BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Model Pembelajaran Kreatif ...repository.ump.ac.id/1678/3/SIGIT GUNAWAN...

17
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Model Pembelajaran Kreatif - Produktif A. Pengertian Model Pembelajaran Kreatif - Produktif Kreativitas merupakan hal yang sangat penting untuk dikembangkan. Kreativitas diperlukan dalam berbagai segi kehidupan, dalam kehidupan bermasyarakat, dunia kerja, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut Wena (2013) kreativitas terkait langsung dengan produktivitas dan merupakan bagian esensial dalam pemecahan masalah. Kreativitas dan produktivitas merupakan hal - hal yang saling berkaitan dan dalam proses pembelajaran hal tersebut harus ditumbuhkan secara bersamaan. Awalnya model pembelajaran kreatif - produktif khusus dirancang untuk pembelajaran apresiasi sastra. Namun pada perkembangan kemudian, dengan berbagai modifikasi, model ini dapat digunakan untuk pembelajaran berbagai bidang studi. Jika pada awalnya model ini disebut sebagai Strategi kreatif - produktif disebut dengan strategi strata. Kemudian dengan berbagai strategi ini disebut dengan pembelajaran kreatif produktif. Pembelajaran kreatif - produktif merupakan strategi yang dikembangkan dengan mengacu pada berbagai pendekatan pembelajaran yang diasumsikan mampu meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Pendekatan tersebut antara lain belajar aktif dan kreatif (CBSA) yang juga dikenal dengan strategi inkuiri, pembelajaran konstruktif, pembelajaran kolaboratif dan kooperatif (Wena, 2011). 9 Pengaruh Model Pembelajaran..., Sigit Gunawan, FKIP UMP, 2017

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Model Pembelajaran Kreatif ...repository.ump.ac.id/1678/3/SIGIT GUNAWAN...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Model Pembelajaran Kreatif ...repository.ump.ac.id/1678/3/SIGIT GUNAWAN BAB II.pdf · produktivitas merupakan hal - hal yang saling berkaitan dan ... dan

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Model Pembelajaran Kreatif - Produktif

A. Pengertian Model Pembelajaran Kreatif - Produktif

Kreativitas merupakan hal yang sangat penting untuk dikembangkan.

Kreativitas diperlukan dalam berbagai segi kehidupan, dalam kehidupan

bermasyarakat, dunia kerja, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Menurut Wena (2013) kreativitas terkait langsung dengan produktivitas dan

merupakan bagian esensial dalam pemecahan masalah. Kreativitas dan

produktivitas merupakan hal - hal yang saling berkaitan dan dalam proses

pembelajaran hal tersebut harus ditumbuhkan secara bersamaan.

Awalnya model pembelajaran kreatif - produktif khusus dirancang

untuk pembelajaran apresiasi sastra. Namun pada perkembangan kemudian,

dengan berbagai modifikasi, model ini dapat digunakan untuk pembelajaran

berbagai bidang studi. Jika pada awalnya model ini disebut sebagai Strategi

kreatif - produktif disebut dengan strategi strata.

Kemudian dengan berbagai strategi ini disebut dengan pembelajaran

kreatif – produktif. Pembelajaran kreatif - produktif merupakan strategi yang

dikembangkan dengan mengacu pada berbagai pendekatan pembelajaran yang

diasumsikan mampu meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.

Pendekatan tersebut antara lain belajar aktif dan kreatif (CBSA) yang juga

dikenal dengan strategi inkuiri, pembelajaran konstruktif, pembelajaran

kolaboratif dan kooperatif (Wena, 2011).

9

Pengaruh Model Pembelajaran..., Sigit Gunawan, FKIP UMP, 2017

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Model Pembelajaran Kreatif ...repository.ump.ac.id/1678/3/SIGIT GUNAWAN BAB II.pdf · produktivitas merupakan hal - hal yang saling berkaitan dan ... dan

10

Pembelajaran ini diharapkan dapat menantang siswa untuk

menghasilkan sesuatu yang kreatif sebagai re-kreasi atau pencerminan

pemahamannya terhadap masalah/topik yang dikaji. Menurut (Suryosubroto,

2009) model pembelajaran kreatif - produktif merupakan model yang

dikembangkan dengan mengacu kepada berbagai pendekatan pembelajaran

yang diasumsikan mampu meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar.

Model pembelajaran kreatif - produktif merangsang siswa untuk

lancar dan luwes dalam berfikir, mampu melihat suatu masalah dari berbagai

sudut pandang dan mampu melahirkan banyak gagasan yang sangat menarik

selama pembelajaran yang disertai usaha-usaha yang dapat menciptakan

suasana yang bermakna.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas tentang model pembelajaran

kreatif - produktif, maka yang dimaksud dengan model pembelajaran kreatif -

produktif merupakan model pembelajaran yang mengajak siswa untuk

membangun pengetahuan awal yang dimiliki dari suatu konsep/masalah yang

sedang dikaji, kemudian mendorong siswa mencari dan menemukan jawaban

dari pengetahuan maupun pengalaman langsung sehingga menghasilkan

sesuatu yang baru atau re-kreasi sebagai hasil dari pemahamannya. Model

pembelajaran kreatif - produktif mengarahkan siswa untuk berpikir kreatif,

membentuk sikap tanggung jawab dan kerjasama dalam pembelajaran yang

dilakukan baik secara individual maupun kelompok.

Pengaruh Model Pembelajaran..., Sigit Gunawan, FKIP UMP, 2017

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Model Pembelajaran Kreatif ...repository.ump.ac.id/1678/3/SIGIT GUNAWAN BAB II.pdf · produktivitas merupakan hal - hal yang saling berkaitan dan ... dan

11

B. Dampak Instruksional dan Dampak Pengiring Model Pembelajaran

Kreatif - Produktif

Pemilihan metode dan mengajar harus mengandung dampak

langsung (instruksional) dan dampak pengiring (nurturant effects). Dampak

instruksional merupakan tujuan yang secara langsung akan dicapai melalui

pelaksanaan program pengajaran (satuan pelajaran) yang dilaksanakan guru

setelah selesai suatu pertemuan belajar mengajar. Sedangkan dampak

pengiring merupakan hasil pengajaran yang hasilnya akan berpengaruh

kepada siswa dan akan mengiringi atau menyertai belakangan. Dampak

pengiring ini berkaitan dengan effective domain (sikap dan nilai). Dampak

intruksional yang dapat dicapai melalui model pembelajaran kreatif dan

produktif menurut Suryosubroto, (2009) antara lain :

1) Pemahaman terhadap suatu nilai, konsep atau masalah tertentu.

2) Kemampuan menerapkan konsep/memecahkan masalah, serta

3) Kemampuan mengkreasikan sesuatu berdasarkan pemahaman tersebut.

Dampak pengiring (nurturant effect), melalui model pembelajaran

kreatif - produktif diharapkan dapat dibentuk kemampuan berpikir kritis

kreatif, bertanggung jawab serta bekerja sama, yang kesemuanya

merupakan tujuan pembelajaran jangka panjang. Tentu saja dampak

pengiring hanya mungkin terbentuk jika kesempatan untuk

mencapai/menghayati berbagai kemampuan tersebut memang benar – benar

disediakan secara memadai. Hal tersebut akan tercapai, jika model

pembelajaran ini diterapkan secara benar dan memadai.

Pengaruh Model Pembelajaran..., Sigit Gunawan, FKIP UMP, 2017

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Model Pembelajaran Kreatif ...repository.ump.ac.id/1678/3/SIGIT GUNAWAN BAB II.pdf · produktivitas merupakan hal - hal yang saling berkaitan dan ... dan

12

C. Langkah - langkah Model Pembelajaran Kreatif - Produktif

Ada lima langkah pembelajaran kreatif-produktif. Lama waktu

yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap tahapan pembelajaran

tergantung pada jangkauan masalah yang diselesaikan. Menurut Wena

(2011), kegiatan pembelajaran dibagi menjadi lima langkah yaitu orientasi,

eksplorasi, interpretasi, rekreasi dan evaluasi. Setiap langkah dapat

dikembangkan lebih lanjut oleh para guru dengan berpegang pada hakikat

setiap langkah sebagai berikut :

1. Orientasi

Tahap ini di awali dengan orientasi untuk menyepakati tugas

dan langkah pembelajaran dalam hal ini guru mengomunikasikan tujuan,

materi, waktu, langkah - langkah pembelajaran, hasil akhir yang

diharapkan dari siswa, serta penilaian yang diterapkan. Menurut Borich

(dalam Wena, 2011) tahap orientasi sangat penting dilakukan pada awal

pembelajaran, karena dapat memberi arah dan petunjuk bagi siswa

tentang kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Pada kesempatan

ini siswa diberi kesempatan untuk mengungkapkan pendapat tentang

langkah/cara kerja serta hasil akhir yang diharapkan serta penilaian.

Dalam tahap ini terjadi negoisasi antara siswa dan guru, namun pada

akhirnya diharapkan terjadi kesepakatan antara guru dan siswa.

2. Eksplorasi

Tahap ini , siswa melakukan eksplorasi terhadap

masalah/konsep yang dikaji. Eksplorasi dapat dilakukan dengan berbagai

Pengaruh Model Pembelajaran..., Sigit Gunawan, FKIP UMP, 2017

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Model Pembelajaran Kreatif ...repository.ump.ac.id/1678/3/SIGIT GUNAWAN BAB II.pdf · produktivitas merupakan hal - hal yang saling berkaitan dan ... dan

13

cara seperti membaca, melakukan observasi, wawancara, melakukan

percobaan, browsing lewat internet dan sebagainya. Menurut pendapat

Black (dalam Wena, 2011) melalui kegiatan eksplorasi siswa akan

dirangsang untuk meningkatkan rasa ingin tahunya (curiosity) dan hal

tersebut dapat memacu kegiatan belajar selanjutnya. Kegiatan ini dapat

dilakukan secara individual maupun kelompok. Waktu untuk eksplorasi

disesuaikan dengan luasnya cakupan bidang/bahasan yang akan dibahas.

Agar eksplorasi terarah, guru harus membuat panduan singkat, yang

memuat tujuan, waktu, materi, cara kerja serta hasil akhir yang

diharapkan.

3. Interpretasi

Tahap ini hasil eksplorasi diinterpretasikan melalui kegiatan

analisis, diskusi, tanya jawab, atau bahkan berupa percobaan kembali,

jika memang hal itu diperlukan kembali. Menurut Brooks & Brooks (

dalam Wena,2011) tahap interpretasi sangat penting dilakukan dalam

kegiatan pembelajaran karena melalui tahap interpretasi siswa didorong

untuk berpikir tingkat tinggi (analisis, sintesis, dan evaluasi) sehingga

terbiasa dalam memecahkan masalah meninjau dari berbagai aspek.

Interpretasi sebaiknya dilakukan pada jam tatap muka. Jika eksplorasi

dilakukan oleh kelompok, setiap kelompok selanjutnya diharuskan

menyajikan hasil pemahamannya di depan kelas dengan cara masing-

masing, diikuti tanggapan oleh siswa lain. Pada akhir tahap ini

Pengaruh Model Pembelajaran..., Sigit Gunawan, FKIP UMP, 2017

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Model Pembelajaran Kreatif ...repository.ump.ac.id/1678/3/SIGIT GUNAWAN BAB II.pdf · produktivitas merupakan hal - hal yang saling berkaitan dan ... dan

14

diharapkan semua siswa sudah memahami konsep/topik/masalah yang

dikaji.

4. Re-kreasi

Tahap ini siswa ditugaskan untuk menghasilkan sesuatu yang

mencerminkan pemahamannya terhadap konsep/topik/masalah yang

dikaji menurut kreasinya masing-masing. Menurut Cregg & Berch

(dalam Wena, 2013) pada setiap akhir suatu pembelajaran, sebaiknya

siswa dituntut untuk mampu menghasilkan sesuatu sehingga apa yang

telah dipelajarinya menjadi bermakna, lebih-lebih untuk memecahkan

masalah yang sering dijumpai pada kehidupan sehari-hari. Re–kreasi

dapat dilakukan secara individual atau kelompok sesuai dengan pilihan

siswa. Hasil re–kreasi merupakan produk kreatif sehingga dapat

dipresentasikan, dipajang atau ditindak lanjuti.

5. Evaluasi

Menurut Wena (2013) evaluasi dilakukan selama proses

pembelajaran dan pada ahkir pembelajaran. Selama proses

pembelajaran evaluasi dilakukan dengan mengamati sikap dan

kemampuan berpikir siswa. Hal-hal yang dinilai selama proses

pembelajaran adalah kesungguhan mengerjakan tugas, hasil eksplorasi,

kemampuan berpikir kritis dan logis dalam memberikan

pandangan/argumentasi, kemampuan untuk bekerja sama dan memikul

tanggung jawab bersama. Sedangkan evaluasi pada ahkir pembelajaran

Pengaruh Model Pembelajaran..., Sigit Gunawan, FKIP UMP, 2017

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Model Pembelajaran Kreatif ...repository.ump.ac.id/1678/3/SIGIT GUNAWAN BAB II.pdf · produktivitas merupakan hal - hal yang saling berkaitan dan ... dan

15

adalah evaluasi terhadap produk kreatif yang dihasilkan oleh siswa.

Kriteria penilaian dapat disepakati bersama pada waktu orientasi.

Secara operasional kegiatan guru dan siswa selama proses

pembelajaran dapat digambarkan sebagai berikut.

Tabel 2.1 Kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran menurut

Wena, (2011).

No Tahap Kegiatan Guru Kegiatan siswa

1 Orientasi Mengkomunikasikan

tujuan, waktu, langkah

pembelajaran, hasil yang

diharapkan dan penilaian.

Menanggapi/mendiskusikan

langkah pembelajaran, hasil

yang diharapkan dan

penilaian.

2 Eksplorasi Fasilitator, motivator,

mengarahkan dan

memberi bimbingan

belajar.

Membaca, melakukan

observasi, wawancara,

melakukan percobaan,

browsing lewat internet, dan

sebagainya

3 Interpretasi Membimbing, fasilitator,

mengarahkan

Analisis, diskusi, tanya

jawab atau berupa

percobaan kembali

4 Re-kreasi Membimbing,

mengarahkan, memberi

dorongan,

menumbuhkembangkan

daya cipta

Mengambil kesimpulan,

menghasilkan

sesuatu/produk baru

5 Evaluasi Mengevaluasi, memberi

balikan

Mendiskusikan hasil

evaluasi

Berdasarkan pendapat tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa

langkah-langkah model pembelajaran kreatif-produktif dimulai dari

menyampaikan tujuan dan langkah-langkah pembelajaran serta hasil akhir

dan penilaian yang akan dilakukan (orientasi), mengarahkan dan

memberikan bimbingan belajar menggunakan sumber belajar (eksplorasi),

memfasilitasi proses diskusi baik secara individual maupun kelompok

Pengaruh Model Pembelajaran..., Sigit Gunawan, FKIP UMP, 2017

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Model Pembelajaran Kreatif ...repository.ump.ac.id/1678/3/SIGIT GUNAWAN BAB II.pdf · produktivitas merupakan hal - hal yang saling berkaitan dan ... dan

16

(interpretasi), mengarahkan siswa untuk menghasilkan produk baru dari

hasil pemahamannya (re-kreasi), dan mengevaluasi proses pembelajaran

(evaluasi).

D. Kelebihan dan kekurangan model Kreatif - Produktif

Menurut Suryosubroto, (2009) Model pembelajaran kreatif -

produktif memiliki dampak instruksional yang dapat dicapai. Dampak

instruksional adalah pemahaman terhadap suatu nilai, konsep, atau masalah

tertentu. Kemudian mampu menerapkan konsep / memecahkan masalah

serta mampu mengkreasikan sesuatu berdasarkan pemahaman tersebut. Dari

segi dampak pengiring, melalui model pembelajaran kreatif - produktif

diharapkan dapat dibentuk kemampuan berpikir kritis, kreatif, bertanggung

jawab serta kerja sama, semuanya bertujuan untuk pembelajaran jangka

panjang.

Sesuai dengan penjelasan model kreatif – produktif maka kekuatan

/ kelebihan dari model kreatif - produktif sebagai berikut: (1) dalam setiap

tahap kegiatan, siswa terlibat aktif secara intelektual maupun emosional, (2)

mencapai dampak intruksional, memungkinkan terbentuknya dampak

pengiring, (3) siswa mendapat kesempatan untuk berinteraksi langsung

dengan sumber belajar, (4) kreativitas terpacu untuk menghasilkan sesuatu

yang baru sesuai dengan pemahaman konsep yang sedang dikaji melalui

kegiatan re-kreasi, (5) memungkinkan dilakukannya penilaian proses dan

hasil belajar secara utuh dan komprehensif sepanjang kegiatan

pembelajaran berlangsung ( Deo dalam Dita, 2014).

Pengaruh Model Pembelajaran..., Sigit Gunawan, FKIP UMP, 2017

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Model Pembelajaran Kreatif ...repository.ump.ac.id/1678/3/SIGIT GUNAWAN BAB II.pdf · produktivitas merupakan hal - hal yang saling berkaitan dan ... dan

17

Lebih lanjut kelemahan model kreatif - produktif sebagai berikut:

(1) memerlukan kesiapan guru dan siswa, (2) memerlukan adaptasi

pendidik, (3) memerlukan waktu yang panjang dan fleksibel, meskipun

untuk topik-topik tertentu waktu yang diperlukan bisa dipersingkat karena

tahapan eksplorasi bisa dilakukan di luar jam tatap muka dengan ditambah

kegiatan terstruktur dan mandiri.

Dengan demikian kelemahan pembelajaran menggunakan model

kreatif - produktif jika dapat diminimalkan maka kekuatan model

pembelajaran ini akan membuahkan proses pembelajaran yang memacu

kreatifitas anak dalam memporelah hasil belajar yang optimal. Guru sebagai

fasilitator bagi anak, diharapkan dapat memanfaatkan waktu yang ada

dengan sebaik mungkin agar terlaksananya tahap demi tahap untuk

menjalankan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah dirancang.

Pengaruh Model Pembelajaran..., Sigit Gunawan, FKIP UMP, 2017

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Model Pembelajaran Kreatif ...repository.ump.ac.id/1678/3/SIGIT GUNAWAN BAB II.pdf · produktivitas merupakan hal - hal yang saling berkaitan dan ... dan

18

2.2 Belajar

Belajar adalah “key term” atau istilah kunci yang paling vital dalam

setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada

pendidikan. Sebagai suatu peroses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang

luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya kependidikan,

dari penjabaran tersebut belajar dapat didefinisikan sebagai kegiatan yang

berproses dan memerlukan unsur yang sangat fundamental dalam

penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti berhasil dan

gagalnya pencapain tujuan pendidikan itu tergantung pada proses belajar yang

dialami siswa baik ketika berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau

keluarga sendiri (Muhibbin, 2011). Sedangkan menurut Trianto (2011) belajar

merupakan proses perubahan perilaku dari belum tahu menjadi tahu, dari tidak

paham menjadi paham, dari kurang terampil menjadi trampil,dan dari kebiasaan

lama menjadi kebiasaan baru, serap bermanfaat bagi lingkungan maupun

individu itu sendiri dan menurut Slameto (2010) belajar merupakan suatu proses

usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya dalam

interaksi dengan lingkunganya.

Berdasarkan definisi – definisi tersebut dapat disimpukan bahwa

belajar merupakan segala perubahan yang terjadi pada siswa yang bermanfaat

untuk diri sendiri maupun lingkunganya dan keberhasilan maupun kegagalan

pendidikan ditentukan saat proses belajar baik di sekolah maupun di luar

sekolah.

Pengaruh Model Pembelajaran..., Sigit Gunawan, FKIP UMP, 2017

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Model Pembelajaran Kreatif ...repository.ump.ac.id/1678/3/SIGIT GUNAWAN BAB II.pdf · produktivitas merupakan hal - hal yang saling berkaitan dan ... dan

19

Menurut Slameto (2010) terdapat dua faktor yang mempengaruhi

belajar yaitu faktor intern dan eksternal. Faktor intern adalah faktor yang ada

dalam diri inivividu yang sedang belajar sedangkan faktor ekstern adalah faktor

yang ada di luar individu.

1. Faktor internal

Faktor internal adalah factor yang ada pada diri individu yang sedang

belajar. Ada tiga macam dalam faktor internal, yaitu :

a. Faktor jasmani, meliputi factor kesehatan dan cacat tubuh, proses belajar

seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang tergangu.

b. Faktor psikologi, ada tujuh factor yang tergolong dalam factor psikologi

yang memperngaruhi pembelajaran. Factor factor tersebut adalah

intelegensi, perhatian, minat bakat, kematangan, dan kesiapan.

c. Faktor kelelahan, melitputi kelelahan jasmani dan kelelahan rohani.

2. Faktor eksternal

Factor eksternal adalah factor yang ada di luar individu, yaitu meliputi :

a. Faktor keluarga

Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa :

Cara orang tua mendidik, hubungan antara anggota keluarga, susasana

rumah, keadaan ekonomi keluarga, perhatian orang tua, dan latar

belakang budaya.

b. Faktor Sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup : metode

mengajar, kurikulum, relasi guru dan siswa, relasi siswa dan siswa,

Pengaruh Model Pembelajaran..., Sigit Gunawan, FKIP UMP, 2017

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Model Pembelajaran Kreatif ...repository.ump.ac.id/1678/3/SIGIT GUNAWAN BAB II.pdf · produktivitas merupakan hal - hal yang saling berkaitan dan ... dan

20

disiplin sekolah, alat belajar, waktu sekolah, standar pelajaran di atas

ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.

c. Faktor masyarkat

Masyarakat merupakan salah satu faktor eksternal yang berpengaruh

belajar siswa. Faktor masyarakat tersebut meliputi : kegiatan siswa

dalam masyarakat, teman bergaul, dan bentuk dalam kehidupan

masnyarkat.

2.3 Hasil Belajar

Setelah individu mengalami proses belajar maka akan memperoleh

output atau hasil dari proses belajar yang dialaminya. Itulah yang biasa disebut

dengan hasil belajar. Hasil belajar adalah kemampuan – kemampuan yang

dimiliki oleh siswa setelah menerima pengalaman belajar (Sudjana, 2010).

Proses pembelajaran akan menyebabkan pengalaman belajar dan pengalaman

belajar setiap siswa selalu berbeda. Setiap siswa akan memperoleh suatu

pengalaman belajar yang menyenangkan pada satu mata pelajaran dan mungkin

memiliki suatu pengalaman yang tidak menyenangkan pada salah satu pelajaran

yang lain. Pengalam tersebut yang menjadi dasar siswa dalam berkembang.

Perkembangan siswa terkadang menuju arah yang lebih baik,

terkadang juga menjadi kurang baik dengan melihat dari hasil belajar siswa.

Hasil belajar adalah tingkat penguasaan materi pelajaran yang dicapai oleh

seorang siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Hasil belajar ini yang

sering kali berupa nilai – nilai dari suatu ujian atau ualngan. Nilai tersebut

Pengaruh Model Pembelajaran..., Sigit Gunawan, FKIP UMP, 2017

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Model Pembelajaran Kreatif ...repository.ump.ac.id/1678/3/SIGIT GUNAWAN BAB II.pdf · produktivitas merupakan hal - hal yang saling berkaitan dan ... dan

21

kemudian menjadi dasar penentuan dan pertimbangan dalam kenaikan kelas

ataupun kelulusan siswa.

Menurut Hamalik (2012) menyebutkan bahwa hasil belajar tampak

sebagai perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan dapat

diukur dalam perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Hasil belajar

sangat memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku. Siswa yang telah

mengikuti proses belajar mengajar akan memiliki pengetahuan, pengalaman

dan wawasan baru. Hal ini dapat memungkikan timbulnya sikap dan

ketrampilan dan wawasan baru. Sikap dan keterampilan tersebut sedapat

mungkin digunakan dalam kehidupan sehari – hari baik di lingkungan sekolah,

keluarga atau masyarakat. Sedangkan menurut Sudjana (2010) menyatakan

bahwa hasil belajar adalah kemampuan –kemampuan yang dimiliki siswa

setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

Menurut Bloom dalam Nana Sudjana (2006), ada tiga ranah (domain)

hasil belajar, yaitu: 1). Ranah afektif, merupakan aspek yang berkaitan dengan

perasaan, emosi, sikap, derajat penerimaan atau penolakan terhadap suatu

objek; 2). Ranah psikomotor, merupakan aspek yang berkaitan dengan

kemampuan melakukan pekerjaan yang melibatkan anggota badan, kemampuan

yang berkaitan dengan gerak fisik; 3). Ranah kognitif, merupakan aspek yang

berkaitan dengan kemampuan berpikir, kemampuan memperoleh pengetahuan,

kemampuan yang berkaitan dengan perolehan pengetahuan, pengenalan,

pemahaman, konseptualisasi, penentuan dan penalaran.

Pengaruh Model Pembelajaran..., Sigit Gunawan, FKIP UMP, 2017

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Model Pembelajaran Kreatif ...repository.ump.ac.id/1678/3/SIGIT GUNAWAN BAB II.pdf · produktivitas merupakan hal - hal yang saling berkaitan dan ... dan

22

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah melakukan proses

pembelajaran yang dibuktikan dengan pemahaman, sikap dan keterampilan

siswa.

2.4 Hakikat IPA Biologi

Pada hakekatnya ilmu pengetahuan alam (IPA) dibangun atas dasar

produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap ilmiah. Selain itu, IPA dipandang pula

sebagai proses, sebagai produk, dan sebgai prosedur (Trianto, 2011). Sementara

menurut Darmojo (1992) hakekat IPA yaitu : 1) proses dari upaya manusia

untuk memahami berbagai gejala alam. Artinya bahwa diperlukan suatu cara

tertentu yang sifatnya analitis, cermat, lengkap, serta menghubugkan gejala

alam yang satu dengan yang lain sehingga keseluruhanya membentuk sudut

pandang yang baru tentang obyek yang diamati, 2) produk dari upaya manusia

untuk memahami berbagi gejala amat. Artinya produk berupa prinsip-prinsip,

teori – teori, hukum-hukum, konsep-konsep, maupun fakta-fakta yang

semuanya ditujukan untuk menjelaskan tentang berbagai gejala alam dan 3)

fakor yang dapat mengubah sikap dan pandangan manusia terhadap alam

semesta.

Mata pelajaran IPA dibagi menjadi tiga disiplin ilmu. Ketiga disiplin

ilmu tersbut adalah Biologi, Fisika, dan Kimia (Trianto, 2010). Setiap disiplin

ilmu memiliki cakupan matri yang berbeda - beda. Biologi sebagai salah satu

cabang ilmu pengetahuan alam yang memfokuskan pembahasan pada masalah

Pengaruh Model Pembelajaran..., Sigit Gunawan, FKIP UMP, 2017

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Model Pembelajaran Kreatif ...repository.ump.ac.id/1678/3/SIGIT GUNAWAN BAB II.pdf · produktivitas merupakan hal - hal yang saling berkaitan dan ... dan

23

– masalah biologi di dalam sekitar melalui proses dan sikap ilmiah. Sikap ilmiah

tersebut mencakup ranah kognitif , psikomotor dan afektif.

Berdasarkan uraian tersebut diatas jelas bahwa pembelajaran IPA

biologi lebih menekankan pada sikap ilmiah yang mencakup kompetensi

kognitif, psikomotor, dan afektif sehingga siswa menemukan fakta-fakta,

membangun konsep – konsep belajar. Pembelajaran biologi selama ini lebih

banyak menghafalkan fakta, prinsip, dan teori saja. Untuk mengatasi hal

tersebut perlu dikembangkan strategi pembelajaran biologi yang dapat

melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran untuk menemukan

dan menerapkan ide – ide mereka.

2.5 Aktivitas siswa

Aktivitas artinya “kegiatan atau keaktifan”. Jadi segala sesuatu yang

dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-fisik,

merupakan suatu aktivitas. Menurut Sriyono dalam Apriyani (2011), aktivitas

adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani.

Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator

adanya keinginan siswa untuk belajar. Segala kegiatan - kegiatan yang terjadi

baik fisik maupun non- fisik, merupakan suatu aktivitas. Aktivitas dalam belajar

merupakan suatu kegiatan yang dilakukan sehari - hari di dalam kelas/dalam

istilah kata proses belajar mengajar. Aktivitas dalam belajar dilakukan bila

keduanya hadir, adanya guru dan siswa. Aktivitas itu sendiri berupa: kehadiran,

pembahasan materi pelajaran, adanya diskusi antara guru dan siswa. Pendidik

akan berperan sebagai pembimbing dan mengamati bagaimana perkembangan

Pengaruh Model Pembelajaran..., Sigit Gunawan, FKIP UMP, 2017

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Model Pembelajaran Kreatif ...repository.ump.ac.id/1678/3/SIGIT GUNAWAN BAB II.pdf · produktivitas merupakan hal - hal yang saling berkaitan dan ... dan

24

anak-anak didiknya. Pernyataan ini menunjukkan bahwa yang lebih banyak

melakukan aktivitas pembentukan diri adalah anak itu sendiri, sedang pendidik

memberikan bimbingan dan merencanakan segala kegiatan yang akan diperbuat

oleh anak didik.

Dalam proses pembelajaran terjadi interaksi antara guru dengan

peserta didik. Interaksi tersebut menimbulkan aktivitas. Tanpa aktivitas, proses

belajar tidak mungkin berlangsung dengan baik. Secara umum, belajar boleh

dikatakan juga sebagai suatu proses interaksi antara diri manusia dengan

lingkungannya, yang mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep ataupun teori.

Dalam hal ini terkandung suatu maksud bahwa proses interaksi itu adalah proses

internalisasi dari sesuatu ke dalam diri yang belajar dan dilakukan secara aktif

dengan segenap panca indera ikut berperan.

Dalam pandangan psikologi modern belajar bukan hanya sekedar

menghapal sejumlah fakta atau informasi, akan tetapi peristiwa mental dan

proses berpengalaman. Belajar memerlukan proses dan pemahaman serta

kematangan diri para siswa. Belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan

saja. Baik itu dilakukan di sekolah secara formal maupun dilakukan di alam

sekitar. Menurut Slameto (2010) belajar adalah proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya.

Pengaruh Model Pembelajaran..., Sigit Gunawan, FKIP UMP, 2017

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Model Pembelajaran Kreatif ...repository.ump.ac.id/1678/3/SIGIT GUNAWAN BAB II.pdf · produktivitas merupakan hal - hal yang saling berkaitan dan ... dan

25

Dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan segala kegiatan

yang dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai

tujuan belajar. Aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas siswa dalam proses

belajar, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis, kaitan antara keduanya

akan membuahkan aktivitas yang optimal.

2.6 Penelitian yang terkait

Penelitian yang dilakukan oleh yunita et al. (2009). Tentang penerapan

strategi kreatif – produktif untuk meningkatkan hasil belajar fisika siswa kelas

X MAN 1 Pekanbaru pada aspek keterampilan psikomotor dan sosial. Hasilnya

menunjukan bahwa model pembelajaran ini efektif dengan kategori tinggi pada

aspek ketrampilan sosial.

Penelitian yang dilakukan Nurfitri et al. (2013). Tentang penerapan

model kreatif-produktif dalam pembelajaran fisik untuk maningkatkan hasil

belajar siswa SMA terbukti mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

Penelitian yang dilakukan oleh Oya, N. R. & Budiningsih, A.C. (2014).

Tentang peningktan motiviasi dan hasil belajar bahasa Indonesia menggunkan

model pembelajaran kreatif-produktif terbukti mampu meningkatkan hasil

belajar siswa.

Pengaruh Model Pembelajaran..., Sigit Gunawan, FKIP UMP, 2017