BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Resource …repository.ump.ac.id/7548/3/BAB II_EDO...

29
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Resource Based Theory Resource based theory dipelopori oleh Penrose (1959), yang mengemukakan bahwa sumber daya perusahaan bersifat heterogen dan memiliki karakter khusus dan unik bagi setiap perusahaan. Resource based theory menyatakan bahwa perusahaan memiliki sumber daya yang dapat menjadikan perusahaan memiliki keunggulan yang bersaing dan mampu mengarahkan perusahaan untuk memiliki kinerja jangka panjang yang baik. Resources yang berharga dan langka dapat diarahkan untuk menciptakan keunggulan bersaing, sehingga resource yang dimiliki mampu bertahan lama dan tidak mudah ditiru, ditransfer atau digantikan. Kondisi sumber daya yang unggul dalam suatu perusahaan dapat membuat penerapan berbagai strategi bisnis berjalan dengan baik. Pengelolaan sumber daya yang baik dalam hal ini berupa intellectual capital yaitu human capital, structural capital, dan customer capital dapat menciptakan keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang nantinya dapat menciptakan value added yang berguna untuk perusahaan sehingga dapat berpengaruh terhadap kinerja keuangan, pertumbuhan perusahaan dan nilai pasar pada perusahaan tersebut (Nizar dan Khoirul, 2015). Pengaruh Intellectual Capital..., Edo Fandini, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Resource …repository.ump.ac.id/7548/3/BAB II_EDO...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Resource …repository.ump.ac.id/7548/3/BAB II_EDO FANDINI_AKT'18.pdf · 2018-03-14 · keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang nantinya

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Resource Based Theory

Resource based theory dipelopori oleh Penrose (1959), yang

mengemukakan bahwa sumber daya perusahaan bersifat heterogen dan

memiliki karakter khusus dan unik bagi setiap perusahaan. Resource based

theory menyatakan bahwa perusahaan memiliki sumber daya yang dapat

menjadikan perusahaan memiliki keunggulan yang bersaing dan mampu

mengarahkan perusahaan untuk memiliki kinerja jangka panjang yang

baik. Resources yang berharga dan langka dapat diarahkan untuk

menciptakan keunggulan bersaing, sehingga resource yang dimiliki

mampu bertahan lama dan tidak mudah ditiru, ditransfer atau digantikan.

Kondisi sumber daya yang unggul dalam suatu perusahaan dapat membuat

penerapan berbagai strategi bisnis berjalan dengan baik. Pengelolaan

sumber daya yang baik dalam hal ini berupa intellectual capital yaitu

human capital, structural capital, dan customer capital dapat menciptakan

keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang nantinya dapat menciptakan

value added yang berguna untuk perusahaan sehingga dapat berpengaruh

terhadap kinerja keuangan, pertumbuhan perusahaan dan nilai pasar pada

perusahaan tersebut (Nizar dan Khoirul, 2015).

Pengaruh Intellectual Capital..., Edo Fandini, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Resource …repository.ump.ac.id/7548/3/BAB II_EDO FANDINI_AKT'18.pdf · 2018-03-14 · keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang nantinya

12

Resources based theory banyak digunakan sebagai referensi teori

dari pengelolaan IC. Menurut resource based theory (RBT) bahwa

perusahaan akan memperoleh competitive advantange dan kinerja superior

melalui akuisisi, memperoleh, dan menggunakan aset strategis yang

penting untuk competitive advantage dan kinerja keuangan yang superior.

Baik aktiva berwujud dan tak berwujud dirasakan sebagai aktiva strategis

yang potensial. Menurut teori ini, bahwa manfaat dari kedua aktiva ini

merupakan hasil yang positif antara sumber daya perusahaan dan

pengukuran kinerja. Penyertaan aktiva tak berwujud diperoleh dari

kemampuannya untuk memiliki seluruh karakteristik dari aktiva-aktiva

strategis. Ketika kebanyakan aktiva tak berwujud tidak memiliki

kualifikasi sebagai aktiva strategis, IC secara umum dipertimbangkan

sebagai aktiva strategis yang penting (Hermawan, 2013).

Menurut Ulum (2013) perusahaan haruslah menyadari betapa

pentingnya mengelola intellectual capital yang dimiliki. Apabila kinerja

intellectual capital dapat dilakukan secara maksimal, maka perusahaan

akan memiliki suatu nilai tambah yang dapat memberikan suatu

karakteristik. Dengan demikian, perusahaan yang memiliki intellectual

capital lebih tinggi akan cenderung memiliki kinerja masa datang yang

lebih baik.

Pengaruh Intellectual Capital..., Edo Fandini, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Resource …repository.ump.ac.id/7548/3/BAB II_EDO FANDINI_AKT'18.pdf · 2018-03-14 · keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang nantinya

13

2. Teori Keagenan (Agency Theory)

Konsep good corporate governance sudah lama dikenal di negara-

negara Eropa dan Amerika, dengan adanya konsep pemisahan antara

kepemilikan dan pengendalian perusahaan. Pemisahan ini akan

menimbulkan masalah karena adanya perbedaan kepentingan antara

pemegang saham sebagai prinsipal dan pihak manajemen sebagai agen.

Adanya pemisahaan antara pemilik dan manajemen ini disebut dengan

teori keagenan (agency theory). Dalam teori keagenan, hubungan muncul

ketika satu orang atau lebih (principal) memperkerjakan orang lain (agent)

untuk memberikan suatu jasa dan kemudian mendelegasikan wewenang

pengambilan keputusan kepada agen tersebut (Jensen dan Mackling,

1976).

Menurut Anthony dan Govindarajam (1995) dalam Ningrum

(2012) teori keagenan adalah hubungan atau kontak antara prinsipal dan

agen. Teori keagenan mendasarkan hubungan kontak antara pemegang

saham atau pemilik dan manajemen atau manajer. Hubungan antara

pemilik dan manajer pada hakikatnya sulit tercipta karena adanya

kepentingan yang saling bertentangan (conflict of interest). Pertentangan

dan tarik menarik kepentingan antara prinsipal dan agen dapat

menimbulkan permasalahan yang dalam teori keagenan yaitu asimetri

informasi. Asimetri informasi yaitu informasi yang tidak seimbang yang

disebabkan karena adanya distribusi informasi yang tidak sama antara

prinsipal dan agen. Ketergantungan pihak eksternal pada angka-angka

Pengaruh Intellectual Capital..., Edo Fandini, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Resource …repository.ump.ac.id/7548/3/BAB II_EDO FANDINI_AKT'18.pdf · 2018-03-14 · keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang nantinya

14

akuntansi, kecenderungan manajemen untuk mencari keuntungan sendiri

dan tingkat asimetri informasi yang tinggi menyebabkan keinginan besar

bagi manajer untuk manipulasi kerja yang dilaporkan demi kepentingan

diri sendiri (Jansen dan Macking, 1976).

Akibat adanya informasi yang tidak seimbang (asimetri) ini, dapat

menimbulkan dua permasalahan yang disebabkan adanya kesulitan

prinsipal untuk memonitor dan melakukan pengendalian terhadap

tindakan-tindakan agen. Jansen dan Mackling (1976) menyatakan

permasalahan tersebut sebagai berikut:

1. Moral Hazard, yaitu permasalahan yang muncul jika agen tidak

melaksanakan hal-hal yang telah disepakati bersama dalam kontrak

kerja.

2. Adverse Selection, yaitu suatu keadaan dimna prinsipal tidak dapat

mengetahui apakah suatu keputusan diambil oleh agen benar-benar

didasarkan atas informasi yang telah diperolehnya atau terjadi sebagai

sebuah kelalaian dalam tugas.

Adanya masalah keagenan yang timbul akan menimbulkan biaya

keagenan (agency cost), yaitu sebagai berikut:

1. The monitoring expenditures by the principle. Biaya monitoring

dikeluarkan oleh prinsipal untuk memonitoring perilaku agen, termasuk

juga untuk mengendalikan perilaku agen melalui budged restriction dan

compensation policie.

Pengaruh Intellectual Capital..., Edo Fandini, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Resource …repository.ump.ac.id/7548/3/BAB II_EDO FANDINI_AKT'18.pdf · 2018-03-14 · keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang nantinya

15

2. The bonding expenditures by the agent. The bonding cost dikeluarkan

oleh agen untuk meminjam bahwa agen tidak akan menggunakan

tindakan tertentu yang akan merugikan prinsipal atau untuk meminjam

bahwa prinsipal akan diberi kompensasi jika ia tidak mengambil banyak

tindakan.

3. The residual loss yang merupakan penurunan tingkat kesejahteraan

prinsipal maupun agen setelah adanya hubungan keagenan.

Untuk meminimalisasi asimetri informasi ini, maka perlu

dilakukan pengawasan dan pengendalian pengelolaan perusahaan untuk

memastikan bahwa pengelolaan perusahaan ini dapat berjalan dengan

penuh kepatuhan sesuai dengan peratutan dan ketentuan yang berlaku.

Upaya pengawasan ini dapat disebut biaya agensi, yang menurut teori ini

harus dikeluarkan sehingga biaya untuk mengurangi kerugian yang timbul.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin kecil indeks good corporate

governance, maka akan semakin mengurangi biaya agensi yang mana akan

semakin baik penerapan good corporate governance dan akan

meningkatkan kinerja keuangannya.

3. Stakeholder Theory

Teori ini menunjukan hubungan antara manajemen perusahaan

dengan stakeholder. Manajemen perusahaan bertanggungjawab

melaksanakan kegiatan yang memberikan keuntungan bagi stakeholder.

Dalam teori ini kelompok stakeholder mempunyai kedudukan lebih tinggi

daripada manajemen perusahaan. Dalam hal ini yang dimaksud kelompok

Pengaruh Intellectual Capital..., Edo Fandini, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Resource …repository.ump.ac.id/7548/3/BAB II_EDO FANDINI_AKT'18.pdf · 2018-03-14 · keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang nantinya

16

stakeholder adalah seluruh pemangku kepentingan perusahaan antara lain

pemegang saham, pelanggan, distributor, pemerintah, masyarakat umum,

kreditur. Stakeholder theory adalah setiap kelompok atau individu yang

dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh pencapaian tujuan organisasi

(Meilani, 2015).

Teori ini merupakan teori yang menjadi dasar utama dari penelitian

di bidang IC. Guthrie et al (2006) dalam Ulum (2016) menyatakan bahwa

teori ini digunakan sebagai dasar utama untuk menjelaskan hubungan IC

dengan kinerja perusahaan. Hubungan antara modal intelektual dengan

kinerja perusahaan, dapat dijelaskan dalam teori ini, manajemen

perusahaan harus dapat mengelola modal intelektual dalam hal ini seluruh

sumber daya yang dimiliki perusahaan, baik karyawan (human capital),

aset fisik (capital employed) maupun structural capital. Apabila seluruh

sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat dikelola dan dimanfaatkan

dengan baik maka akan menciptakan value added bagi perusahaan

sehingga dapat berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Penciptaan value added yang dilakukan oleh manajemen perusahaan

bertujuan untuk kepentingan para stakeholder sesuai teori ini.

Dilihat melalui stakeholders theory, intellectual capital dan

corporate governance memiliki dasar teori yang saling berhubungan.

Dalam hubungan antara intelectual capital dan kinerja keuangan

perusahaan, teori stakeholder harus dipandang dari dua segi, yaitu dari

segi etika (moral) dan dari segi manajerial. Menurut Deegan (2004) dari

Pengaruh Intellectual Capital..., Edo Fandini, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Resource …repository.ump.ac.id/7548/3/BAB II_EDO FANDINI_AKT'18.pdf · 2018-03-14 · keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang nantinya

17

segi etika mengatakan bahwa seluruh stakeholder memiliki hak untuk

diperlakukan secara adil oleh organisasi, dan manajer harus mengelola

organisasi untuk keuntungan seluruh stakeholder. Pengelolaan organisasi

secara maksimal harus memperhatikan pada penciptaan value added yang

dapat mendorong peningkatan kinerja keuangan organisasi, yaitu dengan

memanfaatkan seluruh potensi organisasi, baik human capital, physical

capital, maupun structural capital. Sedangkan dari segi manajerial, Watts

dan Zimmerman (1986) mengatakan bahwa stakeholder memiliki

kekuatan untuk mengendalikan sumber daya yang dibutuhkan organisasi.

Tujuan atas pengendalian tersebut adalah kembali untuk meningkatkan

kesejahteraan mereka. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan peningkatan

return atas penciptaan value added yang dihasilkan oleh seluruh potensi

organisasi.

4. Intellectual Capital (Modal Intelektual)

Perhatian perusahaan terhadap modal intelektual beberapa tahun

terkahir semakin meningkat. Hal ini disebabkan munculnya kesadaran

bahwa modal intelektual merupakan landasan bagi perusahaan untuk

berkembang dan bersaing dengan perusahaan lain. Ada banyak defenisi

berbeda mengenai modal intelektual. Intellectual capital dapat diartikan

secara berbeda dan beragam oleh banyak ahli. Berikut rangkuman definisi

IC dari berbagai ahli (Hermawan, 2013):

Pengaruh Intellectual Capital..., Edo Fandini, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Resource …repository.ump.ac.id/7548/3/BAB II_EDO FANDINI_AKT'18.pdf · 2018-03-14 · keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang nantinya

18

Tabel 2.1 Definisi IC Menurut Para Ahli

Ahli / Penulis Definisi IC

CIMA (2005) Perbedaan antara nilai pasar bisnis dengan aktiva berwujud

(tangible assets).

Choo dan

Bontis, (2002)

Intellectual capital berisi modal yang berbeda yang berakar

pada karyawan, rutinitas organisasi, hak kekayaan intelektual,

dan hubungan dengan pelanggan, suplier, distributor, dan

rekan kerja.

Sumber: (Hermawan, 2013)

Berdasarkan berbagai penelitian yang dikembangkan oleh para ahli

dan penulis, dapat disimpulkan bahwa definisi intellectual capital adalah

aset tidak berwujud (intangible aset) yang dimiliki oleh suatu entitas bisnis

yang dapat digunakan untuk menciptakan nilai dengan mengubahnya

menjadi new processes, product and services (Hermawan, 2013). Menurut

Nizar (2015) modal intelktual merupakan modal jangka panjang yang

terdiri dari human capital, struktur capital, dan customer capital. Human

capital (HC) merupakan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki

Marr dan

Schiuma (2001)

Kelompok aktiva pengetahuan yang dikaitkan dengan

organisasi dan secara signifikan berkontribusi terhadap posisi

kompetitif organisasi dengan menambahkan faktor-faktor

kunci yang dimiliki stakeholders.

Sveiby (1997) Berkaitan dengan pengalaman pengetahuan, kekuatan otak

karyawan seperti halnya sumber daya pengetahuan, yang

disimpan di dalam proses sistem database, budaya, dan

filosofi.

Brooking (1997) Intellectual capital secara operasional sebagai bahan

intelektual yang diformalkan, diperoleh, dan dikelola untuk

menghasilkan aset yang bernilai tinggi.

Stewart (1997) Material intelektual–pengetahuan, informasi, hak intelektual,

pengalaman yang dapat digunakan untuk menciptakan

kekayaan.

Roos et al (1997) Jumlah pengetahuan yang dimiliki oleh anggota perusahaan

dan terjemahan praktisnya seperti merk dagang, paten, dan

brands.

Bontis (1996) Intellectual capital sukar dipahami, tetapi sekali ditemukan

dan dieksplotasi, hal itu akan menyediakan pada organisasi

sebuah sumber daya baru untuk berkompetisi dan menang.

Pengaruh Intellectual Capital..., Edo Fandini, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Resource …repository.ump.ac.id/7548/3/BAB II_EDO FANDINI_AKT'18.pdf · 2018-03-14 · keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang nantinya

19

perusahaan. Structural capital (SC) meliputi teknologi informasi, struktur

organisasi, strategi, budaya kerja yang baik, serta kemampuan perusahaan

dalam memenuhi seluruh rutinitas perusahaan. Customer capital (CC)

adalah hubungan yang baik dan berkelanjutan antara perusahaan dengan

para mitranya, seperti distributor, pemasok, pelanggan, karyawan,

masyarakat, pemerintah, dan sebagainya.

Pulic (1999) dalam Baroroh (2013) mengklasifikasikan Intellectual

Capital dalam nilai tambah (value added) yang didapatkan dari selisih

pendapatan (input) perusahaan dengan seluruh biaya (output). Lebih lanjut

lagi, nilai tambah Intellectual Capital dibagi menjadi capital employment

(VACA), human capital (VAHU), dan structural capital (STVA).

1) Value Added Capital Employed (VACA) merupakan hubungan yang

harmonis association network yang dimiliki oleh perusahaan dengan

para mitranya, baik yang berasal dari para pemasok, pelanggan, dan

juga pemerintah serta masyarakat. VACA dapat muncul dari berbagai

bagian di luar lingkungan perusahaan yang dapat menambah nilai bagi

perusahaan.

2) Value Added Human capital (VAHU) merupakan komponen terpenting

dalam suatu perusahaan. VAHU menjadi lifeblood dalam intellectual

capital yang didalamnya terdapat sumber innovation dan improvement.

Karena didalamnya terdapat pengetahuan, ketrampilan, dan

kompentensi yang dimiliki oleh karyawan perusahaan. VAHU dapat

meningkat jika perusahaan dapat memanfaatkan dan mengembangkan

Pengaruh Intellectual Capital..., Edo Fandini, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Resource …repository.ump.ac.id/7548/3/BAB II_EDO FANDINI_AKT'18.pdf · 2018-03-14 · keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang nantinya

20

pengetahuan, kompentensi, dan ketrampilan karyawannya secara

efisien. Oleh karena itu, VAHU merupakan sumber daya kunci yang

dapat menciptakan keunggulan kompetitif perusahaan sehingga

perusahaan mampu bersaing dan bertahan di lingkungan bisnis yang

dinamis. Dengan memiliki karyawan yang berkeahlian dan

berketerampilan, maka dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan

menjamin keberlangsungan perusahaan tersebut.

3) Strukture Capital Value Added (STVA) merupakan kemampuan

organisasi atau perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas

perusahaan dan strukturnya yang mendukung usaha karyawan untuk

menghasilkan kinerja intelektual yang optimal serta kinerja bisnis

secara keseluruhan.

Pulic (1998) dalam Satiti (2013) menyatakan bahwa semakin tinggi

koefisien VAIC maka semakin baik pula efisiensi nilai tambah dari total

sumber daya perusahaan yang bersangkutan. Nilai tambah merupakan

indikator tujuan secara keseluruhan dari keberhasilan bisnis yang

tercermin pada kemampuan perusahaan untuk menciptakan nilai yang

diperlukan dalam investasi pada sumber daya termasuk gaji, bunga untuk

aset keuangan, dividen untuk investor, pajak untuk pemerintah, dan

investasi untuk pengembangan selanjutnya.

5. iB-VAIC (Islamic Banking – Value Added Intellectual Capital)

Metode VAIC yang dikontruksikan oleh Pulic (1999) untuk

menilai kinerja intellectual capital pada perusahaan konvensional. Akun-

Pengaruh Intellectual Capital..., Edo Fandini, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Resource …repository.ump.ac.id/7548/3/BAB II_EDO FANDINI_AKT'18.pdf · 2018-03-14 · keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang nantinya

21

akun yang digunakan dalam menghitung kinerja IC dengan VAIC adalah

akun-akun yang lazim pada perusahaan konvensional. Sejauh ini, belum

ada indikator (sejenis VAICTM

) yang dapat digunakan untuk menilai

kinerja IC perbankan syariah. Sementara di Indonesia, perkembangan

perbankan syariah cukup tinggi dilihat dari jumlah bank umum syariah

(BUS) pada tahun 2010 terdapat 10 bank dan pada tahun 2016 terdapat 13

bank umum syariah. Kemudian Ulum (2013) memformulasikan model

penilaian intellectual capital untuk perbankan syariah yang dinamakan

iB_VAIC (islamic banking-value added intellectual capital) yang mana

merupakan modifikasi dari model yang telah ada yaitu VAIC (value added

intellectual capital). Penambahan iB dalam pengukuran intellectual

capital hanya untuk membedakan akun-akun yang digunakan untuk

mengembangkan rumus value added (VA). VA merupakan indikator

paling objektif untuk menilai keberhasilan bisnis dan menunjukan

kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai. Adapun hal yang

menjadi bagian dari value added yaitu sebagai berikut:

1. OUT (Output) : Total pendapatan, diperoleh dari:

Pendapatan bersih kegiatan syariah = pendapatan operasi utama

kegiatan syariah + pendapatan operasi lainnya - hak pihak ketiga atas

bagi hasil dan syirkah temporer.

2. IN (input) : Beban usaha/operasional dan beban non operasional kecuali

beban kepegawaian/karyawan.

Untuk dapat dilakukan pemeringkatan terhadap sejumlah

perbankan, hasil perhitungan iB_VAIC (untuk selanjutnya dapat disebut

Pengaruh Intellectual Capital..., Edo Fandini, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Resource …repository.ump.ac.id/7548/3/BAB II_EDO FANDINI_AKT'18.pdf · 2018-03-14 · keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang nantinya

22

BPI) dapat diranking berdasarkan skor yang dimiliki. Sejauh ini, belum

ada standar tentang skor kinerja IC tersebut, namun penelitian Ulum

(2008) dalam Ulum (2013) telah merumuskan untuk memberikan kategori

dari hasil perhitungan VAIC, yaitu:

(1) Top performers – skor VAICTM

diatas 3,00

(2) Good performers – skor VAICTM

antara 2,0 sampai 2,99

(3) Common performers – skor VAICTM

antara 1,5 sampai 1,99

(4) Bad performers – skor VAICTM

dibawah 1,5

6. Indeks Good Corporate Governance

Good corporate governance (GCG) adalah sebuah sistem dan

struktur untuk mengelola perusahaan dengan tujuan meningkatkan nilai

perusahaan serta mengalokasikannya ke berbagai pihak yang

berkepentingan seperti kreditor, supplier, asosiasi usaha, konsumen,

pekerja, pemerintah dan masyarakat luas. GCG secara definisi merupakan

sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk menciptakan

nilai tambah (value added) untuk semua pemegang saham (stakeholders).

GCG hanya dapat tercipta apabila adanya keseimbangan antara

kepentingan semua pihak dengan kepentingan perusahaan untuk mencapai

tujuan perusahaan. Dari berbagai pengertian tersebut GCG dapat diartikan

sebagai tata kelola perusahaan yang baik dimana adanya sistem yang

mengatur, mengelola dan mengawasi proses pengendalian usaha untuk

menaikkan nilai perusahaan, sekaligus sebagai bentuk perhatian kepada

primary stakeholders dan secondary stakeholders. Penerapan GCG ini

harus menjaga keseimbangan antara kedua belah pihak sebagai dalam

Pengaruh Intellectual Capital..., Edo Fandini, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Resource …repository.ump.ac.id/7548/3/BAB II_EDO FANDINI_AKT'18.pdf · 2018-03-14 · keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang nantinya

23

upaya untuk mencapai tujuan ekonomi dan kesejahteraan bersama.

Implementasi GCG bagi dunia perbankan harus memegang tiga prinsip

utama yaitu kemandirian, integritas, dan transparansi yang menjadi modal

dasar menyelenggarakan bisnis perbankan secara efektif dan

berkesinambungan (sustainable) (Pratiwi, 2016).

Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI) dalam

Prasinta (2012) mendefinisikan Corporate Governance sebagai

“seperangkat peraturan yang menetapkan hubungan antara pemegang

saham, pengurus, pihak kreditur, pemerintah, karyawan dan para

pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya sehubungan dengan

hak-hak dan kewajiban mereka. Definisi good corporate governance

dalam Peraturan Bank Indonesia No. 11/33/PBI/2009 adalah suatu tata

kelola bank yang menerapkan prinsip-prinsip yang terdiri dari:

1) Transparan (Transparency), yaitu keterbukaan dalam mengemukakan

informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam

melaksanakan pengambilan keputusan.

2) Akuntabilitas (Accountability), yaitu kejelasan fungsi, struktur, sistem

dan pertanggungjawaban perusahaan sehingga pengelolaan organ

perusahaan terlaksana secara efektif.

3) Pertanggungjawaban (Responsibility), yaitu adanya kepatuhan didalam

pengelolaan bank terhadap prinsip korporasi yang sehat serta peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

4) Independensi (Independency), yaitu pengelolaan Bank secara

profesional tanpa pengaruh / tekanan dari pihak manapun.

5) Kewajaran (Fairness), yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi

hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Pengaruh Intellectual Capital..., Edo Fandini, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Resource …repository.ump.ac.id/7548/3/BAB II_EDO FANDINI_AKT'18.pdf · 2018-03-14 · keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang nantinya

24

Yang mana pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governance

minimal harus diwujudkan dalam:

a. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, Dewan

Pengawas Syariah (DPS), dan Direksi;

b. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-komite dan satuan kerja

yang menjalankan fungsi pengendalian intern bank;

c. Pelaksanaan prinsip syariah dalam oprasional bank;

d. Penanganan benturan kepentingan;

e. Penerapan fungsi kepatuhan, auditor internal dan auditor eksternal;

f. Penerapan manajemen resiko, termasuk sistem pengendalian intern;

g. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar;

h. Rencana strategi bank;

i. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan bank.

Manfaat yang sangat besar ketika prinsip-prinsip GCG dapat

diterapkan dengan baik mampu meningkatkan kinerja perusahaan melalui

terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik, meningkatkan

efisiensi operasional perusahaan, serta lebih meningkatkan pelayanan

kepada stakeholders baik pemilik, pengelola bank, masyarakat pengguna

jasa bank maupun Bank Indonesia selaku pembina dan pengawas bank.

Inti dari GCG adalah menciptakan perusahaan yang berhasil yang akan

membentuk keunggulan kompetitif (Ihsan, 2016).

PBI No. 11/33/PBI/2009 dalam Pratiwi (2017) menyebutkan

bahwa setiap perbankan konvensional maupun perbankan syariah wajib

menerapkan GCG, termasuk melakukan selfassessment dan

menyampaikan laporan pelaksanaan GCG. Penerapan GCG sudah menjadi

keharusan dalam industri perbankan khususnya perbankan syariah saat ini,

Pengaruh Intellectual Capital..., Edo Fandini, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Resource …repository.ump.ac.id/7548/3/BAB II_EDO FANDINI_AKT'18.pdf · 2018-03-14 · keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang nantinya

25

guna mewujudkan kondisi keuangan yang sehat, kondusif dan sesuai

prinsip syariah (sharia compliance).

7. Kinerja Perusahaan

Kinerja pada dasarnya merupakan sesuatu yang dihasilkan atau

hasil kerja yang dicapai dari suatu usaha. Sedangkan, pengertian kinerja

perusahaan merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh organisasi dalam

periode tertentu dengan mengacu kepada standar yang telah ditetapkan.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan pengertian kinerja keuangan

adalah kemampuan kerja manajemen keuangan dalam mencapai prestasi

kinerjanya (Pratiwi, 2016). Kinerja keuangan dapat diukur dengan

menganalisa dan mengevaluasi laporan keuangan. Dalam menilai kinerja

keuangan perusahaan, dapat digunakan suatu ukuran atau tolak ukur

tertentu. Biasanya ukuran yang digunakan adalah rasio atau indeks yang

menghubungkan dua data keuangan. (Sulistyowati dan Fidliana, 2017).

Kinerja keuangan perusahaan dapat diukur menggunakan analisis

laporan keuangan atau analisis rasio. Berikut ini jenis-jenis rasio

keuangan, yaitu:

1) Rasio Likuiditas, merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Jenis-

jenis rasio likuiditas yang dapat digunakan terdiri dari :

a. Rasio Lancar

b. Rasio Sangat Lancar

c. Rasio Kas

d. Rasio Perputaran Kas

e. Inventory to Net Working Capital

Pengaruh Intellectual Capital..., Edo Fandini, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Resource …repository.ump.ac.id/7548/3/BAB II_EDO FANDINI_AKT'18.pdf · 2018-03-14 · keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang nantinya

26

2) Rasio Solvabilitas, merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang.

Jenis-jenis rasio solvabilitas, yaitu:

a. Debt to Assets Ratio

b. Debt to Equity Ratio

c. Long Term Debt to Equity Ratio

d. Times Interest Earned

e. Fixed Changed Converage

3) Rasio Profitabilitas, merupakan rasio untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan

ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan.

Jenis-jenis rasio profitabilitas, yaitu:

a. Profit Margin on Sales

b. Return On Investment

c. Return On Asset

d. Return On Equity

e. Laba per Lembar Saham

Dari ketiga rasio tersebut, rasio profitabilitas yang dipilih dalam

pengungkapan kinerja keuangan. Karena rasio ini yang paling

komperhensif dari keseluruhan rasio yang ada dan rasio ini

menggambarkan kemampuan bank untuk bertahan dan stabil dalam

melanjutkan oprasionalnya. Tidak ada perbedaan apakah bank syariah

melihat dari tujuan mencari keuntungan (profit motive) atau tujuan sosial

(social motive) atau keduanya, namun semua bank syariah memiliki

reputasi tinggi akan berusaha keras untuk menjaga kestabilan dan

ketahanan institusinya dengan mencapai profitabilitas yang baik. Oleh

Pengaruh Intellectual Capital..., Edo Fandini, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Resource …repository.ump.ac.id/7548/3/BAB II_EDO FANDINI_AKT'18.pdf · 2018-03-14 · keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang nantinya

27

karena itu, profitabilitas yang baik sangat penting untuk dicapai setiap

bank syariah.

Dari berbagai jenis rasio profitabilitas, ROA (return on asset)

merupakan rasio yang mengukur banyaknya laba yang dihasilkan dalam

setiap aktiva yang digunakan. Laba merupakan tujuan suatu perusahaan

beroprasi sehingga informasi tentang laba yang dihasilkan oleh perusahaan

sangat penting bagi manajemen dan pemegang saham. Informasi tentang

laba perusahaan dapat mengukur keberhasilan atau kegagalan bisnis dalam

mencapai tujuan operasi yang ditetapkan.

Menurut Satiti dan Nur (2013) Return on Assets (ROA) adalah

rasio profitabilitas yang mengukur jumlah profit yang diperoleh tiap

rupiah aset yang dimiliki perusahaan. ROA memperlihatkan kemampuan

perusahaan dalam melakukan efisiensi penggunaan total aset untuk

operasional perusahaan. ROA memberi gambaran kepada investor tentang

bagaimana perusahaan mengkonversikan uang yang telah diinvestasikan

dalam laba bersih. Jadi, ROA adalah indikator dari profitabilitas

perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan laba bersih.

ROA dihitung dengan membagi laba bersih (net income) dengan rata-rata

total aset perusahaan. Semakin tinggi nilai ROA, maka perusahaan

tersebut semakin efisien dalam menggunakan asetnya. Hal ini berarti

bahwa perusahaan tersebut dapat menghasilkan uang (earnings) yang lebih

banyak dengan investasi yang sedikit.

Pengaruh Intellectual Capital..., Edo Fandini, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Resource …repository.ump.ac.id/7548/3/BAB II_EDO FANDINI_AKT'18.pdf · 2018-03-14 · keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang nantinya

28

Penelitian ini menggunakan salah satu proksi rasio keuangan yaitu

ROA (Return On Assets). ROA (Return Onn Assets) lebih dipilih dari pada

rasio lainnya karena lebih cocok digunakan untuk menghitung variabel

modal intelektual (Intellectual Capital). Jika menggunakan ROE (Return

On Equity) maka total ekuitas yang merupakan denominator ROE (Return

On Equity) adalah salah satu komponen dari Value Added Capital

Employed (VACA). Jika menggunakan ROE (Return On Equity), maka

akan double counting atas akun yang sama yaitu ekuitas. Dimana VACA

yang dibangun dari akun ekuitas dan laba bersih sebagai variabel

independen dan ROE (Return On Equity) yang juga dibangun dari akun

ekuitas dan laba bersih menjadi variabel dependen (Ningrum, 2012).

B. HASIL PENELITIAN TERDAHULU

Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang terkait mengenai

variabel-variable intellectual capital yang diproksikan dengan iB_VACA,

iB_VAHU, iB_STVA, dan indeks good corporate governance terhadap

kinerja keuangan bank umum syariah, adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

No Artikel /

Penulis Judul Penelitian Hasil Penelitian

1 (Pratiwi,

2017)

“Pengaruh Intellectual

Capital Dan Corporate

Governance Terhadap

Kinerja Keuangan

Perbankan Di

Indonesia”. Jurnal

Akuntansi dan

Keuangan, Vol.4 No.1,

Maret 2017, Hal. 85-97.

VACA berpengaruh positif

signifikan terhadap ROA dan

ROE, sedangkan VAHU

berpengaruh positif positif

terhadap ROA. Dalam perbankan

syariah, VACA dan VAHU sangat

berpengaruh terhadap ROA.

Pengaruh Intellectual Capital..., Edo Fandini, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Resource …repository.ump.ac.id/7548/3/BAB II_EDO FANDINI_AKT'18.pdf · 2018-03-14 · keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang nantinya

29

5. (Ihsan,

2016)

“Kualitas Penerapan

Good Corporate

Governance Pada Bank

Umum Syariah Di

Indonesia Serta

Pengaruhnya Pada

Kinerja Keuangan”.

Jurnal Ekonomi Islam

Vol. 7, No. 2,

September 2016.

Dari hasil penelitian, didapatkan

variabel yang berpengaruh paling

besar terhadap GCG adalah

BOPO. Hasil variabel NPF, ROA,

ROE, dan FDR tidak berpengaruh

signifikan terhadap GCG pada

bank umum syariah.

6. (Prasinta,

2012)

“Pengaruh Good

Corporate Governance

terhadap Kinerja

Keuangan”. Accounting

Analysis Journal 1 (2)

(2012), ISSN: 2252-

6765.

Good Corporate Governance yang

diproksikan skor CGPI tidak

berpengaruh terhadap ROA, skor

CGPI berpengaruh positif terhadap

ROE, dan skor CGPI tidak ber-

pengaruh terhadap Tobin’s Q.

2 (Nizar dan

Khoirul,

2015)

“Pengaruh Pembiayaan

Jual Beli, Pembiayaan

Bagi Hasil Dan

Intellectual Capital

Terhadap Kinerja

Keuangan Bank

Syariah”. Jurnal

Akuntansi Akrual 6 (2)

(2015): 127-143 e-

ISSN: 2502-6380.

Intellectual capital berpengaruh

signifikan terhadap kinerja

keuangan bank syariah, karena

intellectual capital mampu

menciptakan keunggulan

kompetitif bagi bank syariah.

3. (Satiti dan

Nur, 2013)

“Pengaruh Intellectual

Capital Terhadap

Kinerja Keuangan

Perusahaan Asuransi”.

Jurnal Ilmu & Riset

Akuntansi Vol. 2, No. 7

(2013)

Intellectual capital (HCE, SCE,

dan CEE) secara simultan

berpengaruh terhadap kinerja

keuangan (ROA); HCE tidak

berpengaruh terhadap ROA; SCE

berpengaruh terhadap ROA; CEE

tidak berpengaruh terhadap ROA.

4. (Aritonang,

Harjum,

Sugiono,

2016)

“Pengaruh Intellectual

Capital Terhadap

Kinerja Keuangan”.

Jurnal Bisnis Strategi

Vol. 25, No. 1, Juli

2016.

Intellectual capital (VAIC)

komponen CEE dan SCE

berpengaruh positif signifikan

terhadap kinerja keuangan,

sedangkan komponen HCE tidak

berpengaruh signifikan terhadap

kinerja keuangan.

Pengaruh Intellectual Capital..., Edo Fandini, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Resource …repository.ump.ac.id/7548/3/BAB II_EDO FANDINI_AKT'18.pdf · 2018-03-14 · keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang nantinya

30

7. (Pratiwi,

2016)

“Pengaruh Kualitas

Penerapan Good

Corporate Governance

(GCG) terhadap

Kinerja Keuangan pada

Bank Umum Syariah di

Indonesia (Periode

2010 – 2015)”. Jurnal

Ekonomi dan Bisnis

Islam, Vol. 2, No. 1,

Hal. 55-76.

Secara parsial kualitas penerapan

GCG berpengaruh positif

signifikan terhadap CAR, NPF,

BOPO, dan berpengaruh negatif

signifikan terhadap ROA, ROE,

serta tidak berpengaruh terhadap

NIM, FDR.

8. (Majid,

Sayyed,

Behzad,

Khatiri,

2015)

“Intellectual capital

performance on

financial institutions in

iran”. WALIA Journal

31 (S3): 56-60, 2015,

ISSN: 1026-3861.

Komponen IC berpengaruh

signifikan positif terhadap kinerja

keuangan lembaga keuangan di

iran yang diproksikan dengn ROA.

9. (Nausyad

dan Malik,

2015)

“Corporate

Governance and Bank

Performance: A Study

of Selected Banks in

GCG Region”. Asian

Social Science; Vol. 11,

No. 9; 2015, ISSN

1911-2017. Published

by Canadian Center of

Science and Education.

Penelitian menyimpulkan bahwa

tata kelola perusahaan

menimbulkan pengaruh yang

signifikan pada kinerja keuangan

sektor perbankan GCG.

C. KERANGKA PEMIKIRAN

Berdasarkan landasan teori dan penelitian terdahulu, dalam

pengukuran kinerja keuangan erat kaitannya perusahaan perbankan syariah

memberikan informasi kepada pengguna laporan keuangan. Dimana

informasi tersebut lebih menekankan pada nilai profitabilitas yang dihitung

dengan Return On Assets (ROA). Karena ROA dapat melihat laba suatu

perusahaan dikatakan meningkat atau menurun. Hal tersebutlah yang

mempengaruhi pengguna laporan keuangan dalam menilai kinerja keuangan

suatu perusahaan perbankan syariah (Kartika dan Saarce, 2013). Dalam

Pengaruh Intellectual Capital..., Edo Fandini, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Resource …repository.ump.ac.id/7548/3/BAB II_EDO FANDINI_AKT'18.pdf · 2018-03-14 · keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang nantinya

31

penelitian ini melakukan pengujian kembali yaitu menggunakan variabel

independen Intellectual Capital yang diproksikan dengan iB_VACA,

iB_VAHU dan iB_STVA serta Indeks Good Corporate Governance diukur

dengan indikator nilai komposit. Sedangkan variabel dependen dalam

penelitian ini adalah ROA (return on assets).

Menurut Resouce Based Theory apabila kinerja intellectual capital

dapat dilakukan secara maksimal, maka perusahaan akan memiliki suatu nilai

tambah yang dapat memberikan suatu karakteristik (Hermawan, 2013).

Dengan demikian, jika perusahaan yang memiliki intellectual capital lebih

tinggi akan cenderung memiliki kinerja masa datang yang lebih baik. Maka

pertumbuhan dari intellectual capital juga akan memiliki hubungan positif

dengan kinerja keuangan masa yang akan datang. Dimana hubungan

Intellectual Capital yang diproksikan dengan Value Added Capital Employed,

yaitu Capital employed menggambarkan kemampuan perusahaan dalam

mengelola sumber daya berupa capital asset yang apabila dikelola dengan

baik akan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Hubungan Intellectual

Capital yang diproksikan dengan Value Added Human Capital yang

menggambarkan sumber daya manusia dengan pengetahuan, keterampilan,

dan kompetensi yang unggul, maka dapat meningkatkan kinerja keuangan

perusahaan sehingga mencapai keunggulan kompetitif. Hubungan

Intellectiual Capital yang diproksikan dengan Structural Capital Value

Added ynag menggambarkan modal yang dibutuhkan perusahaan untuk

memenuhi proses rutinitas perusahaan dalam menghasilkan kinerja yang

Pengaruh Intellectual Capital..., Edo Fandini, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Resource …repository.ump.ac.id/7548/3/BAB II_EDO FANDINI_AKT'18.pdf · 2018-03-14 · keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang nantinya

32

optimal. Value Added Intellectual Capital (VAIC) meupakan metode

pengukuran Intellectual capital yang menggabungkan tiga komponen yaitu

iB_VACA, iB_VAHU, dan iB_STVA untuk menciptakan Value Added (VA).

Sehingga komponen dari intellectual capital yang diproksikan dengan

iB_VACA, iB_VAHU, dan iB_STVA juga memiliki hubungan positif

dengan kinerja keuangan masa yang akan datang (Ulum, 2013).

Hasil penelitian Rachmawati dan Damar (2012) menunjukkan bahwa

terdapat pengaruh positif antara intellectual capital terhadap Return On Asset

(ROA) perbankan. Semakin tinggi nilai intellectual capital sebuah

perusahaan perbankan maka Return on Asset (ROA) suatu perusahaan

keuangan tersebut semakin meningkat. Hasil penelitian Yunita (2012) juga

mangindikasikan bahwa modal intelektual terbukti berpengaruh terhadap

kinerja keuangan perusahaan.

Sedangkan menurut teori keagenan dimana semakin kecil indeks good

corporate governance, maka akan semakin mengurangi biaya agensi yang

mana akan menunjukan semakin baik penerapan good corporate governance

dan akan meningkatkan kinerja keuangannya (Jensendan Mackling, 1976).

Menurut Surat Edaran Bank Indonesia Nomor: 12/13/DPbS Tahun 2010

menjelaskan bahwa perbankan yang memilki indikator nilai komposit

semakin kecil pada indeks good corporate governance maka kualitas

manajemen dalam menjalankan oprasional bank sangat baik sehingga bank

bisa mendapatkan keuntungan. Maka cenderung kearah negatif karena

Pengaruh Intellectual Capital..., Edo Fandini, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Resource …repository.ump.ac.id/7548/3/BAB II_EDO FANDINI_AKT'18.pdf · 2018-03-14 · keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang nantinya

33

dimana semakin kecil indikator nilai komposit good corporate governance

perusahaan memiliki kualitas manajemen yang bagus.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi (2016) yang menunjukan

bahwa penerapan GCG berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA (return

on assets). Hasil penelitian Ihsan (2016) juga mendukung penelitian Pratiwi

(2016) yang menyatakan bahwa good corporte governance tidak berpengaruh

signifikan terhadap ROA (return on assets).

Bedasarkan uraian diatas maka dapat digambarkan suatu kerangka

pemikiran teoritis yang menyatakan bahwa intellectual capital yang

diproksikan dengan iB_VACA, iB_VAHU, iB_STVA dan indeks good

corporate governance berpengaruh terhadap kinerja keuangan yang dalam

penelitian ini di wakili oleh return on assets (ROA).

H1 (+)

H2 (+)

H3 (+)

H4 (-)

iB_VACA

iB_VAHU

iB_STVA

Kualitas

GCG

Kinerja Keuangan

(ROA)

Pengaruh Intellectual Capital..., Edo Fandini, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Resource …repository.ump.ac.id/7548/3/BAB II_EDO FANDINI_AKT'18.pdf · 2018-03-14 · keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang nantinya

34

D. HIPOTESIS

1. Pengaruh Intellectual Capital yang diproksikan dengan Islamic

Banking Value Added Capital Employed (iB_VACA) terhadap Kinerja

Keuangan Bank Umum Syariah

Hubungan Intellectual Capital yang diproksikan dengan iB_VACA

(Islamic Banking Value Added Capital Employed), yaitu dimana capital

employed menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mengelola

sumber daya berupa capital assets yang apabila dikelola dengan baik akan

meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Menurut resource based

theory apabila kinerja intellectual capital dapat dilakukan secara

maksimal, maka perusahaan akan memiliki suatu nilai tambah yang dapat

memberikan suatu karakteristik (Ulum, 2013). iB_VACA yang merupakan

proksi dari intellectual capital dengan pengelolaan dan pemanfaatan

capital assets yang baik, maka perusahaan dapat meningkatkan kinerja

keuangan, pertumbuhan perusahaan, dan nilai pasar (Kartika dan Hantane,

2013). Semakin baik perusahaan dalam mengelola capital employed,

menunjukan semakin baik perusahaan mengelola aset. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa capital employed memiliki arah yang positif terhadap

kinerja keuangan bank umum syariah.

Penelitian yang dilakukan Ningrum (2012) yang berjudul analisis

pengaruh Intellectual Capital dan Corporate Governance terhadap

Financial Performance menyatakan bahwa intellectual capital

berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas ROA. Penelitian

Pengaruh Intellectual Capital..., Edo Fandini, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Resource …repository.ump.ac.id/7548/3/BAB II_EDO FANDINI_AKT'18.pdf · 2018-03-14 · keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang nantinya

35

yang dilakukan oleh Maisaroh (2013) juga sama dengan penelitian

Ningrum (2012) bahwa intellectual capital berpengaruh positif terhadap

profitabilitas. Berdasarkan pemikiran-pemikiran tersebut, dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1 : Islamic Banking Value Added Capital Employed (iB_VACA)

berpengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum

Syariah.

2. Pengaruh Intellectual Capital yang diproksikan dengan Islamic

Banking Value Added Human Capital (iB_VAHU) terhadap Kinerja

Keuangan Bank Umum Syariah

Hubungan intellectual capital yang diproksikan dengan iB_VAHU

(islamic banking_value added human capital) menggambarkan sumber

daya manusia dengan pengetahuan, ketrampilan, dan kompetensi yang

unggul, maka dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan sehingga

mencapai keunggulan kompetitif. Indikasi gaji dan tunjangan yang

diberikan perusahaan kepada karyawan, mampu meningkatkan karyawan

dalam mendukung kinerja perusahaan sehingga human capital dapat

menciptakan value added atau yang sering disebut iB_VAHU dan dapat

juga meningkatkan pendapatan dan profit perusahaan (Kartika dan Saarce,

2013). Menurut resource based theory apabila kinerja intellectual capital

dapat dilakukan secara maksimal, maka perusahaan akan memiliki suatu

nilai tambah (value added) yang dapat memberikan suatu karakteristik.

Jika perusahaan dapat mengelola, memanfaatkan dan mengembangkan

Pengaruh Intellectual Capital..., Edo Fandini, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Resource …repository.ump.ac.id/7548/3/BAB II_EDO FANDINI_AKT'18.pdf · 2018-03-14 · keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang nantinya

36

intellectual capital yang dimiliki, maka kinerja perusahaan akan

meningkat pula (Prasetya, 2011). Sehingga dapat disimpulkan bahwa

iB_VAHU memiliki arah positif terhadap kinerja keuangan bank umum

syariah.

Penelitian yang dilakukan oleh Putra (2017) menyatakan bahwa

human capital berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.

Penelitian Ausi (2014) juga mendukung penelitian yang dilakukan Putra

yang menyatakan bahwa human capital berpengaruh signifikan terhadap

ROA. Begitu juga yang diungkapkan oleh Hermanus (2013) yang

menyatakan bahwa human capital terbukti berpengaruh signifikan

terhadap profitabilitas. Berdasarkan pemikiran-pemikiran tersebut, dapat

diturunkan hipotesis sebagai berikut:

H2 : Islamic Banking Value Added Human Capital (iB_VAHU)

berpengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum

Syariah.

3. Pengaruh Intellectual Capital yang diproksikan dengan Islamic

Banking Structural Capital Value Added (iB_STVA) terhadap Kinerja

Keuangan Bank Umum Syariah

Hubungan intellectual capital yang diproksikan dengan iB_STVA

(Islamic Banking Structural Capital Value Added) menggambarkan modal

yang dibutuhkan perusahaan untuk memenuhi proses rutinitas perusahaan

dalam menghasilkan kinerja yang optimal, serta kinerja bisnis secara

keseluruhan. Tanpa diiringi oleh pengelolaan structuran capital yang baik

Pengaruh Intellectual Capital..., Edo Fandini, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Resource …repository.ump.ac.id/7548/3/BAB II_EDO FANDINI_AKT'18.pdf · 2018-03-14 · keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang nantinya

37

maka akan menghambat produktivitas karyawan dalam menghasilkan

value added (Ulum, 2013). Menurut Resource Based Theory apabila

kinerja keuangan intellectual capital dilakukan secara maksimal, maka

perusahaan akan memiliki nilai tambah yang dapat memberikan suatu

karakteristik. Dimana manajemen yang mampu mengolah structural

capital dengan baik akan membantu meningkatkan kinerja perusahaan,

sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan profit perusahaan. Dapat

disimpulkan bahwa structural capital memiliki pengaruh positif terhadap

kinerja keuangan bank umum syariah.

Penelitian yang dilakukan oleh Putra (2017) menyatakan bahwa

structural capital memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

profitabilitas perusahaan. Hasil penelitian Dwipayani (2014) yang

mengambil data di perusahaan perdagangan, jasa, dan investasi yang

terdaftar di BEI menyatakan bahwa structural capital berpengaruh

signifikan positif terhadap ROA. Hasil senada juga diungkapkan oleh

Suhendah (2012) yang mengambil data di perusahaan go public di

Indonesia yang menyimpulkan bahwa structural capital berpengaruh

signifikan terhadap ROA. Berdasarkan pemikiran-pemikiran tersebut,

dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H3 : Islamic Banking Structural Capital Value Added (iB_STVA)

berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan bank umum syariah.

Pengaruh Intellectual Capital..., Edo Fandini, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Resource …repository.ump.ac.id/7548/3/BAB II_EDO FANDINI_AKT'18.pdf · 2018-03-14 · keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang nantinya

38

4. Pengaruh Indeks Good Corporate Governance terhadap Kinerja Bank

Umum Syariah

Menurut teori keagenan dimana semakin kecil indeks good

corporate governance, maka akan semakin mengurangi biaya agensi yang

mana akan menunjukan semakin baik penerapan good corporate

governance dan akan meningkatkan kinerja keuangannya. Menurut Surat

Edaran Bank Indonesia Nomor: 12/13/DPbS Tahun 2010 perusahaan yang

semakin kecil indikator nilai komposit pada indeks good corporate

governance maka kualitas manajemen dalam menjalankan oprasional bank

sangat baik sehingga bank bisa mendapatkan keuntungan. Maka,

cenderung kearah negatif karena dimana semakin kecil indikator nilai

komposit good corporate governance perusahaan memiliki kualitas

manajemen yang bagus. Dapat disimpulkan bahwa kualitas manajemen

dalam menjalankan oprasional bank sangat baik sehingga bank bisa

mendapat keuntungan.

ROA (Return On Assets) merupakan pengukuran kemampuan

perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan

jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan, semakin

tinggi rasio ini berarti semakin baik pula keadaan perusahaan. Sehingga

dapat disimpulkan terdapat hubungan yang terbalik atau negatif

dikarenakan semakin kecil nilai komposit pada indeks good corporate

governance, menunjukan kinerja bank yang baik, maka bank semakin

sehat.

Pengaruh Intellectual Capital..., Edo Fandini, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Resource …repository.ump.ac.id/7548/3/BAB II_EDO FANDINI_AKT'18.pdf · 2018-03-14 · keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang nantinya

39

Dalam hasil penelitian Ferdyant dkk (2015) dan Daniel (2012)

menunjukan bahwa variabel good corporate governance berpengaruh

negatif terhadap return on assets pada perbankan syariah. Berdasarkan

pemikiran-pemikiran tersebut, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H4 : Indeks good corporate governance berpengaruh negatif terhadap

kinerja keuangan bank umum syariah.

Pengaruh Intellectual Capital..., Edo Fandini, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018