BAB II~8

1
II~8 LABORATORIUM KIMIA ANALIT Program Studi DIII Teknik Kimia FTI - ITS Larutan · Na2CrO4 yang terbentuk kemudian diluluhkan dan dilarutkan dalam air yang dilanjutkan dengan pengendapan sebagai Na2CrO4 2Na2CrO4 + H2O Na2Cr2O4 + 2 NaOH · Na2Cr2O4 ( dikromat ) kemudian direduksi dengan menggunakan karbon sehimgga terbentuk oksidanya, Cr2O3 Na2Cr2O4 + 2C Cr2O3 + Na2CO3 + CO · Cr2O3 dengan Al melalui proses aluminatenik atau silikon dihasilkan logam kromium murni. Cr2O3 + 2Al 2Cr + Al2O3 2Cr2O3 + 3Si 4Cr + 3Si2O2 (Tiyas, 2009) Senyawa Oksida Oksida Kromium Cr2O3 dapat diperoleh dari komposisi thermal NH3 - kromat ( NH4 )2Cr2O7 Cr2O3 + N3 + 4H2O Oksida kromium paling stabil mengadsorbsi cerendum, digunakan sebagai pegmen hijau dan bersifat semi konduktor dan anti feromagnetik dibawah 350C 1. Kromium ( IV ) oksida CrO2 CrO3 + H2 CrO2 + H2O 2. Kromium ( VI ) oksida CrO3 K2Cr2O2 + H2SO4 CrO3 + K2SO4 + H2O (Tiyas, 2009) Kromium ( VI ) oksida mengadsorbsi struktur rantai unit tetrahedral CrO4 yang bersekutu pada salah satu titik sudutnya. Kromium trioksida sangat bersifat asam dan dengan basa menghasilkan CrO4 2- (Tiyas, 2009). Penurunan PH dengan menambahkan asam kedalam larutan kromat, pada mulanya mengakibatkan kondensasi unit – unit tetrahedron CrO4 menjadi ion dikromat Cr2O7 3- dan kondensasi lanjut menghasilkan endapan CrO3, persamaan reaksi kromat ( kuning ) dengan dikromat ( merah orange ), yaitu : 2 CrO4 2- + 2 H2O - Cr2O7 3- + 3 H2O (Tiyas, 2009) II.2.3 Pembuatan Kristal Dikromat (VI) Reaksi kesetimbangan pada pusat interkonversi adalah: 2CrO4 2- + 2H + Cr2O7 2- + H2O Jika menambahkan ion hidrogen berlebih, kesetimbangan bergeser ke kanan. Hal ini sesuai dengan prinsip Le Chatelier. Jika menambahkan ion hidroksida, maka ion hidroksida akan bereaksi dengan ion hidrogen. Kesetimbangan cenderung ke arah kiri untuk menggantikannya. Kristal kalium dikromat dapat dibuat dengan mengkombinasikan reaksi yang akan kita lihat pada halaman ini. Berawal dari sumber ion kromium(III) seperti larutan kromium klorida (Clark, 2007): Pertama menambahkan larutan kalium hidroksida untuk menghasilkan endapan hijau-biru dan kemudian larutan hijau tua yang mengandung ion [Cr(OH)6] 3- . Dalam awal ini harus menggunakan kalium hidroksida. Karena jika menggunakan natrium hidroksida, maka akan berakhir dengan pembentukan natrium dikromat(VI). Kemudian mengoksidasi

description

II-8 larutan

Transcript of BAB II~8

Page 1: BAB II~8

II~8

LABORATORIUM KIMIA ANALIT Program Studi DIII Teknik Kimia FTI - ITS

Larutan

· Na2CrO4 yang terbentuk kemudian diluluhkan dan dilarutkan dalam air yang dilanjutkan dengan pengendapan sebagai Na2CrO4

2Na2CrO4 + H2O Na2Cr2O4 + 2 NaOH

· Na2Cr2O4 ( dikromat ) kemudian direduksi dengan menggunakan karbon sehimgga terbentuk oksidanya, Cr2O3

Na2Cr2O4 + 2C Cr2O3 + Na2CO3 + CO

· Cr2O3 dengan Al melalui proses aluminatenik atau silikon dihasilkan logam kromium murni.

Cr2O3 + 2Al 2Cr + Al2O3

2Cr2O3 + 3Si 4Cr + 3Si2O2

(Tiyas, 2009) Senyawa Oksida Oksida Kromium

Cr2O3 dapat diperoleh dari komposisi thermal NH3- kromat

( NH4 )2Cr2O7 Cr2O3 + N3 + 4H2O

Oksida kromium paling stabil mengadsorbsi cerendum, digunakan sebagai pegmen hijau dan bersifat semi konduktor dan anti feromagnetik dibawah 350C

1. Kromium ( IV ) oksida CrO2 CrO3 + H2 CrO2 + H2O

2. Kromium ( VI ) oksida CrO3 K2Cr2O2 + H2SO4 CrO3 + K2SO4 + H2O

(Tiyas, 2009)

Kromium ( VI ) oksida mengadsorbsi struktur rantai unit tetrahedral CrO4 yang bersekutu pada salah satu titik sudutnya. Kromium trioksida sangat bersifat asam dan dengan basa menghasilkan CrO4

2- (Tiyas, 2009). Penurunan PH dengan menambahkan asam kedalam larutan kromat, pada

mulanya mengakibatkan kondensasi unit – unit tetrahedron CrO4 menjadi ion dikromat Cr2O7

3- dan kondensasi lanjut menghasilkan endapan CrO3, persamaan reaksi kromat ( kuning ) dengan dikromat ( merah orange ), yaitu :

2 CrO4 2- + 2 H2O- Cr2O7

3- + 3 H2O

(Tiyas, 2009)

II.2.3 Pembuatan Kristal Dikromat (VI) Reaksi kesetimbangan pada pusat interkonversi adalah:

2CrO42-

+ 2H+ Cr2O72- + H2O

Jika menambahkan ion hidrogen berlebih, kesetimbangan bergeser ke kanan. Hal ini sesuai dengan prinsip Le Chatelier. Jika menambahkan ion hidroksida, maka ion hidroksida akan bereaksi dengan ion hidrogen. Kesetimbangan cenderung ke arah kiri untuk menggantikannya. Kristal kalium dikromat dapat dibuat dengan mengkombinasikan reaksi yang akan kita lihat pada halaman ini. Berawal dari sumber ion kromium(III) seperti larutan kromium klorida (Clark, 2007):

Pertama menambahkan larutan kalium hidroksida untuk menghasilkan endapan hijau-biru dan kemudian larutan hijau tua yang mengandung ion [Cr(OH)6]3-. Dalam awal ini harus menggunakan kalium hidroksida. Karena jika menggunakan natrium hidroksida, maka akan berakhir dengan pembentukan natrium dikromat(VI). Kemudian mengoksidasi