BAB III

27
BAB III PELAKSANAAN PKLI 1.1 Gambaran Umum Proyek Kota Medan merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia yang berada diluar pulau Jawa, tepatnya dipulau Sumatera Utara. Perkembangan kota-kota besar di pulau Jawa seperti Surabaya, Bandung, dan Yogyakarta telah mendorong perkembangan kota-kota di luar pulau Jawa menjadi kota yang besar terutama kota Medan. Pembangunan yang dilaksanakan di kota Medan adalah salah satu usaha untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, hasil-hasil pembangunan yang diselenggarakan tergantung pada sumber daya manusia yang memadai. Hal ini menjadi faktor utama yang mempercepat perkembangan pembangunan kota Medan. Perkembangan kota Medan menjadi kota metropolitan, ditandai dengan tingginya permintaan masyarakat akan kebutuhan memiliki permukiman yang layak huni. PT Cemara Kuta merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang properti yang turut berperan dalam pembangunan, salah satunya yaitu proyek pembangunan Villa Cemara Kuta yang beralamat di Jalan H. Anif, Medan. Di samping untuk memperoleh keuntungan dan mewujudkan tuntutan kebutuhan masyarakat akan pemukiman yang layak huni, tujuan pembangunan Villa ini adalah untuk meningkatkan pembangunan dalam bidang infrastruktur dan peningkatan perekonomian di daerah Jalan H. Anif Medan.

description

bab

Transcript of BAB III

BAB IIIPELAKSANAAN PKLI

1.1 Gambaran Umum ProyekKota Medan merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia yang berada diluar pulau Jawa, tepatnya dipulau Sumatera Utara. Perkembangan kota-kota besar di pulau Jawa seperti Surabaya, Bandung, dan Yogyakarta telah mendorong perkembangan kota-kota di luar pulau Jawa menjadi kota yang besar terutama kota Medan. Pembangunan yang dilaksanakan di kota Medan adalah salah satu usaha untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, hasil-hasil pembangunan yang diselenggarakan tergantung pada sumber daya manusia yang memadai. Hal ini menjadi faktor utama yang mempercepat perkembangan pembangunan kota Medan. Perkembangan kota Medan menjadi kota metropolitan, ditandai dengan tingginya permintaan masyarakat akan kebutuhan memiliki permukiman yang layak huni.PT Cemara Kuta merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang properti yang turut berperan dalam pembangunan, salah satunya yaitu proyek pembangunan Villa Cemara Kuta yang beralamat di Jalan H. Anif, Medan. Di samping untuk memperoleh keuntungan dan mewujudkan tuntutan kebutuhan masyarakat akan pemukiman yang layak huni, tujuan pembangunan Villa ini adalah untuk meningkatkan pembangunan dalam bidang infrastruktur dan peningkatan perekonomian di daerah Jalan H. Anif Medan.Proyek ini dikerjakan oleh PT Gaharu Design dan PT Bina Karya Utama. Seluruh konstruksi merupakan konstruksi beton bertulang (site plan dapat dilihat pada Lampiran Gambar). Adapun data singkat tentang pelaksanaan proyek adalah sebagai berikut.1. Nama Proyek: Villa Cemara Kuta2. Nama Pemilik Proyek : PT. Cemara Kuta3. Lokasi : Jln. H. Anif4. Konsultan Perencana Arsitektur : HB Architeam5. Konsultan Perencana Struktur: PT Ong Gimseng6. Kontraktor: PT Gaharu Design dan PT BKU7. Luas Area: 129.422 M28. Kavling: 14 Unit9. Ruko Blok A: 83 Unit10. Ruko Blok B: 40 Unit11. Villa 8M X 16M: 90 Unit12. Villa 10M X 19M: 124 unit13. Villa 12M X 20M: 34 Unit

1.2 Penggunaan PeralatanPeralatan adalah suatu alat kerja yang digunakan dalam membantu proses pembuatan bangunan agar lebih cepat selesai. Alat yang digunakan pada proyek pembangunan Struktur Villa Cemara Kuta dipersiapan oleh pihak PT Gaharu Design sebagai kontraktor pelaksana. Peralatan dipersiapkan sesuai dengan item pekerjaan, jumlah pekerja dan langkah pengerjaan di lapangan.Dalam penggunaan alat di lapangan sebagai kontraktor pelaksana dan konsultan pengawas harus mengetahui langkah pekerjaan dari awal hingga akhir pekerjaan. PT Cemara Kuta sebagai owner pada proyek pembangunan Villa Cemara Kuta, menggunakan alat untuk pekerjaan pondasi dan sloof sesuai dengan fungsinya masing-masing. Adapun jenis dan fungsi alat pada proyek pembangunan Villa Cemara Kuta yang terletak di jalan H. Anif, Medan, yakni sebagai berikut:

1.2.1 Pengaduk Beton atau Pencampuran Beton Beton merupakan suatu bahan komposit (campuran) dari beberapa material, yang bahan utamanya terdiri dari medium campuran antara semen, agregat halus, agregat kasar, air serta bahan tambahan lain dengan perbandingan tertentu. Pengaduk beton adalah alat yang digunakan untuk mengaduk bahan material yang dibutuhkan dalam campuran beton seperti semen, pasir, kerikil dan air sehingga tercampur secara merata untuk pengecoran. Proses pengadukan beton pada proyek pembangunan Villa Cemara Kuta yang terletak di jalan H. Anif, Medan dilakukan dengan menggunakan molen (site mix) dan beton jadi (ready mix).1.2.2. Pemotong Baja (Bar Cutter)Pemotong Baja (Bar Cutter) yaitu alat pemotong baja tulangan sesuai ukuran yang diinginkan. Pemotong baja pada proyek pembangunan Villa Cemara Kuta yang terletak di jalan H. Anif, Medan dilakukan secara manual (bar cutter manual) dan menggunakan mesin (grenda).

Gambar 3.1 Pemotong Baja (Bar Cutter)

3.2.3 Pembengkok Baja ( Bar Bender )Pembengkok Baja (Bar Bender) adalah alat yang digunakan untuk membengkokkan baja tulangan dalam berbagai macam sudut sesuai dengan perencanaan. Pembengkokan baja pada proyek pembangunan Villa Cemara Kuta dilakukan sesuai pengalaman tukang tanpa mengikuti syarat-syarat pembengkokan baja tulangan.

Gambar 3.2 Pembengkok Baja (Bar Bender) dan kunci pembengkok

3.2.4 Kereta Sorong (Beko)Kereta sorong atau lebih sering dikenal dengan sebutan beko ini merupakan alat yang sederhana yang menggunakan tenaga manusia. Pada proyek pembangunan Villa Cemara Kuta kereta sorong berfungsi untuk mengangkut semen, serta bahan dan alat alat yang dibutuhkan pekerja antara lain seperti pasir, semen, kerikil dan batu bata.

Gambar 3.3 Kereta sorong

3.2.4.1 Peralatan Tangan (Hands Tools)Peralatan yang digunakan pada proyek pembangunan Villa Cemara Kuta digunakan untuk membantu tukang dalam pekerjaan yang ringan. Adapun alatalat tersebut adalah :

Gambar 3.4 Peralatan Tangan (Hands Tool)

1. Martil atau Palu Martil atau palu pada proyek pembangunan Villa Cemara Kuta digunakan untuk memaku dan mencabut paku, memperbaiki suatu benda dan menghancurkan suatu obyek. Jenis martil yang digunakan yaitu martil logam besi baja.

2. Gergaji Gergaji pada proyek pembangunan Villa Cemara Kuta digunakan untuk memotong kayu sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Dari kegunaannya, gergaji yang terdapat pada proyek pembangunan Villa Cemara Kuta yaitu gergaji tangan pemotong (manual). Gergaji tangan ini dibuat dari pelat baja yang terpasang pada pegangan dari kayu.

3. Sendok SpesiPada proyek pembangunan Villa Cemara Kuta, sendok spesi digunakan untuk mengambil spesi dari tempat spesi pada pemasangan bata. 4. Siku Pada proyek pembangunan Villa Cemara Kuta, siku dibuat dari kayu atau logam yang digunakan untuk membuat sudut 900 antara dua buah garis atau bidang rata yang saling berpotongan. Alat ini membentuk sudut siku dan dilengkapi dengan garis-garis ukuran dalam cm.

5. MeteranMeteran pada proyek pembangunan Villa Cemara Kuta, digunakan untuk mengukur bahan yang digunakan sesuai dengan yang diinginkan. Meteran digunakan untuk pekerjaan pengukuran panjang pada pelaksanaan pekerjaan bangunan, mengukur tinggi, lebar, panjang tulangan yang akan dipasang.

6. Kakak tuaPada proyek pembangunan Villa Cemara Kuta, alat ini digunakan untuk pekerjaan perakitan tulangan pada saat pengikatan antara tulangan sengkang dan tulangan pokok, yaitu dengan cara melilitkan kawat pengikat dengan kedua tulangan lalu mengikatkan kawat tersebut dan memutarnya, ini dibuat agar tulangan tidak mengalami pergeseran.

7. EmberEmber pada proyek pembangunan Villa Cemara Kuta digunakan untuk mengambil air, tempat spesi, ember juga berfungsi sebagai tempat peralatan tukang. Ini bertujuan agar alat yang digunakan pada saat pekerjaan dilaksanakan tidak berserak.

8. SekopSekop pada proyek pembangunan Villa Cemara Kuta digunakan untuk mengaduk campuran beton dan mengambil pasir. Sekop yang terdapat pada proyek pembangunan Millenium Business Center terbuat dari plat baja yang diberi tangkai kayu.

3.3 Penggunaan BahanSelain melakukan persiapan peralatan sebelum pekerjaan pelat lantai maka persiapan bahan pun terlebih dahulu dipersiapkan. Adapun bahan bahan yang digunakan pada proyek pembangunan Villa Cemara Kuta ini adalah :3.3.1 Semen Semen yang digunakan dalam proyek pembangunan Villa Cemara Kuta ini adalah jenis semen non - hidrolik. Dimana semen non hidrolik ini dapat mengeras di udara. Dalam pembangunan ini digunakan semen portland pozzolan dengan merek semen yang digunakan yaitu semen Merah Putih dengan berat 40kg/zak tipe I. Semen merupakan bahan terpenting dalam pencampuran beton maka kualitas semen dapat mempengaruhi mutu beton.

Gambar 3.5 Penyimpanan semenTempat penyimpanan semen yaitu dalam ruangan tertutup, terhindar dari basah dan lembab, dan tidak tercampur dengan bahan lain. Dari yang telah disyaratkan PBI, 1989:13 tentang cara penimbunan zak semen yaitu 2 meter atau sekitar 10 zak, di lapangan penimbunan dilakukan sampai 16 zak semen sementara jarak bebas antara lantai dengan semen sekitar 30 cm tidak terlaksana. Semen bersentuhan langsung dengan lantai, hal ni memungkinkan terjadi pengerasan terhadap semen.

3.3.2 Pasir Pasir merupakan salah satu jenis agregrat halus yang digunakan untuk campuran beton. Pasir yang digunakan untuk pembangunan Villa Cemara Kuta ini berasal dari Tuntungan.

Gambar 3.6 Penyimpanan pasirPasir yang digunakan untuk pembangunan Villa Cemara Kuta diletakkan diluar. Hal ini bertujuan supaya pasir yang bercampur dengan lumpur dapat terpisah. Berdasarkan hasil survei lapangan bahwa pasir yang digunakan pada proyek pembangunan Villa Cemara Kuta sudah bersih dan bebas dari kadar lumpur. Maka secara teori pasir yang digunakan dalam proyek pembangunan ini sudah memenuhi syarat.

3.3.3 Kerikil Selain pasir, kerikil juga merupakan salah satu jenis agregrat yaitu agregrat kasar. Kerikil yang digunakan pada proyek pembangunan Villa Cemara Kuta ini berasal dari Tuntungan yang berukuran 4mm 5mm. Kerikil yang digunakan juga disimpan diluar.

Gambar 3.7 Penyimpanan Kerikil3.3.4 Air Air merupakan salah satu bahan pencampur beton untuk membasahi agregrat dan memicu proses kimiawi semen. Air yang digunakan untuk proyek pembangunan Villa Cemara Kuta ini berasal dari dalam tanah dengan menggunakan bantuan mesin sanyo. Berdasarkan hasil wawancara kepada pengawas lapangan bahwa air yang digunakan dalam proyek ini merupakan air bersih yaitu tidak berbau, tidak berwarna dan tidak mengandung minyak. Maka air yang digunakan untuk proyek pembangunan Villa Cemara Kuta sudah memenuhi syarat air yang cukup baik untuk campuran beton.

3.3.5 Kayu dan PapanDalam proyek pembangunan Villa Cemara Kuta ini kayu dan papan digunakan sebagai cetakan yang bersifat sementara. Kayu dan papan yang digunakan dalam Proyek Pembangunan Villa Cemara Kuta adalah barasal dari panglong dan kondisinya baik, serta tidak lapuk. Ukuran papan yang digunakan dalam pekerjaan pondasi dan sloof pada proyek ini berukuran 8 mm sedangkan kayu yang digunakan jenis kayu sembarang. Gambar 3.8 Kayu, Papan dan Multiplek

3.3.6 Baja BetonPada pembangunan Villa Cemara Kuta menggunakan baja ulir dan baja polos. Baja ulir yang digunakan untuk penulangan pondasi dan sloof yaitu diameter 12 mm dan 10 mm, sedangkan yang dipakai pembuatan sengkang yaitu besi polos berdiameter 8 mm.

Gambar 3.9 Baja Tulangan Pondasi dan Sloof

3.3.7 Kawat Baja PengikatKawat pengikat tulangan yang digunakan pada pembangunan Villa Cemara Kuta menggunakan kawat lunak. Yang mana kawat ini sebelum digunakan berbentuk gulungan. Dan jika digunakan kawat ini harus dibuka lalu di potong- potong sesuai dengan kebutuhannya dengan menggunakan tang kawat.

Gambar 3.10 Kawat baja pengikat

3.4 Teknik Pelaksanaan3.4.1 Kondisi Awal LapanganKeadaan tanah di lokasi adalah tanah timbunan dengan daya dukung tanah 60 ton yang sebelumnya telah dipadatkan/compact dengan menggunakan Compactor dengan tekanan 50 ton. Titik-titik yang akan dibuat pondasi telah terpasang tiang pancang. Tiang pancang yang digunakan adalah yang berbentuk persegi dengan ukuran 20 x 20. Setiap titik tidak sama kedalamannya, ada yang tertanam penuh sampai permukaan tanah atau biasa disebut kondisi doly, ada juga yang tidak tertanam penuh.Kondisi Doly Kondisi tidak tertaman penuhGambar 3.11 Kondisi titik-titik tiang pancang

3.4.2 Pekerjaan Pembobokan Tiang PancangPembobokan tiang pancang dilakukan secara manual. Alat yang digunakan untuk membobok tiang pancang adalah godam dan gergaji besi.Langkah-langkah pembobokan tiang pancang adalah sebagai berikut :1. Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan yaitu godam dan gergaji besi.2. Selimut beton tiang pancang dihancurkan dengan mengggunakan godam.3. Setelah selimut beton tiang pancang hancur dan besi tulangan terlihat, dilakukan pemotongan besi tulangan tiang pancang tersebut.

Gambar 3.12 Pembobokan tiang pancang

3.4.3 Pekerjaan Galian Tanah PondasiGalian tanah pondasi dilakukan dengan cara manual dengan ukuran 80 x 80 cm dengan kedalaman yang bervariasi, mulai 45 cm sampai yang terdalam 100 cm.Setelah tanah pondasi digali, kemudian tiang pancang dibobok kembali. Namun daging beton tiang pancang disisakan 3 cm dari tanah dasar pondasi, dan tulangan tiang pancang disisakan 45 cm dengan tujuan mengikat pondasi dengan tiang pancang.Gambar 3.13 Galian tanah pondasi

3.4.4 Teknik Pelaksanaan PondasiPada pekerjaan Pondasi dilaksanakan setelah terlebih dahulu pekerjaan pembobokan tiang pancang dan pekerjaan galian tanah pondasi selesai. Adapun urutan teknik pelaksanaan Pondasi pada proyek pembangunan Villa Cemara Kuta yang terletak di jalan H. Anif Medan, yakni meliputi :1. Pekerjaan Lantai Kerja PondasiLangkah langkah pekerjaan lantai kerja pondasi adalah sebagai berikut :a. Bahan yang digunakan semen, pasir, kerikil, dan air. Sedangkan alat yang digunakan untuk pekerjaan lantai kerja pondasi adalah molen, sendok spesi, sekop, ember, dan kereta sorong (beko).b. Lantai kerja pondasi dibuat dengan beton rabat dengan perbandingan 1 : 5 : 8 dengan tebal 5 cm.c. Beton diaduk menggunakan molen, kemudian diangkut menggunakan beko ke lubang pondasi.d. Beton dituangkan ke dalam lubang pondasi, kemudian diratakan oleh tukang.

Gambar 3.14 Lantai kerja pondasi

2. Pekerjaan Penulangan PondasiLangkah langkah pekerjaan penulangan pondasi adalah sebagai berikut :a. Bahan yang digunakan dalam pembesian pondasi berukuran 60 cm x 60 cm x 40 cm yaitu baja tulangan ulir 10 mm dan kawat pengikat. Sedangkan alat yang digunakan untuk pembesian pondasi adalah pemotong besi, tang kawat, dan pembengkok tulangan.

Gambar 3.15 Tulangan pondasi baja ulir 10 mmb. Kemudian baja tulangan dipotong dengan panjang 150 cm dan 70 cm.c. Untuk tulangan yang berukuran 150 cm dibentuk seperti huruf U dengan detail ukuran bawah 60 cm, kiri dan kanan 40 cm, dan ujung dibengkok masing-masing 5 cm.d. Untuk tulangan berukuran 70 cm cukup dengan menmbengkokkan ujungnya saja dengan ukuran masing-masing 5 cm dikedua ujungnnya.e. Kemudian tulangan dirakit sehingga terbentuk seperti gambar di bawah ini.

Gambar 3.16 Pembesian keranjang pondasif. Keranjang pondasi dibawa ke lubang pondasi bersama dengan tulangan kolom.

Gambar 3.17 Keranjang pondasi dan tulangan kolomg. Kemudian keranjang pondasi dimasukkan ke dalam lubang pondasi, lalu diikatkan ke tulangan tiang pancang.h. Kemudian masuk tulangan kolom, lalu diikat ke keranjang pondasi.

Gambar 3.18 Keadaan jadi Tulangan pondasi

3. Pekerjaan Bekisting PondasiLangkah langkah pekerjaan bekisting pondasi adalah sebagai berikut :a. Bahan yang digunakan dalam pekerjaan bekisting pondasi berukuran 60 cm x 60 cm x 40 cm yaitu papan dengan tebal 8 mm, kayu sembarang, dan paku. Sedangkan alat yang digunakan untuk pekerjaan bekisting pondasi adalah gergaji, martil, dan meteran.b. Papan dipotong dengan panjang 66 cm dan 64 cm masing-masing 2 buah.c. Kemudian dipasangkan di sekeliling keranjang pondasi yang telah terpasang.d. Agar bekisting tidak melendut, maka bekisting pondasi diberi sokong.

Gambar 3.19 Bekisting pondasi

4. Pengecoran PondasiTahap pengecoran dilakukan setelah dipastikan bekisting dipasang dengan benar dan aman. Beton yang digunakan untuk pengecoran pondasi adalah beton ready mix dengan mutu beton K-225. Adapun langkah-langkah pengecoran pada proyek pembangunan Villa Cemara Kuta adalah sebagai berikut:a. Alat yang digunakan untuk pengecoran pondasi adalah beko, raskam, dan mesin vibrator.b. Mempersiapkan jalur untuk akses beko mengangkut beton dari truck ready mix menuju pondasi-pondasi yang akan dicor.c. Sebelum dilakukan pengecoran, pondasi disiram dengan Sika (bahan aditif). Ini bertujuan agar lantai kerja dan coran pondasi merekat sempurna.

Gambar 3.20 Sikagrout (bahan aditif)d. Memasang corong untuk menuangkan beton ke dalam pondasi yang terbuat dari kayu.e. Beton diangkut menggunakan beko, kemudian dituangkan ke lubang pondasi menggunakan raskam.

Gambar 3.21 Pengecoran pondasif. Kemudian beton dipadatkan dengan cara digetar menggunakan mesin vibrator.

Gambar 3.22 Pemadatan pengecoran pondasi

5. Pembongkaran Bekisting PondasiLangkah langkah pembongkaran bekisting pondasi pada proyek pembangunan Villa Cemara Kuta adalah sebagai berikut :a. Pembongkaran bekisting pondasi dilakukan setelah berumur 1 hari terhitung saat pengecoran.b. Alat yang digunakan untuk membongkar bekisting pondasi adalah linggis dan martil.c. Pembongkaran dilakukan dengan hati-hati agar bekisting tidak rusak sehingga dapat digunakan kembali untuk pengecoran pondasi berikutnya.

3.4.5 Teknik Pelaksanaan SloofPada pekerjaan Sloof dilaksanakan setelah terlebih dahulu pekerjaan pondasi selesai. Adapun urutan teknik pelaksanaan Sloof pada proyek pembangunan Villa Cemara Kuta yang terletak di jalan H. Anif Medan, yakni meliputi :

1. Pekerjaan Lantai Kerja SloofLangkah langkah pekerjaan lantai kerja sloof adalah sebagai berikut :a. Bahan yang digunakan semen, pasir, dan air. Sedangkan alat yang digunakan untuk pekerjaan lantai kerja sloof adalah sendok spesi, sekop, ember, dan kereta sorong (beko).b. Pasir dan semen diangkut menggunakan kereta sorong dari tempat penyimpanan ke lokasi pengerjaan lantai kerja sloof.c. Pencapuran material dilakukan dengan cara manual di permukaan tanah dengan perbandingan 1 : 4 dan tebal 5 cm.d. Spesi diangkut menggunakan ember ke lokasi pengerjaan lantai kerja sloofe. Spesi dituangkan, kemudian diratakan oleh tukang.

2. Pekerjaan Penulangan SloofLangkah langkah pekerjaan penulangan sloof adalah sebagai berikut :a. Bahan yang digunakan dalam pembesian sloof berukuran 40 cm x 25 cm yaitu baja tulangan ulir 13 mm sebagai tulangan pokok dan baja polos 8 mm sebagai behel, dan kawat pengikat. Sedangkan alat yang digunakan untuk pembesian pondasi adalah pemotong besi, tang kawat, dan pembengkok tulangan.b. Baja polos 8 mm dipotong dengan panjang 114 cm, kemudian dibentuk dengan dimensi 36 cm x 21 cm. Perakitan behel dilakukan di tempat yang terpisah oleh tukang besi.c. Behel dan tulangan pokok 13 mm diangkut ke lokasi pengerjaan sloof.d. Jarak behel untuk setiap balok sloof yaitu untuk daerah L dari kolom jaraknya 10 cm dan untuk di tengah balok sloof jaraknya 20 cm. (Terlampir)e. Misal untuk balok sloof dengan bentang 600 cm, untuk kedua daerah L dibutuhkan 40 behel dan di tengah balok sloof dibutuhkan 10.f. Namun kenyataan yang penulis amati, untuk kedua daerah L hanya menggunakan 20 behel.g. Behel diletakkan pada posisinya yaitu pada daerah L dan tengah balok sloof dengan posisi berdiri sebanyak yang telah disebutkan di atas.h. Kemudian tulangan pokok 13 mm dimasukkan melalui lubang-lubang behel tadi.i. Kemudian behel diikat dengan kawat menggunakan kakak tua dengan jarak yang telah disebutkan di atas tadi.

Gambar 3.23 Penulangan sloof

3. Pekerjaan Bekisting SloofLangkah langkah pekerjaan bekisting pondasi adalah sebagai berikut :a. Bahan yang digunakan dalam pekerjaan bekisting sloof berukuran yaitu papan dengan tebal 8 mm, kayu sembarang, dan paku. Sedangkan alat yang digunakan untuk pekerjaan bekisting sloof adalah gergaji, martil, dan meteran.b. Digunakan 2 buah papan untuk bekisting sloof, namun karena keterbatasan lebar papan yang ada maka untuk satu sisi sloof dibutuh 2 buah papan yang disatukan.c. Bekisting sloof kemudian dipasang, lalu untuk setiap jarak 50 cm diberi sokong.

Gambar 3.24 Bekisting sloof

4. Pengecoran SloofBeton yang digunakan untuk pengecoran sloof adalah beton ready mix dengan mutu beton K-225. Adapun langkah-langkah pengecoran pada proyek pembangunan Villa Cemara Kuta adalah sebagai berikut:a. Alat yang digunakan untuk pengecoran pondasi adalah beko, raskam, dan mesin vibrator.b. Mempersiapkan jalur untuk akses beko mengangkut beton dari truck ready mix menuju sloof yang akan dicor.c. Sebelum dilakukan pengecoran, sloof disiram dengan Sika (bahan aditif). Ini bertujuan agar lantai kerja dan coran sloof merekat sempurna.d. Beton diangkut menggunakan beko, kemudian dituangkan ke sloof menggunakan raskam.e. Kemudian beton dipadatkan dengan cara digetar menggunakan mesin vibrator.

5. Pembongkaran Bekisting SloofLangkah langkah pembongkaran bekisting sloof pada proyek pembangunan Villa Cemara Kuta adalah sebagai berikut :a. Pembongkaran bekisting pondasi dilakukan setelah berumur 1 hari terhitung saat pengecoran.b. Alat yang digunakan untuk membongkar bekisting pondasi adalah linggis dan martil.c. Pembongkaran dilakukan dengan hati-hati agar bekisting tidak rusak sehingga dapat digunakan kembali untuk pengecoran pondasi berikutnya.

3.5 Kendala-kendala yang DihadapiSelama pelaksanaan struktuktur pondasi dan sloof terdapat beberapa kendala yang dihadapi di lapangan, seperti :a. Hujan, ini menyebabkan lubang pondasi tergenang air sehingga harus dilakukan pengurasan air menggunakan mesin pompa air.b. Hujan juga menyebabkan lubang pondasi longsor, sehingga harus dilakukan penggalian ulang.c. Beton ready mix yang terlambat datang (delay), sehingga pekerjaan pengecoran tertunda atau terhenti untuk sementara.