BAB II TINJAUAN PUSTAKA -...

31
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Anemia a. Pengertian Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah (eritrosit) menurun atau menurunnya haemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ – organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang. (Tarwoto, 2007) Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr/dl pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr/dl pada trimester II (Saifuddin, 2002). Menurut Depkes (2001) anemia dibagi menjadi dua derajat yaitu anemia sedang bila kadar Hb 8-11 gr% dan anemia berat bila kadar Hb kurang dari 8 gr/dl. Nilai ambang batas yang digunakan untuk menentukan status anemia ibu hamil, didasarkan pada kriteria WHO tahun 1998 yang ditetapkan dalam 3 kategori, yaitu normal ( 11 gr/dl), anemia ringan (8-11 g/dl), dan anemia berat (kurang dari 8 g/dl). Berdasarkan hasil pemeriksaan darah ternyata rata-rata kadar haemoglobin ibu hamil adalah sebesar 11.28 mg/dl, kadar haemoglobin terendah 7.63 mg/dl dan tertinggi 14.00 mg/dl.

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA -...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milanibudi... · ini lebih besar di banding pada trimester I dan ... Untuk menegakan

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Anemia

a. Pengertian

Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah (eritrosit)

menurun atau menurunnya haemoglobin, sehingga kapasitas daya

angkut oksigen untuk kebutuhan organ – organ vital pada ibu dan janin

menjadi berkurang. (Tarwoto, 2007)

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar

haemoglobin dibawah 11 gr/dl pada trimester I dan III atau kadar

<10,5 gr/dl pada trimester II (Saifuddin, 2002).

Menurut Depkes (2001) anemia dibagi menjadi dua derajat yaitu

anemia sedang bila kadar Hb 8-11 gr% dan anemia berat bila kadar Hb

kurang dari 8 gr/dl. Nilai ambang batas yang digunakan untuk

menentukan status anemia ibu hamil, didasarkan pada kriteria WHO

tahun 1998 yang ditetapkan dalam 3 kategori, yaitu normal (≥11 gr/dl),

anemia ringan (8-11 g/dl), dan anemia berat (kurang dari 8 g/dl).

Berdasarkan hasil pemeriksaan darah ternyata rata-rata kadar

haemoglobin ibu hamil adalah sebesar 11.28 mg/dl, kadar

haemoglobin terendah 7.63 mg/dl dan tertinggi 14.00 mg/dl.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milanibudi... · ini lebih besar di banding pada trimester I dan ... Untuk menegakan

8

b. Etiologi

Faktor-faktor yang mempengaruhi anemia pada ibu hamil

1) Faktor Dasar

a) Sosial ekonomi

Menurut Istiarti (2000) menyatakan bahwa perilaku seseorang

dibidang kesehatan dipengaruhi oleh latar belakang sosial

ekonomi. Sekitar 2/3 wanita hamil di negara berkembang

diperkirakan menderita anemia dibanding di negara maju yaitu

hanya 14 %.

b) Pengetahuan

Pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari

pengalaman yang berasal dari berbagai sumber misalnya media

masa, media elektronik, buku petunjuk kesehatan, media

poster, kerabat dekat dan sebagainya (Istiarti, 2000).

Kebutuhan ibu hamil akan zat besi (Fe) meningkat 0,8 mg

sehari pada trimester I dan meningkat tajam selama trimester

III yaitu 6,3 mg sehari. Jumlah sebanyak itu tidak mungkin

tercukupi hanya melalui makanan apalagi didukung dengan

pengetahuan ibu hamil yang kurang terhadap peningkatan

kebutuhan zat besi (Fe) selama hamil sehingga menyebabkan

mudah terjadinya anemia defisiensi zat besi pada ibu hamil.

Ibu hamil dengan pengetahuan tentang zat besi (Fe) yang

rendah akan berperilaku kurang patuh dalam mengkonsumsi

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milanibudi... · ini lebih besar di banding pada trimester I dan ... Untuk menegakan

9

tablet zat besi (Fe) serta dalam pemilihan makanan sumber zat

besi (Fe) juga rendah. Sebaliknya ibu hamil yang memiliki

pengetahuan tentang zat besi (Fe) yang baik, maka cenderung

lebih banyak menggunakan pertimbangan rasional dan semakin

patuh dalam mengkonsumsi tablet zat besi (Fe). (Arisman,

2004)

c) Pendidikan

Pendidikan adalah proses perubahan perilaku menuju

kedewasaan dan penyempurnaan hidup. Biasanya seorang ibu

khususnya ibu hamil yang berpendidikan tinggi dapat

menyeimbangkan pola konsumsinya. Apabila pola

konsumsinya sesuai maka asupan zat gizi yang diperoleh akan

tercukupi, sehingga kemungkinan besar bisa terhindar dari

masalah anemia. (Jamaludin, 2004)

d) Budaya

Faktor sosial budaya setempat juga berpengaruh

terjadinya anemia. Pendistribusian makanan dalam keluarga

yang tidak berdasarkan kebutuhan untuk pertumbuhan dan

perkembangan anggota keluarga, serta pantangan-pantangan

yang harus diikuti oleh kelompok khusus misalnya ibu hamil,

bayi, ibu nifas merupakan kebiasaan-kebiasaan adat istiadat

dan perilaku masyarakat yang menghambat terciptanya pola

hidup sehat dimasyarakat.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milanibudi... · ini lebih besar di banding pada trimester I dan ... Untuk menegakan

10

2) Faktor Tidak Langsung

a) Kunjungan Antenatal Care (ANC)

Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan

terutama pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam

rahim (Manuaba, 1998). Menurut Arisman (2004) kasus

anemia defisiensi gizi umumnya selalu disertai dengan mal

nutrisi infestasi parasit, semua ini berpangkal pada keengganan

ibu untuk menjalani pengawasan antenatal. Dengan ANC

keadaan anemia ibu akan lebih dini terdeteksi, sebab pada

tahap awal anemia pada ibu hanil jarang sekali menimbulkan

keluhan bermakna. Keluhan timbul setelah anemia sudah ke

tahap yang lanjut.

b) Paritas

Paritas adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan janin

yang mampu hidup di luar rahim (Pusdiknakes, 2003). Paritas

≥3 merupakan faktor terjadinya anemia yang berhubungan

dengan jarak kehamilan terlalu dekat < 2 tahun. Hal ini

menurut Arisman (2004) disebabkan karena terlalu sering

hamil dapat menguras cadangan zat gizi tubuh ibu.

c) Umur

Ibu hamil pada usia terlalu muda (< 20 tahun) tidak atau

belum siap untuk memperhatikan lingkungan yang diperlukan

untuk pertumbuhan janin. Di samping itu akan terjadi

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milanibudi... · ini lebih besar di banding pada trimester I dan ... Untuk menegakan

11

kompetisi makanan antar janin dan ibunya sendiri yang masih

dalam pertumbuhan dan adanya pertumbuhan hormonal yang

terjadi selama kehamilan. Sedangkan ibu hamil di atas 30 tahun

lebih cenderung mengalami anemia hal ini di sebabkan karena

pengaruh turunnya cadangan zat besi dalam tubuh akibat masa

fertilisasi. (Direktorat Bina Gizi Masyarakat, 1999)

d) Menderita sakit selama hamil

Riwayat kesehatan dan penggunaan obat membantu

dokter dalam penyiapan gizi khusus. Wanita berpenyakit kronis

memerlukan bukan hanya zat besi untuk mengatasi

penyakitnya, tetapi juga untuk kehamilannya yang sedang ia

jalani (Arisman, 2004)

3) Faktor Langsung

a) Pola konsumsi tablet besi (Fe)

Pada trimester ke 2 dan ke 3, faktor yang berpengaruh

terhadap terjadinya anemia kehamilan adalah konsumsi tablet

besi (Fe) dan kadar hemoglobin pada trimester sebelumnya.

Konsumsi tablet besi (Fe) sangat berpengaruh terhadap

terjadinya anemia khususnya pada trimester II, trimester III dan

masa nifas. Hal ini disebabkan kebutuhan zat besi pada masa

ini lebih besar di banding pada trimester I dan menunujukkan

pentingnya pemberian tablet besi (Fe) untuk mencegah

terjadinya anemia pada kehamilan dan nifas. (Notobroto, 2003)

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milanibudi... · ini lebih besar di banding pada trimester I dan ... Untuk menegakan

12

Defisiensi makanan atau kekurangan gizi dan perhatian

yang kurang terhadap gizi ibu hamil merupakan predisposisi

terjadinya anemia defisiensi besi pada ibu hamil di Indonesia.

(Saifuddin,2001)

Penyebab anemia gizi besi di karenakan kurang

masuknya unsur besi dalam makanan, karena gangguan

reabsorbsi, gangguan penggunaan atau terlampau banyaknya

besi keluar dari badan misalnya perdarahan. Sementara itu

kebutuhan ibu hamil akan Fe meningkat untuk pembentukan

plasenta dan sel darah merah sebesar 200-300%. Perkiraan

jumlah zat besi yang di perlukan selama hamil adalah 1040 mg.

Sebanyak 300 mg Fe di transfer ke janin dengan rincian 50-

75 mg untuk pembentukan plasenta, 450 mg untuk menambah

jumlah sel darah merah, dan 200 mg hilang ketika melahirkan.

Kebutukan Fe selama kehamilan trimester 1 relatif sedikit yaitu

0,8 mg sehari yang kemudian meningkat tajam selama

trimester III yaitu 6,3 mg sehari, jumlah sebanyak itu tidak

mungkin tercukupi hanya melalui makanan. (Arisman, 2004)

b) Penyakit infeksi

Penyakit infeksi seperti TBC, cacing usus dan malaria

juga penyebab terjadinya anemia karena menyebabkan

terjadinya peningkatan penghancuran sel darah merah dan

terganggunya eritrosit. (Wiknjosastro, 2004)

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milanibudi... · ini lebih besar di banding pada trimester I dan ... Untuk menegakan

13

c) Perdarahan

Penyebab anemia besi juga di karenakan terlampau

banyaknya besi keluar dari badan misalnya perdarahan.

(Wiknjosastro, 2004)

c. Kejadian anemia pada ibu hamil

1) Fisiologis

Anemia defisiensi Fe disebabkan oleh beberapa hal antara

lain hipervolemia yang terjadi pada saat kehamilan. Pada wanita

hamil sehat volume darah meningkat 1,5 liter. Peningkatan volume

tersebut terutama terjadi akibat peningkatan plasma bukan

peningkatan jumlah sel eritrosit. Walaupun ada peningkatan jumlah

eritrosit dalam sirkulasi yaitu sekitar 450 ml atau 33%, tetapi tidak

seimbang dengan peningkatan volume plasma sehingga terjadi

hemodilusi. Pada awalnya, volume plasma meningkat pesat dari

usia gestasi sekitar 6 minggu, kemudian laju peningkatan

melambat. Sementara eritrosit mulai meningkat pada trimester

kedua dan lajunya memuncak pada trimester ketiga.

Hipervolemia yang diinduksi oleh kehamilan mempunyai

beberapa fungsi penting antara lain; mengisi ruang vaskular di

uterus, jaringan pembuluh di payudara, otot, ginjal dan kulit.

Hipervolemia juga mengurangi efek pengeluaran haemoglobin

pada persalinan. Penurunan kekentalan darah memperkecil

resistensi terhadap aliran sehingga kerja jantung untuk mendorong

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milanibudi... · ini lebih besar di banding pada trimester I dan ... Untuk menegakan

14

darah menjadi lebih ringan. Faktor lain dari pengebab defisiensi Fe

adalah meningkatnya kebutuhan Fe ibu hamil. Kebutuhan ibu

hamil akan zat besi sebesar 900 mgr Fe, pada trimester dua

(puncaknya usia kehamilan 32 sampai 34 minggu) akan terjadi

hemodilusi (pengenceran darah) pada ibu hamil sehingga

haemoglobin akan mengalami penurunan, mengakibatkan anemia

kehamilan fisiologis.

2) Patologis

Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah oleh

karena perubahan sirkulasi yang makin meningkat terhadap

plasenta dari pertumbuhan payudara. Volume plasma meningkat

45-65% dimulai pada trimester ke II kehamilan, dan maksimum

terjadi pada bulan ke 9 dan meningkatnya sekitar 1000 ml,

menurun sedikit menjelang aterm serta kembali normal 3 bulan

setelah partus. Stimulasi yang meningkatkan volume plasma

seperti laktogen plasenta, yang menyebabkan peningkatan sekresi

aldesteron.

d. Penyebab anemia

Menurut Mochtar (1998) penyebab anemia pada umumnya

adalah sebagai berikut:

1) Kurang gizi (malnutrisi)

2) Kurang zat besi dalam diit

3) Malabsorpsi

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milanibudi... · ini lebih besar di banding pada trimester I dan ... Untuk menegakan

15

4) Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan

lain-lain

5) Kehamilan karena dibutuhkan lebih banyak zat besi bagi

pertumbuhan janin.

6) Proses penghancuran eritrosit dalam tubuh sebelum waktunya

(hemolisis)

7) Kebutuhan zat besi meningkat

a) Infeksi kronis

b) Infeksi akut yang berulang

e. Tanda dan Gejala

Gejala anemia pada kehamilan yaitu ibu mengeluh cepat lelah,

lemah, lesu, sering pusing, mata berkunang-kunang, lidah luka, nafsu

makan turun (anoreksia), konsentrasi hilang, nafas pendek (pada

anemia parah) dan keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda.

Pada pemeriksaan pasien tampak pucat yang mudah dilihat pada

konjungtiva (bagian dalam kelopak mata) mukosa (selaput bagian

dalam) mulut, telapak tangan dan jaringan bawah kuku. (Manuaba,

2001)

f. Diagnosis

1) Anamnesa

a) Keluhan

Meningkatnya cardiac output terjadi agar dapat memenuhi

kebutuhan oksigen. Ibu mengeluh berdebar-debar sebagai

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milanibudi... · ini lebih besar di banding pada trimester I dan ... Untuk menegakan

16

akibat hiperaktivitas jantung. Peningkatan aliran darah

mengakibatkan terdengarnya suara aliran darah pada telinga.

Sesak nafas saat bekerja berat merupakan karakteristik klinis

anemia. Walaupun jarang terjadi, dapat berhubungan dengan

ancaman terjadinya gagal jantung kongestif. Jika hipoksia

jaringan menetap dapat terjadi gejala seperti nyeri kepala,

sempoyongan, pingsan, lemah, letargi, mudah lelah dan

penurunan fungsi kognitif.

b) Penyakit yang diderita

c) Konsumsi nutrisi dan vitamin

2) Pemeriksaan Fisik

a) Konjungtiva anemis

b) Pucatnya membran mukosa, kuku, dan telapak tangan

3) Pemeriksaan Laboratorium (Kadar Hb)

g. Klasifikasi anemia pada kehamilan

Klasifikasi anemia dalam kehamilan menurut Mochtar (1998),

adalah sebagai berikut:

1) Anemia Defisiensi Besi

adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi

dalam darah. Pengobatannya yaitu, keperluan zat besi untuk wanita

hamil, tidak hamil dan dalam laktasi yang dianjurkan adalah

pemberian tablet besi.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milanibudi... · ini lebih besar di banding pada trimester I dan ... Untuk menegakan

17

Terapi Oral adalah dengan memberikan preparat besi yaitu

fero sulfat, fero glukonat atau Na-fero bisirat. Pemberian preparat

60 mg/ hari dapat menaikan kadar Hb sebanyak 1 gr/dl / bulan.

Saat ini program nasional menganjurkan kombinasi 60 mg besi dan

50 nanogram asam folat untuk profilaksis anemia (Saifuddin,

2002).

Terapi Parenteral baru diperlukan apabila penderita tidak

tahan akan zat besi per oral, dan adanya gangguan penyerapan,

penyakit saluran pencernaan atau masa kehamilannya tua

(Wiknjosastro, 2002). Pemberian preparat parenteral dengan ferum

dextran sebanyak 1000 mg (20 mg) intravena atau 2 x 10 ml/ IM

pada gluteus, dapat meningkatkan kadar Hb lebih cepat yaitu

2 gr/dl / bulan (Manuaba, 2001).

Untuk menegakan diagnosa anemia defisiensi besi dapat

dilakukan dengan anamnesa dan pemeriksaan laboratorium. Hasil

anamnesa didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata

berkunang-kunang dan keluhan mual muntah pada hamil muda.

Pada pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan

menggunakan alat Cianmet, dilakukan minimal 2 kali selama

kehamilan yaitu trimester I dan III. Hasil pemeriksaan Hb dengan

Cianmet dapat digolongkan sebagai berikut:

a) Hb 11 gr% : Tidak anemia

b) Hb 9-10 gr% : Anemia ringan

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milanibudi... · ini lebih besar di banding pada trimester I dan ... Untuk menegakan

18

c) Hb 7 – 8 gr% : Anemia sedang

d) Hb < 7 gr% : Anemia berat

e) (Mochtar, 1998)

2) Anemia Megaloblastik

Anemia megalobiastik dalam kehamilan disebabkan karena

defisiensi asam folat. Jarang sekali karena defisiensi vit B12.

Anemia ini biasanya dijumpai pada wanita yang tidak

mengkonsumsi sayuran berdaun hijau, polong – polongan dan

protein hewani (Sarwono, 2007).

a) Pengobatan

(1) Diet nutrisi dengan tinggi vit B12 dan asam folat

(2) Pemberian hydroxycobalamin IM 200 mg/ hari atau

1000 mg diberikan setiap minggu selama 7 hari.

(3) Berikan asam folat 5 mg/ hari selama 4 bulan (Sarwono,

2007).

b) Pencegahan

Pada umunya asam folat tidak diberikan secara rutin, kecuali di

daerah – daerah dengan frekuensi anemia megalobiastik yang

tinggi. Apabila pengobatan anemia dengan besi saja tidak

berhasil maka besi harus ditambah dengan asam folat

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milanibudi... · ini lebih besar di banding pada trimester I dan ... Untuk menegakan

19

c) Prognosis

Anemia megalobiastik dalam kehamilan umumnya mempunyai

prognosis cukup baik. Pengobatan dan asam folat hampir selalu

berhasil.

Apabila penderita mencapai masa nifas dengan selamat atau

tanpa pengobatan, maka anemianya akan sembuh dan tidak

akan timbul lagi. Hal ini disebabkan karena dengan lahirnya

anak perempuan akan asam folat jauh berkurang. (Sarwono,

2002).

3) Anemia Hipoplastik

a) Pengertian anemia Hipoplastik

Anemia hipoplastik adalah anemia pada ibu hamil yang

disebabkan karena sumsum tulang kurang mampu membuat sel

– sel darah baru (Sarwono, 2007).

b) Etiologi dan faktor resiko

Menurut Sarwono (2007) anemia hipoplastik biasanya karena

kehamilan hingga kini belum diketahui pasti kecuali yang

disebabkan oleh sepsisi, sinar rontgen, racun dan obat – obatan.

c) Tanda dan gejala

(1) Kelelahan, letih

(2) Nyeri kepala

(3) Nadi cepat, pucat

(4) Mudah infeksi

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milanibudi... · ini lebih besar di banding pada trimester I dan ... Untuk menegakan

20

(5) Perdarahan hidung dan gusi

(6) Demam (Sarwono, 2007)

d) Pengobatan

(1) Memonitor adanya perdarahan

(2) Transfusi darah

(3) Pengobatan infeksi : jamur, bakteri

(4) Tranplantasi sumsum tulang pasien dibawah umur 60 tahun

(5) Diet yang bebas bakteri

(6) Pendidikan kesehatan untuk mencegah infeksi (Sarwono,

2007)

e) Prognosis

Biasanya anemia hepoplastik kehamilan, apabila wanita dengan

selamat mencapai masa nifas, akan sembuh dengan sendirinya.

Dalam kehamilan – kehamilan berikutnya biasanya wanita

menderita anemia hepoplastik lagi. (Sarwono, 2007).

4) Anemia Hemolitik

a) Anemia hemolitik disebabkan karena penghancuran sel darah

merah berlangsung lebih cepat daripada pembuatannya. Wanita

dengan anemia hemolistik biasanya sukar menjadi apabila dia

hamil maka anemianya lebih berat (Sawrono, 2007).

b) Tanda dan gejala

(1) Anemia

(2) Demam

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milanibudi... · ini lebih besar di banding pada trimester I dan ... Untuk menegakan

21

(3) Kelemahan, pucat

(4) Kekuningan (ikterik)

c) Pengobatan

(1) Pencegahan faktor resiko

(2) Transfusi darah

(3) Cairan adekuat

(4) Pemberian asam folat

(5) Pemberian eritropoitin

(6) Pemberian kortikusferoid

(7) Pendidikan kesehatan (Sarwono, 2007)

h. Pengaruh anemia pada ibu hamil, bersalin, dan nifas

Seorang wanita hamil yang memiliki kadar Hb kurang dari

11 gr/dl disebut menderita anemia dalam kehamilan. Anemia pada

kehamilan atau kekurangan kadar haemoglobin dalam darah dapat

mengakibatkan abortus, partus prematurus, partus lama karena inertia

utein, perdarahan post partum karena atonia uteri, syok, infeksi intra

partum maupun post partum. Anemia berat dengan Hb kurang dari

4 gr/dl dapat mengakibatkan dekompensatio cordis. (Prawirohardjo,

2005).

Anemia dapat terjadi pada setiap ibu hamil, karena itulah

kejadian ini harus selalu diwaspadai. Anemia yang terjadi saat ibu

hamil Trimester I akan dapat mengakibatkan: Abortus, Missed Abortus

dan kelainan kongenital. Anemia pada kehamilan trimester II dapat

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milanibudi... · ini lebih besar di banding pada trimester I dan ... Untuk menegakan

22

menyebabkan: Persalinan prematur, perdarahan antepartum, gangguan

pertumbuhan janin dalam rahim, asfiksia intrauterin sampai kematian,

BBLR, gestosis dan mudah terkena infeksi, IQ rendah dan bahkan bisa

mengakibatkan kematian.

Saat inpartu, anemia dapat menimbulkan gangguan his baik

primer maupun sekunder, janin akan lahir dengan anemia, dan

persalinan dengan tindakan yang disebabkan karena ibu cepat lelah.

Saat post partum anemia dapat menyebabkan: atonia uteri, retensio

placenta, pelukaan sukar sembuh, mudah terjadi febris puerpuralis dan

gangguan involusio uteri. (Notobroto, 2003)

i. Pencegahan anemia pada ibu hamil

Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian suplemen

Fe dosis rendah 30 mg pada trimester III ibu hamil non anemik (Hb

lebih atau = 11 gr/dl), sedangkan untuk hamil dengan anemia

defisiensi besi dapat diberikan suplemen sulfat 325 mg, 1-2 kali sehari.

Untuk yang disebabkan oleh defisiensi asam folat dapat diberikan

asam folat 1 mg/ hari atau untuk dosis pencegahan dapat diberikan

0,4 mg/ hari. Dan bisa juga diberi vitamin B12 100-200 mcg/ hari.

Pencegahan yang dilakukan pada wanita usia reproduksi dapat

menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Selain melalui pengobatan,

pencegahan anemia dapat dilakukan dengan diet sehat dan tepat, antara

lain dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi,

misalnya adalah hati, daging, kuning telur, ikan teri, susu, dan kacang-

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milanibudi... · ini lebih besar di banding pada trimester I dan ... Untuk menegakan

23

kacangan seperti tempe dan susu kedelai, serta sayuran berwarna hijau

tua, menjaga kebersihan lingkungan dan pribadi serta kontrol penyakit

infeksi.

Kepandaian dakam mengatur pola makan dengan

mengkombinasikan zat besi dalam menu makanan serta

mengkonsumsi buah dan sayur yang mengandung vitamin C pada

waktu makan bisa membuat tubuh terhindar dari anemia. Hindarilah

mengonsumsi makanan atau minuman yang menghambat penyerapan

zat besi di dalam tubuh. Misalnya kopi.

j. Pengobatan anemia pada ibu hamil

Bagi penderita anemia karena kekurangan zat besi, sebaiknya

memperbanyak konsumsi makanan yang kaya akan zat besi, seperti

bayam. Juga makanan yang banyak mengandung vitamin C, seperti

jeruk, tomat, mangga, dan sebagainya. Sebab kandungan asam

askorbat dalam vitamin C bisa meningkatkan penyerapan zat besi.

Pemberian preparat 60 mg/ hari dapat menaikan kadar Hb

sebanyak 1 gr/dl / bulan. Saat ini program nasional menganjurkan

kombinasi 60 mg besi dan 50 nanogram asam folat untuk profilaksis

anemia (Saifuddin, 2002).

Terapi Parenteral baru diperlukan apabila penderita tidak tahan

akan zat besi per oral, dan adanya gangguan penyerapan, penyakit

saluran pencernaan atau masa kehamilannya tua (Wiknjosastro, 2002).

Pemberian preparat parenteral dengan ferum dextran sebanyak

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milanibudi... · ini lebih besar di banding pada trimester I dan ... Untuk menegakan

24

1000 mg (20 mg) intravena atau 2 x 10 ml/ IM pada gluteus, dapat

meningkatkan Hb lebih cepat yaitu 2 gr/dl / bulan. (Manuaba, 2001).

k. Penyebaran anemia di Indonesia

Di Indonesia prevalensi anemia pada kehamilan masih tinggi

yaitu sekitar 40,1% (SKRT 2001). Lautan J dkk (2001) melaporkan

dari 31 orang wanita hamil pada trimester III didapati 23 (74%)

menderita anemia, dan 13 (42%) menderita kekurangan besi.

2. Ibu hamil trimester III

Adalah wanita yang sedang mengandung janin didalam rahim

dan usia kehamilan 28-40 minggu dihitung dari haid pertama hari terakhir

wanita tersebut.

Masa kehamilan terutama Trimester III merupakan masa kritis

dimana kebutuhan akan zat gizi akan meningkat. Jika zat besi dalam darah

kurang maka kadar haemoglobin akan menurun yang mengakibatkan

gangguan dan pertumbuhan janin. Beberapa penelitian menyatakan bahwa

kadar Hb ibu hamil trimester akhir dan tingginya angka anemia pada

trimester III dapat mempengaruhi berat badan lahir

Kebutuhan zat besi ibu hamil lebih meningkat pada kehamilan

trimester II dan III. Pada masa tersebut kebutuhan zat besi tidak dapat

diandalkan dari menu harian saja. Walaupun menu hariannya mengandung

zat besi yang cukup, ibu hamil tetap perlu tambahan tablet besi atau

vitamin yang mengandung zat besi. Zat besi bukan hanya penting untuk

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milanibudi... · ini lebih besar di banding pada trimester I dan ... Untuk menegakan

25

memelihara kehamilan. Ibu hamil yang kekurangan zat besi dapat

menimbulkan perdarahan setelah melahirkan, bahkan infeksi, kematian

janin in uteri, cacat bawaan dan abortus.

Zat besi juga penting saat menyusui. Zat besi pada masa ini

banyak dikeluarkan melalui keringat, urine,dan kulit selain ASI.

Kekurangan zat besi pada ibu hamil meningkatkan resiko kematian ibu

hamil.

Pada trimester III, metabolisme basal tetap naik terus. Pada masa

ini umumnya nafsu makan baik sekali, dan wanita hamil selalu terasa

lapar. Pemeriksaan kenaikan berat badan perlu dilakukan dengan teliti,

jangan sampai ibu terlalu gemuk, untuk menghindari kesulitan melahirkan

kelak. Pada saat ini pula, kandungan sudah besar sekali sehingga

menyebabkan lambung sedikit terdesak. Makanan yang porsinya terlalu

besar menimbulkan rasa tidak enak. Karena itu dalam masa ini porsi

makan sebaiknya kecil saja, namun sering, untuk mencegah kekurangan

unsur – unsur gizi.

.

3. Zat besi

a. Pengertian

Zat besi adalah salah satu mineral penting yang diperlukan

selama kehamilan, bukan hanya untuk bayi tapi juga untuk ibu hamil.

Bayi akan menyerap dan mengunakan zat besi dengan cepat, sehingga

jika ibu kekurangan masukan zat besi selama hamil, bayi akan

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milanibudi... · ini lebih besar di banding pada trimester I dan ... Untuk menegakan

26

mengambil kebutuhanya dari tubuh ibu sehingga menyebabkan ibu

mengalami anemia dan merasa lelah. (Sunririnah, 2008)

Zat besi diperlukan dalam pembentukan sel-sel darah merah.

Sebagaimana yang telah diterangkan tadi bahwa fungsi ini juga

dilakukan oleh folate. Kekurangan darah merah (anemia) akan

menyebabkan anda rasa cepat letih, kulit menjadi pucat, dan sukar

bernafas. Keperluan zat besi meningkat 100% dari 15mg sebelum

kehamilan menjadi 30 mg selama kehamilan. (Sunririnah, 2008)

b. Fungsi zat besi untuk ibu hamil

Zat besi berfungsi untuk membentuk sel darah merah, sementara

sel darah merah bertugas mengangkut oksigen dan zat – zat makanan

keseluruh tubuh serta membantu proses metabolisme tubuh untuk

mengahasilkan energi,jika asupan zat besi kedalam tubuh berkurang

dengan sendirinya sel darah merah juga akan berkurang, tubuh pun

akan kekurangan oksigen akibatnya timbullah gejala – gejala

anemia.(Samuel, 2006)

Penyerapan dan penggunaan zat besi adalah lebih baik dengan

kehadiran vitamin C. Oleh karena itu, sebaiknya meminum pil zat besi

dengan segelas air jeruk. Penyerapan zat besi pula dihambat oleh

kehadiran kalsium dan juga minuman yang mengandungi kaffein

seperti kopi dan teh. Maka tidak dianjurkan meminum pil zat besi

dengan segelas susu atau air kopi. (Sue Jordan, 2004)

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milanibudi... · ini lebih besar di banding pada trimester I dan ... Untuk menegakan

27

Keperluan zat besi meningkat bagi wanita yang hamil, yang

mengeluarkan lebih sel darah merah untuk membekal fetus yang

membesar dengan oksigen. (Ridwanaminuddin, 2007).

c. Sumber-sumber zat besi

Sumber makanan yang banyak mengandung zat besi adalah

daging merah seperti daging lembu dan kambing, unggas, ikan,

kerang, telur, sereal, bayam, kacang-kacanan kering, hati ayam atau

sapi, dan lain-lain.

Dalam keadaan tidak hamil, kebutuhan zat besi biasanya dapat

dipenuhi dari menu makanan sehat dan seimbang. Tetapi dalam

keadaan hamil, suplai zat besi dari makanan masih belum mencukupi

sehingga dibutuhkan suplemen berupa tablet besi. (Sunririnah, 2008)

d. Hambatan pemberian zat besi

1) Sebagian besar sasaran tidak terjangkau oleh program

2) Ibu yang bersangkutan tidak merasakan kebutuhannya karena tidak

merasa sakit

3) Efek samping (mual, muntah, dan konstipasi) dapat menyebabkan

ibu-ibu enggan minum pil besi tersebut

4) Kelalaian untuk minum pil setiap hari.

(Ernawati, 2000)

e. Akibat kekurangan zat besi bagi ibu hamil

Zat besi bagi ibu hamil penting untuk pembentukan dan

mempertahankan sel darah merah. Kecukupan sel darah merah akan

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milanibudi... · ini lebih besar di banding pada trimester I dan ... Untuk menegakan

28

menjamin sirkulasi oksigen dan metabolisme zat – zat gizi yang

dibutuhkan ibu hamil. Selain itu asupun zat besi sejak awal kehamilan

cukup baik, maka janin akan menggunakannya untuk kebutuhan

tumbuh kembangnya, sekaligus menyimpan dalam hati sebagai

cadangan sampai usia 6 bulan setelah dilahirkan.

Sehingga kekurangan zat besi sejak sebelum hamil bila tidak

diatasi dapat mengakibatkan ibu hamil menderita anemia, kondisi

meningkatkan resiko kematian pada saat melahirkan, melahirkan bayi

dengan berat badan lahir rendah, janin dan ibu mudah terkena infeksi

dan keguguran. Selain itu juga zat besi sangat dibutuhkan

perkembangan otak bayi diawal kelahirannya. (Junita, 2006)

Gejala kekurangan zat besi :

1) Lemah, lesu, tidak bergairah

2) Mudah pusing dan mata berkunang – kunang

3) Gelisah dan mudah pingsan

4) Sulit berkonsentrasi dan mudah lupa

5) Nafsu makan menurun

6) Badan tidak bugar dan mudah lemah

(Ridwamiruddin, 2007)

f. Kebutuhan zat besi pada kehamilan

Ekstra zat besi diperlukan pada kehamilan, kebutuhan zat besi

pada kehamilan dengan janin tunggal adalah:

1) 200 – 600 mg untuk memenuhi peningkatan masa sel darah merah

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milanibudi... · ini lebih besar di banding pada trimester I dan ... Untuk menegakan

29

2) 200 – 370 mg untuk janin yang bergantung pada berat lahirnya

3) 150 – 200 mg untuk kehamilan eksternal

4) 30 – 170 mg untuk tali pusat dan plasenta

5) 90 – 310 mg untuk mengantikandarah yang hilang saat melahirkan

Kebutuhan ini akan meningkat secara signifikan dalam trimester

terakhir, yaitu dari rata – rata 2,5 mg / hari pada awal kehamilan

menjadi 6,6 mg / hari. (Sue jordan, 2004)

Kebutuhan zat besi pada wanita hamil yaitu rata-rata mendekatai

800 mg. Kebutuhan ini terdiri dari, sekitar 300 mg diperlukan untuk

janin dan plasenta serta 500 mg lagi digunakan untuk meningkatkan

massa haemoglobin maternal. Kurang lebih 200 mg lebih akan

dieksresikan lewat usus, urin dan kulit. (Manuaba, 2001)

Zat besi yang tersedia dalam makanan berkisar dari 0,9 hingga

1,8 mg / hari dan ketersediaan ini bergantung pada kecukupan dietnya.

Karena itu pemenuhan kebutuhan pada kehamilan memerlukan

mobilisasi simpanan zat besi dan peningkatan absorpsi zat besi. (Sue

jordan, 2004)

g. Efek samping terapi zat besi pada ibu hamil

Peningkatan absorpsi zat besi dapat menambah intensitas efek

samping yang dialami pasien. (Smith, 2002)

Suplemen oral zat besi dapat menyebabkan mual, muntah, kram

lambung, nyeri ulu hati, dan konstipasi (kadang – kadang diare).

Namun derajat mual yang ditimbulkan oleh setiap preparat tergantung

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milanibudi... · ini lebih besar di banding pada trimester I dan ... Untuk menegakan

30

pada jumlah elemen zat besi yang diserap. Takaran zat besi diatas

60 mg dapat menimbulkan efek samping yang tidak biasa diterima

pada ibu hamil sehingga terjadi ketidakpatuhan dalam pemakaian obat

jadi tablet zat besi dengan dosis rendah lebih cenderung ditoleransi

(dan diminum) dari pada dosis tinggi. Jika mungkin, terapi mulai

dengan dosis rendah. Bagi banyak wanita, pemberian dengan dosis

rendah sudah memadai. (Smith, 2002)

h. Dosis tablet zat besi pada ibu hamil

Pemberian tablet zat besi selama kehamilan merupakan salah satu

cara yang paling cocok bagi ibu hamil untuk meningkatkan kadar Hb

sampai tahap yang di inginkan, karena sangat efektif dimana satu tablet

mengandung 60 mg Fe. Setiap tablet setara dengan 200mg ferrosulfat.

Selama kehamilan minimal di berikan 90 tablet sampai 42 minggu

setelah melahirkan di berikan sejak pemeriksaan ibu hamil pertama.

1) Pemberian tablet zat besi lebih bisa ditoleransi jika dilakukan pada

saat sebelum tidur malam

2) Pemberian zat besi harus dibagi serta dilakukan dengan interval

sedikitnya 6 – 8 jam, dan kemudian interval ini ditingkatkan

hingga 12 atau 24 jam jika timbul efek samping

3) Muntah dan kram perut merupakan efek samping dan sekaligus

tanda dini toksitasi zat besi, keduanya ini menunjukan perlu

mengubah (menurunkan) dosis zat besi dengan segera

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milanibudi... · ini lebih besar di banding pada trimester I dan ... Untuk menegakan

31

4) Minum tablet zat besi pada saat makan atau segera sesudah makan

selain dapat mengurangi gejala mual yang menyertainya tetapi juga

akan menurunkan jumlah zat besi yang diabsorpsi.

(Sue Jordan, 2004)

4. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi

setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni : indera

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar

pengetahuan manusia di peroleh melalui mata dan telinga.

(Notoatmodjo, 2007)

Pada dasarnya manusia melewati dengan dua cara sehingga

dalam otaknya ada bayangan, mengetahui lewat indera (perceive) dan

mengetahui lewat akal (conseive). Pengetahuan yang di peroleh lewat

indera yang di sebut terapan (perception) dan yang diperolrh lewat

akal disebut pengertian (conception). Pengetahuan persepsi mengacu

pada hal – hal konkrit, sedangkan pengetahuan konsepsi mengacu pada

hal – hal abstrak. (Notoatmodjo, 2007)

Pengetahuan merupakan faktor penting dalam menentukan

perilaku seseorang, karena pengetahuan dapat menimbulkan perubahan

persepsi dan kebiasaan masyarakat. Pengetahuan yang meningkat

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milanibudi... · ini lebih besar di banding pada trimester I dan ... Untuk menegakan

32

dapat mengubah persepsi masyarakat tentang penyakit. Meningkatnya

pengetauan juga dapat mengubah kebiasaan masyarakat dari yang

positif menjadi yang lebih positif, selain itu pengetahuan juga

membentuk kepercayaan. (Notoatmodjo, 2007)

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007) pengetahuan mempunyai 6 tingkatan

sebagai berikut:

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya termasuk juga mengingat kembali sesuatu

yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan

yang telah diterima dengan cara menyebutkan, menguraikan,

mendefinisikan, dan sebagainnya.

2) Memahami (Comprehension )

Diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjalankan secara

benar tentang objek yang diketahui dan dapat meninteprestasikan

materi tersebut secara benar.

3) Aplikasi (Aplication)

Diartikan sebagai kemampuan untuk mengunakan materi yang

telah dipelajari. Aplikasi dapat di artikan sebagai penggunaan

hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya.

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milanibudi... · ini lebih besar di banding pada trimester I dan ... Untuk menegakan

33

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi suatu

objek kedalam komponen – komponen, tetapi masih didalam satu

struktur organisasi dan masih ada kaitanya satu sama lain dapat

ditunjukan dengan menggambarkan, membedakan,

mengelompokkan dan sebagainya.

5) Sintesis (Synthesi )

Menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian – bagian didalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru dengan dapat menyusun formulasi yang

baru.

6) Evaluasi (Evaluation)

Berkaitan dengan kemampuan melakukan penilaian terhadap suatu

materi penelitian didasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri

atau kriteria yang sudah ada. Pengetahuan diukur dengan

wawancara atau angket tentang materi yang akan diukur dari objek

penelitian.

c. Faktor – faktor yang mempengaruhi Pengetahuan

Dalam proses seseorang mengetahui akan di pengaruhi oleh

beberapa hal atau faktor, menurut Sukmadinata (2003) faktor yang

mempengaruhi digolongkan menjadi dua yaitu faktor Internal dan

faktor Eksternal. Faktor Internal meliputi jasmani dan Rohani,

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milanibudi... · ini lebih besar di banding pada trimester I dan ... Untuk menegakan

34

sedangkan Eksternal meliputi pendidikan, paparan media massa,

hubungan sosial dan pengalaman yaitu di jelaskan sebagai berikut:

1) Pendidikan

Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam pemberian

respon terhadap sesuatu yang datangnya dari luar. Orang yang

berpendidikan tinggi akan memberikan respon yang lebih rasional

terhadap informasi yang datang dan akan berpikir sejauh mana

keuntungan yang akan mereka dapatkan.

2) Paparan media massa

Melalui berbagai media, baik cetak maupun elektronik berbagai

informasi dapat diterima oleh masyarakat sehingga seseorang yang

lebih sering terpapar media massa (TV, radio, majalah, dan lain-

lain) akan memperoleh informasi yang lebih banyak dibandingkan

dengan orang yang tidak pernah terpapar informasi media massa.

3) Ekonomi

Dalam memenuhi kebutuhan pokok (primer) maupun kebutuhan

sekunder, keluarga dengan status ekonomi baik akan lebih lebih

tercukupi bila dibandingkan keluarga dengan status ekonomi

rendah. Hal ini akan mempengaruhi pemenuhan kebutuhan akan

informasi pendidikan yang termasuk kedalam kebutuhan sekunder.

4) Hubungan Sosial

Manusia adalah makhluk sosial dimana didalam kehidupan saling

berinteraksi satu dengan yang lainnya. Individu yang dapat

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milanibudi... · ini lebih besar di banding pada trimester I dan ... Untuk menegakan

35

berinteraksi lebih banyak dan baik, maka akan lebih besar ia

terpapar informasi.

5) Pengalaman

Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman baik dari

pengalaman pribadi maupun dari pengalaman orang lain.

Pengalaman ini merupakan suatu cara untuk memperoleh

kebenaran suatu pengetahuan.

Dengan demikian pengetahuan ibu tentang zat besi

berpengaruh pada peningkatan kemampuan berfikir, dengan kata lain

seseorang yang memiliki pengetahuan yang luas akan dapat

mengambil keputuan yang lebih rasionl, umumnya terbuka untuk

menerima perubahan atau hal baru dibandingkan dengan seseorang

yang memiliki pengetahuan lebih sempit. (Depkes RI, 2002)

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milanibudi... · ini lebih besar di banding pada trimester I dan ... Untuk menegakan

36

B. Kerangka Teori

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah diuraikan dapat di gunakan

kerangka teori sebagai berikut :

Keterangan :

= yang diteliti

----------- = yang tidak diteliti

Sumber : Lawrence Green dalam Notoatmodjo, 2003

Gambar 2.1. Skema Kerangka Teori

Predisposing Factor :

SikapTindakan

Enabling Factor :- Kekurangan zat besi- Kehilangan darah- Gangguan produksi

hemoglobin- Menstruasi Berat

Reinforcing Factor :- Keluarga- Petugas kesehatan

Anemia Pada Ibu Hamil

Pengetahuan

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-milanibudi... · ini lebih besar di banding pada trimester I dan ... Untuk menegakan

37

C. Kerangka Konsep

Frame work atau kerangka konsep adalah suatu yang abstrak, logical

secara harfiah dan akan membantu peneliti dalam menghubungkan hasil

penelitian dengan Body Knowledge ( Nursalam, 2003 )

Pada penelitian ini kerangka konsepnya adalah sebagai berikut :

Gambar 2.2. Skema Kerangka Konsep

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesa adalah jawaban sementara dari penelitian, patokan duga atau

dalil sementara yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut.

(Notoatmodjo, 2003). Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

Ha : Ada hubungan pengetahuan ibu hamil trimester III tentang zat besi

dengan kejadian anemia.

Ho : Tidak ada pengetahuan ibu hamil trimester III tentang zat besi dengan

kejadian anemia.

Variabel Independen:

Pengetahuan Ibu hami trimester

III tentang Zat besi

Variabel Dependen:

Anemia Pada Ibu Hamil

Trimester III