BAB III

8
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN 3.1 Bahan dan Alat 3.1.1 Bahan 1. Asam asetat (CH 3 COOH) Fungsi: sebagai sampel percobaan dan zat terlarut A. Sifat - Sifat Fisika 1. Massa molar : 60,05 gram/mol 2. Densitas : 1,05 gram/ml 3. Titik lebur : 16,2 o C 4. Titik didih : 118 o C 5. Cairan tidak berwarna B. Sifat - Sifat Kimia 1. Mudah larut dalam air. 2. Mudah terbakar 3. Bersifat korosif 4. Reaktif dengan logam. 5. Reaktif dengan agen pengoksidasi. (FlinnScientific, 2012) 2. Aquadest (H 2 O) Fungsi: sebagai sampel percobaan dan zat pelarut A. Sifat Fisika 1. Berat Molekul : 18 gram/mol

description

Bab 3 KUC

Transcript of BAB III

BAB IIIMETODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Bahan dan Alat3.1.1 Bahan1. Asam asetat (CH3COOH)Fungsi: sebagai sampel percobaan dan zat terlarutA. Sifat - Sifat Fisika1. Massa molar: 60,05 gram/mol2. Densitas : 1,05 gram/ml3. Titik lebur: 16,2 oC4. Titik didih: 118 oC5. Cairan tidak berwarnaB. Sifat - Sifat Kimia1. Mudah larut dalam air.2. Mudah terbakar3. Bersifat korosif4. Reaktif dengan logam.5. Reaktif dengan agen pengoksidasi.(FlinnScientific, 2012)

2. Aquadest (H2O)Fungsi: sebagai sampel percobaan dan zat pelarutA. Sifat Fisika1. Berat Molekul: 18 gram/mol2. Spesific Gravity: 1 gram/ml3. Titik leleh: 0 oC4. Titik didih: 100 oC5. Wujud: Cairan tak berbauB. Sifat Kimia1. Tidak mudah terbakar.2. Bersifat stabil.3. Tidak bersifat racun.4. Tidak korosif.5. Tidak akan mengalami polimerisasi.(FlinnScientific, 2013)

3. Phenolpthtalein (C20H14O4)Fungsi: indikator titrasiA. Sifat - Sifat Fisika1. Tidak berwarna pada larutan netral atau asam.2. Berwarna merah muda pada larutan basa3. Berbau alkohol4. Massa molar : 318,31 gram/mol5. Konsentrasi dalam indikator: lebih kecil atau 2%B. Sifat - Sifat Kimia1. Reaktif dengan agen pengoksidasi.2. Mudah terbakar.3. Non ionic.4. Produk bersifat stabil5. Tidak korosif(FlinnScientific, 2014a)

4. Natrium Hidroksida (NaOH)Fungsi: sebagai zat pentiterA. Sifat Fisika1. Berat Molekul: 39,997 gram/mol2. Densitas: 2,13 gram/ml3. pH: basa4. Titik Leleh: 323 oC5. Titik didih: 1388 oCB. Sifat Kimia1. Tidak mudah terbakar.2. Korosif3. Menyerap CO2 dan air dari udara.4. Higroskopis5. reaktif dengan agen pengoksidasi(FlinnScientific, 2014b)

3.1.2 Alat1. BunsenFungsi: sebagai sumber pemanasan2. BuretFungsi: wadah untuk zat pentiter3. Corong gelasFungsi: memudahkan dalam penuangan larutan4. ErlenmeyerFungsi: wadah untuk membuat larutan5. Gelas ukurFungsi: mengukur volume larutan6. Klem dan statifFungsi: merangkai buret untuk proses pentitrasian7. Labu distilasiFungsi: wadah untuk distilasi8. Pendingin leibigFungsi: mendinginkan distilat menjadi fasa cair9. PiknometerFungsi: mengukur densitas larutan10. TermometerFungsi: mengukur suhu larutan ketika dipanaskan

3.1.3 Rangkaian Peralatan

1 2 5 4 6 3

Gambar 3.1 Rangkaian Alat Distilasi

6

7

8

Gambar 3.2 Rangkaian Alat TitrasiKeterangan gambar :1. Termometer2. Labu distilasi3. Kaki tiga4. Bunsen5. Pendingin Leibig6. Statif dan klem7. Buret 8. Erlenmeyer

3.2 Prosedur Percobaan1. Asam asetat glasial sebanyak 80 ml dicampurkan dengan aquadest 220 ml.2. Campuran tersebut dimasukkan ke dalam labu distilasi.3. Densitas larutan biner ditentukan dengan menggunakan piknometer.4. Larutan dari labu distilasi dipipet sebanyak 5 ml dan dipindahkan ke labu erlenmeyer.5. Phenolpthtalein diteteskan dan kemudian dititer dengan NaOH 0,3 N. Volume NaOH yang digunakan dicatat.6. Kemudian campuran dalam labu distilasi dipanaskan perlahan-lahan, hingga tetes pertama distilat keluar, suhu dicatat.7. Distilat ditampung dalam erlenmeyer hingga mencapai kenaikan suhu 1 oC dari keadaan semula.8. Volume dan densitas distilat diukur.9. Distilat diambil sebanyak 5 ml ditambahkan phenolpthtalein 3 tetes dan dititer dengan NaOH 0,3 N.10. Selanjutnya distilat yang baru, ditampung dalam labu erlenmeyer yang lain dan lakukan hal yang sama dengan prosedur (5) dan (6), sehingga tercapai suhu konstan.

3 3.2 3.3 Flowchart Percobaan

Gambar 3.3 Flowchart Percobaan Kesetimbangan Uap CairText

Disiapkan larutan biner asam asetat 80 ml dan aquadest 220 ml

Mulai