BAB II LANDASAN TEORIrepository.ittelkom-pwt.ac.id/6351/1/BAB II.pdf · 2021. 8. 13. · Prodi D3TT...

21
Prodi D3TT - IT TELKOM PURWOKERTO 18201049 8 PRAKTIK KERJA LAPANGAN BAB II BAB II LANDASAN TEORI A. DRIVE TEST Drive test merupakan salah satu bagian pekerjaan dalam optimasi jaringan radio. Tujuan drive test adalah mengumpulkan informasi jaringan secara real di lapangan. Informasi yang dikumpulkan merupakan kondisi aktual Radio Frequency (RF) di suatu Base Transceiver Station (BTS) maupun dalam lingkup base station sub-system (BSS) yang dilakukan dengan mobil sehingga pengukuran dilakukan bergerak. Perjalananpun dilengkapi dengan peta digital, GPS, handset dan software drive test, seperti Agilent, Nemo (Nokia), TEMS (Ericsson), dan Rohde & Schwarz. Selain tujuan umum diatas, dalam proses drive test dapat bertujuan khusus untuk optimasi suatu jaringan seperti berikut : a).Untuk mengetahui Coverage sebenarnya di lapangan,apakah sudah sesuai dengan prediksi Coverage pada saat Planning b).Untuk mengetahui parameter jaringan di lapangan,apakah sudah sesuai dengan parameter Planning dan Optimasi c).Untuk mengetahui Performansi jaringan setelah di lakukan perubahan seperti penambahan atau pengurangan TRX d).Untuk mengetahui adanya Interferensi dari sel-sel tetangga e).Untuk mencari adanya Poor Coverage atau daerah yang memiliki daya terima sinyal yang rendah f).Untuk mencari RF issue yang berkaitan adanya Drop Call atau Block Call g).Untuk mengetahui Performansi jaringan operator lain atau Benchmarking Perlengkapan Drive Test Proses drive test membutuhkan peralatan-peralatan yang mendukung dalam pengukuran. Dalam modul ini drive test dilakukan menggunakan software TEMS dan adapun perlengkapan lengkapnya sebagai berikut: a. Laptop Laptop digunakan sebagai alat monitoring parameter hasil drive test secara visual. Laptop yang dilengkapi dengan software TEMS Investigation untuk mengambil dan

Transcript of BAB II LANDASAN TEORIrepository.ittelkom-pwt.ac.id/6351/1/BAB II.pdf · 2021. 8. 13. · Prodi D3TT...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORIrepository.ittelkom-pwt.ac.id/6351/1/BAB II.pdf · 2021. 8. 13. · Prodi D3TT - IT TELKOM PURWOKERTO 18201049 8 PRAKTIK KERJA LAPANGAN BAB II BAB II LANDASAN

Prodi D3TT - IT TELKOM PURWOKERTO 18201049

8

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BAB II

BAB II

LANDASAN TEORI

A. DRIVE TEST

Drive test merupakan salah satu bagian pekerjaan dalam optimasi jaringan

radio. Tujuan drive test adalah mengumpulkan informasi jaringan secara real di

lapangan. Informasi yang dikumpulkan merupakan kondisi aktual Radio Frequency

(RF) di suatu Base Transceiver Station (BTS) maupun dalam lingkup base station

sub-system (BSS) yang dilakukan dengan mobil sehingga pengukuran dilakukan

bergerak. Perjalananpun dilengkapi dengan peta digital, GPS, handset dan software

drive test, seperti Agilent, Nemo (Nokia), TEMS (Ericsson), dan Rohde & Schwarz.

Selain tujuan umum diatas, dalam proses drive test dapat bertujuan khusus untuk

optimasi suatu jaringan seperti berikut :

a).Untuk mengetahui Coverage sebenarnya di lapangan,apakah sudah sesuai dengan

prediksi Coverage pada saat Planning

b).Untuk mengetahui parameter jaringan di lapangan,apakah sudah sesuai dengan

parameter Planning dan Optimasi

c).Untuk mengetahui Performansi jaringan setelah di lakukan perubahan seperti

penambahan atau pengurangan TRX

d).Untuk mengetahui adanya Interferensi dari sel-sel tetangga

e).Untuk mencari adanya Poor Coverage atau daerah yang memiliki daya terima

sinyal yang rendah

f).Untuk mencari RF issue yang berkaitan adanya Drop Call atau Block Call

g).Untuk mengetahui Performansi jaringan operator lain atau Benchmarking

Perlengkapan Drive Test

Proses drive test membutuhkan peralatan-peralatan yang mendukung dalam

pengukuran. Dalam modul ini drive test dilakukan menggunakan software TEMS dan

adapun perlengkapan lengkapnya sebagai berikut:

a. Laptop

Laptop digunakan sebagai alat monitoring parameter hasil drive test secara visual.

Laptop yang dilengkapi dengan software TEMS Investigation untuk mengambil dan

Page 2: BAB II LANDASAN TEORIrepository.ittelkom-pwt.ac.id/6351/1/BAB II.pdf · 2021. 8. 13. · Prodi D3TT - IT TELKOM PURWOKERTO 18201049 8 PRAKTIK KERJA LAPANGAN BAB II BAB II LANDASAN

Prodi D3TT - IT TELKOM PURWOKERTO 18201049

9

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BAB II

mengolah data. Spesifikasi Laptop untuk drive test harus memiliki memori RAM

lebih dari 1GB.

b. Perangkat Lunak TEMS

Software TEMS yang digunakan untuk drive test di luar ruangan adalah software

TEMS Investigation.

c. Dongle HASP4

Dongle HASP4 adalah gabungan proteksi antara hardware key (dongle) dan software

yang biasanya sudah terintegrasi dengan aplikasi. Software yang terintegrasi dengan

TEMS Investigation secara periodik akan memeriksa apakah hardware key tersebut

valid atau tidak, jika tidak valid software tidak akan berjalan sempurna. Tujuan dari

dongle adalah menggantikan serial number dan hanya komputer yang terpasang

dongle yang bisa menggunakan aplikasi tersebut.

d. Handphone TEMS

Ada berbagai jenis Handphone yang support pada Tems investigation diantaranya

adalah Sony Ericsson K800i, T610, dan W995i. Handphone sebagai terminal untuk

panggilan, upload dan download data maupun video call. Dan untuk mengukur

kekuatan sinyal yang diterima oleh pelanggan. Selain itu perlu juga disiapkan sim

card dari operator yang akan diukur.

e. Kabel Data

Kabel data untuk menghubungkan antara komputer dan handphone. Kabel data yang

digunakan antara lain USB, Serial.

f. Global Positioning System (GPS)

Sebuah sistem yang dapat menunjukkan posisi benda di permukaan bumi secara

cepat, di semua tempat, pada semua kondisi dan pada setiap waktu. GPS ini

digunakan untuk tracking rute pengukuran sehingga akan diketahui posisi

pengambilan data sepanjang pengukuran drive test.

g. Aksesoris

Perangkat yang mendukung dalam pengukuran menggunakan TEMS, seperti USB

Hub, Inverter, dan Charger handphone.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORIrepository.ittelkom-pwt.ac.id/6351/1/BAB II.pdf · 2021. 8. 13. · Prodi D3TT - IT TELKOM PURWOKERTO 18201049 8 PRAKTIK KERJA LAPANGAN BAB II BAB II LANDASAN

Prodi D3TT - IT TELKOM PURWOKERTO 18201049

10

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BAB II

Jenis – Jenis Pengukuran Drive Test

Jenis-jenis pengukuran drive test dibagi menjadi mode pengukuran dan cara

pengambilan data. Pada mode pengukuran drive test ada tiga jenis, yaitu :

a. Drive Test Idle Mode

Pengukuran kualitas sinyal yang diterima MS dalam keadaan idle (tidak melakukan

telepon/sms). Biasanya mode ini dilakukan hanya untuk mengetahui kekuatan sinyal

suatu area yang terindikasi sinyal lemah/no service.

b. Drive Test Dedicated Mode

Pengukuran kualitas sinyal diikuti dengan pendudukan kanal (long Call/Short Call

ke destination number tertentu). Untuk mengukur dan mengidentifikasi kualitas

voice dan data.

c. Drivetest QoS Mode

Pengukuran kualitas sinyal diikuti dengan pendudukan kanal dengan metode call set

up dan call end dengan formula waktu / command squence tertentu. Sedangkan untuk

cara pengambilan data secara drive test dibagi menjadi empat proses, antara lain :

a. Single Site Verification (SSV), merupakan drive test untuk memverifikasi setiap

site bagus atau tidak.

b. Single Site Optimization (SSO), merupakan drive test yang berfokus pada satu site

tertentu untuk memverifikasi sebuah site tertentu baik atau tidak.

c. Cluster, merupakan drive test yang mengukur jaringan setiap cluster atau daerah

yang terdiri dari beberapa site namun hanya untuk satu operator seluler.

d. Benchmark, merupakan drive test yang membandingkan beberapa operator dalam

suatu kawasan (cluster) atau suatu daerah

e. Optimasi, merupakan bagian analisa gangguan atau kurangnya service quality pada

site yang sudah jadi.

3.Parameter Drive Test

Meningkatnya jumlah pelanggan sebuah operator tidak hanya berdampak pada

peningkatan revenue, namun juga berakibat pada naiknya jumlah panggilan gagal.

Kegagalan panggilan bisa disebabkan oleh 3 faktor, pertama komponen dalam

ponselnya yang bermasalah, kedua pelanggan memang berada pada luar coverage

BTS sehingga saat handover, ponsel tidak tercover oleh BTS lain atau pelanggan

Page 4: BAB II LANDASAN TEORIrepository.ittelkom-pwt.ac.id/6351/1/BAB II.pdf · 2021. 8. 13. · Prodi D3TT - IT TELKOM PURWOKERTO 18201049 8 PRAKTIK KERJA LAPANGAN BAB II BAB II LANDASAN

Prodi D3TT - IT TELKOM PURWOKERTO 18201049

11

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BAB II

berada pada daerah blankspot. Ketiga, jaringan operator seluler yang memang sedang

padat.

Faktor pertama tentu bisa diatasi dengan melakukan penggantian

komponen, sementara yang faktor kedua tidak bisa berbuat banyak selain menunggu

ponsel mendapatkan sinyal kembali, solusinya mungkin bisa dilakukan dengan

penggantian simcard operator lain. Pada faktor harus dikembalikan ke operator yang

bersangkutan, apakah jaringan yang mereka pasang sudah baik, sehingga bisa

mengcover seluruh cluster. Panggilan gagal seringkali terjadi di daerah perkotaan

(traffic jump) dan pegunungan (overlap). karena itu dilakukan proses drive test

sebagai bagian dari optimasi jaringan untuk mengetahui parameter-parameter yang

terukur agar dapat dievaluasi sehingga dapat dilakukan perbaikan untuk menjamin

kualitas layanan yang lebih baik lagi.

Drive Test 2G (GSM)

Parameter untuk drive test GSM ini dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu

parameter untuk verifikasi data BTS dan parameter untuk verifikasi kualitas jaringan.

Paramater untuk verifikasi data BTS, antara lain :

a. Broadcast Control Channel (BCCH),merupakan frekuensi carrier yang digunakan

pada saat downlink untuk mentransmisikan sistem informasi. Frekuensi carrier yang

digunakan oleh BTS 2G yaitu GSM900: 890-915 MHz dan DCS1800: 1805-1880

MHz

b. Absolute Radio Frequency Channel (ARFC), merupakan konversi dari BCCH

yang bernilai MHz diubah menjadi channel number.

c. Cell Global Identity (CGI), merupakan sebuah identitas (ID) yang unik dari cell-

cell dalam suatu jaringan komunikasi seluler untuk mengenali posisi user

berdasarkan sel. Format penamaan CGI, yang terdiri dari :

· MCC (Mobile Country Code) adalah identifikasi suatu negara dengan

menggunakan 3 digit. Untuk Indonesia, digit MCC-nya adalah 510.

· MNC (Mobile Network Code) : adalah 2 digit identifikasi yang digunakan untuk

mengidentifikasikan sebuah mobile network atau PLMN. Kombinasi antara MCC

dan MNC akan selalu menghasilkan sebuah kode yang unik di seluruh dunia.

· LAC (Location Area Code) : adalah identifikasi yang digunakan untuk menunujukan

kumpulan beberapa sel. Dalam sebuah PLMN yang sama, tidak boleh digunakan 1

Page 5: BAB II LANDASAN TEORIrepository.ittelkom-pwt.ac.id/6351/1/BAB II.pdf · 2021. 8. 13. · Prodi D3TT - IT TELKOM PURWOKERTO 18201049 8 PRAKTIK KERJA LAPANGAN BAB II BAB II LANDASAN

Prodi D3TT - IT TELKOM PURWOKERTO 18201049

12

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BAB II

LAC yang sama untuk 2 group cell yang berbeda. Sebuah LAC dapat digunakan

dalam 2 (atau lebih) BSC yang berbeda, asalkan masih dalam 1 MSC yang sama.

Informasi lokasi LAC terakhir dimana sebuah MS berada akan disimpan di VLR dan

akan diupdate apabila MS tersebut bergerak dan memasuki area dengan LAC yang

berbeda.

· CI (Cell Identity) : adalah identifikasi sebuah sel dalam jaringan komunikasi seluler.

Dalam sebuah PLMN, CI yang sama dapat digunakan untuk 2 (atau lebih) sel yang

berbeda, asalkan dalam LAC yang berbeda.

d. Base Station Identity Code (BSIC), membedakan BTS berdekatan yang

mempunyai BCCH dan ARFC yang sama.

Sedangkan untuk kulitas jaringan GSM, memiliki parameter diantaranya sebagai

berikut :

a) RxLev (Reception Level)

level daya yang diterima oleh MS (Mobile Station) dalam satuan –dBm dimana

semakil kecil nilai –dBm-nya maka level daya yang terima semakin lemah.

b) RxQual (Reception Quality)

Tingkat kualitas sinyal yang diterima MS dengan rentang nilai dari 0 sampai 7

dimana semakin besar nilai RxQual maka semakin poor kualitas sinyalnya.

c) Speech Quality Indicator (SQI)

Tingkat kualitas suara pada saat melakukan panggilan yang memiliki rentang nilai

antara -20 sampai dengan 30 dimana semakin besar nilai SQI semakin baik.

d) Call Setup Success Ratio (CSSR)

Standarisasi presentase tingkat keberhasilan panggilan oleh ketersediaan kanal suara

yang sudah dialokasikan untuk mengetahui kesuksesan panggilan tersebut, maka

ditandai dengan tone saat terkoneksi dengan ponsel lawan bicara. Standard CSSR

ditentukan dalam Peraturan Menteri Kominfo Nomor : 12/Per/M.Kominfo/04/ 2008

bahwa presentase CSSR harus ≥ 90% .

e) Call Completion Success Ratio (CCSR)

Presentase tingkat keberhasilan hubungan sampai berakhir tanpa terjadi drop call.

biasanya dari operator ditentukan nilai standarnya agar mencapai > 98%.

f) Drop Call Ratio (DCR)

Page 6: BAB II LANDASAN TEORIrepository.ittelkom-pwt.ac.id/6351/1/BAB II.pdf · 2021. 8. 13. · Prodi D3TT - IT TELKOM PURWOKERTO 18201049 8 PRAKTIK KERJA LAPANGAN BAB II BAB II LANDASAN

Prodi D3TT - IT TELKOM PURWOKERTO 18201049

13

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BAB II

Dropped Call Ratio adalah presentase banyaknya panggilan yang jatuh atau putus

setelah kanal pembicaraan digunakan. Dropped call dapat disebabkan beberapa hal,

antara lain:

· Rugi-rugi frekuensi radio

· Co-Channel interferensi dan Adjacent interferensi

· Kegagalan proses handover

Standard DCR ditentukan dalam Peraturan Menteri Kominfo Nomor : 12/

Per/M.Kominfo/04/ 2008 bahwa prosentase DCR harus ≤ 5%.

g) Blocked Call Ratio (BCR)

Presentase kepadatan panggilan yang disebabkan karena keterbatasan kanal

h) Call Setup Time (CST)

Waktu yang diperlukan untuk melakukan panggilan dalam satuan detik (s).

Drive Test 3G (WCDMA/UMTS)

Sama halnya pada GSM, parameter untuk drive test 3G juga dikelompokkan

menjadi dua yaitu parameter untuk verifikasi data BTS dan parameter untuk

verifikasi kualitas jaringan. Paramater untuk verifikasi data BTS, antara lain :

a. Cell ID, merupakan nomor unik yang digunakan untuk mengidentifikasi setiap

BTS atau sektor dari BTS dalam kode area Lokasi (LAC). Pada umumnya digit

terakhir dari Cell ID merupakan Sektor ID sel. Nilai 0 digunakan untuk antena

Omnidirectional. Nilai 1,2,3 digunakan untuk mengidentifikasi sektor antena

trisector atau bisektris. Misalnya sektor 1 BTS maka digit terakhir sel id-nya 1, dan

seterusnya.

b. Universal Absolute Radio Frequency Channel Number (UARFCN), merupakan

nomor kanal yang mewakili carrier UMTS sebesar 5 MHz. Nomor kanal UARFCN

dihitung sesuai dengan frekuensi yang digunakan dikalikan 5. Misalnya jika

frekuensi 2132,8 MHz maka UARFCN = 2132,8 MHz * 5 = 10.664.

c. Scrambling Code (SC), merupakan kode yang membedakan antar sektor BTS atau

sel digunakan untuk membedakan user yang satu dengan user yang lainnya.

Sedangkan parameter kualitas jaringan pada WCDMA, antara lain :

a. RSCP (Receive Signal Code Power)

Page 7: BAB II LANDASAN TEORIrepository.ittelkom-pwt.ac.id/6351/1/BAB II.pdf · 2021. 8. 13. · Prodi D3TT - IT TELKOM PURWOKERTO 18201049 8 PRAKTIK KERJA LAPANGAN BAB II BAB II LANDASAN

Prodi D3TT - IT TELKOM PURWOKERTO 18201049

14

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BAB II

Tingkat kekuatan sinyal di jaringan 3G yang diterima ponsel sama halnya dengan

RxLev pada GSM dengan satuan -dBm.

b. Ec/No (Energy Carrier per Noise)

Perbandingan (ratio) antara kekuatan sinyal (signal strength) dengan kekuatan derau

(noise level) atau SNR (Signal/Noise Ratio) yang dipakai untuk menunjukkan

kualitas jalur (medium) koneksi. Fungsinya sama dengan RxQual di jaringan 2G.

c. CSSR (Call Setup Success Ratio)

d. CCSR (Call Completion Success Ratio)

e. DCR (Drop Call Ratio)

f. BCR (Blocked Call Ratio)

Untuk CSSR, CCSR, DCR, BCR dalam parameter kualitas jaringan 3G sama dengan

parameter kualitas jaringan 2G/GSM.

Handover adalah suatu cara dimana memungkinkan user pindah pelayanan

dari suatu sektor ke sektor lain baik dalam satu BTS maupun antar BTS tanpa adanya

pemutusan hubungan dan terjadi pemindahan frekuensi/kanal secara otomatis yang

dilakukan oleh sistem. Tujuan dari handover adalah untuk menjaga kualitas

panggilan, menjaga hubungan antara MS dan BTS dalam proses perpindahan

layanan, melakukan pergantian kanal jika terjadi gangguan interferensi yang besar,

dan untuk memperjelas batas antar daerah pelayanan MS.

Proses handover dipengaruhi oleh faktor level daya sinyal terima, kualitas sinyal

terima, power budenganet sel tetangga dan jarak antara MS dan BTS (Timing

Advanced) yang masing-masing mempunyai nilai ambang batas sehingga ketika nilai

ambang batas tersebut sudah dilewati handover harus dilakukan untuk menjaga suatu

panggilan agar tidak terputus. Proses handover tidak selalu berjalan lancar, walaupun

nilai ambang batas sudah dilewati namun tetap tidak mau melakukan handover. Hal

tersebut dikarenakan beberapa faktor sehingga menyebabkan kegagalan handover

(failure). Kegagalan handover belum tentu menyebabkan suatu panggilan terputus,

bisa juga mengakibatkan kualitas suara yang diterima menjadi jelek. Panggilan

terputus atau drop call merupakan akibat yang paling buruk jika handover tidak dapat

dilakukan sehingga akan mengurangi kualitas jaringannya. Pengambilan keputusan

dari handover ditentukan oleh jenis handover-nya. Pada teknologi 2G/GSM dan

3G/UMTS memiliki perbedaan dalam jenis handover yang digunakan yaitu :

Page 8: BAB II LANDASAN TEORIrepository.ittelkom-pwt.ac.id/6351/1/BAB II.pdf · 2021. 8. 13. · Prodi D3TT - IT TELKOM PURWOKERTO 18201049 8 PRAKTIK KERJA LAPANGAN BAB II BAB II LANDASAN

Prodi D3TT - IT TELKOM PURWOKERTO 18201049

15

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BAB II

a) Hard Handover

Hard handover adalah suatu metode dimana kanal pada sel sumber dilepaskan dan

setelah itu baru menyambung dengan sel tujuan. Sehingga koneksi dengan sel sumber

terputus sebelum menyambung dengan sel target – untuk alasan tersebut hard

handover juga dikenal dengan sebutan “break-before-make”. Hard handover

dimaksudkan untuk meminimalkan gangguan panggilan secara instan. Suatu hard

handover dilakukan oleh jaringan selama panggilan berlangsung. Jenis ini digunakan

dalam teknologi 2G/GSM.

b) Soft Handover

Soft handover adalah suatu metode dimana kanal pada sel sumber tetap tersambung

dengan user sementara secara paralel juga menghubungi kanal pada sel target. Pada

kasus ini, sambungan ke target harus berhasil dahulu sebelum memutus sambungan

dengan sel sumber, karena itulah soft handover juga disebut “make-before-break”.

Interval selama terjadinya dua sambungan dilakukan secara paralel bisa saja singkat

maupun substansial (tergantung kondisi yang memungkinkan). Karena alasan inilah

soft handover dapat dilakukan dengan koneksi lebih dari satu sel, misalnya koneksi

dengan tiga sel, empat atau lebih, semua dapat dilakukan oleh telepon dalam satu

waktu. Ketika panggilan dalam keadaan soft handover, sinyal yang terbaik dari

semua penggunaan kanal dapat dimanfaatkan untuk panggilan pada saat itu atau

semua sinyal dikombinasikan agar dapat menghasilkan duplikat sinyal yang lebih

baik. Kemudian yang lebih menguntungkan adalah, ketika kedua performa

dikombinasikan pada downlink (forward link) dan uplink (reverse link) maka

handover tersebut menjadi lebih halus (softer). Softer handover dapat dilakukan

apabila sel yang mengalami handover berada dalam satu situs sel. Jenis Handover

ini digunakan dalam teknologi 3G/UMTS.

Drive Test merupakan salah satu cara untuk mengukur/mengetahui, atau

suatu proses pengukuran sistem komunikasi untuk mengumpulkan suatu informasi

yang realtime tentang kualitas sinyal BTS, dari arah pemancar/BTS ke Handphone

(MS) atau sebaliknya dengan menggunakan handphone yang sudah mempunyai

fitur khusus untuk pengukuran ini. Proses Drive Test ini di lakukan secara bergerak

(mobile) dengan berkendara. atau lebih mudahnya drive test merupakan proses

Page 9: BAB II LANDASAN TEORIrepository.ittelkom-pwt.ac.id/6351/1/BAB II.pdf · 2021. 8. 13. · Prodi D3TT - IT TELKOM PURWOKERTO 18201049 8 PRAKTIK KERJA LAPANGAN BAB II BAB II LANDASAN

Prodi D3TT - IT TELKOM PURWOKERTO 18201049

16

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BAB II

pengukuran kondisi suatu jaringan operator telekomunikasi sehingga hasilnya bisa

di ketahui kualitas dari jaringan tersebut. Berikut tentang tujuan dari drive test.

a. Mengetahui kondisi di lapangan tentang parameter parameter yang menyangkut

jaringan tersebut apakah sesuai dengan planning yang sebelumnya sudah di

rencanakan.

b. Mengetahui performance dari jaringan tersebut.

c. Mengetahui apakah adanya faktor lain (interfernsi lain) yang sehingga

mempengaruhi jaringan tersebut.

d. Mengukur kualitas sinyal.

e. Mengetahui kondisi / performance dari jaringan tetangga/rival/provider lain. [1]

Drive Test adalah pengukuran yang dilakukan untuk mengamati dan

melakukan optimasi agar dihasilkan kriteria performansi jaringan. Yang diamati

biasanya kuat daya pancar dan daya terima, tingkat kegagalan akses (originating

dan terminating), tingkat panggilan yang gagal (drop call) serta FER. Drive Test di

sini di amati dari sisi penerima (MS) dan dilakukan dengan menggunakan software

yang terintegrasi dengan laptop, pada prinsipnya sama dengan alat drive test lain

yaitu terhubung dengan handphone dan GPS (Global Positioning Satellite) yang

digunakan untuk membantu menentukan letak dan koordinat posisi MS atau

handphone yang digunakan pada saat bergerak. [5]

Prosedur optimasi sendiri dibagi dalam tiga tingkata, yaitu single cell

function test, cluster optimization dan system optimization.

1. Single cell function test

Dilakukan untuk menguji secara individu BTS.

2. Cluster optimization

Dilakukan untuk mneguji beberapa BTS dalam satu cluster, menguji hubungan

dan performansi antar BTS.

3. System optimization

Dilakukan untuk menguji perfomansi jaringan yang lebih luas.

Drive Test dilakukan pada beberapa kondisi :

1. Drive Test awal yag dilaksanakan ketika suatu BTS telah selesai di-instal untuk

mengetahui data awal suatu BTS juga menunjukkan tingkat kelayakan suatu

jaringan.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORIrepository.ittelkom-pwt.ac.id/6351/1/BAB II.pdf · 2021. 8. 13. · Prodi D3TT - IT TELKOM PURWOKERTO 18201049 8 PRAKTIK KERJA LAPANGAN BAB II BAB II LANDASAN

Prodi D3TT - IT TELKOM PURWOKERTO 18201049

17

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BAB II

2. Drive Test maintaining dalam rangka memonitoring performansi BTS sesuai

dengan jadwal yang telah ditentukan.

3. Dilaksanakan dalam keadaan yang sangat diperlukan, yaitu jika ada keluhan

dari pelanggan ataupun terdapat penurunan performansi BTS yang dilihat dari

laporan harian.

Hasil pengukuran drive test bisa dilihat dalam bentuk peta, dimana pada peta

tersebut diperlihatkan plot-plot jalur yang ditelusuri saat drive test. Sehingga dari

indikasi warna pada peta tersebut dapat diketahui daerah yang mengalami masalah.

Data-data yang bisa didapatkan adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui informasi tentang BTS mana yang menangani MS, diketahui dari

pilot sektor BTS mana yang meng-handle.

2. Memuat informasi tentang site yang menangani MS dan site disekitarnya yang

memiliki sinyal pilot terkuat yang memungkinkan untuk handoff.

3. Mengamati level sinyal (Rx_lev), kualitas sinyal (Ec/Io), jarak antena BTS dan

MS ketika pengukuran dilakukan, Tx power, Forward/Reverse FER dalam %,

kualitas call, persentase panggilan yang drop, active set, candidate set, finger

information, jumlah call yang dihubungi, persentase call yang gagal, dan total

call.

Gambar 2.1 Teknologi drive test 4G LTE. [3]

Page 11: BAB II LANDASAN TEORIrepository.ittelkom-pwt.ac.id/6351/1/BAB II.pdf · 2021. 8. 13. · Prodi D3TT - IT TELKOM PURWOKERTO 18201049 8 PRAKTIK KERJA LAPANGAN BAB II BAB II LANDASAN

Prodi D3TT - IT TELKOM PURWOKERTO 18201049

18

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BAB II

B. PARAMETER PADA DRIVE TEST

SSO (Single Site Optimization) merupakan suatu metode pengembangan

jaringan seluler yang bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi sebuah site, berfokus

pada satu site dalam suatu network. Metode SSO ini diperlukan untuk

mengadaptasikan sebuah site baru terhadap site-site tetangga ataupun sebaliknya

yang menjadi satu kesatuan sistem yang membentuk sebuah network baru.

Single Site Verification (SSV) Merupakan salah satu tahapan yang harus

dilewati sebelum satu site bisa digunakan. SSV perlu dilakukan untuk mengetes

apakah fungsi layanan seperti akses data atau panggilan bisa berjalan dengan baik

dan memastikan bahwa suatu site berada pada kondisi normal untuk dioptimalkan.

Perbedaan antara Single Site Optimization (SSO) dan Single Site Verification

(SSV) yaitu SSV membutuhkan satu tahapan yang harus dilewati sebelum satu site

bisa digunakan. SSV perlu dilakukan untuk mengetes apakah fungsi layanan seperti

akses data atau panggilan bisa berjalan dengan baik dan memastikan bahwa suatu

site berada pada kondisi normal untuk dioptimalkan. Sedangkan SSO akan berfokus

melakukan pengecekan pada satu cluster site untuk memastikan apakaj site tersebut

perlu dilakukan optimasi atau tidak.

C. TEKNOLOGI JARINGAN SELULER

TEKNOLOGI 1G

Jaringan 1G pertamakali ditemukan di tahun 1980 ketika AMPS di Amerika

bekerjasama dengan TACS dan NMT di Eropa membuat terobosan di teknologi

jaringan. Yang harus anda ketahui adalah bahwa ini adalah standar baru dari

teknologi jaringan. zaman dimana campur tangan manusia sudah tidak terlalu

dibutuhkan semuanya benar benar sudah otomatis dan dengan bentuk yang kecil

tentunya. karena ini adalah ponsel generasi pertama mereka membuat nya sangat

antusias mereka membuat ponsel yang kuat dan handal yang akhirnya tersebar ke

seluruh belahan dunia. Generasi pertama atau 1G merupakan teknologi handphone

yang menggunakan sistem analog. Generasi pertama ini menggunakan teknik

komunikasi yang disebut Frequency Division Multiple Access (FDMA). Teknik ini

memungkinkan untuk mengalokasikan frekuensi pada suatu sel untuk digunakan

masing-masing pelanggan di sel tersebut, sehingga setiap pelanggan saat

Page 12: BAB II LANDASAN TEORIrepository.ittelkom-pwt.ac.id/6351/1/BAB II.pdf · 2021. 8. 13. · Prodi D3TT - IT TELKOM PURWOKERTO 18201049 8 PRAKTIK KERJA LAPANGAN BAB II BAB II LANDASAN

Prodi D3TT - IT TELKOM PURWOKERTO 18201049

19

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BAB II

melakukan pembicaraan memiliki frekuensi sendiri. Yang termasuk teknologi 1G

yakni : AMPS (Advanced Mobile Phone Service) atau IS-136, NMT ( Nordic

Mobile Telephony), HICAP, TACS, C 450, C-Netz, Mobitex, DataTAC.

Kemampuan teknologi 1G ini hanya dapat bisa melayani komunikasi voice saja

tidak dapat melayani komunikasi data dalam kecepatan tinggi dan besar.

Kelemahan teknologi 1G yaitu Penggunaan teknologi analog pada generasi pertama

menyebabkan banyak keterbatasan yang dimiliki seperti kapasitas trafik yang kecil,

jumlah pelanggan yang dapat ditampung dalam satu sel sedikit, dan penggunaan

spektrum frekuensi yang boros karena satu pengguna menggunakan satu buah kanal

frekuensi. Derau intemodulasi (suara tidak jernih).

TEKNOLOGI 2G

Pada awal tahun 90-an untuk pertama kalinya muncul teknologi jaringan seluler

digital yang hampir bisa dipastikan memiliki banyak kelebihan dibandingkan

dengan teknologi jaringan analog (1G) seperti suara lebih jernih, keamanan lebih

terjaga dan kapasitas yang lebih besar.GSM muncul terlebih dahulu di Eropa

sementara Amerika mengandalkan D-AMPS dan Quallcomm CDMA pertama

mereka.Kedua sistem ini (GSM dan CDMA) mewakili generasi ke dua (2G) dari

teknologi jaringan nirkabel dan juga kenyataan bahwa generasi Pertama mulai

menghilang satu dekade yang lalu sehingga harus ada generasi yang baru. Generasi

kedua memiliki memiliki fitur CSD sehingga transfer data lebih cepat. sekitar

14.4KBPS. Anda juga dapat mengirimkan pesan teksakan tetapi Fitur CSD ini akan

menghabiskan biaya yang besar karena jika anda ingin terhubung ke internet anda

harus menggunakan dial-up yang dihitung permenit.

Time Division Multiple Access (TDMA)

Cara kerja teknologi ini adalah dengan membagi alokasi frekuensiradio berdasarkan

satuan waktu. Teknologi TDMA dapat melayani tiga sesi peneleponan sekaligus

dengan melakukan pengulangan pada irisan-irisan satuan waktu dalam satu channel

radio. Jadi, sebuah channel frekuensi dapat melayani tiga sesi peneleponan pada

jeda waktu yang berbeda, tetapi tetap berpola dan berkesinambungan. Dengan

merangkaikan seluruh bagian waktu tersebut, maka akan terbentuk sebuah sesi

komunikasi.

Personal Digital Cellular (PDC)

Page 13: BAB II LANDASAN TEORIrepository.ittelkom-pwt.ac.id/6351/1/BAB II.pdf · 2021. 8. 13. · Prodi D3TT - IT TELKOM PURWOKERTO 18201049 8 PRAKTIK KERJA LAPANGAN BAB II BAB II LANDASAN

Prodi D3TT - IT TELKOM PURWOKERTO 18201049

20

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BAB II

PDC memiliki cara kerja yang relatif sama dengan TDMA. Perbedaannya adalah

area implementasinya. TDMA lebih banyak digunakan di Amerika Serikat,

sedangkan PDC banyak diimplementasikan di Jepang

iDEN

iDEN merupakan teknologi yang hanya digunakan di perangkat dengan merk

tertentu (proprietary technology FBR). Teknologi ini merupakan milik perusahaan

teknologi komunikasi terbesar di Amerika, Motorola, yang kemudian dipopulerkan

oleh perusahaan Nextel.iDEN berbasis teknologi TDMA dengan arsitektur GSM

yang bekerja pada frekuensi 800 MHz. Umumnya digunakan untuk aplikasi Private

Mobile Radio (PMR) dan “Push-to-Talk”.

Digital European Cordless Telephone (DECT)

DECT yang berbasiskan teknologi TDMA difokuskan untuk keperluan bisnis

dengan skala enterprise, bukan skala service provider yang melayani pengguna

dalam jumlah yang sangat banyak. Contoh dari aplikasi teknologi ini adalah

wireless PBX, dan interkom antar telepon wireless. Ukuran sell radio yang tidak

terlalu besar menyebabkan teknologi ini hanya digunakan dalam rentang yang

terbatas. Meskipun demikian, teknologi DECT mengalokasikan bandwidth

frekuensi yang lebar, yaitu sekitar 32 Kbps per channel.Pengalokasian bandwidth

frekuensi yang lebar ini menghasilkan kualitas suara atau data yang lebih baik

dalam format standar ISDN.

Personal Handphone Service (PHPS)

PHS merupakan teknologi yang dikembangkan dan diimplementasikan di Jepang.

Teknologi ini tidak berbeda jauh dari DECT yang juga mengalokasikan 32 Kbps

channel untuk menjaga kualitasnya. Teknologi ini difokuskan untuk kepentingan di

dalam lingkungan populasi tinggi sehingga coverage area FBR tidak terlalu

luas.Biasanya teknologi PHS menempatkan BTS di lokasi sekitar area keramaian,

seperti mall, dan perkantoran.

IS-95 CDMA (CDMAone)

CDMAone berbeda dengan teknologi 2G lainnya karena teknologi ini berbasis

Code Division Multiple Access (CDMA).Teknologi ini meningkatkan kapasitas

sesi peneleponan dengan menggunakan sebuah metode pengkodean yang unik

untuk setiap kanal frekuensi yang digunakannya.Dengan adanya sistem

Page 14: BAB II LANDASAN TEORIrepository.ittelkom-pwt.ac.id/6351/1/BAB II.pdf · 2021. 8. 13. · Prodi D3TT - IT TELKOM PURWOKERTO 18201049 8 PRAKTIK KERJA LAPANGAN BAB II BAB II LANDASAN

Prodi D3TT - IT TELKOM PURWOKERTO 18201049

21

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BAB II

pengkodean ini, maka lalu-lintas dan alokasi waktu masing-masing sesi dapat

diatur.Frekuensi yang digunakan pada teknologi ini adalah 800 MHz. Namun,

terdapat varian lain yang berada di frekuensi 1900 MHz.

Global System for Mobile (GSM)

Teknologi GSM menggunakan sistem TDMA dengan alokasi kurang lebih sekitar

delapan pengguna di dalam satu channel frekuensi sebesar 200 KHz per satuan

waktu. Awalnya, frekuensi yang digunakan adalah 900 MHz. Pada

perkembangannya frekuensi yang digunakan adalah 1800 MHz dan 1900 MHz.

Kelebihan dari GSM adalah interface yang lebih bagi para provider maupun para

penggunanya.Selain itu, kemampuan roaming antarsesama provider membuat

pengguna dapat bebas berkomunikasi.

Kemampuan teknologi 2G Generasi kedua selain digunakan untuk

komunikasi suara, juga bisa untuk SMS (Short Message Service adalah layanan dua

arah untuk mengirim pesan pendek sebanyak 160 karakter), voice mail, call

waiting, dan transfer data dengan kecepatan maksimal 9.600 bps (bit per second).

Kecepatan sebesar itu cukup untuk mengirim SMS, download gambar, atau

ringtone MIDI. Kelebihan 2G dibanding 1G selain layanan yang lebih baik, dari

segi kapasitas juga lebih besar. Suara yang dihasilkan menjadi lebih jernih, karena

berbasis digital, maka sebelum dikirim sinyal suara analog diubah menjadi sinyal

digital. Perubahan ini memungkinkan dapat diperbaikinya kerusakan sinyal suara

akibat gangguan noise atau interferensi frekuensi lain. Perbaikan dilakukan di

penerima, kemudian dikembalikan lagi dalam bentuk sinyal analog, efisiensi

spektrum/frekuensi yang menjadi meningkat, serta kemampuan optimasi sistem

yang ditunjukkan dengan kemampuan kompresi dan coding data digital.Tenaga

yang diperlukan untuk sinyal sedikit sehingga dapat menghemat baterai, sehingga

handset dapat dipakai lebih lama dan ukuran baterai bisa lebih kecil.

Kelemahan teknologi 2 G Kecepatan transfer data masih rendah. Tidak

efisien untuk trafik rendah.Jangkauan jaringan masih terbatas dan sangat tergantung

oleh adanya BTS (cell Tower).

TEKNOLOGI 3G

3 Generation Antara tahun 2001 sampai 2003, EVDO Rev 0 pada CDMA2000 dan

UMTS pada GSM pertama yang merupakan cikal bakal generasi ketiga (3G)

Page 15: BAB II LANDASAN TEORIrepository.ittelkom-pwt.ac.id/6351/1/BAB II.pdf · 2021. 8. 13. · Prodi D3TT - IT TELKOM PURWOKERTO 18201049 8 PRAKTIK KERJA LAPANGAN BAB II BAB II LANDASAN

Prodi D3TT - IT TELKOM PURWOKERTO 18201049

22

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BAB II

diperkenalkan. Tapi ini bukan berarti GPRS telah mati. Justru saat itu muncul

EDGE – Enhanced Data – rates for GSM Evolution – ini diharapkan akan menjadi

pengganti GPRS yang baik, karena tidak perlu mengupgrade hardware secara

ekstrim dan tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya. Dengan EDGE anda sudah

dapat merasakan kecepatan dua kali lebih cepat daripada GPRS akan tetapi tetap

saja masih kurang cepat dari 3G. International Telecommunication Union

mendefinisikan 3G sebagai teknologi yang dapat bekerja sebagai berikut:

Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 144 kbps pada kecepatan user 100

km/jam, Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 384 kbps pada kecepatan

berjalan kaki, Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 2 Mbps pada user diam

(stasioner). Dari persyaratan diatas terhitung ada 5 teknologi untuk 3G, yakni

WCDMA, CDMA2000, TD-SCDMA, UWC-138, dan DECT+.

Teknologi 3G diperkenalkan pada awalnya adalah untuk tujuan yaitu

Menambah efisiensi dan kapasitas jaringan, Menambah kemampuan jelajah

(roaming) untuk mencapai kecepatan transfer data yang lebih tinggi, Peningkatan

kualitas layanan (Quality of Service – QOS), dan Mendukung kebutuhan internet

bergerak (mobile internet). Frekuensi yang digunakan oleh teknologi 3G untuk

frekuensi penerima memiliki Frekuensi penerimaan (downlink) 1920-1980 MHz

dan untuk frekuensi pengirim memiliki Frekuensi pengiriman (uplink) 2110-2170

MHz.

Yang termasuk teknologi 3G yakni EDGE (Enhanced Data Rates for

Global/GSM Evolution) atau E-GPRS (Enhanced -General Packet Radio Services),

W-CDMA (Wideband – Coded Division Multiple Access) atau UMTS (Universal

Mobile Telecommunication System), CDMA2000-1X EV/DV

(Evolution/Data/Voice) dan CDMA2000-1X EV-DO (Data Only)/ (Data

Optimized) atau IS-856, TD-CDMA (Time Division Code Division Multiple

Access) atau UMTS-TDD (Universal Mobile Telecommunication System – Time

Division Duplexing), GAN (Generic Access Network) atau UMA (Unlicensed

Mobile Access), HSPA (High-Speed Packet Access), HSDPA (High Speed

Downlink Packet Access), HSUPA (High Speed Uplink Packet Access), HSPA+

(HSPA Evolution), FOMA (Freedom of Mobile Multimedia Access), HSOPA (High

Page 16: BAB II LANDASAN TEORIrepository.ittelkom-pwt.ac.id/6351/1/BAB II.pdf · 2021. 8. 13. · Prodi D3TT - IT TELKOM PURWOKERTO 18201049 8 PRAKTIK KERJA LAPANGAN BAB II BAB II LANDASAN

Prodi D3TT - IT TELKOM PURWOKERTO 18201049

23

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BAB II

Speed OFDM Packet Access), dan TD-SCDMA (Time Division Synchronous Code

Division Multiple Access).

Kemampuan teknologi 3G Memiliki kecepatan transfer data cepat

(144kbps-2Mbps) sehingga dapat melayani layanan data broadband seperti

internet, video on demand, music on demand, games on demand, dan on demand

lain yang memungkinkan kita dapat memilih program musik, video, atau game

semudah memilih channel di TV. Kecepatan setinggi itu juga mampu melayani

video conference dan video streaming lainnya.

Kelebihan 3G dari generasi-generasi sebelumnya yaitu Kualitas suara yang

lebih bagus, Keamanan yang terjamin, Kecepatan data mencapai 2 Mbps untuk

lokal/Indoor/slow-moving access dan 384 kbps untuk wide area access, Support

beberapa koneksi secara simultan, sebagai contoh, pengguna dapat browse internet

bersamaan dengan melalukan call (telepon) ke tujuan yang berbeda, Infrastruktur

bersama dapat mensupport banyak operator dilokasi yang sama. Interkoneksi ke

other mobile dan fixed users, Roaming nasional dan internasional, Bisa menangani

packet-and circuit-switched service termasuk internet (IP) dan video conferencing.

Juga high data rate communication services dan asymetric data transmission,

Efiensi spektrum yang bagus, sehingga dapat menggunakan secara maksimum

bandwidth yang terbatas. Support untuk multiple cell layer, Co-existance and

interconnection dengan satellite-based services, Mekanisme billing yang baru

tergantung dari volume data, kualitas service dan waktu.

TEKNOLOGI 4G

Gambar 2.2 Konektivitas Jaringan 4G LTE. [2]

Page 17: BAB II LANDASAN TEORIrepository.ittelkom-pwt.ac.id/6351/1/BAB II.pdf · 2021. 8. 13. · Prodi D3TT - IT TELKOM PURWOKERTO 18201049 8 PRAKTIK KERJA LAPANGAN BAB II BAB II LANDASAN

Prodi D3TT - IT TELKOM PURWOKERTO 18201049

24

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BAB II

Teknologi 4G adalah pengembangan dari teknologi 3G dan 3,5G. Nama resmi

dari teknologi 4G adalah ’3G and beyond’. Sebelum 4G, High-Speed Downlink

Packet Access (HSDPA) yang kadangkala disebut sebagai teknologi 3,5G telah

dikembangkan oleh WCDMA sama seperti EV-DO mengembangkan CDMA2000.

HSDPA merupakan sebuah protokol telepon genggam yang memberikan jalur

evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS)

yang akan dapat memberikan kapasitas data yang lebih besar (sampai 14,4

Mbit/detik arah turun). Sistem 4G akan dapat menyediakan solusi IP yang

komprehensif dimana suara, data, dan arus multimedia dapat sampai kepada

pengguna kapan saja dan dimana saja, pada rata-rata data lebih tinggi dari generasi

sebelumnya. Belum ada definisi formal untuk 4G. Bagaimanapun, terdapat

beberapa pendapat yang ditujukan untuk 4G, yakni: 4G akan merupakan sistem

berbasis IP terintegrasi penuh. Teknologi Generasi 4G. [6]

a. Long Term Evolution (LTE)

LTE dibangun dengan tujuan untuk peningkatan efisiensi, penigkatan

layanan, pemanfaatan spectrum lain dan integrasi yang lebih baik. Hasil LTE

ini adalah berupa evolusi release 8 dari UMTS standard termasuk modifikasi

dari sistem UMTS. LTE ini menjadi evolusi lanjutan dari 3G dan akan dikenal

sebagai 4G yang nanti akan jauh lebih efisien dan simpel. LTE mampu

melakukan Download dan Upload dari telelpon selular dengan kecepatan

ratusan Mbps. LTE dipersiapkan untuk format jaringan selular masa depan.

Kekuatannya jauh melebihi yang sudah ada baik 3G HSDPA maupun HSUPA

karena mampu mengalirkan data hingga 100Mbps untuk Downlink dan 50

Mbps untuk Uplink sehingga dapat mendukung jaringan yang berbasis IP.

b. Ultra Mobile Broadband (UMB)

UMB adalah nama lain untuk CDMA 2000 1x EV-DO revisi C yang

dapat mendukung kecepatan data hingga 280Mbps pada kondisi puncak

sehingga dapat dikategorikan kedalam generasi 4G. UMB didesain untuk

dapat melayani layanan IP Based Voice (VOIP), Multimedia, Broadband,

Entertainmnent dan jasa elektronik komersial juga mendukung penuh

jaringan jasa wireless pada lingkungan mobile. UMB mengkombinasikan

aspek-asppek terbaik dari CDMA, TMD, LS-OFDM, dan OFDMA kedalam

Page 18: BAB II LANDASAN TEORIrepository.ittelkom-pwt.ac.id/6351/1/BAB II.pdf · 2021. 8. 13. · Prodi D3TT - IT TELKOM PURWOKERTO 18201049 8 PRAKTIK KERJA LAPANGAN BAB II BAB II LANDASAN

Prodi D3TT - IT TELKOM PURWOKERTO 18201049

25

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BAB II

suatu Inteface tunggal menggunakan mekasnisme signaling dan Control

optimasi yang lebih tinggi dan maju.

c. Mobile WiMax II (IEEE 802.16m)

Mobile WiMax disebut juga WiMax revisi E, yang standardnya dibuat

oleh IEEE, menggunakan teknologi OFDM dan teknologi antenna. Mobile

WiMax ini nantinya akan menjadi semacam personal broadband atau DSL

on the move. Untuk teknologi ini, layanan yang dapat dinikmati adalah

Broadband mobile data yang juga non-mobile operator. Beberapa content

yang akan meramaikan WiMax kedepannya adalah VoIP, Game, Audio/Video

Live Mobile WiMax akan mengarah ke layanan dimana pengguna tidak lagi

bergantung pada jaringan akses dimana ia berada. Mobile WiMax

menawarkan latency rendah, advanced security, QoS, dan appropriate

spectrum harmonization serta worldwide roaming capability. Mobile WiMax

dioptimalkan untuk Dynamic Mobile Radio Channel, menyediakan support

untuk hand of dan roaming. [2]

D. KEKURANGAN DAN KELEBIHAN

1G

Kelebihan Teknologi 1G yaitu teknologi ponsel pertama yang menggunakan

sistem analog, yang umumnya dikenal dengan AMPS dan TACS. Teknologi ini

mulai digunakan tahun 1970 seiring penemuan mikroprosesor untuk komunikasi

nirkabel.

Kelemahan teknologi 1G yaitu Penggunaan teknologi analog pada generasi

pertama menyebabkan banyak keterbatasan yang dimiliki seperti kapasitas trafik

yang kecil, jumlah pelanggan yang dapat ditampung dalam satu sel sedikit, dan

penggunaan spektrum frekuensi yang boros karena satu pengguna menggunakan

satu buah kanal frekuensi. Derau intemodulasi (suara tidak jernih).

2G

Kelebihan teknologi 2G Generasi kedua selain digunakan untuk

komunikasi suara, juga bisa untuk SMS (Short Message Service adalah layanan dua

arah untuk mengirim pesan pendek sebanyak 160 karakter), voice mail, call

waiting, dan transfer data dengan kecepatan maksimal 9.600 bps (bit per second).

Page 19: BAB II LANDASAN TEORIrepository.ittelkom-pwt.ac.id/6351/1/BAB II.pdf · 2021. 8. 13. · Prodi D3TT - IT TELKOM PURWOKERTO 18201049 8 PRAKTIK KERJA LAPANGAN BAB II BAB II LANDASAN

Prodi D3TT - IT TELKOM PURWOKERTO 18201049

26

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BAB II

Kecepatan sebesar itu cukup untuk mengirim SMS, download gambar, atau

ringtone MIDI. Kelebihan 2G dibanding 1G selain layanan yang lebih baik, dari

segi kapasitas juga lebih besar. Suara yang dihasilkan menjadi lebih jernih, karena

berbasis digital, maka sebelum dikirim sinyal suara analog diubah menjadi sinyal

digital. Perubahan ini memungkinkan dapat diperbaikinya kerusakan sinyal suara

akibat gangguan noise atau interferensi frekuensi lain. Perbaikan dilakukan di

penerima, kemudian dikembalikan lagi dalam bentuk sinyal analog, efisiensi

spektrum/frekuensi yang menjadi meningkat, serta kemampuan optimasi sistem

yang ditunjukkan dengan kemampuan kompresi dan coding data digital.Tenaga

yang diperlukan untuk sinyal sedikit sehingga dapat menghemat baterai, sehingga

handset dapat dipakai lebih lama dan ukuran baterai bisa lebih kecil.

Kelemahan teknologi 2G Kecepatan transfer data masih rendah. Tidak efisien

untuk trafik rendah.Jangkauan jaringan masih terbatas dan sangat tergantung oleh

adanya BTS (cell Tower).

3G

Kelebihan 3G dari generasi-generasi sebelumnya yaitu Kualitas suara yang

lebih bagus, Keamanan yang terjamin, Kecepatan data mencapai 2 Mbps untuk

lokal/Indoor/slow-moving access dan 384 kbps untuk wide area access, Support

beberapa koneksi secara simultan, sebagai contoh, pengguna dapat browse internet

bersamaan dengan melalukan call (telepon) ke tujuan yang berbeda, Infrastruktur

bersama dapat mensupport banyak operator dilokasi yang sama. Interkoneksi ke

other mobile dan fixed users, Roaming nasional dan internasional, Bisa menangani

packet-and circuit-switched service termasuk internet (IP) dan video conferencing.

Juga high data rate communication services dan asymetric data transmission,

Efiensi spektrum yang bagus, sehingga dapat menggunakan secara maksimum

bandwidth yang terbatas. Support untuk multiple cell layer, Co-existance and

interconnection dengan satellite-based services, Mekanisme billing yang baru

tergantung dari volume data, kualitas service dan waktu.

Kekurangan 3G

Membutuhkan investasi yang tidak sedikit untuk membagun jaringan 3G ini di

berbagai tempa, Masih perlu diperhatikan aspek keamanan dan aspek etika di dalam

penggunaan teknologi yang baru, Karena dengan semakin maju teknologi yang

Page 20: BAB II LANDASAN TEORIrepository.ittelkom-pwt.ac.id/6351/1/BAB II.pdf · 2021. 8. 13. · Prodi D3TT - IT TELKOM PURWOKERTO 18201049 8 PRAKTIK KERJA LAPANGAN BAB II BAB II LANDASAN

Prodi D3TT - IT TELKOM PURWOKERTO 18201049

27

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BAB II

diberikan, maka akan semakin rentan terhadap penyalahgunaan teknologi dalam

penggunaanya, Mengurangi sifat sosial manusia karena cenderung lebih suka

berhubungan lewat internet daripada bertemu secara langsung (face to face),

Munculnya Tindak Kejahatan Daring (Cyber Crime)

4G LTE

Dibalik keunggulannya seperti lebih mudah berkomunikasi, video calling,

streaming video, dan mendukung fitur internet dengan cepat, ternyata jaringan 4G

ini serta memiliki beberapa kekurangan. Dan berikut ini merupakan kelebihan dan

kekurangan 4G.

Kecepatan Download Selular Sekitar 100 Mbps Lebih

Karena merupakan salah satu generasi terbaru, tidak heran jikalau jaringan ini

mempunyai kecepatan yang lebih besar dari generasi-generasi sebelumnya, yakni

dipercaya dapat mencapai kecepatan hingga 100 Mbps per detiknya. Hal itu tentu

saja berbeda jauh dengan 3G yang hanya bisa mencapai kecepatan lebih rendah,

yaitu berkisar antara 3.6 Mbps saja per detiknya.

Berkomunikasi Menjadi Lancar dan Mudah

Teknologi jaringan 4G ini juga memudahkan penggunanya saat berkomunikasi

dengan orang lain, khususnya jika menggunakan layanan video call untuk

berkomunikasi. Layanan video call memang sudah ada pada saat jaringan 3G

diluncurkan, namun dirasa masih kurang sempurna karena keterbatasan kecepatan

membuat transmisi video menjadi kurang lancar, sehingga otomatis membuat

komunikasi pengguna menjadi terhambat.

Mengakses Video Online Menjadi Lebih Lancar

Layanan penyedia video yang dapat ditonton secara online salah satunya adalah

Youtube. Youtube memang menjadi televisi kedua bagi masyarakat dunia. Bahkan

survey yang telah dilakukan di wilayah Inggris juga membuktikan bahwa lebih dari

setengah remaja Inggris sendiri memilih hidup tanpa televisi ketimbang internet.

Kekurangan 4G

Tidak Semua Wilayah Mendukung Jaringan 4G

Meskipun terbilang sudah lama hadir di Indonesia, namun sangat disayangkan

jaringan 4G ini ternyata tidak mencakup seluruh wilayah Indonesia. Bahkan di

beberapa pelosok negeri sendiri juga banyak yang belum mendapatkan sinyal 4G.

Page 21: BAB II LANDASAN TEORIrepository.ittelkom-pwt.ac.id/6351/1/BAB II.pdf · 2021. 8. 13. · Prodi D3TT - IT TELKOM PURWOKERTO 18201049 8 PRAKTIK KERJA LAPANGAN BAB II BAB II LANDASAN

Prodi D3TT - IT TELKOM PURWOKERTO 18201049

28

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BAB II

Dan lebih parahnya lagi, ada beberapa wilayah Indonesia yang bahkan belum

mendukung jaringan 3G sama sekali.

Jaringan 4G Kebanyakan Belum Stabil

Karena cakupan BTS jaringan 4G belum merata di Indonesia, hal ini menyebabkan

di beberapa daerah jaringan 4G belum cukup stabil. Biasanya kejadian seperti ini

cenderung terjadi saat berpergian ke luar kota. Saat berpergian tersebut jaringan 4G

kerap mengalami gangguan sehingga terkadang sulit terhubung ke internet.

Kejadian ini bisa saja disebabkan oleh jaringan 4G LTE di wilayah itu belum merata

sepenuhnya sehingga tanpa diketahui jaringan di smartphone pengguna naik-turun

dan kurang stabil saat anda hubungkan ke internet.

Pengguna Belum Banyak Menggunakan Perangkat Support 4G

Smartphone yang tidak mendukung jaringan 4G tentu saja tidak bisa menikmati

jaringan ini. Masalahnya ternyata muncul ketika masih banyak masyarakat

Indonesia sendiri yang belum beralih menggunakan perangkat berbasis 4G. Untuk

menikmati jaringan generasi keempat tersebut, satu-satunya cara adalah pengguna

harus membeli smartphone baru yang mendukung fasilitas 4G.