BAB III

15
 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3. 1 Ob je k Pene li ti an Pada penelitian ini, unit analisis adalah pegawai di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Cicadas di kota bandung. Objek dan penelitian dan ruang lingkup penelitian ini mencakup Pengaruh Modernisasi dan Kode tik terhadap Pelayanan Prima. !ariabel yang dianalisis dalam penelitian ini berjumlah dua "ariable bebas, yakni Modernisasi (#$), Kode tik (#%), dan Pelayanan Prima (&). 3.2. Metode Penelitian 3.2. 1 Desa in Penelit ian Mak sud pen elit ian ini ada lah unt uk pengujian hip ote sis yak ni men jela ska n  pengaruh, si'at dan bentuk interaksi "ariabel Pengaruh Modernisasi (#$), dan Kode tik (# % ), erhadap Pelayanan Prima (&). Metode statistik yang digunakan dalam  penelitian ini adalah statistik in'erensial, yakni teknik statistik yang digunakan untuk men gan alisis dat a sampel dan has ilnya dib erl akukan unt uk popul asi (!"i#ono$ 2%13&. dapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian  Deskriptif Ve rifikatif kar ena men gga mba rkan "ar iabel*"ari abe l pen elitian dan men gamati hub ung an "ariabel*"ariabel tersebut dari hipotesis yang telah dibuat secara sistematis melalui  pengujian statistik (!"i#ono$ 2%13&. +ementara itu jika dilihat berdasarkan metode yang digunakan, maka penelitian yang dilakukan oleh penulis termasuk ke dalam metode penelitian sur"ey. i mana men uru t !"i#ono (2%13 ' &  penelitian sur"ey adalah penelitian yang dilakukan  pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel -$

description

bab3

Transcript of BAB III

BAB III

PAGE 52

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Pada penelitian ini, unit analisis adalah pegawai di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Cicadas di kota bandung. Objek dan penelitian dan ruang lingkup penelitian ini mencakup Pengaruh Modernisasi dan Kode Etik terhadap Pelayanan Prima. Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini berjumlah dua variable bebas, yakni Modernisasi (X1), Kode Etik (X2), dan Pelayanan Prima (Y).3.2. Metode Penelitian

3.2.1

Desain Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk pengujian hipotesis yakni menjelaskan pengaruh, sifat dan bentuk interaksi variabel Pengaruh Modernisasi (X1), dan Kode Etik (X2), Terhadap Pelayanan Prima (Y). Metode statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik inferensial, yakni teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi (Sugiyono, 2013). Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Deskriptif Verifikatif karena menggambarkan variabel-variabel penelitian dan mengamati hubungan variabel-variabel tersebut dari hipotesis yang telah dibuat secara sistematis melalui pengujian statistik (Sugiyono, 2013).

Sementara itu jika dilihat berdasarkan metode yang digunakan, maka penelitian yang dilakukan oleh penulis termasuk ke dalam metode penelitian survey. Di mana menurut Sugiyono (2013 : 6) penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

Dalam metode survey ini penelitian yang dilakukan bisa dimasukan kedalam kategori observasi terstruktur yaitu observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya. serta menggunakan instrumen penelitian yang telah teruji validitas dan reabilitasnya berupa penyebaran angket atau quesioner.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Sugiyono, 2013 : 99). Variabel Independen dalam penelitian ini adalah Modernisasi (X1), Kode Etik (X2). Sedangkan variabel dependen adalah Pelayanan Prima (Y). Operasionalisasi variabel penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya.

Dalam penelitian sekarang ini yang menjadi operasionalisasi variabel dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 3.1 Operasional VariabelVariabelKonsepIndikatorUkuranSkalaNo Item

Modernisasi

(X1)Modernisasi ialah proses pergeseran sikap dan mentalitas sebagai warga masyarakat untuk bisa hidup sesuai dengan tuntutan hidup masa kini.(Liberti Pandiangan, 2013:7 )

Perubahan struktur organisasi dan sistem kerja kantor pelayanan pajak (KPP)Penggabungan tiga kantor pajak (KPP, KPPBB dan Karikpa) menjadi kantor KPP PratamaOrdinal12

3

Perubahan implementasi pelayanan kepada wajib pajakPerubahan wujud dari yang kurang baik menjadi lebih baik

Fasilitas pelayanan yang memanfaatkan teknologi informasiDJP memanfaatkan TI untuk keperluan pelayanan kepada wajib pajak untuk kemudahan

Kode etik pegawaiSikap dan perbuatan dalam melaksanakanntugas pokok serta fungsinya dalam pergaulan hidup sehari-hari

Kode Etik

(X2)Kode Etik Pegawai Direktorat Jenderal Pajak adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan yang mengikat Pegawai Direktorat Jenderal Pajak (pegawai) dalam melaksanakan pokok dan fungsinya serta dalam pergaulan hidup sehari-hari.

(PMK03, 2007 )Menghormati agama, kepercayaan, budaya dan adat istiadat orang lainPegawai harus mengembangkan sikap kerjasama dan toleransi dalam melaksanakan tugasOrdinal456789101112

Bekerja secara profesional, transparan dan akuntabelPengawas harus mempunyai kewajiban untuk bekerja secara profesional, transparan dan akuntabel

Mengamankan data/informasi yang dimilki Direktorat Jenderal PajakMengamankan data atau informasi

Memberikan pelayanan kepada WP sesama pegawai atau pihak lain dalam melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknyaPelayanan kepada pihak diluar WP, yang dapat berinteraksi dengan pegawai dalam melaksanakan tugasnya

Menaati perintah kedinasanPerintah yang diberikan oleh atasan yang berwenang mengenai / yang ada hubungannya dengan kedinasan

Bertanggung jawab dalam penggunaan barang inventaris milik DJPMenggunakan barang inventaris hanya untuk keperluan dinas

Menaati ketentuan jam kerja dan tata tertib kantorPegawai berada ditempat kerja dan meninggalkan tempat kerja sesuai ketentuan jam kerja kantor yang ditentukan

Menjadi panutan yang baik bagi masyarakat dalam memeniuhi kewajiban perpajakanPegawai harus menjadi teladan dalam memenuhi kewajiban perpajak sesuai ketentuan yang berlaku

Bersikap, berpenampilan, dan bertutur kata secara sopanPegawai mengenakan pakaian sesui ketentuan , menggunakan tanda penggenal dan bersikap sopan

Tidak bersikap diskriminatif dalam melaksnakan tugasTidak membedakan seseorang berdasarkan hubungan kekerabatan, suku, golongan dan agama

Tidak menjadi anggota atau simpatisan aktif partai politikPegawai mempunyai hak untuk memilih dan bersikap netral dan objektif dalam membuat keputusan tugas

tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan baik langsung maupun tidak langsungMenggunakan jabatan untuk memaksakan suatu keputusan secara sepihak yang menguntungkan pribadi

Tidak menyalahgunakan fasilitas kantorPemberian kepada pegawai dimungkinkan terjadi dalam interaksi pegawai dengan wajib pajak

Tidak menerima segala pemberian dalam bentuk apapun, baik langsung maupun tidak langsung dari wajib pajak sesama pegawai/pihak lain yang menyebabkan pegawai yang menerima patut diduga memiliki kewajiban yg berkaitan dengan jabatan/pekerjaanyaPemberian kepada pegawai dimungkinkan terjadi dalam interaksi pegawai dengan Wajib Pajak

Tidak menyalahgunakan data dan informasi perpajakanData informasi bagi publik atau perundang-undangan perpajakan dan data yang bersifat internal Direktorat Jenderal Pajak

Tidak melakukan perbuatan yang patut diduga dapat mengakibatkan gangguan kerusakan dan perubahan data pada sistem informasi milik DJPSumber daya informasi, aplikasi dan infrastiktur

Tidak melakukan perbuatan tidak terpuji yang bertentangan dengan kesusilaan dan dapat merusak citra serta martabat DJPPegawai dilarang merusak citra dan martabat Direktorat Jenderal Pajak

Pelayanan Prima

(Y)Pelayanan prima merupakan nili sikap dan perilaku setiap pegawai dalam memberikn pelayanan kepada masyarakat dengan kualitas terbaik

(Atep Adya Barata, 2003:31)Kemampuan

(Ability)Sesuai bidang kerjaOrdinal1314

15

16

17

Sikap

(Atitude)Sikap dan perilaku yang harus ditonjolkan menghadapi user

Perhatian

(Attention)Kepeduliaan penuh pada kebutuhan user

Tindakan

(Action)Kegiatan nyata yang harus dilakukan dalam pelayanan user

Tanggung jawab

(Accountability)Sikp keberpihakan pada user

3.2.3 Teknik Penarikan Sampel Data

Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai dan Wajib Pajak yang ada dikantor Direktorat Jendral Pajak.

Metode penarikan sample menggunakan teknik Non-probability sampling, dimana sampling yang digunakan adalah sampling insidental. Menurut Sugiyono (2013 : 85) Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

3.2.4Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Telaah Kepustakaan.

Yaitu mempelajari literatur-literatur, majalah-majalah, surat kabar dan sumber-sumber lain serta penerbitan yang relevan dengan masalah yang dibahas melalui studi kepustakaan.

2. Wawancara / Kuesioner.

Metode yang digunakan adalah metode survey. Metode ini merupakan metode pengumpulan data primer yang menggunakan pertanyaan lisan dan tertulis. Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara umum yang dilakukan kepada Pegawai Direktorat Pajak dan Wajib Pajak yang sedang melakukan pembayaran wajib pajak di KPP Cicadas kota Bandung. Dan teknik kuesioner secara personel dimana kuesioner disampaikan dan dikumpulkan langsung oleh peneliti dari Kantor Direktorat Jenderal Pajak Cicadas Kota Bandung dan Wajib Pajak yang menjadi unit analasisnya.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Menurut Sugiyono (2013 : 14) menyatakan bahwa data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat dan gambar. Data kualitatif ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner yang kemudian diubah menjadi data kuantitatif, diangkakan berupa skoring untuk masing masing pertanyaan.

Skala yang digunakan dalam penelitian untuk pembobotan item kuesioner adalah menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono (2013 : 93) menyatakan bahwa skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Setiap jawaban responden berturut turut diberi nilai 3, 2, 1 jika item pertanyaan berindikasi positif, dan sebaliknya setiap jawaban responden berturut turut diberi nilai 1, 2, 3, jika item pertanyaan berindikasi negatif. Adapun tingkatan penskorannya dapat dilihat dari tabel di bawah ini :

Tabel 3.2

Skoring Jawaban Responden

KriteriaNilai / Skor

Setuju3

Kurang setuju2

Tidak setuju1

Sumber : Sugiyono (2013: 94)

3.2.5 Pengujian Kualitas Data.

3.2.5.1Method of Succesive Interval (MSI).

Dalam penelitian ini digunakan metode analisis jalur (path analysis) untuk menganalisis data. Harun (2011:13) menyatakan bahwa asumsi yang perlu diperhatikan dalam analisis jalur adalah sebagai berikut :

1) Hubungan antara variabel haruslah linear dan aditif.

2) Semua variabel residu tak punya korelasi satu sama lain.

3) Pola hubungan antar variabel adalah rekursif.

4) Tingkat pengukuran semua variabel sekurang-kurangnya interval.

Berdasarkan asumsi di atas, maka untuk keempat variabel yaitu kualitas auditor, going concern, opini auditor serta kepercayaan pengguna laporan keuangan yang memiliki tingkat pengukuran ordinal harus diubah menjadi interval dengan transformasi data melalui metode interval berurutan (Method of Succesive Interval). Harun (2001) menyatakan bahwa langkah kerjanya adalah sebagai berikut :

1) Berdasarkan hasil jawaban responden untuk setiap pernyataan, hitung frekuensi setiap pilihan jawaban.

2) Berdasarkan frekuensi yang diperoleh dari setiap pernyataan, hitung proporsi setiap pilihan jawaban.

3) Berdasarkan proporsi tersebut, untuk masing-masing pernyataan hitung proporsi kumulatif, dan tentukan nilai batas Z untuk setiap pilihan jawaban.

4) Hitung nilai numeric penskalaan (scale value) untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan berikut :

Di mana :

SVi=scale value respon jawaban ke-i

DLL=density at lower limit (kepadatan batas bawah)

DUL=density at upper limit (kepadatan batas atas)

AUUL=area under upper limit (daerah di bawah batas atas)

AULL=area under lower limit (daerah di bawah batas bawah)

6. Hitung skor (nilai hasil transformasi)untuk setiap pilihan jawaban dengan persamaan sebagai berikut :

3.2.5.2Pengujian Validitas.

Uji validitas dilakukan untuk melihat apakah instrumen yang digunakan mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2013 : 121). Untuk pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Selanjutnya nilai korelasi Product Moment hasil perhitungan dibandingkan dengan r tabel, jika r hitung lebih besar dari r tabel berarti korelasi Product Moment untuk tiap butir pernyataan adalah valid.

Adapun rumus korelasi Product Moment adalah sebagai berikut :

r =

Di mana :

rxy=koefisien validitas item yang dicari

X=skor yang diperoleh dari subjek dalam tiap item

Y=skor total item instrumen

(X=jumlah skor dalam distribusi X

(Y=jumlah skor dalam distribusi Y

(X2=jumlah kuadrat pada masing-masing skor X

(Y2=jumlah kuadrat pada masing-masing skor Y

n=jumlah responden

Bila rhitung ( rtabel pada ( = 0.05 berarti data tersebut signifikan (valid) dan layak digunakan dalam pengujian hipotesis penelitian. Sebaliknya bila rhitung ( rtabel berarti data tersebut tidak signifikan (tidak valid) dan tidak dapat diikutsertakan dalam pengujian hipotesis penelitian.

3.2.5.3Pengujian Reliabilitas.

Setelah dilakukan pengujian validitas, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian reliabilitas. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Sugiyono (2013 : 130) menyatakan bahwa pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada dengan teknik tertentu.

Dalam penelitian ini, pengujian reliabilitas instrumen menggunakan internal consistency, dimana instrumen dicobakan sekali saja. Data yang diperoleh kemudian dianalisis, dalam hal ini digunakan teknik belah dua dari Spearman Brown (Split half).

Menurut Sugiyono (2013 : 131), rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Di mana :

ri

=reliabilitas internal seluruh instrumen

rb

=korelasi product moment antara belahan pertama dengan belahan kedua

Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan menggunakan ketentuan : jika reliabilitas internal seluruh item (ri) ( rtab (taraf signifikan 5%) maka item instrumen dinyatakan reliabel. Tetapi jika reliabilitas internal seluruh item (ri) < rtab (taraf signifikan 5%) maka instrumen dinyatakan tidak reliabel.

3.2.6Pengujian Statistik

Kegiatan analisis data yang dilakukan peneliti dalam hal ini merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden yang telah diambil sampelnya tersebut terkumpul dengan menggunakan alat analisis yang telah ditetapkan sesuai dengan jenis data dan jenis hipotesis.

Harun (2001 : 7-9) menyatakan bahwa langkah kerja yang disarankan untuk diikuti adalah sebagai berikut :

1) Gambarkan dengan jelas diagram jalur yang mencerminkan proposisi hipotetik yang diajukan, lengkap dengan persamaan strukturalnya. Di sini kita harus harus bisa menterjemahkan hipotesis penelitian yang kita ajukan kedalam diagram jalur, sehingga bisa tampak jelas variabel apa saja yang merupakan variabel eksogenus dan apa yang menjadi variabel endogenusnya.2) Hitung matriks korelasi antar variabel

3) Identifikasikan sub-struktur dan persamaan yang akan dihitung koefisien jalurnya. Misalkan saja dalam sub-struktur yang telah kita identifikasi terdapat k buah variabel eksogenus, dan sebuah (selalu hanya sebuah) variabel endogenus Y yang dinyatakan oleh persamaan :

Sub Struktur I:

Sub struk II:

Hitung matriks korelasi antar variabel eksogenus yang menyusun sub-struktur tersebut.

4) Hitung matriks invers R-1.

5) Hitung semua koefisien jalur (YXi, i =1, 2, , k melalui rumus :

6) Hitung R2Y(X1,X2)) yaitu koefisien yang menyatakan Determinasi Total X1,X2 (dalam analisis regresi koefisien ini disebut Koefisien Determinasi Multipel), dengan menggunakan rumus :

7) Hitung (Y( (koefisien jalur variabel lainnya) berdasarkan rumus berikut :

3.2.7Pengujian Hipotesis.

Pengujian koefisien jalur dilakukan dalam dua tahap, yaitu pengujian secara keseluruhan dan individu.

Hipotesis pada pengujian secara keseluruhan ini adalah :

H0 : (ZX1 =(ZX1 = (YX1 = (YX2 = 0

H1 : Sekurang-kurangnya ada sebuah (YXi ( (ZXi ( 0 (I = 1,2)

Menurut Nirwana (1994: 24-25), rumus pengujian pada koefisien jalur secara keseluruhan identik dengan menguji koefisien regresi secara keseluruhan, yaitu :

atau

Statistik uji di atas mengikuti F-Snedecor dengan derajat bebas v1 = k dan v2 = n-k-1. dengan k = banyaknya variable bebas yaitu 2 buah.

Keputusan hasil pengujian, jika Fhitung > F((n-k-1) H0 ditolak, sebaliknya jika F < F((n-k-1) H0 tidak ditolak. Dari tabel diperoleh F(0,05)(80-2-1) = ....

Menurut Nirwana (1994: 25), apabila pada pengujian secara keseluruhan H0 ditolak artinya sekurang-kurangnya ada sebuah (Yxi yang mana sama dengan nol, atau untuk menguji hipotesis konseptual yang diajukan, maka dilakukan pengujian secara individual.

Menurut Harun (2001: 9-10) langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :

1.Nyatakan Hipotesis Statistik (Hipotesis Operasional) yang akan diuji.

H0 : (yxi = 0

H1 : (yxi 0

i = 1, 2

Arah pengujian secara statistik adalah dua arah sesuai proposisi hipotetik yang diajukan.

2.Gunakan Statistik Uji

i =1, 2

k= banyaknya variabel eksogenus dalam sub-struktur (variabel bebas) yang sedang diuji

ti=mengikuti distribusi t-Student, dengan derajat bebas (degrees of freedom) n-k-1

3. Hitung nilai- (-value).

4. Ambil kesimpulan, apakah perlu trimming atau tidak. Apabila terjadi trimming, maka perhitungan harus diulang dengan menghilangkan jalur yang menurut pengujian tidak bermakna (nonsignificant)

Kriteria uji, tolak H0 jika (ti(>t (/2 (n-k-1)

Statistik uji tersebut mengikuti distribusi t-student dengan db = n-k-1, Jika H0 tidak ditolak maka perlu diadakan perhitungan baru mengenai koefisien jalur dengan menghilangkan jalur yang tidak mempunyai arti.

SSetelah dilakukannya pengujian hipotesis secara keseluruhan dan secara individual, bila hasil pengujian koefisien jalur diperoleh keterangan bahwa koefisien jalur dari X1 ke Y, X2 ke Y, dan X3 ke Y bermakna, maka dapat langsung menghitung pengaruh langsung dan tidak langsung antar variabel.

51

_1320922345.unknown

_1320922349.unknown

_1320922353.unknown

_1320922355.unknown

_1320922356.unknown

_1320922357.unknown

_1320922354.unknown

_1320922351.unknown

_1320922352.unknown

_1320922350.unknown

_1320922347.unknown

_1320922348.unknown

_1320922346.unknown

_1320922343.unknown

_1320922344.unknown

_1320922335.unknown