kegiatan PKK, dan pertemuan RT/RW.
-
Cultural Ny. K bersuku Jawa dan masih menjalankan tradisi-tradisi Jawa seperti masyarakat pada umumnya. _
Religion Keluarga Ny. K beragama Islam. Pemahaman dalam beragama baik. Pasien dan keluarganya taat menjalankan kewajiban agama seperti shalat wajib, puasa, zakat dan pengajian.
-
Economy Keluarga ini tergolong ke dalam ekonomi menengah ke bawah, dimana pendapatan keluarga dari hasil jualan makanan Ny K dan hasil kerja bangunan Tn. HS yang digunakan untuk makan sehari-hari, membiayai An. T sekolah, untuk kegiatan bersosial di masyarakat, dan ditabung.
+
Education Ny. K dan Tn. HS hanya sekolah SD. Sedangkan cucunya An. T masih duduk di kelas 3 SD.
+
Medical Keluarga Ny. K cukup memperhatikan kondisi kesehatan anggota keluarganya. Bila ada salah satu anggota keluarga yang sakit langsung diperiksakan di Puskesmas Gambirsari dengan menggunakana fasilitas PKMS. Saat ini Ny. K sedang menjalani pengobatan rutin di Poli Penyakit Dalam RSUD Kota Surakarta karena sakitnya ini.
_
Sumber: Data Primer, Maret 2015
4
Kesimpulan :
Berdasarkan analisis SCREEM, fungsi yang patologis dari keluarga
Ny. K hanya pada aspek ekonomi dan pendidikan yang masih rendah,
sedangkan pada aspek lain tidak didapatkan masalah.
5
D. FUNGSI KETURUNAN (GENOGRAM KELUARGA)
Alamat lengkap : Kragilan RT 06 RW 24, Kadipiro
Bentuk Keluarga : Extended Family
Gambar 3.1. Genogram Keluarga Ny. K
6
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Tinggal serumah
Tn. S95 th
Ny.W92th
Ny. P98 th
Tn. H90 th
Tn. S67 th
Tn.HS62th
Ny.W60th
Tn. Mu60 th
Ny.K58 thn
Tn. W, 57th
Tn. Sa52 thKLL
Ny. L,50 th
Tn. Ad35 thn
Ny S, 39th
Sumber: Data Primer, Maret 2015
Ny L, 29 thOsteosarcoma
Tn BS,36th Tn S,34th Tn E,32th Tn R,31 th
An. T, 9 th
Tn.D, 55 th
Ny. L,48 th
Ny. L, 38 th DM,Stroke
Keterangan :: Hubungan kurang: Hubungan baik
Ny. K
Tn. S An. T
Kesimpulan :
Pada keluarga pasien didapatkan adanya riwayat Diabetes Mellitus dan Stroke,
yaitu adik pasien. Anak pasien yang sekarang telah meninggal juga memiliki riwayat
penyakit Osteosarcoma. Pada keluarga suami tidak didapatkan riwayat penyakit kronis.
E. POLA INTERAKSI KELUARGA
Gambar 3.2. Pola interaksi keluarga Ny. K
Ny. K : Pasien
Tn. HS : Suami pasien/ kepala keluarga
An. T : cucu
Kesimpulan :
Dari diagram di atas terlihat pola interaksi keluarga berjalan dengan baik.
Didapatkan hubungan yang baik diantara setiap anggota keluarga. Tidak ada hubungan
yang kurang baik atau hubungan yang terlalu berlebih atau ketergantungan berlebih antar
anggota keluarga.
F. FAKTOR PERILAKU YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN
1. Pengetahuan
Pasien, suami maupun cucu pasien sudah memiliki pemahaman dan
pengetahuan yang cukup tentang kesehatan pasien. Keluarga sudah cukup memiliki
pengetahuan tentang pencegahan penyakit pasien secara umum dan memahami
pentingnya memeriksakan diri ketika terdapat masalah kesehatan.
2. Sikap
7
Sikap keluarga dan pasien sendiri terhadap penyakit yang dideritanya cukup baik
dengan selalu menciptakan lingkungan yang baik dan mencegah timbulnya serangan
pada pasien seperti control dan minum obat teratur serta menghindari aktivitas fisik yang
berat.
3. Tindakan
Pasien dan keluarga sudah cukup memahami pentingnya kesehatan dan
pentingnya berobat kepada petugas medis. Bila ada anggota keluarga yang sakit langsung
diperiksakan di puskesmas atau RSUD, dan tidak membeli obat bebas di pasaran secara
sembarangan. Keluarga juga sudah mendaftarkan diri menjadi anggota jaminan kesehatan
yaitu PKMS.
Kesimpulan:
Keluarga pasien sudah memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup terhadap
kesehatan. Keluarga sudah mengerti bagaimana cara menjaga kesehatan dan mencegah
penyakit, juga mengerti pentingnya berobat ke petugas kesehatan.
G. FAKTOR NON PERILAKU YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN
1. Lingkungan
Rumah keluarga Ny. K sangat sederhana dan berukuran kurang lebih 50 m2.
Rumah terdiri dari 2 kamar tidur, ruang tamu, ruang makan dan dapur. Kamar mandi
terletak terpisah dengan rumah. Sekat di rumah terbuat dari tembok. Dinding rumah
sebagian terbuat dari tembok. Lantai masih terbuat semen. Atap rumah tidak ditutupi oleh
plafon, sehingga langsung terlihat genteng. Ventilasi rumah terdiri dari dua buah jendela
di dinding teras depan rumah, namun cahaya matahari yang masuk masih kurang
sehingga rumahnya kurang begitu terang. Saat malam hari, pencahayaan bersumber dari
lampu. Terdapat teras rumah berukuran 2 x 7 meter di depan rumah yang terdapat meja
yang mana biasanya digunakan Ny. K untuk berjualan makanan di pagi hari . Secara
keseluruhan kebersihan rumah kurang.
2. Ekonomi
Keluarga ini tergolong kepada ekonomi menengah ke bawah. Penghasilan
keluarga berasal dari penghasilan pasien berdagang makanan di depan rumah setiap
pagi dan suami yang bekerja sebagai pekerja bangunan. Penghasilan Ny. K dari hasil
berjualan kurang lebih Rp 50.000 per hari dan penghasilan suami pasien Tn. HS
kurang lebih Rp 60.000 per hari. Dengan jumlah penghasilan tersebut pengeluaran
keluarga antara lain untuk makan sehari-hari, membayar uang sekolah cucunya, dan
kegiatan bersosial di lingkungan masyarakat.
8
3. Pelayanan Kesehatan
Untuk biaya kesehatan, semua anggota keluarga terdaftar menjadi anggota
PKMS. Bila ada anggota keluarga yang sakit langsung diperiksakan ke Puskesmas
gambirsari yang jaraknya cukup dekat dengan rumah pasien, namun saat ini Ny. K
menjalani pengobatan di Poli Penyakit Dalam RSUD Kota Surakarta.
Ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan cukup baik. Jarak rumah
pasien dengan puskesmas terdekat sekitar 1,5 kilometer sehingga pasien cukup berjalan
kaki ketika berobat ke puskesmas. Jika berobat ke RSUD, jaraknya kurang lebih 4
kilometer sehingga pasien diantar suaminya menaiki sepeda.
4. Keturunan
Didapatkan riwayat penyakit kronis dalam keluarga pasien, yaitu DM dan Stroke
pada adik Ny. K yang sekarang sudah meninggal. Anak Ny. K juga memiliki riwayat
Osteosarcoma dan sudah meninggal 5 tahun yang lalu.
Kesimpulan :
Faktor non-perilaku keluarga yang cukup berpengaruh pada keluarga Ny. K adalah
masalah ekonomi serta kondisi rumah yang kurang memadai.
Lingkungan Indoor
Keluarga Ny. K tinggal di rumah berukuran kira-kira 50 m2. Rumah berupa 2
kamar tidur, ruang tamu, ruang makan dan dapur. Kamar mandi terletak terpisah dengan
rumah. Sekat- di rumah terbuat dari tembok. Dinding rumah sebagian terbuat dari tembok.
Lantai masih terbuat semen. Atap rumah tidak ditutupi oleh plafon, sehingga langsung
terlihat genteng. Ventilasi rumah terdiri dari dua buah jendela di dinding teras depan rumah,
namun cahaya matahari yang masuk masih kurang sehingga rumahnya kurang begitu terang.
Saat malam hari, pencahayaan bersumber dari lampu. Terdapat teras rumah berukuran 2 x 7
meter di depan rumah yang terdapat meja yang mana biasanya digunakan Ny. K untuk
berjualan makanan di pagi hari . Secara keseluruhan kebersihan rumah kurang.
9
Gambar 3.3. Denah rumah Ny. K
LINGKUNGAN OUTDOOR
Rumah Ny. K terletak di timur jalan kampung yang sudah diaspal. Terdapat satu
kamar mandi yang terletak di luar rumah. Kamar mandi dindingnya dari bata dan kondisi
lantai kamar mandi licin. Ny K masih menggunakan kamar mandi tersebut. Di sisi kamar
mandi terdapat tempat menjemur dan mencuci yang lantainya licin walaupun sudah sering
dibersihkan. Sumber air didapatkan dari PDAM yang menyabang dari tetangganya karena
Ny. K belum mamasang PDAM di rumahnya.
10
Jemuran dan tempat mencuci
T ERAS
Kamar
Ruang tamu
Ruang makan
U
Kamar
Kamar Mandi
dan
Dapur