BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LANJUT USIA (LANSIA) … II.pdf · Pada lansia terjadi perubuhan ukuran...

22
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LANJUT USIA (LANSIA) 2.1.1 Pengertian Lansia adalah keadaan yang ditandai oleh kegagalan sesorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis. Kegagalan ini berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup serta peningkatan kepekaan secara individual (Efendi, 2009). Organisasi kesehatan dunia WHO mengelompokkan lanjut usia menjadi empat yaitu : Usia pertengahan (middle age) adalah 45-59 tahun, lanjut usia (elderly) adalah 60-74 tahun, lanjut usia tua (old) adalah 75-90 tahun, dan usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun (Nugroho, 2012). Lanjut usia (lansia) adalah sesorang yang berusia 60 tahun atau lebih (UU no 13 tahun 1998). Departemen sosial tahun 1999 mendefinisikan bahwa lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas. Berdasarkan definisi diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa seseorang dikatakan lanjut usia apabila usianya 60 tahun ke atas. Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stress lingkungan.

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LANJUT USIA (LANSIA) … II.pdf · Pada lansia terjadi perubuhan ukuran...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LANJUT USIA (LANSIA) … II.pdf · Pada lansia terjadi perubuhan ukuran ... nyeri ulu hati, dan gangguan pencernaan (Smeltzer dan ... Nyeri adalah pengalaman

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 LANJUT USIA (LANSIA)

2.1.1 Pengertian

Lansia adalah keadaan yang ditandai oleh kegagalan sesorang untuk

mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis. Kegagalan ini

berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup serta peningkatan

kepekaan secara individual (Efendi, 2009).

Organisasi kesehatan dunia WHO mengelompokkan lanjut usia menjadi empat

yaitu : Usia pertengahan (middle age) adalah 45-59 tahun, lanjut usia (elderly)

adalah 60-74 tahun, lanjut usia tua (old) adalah 75-90 tahun, dan usia sangat tua

(very old) diatas 90 tahun (Nugroho, 2012). Lanjut usia (lansia) adalah sesorang

yang berusia 60 tahun atau lebih (UU no 13 tahun 1998). Departemen sosial tahun

1999 mendefinisikan bahwa lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60

tahun keatas. Berdasarkan definisi diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa

seseorang dikatakan lanjut usia apabila usianya 60 tahun ke atas. Lansia bukan

suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang

ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stress

lingkungan.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LANJUT USIA (LANSIA) … II.pdf · Pada lansia terjadi perubuhan ukuran ... nyeri ulu hati, dan gangguan pencernaan (Smeltzer dan ... Nyeri adalah pengalaman

9

2.1.2 Proses Menua

Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu

waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan

proses alamiah yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupan yaitu

anak, dewasa, dan tua. Tiga tahap ini berbeda baik secara biologis maupun

psikologis. WHO dan Undang-undang nomor 13 tahun 1998 tentang

kesejahteraan lanjut usia menyebutkan bahwa menua bukanlah suatu penyakit,

tetapi merupakan proses yang berangsur-angsur mengakibatkan perubahan yang

kumulatif, merupakan proses menurunnya daya tahan tubuh dalam menghadapi

rangsangan dari dalam dan luar tubuh yang berakhir dengan kematian (Nugroho,

2012).

2.1.3 Perubahan Akibat Proses Menua

a. Sistem persyarafan

Struktur dan fungsi saraf berubah dengan bertambahnya usia. Berkurangnya

massa otak progresif akibat berkurangnya sel saraf yang tidak bisa diganti. Terjadi

penurunan sintesis dan metabolisme neurotransmiter utama. Impuls saraf

dihantarkan lebih lambat sehingga lansia memerlukan waktu yang lebih lama

untuk merespon dan bereaksi (Smeltzer & Bare, 2004).

b. Sistem kardiovaskuler

Perubahan struktural yang normal dari penuaan yang terjadi pada jantung dan

sistem vaskuler mengakibatkan kemampuannya untuk berfungsi secara efisien

menurun. Katup jantung menjadi lebih tebal dan kaku, jantung serta arteri

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LANJUT USIA (LANSIA) … II.pdf · Pada lansia terjadi perubuhan ukuran ... nyeri ulu hati, dan gangguan pencernaan (Smeltzer dan ... Nyeri adalah pengalaman

10

kehilangan elastistasnya. Pada lansia terjadi perubuhan ukuran jantung yaitu

hipertrofi dan atrofi pada usia 30 – 70 tahun. Sistem aorta dan arteri perifer

menjadi kaku dan tidak lurus karena peningkatan serat kolagen dan hilangnya

serat elastis dalam lapisan medial arteri. Implikasi dari hal ini adalah penumpulan

respon baroreseptor dan penumpulan respon terhadap panas dan dingin (Miller,

2004).

c. Sistem pernafasan

Perubahan sistem respirasi yang berhubungan dengan usia yang mempengaruhi

kapasitas dan fungsi paru meliputi peningkatan diameter anterioposterior dada,

kolaps osteoporotik vertebra yang mengakibatkan kifosis (peningkatan kurvatura

konveks tulang belakang), penurunan efisiensi otot polos, dan penururnan luas

permukaan alveoli (Smeltzer & Bare, 2004)

d. Sistem pencernaan

Fungsi sistem pencernaan biasanya masih tetap adekuat sepanjang hidup. Namun

demikian beberapa orang lansia mengalami ketidaknyamanan akibat lambatnya

perjalanan makanan atau motilitas yang melambat. Peristaltik di esofagus kurang

efisen pada lansia. Selain itu sfingter gastro esofagus gagal berelaksasi

mengakibatkan pengosongan esofagus terlambat. Keluhan utama biasanya

berpusat pada perasaan penuh, nyeri ulu hati, dan gangguan pencernaan (Smeltzer

dan Bare, 2004). Dilatasi esofagus, kehilangan tonus sfingter jantung, dan

penurunan refleks muntah. Implikasi dari hal ini adalah peningkatan terjadinya

resiko aspirasi (Miller, 2004).

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LANJUT USIA (LANSIA) … II.pdf · Pada lansia terjadi perubuhan ukuran ... nyeri ulu hati, dan gangguan pencernaan (Smeltzer dan ... Nyeri adalah pengalaman

11

e. Sistem genitourinaria

Perubahan fungsi ginjal meliputi penurunan laju filtrasi, penurunan fungsi tubuler

dengan penurunan efisiensi dalam resorbsi dan pemekatan urin. Ureter, kandung

kemih, dan uretra kehilangan tonus ototnya. Kapasitas kandung kemih menurun

dan indivudu lansia tidak mampu lagi mengosngkan kandung kemihnya dengan

sempurna (Smeltzer & Bare, 2004). Penurunan massa otot yang tidak berlemak,

peningkatan total lemak tubuh, penurunan cairan intra sel, penurunan sensasi

haus, penurunan kemampuan untuk memekatkan urine. Implikasi dari hal ini

adalah penurunan total cairan tubuh dan risiko dehidrasi (Stanley, et all 2006).

f. Sistem muskuloskeletal

Penurunan progresif massa tulang terjadi sebelum usia 40 tahun. Kehilangan

densitas tulang yang masif akan mengakibatkan osteoporosis. Kondisi ini

kebanyakan terjadi pada wanita pasca menepause yang berhubungan dengan

inaktifitas, masukan kalsium yang tidak adekuat, dan kehilangan estrogen

(Smeltzer & Bare, 2004). Otot mengalami atrofi sebagai akibat dari berkurangnya

aktivitas, gangguan metabolik, atau denervasi saraf. Dengan bertambahnya usia,

perusakan dan pembentukan tulang melambat. Hal ini terjadi karena penurunan

hormon esterogen pada wanita, vitamin D, dan beberapa hormon lain. Tulang-

tulang trabekulae menjadi lebih berongga, mikro-arsitektur berubah dan sering

patah baik akibat benturan ringan maupun spontan (Setiabudi, 2005).

Perubahan yang terjadi pada sistem skeletal, penurunan tinggi badan secara

progresif karena penyempitan diktus intervertebral dan penekanan pada kolumna

vertebralis. Implikasi dari hal ini adalah postur tubuh menjadi lebih bungkuk

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LANJUT USIA (LANSIA) … II.pdf · Pada lansia terjadi perubuhan ukuran ... nyeri ulu hati, dan gangguan pencernaan (Smeltzer dan ... Nyeri adalah pengalaman

12

dengan penampilan barrel-chest. Perubahan yang terjadi pada sistem muskular,

perubahan kolumna vertebralis, akilosis atau kekakuan ligamen dan sendi,

penyusutan dan sklerosis tendon dan otot, dan perubahan degeneratif

ekstrapiramidal. Implikasi dari hal ini adalah peningkatan fleksi. Perubahan yang

terjadi pada sendi akibat proses menua yaitu pecahnya komponen kapsul sendi

dan kolagen. Implikasi dari hal ini adalah nyeri, inflamasi, penurunan mobilitas

sendi dan deformitas (Stanley, 2006). Hal ini terkait dengan teori medis (Medical

Theories) dari Miller, mengatakan perubahan biologis yang berhubungan dengan

proses penuaan mempengaruhi fungsi fisiologis tubuh manusia.

Perubahan yang terjadi dari proses menua secara mental menurut Nugroho (2012)

meliputi :

a. Dibidang mental atau psikis pada lanjut usia, perubahan dapat berupa sikap

yang semakin egosentrik, mudah curiga, bertambah pelit atau tamak bila

memiliki sesuatu

b. Sikap umum yang ditemukan pada lansia yaitu keinginan berumur panjang,

tenaganya sedapat mungkin dihemat.

c. Mengharapkan tetap diberi peranan dalam masyakrakat.

d. Ingin mempertahankan hak dan hartanya, serta ingin tetap berwibawa.

e. Jika meninggal, mereka ingin meninggal secara terhormat dan masuk surga.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LANJUT USIA (LANSIA) … II.pdf · Pada lansia terjadi perubuhan ukuran ... nyeri ulu hati, dan gangguan pencernaan (Smeltzer dan ... Nyeri adalah pengalaman

13

2.2 OSTEOARTRITIS (OA)

2.2.1 Pengertian

Osteoartritis (OA) adalah gangguan pada sendi yang bergerak, bersifat kronik,

berjalan progresif lambat, tidak meradang dan ditandai dengan adanya abarasi dari

rawan sendi dan adanya pembentukan tulang baru pada permukaan persendian

(Price, 2006).

Osteoartritis adalah penyakit yang merupakan hasil akhir dari banyak proses

patologi yang menyatu menjadi suatu predisposisi penyakit yang menyeluruh.

Osteoartritis mengenai kartilago artikuler, tulang subkondrium serta sinovium

yang menyebabkan keadaan campuran dari proses degradasi, inflamasi serta

perbaikan (Smeltzer & Bare, 2004)

Osteoartritis lutut adalah salah satu kelainan muskuloskeletal yang paling sering

dijumpai. Osteoartritis lutut merupakan penyebab utama rasa sakit dan ketidak

mampuan dibandingkan OA pada bagian sendi lainya yang menimbulkan

disabilitas pada lansia (Tulaar, 2004).

Gambar 2.1 kerusakan tulang rawan sendi

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LANJUT USIA (LANSIA) … II.pdf · Pada lansia terjadi perubuhan ukuran ... nyeri ulu hati, dan gangguan pencernaan (Smeltzer dan ... Nyeri adalah pengalaman

14

Pada proses degenerasi elastisitas jaringan akan berkurang disertai gerakan sendi

yang menurun sehingga menimbulkan kekakuan sendi. Bergerak setelah istirahat

akan menimbulkan tarikan yang berlebihan dan akan menimbulkan rasa sakit

sebagai akibat timbulnya kekakuan jaringan. Akibat dari rasa sakit ini akan

menyebabkan imobilitas (Widiharso, 2010).

2.2.2 Gambaran Klinis

Gambaran klinis OA umumnya berupa nyeri sendi, terutama apabila sendi

bergerak atau menanggung beban. Nyeri berkurang bila penderita beristirahat dan

bertambah nyeri bila sendi digerakkan atau memikul beban. Dapat pula terjadi

kekakuan sendi setelah sendi tersebut tidak digerakkan beberapa lama, tetapi

kekakuan ini akan menghilang setelah sendi digerakkan (Price, 2006).

Penderita OA lutut biasanya datang dengan keluhan nyeri secara menahun yang

hilang timbul pada lutut dan lama kelamaan kekuatan otot akan berkurang, tidak

kuat dan sakit naik turun tangga, sulit untuk jongkok dan berdiri. Biasanya

mengeluh lutut berbunyi dan bengkok (Widiharsono, 2010).

2.2.3 Penatalaksanaan

Penatalaksanaan secara umum dapat diatasi dengan menggunakan pengobatan

modern (kimia) ataupun pengobatan tradisional. Pengobatan modern biasanya

dengan menggunakan resep dokter seperti obat anti inflamasi nonsteroid,

kortikosteroid, immunosupresan dan suplemen antioksidan. Pengobatan secara

tradisional biasanya menggunakan tanaman obat yang berfungsi sebagai anti

radang, dan penghilang rasa sakit. Pengobatan modalitas sebagai terapi non

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LANJUT USIA (LANSIA) … II.pdf · Pada lansia terjadi perubuhan ukuran ... nyeri ulu hati, dan gangguan pencernaan (Smeltzer dan ... Nyeri adalah pengalaman

15

farmakologis yang dapat digunakan sebagai alternatif seperti pemberian kompres,

olahraga, berhenti merokok dan mengkonsumsi alkohol, pengaturan diet, tehnik

distraksi dan relaksasi (Muhammad, 2010).

2.3 NYERI PADA OSTEOARTRITIS

2.3.1 Pengertian

Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat

dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Smeltzer dan Bare, 2004).

Menurut Syaifuddin (2009) nyeri merupakan suatu mekanisme protektif bagi

tubuh yang timbul apabila jaringan sedang rusak dan menyebabkan individu

bereaksi untuk menghilangkan rasa nyeri tersebut.

Terjadinya nyeri pada pasien OA melalui dua proses yaitu proses degeneratif dan

inflamasi. Pada proses degeneratif adanya kerusakan pada matrik tulang rawan

sendi. Tulang rawan yang berfungsi sebagai bantalan tulang mengalami kerusakan

sehingga terjadi pergesekan antar otot, tulang dan ligamen yang menimbulkan

rasa kaku atau nyeri pada sendi. Matrik tulang rawan sendi dibentuk dari

proteoglikan, glukosaminogikan, kondrosit dan kolagen. Dalam keadaan normal

keempat elemen ini bekerja secara berkesinambungan untuk menjaga pergerakan

sendi yang normal, yaitu tanpa rasa nyeri dan dapat digerakkan dengan bebas.

Proteoglikan berfungsi menjaga kelenturan pergerakan sendi dan mengatur

keseimbangan cairan yang terdapat pada tulang rawan sendi. Terganggunya

sistem pengaturan ini akan menyebabkan penumpukan cairan yang terlalu banyak

pada tulang rawan sendi sehingga tidak mampu menahan berat tubuh. Hal ini

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LANJUT USIA (LANSIA) … II.pdf · Pada lansia terjadi perubuhan ukuran ... nyeri ulu hati, dan gangguan pencernaan (Smeltzer dan ... Nyeri adalah pengalaman

16

menyebabkan terjadinya inflamasi pada sinovial, ujung saraf yang terdapat pada

sinovial akan mengirimkan impuls nyeri ke otak. Mekanisme pertahanan tubuh

memerintahkan sinovial untuk melakukan kompensasi dengan memproduksi

cairan yang lebih banyak, hal ini menyebabkan inflamasi yang terjadi semakin

berat yang disertai dengan timbulnya nyeri yang semakin hebat (Teitel, 2011).

Keluhan nyeri yang berasal dari proses inflamasi yang terjadi pada tulang rawan

sendi, dimana pada proses inflamasi terjadi pelepasan zat-zat kimia seperti

bradikinin, histamin, serotonin, dan prostaglandin yang dapat merangsang ujung-

ujung saraf bebas yang merupakan reseptor nyeri. Rangsangan ini kemudian

dikirim ke sistem saraf pusat dan diterjemahkan menjadi sensasi nyeri (Smeltzer

& Bare, 2004).

2.3.2 Faktor yang mempengaruhi

a. Usia

Usia adalah variabel penting yang mempengaruhi nyeri terutama pada anak

dan orang dewasa. Perbedaan perkembangan yang ditemukan antara kedua

kelompok umur ini dapat mempengaruhi bagaimana anak dan orang

dewasa bereaksi terhadap nyeri (Potter & Perry, 1993)

b. Jenis kelamin

Laki-laki dan wanita tidak mempunyai perbedaan secara signifikan

mengenai respon mereka terhadap nyeri. Masih diragukan bahwa jenis

kelamin merupakan faktor yang berdiri sendiri dalam ekspresi nyeri.

Misalnya anak laki-laki harus berani dan tidak boleh menangis dimana

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LANJUT USIA (LANSIA) … II.pdf · Pada lansia terjadi perubuhan ukuran ... nyeri ulu hati, dan gangguan pencernaan (Smeltzer dan ... Nyeri adalah pengalaman

17

seorang wanita dapat menangis dalam waktu yang sama. Penelitian yang

dilakukan Burn, et all (1989) mempelajari kebutuhan narkotik post

operative pada wanita lebih banyak dibandingkan dengan pria (Potter &

Perry,2005).

c. Budaya

Nyeri memiliki makna tersendiri pada individu dipengaruhi oleh latar

belakang budayanya. Nyeri biasanya menghasilkan respon efektif yang

diekspresikan berdasarkan latar belakang budaya yang berbeda. Ekspresi

nyeri dapat dibagi kedalam dua kategori yaitu tenang dan emosi. Pasien

tenang umumnya akan diam berkenaan dengan nyeri, mereka memiliki

sikap dapat menahan nyeri. Sedangkan pasien yang emosional akan

berekspresi secara verbal dan akan menunjukkan tingkah laku nyeri dengan

merintih dan menangis (Marrie, 2004).

d. Ansietas

Meskipun pada umumnya diyakini bahwa ansietas akan meningkatkan

nyeri, mungkin tidak seluruhnya benar dalam semua keadaaan. Riset tidak

memperlihatkan suatu hubungan yang konsisten antara ansietas dan nyeri

juga tidak memperlihatkan bahwa pelatihan pengurangan stres praoperatif

menurunkan nyeri saat pascaoperatif. Namun, ansietas yang relevan atau

berhubungan dengan nyeri dapat meningkatkan persepsi pasien terhadap

nyeri. Ansietas yang tidak berhubungan dengan nyeri dapat mendistraksi

pasien dan secara aktual dapat menurunkan persepsi nyeri.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LANJUT USIA (LANSIA) … II.pdf · Pada lansia terjadi perubuhan ukuran ... nyeri ulu hati, dan gangguan pencernaan (Smeltzer dan ... Nyeri adalah pengalaman

18

Secara umum, cara yang efektif untuk menghilangkan nyeri adalah dengan

mengarahkan pengobatan nyeri ketimbang ansietas (Smeltzer & Bare,

2004).

e. Keluarga dan Support Sosial

Faktor lain yang juga mempengaruhi respon terhadap nyeri adalah

kehadiran dari orang terdekat. Orang-orang yang sedang dalam keadaan

nyeri sering bergantung pada keluarga untuk mensupport, membantu atau

melindungi. Ketidakhadiran keluarga atau teman terdekat mungkin akan

membuat nyeri semakin bertambah. Kehadiran orangtua merupakan hal

khusus yang penting untuk anak-anak dalam menghadapi nyeri (Potter &

Perry, 2005).

2.3.3 Reseptor nyeri dan rangsangannya

Seluruh reseptor nyeri merupakan ujung saraf bebas. Reseptor nyeri yang terdapat

dikulit dan jaringan lain semuanya merupakan ujung saraf bebas. Reseptor ini

tersebar luas pada permukaan superfisisial kulit dan juga dijaringan dalam

tertentu, misalnya periosteum, dinding arteri, permukaan sendi, dan falks serta

tentorium tempurung kepala. Sebagian besar jaringan dalam lainnya tidak begitu

banyak dipersarafi oleh ujung saraf rasa nyeri, namun setiap kerusakan jaringan

yang luas dapat saja bergabung sehingga pada daerah tersebut akan timbul tipe

rasa nyeri pegal yang lambat dan kronik. Tiga tipe stimulus yang merangsang

reseptor rasa nyeri yaitu mekanik, suhu, dan kimiawi. Pada umumnya nyeri cepat

diperoleh melalui rangsangan jenis mekanis atau suhu, sedangkan jenis lambat

dapat diperoleh melalui ketiga jenis tersebut. Beberapa zat kimia yang

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LANJUT USIA (LANSIA) … II.pdf · Pada lansia terjadi perubuhan ukuran ... nyeri ulu hati, dan gangguan pencernaan (Smeltzer dan ... Nyeri adalah pengalaman

19

merangsang jenis nyeri kimiawi meliputi : bradikinin, serotonin, histamin, ion

kalium, asam, asetilkolin, dan enzim proteolitik. Sedangkan prostaglandin

meningkatkan sensitivitas ujung-ujung serabut nyeri tetapi tidak secara langsung

(Guyton & Hall, 2007).

2.3.4 Nyeri Akut dan nyeri kronik

Nyeri akut biasanya muncul tiba-tiba dan umumnya berkaitan dengan cedera

spesifik. Nyeri akut biasanya menurun sejalan dengan terjadinya penyembuhan.

Untuk tujuan definisi nyeri akut dapat dijelaskan sebagai nyeri yang berlangsung

dari beberapa detik hingga enam bulan. Sedangkan nyeri kronik adalah nyeri

konstan atau intermiten yang menetap sepanjang suatu periode waktu. Nyeri ini

berlangsung diluar waktu penyembuhan yang diperkirakan dan sering tidak dapat

dikaitkan dengan penyebab atau cedera spesifik. Nyeri kronis sering didefinisikan

sebagai nyeri yang berlangsung selama enam bulan atau lebih (Smeltzer & Bare,

2004).

2.3.5 Intensitas Nyeri

Pengukuran subyektif intensitas nyeri dapat dilakukan dengan menggunakan

Indek Lequesne. Lequesne pada tahun 1987 mengajukan kuesioner indeks

algofungsional/indeks Lequesne untuk sendi lutut dan panggul yang

mencerminkan rasa nyeri dan status fungsional dalam kehidupan sehari-hari tanpa

bukti obyektif. Indeks ini mengukur intensitas nyeri penderita OA berdasarkan

keterbatasan gerak yang dialami penderita, dibedakan menjadi ringan (skor 1-4),

sedang (skor 5-7), berat (skor 8-10), sangat berat (skor 11-13), dan amat sangat

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LANJUT USIA (LANSIA) … II.pdf · Pada lansia terjadi perubuhan ukuran ... nyeri ulu hati, dan gangguan pencernaan (Smeltzer dan ... Nyeri adalah pengalaman

20

berat (skor ≥ 14). Indeks ini telah diteliti validitasnya dan ternyata

reproduksibilitasnya cukup baik (Kertia, 2003 dalam Yaputri, 2005).

Adapun penilaian indeks Lequesne ini berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang

telah disusun dan dimodifikasi untuk penderita OA sebagai berikut :

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LANJUT USIA (LANSIA) … II.pdf · Pada lansia terjadi perubuhan ukuran ... nyeri ulu hati, dan gangguan pencernaan (Smeltzer dan ... Nyeri adalah pengalaman

21

Tabel 2.1 Indeks Lequesne

No Pertanyaan Skor

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Nyeri atau tidak nyaman

Selama tidur malam

a. Tidak atau tidak bermakna

b. Hanya pada waktu gerakan/posisi tertentu

c. Tidak dengan gerakan

Kaku pada pagi hari atau nyeri waktu bangun

a. < 1 menit

b. 1-<15 menit

c. ≥ 15 menit

Setelah berdiri selama 30 menit

a. Ya

b. Tidak

Ketika berjalan

a. Tidak

b. Hanya setelah berjalan pada jarak tertentu

c. Setelah mulai jalan dan meningkat saat jalan diteruskan

d. Setelah mulai jalan tidak meningkat

Ketika bangkit dari duduk

a. Tanpa bantuan tangan

b. Dibantu dengan tangan

Jarak berjalan maksimum (dapat berjalan dengan nyeri)

a. Tak terbatas

b. >1 km tetapi terbatas

c. Sekitar 1 km

d. Dari 500 m – 900m

e. Dari 300 m – 500m

f. Dari 100 m – 300m

g. <100 m

Dengan bantuan 1 tongkat

a. Ya

b. Tidak

Dengan bantuan 2 tongkat

a. Ya

b. Tidak

Dapat naik tangga

a. Tanpa kesulitan

b. Dengan sedikit kesulitan

c. Sedang

d. Sangat sulit

e. Tidak mampu

Dapat turun tangga

a. Tanpa kesulitan

b. Dengan sedikit kesulitan

c. Sedang

d. Sangat sulit

e. Tidak mampu

0

1

2

0

1

2

1

0

0

1

2

1

0

1

0

1

2

3

4

5

6

1

0

2

0

0

0,5

1

1,5

2

0

0,5

1

1,5

2

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LANJUT USIA (LANSIA) … II.pdf · Pada lansia terjadi perubuhan ukuran ... nyeri ulu hati, dan gangguan pencernaan (Smeltzer dan ... Nyeri adalah pengalaman

22

11.

12.

Dapat jongkok atau menekuk lutut

a. Tanpa kesulitan

b. Dengan sedikit kesulitan

c. Sedang

d. Sangat sulit

e. Tidak mampu

Dapat berjalan pada lantai yang tidak rata

a. Tanpa kesulitan

b. Dengan sedikit kesulitan

c. Sedang

d. Sangat sulit

e. Tidak mampu

0

0,5

1

1,5

2

0

0,5

1

1,5

2

Nilai maksimal 25

Indeks Lequesne untuk OA lutut adalah suatu penilaian disabilitas patologi

spesifik yang subjektif. Hasil dari penilaian dengan responden akan dijumlahkan

untuk mengetahui intensitas nyeri responden. Indeks Lequesne digunakan untuk

mengkategorikan derajat disabilitas penderita yaitu sebagai berikut.

Intensitas nyeri dibagi atas:

≥ 14 : Amat sangat berat.

11-13 : Sangat berat.

8-10 : Berat.

5-7 : Sedang.

1-4 : Ringan.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LANJUT USIA (LANSIA) … II.pdf · Pada lansia terjadi perubuhan ukuran ... nyeri ulu hati, dan gangguan pencernaan (Smeltzer dan ... Nyeri adalah pengalaman

23

2.4 KOMPRES JAHE MERAH

2.4.1 Jenis jahe

Jahe merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumput berbatang semu. Jahe

berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India sampai Cina. Jahe termasuk

dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae), se-famili dengan temu-temuan lainnya

seperti temu lawak (Curcuma xanthorrizha), temu hitam (Curcuma aeruginosa),

kunyit (Curcuma domestica), kencur (Kaempferia galanga), lengkuas (languas

galanga) dan lain-lain (Handayani, 2013).

Jahe dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan ukuran , bentuk dan warna

rimpangnya (Handayani, 2013) yaitu:

a. Jahe putih atau jahe kuning besar.

Jahe putih atau jahe kuning besar yang disebut juga jahe gajah atau jahe badak.

Rimpangnya besar dan gemuk,ruas rimpangnya lebih menggembung

dibandingkan dengan kedua varietas lainnya. Jenis jahe ini bisa dikonsumsi baik

saat masih muda maupun sudah tua. Bisa dimanfaatkan dalam bentuk jahe segar

atau olahan.

b. Jahe putih atau jahe kuning kecil

Jahe putih atau jahe kuning kecil yang disebut juga dengan jahe suntil atau jahe

emprit. Ruasnya kecil,agak rata sampai agak menggembung.

c. Jahe merah

Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil daripada jahe putih kecil,

jahe merah memiliki kandungan minyak atsiri paling tinggi dibandingkan dengan

2 jenis lainnya,sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LANJUT USIA (LANSIA) … II.pdf · Pada lansia terjadi perubuhan ukuran ... nyeri ulu hati, dan gangguan pencernaan (Smeltzer dan ... Nyeri adalah pengalaman

24

2.4.2 Kandungan jahe merah

Tanaman jahe merah yang paling sering digunakan adalah bagian rimpangnya,

rimpang merupakan akar jahe yang membentuk umbi. Sebagai bahan obat

tradisional, jahe merah banyak dipilih karena memberikan rasa pahit dan pedas

lebih tinggi dibandingkan jenis jahe lain yang tentunya menambah khasiat yang

lebih dari jenis jahe yang lain. Rimpang jahe merah berukuran lebih kecil

dibandingkan dengan jahe lainnya, berwarna merah, dan mengandung minyak

atsiri tinggi yang terdiri dari zingebirin, kamfena, zingiberen, zingiberal, gingeral,

dan shogool. Kandungan lainnya yakni minyak damar, pati, asam malat, asam

aksolat dan gingerin. Jahe merah lebih dikenal berkhasiat sebagai pencahar,

antirematik, dan peluruh masuk angin. Khasiat umumnya menghangatkan badan,

penambah nafsu makan, serta mencegah dan mengobati masuk angin. Selain itu

jahe merah juga berguna untuk mengatasi radang tenggorokan, sakit pinggang,

meredakan asma dan nyeri otot (Rahmawati, 2010) . Minyak atsiri dalam jahe ini

merupakan senyawa yang bermanfaat dalam mereduksi nyeri, sebagai anti

inflamasi, dan juga pembasmi bakteri yang baik (Ramadhan, 2013).

Kandungan minyak atsiri jahe merah sekitar 2,58%-2,72% dihitung berdasarkan

berat kering, kandungan minyak atsiri jenis jahe yang lainnya jauh berada

dibawahnya. Minyak atsiri umumnya berwarna kuning sedikit kental dan

merupakan senyawa yang memberikan aroma yang khas pada jahe. Besarnya

kandungan minyak atsiri dipengaruhi oleh umur tanaman, semakin tua umur jahe

maka semakin tinggi kandungan minyak atsirinya (Dedimisbahatori, 2013).

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LANJUT USIA (LANSIA) … II.pdf · Pada lansia terjadi perubuhan ukuran ... nyeri ulu hati, dan gangguan pencernaan (Smeltzer dan ... Nyeri adalah pengalaman

25

Gambar 2.2 rimpang jahe merah

2.4.3 Manfaat jahe terhadap nyeri

Therkleson (2010) dalam study in vitro telah mengidentifikasi bahwa zat aktif

jahe gingerol dan shogaol dapat menghambat enzim inflamasi cyclooxygenases-2

(COX-2). Jahe apabila dikompres pada jaringan epidermis akan diserap dan

memberikan efek relaksasi pada pembuluh darah dan meningkatkan vitalitas

sehingga nyeri akan berkurang.

2.4.4 Cara pengolahan jahe sebagai kompres

Adapun cara pengolahan jahe sebagai kompres menurut Handayani (2013) untuk

menurunkan nyeri yaitu :

1. Persiapan alat dan bahan

a). Siapkan satu atau dua rimpang jahe

b). Kompor dan alat pembakar untuk memanaskan jahe

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LANJUT USIA (LANSIA) … II.pdf · Pada lansia terjadi perubuhan ukuran ... nyeri ulu hati, dan gangguan pencernaan (Smeltzer dan ... Nyeri adalah pengalaman

26

Gambar 2.3 kompor dan alat pembakar

c). Alat pengulek sebagai alat penumbuk.

d). Ember besar tempat air.

e). Lap bersih

2. Persiapan responden

a). Posisikan klien dalam keadaan duduk, dengan posisi kaki lurus.

b). Membersihkan area yang akan dikompres dengan air bersih, kemudian

dikeringkan menggunakan lap

c). Tidak sedang mendapat terapi obat analgetik sehari sebelum tindakan

dan selama tindakan berlangsung.

3. Prosedur kerja

a). Cuci tangan

b). Jelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada responden.

c). Panaskan rimpang jahe selama 5-7 menit sampai jahe berwarna agak

kecoklatan.

d). Tumbuk jahe hingga berbentuk pipih/lempeng.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LANJUT USIA (LANSIA) … II.pdf · Pada lansia terjadi perubuhan ukuran ... nyeri ulu hati, dan gangguan pencernaan (Smeltzer dan ... Nyeri adalah pengalaman

27

Gambar 2.4 jahe yang sudah ditumbuk

e). Tempelkan jahe yang sudah ditumbuk pada area yang nyeri selama

20 menit

2.5 KOMPRES AIR HANGAT

Menurut Suwardi (2009), Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat untuk

memenuhi kebutuhan rasa nyaman, mengurangi atau membebaskan nyeri,

mengurangi atau mencegah spasme otot dan memberikan rasa hangat pada daerah

tertentu. Pemberian kompres hangat bertujuan untuk membantu melemaskan otot

dan jaringan lunak dengan meningkatkan sirkulasi darah, pengompresan

dilakukan selama lima hari sampai satu minggu pada area yang nyeri yang tidak

disertai adanya pembengkakan (Muhtadi, 2013).

Ardyansah dan Azhar (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “ Terapi Panas

Dan Dingin” menjelaskan bahwa pemberian kompres hangat dapat menyebabkan

vasodilatasi pembuluh darah, meningkatkan permeabilitas kapiler, merelaksasikan

otot, meningkatkan aliran darah kesuatu area, meredakan nyeri dengan

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LANJUT USIA (LANSIA) … II.pdf · Pada lansia terjadi perubuhan ukuran ... nyeri ulu hati, dan gangguan pencernaan (Smeltzer dan ... Nyeri adalah pengalaman

28

merelaksasikan otot, dan mengurangi kekakuan sendi dengan menurunkan

viskositas cairan sinovial. Pemberian kompres air hangat tidak dianjurkan pada

daerah yang mengalami pendarahan aktif karena panas akan menyebabkan

vasodilatasi dan meningkatkan pendarahan, pada daerah yang mengalami edema

juga tidak dianjurkan dilakukan kompres hangat karena panas akan meningkatkan

permeabilitas kapiler dan edema.

Persiapan melaksanakan kompres hangat menurut Suwardi (2009) :

1. Persiapan alat dan bahan

Tabel 2.2 alat dan bahan kompres air hangat

Bahasan Gambar

a. Kantong karet berisi air hangat

dengan suhu 40-450c

b. Handuk tipis ukuran 30cm x 15cm

c. Termometer air

d. Corong air

e. Air bersih 500cc

f. Kompor

g. Ember

h. Lap

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LANJUT USIA (LANSIA) … II.pdf · Pada lansia terjadi perubuhan ukuran ... nyeri ulu hati, dan gangguan pencernaan (Smeltzer dan ... Nyeri adalah pengalaman

29

2. Persiapan responden

a). Posisikan responden dalam keadaan duduk dengan posisi kaki lurus.

b). Membersihkan area yang akan dikompres dengan air bersih kemudian

dikeringkan.

c). Tidak sedang mendapat terapi obat analgetik sehari sebelum tindakan

dan selama tindakan.

3. Prosedur kerja

a) Cuci tangan

b) Jelaskan pada responden mengenai prosedur yang akan dilakukan

c) Panaskan air, kemudian ukur suhu air dengan menggunakan

termometer air sampai suhu 40-450c.

d) Isi kantong karet dengan air hangat 500 cc dengan suhu 40 - 450C

dengan menggunakan corong air.

e) Tutup kantung karet yang telah diisi air hangat kemudian dikeringkan

menggunakan lap.

f) Bungkus kantong karet dengan handuk

g) Tempatkan kantung karet pada area yang nyeri.

h) Angkat kantong karet tersebut setelah 20 menit.

i) Mengamati perubahan yang terjadi selama kompres dilakukan.

Hasil teknik ini dimodifikasi berdasarkan dari sumber Handayani (2013) dan

Suwardi (2009).