BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN 3.1. Tinjauan …...24 BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN 3.1. Tinjauan...
Transcript of BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN 3.1. Tinjauan …...24 BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN 3.1. Tinjauan...
24
BAB III
ANALISA SISTEM BERJALAN
3.1. Tinjauan Perusahaan
3.1.1. Sejarah Institusi/Perusahaan
Berdirinya pelayanan ini berawal dari program TBC(Tuberkulosis) yang
bermula di Balai Pengobatan Melania Bruderan, Bogor. Sejak berdiri Balai
Pengobatan Melania Bruderan memfokuskan pelayanan kepada orang-orang
miskin. Oleh karena itu ketika beliau bertugas di Balai Pengobatan ini beliau
memiliki program TB sebagai salah satu utama untuk mengembalikan pelayanan
ini sebagai misi awalnya. Maka berkembangnya program TB menjangkau pasien
di berbagai penjuru di kodya Bogor dan Kabupaten Bogor, bahkan pasien TB dari
kota-kota lain.
Melihat perkembangan ini saya berinisiatif untuk mendekatkan pelayanan
kepada masyarakat kecil di luar kota, agar memberantas penyakit ini lebih efektif
lagi dan mencapai keberhasilan lebih baik. Maka pada hari minggu pantekosta
tahun 1998, beliau didampingi bapak Suganda melakukan survei ke kabupaten
Cibinong, Desa Ciapus, Kecamatan Ciomas, mencari tempat yang cocok untuk
pelayanan. Ketika melewati kabupaten barulah beliau melihat sebuah rumah kecil
di pinggir jalan dan suara hati mengatakan , “jika memulai pelayanan itulah
tempatmu “. Suara itu begitu kuat dan meyakinkan disitulah beliau merasa yakin
bahwa itu adalah suara Roh Kudus yang menunjukan bahwa beliau dan rekan
kerja boleh melakukan pelayanan di tempat itu. Dari Bapak Suganda saya
25
mendapatkan informasi bahwa rumah kecil itu milik Bapak H.M Yusuf dan Ibu
Hj.Sopiah.
Keesokan hari senin sekitar pukul 07:00 WIB Bapak Suganda tiba di
Bruderan bahwa dia telah mendatangi Bapak H.Yusuf dan keluarganya agar
rumah kecil bekas salon kecantikan itu dapat digunakan untuk pelayanan
kesehatan. Selanjutnya beliau dan rekan kerja lainnya mulai menata rumah kecil
itu untuk pelayanan kesehatan dengan sambil mengurus izin oprasional di dinas
kesehatan Kabupaten Bogor. Dengan bantuan Ibu Itha Fernandes proses perizinan
berjalan lancar. Pada tanggal 8 September pihak kepala puskesmas Ciapus
merekomendasikan agar pelayanan sudah boleh dimulai sampai menunggu
supervisi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor. Balai Pengobatan ini di
berinama “SITI MIRIAM”.
Dalam perjalanan waktu unit kesehatan ini berkembang dengan melayani
kesehatan ibu dan anak antara lain: Pemeriksan Kehamilan, Persalinan, imunisasi
bayi/balita, Keluarga Berencana, program TBC, Posyandu Lansia, dan pelayanan
poli umum. Pada Tahun 2004 sampai 2008 dikelola oleh yayasan Budi Mulia
Lourdes terjadi penurunan jumlah kunjungan dari hari ke hari. Awal Tahun 2009
beliau mengambil alih pelayanan ini dan mulai lagi dari nol. Perubahan-
perubahan terjadi terus menerus jga peraturan perundang-undangan di bidang
kesehatan. Yaitu harus melakukan konversi dari balai pengobatan menjadi klinik.
Tahun 2015 barulah memulai proses konversi ini secara nasional. Pada pada
tanggal 31 maret 2016 izin yang baru diperoleh dari Badan Perizinan Terpadu
kab.paten Bogor.
26
Izin Mendirikan No: 440/IMK/00018/BPMPTSP/2016
Izin operasional dengan No:445.9/IOK/00018/BPMPTSP/2016
Nama Klinik : KLINIK PRATAMA BRUDER
GLORIEUX.
Visi Dan Misi:
1. Menjadi pusat pelayanankesehatan bagi masyarakat sekitar yang unggul
dalam kualitas, dimana kasih diwujud nyatakan dalam suasana
persaudaraan, kedamaian, kegembiraan.kesabaran.kemurahan hati,
ketulusan hati dan menunjang tinggi keluhuran martabat manusia sebagai
CITRA ALLAH.
2. Balai pengobatan Ibu Terasa mengemban misi pelayanan kesehatan
Katolik bagi seluruh masyarakat dan secara konsisten berpihak pada
masyarakat miskin yang diusahakan terus menerus melalui upaya-upaya
preventif, promotif-edukatif, kuratif dan rehabilitatif.
Sumber:Klinik Pratama Bruder Glorieux
Gambar III.1
Struktur Organisasi Klinik Pratama Bruder Glorieux
27
3.1.2. Struktur Organisasi dan Fungsi
Fungsi dari setiap bagian sebagai berikut:
1. Pimpinan Klinik
Mengkoordinasikan pelaksanaan upaya kesehatan secara berdaya guna dan
berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan
yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan dan
pencegahan, melaksanakan upaya rujukan serta pelaksanaan pelayanan
yang bermutu sesuai standar pelayan klinik pratama.
a. Fungsi:
1) Pengkoordinasian pelayanan medis
2) Pengkoordinasian pelayanan penunjang medis atau non medis
3) Pengkoordinasian pelayanan dan asuhan keperawatan
4) Pengkoordinasian pelayanan pendidikan dan pelatihan
5) Pengkoordinasian pelaksanaan penelitian pengembangan dan
pemasaran, dan Pengkoordinasian pelaksanaan administrasi,
kauangan, hokum dan kehumasan
b. Tugas pokok:
1) Merencanakan program kerja tahunan unit poli klinik
2) Membagi tugas kepada bawahan
3) Member petunjuk kepada bawahan
4) Membuat konsep pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan
pemeriksaan kesehatan dan tindakan medis operatif dan non
operatif
28
5) Memeriksa pekerjaan bawahan / mengevaluasi tugas
administrasi dan pelayanan kesehatan
6) Melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan
7) Merencanakan penyehatan kesehatan lingkungan
2. Administrasi
a. Fungsi:
Memberikan pelayanan teknis administrasi kepada seluruh unit
kerja, melaksanakan penyusunan perencanaan, keuangan dan
umum
b. Tugas pokok :
1) Melakukan pelayanan pendaftaran kepada pasien
2) Penyelenggaraan urusan umum
3) Penyelenggaraan urusan kepegawaian
4) Penyelenggaraan penyusunan anggaran
5) Penyelenggaraan kegiatan akutansi
3. Pelayanan Medis
a. Fungsi :
Menyusun perencanaan kegiatan,system dan prngkoordinasian
pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi pelayanan unit rawat jalan
dan rawat darurat.
b. Tugas :
Penyelenggaraan pelayanan medis rawat jalan dan rawat darurat,
dalam pelayanan medis di klinik pratama terbagi atas beberapa
bagian diantaranya:
29
1) Klinik Umum
Dokter umum: dr. Makmur Hadi Komala (sebagai dokter
penanggung jawab)
Dokter umum: dr. Lydia Indrayati Hasibuan
Tugas:
Mengusahakan agar pelayanan kesehatan umum dapat
terlaksana dengan baik
Fungsi:
Melaksanakan pelayanan kesehatan umum
2) Perawat
Tugas:
a) Melaksanakan tugas keperawatan
b) Membantu melaksanakan pengobatan rawat jalan dan
rawat darurat
Fungsi:
Membantu dokter dalam melaksanakan kegiatan di poli klinik
3) KIA ( kesehatan ibu dan anak )
Sebagai sarana untuk pelayanan penunjang KIA dan KB (
keluarga berencana )
4) Pelayanan Penunjang Medis
Tugas :
a) Menyusun perencanaan kegiatan
b) System dan prosedur pengkoordinasian
30
c) Pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi pelayanan
penunjang diagnostic, logistic serta sarana dan
prasarana
Dalam pelayanan medis di klinik pratama terbagi atas beberapa
bagian diantaranya:
1) Farmasi
Fungsi:
a) Menyusun rencana kebutuhan obat dan kegiatan
distribusi obat berdasarkan data program dan ketentuan
perundang – undangan yang berlaku sebagai pedoman
kerja.
b) Melaksanakan kegiatan farmasi meliputi permintaaan
obat di gudang farmasi, penyimpanan dan distribusi ke
unit pelayanan serta koordinasi lintas program terkait
sesuai dengan prosedur dan ketentuan per undang –
undangan yang berlaku
c) Mengevaluasi hesil kegiatan farmasi secara
keseluruhan
d) Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang
tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggung
jawaban kepada atasan
e) Melaksanakan tugas lain yang di berikan atasan
31
2) Laboratorium
Tugas:
Tugas labolaturium klinik menurut mentri kesehatan adalah
melaksakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik untuk
mendapatkan informasi tentang kesehatan seseorang, terutama
untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan
Fungsi:
Sebagai pelaksana dalam melakukan pelayanan pemeriksaan
di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik,
parasitologi klinik, imonologi klinik atau bidang lain yang
berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan terutama
untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan.
3) Rekam Medis
Tugas:
Menyusun perencanaan kegiatan, system dan prosedur,
pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan dan evaluasi rekam
medis dan sisitem informasi menejemen klinik
32
3.2. Prosedur Sistem Berjalan
1. Prosedur Pendaftaran
Setiap calon pasien yang akan melakukan pengobatan, pasien datang ke
bagian administrasi untuk memberikan berkas berupa foto copy KTP
untuk di buatkan kartu pasien. Dan bagian administrasi mencatat
pendaftran berdasarkan foto copy KTP dan di masukan ke arsip
pendaftaran. Setelah itu bagian administrasi memasukan medical record
pasien kedalam arsip medical record.
2. Prosedur berobat
Kemudian bagian administrasi mengambil data pasien dari medical Record
dan diberikan kepada dokter yang bersangkutan untuk memanggil pasien
Setelah itu dokter memeriksa, menanyakan keluhan pasien yang sedang
mengalami sakit. Maka dokter membuatkan resep obat yang nantinya
sebagai bukti laporan dan disimpan kedalam arsip berobat.
Setelah pasien dilakukan pemeriksaan maka pasien diberikan resep obat
oleh dokter yang nantinya diberikan kepada administrasi. Maka bagian
administrasi akan mencari obat sesuai yang tertera di resep obat. Resep
obat nanti akan dimasukan kedalam arsip obat, maka administrasi nanti
memberikan obat ke pasien dan bagian administrasi membuat kwitansi
bentuk dua rangkap untuk bukti pembayaran pasien rangkap awal dan copy
kwitansi untuk disimpan kedalam arsip pembayaran.
3. Prosedur pembuatan laporan Setiap bulan bagian administrasi membuatkan
laporan berdasarkan arsip pendaftaran, arsip berobat dan pembayaran ,yang
nantinya di ajukan kepada pemimpin klinik.
33
3.3. Diagram Alir Data Berjalan
1. Diagram Konteks Berjalan
Gambar III.2
Diagram Konteks Sistem Berjalan
36
3.4. Spesifikasi Dokumen Sistem Berjalan
1. Spesifikasi Bentuk Dokumen Masukan
a. Nama Dokumen : Fc. KTP
Fungsi : Melakukan pendaftaran
Sumber : Pasien
Tujuan : Administrasi
Media :Kertas
Jumlah :Satu lembar
Frekuensi : Setiap Hari
Bentuk :Lampiran A.1
b. Nama Dokumen : Medical Record
Fungsi : Pemberitahuan pasien Berobat
Sumber : Administrasi
Tujuan : Dokter
Media :Kertas
Jumlah :Satu lembar
Frekuensi : Setiap Hari
Bentuk :Lampiran A.2
2. Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran
a. Nama Dokumen : Kwitansi
Fungsi : Sebagai tanda telah melakukan pembayaran
Sumber : Administrasi
Tujuan :Pasien
Media :Kertas
37
Jumlah :Satu lembar
Frekuensi : Setiap pasien setelah melakukan pembayaran
Bentuk :LampiranB.1
b. Nama Dokumen : Resep Obat
Fungsi : Sebagai tanda pasien telah pemeriksaan
Sumber : Dokter
Tujuan : Pasien
Media :Kertas
Jumlah :Satu lembar
Frekuensi : Setiap pasien akan pembayaran
Bentuk :LampiranB.2
c. Nama Dokumen : Lap. Bulanan
Fungsi : Sebagai bukti data pasien yang telah melakukan
berobat
Sumber : Administrasi
Tujuan : Pemimpin
Media :Kertas
Jumlah :Satu lembar
Frekuensi : Setiap pasien setelah melakukan pembayaran
Bentuk :LampiranB.3
38
3.5. Permasalahan
1. Tingginya kesalahan dalam pendataan penyakit pasien
2. Diidalam pengerjaan sering mengalami penumpukan data dan serta
sering terjadinya kekeliruan data yang di tulis oleh karyawan.
3. Sering adanya kehilangan data pasien karena masih sangat manual
sistem yang digunakan.
4. Kuarangnya tenaga kerja dalam klinik pratama bruder glorieux
5. Keterbatasan dalam pelayanan pasien
3.6. Alternatif Pemecahan Masalah
1. Sangat diperlukan adanya pembuatan perancangan sistem informasi
yang berguna dalam penginputan data pasien setiap harinya.
2. Maka penulis membuat sistem ini menjadi terkomputerisasi sehingga
proses administrasi pasien di klinik lebih mudah.