BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. 2. -...
-
Upload
nguyennhan -
Category
Documents
-
view
220 -
download
2
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. 2. -...
![Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. 2. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-galuhkarti... · Hotel dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kriteria menurut](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110111/5a7ab6177f8b9a2e358b52d6/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hotel
1. Pengertian Hotel
Hotel memiliki beberapa unsur pokok, yaitu suatu badan usaha
akomodasi, menyediakan fasilitas untuk umum secara komersial. Bertitik tolak
dari unsur-unsur pokok itu, maka dapat dirumuskan suatu definisi hotel adalah
sejenis akomodasi yang menyediakan fasilitas dan pelayanan penginapan, makan
dan minum, serta jasa-jasa lainnya untuk umum yang tinggal untuk sementara
waktu dan dikelola secara komersial.
2. Karakteristik Usaha Industri Hotel
Industri hotel disamping memiliki ciri-ciri khas sebagai industri pariwisata
pada umumnya, juga memiliki karakteristik yang membedakan dengan industri
lain. Karakteristik itu antara lain industri hotel tergolong industri yang padat
modal dan padat karya, industri hotel dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi di
berbagai sektor, industri hotel menghasilkan dan memasarkan produknya
bersamaan dengan tempat dimana produk itu dihasilkan, industri hotel bekerja
selama dua puluh empat jam tanpa mengenal libur dalam melayani tamu, industri
hotel menganggap dan memperlakukan tamu sebagai raja.
3. Fungsi dan peranan Hotel
Hotel berfungsi sebagai suatu sarana untuk kebutuhan tamu sebagai tempat
tinggal sementara. Hotel bukan hanya untuk menginap, beristirahat, makan dan
minum bagi masyarakat, tetapi juga sebagai tempat untuk melangsungkan
upacara, konferensi dan lain-lain sehingga penyediaan fasilitasnya pun sesuai
dengan perkembangan dan kebutuhan para tamu.
4. Pengelompokan Hotel
Hotel dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kriteria menurut
kebutuhannya. Kriteria yang umum digunakan adalah sebagai berikut:
a. Pengelompokan menurut standar, hotel dibagi menjadi hotel internasional,
hotel semi internasional dan hotel nasional
![Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. 2. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-galuhkarti... · Hotel dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kriteria menurut](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110111/5a7ab6177f8b9a2e358b52d6/html5/thumbnails/2.jpg)
b. Pengelompokan menurut ukuran, hotel dibagi menjadi hotel yang beroperasi
sepanjang tahun dan hotel yang beroperasi pada musim-musim tertentu.
c. Pengelompokan menurut lokasi, hotel dibagi menjadi hotel yang berlokasi di
daerah perkotaan, hotel yang berlokasi di pinggiran kota, hotel yang berlokasi
di daerah pegunungan atau tepi pantai, hotel yang berlokasi disepanjang jalan
raya yang menghubungkan satu kota dengan kota lain.
d. Pengelompokan menurut pelayanannya, hotel dibagi menjadi hotel yang
memberikan pelayanan untuk tamu-tamu yang akan mengadakan symposium,
konferensi, lokakarya, hotel yang memberikan pelayanan untuk tamu-tamu
pemuda dan hotel yang memberikan pelayanan untuk kelompok-kelompok
konferensi tertentu.
5. Klasifikasi Hotel
Klasifikasi hotel adalah suatu sistim pengelompokan hotel-hotel ke dalam
berbagai kelas atau tingkatan, berdasarkan penilaian tertentu. Berdasarkan
keputusan menteri perhubungan NO.PM.10/PW.301/Pdb-77 telah ditetapkan
bahwa penilaian klasifikasi hotel didasarkan pada berbagai pertimbangan lain
serta pelayanan yang akan diberikan. Hal-hal yang diperhatikan dalam klasifikasi
hotel berdasarkan surat keputusan di atas adalah klasifikasi hotel dengan melihat
jumlah kamar, fasilitas dan peralatan, mutu pelayanan. Berdasarkan penilaian
tersebut hotel-hotel di Indonesia digolongkan ke dalam lima kelas hotel, yaitu
hotel bintang satu (*), hotel bintang dua (**), hotel bintang tiga (***), hotel
bintang empat (****) dan hotel bintang lima (*****). Hotel-hotel dengan
golongan kelas tertinggi dinyatakan dengan tanda bintang lima dan hotel dengan
golongan kelas terendah dinyatakan dengan tanda bintang lima dan hotel dengan
golongan kelas terendah dinyatakan dengan tanda bintang satu. Hotel-hotel yang
tidak memenuhi standar kelima kelas tersebut atau berada di bawah standar
minimum yang ditetapkan oleh menteri perhubungan disebut hotel melati atau
hotel tidak berbintang .
Persyaratan fisik hotel berbintang I sebagai berikut :
![Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. 2. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-galuhkarti... · Hotel dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kriteria menurut](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110111/5a7ab6177f8b9a2e358b52d6/html5/thumbnails/3.jpg)
1. Memenuhi persyaratan dinas tata kerja / pekerjaan umum dan mudah dicapai
untuk menjamin kenikmatan, tamu dihindarkan dari pencemaran lingkungan
yang disebabkan oleh suara bising, bau tak enak, debu, asap.
2. Seluruh atau sebagian bentuk bangunan dekorasi mencerminkan budaya
Indonesia
3. Jumlah kamar sekurang-kurangnya 10 kamar diantaranya satu kamar tunggal.
4. Ruang umum terdiri dari : lobby lounge, ruang makan
Luas ruang umum : luas ruang adalah 3 m2 kali jumlah kamar tidur
5. Tersedia tempat parkir dengan kapasitas satu mobil untuk setiap lima kamar
tidur.
6. Tersedia lapangan rumput yang terpelihara dengan baik.
7. Tersedia pintu masuk terpisah untuk tamu dan barang keperluan hotel.
8. Lobby lounge tersedia sekurang-kurangnya 8 tempat duduk.
9. Tersedia tempat untuk menerima tamu, penerangan, pembayaran, penitipan
barang berharga dan ruang penitipan koper.
10. Tersedia toilet umum yang terpisah untuk pria dan wanita dengan jumlah
sekurang-kurangnya 1 untuk pria dan 1 untuk wanita.
Persyaratan fisik hotel berbintang II adalah yang tersebut di dalam
persyaratan fisik hotel berbintang I tetapi terdapat penambahan mengenai jumlah
kamar sekurang-kurangnya 8 tempat duduk.
Persyaratan fisik hotel berbintang III seperti yang disebut di dalam
persyaratan fisik hotel berbintang I tetapi terdapat penambahan mengenai :
1. Jumlah kamar sekurang-kurangnya 30 diantaranya 3 kamar single
2. Luas ruang umum adalah 2,7 m3 kali jumlah kamar tidur
3. Setiap hotel yang terletak di tepi pantai atau danau dengan jarak tidak lebih
dari 250 m dari garis pantai dan mempunyai kebun / lapangan rumput yang di
lengkapi fasilitas tempat duduk, luas labby lounge dapat dikurangi dengan 20
% dari pada persyaratan yang ditentukan.
4. Kantor depan tersedia secara terpisah : tempat penerima tamu, tempat
penerangan, tempat pembayaran, tempat penitipan barang berharga, ruangan
penitipan koper.
![Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. 2. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-galuhkarti... · Hotel dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kriteria menurut](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110111/5a7ab6177f8b9a2e358b52d6/html5/thumbnails/4.jpg)
5. Jumlah toilet umum sekurang-kurangnya 3 untuk pria dan 2 untuk wanita.
Dengan perlengkapan antara lain : urinoir, tempat cuci muka dengan kaca
hias, alat penyaring tangan, untuk wanita ditambah dengan WC, kaca rias
dengan kursi.
Persyaratan fisik hotel berbintang IV seperti yang tersebut di dalam
persyaratan fisik hotel berbintang I dan III tetapi terdapat penambahan
mengenai :
1. Jumlah kamar sekurang-kurangnya 50 kamar diantaranya 5 kamar single
dan 2 kamar surte.
2. Ruangan umum di tambah dengan bar
Luas ruangan umum adalah 2,5 m3 kali jumlah kamar tidur
Persyaratan fisik hotel berbintang untuk seperti yang tersebut didalam
persyaratan fisik hotel berbintang I dan II tetapi terdapat penambahan mengenai :
1. Jumlah kamar sekurang-kurangnya : 100 kamar, 10 kamar single, 4 kamar
2. Luas kamar umum adalah 2,5 m2 kali jumlah kamar tidur
3. Lobby lounge tersedia sekurang-kurnagnya 20 tempat duduk
4. Toilet umum terpisah antara lain pria dan wanita dengan jumlah sekurang-
kurangnya 6 untuk pria dan 4 untuk wanita.
Hotel sebagai suatu usaha industri pelayanan jasa menghasilkan,
menyediakan dan melayani tamu dalam bentuk barang dan jasa. Dari segi produk
industri hotel terdiri dari dua bagian yaitu produk yang berlanjut pada produk
hotel yang tak berwujud.
Pengelolaan di hotel dibagi menjadi beberapa bagian yaitu “independent”
jika usaha hotel dikelola secara bebas tidak terikat perusahaan lain, “chain” jika
hotel tersebut merupakan bagian dari suatu induk pengelolaan memiliki system
dan manajemen yang sama dengan induknya, “francrise” jika merupakan kerja
sama pengelolaan antara hotel yang satu dengan hotel lainnya yang lebih kuat.
6. Tujuan Pengelompokan Kelas Hotel
Beberapa tujuan penggolongan kelas hotel adalah sebagai pedoman tehnis
bagi calon investor (penanam modal) di bidang perhotelan, sebagai informasi bagi
calon penghuni hotel agar dapat mengetahui fasilitas dan pelayanan yang akan
![Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. 2. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-galuhkarti... · Hotel dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kriteria menurut](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110111/5a7ab6177f8b9a2e358b52d6/html5/thumbnails/5.jpg)
diperoleh di suatu hotel sesuai dengan golongan kelasnya dan sebagai acuan
supaya tercipta persaingan yang sehat antara pengusaha hotel sehingga tercapai
keseimbangan antara permintaan dan penawaran dalam usaha akomodasi hotel.
7. Sarana Dapur dan Ketenagaan Hotel
Sarana dapur merupakan tempat utama untuk melakukan sebagian proses
dalam penyelenggaraan makanan. Dapur merupakan urat nadi hotel, maju
mundurnya hotel dapat dilihat dari administrasi yang dilaksanakan di dapur.
Dapur adalah tempat yang menentukan maju mundurnya usaha perhotelan
maka harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Syarat tersebut antara lain adalah
dapur harus dalam keadaan bersih, mempunyai cukup ventilasi, mempunyai
cukup persediaan air bersih, mempunyai saluran pembuangan air kotor,
mempunyai bak pencuci tangan, mempunyai tempat sampah, alat dapur dalam
keadaan bersih.
Untuk melaksanakan tugasnya, hotel membagi pekerjaannya pada
departemen-departemen, kemudian departemen membagi pekerjaan kepada seksi-
seksi besar, seksi besar membagi lagi menjadi seksi kecil yang merupakan lini
terdepan dalam pelaksanaan kerja.
B. Penyelenggaraan makanan di Hotel
Food and beverage adalah departemen yang bertugas dalam pengelolaan
makanan dan minuman sebagai konsumsi tamu di hotel baik tamu yang menginap
maupun tamu yang tidak menginap. Tanggung jawabnya adalah mengenai mutu
makanan, kebaikan pelayanan di setiap restoran yang ada di hotel.
Para manajemen dituntut memiliki sikap proaktif dan antisipatif terutama
menyangkut perencana kegiatan-kegiatan fungsional seperti perencana produk Food
And Beverage, strategi kegiatan penjualan, dan stategi pelayanan yang juga
menyangkut perencana sumber daya manusia. Sering perencana sumber daya manusia
kurang mendapat perhatian mengingat sifat kegiatannya sebagai penunjang kegiatan
pokok, padahal ini sangat menentukan bagi keberhasilan departemen Food And
Beverage guna mencapai suatu tujuan.
![Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. 2. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-galuhkarti... · Hotel dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kriteria menurut](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110111/5a7ab6177f8b9a2e358b52d6/html5/thumbnails/6.jpg)
Tujuan dari departemen Food And Beverage ini adalah menjual makanan dan
minuman sebanyak-banyaknya dengan harga yang sesuai, memberikan pelayanan
sebaik mungkin kepada tamu hingga tamu merasa puas, dan mendapatkan
keuntungan sebesar-besarnya.
Melaksanakan manajemen Food And Beverage pada dasarnya sama, yaitu
bagaimana pengelolahan dapat mencapai tujuan organisasi food and beverage melalui
staf bawahannya.
Beberapa definisi tentang menejemen yang dikemukakan oleh para ahli
menejemen tampak berbeda-beda, tetapi pad pokoknya sama, yaitu perencana–
pengorganisasian–pengarahan–pengorganisasian–pengawasan.
Semua ini dimaksudkan agar pengopersian Food And Beverage berjalan dengan baik
berdasarkan sistem manajemen secara profesional dan berjenjang.
Hotel-hotel besar memiliki 3 (tiga) jenjang menejemen
- Manajemen puncak, yaitu general manager hotel.
- Manajemen administrasi, yaitu para eksekutif bidang seperti Food And
Beverage manager, marketing manager, room devesion manajer dan lain-lain.
- Manajemen operasional, yaitu para manajer-manajer bagian yang langsung
memimpin operasional dengan segenap stafnya, seperti coffee shop manager,
room service manager, bar manager, dll.
General manager hotel: sebagaimana manajement puncak bertugas menyusun
dan menetapkan rencana umum usaha hotel yang akan dilakukan dan mengambil
keputusan-keputusan penting. Food And Beverage manager sebagai salah satu
manager administrasi dihotel bertugas dan bertanggung jawab dalam penyusunan
rencana operasi sebagai penjabaran dari keputusan pokok yang telah diputuskan
jendral manager hotel berikut rencana pelaksanannya.
Pimpinan tertinggi diorganisasi Food And Beverage adalah Food And
Beverage manager, kemudian kita sebut FBM. Secara menejerial FBM menyusun
rencana umum usaha organisasi Food And Beverage dan membuat keputusan-
keputusan pokok untuk kemudian dijabarkan lagi oleh para manajer bagian rencana
operasi dan jadwal kegiatan selama satu tahun buku berjalan, serta rencana
![Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. 2. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-galuhkarti... · Hotel dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kriteria menurut](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110111/5a7ab6177f8b9a2e358b52d6/html5/thumbnails/7.jpg)
pendapatan dan pembiayaan, promosi penjualan dan startegi pelayanan dari masing-
masing seksi yang ada dibagian organisasi Food And Beverage.
1. Perencanaan
Perencanaan adalah keputusan yang diambil sekarang untuk dilaksanakan
dikemudian hari, melalui prioritas dan jadwal pelaksanaan perencanaan juga
merupakan pedoman yang dipakai untuk mengarahkan kemana organisasi Food
And Beverage menuju tujuan.
Bentuk-bentuk perencanaan
Penetapan tujuan
Tujuan utama organisasi food dan beverage adalah menciptakan pelanggan
dengan jumlah tertentu, untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu, dan
dilakukan semua bersama-sama oleh semua karyawan food and beverage dari
FBM sampai dengan bushboy.
Kebijakan dan strategi
Penetapan tindakan-tindakan tertentu untuk mencapai tujuan yang diwujudkan
dalam pernyataan tertulis maupun tidak tertulis untuk dilaksanakan, sedangkan
strategi adalah langkah-langkah penyesuaian agar hasil yang dicapai tepat waktu
dan sasaran sesuai dengan rencana yang ditetapkan.
Prosedur dan aturan
Untuk memudahkan pelaksanaan semua aktivitas yang ada perlu adanya aturan
main untuk mempermudah agar apa yang semestinya dikerjakan dapat tercapai
sesuai dengan program yang ditetapkan.
Program dan rencana pelaksanaan
Program merupakan perpaduan antara kebijakan, prosedur, aturan, dan pemberian
tugas disertai budget yang dituangkan pada rencana pelaksanaan pekerjaan.
Manfaat Perencanaan Bagi Manajemen Food and Beverage
Mengarahkan aktivitas organisasi food and beverage pada jalur yang benar
untuk mencapai tujuan
Mendorong pekerja untuk bekerja secara efektif dan menghemat biaya serta
waktu
![Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. 2. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-galuhkarti... · Hotel dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kriteria menurut](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110111/5a7ab6177f8b9a2e358b52d6/html5/thumbnails/8.jpg)
Mengurangi ketidakpastian sehingga memperkecil perubahan di masa
mendatang
Mempermudahkan dalam mengukur keberhasilan kerja yang di capai
Tahapan Menyusun Perencanaan
Menetapkan tujuan
Menyusun asumsi-asumsi
Memilih alternatif tindakan dan meneruskan tindakan
Mengambil keputusan
Menetapkan sarana dan prasarana yang diperlukan
Menetapkan program dan jadwal pelaksanaan
Menetapkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia secara tepat
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah proses penyelarasan antara karyawan dengan pekejaan
mereka untuk mencapai tujuan pengusahaan organisasi Food And Beverage.
Dalam pengorganisasian ini lebih memfokuskan pada pengunaan karyawan secara
tepat sesuai dengan potensi yang dimiliki masing-masing.agar dapat
meningkatkan sinergis dan produktifitas dengan kualitas hasil pekerjaan yang
bermutu.
Proses penyelarasan ini adalah dengan membagi-bagi tugas pekerjaan secara
kelompok individu untuk kemudian dikoordinasikan dari kegiatan individu
tersebut ke dalam kegiatan tim serta memberi kewenangan secara jelas untuk
mencapai hasil kerja maksimal.
3. Pengarahan
Pengarahan adalah proses kepemimpinan yang mengikat bawahan agar mau
mengerti dan bersedia melakukan aktifitas kerja sebagai tugas dan kewajiban
secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi Food And Beverage.
Kepemimpinan adalah proses orientasi dan memotifasi individu untuk mencapai
keharmonisan kerja. Kunci sukses pemimpin terletak pada kepemimpinannya dan
salah satu cirinya adalah kemampuan mempengaruhi dan menggerakkan bawahan
agar bekerjasama dalam usaha menciptakan pelanggan organisasi Food And
![Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. 2. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-galuhkarti... · Hotel dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kriteria menurut](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110111/5a7ab6177f8b9a2e358b52d6/html5/thumbnails/9.jpg)
Beverage sebagai tujuannya. Dua hal pokok dalam melaksanakan fungsi
pengarahan
Orientasi
Pemahaman tugas dan tanggung jawab serta kewenangan yang diberikan para
pelaksana untuk dikerjakan sebaik mungkin agar tidak menyimpang dari garis-
garis kebijaksanaan organisasi food and beverage.
Membentuk rasa kebersamaan dan menciptakan keinginan bekerjasama dengan
pelaksana lain untuk menciptakan pelanggan.
Motivasi
Dorongan yang membuat orang ingin mencapai sasaran baik sasaran pribadi
maupun sasaran organisasi.
Mengikutsertakan pelaksana dalam merumuskan keputusan – keputusan yang
diambil organisasi.
Pengakuan dan penghargaan terhadap hasil kerja untuk menaikkan moral,
sikap dan komitmen kerja.
Memberi imbalan pendapatan sesuai dengan jasanya.
![Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. 2. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-galuhkarti... · Hotel dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kriteria menurut](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110111/5a7ab6177f8b9a2e358b52d6/html5/thumbnails/10.jpg)
4. Pengkoordinasian
Pengkoordinasian merupakan proses penyelarasan dari berbagai pendapat
individu-individu yang berbeda-beda untuk dapat diselaraskan sehingga terdapat
suatu keadaan yang harmonis dalam mencapai tujuan organisasi Food And
Beverage.
Langkah-langkah dalam melakukan koordinasi
Kontak langsung
Melakukan koordinasi melalui hubungan antar manusia baik secara horisontal
maupun vertikal sehingga terjadi pertukaran gagasan dan dapat menjadikan
mereka memiliki rasa kebersamaan yang mendalam.
Dilakukan sejak menyiapkan perencanaan
Pemahaman akan tugas masing-masing
Komunkasi timbal balik untuk dapat saling menemukan informasi
Pengkoordinasian yang dilakukan secara tepat akan membentuk tim kerja
yang solid, terarah pada tujuan organisasi.
5. Pengawasan
Pengawasan merupakan proses membandingkan suatu hal yang telah diselesaikan
maupun yang sedang dilakukan dengan rencana yang ditetapkan. Pengawasan
dilakukan setiap tahap agar memudahkan manager melakukan perbaikan-
perbaikan dan apabila terdapat penyimpangan maka manager dapat malakukan
perubahan-perubahan mendasar seperti: menyusun rencana baru, menetapkan
efen-efen baru, menetapkan jumlah pelangan, perubahan deskriptif pekerjaan,
perubahan struktur organisasi Food And Beverage, perubahan makanan dan daftar
minuman.
Dalam melakukan perubahan tersebut, FBM perlu mempelajari kelemahan-
kelemahan perencanaan di masa lampau serta dapat melakukan pencegahan
secara dini sebagai tindkaan preventif dengan memperkirakan gejala-gejala
penyimpangan yang secara awal dapat dideteksi.
![Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. 2. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-galuhkarti... · Hotel dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kriteria menurut](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110111/5a7ab6177f8b9a2e358b52d6/html5/thumbnails/11.jpg)
Tahapan pengawasan operasional organisasi Food And Beverage
Menetapkan satndar
Membandingkan hasil dengan standar
Meakukan koreksi perbaikan dan erubahan
Agar hasil pengawasan yang dilakukan para manajer berhasil dengan baik, perlu
adanya beberapa hal sebagai berikut :
Pengawasan harus objektif, teliti dan serasi dengan pola organisasi food and
beverage
Pengawasan harus ekonomis, mudah untuk dimengerti dan dilaporkan
Pengawasan diikuti dengan koreksi dan solusi penanganan dan pemecahan
masalah
Produk Organisasi Food and Beverage
Pengertian produk yang dihasilkan organisasi food and beverage adalah totalitas
dari makanan, minuman dan seperangkat atribut lainnya di dalamnya adalah rasa,
warna, aroma makanan, harga, nama makanan dan minuman, reputasi restoran
serta jasa pelayanan dengan keramah-tamahan yang diterima guna memuaskan
keinginan pelanggan.
Dari pengertian di atas bahwa produk yang dihasilkan organisasi food and
beverage merupakan produk total dari dua jenis produk menjadi satu kesatuan
yang kemudian disebut produk organisasi fool and beverage. yaitu :
Produk berwujud
Yaitu produk yang dapat dilihat, dirasa dan diraba yang disebut tangible product :
Makanan, minuman lezat dan berkualitas
Barang fasilitas unggul dan modern
Produk tak berwujud
Yaitu sesuatu yang tidak tampak, tidak dapat diraba, tetai di buruhkan untuk
dirasakan, disebut dengan intangible product
Jasa pelayanan
Rasa aman
Kenyamanan
Keramahtamahan
![Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. 2. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-galuhkarti... · Hotel dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kriteria menurut](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110111/5a7ab6177f8b9a2e358b52d6/html5/thumbnails/12.jpg)
Keindahan
Reputasi
Higiene dan sanitasi
Rasa dan aroma makanan
Oleh sebab itu manajemen food and beverage harus memperhatikan :
1. Perencanaan anggaran
Suatu usaha jasa restoran dapat merupakan unit bisnis utama yang berdiri
sendiri dan dapat menjadi bagian unit bisnis secara menyeluruh. Usaha jasa
restoran bagi suatu hotel merupakan bagian unit bisnis formal secara keseluruhan.
Sebagian unit bisnis usaha jasa restoran dan bar hotel sudah tentu menginginkan
suatu keuntungan (profit). Keuntungan sendiri bagi suatu usaha jasa restoran dan
bar hotel merupakan salah satu tujuan yang akan dicapai. Untuk mencapai tujuan
yang sudah ditentukan tentunya diperlukan suatu perencanaan yang baik. Usaha
jasa restoran untuk dapat merealisasikan tujuannya dalam memperoleh
keuntungan (profit) perlu membuat suatu perencanaan yang berwujud anggaran.
2. Perencanaan Menu
Menu mempunyai tiga macam arti, pertama sebagai daftar makanan
(biasanya dicantumkan pula harga), kedua sebagai makanan yang disajikan dan
ketiga sebagai hidangan yang disajikan pada waktu tertentu.
Perencanaan menu berarti merencanakan makanan yang akan disajikan,
banyaknya makanan yang harus disediakan, jenis bahan makanan dan banyaknya
makanan yang diperlukan, cara memasak makanan itu dan cara menyajikan ke
konsumen.
Menu merupakan alat pemasaran yang kuat, menu akan memberitahukan
kepada para pengunjung tentang hidangan yang tersedia, harga makanan dan
minuman serta pelayanan yang akan ditampilkan.
Menurut Moehji (1997) yang dikutip oleh Instalasi gizi serta instalasi
pendidikan dan pelatihan RSUD Dr. Sarjito (1997) terdapat 3 (tiga) macam atau
tipe menu antara lain menu bebas, menu pilihan dan menu standart / master menu.
![Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. 2. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-galuhkarti... · Hotel dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kriteria menurut](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110111/5a7ab6177f8b9a2e358b52d6/html5/thumbnails/13.jpg)
a. Menu bebas yaitu menu yang disusun sesuai dengan keinginan pemesan, jenis
dan jumlah makanan yang disajikan dapat beragam tergantung permintaan
pelanggan.
b. Menu pilihan yaitu menu yang menyajikan pilihan jenis masakan sehingga
konsumen dapat memilih makanan sesuai dengan selera
c. Menu standart atau master menu yaitu susunan menu yang di gunakan untuk
penyelenggaraan makanan dalam jangka waktu yang cukup panjang antara 7
sampai dengan 10 hari. Menu standar griya digunakan dalam penyelenggaraan
makanan di rumah sakit dan institusi sosial lainnya.
d. Menu siklus atau siklus menu yaitu 1 set menu sehari yang di susun selama
jangka waktu tertentu (5,7 atau 10 hari) yang di laksanakan untuk kurun waktu
tertentu (3,6,12 bulan). Jangka waktu atau siklus menu yang lebih lama akan
lebih baik, karena akan mencegah terjadinya pengulangan menu yang terlalu
dekat (Mukrie. Dkk, 1996)
3. Penyusunan Menu
Cara penyusunan menu dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya
waktu makan, macam restoran yang ada di hotel, musim, kemampuan staff, harga,
peralatan yang tersedia.
Penyusunan menu ada dua cara yaitu penyusunan menu secara klasik dan
penyusunan menu secara modern. Penyusunan menu secara klasik terdiri dari
susunan yang banyak dan cara penghidangan yang bervariasi. Susunan menu
klasik terdiri dari makanan pembuka dingin, sup, makanan pembuka panas,
hidangan penyela, hidangan utama, hidangan antara panas, hidangan antara
dingin, minuman, roti, salad sayuran, hidangan pemanis, hidanga cuci mulut,
hidangan penutup.
Penyusunan menu modern lebih sederhana dan lebih praktis serta cocok
untuk para pengunjung hotel. Susunan yang praktis ini mempunyai beberapa
keuntungan pertama susunan lebih sederhana, kedua pekerjaan lebih mudah,
ketiga biaya dapat ditekan, keempat waktu memasak lebih singkat, kelima praktis
bagi konsumen. Susunan menu modern terdiri dari hidangan pembuka panas,
hidangan penyela, hidangan utama, hidangan penyerta, hidangan cuci mulut,
![Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. 2. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-galuhkarti... · Hotel dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kriteria menurut](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110111/5a7ab6177f8b9a2e358b52d6/html5/thumbnails/14.jpg)
hidangan penutup. Umumnya hotel cenderung untuk menyajikan susunan. Menu
modern untuk acara-acara tertentu seperti pertemuan-pertemuan resmi, undangan
maupun jamuan-jamuan yang diselenggarakan oleh pihak-pihak tertentu.
Sedangkan untuk hari-hari biasa restoran di hotel melayani kebutuhan
makanan sesuai dengan yang dipesan. Pelayanan makanan ini juga tergantung
dari kelas hotel. Semakin tinggi kelas hotel maka pelayanan makanannya semakin
lengkap dan tamu bisa menentukan pilihan sesuai dengan seleranya.
Menu modern di hotel dihidangkan secara bertahap tidak sekaligus, alat-
alat yang dipakai berbeda-beda sesuai jenis makanananya.
4. Pembelian Bahan Makanan
Sistem pembelian bahan makanan dilakukan melalui beberapa cara :
Bergantung pada policy, kondisi, besar institusi serta kemampuan sumber daya,
antara lain pembelian langsung ke pasar, pelelangan, pembelian musyawarah,
pembelian yang akan datang.
a. Pembelian secara langsung
Cara pembelian ini hanya dilaksanakan bila institusi melayani 50 klien,
sehingga beban penyediaan bahan maknaan masih cukup mampu diatasi.
Prosedurnya sederhana dan tidak komplek. Tetapi cara ini kurang memenuhi
ketentuan administrasi keuangan yang tetap. Prinsip dan prosedur pembelian
bahan makanan mengikuti peraturan yang berlaku. Syarat rekaman dengan
cara pembelian ini antara lain dapat dipercaya, bonafide, harga pantas atau
wajar, bahan makanan dapat diambil langsung, pembayaran kontan.
b. Pelelangan
Adalah cara pembelian bahan makanan yang resmi dan mengikuti prosedur
pembelian yang telah dijabarkan dalam kepres, serta peraturan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah daerah.
Cara pelanggan tergantung besar kecilnya dana transaksi yang ditetapkan
yaitu pelelangan terbuka atau umum dan pelelangan terbatas.
![Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. 2. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-galuhkarti... · Hotel dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kriteria menurut](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110111/5a7ab6177f8b9a2e358b52d6/html5/thumbnails/15.jpg)
1. Pelelangan terbuka atau umum
Semua rekanan yang lulus prakualifikasi memperoleh kesempatan menjadi
pemenang tender, bila mampu bersaing untuk menawarkan harga
makanan.
2. Pelelangan terbatas
Dari rekanan bahan makanan yang lulus prakualifikasi, dipilih beberapa
rekanan untuk tender yang diadakan formulir penawaran harga hanya
dikirimkan pada rekanan yang dipilih.
c. Pembelian musyawarah
Cara pembelian setengah resmi. Cara ini hanya dilakukan untuk bahan
makanan yang hanya tersedia pada waktu-waktu tertentu jumlahnya terbatas
dan merupakan bahan makanan yang dibutuhkan klien. Pembeli dan penjual
mengadakan kesepakatan sebelumnya untuk penyediaan bahan makanan
tertentu. Pembeli melengkapi penjual secara langsung.
d. Pembelian yang akan datang
Pembelian ini dirancang untuk bahan makanan yang telah terjamin, pasti,
terpercaya mutu, keadaan harga. Produk bahan makanan dibatasi, karena itu
pembeli berjanji membeli bahan makanan dipesan sesuai waktu dan
kebutuhan pembeli (Muchatob SKM, dkk, 1991)
5. Penyimpanan Bahan Makanan
Penyimpanan bahan makanan adalah proses kegiatan yang menyangkut
pemasukan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan serta penyaluran bahan
makanan sesuai dengan permintaan untuk persiapan pemasakan bahan makanan.
Tujuan penyimpanan adalah memelihara dan mempertahankan kondisi dan mutu
bahan makanan, melindungi bahan makanan dan menyediakan bahan makanan
(Muchatob, SKM, dkk, 1991)
Penyimpanan bahan makanan harus dikelola secara khusus karena setiap
barang memiliki sifat sendiri-sendiri. Ada bahan makanan yang peka terhadap
suhu dingin tetapi ada juga bahan makanan yang tidak peka terhadap suhu dingin.
Penyimpanan bahan makanan ada dua ruangan khusus, yaitu ruangan kering dan
ruangan dingin. Ruangan kering untuk menyimpan bahan makanan seperti beras,
![Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. 2. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-galuhkarti... · Hotel dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kriteria menurut](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110111/5a7ab6177f8b9a2e358b52d6/html5/thumbnails/16.jpg)
tepung, gula, the dan lain-lain. Suhu gudang sekitar 19-210C, gudang tertata rapi,
bahan makanan diletakkan di atas rak, ada ventilasi, diberi sirkulasi udara antara
rak, perhatikan sifat bahan sebelum dimasukkan. Ruangan dingin mempunyai dua
bagian yaitu ruangan dingin dengan suhu lima 5-80C, untuk menyimpan buah,
sayur, mentega, keju. Ruangan beku dengan suhu dibawah minus 20C, untuk
menyimpan es, daging. Prinsip penyimpanannya barang yang pertama kali masuk
harus digunakan dulu untuk menjaga agar stok yang beredar terus dan tidak ada
barang yang tertinggal kemudian rusak.
6. Persiapan Bahan Makanan
Sebelum pemasakan diperlukan persiapan, kehilangan zat gizi sering terjadi
pada saat makanan disiapkan, diolah ataupun keadaan setelah diolah. Untuk itu
diperlukan persiapan bahan makanan yang memenuhi syarat gizi dan cara
pemasakan yang tepat perlakuan setelah matang pun perlu diperhatikan.
Dalam proses persiapan bahan makanan, bahan makanan ditimbang, dicuci
dibersihkan dari kotoran, kemudian mulai dipotongi menurut bentuk yang
diinginkan, dikupas, dicacah, diparut dan sebagainya. Persiapan bahan makanan
ada dua macam yang harus dipersiapkan yaitu bahan yang akan dimasak (sayuran,
daging) dan persiapan alat-alat masak. Waktu pemasakan juga harus diperhatikan,
bahan yang dikategorikan lama pemasakannya dapat dikerjakan dulu sebelum
mengerjakan masakan yang cepat masak. Begitu juga bahan yang harus
dihidangkan secara pemasakan cepat harus ditempatkan di belakang.
Kadang proses persiapan ini memakan waktu lebih lama dari tempo
pemasakan, tetapi hal itu merupakan tata kerja yang efisien, tujuannya agar nanti
pada waktu memasak tidak terjadi hambatan. Dengan demikian memasak dengan
terencana akan menghasilkan kerja yang lancar dan tidak membingungkan.
Peralatan yang dibutuhkan dalam proses persiapan bahan makanan antara
lain adalah panci cekung, pengocok, timbangan dapur, parut, mesin perajang,
penggiling, berbagai macam pisau, penyaring tepung, telenan, alat pengupas dan
sebagainya.
7. Pemasakan Bahan Makanan
![Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. 2. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-galuhkarti... · Hotel dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kriteria menurut](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110111/5a7ab6177f8b9a2e358b52d6/html5/thumbnails/17.jpg)
Setelah mengalami urutan dalam proses persiapan kegiatan selanjutnya
adalah proses pemasakan. Proses pemasakan merupakan kegiatan terpenting
karena cita rasa makanan yang dihasilkan ditentukan pada proses pemasakan.
Jumlah porsi yang dimasak semakin banyak maka semakin sulit mempertahankan
rasa makanan. Petugas pemasak memerlukan keahlian dan seni dalam memasak.
Kegiatan memasak perlu memperhatikan hal-hal seperti standar resep, bumbu,
prosedur pemasakan, waktu penyajian dan penggunaan alat.
Dalam pemasakan bahan makanan dibedakan menjadi tiga jenis cara
pemasakan, yaitu memasak dengan panas kering, memasak dengan panas basah
dan memasak dengan minyak. Yang tergolong dalam cara pemasakan dengan
panas kering misalnya adalah memanggang. Bahan yang biasa diproses dengan
cara ini misalnya roti dan daging. Yang tergolong dalam cara pemasakan dengan
panas basah misalnya mematangkan dengan sedikit cairan, mengukus, merebus,
mematangkan dengan sedikit cairan atau cairan bercuka. Bahan makanan yang
biasa diproses dengan cara ini misalnya daging, ikan, sayuran. Yang tergolong
dalam cara pemasakan dengan minyak atau lemak misalnya adalah menggoreng,
menumis. Bahan makanan yang sering diproses dengan cara ini misalnya
kerupuk, daging, ikan, tahu.
Alat yang biasa digunakan untuk proses pemasakan misalnya panci
perebus, wajan, teflon, kompor, pirex, oven, susruk, gayung, sendok sayur dan
lain-lain.
8. Kegiatan Pelayanan dan Distribusi Makanan
Proses memasak yang dilakukan itu bertujuan untuk mempertahankan nilai
gizi makanan, meningkatkan nilai cerna bahan makanan, menambah aroma,
membunuh kuman yang berbahaya atau menghilangkan racun makanan sehingga
terjamin untuk dimakan.
Kegiatan pelayanan makanan dibedakan menjadi empat yaitu:
1. “Table service” suatu sistem pelayanan dimana para tamu duduk di kursi
menghadap meja makan, kemudian makanan dan minuman diantar. Tamu
tidak melihat makanan yang ada.
![Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. 2. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-galuhkarti... · Hotel dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kriteria menurut](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110111/5a7ab6177f8b9a2e358b52d6/html5/thumbnails/18.jpg)
2. “Counter service” suatu sistim pelayanan makanan dimana para tamu datang
terus duduk di meja panjang yang membatasi dapur dengan ruangan,
kemudian makanan dan minuman disajikan kepada tamu. Tamu melihat
makanan yang ada.
3. “Self service” suatu sistim pelayanan dimana makanan dihidangkan secara
lengkap dan diatur rapi di atas meja. Tamu mengambil makanan sendiri
4. “Carry out service” suatu sistem pelayanan dimana tamu datang untuk
membeli makanan yang siap atau disiapkan terlebih dulu.
Pelayanan yang diberikan oleh tamu harus sesuai dengan urutan distribusi
yang benar. Urut-urutan kerja yang diberikan kepada tamu adalah sebagai berikut:
menyambut dan mengucapkan salam, mendudukkan tamu, memberikan daftar
makanan dan minuman, menuangkan air es, mengambil pesanan tamu, memeriksa
kebersihan dan kondisi alat makan, memeriksa makanan pesanan tamu,
memeriksa makanan penghias, menghidangkan makanan kepada tamu dan
memberi ucapan selamat makan kepada tamu.
9. Higiene, sanitasi dan keselamatan kerja
Hygiene disini adalah hal yang menyangkut kesehatan, sedangkan sanitasi
di sini adalah tindakan yang diambil untuk mewujudkan kebutuhan hygiene.
Sasarannya ada beberapa hal yang harus benar-benar tercapai, yaitu:
a. Higiene personal, agar pelaksana menyiapkan diri sebaik mungkin supaya
hygiene badan maupun pakaian menjadi baik. Misalnya tidak berpenyakit
menular, memotong kuku, rambut rapi, mandi setiap hari dan memakai topi.
b. Hygiene peralatan, menyangkut segala peralatan baik alat reparasi, service
maupun kereta
c. Hygiene ruangan, menyangkut ruangan produksi yang didalamnya terdapat
peralatan. Lantai tidak licin kering dan bersih, dinding porselin bersih dan
sering dicuci, tempat sampah memadai, sirkulasi udara cukup, tingkat
kebisingan tidak terlalu tinggi.
d. Hygiene makanan, menyangkut sistim pembuatan dan penyimpanan makanan
sehingga bersih dan sehat. Berbagai tindakan dapat diambil seperti
menyingkirkan makanan basi, menyimpan makanan dalam tempat yang sesuai
![Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. 2. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-galuhkarti... · Hotel dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kriteria menurut](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110111/5a7ab6177f8b9a2e358b52d6/html5/thumbnails/19.jpg)
dan pada suhu yang tepat, memasak makanan secara tepat dan tidak terlalu
lama dengan data mengkonsumsi, tidak membiarkan makanan di luar tempat
penyimpanan.
Sanitasi makanan adalah keadaan makanan yang berhubungan dengan
lingkungan yang bersih dan sehat dengan cara memelihara kesehatan jasmani dan
rohani sebaik-baiknya supaya mendapat kesehatan yang baik, hidup aman serta
tenaga yang giat bersemangat sehingga dapat mempertahankan dirinya dari
penyakit. Guna mencapai tujuan tersebut seseorang harus mengetahui mengerti
dan menerapkan prinsip umum kesehatan pribadi dan cara yang menerapkan ilmu
tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Kontaminasi makanan dapat disebabkan beberapa hal seperti kebersihan
tangan, batuk, bersin, makanan lain, udara, angin, insekta, tikus dan lain-lain.
Jenis bakteri yang berbahaya misalnya Clostridium, Staphylococcus, Salmonella
dan Steptococcus. Cara pencegahan bakteri itu dengan mencegah penyebaran dan
pertumbuhan bakteri melalui pemanasan dan pendinginan, membunuh bakteri
melalui pemasakan suhu tinggi atau menggunakan bahan kimia yang diterapkan
pada peralatan.
Keracunan karena bahan kimia, misalnya antimony jika makanan asam
dimasak dengan bahan enamel yang rusak, cyanide yaitu bahan untuk memoles
yang mengandung racun cyanide, copper yaitu jika minuman bersoda ditempatkan
di tempat yang terbuat dari tembaga, kuningan tidak baik jika dikombinasikan
dengan makanan bercuka.
Dalam dapur terdapat berbagai alat yang cukup berbahaya, misalnya gas,
api, minyak panas, air panas, mesin berbahaya, lantai licin, pisau dapur.
Kecelakaan kerja terjadi karena beberapa keteledoran misalnya gas bocor,
pemakaian api terlalu besar, minyak panas tidak untuk menggoreng, memasak
tanpa ditunggui, dan masih banyak lagi.
Dengan demikian hygiene, sanitasi dan keselamatan kerja diperlukan untuk
suatu proses produksi. Yang terpenting adalah semua petugas merawat baik
kebersihan kesehatan maupun keselamatan kerja.
![Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. 2. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-galuhkarti... · Hotel dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kriteria menurut](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110111/5a7ab6177f8b9a2e358b52d6/html5/thumbnails/20.jpg)
C. Kerangka Teori
Dapur
Penyelenggaraan makanan
Penyusunan menu
Penyimpanan bahan makanan
Persiapan bahan makanan
Pemasakan bahan makanan
Pelayanan makanan
Distribusi penyajian makanan
Hygiene sanitasi dan K3
Ketenagaan
Perencanaan menu
Pemasakan bahan makanan
Restaurant
![Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. 2. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-galuhkarti... · Hotel dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kriteria menurut](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110111/5a7ab6177f8b9a2e358b52d6/html5/thumbnails/21.jpg)
Pengadaan bahan makanan
D. Kerangka konsep
Dapur
Penyelenggaraan makanan
Penyusunan menu
Penyimpanan bahan makanan
Perencanaan anggaran
Distribusi penyajian makanan
Hygiene sanitasi dan K3
Ketenagaan
Perencanaan menu
Restaurant
Persiapan bahan makanan
Pemasakan bahan makanan Pemasakan bahan makanan
![Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. 2. - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-galuhkarti... · Hotel dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kriteria menurut](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022110111/5a7ab6177f8b9a2e358b52d6/html5/thumbnails/22.jpg)
Pengadaan bahan makanan
Pembelian bahan makanan
Keterangan:
: tidak di teliti
: di teliti