BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/8601/3/BAB II_HAERUL...
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/8601/3/BAB II_HAERUL...
![Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/8601/3/BAB II_HAERUL LUTFI MUBAROK... · 2019. 3. 4. · Dampak eksternal organisasi harus jelas bagi](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012001/6089c9cd4955566361047769/html5/thumbnails/1.jpg)
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Corporate Social Responsibility
World Bisnis Council for Sustainable Development (WBCD)
menyatakan bahwa CSR merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh
dunia usaha untuk bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada
pengembangan ekonomi dari komunitas setempat ataupun masyarakat
luas, bersamaan dengan peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta
seluruh keluarga (Sukmawati dan Maswar, 2013).
Kepedulian perusahaan yang menyisihkan sebagian keuntungannya
(profit) bagi kepentingan pembangunan manusia (people) dan lingkungan
(planet) secara berkelanjutan berdasarkan prosedur (procedure) yang tepat
dan professional merupakan wujud nyata dari pelaksanaan CSR di
Indonesia dalam upaya penciptaan kesejahteraan bagi masyarakat dan
lingkungan indonesia (Rahmawati dan Tarmizi, 2012). Beragam cara
yang dilakukan perusahaan untuk menjalankan CSR. Ada perusahaan
yang mendirikan yayasan atau organisasi sosial perusahaan, bekerja sama
dengan pihak lain atau dengan menjalankan sendiri CSR mulai dari
perencanaan hingga implementasinya.
Laporan pertanggung jawaban sosial disajikan dalam sebuah
laporan yang berkelanjutan yang dapat diterbitkan secara terpisah ataupun
Pengaruh Kinerja Keuangan..., Haerul Lutfi Mubarok, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019
![Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/8601/3/BAB II_HAERUL LUTFI MUBAROK... · 2019. 3. 4. · Dampak eksternal organisasi harus jelas bagi](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012001/6089c9cd4955566361047769/html5/thumbnails/2.jpg)
13
terintegrasi dalam laporan tahunan. Laporan keberlanjutan adalah praktek
pengukuran, pengungkapan dan upaya akuntabilitas dari kinerja
organisasi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan kepada
para pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal.
Penelitian ini mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan dengan
laporan pertanggungjawaban sosial dengan GRI (Global Report
Initiative). GRI adalah sebuah jaringan berbasis organisasi yang telah
mempelopori perkembangan dunia, paling banyak menggunakan
kerangka laporan keberlanjutan dan berkomitmen untuk terus-menerus
melakukan perbaikan dan penerapan di seluruh dunia
(www.globalreporting.org). Indikator pengungkapan tanggung jawab
sosial menurut GRI terdiri dari tiga indikator, yaitu indikator kinerja
ekonomi, kinerja lingkungan dan kinerja sosial.
Jika kita perhatikan, masyarakat sekarang hidup dalam kondisi
yang dipenuhi beragam informasi dari berbagai bidang, serta dibekali
kecanggihan ilmu dan teknologi. Pola seperti ini mendorong
terbentuknya cara berpikir, gaya hidup dan tuntutan masyarakat yang
lebih tajam. Sehubungan dengan adanya tuntutan dan kebutuhan akan
CSR (Corporate Social Reponsibility) yang merupakan salah satu
kewajiban yang harus dilaksanakan oleh perusahaan sesuai dengan isi
UU PT No.40 Tahun 2007 pasal 74 Undang-undang Perseroan Terbatas
(UUPT) yang baru yang menyebutkan bahwa PT yang menjalankan
usaha di bidang dan/atau bersangkutan dengan sumber daya alam wajib
Pengaruh Kinerja Keuangan..., Haerul Lutfi Mubarok, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019
![Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/8601/3/BAB II_HAERUL LUTFI MUBAROK... · 2019. 3. 4. · Dampak eksternal organisasi harus jelas bagi](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012001/6089c9cd4955566361047769/html5/thumbnails/3.jpg)
14
menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan. UU No.25 Tahun
2007 tentang Penanaman Modal. Pasal 15 (b) menyatakan bahwa ”Setiap
penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial
perusahaan.” Selajutnya lebih terperinci adalah UU No.19 Tahun 2003
tentang BUMN. UU ini kemudiaan dijabarkan lebih jauh oleh Peraturan
Menteri Negara BUMN No.4 Tahun 2007 yang mengatur mulai dari
besaran dana hingga tatacara pelaksanaan CSR.. Undang-undang ini
disyahkan dalam sidang paripurna DPR.
Pada saat sekarang ini konsep pemasaran sudah berada pada tahap
dimana konsumen dalam membeli produk suatu perusahaan tidak hanya
sekedar memperhatikan suatu produk apakah bisa memenuhi kebutuhan
mereka secara lebih efisisen tapi juga dengan kritis melihat apakah
keberadaan perusahaan telah berkontribusi positif terhadap peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan juga apakah keberadaan perusahaan tidak
menjadi bencana di tengah masyarakat baik jangka pendek maupun
jangka panjang. Dengan kritis konsumen juga selektif melihat apakah
suatu perusahaan tidak melakukan hal-hal tidak terpuji seperti perusakan
lingkungan, eksploitasi sumberdaya alam, manipulasi pajak dan
penindasan terhadap hak-hak buruh.
a. Prinsip CSR
Menurut Crowther David (2008) dalam Hadi (2011) terdapat
3 prinsip CSR:
Pengaruh Kinerja Keuangan..., Haerul Lutfi Mubarok, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019
![Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/8601/3/BAB II_HAERUL LUTFI MUBAROK... · 2019. 3. 4. · Dampak eksternal organisasi harus jelas bagi](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012001/6089c9cd4955566361047769/html5/thumbnails/4.jpg)
15
1) Sustainbility
Sustainability berkaitan dengan bagaimana perusahaan
dalam melakukan aktivitas tetap memperhitungkan keberlanjutan
sumberdaya di masa depan. Keberlanjutan juga memberikan
arahan bagaimana penggunaan
sumberdaya sekarang tetap memperhatikan dan memperhitungkan
kemampuan generasi masa depan. Sehingga sustainability
berputar pada keberpihakan dan upaya bagaimana society
memanfaatkan sumberdaya agar tetap memperhatikan generasi
masa depan.
2) Accountability
Accountability merupakan upaya perusahaan terbuka dan
bertanggungjawab atas aktivitas yang telah dilakukan.
Akuntabilitas dibutuhkan ketka aktivitas perusahaan
memengaruhi dan dipengaruhi lingkungan eksternal. Konsep ini
menjelaskan pengaruh kuantitatif aktivitas perusahaan pada
pihak eksternal dan internal (Crowther & David, 2008).
Akuntabilitas dapat dijadikan sebagai media perusahaan dalam
membangun image dan network terhadap para pemangku
kepentingan. Menurut Hadi (2009) tingkat keluasan dan
keinformasian laporan perusahaan memiliki konsekuensi sosial
maupun ekonomi. Tingkat akuntabilitas dan tanggungjawab
perusahaan menentukan legitimasi stakeholder eksternal, serta
meningkatkan transaksi saham perusahaan.
Pengaruh Kinerja Keuangan..., Haerul Lutfi Mubarok, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019
![Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/8601/3/BAB II_HAERUL LUTFI MUBAROK... · 2019. 3. 4. · Dampak eksternal organisasi harus jelas bagi](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012001/6089c9cd4955566361047769/html5/thumbnails/5.jpg)
16
3) Transparency
Transparency merupakan prinsip penting bagi pihak
eksternal. Transparansi bersinggungan dengan pelaporan
aktivitas perusahaan berikut dampak terhadap pihak eksternal.
David (2008) menyatakan
Transparency, as a principle, means that the external impact of
the actions of the organization can be ascertained from that
organization’s reporting and pertinent facts or not disguised
within that reporting. .....the effect of the action of the
organization including external impact, should be apparent to all
from using the information provided by the organization’s
reporting mechanism.
Artinya, prinsip transparansi berarti dampak eksternal dari
aktivitas organisasi dapat diketahui dari pelaporan organisasi dan
tidak ada fakta yang disembunyikan dalam pelaporan tersebut.
Dampak eksternal organisasi harus jelas bagi semua pihak, dengan
menggunakan informasi yang berasal dari mekanisme pelaporan
organisasi tersebut.
Transparansi merupakan satu hal yang amat penting bagi
pihak eksternal, berperan untuk mengurangi asimetri informasi,
kesalahpahaman, khususnya informasi dan pertanggungjawaban
berbagai dampak pada lingkungan.
b. Teori CSR
Berbagai teori telah digunakkan untuk menjelaskan praktik
tanggungjawab sosial perusahaan. Penelitian ini menggunakan teori
Pengaruh Kinerja Keuangan..., Haerul Lutfi Mubarok, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019
![Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/8601/3/BAB II_HAERUL LUTFI MUBAROK... · 2019. 3. 4. · Dampak eksternal organisasi harus jelas bagi](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012001/6089c9cd4955566361047769/html5/thumbnails/6.jpg)
17
legitimasi, stakeholder, dan kontrak sosial dalam menjelaskan
praktik CSR.
1) Teori Legitimasi
Legitimasi merupakan keadaan psikologis keberpihakan
orang dan kelompok orang yang sangat peka terhadap gejala
lingkungan sekitarnya baik fisik maupun non fisik. O’Donovan
(2002) dalam Hadi (2011) berpendapat legitimasi organisasi dapat
dilihat sebagai sesuatu yang diberikan masyarakat
kepada perusahaan dan sesuatu yang diinginkan atau dicari
perusahaan dari masyarakat. Dengan demikian, legitimasi
merupakan manfaat atau sumberdaya potensial bagi perusahaan
untuk bertahan hidup (going concern).
Menurut Gray et. al, (1996) dalam Hadi (2011)
berpendapat bahwa legitimasi merupakan
“ ....a systems-oriented view of organisation and society
...permits us to focus on the role of information and disclosure in
the relationship between organisations, the state, indivisuals and
group”.
Definisi tersebut mengisyaratkan, bahwa legitimasi
merupakan sistem pengelolaan perusahaan yang berorientasi pada
keberpihakan terhadap masyarakat (society), pemerintah individu
dan kelompok masyarakat. Untuk itu, sebagai suatu sistem yang
mengedepankan keberpihakan kepada society, operasi perusahaan
harus kongruen dengan harapan masyarakat.
Pengaruh Kinerja Keuangan..., Haerul Lutfi Mubarok, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019
![Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/8601/3/BAB II_HAERUL LUTFI MUBAROK... · 2019. 3. 4. · Dampak eksternal organisasi harus jelas bagi](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012001/6089c9cd4955566361047769/html5/thumbnails/7.jpg)
18
Menurut Haniffa et al., dalam Sayekti dan Wondabio
(2007), dalam legitimacy theory perusahaan memiliki kontrak
dengan masyarakat untuk melakukan kegiatannya berdasarkan
nilai-nilai justice, dan bagaimana perusahaan menanggapi
berbagai kelompok kepentingan untuk melegitimasi tindakan
perusahaan. Oleh karena itu perusahaan semakin menyadari
bahwa kelangsungan hidup perusahaan juga tergantung dari
hubungan perusahaan tersebut dengan masyarakat dan lingkungan
di mana perusahaan tersebut menjalankan setiap aktivitasnya.
Dengan demikian, teori legitimasi merupakan salah satu teori
yang mendasari pengungkapan CSR.
Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan
dilakukan untuk mendapatkan nilai positif dan legitimasi dari
masyarakat.
2) Teori Stakeholder
Stakeholder adalah semua pihak baik internal maupun
eksternal yang memiliki hubungan baik bersifat memengaruhi
maupun dipengaruhi, bersifat langsung maupun tidak langsung
oleh perusahaan. Misalnya pemerintah, pesaing, masyarakat,
lingkungan internasional, lembaga pemerhati lingkungan, pekerja,
dsb.
Perusahaan hendaknya memperhatikan stakeholder karena
mereka adalah pihak yang berhubungan dengan aktivitas serta
Pengaruh Kinerja Keuangan..., Haerul Lutfi Mubarok, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019
![Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/8601/3/BAB II_HAERUL LUTFI MUBAROK... · 2019. 3. 4. · Dampak eksternal organisasi harus jelas bagi](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012001/6089c9cd4955566361047769/html5/thumbnails/8.jpg)
19
kebijakan yang diambil perusahaan. Jika perusahaan tidak
memperhatikan stakeholder bukan tidak mungkin akan menuai
protes dan dapat mengeliminasi legitimasi stakeholder. Teori
stakeholder menjelaskan bahwa perusahaan tidak saja
bertanggungjawab pada para pemilik (shareholder), namun lebih
luas lagi sampai pada sosial kemasyarakatan (stakeholder).
Sehingga tanggungjawab perusahaan tidak hanya diukur pada
indikator ekonomi (economic focused) dalam laporan keuangan,
tapi juga memperhitungkan faktor-faktor sosial (social
dimentions) terhadap stakeholder internal dan eksternal.
Esensi teori stakeholder tersebut di atas jika ditarik
interkoneksi dengan teori legitimasi yang mengisyaratkan bahwa
perusahaan hendaknya mengurangi expectation gap dengan
masyarakat (publik) sekitar guna meningkatkan legitimasi
(pengakuan) masyarakat, ternyata terdapat benang merah. Untuk
itu, perusahaan hendaknya menjaga reputasinya yaitu dengan
menggeser pola orientasi (tujuan) yang semula semata-mata
diukur dengan economic measurement yang cenderung
shareholder (para pemilik) orientation, ke arah memperhitungkan
faktor sosial (social factors) sebagai wujud kepedulian dan
keberpihakan terhadap masalah sosial kemasyarakatan
(stakeholder orientation) Hadi (2011).
Pengaruh Kinerja Keuangan..., Haerul Lutfi Mubarok, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019
![Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/8601/3/BAB II_HAERUL LUTFI MUBAROK... · 2019. 3. 4. · Dampak eksternal organisasi harus jelas bagi](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012001/6089c9cd4955566361047769/html5/thumbnails/9.jpg)
20
3) Teori Kontrak Sosial
Kontrak sosial muncul karena adanya interelasi dalam
kehidupan sosial masyarakat, agar terjadi keselarasan, keserasian,
dan keseimbangan, termasuk terhadap lingkungan. Perusahaan
merupakan kelompok orang yang memiliki kesamaan tujuan dan
berusaha mencapai tujuan secara bersama, adalah bagian dari
masyarakat dalam lingkungan yang lebih besar. Keberadaannya
sangat ditentukan oleh masyarakat, dimana diantara keduanya
saling memengaruhi. Untuk itu agar terjadi keseimbangan, maka
perlu kontrak sosial baik secara implisit dan eksplisit sehingga
terjadi kesepakatan yang saling melindungi kepentingan masing-
masing.
Social contract dibangun dan dikembangkan, salah
satunya untuk menjelaskan hubungan antara perusahaan terhadap
masyarakat (society). Di sini, perusahaan (ataupun organisasi
bentuk lainnya) memiliki kewajiban kepada masyarakat untuk
memberi kemanfaatan bagi masyarakat setempat. Interaksi
perusahaan (organisasi) dengan masyarakat akan selalu berusaha
untuk memenuhi dan mematuhi aturan dan norma-norma yang
berlaku di masyarakat (community norm), sehingga kegiatan
perusahaan dapat dipandang legitimat (Deegan, 2000 dalam Hadi
(2011).
Pengaruh Kinerja Keuangan..., Haerul Lutfi Mubarok, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019
![Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/8601/3/BAB II_HAERUL LUTFI MUBAROK... · 2019. 3. 4. · Dampak eksternal organisasi harus jelas bagi](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012001/6089c9cd4955566361047769/html5/thumbnails/10.jpg)
21
c. Pengungkapan CSR
Gray et.al. dalam Devina, Suryanto dan Zulaika (2004)
mengelompokkan teori yang digunakan oleh para peneliti untuk
menjelaskan kecenderungan pengungkapan tanggung jawab sosial ke
dalam tiga studi yaitu:
1) Decisions Usefullness Studies
Informasi akutansi tidak terbatas pada informasi akuntansi
tradisioanal yang telah dikenal selama ini, namun juga informasi
lain yang relatif baru dalam wacana akuntansi. Mereka
menempatkan informasi aktivitas sosial perusahaan pada posisi
yang moderately important untuk digunakan sebagai
pertimbangan oleh para users dalam pengambilan keputusan.
2) Economic Theory Studies
Studi ini menggunakan agency theory, dimana teori tersebut
membedakan antara pemilik perusahaan dengan pengelola
perusahaan dan menyiratkan bahwa pengelola perusahaan harus
memberikan laporan pertanggungjawaban atas segala sumber daya
yang dimiliki dan dikelolanya kepada pemilik perusahaan.
Selanjutnya, frase pemilik perusahaan mengalami perkembangan
lebih lanjut, tidak hanya pemilik modal (shareholder), tetapi juga
meluas ke unsur stakeholders lainnya, yaitu karyawan, masyarakat
luas dan pemerintah.
Pengaruh Kinerja Keuangan..., Haerul Lutfi Mubarok, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019
![Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/8601/3/BAB II_HAERUL LUTFI MUBAROK... · 2019. 3. 4. · Dampak eksternal organisasi harus jelas bagi](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012001/6089c9cd4955566361047769/html5/thumbnails/11.jpg)
22
4) Social and Political Theory Studies
Studi di bidang ini menggunakan dua teori utama, yaitu:
pertama, stakeholder theory yang mengasumsikan bahwa eksistensi
perusahaan ditentukan oleh para stakeholders.Fokus utama dalam
teori ini yaitu bagaimana perusahaan memonitor dan merespon
kebutuhan para stakeholders-nya. Kedua, legitimacy theory yang
menyatakan bahwa perusahaan harus dapat menyesuaikan diri
dengan sistem nilai yang telah diterapkan masyarakat. Usaha
perusahaan antara lain diwujudkan melalui pengungkapan sosial.
Pengungkapan dalam laporan keuangan baik yang bersifat
wajib maupun sukarela telah diatur dalam Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 (Revisi 2009). Setiap pelaku
ekonomi selain berusaha untuk kepentingan pemegang saham dan
berfokus pada pencapaian laba di samping itu juga mempunyai
tanggung jawab sosial terhadap masyarakat sekitar, dan hal itu
perlu diungkapkan dalam laporan tahunan, sebagaimana dinyatakan
oleh PSAK No.1 (Revisi 2009) Paragraf 12 tentang Penyajian
Laporan Keuangan :
“Entitas dapat pula menyajikan, terpisah dari laporan
keuangan, laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai
tambah (value added statement), khususnya bagi industri dimana
faktor-faktor lingkungan hidup memegang peranan penting dan
bagi industri yang menganggap karyawan sebagai kelompok
Pengaruh Kinerja Keuangan..., Haerul Lutfi Mubarok, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019
![Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/8601/3/BAB II_HAERUL LUTFI MUBAROK... · 2019. 3. 4. · Dampak eksternal organisasi harus jelas bagi](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012001/6089c9cd4955566361047769/html5/thumbnails/12.jpg)
23
pengguna laporan yang memegang peranan penting. Laporan
tambahan tersebut di luar ruang lingkup Standar Akuntansi
Keuangan.” Standar ini menunjukkan bahwa perusahaan yang ada
di Indonesia diberi suatu kebebasan dalam mengungkapkan
informasi tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam laporan
keuangan tahunan perusahaan.
Pemerintah juga mengeluarkan Undang-Undang Perseroan
Terbatas Nomor 40 Tahun 2007, yang diundangkan dan
diberlakukan pemerintah pada tanggal 16 Agustus 2007,
mewajibkan perseroan yang bidang usahanya di bidang atau terkait
dengan bidang sumber daya alam untuk melaksanakan tanggung
jawab sosial dan lingkungan. Pelaporan tersebut merupakan
pencerminan dari perlunya akuntabilitas perseroan atas pelaksanaan
tanggung jawab sosial dan lingkungan, sehingga para stakeholders
dapat menilai pelaksanaan kegiatan tersebut.
Menurut Solihin (2008) terdapat 3 dampak operasi perusahaan
yang dilaporkan dalam pelaporan CSR.
a) Dampak ekonomi, berkaitan dengan bagaimana operasi
perusahaan akan memengaruhi para pemangku kepentingan dan
sistem ekonomi lokal, nasional, dan pada tingkat global.
b) Dampak lingkungan, diantaranya adalah dampak yang
diakibatkan oleh pemakaian input produksi, output produksi,
yang diakibatkan oleh perusahaan.
Pengaruh Kinerja Keuangan..., Haerul Lutfi Mubarok, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019
![Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/8601/3/BAB II_HAERUL LUTFI MUBAROK... · 2019. 3. 4. · Dampak eksternal organisasi harus jelas bagi](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012001/6089c9cd4955566361047769/html5/thumbnails/13.jpg)
24
c) Dampak sosial, diantaranya berkaitan dengan hak asasi
manusia, tenaga kerja, masyarakat, dan tanggung jawab produk.
Menurut Belkaoui (2000) tujuan perusahaan melakukan
pengungkapan pengungkapan ada enam yaitu:
a) Untuk menjelaskan item-item yang diakui dan untuk
menyediakan ukuran yang relevan bagi item-item tersebut,
selain ukuran dalam laporan keuangan
b) Untuk menjelaskan item-item yang belum diakui dan untuk
menyediakan ukuran yang bermanfaat bagi item-item tersebut
c) Untuk menyediakan informasi yang dapat membantu investor
dan kreditor dalam menentukan resiko dan item-item yang
potensial untuk diakui dan yang belum diakui
d) Untuk menyediakan informasi penting yang dapat digunakan
oleh pengguna laporan keuangan untuk membandingkan antar
perusahaan dan antar tahun
e) Untuk menyediakan informasi mengenai aliran kas masuk dan
aliran kas keluar di masa mendatang
f) Untuk membantu investor dalam menetapkan return dan
investasinya
d. Motif Perusahaan Mengungkapkan CSR
Berbagai alasan yang mendasari perusahaan melakukan
pengungkapan sosial, antara lain: (Harahap, 1993 dalam Hadi 2011)
Pengaruh Kinerja Keuangan..., Haerul Lutfi Mubarok, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019
![Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/8601/3/BAB II_HAERUL LUTFI MUBAROK... · 2019. 3. 4. · Dampak eksternal organisasi harus jelas bagi](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012001/6089c9cd4955566361047769/html5/thumbnails/14.jpg)
25
1) Keterlibatan sosial perusahaan terhadap masyarakat yang
merupakan respon tanggungjawab sosial perusahaan
2) Keterlibatan dalam menjaga kelestarian lingkungan dan
mengurangi dampak polusi
3) Meningkatkan nama baik perusahaan, simpati masyarakat
,karyawan dan investor.
4) Menghindari campur tangan pemerintah dalam melindungi
masyarakat
5) Meningkatkan respon positif norma dan nilai masyarakat
6) Sesuai dengan kehendak investor
7) Membantu program pemerintah seperti konservasi, pelestarian
budaya, peningkatan pendidikan, lapangan kerja, dsb.
Menurut Hadi sebagai bentuk strategi perusahaan, keuntungan
peruahaan melakukan pengungkapan atas biaya sosial yang telah
dikeluarkan perusahaan antara lain:
1) Menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat
sekitar
2) Transparansi
3) Wujud social responsibility (SR)
4) Membangun image perusahaan
5) Membangun image terhadap mutual fund dan shareholder
6) Mendukung tingkat kembalian investasi
7) Membangun image terhadap investor supaya investasi saham
lebih aman.
Pengaruh Kinerja Keuangan..., Haerul Lutfi Mubarok, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019
![Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/8601/3/BAB II_HAERUL LUTFI MUBAROK... · 2019. 3. 4. · Dampak eksternal organisasi harus jelas bagi](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012001/6089c9cd4955566361047769/html5/thumbnails/15.jpg)
26
Menurut Hadi (2011) terdapat 2 pijakan perusahaan dalam
melaksanakan dan mengungapkan tanggung jawab sosial, yaitu
motive approach dan system approach.
Motive approach, berarti praktik tanggungjawab sosial dan
pengungkapan didasarkan motif tertentu pada perusahaan, baik secara
sosial maupun ekonomi. Motive approach menumbuhkan praktik
tanggungjawab sosial menjadi volunteer sesuai dengan kebutuhan
dan kepentingan perusahaan. Umumnya perusahaan melakukan
praktik tanggungjawab dan pengungkapan sosial didasarkan
pendekatan ini (Hadi, 2011).
System approach, maksudnya bahwa perusahaan melakukan
pengeluaran sosial termasuk pengungkapannya muncul sebagai akibat
adanya tuntutan dan pengkondisian suatu sistem yang ada. Sistem ini
dapat berupa aturan dan kebijakan yang harus dipatuhi oleh
perusahaan yang memiliki dampak tertentu jika tidak dipatuhi, baik
yang tumbuh dari penetapan manajemen yang merupakan translasi
code of conduct, visi dan misi perusahaan serta strategi perusahaan
yang ternormakan, maupun peraturan yang timbul dari pihak luar
seperti pemerintah (misal UU. No. 40 Tahun 2007), standar,
peraturan pasar modal, SAK, adat istiadat masyarakat maupun
konvensi. Sehingga pelanggaran terhadap pelaksanaan kinerja sosial
dan pengungkapan sosial akan berimplikasi tertentu terhadap
perusahaan. (Hadi, 2011)
Pengaruh Kinerja Keuangan..., Haerul Lutfi Mubarok, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019
![Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/8601/3/BAB II_HAERUL LUTFI MUBAROK... · 2019. 3. 4. · Dampak eksternal organisasi harus jelas bagi](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012001/6089c9cd4955566361047769/html5/thumbnails/16.jpg)
27
2. Kinerja Keuangan
Menurut Fahmi (2011:28), kinerja keuangan adalah suatu analisis
yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah
melaksanakan dengan menggunakan aturan – aturan pelaksanaan
keuangan secara baik dan benar. Kinerja perusahaan merupakan suatu
gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis
dengan alat – alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai
baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan
prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber
daya digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan.
Penilaian kerja keuangan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan
oleh pihak manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap para
penyandang dana dan juga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
oleh perusahaan. Dalam penelitian ini kinerja keuangan di proksi dengan
Net Profit Margin.
Net Profit Margin adalah rasio yang digunakan untuk
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
bersih setelah dipotong pajak. Menurut Bastian dan Suhardjono (2006),
net profit margin adalah perbandingan antara laba bersih dengan
penjualan. Semakin besar net profit margin, maka kinerja perusahaan
akan semakin produktif, sehingga akan meningkatkan kepercayaan
investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Rasio
ini menunjukkan berapa besar persentase laba bersih yang diperoleh dari
setiap penjualan. Semakin besar rasio ini, maka dianggap semakin
Pengaruh Kinerja Keuangan..., Haerul Lutfi Mubarok, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019
![Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/8601/3/BAB II_HAERUL LUTFI MUBAROK... · 2019. 3. 4. · Dampak eksternal organisasi harus jelas bagi](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012001/6089c9cd4955566361047769/html5/thumbnails/17.jpg)
28
baik kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi.
Hubungan antar laba bersih sesudah pajak dan penjualan bersih
menunjukkan kemampuan manajemen dalam mengemudikan perusahaan
secara cukup berhasil untuk menyisakan margin tertentu sebagai
kompensasi yang wajar bagi pemilik yang telah menyediakan modalnya
untuk suatu risiko.
Hasil dari perhitungan mencerminkan keuntungan neto per
rupiah penjualan. Para investor pasar modal perlu mengetahui
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Dengan mengetahui
hal tersebut investor dapat menilai apakah perusahaan itu profitable atau
tidak. Net Profit Margin merupakan salah satu indikator yang penting
untuk menilai suatu perusahaan. Net Profit Margin selain digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba juga
untuk mengetahui efektifitas perusahaan dalam mengelola sumber-sumber
yang dimilikinya. Net Profit Margin mengukur laba yang dihasilkan
perusahaan dari perbandingan antara laba sesudah pajak dengan
penjualan bersih. Rasio ini menunjukkan laba bersih (Earning After
Tax) yang dapat dicapai setiap penjualan. Laba bersih yang diperoleh juga
tergantung pada kebijakan pemerintah mengenai tingkat suku bunga
dan pajak penghasilan yang akan mengurangi laba bersih yang
diperoleh perusahaan. Net Profit Margin dapat dirumuskan sebagai berikut
(Kasmir, 2016:200):
Net Profit Margin
Pengaruh Kinerja Keuangan..., Haerul Lutfi Mubarok, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019
![Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/8601/3/BAB II_HAERUL LUTFI MUBAROK... · 2019. 3. 4. · Dampak eksternal organisasi harus jelas bagi](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012001/6089c9cd4955566361047769/html5/thumbnails/18.jpg)
29
3. Profitabilitas
Profitabilitas adalah suatu angka yang menunjukan kemampuan
perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan aset, dan
modal saham tertentu. Profitabilitas dapat digunakan sebagai salah satu
indikator dalam penilaian prestasi perusahaan, selain itu juga merupakan
elemen dalam penciptaan nilai perusahaan dimasa yang akan datang
sehingga profitabilitas menjadi salah satu pertimbangan penting bagi
investor dalam keputusan investasinya (Septiana, 2014:19).
Penilaian prestasi suatu perusahaan dapat dilihat dari kemampuan
perusahaan itu untuk menghasilkan laba. Laba perusahaan selain
merupakan indikator kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
bagi para penyandang dananya, juga merupakan elemen dalam penciptaan
nilai perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan di masa yang
akan datang.
Amalia (2013:38) menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki
kemampuan kinerja keuangan yang baik, akan identik dengan upaya-
upaya untuk melakukan pengungkapan yang lebih luas. Sedangkan
perusahaan dengan kinerja yang tinggi maka akan meningkatkan nilai
perusahaan dalam proses pembentukan image yang sangat berpengaruh
untuk mendapatkan kepercayaan dari para stakeholder.
Menurut Harahap, (2008:304), mengemukakan bahwa
:"Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan
laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan
Pengaruh Kinerja Keuangan..., Haerul Lutfi Mubarok, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019
![Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/8601/3/BAB II_HAERUL LUTFI MUBAROK... · 2019. 3. 4. · Dampak eksternal organisasi harus jelas bagi](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012001/6089c9cd4955566361047769/html5/thumbnails/19.jpg)
30
penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya".
Sedangkan menurut Riyanto, (2008:35), mengatakan :"Profitabilitas
adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama
periode tertentu". Jenis – Jenis Rasio Profitabilitas :
a. Net Profit Margin (Margin Laba Bersih)
Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan.
Semakin tinggi Net profit margin semakin baik operasi suatu
perusahaan.
b. Return on Asset
Return on asset merupakan perbandingan antara laba bersih
setelah pajak dengan aktiva untuk mengukur tingkat
pengembalian invesatsi total. Return on asset merupakan ukuran
efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan
dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.
c. Return on Equity
Return on equity adalah rasio yang memperlihatkan sejauh manakah
perusahaan mengelola modal sendiri (net worth) secara efektif,
mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan
pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan, (dalam
Sawir, 2009:20).
Tingkat profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan Return On
Asset (ROA). Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk
Pengaruh Kinerja Keuangan..., Haerul Lutfi Mubarok, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019
![Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/8601/3/BAB II_HAERUL LUTFI MUBAROK... · 2019. 3. 4. · Dampak eksternal organisasi harus jelas bagi](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012001/6089c9cd4955566361047769/html5/thumbnails/20.jpg)
31
menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu. Rumusnya
sebagai berikut :
ROA =
4. Ukuran perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan variabel yang banyak digunakan
untuk menjelaskan pengungkapan tanggungjawab sosial yang dilakukan
perusahaan dalam laporan tahunan yang dibuat. Dimana ukuran
perusahaan adalah suatu skala atau nilai untuk mengklasifikasikan besar
kecilnya suatu perusahaan berdasarkan indikator tertentu, antara lain total
aktiva, log size, nilai saham, jumlah tenaga kerja, penjualan, dan
kapitalisasi pasar.
Cowen et al. (dalam Amalia, 2013:38) perusahaan yang lebih
besar dengan aktivitas operasi dan pengaruh yang lebih besar terhadap
masyarakat akan memiliki pemegang saham yang mungkin
memperhatikan program sosial yang dibuat perusahaan dan laporan
tahunan akan digunakan untuk menyebarkan informasi tentang Corporate
Social Responsibility tersebut.
Size perusahaan merupakan variabel penduga yang sering
menjelaskan berbagai macam variasi pengungkapan sosial yang
digunakan perusahaan dalam laporan tahunan perusahaan. Hackston dan
Milne (dalam Ratnasari, 2011:80) menyatakan bahwa ukuran perusahaan
dapat ditentukan dari jumlah karyawan, total aktiva, total penjualan, atau
Pengaruh Kinerja Keuangan..., Haerul Lutfi Mubarok, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019
![Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/8601/3/BAB II_HAERUL LUTFI MUBAROK... · 2019. 3. 4. · Dampak eksternal organisasi harus jelas bagi](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012001/6089c9cd4955566361047769/html5/thumbnails/21.jpg)
32
peringkat indeks. Ukuran perusahaan dapat mempengaruhi luas
pengungkapan informasi dalam laporan keuangan mereka. Secara umum
perusahaan besar akan mengungkapkan informasi lebih banyak daripada
perusahaan kecil. Teori keagenan menyatakan bahwa perusahaan besar
memiliki biaya keagenan lebih besar dari pada perusahaan kecil. Ukuran
perusahaan dalam penelitian ini menggunakan rumus dari (Oktariani dan
Mimba, 2014) sebagai berikut:
Ukuran perusahaan = Log natural (total aset).
B. Penelitian Terdahulu
Berikut ini adalah beberapa penelitian terdahulu yang terkait
mengenai pengaruh Menejemen Laba, Profitabilitas, dan ukuran perusahaan
terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)
Tabel 2.1
PENELITIAN TERDAHULU
No Penulis &
Tahun
Variabel yang Digunakan Hasil Penelitian
1 Nelling and
webb (2009)
financial performance
(NPM, ROA, ROE)
Variabel dependent : CSR
the study found that the
relationship between
social responsibility and
lagged financial
performance is positive
and
significant.
2 Rahman, Zain,
& Al-Haj (2015)
Variabel independen :
Firm Size
Variabel dependent : CSR
Empirical studies found
that CSR disclosure is
positively
associated with Firm
Size
3 Rina Dwi
Haryani (2015)
variabel independen :
Kinerja keuangan
(Profitabilitas, Ukuran
Ukuran Perusahaan
(Size), Profitabilitas,
Leverage, berpengaruh
Pengaruh Kinerja Keuangan..., Haerul Lutfi Mubarok, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019
![Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/8601/3/BAB II_HAERUL LUTFI MUBAROK... · 2019. 3. 4. · Dampak eksternal organisasi harus jelas bagi](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012001/6089c9cd4955566361047769/html5/thumbnails/22.jpg)
33
Perusahaan, Leverage)
Variabel dependent : CSR
secara bersama – sama
terhadap penngungkapan
CSR
4 Arbi Tovani
(2015)
variabel independen :Size,
Profitabilitas, Leverage,
solvabilitas ,Independensi
Auditor
Variabel dependent : CSR
Kinerja keuangan yang
terdiri dari Ukuran
Perusahaan (Size),
Profitabilitas, Leverage,
Solvabilitas,
Independensi Auditor
berpengaruh secara
bersama – sama terhadap
penngungkapan CSR
5 Meita Wahyu
Rindawati,
Meita Wahyu
Rindawati
(2015)
variabel independen :
Profitabilitas, Ukuran
Perusahaan, Leverage,
dan Kepimilikan Publik
Variabel dependent : CSR
Profitabilitas
berpengaruh terhadap
pengungkapan CSR,
ukuran perusahaaan ,
leverage tidak
berpengaruh Ukuran
perusahan berpengaruh
terhadap pengungkapan
CSR
6 Ayu Intan
Permatasari
(2016)
Variabel independen :
profitabilitas ,ukuran
perusahaan, leverage
Variabel dependent : CSR
profitabilitas ,leverage
tidak berpengaruh
terhadap pengungkapan
CSR, ukuran perusahaan
berpengaruh terhadap
pengungkapan CSR
7 Arief (2016) Variabel independen :
profitabilitas (NPM,
ROA, ROE )
Variabel dependent : CSR
Profitabilitas diproksi
dengan npm secara
parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap
pengungkapan CSR.
ROA & ROE secara
parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap
pengungkapan CSR.
8 Rani Widiyasari
Eko Putri (2016)
Variabel independen :
profitabilitas (NPM,
ROA, ROE )
Variabel dependent : CSR
profitabilitas (NPM,
ROA, ROE )
berpengaruh terhadap
CSR
9 Triana Zuhrotun
Aulia (2017)
Variabel independen :
profitabilitas ,ukuran
perusahaan, kinerja
lingkungan
Variabel dependent : CSR
ukuran perusahaan,
kinerja lingkungan
berpengaruh terhadap
pengungkapan CSR,
profitabilitas tidak.
Pengaruh Kinerja Keuangan..., Haerul Lutfi Mubarok, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019
![Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/8601/3/BAB II_HAERUL LUTFI MUBAROK... · 2019. 3. 4. · Dampak eksternal organisasi harus jelas bagi](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012001/6089c9cd4955566361047769/html5/thumbnails/23.jpg)
34
10 Fida Nuzula
Ramadani
(2017)
variabel independen :
Profitabilitas, Ukuran
Perusahaan, Leverage,
dan Kepimilikan Publik
Variabel dependent : CSR
Profitabilitas
berpengaruh terhadap
pengungkapan CSR,
ukuran perusahaaan ,
leverage tidak
berpengaruh
11 Andre Virgia
Pradana (2017)
Variabel independen :
GCG (dewan komisaris,
komite audit, kepemilikan
nstusional), profitabilitas
,ukuran perusahaan,
Variabel dependent : CSR
GCG (dewan komisaris,
komite audit,
kepemilikan instusional)
profitabilitas tidak
berpengaruh terhadap
pengungkapan CSR,
Ukuran perusahan
berpengaruh terhadap
pengungkapan CSR
11 Dita
Rahmayanti
(2017)
Variabel independen :
profitabilitas, ukuran
perusahaan, kepimilikan
menejerial dan NPM
Variabel dependent : CSR
Profitabilitas, ukuran
perusahaan berpengaruh
terhadap pengungkapan
CSR, NPM &
Kepimilikan menejerial
tidak berpengaruh
Sumber : data diolah, 2018
C. Kerangka Pemikiran Teoritis
1. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap pengungkapan Corporate
Social Responsibility
Menurut Sucipto (2003) pengertian kinerja keuangan adalah
penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan
suatu organisasi atau perusahaan dalam menghasilkan laba atau profit.
Maka dapat ditarik simpulan bahwa kinerja keuangan adalah usaha formal
yang telah dilakukan oleh suatu perusahaan yang dapat mengukur
keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba, sehingga dapat
melihat prospek, pertumbuhan, dan potensi perkembangan baik
perusahaan dengan mengandalkan sumber daya yang ada. Suatu
Pengaruh Kinerja Keuangan..., Haerul Lutfi Mubarok, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019
![Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/8601/3/BAB II_HAERUL LUTFI MUBAROK... · 2019. 3. 4. · Dampak eksternal organisasi harus jelas bagi](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012001/6089c9cd4955566361047769/html5/thumbnails/24.jpg)
35
perusahaan dapat dikatakan berhasil apabila telah mencapai standar dan
tujuan yang telah ditetapkan. Dipenelitian ini kinerja keuangan diproksi
dengan Net Profit Margin (NPM).
NPM merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan
dengan membandingkan antara laba bersih setelah bunga dan pajak
dibandingkan dengan penjualan (Kasmir, 2010). Hal ini untuk
menunjukkan kestabilan kesatuan untuk menghasilkan pendapatan pada
tingkat penjualan. Memeriksa margin laba pada tahun sebelumnya, kita
dapat menilai efisiensi operasi dan strategi penetapan harga serta status
persaingan perusahaan dengan perusahaan lain. Efisiensi operasi
perusahaan sangat menetukan jumlah laba yang dihasilkan karena
mengukur seberapa besar dan maksimal perusahaan menggunakan
sumberdaya. Margin laba yang tinggi lebih disukai karena menunjukkan
bahwa perusahaan mendapat hasil yang baik melebihi harga pokok
penjualan (Fahmi, 2011:136). Nilai rasio NPM yang tinggi akan
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada
tingkat penjualan tertentu sedangkan nilai rasio NPM yang rendah justru
mencerminkan tingkat penjualan yang rendah untuk tingkat biaya tertentu
dan dianggap tidak efisien. Sampai saat ini belum terlalu banyak yang
menggunakan variabel ini untuk digunakan sebagai pengungkapan CSR,
dari beberapa penelitian terbaru yang saya dapatkan adalah penelitian dari
Keni & Dewi (2013), Widiyasari & Putri (2016), dan Nelling and webb
Pengaruh Kinerja Keuangan..., Haerul Lutfi Mubarok, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019
![Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/8601/3/BAB II_HAERUL LUTFI MUBAROK... · 2019. 3. 4. · Dampak eksternal organisasi harus jelas bagi](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012001/6089c9cd4955566361047769/html5/thumbnails/25.jpg)
36
(2009) yang menyatakan bahwa net profit margin memiliki pengaruh
terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility.
2. Pengaruh Profitablitas terhadap pengungkapan Corporate Social
Responsibility (CSR)
Profitabilitas merupakan salah satu pengukuran bagi kinerja yang
menunjukan kemampuan dalam menghasilkan laba selama pereode
tertentu pada tingkat penjualan, aset dan modal saham tertentu (Kasmir,
2012). Profitabilitas merupakan faktor yang seharusnya mendapat
perhatian penting karena untuk dapat melangsungkan hidupnya, suatu
perusahaan harus berada dalam keadaan yang menguntungkan
(profitable). Tanpa adanya keuntungan (profit), maka akan sangat sulit
bagi peusahaan untuk menarik modal dari luar (Novrianto, 2012). Pihak
manajemen perusahaan akan berusaha meningkatkan keuntungan karena
disadari benar betapa pentingnya arti dari profit terhadap kelangsungan
dan masa depan perusahaan.
Dari penelitian yang dilakukan oleh Rahardjo (2013), prasetyorini
(2013), Wahyu & Rindawati (2015), Yonita (2015), Widiyasari & Putri
(2016), menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap
pengungkapan Corporate Social Responsibility. Penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Ramadani (2017), menunjukan
bahwa varibel profitabilitas Secara parsial profitabilitas berpengaruh
positif terhadap pengungkapan CSR. Dikatakan bahwa semakin besar
Pengaruh Kinerja Keuangan..., Haerul Lutfi Mubarok, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019
![Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/8601/3/BAB II_HAERUL LUTFI MUBAROK... · 2019. 3. 4. · Dampak eksternal organisasi harus jelas bagi](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012001/6089c9cd4955566361047769/html5/thumbnails/26.jpg)
37
profit yang dilakukan oleh perusahaan, maka semakin besar juga
perusahaan melakukan dan mengungkapkan CSR dalam laporannya
karena dana yang dimiliki lebih banyak.
3. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Pengungkapan Corporate
Social Responsibility (CSR)
Ukuran Perusahaan merupakan suatu skala yang berfungsi untuk
mengklasifikasikan besar kecilnya entitas bisnis (Kurnianingsih, 2013)
dalam (Sari, Rani 2015). Skala Ukuran perusahaan dapat mempengaruhi
luas pengungkapan informasi dalam laporan keuangan mereka.
Perusahaan besar cenderung akan mengungkapkan informasi lebih banyak
daripada perusahaan kecil. Hal ini karena perusahaan besar akan
menghadapi resiko politis yang lebih besar dibanding perusahaan kecil.
Secara teoritis perusahaan besar tidak akan lepas dari tekanan politis,
yaitu tekanan untuk melakukan pertanggungjawaban sosial. Sehingga
perusahaan besar cenderung akan mengeluarkan biaya untuk
mengungkapkan informasi sosial yang lebih besar dibandingkan
perusahaan kecil. Pengungkapan sosial yang lebih besar merupakan
pengurangan biaya politis bagi perusahaan.
Variabel ini digunakan sebagai variabel independen yang dilakukan
penelitian oleh Wakid, dkk (2013), Fitriah & Septiana (2014), Zain, & Al-
Haj (2015), Rindawati (2015), Permatasari (2016), Aulia (2017), Pradana
(2017), Rahmayanti (2017) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan
Pengaruh Kinerja Keuangan..., Haerul Lutfi Mubarok, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019
![Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/8601/3/BAB II_HAERUL LUTFI MUBAROK... · 2019. 3. 4. · Dampak eksternal organisasi harus jelas bagi](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012001/6089c9cd4955566361047769/html5/thumbnails/27.jpg)
38
berpengaruh positif terhadap pengungkapan Corporate Social
Responsibility (CSR). Kerangka pemikiran teoritis untuk
mengembangkan hipotesis dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar
berikut:
H1
H2
H3
H4
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Keterangan :
Berpengaruh secara parsial
Berpengaruh secara simultan
Kinerja keuangan
(NPM) (X1)
Profitabilitas (X2)
Ukuran Perusahaan
(X3)
Pengungkapan
Corporate Social
Responsibility (CSR)
Pengaruh Kinerja Keuangan..., Haerul Lutfi Mubarok, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019
![Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian …repository.ump.ac.id/8601/3/BAB II_HAERUL LUTFI MUBAROK... · 2019. 3. 4. · Dampak eksternal organisasi harus jelas bagi](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012001/6089c9cd4955566361047769/html5/thumbnails/28.jpg)
39
D. Perumusan Hipotesis
1. H1 : Kinerja Keuangan berpengaruh positif terhadap Corporate Social
Responsibility (CSR)
2. H2 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap Corporate Social
Responsibility (CSR)
3. H3 : Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap Corporate Social
Responsibility (CSR)
4. H4 : Kinerja Keuangan, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan
berpengaruh positif terhadap Corporate Social Responsibility
(CSR)
Pengaruh Kinerja Keuangan..., Haerul Lutfi Mubarok, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019