Dr Lutfi Luluskan Dong

30
TUMOR BULI Pembimbing : Dr. Luthfi Bagus Sp. U Aprilia Ramandani Jamin

Transcript of Dr Lutfi Luluskan Dong

Page 1: Dr Lutfi Luluskan Dong

TUMOR BULI

Pembimbing : Dr. Luthfi Bagus Sp. U

Aprilia Ramandani Jamin

Page 2: Dr Lutfi Luluskan Dong

TUMOR BULI Tumor buli merupakan suatu penyakit

keganasan yang mana sel-sel yang melapisi kandung kemih kehilangan kemampuan dalam mengontrol pertumbuhan dan pembelahan sel-selnya. Suatu pertumbuhan yang abnormal ini akan menghasilkan suatu kelompok sel-sel yang kemudian membentuk tumor

Page 3: Dr Lutfi Luluskan Dong

Anatomi Buli (Kandung kemih)

adalah sebuah organ tubuh yang menyerupai sebuah ‘kantung’ dalam pelvis yang menyimpan urin yang diproduksi ginjal.

Urin dialirkan ke kandung kemih melalui saluran yang dikenal sebagai ureter.

Page 4: Dr Lutfi Luluskan Dong

Kandung kemih dibagi menjadi beberapa lapisan, yaitu • Epitelium• Lamina propria• Otot detrusor• Jaringan perivesikal

Page 5: Dr Lutfi Luluskan Dong

Faktor resiko Pekerjaan Perokok infeksi saluran kemih kopi, pemanis buatan , dan obat-

obatan

Page 6: Dr Lutfi Luluskan Dong

Bentuk tumor

Page 7: Dr Lutfi Luluskan Dong

Jenis Histopatologi Karsinoma sel transisionalSebagian besar dari seluruh tumor buli adalah

karsinoma sel transisional. Tumor ini biasanya berbentuk papiler, lesi eksofitik, sesile atau ulcerasi. Karsinoma in situ berbentuk datar (non papiler anaplastik), sel-sel membesar dan nukleus tampak jelas. Dapat terjadi dekat atau jauh dari lesi oksofitik, dapat juga fokal atau difuse. Karsinoma urotelial datar adalah tumor yang sangat agresif dan bertumbuh lebih cepat dari tumor papilari.

Page 8: Dr Lutfi Luluskan Dong

Karsinoma non sel transisional

• Adenokarsinoma

Terdapat 3 kelompok adenokarsinoma pada buli-buli, di antaranya adalah:

1. Primer terdapat di buli-buliBiasanya terdapat di dasar dan di fundus buli-buli

2. Urakhus persistenAdalah sisa duktus urakhus yang mengalami degenerasi

maligna menjadi adenokarsinoma.

3. Tumor sekunder yang berasal dari fokus metastasis dari organ lain, diantaranya adalah prostat, rektum, ovarium, lambung, mamma, dan endometrium.

Page 9: Dr Lutfi Luluskan Dong

• Karsinoma sel skuamosaKarsinoma sel skuomosa terjadi karena

rangsangan kronis pada buli-buli sehingga sel epitelnya mengalami metaplasia berubah menjadi ganas. Rangsangan kronis itu dapat terjadi karena infeksi saluran kemih kronis, batu buli-buli, dan pemakaian obat-obatan siklofosfamid secara intravena.

Page 10: Dr Lutfi Luluskan Dong

Karsinoma epiteliai di buli ditemukan dengan adenoma villi, tumorkarsinoid, karsinosarkoma, dan melanoma. Karsinoma non epitelial ditemukan bersama dengan feokromositoma, limfoma, koriokarsinoma, dan tumor mesenkim.

Karsinoma epitelian dan non epitelial

Page 11: Dr Lutfi Luluskan Dong

Derajat invasi tumor (stadium)No KODE KET

1 Tis Carcinoma insitu (pre invasive Ca)2 Tx Cara pemeriksaan untuk menetapkan penyebaran tumor, tak dapat

dilakukan

3 To Tanda-tanda tumor primer tidak ada4 T1 Pada pemeriksaan bimanual didapatkan masa yang bergerak

5 T2 Pada pemeriksaan bimanual ada indurasi daripada dinding buli-buli.

6 T3 Pada pemeriksaan bimanual indurasi atau masa nodular yang bergerak bebeas dapat diraba di buli-buli.

7 T3a Invasi otot yang lebih dalam8 T3b Perluasan lewat dinding buli-buli9 T4 Tumor sudah melewati struktur sebelahnya

10 T4a Tumor mengadakan invasi ke dalam prostate, uterus vagina

11 T4b Tumor sudah melekat pada dinding pelvis atau infiltrasi ke dalam abdomen

Page 12: Dr Lutfi Luluskan Dong
Page 13: Dr Lutfi Luluskan Dong

Berdasarkan American Joint Committee on Cancer (AJCC) stadium untuk karsinoma buli terdiri dari Stage 0 – Stage IV, antara lain :

Stage 0 : kanker superfisial atau karsinoma in situStage I : sel kanker sudah masuk di bawah jaringan mukosa kandung kemih, namun belum menginvasi otot kandung kemihStage II : sel kanker sudah menginvasi jaringan otot kandung kemihStage III : sel kanker sudah menyebar melewati lapisan otot menuju jaringan disekitar kandung kemih, seperti prostat (pada pria) atau uterus (pada wanita)Stage IV : sel kanker telah meluas hingga ke rongga abdomen, dan dapat menyebar ke jaringan limph organ lainnya di dalam.

Page 14: Dr Lutfi Luluskan Dong

Gejala klinikhematuria yang bersifat:(1) Tanpa disertai rasa nyeri (painless),(2) Kambuhan (intermittent), dan (3) Terjadi pada seluruh proses miksi (hematuria Total).

Page 15: Dr Lutfi Luluskan Dong

Kasinoma buli-buli pada stadium awal jarang sekali menimbulkan keluhan. Gejala yang paling sering ditemukan adalah hematuria mikroskopik maupun maupun makroskopik tanpa disertai rasa nyeri yang sifatnya kambuhan dalam beberapa bulan.

Page 16: Dr Lutfi Luluskan Dong

DiagnosisAnamnesis85% pasien dengan karsinoma buli-buli memberikan gejala hematuria yang bersifat total atau mikroskopik, tidak nyeri, dan bersifat kambuhan (intermitten).

Page 17: Dr Lutfi Luluskan Dong

Pemeriksaan fisik Palpasi bimanual Jari telunjuk kanan melakukan colok dubur

atau vagina sedangkan tangan kiri melakukan palpasi pada daerah suprasimfisis untuk memperkirakan infiltrasi tumor.

 Berfungsi untuk mengetahui ada tidaknya massa dan penyebarannya, ukuran, mobilitas, dan derajat fiksasi pada organ lain. 

Page 18: Dr Lutfi Luluskan Dong

LaboratoriumSelain pemeriksaan laboratorium rutin, diperiksa pula :Sitologi urine yaitu pemeriksaan sel-sel urotelium yang terlepas bersama urine, Antigen permukaan sel (cell surface antigen)Flow cytometri yaitu mendeteksi adanya kromosom sel-sel urotelium

Page 19: Dr Lutfi Luluskan Dong

Pemeriksaan penunjangUSG

Page 20: Dr Lutfi Luluskan Dong

CT ScanAkurasi stadium lebih

tinggi dibandingkan dengan USG, dapat mencapai 90%.Peemriksaan ini dapat memahami secara tepat hubungan tumor dan sekitarnya maupun ada tidaknya metastasis kelenjar limfe regional

Page 21: Dr Lutfi Luluskan Dong

IVPDapat mendeteksi adanya tumor buli-buli berupa filling defect dan mendeteksi adanya tumor sel transisional yang berada di ureter atau pielum. Didapatkan hidroureter atau hidronefrosis merupakan salah satu tanda adanya infiltrasi tumor ke ureter atau muara ureter.

Page 22: Dr Lutfi Luluskan Dong

SistoskopiSistoskopi merupakan metode paling

utama dalam diagnosis, dapat langsung melihat lokasi, ukuran, jumlah, bentuk, situasi tangkai dan derajat infiltrasi di basis tumor

Page 23: Dr Lutfi Luluskan Dong

BiopsiSemua jenis tumor buli-buli harus

dipastikan dengan pemeriksaan histology. Jaringan yang diambil hendaklah pada dasar tumor dan harus mengambil sedikit jaringan yang sehat pada dinding buli-buli

Page 24: Dr Lutfi Luluskan Dong

Sitologi urinePemeriksaan ini untuk melihat sel-sel

urotelium yang terlepas bersama urin. Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi adanya tumor pada pasien dengan gejala simptomatik dan untuk mengevaluasi pengobatan 

Page 25: Dr Lutfi Luluskan Dong

TerapiUntuk terapi pada kasus tumor buli-buli harus dipertimbangkan:Ukuran tumorPosisi tumorHistologiHasil Pemeriksaan Rectal Touche BimanualUmur dan keadaan kesehatanFungsi renalAda tidaknya komplikasi

Page 26: Dr Lutfi Luluskan Dong

Jenis operasi yang dapat digunakan dalam menangani karsinoma buli-buli adalah sistektomi parsial, sistektomi total, dan sistektomi radikal. Sistektomi parsial merupakan indikasi untuk tumor soliter dengan batas tegas pada mukosa.

Page 27: Dr Lutfi Luluskan Dong

Sistektomi total merupakan terapi definitif untuk karsinoma superfisialis yang mengalami kekambuhan.

Sistektomi radikal merupakan suatu tindakan pilihan jika terapi lain tidak berhasil atau timbul kekambuhan

Page 28: Dr Lutfi Luluskan Dong

Kontrol berkalaJadwal pemeriksaan berkala itu pada: Tahun I dilakukan setiap 3 bulan

sekali. Tahun ke-II setiap 4 bulan sekali. Tahun ke III dan seterusmnya setiap 6

bulan sekali.

Page 29: Dr Lutfi Luluskan Dong

KesimpulanDari pembahasan di dalam makalah ini, di dapatkan kesimpulan sebagai berikut :

Kanker buli – buli adalah kanker yang mengenai organ buli – buli (kandung kemih).

Faktor resiko yang mempermudah seseorang menderita karsinoma buli buli adalah Pekerjaan, Perokok, Infeksi saluran kemih Serta Kopi, pemanis buatan, dan obat-obatan.

Sebagian besar (± 90%) tumor buli-buli adalah karsinoma sel transisional.

Gambaran Klinis pada penderita Ca buli-buli adalah tanpa disertai rasa nyeri (painless), kambuhan (intermittent), dan terjadi pada seluruh proses miksi (hematuria Total).

Tindakan yang pertama kali dilakukan pada pasien karsinoma buli-buli adalah reseksi, buli-buli transuretra atau TUR Buli-buli.

Pasien Carsinoma buli buli harus mendapatkan pemeriksaan secara berkala dan secara rutin di lakukan pemeriksaan klinis, sitology urine serta sistokopi. Jadwal pemeriksaan berkala itu pada : 1. Tahun ke I di lakukan setiap 3 bulan sekali, 2. Tahun ke II setiap 4 bulan sekali, 3. Tahun ke III dan seterusnya setiap 6 bulan sekali.

Page 30: Dr Lutfi Luluskan Dong

TERIMA KASIH