BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. … fileUntuk membedakan penelitian Analisis Wacana...

22
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka Untuk membedakan penelitian Analisis Wacana Persuasi dalam Iklan Sepeda Motor pada Surat Kabar Suara Merdeka dengan penelitian sebelumnya, maka penulis meninjau dua buah hasil penelitian Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto sebagai berikut. 1. Analisis Wacana Persuasi dalam Iklan Kartu Seluler pada Spanduk oleh Endang Purwanti, Nim 0501040012, Tahun 2009. a. Metode Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode simak yang dilanjutkan dengan metode simak bebas libat cakap (SBLC). Proses analisis didasarkan pada ciri-ciri persuasi, tekni-teknik persuasi, tindak tutur dan aspek komunikasi. b. Hasil yang diperoleh Adapun hasil penelitian ini adalah: 1) Teknik persuasi yang terdapat dalam wacana persuasi iklan kartu seluler pada spanduk adalah rasionalisasi, identifikasi, sugesti, konformitas, kompensasi, dan penggantian. Teknik persuasi tersebut dikaitkan dengan tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi. 2) Aspek komunikasi yang terdapat dalam wacana persuasi iklan kartu seluler pada spanduk adalah aspek sosial, ekonomi, agama dan budaya. 3) Efek komunikasi yang terdapat dalam wacana persuasi iklan kartu seluler pada spanduk dalah efek positif dan negatif.

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. … fileUntuk membedakan penelitian Analisis Wacana...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. … fileUntuk membedakan penelitian Analisis Wacana Persuasi dalam Iklan Sepeda Motor pada Surat Kabar Suara Merdeka dengan penelitian

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

Untuk membedakan penelitian Analisis Wacana Persuasi dalam Iklan Sepeda Motor

pada Surat Kabar Suara Merdeka dengan penelitian sebelumnya, maka penulis meninjau dua

buah hasil penelitian Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto sebagai berikut.

1. Analisis Wacana Persuasi dalam Iklan Kartu Seluler pada Spanduk oleh Endang

Purwanti, Nim 0501040012, Tahun 2009.

a. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode simak yang dilanjutkan

dengan metode simak bebas libat cakap (SBLC). Proses analisis didasarkan pada ciri-ciri

persuasi, tekni-teknik persuasi, tindak tutur dan aspek komunikasi.

b. Hasil yang diperoleh

Adapun hasil penelitian ini adalah:

1) Teknik persuasi yang terdapat dalam wacana persuasi iklan kartu seluler pada spanduk

adalah rasionalisasi, identifikasi, sugesti, konformitas, kompensasi, dan penggantian. Teknik

persuasi tersebut dikaitkan dengan tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi.

2) Aspek komunikasi yang terdapat dalam wacana persuasi iklan kartu seluler pada spanduk

adalah aspek sosial, ekonomi, agama dan budaya.

3) Efek komunikasi yang terdapat dalam wacana persuasi iklan kartu seluler pada spanduk

dalah efek positif dan negatif.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. … fileUntuk membedakan penelitian Analisis Wacana Persuasi dalam Iklan Sepeda Motor pada Surat Kabar Suara Merdeka dengan penelitian

2. Kajian Unsur Retorika pada Iklan Radio Metro Fm di Purwokerto oleh Tantika Jaeni

Verawati, Nim 0601040091, Tahun 2010.

a. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode rekam dan dilanjutkan

dengan metode catat. Proses analisisnya didasarkan pada unsur organis dan unsur bahasa. Unsur

organis mencakup: teknik pernafasan, nada. Sedangkan unsur bahasa mencakup: gaya bahasa,

dinamika ritme bicara, pilihan kata, dan susunan kalimat.

b. Hasil yang diperoleh

Adapun hasil penelitian ini adalah:

1) Unsur sarana retorika yang terdapat dalam wacana iklan Radio Metro Fm di Puwokerto

terdapat unsur organis dan bahasa. Unsur organis meliputi nada dan teknik pernafasan.

Sedangkan unsur bahasanya meliputi pilihan kata, gaya bahasa, dan dinamika bicara.

2) Efek komunikasi yang terdapat dalam wacana iklan Radio Metro Fm di Purwokerto

adalah efek positif dan negatif.

Berdasarkan dua kajian pustaka tersebut, maka penelitian yang penulis lakukan dengan

judul Analisis Wacana Persuasi Iklan Sepeda Motor pada Surat Kabar Suara Merdeka,

memang berbeda dengan penelitian sebelumnya. Perbedaan itu terletak pada data dan sumber

data. Penelitian yang dilakukan oleh Endang Purwanti datanya berupa iklan kartu seluler,

sedangkan penelitian yang penulis lakukan datanya berupa iklan sepeda motor. Sementara itu

penelitian Tantika Jaeni Verawati sumber datanya radio Metro Fm, sedangkan sumber data

yang penulis dapatkan dalam penelitiannya adalah surat kabar Suara Merdeka.

Oleh karena itu, penelitian yang penulis lakukan perlu diteliti karena berbeda dari

penelitian sebelumnya.

B. Landasan Teori

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. … fileUntuk membedakan penelitian Analisis Wacana Persuasi dalam Iklan Sepeda Motor pada Surat Kabar Suara Merdeka dengan penelitian

1. Wacana

a. Pengertian Wacana

Wacana (discourse) adalah satuan bahasa lengkap, dalam hierarki gramatikal merupakan

satuan gramatikal tertinggi atau terbesar. Wacana ini direalisasikan dalam bentuk karangan yang

utuh (novel, buku, seri ensiklopedia, dan sebagainya), paragraf, kalimat atau kata yang

membawa amanat yang lengkap (Kridalaksana, 1982:179).

Tarigan (1993:23) mengatakan bahwa istilah wacana dipergunakan untuk mencakup

bukan hanya percakapan atau obrolan, tetapi juga pembicaraan di muka umum, tulisan, serta

upaya-upaya formal seperti laporan ilmiah dan sandiwara atau lakon.

Menurut Stubbs (dalam Tarigan, 1993:25) wacana adalah organisasi bahasa di atas kalimat

atau di atas klausa. Dengan perkataan lain unit-unit linguistik yang lebih besar daripada kalimat

atau klausa seperti pertukaran-pertukaran percakapan atau teks-teks tertulis. Secara singkat apa

yang disebut teks bagi wacana adalah kalimat bagi ujaran (utterance).

Deese (dalam Tarigan, 1993:25) berpendapat bahwa wacana adalah seperangkat proposisi

yang saling berhubungan untuk menghasilkan rasa kepaduan atau rasa kohesi bagi penyimak

atau pembaca.

Berdasarkan berbagai pendapat tersebut, dapat disimpulkan wacana adalah seperangkat

alat proposisi yang saling berhubungan dan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar yang

dinyatakan dalam bentuk karangan utuh (novel, buku, seri ensiklopedia, dan sebagainya),

paragraf, kalimat atau kata untuk menghasilkan rasa perpaduan, dan kohesi bagi penyimak atau

pembaca.

b. Jenis Wacana

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. … fileUntuk membedakan penelitian Analisis Wacana Persuasi dalam Iklan Sepeda Motor pada Surat Kabar Suara Merdeka dengan penelitian

Klasifikasi diperlukan untuk memahami, mengurai, dan menganalisis wacana secara tepat.

Ketika analisis dilakukan, perlu diketahui terlebih dahulu wacana yang akan dianalisis.

Pemahaman ini sangat penting dalam proses pengkajian, agar pendekatan, dan teknik-teknik

analisis wacana yang digunakan tidak keliru.

Jenis-jenis wacana menurut Mulyana (2005:51-55) dapat diklasifikasikan berdasarkan

media penyampaian, jumlah penutur, dan berdasarkan sifatnya. Sedangkan menurut Keraf (1995:

6) wacana hanya berdasarkan tujuan. Dalam penelitian ini penulis hanya meneliti wacana

berdasarkan tujuan. Wacana berdasarkan tujuan menurut Keraf dapat digolongkan menjadi lima,

yaitu:

1) Wacana Narasi

Istilah narasi berasal dari bahasa Inggris “narration” yang berarti cerita, karenanya wacana

narasi sering ditafsirkan sebagai cerita yang bersifat menceritakan suatu peristiwa atau

serangkaian peristiwa yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan pengertian-

pengertian yang merefleksikan interpretasi penulisnya (Marwoto dkk, 1985:152).

2) Wacana Deskripsi

Wacana deskripsi adalah wacana yang terutama digunakan untuk membangkitkan impresi

atau kesan tentang: seseorang, tempat, suatu pemandangan, dan yang semacam itu (Marwoto

dkk, 1985:167).

3) Wacana Eksposisi

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. … fileUntuk membedakan penelitian Analisis Wacana Persuasi dalam Iklan Sepeda Motor pada Surat Kabar Suara Merdeka dengan penelitian

Wacana eksposisi adalah paparan yang memberikan, mengupas atau menguraikan sesuatu

demi sesuatu penyuluhan (penyampaian informasi), dan penyuluhannya disertai desakan atau

paksaan kepada pembacanya (Marwoto dkk, 1985:170).

4) Wacana Argumentasi

Wacana argumentasi adalah wacana yang isinya terdiri dari paparan alasan dan

penyintesisan pendapat untuk membangun suatu kesimpulan. Pada wacana tersebut, argumentasi

digunakan untuk meyakinkan kebenaran pendapat, gagasan, ataupun konsepsi sesuatu

berdasarkan fenomena-fenomena keilmuan yang dikemukakan.

5) Wacana Persuasi

Wacana persuasi adalah wacana yang berisi paparan berdaya-bujuk, berdaya-ajak, ataupun

berdaya himbau yang dapat membangkitkan ketergiuran pembacanya untuk meyakini dan

menuruti himbauan, baik implisit maupun eksplisit yang dilontarkan oleh penulis atau

pembuatnya (Marwoto dkk, 1985:176).

Dalam penelitian ini, hanya akan dijelaskan tentang wacana persuasi. Wacana persuasi

sebenarnya merupakan sebuah varian dari argumentasi. Wacana ini lebih condong untuk

mempengaruhi manusianya daripada mempertahankan kebenaran suatu objek tertentu. Walaupun

tidak seratus persen mempertahankan kebenaran tetapi bentuk wacana ini masih termasuk dalam

wacana ilmiah bukan wacana fiksi (Keraf, 1995:7). Dengan demikian wacana persuasi adalah

suatu seni verbal yang berfungsi untuk meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang

dikehendaki pembicara pada waktu ini atau pada waktu yang akan datang (Keraf 1992:118).

Menurut Moeliono, (Peny) (2007:864) persuasi dapat berarti, (a) ajakan kepada seseorang

dengan cara memberikan alasan dan prospek baik yang meyakinkannya; bujukan halus, (b)

karangan yang bertujuan memberikan pendapat. Persuasi tidak mengambil bentuk paksaan atau

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. … fileUntuk membedakan penelitian Analisis Wacana Persuasi dalam Iklan Sepeda Motor pada Surat Kabar Suara Merdeka dengan penelitian

kekerasan terhadap orang yang menerima persuasi. Oleh sebab itu, ia memerlukan juga upaya-

upaya tertentu untuk merangsang orang yang mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya.

Upaya yang biasa digunakan adalah menyodorkan bukti-bukti, walaupun tidak setegas seperti

yang dilakukan dalam argumentasi. Bentuk-bentuk persuasi yang dikenal umum adalah:

propaganda yang dilakukan oleh golongan-golongan atau badan-badan tertentu, iklan-iklan

dalam surat kabar, majalah atau media massa lainnya, selebaran-selebaran, kampanye lisan, dan

sebagainya. Semua bentuk persuasi tersebut biasanya mempergunakan pendekatan emotif, yaitu

berusaha membangkitkan dan merangsang emosi hadirin. Persuasi selalu bertujuan untuk

mengubah pikiran orang lain, ia berusaha agar orang lain dapat menerima dan melakukan sesuatu

yang kita inginkan, perlu diciptakan suatu dasar, yaitu dasar kepercayaan. Persuasi sendiri adalah

suatu usaha untuk menciptakan kesesuaian atau kesepakatan melaui kepercayaan. Orang yang

menerima persuasi akan turut puas dan gembira, karena tidak merasa bahwa ia menerima

keputusan itu berdasarkan ancaman (Keraf, 1992:118-119).

c. Ciri-ciri Wacana Persuasi

Adapun ciri-ciri wacana persuasi adalah sebagai berikut.

1) Menggunakan bahasa emotif

Bahasa emotif di sini bukanlah suatu bahasa yang membuat orang emosi karena marah,

tetapi bagaimana seseorang merasakan suatu perasaan yang datang dari hati untuk melakukan

sesuatu. Bahasa emotif juga membuat seseorang penasaran terhadap sesuatu untuk dapat

mengalami dan terlibat di dalamnya.

2) Menggunakan stuktur kalimat yang unik.

Struktur kalimat yang unik maksudnya adalah struktur kalimat yang cenderung

membuat para pembaca menikmati dan mudah mengerti, serta terkesan ketika para pembaca

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. … fileUntuk membedakan penelitian Analisis Wacana Persuasi dalam Iklan Sepeda Motor pada Surat Kabar Suara Merdeka dengan penelitian

membaca sebuah iklan yang menggunakan bahasa persuasif, struktur kalimatnya mudah

dimengerti.

3) Pilihan kata yang khusus

Kata-kata yang digunakan adalah kata-kata khusus dan mudah dipahami oleh pembacanya.

4) Ajakan yang efektif

Ajakan yang efektif adalah suatu ajakan yang tidak bertele-tele dan tersembunyi secara

makna, tetapi ajakan yang dapat membuat hati sesorang tersentuh dan bergerak serta ada

dorongan untuk melakukan sesuatu (Purwanti, 2009: 17-18).

d. Teknik-teknik Persuasi

Menurut Keraf (1995:15) persuasi sebagai suatu tulisan yang mirip argumentasi, mengikuti

jiwa sebuah tulisan argumentasi, kecuali pada sasaran. Untuk mencapai kesepakatan dalam

persuasi adalah kesepakatan psikologis, agar pembaca melakukan sesuatu atau menerima sesuatu

seperti dikemukakan penulis. karena itu, yang membedakan persuasi dari argumentasi adalah

teknik-teknik penyajian. Keraf (1992:124-131) berpendapat bahwa teknik-teknik atau metode-

metode yang digunakan dalam persuasi adalah sebagai berikut.

1) Rasionalisasi

Rasionalisasi sebuah teknik persuasi dapat dibatasi sebagai: suatu proses penggunaan

akal untuk memberikan suatu dasar pembenaran kepada suatu persoalan, di mana dasar atau

alasan itu tidak merupakan sebab langsung dari masalah itu. Kebenaran yang dibicarakan dalam

persuasi bukanlah suatu kebenaran mutlak, tetapi kebenaran yang hanya berfungsi meletakkan

dasar-dasar dan melincinkan jalan agar keinginan, sikap, kepercayaan, keputusan, tindakan yang

telah ditentukan atau diambil dapat dibenarkan. Dalam rasionalisasi, penulis mengajukan alasan

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. … fileUntuk membedakan penelitian Analisis Wacana Persuasi dalam Iklan Sepeda Motor pada Surat Kabar Suara Merdeka dengan penelitian

agar pembaca menerima suatu hal, walaupun bila diteliti secara seksama alasan-alasan yang

diajukan itu tidak tepat.

2) Identifikasi

Dalam persuasi berusaha menghindari situasi konflik dan sikap ragu-ragu. Untuk itu

pembicara harus menganalisis hadirin dan seluruh situasi yang dihadapinya dengan seksama.

Dengan menganalisis hadirin dan seluruh situasi, maka pembicara dengan mudah dapat

mengidentifikasi dirinya dengan hadirin.

Agar identifikasi dapat berjalan sebagaimana diharapkan, haruslah diciptakan dasar umum yang

sama. Bila dasar umum yang sama itu belum diciptakan, ia harus berusaha mencari dasar umum

yang seluas-luasnya. Identifikasi merupakan kunci keberhasilan pembicara. Apabila terdapat

situasi konflik antara pembicara dan hadirin, maka pembicara harus berusaha mengaburkan

situasi konflik tersebut. Sikap agresif harus dapat dibelokkan sehingga dapat diciptakan dasar

umum yang sama. Untuk dapat menemukan dasar umum yang sama, dalam setiap tulisan kita

selalu mengajukan pertanyaan untuk siapa tulisan itu diajukan.

Dengan berusaha menjawab pertanyaan itu dengan tepat, penulis akan lebih mudah

mengidentifikasi dirinya dengan ciri, tingkat pengetahuan, dan kemampuan hadirin atau mereka

yang akan membaca tulisannya.

3) Sugesti

Sugesti adalah suatu usaha membujuk atau mempengaruhi orang lain untuk menerima

suatu keyakinan atau pendirian tertentu tanpa memberi suatu dasar-dasar kepercayaan yang logis

pada orang yang ingin dipengaruhi. Dalam kehidupan sehari-hari, sugesti ini biasanya dilakukan

dengan kata-kata dan suara. Rangkaian kata-kata yang menarik dan meyakinkan, disertai nada

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. … fileUntuk membedakan penelitian Analisis Wacana Persuasi dalam Iklan Sepeda Motor pada Surat Kabar Suara Merdeka dengan penelitian

suara yang penuh dan berwibawa dapat memungkinkan seseorang mempengaruhi hadirin yang

diajak bicara.

4. Konformitas

Konformitas adalah suatu keinginan atau tindakan untuk membuat diri serupa dengan

sesuatu hal yang lain. Konformitas adalah suatu mekanisme mental untuk menyesuaikan diri atau

mencocokkan diri dengan sesuatu yang diinginkan.

Teknik konformitas ini mirip dengan identifikasi. Perbedaannya, dalam identifikasi

pembicara hanya menyajikan beberapa hal yang menyangkut dirinya dengan hadirin, sedangkan

dalam konformitas pembicara memperlihatkan bahwa dirinya mampu berbuat dan bertindak

sebagai hadirin.

5) Kompensasi

Kompensasi adalah suatu tindakan atau suatu hasil dari usaha untuk mencari suatu

pengganti (substitut) bagi suatu hal yang tidak dapat diterima, atau keadaan yang tidak dapat

dipertahankan.

Dalam persuasi pembicara dapat mendorong hadirin untuk melakukan suatu tindakan atau

perbuatan lain atau tindakan yang diinginkan oleh pembicara, yaitu dengan menunjukkan

secara meyakinkan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk itu.

6) Penggantian

Penggantian (displacement) adalah suatu proses yang berusaha menggantikan suatu maksud

atau hal yang mengalami rintangan, dengan suatu maksud atau hal lain yang sekaligus

menggantikan emosi kebencian asli, atau kadang-kadang emosi cinta kasih yang asli. Dalam

persuasi, pembicara berusaha meyakinkan hadirin untuk mengalihkan sesuatu objek atau tujuan

tertentu kepada tujuan lain.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. … fileUntuk membedakan penelitian Analisis Wacana Persuasi dalam Iklan Sepeda Motor pada Surat Kabar Suara Merdeka dengan penelitian

7) Proyeksi

Proyeksi adalah suatu teknik untuk menjadikan sesuatu yang tadinya subjek menjadi

objek. Sesuatu watak yang dimiliki seseorang tidak ingin diakui lagi sebagai sifat atau

wataknya, tetapi dilontarkan sebagai sifat dan watak orang lain. Jika seseorang diminta untuk

mendeskripsikan seseorang yang tidak disenanginya, ia akan berusaha untuk mendeskripsikan

hal-hal yang baik mengenai dirinya sendiri. Kesalahan yang dilakukan seseorang

dilemparkannya kepada orang lain, bahwa orang lain itu yang melakukannya.

e. Iklan sebagai Bentuk Wacana Persuasi

Iklan termasuk bentuk wacana persuasi, karena iklan mempunyai perbedaan dengan

informasi atau pengumuman biasa. Perbedaan tersebut terletak pada ragam bahasa, retorika

penyampaian, dan daya persuasi yaitu mempengaruhi masyarakat agar tertarik dan membeli.

Sehubungan dengan tujuan tersebut, Jefkin (dalam Mulyana, 2005:64) dengan jelas

mengemukakan bahwa adverstising aims to persuade people to buy iklan bertujuan untuk

mempengaruhi masyarakat untuk membeli produk.

Bahasa iklan memiliki ciri dan karakter tertentu. Dalam iklan, penggunaan bahasa menjadi

salah satu aspek penting bagi keberhasilan iklan. Oleh karena itu, bahasa iklan harus mampu

menjadi manifestasi atau presentasi dari hal yang diinginkan pihak pengiklan kepada masyarakat

luas. Tujuannya adalah untuk mempengaruhi masyarakat agar tertarik dengan sesuatu yang

diiklankan (Mulyana, 2005:65)

2. Iklan

a. Pengertian Iklan

Iklan di sini disejajarkan dengan konsep advertising. Kata advertising berasal dari bahasa

latin ad-vere yang berarti menyampaikan pikiran dan gagasan kepada pihak lain (Klepper dalam

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. … fileUntuk membedakan penelitian Analisis Wacana Persuasi dalam Iklan Sepeda Motor pada Surat Kabar Suara Merdeka dengan penelitian

Mulyana,2005:63). Sementara itu Spriengel (dalam Mulyana, 2005:63) menyampaikan bahwa

advertising adalah setiap penyampaian informasi tentang barang atau jasa dengan menggunakan

media nonpersonal yang dibayar. Lebih lanjut Wright (dalam Mulyana, 2005:63-64)

menambahkan iklan merupakan proses komunikasi yang mempunyai kekuatan penting sebagai

sarana pemasaran, membantu layanan, serta gagasan dan ide-ide melalui saluran tertentu dalam

bentuk informasi yang bersifat persuasi.

Moeliono, (Peny) (2007:421) menyebutkan bahwa iklan adalah (a) berita dan jasa

yang ditawarkan, (b) pemberitahuan kepada khalayak mengenai barang atau jasa yang dijual,

dipasang di dalam media massa (seperti surat kabar dan majalah) atau di tempat umum.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa iklan adalah penyampaian informasi

kepada khalayak ramai tentang barang atau jasa yang ditawarkan melalui media massa maupun

melalui media yang dipasang di tempat umum.

b. Tujuan Iklan

Prosedur di dalam membuat iklan mempunyai beberapa tujuan (Susanto, 1989:213).

Adapun tujuan iklan adalah sebagai berikut.

1) Menyadarkan komunikan dan memberi informasi tentang suatu barang, jasa, atau idea. 2) Menimbulkan dalam diri komunikan suatu perasaan suka akan barang, jasa ataupun idea

yang disajikan, dengan memberikan preferensi kepadanya. 3) Meyakinkan komunikan akan kebenaran tentang apa yang dianjurkan dalam iklan, dan

karena menggerakkannya untuk berusaha memiliki atau menggunakan barang atau jasa yang dianjurkan.

c. Jenis-jenis Iklan

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. … fileUntuk membedakan penelitian Analisis Wacana Persuasi dalam Iklan Sepeda Motor pada Surat Kabar Suara Merdeka dengan penelitian

Jenis-jenis iklan berdasarkan tujuan menurut Kotler (2002: 658) dapat diklasifikasikan

menjadi tiga jenis, yaitu:

1) Iklan Informatif (Informatif Advertising)

Iklan ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

a) Bertujuan untuk membentuk atau menciptakan kesadaran atau pengenalan dan pengetahuan tentang produk atau fitur-fitur baru dari produk yang sudah ada,

b) Menginformasikan perubahan harga dan kemasan produk, c) Menjelaskan cara kerja produk, d) Mengurangi ketakutan konsumen, dan e) Mengoreksi.

2) Iklan Persuasif (Persuasif Advertising)

Iklan ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

a) Bertujuan untuk menciptakan kesukaan, preferensi, dan keyakinan sehingga konsumen mau membeli dan menggunakan barang dan jasa, b) Mempersuasif khalayak untuk memilih merk tertentu, c) Menganjurkan untuk membeli, d) Mengubah persepsi konsumen, dan e) Membujuk untuk membeli sekarang.

3) Iklan Reminder (Reminder Advertising)

Iklan ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

a) Bertujuan untuk mendorong pembelian ulang barang dan jasa, b) Mengingatkan bahwa suatu produk memiliki kemungkinan akan sangat dibutuhkan dalam waktu dekat, c) Mengingatkan pembeli di mana membeli produk, d) Menjaga kesadaran akan produk (consumer’s state of mind), dan e) Menjalin hubungan baik dengan konsumen.

3. Pragmatik

Bidang pragmatik dalam linguistik dewasa ini mulai mendapat perhatian para peneliti dan

pakar bahasa di Indonesia. Pragmatik cenderung mengkaji fungsi ujaran atau fungsi bahasa

daripada bentuk atau strukturnya. Dengan kata lain, pragmatik lebih cenderung ke

fungsionalisme daripada formalisme.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. … fileUntuk membedakan penelitian Analisis Wacana Persuasi dalam Iklan Sepeda Motor pada Surat Kabar Suara Merdeka dengan penelitian

Pragmatik adalah syarat-syarat yang mengakibatkan serasi tidaknya pemakaian bahasa

dalam komunikasi (Kridalaksana, 1982:137). Menurut Wijana (1996:1) pragmatik adalah

cabang ilmu bahasa yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal. Sedangkan Firth (dalam

Wijana, 1996:5) mengemukakan bahwa kajian bahasa tidak dapat dilakukan tanpa

mempertimbangkan konteks situasi yang meliputi partisipasi, tindakan partisipasi (baik tindak

verbal maupun tindak nonverbal), ciri-ciri situasi lain yang relevan dengan hal yang sedang

berlangsung, dan dampak-dampak tindak tutur yang diwujudkan dengan bentuk-bentuk

perubahan yang timbul akibat tindakan partisipan.

Sementara itu Haliday dan Hasan (dalam Wijana, 1996:5) memandang studi bahasa

sebagai kajian tentang sistem tanda. Sebagai salah satu sistem tanda, menurutnya bahasa adalah

sistem makna yang membentuk budaya manusia. Sistem makna ini berkaitan dengan struktur

sosial masyarakat. Kata-kata atau secara lebih luas bahasa yang digunakan oleh manusia

memperoleh makna dari aktivitas. Aktivitas yang merupakan kegiatan sosial dengan perantara-

perantara dan tujuan-tujuan yang bersifat sosial.

4. Hubungan Wacana dan Pragmatik

Wacana merupakan unsur kebahasaaan yang relatif paling kompleks dan paling lengkap.

Satuan pendukung kebahasaannya meliputi fonem, morfem, kata, frasa, klausa, kalimat,

paragraf, hingga karangan utuh. Namun, wacana pada dasarnya merupakan unsur bahasa yang

bersifat pragmatis (Mulyana, 2005:1).

Mulyana (2005:79) berpendapat bahwa pendekatan pragmatik terhadap wacana perlu

mempertimbangkan faktor-faktor nonverbal seperti:

a. Paralingual (intonasi, nada pelan, dan keras), b.Kinesik (gerak tubuh dalam komunikasi, gerak mata, tangan, kaki, dan sebagainya), c. Kronesik (penggunaan dan strukturisasi waktu dalam interaksi).

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. … fileUntuk membedakan penelitian Analisis Wacana Persuasi dalam Iklan Sepeda Motor pada Surat Kabar Suara Merdeka dengan penelitian

Di samping itu kancah yang mempelajari pragmatik mencakup empat hal yaitu : (1)

deiksis, (2) praanggapan, (3) tindak tutur, dan (4) implikatur.

Dalam penelitian ini hanya akan dijelaskan masalah tindak tutur, di mana penulis hanya

membatasi penelitian ini tentang tindak tutur. Tindak tutur atau tindak ujar (speech ect) adalah

fungsi bahasa sebagai sarana penindak. Semua kalimat atau ujaran yang diucapkan oleh penutur

sebenarnya mengandung fungsi komunikasi tertentu. Tuturan dari seseorang (penutur) tentu saja

tidak semata-mata hanya asal bicara, tetapi mengandung maksud tertentu. Fungsi ini yang

menjadi semangat para penutur untuk menindakkan sesuatu (Mulyana, 2005:80).

1) Bentuk-bentuk Tindak Tutur

Tindak tutur mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam pragmatik karena tindak

tutur adalah satuan analisisnya. Searle (dalam Wijana, 1996: 17-21) mengemukakan bahwa

secara pragmatis setidak-tidaknya ada tiga jenis tindakan yang dapat diwujudkan oleh seorang

penutur yakni tindak lokusi (locutionary act), tindak ilokusi (ilocutionary act), dan tindak

perlokusi (perlocutionary act).

a) Tindak Lokusi

Tindak lokusi adalah tindak tutur untuk menyatakan sesuatu dalam arti

berkata atau tindak tutur dalam bentuk kalimat dan dapat dipahami. Tindak tutur lokusi ada tiga,

yaitu:

(1) Lokusi Pernyataan

Lokusi pernyataan yang merupakan sesuatu pernyataan kepada pendengar. Lokusi dalam

tipe ini merupakan lokusi tidak langsung, karena hanya merupakan berita agar pendengar

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. … fileUntuk membedakan penelitian Analisis Wacana Persuasi dalam Iklan Sepeda Motor pada Surat Kabar Suara Merdeka dengan penelitian

percaya dengan apa yang dituturkan oleh pembaca. Bentuk lokusi ini mempunyai intonasi netral

dan tidak ada suatu bagian yang lebih dipentingkan dari yang lain.

(2) Lokusi Perintah

Bentuk perintah mengandung ciri utama bahwa tipe ini merupakan cara mengungkapkan

lokusi bersifat perintah dan larangan.

(a) intonasi keras (terutama perintah biasa dan larangan)

(b) kata kerja yang mengandung isi perintah, biasanya merupakan kata dasar.

(3) Lokusi Pertanyaan

Bentuk kata tanya pada umumnya meminta pendengar untuk menjawab suatu tindakan.

Fungsi kata tanya mengemukakan pertanyaan dan permintaan, tetapi keduanya merupakan jenis

permintaan. Perbedaan keduanya adalah pertanyaan meminta tindakan verbal dan tindakan

nonverbal. Ciri-cirinya sebagai berikut.

(a) intonasi yang digunakan adalah intonasi tanya,

(b) sering menggunakan kata tanya,

(c) dapat pula mempergunakan partikel tanya –kah.

b) Tindak Ilokusi

Sebuah tuturan selain berfungsi untuk menyatakan atau menginformasikan sesuatu, dapat

juga dipergunakan untuk melakukan sesuatu. Bila hal ini terjadi, tindak tutur yang terbentuk

adalah tindak ilokusi. Tindak ilokusi disebut sebagai The Act of Doing Something.

Tindak ilokusi sangat sukar untuk diidentifikasikan karena terlebih dahulu harus

mempertimbangkan siapa penutur dan lawan tutur, kapan dan di mana tindak tutur itu terjadi.

Dengan demikian, tindak ilokusi merupakan bagian sentral untuk memahami tindak tutur. Searle

(dalam Rahardi, 2005: 36) menggolongkan tindak tutur ilokusi ke dalam lima macam bentuk

tuturan yaitu: (1) Asertif ( Assertives ), yakni bentuk tutur yang mengikat penutur pada

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. … fileUntuk membedakan penelitian Analisis Wacana Persuasi dalam Iklan Sepeda Motor pada Surat Kabar Suara Merdeka dengan penelitian

kebenaran proposisi yang diungkapkan. Misalnya menyatakan (stating), menyarankan

(suggesting), membual (boasting), mengeluh (complaining), dan mengklaim (claiming); (2)

Direktif ( Directives), yakni bentuk tutur yang dimaksudkan penuturnya untuk membuat

pengaruh agar si mitra tutur melakukan tindakan. Misalnya memesan (ordering), memerintah

(commanding), memohon atau meminta (requesting), menasehati (advising), dan merekomendasi

(recommending); (3) Ekspresif (Ekspressives) adalah bentuk tuturan yang berfungsi untuk

menyatakan menunjukkan sikap psikologis penutur terhadap suatu keadaan. Misalnya

berterimakasih (thanking), memberi selamat (congratulating), meminta maaf (pardoning),

menyalahkan (blaming), memuji (praising), dan berbela sungkawa (condoling); (4) Komisif

(Commissives), yakni bentuk tutur yang berfungsi untuk menyatakan janji atau penawaran.

Misalnya berjanji (promising), bersumpah (vowing), dan menawarkan sesuatu (offering); (5)

Deklrasi (Declarations), yakni bentuk tutur yang menghubungkan isi tuturan dengan kenyataan.

Misalnya berpasrah (resigning), memecat (dismissing), membatis (christening), memberi nama

(naming), mengangkat (appointing), mengucilkan (excommunicating), dan menghukum

(sentencing).

c) Tindak perlokusi

Sebuah tuturan yang diutarakan oleh seseorang seringkali mempunyai daya pengaruh

(Perlocutionary Force), atau efek bagi yang mendengarkannya. Efek atau daya pengaruh ini

dapat secara sengaja atau tidak disengaja dikreasikan oleh penuturnya. Tindak tutur yang

pengutaraannya dimaksudkan untuk mempengaruhi lawan tutur disebut dengan tindak perlokusi.

Tindak perlokusi ini disebut The Act of Affecting Someone. Untuk jelasnya perhatikan kalimat

berikut ini.

Rumahnya jauh

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. … fileUntuk membedakan penelitian Analisis Wacana Persuasi dalam Iklan Sepeda Motor pada Surat Kabar Suara Merdeka dengan penelitian

Bila kalimat tersebut diutarakan oleh seseorang kepada ketua perkumpulan, maka

ilokusinya adalah secara tidak langsung menginformasikan bahwa orang yang dibicarakan tidak

dapat terlalu aktif di dalam organisasinya. Adapun efek perlokusinya yang mungkin diharapkan

agar ketua tidak terlalu banyak memberikan tugas kepadanya.

Menurut Leech (1993: 323) tindak tutur perlokusi dibagi menjadi enam belas, yaitu: (1)

bring t to learn that (membuat t tahu bahwa),(2) persuade (membujuk), (3) deceive (menipu), (4)

encourage (mendorong), (5) irriate (menjengkelkan), (6) frighten (menakuti), (7) amuse

(menyenangkan),(8) get t to do (membuat t melakukan sesuatu), (9) inspire (mengilhami), (10)

impress (mengesankan), (11) distract (mengalihkan), (12) get t to think abaut

(membuat t berpikir tentang), (13) relieve tension (melegakan), (14) embarrass

(mempermalukan), (15) attract attention (menarik perhatian), (16) bore (menjemukan).

2) Jenis-jenis Tindak Tutur

Jenis-jenis tindak tutur menurut Wijana (1996:29-36) dapat dibagi atau dibedakan menjadi

delapan, yaitu: tindak tutur langsung, tindak tutur tidak langsung, tindak tutur literal, tindak tutur

tidak literal, tindak tutur langsung literal,tindak tutur tidak langsung literal, tindak tutur langsung

tidak literal, tindak tutur tidak langsung tidak literal.

a) Tindak Tutur Langsung

Tindak tutur langsung adalah apabila secara konvensional kalimat berita digunakan untuk

memberitakan sesuatu (informasi), kalimat tanya untuk menanyakan sesuatu, dan kalimat

perintah untuk menyatakan perintah, ajakan, permintaan, atau permohonan. Untuk jelasnya

perhatikan kalimat (1), dan (2) berikut ini.

(1) Sidiq memiliki dua ekor kucing (2) Ambilkan buku saya !

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. … fileUntuk membedakan penelitian Analisis Wacana Persuasi dalam Iklan Sepeda Motor pada Surat Kabar Suara Merdeka dengan penelitian

Kalimat (1) berupa kalimat berita karena hanya berupa berita menginformasikan tentang

Sidiq yqng memiliki dua ekor kucing, sedangkan kalimat (2) berupa kalimat perintah yang

merupakan perintah kepada lawan tuturnya untuk mengambilkan buku.

b) Tindak Tutur Tidak Langsung

Tindak tutur tidak langsung adalah apabila tuturan tidak dapat dijawab secara langsung,

tetapi harus segera dilaksanakan maksud yang terimplikasikan di dalamnya. Untuk jelasnya

perhatikan kalimat (3), dan (4) berikut.

(3) Ada makanan di almari (4) Di mana sapunya ?

Kalimat (3), bila diucapkan kepada seseorang teman yang membutuhkan makanan,

dimaksudkan untuk memerintah lawan tuturnya mengambil makanan yang ada di almari yang

dimaksud, bukan sekedar untuk menginformasikan bahwa di almari ada makanan. Demikian

pula tuturan (4), bila utarakan oleh seorang ibu kepada anaknya, tidak semata-mata berfungsi

untuk menanyakan di mana letak sapu itu, tetapi juga secara tidak langsung memerintah sang

anak untuk mengambil sapu itu.

c) Tindak Tutur Literal (Literal Speech Act)

Tindak tutur literal adalah tindak tutur yang maksudnya sama dengan makna kata-kata

yang menyusunnya. Untuk jelasnya perhatikan kalimat (5) berikut ini.

(5) Penyanyi itu suaranya bagus

Kalimat (5), bila diutarakan untuk maksud memuji atau mengagumi kemerduan suara

penyanyi yang dibicarakan.

d) Tindak Tutur Tidak Literal (Nonliteral Speech Act)

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. … fileUntuk membedakan penelitian Analisis Wacana Persuasi dalam Iklan Sepeda Motor pada Surat Kabar Suara Merdeka dengan penelitian

Tindak tutur tidak literal adalah tindak tutur yang maksudnya tidak sama dengan atau

berlawanan dengan makna kata-kata yang menyusunnya. Contoh kalimatnya sebagai berikut.

(6) Suaramu bagus, (tapi tak usah nyanyi saja)

Kalimat (6) karena penutur memaksudkan bahwa suara lawan tuturnya tidak bagus

dengan mengatakan tak usah nyanyi saja.

e) Tindak Tutur Langsung Literal (Direct Literal Speech Act)

Tindak tutur langsung literal adalah tindak tutur yang diutarakan dengan modus tuturan

dan makna yang sama dengan maksud pengutaraannya.

Untuk jelasnya perhatikan kalimat berikut ini.

(7) Orang itu sangat pandai (8) Jam berapa sekarang ?

Tuturan (7), dan (8) merupakan tindak tutur langsung literal bila secara berturut-turut

dimaksudkan untuk memberitakan bahwa orang yang yang dibicarakan sangat pandai, dan

menanyakan pukul berapa ketika itu.

f) Tindak Tutur Tidak Langsung Literal (Indirect Literal Speech Act)

Tindak tutur tidak langsung literal adalah tindak tutur yang diungkapkan dengan modus

kalimat yang tidak sesuai dengan maksud pengutaraannya, tetapi makna kata-kata yang

menyusunnya sesuai dengan apa yang dimaksudkan penutur. Contoh kalimatnya sebagai

berikut.

(9) Lantainya kotor

Dalam konteks seorang ibu rumah tangga berbicara dengan pembantunya pada kalimat (9),

tuturan ini tidak hanya informasi tetapi terkandung maksud memerintah yang diungkapkan

secara tidak langsung dengan kalimat berita. Makna kata-kata yang menyusun pada kalimat

tersebut sama dengan maksud yang dikandungnya.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. … fileUntuk membedakan penelitian Analisis Wacana Persuasi dalam Iklan Sepeda Motor pada Surat Kabar Suara Merdeka dengan penelitian

g) Tindak Tutur Langsung Tidak Literal (Direct Nonliteral Speech Act)

Tindak tutur langsung tidak literal adalah tindak tutur yang diutarakan dengan modus

kalimat yang sesuai dengan maksud tuturan, tetapi kata-kata yang menyusunnya tidak memiliki

makna yang sama dengan maksud penuturnya. Untuk lebih jelasnya lihat kalimat (10).

(10) Suaramu bagus, kok

Dengan tindak tutur langsung tidak literal penutur dalam kalimat (10) memaksudkan

bahwa suara lawan tuturnya tidak bagus.

h) Tindak Tutur Tidak Langsung Tidak Literal ( Indirect Nonliteral Speech Art) Tindak tutur

tidak langsung tidak literal adalah tindak tutur yang diutarakan dengan modus kalimat dan

makna kalimat yang tidak sesuai dengan maksud yang hendak diutarakan. Untuk jelasnya

perhatikan kalimat (11), dan (12) berikut ini.

(11) Lantainya bersih sekali (12) Radionya terlalu pelan, tidak kedengaran

Kalimat (11), untuk menyuruh seorang pembantu menyapu lantai yang kotor, seorang

majikan dapat saja mengutarakannya dengan nada tertentu. Demikian pula pada kalimat (12),

untuk menyuruh seorang tetangga mematikan atau mengecilkan volume radionya, penutur dapat

mengutarakan kalimat berita.

5. Aspek Komunikasi

Aspek komunikasi pada wacana persuasi dalam iklan sepeda motor pada surat kabar Suara

Merdeka, di sini adalah beberapa atau sejumlah pesan yang ingin disampaikan oleh penulis

wacana kepada khalayak atau pembaca. Aspek komunikasi tersebut dapat berupa aspek sosial,

budaya, geografis, ekonomi (komersial), politik, moral, humor, dan aspek agama.

a. Aspek sosial yaitu apabila pada wacana persuasi dalam iklan sepeda motor mengingatkan

masyarakat bahwa manusia adalah makhluk sosial yang selalu berkenaan dengan masyarakat,

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. … fileUntuk membedakan penelitian Analisis Wacana Persuasi dalam Iklan Sepeda Motor pada Surat Kabar Suara Merdeka dengan penelitian

suka memperhatikan kepentingan umum (suka menolong, menderma, dan sebagainya)

(Moeliono, (Peny), 2007:1085).

b. Aspek budaya yaitu apabila pada wacana persuasi dalam iklan sepeda motor mengungkapkan

masalah adat istiadat atau sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang sudah sukar diubah

(Moeliono, (Peny), 2007:109).

c. Aspek geografis yaitu apabila pada wacana persuasi dalam iklan sepeda motor mengungkapkan

masalah tentang permukaan bumi, iklim, penduduk, flora, fauna, serta hasil yang diperoleh dari

bumi (Moeliono, (Peny), 2007:355).

d. Aspek ekonomi yaitu apabila pada wacana persuasi dalam iklan sepeda motor mengajak

masyarakat menggunakan prinsip ekonomi (pemanfaatan uang, tenaga, waktu, dan sebagainya

yang berharga) (Moeliono, (Peny), 2007:287).

e. Aspek politik yaitu apabila pada wacana persuaasi dalam iklan sepeda motor berisi

pengetahuan mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan, seperti tentang sistem pemerintahan,

dasar pemerintahan, dan sebagainya (Moeliono, (Peny), 2007:886).

f. Aspek moral yaitu apabila pada wacana persuasi dalam iklan sepeda motor berisi ajaran

tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, akhlak, budi

pekerti, dan susila (Moeliono, (Peny), 2007: 754).

g. Aspek humor yaitu apabila pada wacana persuasi dalam iklan sepeda motor mengungkapkan

sesuatu yang lucu, keadaan yang menggelikan hati, kejenakaan, dan kelucuan (Moeliono,

(Peny), 2007: 412).

h. Aspek agama yaitu apabila pada wacana persuasi dalam iklan sepeda motor berisi ajaran

sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan), dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. … fileUntuk membedakan penelitian Analisis Wacana Persuasi dalam Iklan Sepeda Motor pada Surat Kabar Suara Merdeka dengan penelitian

Kuasa, serta yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungan

(Moeliono, (Peny), 2007 :12).

Wacana Prag

Pengertian Wacana Jenis Wacana

Berdasarkan Media penyampaian

Berdasarkan Jumlah Penutur

Berdasarkan Sifat

Berdasarkan Tujuan: a. Wacana Narasi b. Wacana Deskripsi c. Wacana Eksposisi d. Wacana Argumentasi e. Wacana Persuasi

Wacana Persuasi

Pengertian Wacana Persuasi

Ciri-ciri Wacana Persuasi

Teknik-teknik Persuasi: - Rasionalisasi - Identifikasi - Sugesti - Konformitas - Kompensasi - Penggantian - Proyeksi

Bentuk Wacana Persuasi

Iklan

Pengertian Iklan

Tujuan Iklan

Jenis-jenis Iklan

Iklan Informatif Iklan Persuasif Iklan Reminde

Iklan Sepeda Motor Pada Surat Kabar

Deiksis

ANALISIS WACANA PERSUASI DALAM IKLAN SEPEDA MOTOR PADA SURAT K