BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konflik Peran Ganda 1 ...repository.ump.ac.id/6269/3/BAB II.pdf ·...

15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konflik Peran Ganda 1. Pengertian konflik peran ganda Ada berbagai definisi yang diungkapkan oleh para ahli tentang konflik. Diantaranya yang diungkapkan Putman &Pool (dalam Wahyu, 2007) konflik didefinisikan sebagai interaksi antara individu, kelompok atau organisasi yang membuat tujuan atau arti berlawanan, dan merasa bahwa orang lain sebagai pengganggu yang potensial terhadap pencapaian tujuan mereka. Sedangkan konflik secara umum bisa diartikan sebagai kondisi dimana terjadi ketidak cocokan antara nilai dan tujuan yang ingin dicapai, baik nilai atau tujuan yang ada di dalam sendiri maupun dalam hubungan dengan orang lain (Wijono, 2010). Konflik juga dapat terjadi pada saat munculnya dua kebutuhan atau secara bersamaan. Hal tersebut tersebut terjadi karena dorongan dan kebutuhan tidak selalu muncul satu persatu (Irwanto, 1988). Lebih lanjut Robins (1996) menyatakan bahwa konflik adalah suatu proses adanya pertentangan atau oposisi dari suatu pemikiran yang dirasa akan membawa pengaruh negatif. Berdasarkan uraian di atas dapat dimengerti bahwa konflik adalah suatu kondisi pertentangan yang terjadi pada diri seseorang dikarenakan 7 Hubungan Antara Dukungan..., Vandi Nuri Wirawan, Fakultas Psikologi, UMP, 2014

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konflik Peran Ganda 1 ...repository.ump.ac.id/6269/3/BAB II.pdf ·...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konflik Peran Ganda 1 ...repository.ump.ac.id/6269/3/BAB II.pdf · konflik adalah suatu proses adanya pertentangan atau oposisi dari suatu pemikiran yang

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konflik Peran Ganda

1. Pengertian konflik peran ganda

Ada berbagai definisi yang diungkapkan oleh para ahli tentang

konflik. Diantaranya yang diungkapkan Putman &Pool (dalam Wahyu,

2007) konflik didefinisikan sebagai interaksi antara individu, kelompok

atau organisasi yang membuat tujuan atau arti berlawanan, dan merasa

bahwa orang lain sebagai pengganggu yang potensial terhadap

pencapaian tujuan mereka.

Sedangkan konflik secara umum bisa diartikan sebagai kondisi

dimana terjadi ketidak cocokan antara nilai dan tujuan yang ingin

dicapai, baik nilai atau tujuan yang ada di dalam sendiri maupun dalam

hubungan dengan orang lain (Wijono, 2010). Konflik juga dapat terjadi

pada saat munculnya dua kebutuhan atau secara bersamaan. Hal tersebut

tersebut terjadi karena dorongan dan kebutuhan tidak selalu muncul satu

persatu (Irwanto, 1988). Lebih lanjut Robins (1996) menyatakan bahwa

konflik adalah suatu proses adanya pertentangan atau oposisi dari suatu

pemikiran yang dirasa akan membawa pengaruh negatif.

Berdasarkan uraian di atas dapat dimengerti bahwa konflik adalah

suatu kondisi pertentangan yang terjadi pada diri seseorang dikarenakan

7

Hubungan Antara Dukungan..., Vandi Nuri Wirawan, Fakultas Psikologi, UMP, 2014

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konflik Peran Ganda 1 ...repository.ump.ac.id/6269/3/BAB II.pdf · konflik adalah suatu proses adanya pertentangan atau oposisi dari suatu pemikiran yang

8

harus memilih antara dua kebutuhan atau lebih pada saat yang

bersamaan.

Istilah peran ganda adalah dua peran atau lebih yang dijalankan

dalam waktu yang bersamaan, dalam hal ini peran yang dimaksud adalah

peran seseorang perempuan sebagai istri bagi suaminya, ibu bagi anak-

anaknya, dan peran sebagai perempuan yang memiliki karir di luar

rumah. Peran ganda ini dijalani bersamaan dengan peran tradisional

kaum perempuan sebagai istri dan ibu dalam keluarga, seperti menjadi

mitra suami dalam membina rumah tangga, menyediakan kebutuhan

keluarga, serta mengasuh dan mendidik anak (Wolfman dalam

Wahyu,2007).

Anoraga (1992) menyebutkan bahwa konflik peran ganda

merupakan suatu konflik atau pertentangan antara kepentingan pekerjaan

dan kepentingan keluarga,dimana seringkali individu akan mengalami

tekanan berkaitan dengan kedua kepentingan tersebut. Selanjutnya

Anoraga menyebutkan bahwa konflik peran ganda dapat dikatakan

sebagai work-family conflict atau konflik pekerjaan-keluarga.

Berdasarkan uraian yang ada di atas dapat diambil kesimpulan

bahwa konflik peran ganda adalah suatu kondisi atau keadaan dimana

telah terjadi pertentangan pada wanita karir dikarenakan harus memilih

antara memenuhi peran sebagai ibu rumah tangga atau peran polisi

wanita pada waktu yang sama.

Hubungan Antara Dukungan..., Vandi Nuri Wirawan, Fakultas Psikologi, UMP, 2014

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konflik Peran Ganda 1 ...repository.ump.ac.id/6269/3/BAB II.pdf · konflik adalah suatu proses adanya pertentangan atau oposisi dari suatu pemikiran yang

9

2. Aspek-Aspek Konflik Peran Ganda Pada Wanita

Menurut Kopelman dan Burnley (dalam Suryadi, 2004) terdapat

enam aspek dalam konflik peran ganda. Keenam aspek tersebut yaitu :

a. Aspek pengasuhan anak, orang tua khususnya seorang wanita yang

mengalami konflik peran ganda mencemaskan kesehatan anak,

perhatian terhadap anak, kondisi emosi anak, dan pendidikan anak.

b. Bantuan untuk mengurus pekerjaan rumah tangga, wanita yang

mengalami konflik peran ganda membutuhkan bantuan dalam hal

mengurus rumah tangga (baik dari pihak suami, pembantu rumah

tangga, ataupun bantuan pihak lain).

c. Komunikasi dan interaksi dengan keluarga, melalui komunikasi

semua anggota keluarga dapat mengutarakan kebutuhan, keinginan,

dan keluhan dengan sesama anggota keluarga. Wanita yang

mengalami konflik peran ganda amat dipengaruhi oleh sistem

komunikasi yang diterapkan dalam keluarganya.

d. Waktu untuk keluarga, ketika wanita mengalami konflik peran

ganda seringnya merasakan kekurangan waktu dengan suami, anak-

anak, bahkan untuk dirinya sendiri.

e. Penentuan prioritas, apabila seorang wanita yang mengalami konflik

peran ganda sering mengalami pertentangan prioritas pekerjaan dan

prioritas keluarga, sehingga hal tersebut menimbulkan konflik.

f. Tekanan karier dan keluarga, terdapat tuntutan pekerjaan dalam

setiap individu bekerja tidak terkecuali wanita yang bekerja.

Hubungan Antara Dukungan..., Vandi Nuri Wirawan, Fakultas Psikologi, UMP, 2014

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konflik Peran Ganda 1 ...repository.ump.ac.id/6269/3/BAB II.pdf · konflik adalah suatu proses adanya pertentangan atau oposisi dari suatu pemikiran yang

10

Tuntutan tersebut tentunya menghadirkan tekanan dalam pekerjaan.

Disamping itu juga terdapat tuntutan keluarga, dimana keluarga akan

menuntut kehadiran wanita karir tersebut untuk menjalankan

perannya dalam keluarga sebagai istri dan ibu.

Menurut Frone, (2000) terdapat aspek yang mempengaruhi konflik

peran ganda pada wanita, yaitu :

a. Tekanan sebagai orang tua, dimana tekanan sebagai orang tua

merupakan beban kerja bagi orang tua dalam keluarga. Beban yang

ditanggung bisa berupa beban pekerjaan rumah tangga karena anak

tidak dapat membantu, dan adanya kenakalan remaja.

b. Tekanan dalam perkawinan, tekanan perkawinan merupakan beban

sebagai istri di dalam keluarga. Beban yang ditanggung bisa

merupakan pekerjaan rumah tangga dikarenakan suami tidak bisa

dan tidak dapat membantu, tidak adanya dukungan suami, tingkat

kepuasan perkawinan, dan pengambilan keputusan suami yang

dilakukan secara sepihak.

c. Kurangnya keterlibatan sebagai istri, keterlibatan sebagai istri dapat

berupa kesediaan istri untuk menemani suami dan sewaktu

dibutuhkan oleh suami.

d. Kurangnya keterlibatan sebagai orang tua, dapat berupa kesediaan

orang tua untuk menemani anak dan sewaktu dibutuhkan oleh anak.

e. Campur tangan pekerjaan, campur tangan pekerjaan dapat berupa

persoalan-persoalan pekerjaan yang mengganggu hubungan di dalam

Hubungan Antara Dukungan..., Vandi Nuri Wirawan, Fakultas Psikologi, UMP, 2014

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konflik Peran Ganda 1 ...repository.ump.ac.id/6269/3/BAB II.pdf · konflik adalah suatu proses adanya pertentangan atau oposisi dari suatu pemikiran yang

11

keluarga. Sehingga hal tersebut menyebabkan waktu untuk

hubungan keluarga menjadi tersita.

3. Bentuk-Bentuk Konflik Peran Ganda

Yang, Chen, Choi, dan Zhou (dalam Wirakristama,2011)

menyebutkan bahwa terdapat tiga jenis work-family-conflict, yaitu :

a. Time-based conflict atau konflik peran ganda yang didasari oleh

pembagian waktu. Waktu yang digunakan untuk menjalankan salah

satu peran (baik itu pekerjaan atau keluarga) akan mengurangi waktu

untuk peran yang lain.

b. Strain-based conflict atau konflik peran ganda yang didasari oleh

tekanan yang berasal dari salah satu peran, dimana tekanan yang

datang dari salah satu peran akan sangat mempengaruhi kinerja

individu untuk menjalani peran yang lain.

c. Behavior-based conflict atau konflik peran ganda yang didasari oleh

perilaku terhadap kedua peran yang dijalani. Hal ini berhubungan

dengan ketidaksesuaian antara perilaku yang diinginkan oleh kedua

peran dengan perilaku individu tersebut ketika menjalani kedua

peran tersebut.

Hubungan Antara Dukungan..., Vandi Nuri Wirawan, Fakultas Psikologi, UMP, 2014

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konflik Peran Ganda 1 ...repository.ump.ac.id/6269/3/BAB II.pdf · konflik adalah suatu proses adanya pertentangan atau oposisi dari suatu pemikiran yang

12

4. Sumber-Sumber Konflik Peran Ganda Pada Wanita

Greenhaus dan Beautell (dalam Almasitoh, 2012) menyebutkan

bahwa terdapat empat sumber konflik peran ganda pada wanita, yaitu :

a. Permintaan waktu akan peran yang tercampur pengambilan bagian

dalam peran yang lain.

b. Stres yang dimulai dalam satu peran yang terjatuh dalam peran yang

lain dikurangi dari kualitas hidup dalam peran itu.

c. Kecemasan dan ketegangan yang disebabkan oleh ketegangan dari

satu peran dapat mempersulit peran yang lain.

d. Perilaku yang efektif dan tepat pada suatu peran, tetapi tidak efektif

dan tepat ketika dipindahkan ke peran yang lain.

Tuntutan pekerjaan berhubungan dengan tekanan beban pekerjaan

yang berlebihan dan waktu pekerjaan. Dimana seorang pekerja

dihadapkan kepada beban kerja melebihi apa yang ditugaskannya dan

deadline atau waktu pekerjaan yang diburu-buru. Sedangkan tuntutan

atau tekanan dalam peran keluarga meliputi tuntutan-tuntutan yang

berkaitan dengan urusan rumah tangga dan keluarga.Faktor pemicu

konflik peran ganda (work-family conflict) pada wanita dapat bersumber

dari tekanan pekerjaan atau tekanan yang berasal dari keluarga.Tekanan

tersebut saling berhubungan positif dengan konflik pada urusan keluarga-

pekerjaan (Irwanto, 1998).

Menurut Frone(2000) tekanan pekerjaan meliputi beban pekerjaan,

kurangnya pemberian otonomi dan terjadinya keracunan peran dalam

Hubungan Antara Dukungan..., Vandi Nuri Wirawan, Fakultas Psikologi, UMP, 2014

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konflik Peran Ganda 1 ...repository.ump.ac.id/6269/3/BAB II.pdf · konflik adalah suatu proses adanya pertentangan atau oposisi dari suatu pemikiran yang

13

lingkungan pekerjaan. Sedangkan tekanan yang berasal dari keluarga

menggambarkan peran individu sebagai orang tua khususnya wanita

sebagai seorang ibu yang juga berperan sebagai seorang istri.Kedua

peran tersebut mengarah pada kualitas peran terhadap masing-masing

peran yaitu sebagai pekerja atau wanita karir dan peran sebagai orang tua

dan istri.

5. Gejala-gejala konflik peran ganda

Paludi (dalam Suryadi, 2004) mengemukakan bahwa area konflik

yang dialami oleh ibu yang bekerja bekisar pada pengaturan rumah

tangga dan perhatian pada anak-anak.Masalah lain juga meliputi

pembagian atau pengaturan waktu, stress dan kelelahan. Hal ini dapat

memicu konflik pada ibu sebagai wanita karir, seperti munculnya rasa

bersalah, kegelisahan, keletihan dan frustasi. Banyak polisi wanita yang

menunjukan kecemasan dan perasaan bersalahterhadap peran sebagai ibu

rumah tangga karena tidak banyak waktu yang diluangkan untuk

keluarga. Apabila telah terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dalam

keluarga, ibulah yang paling disalahkan. Perasaan sedih, marah, bingung

dan hal ini menyebabkan konflik yang dalam ibu yang menjadi wanita

karir.

Hubungan Antara Dukungan..., Vandi Nuri Wirawan, Fakultas Psikologi, UMP, 2014

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konflik Peran Ganda 1 ...repository.ump.ac.id/6269/3/BAB II.pdf · konflik adalah suatu proses adanya pertentangan atau oposisi dari suatu pemikiran yang

14

Mengacu pada uraian di atas dapat dimengerti bahwa konflik peran

ganda dapat diindikasikan dari gejala-gejala berikut :

a. Rasa bersalah

Salah satu fungsi mendasar yang dijalankan ibu rumah tangga adalah

mengasuh dan merawat keluarga. Kebiasaan untuk menomor duakan

kebutuhan-kebutuhan pribadinya sungguh sudah mendarah daging.

Akibatnya, disaat mereka berusaha memenuhi kebutuhan pribadi

mereka sendiri justru timbul rasa bersalah karena konsekuensinya

adalah tidak banyak waktu yang diluangkan untuk keluarga, dan

sepanjang hari meninggalkan rumah.

b. Kegelisahan

Ibu yang berperan ganda dengan jumlah kerja rata-rata 6-8 jam

seiring merasa tidak nyaman sehingga selalu ingin mempersingkat

jam kerjanya untuk mengurangi ketegangan akibat konflik peran

ganda yang dihadapinya.

c. Keletihan

Ibu yang berperan ganda sering merasakan keletihan karena

adanya beban tanggung jawab terhadap pekerjaan dan rumah tangga

dalam waktu yang bersamaan sehingga mengurangi waktu luang ibu

untuk beristirahat.

d. Frustasi

Ibu yang berperan ganda sering dihadapkan pada pilihan yang sulit

antara pendahuluan kepentingan keluarga dengan kepentingan

Hubungan Antara Dukungan..., Vandi Nuri Wirawan, Fakultas Psikologi, UMP, 2014

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konflik Peran Ganda 1 ...repository.ump.ac.id/6269/3/BAB II.pdf · konflik adalah suatu proses adanya pertentangan atau oposisi dari suatu pemikiran yang

15

pekerjaan seperti seperti kita memilih bekerja lembur. Hal ini sering

menyebabkan sorang ibu yang menjadi wanita karir harus membagi

perhatian yang sama antara keluarga dan pekerjaannya, sehingga

menyebabkan timbulnya frustasi pada wanita karir.

Dampak bagi seseorang wanita dapat memberikan dampak yang

positif seperti timbulnya harga diri, lebih mandiri dan dapat

menunjang kehidupannya. Di sisi lain, dampak negatif dari

pekerjaan dapat berupa penyakit yang timbul akibat melakukan

pekerjaan, kecelakaan dan gangguan-gangguan yang ditimbulkan

oleh lingkungan kerjanya. Sebagai seorang wanita yang sudah

berkeluarga sekaligus menjadi wanita karir, mempunyai peran dalam

keluarga inti sebagai istri, sebagai ibu, dan sebagai pengurus rumah

tangga (Munandar, 2001)

Strong dan DeVault (dalam Suryadi, 2004) mengemukakan

pandangan bahwa tugas seorang ibu yang berperan ganda akan

menjadi lebih berat. Kesulitan yang dihadapi menjadi lebih banyak

dibandingkan dengan ibu yang hanya mengurus suami dan anak-

anak. Ibu yang menjadi wanita karir harus mengatur waktu bagi

keluarganya, namun di sisi lain ibu juga harus bertanggung jawab

terhadap pekerjaannya. Adanya dualisme peran menimbulkan

beberapa tuntutan yang dapat menimbulkan konflik antar peran yang

dialami oleh ibu, selain harus mengurus keluarga serta mengasuh

anak dengan peran sebagai ibu sebagai wanita karir yangdihadapkan

Hubungan Antara Dukungan..., Vandi Nuri Wirawan, Fakultas Psikologi, UMP, 2014

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konflik Peran Ganda 1 ...repository.ump.ac.id/6269/3/BAB II.pdf · konflik adalah suatu proses adanya pertentangan atau oposisi dari suatu pemikiran yang

16

pada orientasi pekerjaan demi mencapai tujuan pekerjaannya dengan

baik.

Konflik peran ganda yang dialami oleh ibu sebagai wanita karir

dapat berkurang jika mendapat dukungan sosial dari suaminya. Ibu

sebagai anggota keluarga akan menjadikan keluarga (dalam hal ini

suami) sebagai tempat mengeluarkan keluhan-keluhan bilamana ibu

sedang menghadapi permasalahan. Adapun dukungan emosional

yang dapat diberikan suami berupa pengertian dan perhatian.

Berbeda dengan dukungan informatif, yaitu berupa nasehat yang

diberikan suami dalam memecahkan masalah pekerjaan di kantor.

Apabila suami memberi dukungan seperti tersebut di atas maka istri

atau ibu yang menjadi wanita karir, akan menimbulkan rasa nyaman

dan rasa tidak bersalah jika sesuatu menimpa keluarganya.

Sebaliknya jika suamitidak memberikandukungan pada ibu yang

menjadi wanita karir maka dapat menyebabkan rasa bersalah pada

ibu jika sesuatu menimpa keluarganya. Dukungan sosial yang lain

adalah dukungan penghargaan, yaitu menghormati dan mendorong

istri dalam pekerjaannya dan semua itu pasti akan mempengaruhi

kinerja pada instansiyang bersangkutan.

Hubungan Antara Dukungan..., Vandi Nuri Wirawan, Fakultas Psikologi, UMP, 2014

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konflik Peran Ganda 1 ...repository.ump.ac.id/6269/3/BAB II.pdf · konflik adalah suatu proses adanya pertentangan atau oposisi dari suatu pemikiran yang

17

B. Dukungan sosial suami

1. Pengertian dukungan sosial

Setiap manusia tidak pernah lepas dari sebuah masalah. Permasalahan

yang ada akan semakin bertambah dan kompleks dan seringkali menekan

individu. Sehingga dalam keadaan tersebut individu sangat

membutuhkan adanya dukungan sosial. Dukungan sosial dapat diperoleh

dari lingkungan sekitar, seperti orang tua, keluarga, rekan kerja, atasan,

saudara dan lain sebagainya. Adanya dukungan sosial yang tinggi dari

lingkungan sekitar akan membuat individu merasa nyaman dan

dimengerti oleh orang lain, sehingga mampu memberikan motivasi bagi

individu. Sebaliknya dukungan sosial yang rendah akan membuat

individu merasa tidak nyaman dan akan timbul perasaan bersalah dari

individu karena tidak adanya atau kurangnya dukungan yang dibutuhkan

individu.

Etzion (dalam Indarjati, 1997) mengartikan dukungan social

sebagai hubungan atau transaksi interpersonal yang di dalamya terdapat

satu atau lebih bantuan dalam bentuk fisik (instrumental), informasi dan

pujian. Selain itu Cobb (dalam Smet, 1994) juga menekankan masalah

dukungan sosial ini orientasi subjektifnya yang memperlihatkan bahwa

dukungan sosial tersebut terdiri atas informasi yang menuntun seseorang

untuk meyakini bahwa ternyata dirinya masih diurus dan disayang.

Cohen dan Syme (1985) yang mendefinisikan dukungan social

secara lebih umum yaitu segala sumber daya yang diberikan oleh orang

Hubungan Antara Dukungan..., Vandi Nuri Wirawan, Fakultas Psikologi, UMP, 2014

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konflik Peran Ganda 1 ...repository.ump.ac.id/6269/3/BAB II.pdf · konflik adalah suatu proses adanya pertentangan atau oposisi dari suatu pemikiran yang

18

lain. Menurut House (dalam Cohen dan Syme, 1985) dukungan sosial

dapat diartikan sebagai tingkat persepsi seseorang terhadap intensitas

dukungan sosial yang diterimanya dari orang lain. Dari pengertian-

pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial merupakan

suatu bantuan baik berupa psikologis, fisik maupun finansial yang

diterima seseorang yang berasal dari lingkungan sosial sekitarnya untuk

membantu mengatasi permasalahan orang tersebut.

Fenlason dan Beehr (dalam Indarjati, 1997), mengatakan bahwa

membagi dukungan sosial menjadi dua macam yaitu dukungan

emosional dan dukungan instrumental. Dukungan emosional adalah

perilaku memberikan bantuan atau dukungan dalam bentuk memberi

perhatian dan mendengarkan semua keluhan dengan simpati terhadap

orang lain. Sementara itu dukungan instrumental merupakan perilaku

bantuan dalam bentuk pertolongan yang nyata seperti bantuan fisik.

Sarafino (2011) mengatakan bahwa sumber dukungan sosial yang

utama bagi individu barasal dari keluarga, seperti suami/istri, anak, orang

tua, saudara atau kerabat. Hal ini disebabkan keluarga merupakan

lingkungan utama dan memiliki pengaruh yang paling kuat bagi individu.

Hubungan Antara Dukungan..., Vandi Nuri Wirawan, Fakultas Psikologi, UMP, 2014

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konflik Peran Ganda 1 ...repository.ump.ac.id/6269/3/BAB II.pdf · konflik adalah suatu proses adanya pertentangan atau oposisi dari suatu pemikiran yang

19

Menurut Safitri (2007) dukungan suami dapat diterjemahkan

sebagai sikap-sikap penuh pengertian yang ditunjukan dalam bentuk

kerja sama yang positif, ikut membantu menyelesaikan masalah

pekerjaan rumah tangga, membantu mengurus anak-anak, serta

memberikan dukungan moral dan emosional terhadap karir atau

pekerjaan istrinya.

Berdasarkan uraian pengertian diatas maka dapat disimpulkan

bahwa dukungan sosial suami adalah suatu bantuan atau tindakan yang

nyata dari suami yang dirasakan istri, yang memberikan efek fisik,

emosional dan perilaku istri.

2. Aspek-aspek dukungan sosial suami

Menurut Sarafino (2011) dukungan sosial dibedakan menjadi empat

aspek mendasar, yaitu:

a. Dukungan emosi, yaitu meliputi empati, kepedulian, perhatian,

penghormatan positif dan semangat kepada seseorang. Dukungan

emosi memberikan rasa nyaman, jaminan dan aman, rasa memiliki

dan dicintai ketika seseorang dalam situasi stres, misalnya

memberikan dukungan emosi pada seseorang yang kehilangan

pasangan hidupnya. Dukungan emosi membantu seseorang memiliki

rasa kompetensi dan dihargai.

Hubungan Antara Dukungan..., Vandi Nuri Wirawan, Fakultas Psikologi, UMP, 2014

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konflik Peran Ganda 1 ...repository.ump.ac.id/6269/3/BAB II.pdf · konflik adalah suatu proses adanya pertentangan atau oposisi dari suatu pemikiran yang

20

b. Dukungan instrumental atau alat, yaitu meliputi bantuan langsung,

seperti ketika orang meminjamkan atau memberi uang kepada orang

tersebut atau menolong memberi pekerjaan ketika orang tersebut

membutuhkan pekerjaan.

c. Dukungan informasi, yaitu meliputi memberikan nasihat, arahan,

petunjuk-petunjuk, saran atau umpan balik mengenai bagaimana

orang tersebut bekerja, contohnya seseorang yang sedang sakit

mendapat informasi dari keluarga atau dokter bagaimana mengatasi

penyakit, atau seseorang yang menghadapi keputusan sulit dalam

pekerjaannya, mendapat umpan balik atas idenya dari rekan kerja.

d. Dukungan penghargaan, meliputi ungkapan hormat atau

penghargaan positif untuk orang tersebut, dorongan untuk maju atau

persetujuan dengan gagasan atau perasaan individu, dan

perbandingan positif dengan orang lain.

Sedangkan Cutrona dan Orford (dalam Farhati dan Rosyid, 1996)

menyebut ada empat jenis dukungan sosial :

a. Dukungan materi, dukungan ini bisa disebut juga dengan bantuan

nyata (tangible aid) atau dukungan alat (instrument support).

b. Dukungan emosi, yaitu perilaku memberi bantuan atau dukungan

dalam bentuk memberi perhatian dan empati terhadap orang lain.

c. Dukungan penghargaan, dukungan ini terjadi apabila ada ekspresi

penilaian yang positif terhadap individu.

Hubungan Antara Dukungan..., Vandi Nuri Wirawan, Fakultas Psikologi, UMP, 2014

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konflik Peran Ganda 1 ...repository.ump.ac.id/6269/3/BAB II.pdf · konflik adalah suatu proses adanya pertentangan atau oposisi dari suatu pemikiran yang

21

d. Dukungan informatif, yaitu proses pemberian informasi, nasehat,

saran atau bimbingan untuk memecahkan yang dihadapi.

Berdasarkan uraian yang ada di atas maka yang dimaksud dengan

aspek-aspekdukungan sosial dalam penelitian ini adalah yang

dikemukakan dalam teori Sarafino (2011) yaitu aspek dukungan

emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental dan dukungan

informatif.

C. Kerangka pemikiran

Gambar. 1 Kerangka Berpikir

D. Hipotesis

Ho:Tidak ada hubungan antara dukungan sosial suami dengan konflik

peran ganda.

Ha:Ada hubungan antara dukungan sosial suami dengan konflik peran

ganda.

Dukungan social suami

a. Dukungan emosi

b. Dukungan

instrumental alat

c. Dukungan informasi

d. Dukungan

penghargaan

Konflik peran ganda

a. Tekanan sebagai orang tua

b. Tekanan dalam

perkawinan

c. Keterlibatan sebagai istri

d. Keterlibatan sebagai orang

tua

Hubungan Antara Dukungan..., Vandi Nuri Wirawan, Fakultas Psikologi, UMP, 2014