Bab III. Deskripsi Objek Penelitian - Perpustakaan … · Meskipun demikian menurut cerita turun...

26
38 Bab III. Deskripsi Objek Penelitian Karena penelitian ini dilakukan di wilayah Kabupaten Gunungkidul, maka pada awal bab ini akan disajikan profil Kabupaten Gunungkidul. Kemudian akan dideskripsikan Inspektorat Daerah Kabupaten Gunungkidul dari sisi institusional dan sarana prasarana yang merupakan satu kesatuan yang membentuk jejaring pengawasan. Akan dijelaskan secara singkat bagaimana institusi ini melakukan perubahan-perubahan seiring dengan konsep otonomi yang sedang mencari bentuk idealnya. Selanjutnya pada bagian akhir bab ini akan dideskripsikan proses pelaksanaan pemeriksaan di Kecamatan Playen dan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gunungkidul yang merupakan objek penelitian. III.1 Sejarah singkat Kabupaten Gunungkidul Sejarah ini berawal dari jaman Majapahit yang pada waktu itu sedang mengalami masa keruntuhannya. Beberapa orang pelarian dari Majapahit masuk ke Gunungkidul yang pada saat itu masih merupakan hutan belantara yang terkenal keangkerannya. Mereka masuk lewat daerah sekitar Gunung Gambar Kecamatan Ngawen dan berhasil membuka hutan yang kemudian dijadikan tempat tinggal di Ponggangan wilayah Kecamatan Nglipar. Salah seorang pelarian tersebut yang merupakan pimpinannya adalah Raden Dewa Katong dan masih bersaudara dengan Raja Brawijaya. Raden Dewa Katong berhasil membangun sebuah dusun, dan tidak lama kemudian banyak dihuni penduduk. Meskipun demikian menurut cerita turun temurun Raden Dewa Katong tetap bersemedi (bertapa) dengan tujuan agar kelak anak cucunya menjadi orang yang berguna bagi orang lain serta diberikan keselamatan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Tidak lama kemudian Raden Dewa Katong mendapatkan wangsit bahwa permintaannya akan dikabulkan, akhirnya Raden Dewa Katong pindah ke hutan lain sekitar 10 km dari Pongangan. Di tempat yang baru ini Raden Dewa Katong menghabiskan sisa hidupnya. Tempat tersebut kemudian diberi nama Katongan sampai dengan sekarang.

Transcript of Bab III. Deskripsi Objek Penelitian - Perpustakaan … · Meskipun demikian menurut cerita turun...

Page 1: Bab III. Deskripsi Objek Penelitian - Perpustakaan … · Meskipun demikian menurut cerita turun ... Bantul dan Kabupaten Sleman, ... Bidang Kesejahteraan Rakyat dengan 3 Sub Bidang

38

Bab III. Deskripsi Objek Penelitian Karena penelitian ini dilakukan di wilayah Kabupaten Gunungkidul, maka pada

awal bab ini akan disajikan profil Kabupaten Gunungkidul. Kemudian akan

dideskripsikan Inspektorat Daerah Kabupaten Gunungkidul dari sisi institusional

dan sarana prasarana yang merupakan satu kesatuan yang membentuk jejaring

pengawasan. Akan dijelaskan secara singkat bagaimana institusi ini melakukan

perubahan-perubahan seiring dengan konsep otonomi yang sedang mencari

bentuk idealnya. Selanjutnya pada bagian akhir bab ini akan dideskripsikan proses

pelaksanaan pemeriksaan di Kecamatan Playen dan Dinas Pekerjaan Umum

Kabupaten Gunungkidul yang merupakan objek penelitian.

III.1 Sejarah singkat Kabupaten Gunungkidul

Sejarah ini berawal dari jaman Majapahit yang pada waktu itu sedang mengalami

masa keruntuhannya. Beberapa orang pelarian dari Majapahit masuk ke

Gunungkidul yang pada saat itu masih merupakan hutan belantara yang terkenal

keangkerannya. Mereka masuk lewat daerah sekitar Gunung Gambar Kecamatan

Ngawen dan berhasil membuka hutan yang kemudian dijadikan tempat tinggal di

Ponggangan wilayah Kecamatan Nglipar. Salah seorang pelarian tersebut yang

merupakan pimpinannya adalah Raden Dewa Katong dan masih bersaudara

dengan Raja Brawijaya.

Raden Dewa Katong berhasil membangun sebuah dusun, dan tidak lama

kemudian banyak dihuni penduduk. Meskipun demikian menurut cerita turun

temurun Raden Dewa Katong tetap bersemedi (bertapa) dengan tujuan agar kelak

anak cucunya menjadi orang yang berguna bagi orang lain serta diberikan

keselamatan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Tidak lama kemudian Raden Dewa

Katong mendapatkan wangsit bahwa permintaannya akan dikabulkan, akhirnya

Raden Dewa Katong pindah ke hutan lain sekitar 10 km dari Pongangan. Di

tempat yang baru ini Raden Dewa Katong menghabiskan sisa hidupnya. Tempat

tersebut kemudian diberi nama Katongan sampai dengan sekarang.

Page 2: Bab III. Deskripsi Objek Penelitian - Perpustakaan … · Meskipun demikian menurut cerita turun ... Bantul dan Kabupaten Sleman, ... Bidang Kesejahteraan Rakyat dengan 3 Sub Bidang

39

Anak dari Raden Dewa Katong yang bernama Raden Suromejo ternyata

mempunyai kegigihan yang sama dengan ayahnya, sehingga daerah Pongangan

menjadi semakin ramai dihuni penduduk. Karena tempat yang sudah tidak

memenuhi untuk pengembangan wilayah maka Raden Suromejo kemudian

memutuskan untuk pindah ke tempat di mana ada pohon Mojo yang tumbuh di

atas karang, dan tempat itu kemudian diberi nama Karangmojo. Sekarang

Karangmojo ini merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Gunungkidul.

Daerah Karangmojo ini akhirnya berhasil membangun lingkungannya sehingga

tempat ini menjadi ramai. Keberhasilan membangun daerah ini kemudian

terdengar oleh raja Mataram Sunan Amangkurat Amral yang berkedudukan di

Kartosuro. Sunan Amangkurat Amral kemudian mengutus Tumenggung

Prawiropekso untuk pergi ke Karangmojo dan melihat keberhasilan pembangunan

di wilayah ini.

Sesampainya di Karangmojo, Tumenggung Prawiropekso langsung memberikan

nasehat kepada Raden Suromejo agar secepatnya minta ijin kepada Sunan

Amangkurat Amral jika masih ingin tetap tinggal di Karangmojo, karena daerah

tersebut masih merupakan wilayah Kerajaan Mataram. Namun Raden Suromejo

berpendapat lain, bahkan menyatakan bahwa tempat ini tidak ada dasar yang

menentukan milik Sunan Amangkurat Amral. Akhirnya terjadi peperangan, yang

dimenangkan oleh Tumenggung Prawiropekso.

Pada waktu itu Raden Suromejo mempunyai tiga orang putra dan satu menantu,

kedua putra dan menantunya gugur dalam pertempuran tersebut. Tinggal seorang

yang masih hidup yaitu Ki Poncodirjo, karena ketiga saudaranya mati terbunuh

maka beliau akhirnya menyerah dan takluk kepada Tumenggung Prawiropekso.

Singkat cerita, Ki Poncodirjo kemudian oleh Pangeran Sambernyowo diangkat

menjadi Bupati Gunungkidul yang pertama dengan gelar Mas Tumenggung

Poncodirjo pada tahun 1831.

Namun demikian Mas Tumenggung Poncodirjo tidak lama menjabat Bupati,

karena adanya penentuan batas daerah Gunungkidul antara Kasultanan

Page 3: Bab III. Deskripsi Objek Penelitian - Perpustakaan … · Meskipun demikian menurut cerita turun ... Bantul dan Kabupaten Sleman, ... Bidang Kesejahteraan Rakyat dengan 3 Sub Bidang

40

Yogyakarta dengan Mangkunegoro II pada tanggal 13 Mei 1981. Gunungkidul

pada saat itu telah menjadi menjadi daerah Kabupaten (dikurangi Ngawen daerah

enclave Mangkunegaran). Selanjutnya setelah Gunungkidul resmi menjadi

Kabupaten di bawah kekuasaan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, Ki

Poncodirjo diberhentikan dan sebagai gantinya diangkat Bupati baru dari

Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat bernama Raden Tumenggung

Prawirosetiko.

Pusat pemerintahan yang semula berada di Pati Genjahan Ponjong di pindah ke

Wonosari yang pada saat itu masih berupa hutan belantara, tetapi berhasil

dibuka/dibabad oleh Demang Wonopawiro dari piyaman (dalam cerita Babad

Alas Nongkodoyong) karena jasanya kemudian Demang Wonopawiro diangkat

menjadi sesepuh Demang di Gunungkidul. Menurut buku "PEPRENTAHAN

PROJO KEJAWEN" karangan Raden Mas Suryadiningrat, berdirinya Kabupaten

Gunungkidul yang telah memiliki sistem pemerintahan itu, ternyata bersamaan

dengan tahun berdirinya daerah-daerah lain di wilayah Yogyakarta, yaitu setahun

setelah selesainya perang Diponegoro. Perbedaan yang ada hanyalah untuk

pemberian sebutan kepada para pengageng atau penguasa, seperti untuk daerah

Denggung yang sekarang Sleman, kemudian daerah Kalasan serta daerah Bantul

dengan sebutan Wedono Distrik,sedang untuk wilayah Sentolo dan Gunungkidul

dengan sebutan Riyo.

III.2 Kondisi geografis dan kepadatan penduduk

Kabupaten Gunungkidul merupakan Kabupaten terluas di Propinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan luas wilayah 1.485,36 km2, hampir 2/3 atau

tepatnya 46,63% luas wilayah propinsi DIY. Dengan kondisi geografis berupa

pegunungan kapur karts yang melingkari seluruh wilayah ini, sehingga terkenal

dengan sebutan pegunungan seribu. Batuan kapur karts ini sangat ideal sebagai

sumber industri batu putih, namun sampai sekarang belum termanfaatkan secara

maksimal untuk kesejahteraan masyarakatnya.

Kabupaten Gunungkidul terdiri dari 18 kecamatan, 144 desa, 1431 dusun, 3114

RW, dan 7077 RT. Kecamatan yang ada di Gunungkidul antara lain : Kecamatan

Page 4: Bab III. Deskripsi Objek Penelitian - Perpustakaan … · Meskipun demikian menurut cerita turun ... Bantul dan Kabupaten Sleman, ... Bidang Kesejahteraan Rakyat dengan 3 Sub Bidang

41

Panggang, Purwosari, Paliyan, Saptosari, Tepus, Tanjungsari, Rongkop, Girisubo,

Semanu, Ponjong, Karangmojo, Wonosari, Playen, Patuk, Gedangsari, Nglipar,

Ngawen, dan Semin. Dari 144 desa, 82 desa masuk klasifikasi Swakarya dan desa

62 desa masih Swadaya.

Kabupaten gunungkidul terletak pada 1100210 sampai 1100500 bujur timur dan

70461 sampai 80091 lintang selatan. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten

Bantul dan Kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kemudian

sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Klaten dan Kabupaten Sukoharjo,

Propinsi Jawa Tengah. Sebelah Timur dan Selatan masing-masing dengan

Kabupaten Wonogiri dan Samudera Hindia.

Penduduk Kabupaten Gunungkidul berdasarkan hasil registrasi pertengahan tahun

2005 berjumlah 758.885 jiwa yang tersebar di 18 kecamatan dan 144 desa, dengan

jumlah penduduk terbanyak yaitu Kecamatan Wonosari dengan 78.968 jiwa.

Sedangkan jumlah penduduk di Kabupaten Gunungkidul pada akhir tahun telah

mencapai 759.859 jiwa. Secara keseluruhan jumlah penduduk perempuan lebih

banyak daripada penduduk laki-laki, yaitu 387.186 perempuan dan 371.699 laki-

laki. Dilihat dari status pekerjaan utama, sebagian besar penduduk Kabupaten

Gunungkidul bekerja sebagai pekerja keluarga sekitar 31,81% dari jumlah

penduduk yang bekerja. Sedangkan yang berusaha dengan dibantu buruh tetap,

masih sangat sedikit yaitu sekitar 1,27%.

Sebagian besar penduduk berprofesi sebagai petani dengan tanaman palawija

sebagai hasil pertanian andalan. Keadaan tanah Kabupaten Gunungkidul dibagi

menjadi 3 zone yaitu; zone Utara disebut zone Batur Agung dengan ketinggian

200-700 m di atas permukaan laut meliputi, Kecamatan Patuk, Nglipar,

Gedangsari, Ngawen, Semin dan Ponjong bagian Utara. zone Tengah disebut zone

Ledoksari dengan ketinggian 150-200 m di atas permukaan laut meliputi

Kecamatan Playen, Wonosari, Karangmojo, Ponjong bagian tengah dan Semanu

bagian Utara. Zone Selatan disebut zone Gunung Seribu dengan ketinggian 100-

300 m di atas permukaan laut, meliputi Kecamatan Panggang, Paliyan, Tepus,

Saptosari, Rongkop, Semanu bagian Selatan dan Ponjong bagian Selatan.

Page 5: Bab III. Deskripsi Objek Penelitian - Perpustakaan … · Meskipun demikian menurut cerita turun ... Bantul dan Kabupaten Sleman, ... Bidang Kesejahteraan Rakyat dengan 3 Sub Bidang

42

III.3 Inspektorat Daerah Kabupaten Gunungkidul

Berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2004 pasal 14 ayat (1) dan (2) yang mengatur

“Kewenangan Daerah Kabupaten/Kota”, terdiri dari urusan wajib (16 urusan) dan

urusan yang bersifat pilihan, kecuali urusan: Politik Luar Negeri; Pertahanan;

Keamanan; Justisi; Moneter dan Fiskal; dan Agama. Pelaksanaan kewenangan

daerah sebagaimana yang telah diatur dalam UU Nomor 32 Tahun 2004

khususnya Pasal 14 ayat (1) dan (2), sementara di Kabupaten Gunungkidul telah

ditetapkan dengan Perda Kabupaten Gunungkidul Nomor 21 Tahun 2000 tentang

Kewenangan Daerah.

Untuk melaksanakan Kewenangan Daerah tersebut, berdasarkan pada PP Nomor

8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, di Kabupaten

Gunungkidul dibentuk Perangkat Daerah atau SKPD. Sejak Desember 2006 telah

ditetapkan Penataan Kelembagaan Baru yang terdiri dari ; Badan (4), Inspektorat

Daerah, Dinas (12), Kantor (9), Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, RSUD

Wonosari, Satuan Polisi Pamong Praja, dan Kecamatan (18).

Di bidang pengawasan dalam melaksanakan tugas pengawasan digunakan alat

yang berupa pemeriksaan. Yang dimaksud dengan pemeriksaan adalah segala

usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh pemeriksa atau para pemeriksa untuk

mengetahui dan menilai dengan cermat dan seksama kenyataan yang sebenarnya

mengenai sasaran dan obyek yang diperiksa apakah sesuai dengan peraturan

perundangan yang berlaku atau rencana yang telah ditetapkan. Tujuan

pemeriksaan adalah untuk memberikan saran kepada pimpinan organisasi dalam

hal ini organisasi pemerintah yang diperiksa sehingga bisa mengambil langkah-

langkah perbaikan, penyempurnaan serta tindakan-tindakan lain yang dapat

memperlancar tertibnya tugas umum pemerintahan dan pembangunan yang

menjadi tanggung jawabnya.

Sesuai Pasal 24 PP 79 Tahun 2005, Pengawasan terhadap urusan Pemerintah di

daerah dilaksanakan oleh Aparat Pengawas Intern Pemerintah yaitu di Tingkat

Kabupaten disebut Inspektorat Kabupaten. Di Kabupaten Gunungkidul

Page 6: Bab III. Deskripsi Objek Penelitian - Perpustakaan … · Meskipun demikian menurut cerita turun ... Bantul dan Kabupaten Sleman, ... Bidang Kesejahteraan Rakyat dengan 3 Sub Bidang

43

berdasarkan Perda Nomor 12 Tahun 2006 telah dibentuk Inspektorat Daerah yang

merupakan unsur pendukung tugas Kepala Daerah di bidang pengawasan dan

memiliki tugas melaksanakan urusan rumah tangga Pemerintah Daerah serta tugas

perbantuan di bidang pengawasan.

III.4 Deskripsi Institusional

Penelusuran objek penelitian diawali dengan menelusuri para pelaku yang terlibat

di dalam pelaksanaan pengawasan pada tahun anggaran 2007 yang dilakukan oleh

Inspektorat Daerah Kabupaten Gunungkidul. Kemudian dilanjutkan dengan

wawancara dan pengamatan di lapangan untuk mendapatkan temuan-temuan yang

bisa menjawab pertanyaan penelitian. Namun sebelumnya, pada bagian ini akan

disampaikan deskripsi Inspektorat Daerah dari sisi institusinya sebagai salah satu

bagian pembentuk jejaring pengawasan.

III.4.1 Institusi pengawasan sebelum perubahan

Sebelum pelaksanaan PP 8 tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat

Daerah, organisasi Badan Pengawasan Daerah Kabupaten Gunungkidul (sekarang

menjadi Inspektorat Daerah Kabupaten) mengacu pada peraturan perundangan

yang lama. Pola yang dipakai dalam susunan organisasi masih menggunakan

prinsip kaya struktur, yaitu jabatan struktural masih diberlakukan seperti institusi

pelaksana lainnya. Demikian juga dengan staf, baik pola kenaikan pangkat

maupun kariernya sama dengan institusi yang ada. Jadi tidak ada bedanya antara

institusi pengawas dengan yang diawasi, padahal beban kerja dan

tanggungjawabnya sebagai institusi pengawasan lebih berat daripada institusi

yang ada di pemerintah daerah. Organisasi Inspektorat Kabupaten Gunungkidul

yang lama terdiri dari; Kepala Badan, Sekretariat dengan 4 Sub Bagian, Bidang

pemerintahan dengan 3 Sub Bidang, Bidang Aparatur dengan 2 Sub Bidang,

Bidang Pendapatan dan Kekayaan dengan 3 Sub Bidang, Bidang Perekonomian

dengan 3 Sub Bidang, Bidang Kesejahteraan Rakyat dengan 3 Sub Bidang dan

selebihnya staf.

Page 7: Bab III. Deskripsi Objek Penelitian - Perpustakaan … · Meskipun demikian menurut cerita turun ... Bantul dan Kabupaten Sleman, ... Bidang Kesejahteraan Rakyat dengan 3 Sub Bidang

44

Dalam melaksanakan tugasnya masih secara parsial belum secara komprehensif

dan lebih berfokus pada pemeriksaan proyek-proyek yang telah dilaksanakan oleh

institusi pelaksana. Tim yang melaksanakan pemeriksaan berasal dari bidang

masing-masing dan objek pemeriksaannya telah ditentukan pula sesuai dengan

‘lahan’ pemeriksaan masing-masing bidang. Misalnya Bidang Perekonomian

hanya akan memeriksa proyek-proyek yang dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan

Umum Kabupaten, pemeriksaan yang berkaitan dengan kepegawaian akan

dilakukan oleh tim yang berasal dari Bidang Aparatur. Kecuali jika terjadi kasus

yang khusus, maka baru akan dibentuk tim gabungan dari masing-masing bidang.

Ilustrasi dari model pemeriksaan yang dilakukan Bawasda seperti terlihat pada

gambar di bawah ini;

Gambar.III.1 Pemeriksaan sebelum perubahan

Terlihat pada gambar tersebut fokus pemeriksaannya hanya salah satu aspek (garis

panah yang tidak putus putus) misalnya keuangan. Sementara aspek yang lain

tidak terlalu diperhatikan (garis panah putus-putus), hanya dilihat ssecara sekilas.

Kemudian apabila pada objek pemeriksaan terdapat proyek, maka fokus

pemeriksaannya hanya dilakukan pada pelaksanaan proyek saja.

Model pemeriksaan tersebut mempunyai keunggulan dan kelemahan. Salah satu

keunggulannya adalah pemeriksaan bisa fokus pada salah satu objek pemeriksaan,

sehingga hasilnya lebih maksimal. Pemeriksaan dilakukan oleh pegawai yang

Bawasda (Struktural)

Objek pemeriksaan

SDM Tupoksi

Keuangan

Sarpras

Proyek

Page 8: Bab III. Deskripsi Objek Penelitian - Perpustakaan … · Meskipun demikian menurut cerita turun ... Bantul dan Kabupaten Sleman, ... Bidang Kesejahteraan Rakyat dengan 3 Sub Bidang

45

berpengalaman di bidangnya karena telah ditetapkan ‘lahan’ pemeriksaannya

setiap tahun, dan pegawai tersebut selalu memeriksa objek yang sama. Namun

kelemahan-kelemahan yang ditanggung sebagai konsekuensinya ternyata banyak,

selain kemungkinan terjadinya KKN antara pemeriksa dan objek pemeriksaan

karena ‘keakraban’ yang terjalin, kinerja suatu institusi tidak dapat dinilai jika

hanya berdasarkan hasil pemeriksaan dari salah satu proyek yang dilaksanakan.

Produksi pengetahuan tidak akan berkembang dengan model pemeriksaan tersebut

karena pengetahuan yang telah ada dianggap cukup dalam pemeriksaan dan

membuat pemeriksa menjadi malas untuk meningkatkan pengetahuannya.

Pengetahuan tertentu hanya berkembang secara terbatas pada bidang-bidang

tertentu di Institusi Pengawas, sebagai ilustrasi; pengetahuan mengenai konstruksi

hanya dikuasai oleh Bidang Perekonomian yang memeriksa Dinas Pekerjaan

Umum Kabupaten, pengetahuan tentang siklus dan pengelolaan keuangan hanya

dikuasai oleh Bidang Pendapatan dan Kekayaan, dan pengetahuan tentang

pengelolaan sumberdaya manusia hanya dikuasai oleh Bidang Aparatur.

III.4.2 Institusi Pengawasan setelah perubahan

Sesuai dengan amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang

Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, maka institusi pengawasan di Kabupaten

Gunungkidul harus berubah sesuai dengan kebutuhan daerah. Dalam struktur

organisasi yang baru ini lebih ditekankan prinsip miskin struktur kaya fungsi atau

merit system, oleh karenanya jabatan struktural dikurangi dan jabatan fungsional

diperbanyak. Kemudian setelah tim kelembagaan Kabupaten Gunungkidul

melakukan analisis struktur organisasi sesuai dengan kondisi yang disyaratkan

oleh peraturan yang berlaku dengan persetujuan Bupati dan DPRD maka struktur

organisasi Inspektorat Kabupaten Gunungkidul berubah secara total. Bentuk

organisasi pasca perubahan benar-benar ramping karena yang tersisa untuk

jabatan struktural adalah Kepala Inspektorat (Inspektur) dan Kepala Sekretariat

(Sekretaris) dengan 3 Kepala Sub Bagian selebihnya jabatan Fungsional.

Bersamaan dengan perubahan struktur organisasi, diikuti pula dengan perubahan

pola pemeriksaan yang sebelumnya parsial hanya berfokus pada proyek menjadi

Page 9: Bab III. Deskripsi Objek Penelitian - Perpustakaan … · Meskipun demikian menurut cerita turun ... Bantul dan Kabupaten Sleman, ... Bidang Kesejahteraan Rakyat dengan 3 Sub Bidang

46

komprehensif mencakup seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh institusi

pelaksana. Diharapkan dengan metode pemeriksaan yang baru ini akan terlihat

kinerja institusi pembangunan di Kabupaten Gunungkidul karena aspek

pemeriksaan meliputi seluruh aspek dalam institusi tersebut, yaitu aspek sumber

daya manusia, aspek pelaksanaan kegiatan, aspek keuangan, dan aspek sarana

prasarana. Semua pelaksanaan pemeriksaan tersebut dilaksanakan oleh auditor,

staf sekretariat hanya melaksanakan fungsi administrasi. Perubahan pola

pemeriksaan seperti terlihat pada gambar di bawah ini;

Gambar.III.2 Pemeriksaan setelah perubahan

Inspektorat Daerah (Fungsional)

Objek pemeriksaan

SDM Tupoksi

Keuangan

Sarpras

Proyek/ kegiatan

Setelah organisasinya berubah menjadi fungsional, model pemeriksaannyapun

dilakukan secara komprehensif yaitu memeriksa semua aspek yang terdapat pada

objek pemeriksaan. Model pemeriksaan ini diterapkan pada semua objek

pemeriksaan yang menjadi sasaran pemeriksaan.

Konsekuensi lain dari terjadinya perubahan tersebut adalah banyaknya jabatan

struktural yang dihapuskan sehingga diperlukan penempatan pejabat yang tidak

memilih menjadi auditor. Secara aturan hukum yang berlaku dalam aturan

kepegawaian PNS maka seseorang yang telah menduduki jabatan tidak bisa

otomatis bisa dicopot dari jabatannya tanpa adanya kondisi tertentu, sehingga

Pemerintah Daerah melalui tim Badan Pertimbangan Jabatan harus mencarikan

‘tempat’ bagi pejabat yang tergeser dengan adanya struktur baru ini. Perubahan

Page 10: Bab III. Deskripsi Objek Penelitian - Perpustakaan … · Meskipun demikian menurut cerita turun ... Bantul dan Kabupaten Sleman, ... Bidang Kesejahteraan Rakyat dengan 3 Sub Bidang

47

tersebut ternyata juga terdapat kelemahan dan keuntungannya, salah satu contoh

dari kelemahan yang terjadi yaitu penolakan sebagian pegawai Inspektorat sendiri

yang ingin mempertahankan status quo dan merasa tidak mampu menjadi pejabat

fungsional auditor seperti apa yang disampaikan oleh salah seorang pegawai yang

menyatakan,

“ kalau saya disuruh memilih, mendingan saya pilih tetap struktural karena kita tidak perlu cari angka kredit untuk naik pangkat, nanti setelah empat tahun pasti naik sendiri nggak usah repot-repot”

Sebelumnya para pegawai di lingkungan inspektorat baik staf maupun pejabat

strukturalnya diharuskan memilih untuk tetap menjadi pegawai struktural atau

fungsional. Konsekuensi dari pilihan tersebut ternyata sangat rumit juga tidak

semudah yang dibayangkan sebelumnya, apabila memilih tetap struktural maka

harus bersiap-siap untuk dipindah dari Inspektorat karena ‘tempat’ yang terbatas.

Dan ini merupakan tekanan psikologis yang kuat dan mempengaruhi kinerja pada

masa-masa perubahan . Namun bagi pegawai yang mendukung perubahan, hal ini

merupakan salah satu kesempatan untuk mengembangkan potensi, kompetensi,

dan profesionalismenya tanpa campur tangan dari pihak-pihak lain. Selama ini

para pegawai pro perubahan merasa mereka tidak bisa berkembang karena semua

tergantung pada para penentu kebijakan di daerah baik itu kenaikan pangkat

mereka, penempatan pejabat yang sesuai, penentuan promosi jabatan dan bahkan

sampai intervensi yang terlalu besar pada laporan hasil pemeriksaan. Dengan

perubahan ini mereka berharap bisa lebih ‘leluasa’ dalam bekerja karena tidak

semuanya bergantung pada para penentu kebijakan tersebut. Mereka mau naik

pangkat atau tidak tergantung kemauan dan kemampuan dalam mendapatkan

angkat kredit sebagai syarat utama kenaikan pangkat. Insentif yang diperolehpun

jelas, karena dengan menjadi pejabat fungsional otomatis akan mendapatkan

tunjangan fungsional meskipun jumlahnya tidak sebesar tunjangan jabatan

struktural.

Pengetahuan tentang pengawasan akan semakin meningkat dengan kesempatan

yang terbuka untuk mengikuti diklat dan kursus yang menjadi persyaratan utama

dalam meningkatkan jenjang jabatan fungsionalnya. Produksi pengetahuan

Page 11: Bab III. Deskripsi Objek Penelitian - Perpustakaan … · Meskipun demikian menurut cerita turun ... Bantul dan Kabupaten Sleman, ... Bidang Kesejahteraan Rakyat dengan 3 Sub Bidang

48

mengenai pengawasan akan selalu berkembang ketika model pemeriksaan tidak

lagi dibatasi sesuai ‘lahan’ masing-masing bidang, sehingga setiap auditor dituntut

untuk bisa menguasai semua aspek pemeriksaan secara komprehensif.

Permasalahan yang akan muncul dari sistem kenaikan pangkat dengan

menggunakan angka kredit adalah adanya pegawai yang bisa naik pangkat selama

2 tahun tetapi ada juga yang tidak bisa naik pangkat setelah 4 tahun, hal ini

dikarenakan kemampuan sumber daya manusia yang menjadi auditor masih perlu

dibenahi kembali. Dari sudut pandang model pemeriksaan yang baru terdapat

kelemahan substansiil, bahwa dengan model pemeriksaan komprehensif,

sementara waktu pemeriksaan terbatas maka yang terjadi adalah hasil

pemeriksaan yang tidak maksimal karena tidak fokusnya audit dan terlalu banyak

aspek yang harus diperiksa dalam sebuah dinas yang ‘besar’ misalnya.

Akhirnya setelah melalui pembahasan yang alot dan berbagai pertimbangan

diterbitkanlah Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 12 Tahun 2006

tanggal, 18 Desember 2006 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, dan Tata

Kerja Lembaga Teknis Daerah. Dengan struktur organisasi seperti yang telah

disebutkan di atas, yaitu Kepala Inspektorat (Inspektur) dan Kepala Sekretariat

(Sekretaris) dengan 3 Kepala Sub Bagian selebihnya jabatan Fungsional

Karena institusi yang dibahas disini merupakan organisasi di daerah maka para

pelaku yang terlibat dalam pengawasan juga hanya berada pada lingkup daerah.

Berikut ini akan dideskripsikan aktor-aktor yang terlibat dan membentuk jejaring

pengawasan dari sudut pandang institusinya antara lain yaitu;

- Bupati

Kepala Daerah yang dipilih secara langsung oleh rakyat yang menjalankan

pemerintahan sebagai eksekutif bersama perangkatnya di daerah. Dan

Inpektorat Daerah merupakaan salah satu perangkatnya yang menjalankan

fungsi pengawasan. Kewenangan Bupati sangat besar, Bupati merupakan

salah satu actor pengambil kebijakan tertinggi di daerah bersama dengan

Page 12: Bab III. Deskripsi Objek Penelitian - Perpustakaan … · Meskipun demikian menurut cerita turun ... Bantul dan Kabupaten Sleman, ... Bidang Kesejahteraan Rakyat dengan 3 Sub Bidang

49

DPRD. Dalam hirarki pemerintahan di daerah sesuai dengan Undang-undang

otonomi daerah Bupati berada pada posisi tertinggi secara structural. Bupati

berperan melaksanakan pemerintahan di daerah dalam hal ini Kabupaten,

sebagai penentu kebijakan utama dan pemberi arahan kepada seluruh pejabat

dan jajaran staf di Daerah. Dalam melaksanakan tugasnya Bupati di awasi

oleh lembaga legislative DPRD dan melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada

pemerintah pusat melalui Gubernur. Bupati mempergunakan hasil

pemeriksaan yang dilakukan oleh Inspektorat Daerah sebagai bahan informasi

dan evaluasi hasil kinerja perangkatnya dalam melaksanakan pemerintahan

daerah. Karena tidak bisa mengawasi langsung semua tingkah laku staf dan

pembantunya dalam menjalankan pemerintahn inilah maka dibentuk institusi

pengawasan daerah untuk membantunya dalam bidang pengawasan.

- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

Lembaga legislative di daerah, merupakan salah satu institusi yang terdiri dari

actor-aktor politik yang dipilih dalam pemilu untuk mewakili kepentingan dan

golongan politik tertentu. Lembaga ini bersama-sama dengan bupati membuat

peraturan-peraturan daerah serta menyusun anggaran yang akan dilaksanakan

selama masa pemerintahaannya. Pelaksana pembangunan adalah bupati

beserta perangkatnya dan DPRD ini sebagai institusi yang mengawasi

pelaksanaan tersebut. Kaitannya dengan Inspektorat Daerah yaitu, laporan

hasil pemeriksaan yang dilakukan Inspektorat Daerah juga digunakan sebagai

informasi dalam mengawasi pelaksanaan pembangunan oleh eksekutif. Peran

yang lainnya adalah persetujuan anggaran pengawasan yang diajukan oleh

Inspektorat Daerah. Anggaran ini digunakan sebagai biaya operasional

pengawasan, pengadaan sarana dan prasarana pengawasan serta peningkatan

profesionalisme pengawas melalui berbagai pendidikan dan pelatihan maupun

seminar.

- Inspektur

Secara struktural, Kepala Inspektorat Daerah yang disebut Inspektur berada

pada posisi tertinggi pada hirarki kewenangan dalam organisasi pengawasan

daerah Kabupaten. Dalam melaksanakan pengawasan, Inspektur berperan

Page 13: Bab III. Deskripsi Objek Penelitian - Perpustakaan … · Meskipun demikian menurut cerita turun ... Bantul dan Kabupaten Sleman, ... Bidang Kesejahteraan Rakyat dengan 3 Sub Bidang

50

melakukan koordinasi, penentu kebijakan pengawasan dan pemberi arahan

kepada seluruh jajaran staf pengawasan dan auditor. Inspektur

bertanggungjawab langsung dan melaporkan hasil pemeriksaan kepada

Bupati. Inspektur memantau dan mengikuti seluruh kegiatan pengawasan

mulai proses perencanaan sampai pelaksanaan. Perencanaan dilakukan saat

penentuan jumlah anggaran untuk pemeriksaan selama satu tahun anggaran,

penyusunan rencana pemeriksaan tahunan dan penentuan objek pemeriksaan.

Keterlibatan dalam pelaksanaan dimulai pada penentuan anggota tim

pemeriksaan dan aspek pemeriksaan yang akan diperiksa. Arahan dan

kebijakan dilakukan saat pembahasan kartu penegasan bersama dengan objek

pemeriksaan, dalam forum ini inspektur bertindak sebagai mediator antara tim

pemeriksa dan objek pemeriksaan. Selain itu Inspektur juga berkoordinasi

dengan institusi pemeriksaan yang lebih tinggi hirarkinya antara lain

Inspektorat Daerah Propinsi, dan Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP) untuk peningkatan kualitas pengawasan maupun

pembahasan kode etik pengawasan agar tidak terjadi overlapping.

- Bagian Tata Usaha

Inilah ‘pintu gerbang’ inspektorat daerah dalam aliran dana maupun surat

masuk dan keluar, serta ‘pintu masuk’ laporan surat pertanggungjawaban

(SPJ) setiap bulan dari seluruh perangkat daerah di lingkup Kabupaten. Bagian

tata usaha dipimpin oleh seorang kepala bagian, kegiatan bagian ini lebih pada

penanganan administrative. Walaupun tidak berhubungan langsung dengan

pengawasan, bagian ini bertanggungjawab dalam pengaturan dan

penyimpanan dokumen laporan hasil pemeriksaan, pengurusan sarana dan

prasana kantor. Pemantauan tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan juga

merupakan tanggungjawab pada bagian tata usaha. Pada Inspektorat Daerah

Kabupaten Gunungkidul sesuai dengan Perda Nomor 12 Tahun 2006 bagian

tata usaha terdiri dari 3 (tiga) Sub Bagian yang akan diuraikan lebih lanjut.

Hal yang menjadi perhatian dalam pelaksanaan pekerjaan pada bagian tata

usaha adalah adanya transparansi dan ketelitian.

Page 14: Bab III. Deskripsi Objek Penelitian - Perpustakaan … · Meskipun demikian menurut cerita turun ... Bantul dan Kabupaten Sleman, ... Bidang Kesejahteraan Rakyat dengan 3 Sub Bidang

51

- Sub Bagian Umum

Pada sub bagian ini dipimpin oleh seorang kepala sub bagian yang

bertanggungjawab pada masalah aliran dana operasional pengawasan, aliran

surat menyurat baik surat masuk maupun keluar, aliran SPJ yang masuk setiap

bulan serta pemeliharaan sarana dan prasarana kantor. Pengadaan peralatan

kantor dilakukan pula oleh sub bagian ini, pelaporan dan pertanggungjawab

SPJ inspektorat daerah dilaksanakan oleh pemegang kas dalam sub bagian ini

pula. Oleh karena pelaksanaan pekerjaan lebih banyak bersifat administrative

maka seolah-olah nafas bagian tata usaha ada pada sub bagian ini. Sehingga

yang menjadi perhatian dalam pelaksanaan tugas sehari-hari menuntut

ketelitian dan transparansi seperti pada bagian tata usaha di atas.

- Sub Bagian Perencanaan

Penyusunan anggaran inspektorat dilakukan pada sub bagian ini, sebelum

disetujui oleh tim anggaran. Proses dari awal berapa besar anggaran untuk

pengawasan, peralatan kantor yang perlu diganti atau ada yang harus ditambah

merupakan salah satu tanggungjawab sub bagian ini. Penentuan rencana

pemeriksaan tahunan, jumlah objek pemeriksaan selama satu tahun anggaran,

usulan anggota tim pemeriksaan regular maupun pemeriksaan khusus dan

rencana pemeriksaan serentak merupakan tanggungjawab lainnya pada sub

bagian ini pula.

- Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan

Sub Bagian evaluasi dan pelaporan bertanggungjawab penuh atas

penyimpanan dan pengarsipan dokumen laporan hasil pemeriksaan.

Melakukan evaluasi atas tindaklanjut temuan hasil pemeriksaan setiap bulan

untuk memantau kemajuan dari tindaklanjut tersebut. Karena temuan tanpa

tindaklanjut tidak akan mempunyai makna dalam proses pembangunan di

daerah. Dengan tindaklanjut ini akan memberikan efek jera bagi para

pelanggar dan merupakan indikator keberhasilan penanganan temuan hasil

pemeriksaan.

Page 15: Bab III. Deskripsi Objek Penelitian - Perpustakaan … · Meskipun demikian menurut cerita turun ... Bantul dan Kabupaten Sleman, ... Bidang Kesejahteraan Rakyat dengan 3 Sub Bidang

52

- Jabatan Fungsional Auditor

Institusi pengawasan pasca perubahan seperti yang telah dikemukakan di atas,

berprinsip pada miskin struktur dengan kaya fungsi sehingga diperbanyak

jabatan fungsionalnya. Dalam pemeriksaan jabatan fungsional tersebut diberi

nama dengan auditor. Auditor ini merupakan salah satu aktor utama dalam

proses pemeriksaan sebagai pemeriksa tentunya. Sementara ini Inspektorat

Daerah Kabupaten Gunungkidul memiliki 23 auditor yang terus akan

ditambah jumlahnya sehingga mencukupi kebutuhan sesuai dengan beban

kerja. Dalam melakukan pemeriksaan, auditor ini terbagi lagi dalam sebuah

tim dengan formasi pengendali teknis, ketua tim pemeriksaan, dan anggota tim

yang akan diuraikan lebih lanjut di bawah ini. Sesuai dengan namanya sebagai

pejabat fungsional, maka diharapkan indepensi auditor bisa terjaga karena

kariernya ditentukan oleh kemampuan masing-masing individu dalam mencari

angka kredit. Namun perlu diketahui bahwa perolehan angka kredit bukan

karena banyaknya temuan yang didapat akan tetapi dari jam pemeriksaan, dan

persepsi dari objek pemeriksaan maupun masyarakat umumnya dengan

perubahan menjadi pejabat fungsional maka temuan menjadi salah satu

‘ladang’ memperoleh angka kredit. Sehingga anggapan auditor selalu mencari-

cari kesalahan demi memperoleh temuan untuk mengejar angka kredit adalah

salah besar. Auditor bertanggungjawab penuh pada proses pemeriksaan mulai

dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan penyusunan laporan hasil

pemeriksaan.

- Pengendali Teknis

Jika dalam struktur organisasi yang lama jabatan ini dipegang oleh seorang

Kepala Bidang maka dengan struktur yang baru fungsinya digantikan oleh

Pengendali Teknis. Setelah memenuhi syarat kepangkatan tertentu dan

memperoleh sertifikasi dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

(BPKP) seorang auditor berhak menjadi pengendali teknis. Tanggung jawab

pengendali teknis lebih kepada fungsi koordinasi, dan memantau pelaksanaan

pemeriksaan yang dilakukan oleh tim pemeriksaan yang dipimpinnya.

Keberhasilan maupun kegagalan dalam pemeriksaan merupakan

Page 16: Bab III. Deskripsi Objek Penelitian - Perpustakaan … · Meskipun demikian menurut cerita turun ... Bantul dan Kabupaten Sleman, ... Bidang Kesejahteraan Rakyat dengan 3 Sub Bidang

53

tanggungjawabnya. Namun pada kenyataannya di Inspektorat Daerah

Kabupaten Gunungkidul karena keterbatasan personel yang ada, pengendali

teknis ini juga ikut melakukan pemeriksaan sehingga beban tugas yang

dipikulnya menjadi bertambah. Namun selama ini tidak terjadi permasalahan

yang mendasar dengan beban tugas tersebut karena komitmen kuat dan

kemauan bekerja keras yang dimilikinya. Jadi pengendali teknis tidak hanya

berada di balik meja tetapi juga terjun langsung ke lapangan membantu

anggota tim pemeriksaan demi keberhasilan pelaksanaan pemeriksaan.

- Ketua Tim Pemeriksaan

Ketua tim pemeriksaan adalah aktor yang menghubungkan anggota tim

dengan pengendali teknis, mempunyai peran yang vital dalam proses

pemeriksaan karena tanggungjawab koordinasi anggota tim pemeriksaan ada

padanya. Selain itu ketua tim pemeriksaan juga bertanggunjawab dalam

penyusunan Laporan Hasil Pemeriksaan sebagai hasil dari pemeriksaan yang

dilakukannya. Metode-metode pemeriksaan harus dikuasai oleh ketua tim

untuk bisa mengungkapkan penyimpangan yang mungkin terjadi. Jadi seorang

ketua tim harus mempunyai kecakapan dan keahlian yang lebih dari anggota

tim pemeriksaan selain syarat kelulusan sertifikasi yang harus dimiliki.

- Anggota Tim Pemeriksaan

Anggota tim pemeriksaan sesuai dengan aturan yang berlaku saat ini harus

seorang auditor. Akan tetapi karena keterbatasan peronel yang ada maka

kadang-kadang mengambil juga staf bagian tata usaha terutama dari sub

bagian Evaluasi dan Pelaporan. Untuk menjadi anggota tim suatu pemeriksaan

diperlukan beberapa syarat antara lain mempunyai sertifikasi dan pengalaman

dalam bidang yang akan diperiksa. Tetapi lebih baik lagi jika seorang auditor

mempunyai beberapa ketrampilan baik audit keuangan, audit sumber daya

manusia, audit sarana prasarana, kemampuan teknik sipil dan kemampuan lain

yang mendukung seperti kemampuan computer untuk mengolah dara hasil

pemeriksaan. Anggota tim juga harus mempunyai insting untuk mengendus

penyimpangan yang mungkin dilakukan oleh objek pemeriksaan. Anggota tim

Page 17: Bab III. Deskripsi Objek Penelitian - Perpustakaan … · Meskipun demikian menurut cerita turun ... Bantul dan Kabupaten Sleman, ... Bidang Kesejahteraan Rakyat dengan 3 Sub Bidang

54

ini bertanggungjawab melaporkan hasil pemeriksaannya kepada ketua tim

dengan memberikan data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Anggota tim pemeriksaan harus mengarsipkan semua data yang diperoleh dan

dirangkum dalam kertas kerja pemeriksa (KKP) yang berguna sebagai bukti-

bukti otentik untuk mendukung penegasan temuan.

Secara institusional jejaring pengawasan dapat digambarkan sebagai berikut;

Gambar III.3 Jejaring pengawasan

III. 5 Deskripsi Sarana dan Prasarana Pengawasan;

Kadang kala kita tidak terlalu memperhatikan bahwa dalam melaksanakan tugas

atau pekerjaan sehari-hari ada banyak hal yang mendukung kesuksesan pekerjaan

tersebut. Keberadaan alat-alat pendukung tersebut sering dikesampingkan,

padahal menurut konsep jejaring aktor pada ANT semua elemen pembentuk

jejaring dianggap sejajar.Tidak ada yang dominan satu dengan yang lainnya. Oleh

karenanya, agar tidak sepihak dalam melihat jejaring institusi pengawasan maka

pada bagian ini akan dideskripsikan sarana dan prasarana pendukung pengawasan

sebagai salah satu unsur yang tidak bisa diabaikan begitu saja.

DPRD

Bupati

Institusi perencana Institusi pelaksana

Auditor

Bagian TU

Institusi pengawasan

Jejaring global

Jejaring lokal BPKP

Page 18: Bab III. Deskripsi Objek Penelitian - Perpustakaan … · Meskipun demikian menurut cerita turun ... Bantul dan Kabupaten Sleman, ... Bidang Kesejahteraan Rakyat dengan 3 Sub Bidang

55

- Landasan konstitusional pengawasan

Seperti yang telah kita ketahui bahwa setiap pelaksanaan pemerintahan di

Negara kita ini selalu berlandaskan kepada Undang-Undang. Begitu juga

dengan pengawasan yang merupakan salah satu tangan pemerintah dalam

menjalankan sistem birokrasi. Berpijak pada konsep otonomi yang telah

dikemukaan pada bab terdahulu, berikut ini disampaikan beberapa Undang-

Undang yang merupakan landasan konsitusional dalam pelaksanaan

pengawasan di Daerah. Sebenarnya masih terdapat banyak Undang-undang

yang dipergunakan sebagai alat pengawasan, namun landasan pokok di dalam

bingkai otonomi adalah Undang-Undang yang tersebut di bawah ini;

1. UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana

telah diubah dengan UU Nomor 8 Tahun 2005;

2. UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

3. PP Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan Pengawasan

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

4. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 21 Tahun 2000 tentang

Kewenangan Daerah;

5. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 12 Tahun 2006 tentang

Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis

Daerah.

- Gedung

Di sinilah semua artifak yang disebutkan di bawah ini berada, dan merupakan

tempat berkumpul semua karyawan Inspektorat. Gedung ini dibuat kamar-

kamar yang membingkai karyawan menjadi beberapa bagian sesuai bidang

tugasnya. Kamar-kamar ini mengisayaratkan pembagian tugas dalam

pengawasan; dimana naskah LHP diketik, dimana ruang Inspektur berada,

Kepala Bagian TU, ruang auditor, tempat penyimpanan arsip dan aula dimana

seluruh karyawan bertemu untuk melakukan koordinasi maupun melakukan

pertemuan dengan objek pemeriksaan.

Page 19: Bab III. Deskripsi Objek Penelitian - Perpustakaan … · Meskipun demikian menurut cerita turun ... Bantul dan Kabupaten Sleman, ... Bidang Kesejahteraan Rakyat dengan 3 Sub Bidang

56

Gambar III.5 Gedung Kantor Inspektorat Daerah

- Gudang

Gudang adalah sarana yang dibutuhkan untuk menyimpan dokumen dan

perlengkapan pengawasan. Gudang digunakan sebagai tempat penyimpanan

dokumen surat pertanggungjawaban dari institusi pelaksana yang telah

diperiksa. Gudang juga digunakan sebagai tempat penyimpanan alat-alat untuk

melakukan pemeriksaan fisik ke lapangan seperti, meteran, alat ukur ketebalan

aspal, alat ukur kekuatan beton, dan alat pendukung pemeriksaan lainnya.

Gambar III.6 Gudang arsip Inspektorat Daerah

- Lemari arsip

Digunakan sebagai tempat penyimpanan LHP (Laporan Hasil Pemeriksaan),

peraturan- peraturan per-Undangan yang berhubungan dengan pengawasan

baik berupa perda, PP, Kep.Men, Keppres maupun Undang-Undang. Di dalam

lemari arsip ini juga disimpan arsip kepegawaian yang berisi data

kepegawaian seluruh karyawan Inspektorat Daerah Kabupaten Gunungkidul.

Page 20: Bab III. Deskripsi Objek Penelitian - Perpustakaan … · Meskipun demikian menurut cerita turun ... Bantul dan Kabupaten Sleman, ... Bidang Kesejahteraan Rakyat dengan 3 Sub Bidang

57

Gambar III.7 Lemari arsip Inspektorat Daerah

- Komputer PC

Sebuah benda yang mempunyai beberapa komponen, monitor yang

menyerupai televisi, CPU sebuah system pengolahan data yang di dalamnya

terdapat banyak sekali komponen- komponen yang rumit, keyboard tempat

mengetik tulisan, dan benda menyerupai tikus yang digerak-gerakan untuk

memberikan perintah melalui kursor. Pada jaman ini kita mulai tergantung

kepada computer karena semua yang ingin kita lakukan dalam mengolah data

bisa dilakukan dengan computer seperti, membuat surat, menghitung

anggaran, menggambar, membuat laporan-laporan hasil kegiatan maupun

laporan hasil pemeriksaan, seolah-olah semua kegiatan kantor bisa

diselesaikan dengan computer ini. Begitu juga dengan inspektorat daerah,

hampir semua beban tugasnya diselesaikan dengan adanya computer PC ini.

Mulai dari mengolah data hasil pemeriksaan sampai muncul dokumen laporan

hasil pemeriksaan semuanya diproses dengan computer.

Gambar III.8 Komputer PC yang berada pada ruang komputer Inspektorat Daerah

Page 21: Bab III. Deskripsi Objek Penelitian - Perpustakaan … · Meskipun demikian menurut cerita turun ... Bantul dan Kabupaten Sleman, ... Bidang Kesejahteraan Rakyat dengan 3 Sub Bidang

58

- Laptop/Notebook

Disebut juga sebagai computer jinjing, karena fungsinya sama dengan

computer PC hanya saja bentuknya didesain untuk bisa dibawa kemana-mana.

Dengan bentuk yang ramping tebal tidak lebih dari 5 cm, panjang 20-30cm

dan lebar 15-20cm memungkinkan laptop ini untuk dibawa seperti layaknya

tas. Laptop ini mengisayaratkan sebuah computer dengan teknologi tinggi dan

kesan eklusifisme yang kuat, fungsi lain biasanya digunakan untuk

mempresentasikan sesuatu hal.

- Alat tulis menulis

Alat tulis menulis yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pemeriksaan adalah

kertas folio untuk membuat surat pernyataan yang ditulis tangan , ballpoint

untuk menulis, kalkulator sebagai alat bantu menghitung kas opname maupun

angka-angka yang tertulis dalam buku kas umum, tip-ex untuk menghapus

atau mengkoreksi kesalahan penulisan maupun penghitungan tersebut serta tas

untuk menyimpan semua alat tulis menulis maupun dokumen yang harus

dibawa dalam pemeriksaan. Form berita acara pemeriksaan pada saat

penutupan kas juga merupakan salah satu bagian dari alat tulis menulis yang

diperlukan, selain form kertas kerja pemeriksaan (KKP). Pengadaan alat tulis

menulis tersebut dilaksanakan oleh Bagian Tata Usaha dan sumber dana

diperoleh dari anggaran belanja pengawasan.

- Mobil Dinas

Digunakan sebagai sarana mobilisasi pemeriksaan dari satu tempat ke tempat

lain. Karena cakupan wilayah pemeriksaan di Kabupaten Gunungkidul

mempunyai jarak yang lumayan jauh terutama Kecamatan dan Desa yang

mempunyai jarak rata-rata 15km dari kantor Inspektorat Daerah maka mobil

dinas ini mempunyai peran yang penting dalam kelancaran proses pelaksanaan

pemeriksaan. Sementara ini Inspektorat Daerah Kabupaten Gunungkidul

mempunyai 4 mobil dinas, 1 mobil dinas Inspektur dan 3 mobil dinas yang

digunakan sebagai operasional pemeriksaan.

Page 22: Bab III. Deskripsi Objek Penelitian - Perpustakaan … · Meskipun demikian menurut cerita turun ... Bantul dan Kabupaten Sleman, ... Bidang Kesejahteraan Rakyat dengan 3 Sub Bidang

59

Gambar III.9 Mobil dinas yang digunakan sebagai kendaraan operasional pada

saat pemeriksaan Setelah ditelusuri aktor-aktor yang terlibat di dalam proses pemeriksaan yang

dilakukan oleh Inspektorat Daerah Kabupaten Gunungkidul, pada bagian

selanjutnya akan disampaikan objek pemeriksaan yang menjadi studi kasus dalam

penelitian ini. Pada bagian tersebut akan disampaikan deskripsi singkat mengenai

objek yang diteliti, kemudian kronologis ringkas proses pemeriksaan yang

dilakukan. Di bagaian terakhir akan disampaikan pula hasil dari pemeriksaan yang

telah dilaksanakan.

III.6 Pelaksanaan pemeriksaan di Kecamatan Playen

Kecamatan Playen terletak di sebelah barat ibukota Kabupaten Gunungkidul

dengan jarak sekitar 10 km. Membawahi 13 desa dan merupakan salah satu

kecamatan yang paling luas yaitu 105,26 km2 atau 7,09% dari luas wilayah

kabupaten Gunungkidul. Kecamatan Playen dipimpin oleh seorang Camat yang

merupakan koordinator semua kegiatan pemerintahan di Kecamatan, sekaligus

penghubung antara Kabupaten dengan desa-desa di wilayahnya. Di Kecamatan ini

merupakan pendelegasian sebagian tugas Bupati dalam melayani masyarakat

secara langsung. Pelayanan yang dimaksud adalah pembuatan Kartu Tanda

Penduduk (KTP), pembuatan Kartu Keluarga, surat pengantar untuk mendapatkan

Surat Keterangan Kelakuan Baik dari Kepolisian, serta surat surat ijin lainnya

yang berkaitan dengan pemerintah. Oleh karena itu kecamatan merupakan ’pintu

gerbang’ pemerintahan atau sering disebut sebagai ’ujung tombak’ pemerintahan

Page 23: Bab III. Deskripsi Objek Penelitian - Perpustakaan … · Meskipun demikian menurut cerita turun ... Bantul dan Kabupaten Sleman, ... Bidang Kesejahteraan Rakyat dengan 3 Sub Bidang

60

di level terendah pada sistem pemerintahan di Kabupaten Gunungkidul yang

langsung berhubungan dengan masyarakat maupun Desa.

Gambar III.10 Lokasi Kantor Kecamatan Playen Struktur organisasi kecamatan terdiri dari; Camat, Sekretaris Kecamatan, Kepala

Seksi Perekonomian dan Pembangunan, Kepala Seksi Pemerintahan, Kepala Seksi

Ketentraman dan Ketertiban, Kepala Seksi Pemerintahan Masyarakat Desa (PMD)

dan Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial (Kessos). Fasilitas yang dimiliki oleh

kecamatan dalam menjalankan tugasnya antara lain adalah; gedung kantor yang

telah dibagi dalam bentuk ruangan yang terpisah sesuai dengan jabatannya, aula,

kendaraan dinas roda 4 dan roda 2, meja-meja berikut tempat duduknya (kursi),

komputer, mesin ketik, almari buku maupun almari arsip dan alat-alat tulis yang

setiap tahun dimasukan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

Kabupaten.

Seperti yang disampaikan pada bagian terdahulu bahwa pemeriksaan yang

dilakukan meliputi empat aspek yang pertama yaitu, aspek keuangan untuk

mengetahui penggunaan anggaran apakah telah sesuai rencana, sesuai dengan

ketentuan dalam APBD dan peraturan perundangan yang berkaitan dengan

keuangan tentunya. Termasuk dalam aspek pemeriksaan keuangan ini adalah

pemeriksaan pemungutan pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang dilakukan oleh

Mantri Pajak Kecamatan, pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui berapa

jumlah penunggak dan kenapa terjadi tunggakan, serta telah berapa persen

targetnya tercapai. Aspek Pemeriksaan yang kedua yaitu; pengelolaan sarana

Page 24: Bab III. Deskripsi Objek Penelitian - Perpustakaan … · Meskipun demikian menurut cerita turun ... Bantul dan Kabupaten Sleman, ... Bidang Kesejahteraan Rakyat dengan 3 Sub Bidang

61

prasarana yang berguna untuk mengetahui apakah fasilitas yang telah diberikan

oleh Pemerintah Kabupaten telah digunakan secara maksimal, memerlukan

penambahan fasilitas atau fasilatas tersebut terlampau banyak, apakah ada proses

pengadaan barang pada tahun anggaran yang diperiksa. Pedoman dalam

melaksanakan pemeriksaan saran dan prasarana ini adalah perda tentang

pengurusan barang daerah yang setiap tahun dilakukan revisi sesuai kebutuhan.

Aspek pemeriksaan yang ketiga adalah pengelolaan sumber daya manusia (SDM)

Kecamatan, pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui pemberdayaan SDM telah

dilaksanakan dengan maksimal atau belum, kemudian kesejahteraan para pegawai

mulai dari kenaikan pangkat, gaji berkala, kenaikan gaji dan hak lainnya telah

terpenuhi atau belum, jika belum apa yang menyebabkannya. Kemudian aspek

pemeriksaan yang terakhir adalah pemeriksaan tugas pokok dan fungsi masing-

masing seksi yang ada di Kecamatan. Pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui

apakah setiap seksi yang ada telah melaksanakan tugas pokok dan fungsinya

sesuai dengan peraturan daerah yang telah ditetapkan, jika tidak maka harus

dijelaskan penyebabnya.

Pada pelaksanaan pemeriksaan di Kecamatan Playen ini tim pemeriksaan yang

diterjunkan terdiri dari 5 orang auditor dan 1 orang sopir, sehingga semuanya

berjumlah 6 orang. Sebelum pemeriksaan dilaksanakan tim ini membagi diri

sesuai dengan aspek pemeriksaan yang akan diperiksa, hanya pengendali teknis

yang tidak melakukan pemeriksaan tetapi sebagai koordinator dan

penanggungjawab saja. Setelah pembagian tugas dilakukan, maka masing-masing

anggota tim harus mempersiapkan data-data yang akan digunakan sebagai bahan

pemeriksaan baik mempelajari peraturan perundangan mengenai aspek yang akan

diperiksa sampai mencermati surat pertanggungjawaban dan hasil pemeriksaan

yang pernah dilakukan sebelumnya. Sehingga ketika melakukan pemeriksaan

sudah jelas apa yang akan dilakukan dan ketika menghadapi objek pemeriksaan

auditor sudah mempunyai data yang lengkap. Adapun hasil pemeriksaan tersebut

dapat dilihat pada bagian lampiran tesis ini.

Page 25: Bab III. Deskripsi Objek Penelitian - Perpustakaan … · Meskipun demikian menurut cerita turun ... Bantul dan Kabupaten Sleman, ... Bidang Kesejahteraan Rakyat dengan 3 Sub Bidang

62

III.7 Pelaksanaan pemeriksaan di Dinas Pekerjaan Umum

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gunungkidul letaknya tidak terlalu jauh dari

Kantor Pemerintah Daerah, jaraknya hanya sekitar 500m dari pusat pemerintahan.

Karena tata ruang Pemda Gunungkidul mengisyaratkan bahwa semua Dinas

Teknis dan Badan letaknya tidak boleh terlalu jauh dari pusat pemerintahan untuk

memudahkan koordinasi maka Dinas PU Kabupaten Gunungkidul terletak pada

satu kompleks dengan Dinas dan Badan Teknis lainnya. Dalam sistem

pemerintahan di Kabupaten Gunungkidul Dinas Pekerjaan Umum ini berperan

sebagai pelaksana pembangunan di bidang perawatan dan penyediaan

infrastruktur, namun ada juga tugas pelayanan yang langsung diberikan kepada

masyarakat yaitu pemberian Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Ijin Reklame.

Struktur organisasi yang ada sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Gunungkidul Nomor 24 Tahun 2006 adalah terdiri dari; Kepala Dinas, Sub Dinas

Cipta Karya, Sub Dinas Pengairan, Sub Dinas Bina Marga, Bagian Tata Usaha.

Masing-masing sub dinas dan bagian tata usaha mempunyai bagian-bagian lagi

yang disebut dengan seksi-seksi yaitu; Dinas Pekerjaan Umum ini termasuk dinas

yang mempunyai struktur paling besar di banding dengan dinas atau badan lain di

dalam susunan organisasi pemerintahan Kabupaten Gunungkidul.

Dengan struktur yang besar maka fasilitas yang dimilikipun lebih lengkap dan

lebih banyak dari yang dimiliki oleh kecamatan bahkan lebih banyak dari dinas

teknis lainnya. Gedung kantor berdiri megah pada tanah yang luasnya tidak

kurang dari 2 ha2, gedung yang dimiliki tidak hanya satu buah tetapi tidak kurang

dari 5 gedung, sesuai dengan sub dinas yang ada. Dinas Pekerjaan Umum juga

mempunyai laboratorium yang letaknya terpisah dari kantor induk, sekitar 2 km

jarak dari kantor induknya. Mobil Dinas yang digunakan ada berbagai jenis, mulai

dari mobil lapangan seperti truk sampah, truk pemadam kebakaran, truk tangki air

dan truk pengangkut aspal atau bahan bangunan lainnya. Mobil dinas lainnya,

dipergunakan untuk kendaraan operasional pengangkut manusia seperti mobil

dinas kepala, dan setiap sub dinas mempunyai mobil operasional sendiri-sendiri

untuk menunjang kelancaran tugas lapangan.

Page 26: Bab III. Deskripsi Objek Penelitian - Perpustakaan … · Meskipun demikian menurut cerita turun ... Bantul dan Kabupaten Sleman, ... Bidang Kesejahteraan Rakyat dengan 3 Sub Bidang

63

Selain mobil dinas, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gunungkidul juga

mempunyai peralatan berat untuk mendukung kesuksesan tugas. Yang termasuk

peralatan berat tersebut antara lain stom dan walls. Peralatan teknis pendukung

seperti kendaraan bermotor, komputer, alat-alat tulis menjadi bagian yang tidak

terpisahkan dengan keberadaan sebuah kantor. Kesemuannya itu disediakan oleh

pemerintah daerah melalui yang telah dianggarkan dalam APBD pada tahun

berjalan maupun tahun-tahun sebelumnya. Anggaran operasional yang

disediakanpun merupakan anggaran yang terbesar dari seluruh anggaran

operasional untuk seluruh dinas teknis.

Pemeriksaan yang dilakukan tidak jauh berbeda dengan pemeriksaan di

Kecamatan Playen, karena tujuan pemeriksaannyapun sama. Aspek pemeriksaan

juga tidak berbeda yaitu empat aspek; keuangan, SDM, sarana dan prasarana serta

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi semua elemen. Yang membedakan adalah

jumlah anggota tim pemeriksa. Jika di Kecamatan Playen berjumlah 6 orang,

maka untuk Dinas Pekerjaan Umum anggota tim pemeriksaanya berjumlah 10

orang berikut ketua tim dan pengendali teknis. Persiapan yang dilakukan sebelum

pemeriksaan juga sama dengan pemeriksaan di kecamatan, masing-masing

anggota tim membagi diri sesuai dengan pembagian tugas oleh pengendali teknis

kemudian mempersiapkan sesuai dengan aspek pemeriksaan yang menjadi beban

tugasnya. Hasil pemeriksaan di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gunungkidul

seperti dapat dilihat pada bagian lampiran tesis ini.