Agroklim 6 (Kelembaban)

25
1 KELEMBABAN UDARA INDIKATOR KOMPETENSI INDIKATOR KOMPETENSI MAHASISWA MEMILIKI PENGUASAAN TENTANG MAHASISWA MEMILIKI PENGUASAAN TENTANG PENENTU, FUNGSI, ZONASI, DAN PENENTU, FUNGSI, ZONASI, DAN KEDUDUKAN KELEMBABAN UDARA DALAM KEDUDUKAN KELEMBABAN UDARA DALAM IKLIM SEBAGAI SISTEM DAN HUBUNGAN IKLIM SEBAGAI SISTEM DAN HUBUNGAN DENGAN SISTEM PERTANAMAN DENGAN SISTEM PERTANAMAN

Transcript of Agroklim 6 (Kelembaban)

Page 1: Agroklim 6 (Kelembaban)

1

KELEMBABAN UDARA

INDIKATOR KOMPETENSIINDIKATOR KOMPETENSI

MAHASISWA MEMILIKI PENGUASAAN MAHASISWA MEMILIKI PENGUASAAN TENTANG PENENTU, FUNGSI, ZONASI, DAN TENTANG PENENTU, FUNGSI, ZONASI, DAN KEDUDUKAN KELEMBABAN UDARA DALAM KEDUDUKAN KELEMBABAN UDARA DALAM

IKLIM SEBAGAI SISTEM DAN HUBUNGAN IKLIM SEBAGAI SISTEM DAN HUBUNGAN DENGAN SISTEM PERTANAMANDENGAN SISTEM PERTANAMAN

INDIKATOR KOMPETENSIINDIKATOR KOMPETENSI

MAHASISWA MEMILIKI PENGUASAAN MAHASISWA MEMILIKI PENGUASAAN TENTANG PENENTU, FUNGSI, ZONASI, DAN TENTANG PENENTU, FUNGSI, ZONASI, DAN KEDUDUKAN KELEMBABAN UDARA DALAM KEDUDUKAN KELEMBABAN UDARA DALAM

IKLIM SEBAGAI SISTEM DAN HUBUNGAN IKLIM SEBAGAI SISTEM DAN HUBUNGAN DENGAN SISTEM PERTANAMANDENGAN SISTEM PERTANAMAN

Page 2: Agroklim 6 (Kelembaban)

2

KELEMBABAN UDARA• Kelembaban udara adalah kandungan uap air di

atmosfer dinyatakan dalam:

Kerapatan uap air (v = mv.V-1

mv : massa uap air (kg) V : volume udara yang mengandung uap air (m3)

Kerapatan uap air (v = mv.V-1

mv : massa uap air (kg) V : volume udara yang mengandung uap air (m3)

Tekanan uap air (ea) = n R T.V-1

n : jumlah mol, R : tetapan gas umum (8,3143 J-1K-1mol-1)T : suhu mutlak (K), V : volume udara (m3)

jumlah mol (n) = m-1Mv , v= mv-1 V , Mv uap air adalah 18,016, sehingga : ea = mvRT(18,016 V)-1 = 0,056 vRT

Tekanan uap air (ea) = n R T.V-1

n : jumlah mol, R : tetapan gas umum (8,3143 J-1K-1mol-1)T : suhu mutlak (K), V : volume udara (m3)

jumlah mol (n) = m-1Mv , v= mv-1 V , Mv uap air adalah 18,016, sehingga : ea = mvRT(18,016 V)-1 = 0,056 vRT

Page 3: Agroklim 6 (Kelembaban)

3

Kelembaban spesifik (q) = mv/(md + mv) mv = massa uap air

md = massa udara kering mv + md = massa udara lembab

Mixing ratio (r) = mv/md

Kelembaban relatif (RH) merupakan perbandingan kelembaban aktual atau

tekanan uap aktual (ea)dengan kapasitas udara untuk menampung uap air atau tekanan uap jenuh (es)

RH = ea/es x100%, es = 6,1078 e (17,239 T)/ (T+237,3)

Defisit tekanan uap air (vpd) = es – ea

Suhu titik embun (Td) Pada tekanan uap air aktual (ea) tetap, penurunan suhu udara

akan meningkatkan RH sampai 100% pada saat ea = es. Suhu pada saat tersebut disebut sebagai suhu titik embun

Defisit tekanan uap air (vpd) = es – ea

Suhu titik embun (Td) Pada tekanan uap air aktual (ea) tetap, penurunan suhu udara

akan meningkatkan RH sampai 100% pada saat ea = es. Suhu pada saat tersebut disebut sebagai suhu titik embun

Page 4: Agroklim 6 (Kelembaban)

4

DISTRIBUSI KELEMBABAN UDARA (RH)

• Distribusi berdasar ruang Kelembaban relatif di suatu tempat dipengaruhi

oleh kondisi suhu udara dan kandungan uap air aktual yang ditentukan oleh ketersediaan air di

tempat tersebut - daerah pantai RH tinggi - daerah pegunungan (T rendah) RH tinggi

o Umumnya RH tinggi di pusat-pusat tekanan rendah

Page 5: Agroklim 6 (Kelembaban)

5

• Distribusi berdasar waktuMakin rendah suhu udara makin besar kapasitas udara

menampung uap air - siang hari suhu lebih tinggi dibanding malam hari sehingga RH siang < RH malam - suhu minimum harian tercapai pada pagi hari sebelum matahari terbit RH maksimum terbentuk embun

Page 6: Agroklim 6 (Kelembaban)

6

PENGUKURAN KELEMBABAN UDARA

• Alat pengukur kelembaban udara dengan prinsip dasar metode pertambahan panjang dan pertambahan massa : HIGROMETER

• Alat pengukur yang berdasar metode termodinamika : PSIKROMETER (termometer bola basah – bola kering)

Page 7: Agroklim 6 (Kelembaban)

7

PERAN KELEMBABAN UDARA BAGI TUMBUHAN

• Kelembaban udara tinggi : menguntungkan: kelembaban tinggi disertai intensitas

cahaya tinggi (laju fotosintesis meningkat) merugikan: kelembaban tinggi disertai suhu udara

tinggi (suasana ideal untuk perkembangan OPT )

• Kelembaban udara rendah bisa menyebabkan cekaman (stress) air pada tanaman (terutama bila terjadi pada siang hari dan suhu udara tinggi)

Page 8: Agroklim 6 (Kelembaban)

8

AWAN• Awan terbentuk akibat massa udara lembab di

atmosfer naik kemudian mengalami kondensasi (menjadi butir-butir air yang melayang)

• Peran awan sebagai: 1. sumber presipitasi

2. pengendali neraca panas sekaligus sebagai pengendali suhu udara

Page 9: Agroklim 6 (Kelembaban)

9

PEMBENTUKAN & PERKEMBANGANAWAN

Proses dinamis

Massa udara bergerak ke atas suhu turun kondensasi

Penyebab massa udara naik: - arus angin horisontal konvergen - paksaan karena menemui hambatan - konveksi karena pemanasan permukaan

Page 10: Agroklim 6 (Kelembaban)

Massa udara naik karena hambatan (gunung yg tinggi)

Page 11: Agroklim 6 (Kelembaban)

11

Konveksi karena pemanasan permukaan

Page 12: Agroklim 6 (Kelembaban)

12

Proses fisik

• Makrofisik, prinsip sama dengan proses dinamik →Massa udara naik yang dipengaruhi oleh sirkulasi lokal yaitu: angin, topografi dan perbedaan pemanasan

• Mikrofisik, dimulai dari kondensasi uap air Uap air pendinginan kondensasi cair atau padat ukuran butir membesar menjadi hujan

Page 13: Agroklim 6 (Kelembaban)

13

INTI KONDENSASI

MACAM INTI KONDENSASI:• Berdasar asal:

- inti kondensasi natural- antropogenik

• Berdasar afinitas: - higroskopik (efektif sebagai inti kondensasi)- hidrofobik

Ukuran inti kondensasi efektif: Ǿ → 0,1 sampai 1 μ

Adalah bagian aerosol di dalam atmosfer, seperti debu, garam, jelaga, ion-ion, yang berperan mendukung

kondensasi uap air

Adalah bagian aerosol di dalam atmosfer, seperti debu, garam, jelaga, ion-ion, yang berperan mendukung

kondensasi uap air

Page 14: Agroklim 6 (Kelembaban)

14

PERKEMBANGAN AWAN MENJADI HUJAN

Proses Hujan Panas (Bowen – Ludlam)

• Pertumbuhan butir awan melalui benturan dan penggabungan

• Terjadi di daerah tropik

Proses Kristal Es(Bergeron – Findeisen)

• Terjadi pada awan dingin (mengandung kristal es) Pada suhu tertentu tekanan uap pada es < air butir air menguap dan kristal es makin besar

Page 15: Agroklim 6 (Kelembaban)

15

TIPE AWAN

Awan memenuhi langit, berserat tipis sehingga matahari tampak samar-samar, bila bertambah terus berpotensi hujan tidak lebat tetapi lama dan terus menerus

Altostratus (ketinggian 2500-6000 meter)

Page 16: Agroklim 6 (Kelembaban)

16

Awan cukup tebal, sinar matahari tak dapat menembus, mencurahkan hujan/salju terus menerus (berasal dari altrostratus yang mendekati bumi)

Nimbostratus (ketinggian ‹ 2500 meter)

Page 17: Agroklim 6 (Kelembaban)

17

stratokumulus (ketinggian ‹ 2500 meter)

Seperti tirai berlipat yang terbentuk di belakang udara dingin yang melewati suatu daerah (bukan curahan hujan, kadang-kadang menimbulkan hujan salju tipis)

Page 18: Agroklim 6 (Kelembaban)

18

Stratus (ketinggian ‹ 2500 meter)

Awan paling rendah dan seragam, kadang terjadi karena kabut melewati permukaan tanah hangat lalu naik, kerap mendatangkan gerimis

Page 19: Agroklim 6 (Kelembaban)

19

Kumulus (ketinggian 300-13500 meter)

Awan menjulang dan berbentuk bukit dan menara bergelombang, ujung berkilau karena sinar matahari dan bawah gelap (tak berpotensi hujan)

Page 20: Agroklim 6 (Kelembaban)

20

Kumulus

Page 21: Agroklim 6 (Kelembaban)

21

Berasal dari awan kumulus yang naik di musim panas atau di daerah tropik, selalu menimbulkan badai dan hujan lebat

Kumulonimbus (ketinggian 300-18999 meter)

Page 22: Agroklim 6 (Kelembaban)

22

Kumulonimbus

Page 23: Agroklim 6 (Kelembaban)

23

Sirus (ketinggian 6000-18000 meter)

Awan biasa berserabut putih terdiri atas hablur es dan tak menimbulkan hujan

Page 24: Agroklim 6 (Kelembaban)

24

Sirokumulus (ketinggian 6000-12000 meter)

Awan tipis putih terdiri atas butir dan riak mikro, dapat bergabung atau memisah, selalu tertata teratur, dapat berubah menjadi sirostratus bila akan terjadi badai

Page 25: Agroklim 6 (Kelembaban)

25

Altokumulus (ketinggian 2500-6000 meter)

Awan terdiri atas titik air, gumpalan serta gulungan putih dan kelabu, potensial mendatangkan hujan bila menjulang ke atas dan mungkin terjadi badai