Bab III Energetika Kimia

download Bab III Energetika Kimia

of 42

Transcript of Bab III Energetika Kimia

  • 7/28/2019 Bab III Energetika Kimia

    1/42

    ENERGETIKA KIMIA

    [termodinamika kimia]Kuliah III

    PGTM STKIPI/10/2012

  • 7/28/2019 Bab III Energetika Kimia

    2/42

    Termodinamika Kimia

    1. Energi dalam, kalor, kerja

    2. Hukum I Termodinamika

    3. Entalpi, H & Kapasitas Kalor4. Aplikasi HPT pada Sistem Kimia

    5. Hukum II Termodinamika

    6. Hukum III Termodinamika

    7. Konsep Energi Bebas

    http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_2/Bab%20III%20ENERGETIKA%20KIMIA-2.pptxhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_2/Bab%20III%20ENERGETIKA%20KIMIA-2.pptx
  • 7/28/2019 Bab III Energetika Kimia

    3/42

    Ruang Lingkup

    Termodinamika Kimia adalah ilmu yang

    mempelajari perubahan energi yang

    terjadi dalam proses atau reaksi. Studi ini mencakup 2 (dua) aspek

    penting:

    I. Penentuan/perhitungan kalor reaksi, danII. Studi tentang arah proses dan sifat-sifat

    sistem dalam kesetimbangan

  • 7/28/2019 Bab III Energetika Kimia

    4/42

    Ruang Lingkup

    Ilmu pengetahuan termodinamika didasarkan

    atas 2 (dua) postulat;

    I. Hukum Termodinamika I

    Energi sistem tersekat adalah tetap

    (asas kekekalan energi)

    II. Hukum Termodinamika II

    Entropi sistem tersekat adalah tetap

    (asas peningkatan entropi)

  • 7/28/2019 Bab III Energetika Kimia

    5/42

    Ruang Lingkup

    Termodinamika tidak bersandarkan pada

    teori-teori tentang struktur atom maupun

    struktur molekul

    Termodinamika tidak memberikan informasi

    apapun mengenai kecepatan ataupun

    mekanisme reaksi

  • 7/28/2019 Bab III Energetika Kimia

    6/42

    Sistem, Lingkungan, & Batas

    Sistem adalah sejumlah zat atau campuran

    zat-zat yang dipelajari sifat-sifat dan

    perilakunya

    Lingkungan adalah segala sesuatu atau

    daerah di luar sistem

    Batas pemisah antara sistem dan

    lingkungan. Bisa bersifat nyata atau maya.

    Bisa tetap (fixed boundary) atau berubah

    (movable boundary)

  • 7/28/2019 Bab III Energetika Kimia

    7/42

    3 Jenis Sistem

    TersekatEnergi=0Massa=0

    TertutupEnergi0

    Massa=0

    TerbukaEnergi0

    Massa0

  • 7/28/2019 Bab III Energetika Kimia

    8/42

    3 Jenis

    Sistem

    Pertukaran energidan

    materiantara Sistem

    dan Lingkungan.

    I. Sistem Tersekat botol

    termos yang ideal

    II. Sistem Tertutupsejumlah gas dalam

    silinder tertutup

    III. Sistem Terbuka

    sejumlah zat dalamwadah terbuka. Suatu

    sistem reaksi dalam

    wadah tertutup

  • 7/28/2019 Bab III Energetika Kimia

    9/42

    1. ENERGI DALAM, KALOR, DAN KERJA

  • 7/28/2019 Bab III Energetika Kimia

    10/42

    1A. Energi Dalam

    SISTEM I

    [Energi Potensial +

    Energi Kinetik] I

    SISTEM II

    [Energi Potensial +

    Energi Kinetik] II

    PROSES

    Keseluruhan energi potensial dan energi kinetik zat-zat yang

    terdapat dalam suatu sistem disebut energi dalam, U

    U = Fungsi KeadaanU f (Proses)

    U = U2 U1

    U = q + w

  • 7/28/2019 Bab III Energetika Kimia

    11/42

    1A. Proses

    Proses merubah sistem (1 2) Isobar (P=0), Isokhor(V=0), Isoterm(T=0), atau

    adiabatik (q=0)

    Semua proses di alam terjadi secara ireversibel

    Proses Reversibel syarat

    Proses dapat dikembalikan dengan pola perjalananyang sama tetapi pada arah berlawanan

    Perlu waktu banyak (t), karena setiapkeadaan-antaranya memerlukan kondisikesetimbangan

  • 7/28/2019 Bab III Energetika Kimia

    12/42

    1A. Kalor, q

    Energi yang dipindahkan melalui batas-batas sistem, sebagai

    akibat dari adanya perbedaan Temperaturantara sistem dan

    lingkungan disebut KALOR, q

    SISTEM

    KALOR

    q Fungsi Keadaan

    q = f (proses)

    q > 0q < 0

    Kalor keluar dari sistem Kalor masuk ke sistem

  • 7/28/2019 Bab III Energetika Kimia

    13/42

    1A. Kerja, w

    Bentuk energi selain kaloryang dipertukarkan antara sistem dan

    lingkungan disebut KERJA, w

    SISTEM

    KERJA

    w Fungsi Keadaan

    w = f (proses)

    w > 0w < 0

    Sistem melakukan kerja Sistem menerima kerja

  • 7/28/2019 Bab III Energetika Kimia

    14/42

    1A. Kerja, wKerja pada kebanyakan sistem kimia berkaitan denganperubahan

    volume sistem. Kerja ini disebut kerja ekspansi.Dimana Ptmerupakan tekanan (luar) terhadap sistem

    dVpw t.

    Jika proses berlangsung pada tekanan luar tetap, maka integrasinya :

    VPVVPw

    dVpw

    tt

    t

    .).( 12

    Untuk proses reversibelPt P (tekanan sistem), sehingga

    dVpw .

  • 7/28/2019 Bab III Energetika Kimia

    15/42

    2. Hukum Termodinamika I

    Jika dalam suatuperubahan keadaan, sistemmenyerap sejumlah (kecil) kalor, q danmelakukan sejumlah (kecil) kerja, w, maka

    sistem akan mengalamiperubahan energi dalamsebesar dU = q + watau perubahan besanyaU=q + w

    Berarti energi dapat berubah melalui kalor,q dan

    kerja, w Pada sistem tersekat, (q=0 & w=0) maka U=0

    artinya, sistem ini memiliki energi dalam tetap.

  • 7/28/2019 Bab III Energetika Kimia

    16/42

    2. Hukum Termodinamika I

    Jika perubahan energi dalam, dU = q + wdan kerjasistem hanya terbatas pada kerja volume, w = -ptdV, maka perubahan energi dalam menjadi:

    Dan karena pada volume tetap, V=0, maka

    dU = q atau

    U=qvArtinya, pada proses volume tetap,kalor yang diserap sistem adalah sama dengan

    perubahan energi dalamnya

    dVpqdU t.

  • 7/28/2019 Bab III Energetika Kimia

    17/42

    3. Entalpi, H

    Jika suatu reaksi kimia dikerjakan pada Pkonstan yangbesarnya sama dengan tekanan luar, Ptmaka berlaku

    Pt = P1 = P2 =P dan dU = qp - P dV .

    Atau integrasinya U2 U1 = qp P(V2 V1)

    U + PV merupakanfungsi keadaan & disebut entalpi, H

    Artinya: pertukaran kalor pada tekanan tetap antara

    sistem dan lingkungan sama dengan perubahan

    entalpi

    pp

    p

    qHqHH

    qPVUPVU

    atau12

    12 ][][

  • 7/28/2019 Bab III Energetika Kimia

    18/42

    3. Entalpi, H

    1. Entalpi pembentukan [Entalpi pembentukan 1 mol senyawa dariunsur-unsurnya (STP)]

    2. Entalpi penguraian [Kebalikan entalpi pembentukan]

    3. Entalpi pembakaran [Entalpi pmebakaran sempurna 1 mol zat

    pada STP]

    4. Entalpi penetralan [asam H+ oleh basa OH- membentuk 1 mol air]

    5. Entalpi peleburan [perubahan entalpi pada perubahan 1 mol zat daribentuk padat ke bentuk cair pada titik leburnya]

    6. Entalpi penguapan [perubahan entalpi pada perubahan 1 molzat dari bentuk cair ke bentuk uap pada titik uapnya]

    7. Entalpi pelarutan [perubahan entalpi pada pelarutan 1 mol zat]

  • 7/28/2019 Bab III Energetika Kimia

    19/42

    3. Entalpi, H

    Pada pembakaran bensin (anggap sebagai isooktana, C8H18)terjadi pelepasan kalor. Tentukanlah pembebasan kalor pada

    pembakaran 1 L bensin. Jika diketahui densitasnya 0,7 kg/lt,

    dan entalpi pembakarannya, -5460 kJ/mol

    Massa 1 L isooktana = 1 L x 0,7 kg/L = 700 gram

    Mol isooktana = (700 gr/114 gr.mol-1) = 6,14 mol

    Jadi kalor yang dibebaskan pada pembakaran 1 L bensin adalah

    6,14 mol isooktana x (5460 kJ/mol) = 33524, kJ

  • 7/28/2019 Bab III Energetika Kimia

    20/42

    3. Kapasitas Kalor, C

    Kapasitas kalor adalah jumlah kalor yang diperlukansistem untuk menaikkan temperatur sistem sebanyak

    1 derajat, C = q/dT

    Karena q bergantung pada proses, maka kapasitas

    kalor ada banyak macamnya. Dalam kimia, hanyaada dua yang penting, kapasitas kalor volume tetap,

    Cv dan kapasitas kalor tekanan tetap, Cp

    P

    p

    p

    V

    vV

    T

    H

    dT

    qC

    T

    U

    dT

    qC

    dan

  • 7/28/2019 Bab III Energetika Kimia

    21/42

    LINGKUNGAN

    4. Aplikasi HPT pada Sistem Kimia

    SISTEM

    REAKSI ENDOTERM

    Q > 0

    = HProduk- Hreaktan > 0REAKSI EXOTERM

    Q < 0

    = HProduk- Hreaktan < 0

    Kalor dipindahkan dari

    lingkungan ke sistem

    Tsistem > T Lingkungan

    Kalor dipindahkan dari

    sistem ke lingkungan

    Tsistem < T Lingkungan

  • 7/28/2019 Bab III Energetika Kimia

    22/42

    4. REAKSI ENDOTERM vs EKSOTERMENDOTERM

    Kalor mengalir dari

    lingkungan ke sistem

    Entalpi Produk > Entalpi

    Reaktan H > 0

    Menyebabkan kenaikan

    temperatur sistem

    EKSOTERM

    Kalor mengalir dari sistemke lingkungan

    Entalpi Produk < Entalpi

    Reaktan H < 0

    Menyebabkan kenaikantemperatur lingkungansekitar

    Baik reaksi eksoterm maupun endoterm bisa berlangsung pada temperatur rendah

    dan temperatur tinggi .

    Reaksi membebaskan kalor : H2 + O2 2 H2O H = - 286

    Reaksi memerlukan kalor : NH3 N2 + 1H2 H = + 46

    Jika koefisien reaksi dikali dua, maka H pun dikalikan dua

  • 7/28/2019 Bab III Energetika Kimia

    23/42

    4. ENTALPI PEMBENTUKAN

    Contoh Soal :

    Pada pembentukan 1 gr NaCl dibebaskan kalor sebesar 7,024 kJ .

    Tentukan entalpi pembentukan dan tulis reaksi termokimianya.

    Entalpi pembentukan selalu dalam satuan, kJ/mol, sementaradata adalah kJ/gram. jadi harus dibagi Mr NaCl = 58,5 gr/mol.sehingga, H = (7,024 kJ/gr).(58,5 gr/mol) = - 410,9 kJ/mol.Perhatikan bentuk standar unsur dalam menulis persamaan

    termokimia. Na adalahpadatan, sedang klorin adalah gasdiatomik, maka penulisannya:

    Na(s) + Cl2(g) NaCl(s) H = - 410,9 kJ/mol

  • 7/28/2019 Bab III Energetika Kimia

    24/42

    4. ENERGI DAN REAKSI

    Harga kalor reaksi, q = f (kondisi reaksi)

    pada volume tetap qv = U atau

    pada tekanan tetap

    qp = H

    Hubungan H & U

    H = U + pVH = U + (pV)

    Kondisi ideal pV = (nRT) = (n)RT, maka

    H = U + (n)RT

  • 7/28/2019 Bab III Energetika Kimia

    25/42

    4. ENERGI DAN REAKSI

    H = U + (n)RTn = selisih mol gas |produk ~ reaktan|

    Persamaan ini berlaku u/ H & U pd T yg sama

    Untuk reaksi yang (pV) kecil sekali dibanding

    U, sehingga dapat diabaikan, maka berlakuH = U

  • 7/28/2019 Bab III Energetika Kimia

    26/42

    4. ENERGI DAN REAKSI [soal]

    N2 (g) + 3 H2(g) 2 NH3 H298= -92,0 kJ

    Berapakah U298 ?

    Jawab: reaksi berlangsung pada T sama, makaberlaku hub H ~ U

    H = U + (n)RTU = H - (n)RT

    n = mol produk mol reaktan = 2 4 = -2

    U = - 92,0 kJ - (-2mol).(8,31 10-3 kJ/mol.K).(298 K)U = - 87,0 kJ

  • 7/28/2019 Bab III Energetika Kimia

    27/42

    4. ENERGI DAN REAKSI [soal]

    C(s) + O2(g) CO2(g) H298= -393,5 kJ

    Berapakah U298 ?

    Jawab: Perhatikan, mol yang dihitung hanyafasa gas

    n = mol produk mol reaktan = 1 1 = 0

    U = - 393,5 kJ (0 mol).(8,31 10-3 kJ/mol.K).(298 K)

    U = - 393,5 kJ

  • 7/28/2019 Bab III Energetika Kimia

    28/42

    4. Kalorimetri Hanya reaksi-reaksi yang berkesudahan dan berlangsung

    dengan spontan yang dapat ditentukan kalor reaksinyasecara experimen

    Pembakaran : C(s) + O2 (g) CO2(g)

    Penetralan : NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl(aq)+H2O(l)

    Pelarutan : Na2CO3(s) + aq Na2CO3(aq)

    Contoh1) : Cuplikan, n heptana, C7H16 (0,5 g) dibakarsempurna oksigen berlebih di kontainer vol. tetap menjadiCO2 (g) dan H2O(l). Temperatur air sekitar kontainer,

    meningkat 2,934 C. Jika kapasitas kalor kontainer +perlengkapannya adalah 8175 J/K dan temperatur rata-ratakontainer 25 C, hitungU dan H, per mol heptana dalamproses ini

  • 7/28/2019 Bab III Energetika Kimia

    29/42

    4. Contoh Penentuan Kalor ReaksiKarena reaksi berjalan pada volume tetap, maka hubungan kalor reaksi

    pembakaran, qvdengan kapasitas kalornya, Cvadalah

    qv = Cv = U

    Atau kalor reaksibagi proses pembakaran ini adalah sama dengan

    perubahan energi dalamnya,

    U = (8,175kJ/K).(2,934 C) = - 24,0 kJ per 0,5 gram heptana

    Atau (100 gr/mol).(-24,0 kJ/0,5 gr) = - 4800,0 kJ/mol (298 K)

    2) Entalpi reaksi C7H16 (l) + 11 O2(g) 7 CO2(g) + 8 H2O(l)

    H = U (n) RT

    n = 7 11 = - 4

    H = (-4800,0 kJ/mol) (- 4 mol).(8,31 10-3 kJ/mol.K).(298 K)

    H = - 4809,9 kJ/mol

  • 7/28/2019 Bab III Energetika Kimia

    30/42

    4. Contoh Penentuan Kalor Reaksi

    Larutan 1500 cm3 HCl 0,4 M, dinetralkan dengan NH4OH

    memberikan kenaikan temperatur larutan sebesar 2,36OC.

    Dengan asumsi reaksi tekanan tetap dan kapasitas kalor

    (kontainer dan isinya) sesudah reaksi adalah 1318 J/K,

    tentukanlah kalor penetralan HCl.

    Jawab : tekanan tetap berlaku hubungan kapasitas kalor pada

    tekanan tetap, Cp vs Entalpi, H

    P

    p

    pT

    H

    dT

    qC

    TCpHC

    PTH

    p .

  • 7/28/2019 Bab III Energetika Kimia

    31/42

    4. Contoh Penentuan Kalor Reaksi

    > Karena satuan entalpi, kJ/mol, maka tentukan dahulu

    mol HCl

    M = mol / litermol = M . Liter = (0,4 M).(0,150 ltr) = 0,06

    mol> Hitung entalpi, H dengan rumus hasil integrasi, dan harga

    Cp dalam satuan kJ serta temperatur dalam Kelvin

    H = (1,318 kJ/K).(2,36 C)/(0,06 mol) HCl = 51,8 kJ/mol HCl

    > Karena reaksi penetralan berlangsung eksoterm (produkreaksi menghasilkan kenaikan temperatur, 2,36 C), maka

    kalor penetralan HCl adalah-51,8 kJ/mol

  • 7/28/2019 Bab III Energetika Kimia

    32/42

    4. Perhitungan Kalor Reaksi

    Reaksi kimia yang dilakukan pada kondisi

    tekanan tetap, maka pada perhitungan ini

    hanya diperhitungkan entalpi reaksi, H

    MenurutHess, entalpi reaksi tidak bergantung

    kepada apakah reaksi yang bersangkutan

    berlangsung dalam satu tahap atau melalui

    beberapa tahap atau

    Entalpi reaksif (tahapan reaksi)

  • 7/28/2019 Bab III Energetika Kimia

    33/42

    4. Perhitungan Kalor Reaksi - Hess

    C(s) + O2(g) CO(g) H = ?

    H dari reaksi ini dapat dihitung dari data

    entalpi pembakaran; karbon, Cdan karbon

    monoksida, CO.

    C + O2 CO2 H = -393,5 kJ

    CO + O2

    CO2

    H = -283,0 kJ -

    C + O2 CO H = -110,5 kJ

  • 7/28/2019 Bab III Energetika Kimia

    34/42

    4. Perhitungan Kalor Reaksi - Diagram

    2CO(g) + 3H2O(l)

    2C(s) + 3 H2(g) C2H6 (g)H

    H1 H2 H3Data entalpi pembakaran

    C(s) = - 393,5 kJ/mol

    H2(s) = - 285,8 kJ/molC2H6(g) = - 1559,7 kJ/mol

    H = H1 + H2 - H3

    H = 2.(-393,5) + 3.(-285,8) 1.(-1559,7)

    H = - 84,7 kJ

  • 7/28/2019 Bab III Energetika Kimia

    35/42

    4. Perhitungan Kalor Reaksi - Hf Entalpi pembentukan standar, H

    f

    adalahperubahanentalpi yang terjadi dalam reaksi pembentukan 1 molsenyawa dari unsur-unsurnya, dengan semua zat beradadalam keadaan standar.

    H2 (g) + O2 (g) H2O(l), H298 = -285,8 kJ/mol

    2Fe(s) + 3/2 O2 (g) Fe2O3(s), H298 = -824,3 kJ/mol

    artinya :

    Entalpi formasi, Hf 1 mol H2O(l) & 1 mol Fe2O3 (s) dari

    unsur-unsurnya (diukur pada 298K, 1 atm), disertaipembebasan panas masing2 sebesar 285,8 & 824,3kJ/mol.

    Harga negatifH298 menunjukkan stabilitas senyawalebih tinggi daripada unsur-unsurnya.

  • 7/28/2019 Bab III Energetika Kimia

    36/42

    4. Perhitungan Kalor Reaksi - HfPerubahan entalpi, H (kond. Std) untuk reaksi :

    2Fe(s) + 3/2 O2 (g) Fe2O3(s), H

    298 = -824,3 kJ/mol adalah

    H =H(Fe2O3) 2 H (Fe) 3/2 H (O2)

    Dari perjanjian, entalpi standar unsuradalah NOL, maka

    H =H(Fe2O3) = H

    f(Fe2O3)

    Sehingga entalpi standar senyawa, Hidapat disamakan denganentalpi pembentukan standarnya, Hf,i

  • 7/28/2019 Bab III Energetika Kimia

    37/42

    4. Perhitungan Kalor Reaksi - HfJadi bagi sembarang reaksi dengan koefisien dan unsur

    aA + bBgC + D

    H =g HC + H

    D - a H

    A - b H

    B atau

    H =g Hf, C + H

    f, D - a H

    f, A - b H

    f, B

    Dengan ungkapan ini entalpi reaksi dapat dihitung

    dari data entalpi pembentukan standar, Hf

  • 7/28/2019 Bab III Energetika Kimia

    38/42

    4. Perhitungan Kalor Reaksi - HfContoh Soal entalpi reaksi:

    1) CaO(s) + CO2 (g) CaCO3(s)

    H298 = H

    fCaCO3 - H

    f(CaO) - H

    f(CO2)

    = 1206,9 (-635,1) (-393,5)

    = -178,3 kJ

    2) SO2 (g) + O2 (g) 2SO3(g)

    H298 = 2H

    f(SO3 ) - H

    f(SO2)

    = 2 (-395,7) 2(-296,8)

    = -197,8 kJ

  • 7/28/2019 Bab III Energetika Kimia

    39/42

    4. Perhitungan Kalor Reaksi - HfContoh Soal entalpi reaksi:

    3) AgCl(s) Ag+(aq) + Cl- (Aq)

    H298 = H

    f(Ag+) + Hf(Cl

    -) - Hf(AgCl)

    = 105,6 (-167,2) (-127,1)

    = 65,5 kJ

  • 7/28/2019 Bab III Energetika Kimia

    40/42

    4. Perhitungan Kalor Reaksi - Hf0,505 g suatu contoh hidro karbon naftalena C10H8,

    dibakar sempurna dalam kalorimeter bom. Massa air

    dalam kalorimeter 1215 g. Reaksi mengakibatkan

    suhu air naik dari 25,62 ke29,06C. Kapasitas kalor

    dari bom 826 J/C. Berapakah kalor reaksi padavolume tetap, qv, dinyatakan dalam:

    J/g C10H8

    kj/mol C10H8

    kkal/mol C10H8

    Kalor jenis, c (Jg-1K-1); kapasitas kalor, C (JK-1)

    q = m.c. T = C. T.

  • 7/28/2019 Bab III Energetika Kimia

    41/42

    Mol naftalena : (0,505/128) = 0.0039

    = 3,44

    Cv = 826 J/C

    qv = Cv.

    = 826.3,44 = 2841,4 J = 5626,6 J/g

    = (2841,4 J/0,0039 mol) = 728,56 kJ/mol

    = (728,56 kJ/mol)/(4,2 kkal/J) = 173,5 kkal/mol

  • 7/28/2019 Bab III Energetika Kimia

    42/42

    HUKUM II THERMODINAMIKA

    Hukum II Thermodinamika muncul karena

    batasan bahwa tidak seluruhnya kalor yang

    dikandung dapat dirubah menjadi kerja dan

    bahwa proses spontan mempunyai arahtertentu

    Dalam bentuk paling umum, hukum ini

    dirumuskan melalui suatu fungsi yang disebutentropi