BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2)...

81
10 BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Medis 1. Kehamilan a. Definisi Kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, 2010). Menurut Federasi Obstetri Ginekologi International, kehamilan didefinikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan sel ovum dan dilanjutkan dengan nidasi dan implantasi (Prawirohardjo, 2010). b. Proses Kehamilan 1) Pembuahan (Konsepsi=Fertilisasi) Pembuahan adalah penyatuan ovum (oosit sekunder) dan spermatozoa yang biasanya berlangsung di ampula tuba. Fertilisasi meliputi penetrasi spermatozoa ke dalam ovum, fusi spermatozoa dan ovum, diakhiri dengan fusi materi genetik (Prawirohardjo, 2010). Pembuahan (Konsepsi=fertilisasi) adalah suatu peristiwa penyatuan sel mani dengan sel telur di tuba uterina (Mochtar, 2012). Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Transcript of BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2)...

Page 1: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

10

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Tinjauan Medis

1. Kehamilan

a. Definisi

Kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan

terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan

pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan

plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba,

2010). Menurut Federasi Obstetri Ginekologi International, kehamilan

didefinikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan sel

ovum dan dilanjutkan dengan nidasi dan implantasi (Prawirohardjo,

2010).

b. Proses Kehamilan

1) Pembuahan (Konsepsi=Fertilisasi)

Pembuahan adalah penyatuan ovum (oosit sekunder) dan

spermatozoa yang biasanya berlangsung di ampula tuba. Fertilisasi

meliputi penetrasi spermatozoa ke dalam ovum, fusi spermatozoa dan

ovum, diakhiri dengan fusi materi genetik (Prawirohardjo, 2010).

Pembuahan (Konsepsi=fertilisasi) adalah suatu peristiwa penyatuan

sel mani dengan sel telur di tuba uterina (Mochtar, 2012).

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 2: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

11

Pada coitus (persetubuhan) air mani terpancar ke dalam ujung

atas dari vagina sebanyak ±3cc. Dalam air mani terdapat spermatozoa

(sel-sel mani) sebanyak ±100-200 juta tiap cc. Ovum yang dilepaskan

oleh ovarium disapu oleh mikrofilamen fimbria infundibulus tuba ke

arah ostium tuba abdominalis, dan disalurkan terus ke arah medial.

Ovum dilingkari oleh zona pelusida. Ovum hanya dilingkari oleh

zona pelusida ketika berada dekat pada pembatasan ampula dan

ismus tuba, tempat pembuahan umumnya terjadi. Hanya satu

spermatozoa yang memiliki kemampuan (kapasitas) untuk membuahi

dan pada spermatozoa ditemukan peningkatan konsentrasi DNA di

nukleusnya, dan kaputnya lebih mudah menembus dinding ovum

yang oleh karena diduga dapat melepaskan hialuronidase

(Prawirohardjo, 2010).

Spermatozoa yang telah masuk ke vitelus kehilangan nukleusnya,

yang tinggal hanya pronukleusnya, sedangkan ekor spermatozoa dan

mitrokondrianya berdegenerasi. Itulah sebabnya mitokondria pada

manusia berasal dari ibu (maternal) (Mochtar, 2012).

2) Nidasi

Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke

dalam endometrium (Mochtar, 2012). Pada hari keempat hasil

konsepsi mencapai stadium blastula disebut blastokista (blastocyst),

suatu bentuk yang dibagian luarnya adalah trofoblas dan di bagian

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 3: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

12

dalamnya disebut massa inner cell. Massa inner ini berkembang

menjadi janin dan tofoblas akan berkembang menjadi placenta.

Nidasi diatur oleh suatu proses yang kompleks anatara trofoblas dan

endometrium. Dalam tingkat nidasi, trofoblas antara lain

menghasilkan hormon human chorionic gonadotropin

(Prawirohardjo, 2010).

3) Plasenta

Plasenta adalah proses pembentukan struktur dan jenis plasenta.

Setelah nidasi embrio ke dalam endometrium, plasenta dimulai. Pada

manusia plasenta berlangsung sampai 12-18 minggu setelah fertilisasi

(Prawirohardjo, 2010). Plasenta memiliki tiga fungsi yaitu sebagai

organ metabolisme, sebgai organ yang melakukan transfer dan organ

endokrin yang berperan dalam sintesis, produksi dan sekresi baik

hormon protein maupun hormon steroid (Varney, 2007). Darah ibu

dan janin dipisahkan oleh dinding pembuluh darah janin dan lapisan

korion (Prawirohardjo, 2010).

c. Diagnostik kehamilan

Menurut Mochtar (2012) Diagnostik kehamilan meliputi :

1) Tanda dan gejala Kehamilan

Tanda dan gejala pada kehamilan antara lain :

a) Tanda Persumptif

Tanda persumptif yaitu :

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 4: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

13

(1) Amenorea

(2) Mual muntah

(3) Mengidam

(4) Pingsan

(5) Tidak ada selera makan (anoreksia)

(6) Lelah (fatigue)

(7) Payudara membesar

(8) Miksi sering

(9) Konstipasi

(10) Pemekaran vena-vena (varises)

b) Tanda mungkin kehamilan

Tanda mungkin hamil yaitu :

(1) Perut membesar

(2) Uteru membesar, terjadai perubahan bentuk, besar dan

konsistensi rahim

(3) Tanda Hegar: ditemukan serviks dan ishmus uteri bimanual

saat kehamilan 4-6 minggu

(4) Tanda Chardwick: perubahan warna menjadi kebiruan yang

terlihat diporsio, vagina dan labia. Tanda tersebut timbul

akibat melebarnya vena karena peningkatan kadar estrogen

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 5: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

14

(5) Tanda Piskacek: pembesaran dan pelunakan rahim ke salah

satu sisi rahim yang berdekatan dengan tuba uterina. Biasanya

tanda ini ditemukan diusia kehamilan 7-8 minggu.

(6) Kontraksi kecil uterus jika dirangsang : Braxon-Hick

(7) Teraba Ballotement

(8) Reaksi kehamilan positif

c) Tanda pasti kehamilan

Tanda pasti hamil yaitu :

(1) Gerakan janin yang dapat dilihat, diraba atau dirasa, juga

bagian-bagian janin

(2) Denyut jantung janin

(a) Didengar dengan stetoskop

(b) Dicatat dan didengar dengan alat Doppler

(c) Dicatat dengan feto-elektrokondiagram

(3) Dilihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen

d. Diagnostik Banding Kehamilan

Menurut Mochtar (2012) daignosa banding kehamilan meliputi :

1) Hamil palsu (Pseudocyesis= kehamilan spuria)

Gejala dapat sama dengan kehamilan. Namun, pada

pemeriksaan uterus tidak membesar, tanda-tanda kehamilan lain dan

reaksi kehamilan negatif.

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 6: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

15

2) Mioma Uteri

Perut dan rahim membesar, tetapi pda perabaan, rahim terasa

padat kadnagkala berbenjol-benjol. Tanda kehamilan negatif dan

tidak dijumpai tanda kehamilan lainnya.

3) Kista ovarium perut membesar, bahkan makin bertambah besar,

tetapi pada pemeriksaan dalam, rahim teraba sebesar biasa. Reaksi

kehamilan negatif

4) Kandung kemih penuh dan terjadi retensi urin. Pada pemasangan

kateter, keluar banyak urin

5) Hematometra

Uterus membesar karena terisi darah yang disebabkan himen

imperforeta, stenosis vagina/serviks.

e. Pemeriksaan Kehamilan

Menurut Mochtar (2012) pemeriksaan kehamilan terdiri atas :

1) Anamnesa

a) Identitas istri-suami

b) Anamnesa khusus

(1) Keluhan, makan, tidur, miksi, defekasi, perkawinan dan

sebagainya.

(2) Menstruasi, HPHT

Rumus Neagele : hari +7, bulan -3, tahun +1

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 7: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

16

(3) Tentang kehamilan, persalinan, keguguran, dan kehamilan

mola sebelumnya

2) Inspeksi dan pemeriksaan fisik

a) Diagnostik

Pemeriksaan seluruh tubuh secara baik dan legeartis,

tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan, jantung, paru, dan

sebagainya.

b) Perkusi

` Perkusi adalah pemeriksaan dengan cara mengetuk

permukaan badan dengan perantara jari tangan, untuk

mengetahui keadaan organ-organ didalan tubuh (Walyani,

2015).

c) Palpasi

Palpasi adalah pemeriksaan dengan perabaan,

menggunakan rasa propioseptif ujung jari dan tangan (Walyani

(2015). Palpasi perut untuk menentukan :

(1) Besar dan konsistansi janin

(2) Bagian janin, letak dan presentasi

(3) Gerakan janin

(4) Kontraksi rahim Braxton-Hick

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 8: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

17

Cara lain menentukan usia kehamilan menurut Mochtar (2012) :

(1) Dihitung dari tanggal haid terakhir

(2) Ditambah 4,5 bulan dari waktu ibu merasakan gerakan janin

hidup “feeling file” (quickening)

(3) Menurut Spiegelberg : dengan jalan mengukur tinggi fundus

uteri dan simfisis, diperoleh tabel :

22-28 mgg 24-25 cm diatas simfisis

28 mgg 26,7 cm diatas simfisis

30 mgg 29,5-30 cm diatas simfisis

32 mgg 29,5-30 diaats simfisis

34 mgg 31 cm diatas simfisis

36 mgg 32 cm diatas simfisis

38 mgg 33 cm diatas simfisis

40 mgg 37,7 cm diatas simfisis

(4) Mac Donald : modifikasi cara spiegelberg, yaitu jarak

fundus-simfisis dalam cm dibagi 3,5 merupakan tuanya

kehamilan dalam bulan.

(5) Menurut Ahlfeld: “ukuran kepala-bokong” 0,5 panjang anak

sebenernya, jika jarak kepala-bokong janin adalah 20 cm,

tua kehamilan adalah 8 bulan.

(6) Rumus Johnson-Tausak: BB= (mD-12)x155

BB: berat badan, mD: jarak simfisis-fundus uteri

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 9: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

18

d) Auskultasi

Auskultasi merupakan pemeriksaan mendengarkan suara

dalam tubuh menggunakan alat (Walyani, 2015). Digunakan

stetoskop monoaural untuk mendengarkan denyut jantung janin,

yang dapat didengar adalah:

(1) Dari janinnya

(a) DJJ pada bulan ke 4-5

(b) Bising tali pusat

(c) Gerakan dan tendangan janin

(2) Dari ibu

(a) Bising rahim (uterine souffle)

(b) Bising aorta

(c) Peristaltik usus (Mochtar, 2012)

f. Perubahan Anatomi Dan Fisiologis Pada Perempuan Hamil

Menurut Prawirohardjo (2010) perubahan anatomi dan fisiologi pada

perempuan hamil meliputi :

1) Sistem Reproduksi

a) Uterus

Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan

melindungi hasil konsespsi (janin, plasenta, amnion) sampai

persalinan.. Selama kehamilan uterus akan berubah menjadi suatu

organ yang mamapu menampung janin, plasenta dan cairan

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 10: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

19

aminion rata-rata pada akhir kehamilan volume totalnya mencapai

51 bahkan dapat mencapai 201 atau lebih dengan berat rata-rata

1100g.

b) Serviks

Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak

dan kebiruan. Perubahan ini terjadi akibat penambahan

vaskularisasi dan terjadinya edema seluruh serviks.

c) Ovarium

Proses ovulasi selama kehamilan akan berhenti dan pematangan

folikel baru juga ditunda. Hanya satu karpus luteum yang dapat

ditemukan di ovarium. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama

6-7 minggu awal kehamilan dan setelah itu berperan sebagai

penghasil progesteron dalamjumlah yang relatif minimal.

d) Vagina dan perineum

Kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hiperemia terlihat

jelas pada kulit dan otot perineum dan vulva, sehingga pada vagina

akan terlihat berwarna keunguan yang dikenal dengan tanda

Chadwick.

e) Payudara

Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya

menjadi lebih lunak. Setelah bulan kedua payudara akan bertambah

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 11: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

20

ukurannya dan vena-vena dibawah kulit akan lebih terlihat. Puting

akan lebih besar, kehitaman dan tegak.

2) Sistem Kardiovaskular

Pada minggu ke-5 cardiac output akan meningkat dan perubahan

in terjadi untuk mengurangi resistensi vaskular sistemik. Selain itu,

juga terjadi peningkatan denyut jantung. Anatar minggu ke-10 dan 20

terjadi peningkatan volume plasma sehingga terjadi juga peningkatan

preload.

3) Sistem Respirasi

Frekuensi pernafasan hanya mengalami sedikit perubahan selama

kehamilan, tetapi volume tidal, volume ventilasi permenit dan

pengambilan oksigen permenit akan bertambah secara signifikan

pada kehamilan lanjut. Perubahan ini akan mencapai puncaknya pada

minggu ke-37 dan akan kembali hampir seperti sedia kala dalam 24

minggu setelah persalinan.

4) Kulit

Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi

kemerahan, kusam, dan kadang juga akan mengenai daerah payudara

dan paha. Perubahan ini dikenal dengan nama striae gravidarum.

Pada multipara selain striae kemerahan itu seringkali ditemukan garis

berwarna perak berkilau yang merupakan sikatrik dari striae

sebelumnya.

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 12: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

21

5) Metabolisme

Umumnya, kehamilan mempunyai efek pada metabolisme. Karena

itu, wanita hamil permu mendapat makanan yang bergizi dan berada

dalam kondisi sehat. Tingkat metabolik basal meninggi hingga 15-

20% terutama pada trimester terakhir. Keseimbangan asam alkali

sedikit mengalami perubahan konsentrasi alkali. Dibutuhkan protein

banyak untuk perkembangan fetus, alat kandungan, payudara, dan

badan ibu, serta untuk persiapam laktasi. Metabolisme lemak juga

terjadi, kadar kolesterol meningkat sampai 350 mg atau lebih per 100

cc. Sebagian besar penambahan berat badan selama kehamilan

berasal dari uterus dan isinya. Kemudian payudara, volume darah dan

cairan ekstraseluler. Diperkirakan selama kehamilan berat badan akan

bertambah 12,5 kg (Prawirohardjo, 2010).

Tabel. Rekomendasi penambahan berat badan selama kehamilan

berdasarkan indeks massa tubuh

Kategori IMT Rekomendasi (kg)

Rendah

Normal

Tinggi

Obesitas

Gemelli

< 19,8

19,8 – 26

26 – 29

>29

12,5 – 18

11,5 – 16

7 – 11,5

≥ 7

16 – 20,5

(Prawiroharjo,2010)

Pada trimester ke-2 dan ke-3 pada perempuan dengan gizi baik

dianjurkan menambah berat badan per minggu sebesar 0,4 kg,

sementara pada perempuan dengan gizi kurang atau berlebih

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 13: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

22

dainjurkan menambah berat badan per minggu masing-maning

sebesar 0,5 kg dan 0,3 kg (Prawirohardjo, 2010).

Perhitungan Indeks Masa Tubuh (IMT) dihitung dengan membagi

berat badan dalam kilogram dengan kuadrat tinggi badannya dalam

meter (kg/m2) atau mengalikan berat badan dalam pon dengan 703

lalu dibagi kuadrat tinggi badan dalam inci kuadrat (pon x 703/in2)

(Varney,2007).

g. Asuhan Antenatal

Tabel.2.1. Guidelines of ANC 2016 WHO FANC

Model

2016 WHO ANC

Model

First Trimester

Visit 1 : 8-12 weeks

Contact 1 : up to 12 weeks

Second Trimester

Visit 2 : 24-26 weeks

Contact 2 : 20 weeks

Contact 3 : 26 weeks

Third Trimester

Visit 3 : 32 weeks

Visit 4 : 36-38 weeks

Contact 4 : 30 weeks

Contact 5 : 34 weeks

Contact 6 : 36 weeks

Contact 7 : 38 weeks

Contact 8 : 40 weeks

Return for delivery at 41 weeks if not given birth

(WHO, 2016)

Selama melakukan kunjungan untuk asuhan antenatal, para ibu hamil

akan mendapatkan serangkaian palayanan berbagai kemungkinan adanya

penyulit atau gangguan kesehatan selama kehamilan yang mungkin dapat

menganggu kualitas dan luaran kehamilan.

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 14: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

23

Pelayanan atau asuhan standar minimal 10 T adalah sebagai berikut :

1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan

2) Pemeriksaan tekanan darah

3) Nilai status gizi (LILA)

4) Pemeriksaan puncak rahim (Tinggi Fundus Uteri)

5) Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)

6) Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus

Toksoid (TT) bila dianjurkan

7) Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan

8) Tes laboratorium (rutin dan khusus)

9) Tatalaksana kasus

10) Temu wicara (konseling), termasuk perencanaan persalinan dan

pencegahan komplikasi (P4K) serta KB paska persalinan.

Pemeriksaan rutin dan penelurusuran penyulit selama kehamilan

dilakukan pencatatan data klien dan keluarganya serta pemeriksaan fisik dan

obstetri seperti identitas dan riwayat kesehatan, riwayat kehamilan,

persalinan, pemeriksaan (keadaan umum,pemeriksaan abdomen, palpasi,

laboratorium)(Mochtar, 2012).

h. Ketidaknyamanan dalam Kehamilan

1) Hipermesis Gravidarum

Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan

pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 15: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

24

keadaan umunya menjadi buruk, karena terjadi dehidrasi. Etiloginya

primigravida diabetes melitus, hamil kembar, depresi, hipertiroid

(Mochtar, 2012). Gejalanya seperti pusing terutama pagi hari,

disertai mual muntah sampai berumur 4 bulan. Tingkatan

hiperemesis gravidarum yaitu tingkat I/ringan mual muntah terus

menerus sampai penderita lemah, anoreksia, berat badan menurun,

nyeri pada epigastrum, nadi sekitas 100 kali permenit. Tingkat

II/sedang yaitu mual muntah yang hebat menyebabkan penderita

lebih parah lemah, apatis, turgor kulit mulai jelek, liang kering dan

kotor, mata cekung. Tingkat III/berat keadaan umum jelek,

somnolen-koma, nadi kecil, halus dan cepat, dehidrasi hebat,

ikterus. Pencegahannya dengan memberikan informasi dan edukasi

mengenai hiperemesis gravidarum, makan sedikit namun sering,

memberikan terapi obat yang sesuai (Mochtar, 2012).

2) Kram kaki

Kram kaki merupakan perubahan keseimbangan elektrolit

dengan kalium, kalsium dan natrium yang menyebabkan terjadinya

perubahan berkelanjutan dalam darah dan cairan tubuh. Pengobatan

keluhan pemberian vitamin rutin pada kehamilan atau pemberian

obat topikal, memberikan nasehat untuk jangan cepat bangu dari

bangun tidur, memberikan kesempatan kaki untuk beradaptasi,

makanan dapat ditambah dengan buah-buahan (Manuaba, 2010).

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 16: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

25

3) Varises

Varises merupakan pembesaran dan pelebaran pembuluh darah

vena. Bentuk varises dapat berupa pembuluh darah besar ampai

tampak dengan jelas dan pelebaran di tingkat kapiler. Pengobatan

konservatif dapat dilakukan seperti meninggikan kaki saat tidur,

memakai stocking yang agak ketat, dapat diketahui dengan obat

salep khusus (thrombopobe) dan obat oral (venoruton), tindakan

operasi setelah bersalin (Manuaba, 2010).

4) Hipersaliva

Hipersaliva atau ptialismus berarti pengeluaran air ludah yang

berlebihan pada wanita hamil, terutama pada trimester pertama.

Keadaan ini disebabkan oleh peningkatan hormon estrogen dan

human chorionic gonadotropin (HCG). Untuk pengobatannya tidak

ada, ptialismus akan menghilanng seiring dengan tuanya kehamilan

dan dapat diberikan vitamin B kompleks dan vitamin C (Manuaba,

2010).

i. Komplikasi kehamilan

Menurut Manuaba (2010) macam-macam kehamilan patologi yaitu :

1) Perdarahan antepartum

Perdarahan anterpartum adalah perdarahan pervaginam pada

kehamilan diatas 28 minggu atau lebih. Pengelompokkan

perdarahan antepartum yaitu perdarahan yang ada hubungannya

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 17: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

26

dengan kehamilan seperti plasenta previa, solusio plasenta,

perdarahan pada plasenta letak rendah, pecahnya sinus margialis,

pecahnya vasa previa, perdarahan yang tidak ada hubungannya

dengan kehamilan seperti pecahnya varises vagina, perdarahan

polipus servikalis, perdarahan perlukaan servkis, perdarahan karena

keganasan serviks.

2) Preeklampsia

Preeklampsia adalah naiknya tekanan darah dalam masa

kehamilan disertai dengan proteinuria. Menurut teori iskemik gejala

preeklampsia-eklampsia adalah :

a) Peningkatan tekanan darah

b) Pengeluaran protein dalam urine

c) Edema kaki, tangan sampai wajah

d) Terjadinya gejala subjektif : sakit kepala, penglihatan kabur,

nyeri pada epigastrium, sesak napas, berkurangnya urin

e) Menurunnya kesadaran sampai koma

f) Terjadinya kejang.

3) Toksemia gravidarum

Istilah toksemia gravidarum untuk kumpulan gejala-gejala

dalam kehamilan yang merupakan trias HPE

(hipertensi,proteinuria,dan edema), yang kadang-kadang bila

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 18: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

27

keadaan lebih parah diikuti oleh KK (kejang-kejang/konvulsi dan

koma) (Mochtar, 2012).

4) Ketuban pecah dini

Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum waktunya

(Mochtar, 2012).

5) Abortus

Abortus/keguguran adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum

janin daoat hidup di luar kandugan. Klasifikasi abortus yaitu abortus

imminens merupakan abortus mengancam keguguran belum terjadi

kehamilan, abortus incipien merupakan proses keguguran yang

sedang berlangsung, abortus inkompletus merupakan abortus yang

hanya sebagian dari hasil konsepsi yang dikeluarkan, yang

tertinggal adalah desidua atau plasenta, abortus komplektus artinya

seluruh hasil konsepsi dikeluarkan (desidau dan fetus), missed

abortion adalah keadaan dimana janin yang telah mati masih berada

di dalam rahim (Mochtar,2012).

6) Kehamilan Ektopik

Kehamilan ektopik terjadi saat ketika penanaman blastosit

berlangsung manapun, kecuali endometrium yang melapisi rongga

uterus. Tempat yang mungkin untuk kehamilan ektopik adalah

serviks, tuba fallopi, ovarium dan abdomen. Perubahan uterus tidak

dapat digunakan untu menegakkan diagnosa sebab penigngkatan

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 19: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

28

uterus dan konsisitensinya sama dengan ukuran dan konsistensi

uterus trimester pertama kehamilan akibat pengaruh hormon

plasenta (Varney,2007).

7) Mola hidatidosa

Mola hidatidosa merupakan kehamilan secara genetik tidak normal,

yang muncul dalam bentuk kelainan perkembangan plasenta.

Kehamilan mola hidatidosa biasanya dianggap sebagai suatu timor

jinak, tetapi berpotensi menjadi ganas. Tanda dan gejala kehamilan

mola hidatidosa seperti mual dan muntah, perdarahan uterus yang

terlihat pada minggu ke 12, ukuran uterus besar, sesak nafas,

ovarium biasanya nyeri tekan dan membesar (Varney, 2007).

8) Kurang Energi Kronis

Menurut Depkes tahun 1999 dalam Jurnal Nasional Kejadian

Kurang Energi Kronis Pada Ibu Hamil Berdasarkan Umur, Paritas

dan Pendidikan oleh Agustin Mayasari dkk tahun 2014, kurang

energi kronis adalah keadaan dimana seseorang mengalami

kekurangan gizi (kalori dan protein) yang berlangsung lama atau

menahun. Dengan ditandai dengan berat badan kurang dari 40 kg

atau tampak kurus dan dengan LILA < 23,5 cm. Menurut Chunnie

dalam Jurnal Nasional Kejadian Kurang Energi Kronis Pada Ibu

Hamil Berdasarkan Umur, Paritas dan Pendidikan oleh Agustin

Mayasari dkk tahun 2014, ibu hamil yang menderita kurang energi

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 20: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

29

kronis mempunyai resiko kematian ibu mendadak pada masa

perinatal atau resiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir

rendah. Pada keadaan ini banyak ibu yang meninggal karena

perdarahan, sehingga akan meningkatkan angka kematian ibu dan

bayi. Status kesehatan dan gizi ibu kemungkinan sangat

berpengaruh terhadap nafsu makannya.

Kehamilan dengan jarak yang pendek dengan kehamilan

sebelumnya (kurang dari 2 tahun) dapat mempengaruhi status gizi

ibu hamil terutama dalam pola pemilihan makanan. Paritas dimana

kehamilan memerlukan tambahan zat gizi untuk meningkatkan

jumlah sel darah merah, membentuk sel darah merah, janin dan

plasenta, makin sering seorang wanita mengalami kehamilan dan

melahirkan akan makin banyak kehilangan cadangan zat gizi tubuh

sehingga ibu akan kekurangan zat gizi, dan usia hamil, usia muda

perlu tambahan gizi yang banyak karena selain digunakan untuk

pertumbuhan dan perkembangan diri sendiri juga berbagi dengan

janin yang dikandung. Sedangkan untuk umur yang tua perlu energi

yang besar juga karena fungsi organ yang makin melemah dan

diharuskan untuk bekerja maksimal maka memerlukan tambahan

energi yang cukup guna mendukung kehamilan yang sedang

berlangsung. Faktor-faktor predisposisi yang menyebabkan kurang

energi kronis pada ibu hamil yaitu adalah faktor sosial ekonomi

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 21: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

30

(pendapatan keluarga, pendidikan), faktor biologis (usia hamil,

jarak kehamilan, paritas), faktor pola konsumsi dan faktor perilaku

menurut Shopia tahun 2009 dalam Jurnal Nasional Kejadian Kurang

Energi Kronis Pada Ibu Hamil Berdasarkan Umur, Paritas dan

Pendidikan oleh Agustin Mayasari dkk tahun 2014.

2. Persalinan

a. Definisi

Persalinan adalah suatu proses pengetahuan hasil konsepsi

(janin+uri) yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan

lahir atau dengan jalan lain (Mochtar, 2012). Persalinan adalah proses

pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup bulan

atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui

jalan lain, dengan bantuan dan tanpa bantuan (kekuatan sendiri)

(Manuaba. 2010). Pelahiran bayi adalah periode dari awitan kontraksi

utreus yang regular sampai ekspulsi plasenta (Cunningham, 2013).

Jadi kesimpulan yang dapat penulis ambil, persalinan adalah proses

pengeluaran janin yang dapat hidup dari dalam uterus dan keluar

melalui vagina secara spontan.

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 22: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

31

b. Penyebab Terjadi Persalinan

Menurut Mochtar (2012) teori-teori yang dikemukakan antara lain :

1) Teori penurunan hormon

Satu-dua minggu sebelum partus, mulai terjadi penurunan

hormon estrogen dan progesteron. Progesteron bekerja sebagai

penenang otot-otot polos rahim. Karena itu akan terjadi kekejangan

pembuluh darah yang menimbulkan his jika kadar progesteron

turun.

2) Teori plasenta menjadi tua

Penuaan plasenta akan menyebabkan turunnya kadar esterogen

dan progesteron sehingga terjadi kekejangan pembuluh darah. Hal

tersebut akn menimbulkan kontraksi uterus.

3) Teori distensi rahim

Rahim yang menjadi besar dan meregang akan menyebabkan

iksekia otot-otot rahim sehingga menganggu sirkulasi uteroplasenta.

4) Teori iritasi mekanik

Dibelakang serviks terdapat ganglion servikale (pleksus

frankenhauser). Apabila ganglion tersebut digeser dan ditekan,

misalnya oleh kepala janin, maka timbul kontraksi uterus.

5) Induksi persalinan

Induksi persalinan adalah upaya untuk melahirkan janin

menjelang aterm, dalam keadaan belum terdapat tanda-tanda

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 23: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

32

persalinan atau belum inpartu, dengan kemungkinan janin dapat

hidup diluar kandungan (umur diatas 28 minggu) (Manuaba, 2013).

Indikasi dilakukannya induksi dilihat dari ibu dengan penyakit

yang diderita seperti penyakit ginjal, penyakit jantung, hipertensi,

diabetes melitus, keganansan payudara dan porcio, komplikasi

kehamilan seperti preeklampsia dan eklampsia, kondisi fisik ibu

seperti kesempitan pada panggul, kelainan bentuk panggul, kelainan

bentuk tulan belakang. Dilihat dari janinnya seperti kehamilan lewat

waktu, plasenta previa, solusio plasenta, kematian intrauterine,

kematian berulang dalam rahim, kelainan kongenital, ketuban pecah

dini (Manuaba, 2013).

Partus dapat juga ditimbulkan oleh :

a) Gagang laminaria, beberapa laminaria dimasukkan dalan kanalis

servikalis dengan tujuan merangsang pleksus frankenhauser

b) Amniotomi, pemecahan ketuban

c) Tetesan oksitosin, pemberian oksitosin melalui tetesan perinfus

(Mochtar, 2012).

c. Tanda persalinan

Menurut Manuaba (2010) tanda persalinan meliputi :

1) Kekuatan his yang semakin meningkat dan makinsering terjadi dan

teratur dengan jarak kontrkasi yang semakin pendek

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 24: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

33

His persalinan mempunyai ciri khas pinggang terasa nyeri yag

menjalar ke depan, sifatnya teratur, interval semakin pendek, dan

kekuatannya makin besar, mempunyai pengaruh terhadap

perubahan serviks, semakin beraktivitas (janin) kekuatan makin

bertambah.

2) Dapat terjadi pengeluaran pembawa tanda (pengeluaran lendir,

lenidr bercampur darah)

Dengan his persalinan terjadi perubahan pada serviks yang

menimbulkan pendataran dan pembukaan. Pembukaan

menyebabkan lendir yang terdapat dikanalis servikalis lepas.

Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah.

3) Dapat disertai ketuban pecah

Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah dini yang

menimbulkan pengeluaran cairan. Sebagian besar ketuban baru

pecah menjelasng pembukaan lengkap. Dengan pecahnya ketuban

diharapkan persalinan berlangsung dalam waktu 24 jam.

4) Pada pemeriksaan dalam, dijumpai perubahan serviks (pelunakan

serviks, pendataran serviks, terjadi pembukaan).

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 25: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

34

d. Mekanisme Persalinan

Menurut Cunningham (2013) mekanisme persalinan meliputi :

1) Engagement

Mekanisme ketika diameter biparietal-transversal terbesar pada

presentasi oksiput melewati apertura pelvis superior. Kepala janin

mengalami engage hingga setelah permulaan persalinan. Kepala

janin bergerak bebas diatas apertura pelvis superior saat awitan

persalinan. Pada keadaan ini, kepala kadang-kadang disebut

mengambang/sinklistismus (floating). Kepala berukuran normal

biasanya tidak mengalami engage dengan sutura sagitalis yang

mengarah ke anteroposterior. Namun kepala janin biasanya

memasuki apertura plevis seuperior baik secara transversal maupun

obliq.

2) Penurunan/desent

Sutura sagitalis uumnya mengalami defleksi baik ke posterior

menuju promontorium atau ke arah anterior menuju ke simfisis.

Defleksi lateral kearah posisi anterior atau posterior pelvis disebut

asinklitismus. Asinklotimus derajat sedang merupakan persyaratan

persalinan normal. Namun, jika berat, kondisi ini merupakan

penyebab disproporsi sefalopelvik bahkan pada pelvis berukuran-

normal. Perubahan secara bertahap dari asinklitismus posterior ke

anterior membantu desensus.

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 26: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

35

3) Fleksi

Segera setelah kepala yangsedang desensus mengalami

hambatan dalik dari serviks, dinding serviks, atau dasar pelvis,

normalnya kemudian terjadi fleksi kepala. Pada gerakan ini, dagu

mengalami kontak lebih dengan dada janin, dan diameter

suboksipitobregmatikum yang lebih pendek menggantikan diameter

oksipitofrontalis yang lebih panjang.

4) Putas paksi dalam/rotasi internal

Gerakan ini terdiri dariperputaran kepala sedemikian rupa

sehingga oksiput secara bertahap bergerak ke simfisis pubis

dibagian anterior dari posisi awal atau yang lebih jarang, ke arah

posterior menuju lengkung sakrum.

5) Ekstensi

Setelah rotasi internal, kepala yang berada dalam posisi fleksi

maksimal mencapai vulva dan mengalami ekstensi. Jika keala

mengalami fleksi maksimal, saat mencapai dasar pelvis, tidak

mngealami ekstensi tetappi melanjutkan berjalan turun, dapat

merusak bagian posterior perineum dan akhirnya tertahan oleh

jaringan perineum. Namun ketika kepala menekan dasar pelvis,

terdapat dua kekuatan. Kekuatan pertama, ditimbulkan oleh uterus,

bekerja lebih ke arah posterior, dan kekuatan kedua, ditimbulkan

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 27: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

36

oleh daya retensi dasar pelvis dan simfisis, bekerja lebih ke arah

anterior.

6) Ekspulsi

Bahu anterior terlihat diabawah simfisi pubis, dan perineum

segera terdistensi oleh bahu anterior. Setelah lahir bahu, berturut-

turut lahib uub, dahi, muka dan dagu.

7) Putar paksi luar/rotasi eksternal

Setelah kepala lahir, jika pada awalnya terarah ke kiri, oksiput

berotasi menuju tuber iskiadicum kiri. Jika awalnya terarah ke

kanan, oksiput berotasi ke kanan. Restitusi kepala ke posisi obllik

diikuti dengan penyelesaian rotasi eksternal ke posisi transversal.

Gerakan ini sesuai dengan rotasi tubuh janin dan membuat diameter

bisakromial berkorelasi dengan diameter anteroposterior apertura

pelvis inferior. Sehingga salah satu bahu terletak anterior

dibelakang simfisis pubis, sedangkan bahu lainnya terletak di

posterior. Gerakan ini tampaknya ditimbulkan oleh faktor pelvis

yang sama dengan terjadinya rotasi internal kepala.

e. Kala Persalinan

Menurut Mochtar (2012), proses persalinan terdiri dari 4 kala, yaitu :

1) Kala I

Waktu untuk pembukaan serviks sampai menjadi pembukaan

lengkap 10 cm. Inpartu dimulai dengan keluarnya lendir bercampur

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 28: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

37

dengan darah (bloody show) karena serviks mulai membuka

(dilatasi) dan mendatar (effacement). Kala pembukaan dibagi

menjadi 2 fase, yaitu :

a) Fase laten, pembukaan serviks yang ber langsung lambat sampai

pembukaan 3 cm, lamanya 7-8 jam

b) Fase aktif, berlangsung selama 6 jam dan dibagi atas 3 subfase

(1) Periode akselerasi : berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi

4 cm

(2) Periode dilatasi maksimal (staedy): selama 2 jam, pebukaan

berlangsung cepat menjadi 9 jam

(3) Periode deselerasi : berlanhsung lambat, dalam waktu 2 jam

pmebukaan menjadi 10 cm (lengkap)

Fase-fase yang dikemukakan diatas dijumpai pada

primigravida. Perbedaan pembukaan serviks pada primigravida dan

multigravida adalah :

(1) Pada primigravida serviks mendatar (effacement) dulu, baru

dilatasi. Berlangsung selama 13-14 jam

(2) Pada multigravida mendatar dan membuka dapat terjadi

secara bersamaan. Berlangsung 6-7 jam

Asuhan yang dilakukan pada Kala I, meliputi :

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 29: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

38

(1) Membantu ibu dalam persalinan jika ia tampak gelisah,

ketakutan, dan kesakitan dengan memberikan dukungan dan

meyakinkan dirinya, memberikan informasi mengenai

proses dan kemajuan persalinan, mendengarkan keluhannya

dan mencoba untuk lebih sensitif terhadap perasaannya.

(2) Tetpa menjaga hak privasi ibu dalam persalinan, antara lain

menggunakan penutup atau tirai, tidak menghadirkan orang

lain anpa sepengetahuan dan seizin pasien/ibu.

(3) Menjelaskan kemajuan persalinan dan perubahan yang

terjadi serta prosedur yang akan dilakukan dan hasil-hasil

pemeriksaan.

(4) Membolehkan ibu untuk mandi dan membasuh sekitar

kemaluannya setelah buang air kecil/besar.

(5) Ibu bersalin biasanya akan mengalami panas dan banyak

berkeringat, atasi dengan cara menggunkan kipas angin dan

AC dalam kamar, menganjurkan ibu untuk mandi

sebelumnya.

(6) Memberikan ibu cukup air untuk memenuhi kebutuhan

energi dan mencegah dehidrasi.

(7) Menyarankan ibu untuk berkemih sesering mungkin.

Berikut merupakan tabel frekuensi minimal penilaian dan

interval dalam persalinan :

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 30: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

39

Tabel 2.2. Frekuensi minimal penilaian dan interval dalam

persalinan normal.

Parameter Frekuensi pada fase

laten

Frekuensi pada fase

aktif

Tekanan darah Setiap 4 jam Setipa 4 jam

Suhu badan Setiap 4 jam Setiap 2 jam

Nadi Setiap 30 – 60 menit Setiap 30- 60 menit

Denyut jantung janin Setiap 1 jam Setiap 30 menit

Kontraksi Setiap 1 jam Setiap 30 menit

Pembukaan serviks Setiap 4 jam Setiap 4 jam

Penurunan Setiap 4 jam Setiap 4 jam

(Prawirohardjo,2010)

2) Kala II

Pada kala II pengeluaran janin, his terkoordinasi, kuat, cepat,

dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin telah turun

dan masuk ke ruang sehingga terjadilah tekanan pada oto-oto dasar

panggul yang melalui lengkun refelks menimbulkan rasa mengedan.

Pada waktu his, kepala janin mulai kellihatan, vulva membuka dan

perineum meregang. Dengan his mengejan yang terpimpin, akan

lahir kepala, diikuti oleh seluruh badan janin. Kala II pada

primigravida berlangsung selama 1½ -2 jam, pada multigravida ½ -

1 jam.

Ada 2 cara ibu mengejan :

a) Posisi berbaring sambil merangkul kedua pahanya sengan kedua

engan sampai batas siku. Kepala diangkat sedikit hingga dagu

mengenai dada. Mulut dikatup.

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 31: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

40

b) Dengan sikap seperti diatas, tapi badan miring ke arah

terdapatnya punggung janin dan hanya satu kaki yang dirangkul,

yaitu yang sebelah atas.

Menurut Prawirohardjo (2010) asuhan persalinan normal kala II

meliputi :

a) Melihat tanda dan gejala persalinàn kala dua

(1) Ibu mempunyai keinginan untuk meneran

(2) Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan

vagina

(3) Perineum menonjol

(4) Vulva vagina dan sfingter ani membuka

b) Memastikan perlengkapan, bahan, dan obat-obatan esensial siap

digunakan. Mematahkan ampul oksitosin 10 unit dan

menempatkan tabung suntik steril sekali pakai di dalam partus

set.

c) Mengenakan baju penutup atau celemek plastik yang bersih.

d) Melepaskan semua perhiasan yang dipakai dibawah siku,

mencuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih yang

mengalir dan mengeringkan tangan dengan handuk satu kali

pakai/pribadi yang bersih.

e) Memakai satu sarung dengan DTT atau steril untuk semua

pemeriksaan dalam.

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 32: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

41

f) Mengisap oksitosin 10 unit ke dalam tabung suntik (dengan

memakai sarung tangan desinfeksi tingkat tinggi atau steril) dan

meletakkan kembali di partus set/wadah desinfeksi tingkat tinggi

atau steril tanpa mengkontaminasi tabung suntik).

g) Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-

hati dari depan ke belakang dengan menggunakan kapas atau

kasa yang sudah dibasahi air desinfeksi tingkat tinggi. Jika mulut

vagina, perieneum, atau anus terkontaminasi oleh kotoran ibu,

membersihkannya dengan seksama dengan cara menyeka dari

depan ke belakang. Membuang kapas atau kasa yang

terkontaminasi dalam wadah yang benar. Mengganti sarung

tangan jika terkontaminasi (meletakkan kedua sarung tangsn

tersebut dengan benar di dalam larutan terkontaminasi)

h) Dengan menggunakan teknik aseptik, melakukan pemeriksaan

dalam untuk memastikan bahwa pembukaan serviks sudah

lengkap. Bila selaput ketuban belum pecah, sedangkan

pembukaan sudah lengkap, lakukan amniotomi.

i) Mendekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan

tangan yang masih memakai sarung tangan yang kotor ke dalam

larutan klorin 0,5% dan kemudian melepaskannya dalam

keadaan terbalik serta merendamnya di dalam larutan klorin

0,5% selama 10 menit. Mencuci kedua tangan

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 33: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

42

j) Memeriksa Denyut Jantung Janin (DJJ) Setelah kontraksi

berakhir untuk memastikan bahwa DJJ dalam batas normal (120

- 160 ×/menit).

k) Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin

baik. Membantu ibu berada dalam posisi yang nyaman sesuai

dengan keinginannya.

(1) Menunggu hingga ibumempunyai keinginan untuk meneran.

Melanjutkan pemantauan kesehatan dan kenyamanan ibu serta

janin sesuai dengan pedoman persalinan aktif dan

dekontaminasikan temuan-temuan.

(2) Menjelaskan kepada anggota keluarga bagaimana mereka

dapat mendukung dan memberi semangat kepada ibu saat ibu

mulai meneran.

l) Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk

meneran.

m) Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan

yang kuat untuk meneran.

(1) Membimbing ibu untuk meneran saat ibu mempunyai

keinginan untuk meneran.

(2) Mendukung dan memberi semangan atas usaha ibu untuk

meneran.

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 34: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

43

(3) Membantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai dengan

pilihannya

(4) Manganjurkan ibu untuk beristirahat di antara kontraksi

(5) Menganjurkan keluarga untuk mendukung dan memberi

semangat pada ibu.

(6) Menilai DJJ setiap lima menit

(7) Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi

segera dalam waktu 120 menit (2 jam) meneran untuk ibu

primipara atau 60 menit (1 jam) untuk ibu multipara, merujuk

segera. Jika ibu tidak mempunyai keinginan untuk meneran.

(8) Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok, atau

mengambil posisi yang aman. Jika ibu belum ingin meneran

dalam 60 menit, anjurkan ibu untuk mulai meneran pada

puncak kontraksi-kontraksi tersebut dan beristirahat di antara

kontraksi.

(9) Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi

segera setelah 60 menit meneran, merujuk ibu dengan segera.

n) Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5 -6 cm,

letakkan handuk bersih di atas perut ibu untuk mengeringkan

bayi.

o) Meletakkan kain yang bersih yang dilipat 1/3 bagian, di bawah

bokong ibu

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 35: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

44

p) Membuka partus set.

q) Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.

r) Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm,

lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain tadi,

letakkan tangan yang lain di kepala bayi dan lakukan tekana

yang lembut dan tidak menghambat pada kepala bayi,

mwmbiarkan kepala keluar perlahan-lahan. Menganjurkan ibu

unutk meneran perlahan-lahan atau bernapas cepat saat kepala

lahir.

s) Dengan lembut menyeka muka, mulut, dan hidung bayi dengan

kain atau kasa yang bersih.

t) Memeriksa lilitan talu pusat dan mengambil tindakan yang sesuai

jika hal itu terjadi, kemuadian meneruskan segera proses

kelahiran bayi.

(1) Jika tali pusat melilit leher janin dengan longgar, lepaskan

lewat bagian atas kepala bayi.

(2) Jika tali pusat melilit leher bayi dengan erat, mengklemnya di

dua tempat dan memotongnya.

u) Menunggu hingga kepala bayi melakukan outaran paksi luar

secara spontan.

v) Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, tempatkan kedua

tangan di masing-masing sisi muka bayi. Menganjurkan ibu

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 36: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

45

untuk meneran saat kontraksi berikutnya. Dengan lembut

menariknya ke arah bawah dan ke arah luar hungga bahu anterior

muncul di bawah arcus pubis dan kemudian dengan lembut

menarik ke arah atas dan ke arah luar untuk melahirkan bahu

posterior.

w) Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan mulai

kepala bayi yang berada di bagian bawah ke arah perineum,

membiarkan bahu dan lengan posterior lahir ke tangam tersebut.

Mengendalikan kelahiran siku dan tangan bayi saat melewati

perineum, gunakan lengan bagian bawah untuk menyangga

tubuh bayi saat dilahirkan. Menggunakan tangan anterior untuk

mengendalikan siku dan tangan anterior bayi saat keduanya

lahir.

x) Setelah tubuh dari lengan lahir, menelusurkan tangannyang ada

di atas (anterior) dari punggung ke arah kaki bayi dengan hati-

hati membantu kelahiran kaki.

y) Menilai bayi dengan cepat (dalam 30 detik), kemudian

meletakkan bayi di atas perut ibu dengan posisi kepala bayi

sedikit lebih rendah dari tubuhnya (bila tali pusat terlalu pendek,

meletakkan bayi di tempat yang memungkinkan) Bila bayi

mengalami asfiksia, lakukan resusitasi

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 37: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

46

z) Segera membungkus kepala dan badan bayi dengan handuk dan

biarkan kontak kulit ibu dengan bayi. Lakukan penyuntikan

oksitosin /i.m

(1) Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari pusat

bayi. Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem ke arah

ibu dan memasang klem kedua 2 cm dari klem pertama

(2) Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari

gunting dan memotong tali pusat di antara dua klem tersebut.

(3) Mengeringkan bayi, mengganti handuk yang basah dan

menyelimuti bayi dengan kain atau selimut yang bersih dan

kering, menutupi bagian kepala, membiarkan tali pusat terbuka.

Jika bayi mengalami kesulitan bernapas, ambil tindakan yang

sesuai.

(4) Memberikan bayi kepada ibunya dan menganjurkna ibu untuk

memeluk bayinya dengan memulai pemberian ASI jika ibu

menghendakinya.

(5) Meletakkan kain yang bersih dan kering. Melakukan palpasi

abdomen untuk menghilangkan kemungkinan adanya bayi kedua.

(6) Memberi tahu kepada ibu bahwa ia akan disuntuk.

(7) Dalam waktu 2 menit setelah kelahiran bayi, berikan suntukan

oksitosin 10 unit i.m di gluteus atau 1/3 atas paha kanan ibu

bagian luar, setelah mengaspirasinya terlebih dahulu.

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 38: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

47

3) Kala III

Setelah bayi lahir, kontrakasi rahim beristrahat sebentar. Uterus

teraba keras dengan fundus uterus setinggi pusat, dan berisi plasenta

yang menjadi dua kali lebih tebal dan sebelumnya. Beberapa saat

kemudian, timbul his pelepasan dan pengeluaran uri. Dalam waktu

5-10 menit, seluruh plasenta terlepas, terdorong ke dalam vagina,

dan akan lahir spontan atau dengan sedikit dorongan dari atas

simfisis atau fundus uteri. Seluruh proses biasanya berlangsung 5-

30 menit setelah bayi lahir. Pengeluaran plasenta disertai dengan

pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc.

Kala III terdiri dari 2 fase :

a) Fase pelepasan uri

b) Fase pengeluaran uri

Lokasi uri adalah :

a) Pada dinding depan dan belakang korpus uteri

b) Kadang-kadang pada dinding lateral

c) Jarang di fundus uteri

d) Sesekali oada segmen bawah rahim atau plasenta previa

Menurut Prawirohardjo (2010) asuhan persalinan normal kala III

meliputi :

a) Memindahkan klem pada tali pusat.

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 39: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

48

b) Meletakkan satu tangan di atas kain yang ada di perut ibu, tepat

di atas tulang pubis, dan menggunakan tangan ini untuk

melakukan palpasi kontraksi dan menstabilakn uterus.

Memegang tali pusat dan klem dengan tangan yang lain

c) Menunggu uterus berkontraksi dan kemudian melakukan

penegangan ke arah bawah pada tali pusat dengan lembut.

Lakukan tekanan yang berlawanan arah pada bagian bawah

uterus dengan cara menekan uterus ke atas dan belakang

(dorsokranial) dengan hati-hati untuk membantu mencegah

terjadinya inversio uteri. Jika plasenta tidak lahir setelah 30 -40

detik, hentikan penegangan tali pusat dan menunggu hingga

kontraksi berikut mulai.

(1) Jika uterus tidak berkontraksi, meminta ibu atau seotang

anggota keluarga untuk melakukan rangsangan puting susu.

d) Setelah plasenta terlepas, meminta ibu untuk menetan sambil

menarik tali pusat ke arah bawah dan kemudian ke arah atas,

mengikuti kurva jalan lahir sambil meneruskan tekanan

berlawanan arah pada uterus.

(1) Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga

berjarak sekitar 5 -10 c, dari vulva.

(2) Jika plasenya tidak lepas setelah melakukan penegangan tali

pusat selama 15 menit :

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 40: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

49

(a) Mengulangi pemberian oksitosin 10 unit i.m

(b) Menilai kandung kemih dan dilakukan kateterisasi

kanding kemih dengan menggunakan teknik aseptik jika

perlu

(c) Meminta keluarga untuk menyiapkan rujukan.

(d) Mengulangi penegangan tali pusat selama 15 menit

berikutnya

(e) Merujuk ibu jika plasenta tidak lahir dalam wakti 30

menit sejak kelahiran bayi.

e) Jika plasenta terlihat di introitus vagina, melanjutkan kelahiran

plaenta dengan menggunakan kedua tangan. Memegang plasenta

dengan dua tangan dan dengan hati-hati memutar plasenta hingga

selaput ketuban terpilin. Dengan lembut perlahah melahirkan

selaput ketuban tersebut.

f) Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan

masase uterus, melakukan telapak tangan di fundus dan

melakukan masase dengan gerakan melingkar dengan lembut

hingga uterus berkontraksi.

4) Kala IV

Kala IV adalah kala pengawasan selama 2 jam setelah bayi dan uri

lahir untuk mengamati keadaan ibu, terutam terhadap bahaya

perdarahan postpartum.

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 41: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

50

Menurut Prawirohardjo (2010) asuhan persalinan normal kala IV

meliputi :

a) Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu

maupun janin dan selaput ketuban untuk memastikan bahwa

plasenta dan selaput ketuban lengkap dan utuh. Meletakkan

plasenta di dalam kantung plastik atau tempat khusus.

b) Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan

sgera menjahit laserasi yang mengalami perdarahan aktif.

c) Menilai ulang uterus dan memastikannya berkontraksi dengan

baik

d) Mencelupkan kedua tangannyang memakai sarung tangan ke

larutan klorin 0,5 % membilas kedua tangan yang masih

bersarung tangan tersebut dengan air desinfeksi tingkat tinggi

dan mengeringkan dengan kain yang bersih dan kering.

e) Menempatkannklem tali pusat desinfeksi tingkat tinggi atau

steril atau mengikatkan tali desinfeksi tingkat tinggi dengan

simpul mati sekeliling tali pusat sekitar 1 cm dari pusat.

f) Mengikatkan satu lagi simpul mati di bagian pusat yang

berseberangan dengan simpul mati yang pertama.

g) Melepaskan klem bedah dan meletakkannya ke dalam larutan

klorin 0,5%.

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 42: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

51

h) Menyelimuti kembali bayi dan menutupi bagian kepalanha.

Memastikan handuk atau kainnya bersih atau kerinh.

i) Menganjurkan ibu untuk memulai pemberian ASI.

j) Melanjutkan pemantauan kontraksi uterus dan perdarahan

pervaginam.

(1) 2-3 kali dalam 15 menit pertama pascapersalinan

(2) Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pascapersalinan

(3) Setiap 20-30 menit pada jam kedua pascapersalinan.

(4) Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik, laksanakan

perawatan yang sesuai untuk menatalaksana atonia uteri

(5) Jika ditemukannlaserasi yang memerlukan penjahitan,

lakukan penjahitan dengan anastesi lokal dan

menggunakan teknik yang sesuai.

k) Mengajarkan pada ibu/keluarga bagaimana melakukan masase

uterus dan memeriksa kontraksi uterus.

l) Mengevaluasi kehilangan darah

m) Memeriksa tekanan darah, nadi, dan keadaan kandung kemih

setiap 15 menit selamam satu jam pertama pascapersalinan dan

setiap 30 menit selama jam kedua pascapersalinan

(1) Memeriksa temperatur tubuh ibu sekali setiap jam selama

dua jam pertama pascapersalinan.

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 43: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

52

(2) Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan yang tidak

normal.

n) Menempatkan semua peralatan di dalam larutan klorin 0,5%

untuk dekontaminasi selama 10 menit. Mencuci dan membilas

peralatan setelah dekontaminasi.

o) Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke dalam tempat

sampah yang sesuai

p) Membersihkan ibu dengan menggunakan air desinfeksi tingkat

tinggi. Membersihkan cairan ketuban, lendir,ndan darah.

Membantu ibu memakai pakaian yang bersih dan kering.

q) Memastikan bahwa ibu nyaman. Membantu ibu memberikan

ASI. Menganjurkan keluarga untuk memberikan ibu minuman

dan makanan yang diinginkan.

r) Mendekontaminasi daerah yang digunakan untuk melahirkan

dengan larutan klorin 0,5% dan membilas dengan air bersih.

s) Mencelupkan sarung tanganbkotor ke dalam larutan klorin

0,5%, membalikkan bagian dalam ke luar dan merendamnya

dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit

t) Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir

u) Melengkapi partograf.

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 44: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

53

Lamanya persalinan pada primigravida dan multigravida adalah :

Tabel. 2.3. Lama Persalinan Primigravida dan Multigravida

Kala Primigravida Multigravida

Kala I 13 jam 7 jam

Kala II 1 jam ½ jam

Kala III ½ jam ½ jam

Lama Persalinan 14 ½ jam 7 ½ jam

(Mochtar, 2012)

f. Komplikasi dalam persalinan

1) Persalinan premature

Persalinan yang terjadi pada usia kehamilan kurang dari aterm (37

minggu). Persalinan premature memrlukan pemantauan secara khusus

karena mempunyai resiko tinggi dengan kelahiran Berat Bayi Lahir

Rendah (BBLR) (Varney, 2008).

2) Ketuban pecah dini

Ketuban pecah dini adalah ketuban yang pecah sebelum ada

tanda-tanda persalinan tanpa melihat usia gestasi. Dikatakan ketuban

pecah dini apabila ketuban pecah lebih dari 8 jam dan tidak

adapembukaan serviks (Varney,2008).

3) Amnionitis dan korioamnionitis

Amnionitis adalah inflamasi kantong amnion dan cairan amnion.

Korioamnionitis adalah inflamasi korion selain infeksi cairan amnion

dan kantong amnion. Amnionitis dan korioamnionitis paling sering

terjadi akibat dari ketuban pecah yang lama (>24 jam), dengan atau

tanpa persalinan yang memanjang, pada pemeriksaan dalam atau

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 45: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

54

manipulasi vagina atau prosedur intrauteri yang berulang (Varney,

2008).

4) Prolaps tali pusat

Prolaps tali pusat adalah menumbungnya tali pusat masuk

kedalam serviks. Bahaya dari prolaps uterus adalah hipoksia janin

akibat dari kompresi tali pusat antara bagian presentasi dan pelvis

(Varney, 2008).

5) Disproporsi Sefalopelvik (CPD)

Merupakan disproporsi antara ukuran janin dan ukuran pelvis

tertentu tidak cukup besar untuk mengakomodasi keluarnya kelhairan

per vaginam. CPD dapat ditandai dengan oleh pola persalinan

disfungsional, kemanjuan persalinan, fleksi kepala buruk, atau

kemacetan rotasi internal dan penurunan (Varney, 2008).

6) Disfungsi uterus

Merupakan diagnosa yangd itegakkan dengan mengobservasi

pemanjangan waktu setiap fase atau kala persalinan yang melebihi

waktu yang diperkirakan. Terdapat dua tepi disfungsi uterus yaitu

hipotonik dan hipertonik (Varney, 2008).

9) Rupture Uteri

Terjadi robekan atau laserasi pada uterus, yang dapat disebabkan

oleh bekas SC, dorongan fundus saat persalinan, janin besar. Tanda

gejalanya dapat menyerupai tanda dan gejala ganguan berat lainnya.

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 46: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

55

Perdarahan terjadai kedalam peritoneum dapat mengiritasi

diafrgama dan menyebabkan nyeri menjalar ke dada sehingga mirip

dengan tanad dan gejal emboli cairan amnion dan paru (Varney,

2008).

3. Nifas

a. Definisi

Masa nifas (puerperium) adalah masa pemulihan kembali, mulai dari

persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti prahamil

(Mochtar, 2012). Periode pascapartum adalah masa dari kelahiran

plasenta dan selaput janin (menandakan kahir periode intrapartum)

hingga kembalinya traktus reproduksi wanita pada kondisi semula

(Varney, 2008). Masa nifas adalah suatu periode dalam minggu-minggu

pertama setelah kelahiran (Cunningham, 2013).

b. Klasifikasi

Menurut Mochtar (2012) nifas dibagi menjdai 3 periode :

1) Peurperium dini yaitu kepullihan saat ibu telah diperbolehkan

berdiri dan berjalan-jalan.

2) Puerperium intermediet adalah yaitu pemulihan menyeluruh alat-

alat genetlia yang lamanya 6-8 minggu

3) Pueperium lanjut yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan

kembali sehat sempurna, terutama jika selama hamil atau sewaktu

persalinan terjadi komplikasi

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 47: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

56

c. Perubahan fisiologis dan anotomis Puerperium

1) Uterus

Uterus secara berangsur-angsur kembali menjadi kecil hingga

akhirnya kembali seperti sebelum hamil (Mochtar, 2012). Involusi

uterus meliputi reorganisasi dan pengeluaran desidua/endometrium

dan eksfoliasi tempat pelekatan plasenta yang ditandai dengan

penurunan ukuran dan berat serta berubahan pada lokasi uterus juga

ditandai dengan warna dan jumlah lochea (Varney, 2008). Bekas

implasntasi/pelekatan plasenta mengecil karena kontraksi dan

menonjol ke kavum uteri dengan diameter 7,5 cm, sesudah 2 minggu

menjadi 3,5 cm, pada minggu keenam 2,4 cm dan akhirnya pulih

(Mochtar, 2012).

2) Lochea

Lochea adalah istilah untuk sekret dari uterus yang keluar melalui

vagina selama purperium (Varney, 2008). Lochea adalah cairan

sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam masa nifas.

Menurut Rustam Mochtar (2012) pembagian lochea yaitu :

a) Lochea rubra (cruenta) yaitu berisi darah segar dan sisa-sisa

selaput ketuban, sel-sel desidua, verniks kaseosa, lanugo, dan

mekonium, selama 2 hari pasca persalinan.

b) Lochea sanguinoenta yaitu berwarna merah kuning, berisi darah

dan lendir, hari ke 3-7 pasca persalinan.

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 48: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

57

c) Lochea serosa yaitu berwarna kuning, cairan tidak berdarah

lagi, pada hari ke 7-14 pasca persalinan.

d) Lochea alba yaitu cairan putih, setelah 2 minggu.

e) Lochea purulenta yaitu terjadinya infeksi, keluar cairan seperti

nanah dan berbau busuk.

f) Lokiostasis yaitu lokia tidak lancar keluarnya (Mochtar, 2012)

3) Serviks

Setelah persalinan, bentuk serviks agak menganga seperti corong,

berwarna merah kehitaman. Konsisteninya lunak, kadang-kadang

terdapat perlukaan-perlukaan kecil. Setelah bayi lahir, tangan masih

bisa dimasukkan ke rongga rahim, setelah 2 jam, dapat dilalui oleh 2-

3 jari, dan setelah 7 hari, hanya dapat dilalui 1 jari (Mochtar, 2012).

4) Vagina dan perineum

Segera setelah lalhir vagina terbuka lebar, mungkin mengalami

beberapa derajat edema dan memar, dan celah pada introitus. Setelah

satu dua hari pascapartum, tonus otot vagina kembali celah vagina

tidak lebar dan vagina tidak lagi edema (Varney, 2008).

d. Pelayanan Masa Nifas

Menurut Departemen Kesehatan tahun 2016, pelayanan kesehatan

ibu nifas adalah pelayanan kesehatan pada ibu nifas sesuai standar, yang

dilakukan sekurang-kurangnya tiga kali sesuai jadwal yang dianjurkan,

yaitu pada enam jam sampai dengan tiga hari pasca persalinan, pada hari

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 49: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

58

ke empat sampai dengan hari ke-28 pasca persalinan, dan pada hari ke-

29 sampai dengan hari ke-42 pasca persalinan. Masa nifas dimulai dari

enam jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan.

Tabel 2.4. Jadwal Kunjungan Nifas

Kujungan Nifas Waktu

I 6 jam - 3 hari pasca partum

II 4 hari -28 hari pasca partum

III 29 hari -42 hari pasca partum

(Depkes, 2016)

Jenis pelayanan yang diberikan terdiri dari :

1) Pemriksaan tanda vital (tekanan darah, nadi, nafas, suhu)

2) Pemeriksaan tinggi puncak rahim (fundus uteri)

3) Pemeriksaan lokhia dan cairan per vaginam

4) Pemeriksaan payudara dan pemberian anjuran ASI Eksklusif

5) Pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kesehatan ibu

nifas dan bayi baru lahir, termasuk keluarga berencana (Depkes,

2016).

Tujuan dari pelayanan masa nifas yang diberikan menurut Sarwono

Prawirohardjo (2010) adalah untuk mengetahui kebutuhan ibu dan bayi

periode paskapersalinan, mengenali komplikasi paskapersalinan pada ibu

dan bayi, melakukan pencegahan infeksi yang diperlukan serta menjelaskan

dan melaksanakan ASI Eksklusif, konseling HIV AIDS dan kontrasepsi,

prosedur imunisasi.

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 50: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

59

e. Komplikasi Masa Nifas

1) Mastitis

Matritis adalah infeksi yang terjadi pada payudara. Infeksi

dapat disebabkan oleh bakteri seperti S.aureus, strepcoccus, dan H.

Parainfluenze. Bakteri dapat berasal dari tangan ibu, tangan orang

yang merawat ibu atau bayi, bayi, duktus laktiferus, darah sirkulasi.

Penanganan mastitis adalah dengan pencegahan dengan mencuci

tangan menggunakan sabun antibakteri secara cermat, mencegah

pembesaran dengan menyusui sejak awal dan sering, posisi bayi

yang tepat pada payudara, penyangga payudara yang baik tanpa

kontriksi (Varney, 2008).

2) Tromboplebitis

Tromboflebitis pascapartum ditandai dengan nyeri tungkai, hangat

terlokalisasi, nyeri tekan, atau inflamasi pada issi tersebut, dan

palpasi adanya simpulan atau teraba pembuluh darah.

Tromboplebitis vena ditandai dengan kemungkinan kenaikan suhu

ringan, takikardia ringan, edema pergelangan kaki, tungkai, dan

paha, nyeri pada saat penekanan betis, nyeri tekan pada sepanjang

aliran darah yang terkena dengan pembuluh darah dapat teraba

(Varney, 2008).

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 51: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

60

3) Hematoma

Hematoma adalah pembekakakn jaringan yang berisi darah.

Bahaya hematoma adalah kehiangan sejumlah darah karena

hemoragi, anemia dan infeksi. Hematoma terjadi karena ruptur

pembukuh darah spontan atau akibat trauma. Kemungkinan

penyebab hematoma adalah pelahiran operatif, laserasi robek

pembuluh darah penanganan kasar pada jaringan vagina. Tanda

umum meliputi nyeri ekstrem diluar proporsi ketidaknyamanan dan

nyeri yang diperkirakan, pembengkakan yang tegang dan berdenyut,

perubahan waran jaringan kebiruan atau kehitaman (Varney, 2008).

4) Hemoragi pascapartum lambat

Hemoragi pascaprtum lamabat (tertunda) adalah hemoragi yang

terjadi setelah 24 jam pertama pascapartum. Penyebab umumnya

dapat berupa subinvolusi di tempat perlekaatn plasenta, fragmen

plasenta atau membran janin yang tertiinggal, laserasi saluran

reproduksi yang sebelumnya tidak terdiagnosa, hematoma (Varney,

2008).

4. Keluarga Berencana

a. Definisi

Keluarga berencana merupakan usah suami-istri untuk mengukur

jumlah dan jarak anak yang diinginkan (Walyani, 2015). Menurut

Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 52: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

61

Kependudukan dan Pembangunan Keluarga menyatakan bahwa

keluarga berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan

usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi,

perlindungan dan bantuan sesuai hak reproduksi untuk mewujudkan

keluarga sehat dan berkualitas (Infodatin, 2014).

b. Tujuan Keluarga Berencana

Menurut Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI

(2014) tujuan keluarga berencana meliputi :

1) Secara kependudukan, KB bertujuan untuk menekan laju

pertumbuhan penduduk

2) Secara kesehatan, KB merupakan suatu upaya untuk

meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak

Dalam buku Walyani (2015) tujuan KB antara lain :

1) Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak dalam rangka

mewujudkan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera)

yang manjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera

dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin

terkendalinya pertambahan penduduk.

2) Meningkatkan penggunaan alat kontrasepsi dan kesehatan

keluarga berencana dengan cara pengaturan jarak kelahiran.

c. Konseling KB

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 53: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

62

Dalam buku Walyani (2015) konseling KB bertujuan untuk

meningkatkan penerimaan, menjamin pilihan cocok, menjamin

penggunaan yang efektif, mejamin kelangsunga yang lebih lama. Jenis

konseling meliputi :

1) Konseling awal

a) Bertujuan menentukan metode apa yang diambil

b) Membantu klien memilih jenis KB

c) Menentukan langkah yang diinginkan klien dan pengetahuna

klien.

2) Konseling khusus

a) Memberikan kesempatan klien untuk bertanay tentang cara

KB dan membicarakan pengalamannya

b) Mendapatkan informasi yang lebih rinci tentang KB yang

diinginankan

3) Konseling tindak lanjut

a) Konseling lebih bervariasi dari konseling awal

b) Pemberi pelayanan harus dapat membedakan masalah yang

memerlukan rujukan dan masalah yang ringan dapat diatasi di

tempat.

Langkah yang dapat digunakan dalam konseling KB :

1) SATU TUJU

a) SA yaitu sapa dan salam.

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 54: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

63

b) T yaitu tanya. Menanyakan informasi tentang dirinya

termasuk pengalaman KB dan kesehatan reproduksi

c) U yaitu uraikan. Menguraikan pada klien mengenai

pilihannya, mambantu klien pada jenis kontrasepsi yang

paling diinginnkan dan menjelaskan jenisl lainnya.

d) TU yaitu bantu. Membantu klien berpikir yan gayng sesuai

dengan keadaan dan kebutuhannya.

e) J yaitu jelaskan. Menjelaskan secara lengkap bagaimana

menggunakan kontrasepsi pilihannya setelah klien memilih

jenis kontrasepsi.

d. Penapisan Klien

Menurut Buku Panduan Praktik Pelayanan Kontrasepsi (2006) tujuan

utama penapisan klien sebelum pemberian suatu mmetode kontrasepsi

adalah untuk menentukan adakah :

1) Kehamilan

2) Keadaan yan gmembutuhkan perhatian khusus

3) Masalah (misalnya diabetes atau tekanan darah tinggi) yang

membutuhkan pengamatan dan pengelolaan lebih lanjut.

Tabel 2.5. Daftar Tilik Penapisan Klien Metode Operatif

Metode Hormonal (pil kombinasi, pil progestin,

suntikan dan susuk)

YA TIDAK

Apakah hari peratam haid terakhir 7 hari yang lalu atau

lebih

Apakah anda menyusui dan kurang dari 6 minggu

pascapersalinan

Apakah pernah ikterus pada kulit atau mata

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 55: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

64

Apakah pernah nyeri kepala hebat atau gangguan visual

Apakah pernah nyeri hebat pada betis, paha atau dada,

atau tungkai bengkak (edama)

Apakah pernah tekanan darah diatas 160 mmHg

(sistolik) atau 90 mmHg (diastolik)

Apakah ada massa atau benjolan pada payudara

Apakah anda sedang minum obat-obatan anti kejang

(epilepsis)

AKDR (semua jenis pelepas tembaga dan progestin)

Apakah hari pertama haid terakhir 7 hari yang lalu

Apakah klien (atau pasangan) mempunyai pasangan seks

lain

Apakah pernah mengalami penyakit radang panggul atau

kehamilan ektopik

Apakah pernah mengalami haid banyak (lebih 1-2

pembalut tiap 4 jam)

Apakah pernah mengalami haid lama

Apakah pernah mengalami dismenore berat yang

membutuhkan analgetika dan/atau istirahat baring

Apakah pernah mengalami perdarahan /perdarahan

bercak anatara haid ata setelah senggama

Apakah pernah mengalami gejala penyakit jantung

valvutar atau kongenital

Tabel 2.6. Daftar Litik Penapisan Klien. Metode Non Operasi

Keadaan klien Dapat dilakukan pada

fasiliatas rawat jalan

Dilakukan di fasilitas

rujukan

Keadaan umum

(anamnesa dan

pemeriksaan fisik)

Keadaan umum baik, tidak

ada tanda-tanda penyakit

jantung, paru, atau ginjal

Diabetes tidak terkontrol,

riwayat gangguan

pembekuan darah, ada

tanda-tanda penyakit

jantung, paru atau ginjal

Keadaan emosional Tenang Cemas, takut

Tekanan darah < 160/100 mmHg > 160/100 mmHg

Berat badan 35-85 kg >85 kg ; <35 kg

Riwayat operasi

abdomen/ panggul

Bekas sc (tanpa pelekatan) Operasi abdomen lainnya,

perlekatan atau terdapat

kelainan pada pemeriksaan

panggul

Riwayat radang panggul,

hami ektopik, apendisitis

Pemeriksaan dalam normal Pemeriksaan dalam ada

kelainan

Anemia Hb > 8 g% Hb < 8 g%

(Syaifudin, Abdul Bari dkk. 2006)

e. Kontrasepsi

1) Macam-Macam Metode Kontraspsi

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 56: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

65

a) Kontrasepsi non hormonal

(1) Kontrasepsi tanpa menggunakan alat/obat

(a) Senggama terputus (koitus interruptus)

Senggama terputus ialah penarikan penis dari

vagina sebelum terjadinya ejakulasi (Prawirohardjo,

2011). Metode senggama terputus adalah

mengeluarkan kemaluan menjelang terjadinya

ejakulasi (Manuaba, 2010). Kekurangan dari metode

ini adalah menganggu kepuasan kedua beah pihak,

kegagalan kehamilan sekitar 30%-35% karena semen

keluar sebelum mencapai puncak kenikmatan,

terlambat mengeluarkan kemaluan, semen yang

tertumpah diluar sebagian dapat masuk ke genetalia

dan dapat menimbulkan ketegangan jiwa kedua belah

pihak (Manuaba, 2010). Kegagalan dengan cara ini

dapat disebabkan karena adanya pengeluaran air mani

sebelum ejakulasi, terlambatnya pengeluaran penis

dari vagina, pengeluaran semen dekat dengan vulva

(petting) (Prawirohardjo, 2011).

(b) Pantang berkala

Cara ini diperkenalkan oleh Kyusaku Ogino dari

Jepang dan Hermann Knaus dari Jerman, mereka

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 57: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

66

bertitik tolak dari hasil penyelidikan mereka bahwa

seorang wanita hanya dapat hamil selama beberapa

hari saja dalam daur hidupnya (Prawirohardjo, 2011).

Masa subur wanita dapat dihitung dengan melakukan

perhitungan minggu subur seperti mentruasi wanita

teratur antara 26-30 hari, masa subur dapat

diperhitungkan yaitu menstruasi hari pertama

ditambah 12 hari merupakan hari pertama minggu

subur dan akhir minggu subur adalah hari pertama

menstruasi ditambah 19, puncak minggu subur adalah

hari pertama menstruasi ditambah 14 (Manuaba,

2010).

(c) Suhu basal

Penurunan suhu basal sebanyak 0,5 sampai 1

derajat pada hari ke-12 sampai 13 menstruasi, ketika

ovulasi terjadi pada hari ke-14. Kegagalan sistem suhu

basal sekitar 10% sampai 20%. Kelemahan sistem

pantang berkala adalah pengukuran suhu basal

merepotkan dan tidak akurat, hanay dapat digunakan

oleh mereka yang terdidik dan hanya berguna siklus

menstruasi 20 sampai 30 hari (Manuaba, 2010).

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 58: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

67

(2) Kontrasepsi sederhana dengan alat

(a) Kondom

Kondom adalah kantong sutera yang diolesi

minyak , dan dipasang menyelebungi panis sebekum

koitus. Prinsip penggunaan kondom ialah sebagai

perisai dari penis sewaktu melakukan koitus dan

mencegah penggumpalan seorma dalam vagina.

Keuntungan kondom yaitu memebrikan perlindungan

terhadap penyalit kelamin, dan dapat digunakan untuk

tujuan koontrasepsi. Kekurangannya ialah ada kalanya

pasangan uang mempergunakannya merasakan selaput

karet tersebut oenghalanag dalam kenikmatan sewaktu

melakukan koitus (Prawirohardjo, 2011).

(b) Diagtragma vaginal

Diafragma vaginal adalah kantong karet yang

berbentuk mangkok dengan per elastis pada

peinggirnya. Ukuran gaifragma vagina mempunyai

diamater 55-100 mm. Diafragma dimasukkan ke dalan

vagina sebelum koitus untuk menjaga jangan sampai

sperma masuk ke dalam uterus. Kelemahan

diagfragma vagina ialah diperlkan motivasi yang

cukup kuat, hanay cook untuk perempuan yang

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 59: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

68

terpelajar dan tidak dipergunakan secara massal,

pemakaian yang tidak teratur dapat menimbulkan

kegagalan, tingkat kegagalan lebih tinggi daripada pil

dan IUD (Prawirohardjo, 2011).

b) Kontrasepsi hormonal

(1) Pil kontrasepsi

(a) Pil kombinasi

Penyelidikan menunjukkan bahwa estrogen dan

progesteron dapat mencegah ovulasi. Pincus dan Rock

melakukan percobaan lapangan di Puert Rico dengan

menggunakan pil tersebut mempunyai daya yang

sangat tinggi untuk mencegah ovulasi. Kontraindikasi

mutlak pil ini adalah adanya tumor yang dipengaruhi

oleh estrogen dan penyakit hati yang aktif, diabetes

melitus dan kehamilan, sedangkan kontraindikasi

relatifnya yaitu depresi, migrain, mioma uteri,

oligomenorea amenorea. Kelebihan pil ini adalah

efektivitas dapat dipercaya, frekuensi koitus tdak perlu

di atur, siklus haid jadi teratur, keluhan desminore jadi

berkurang. Kekurangnya yaitu pil harus diminumsetiap

hari, motivasi harus kuat, efekssamping mual muntah

dan pusing, terkadang berhenti minum pil

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 60: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

69

menyebabkan amenore (Prawirohardjo, 2011). Wanita

yang tidak boleh menggunakan pil kombinasi adalah

hamil atau dicurigai hamil, menyusui eksklusif,

perdarahan pervaginam yang belum diketahui

penyebabnya, penyakit hati akut (hepatitis), perokok

usia > 35 tahun, riwayat penyakit jantung, stroke, atau

terkana terkena tekanan darah tinggi > 180/110

mmHg, riwayat gangguan faktor pembekuan darah

atau kencing maning > 20 tahun, kanker payudara,

atau dicurigai kanker payudara, migrain dan gejala

neurologik fokal (epilepsi/riwayat epilepsi), tidak

dapat menggunakan pil secara teratur setiap hari.

(b) Pil sekuensial

Pil sekuensial ini merupakan pil yang diminum

yang hanya mengandung estrogen saja untuk 14-16

hari, disusul dengan pil yang mengandung estrogen

dan progesteron untuk 5-7 hari (Prawirohrdjo, 2011).

Pil sekuensial mengandung komponen yang

disesuaikan dengan sistem hormonal tubuh. Dua belas

pil hanaya mengandung estrogen, pil ke tigabelas dan

sterusnya merupakan kombinasi (Manuaba, 2010).

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 61: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

70

(c) Mini pil

Mini pil bukan merupakan penghambat ovulasi

oleh akrena selama memakan pil mini ini kadang-

kadang ovulasi masih dapat terjadi. Efek utamanya

adalah terhadap lendir serviks, dan juga terhadap

endometrium, sehingga nidasi blastokista tidak dapat

terjadi (Prawirohardjo,2011). Wanita yang tidak boleh

menggunakan minipil seperti hamil atau diduga hamil,

perdarahan pervaginam yang belum jelas

penyebabnya, tidak dapat menerima terjadinya

gangguan haid, menggunakan obat tuberkulosis

(rifampisin), atau obat epilepsi (fenitoin dan

abrbiturat), kanker payudara dan riwayat kanker

payudara, sering lupa minum pil, miom uterus karena

progestin memicu pertumbuhan miom uteri, riwayat

stroke karena progestin menyebabkan spasme

pembuluh darah (Syaifudin, 2006).

(d) After morning pil

Pil ini merupakan pil yang digunakan segera

setelah koitus (Manuaba,2010). Cara ini dapat

mnghambat implantasi balstokista dalam endometrium

(Prawirohardjo, 2011).

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 62: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

71

(2) Suntik kontrasepsi

(a) Suntikan tiap 3 bulan (Depo Provera)

Depo Provera ialah 6-alfa-medroksiprogesteron

yang digunakan untuk tujuan kontrasepsi parental,

mempunyai efek progesteron yang kuat dan snagat

efektif. Mekanisme kerjanya menghalangi terjadinya

ovulasi dengan jalan menekan pembentukan

gonadotropin realising hormone dari hipotalamus,

lendir serviks bertambah kental, implantasi ovum

dalam endometrium dihalangi, mempengaruhi transpor

ovum di tuba. Keuntungan efektivitas tinggi,

pemakaian sederhana, cukup menyenagkan bagi

ekseptor (hanya 4x setahun), reversibel, cocok untuk

ibu yang sedang menyusui. Kekurangannya

menimbulkan perdarahan yang tidak teratur, amenorea

(Prawirohardjo, 2011). Wanita yang tidak boleh

menggunnakan kontrasepsi suntikan progestin seperti

hamil atau dicurigai hamil (risiko cacat pada janin 7

per 100.000 kelahiran), perdarahan pervaginam yang

belum jelas penyebabnya, tidak dapat menerima

terjadinya gangguan haid, terutama amenorea,

menderita kanker payudara atau riwayat kanker

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 63: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

72

payudara, diabetes mellitus disertai komplikasi

(Syaifudin, 2006).

(b) Suntikan setiap bulan (monthly injectable)

Suntikan ini mengandung 2 macam hormon

progesteron dan estrogen. Kandungan yang dipakai

adalah medroxy progeteron acetate (MPA)/estradiol

caprionate atau norethisterone enanthate (NET-EN).

Conoth sediaan yang beredar cyclofem,cycloprovera,

mesygna, dan norigynon. Mekanisme kerjanya adalah

mencegah keluarnya ovum dari ovarium (ovulasi)

(Prawirohardjo, 2011).

(3) AKBK (Alat Kontasepsi Bawah Kulit)

Implan atau susuk kontraksepsi adalah alat yang

berbentuk batang dengan panjang sekitar 4 cm yang di

dalamnya terdapat hormon progesteron, implan ini

kemudian dimasukkan ke dalam kulit di bagian lengan

bawah (Walyani, 2015). Setiap kapsul susuk KB

mengandung 36 mg levonorgestrel yang akan dikeluarkan

setiap harinya sebanyak 80 mcg. Keuntungannya dipasang

selama 5 tahun, kontrol medis ringan, dapat dilayani

didaerah pedesaan, penyulit medis tidak terlalu tinggi,

biaay murah. Kerugiannya menimbulkan gangguan

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 64: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

73

menstruasi, amenorea, spotting, berat badan bertambah,

menimbulkan akne, ketegangan payudara, liang senggama

terasa kering (Manuaba, 2010). Wanita yang tidak boleh

menggunakan implan seperti wanita yang hamil atau

diduga hamil. Perdarahan pervaginam yang belum jelas

penyebabnya, benjolan/kanker payudara atau riwayat

kanker payudara, tidak dapat menerima perubahan pola

haid yang terjadi, miom uteri dan kanker payudara,

gangguan toleransi glukosa (Syaifudin, 2006).

(4) AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)/IUD (Intra

Uterine Device)

IUD adalah alat kecil berbentuk yang lentur dan

diletakkan didalam rahim untuk mencegah kehamilan

(Walyani, 2015). Jenis IUD lippes loop, saf-T-coil.

Dalkon Shield, Cu-7, Cu-T, Spring coil, dan Margulies

spiral, Otaring, Antigon F, Ragab Ring, Cincin

Gravenberg, cincin Hall-Stone, Birnberg bow. Mekanisme

kerjanya adalah IUS yang dipasang menimbulkan reaksi

peradanagn endometrium yang disertai dengan sebukan

leukosit yang dapat menghancurkan blastokista atau

sperma, karena ionisasi ion logam tembaga (Cu) atau

bahan lain yang terdapat pada IUD mempunyai pengaruh

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 65: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

74

pada sperma (Prawirohardjo, 2011). Keuntungan IUD

ialah umumnya hanya memerlukan sau kali pemasangan

dan dengan demikian satu kali motivasi, tidak

menimbulkan efek sistemik, alat yang ekonomis dan

cocok untuk penggunaan secara massal, revesibel kontro

medis ringan, penyulit tidak terlalu berat, pulihnya

kesuburan setelah pencabutan IUD berlangsung baik.

Kerugiannya adalah terdapat perdarahan, leukorea, dapat

terjadi infeksi, tingkat akhir infeksi dapat menimbulkan

kemandulan primer atau sekunder dan kehamilan ektopik,

tali IUD dapat menimbulkan perlukaan (Prawirohardjo,

2011)(Manuaba, 2010). Wanita yang tidak boleh

menggunkan AKDR adalah wanita hamil atau diduga

hamil, perdarahan pervaginam yang belum jelas

penyebabnya, menderita vaginitis, salpingitis,

endometriosis, menderita penyakit radang panggul atau

pascakeguguran septik, kelainan kongenital rahim, miom

submukosum, rahim yang sulit digerakkan, riwayat

kehamilan ektopik, panyakit trofoblas ganas, terbukti

menderita penyakit tuberkulosis panggul, kanker

genetalia/payudara, sering ganti pasangan, ukuran rongga

rahim kurang dari 5 cm (Syaifudin, 2006).

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 66: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

75

c) Kontrasepsi Mantap

(1) Tubektomi/sterilisasi

Sterilisasi adalah tindakan yang dilakukan pada kedua

tuba fallopi perempuan yang mnagkibatkan yang

bersangkutan tidak dapat hamil atau tidak menyebabkan

hamil lagi (Prawirohardjo, 2011). Teknik sterilisasi dengan

melakukan insisi dan membuka forniks posterior dan

melalui tempat tersebut dilakukan sterilisasi tuba

(Manuaba, 2010). Tidak ada kontraindikasi pada sterilisasi

ini. Keuntungan dari sterilisasi adalah motivasi hanya

dilakukan satu kali saja, efektivitas hampir 100%, tidak

mempengaruhi libido seksual, tidak adanya kegagalan dari

pihak pasien. (Prawirohardjo, 2011).wanita yang sebaiknya

tidak menjalani tubektomi yaitu hamil atau diduga hamil,

perdarahan vaginal yang belum jelas penyebabnya, infeksi

sistemik atau pelvik yang akut, tidak boleh menjalani

proses pembedahan, kurang pasti mengenai keinginan

untuk fertilitas masa depan, belum memberikan

persetujuan tertulis (Syaifudin, 2006).

(2) Vasektomi

Vasektomi merupakan suatu operasi kecil dan dapat

dialakukan oleh seseorang yang telah mendapatkan latihan

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 67: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

76

khusus untuk itu (Prawirohardjo, 2011). Indikasi vasektomi

bahwa pasangan suami-istri tidak menghendaki kehamilan

lagi dan pihak suami bersedia bahwa tindakan kontrasepsi

dilakukan pada dirinya. Keuntungan vasektomi adalah

tidak mnimbulkan kelainan baik fisik maupun mental, tidak

menganggu libido seksualis. Komplikasi yang mungkin

muncul adalah infeksi pada sayatan , rasa nyeri/sakit,

terjadinya hematoma oleh karena perdarahan kapiler,

epididimitis, terbentuknya granuloma (Prawirohardjo,

2011).

5. Bayi Baru Lahir

a. Definisi

Bayi baru lahir (neonatus) adalah bayi yang berusia 0-28 hari

(Kementerian Kesehatan RI, 2010).

b. Klasifikasi

Menurut Manuaba (2010) bayi baru lahir dibagi menjadi 2, yaitu:

1) Bayi normal (sehat) memerlukan perawatan biasa.

2) Bayi gawat (high risk baby) memerlukan penanggulangan khusus,

misalnya bayi mengalami asfiksia dan perdarahan.

Bayi baru lahir atau neonatus di bagi dalam beberapa kasifikasi

menurut Marmi (2015) , yaitu :

1) Neonatus menurut masa gestasinya :

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 68: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

77

a) Kurang bulan (preterm infant) : < 259 hari (37 minggu)

b) Cukup bulan (term infant) : 259-294 hari (37-42 minggu)

c) Lebih bulan (postterm infant) : > 294 hari (42 minggu atau

lebih)

2) Neonatus menurut berat badan lahir :

a) Berat lahir rendah : < 2500 gram

b) Berat lahir cukup : 2500-4000 gram

c) Berat lahir lebih : > 4000 gram

3) Neonatus menurut berat lahir terhadap masa gestasi (masa

gestasi dan ukuran berat lahir yang sesuai untuk masa

kehamilan):

a) Nenonatus cukup/kurang/lebih bulan (NCB/NKB/NLB)

b) Sesuai/kecil/besar untuk masa kehamilan

(SMK/KMK/BMK)

c. Ciri-ciri BBL fisiologis

Bayi baru lahir normal mempunyai ciri-ciri berat badan lahir

2500-4000 gram, umur kehamilan 37-40 minggu, bayi segera

menangis, bergerak aktif, kulit kemerahan, menghisap ASI dengan

baik, dan tidak ada cacat bawaan (Kementerian Kesehatan RI, 2010).

Bayi baru lahir normal memiliki panjang badan 48-52 cm, lingkar

dada 30-38 cm, lingkar lengan 11-12 cm, frekuensi denyut jantung

120-160 x/menit, pernapasan 40-60 x/menit, lanugo tidak terlihat dan

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 69: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

78

rambut kepala tumbuh sempurna, kuku agak panjang dan lemas, nilai

APGAR >7, refleks-refleks sudah terbentuk dengan baik (rooting,

sucking, morro, grasping), organ genitalia pada bayi laki-laki testis

sudah berada pada skrotum dan penis berlubang, pada bayi perempuan

vagina dan uretra berlubang serta adanya labia minora dan mayora,

mekonium sudah keluar dalam 24 jam pertama berwarna hitam

kecoklatan (Dewi, 2010).

Menurut Sondakh (2013) bayo abru lahir dikatakan normal jika

masuk dalam kriteria sebagai berikut :

1) Berat badan lahir bayi antara 2500-4000 gram

2) Panjang badan bayi antara 48-50 cm

3) Lingkar dada bayi 32-34 cm

4) Lingkar kepala 33-25 cm

5) Detak jantung pertama antara 150 kali/menit, kemudian turun

sampai 120-140 kali/menit

6) Pernafasan cepat pada menit pertama kira-kira 80 kali/menit

disertai pernafasan cuping hidung, retraksi supraternal dan

intercostal, serta rintihan hanya berlangsung 10-15 menit

7) Kulit kemerahan dan licin karena jaringan subkutan cukup

terbentuk dan dilapisi verniks caseosa

8) Rambut lanugo telah hilang, rambut kepala tumbuh baik

9) Kuku telah agak panjang dan lemas

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 70: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

79

10) Genetalia : testis sudah turun (pada bayi laki-laki) dan labia

mayora telah menutupi labia minora (pada bayi perempuan)

11) Refleks hisap, menelan dan moro telah terbentuk

12) Eliminasi, urin dan mekonium normalnya keluar pada 24 jam

pertama. Mekonium memiliki karakteristik hitam kehijauan dan

lengket

d. Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir

Tujuan utama perawatan bayi segera sesudah lahir adalah untuk

membersihkan jalan napas, memotong dan merawat tali pusat,

mempertahankan suhu tubuh bayi, identifikasi, dan pencegahan infeksi

(Saifuddin, 2008).

Asuhan bayi baru lahir meliputi :

1) Pencegahan Infeksi (PI)

2) Penilaian awal untuk memutuskan resusitasi pada bayi Untuk

menilai apakah bayi mengalami asfiksia atau tidak dilakukan

penilaian sepintas setelah seluruh tubuh bayi lahir dengan tiga

pertanyaan :

a. Apakah kehamilan cukup bulan?

b. Apakah bayi menangis atau bernapas/tidak megap-megap?

c. Apakah tonus otot bayi baik/bayi bergerak aktif?

Jika ada jawaban “tidak” kemungkinan bayi mengalami asfiksia

sehingga harus segera dilakukan resusitasi. Penghisapan lendir pada

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 71: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

80

jalan napas bayi tidak dilakukan secara rutin (Kementerian

Kesehatan RI, 2013).

3) Pemotongan dan perawatan tali pusat

Perawatan tali pusat adalah dengan tidak membungkus tali pusat

atau mengoleskan cairan/bahan apa pun pada tali pusat (Kementerian

Kesehatan RI, 2013).

4) Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

Setelah bayi lahir dan tali pusat dipotong, segera letakkan bayi

tengkurap di dada ibu, kulit bayi kontak dengan kulit ibu untuk

melaksanakan proses IMD selama 1 jam. Biarkan bayi mencari,

menemukan puting, dan mulai menyusu. Sebagian besar bayi akan

berhasil melakukan IMD dalam waktu 60-90 menit, menyusu

pertama biasanya berlangsung pada menit ke- 45-60 dan

berlangsung selama 10-20 menit dan bayi cukup menyusu dari

satu payudara (Kementerian Kesehatan RI, 2013).

5) Pencegahan kehilangan panas melalui tunda mandi selama 6 jam,

kontak kulit bayi dan ibu serta menyelimuti kepala dan tubuh bayi

(Kementerian Kesehatan RI, 2013).

6) Pemberian salep mata/tetes mata

Pemberian salep atau tetes mata diberikan untuk pencegahan

infeksi mata. Beri bayi salep atau tetes mata antibiotika profilaksis

(tetrasiklin 1%, oxytetrasiklin 1% atauantibiotika lain). Pemberian

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 72: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

81

salep atau tetes mata harus tepat 1 jam setelah kelahiran. Upaya

pencegahan infeksi mata tidak efektif jika diberikan lebih dari 1 jam

setelah kelahiran (Kementerian Kesehatan RI, 2013).

7) Pencegahan perdarahan melalui penyuntikan vitamin K1dosis

tunggal di paha kiri

Semua bayi baru lahir harus diberi penyuntikan vitamin K1

(Phytomenadione) 1 mg intramuskuler di paha kiri, untuk mencegah

perdarahan BBL akibat defisiensi vitamin yang dapat dialami oleh

sebagian bayi baru lahir (Kementerian Kesehatan RI, 2010).

8) Pemberian imunisasi Hepatitis B (HB 0) dosis tunggal di paha

kanan

Imunisasi Hepatitis B diberikan 1-2 jam di paha kanan setelah

penyuntikan vitamin K1 yang bertujuan untuk mencegah penularan

Hepatitis B melalui jalur ibu ke bayi yang 12 dapat menimbulkan

kerusakan hati (Kementerian Kesehatan RI, 2010).

9) Pemeriksaan Ibu hamil

Pemeriksaan BBL bertujuan untuk mengetahui sedini mungkin

kelainan pada bayi. Bayi yang lahir di fasilitas kesehatan dianjurkan

tetap berada di fasilitas tersebut selama 24 jam karena risiko terbesar

kematian BBL terjadi pada 24 jam pertama kehidupan. saat

kunjungan tindak lanjut (KN) yaitu 1 kali pada umur 1-3 hari, 1 kali

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 73: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

82

pada umur 4-7 hari dan 1 kali pada umur 8-28 hari (Kementerian

Kesehatan RI, 2010).

e. Reflek pada bayi normal

Menurut Sondakh (2013) bayi lahir normal mempunyai berbagai

macam reflek antara lain :

1) Reflek menggenggam dilakukan dengan cara medekatkan jari

pemeriksa ketelapak tangan bayi apakah bayi berusaha

menggenggam atau tidak

2) Reflek rooting dilakukan apabila kita memberikan sentuhan ke

pipi bayi apakah bayi akan mencari setuhan atau tidak

3) Reflek moro/terkejut merupakan gerak terkejut bayi yang

dilakukan dengan cara memberikan sentuhan dengan jari maupun

tangan secara tiba-tiba.

4) Reflek suckin/menghisap untuk mengetahui apakah bayi berusaha

menghisap dengan cara memasukkan puting/ dot kedalam mulut

bayi

5) Reflek slowing untuk mengetahui apakah bayi bisa menelan ASI

yang diberikan atau tidak

6) Reflek glabella merupakan kedipan maa dan pengerutan pada

kering bayi pada saat bayi disentuh pada daerah os glabella

dengan jari tangan pemeriksa

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 74: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

83

7) Reflek gland merupakan upaya mengangkat kedua paha bayi jika

lipatan paha kanan dan kiri disentuh oleh pemeriksa.

8) Tonick neck untuk mengetahui usaha bayi mengangkat kepalanya

jika bayi digendong.

f. Kunjungan bayi baru lahir

Menurut Kemenkes (2013) terdapat minimal 3 kali kunjungan ulang

bayi baru lahir :

1) Pada usia 6-48 jam (kunjungan neonatal 1)

2) Pada usia 3-7 hari (kunjungan neonatal 2)

2) Pad kunjungan 8-28 hari (kunjungan neonatal 3)

Asuhan yang diberikan adalah :

1) Melakukan pemeriksaan fisik

2) Memeriksa tanda bahaya, seperti : tidak mau minum atau

memuntahkan semua, kejang, bergerak jika dirangsang, napas

cepat (>60 kali/menit), napas lambat (< 30 kali/menit), tarikan

dinding dada ke dalam yang sangat kuat, merintih, teraba demam

(suhu ketiak >37,5oC), teraba dingin (suhu ketiak <36

oC), nanah

yang banayak dimata, pusar kemerahan meluas ke dinding perut,

diare, tampak kuning pada telapak tangan perdarahan.

3) Memeriksa tanda-tanda infeksi kulit superfisilal, seperti nanah

keluar dari umbilikus, adanya lebih dari 10 pustula di kulit,

pembengkakan, kemerahan dan pengerasan kulit.

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 75: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

84

4) Apabila terdapat tanda bahaya atau infeksi , rujuk bayi ke fasilitas

kesehatan.

5) Memastikan ibu memberikan ASI Eksklusif

6) Meningkatkan kebersihan dan rawan kulit, mata, serta tali pusat

dengan baik.

7) Mengingatkan orang tua mengurus akte kelahiran bayinya

8) Mengingatkan bayi untuk mendapatkan imunisasi pada waktunya

9) Menjelaskan kepada orangtua untuk waspada terhadap tanda

bahaya pada bayinya.

g. Tanda bahaya pada bayi baru lahir

Menurut Vivian (2011) tanda bahaya pada bayi baru lahir adalah :

a. Pernafasan sulit atau lebih dari 60 kali permenit

b. Terlalu hangat (≥ 38oC)

c. Kulit bayi kering (terutama 24 jam pertama), biru, pucat, atau

memar

d. Isapan saat menyusu lemah, rewel, sering muntah dan mengantuk

kelebihan

e. Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, berbau busuk, dan

berdarah

f. Kejang

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 76: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

85

h. Penyulit pada neonatus

1) Asfiksia neonatus

Merupakan keadaan bayi yang tidak bernafas spontan dan

teratur, sehingga dapat menurunkan O2 dan makin meningkatkan

CO2 yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan yang lebih

lanjut. Faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya asfiksia seperti

gangguan sirkulasi menuju janin, gangguan aliran pada tali pusat

(lilitan tali pusat, simpul tali pusat, tekanan pada tali pusat, ketuban

telah pecah, kehamilan lewat waktu), gangguan his, plasenta previa

atau solusio plasenta (Manuaba, 2013). Salah satu cara dalam

penanganan asfiksia adalah dengan melakukan resusitasi bayi baru

lahir, penilaian sesuai APGAR score sehingga dapat diketahui

klasifikasi asfiksia diantaranya :

a) APGAR (0-3), asfiksia berat (asfiksia pallida)

b) APGAR (4-6), asfiksia ringan-sedang (asfiksia livida)

c) APGAR (7-10), bayi sehat (normal) (Manuaba, 2013).

2) Kelainan kongenital

Kelainan pertumbuhan struktur organ janin sejak saat pembuahan.

Kelaianan kongenital penyebab terjadinya keguguran, lahir

mati/kematian setelah persalinan pada minggu pertama. Penyebab

kelainan kongenital adalah kelainan genetik dan kromosom, faktor

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 77: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

86

mekanisme, infeksi, pengaruh pada saat pembentukkan organ, faktor

usia, faktor gizi, dan kelainan hormon (Manuaba, 2013).

3) Infeksi neonatorum

Penyakit infeksi ini dapat terjadi melalui infeksi antenatal, infeksi

intranatal dan infeksi postnatal (Manuaba, 2013).

4) Sepsis neonatorum

Gejala sepsis neonatorum adalah malas minum, bayi tertidur,

tampak gelisah, pernafasan cepat, berat badan cepat turun, terjadi

diare dengan segala manifestasinya, panas badan bervariasi,

pergerakan makin menurun, pada pemeriksaan mungkin dijumpai

bayi berwarna kuning, pembesaran hati dan limpa, purpura dan

kejang-kejang (Manuaba, 2013).

5) Diare

Kuman yang sering menyebabkan diare adalah escherichia coli

yang mempunyai sifat patogen dalam tubuh manusia. Gejala

klinisnya adalah feses jumlah banyak, cair, berwarna hijau dan

berbau khas.

6) Tetanus neonatorum

Tetanus neonatorum menyebabkan kerusakan pada pusat motorik,

jaringan otak, pusat pernafasan, dan jantung. Masa inkubasinya

sekitar 3-10 hari. Gambaran klinis tetanus neonatorum adalah kejang-

kejang sampai pada otot pernafasan, leher kaku diikuti spasme

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 78: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

87

umum, dinding abdomen keras, mulut muncucu seperti ikan

(Manuaba, 2013).

B. Tinjauan Asuhan Kebidanan

Varney (2007) menjelaskan proses menejemen terdiri dari 7 langkah

yang berurutan dimana setiap langkah disempurnakan secara periodik.

Adapun langkahnya yaitu :

1. Langkah 1 : Pengumpulan data dasar

Pengkajian dengan mengumpulkan semua data yang diperlukan

untuk mengevaluasi klien secara lengkap. Data yang dikumpulkan

antara lain keluhan klien, riwayat kesehatan klien, pemeriksaan klien

secara lengkap sesuai dengan kebutuhan, meninjau catatan terbaru atau

catatan sebelumnya, meninjau data laboratorium.

2. Langkah 2 : interpretasi data dasar

Menginterpretasikan semua data dasar yang telah dikumpulkan

sehingga ditemukan diagnosa atau masalah.

3. Langkah 3 : Indentifikasi diagnosa/masalah potensial

Mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain berdasarkan

rangkaian diagnosa dan masalah yang sudah terindentifikasi.

4. Langkah 4 : Identifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan

segera

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 79: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

88

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter

untuk ditangani atau dikonsultasikan bersam dengan anggota tim

kesehatan lain sesuai dengan kondisi klien.

5. Langkah 5 : Perencanaan asuhan yang menyeluruh

Merencanakan asuhan yang menyeluruh yang ditentukan

berdasarkan langkah-langkah sebelumnya. Rencana asuhan yang

menyeluruh tidak hanya meliputi hal yang sudah terindentifikasi dari

kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan, tetapi dilihat juga

dari apa yang akan diperkirakan terjadi selanjutnya, apakah dibutuhkan

konseling dan apakah perlu merujuk klien.

6. Langkah 6 : Pelaksaan

Melaksanakan rencana asuhan yang sudah dibuat pada langkah ke

lima secara aman dan efisien. Kegiatan ini bisa dilakukan oleh bidan

atau anggota kesehatan yang lain.

7. Langkah 7 : Evaluasi

Mengevaluasi keefektifan asuhan yang sudah diberikan dan

mengulang kembali dari awal setiap asuhan yang tidak efektif.

C. Aspek Hukum Kebidanan

1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1464/Kes/Per/X/2010 tentang ijin dan penyelenggarakan praktek bidan

2. Keputusan menteri kesehatan republik indonesia nomor

938/Menkes/SK/VIII/2007 tentang standar asuhan kebidanan.

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 80: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

89

Standar asuhan kebidanan adalah acuan dalam proses pengambilan

keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan

wewenang dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan llmu dan kiat

kebidanan. Mulai dari pengkajian, perumusan diagnosa dan atau

masalah kebidanan, perencanaan, implementasi evaluasi dan pencatatan

asuhan kebidanan.

3. Standar Kompetensi Bidan

a. Kompetensi 1

Bidan memiliki persyaratan pengetahuan dan keterampilan dari

ilmu sosial, kesmas dan etika yang membentuk dasar dari asuhan

yang bermutu tinggi sesuai dengan budaya untuk wanita bayi baru

lahir serta keluarganya.

2) Kompetensi 2

Bidan memberikan asuhan yang bermutu tingi, pendidikan

kesehatan yang tanggap terhadap budaya, dan pelayanan menyeluruh

dimasyarakat dalam rangka meningkatkan kehidupan keluarga yang

sehat, perencanaan kehamilan, dan kesiapan menjadi orang tua.

3) Kompetensi 3

Bidan memberikan asuhan antenatal yang bermutu tinggi untuk

mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan yang meliputi deteksi

dini, pengobatan atau rujukan untuk komplikasi tertentu.

4) Kompetensi 4

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 81: BAB II TINJAUAN TEORI - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/8366/3/Rizky Amelia BAB II.pdf2) Nidasi . Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam ... (3) Mengidam

90

Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi,tanggap terhadap

kebudayaan setempat selama persalinan, memimpin persalinan yang

bersih & aman, menangani situasi kegawatdaruratan tertentu untuk

mengoptimalkan kesehatan ibu & bayi baru lahir.

5) Kompetensi 5

Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi pada ibu nifas &

dan menyusui & tanggap terhadap budaya setempat.

6) Kompetensi 6

Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi & koprehensif

pada bayi baru lahir sehat sampai dengan usia satu bulan.

7) Kompetensi 7

Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komprehensif

pada bayi & balita sehat sampai usia 2 bulan – 5 tahun.

8) Kompetensi 8

Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi & komprehensif

pada keluarga, kelompok, serta masyarakat sesuai dengan budaya

setempat.

9) Kompetensi 9

Melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita/ibu dengan

gangguan reproduksi.

Asuhan Kebidanan Berkelanjutan..., RIZKY AMELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018