BAB III 8800 mAH PERANCANGAN SISTEM - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9528/3/T1... · 10...
-
Upload
nguyendieu -
Category
Documents
-
view
223 -
download
0
Transcript of BAB III 8800 mAH PERANCANGAN SISTEM - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9528/3/T1... · 10...
9
MikrokontrolerMultiplexer
8 to 1
Sensor
Termokopel
Pengkondisi
Sinyal
KOMPUTER
Power Bank
8800 mAH
Penampil
LCD
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta
perangkat lunak dari alat akuisisi data termokopel 8 kanal.
3.1. Gambaran Sistem
Alat yang direalisasikan pada skripsi ini adalah alat ukur suhu dengan
termokopel dengan 8 kanal inputan yang dapat digunakan secara bersamaan dan
mampu merekam data yang akan disimpan oleh komputer atau laptop.
Gambar 3.1 Diagram Blok sistem
Gambar 3.1 menunjukkan blok diagram sistem secara keseluruhan yang
dirancang. Secara umum sistem yang dirancang terdiri dari kontrol utama, sensor,
multiplexer, amplifier, komunikasi, komputer, dan sumber daya listrik.
10
1. Kontrol Utama
Kontrol utama dalam blok diagram sistem di atas adalah mikrokontroler
Atmega32.
2. Sensor
Sensor yang dipakai pada alat ini adalah termokopel baut type K.
3. Multiplexer
Multiplexer adalah suatu rangkaian yang mempunyai banyak input dan
hanya mempunyai satu output. Dengan menggunakan selector, kita dapat
memilih salah satu inputnya untuk dijadikan output. Sehingga dapat
dikatakan bahwa multiplexer ini mempunyai n input, m selector , dan 1
output.
Multiplexer berfungsi memilih data mana yang akan diolah oleh
mikrokontroler.
4. Amplifier
Amplifier adalah penguat tegangan untuk termokopel dikarenakan output
tegangan daripada termokopel sangat kecil sehingga untuk dapat diolah oleh
mikrokontroler maka perlu adanya amplifier sebagai penguat data sensor.
5. Komunikasi
Komunikasi sangat diperlukan untuk dapat mengirim data antara
mikrokontroler dengan komputer. Dalam hal ini komunikasi data yang
dilakukan adalah secara serial.
6. SumberDayaListrik
Sumber Daya Listrik untuk alat ini menggunakan power bank dengan
kapasitas baterai 8800 mAH
3.2. Perancangan Perangkat Keras
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai perancangan perangkat keras.
Perancangan perangkat keras yang akan dijelaskan meliputi sistem kontrol dan
perangkat keras elektronik.
11
3.2.1. Sistem Kontrol
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai perancangan sistem kontrol
pada alat ini. Gambar 3.2 menunjukkan gambaran sistem secara umum.
Sistem kontrol pada alat ini memiliki 2 bagian yaitu kontrol utama dan
kontrol pengolahan penyimpanan data. Kontrol utama adalah
mikrokontroler dan kontrol penyimpanan data adalah komputer atau laptop.
Kontrol utama berfungsi untuk mengolah data dari inputan sensor
sebelum ditampilkan pada LCD dan dikirimkan kepada komputer.
Sedangkan kontrol penyimpanan data berfungsi sebagai pengatur dan
pengolah penyimpanan data yang dikirimkan oleh kontrol utama.
Gambar 3.2 Gambaran umum sistem
1. Kontrol Utama
Kontrol utama pada alat ini menggunakan mikrokontroler sebagai
pengolah data dari sensor serta pengatur jalur data masukkan sensor
(mengatur selector Multiplexer).
2. Kontrol Penyimpanan Data
Kontrol penyimpanan data menggunakan komputer sebagai alat
penyimpanan data. Data dari kontrol utama akan dikirimkan kepada
komputer secara serial melalui USB.
12
3.2.2. Perangkat Keras Elektronik
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai board sistem minimum
mikrokontroler ATMega32, sensor Termokopel tipe-K, Multiplexer,
Pengkondisi sinyal (amplifier), dan LCD grafik.
Gambar 3.3 Skema perangkat keras elektronik
1. Board Sistem Minimum Mikrokontroler Tipe ATMega 32
Board sistem minimum mikrokontroler tipe ATMega 32
digunakan sebagai kontrol utama pada sistem alat ini. Pada
perancangan sistem minimum ATMega 32 digunakan kristal
oscillator (XTAL) dengan nilai 11.0592Mhz sebagai pembangkit /
pemompa data yaitu bersifat timer (semacam clock)/pulsa digital.
Pada sistem minimum ATMega 32 juga digunakan IC MAX232
untuk mengubah level tegangan menjadi level tegangan TTL karena
untuk berkomunikasi secara serial dengan komputer.
13
Mikrokontroler ATMega 32 termasuk dalam mikrokontroler
keluarga AVR yang diproduksi oleh Atmel Corporation. Fasilitas –
fasilitas yang dimiliki oleh ATMega 32 antara lain:
1. Memori flash sebesar 32K Byte.
2. 1024 Byte EEPROM.
3. 2K Byte SRAM.
4. Tiga buah timer/counter. (2 buah 8-bit dan 1 buah 16-bit)
5. Delapan saluran 10-bit ADC.
6. Serial USART.
7. Interupsi internal/external.
8. 40 pin dengan 32 saluran input/output (PORTA, PORTB,
PORTC, PORTD).
Gambar 3.4 Gambar konfigurasi pin Mikrokontroler
ATMega32
Gambar 3.4 merupakan konfigurasi pin mikrokontroler
ATMega 32 dengan penjelasan sebagai berikut:
14
1. PA0 – PA7 adalah delapan saluran port A. Port ini dapat
difungsikan sebagai saluran input/output. PORT A juga
memiliki fungsi khusus yaitu sebagai saluran masukan
Analog to Digital Converter (ADC) 10 bit.
2. PB0 – PB7 adalah delapan saluran port B. Port ini dapat
difungsikan sebagai saluran input/output. PORT B juga
memiliki fungsi khusus sebagai SPI, komparator analog
dan timer/counter.
3. PC0 – PC7 adalah delapan saluran port C. Port ini dapat
difungsikan sebagai saluran input/output. PORT C juga
memiliki fungsi khusus yaitu sebagai komparator analog
dan timer/counter.
4. PD0 – PD7 adalah delapan saluran port D. Port ini dapat
difungsikan sebagai salurana input/output. PORT D juga
memiliki fungsi khusus sebagai komparator analog,
saluran interupsi external, dan komunikasi serial.
5. RESET adalah pin yang digunakan untuk me-reset
mikrokontroler.
6. VCC adalah pin yang digunakan untuk memberi
masukan daya sebesar 5V.
7. XTAL2 adalah pin masukan external clock.
8. XTAL1 adalah pin masukan external clock.
9. AREF adalah pin masukan tegangan referensi ADC.
10. GND adalah pin ground.
11. AVCC adalah pin untuk masukan tegangan ADC.
Konfigurasi penggunaan pin pada board mikrokontroler
Atmega 32 pada skripsi ini dijelaskan pada Tabel 3.1
15
Tabel 3.1 Konfigurasi pin pada mikrokontroler ATMega 32
No Nama Port Fungsi
1 PA0 RS
2 PA1 R/W
3 PA2 E
4 PA3 CS1
5 PA4 CS2
6 PA5 /RST
7 PA7 Masukkan dari keluaran AD595
8 PB0 DB0
9 PB1 DB1
10 PB2 DB2
11 PB3 DB3
12 PB4 DB4
13 PB5 DB5
14 PB6 DB6
15 PB7 DB7
16 PD5 Selektor 0
17 PD6 Selektor 1
18 PD7 Selektor 2
Berikut dapat dilihat pada Gambar 3.5 adalah skema dari
board Mikrokontroler ATMega32 yang digunakan pada skripsi ini.
16
Gambar 3.5 Skema Board Mikrokontroler
ATMega32
2. Sensor Termokopel
Termokopel adalah tranduser yang mengubah besaran fisis ke
besaran elektrik. Output yang dihasilkan adalah tegangan dc.
Termokopel yang sederhana dapat dipasang, dan memiliki jenis
konektor standar yang sama, serta dapat mengukur temperatur dalam
jangkauan suhu yang cukup besar dengan batas kesalahan
pengukuran kurang dari 1°C. Komponen utama dari termokopel
adalah dua jenis logam konduktor yang dirangkai sehingga jika salah
satu logam terkena sumber panas, sedangkan logam yang lain di jaga
di temperatur yang tetap maka akan menghasilkan tegangan listrik
tertentu yang nilainya sebanding dengan temperatur sumber panas.
17
Di bawah ini dapat dilihat jenis-jenis termokopel yang secara
umum dipakai :
Tipe K (Chromel / Alumel)
Tipe E (Chromel / konstanta)
Tipe J (Iron / konstanta)
Tipe N (Nicrosil / Nisil)
Tipe B (Platinum / Rhodium)
Type R (Platinum / Rhodium)
Type S (Platinum / Rhodium)
Type T (Copper / Constantan)
Sensor Termokopel yang digunakan pada alat ini adalah
sensor termokopel tipe K. Termokopel ini memiliki probe yang
merupakan rangkaian 2 logam yaitu Chromel dan Alumel dan
memiliki rentang suhu -200 ° C sampai +1200 ° C dan memiliki
sensitivitas kira-kira 41µv / ° C serta sensor Termokopel tipe K ini
sangat mudah didapatkan.
Gambar 3.6 Termokopel tipe K
18
Keluaran dari sensor termokopel merupakan perbedaan suhu
dari 2 logam yang dirangkai pada probe sensor. Keluaran dari sensor
termokopel ini yang nantinya akan diolah oleh mikrokontroler.
3. Multiplexer
Multiplexer adalah suatu rangkaian yang mempunyai banyak
input dan hanya mempunyai satu output. Dengan menggunakan
selector, kita dapat memilih salah satu inputnya untuk dijadikan
output. Sehingga dapat dikatakan bahwa multiplexer ini mempunyai
n input, m selector , dan 1 output.
Gambar 3.7 Analog Multiplexer 4051
Dalam skripsi ini penulis menggunakan multiplexer dengan
seri 4051 yaitu analog multiplexer dengan kontrol digital dan
memiliki 8 kanal dan 3 kontrol binner. Selain itu 4051 memiliki
impedansi yang rendah dan tingkat kebocoran kanal yang rendah.
Karena keluaran dari termokopel merupakan data analog dan
memiliki resolusi yang kecil maka penulis memilih menggunakan
multiplexer ini. Gambar dan konfigurasi penggunaan pin, Tabel
kebenaran (Truth Table) dan skema rangkaian multiplexer 4051
pada skripsi ini dijelaskan pada Tabel 3.2 , Tabel 3.3 , dan Gambar
3.5
19
Gambar 3.8 konfigurasi pin multiplexer 4051 [5]
Tabel 3.2 Konfigurasi pin multiplexer 4051
Pin Fungsi
1 Kanal masukkan / keluaran 4
2 Kanal masukkan / keluaran 6
3 Common masukkan / keluaran
4 Kanal masukkan / keluaran 7
5 Kanal masukkan / keluaran 5
6 Inhibit
7 VEE
8 VSS
9 Selektor 1 (A)
10 Selektor 2 (B)
11 Selektor 3 (C)
12 Kanal masukkan / keluaran 3
13 Kanal masukkan / keluaran 0
14 Kanal masukkan / keluaran 1
15 Kanal masukkan / keluaran 2
16 VDD
20
Tabel 3.3 Tabel kebenaran 4051
Kondisi Masukkan Kanal “On”
INHIBIT C B A
0 0 0 0 0
0 0 0 1 1
0 0 1 0 2
0 0 1 1 3
0 1 0 0 4
0 1 0 1 5
0 1 1 0 6
0 1 1 1 7
1 x x x Tidak Ada
Berdasarkan Tabel 3.3 dapat diketahui bahwa jika inhibit
harus berlogika “nol” agar kanal keluaran dapat terbuka dikarenakan
karakteristik dari 4051 yang apabila inhibit berlogika “satu” akan
menutup semua kanal keluaran.
Gambar 3.9 Skema rangkaian multiplexer 4051
21
4. Pengkondisi Sinyal Termokopel ( Thermocouple amplifier )
Kebanyakan sensor tidak bisa terhubung secara langsung
kedalam instrument yang melakukan record, monitor, atau proses.
Dikarenakan sinyal yang mungkin terlalu lemah ataupun terlalu kuat.
Oleh karena itu sinyal elektronik dari sensor memerlukan
pengkondisian terlebih dahulu sebelum masuk pada kontroler.
Pengkondisi sinyal yang digunakan pada skripsi ini menggunakan
AD595 karena termokopel yang digunakan adalah termokopel jenis
K.
Gambar 3.10 Pengkondisi sinyal AD595
AD595 adalah pengkondisi sinyal dari termokopel tipe K dan
memiliki kompensasi cold junction termokopel. AD595
menggabungkan titik referensi es dengan pengkondisi sinyal untuk
menghasilkan keluaran langsung dari sinyal termokopel sebesar
10mV / ° C. AD595 dapat diaktifkan dengan catu daya tunggal (V+)
dan dengan catu daya ganda (V+ dan V-), dengan menggunakan catu
daya ganda maka suhu di bawah 0 ° C dapat diukur.
Ada 2 jenis AD595 yaitu jenis C dan jenis A, Kedua jenis ini
memiliki akurasi kalibrasi ±1°C dan ±3°C dan keduanya dapat
digunakan dari 0°C sampai ±50°C (suhu IC).
22
Gambar 3.11 Konfigurasi pin AD595 [6]
Gambar 3.12 Skema rangkaian AD 595
23
5. LCD Grafik
LCD grafik berfungsi sebagai penampil data yang telah
diolah oleh mikrokontroler. Pada skripsi ini digunakan LCD grafik
128 x 64 dengan seri KS0108.
Gambar 3.13 LCD Grafik 128 x 64
LCD ini memiliki ukuran panjang 128 dot dan lebar 64 dot.
Sehingga gambar atau tulisan yang tertampil pada LCD ini
merupakan serangkaian titik titik yang membentuknya.
24
Tabel 3.4 Konfigurasi pin LCD Grafik [7]
Pin Simbol Fungsi
1 Vss Catu daya (GND)
2 Vdd Catu daya (+5V)
3 Vo Tegangan kontras adjustable
4 RS Register Select signal
5 R/W Data baca / tulis
6 E Sinyal enable
7 DB0
DATA BUS
8 DB1
9 DB2
10 DB3
11 DB4
12 DB5
13 DB6
14 DB7
15 CS1 Chip Select 1
16 CS2 Chip Select 2
17 /RST Reset
18 Vlcd Catu daya negatif
Pada Tabel 3.4 diperlihatkan konfigurasi pin LCD yang akan
dihubungkan dengan mikrokontroler, di mana di dalamnya terdapat
18 pin yang mempunyai fungsi masing-masing, yaitu :
1. Data Bus, adalah jalur data yang digunakan untuk
membaca data dari modul ke mikrokontroler atau
menulis data dari mikrokontroler ke modul.
2. E (Enable), adalah penanda untuk sinyal operasi awal
yang mampu mengaktifkan data tulis atau baca.
25
3. R/W (Read/Write), adalah penanda untuk sinyal pemilih
baca atau tulis, yang mana bila penyemat ini diberi
logika 1, modul akan melakukan operasi baca,
sebaliknya bila diberi logika 0 akan melakukan operasi
tulis. Pada aplikasi ini karena LCD digunakan sebagai
modul keluaran saja berarti hanya melakukan operasi
baca saja.
4. RS (Register Selection), adalah penanda untuk sinyal
pemilih fungsi register yang apabila diberikan logika 0,
register berfungsi sebagai register instruksi untuk operasi
tulis atau sebagai penanda sibuk, dan sebagai pencacah
alamat untuk operasi baca. Apabila diberi logika 1,
register berfungsi sebagai register data, baik untuk
operasi tulis ataupun baca.
5. Vo, adalah penanda untuk terminal catu daya untuk
pengendalian tampilan LCD, yaitu mengatur ketajaman
tampilan karakter pada layar.
6. VCC, adalah penanda untuk catu daya 5 volt.
7. VSS, adalah penanda grounding.
8. Vlcd, adalah penanda tegangan negatif pada lcd.
9. /RST, adalah penanda reset pada LCD.
10. CS1 dan CS2, adalah penanda chip select yang selalu
berlogika 1 untuk mengaktifkan LCD.
3.3. Perancangan Perangkat Lunak
Pada bagian ini akan dijelaskan tentang perangkat lunak dari sistem alat yang
terdapat pada mikrokontroler dan perangkat lunak pada komputer. Alat ini
memiliki 2 mode yaitu tanpa pengiriman data dan dengan pengiriman data.
26
START
UKUR SUHU
TAMPILKAN LCD
END
BACA SELEKTOR MUX
3.3.1. Perangkat Lunak mikrokontroler
Perangkat Lunak mikrokontroler adalah perangkat lunak yang penulis
gunakan sebagai kontrol utama didalam mikrokontroler. Berfungsi untuk
mengolah data dari sensor sebelum dikirimkan kepada komputer.
Gambar 3.14 Diagram Alir Perangkat Lunak
Mikrokontroler
Pada saat sistem diaktifkan, maka mikrokontroler akan langsung
melakukan pembacaan masukkan dari sensor termokopel.Dalam pembacaan
suhu mikrokontroler melakukan pembacaan selektor multiplexer terlebih
dahulu agar sumber data ( kanal data ) dapat diketahui. Sehingga dalam
penampilan data dapat langsung dipisahkan tiap - tiap kanal. Setelah
pembacaan data maka mikrokontroler akan menampilkan suhu yang sudah
dipisahkan berdasarkan kanal masukkan sensor.
27
START
KIRIM DATA
SIMPAN DATA
END
TAMPILKAN DATA
CEK KONEKSI
YA
TIDAK
SIMPAN DATA
YA
TIDAK
3.3.2. Perangkat Lunak komputer
Perangkat Lunak komputer adalah perangkat lunak yang penulis
gunakan sebagai program penerima dan penyimpanan data. Berfungsi untuk
mengolah data dari mikrokontroler yang dikirimkan untuk disimpan
didalam memori penyimpanan komputer dan nantinya data tersebut dapat
diakses menggunakan perangkat lunak dari komputer (Microsoft Excel).
Gambar 3.15 Diagram Alir Perangkat Lunak
dikomputer
28
Pada saat program dijalankan maka akan dilaukan pemeriksaan koneksi
antara mikrokontroler dan komputer. Apabila komunikasi mikrokontroler
dan komputer belum terhubung maka program akan memberitahukan bahwa
belum ada hubungan komunikasi antara mikrokontroler dengan komputer
dan program akan berakhir.
Apabila komunikasi sudah terhubung maka program akan menerima
data yang dikirim oleh mikrokontroler.Setelah data diterima komputer akan
langsung menampilkan data yang dikirimkan oleh mikrokontroler.
Untuk penyimpanan data penulis menyediakan pilihan pada program,
jika pengguna menginginkan adanya penyimpanan data maka data akan
tersimpan secara langsung berdasarkan waktu penyimpanannya dalam satu
file dengan format “.csv” yang dapat diakses menggunakan Microsoft
Excel.