BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. CARING PERAWAT Pengertin …repository.ump.ac.id/5728/3/Apri Rijal...

26
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. CARING PERAWAT 1. Pengertin Caring Watson, (2004) menyebutkan caring adalah esensi dari keperawatan dan merupakan fokus serta sentral dari praktik keperawatan yang dilandaskan pada nilainilai kebaikan, perhatian, kasih terhadap diri sendiri dan orang lain serta menghormati keyakinan spiritual pasien. Tujuan keperawatan adalah memfasilitasi individu mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi meliputi jiwa, raga, dan perkembangan pengetahuan diri, peningkatan diri, penyembuhan diri dan proses asuhan diri. Caring sangatlah penting untuk keperawatan. Caring adalah fokus pemersatu untuk praktek keperawatan. Perilaku caring juga sangat penting untuk tumbuh kembang, memperbaiki dan meningkatkan kondisi atau cara hidup manusia (Blais, 2007). Caring mengandung 3 hal yang tidak dapat dipisahkan yaitu perhatian, tanggung jawab, dan dilakukan dengan ikhlas. Caring juga merupakan sikap peduli, menghormati dan menghargai orang lain, artinya memberi perhatian dan mempelajari kesukaan-kesukaan seseorang dan bagaimana seseorang berfikir dan bertindak (Sitorus, 2007). Memberikan asuhan (caring) secara sederhana tidak hanya sebuah perasaan emosional atau tingkah laku sederhana, karena caring merupakan 12 Perbedaan Caring Perawat..., Apri Rijal Khairun, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. CARING PERAWAT Pengertin …repository.ump.ac.id/5728/3/Apri Rijal...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. CARING PERAWAT Pengertin …repository.ump.ac.id/5728/3/Apri Rijal Khairun BAB II.pdf · memberi perhatian dan mempelajari kesukaan ... lingkungan yang

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. CARING PERAWAT

1. Pengertin Caring

Watson, (2004) menyebutkan caring adalah esensi dari keperawatan

dan merupakan fokus serta sentral dari praktik keperawatan yang

dilandaskan pada nilai–nilai kebaikan, perhatian, kasih terhadap diri sendiri

dan orang lain serta menghormati keyakinan spiritual pasien. Tujuan

keperawatan adalah memfasilitasi individu mencapai tingkat kesejahteraan

yang lebih tinggi meliputi jiwa, raga, dan perkembangan pengetahuan diri,

peningkatan diri, penyembuhan diri dan proses asuhan diri.

Caring sangatlah penting untuk keperawatan. Caring adalah fokus

pemersatu untuk praktek keperawatan. Perilaku caring juga sangat penting

untuk tumbuh kembang, memperbaiki dan meningkatkan kondisi atau cara

hidup manusia (Blais, 2007).

Caring mengandung 3 hal yang tidak dapat dipisahkan yaitu

perhatian, tanggung jawab, dan dilakukan dengan ikhlas. Caring juga

merupakan sikap peduli, menghormati dan menghargai orang lain, artinya

memberi perhatian dan mempelajari kesukaan-kesukaan seseorang dan

bagaimana seseorang berfikir dan bertindak (Sitorus, 2007).

Memberikan asuhan (caring) secara sederhana tidak hanya sebuah

perasaan emosional atau tingkah laku sederhana, karena caring merupakan

12

Perbedaan Caring Perawat..., Apri Rijal Khairun, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. CARING PERAWAT Pengertin …repository.ump.ac.id/5728/3/Apri Rijal Khairun BAB II.pdf · memberi perhatian dan mempelajari kesukaan ... lingkungan yang

13

kepedulian untuk mencapai perawatan yang lebih baik, perilaku caring

bertujuan dan berfungsi membangun struktur sosial, pandangan hidup dan

nilai kultur setiap orang yg berbeda pada satu tempat (Dwidiyanti, 2007).

Caring juga merupakan sebuah proses interpersonal esensial yang

mengharuskan perawat melakukan aktivitas peran yang spesifik dalam

sebuah cara dengan menyampaikan ekspresi emosi tertentu pada klien

(Morrison & Burnard, 2009).

Dwidiyanti, (2007) selanjutnya menyatakan bahwa caring

merupakan manifestasi dari perhatian kepada orang lain, berpusat pada

orang, menghormati harga diri dan kemanusiaan, komitmen untuk

mencegah terjadinya suatu yang memburuk, memberi perhatian dan konsen,

menghormati kepada orang lain dan kehidupan manusia, cinta dan ikatan,

otoritas dan keberadaan, selalu bersama, empati, pengetahuan, penghargaan

dan menyenangkan.

Morrison dan Burnard, (2009) menggambarkan caring sebagai suatu

proses yang memberikan kesempatan kepada seseorang (baik pemberi

asuhan (carrer) maupun penerima asuhan) untuk pertumbuhan pribadi, yang

didukung dengan aspek-aspek pengetahuan, penggantian irama, kesabaran,

kejujuran, rasa percaya, kerendahan hati, harapan dan keberanian.

Pada dasarnya tujuan caring adalah agar perilaku perawat dalam

memberikan pelayanan keperawatan terdiri dari upaya untuk melindungi,

meningkatkan dan menjaga/mengabadikan rasa kemanusiaan dengan

membantu orang lain dalam proses penyembuhan penyakit, penderitaan dan

Perbedaan Caring Perawat..., Apri Rijal Khairun, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. CARING PERAWAT Pengertin …repository.ump.ac.id/5728/3/Apri Rijal Khairun BAB II.pdf · memberi perhatian dan mempelajari kesukaan ... lingkungan yang

14

keberadaannya membantu orang lain untuk meningkatkan pengetahuan dan

pengendalian diri dengan sentuhan kemanusiaan (Watson, 2004).

Jadi, dengan caring dapat terjadinya interaksi antara perawat dan

pasien. Karena caring merupakan dasar dalam melaksanakan praktik

keperawatan profesional untuk memberikan kepuasan kepada pasien.

2. Perilaku caring

Caring merupakan inti dari praktik keperawatan yang baik, karena

caring bersifat khusus dan bergantung pada hubungan perawat-klien (Potter

&Perry, 2009). Caring memfasilitasi kemampuan perawat untuk mengenali

klien, mengetahui masalah klien, mencari dan melaksanakan solusinya.

Perilaku seorang perawat yang caring terhadap klien, dapat memperkuat

mekanisme coping klien sehingga memaksimalkan proses penyembuhan

klien (Sitorus, 2006).

Perilaku caring (caring act) adalah suatu tindakan yang dilakukan

dalam memberikan dukungan kepada individu secara utuh. Tindakan dalam

bentuk perilaku caring seharusnya diajarkan pada manusia mulai sejak lahir,

masa perkembangan, masa pertumbuhan sampai di kala meninggal. Perilaku

caring adalah esensi dari keperawatan yang membedakan dengan profesi

lain dan mendominasi serta mempersatukan tindakan keperawatan. Caring

dalam keperawatan adalah fenomena transkultural dimana perawat

berinteraksi dengan klien, staf dan kelompok lain. Perilaku caring bertujuan

Perbedaan Caring Perawat..., Apri Rijal Khairun, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. CARING PERAWAT Pengertin …repository.ump.ac.id/5728/3/Apri Rijal Khairun BAB II.pdf · memberi perhatian dan mempelajari kesukaan ... lingkungan yang

15

dan berfungsi membangun struktur sosial, pandangan dan nilai kultur setiap

orang yang berbeda pada satu tempat dengan tempat lain (Dwidiyanti,

2007).

Kemampuan caring memiliki nilai-nilai perawatan yang mengubah

perawat dari keadaan, dimana perawat dianggap sebagai sekedar pekerjaan

menjadi profesi yang lebih terhormat. Kemampuan caring tidak hanya

berkisar pada mempraktikkan seni perawatan, memberi kasih sayang untuk

meringankan penderitaan pasien dan keluarganya, meningkatkan kesehatan

dan martabat tetapi juga memperluas aktualisasi perawat.

3. Aspek caring

Watson, (2004) caring yang diharapkan dalam keperawatan adalah

sebuah perilaku perawatan yang didasari dari beberapa aspek diantaranya:

a. Pembentukan sistem nilai humanistic dan altruistic.

Individu merupakan totalitas dari bagian-bagian memiliki harga diri

di dalam dan dari dirinya yang memerlukan perawatan, penghormatan,

dipahami dan kebutuhan untuk dibimbing. Manifestasi perilaku caring

perawat berdasarkan pengertian humanistic and altruistic adalah memanggil

nama pasien dengan nama yang paling disukai, memenuhi dan merespon

panggilan pasien dengan segera, menghormati dan melindungi privacy

pasien menghargai dan menghormati pendapat dan keputusan pasien,

Perbedaan Caring Perawat..., Apri Rijal Khairun, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. CARING PERAWAT Pengertin …repository.ump.ac.id/5728/3/Apri Rijal Khairun BAB II.pdf · memberi perhatian dan mempelajari kesukaan ... lingkungan yang

16

menghargai dan mengakui sistim nilai pasien, melakukan pengakuan

terhadap kebutuhan pasien.

b. Menanamkan sikap penuh pengharapan (Faith hope).

Dapat dilakukan dengan cara memfasilitasi dan meningkatkan

asuhan keperawatan. Di samping itu, perawat meningkatkan prilaku klien

dalam mencari pertolongan kesehatan dan membantu memahami

alternatif terapi yang diberikan, memberi keyakinan akan adanya

kekuatan penyembuhan atau kekuatan spiritual dan penuh pengharapan.

Manifestasi perilaku caring perawat berdasarkan pengertian faithhope

adalah memberi motivasi kepada pasien untuk terus berusaha mencari

pengobatan dan perawatan, melaksanakan perawatan dengan kepedulian

yang tinggi, menganjurkan pasien untuk terus berdoa demi

kesembuhannya, menunjukkan sikap yang hangat, kesan mendalam pada

pasien.

c. Menumbuhkan sensitifitas terhadap diri dan orang lain.

Perawat harus bisa belajar menghargai kesensitifan dan perasaan

kepada klien, sehingga ia sendiri dapat menjadi lebih sensitif, murni, dan

bersikap wajar pada orang lain karena penerimaan terhadap perasaan diri

merupakan kualitas personal yang harus dimiliki perawat sebagai orang

yang memberi bantuan kepada pasien. Manifestasi perilaku caring

perawat berdasarkan pengertian menumbuhkan sensitifitas terhadap diri

Perbedaan Caring Perawat..., Apri Rijal Khairun, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. CARING PERAWAT Pengertin …repository.ump.ac.id/5728/3/Apri Rijal Khairun BAB II.pdf · memberi perhatian dan mempelajari kesukaan ... lingkungan yang

17

dan orang lain adalah menunjukkan sikap tenang dan sabar, menemani

atau mendampingi pasien, menawarkan bantuan dan memenuhi

kebutuhan pasien.

d. Mengembangkan hubungan saling percaya dan membantu.

Sikap ini merupakan hubungan saling menguntungkan dan sangat

penting bagi terbentuknya transcultural caring atau bersikap caring

antara perawat dan pasien yang dapat meningkatkan penerimaan

perwujudan perasaan baik positif maupun negatif. Manifestasi perilaku

caring perawat berdasarkan pengertian mengembangkan hubungan saling

percaya dan membantu adalah mengucapkan salam dan memperkenalkan

diri serta menyepakati dan menepati kontrak yang dibuat bersama.

Perawat memberikan informasi dengan jujur, dan memperlihatkan sikap

empati yaitu turut merasakan apa yang dialami pasien.

e. Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negatif

pasien.

Perawat harus memahami dan menerima pikiran dan perasaan

baik positif ataupun negatif yang berbeda pada situasi berbeda.

Manifestasi perilaku caring perawat berdasarkan meningkatkan dan

menerima ekspresi perasaan positif dan negatif klien adalah memberi

kesempatan pada pasien untuk mengekspresikan perasaannya, perawat

Perbedaan Caring Perawat..., Apri Rijal Khairun, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. CARING PERAWAT Pengertin …repository.ump.ac.id/5728/3/Apri Rijal Khairun BAB II.pdf · memberi perhatian dan mempelajari kesukaan ... lingkungan yang

18

mengungkapkan penerimaannya terhadap pasien, mendorong pasien

untuk mengungkapkan harapannya, menjadi pendengar yang aktif.

f. Menggunaan metode secara sistematis dalam penyelesaian masalah untuk

pengambilan keputusan.

Perawat menggunakan metode proses keperawatan sebagai pola

pikir dan pendekatan dalam penyelesaian masalah dan mengambil

keputusan secara sistematis. Manifestasi perilaku caring perawat

berdasarkan menggunaan metode secara sistematis dalam penyelesaian

masalah untuk pengambilan keputusan adalah melakukan proses

keperawatan sesuai masalah pasien, memenuhi kebutuhan pasien,

melibatkan pasien, menetapkan rencana keperawatan bersama dengan

pasien, melibatkan pasien dan keluarga dalam setiap tindakan dan

evaluasi tindakan.

g. Meningkatkan pembelajaran dan pengajaran interpersonal

Caring efektif bila dilakukan melalui hubungan interpersonal

sehingga dapat memberikan asuhan mandiri, menetapkan kebutuhan

personal, dan memberikan kesempatan untuk pertumbuhan personal

pasien. Manifestasi perilaku caring perawat berdasarkan meningkatkan

pembelajaran dan pengajaran interpersonal adalah menciptakan

lingkungan yang kondusif untuk pemberian pendidikan kesehatan sesuai

kebutuhan pasien, menjelaskan keluhan secara rasional dan ilmiah,

Perbedaan Caring Perawat..., Apri Rijal Khairun, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. CARING PERAWAT Pengertin …repository.ump.ac.id/5728/3/Apri Rijal Khairun BAB II.pdf · memberi perhatian dan mempelajari kesukaan ... lingkungan yang

19

meyakinkan pasien tentang kesediaan perawat untuk memberikan

informasi.

h. Menciptakan lingkungan fisik, mental, sosiokultural, dan spritual yang

mendukung.

Perawat perlu mengenali pengaruh lingkungan internal dan

eksternal pasien terhadap kesehatan kondisi penyakit pasien. Manifestasi

perilaku caring perawat berdasarkan menciptakan lingkungan fisik,

mental, sosiokultural, dan spritual yang mendukung.

i. Memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan penuh penghargaan dalam

rangka mempertahankan keutuhan dan martabat manusia.

Perawat perlu mengenali kebutuhan komperhensif diri dan pasien.

Pemenuhan kebutuhan paling dasar perlu dicapai sebelum beralih

ketingkat selanjutnya. Kebutuhan pasien yang paling rendah adalah

biofisikal misalnya makan, minum, eliminasi, dll. Kebutuhan aktualisasi

yang tertinggi dari kebutuhan intra dan interpersonal. Manifestasi

perilaku caring perawat berdasarkan memenuhi kebutuhan dasar manusia

dengan penuh penghargaan dalam rangka mempertahankan keutuhan dan

martabat manusia adalah bersedia memenuhi kebutuhan pasien dengan

tulus dan menyatakan perasaan bangga dapat menolong pasien,

menghargai dan menghormati privacy pasien, menunjukkan kepada

pasien bahwa pasien orang yang pantas dihormati dan dihargai.

Perbedaan Caring Perawat..., Apri Rijal Khairun, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. CARING PERAWAT Pengertin …repository.ump.ac.id/5728/3/Apri Rijal Khairun BAB II.pdf · memberi perhatian dan mempelajari kesukaan ... lingkungan yang

20

j. Mengijinkan untuk terbuka pada eksistensial fenomonological agar

pertumbuhan diri dan kematangan jiwa pasien dapat dicapai.

Fenomenologi yaitu tentang data serta situasi yang membantu

pemahaman pasien terhadap fenomena. Psikologi esksistensial adalah

keberadaan ilmu tentang manusia yang digunakan untuk menganalisis

fenomenologi. Manifestasi perilaku caring perawat berdasarkan

mengijinkan untuk terbuka pada eksistensial fenomonological agar

pertumbuhan diri dan kematangan jiwa pasien dapat dicapai adalah

memberi kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk melakukan hal-

hal yang bersifat ritual, memfasilitasi pasien dan keluarga dalam

keinginannya untuk melakukan therapi alternatif sesuai pilihannya,

memotivasi pasien dan keluarga, menyiapkan pasien dan keluarga saat

mengahadapi fase berduka.

Kesepuluh faktor karatif ini perlu selalu dilakukan oleh perawat

agar semua aspek dalam diri pasien dapat tertangani sehingga asuhan

keperawatan profesional dan bermutu dapat diwujudkan. Selain itu,

melalui penerapan faktor karatif ini perawat juga dapat belajar untuk

lebih memahami diri sebelum mamahami orang lain.

Perbedaan Caring Perawat..., Apri Rijal Khairun, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. CARING PERAWAT Pengertin …repository.ump.ac.id/5728/3/Apri Rijal Khairun BAB II.pdf · memberi perhatian dan mempelajari kesukaan ... lingkungan yang

21

4. Caring dalam praktik keperawatan

Caring merupakan hasil dari kultur, nilai-nilai, pengalaman dan

hubungan perawat dengan klien. Saat perawat berurusan dengan kesehatan

dan penyakit dalam praktiknya, maka kemampuan perawat dalam pelayanan

akan semakin berkembang. Sikap perawat dalam praktik keperawatan yang

berhubungan dengan caring adalah dengan kehadiran, sentuhan kasih

sayang, selalu mendengarkan dan memahami klien (Potter & Perry, 2009).

a. Kehadiran

Adalah suatu pertemuan antara perawat dengan klien yang

merupakan sarana untuk lebih mendekatkan dan menyampaikan manfaat

caring. Kehadiran perawat meliputi hadir secara fisik, berkomunikasi

dengan pengertian. Kehadiran juga merupakan sesuatu yang ditawarkan

perawat pada klien dengan maksud memberikan dukungan, dorongan,

menenangkan hati klien, mengurangi rasa cemas dan takut klien karena

situasi tertentu, serta selalu ada untuk klien (Potter & Perry, 2009).

b. Sentuhan

Merupakan salah satu cara pendekatan yang menenangkan,

dimana perawat dapat mendekatkan diri dengan klien untuk memberikan

perhatian dan dukungan. Sentuhan caring merupakan suatu bentuk

komunikasi non verbal yang dapat mempengaruhi kenyamanan dan

keamanan klien, meningkatkan harga diri klien, serta memperbaiki

Perbedaan Caring Perawat..., Apri Rijal Khairun, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. CARING PERAWAT Pengertin …repository.ump.ac.id/5728/3/Apri Rijal Khairun BAB II.pdf · memberi perhatian dan mempelajari kesukaan ... lingkungan yang

22

orientasi tentang kenyataaan. Pengungkapan sentuhan harus berorientasi

pada tugas dan dapat dilakukan dengan cara memegang tangan klien,

memberikan pijatan pada punggung, menempatkan klien dengan hati-hati

dan ikut serta dalam pembicaraan (Potter & Perry, 2009).

c. Mendengarkan

Pembicaraan dengan klien harus benar-benar didengarkan oleh

perawat. Mendengarkan merupakan kunci dari hubungan perawat dengan

klien, karena dengan mendengarkan kisah/keluhan klien akan membantu

klien mengurangi tekanan terhadap penyakitnya. Hubungan pelayanan

perawat dengan klien yaitu dengan membangun kepercayaan, membuka

topik pembicaraan, mendengarkan dan mengerti apa yang klien katakan.

Perawat yang mendengarkan klien dengan sungguh-sungguh, akan

mengetahui secara benar dan merespon apa yang benar-benar berarti bagi

klien dan keluarganya (Potter & Perry 2009). Mendengarkan juga

termasuk memberikan perhatian pada setiap perkataan yang diucapkan,

nada suara, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh klien. Hal ini akan

membantu perawat dalam mendapatkan petunjuk untuk membantu

menolong klien mencari cara mendapatkan kedamaian.

d. Memahami Klien

Memahami klien akan membantu perawat dalam merespon apa

yang menjadi persoalan klien. Memahami klien berarti perawat

Perbedaan Caring Perawat..., Apri Rijal Khairun, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. CARING PERAWAT Pengertin …repository.ump.ac.id/5728/3/Apri Rijal Khairun BAB II.pdf · memberi perhatian dan mempelajari kesukaan ... lingkungan yang

23

menghindari asumsi, fokus pada klien, dan ikut serta dalam hubungan

caring dengan klien yang memberikan informasi dan memberikan

penilaian klinis. Memahami klien adalah sebagai inti suatu proses yang

digunakan perawat dalam membuat keputusan klinis. Perawat yang

membuat keputusan klinis yang akurat dengan konteks pemahaman yang

baik, akan meningkatkan hasil kesehatan klien, klien akan mendapatkan

pelayanan pribadi, nyaman, dukungan, dan pemulihan (Potter & Perry,

2009).

Swanson, (1991) dalam teori caring atau middle range theories

“caring”, Swanson mendefinisikan perawat sebagai seseorang yang dalam

memberikan pelayanan keperawatannya berkaitan dengan nilai-nilai yang

lainnya, seperti kepribadian, komitmen dan tanggung jawab. Swanson

menyatakan bahwa proses caring pada perawat dalam memberikan

pelayanan keperawatan mempunyai 5 ciri yaitu :

a. Maintaining belief

Maintaining belief adalah mempertahankan iman dalam kapasitas

orang lain, untuk mendapatkan melalui suatu peristiwa atau transisi dan

menghadapi masa depan dengan bermakna. Tujuannya adalah untuk

memungkinkan yang lain sehingga dalam batas-batas kehidupannya, ia

mampu menemukan makna dan mempertahankan sikap yang penuh

harapan.

b. Knowing

Perbedaan Caring Perawat..., Apri Rijal Khairun, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. CARING PERAWAT Pengertin …repository.ump.ac.id/5728/3/Apri Rijal Khairun BAB II.pdf · memberi perhatian dan mempelajari kesukaan ... lingkungan yang

24

Knowing adalah berjuang untuk memahami peristiwa seperti yang

memiliki makna dalam kehidupan yang lain. Mengetahui melibatkan

untuk menghindari asumsi tentang makna dari suatu peristiwa dengan

yang merawat, yang berpusat pada kebutuhan lain, melakukan kajian

mendalam, mencari petunjuk verbal dan nonverbal, dan

mengikutsertakan dari keduanya.

c. Doing for

Doing for adalah melakukan untuk yang lain apa yang dia akan

lakukan untuk diri sendiri jika hal itu mungkin. Melakukan untuk yang

lain berarti memberikan perawatan yang nyaman, protektif, dan

antisipatif, serta menjalankan tugasnya terampil dan kompeten sambil

menjaga martabat orang tersebut.

d. Enabling

Enabling adalah memfasilitasi bagian yang lain melalui transisi

kehidupan dan peristiwa asing dengan memberi informasi, menjelaskan,

mendukung, dengan fokus pada masalah yang relevan, berfikir melalui

masalah, dan menghasilkan alternatif, sehingga meningkatkan

penyembuhan pribadi klien, pertumbuhan, dan perawatan diri.

e. Being with

Being with adalah secara emosional hadir untuk yang lain dengan

menyampaikan ketersediaan berkelanjutan, perasaan berbagi, dan

pemantauan yang peduli memberikan tidak membebani orang dirawat.

Perbedaan Caring Perawat..., Apri Rijal Khairun, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. CARING PERAWAT Pengertin …repository.ump.ac.id/5728/3/Apri Rijal Khairun BAB II.pdf · memberi perhatian dan mempelajari kesukaan ... lingkungan yang

25

5. Cara mengukur perilaku caring

Watson, (2009) perilaku caring dapat diukur dengan beberapa alat

ukur (tools) yang telah dikembangkan oleh para peneliti. Beberapa

penelitian tentang caring bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Pengukuran

caring merupakan proses mengurangi subyektifitas, fenomena manusia

yang bersifat invisible (tidak terlihat) yang terkadang bersifat pribadi, ke

bentuk yang lebih obyektif. Oleh karena itu, penggunaan alat ukur formal

dapat mengurangi subyektifitas pengukuran perilaku caring.

Pemakaian alat ukur formal pada penelitian keperawatan tentang

perilaku caring ini bertujun untuk memperbaiki caring secara terus menerus

melalui penggunaan hasil (outcomes) dan intervensi yang berarti untuk

memperbaiki praktik keperawatan; sebagai studi banding (benchmarking)

struktur, setting, dan lingkungan yang lebih menujukkan caring;

mengevaluasi konsekuensi caring dan non caring pada pasien maupun

perawat. Alat ukur formal caring dapat menghasilkan model pelaporan

perawatan pada area praktik tertentu, mengidentifikasi kelemahan dan

kekuatan proses caring dan melakukan intervensi untuk memperbaiki dan

menghasilkan model praktik yang lebih sempurna (Watson, 2009).

Pengukuran perilaku caring perawat dapat dilakukan melalui

pengukuran persepsi pasien terhadap perilaku caring perawat. Penggunaan

persepsi pasien dalam pengukuran perilaku caring perawat dapat

memberikan hasil yang lebih sensitif karena pasien adalah individu yang

menerima langsung perilaku dan tindakan perawat termasuk perilaku

Perbedaan Caring Perawat..., Apri Rijal Khairun, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. CARING PERAWAT Pengertin …repository.ump.ac.id/5728/3/Apri Rijal Khairun BAB II.pdf · memberi perhatian dan mempelajari kesukaan ... lingkungan yang

26

caring. Beberapa alat ukur formal yang mengukur perilaku caring perawat

berdasarkan persepsi pasien antara lain (Watson, 2009):

a. Caring behaviors assesment tool (CBA)

Dilaporkan sebagai salah satu alat ukur pertama yang

dikembangkan untuk mengkaji caring. CBA dikembangkan berdasarkan

teori Watson dan menggunakan 10 faktor karatif. CBA terdiri dari 63

perilaku caring perawat yang dikelompokkan menjadi 7 subskala yang

disesuaikan 10 faktor karatif Watson. Tiga faktor karatif pertama

dikelompokkan menjadi satu subskala. Enam faktor karatif lainnya

mewakili semua aspek dari caring. Alat ukur ini menggunakan skala

Likert (5 poin) yang merefleksikan derajat perilaku caring menurut

persepsi pasien (Watson, 2009).

Validitas dan reliabilitas alat ukur ini telah diuji oleh empat ahli

berdasarkan teori Watson. Cronin dan Harrison (1988 dalam Watson,

2009) meneliti 22 pasien infark miokard, kemudian Huggins et.al (1993

dalam Watson, 2009) meneliti 288 pasien ruang emergensi. Mereka

menggunakan Alpa Cronbach pada 7 subskala yang berkisar antara 0,66

sampai 0.90.

b. Alat ukur caring behavior checklist (CBC) and client percepstion of

caring (CPC)

Dikembangkan oleh McDaniel (1990 dalam Watson 2009)

dengan dua jenis pengukuran. McDaniel membedakan “caring for” dan

“caring about”. CBC didesain untuk mengukur ada tidaknya perilaku

Perbedaan Caring Perawat..., Apri Rijal Khairun, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. CARING PERAWAT Pengertin …repository.ump.ac.id/5728/3/Apri Rijal Khairun BAB II.pdf · memberi perhatian dan mempelajari kesukaan ... lingkungan yang

27

caring (observasi). CPC merupakan kuesioner yang mengukur respon

pasien terhadap perilaku caring perawat. Dua alat ukur ini digunakan

bersama-sama untuk melihat proses caring. CBC terdiri dari 12 item

perilaku caring. Alat ukur ini membutuhkan seorang observer yang

menilai interaksi perawat-pasien selama 30 menit. Rentang nilai 0 (nol)

sampai 12 (dua belas), nilai tertinggi menunjukkan ada perilaku caring

yang ditampilkan. CPC ditunjukkan kepada pasien setelah diobservasi.

Alat ukur ini terdiri dari 10 item dengan 6 rentang skala. Rentang skor 10

sampai 60, dimana skor tertinggi menunjukkan derajat perilaku caring

yang ditunjukkan yang dipersepsikan pasien bernilai tinggi, begitu juga

sebaliknya (McDaniel, 1990 dalam Watson, 2009).

Validitas CBC menggunakan Content Validity Index (CVI) yakni

sebesar 0,80. Reliabilitas CPC menggunakan konsistensi internal yakni

alpa sebesar 0.81. reliabilitas CBC menggunakan pernyataan interater

dan dihasilkan nilai rentang 0,76 sampai1,00, dimana 8 dari 12 item

adalah 0,90 atau di atas rata-rata (McDaniel, 1990 dalam Watson, 2009).

c. Alat ukur caring professional scale (CPS)

Dikembangkan oleh Swanson (2000, dalam Watson 2009) dengan

menggunakan teori caring Swanson (suatu middle range theory yang

dikembangkan berdasarkan penelitiannya pada 185 ribu yang mengalami

keguguran). CPS terdiri dari dua subskala analitik yaitu Compassoionate

Healer dan Competent Practitioner, yang berasal dari 5 komponen

caring Swanson yakni mengetahui, keberadaan, melakukan tindakan,

Perbedaan Caring Perawat..., Apri Rijal Khairun, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. CARING PERAWAT Pengertin …repository.ump.ac.id/5728/3/Apri Rijal Khairun BAB II.pdf · memberi perhatian dan mempelajari kesukaan ... lingkungan yang

28

memampukan, dan mempertahankan kepercayaan. CPS terdiri dari 14

item dengan 5 skala Likert. Validitas dan reliabilitas CPS dikembangkan

dengan menghubungkan alat ukur CPS dengan subskala empati The

Barret-Lenart Relationship Inventory (r=0,61, p<0,001). Nilai estimasi

Alpa Cronbach untuk konsistensi internal digunakan untuk

membandingkan beberapa tenaga kesehatan membandingkan beberapa

tenaga kesehatan advance practice nurse (0,74 sampai 0,96), nurse

(0,97), dan dokter (0,96).

d. Alat ukur caring assesment tools (CAT)

Dikembangkan oleh Duffy (1990 dalam Watson, 2009) pada

program doktoralnya. Alat ukur ini didesain untuk penelitian deskriptif

korelasi. CAT menggunakan konsep teori Watson dan mengukur 10

faktor kuratif. Alat ukur ini terdiri dari 100 item dengan menggunakan

skala Likert dari 1 (caring rendah) sampai 5 (caring tinggi), sehingga

kemungkinan skor total berkisar antara 100 samapai 500. Sampel

penilitian yang digunakan saat itu dalah 86 pasien medikal bedah.

Duffy (1993 dalam Watson 2009) mengembangkan CAT versi

admin (CAT-admin) yang mengukur persepsi perawat tentang manajer

mereka untuk administrasi riset keperawatan. Alat ukur ini

menambahkan pertanyaan kualitatif pada versi CAT original, dan masih

menggunakan 10 faktor karatif. CAT-admin diuji pada 56 perawat part-

time dan full-time, dan diperoleh nilai Alpa Cronbach sebesar 0,98.

Kemudian pada tahun 2001, CAT dikembangkan oleh Duffy ke versi

Perbedaan Caring Perawat..., Apri Rijal Khairun, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. CARING PERAWAT Pengertin …repository.ump.ac.id/5728/3/Apri Rijal Khairun BAB II.pdf · memberi perhatian dan mempelajari kesukaan ... lingkungan yang

29

CAT-edu yang didesain menggunakan pendidikan keperawatan, dengan

sampel 71 siswa program sarjana dan magister. CAT-edu terdiri dari 95

item pertanyaan dengan 5 poin skala Likert. Nilai Alpa Cronbach sebesar

0,98.

e. Caring factor survey (CFS)

Merupakan alat ukur terbaru yang menguji hubungan caring dan

cinta universal (caritas). Caritas merupakan merupakan pandangan baru

Watson tentang caring (2009). CFS dikembangkan oleh Karen Drenkard,

John Nelson, Gene Rigotti dan Jean Watson dengan bantuan program

riset dari Inovahealth di Virginia. Alat ukur ini awalnya terdiri 20 item

kemudian direduksi menjadi 10 item pertanyaan, tiap pernyataan

mewakili satu proses caritas. CFS menggunakan skala Likert dari 1

sampai 7. Skala terendah (1-3) mengindikasi tidak setuju, 7 sangat setuju,

dan 4 netral. Semua item berupa pernyataan positif, ditujukan kepada

pasien atau keluarga pasien Nilai Alpa Cronbach pada 20 pernyataan

adalah 0,70 kemudian 20 item tersebut direduksi menjadi 10 item untuk

menaikkan nilai Alpa Cronbach (Watson, 2009).

Beberapa alat ukur di atas merupakan instumen yang dapat

digunakan untuk mengukur perilaku caring perawat menurut persepsi

pasien. Penilaian ini tentunya sangat bergantung dari persepsi pasien

terhadap tindakan atau pelayanan yang diterimanya dari perawat.

Perbedaan Caring Perawat..., Apri Rijal Khairun, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. CARING PERAWAT Pengertin …repository.ump.ac.id/5728/3/Apri Rijal Khairun BAB II.pdf · memberi perhatian dan mempelajari kesukaan ... lingkungan yang

30

B. KEPUASAN PASIEN

1. Pengertian kepuasan pasien

Kepuasan yang dialami oleh pasien, berkaitan dengan mutu atau

kualitas pelayanan yang diberikan oleh perawat. Pasien sebagai konsumen

akan merasa puas bila diberi pelayanan yang baik dan diperlakukan

dengan baik serta mendapatkan kemudahan dalam pelayanan (Pohan,

2007). Kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan merupakan

prediktor yang paling penting dari keseluruhan pelayanan di rumah sakit.

Pasien (klien) adalah konsumen pelayanan kesehatan yang

membutuhkan kepuasan dalam pelayanan kesehatan yang terdiri dari:

a. Pelayanan primer: penginapan rumah sakit, pelayanan keperawatan,

dan tindakan pengobatan.

b. Pelayanan sekunder: daerah yang nyaman dan menyenangkan (Potter

& Perry, 2005).

Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang

muncul setelah membandingkan antara kinerja (hasil) yang diharapkan,

jika kinerja berada di bawah harapan pelanggan, pelanggan tidak puas, jika

memenuhi harapan pelanggan amat puas (Kotler, 2005).

Kepuasan juga merupakan tingkat perasaan seseorang atau

masyarakat setelah membandingkan hasil yang dirasakan dengan

harapannya (Pohan, 2007).

Perbedaan Caring Perawat..., Apri Rijal Khairun, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. CARING PERAWAT Pengertin …repository.ump.ac.id/5728/3/Apri Rijal Khairun BAB II.pdf · memberi perhatian dan mempelajari kesukaan ... lingkungan yang

31

Sabarguna, (2006) kepuasan pasien adalah suatu tingkat perasaan

pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja layanan kesehatan yang

diperolehnya setelah pasien membandingkannya dengan harapannya.

Berbagai pandangan mengenai pengertian kepuasan diatas, dapat

disimpulkan bahwa kepuasan pasien merupakan tingkat perasaan senang

atau kecewa pasien sebagai konsumen pelayanan kesehatan setelah

membandingkan antara kinerja (hasil) yang diharapkan, jika pelayanan

kesehatan dibawah harapan pasien, pasien tidak puas, jika memenuhi

harapan pasien amat puas. Kepuasan pasien adalah hasil dari penilaian

dari pasien bahwa produk atau pelayanan telah memberikan tingkat

kenikmatan dimana tingkat pemenuhan ini bisa lebih atau kurang. Pasien

akan merasa puas jika persepsinya sama atau lebih dari yang diharapkan.

Mutu pelayanan rumah sakit dapat dilihat dari aspek-aspek sebagai

berikut: aspek klinis (pelayanan dokter, perawat dan terkait teknis medis),

aspek efisiensi dan efektifitas pelayanan, keselamatan pasien, dan

kepuasan pasien. Beberapa indikator untuk mengetahui mutu efisiensi

rumah sakit antara lain : pemanfaatan tempat tidur, pemanfaatan tenaga,

pemanfaatan penunjang medik, dan keuangan. Indikator pemanfaatan

tempat tidur sendiri yang mudah kita lihat dan kita ketahui adalah melalui

angka BOR/ Bed Occupancy Rate, BTO/ Bed Turn Over, ALOS/ Average

Length Of Stay, TOI/ Turn Over Interval (Sabarguna, 2004).

Selama periode tahun 2005 - 2007, rumah sakit Indonesia

mengalami peningkatan dalam hal rata-rata pemanfaatan tempat tidur

Perbedaan Caring Perawat..., Apri Rijal Khairun, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. CARING PERAWAT Pengertin …repository.ump.ac.id/5728/3/Apri Rijal Khairun BAB II.pdf · memberi perhatian dan mempelajari kesukaan ... lingkungan yang

32

(BOR). Pada tahun 2005 rata-rata nilai BOR nasional adalah sebesar 56,2

%, tahun 2006 rata-rata BOR nasional sebesar 57 %, dan BOR nasional

tahun 2007 sebesar 65 %. Selain itu, untuk rata-rata lama hari perawatan

(LOS) nasional secara umum cenderung fluktuatif. Rata-rata nilai LOS

nasional pada tahun 2005 adalah 5,1 hari, rata-rata LOS nasional tahun

2006 adalah 4 hari, dan pada tahun 2007 rata-rata LOS nasional adalah 5

hari (Fardiansyah, dkk 2012).

Pasien yang puas akan lebih loyal pada rumah sakit dan akan

menguntungkan bagi rumah sakit. Syafrudin, (2010) menjelaskan bahwa

memuaskan pelanggan akan memberikan keuntungan pada rumah sakit

diantaranya pelanggan yang puas akan kembali, biaya operasional menjadi

lebih efisien, biaya marketing lebih efektif, promosi gratis dari setiap

informasi yang disampaikan oleh pelanggan yang puas, memperoleh laba.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien

Menurut Kotler, (2003) mengatakan bahwa ada lima faktor yang

dapat mempengaruhi kepuasan klien, meliputi:

a. Sarana fisik (tangibility)

Berupa bukti fisik yang dapt dilihat, yang meliputi gedung,

perlengkapan, seragam pegawai dan komunikasi.

b. Keandalan (reliability)

Berupa kemampuan dalam memberikan pelayanan yang di janjikan

dengan cepat, akurat dan memuaskan.

Perbedaan Caring Perawat..., Apri Rijal Khairun, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. CARING PERAWAT Pengertin …repository.ump.ac.id/5728/3/Apri Rijal Khairun BAB II.pdf · memberi perhatian dan mempelajari kesukaan ... lingkungan yang

33

c. Ketanggapan (responsiveness)

Berupa inisiatif para pegawai untuk membantu para pelanggan dengan

tanggap. Dalam memberikan pelayanan hendaknya tanggap terhadap

kebutuhan klien sehingga dapat membantu klien bahkan sebelum klien

menyadarinya atau memintanya.

d. Jaminan (assurance).

Yaitu pengetahuan, kemempuan, kesoanan, dan sifat dapat dipercaya

yang meliputi para perawat.

e. Sikap peduli (empati)

Berupa kemudahan dalam membangun hubungan komunikasi yang baik

antara pegawai dengan klien, perhatian priadi, dan dapat memahami

kebutuhan pelanggan.

3. Metode pengukuran kepuasan

Menurut Kotler, (2005) ada beberapa metode dalam mengukur kepuasan

pelanggan yaitu :

a. Sistem keluhan dan saran.

Pemberi pelayanan memberikan kepuasan pada pelanggan

dengan cara menerima saran. Keluhan masukan mengenai produk atau

jasa layanan.

b. Survei kepuasan pelanggan

Model ini berusaha menggali tingkat kepuasan dengan survei

kepada pelanggan mengenai jasa yang selama ini mereka gunakan. Jika

Perbedaan Caring Perawat..., Apri Rijal Khairun, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. CARING PERAWAT Pengertin …repository.ump.ac.id/5728/3/Apri Rijal Khairun BAB II.pdf · memberi perhatian dan mempelajari kesukaan ... lingkungan yang

34

hal ini dilakukan dengan baik. Survey ini akan mencerminkan kondisi

lapangan yang sebenarnya mengenai sikap pelanggan terhadap jasa

yang digunakan.

c. Belanja siluman (Ghost Shoppin)

Cara pihak pemberi jasa dari pesaingnya dengan cara berpura-

pura sebagai pembeli atau pengguna jasa dan melaporkan hal-hal yang

berkaitan dengan cara memahami kelemahan dan kekuatan produk jasa

cara pesaing dalam menangani keluhan.

d. Analisa pelanggan yang hilang.

Analisa pelanggan tertentu yang berhenti menggunakan produk

jasa dan melakukan studi terhadap bekas pelanggan mereka. Kepuasan

pasien dipengaruhi oleh mutu pelayanan yang diberikan petugas

kesehatan dalam hal ini perawat (Syafrudin dan Rosyanawaty, 2010).

Perbedaan Caring Perawat..., Apri Rijal Khairun, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. CARING PERAWAT Pengertin …repository.ump.ac.id/5728/3/Apri Rijal Khairun BAB II.pdf · memberi perhatian dan mempelajari kesukaan ... lingkungan yang

35

C. KERANGKA TEORI

Gambar 2.1

Kerangka teori caring perawat dan kepuasan pasien

Kotler, (2003) dan Watson, (2009).

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan

pasien:

1. Sikap peduli (Empati)

2. Keandalan dan keterampilan (reliability)

3. Kecepatan petugas memberikan tanggapan

(responsiveness).

Sumber : Kotler, (2003)

Kepuasan

Pasien

Caring perawat :

a. Pembentukan sistem nilai humanistic dan

altruistic.

b. Menanamkan sikap penuh pengharapan

c. Menumbuhkan sensitifitas d. Mengembangkan hubungan saling

percaya e. Meningkatkan dan menerima ekspresi

f. Menggunaan metode secara sistematis

g. Meningkatkan pembelajaran

h. Menciptakan lingkungan fisik

i. Memenuhi kebutuhan dasar manusia

j. Mengijinkan untuk terbuka

Sumber : Watson, (2009)

Perbedaan Caring Perawat..., Apri Rijal Khairun, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. CARING PERAWAT Pengertin …repository.ump.ac.id/5728/3/Apri Rijal Khairun BAB II.pdf · memberi perhatian dan mempelajari kesukaan ... lingkungan yang

36

D. Kerangka Konsep

Variabel Bebas

Variabel terikat

Gambar 2.2

Kerangka konsep penelitian perbedaan caring perawat IGD dan rawat inap kelas

III pada kepuasan pasien RSUD Goeteng Taroenadibrata Purbalingga.

Kepuasan Pasien:

1. Sikap peduli

(Empati)

2. Keandalan dan

keterampilan

(reliability)

3. Kecepatan

petugas

memberikan

tanggapan

(responsiveness).

Caring perawat IGD: a. Pembentukan sistem nilai humanistic dan

altruistic. b. Menanamkan sikap penuh pengharapan c. Menumbuhkan sensitifitas

d. Mengembangkan hubungan saling percaya e. Meningkatkan dan menerima ekspresi

f. Menggunaan metode secara sistematis

g. Meningkatkan pembelajaran

h. Menciptakan lingkungan fisik

i. Memenuhi kebutuhan dasar manusia

j. Mengijinkan untuk terbuka

Caring perawat rawat inap kelas III: a. Pembentukan sistem nilai humanistic dan

altruistic.

b. Menanamkan sikap penuh pengharapan c. Menumbuhkan sensitifitas

d. Mengembangkan hubungan saling percaya e. Meningkatkan dan menerima ekspresi

f. Menggunaan metode secara sistematis

g. Meningkatkan pembelajaran

h. Menciptakan lingkungan fisik

i. Memenuhi kebutuhan dasar manusia

j. Mengijinkan untuk terbuka

Perbedaan Caring Perawat..., Apri Rijal Khairun, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. CARING PERAWAT Pengertin …repository.ump.ac.id/5728/3/Apri Rijal Khairun BAB II.pdf · memberi perhatian dan mempelajari kesukaan ... lingkungan yang

37

E. Hipotesis

Berdasarkan kerangka konsep penelitian diatas, maka dapat dirumuskan

hipotesis kerja (Ha) penelitian ini yaitu:

1. Ada perbedaan caring perawat IGD dengan rawat inap kelas III RSUD

Goeteng Taroenadibrata Purbalingga.

2. Ada perbedaan kepuasan pasien IGD dengan rawat inap kelas III RSUD

Goeteng Taroenadibrata Purbalingga.

3. Ada perbedaan caring perawat pada kepuasan pasien IGD dengan rawat

inap kelas III RSUD Goeteng Taroenadibrata Purbalingga.

Perbedaan Caring Perawat..., Apri Rijal Khairun, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015