BAB II TINJAUAN PUSTAKA Neoliberalisme Di era globalisasi saat ...

27

Click here to load reader

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA Neoliberalisme Di era globalisasi saat ...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Neoliberalisme Di era globalisasi saat ...

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Neoliberalisme

Di era globalisasi saat ini, ekonomi politik internasional saat ini telah

dikendalikan dalam satu kerangka sistem yang besar yang disebut dengan

neoliberalisme. Namun sebelum membahas mengenai neoliberalisme perlu untuk

membahas liberalisme terlebih dahulu. Liberalisme adalah sebuah faham ekomi

yang diperkernalkan oleh Adam Smith. Dalam pemikiran liberalisme, Adam

Smith mengungkapkan kelebihan dari pasar bebas dan keuntungan dari adanya

gerak tak terbatas dari modal, buruh dan barang-barang.

Liberalisme berjalan dibawah logika kapitalisme, yang sistem produksinya

berjala dengan alat-alat produksi dimiliki secara pribadioleh para pemilik modal

(kapitalis), sementara buiruh yang tidak memiliki apapun selain tenaganya,

menjual tanaganya kepada kapitalisme. Tiga hal yang mendasarinya yaitu:1

1. Deregulasi, yaitu menghapus semua aturan khususnya aturan ekonomi dalam

hal sistem produksi di suatu negara.

2. Akumulasi, yaitu penumpukan dan pemilikan modal dan alat produksi oleh

individu atau kelompok-kelompok yang memiliki modal besar.

3. Swastanisasi (privatisasi), yaitu milik bersamad dan menjadikan milik pribadi.

Dalam artian segala sesuatu yang dimiliki oleh negara menjadi barang

komoditi yang dimiliki segelintir orang.

1 http://www.nefos.org/?q=node/68 pada tanggal 25 mei 2013

23

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Neoliberalisme Di era globalisasi saat ...

Liberalisme mulai digunakan dan dijadikan sebagi acuan kebijakan

ekonomi di berbagai negara, dan mengakhiri sejarahnya pada tahun 1933, saat di

Amerika pengangguran meningkat menjadi 13 juta orang akibat krisis. Krisis

sosial politik yang berpotensial meledak , yang bukan saja berpengaruh pada

Amerika namun juga seluruh dunia. Liberalisme, pasar bebas, persaingan bebas

tanpa adanya kontrol yang bermuara pada pengertian kebebasan kaum kapitalisme

yang dicetuskan oleh Adam Smith dianggap telah mengalami kegagalan.2

Sebuah aliran ekonomi, oleh John Maynard Keynes dianggap

memecahkan masalah depresi besar tahun 11929-1930, terutama setelah diadopsi

oleh Presiden Roosevelt dengan program “New Deal” maupun Marshall Plan

untuk membangun kembali Eropa setelah Perang Dunia II. Dasar pokok dari

ajaran Keynes adalah kepercayaan pada intevensi negara kedalam kehidupan

ekonomi. menurutnya, kebijakan ekonomi haruslah mengikis penganggran

sehingga tercipata tenaga kerja penuh (Full Employment) serta adanya pemerataan

yang lebih bersar. Negara tidak hanya diharap untuk menjaga ketertiban umum

berdasarakan perangkat hukum, menyediakan prasaran umum dan sosial yang

memadai melaksanakan program pemberantasan kemiskinan dan ketimpangann

sosial, tetapi juga ikut serta secara langfsung dalam bidang industri.

Ide yang dituangkan Keynes kemudian menginspirasi Presiden Roosevelt,

untuk membuat program New Dealnya pada tahu 1935. Sebuah program yang

ditunjukkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam artian

meningkatkan daya beli. Keynesian membuktikan kelemahan liberalisme dengan

2 Ibid

24

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Neoliberalisme Di era globalisasi saat ...

lonjakan perbaikan ekonomi Amerika, depresi ekonomi perlahan berakhir dan

tingkat pengangguran yang dapat ditekan.

Sistem yang digunakan Keynesian telah mendorong suatu inflasi harga

barang dan jasa saja bila para investor yang menguasai bisnis tidak bisa

memperluas pasar bagi penigkatan produksinya. Sehingga menyebabkan

pengangguran merajalela, sementara di pihak lain eksploitasi sumber daya

semakin tidak terkendali. Hal ini kemudian yang menyebabkan keynesiann

ditolak. Setelah gagalnya keynesian, neoliberalisme kembali muncul dengan

konsep kekuatan pasar. Pokok dari isi noeliberalisme adalah sebagai berikut:3

1. Aturan pasar. Membebaskan perusahaan-perusahaan swasta dari setipa

keterikatan yang dipaksakan pemerintahan. Keterbukaan sebesar-besarnya

atasa perdagangan internasional dan investasi. Mengurangi upah buruh lewat

pelemahan serikat buruh dan penghapusan ha-hak buruh. Tidak ada lagi

kontrol harga.

2. Memotong pengeluaran publik dalam hal pelayanan sosial. Hal menncankup

sektor pendidikan dan kesehatan, pengurangan hak untuk jaring pengaman

untuk orang miskin, dan pengurangan infrastruktur publik seperti jalan ,

jembatan, air bersih, hal ini tidak terlepas dari pengurangan peran pemerintah.

Di lain pihak mereka tidak menetang adanya subsidi dan manfaat pajak untuk

kalangan bisnis.

3. Deregulasi. Mengurangi peraturan-peraturan dari pemerintah yang bisa

mengurangi keuntungan kalangan pengusaha.

3 Elizabeth Martinez dan Arnoldo Garcia. “What is Neoliberalism?”. Third World Resurgence No. 99/1999. Hal 7-8

25

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Neoliberalisme Di era globalisasi saat ...

4. Privatisasi. Menual BUMN dibidang barang atau jasa kepadda investor

swasta. Termasuk bank, industri strategis , jalan raya, jalan tol, listrik ,

sekolah, rumah sakit, bahkan juga air minum. Dengan alasan efisiensi yang

lebih besar, yang nyatanya berakibat pada pemusatan kekayaan pada beberapa

kalangan dan membuat publik membayar lebih banyak.

5. Menghapus konsep barang-barang public atau komunitas, menggantinya

dengan kepemilikan individual yaitu menekankan rakyat miskin untuk

mencari sendiri solusinya atau atas tidak tersedianya perawatan

kesehatan,pendidikan, jaminan sosial dan lain-lain dan menyalahkan mereka

atas permasalahannya.

Dalam kaitannaya dengan pelaksanaan program di Bank Dunia dan IMF

ini, maka program neoliberal, mengambil bentuk sebagai berikut:4

1. Paket kebijakan Stuktral Adjusment (Penyesuaian Struktural), terdiri dari

komponen-komponen yaitu Liberalisasi impor dan pelaksanaan aliran uang

yang bebas, Devaluasi, kebijakan moneter dan fiscal dalm bentuk pembatasan

kredit, penghapusan subsidi, peningkatan pajak, kenaikan harga public

utilities, dan penekanan untuk tidak manaikkan upah dan gaji.

2. Paket kebijakan deregulasi, yaitu, intervensi pemerintah harus dihilangkan

atau diminimunkan karena dianggap telah mendistorsi pasar, privatisasi yang

seluas-luasnya dalam ekonomi sehingga mencangkup bidang-bidang yang

selama ini dikuasai negara, liberalisasi selutuh kegiatan ekonomi termasuk

penghapusan segala jenis produksi, memperbesar dan memperlancar arus

masuk investasi asing dengan fasilitas-fasilitas yang lebih luas dan longgar.4 Ibid hal 10-11

26

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Neoliberalisme Di era globalisasi saat ...

3. Paket kebijakan yang direkomendasikan kepada beberapa negara Asia dalam

menghadapi krisis ekonomi akibat anjloknya nilai tukar mata uang tehadap

dollar AS, yang merupakan gabungan dua paket diatas tuntutan-tuntutan.

Neoliberaliisme sejauh ini telah menghegemonik ekonomi dunia, yang

dikenal sebagai istilah globalisasi. Dalam artian, globalisasi neoliberal

memberikan kesempatan kepada indivudu-individu, kelompok-kelompok dan

perusahaan untuk menguasai pasar. Negara-negara dunia ketiga yang kemudian

menggunakan cara-cara dari neoiberalisme ini dengan tujuan kesejahteraan rakyat

bahkan membuat sistem perekonomiannya semakin memburuk.

Sistem neoliberal dengan jantung kapitalismenya semakin berkembang

dan eksis. Bertahan dan tidaknya sistem ini tidak semata dibangun dengan logika

penguasaan material semata. Eksisnya sistem dan aturan yang dianut hampir

sebagian besar negara-negara di dunia juga ditopang oleh kekuatan-kekuatan

diskursif yang terus mengikutinya. Kekuasaan selalu membutuhkan tangan

keduanya yaitu ’gagasan’ atau’pengetahuan’ tentangnya. Kemampuan penguasaan

diskursif yang dominan inilah yang oleh analisis-analisis ”poststruktural’ menjadi

bagian yang amat penting. Kekuatan teknologi informasi dan media massa

sekaligus menjadi corong yang sangat vital untuk membangun dominasi

pemahaman yang titik akhirnya menciptakan kepatuhan. Dalam banyak hal,

aturan main yang menjadi hukum yang harus dipatuhi oleh setiap negara dalam

sistem neoliberal tidak semata-mata karena memang secara definitif aturan itu

benar-benar disepakati secara sadar tetapi ada pretensi ideologis yang selalu

menyertainya.

27

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Neoliberalisme Di era globalisasi saat ...

Neoliberalisme menginginkan suatu sistem ekonomi yang sama dengan

kapitalisme abad-19, dimana kebebasan individu berjalan sepenuhnya dan campur

tangan yang diminimalisir dari pihak pemerintah dalam bidang perekonomian.

Regulator utama yang berperan dalam perekonomian adalah mekanisme pasar.

Mekanisme pasar yang akan diatur oleh individu dan pengetahuan individu akan

dapat memecahkan kompleksitas ekonomi, sehingga mekanisme pasar dapat

menjadi alatuntuk memecahkan masalah sosial.

B. Regionalisme

Fenomena globalisasi di satu sisi menjadi dunia menjadi semakin kecil dan

memungkinkan menjadikan penyatuan wilayah baik dalam arti geografi, ekonomi,

politik dan budaya, namun di sisi lain, upaya pengelompokan negara-negara

dalam sebuah unit kecil yang bersatu. Kerjasama antar negara-negara yang berada

dalam suatu kawasan untuk mencapai tujuan regional bersama adalah salah satu

tujuan utama mengemukanya regioanlisme. Dengan membentuk organisasi

regional dan atau menjadi anggota organisasi regional, negara-negara tersebut

telah melakukan distribusi kekuasaan diantara mereka untuk mencapai tujuan

bersama. Munculnya suatu prioritas baru (peran dunia) dalam bentuk integrasi

regional yang dijadikan sebagai dasar pada sebuah paradigma, dimana

kepentingan kelompok menjadi yang utama atau dengan perkataan lain,

paradigma kepentingan regional yang ada. Pada gilirannya akan memberikan

kontribusi bagi kepentingan nasional masing-masing.

28

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Neoliberalisme Di era globalisasi saat ...

Regionalisme merupakan perkembangan integrasi sosial dalam sebuah

wilayah yang kerapkali tidak secara langsung dalam interaksi sosial dan ekonomi.

Regionalisasi tidak berdasarkan kebijakan yang secara sadar dibuat oleh negara

maupun bukan sekumpulan negara dan pola regionalisasi tidak harus berdasarkan

batas negara. Sedangkan kesadaran regional dan identitas menekankan pada sense

of belonging atau rasa memiliki antar entitas-entitas yang terlibat di dalamnya.5

Pasca perang dinging, neoliberalisme yang bersifat low politics mulai

berkembang, dimana aspek-aspek seperti ekonomi, budaya lebih mendominasi

kerjasama antar Negara. Aspek ekonomi menjadi penting karena menyangkut

masalah pemenuhan kebutuhan manusia baik yang primer maupun sekunder. Oleh

sebab itu banyak Negara-negara yang saling berkejasama dalam bidang ekonomi

sehingga memunculkan kerjasama regionalisme yang berfokus pada bidang

ekonomi.

Perbedaan yang mendasar dari regionalisme dan neoregionalisme adalah

pertama, regionalisme pada dasarnya merupakan warisan perang dingin dimana

regionalisme dibentuk berdasarkan kalkulasi ideologi dan keamanan sebagaimana

yang terlihat di Eropa sebelum runtuhnya tembok Berlin. Sedangkan regionalisme

baru terbentuk berdasarkan struktur interaksi yang lebih bersifat multipolar.

Regionalisme dianggap penting karena merupakan wadah paling tepat dan

paling mungkin untuk menerima perubahan dan mengintensifkan resistensi dari

tekanan kompetisi kapitalisme global. Menurut perspektif realis, ketidaksetaraan

kekuatan (unequal power) dapat menciptakan logika yang tidak mendukung pasar

5 Nuraeni S, Deasy Silva, Arifin Sudirman.2010. Regionalisme dalam Hubungan Internasional.Yogyakarya:Pustaka Pelajar. Hal 21

29

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Neoliberalisme Di era globalisasi saat ...

kapitalis, oleh karena itu regionalisme digunakan untuk menciptakan kesetaraan

kekuasaan. Sedangkan perspektif kontra-realisme menyatakan bahwa

regionalisme merupakan sarana untuk memahami kondisi sosial-ekonomi yang

berubah yang akan mengubah karakter, lingkup, dan arena kompetisi kekuasaan.

Bagi negara yang cenderung berada dalam posisi lemah dalam organisasi

regional, Hurrell menjelaskan fungsi regionalisme adalah sebagai institusi

pembentuk peraturan dan prosedur. Selain itu, institusi tersebut juga membuka

“voice opportunities” atau kesempatan dan hak yang sama dalam berpendapat,

membuka peluang membentuk koalisi yang lebih kuat, dan membuka wadah

politis untuk membangun koalisi baru. Sedangkan bagi negara yang relatif kuat,

regionalisme berfungsi sebagai tempat untuk menjalankan strategi, tempat untuk

mewadahi hegemoni, dan tempat untuk melegitimasi power.6 Konsep

regionalisme bisa dibedah dalam lima kategori, yaitu:7

1. Regionalisasi

Regionalisasi adalah pertumbuhan integrasi sosial di dalam suatu

kawasan dan proses interaksi sosial dan ekonomi secara tidak langsung. Ada

yang menyebutnya sebagai proses ekonomi yang berdampak kepada adanya

ketergantungan di antara negara-negara dalam suatu kawasan yang “given”.

Pemikir lama mengatakannya sebagai integrasi informal sedangkan pemikir

kontemporer mengatakannya sebagai “soft regionalism”. Kata kunci dari

regionalisasi adalah migrasi, pasar, jaringan sosial. Ketiga hal tersebut dapat

6 Ibid. hal 487 Ibid. hal 6

30

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Neoliberalisme Di era globalisasi saat ...

meningkatkan interaksi yang mengikat negara-negara dan membentuk

kawasan baru yang lintas batas.

2. Identitas dan kekhawatiran regional

Emmanuel Adler memberikan sebuah istilah “wewqqaacognitive

regions”. Menurutnya, kawasan itu seperti bangsa, merupakan komunitas yang

diimajinasikan yang mempunyai wilayah tertentu dan mengabaikan yang lain.

Jadi, ada persepsi tentang kepemilikan bersama terhadap sebuah komunitas

berdasarkan faktor internal yaitu kesamaan budaya, sejarah, atau tradisi

relijius dan faktor eksternal karena menganggap ada ancaman keamanan yang

sama atau budaya dari luar kawasan.

3. Kerjasama antarnegara dalam satu kawasan

Aktivitas regionalisme antara lain mencakup negosiasi dan konstruksi

kerjasama antarnegara atau antarpemerintahan atau rezim. Regionalisme bisa

dijadikan sebagai cara merespon tantangan eksternal, meningkatkan

kesejahteraan, menciptakan nilai-nilai bersama, dan menyelesaikan masalah

bersama.

4. Integrasi regional yang dipromosikan oleh Negara

Peter Smith memberikan beberapa dimensi untuk menggambarkan

integrasi regional ekonomi, yaitu scope (isu), depth (harmonisasi kebijakan),

institusionalisasi, dan sentralisasi (otoritas efektif). Pada awalnya, integrasi

berkonsentrasi pada eliminasi penghambat perdagangan dan pembentukan

kemudahan mobilisasi barang, jasa, modal, dan manusia.

5. Kohesi regional

31

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Neoliberalisme Di era globalisasi saat ...

Kohesi regional merupakan kemungkinan yang dapat terjadi apabila

keempat kategori sebelumnya bisa terpenuhi. Kohesi memiliki dua arti.

Pertama, ketika suatu kawasan memainkan peran penting dalam hubungannya

dengan negara atau dengan aktor lain. Kedua, ketika suatu kawasan

membentuk basis yang terorganisasi untuk mengambil kebijakan dalam setiap

isu.

Berdasarkan proses dalam politik global, Hurrell menganalisis

regionalisme berdasarkan level atau tingkat interaksinya, yaitu secara sistemik,

regionalisme dan interdependensi pada tingkat regional, dan teori pada level

domestik. Untuk menganalisis interaksi dalam ketiga level sitem tersebut,

digunakan dua teori, yaitu teori neo-realisme dan teori interdependensi struktural

dan globalisasi. Teori neo-realisme menekankan pada anarkisme sistem

internasional dan kompetisi power serta politik dalam mencapai kepentingan.

Berdasarkan perspektif ini, organisasi regional dipandang melalui kacamata

politis sebagai upaya untuk membentuk aliansi bersama untuk merespon

tantangan eksternal. Oleh karena penekanan perspektif ini pada politik dan power,

maka hegemoni menjadi penting.

Sedangkan teori interdependensi struktural dan globalisasi memandang

bahwa perubahan karakter dari sebuah sistem merupakan dampak dari perubahan

ekonomi dan teknologi, sekaligus globalisasi. Jadi, perspektif ini menekankan

pada perubahan sistem yang menyebabkan meningkatnya interdependensi antar

negara sehingga regionalisme perlu dibentuk untuk mendapatkan kepentingan

32

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Neoliberalisme Di era globalisasi saat ...

yang diinginkan. Selain itu, globalisasi ekonomi dan teknologi juga merupakan

katalis bagi terciptanya regionalisme.

Pada tingkat regional, digunakan analisis menggunakan teori neo-

fungsionalisme, neo-liberal institusionalisme, dan konstruktivisme. Kedua teori

pertama melihat regionalisme sebagai respon fungsional yang dilakukan oleh

negara untuk menyelesaikan masalah yang diciptakan oleh adanya

interdependensi regional dan menekankan pada peran strategis institusi regional

dalam mengembangkan kepaduan regional. Sedangkan teori konstruktivisme

menekankan pada hubungan antara saling ketergantungan material dan

pemahaman bersama atas identitas dan komunitas dari suatu bentuk regionalisme

itu sendiri.8

Sedangkan, pada level domestik digunakan pendekatan regionalisme dan

koherensi negara, tipe rezim dan demokratisasi, serta teori konvergen. Ketiga teori

tersebut pada dasarnya menekankan pada cara-cara untuk mengartikulasikan dan

mengembangkan kepentingan nasional pada tingkat regional dengan tujuan untuk

memperbesar peluang tercapainya kepentingan tersebut. Peluang akan semakin

besar ketika kepentingan nasional tersebut dapat diperjuangkan menjadi

kepentingan regional. Dalam teori pada level domestik termasuk juga analisis

terhadap unsur-unsur dari dalam negara yang menjadi katalis terbentuknya

regionalisme, seperti demokratisasi dan pembentukan rezim.

C. Konsep Hegemoni

8 Ibid. hal 57

33

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Neoliberalisme Di era globalisasi saat ...

Gramsci memakai konsep hegemoni untuk menjabarakan dan menganalisa

bagaimana masyarakat masyarakat kapitalis moderen diorganisir. Teori Gramsci

tentang hegemoni merupakan perkembangan dari toeri Marx yang mengatakan

bahwa masyarakat membentuk negara, dan masyarakat dibentuk pula oleh cara

produksi yang didominan oleh hubungan-hubungan produksi yang ada

didalamnya. Dalam masyarakat berkelas seperti kapitalis, negara didominasi oleh

kaum borjuis. Dan hal ini, kemudian dikembangan oleh Gramsci bahwa dominasi

dalam masyarakat terjadi karena adanya hegemoni yang mampu mempertahankan

kekuasaan kaumn borjuis yang berarti kekuasaan dari kaum dominan. Maka,

hegemoni selalu berhubungan dengan penyusunan kekuatan negara sebagain klas

diktator. 9

Menurut Gramsci, hegemoni adalah upaya untuk mengakomodasi

perhatian idealis atas pentingnya gagasan dan kehendak dalam penciptaan

tindakan. Hal ini, berkait erat dengan solusi tindakan politisnya untuk melawan

hegemoni kapitalisme dengan terlebih dahulu melawan aparatus ideologinya.

Dengan demikian, formulasinya tentang hegemoni didukung oleh saarana

penekanan. Hegemoni sebagai superstruktur mempunyai pengaruh dalam

masyarakt sipil dalam melakukan perubahan sosial yang radikal.

Hegemoni adalah sebuah rantai kemenanagan yang didapat melalui

penindasan terhadap klas sosial lainnya. Ada beberapa cara yang dipakai

misalnya, melalui institusi yang ada dimasyarakat yang menentukan secara

langsung atau tidak langsung struktur-stukturkognitif dari masyarakat.10 Karena

9 Nezar Patria dan Andi Arief. 1999. Antonio Gramsci: Negara dan Hegemoni. Yogyakarta: Pustaka Pelajar . hal 18

10Ibid. hal 120

34

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Neoliberalisme Di era globalisasi saat ...

itu, hegemoni pada hakekatnya adalah upaya untuk menggiring orang agar

menilai dan memandang problematika sosial dalam kerangka yang ditentukan.

Teori hegemoni dibangun di atas preis pentingnya ide dan tidak

mencukupinya kekuatan fisik belaka dalam kontrol sosial politik. Menurut

Gramci, agar yang dikuasai mematuhi penguasa, yang dikuasai tidak hanya harus

merasa mempunyai dan menginternalisasi nilai-nilai serta norma penguasa, lebih

dari itu mereka juga harus memberi persetujuan atas subordinasi mereka. Inilah

yang dimaksud Gramci dengan “hegemoni” atau menguasai dengan

“kepemimpinan moral dan intelektual” secara konsensual. Dalam kontek ini,

Gramci secara berlawanan mendudukan hegemoni, sebagai satu bentuk supermasi

satu kelompok atau beberapa kelompok atas yang lainnya, dengan bentuk

supermasi lain yang ia namakan “dominasi” yaitu kekuasaan yang ditopang oleh

kekuatan fisik.

Hegemoni adalah sebuah rantai kemenangan yang didapat melalui

mekanisme konsensus (consenso) dari pada melalui penindasan terhadap kelas

sosial lain. Ada berbagai cara yang dipakai, misalnya melalui yang ada di

masyarakat yang menentukan secara langsung atau tidak langsung struktur-

struktur kognitif dari masyarakat iu. Itulah sebabnya hegemoni pada hakekatnya

adalah upaya untuk menggiring orang agar menilai dan memandang problematika

sosial dalam kerangka yang dalam konteks tersebut, Gramsci lebih menekankan

pada aspek kultural (ideologis).

Sebuah Konsensus yang diterima oleh klas pekerja bagi Gramsci pada

dasarnya bersifat pasif. Kemunculan konsensus bukan karena klas yang

35

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Neoliberalisme Di era globalisasi saat ...

terhegemoni menganggap stuktur sosial yang ada itu sebagai keinginan mereka.

Hal tesebut, terjadi karena kekurangan basis konseptual yang membentuk

kesadaran yang memungkinkan mereka memahami realitas sosial secara efektif.

Dalam hal ini Gramsci menagtakan bahwa:

Bahwa dalam tatanan sosial yang tertatur harus ada dasar persetujuan (substratum of agreement) yang kuat yang dapat melawan kekuatan-kekuatan yang menghancurkan yang muncul dari perbedaan-perbedaan kepentingan. Konsensus dalam arti ini berada dalam hubungan dengan objek-objek tertentu, pribadi, kepercayaan, nilai-nilai, lembaga-lemabaga maupun yang lain.11

Melalui konsep hegemoni, Gramsci beragumentasi bahwa kekuasaan agar

dapat bertahan, membutuhkan paling tidak dua perangkat kerja yaitu;12 Pertama,

adalah perangkat kerja yang mampu melakukan tindak kekerasan yang bersifat

memaksa atau dengan kata lain kekuasaan membutuhkan perangkat kerja yang

bernuansa law enforcemant. Perangkat kerja yang pertama ini biasanya dilakukan

ol`eh pranata negara (state) melalui lembaga-lembaga seperti hukum, militer,

polisi dan bahkan penjara.

Kedua, adalah perangkat kerja yang mampu membujuk masyarakat beserta

pranata-pranata untuk taat pada mereka yang berkuasa melalui kehidupan

beragama, pendidikan, kesenian dan bahkan juga keluarga. Perangkat kerja ini

biasanya dilakukan oleh pranata masyarakat sipil (civil society) melailui lembaga

lembaga masyarakat seperti LSM, organisasi sosial dan keagamaan, paguyuban

paguyuban dan kelompok-kelompok kepentingan (interest groups). Kedua level

ini pada satu sisi berkaitan dengan fungsi hegemoni dimana kelompok dominan

menangani keseluruhan masyarakat dan disisi lain berkaitan dengan dominasi

11 Ibid hal.12612 Ibid hal. 48

36

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Neoliberalisme Di era globalisasi saat ...

langsung atau perintah yang dilaksanakan diseluruh negara dan pemerintahan

yuridis.

Kekuasaan hanya dicapai dengan mengandalkan kekuasaan memaksa,

hasil nyata yang berhasildicapai dinamakan “dominasi”. Stabilitas dan keamanan

memang tercapai, sementara gejolak perlawanan tidak terlihat karena rakyat

memang tidak berdaya. Namun hal ini tidak dapat berlangsung secara terus

menerus, sehingga para penguasa yang benar-benar sangat ingin melestarikan

kekuasaannya dengan menyadari keadaan ini akan melengkapi dominasi (bahkan

secara perlahan-lahan kalau perlu menggantikannya) dengan perangkat kerja yang

kedua, yang hasil akhirnya lebih dikenal dengan sebutan “hegemoni”. Dengan

demikian supermasi kelompok (penguasa) atau kelas sosial tampil dalam dua cara

yaitu dominasi atau penindasan dan kepemimpinan intelektual dan moral.

Pada struktur ekonomi, akar hegemoni berasal dari organisasi ekonomi.

Dalam hegemoni, aspek ekonomi harus didasarkan pada inti yang mentukan dari

kegiatan ekonomi, Gramsci menjelaskan hal ini melalui kutipan berikut:

fakta hegemoni mensyarakatkan kepentingan dan tendensi dari kelompok-kelompok, dimana hegemoni-hegemoni akan dijalankan, dan bahwa suatu keseimbangan kompromi tertentu harus terbentuk . dan dengan kata lain kelompok yang memimpin harus mengorbankan kerjasama (korporasi) ekonomi.

Konsep hegemoni Gramsci sebenarnya dapat dirunut melalui

penjelasannya tentang basis dari supremasi kelas, di mana supremasi kelompok di

masyarakat menunjukkan eksistensinya melalui dua cara, yakni lewat dominasi

(dominance) dan kepemimpinan intelektual(direction). Kedua kelompok ini akan

37

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Neoliberalisme Di era globalisasi saat ...

terus-menerus saling menundukkan. Biasanya kelompok sosial yang satu

mendominasi kelompok-kelompok oposisi lewat berbagai cara. Di satu sisi,

kelompok-kelompok sosial yang dipimpin oleh para intelek akan berusaha

melawan dominasi rezim lewat mobilisasi kelompok kerabat, mahasiswa dan

stake holder basis masyarakat lainnya. Gramsci mengisyaratkan satu hegemoni

bisa hancur dan digantikan oleh kelompok sosial lainnya yang memiliki posisi

yang dominan, sehingga menghasilkan rezim baru (rulling elite).

Krisis ekonomi yang teradi dapat menciptakan kondisi dimana kaum

borjuis akan mengalami krisis hegemoni, diaman kaum borjuis berada pada posisi

yang telah mengakibatkan krisis tersebut, sehingga hal ini dapat mengakibatkan

munculnya kesadaran dari klas-klas bawah untuk melakukan revolusi.

Dari penjelasan hegemoni yang dijelaskna oleh Gramsci, signifikan

dengan adanya pengaruh besar yang terjadi Amerika Laitn oleh Amrika Serikat,

dimana, penerapan Washington Consensus menjadi salah satu bentuk peneapan

hegemoni Amerika Serikat di Amerika Latin. Seperti yang dijelaskna oleh

Gramsci bahwa salah satu jalan untuk menanakan hegemoni suatu negara adalah

melalui jalan konsensus.

Hegemoni merupakan dasar dari terjadinya dominasi, diamana hegemoni

akan lebih mempengaruhi ideologi. Dalam hal ini, ideologi sangat berpegaruh

dalam perumusan kebijakan suatu negara oleh sebab itu, dengan membentuk

hegemoni, Amerika Serikat akan lebih memegang kebijakan-kebijakan yang

dibentuk di Amerika Latin melalui aparatur negara. Dan oleh sebab itu, seperti

38

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Neoliberalisme Di era globalisasi saat ...

yang diakatakan oleh gramsci bahwa untuk melawan kapitalisme terlaebiih dahulu

adalah melawan aparatus negara.

Perlawanan yang dilakukan di Amerika Latin dengan mengubah

kebijakan-kebijakan yang ada di negara sebagai counter dari hegemoni. Karena

untuk melawan hegemoni bukan hanya dilakukan dengan tindak kekerasan tapi

dnegan perubahan ideologi. Dengan adanya perubahan kebijakan yang

bertentangan dengan ide-ide kapitalisme makan dominasi kaum borjuis pun dapat

digulirkan.

39