BAB II TINJAUAN PUSTAKA A....

29
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kelelahan 1. Pengertian Kelelahan Kelelahan menunjukkan keadaan yang berbeda-beda, tetapi semuanya berakibat pada pengurangan kapasitas dan ketahanan tubuh. Kelelahan merupakan aneka keadaan yang disertai penurunan efisiensi dan kebutuhan dalam bekerja. Kelelahan merupakan suatu mekanisme perlindungan agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut, sehingga akan terjadi pemulihan. 13 Kelelahan adalah fenomena kompleks fisiologis maupun psikologis dimana ditandai dengan adanya gejala perasaan lelah dan perubahan fisiologis dalam tubuh. Perasaan lelah menyebabkan seseorang berhenti bekerja seperti halnya kelelahan fisiologis mengakibatkan rasa ingin tidur. Kelelahan mudah ditiadakan dengan istirahat, tetapi jika dipaksakan kelelahan akan sangat bertambah dan sangat mengganggu. 14 Kelelahan adalah suatu keadaan pada tenaga kerja yang berakibat kepada pengurangan kapasitas kerja dan ketahanan tubuh. Semua jenis pekerjaan akan menghasilkan kelelahan kerja. Kelelahan kerja akan menurunkan kinerja dan menambah tingkat kelelahan kerja. Kelelahan adalah mekanisme pendukung kehidupan. Munculnya kelelahan memberikan perlindungan pada tubuh dari kerusakan lebih lanjut dan memberikan kesempatan untuk terjadi pemulihan. Karakteristik kelelahan kerja akan meningkat dengan semakin lamanya pekerjaan yang dilakukan, sedangkan rasa lelah dapat diturunkan dengan memberikan istirahat yang cukup. Demikian banyak pengertian tentang kelelahan kerja yang apabila disimpulkan didapat pengertian secara umum bahwa kelelahan kerja merupakan suatu keadaan yang dialami tenaga kerja yang dapat mengakibatkan penurunan vitalitas dan produktivitas kerja. 7 2. Jenis Kelelahan a. Berdasarkan penyebab

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A....

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kelelahandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-musriaha2a... · Suhu dan kelembaban kerja yang nyaman adalah 21-30 ... Pada tekanan darah

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kelelahan

1. Pengertian Kelelahan

Kelelahan menunjukkan keadaan yang berbeda-beda, tetapi semuanya

berakibat pada pengurangan kapasitas dan ketahanan tubuh. Kelelahan merupakan

aneka keadaan yang disertai penurunan efisiensi dan kebutuhan dalam bekerja.

Kelelahan merupakan suatu mekanisme perlindungan agar tubuh terhindar dari

kerusakan lebih lanjut, sehingga akan terjadi pemulihan.13

Kelelahan adalah fenomena kompleks fisiologis maupun psikologis

dimana ditandai dengan adanya gejala perasaan lelah dan perubahan fisiologis

dalam tubuh. Perasaan lelah menyebabkan seseorang berhenti bekerja seperti

halnya kelelahan fisiologis mengakibatkan rasa ingin tidur. Kelelahan mudah

ditiadakan dengan istirahat, tetapi jika dipaksakan kelelahan akan sangat

bertambah dan sangat mengganggu.14

Kelelahan adalah suatu keadaan pada tenaga kerja yang berakibat kepada

pengurangan kapasitas kerja dan ketahanan tubuh. Semua jenis pekerjaan akan

menghasilkan kelelahan kerja. Kelelahan kerja akan menurunkan kinerja dan

menambah tingkat kelelahan kerja. Kelelahan adalah mekanisme pendukung

kehidupan. Munculnya kelelahan memberikan perlindungan pada tubuh dari

kerusakan lebih lanjut dan memberikan kesempatan untuk terjadi pemulihan.

Karakteristik kelelahan kerja akan meningkat dengan semakin lamanya pekerjaan

yang dilakukan, sedangkan rasa lelah dapat diturunkan dengan memberikan

istirahat yang cukup. Demikian banyak pengertian tentang kelelahan kerja yang

apabila disimpulkan didapat pengertian secara umum bahwa kelelahan kerja

merupakan suatu keadaan yang dialami tenaga kerja yang dapat mengakibatkan

penurunan vitalitas dan produktivitas kerja.7

2. Jenis Kelelahan

a. Berdasarkan penyebab

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kelelahandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-musriaha2a... · Suhu dan kelembaban kerja yang nyaman adalah 21-30 ... Pada tekanan darah

1) Kelelahan fisiologis adalah kelelahan yang disebabkan oleh faktor

lingkungan fisik di tempat kerja

2) Kelelahan psikologis adalah kelelahan yang disebabkan oleh faktor

psikologis.15

b. Berdasarkan proses dalam otot

1) Kelelahan otot merupakan tremor pada otot atau perasaan nyeri yang

terdapat pada otot yang ditandai dengan menurunnya kekuatan dan

kelambatan gerak.

2) Kelelahan umum yang disebabkan ketegangan di semua organ

c. Berdasarkan waktu terjadinya

1) Kelelahan akut yaitu kelelahan yang disebabkan oleh kerja suatu organ

atau seluruh tubuh secara berlebihan.

2) Kelelahan kronis yaitu kelelahan yang terjadi sepanjang hari,

berkepanjangan dan kadang-kadang telah terjadi sebelum memulai

pekerjaan.7

d. Kelelahan didefinisikan sebagai proses yang merupakan suatu hasil perubahan

secara fisiologis, psikologis dan mekanik yang terjadi karena melakukan

pekerjaan dan kelelahan tersebut dikategorikan kedalam dua kelompok, yaitu

kelelahan yang bersifat lokal dan kelelahan di seluruh tubuh.7

3. Faktor yang Mempengaruhi Kelelahan

Kelelahan tidak disebabkan atau terjadi begitu saja, tetapi ada faktor-faktor

yang mempengaruhinya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah

sebagai berikut :7

a. Umur

Usia atau umur merupakan waktu atau masa hidup seseorang selama masih

hidup di dunia yang dihitung mulai dari manusia itu dilahirkan. Usia berkaitan

dengan kinerja karena pada usia yang meningkat akan diikuti dengan proses

degenerasi dari organ sehingga dalam hal ini kemampuan organ akan

menurun. Dengan adanya penurunan kemampuan organ, maka hal ini akan

menyebabkan tenaga kerja akan semakin mudah mengalami kelelahan.15

b. Jenis kelamin

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kelelahandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-musriaha2a... · Suhu dan kelembaban kerja yang nyaman adalah 21-30 ... Pada tekanan darah

Ukuran tubuh antara laki-laki dan perempuan tidak sama, secara umum akan

lebih besar laki-laki dibandingkan dengan wanita.1

c. Beban kerja

Beban kerja adalah volume pekerjaan yang dibebankan kepada tenaga kerja

berupa fisik atau mental yang menjadi tanggung jawabnya.

d. Beban tambahan akibat lingkungan kerja yang meliputi :

1. Penerangan

Penerangan yang menyebabkan kelelahan adalah penerangan yang tidak

memadai untuk jenis pekerjaan tertentu. Kelelahan karena penerangan

terutama kelelahan mata, kelelahan mental, kelelahan pegal pada mata dan

sakit pada sekitar mata. Penerangan yang baik harus sesuai dengan jenis

pekerjaan dan memungkinkan tenaga kerja dapat melihat dengan teliti dan

membuat suasana kerja yang nyaman.

2. Kebisingan

Kebisingan merupakan suara yang tidak dikehendaki dan mengganggu.

Kebisingan mempengaruhi faal tubuh seperti gangguan psikomotor, saraf

otonom. Efek pada saraf otonom terlihat sebagai bertambahnya

metebolisme, contohnya bertambahnya otot yang mempercepat kelelahan.

3. Suhu dan kelembaban kerja

Suhu dan kelembaban kerja yang nyaman adalah 21-30oC dan 65-95 %.

Cuaca kerja yang tidak nyaman dapat menyebabkan kelelahan karena

kehilangan cairan oleh penguapan keringat dan terbatasnya panas dari

tubuh pada suhu tinggi.

e. Intensitas dan lamanya kerja fisik dan mental

Untuk pekerjaan berat membutuhkan istirahat yang banyak atau lebih

sering dan waktu kerja pendek. Untuk pekerjaan kerja berat, otot, paru-paru

dan sistem kardiovaskuler harus bekerja sangat berat. Keadaan tersebut tidak

boleh terjadi dalam waktu yang lama. Istirahat berguna memulihkan tenaga

untuk melanjutkan pekerjaan. Apabila kerja diperpanjang melebihi

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kelelahandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-musriaha2a... · Suhu dan kelembaban kerja yang nyaman adalah 21-30 ... Pada tekanan darah

kemampuan maka akan menimbulkan kelelahan. Untuk kerja mental, istirahat

diperlukan untuk menjernihkan pikiran dan memulihkan tenaga karena kerja

mental juga memerlukan tenaga. Semakin tinggi intensitas kerja, waktu kerja

semakin pendek. Frekuensi istirahat lebih banyak, lama kerja umum adalah 4

jam dan istirahat 0,5 jam.

f. Keadaan monoton

Keadaan monoton dapat berasal dari pekerjaan maupun lingkungan kerja.

Pekerjaan monoton bersifat berulang-ulang, rutin dan hanya kadang-kadang

saja memerlukan perhatian dan lingkungan kerja tidak menyenangkan baik

dari penghuni maupun dari dekorasi dan penataan ruangan. Pekerjaan dan

lingkungan kerja yang monoton tidak ada rangsangan dari formasi kantong,

tidak ada sistem aktivasi yang menghilangkan rasa lelah dan cenderung ke

arah kebosanan. Gejala ini menyebabkan kelelahan dan cepat mengantuk,

keadaan ini dapat dihindari bila ada sistem aktivasi beberapa motivasi tertentu

yang membuat pekerjaan menarik.

g. Keadaan psikologi

Kelelahan karena psikologi biasanya merupakan kelelahan kronis, dimana

faktor-faktor psikologis secara kontinue dan menetap dapat berakibat keadaan

kelelahan yang kronis, perasaan lesu tampak sebagai suatu gejala dan

perbuatan-perbuatan anti sosial dan lingkungan sekitar yang tidak cocok,

depresi, kurangnya tenaga beserta hilangnya inisiatif.7

h. Status gizi dan penyakit

Status gizi adalah suatu faktor kapasitas kerja, dimana keadaan gizi baik

akan dapat bekerja dengan baik juga. Pada keadaan gizi buruk, dengan beban

kerja berat akan mengganggu kerja dan menurunkan efisiensi serta timbul

kelelahan. Keadaan gizi dapat dilihat dari masukan makanan tiap hari yang

memadai untuk melakukan pekerjaan.16

Penyakit-penyakit yang mempengaruhi kelelahan adalah penyakit jantung,

ginjal, asma, tekanan darah rendah dan tinggi.

1) Penyakit jantung

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kelelahandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-musriaha2a... · Suhu dan kelembaban kerja yang nyaman adalah 21-30 ... Pada tekanan darah

Seseorang akan mengalami nyeri jantung jika kekurangan darah.

Kebanyakan penyakit jantung sering menyerang bilik kiri jantung

sehingga paru-paru akan mengalami bendungan dan penderita akan

mengalami sesak nafas. Hal ini cenderung terjadi pada saat melakukan

kerja fisik dan sifatnya berat. Gejala lain dari penyakit ini adalah rasa letih

yang berlebihan saat melakukan kerja fisik yang disebabkan karena

kekurangan aliran darah dan oksigen ke otot.17

2) Penyakit ginjal

Seseorang yang mengalami gangguan ginjal, sistem pengeluaran

metabolisme akan terganggu, sehingga tertimbun dalam darah (uremi).

Penimbunan metabolisme ini menyebabkan kelelahan.18

3) Penyakit asma19

Pada penyakit asma terjadi gangguan saluran udara ke bronkus kecil dan

bronkiolus. Serabut oksigen mengerut berkali-kali dalam waktu yang yang

sangat kecil dan menyebabkan kesulitan bernafas. Di samping itu adanya

pembengkakan dinding dan produksi lendir akan meningkat untuk

mengusir kuman-kuman yang akan semakin mempersempit lubang.

Lubang saluran yang sempit ini akan menghambat aliran udara yang

melintasinya dan diperlukan tenaga banyak untuk bernafas. Hal inilah

yang menyebabkan kelelahan.

4) Tekanan darah rendah19

Pada tekanan darah rendah kerja jantung untuk memompa darah ke bagian

tubuh yang membutuhkan kurang maksimal dan lambat sehingga

kebutuhan oksigen (O2) tidak terpenuhi. Akibatnya proses kerja yang

membutuhkan oksigen terlambat. Pada penyakit paru-paru pertukaran O2

dan CO2 terganggu sehingga banyak tertimbun sisa metabolisme yang

menjadi penyebab kelelahan. Pada kerja fisik tanpa O2 menghasilkan asam

laktat penyebab kelelahan, karena zat itu tidak dimetabolisme kembali

menjadi oksigen.

5) Tekanan darah tinggi19

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kelelahandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-musriaha2a... · Suhu dan kelembaban kerja yang nyaman adalah 21-30 ... Pada tekanan darah

Tekanan darah tinggi menyebabkan kerja jantung menjadi lebih kuat

sehingga jantung membesar, pada saatnya jantung tidak mampu lagi

mendorong darah beredar ke seluruh tubuh, sebagian akan menumpuk

pada jaringan seperti tungkai, dan paru-paru. Selanjutnya terjadi sesak

nafas bila ada penggerakan sedikit, karena tidak tercukupi kebutuhan

oksigennya akibat proses pertukaran O2 terhambat. Pada tungkai yang

terjadi penumpukan sisa metabolisme dapat mengakibatkan kelelahan.

i. Sikap kerja

Sikap kerja statis dapat menyebabkan peredaran darah ke otak berkurang,

sehingga glukosa dan O2 oleh otot terhambat dan harus menggunakan

cadangan yang ada, sisa metabolisme tidak bisa di buang. Oleh karena itu otot

yang bekerja statis akan terasa nyeri dan otot menjadi lelah.7

4. Mekanisme Kelelahan

Kelelahan diatur secara sentral oleh otak. Pada susunan saraf pusat terdapat

sistem penggiat dan sistem penghambat. Sistem penggiat bertanggung jawab

mengenai kesadaran fisik, persepsi, emosi serta pemrosesan gagasan

melaksanakan kemauan. Sistem penggiat letaknya di dalam batang otak yaitu

berbentuk formasi kantong. Sistem penggiat di rangsang oleh faktor ekstern

seperti pengindraan, persepsi dan kesadaran, sedangkan penghambat digiatkan

oleh berubahnya kondisi organ intern tubuh (tenaga atau hilangnya cadangan

energi).3

Kedua sistem kerja yang berlawanan, meningkatkan dan menurunkan

kesiagaan bertindak tergantung keseimbangan. Jika sistem penggiat lebih kuat,

maka akan berada pada kondisi segar. Jika sistem penghambat lebih besar maka

akan timbul perasaan lelah.3

5. Akibat Kelelahan

Kelelahan kerja merupakan komponen fisik dan psikis. Kerja fisik yang

melibatkan kecepatan tangan dan fungsi mata serta memerlukan konsentrasi terus

menerus dapat menyebabkan kelelahan fisiologi yang disertai penurunan

keinginan untuk bekerja yang disebabkan oleh faktor psikis atau kelelahan

psikologi yang menyebabkan perasaan lelah.7

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kelelahandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-musriaha2a... · Suhu dan kelembaban kerja yang nyaman adalah 21-30 ... Pada tekanan darah

Kelelahan yang dialami secara terus menerus setiap hari berakibat pada

kelelahan kronis. Perasaan lelah tidak saja terjadi pada saat setelah bekerja, tetapi

selama bekerja, bahkan kadang-kadang sebelum bekerja.7

Gejala kelelahan berikut ini merupakan gejala yang jelas terlihat dan

dirasakan yaitu : menurunkan perhatian, lamban, gangguan persepsi, pikiran

melemah, motivasi menurun, kinerja turun, keletihan menurun, dan kesalahan

meningkat.20

Kelelahan kerja dapat dikurangi dengan penyediaan sarana istirahat,

memberi waktu libur dan rekreasi, penerapan ergonomi, organisasi proses

produksi yang tepat dan pengadaan lingkungan kerja fisik yang sehat dan

nyaman.7

6. Pengukuran Kelelahan

Sampai saat ini belum ada metode pengukuran kelelahan yang baku sebab

kelelahan merupakan suatu fenomena yang subyektif yang sulit di ukur dan

diperlukan pendekatan secara multi disiplin. Banyak parameter yang digunakan

untuk mengukur kelelahan antara lain waktu reaksi, uji ketik jari, uji flicker

fusion, uji critical flisikel fusion, uji bourdour weirmen, skala kelelahan IFRC

(industri fatigue rating commite), ekskresi ketelonamin, stroop test, kuesioner alat

ukur perasaan kelelahan (KAUPK2).14

7. Waktu Reaksi

Waktu reaksi adalah waktu yang terjadi antara pemberian rangsang tunggal

sampai timbul respon terhadap rangsangan tersebut. Akibat kelelahan kerja antara

lain ada perubahan-perubahan pada fungsi persyarafan yang menggakibatkan ada

rasa lelah, ada kelambatan waktu reaksi dan lain-lain.14 Alat yang digunakan

dalam pengukuran waktu reaksi adalah Reaction Timer.6

Kelelahan dapat diklasifikasikan berdasarkan range waktu reaksi sebagai

berikut:

1. Belum terjadi kelelahan (normal) : 150-240 mili detik

2. Kelelahan ringan : >240-<410 mili detik

3. Kelelahan sedang : 410-580 mili detik

4. Kelelahan berat : >580 mili detik

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kelelahandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-musriaha2a... · Suhu dan kelembaban kerja yang nyaman adalah 21-30 ... Pada tekanan darah

Proses penerimaan rangsangan terjadi karena setiap rangsangan yang datang

dari mata atau telinga dapat menaikkan level aktivitas rekularis dan mengaktifkan

sistem tersebut dan kemudian menyiagakan korteks serebri, tubuh dalam keadaan

siap bereaksi atas rangsangan apapun yang terjadi dari luar tubuh. Dalam hal ini

sistem aktivasi retikulari berfungsi sebagai distributor dan amplifer signal-signal

tersebut.6

Pada keadaan lelah secara neuro fisiologis, korteks serebri mengalami

penurunan aktivasi, terjadi perubahan pada sistem aktivasi dan inhibisi sehingga

tubuh tidak secara tepat menjawab signal-signal.21

B. Ergonomi

1. Definisi

Istilah ergonomi berasal dari bahasa latin yaitu ergon (kerja) dan nomos

(hukum alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia

dalam lingkungan kerjanya, dan ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi,

engineering, manajemen dan desain atau perancangan. Ergonomi berkenaan pula

dengan optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia di

tempat kerja, di rumah, dan di tempat rekreasi.4 Ergonomi adalah penerapan ilmu-

ilmu biologis tentang manusia bersama-sama dengan ilmu-ilmu teknik dan

teknologi. Untuk mencapai penyesuaian satu sama lain secara optimal dari

manusia terhadap pekerjaannya, yang manfaatnya diukur dengan efisiensi dan

kesejahteraan kerja.7

Ergonomi merupakan ilmu yang penerapannya berusaha untuk

menyerasikan pekerjaan dan lingkungan terhadap orang atau sebaliknya, dengan

tujuan tercapainya produktivitas dan efisiensi setinggi-tingginya melalui

pemanfaatan faktor manusia seoptimal mungkin.4 Ergonomi merupakan

pertemuan dari berbagai ilmu seperti antropologi, biometrika, faal kerja, hygiene

perusahaan dan kesehatan kerja, perencaan kerja, dan cybernetrica, namun

kekhususan utamanya adalah perencanaan dari cara bekerja yang lebih baik

meliputi tata kerja dan peralatannya.7

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kelelahandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-musriaha2a... · Suhu dan kelembaban kerja yang nyaman adalah 21-30 ... Pada tekanan darah

Penerapan ergonomi pada umumnya merupakan rancang bangun (desain)

ataupun rancang ulang (re-desain). Hal ini dapat meliputi perangkat keras seperti

misalnya perkakas kerja, bangku kerja, kursi, pegangan alat kerja, sistem

pengendali, alat peraga, jalan/lorong, pintu, jendela, dan lain-lain. Masih dalam

kaitan dengan hal tersebut, adalah bahasan mengenai rancang bangun lingkungan

kerja, karena jika sistem perangkat keras berubah, maka akan berubah pula

lingkungan kerjanya.4 Disamping itu ergonomi juga memberikan peranan penting

dalam meningkatkan faktor keselamatan dan kesehatan kerja. Misalnya: desain

suatu sistem kerja untuk mengurangi rasa nyeri dan ngilu pada sistem kerangka

otot manusia, desain stasiun kerja untuk alat peraga visual. Hal itu adalah untuk

mengurangi ketidaknyaman visual dan postur kerja, desain suatu perkakas kerja

untuk mengurangi kelelahan kerja.

2. Prinsip Ergonomi

Dalam perancangan peralatan kerja dapat digunakan beberapa prinsip

ergonomi sebagai pegangan, antara lain :7

a. Sikap tubuh dalam pekerjaan sangat dipengaruhi oleh bentuk susunan, ukuran

dan penempatan mesin-mesin, penempatan alat-alat petunjuk, cara-cara

manusia melayani mesin (macam gerak dan kekuatan)

b. Untuk normalisasi ukuran mesin dan alat-alat industri harus diambil ukuran

terbesar sebagai dasar serta diatur dengan suatu cara tenaga kerja yang lebih

kecil. Misalnya, kursi dapat dinaikturunkan, tempat duduk dapat disetel maju

mundur.

c. Ukuran antropometri terpenting seperti dasar ukuran-ukuran dan penempatan

alat-alat industri :7

Berdiri

1) Tinggi badan berdiri

2) Tinggi bahu

3) Tinggi siku

4) Tinggi pinggul

5) Depa

6) Panjang lengan

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kelelahandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-musriaha2a... · Suhu dan kelembaban kerja yang nyaman adalah 21-30 ... Pada tekanan darah

Duduk

1) Tinggi duduk

2) Tinggi lengan atas

3) Panjang lengan bawah dan tangan

4) Jarak lekuk lutut - garis pinggang

5) Jarak lekuk lutut - telapak

d. Dari sudut otot, sikap duduk yang paling baik adalah sedikit membungkuk,

sedangkan pada sudut tulang dinasehatkan duduk tegak. Agar punggung tidak

bungkuk dan otot perut tidak lemas, maka dianjurkan pemilihan sikap duduk

yang tegak yang baik diselingi istirahat sedikit membungkuk.

e. Tempat duduk yang baik memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1) Tinggi dataran duduk yang dapat diatur dengan papan kaki yang sesuai

dengan tinggi lutut, sedangkan paha dalam keadaan datar.

2) Papan tolak punggung yang tingginya dapat diatur dan menekan pada

punggung.

3) Lebar papan duduk tidak kurang dari 35 cm

f. Pekerjaan yang berdiri sedikit mungkin dirubah menjadi pekerjaan duduk.

Dalam hal ini tidak mungkin kepada pekerja diberi tempat dan kesempatan

untuk duduk.

g. Arah penglihatan untuk pekerjaan berdiri adalah 23-270 ke bawah, sedangkan

untuk pekerjaan duduk 32-440 ke bawah. Arah penglihatan ini sesuai dengan

sikap kepala yang istirahat (rileks).

h. Ruang gerak lengan ditentukan oleh punggung, lengan seluruhnya dan lengan

bawah. Pegangan-pegangan harus diletakkan di daerah tersebut, lebih-lebih

bila sikap tubuh tidak berubah.

i. Macam gerakan yang kontinyu dan berirama lebih diutamakan, sehingga

gerakan yang sekonyong-konyong pada permulaan dan berhenti dengan paksa

sangat melelahkan. Gerakan ke atas harus dihindarkan. Berilah papan

penyokong pada sikap lengan yang melelahkan. Hindarkan getaran-getaran

kuat pada kaki-kaki dan lengan.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kelelahandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-musriaha2a... · Suhu dan kelembaban kerja yang nyaman adalah 21-30 ... Pada tekanan darah

j. Gerakan ritmis seperti mendayung, mengayuh pedal, memutar roda

memerlukan frekuensi paling optimum, yang menggunakan tenaga paling

sedikit. Misalnya pada frekuensi 60/menit, mengayuh pedal dirasakan masih

ringan.

k. Kemampuan seseorang bekerja seharinya adalah 8-10 jam, lebih dari itu

efisiensi dan kualitas kerja sangat menurun.

l. Waktu istirahat didasarkan kepada keperluan atas dasar pertimbangan

ergonomi, harus dihindari istirahat-istirahat sekehendak tenaga kerja, istirahat

oleh turunnya kapasitas tubuh dan istirahat curian.

m. Beban tambahan akibat lingkungan sebaiknya ditekan menjadi sekecil-

kecilnya.

n. Daya penglihatan dipelihara sebaik-baiknya terutama dengan penerangan

yang baik.

o. Batas kesanggupan kerja sudah tercapai apabila bilangan nadi kerja mencapai

angka 30/menit di atas bilangan nadi istirahat, sedangkan nadi kerja tersebut

tidak harus menanjak dan sehabis kerja pulih kembali kepada nadi istirahat

sesudah kurang 15 menit.

3. Faktor Manusia dalam Ergonomi

Sasaran ergonomi adalah seluruh tenaga kerja baik pada sektor modern

maupun pada sektor tradisional dan informal. Pada sektor modern, penerapan

ergonomi dalam bentuk pengaturan sikap, tata kerja dan perancangan kerja yang

tepat adalah syarat penting bagi efisiensi dan produktifitas kerja yang tinggi.1

Dalam ergonomi faktor manusia merupakan faktor yang sangat

menentukan, sebab tanpa adanya kemauan dan keinginan manusia sendiri untuk

menerapkan cara-cara kerja yang ergonomis, maka tujuan ergonomi sendiri tidak

akan tercapai.22

a. Faktor manusia sebagai sumber daya

Indonesia sebagai negara berkembang masih banyak membutuhkan tenaga

kerja untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu, sehingga perlu

diperhatikan norma-norma mengenai kemampuan kerja maksimal manusia

yang secara fisiologis telah ditentukan bahwa perbebanan manusia tidak lebih

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kelelahandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-musriaha2a... · Suhu dan kelembaban kerja yang nyaman adalah 21-30 ... Pada tekanan darah

dari 30% dari pada tenaga maksimal untuk bekerja selama 8 jam per hari.

Beban yang terlalu besar dapat mengganggu kesehatan tenaga kerja sehingga

perlu pengaturan jam kerja dan waktu istirahat.

b. Manusia sebagai information processor

Dengan adanya mesin-mesin yang dapat menggantikan tenaga manusia

dengan lebih baik dan lebih efisien, maka tenaga manusia akan menjadi

operator mesin yang tentunya akan memberikan pengaruh terhadap manusia

sendiri, maka yang harus diperhatikan adalah :

1) Perlunya keterampilan tenaga kerja yang lebih baik

2) Mudahnya timbul kebosanan operator

3) Banyak faktor yang mempengaruhi hubungan manusia mesin.

c. Manusia sebagai bagian dari suatu sistem

Dalam melaksanakan pekerjaannya manusia tidak akan terlepas atau sangat

dipengaruhi sistem lingkungan, baik lingkungan umum maupun lingkungan

kerjanya sendiri. Kurangnya perasaan nyaman, aman dan terhindar dari rasa

takut dan was-was sehingga produktivitas meningkat.

d. Manusia sebagai suatu sistem

Untuk dapat mengetahui dan memahami apa dan bagaimana sebenarnya

ergonomi tersebut, maka harus diketahui bahwa tubuh manusia adalah

merupakan satu sistem yang utuh yang terdiri dari berbagai subsistem yang

secara sendiri-sendiri atau bersama-sama akan memberikan kekhususan

tertentu terhadap manusia.

e. Sistem manusia mesin

Pertumbuhan dan perkembangan teknologi menyebabkan timbulnya hubungan

yang sangat erat antara manusia sebagai tenaga kerja dan mesin sebagai alat

yang harus dikendalikannya yang kadang-kadang harus menjadi satu kesatuan

yang utuh. Dalam hal ini yang harus diperhatikan adalah bagaimana membuat

atau menciptakan hubungan ini sebagai suatu relasi timbal balik yang selaras,

serasi dan seimbang.

C. Antropometri

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kelelahandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-musriaha2a... · Suhu dan kelembaban kerja yang nyaman adalah 21-30 ... Pada tekanan darah

1. Definisi

Istilah antropometri berasal dari kata antro yang artinya manusia dan metri

yang berarti ukuran. Secara definisi antropometri akan menentukan bentuk,

ukuran dan dimensi yang tepat yang berkaitan dengan produk yang dirancang dan

manusia yang akan mengoperasikan atau menggunakan produk tersebut.22

Antropometri adalah kumpulan data numerik yang berhubungan dengan

karakteristik fisik tubuh manusia. Ukuran, bentuk dan kekuatan serta

penerapannya dari data tersebut untuk penerapan desain. Penerapan data ini akan

dapat dilakukan jika tersedia nilai mean (rata-rata) dan standar deviasi (SD) dari

suatu distribusi normal.4

2. Data Antropometri

Manusia pada umumnya akan berbeda-beda dalam hal bentuk dan dimensi

ukuran tubuhnya. Ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi ukuran tubuh

manusia, sehinggga sudah semestinya seorang perancang produk harus

memperhatikan faktor-faktor tersebut, antara lain :2

a. Umur

Secara umum dimensi tubuh manusia akan tumbuh dan bertambah besar

seiring dengan bertambahnya umur, yaitu sejak awal kelahirannya sampai

dengan umur sekitar 20 tahun.

b. Jenis kelamin

Dimensi ukuran tubuh laki-laki umumnya akan lebih besar dibanding dengan

wanita, terkecuali untuk beberapa bagian tubuh seperti pinggul, payudara dan

sebagainya.

c. Suku atau bangsa

Setiap suku, bangsa ataupun kelompok etnik akan memiliki karakteristik fisik

yang akan berbeda satu dengan yang lainnya.

d. Posisi tubuh (postur)

Sikap (postur) ataupun posisi tubuh akan berpengaruh terhadap ukuran tubuh,

oleh sebab itu posisi tubuh standar harus diterapkan untuk survei pengukuran.

Pengukuran antropometri tidak hanya dilakukan saat tubuh dalam kondisi

diam atau statis tetapi juga dilakukan saat tubuh melakukan gerakan. Dari

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kelelahandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-musriaha2a... · Suhu dan kelembaban kerja yang nyaman adalah 21-30 ... Pada tekanan darah

pengukuran di atas dihasilkan dua jenis data antropometri, yaitu data struktural

yang merupakan data antropometri pada saat tubuh dalam kondisi diam antara

lain badan, posisi berdiri maupun duduk, panjang lengan dan sebagainya. Data ini

digunakan antara lain untuk mementukan ukuran kursi dan meja kerja yang sesuai

dengan antropometri tenaga kerja, sedangkan dari pengukuran tubuh saat

melakukan gerakan diperoleh data fungsional yang antara lain berguna untuk

menentukan luas area kerja dalam melakukan pekerjaannya.4

Keselarasan antara berbagai ukuran tubuh dan bagiannya dengan ukuran

alat kerja diharapkan tercapainya optimasi dan efisiensi kerja secara maksimal,

karena ukuran manusia tidak dapat dirubah, sehingga alat kerja dan ruangan kerja

yang menyesuaikan bermacam ukuran tubuh manusia. Dalam ergonomi, sebelum

membuat berbagai peralatan kerja semestinya sudah diketahui mengenai

antropometri tenaga kerja untuk mempersiapkan dan merancang alat serta ruang

kerja yang ergonomis.3

3. Aplikasi Dari Antropometri Dalam Rancangan Produk Atau Fasilitas Kerja.

Data antropometri yang menyajikan data ukuran dari berbagai macam

anggota tubuh manusia dalam persentile tertentu akan sangat besar manfaatnya

pada saat suatu rancangan produk atau fasilitas kerja akan dibuat. Agar rancangan

serta produk nantinya bisa sesuai dengan ukuran tubuh manusia yang akan

mengoperasikannya, maka rancangan produk harus bisa memenuhi 2 sasaran

produk, yaitu :4

a. Bisa sesuai ukuran tubuh manusia yang mengikuti klasifikasi ekstrim dalam

arti terlalu besar atau kecil bila dibandingkan dengan rata-ratanya

b. Tetap bisa digunakan untuk memenuhi ukuran tubuh yang lain (mayoritas

populasi yang ada).

4. Desain Kursi Kerja

Perancangan kursi kerja harus dikaitkan dengan jenis pekerjaan, postur

yang diakibatkan gaya yang dibutuhkan, arah visual dan kebutuhan akan perlunya

merubah posisi (postur). Kursi tersebut haruslah terintegrasi dengan bangku atau

meja yang sering digunakan.4

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kelelahandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-musriaha2a... · Suhu dan kelembaban kerja yang nyaman adalah 21-30 ... Pada tekanan darah

Kursi untuk kerja dengan posisi duduk adalah dirancang dengan metode

“floor-up” yaitu yang berawal dari permukaan lantai untuk menghindari adanya

tekanan dari bawah paha, diharapkan untuk tidak memasang sandaran kaki yang

juga akan mengganggu ruang kerja kaki dan mengurangi fleksibilitas postur atau

posisi. Setelah ketinggian kursi didapat barulah menentukan ketinggian meja kursi

yang sesuai dan konsisten dengan ruang yang diperlukan untuk paha dan lutut.4

Adapun kriteria kursi kerja yang ideal adalah sebagai berikut :4

a. Stabilitas duduk

Diharapkan kursi mempunyai 4 atau 5 kaki untuk menghindari ketidakstabilan

produk. Kursi lingkar yang berkaki lima hendaknya di rancang dengan posisi

kaki kursi berada pada bagian luar proyeksi tubuh. Adapun kursi dengan kaki

gelinding (roller – feet) sebaiknya dirancang untuk permukaan yang berkarpet,

karena akan terlalu bebas atau mudah menggelinding pada Vynil.

b. Kekuatan produk

Kursi meja harus dirancang sedemikian rupa sehingga kompak dan kuat.

Kursi kerja tidak boleh dirancang pada populasi dengan percentil kecil dan

seharusnya cukup kuat untuk menahan beban.

c. Mudah dinaikturunkan

Ketinggian kursi kerja hendaknya mudah diatur pada saat kita duduk tanpa

harus turun dari kursi.

d. Sandaran punggung

Sandaran punggung penting untuk menahan beban punggung ke arah

belakang (lumber spine). Hal itu haruslah dirancang agar dapat digerakkan

naik turun maupun maju mundur. Selain itu pula dapat diatur fleksibilitasnya

sehingga sesuai dengan punggung.

e. Fungsional

Bentuk tempat duduk boleh menghambat berbagai macam alternatif

perubahan postur atau posisi

f. Bahan material

Tempat duduk dan sandaran punggung harus dilapisi dengan material yang

cukup lunak

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kelelahandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-musriaha2a... · Suhu dan kelembaban kerja yang nyaman adalah 21-30 ... Pada tekanan darah

g. Kedalaman kursi

Kedalaman kursi (depan belakang) haruslah sesuai dengan demensi panjang

antara lipat lutut dan pantat, dengan antropometri 5 percentil haruslah dapat

menggunakan dan merasakan manfaat adanya sandaran punggung.

h. Lebar kursi

Lebar kursi minimal sama dengan lebar pinggul wanita 5 percentil populasi

i. Lebar sandaran

Lebar sandaran punggung seharusnya sama dengan lebar punggung wanita 5

persentil populasi, jika terlalu lebar akan mempengaruhi kebebasan gerak

siku.

j. Bangku tinggi

Kursi untuk bangku tinggi harus diberi sandaran kaki yang dapat digunakan

naik turun.

Untuk memenuhi sikap tubuh dalam bekerja yang ergonomis perlu dibuat

atau ditentukan kriteria dan ukuran baku tentang tempat duduk dan meja kerja

dengan berpedoman pada ukuran-ukuran antropometri orang Indonesia umumnya,

sebagai berikut :4

1. Tempat duduk

Tempat duduk harus dibuat sedemikian rupa sehingga orang yang bekerja

dengan sikap duduk mendapatkan kedudukan yang mantap dan memberikan

relaksasi otot-otot yang sedang tidak dipakai untuk bekerja dan tidak

mengalami penekanan-penekanan pada bagian tubuh yang dapat mengganggu

sirkulasi darah dan sensibilitas bagian-bagian tersebut.

a. Tinggi tempat duduk

Diukur dari lantai sampai pada permukaan atas bagian depan alas duduk.

Kriteria : tinggi alas duduk harus sedikit lebih pendek dari panjang lekuk

lutut sampai ke telapak kaki.

b. Panjang alat duduk

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kelelahandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-musriaha2a... · Suhu dan kelembaban kerja yang nyaman adalah 21-30 ... Pada tekanan darah

Diukur dari pertemuan garis proyeksi permukaan depan sandaran duduk

dengan permukaan atas alas duduk.

Kriteria : harus sedikit lebih pendek dari jarak lekuk lutut sampai garis

punggung

c. Lebar tempat duduk

Diukur pada garis tengah alas duduk melintang.

Kriteria : harus lebih besar dari lebar pinggul.

d. Sandaran pinggang

Kriteria : bagian atas sandaran pinggang tidak melebihi tepi bawah ujung

tulang belikat dan bagian bawahnya setinggi garis pinggul.

e. Sandaran tangan (apabila diperlukan)

Tinggi sandaran tangan adalah setinggi siku.

Panjang sandaran tangan adalah sepanjang lengan bawah.

Kriteria : jarak antara tepi dalam kedua sandaran tangan lebih besar dari

lebar pinggul dan tidak melebihi lebar bahu.

f. Sudut alas duduk

Kriteria : alas duduk harus sedemikian rupa sehingga memberikan

kemudahan pada pekerja untuk melaksanakan pemilihan-pemilihan

gerakan dan posisi.

g. Bila keadaan memungkinkan, dianjurkan penyediaan tempat duduk yang

ukuran-ukurannya dapat diatur.

Perancangan tempat kerja pada dasarnya merupakan suatu aplikasi dan

antropometri, tetapi masih memerlukan dimensi fungsional yang tidak

terdapat dalam data statis.

Ada 2 aspek penting dari perancangan tempat kerja, yaitu :4

1) Daerah kerja horizontal

Hal ini diperlukan untuk mendefinisikan batasan-batasan dari suatu

daerah kerja horizontal untuk memastikan bahwa material atau alat

kontrol tidak dapat ditempatkan begitu saja di luar jangkauan tangan.

2) Ketinggian bangku atau kursi kerja

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kelelahandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-musriaha2a... · Suhu dan kelembaban kerja yang nyaman adalah 21-30 ... Pada tekanan darah

Ada 2 macam dasar untuk menentukan ketinggian permukaan kerja

yaitu :

a) Bangku atau mesin yang tepat untuk bekerja sambil berdiri

(walaupun duduk dan berdiri bergantian adalah suatu hal yang

mungkin dan diikuti dengan tersedianya kursi yang sesuai).

b) Bangku atau kursi yang disesuaikan hanya untuk pekerjaan sambil

duduk.

2. Meja kerja

a. Tinggi meja kerja

Kriteria : tinggi permukaan atas meja dibuat setinggi siku dan disesuaikan

dengan sikap tubuh pada waktu bekerja.

Untuk sikap berdiri :

Pada pekerjaan-pekerjaan yang lebih membutuhkan ketelitian, tinggi meja

adalah 10-20 cm lebih tinggi dari siku.

Pada pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan penekanan dengan tangan, tinggi

meja adalah 10-20 cm lebih rendah dari tinggi siku.

Untuk sikap duduk :

Tinggi meja adalah 64-74 cm diukur dari permukaan daun meja sampai ke

lantai.

b. Tebal daun meja

Kriteria : tebal daun meja dibuat sedemikian rupa sehingga dapat memberikan

kebebasan bergerak pada kaki.

c. Permukaan meja

Kriteria : rata dan tidak menyilaukan.

d. Lebar meja

Diukur dari pemakai ke arah depan.

Kriteria : tidak melebihi jarak jangkauan tangan.

5. Sikap Kerja Duduk

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kelelahandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-musriaha2a... · Suhu dan kelembaban kerja yang nyaman adalah 21-30 ... Pada tekanan darah

Pekerjaan sejauh mungkin harus dilakukan sambil duduk. Duduk

memerlukan sedikit energi daripada berdiri, karena hal itu mengurangi banyaknya

beban otot pada kaki. Namun, sikap duduk yang keliru merupakan penyebab

adanya masalah-masalah punggung. Operator dengan sikap duduk yang salah

akan menderita pada bagian punggungnya. Tekanan pada bagian tulang belakang

akan meningkat pada saat duduk, dibandingkan pada saat berdiri ataupun

berbaring. Sikap duduk yang tegang lebih banyak memerlukan aktivitas otot atau

urat syaraf belakang daripada sikap duduk yang condong ke depan.4

Selain akibat di atas, bekerja sambil duduk dapat menyebabkan :

a. Melembeknya otot perut

b. Melengkungnya punggung

c. Tidak baik bagi alat-alat dalam, khususnya peralatan pencernaan jika

posisi duduk dilakukan secara membungkuk.

Posisi kerja duduk juga dapat menimbulkan keluhan sakit pada punggung

bagian bawah (law back pain). Sakit punggung bagian bawah merupakan

parameter atau tolok ukur kegiatan kerja yang tidak memenuhi syarat kesehatan

kerja yang ergonomis.

Sakit pada punggung bagian bawah biasanya disebabkan oleh :

1. Tekanan syaraf

2. Sendi dan jaringan yang teriritasi oleh trauma mekanik karena kerusakan atau

degenerasi sruktur tulang.

Sikap duduk yang paling baik yang tidak berpengaruh berat terhadap sikap

badan dan tulang belakang adalah sikap duduk sedikit lordosa pada pinggang dan

sedikit mungkin kifosa pada punggung. Sikap demikian dapat dicapai dengan

kursi dan sandaran punggung yang tepat, dengan sikap demikian otot-otot

punggung terasa enak.

Keluhan-keluhan yang sering muncul berkaitan dengan ketidaktepatan

kursi yang dipakai antara lain :

1) Keluhan kepala

2) Keluhan leher dan bahu

3) Keluhan pinggang

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kelelahandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-musriaha2a... · Suhu dan kelembaban kerja yang nyaman adalah 21-30 ... Pada tekanan darah

4) Keluhan pantat

5) Keluhan lengan dan tangan

6) Keluhan lutut dan kaki

7) Keluhan pada paha

6. Kerja Otot

Kerja fisik sering disebut kerja otot, karena otot-ototlah yang menjadi

sebab gerakan tubuh. Otot menduduki sekitar 45% dari berat tubuh. Otot bekerja

dengan jalan mengerut atau berkontraksi. Pengerutan otot kadang-kadang dapat

membuat panjang otot menjadi setengahnya dari keadaan semula, sehingga

kemampuan kerja suatu otot tergantung antara lain pada panjangnya. Otot dan

tulang merupakan dua alat penting dalam bekerja.4

Otot dan tulang merupakan faktor-faktor terpenting bagi ukuran-ukuran

tubuh. Ukuran tinggi dan besar dari tubuh atau bagian-bagiannya yang

menentukan pula kemampuan fisik tenaga kerja. Besarnya tenaga otot ditentukan

oleh jumlah serabut otot yang bergerak secara aktif. Kecepatan kontraksi otot

berhubungan erat dengan besarnya tenaga yang bekerja pada suatu saat tertentu,

oleh karena itu kecepatan gerakan diatur oleh banyaknya serat-serat otot yang

berkerut secara aktif selama waktu tertentu.4

Kerja otot dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :3

a. Kerja otot dinamis (ritmis, berirama)

Kerja otot dinamis yaitu suatu kerja otot yang kerutan dan pengundurannya

terjadi silih berganti.

b. Kerja otot statis

Kerja otot statis yaitu suatu kerja otot yang menetap untuk berkontraksi dalam

suatu periode tertentu. Pada kerja otot statis yang berat, otot sangat

kekurangan aliran darah segar yang membawa oksigen dan glukosa untuk

pembentukan energi, sehingga energi yang digunakan terbatas dari energi

cadangan saja. Selain itu akan terjadi akumulasi sampah dari pembakaran

energi yang harus dibuang dan akan mengakibatkan nyeri akut dan kelelahan

pada otot.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kelelahandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-musriaha2a... · Suhu dan kelembaban kerja yang nyaman adalah 21-30 ... Pada tekanan darah

D. Status gizi

1. Pengertian Status Gizi

Status gizi pada dasarnya merupakan akibat jangka panjang dari keadaan

konsumsi makanan kita setiap hari, atau merupakan gambaran keseimbangan

antara konsumsi zat gizi dan suplai zat gizi. Apabila tubuh kekurangan bahan

makanan yang bergizi, maka simpanan zat gizi dalam tubuh akan berkurang.

Apabila keadaan ini berlangsung lama, maka katabolisme jaringan tubuh

meningkat yang selanjutnya mengakibatkan penurunan fungsi jaringan. Pada

keadaan tersebut sudah dapat disebut malnutrisi, walaupun dalam pertumbuhan

dengan kelainan biokimiawi hanya ditandai penurunan berat badan terhambat,

sehingga dapat menimbulkan anatomis dan fisiologis yang lebih parah. Keadaan

ini dapat disebut status gizinya rendah atau bertambah jelek.23

2. Faktor yang mempengaruhi status gizi23

Faktor yang mempengaruhi status gizi adalah faktor secara langsung dan tak

langsung.

a. Faktor secara langsung, meliputi :

1) Konsumsi21

Konsumsi makanan oleh masyarakat atau oleh keluarga pada jumlah dan

jenis pangan yang dibeli, pemasakan, distribusi dalam keluarga dan

kebiasaan makan secara perorangan. Hal ini tergantung pula pada

pendapatan, agama, adat kebiasaan, pendidikan masyarakat bersangkutan

serta jumlah anggota keluarga.

2) Infeksi

Masuknya bakteri ke dalam bahan makanan, secara disengaja maupun

tidak disengaja baik dari penjamah makanan maupun pada proses

persiapan, pengolahan, penyimpanan dan penyajian. Gejalanya terasa

sekitar 12-24 jam setelah makan, sakit perut bagian bawah, pusing, diare,

muntah, demam dan sakit kepala.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kelelahandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-musriaha2a... · Suhu dan kelembaban kerja yang nyaman adalah 21-30 ... Pada tekanan darah

b. Faktor secara tidak langsung, meliputi :

1) Sosial ekonomi

Keluarga yang berpendapatan terbatas besar kemungkinan kurang dapat

memenuhi kebutuhan makanan sejumlah yang diperlukan tubuh.

2) Jumlah anggota keluarga

Keluarga yang pendapatannya pas-pasan, sedangkan mempunyai banyak

anak, kecukupan dalam makanan kurang bisa dijamin.

3) Tingkat pendidikan pengetahuan gizi

Seseorang yang hanya tamatan SD belum tentu kurang mampu menyusun

makanan yang memenuhi persyaratan gizi dibandingkan yang

berpendidikan lebih tinggi, karena sekalipun berpendidikan rendah kalau

orang tersebut turut serta dalam penyuluhan gizi bukan mustahil

pengetahuan gizinya akan lebih baik.

3. Akibat gizi kurang21

a. Pertumbuhan

Anak-anak tidak tumbuh menurut potensialnya. Protein digunakan sebagai zat

pembakar, sehingga otot-otot menjadi lembek dan rambut mudah rontok.

Anak-anak yang berasal dari tingkat sosial ekonomi menengah ke atas rata-

rata lebih tinggi daripada yang berasal dari keadaan sosial ekonomi rendah.

b. Produksi tenaga

Kekurangan energi berasal dari makanan, menyebabkan seseorang

kekurangan tenaga untuk bergerak, bekerja, dan melakukan aktifitas. Orang

menjadi malas, merasa lemah, dan produktivitas kerja menurun.

c. Pertahanan tubuh

Daya tahan terhadap tekanan atau stres menurun. Sistem imunitas dan

antibodi berkurang, sehingga orang mudah terserang infeksi seperti pilek,

batuk, dan diare. Pada anak-anak hal ini dapat membawa kematian.

d. Struktur dan fungsi otak

Kurang gizi pada usia muda dapat berpengaruh terhadap perkembangan

mental, dengan demikian akan berpengaruh terhadap kemampuan berfikir

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kelelahandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-musriaha2a... · Suhu dan kelembaban kerja yang nyaman adalah 21-30 ... Pada tekanan darah

pada seseorang. Otak mencapai bentuk maksimal pada usia dua tahun.

Kekurangan gizi dapat berakibat terganggunya fungsi otak secara permanen.

e. Perilaku

Baik anak-anak maupun orang dewasa yang kurang gizi menunjukkkan

perilaku tidak tenang. Mereka mudah tersinggung, cengeng dan apatis.

4. Akibat gizi lebih21

Gizi lebih menyebabkan kegemukan atau obesitas. Kelebihan energi yang

dikonsumsi disimpan di dalam jaringan dalam bentuk lemak. Kegemukan

merupakan salah satu faktor resiko dalam terjadinya berbagai penyakit

degeneratif, seperti hipertensi atau tekanan darah tinggi, penyakit-penyakit

diabetes, jantung koroner, hati, dan kantung empedu.

Dari keterangan di atas, tampak bahwa gizi yang baik merupakan modal

bagi pengembangan sumber daya manusia.21

5. Penilaian status gizi

Penilaian status gizi dibagi menjadi dua macam yaitu :11

a. Penilaian status gizi secara tidak langsung

1) Survei konsumsi makanan

Metode penentuan status gizi secara tidak langsung dengan melihat jumlah

dan jenis zat gizi yang dikonsumsi.

2) Statistik vital

Menganalisis data beberapa statistik kesehatan seperti angka kematian

berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu

dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi.

3) Faktor ekologi

Faktor ekologi sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik, biologis dan

lingkungan budaya seperti malnutrisi. Jumlah makanan yang tersedia

sangat tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi dan

lain-lain.

b. Penilaian status gizi secara langsung

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kelelahandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-musriaha2a... · Suhu dan kelembaban kerja yang nyaman adalah 21-30 ... Pada tekanan darah

1) Klinis

Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang

dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada

jaringan epitel seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau pada

organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.

2) Biokimia

Pemeriksaan specimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada

berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara

lain : darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan

otot.

3) Biofisik

Metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi

(khususnya jaringan) dan melihat perubahan sruktur dari jaringan.

4) Antropometri

Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari

sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagai

macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai

tingkat umur dan tingkat gizi. Dalam pemakaian untuk penilaian status

gizi, antropometri sebagai indikator status gizi yang dapat dilakukan

dengan mengukur beberapa parameter. Kombinasi antara beberapa

parameter disebut indeks antropometri, misalnya berat badan untuk umur

(BB/U), tinggi badan untuk umur (TB/U), dan berat badan untuk tinggi

badan (BB/TB). Perbedaan penggunaan indeks tersebut akan memberikan

gambaran prevalensi status gizi yang berbeda.

a) Berat badan menurut umur (BB/U)

Berat badan adalah salah satu parameter yang memberikan gambaran

masa tubuh dan juga termasuk parameter antropometri yang labil.

Dalam keadaan normal, dimana keadaan kesehatan baik dan

keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan zat gizi terjamin, maka

berat badan berkembang mengikuti pertambahan umur. Sebaliknya

dalam keadaan yang abnormal, terdapat 2 kemungkinan perkembangan

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kelelahandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-musriaha2a... · Suhu dan kelembaban kerja yang nyaman adalah 21-30 ... Pada tekanan darah

berat badan yaitu dapat berkembang cepat atau lebih lambat dari

keadaan normal.

Kelebihan indeks BB/U

- Lebih mudah dan lebih cepat dimengerti oleh masyarakat umum

- Baik untuk mengukur status gizi akut dan kronis

- Berat badan dapat berfluktuasi

- Sangat sensitive terhadap perubahan-perubahan kecil

- Dapat mendeteksi kegemukan (over weight)

Kelemahan indeks BB/U

- Dapat mengakibatkan interpretasi status gizi yang keliru bila

terdapat edema maupun asites.

- Di daerah pedesaan yang masih terpencil dan tradisional, umur

sering sulit ditaksir secara tepat karena pencatatan umur yang

belum baik.

- Memerlukan data umur yang akurat, terutama untuk anak dibawah

usia lima tahun

- Sering terjadi kesalahan dalam pengukuran, seperti pengaruh

pakaian atau gerakan anak pada saat penimbangan.

- Secara operasional sering mengalami hambatan karena masalah

sosial budaya setempat. Misalnya orang tua yang tidak mau

menimbang anaknya karena dianggap seperti barang dagangan dan

sebagainya.

b) Tinggi badan menurut umur (TB/U)

Tinggi badan merupakan antropometri yang menggambarkan keadaan

pertumbuhan skeletal. Pada keadaan normal, tinggi badan tumbuh

seiring dengan pertambahan umur. Pengaruh defisiensi zat gizi

terhadap tinggi badan akan nampak dalam waktu yang relatif lama.

Keuntungan indeks TB/U

- Baik untuk menilai status gizi masa lampau

- Ukuran panjang dapat dibuat sendiri, murah dan mudah dibawa.

Kelemahan indeks TB/U

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kelelahandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-musriaha2a... · Suhu dan kelembaban kerja yang nyaman adalah 21-30 ... Pada tekanan darah

- Tinggi badan tidak cepat naik, bahkan tidak mungkin turun

- Pengukuran relatif sulit dilakukan karena anak harus berdiri tegak,

sehingga diperlukan dua orang untuk melakukannya.

- Ketepatan umur sulit didapat.

c) Berat badan menurut tinggi badan (BB/TB)

Dalam keadaan normal, perkembangan berat badan akan searah

dengan pertumbuhan tinggi badan dengan kecepatan tertentu. Indeks

BB/TB merupakan indikator yang baik untuk menilai status gizi saat

kini (sekarang). Indeks BB/TB adalah merupakan indeks yang

independen terhadap umur.

Keuntungan indeks BB/TB

- Tidak memerlukan data umur

- Dapat membedakan proporsi badan (gemuk, normal dan kurus).

Kelemahan indeks BB/TB

- Tidak dapat memberikan gambaran, apakah anak tersebut cukup

pendek, cukup tinggi badan ataukah kelebihan tinggi badan

menurut umurnya, karena faktor umur tidak dipertimbangkan.

- Dalam praktek sering mengalami kesulitan dalam melakukan

pengukuran panjang/tinggi badan pada kelompok Balita

- Membutuhkan dua macam alat ukur

- Pengukuran relatif lebih lama

- Membutuhkan dua orang untuk melakukannya

- Sering terjadi kesalahan dalam pembacaan hasil pengukuran,

terutama bila dilakukan oleh kelompok non-profesional.

Berdasarkan ukuran baku tersebut, penggolongan status gizi pada

klasifikasi WHO menurut BMI Untuk Umur Dalam PersentilTabel 2.1

Penggolongan Keadaan Gizi Menurut BMI Untuk Umur Dalam Persentil Status Gizi BMI (persentil)

Kurang < 3 Normal 3-97 Lebih > 97

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kelelahandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-musriaha2a... · Suhu dan kelembaban kerja yang nyaman adalah 21-30 ... Pada tekanan darah

Sumber : 12

Status gizi lebih erat kaitannya dengan energi dan protein dan dapat diukur

dengan antropometri. Dengan kata lain antropometri atau ukuran tubuh dapat

memberi gambaran status energi dan protein seseorang, karenanya antropometri

sering digunakan sebagai indikator status gizi yang berkaitan dengan masalah

kurang energi protein.11

6. Upaya peningkatan status gizi

Dengan memperbaiki konsumsi makanan dapat memperbaiki keadaan

gizi, meningkatkan fisik, meningkatkan daya fikir dan meningkatkan

produktivitas.7 Salah satu usaha menanggulangi masalah gizi khususnya pada

anak-anak usia sekolah adalah dengan memberikan makanan tambahan. Hal ini

didasarkan pada pemikiran bahwa untuk dapat berfikir dan berproduksi dengan

baik, seseorang harus mempunyai persediaan energi dan zat gizi yang cukup

dalam tubuhnya.11

E. Kerangka teori

Beban kerja - jenis pekerjaan - waktu kerja - masa kerja

Lingkungan - Ukuran peralatan

(meja kursi) - Sikap kerja - Penerangan, suhu

ruangan, kebisingan

Kelelahan

Faktor psikologi : tanggung jawab, konflik, depresi

Monotonitas pekerjaan

Kapasitas kerja

Karakteristik individu - jenis kelamin - umur - status gizi - penyakit

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kelelahandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-musriaha2a... · Suhu dan kelembaban kerja yang nyaman adalah 21-30 ... Pada tekanan darah

Sumber : 4,7,11

F. Kerangka konsep

Variabel Bebas Variabel Terikat

Tingkat kelelahan

Status gizi

Variabel pengganggu • Umur* • Jenis kelamin* • Penyakit** • Jenis pekerjaan** • Waktu kerja** • Masa kerja** • Suhu ruangan** • Kebisingan** • Penerangan** • Faktor psikologi** • Monotonitas

pekerjaan* *

Kesesuaian ukuran tubuh terhadap alat kerja (meja kursi)

Keterangan :

* : Tidak Diukur

** : Diukur

G. Hipotesis penelitian

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kelelahandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-musriaha2a... · Suhu dan kelembaban kerja yang nyaman adalah 21-30 ... Pada tekanan darah

a. Ada hubungan antara status gizi dengan tingkat kelelahan pada siswa SDN

Sompok Semarang

b. Ada hubungan antara kesesuaian ukuran tubuh terhadap alat kerja dengan

tingkat kelelahan siswa SDN Sompok Semarang