BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi 2.1.1 Pengertianrepository.ump.ac.id/5193/3/KURNIYANTO BAB...
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi 2.1.1 Pengertianrepository.ump.ac.id/5193/3/KURNIYANTO BAB...
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kompensasi
2.1.1 Pengertian
Menurut Hasibuan, (2013), kompensasi adalah semua
pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung
yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada
perusahaan. William dan Davis (dalam Malayu S.P Hasibuan, 2013),
menyatakan bahwa kompensasi adalah apa yang seorang pekerja terima
sebagai balasan dari pekerjaan yang diberikannya.
Andrew Sikula (dalam Hasibuan, 2013), menyatakan bahwa
kompensasi adalah segala sesuatu yang dikonstitusikan atau dianggap
sebagai suatu balas jasa. Sedangkan Martoyo, (2007), menyatakan
bahwa kompensasi adalah pengaturan keseluruhan pemberian balas jasa
bagi employers maupun employess baik langsung berupa uang maupun
tidak langsung berupa uang.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas penulis dapat
menyimpulkan bahwa kompensasi merupakan apa yang diterima oleh
karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi mereka kepada perusahaan
berupa uang atau lainnya.
9
Pengaruh Kompensasi, Lingkungan…, Kurniyanto, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
10
2.1.2 Tujuan Kompensasi
Menurut Hasibuan (2013), ada beberapa tujuan kompensasi yaitu :
a. Ikatan kerja sama
Dengan pemberian kompensasi terjalinlah ikatan kerja sama antara
perusahaan dengan karyawan. Karyawan harus mengerjakan tugas-
tugasnya dengan baik, sedangkan perusahaan wajib membayar
kompensasi sesuai dengan perjanjian yang disepakati.
b. Kepuasan kerja
Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-
kebutuhan fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh
kepuasan kerja dari jabatannya
c. Pengadaan efektif
Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, pengadaan
karyawan yang qulifed untuk perusahaan akan lebih mudah.
d. Motivasi
Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah
memotivasi bawahannya.
e. Stabilitas karyawan
Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta
eksternal konsistensi yang kompentatif maka stabilitas karyawan
lebih terjamin karena turn over reletif kecil.
Pengaruh Kompensasi, Lingkungan…, Kurniyanto, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
11
f. Disiplin
Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin
ksryawan semakin baik. Mereka akan mentaati peraturan-peraturan
yang berlaku.
g. Pengaruh pemerintah
Jika program kompensasi sesuai dengan undang-undang perburuhan
yang berlaku (seperti batas upah minimum) maka intervensi
pemerintah dapat dihindarkan.
2.1.3 Faktor yang mempengaruhi kompensasi
Menurut Hasibuan (2013), menyatakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi kompensasi antara lain sebagai berikut :
a. kemampuan dan kesediaan perusahaan
Apabila kemampuan dan kesediaan perusahaan untuk membayar
semakin baik maka tingkat kompensasi akan semakin besar.
Sebaliknya, jika kemampuan dan kesediaan perusahaan untuk
membayar kurang maka tingkat kompensasi semakin kecil.
b. Produktivitas kerja karyawan
Jika prodiktivitas kerja karyawan baik dan banyak maka kompensasi
akan semakin besar. Jika produktivitas kerja karyawan buruk serta
sedikit maka kompensasinya kecil.
Pengaruh Kompensasi, Lingkungan…, Kurniyanto, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
12
c. Posisi jabatan karyawan
Karyawan yang menduduki jabatan lebih tinggi akan menerima
kompensasi lebih besar.
d. Pendidikan dan pengalaman kerja
Jika pendidikan lebih tinggi dan pengalaman kerja lebih lama maka
kompensasi yang diterima semakin besar, karena kecakapan serta
keterampilannya semakin baik.
2.1.4 Indikator kompensasi
Menurut Hasibuan (2013), ada beberapa indikator kompensasi
antara lain sebagai berikut :
a. Kemampuan dan kesediaan perusahaan
b. Produktivitas kerja karyawan
c. Posisi jabatan karyawan
d. Pendidikan dan pengalaman kerja
2.1.5 Pengaruh kompensasi terhadap motivasi
Dalam suatu organisasi atau perusahaan, pegawai merupakan asset
perusahaan yang sangat berguna bagi kepentingan manajemen dalam
menjalankan operasionalisasi dan aktivitas perusahaan. Pegawai selaku
sumber daya manusia harus diperhatikan dalam berbagai segi karena tanpa
kehadiran sumber daya manusia tidak mungkin roda perusahaan berjalan
Pengaruh Kompensasi, Lingkungan…, Kurniyanto, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
13
dengan lancar. Sumber daya manusia memegang peranan penting untuk
dapat meraih tujuan perusahaan.
Hasibuan (2013), menyatakan bahwa:
“Kompensasi yang diterapkan dengan baik akan memberikan motivasi kerja
bagi karyawan. Kompensasi diketahui terdiri dari kompensasi langsung dan
tidak langsung. Jika perbandingan kedua kompensasi ditetapkan sedemikian
rupa maka motivasi karyawan akan lebih baik”.
Diyakini bahwa kompensasi akan memotivasi kerja pegawai, mengurangi
perputaran tenaga kerja, mengurangi kemangkiran dan menarik pencari kerja
yang berkualitas kedalam perusahaan, oleh karena itu kompensasi dapat
dipakai sebagai dorongan atau motives pada suatu tingkat perilaku dan
prestasi serta dorongan pemilihan perusahaan sebagai tempat bekerja.
2.2 Lingkungan Kerja
2.2.1 Pengertian
Menurut Wursanto (2005), menyatakan lingkungan kerja
merupakan keseluruhan aspek dari gejala fisik, psikis, dan sosial kultural
yang mengelilingi dan mempengaruhi individu. Lingkungan kerja
merupakan variabel yang mempunyai pengaruh cukup besar terhadap
motivasi kerja karyawan. Hal ini konsisten dengan penelitian yang
dilakukan oleh Ani (2002) bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara lingkungan kerja dengan motivasi kerja. Gomes (2003),
menyatakan lingkungan kerja adalah proses kerja dimana lingkungan
saling berinteraksi menurut pola tertentu dan masing-masing memiliki
Pengaruh Kompensasi, Lingkungan…, Kurniyanto, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
14
nilai tertentu mengenai organisasi yang tidak akan lepas dari lingkungan
dimana organisasi itu berada.
Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan para ahli diatas,
maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja adalah komponen yang
merujuk pada lembaga atau kekuatan yang beriteraksi langsung maupun
tak langsug menurut pola tertentu mengenai perusahaan yang tidak lepas
dari lingkunga dimana perusahaan itu berada.
2.2.2 Konsep lingkungan kerja
Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang berada diluar
perusahaan, tetapi mempunyai pengaruh atas pertumbuhan dan
perkembangan perusahaan. Pada umumnya lingkungan kerja tidak
dapat dikuasai oleh perusahaan sehingga perusahaan harus
menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja.
Dalam pengertian lain juga disebutkan bahwa lingkungan adalah
segala sesuatu yang tampak dan terdapat dalam alam kehidupan yang
senantiasa berkembang. Pengertian lain juga menyebutkan bahwa
lingkungan adalah segala hal yang terkait dengan operasional
perusahaan dan bagaimana kegiatan operasional tersebut dapat berjalan.
Lingkungan kerja yang baik akan sangat memotivasi karyawan
sehingga akan sangat mempengaruhi tingkat kinerja karyawan.
Pengaruh Kompensasi, Lingkungan…, Kurniyanto, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
15
2.2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja
Wursanto, (2005), menyatakan ada beberapa faktor yang
mempengaruhi lingkungan kerja antara lain sebagai berikut :
1. Penerangan
Penerangan yang baik dapat memberikan motivasi terhadap
karyawan dan tentunya dapat meningkatkan kinerja karyawan. Hal
ini disebabkan karena penerangan penerangan yang baik akan
memudahkan karyawan dalam melakukan aktivitas.
2. Suhu udara
Suhu udara dalam ruangan kerja harus diperhatikan oleh perusahaan
agar karyawan dapat bekerja dengan menggunakan seluruh
kemampuan sehingga menciptakan hasil yang optimal
3. Suara bising
Untuk meningkatkan kinerja karyawan suara yang mengganggu
perlu dikurangi, karena suara bising dapat mengganggu konsentrasi
karyawan dalam bekerja.
4. Penggunaan warna
Perusahaan harus memperhatikan penggunaan warna agar dapat
mempengaruhi semangat kerja karyawan.
5. Ruang gerak
Tata ruang kerja yang baik adalah tata ruang kerja yang dapat
mencegah timbulnya gangguan terhadap para karyaan. Ruang kerja
yang ideal dan memadai dapat melancarkan proses kerja karyawan.
Pengaruh Kompensasi, Lingkungan…, Kurniyanto, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
16
6. Keamanan kerja
Keamanan suatu perusahaan akan mewujudkan pemeliharaan
karyawan dengan baik. Perusahaan harus memberikan keamanan
kerja terhadap para karyawan agar dapat memotivasi karyawan
untuk meningkatkan kinerja karyawan.
2.2.4 Indikator lingkungan kerja
Wursanto, (2005), menyatakan yang menjadi indikator
lingkungan kerja adalah sebagai berikut :
1. Penerangan
2. Suhu udara
3. Suara bisng
4. Penggunaan warna
5. Ruang gerak yang diperliukan
6. Keamanan kerja
7. Hubungan karyawan
2.3. Budaya Organisasi
2.3.1. Pengertian
Menurut Mangkunegara, (2005), budaya organisasi adalah
seperangkat asumsi atau keyakinan, nilai-nilai dan norma yang
dikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedoman tingkah laku
bagi anggota-anggotanya untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal
Pengaruh Kompensasi, Lingkungan…, Kurniyanto, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
17
dan intergrasi internal. Menurut Wibowo, (2010), budaya organisasi
adalah filosofi dasar organisasi yang memuat keyakinan, norma-norma,
dan nilai-nilai bersama yang menjadi karakteristik inti tentang
bagaimana cara melakukan sesuatu dalam organisasi.
Berdasarkan definisi dari para ahli diatas, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa budaya organisasi adalah keseluruhan norma,
nilai, keyakinan dan asumsi yang dimiliki oleh anggota di dalam
organisasi.
2.3.2. Tujuan budaya organisasi
Tujuan penerapan budaya organisasi adalah agar seluruh
individu dalam perusahaan mematuhi dan berpedoman pada sistem nilai
keyakinan dan norma-norma yang berlaku dalam perusahaan tersebut.
2.3.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi budaya organisasi
Menurut Greenberg, (dalam Wibowo, 2010), ada beberapa
faktor yang mempengaruhi budaya organisasi yaitu :
1. Inovasi
Suatu tingkatan dimana orang diharapkan kreatif dan
membangkitkan gagasan baru.
2. Stabilitas
Bersifat menghargai lingkungan yang stabil, dapat diperkirakan, dan
berorientasi pada peraturan.
Pengaruh Kompensasi, Lingkungan…, Kurniyanto, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
18
3. Orientasi pada orang
Orientasi untuk menjadi jujur, mendukung dan menunjukkan
penghargaan pada hak individual.
4. Bersikap tenang
Suatu keadaan dimana tercipta iklim kerja bersifat santai.
5. Orientasi pada kolaborasi
Orientasi yang menekankan pada bekerja dalam tim sebagai lawan
dari bekerja secara individual.
2.3.4. Indikator budaya organisasi
Menurut Greenberg, (dalam Wibowo, 2010), ada 7 indikator
budaya organisasi yaitu :
1. Inovasi
2. stabilitas
3. Orientasi pada orang
4. Bersikap tenang
5. Orientasi pada kolaborasi
2.3.5. Fungsi Budaya Organisasi
Menurut Mangkunegara, (2005), fungsi budaya organisasi
dapat membantu masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal.
Permasalahan yang berhubungan dengan adaptasi eksternal dapat
dilakukan melalui pengembangan pemahaman tentang strategi dan misi
Pengaruh Kompensasi, Lingkungan…, Kurniyanto, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
19
koperasi, tujuan utama organisasi dan pengukuran kinerja. Sedangkan
permasalahan yang berhubungan dengan integrasi internal dapat
dilakukan antara lain komunikasi, kriteria karyawan, penentuan standar
bagi insentif dan anksi serta melakukan pengawasan internal organisasi.
2.3.6. Pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi
Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi motivasi
karyawan adalah bagaimana budaya perusahaan yang berjalan atau ada
di perusahaan tersebut. Budaya perusahaan menjadi semacam sebuah
aturan yang tidak tertulis dan bahkan seudah menjadi sebuah kebiasaan
yang berlangsung sejak awal berdirinya perusahaan tersebut. Budaya
perusahaan juga dapat menjadi merek dagang sebuah perusahaan
apabila aturan yang diterapkan itu sangat unik.
Dalam teorinya, Schein, (2002), menyebutkan bahwa budaya
perusahaan bisa menjadikan karyawan merasa nyaman dan merasa
enjoy bekerja. budaya perusahaan adalah salah satu aspek penting saja
dalam meningkatkan motivasi kerja, budaya perusahaan tidak dapat
berdiri sendiri. Perlu adanya dukungan dan keseimbangan dari banyak
bagian lain yang ada didalam sebuah perusahaan.
Pengaruh Kompensasi, Lingkungan…, Kurniyanto, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
20
2.4. Motivasi
2.4.1. Pengertian
Menurut Robbins, (2008), motivasi adalah proses yang
menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu
tujuan. Sunyoto, (2013), menyatakan motivasi adalah keadaan yang
mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan
tertentu untuk mencapai keinginannya. Menurut Hazberg (2002), bahwa
karyawan termotivasi untuk bekerja disebabkan oleh 2(dua) faktor yaitu
: 1) faktor intrinsik yaitu daya dorong yang timbul dari dalam diri
masing-masing karyawan. 2) faktor ekstrinsik yaitu faktor pendorong
yang datang dari luar diri seseorang terutama dari organisasi tempatnya
bekerja.
Menurut Robbins, (2008), motivasi merupakan proses yang
berperan pada intensitas, arah, dan lamanya berlangsung upaya individu
kearah pencapaian sasaran. Siagian, (2009), menyatakan motivasi
sebagai daya dorong bagi seseorang untuk memberikan kontribusi yang
sebesar-besarnya demi keberhasilan perusahaan mencapai tujuannya,
dengan pengertian bahwa tercapainya tujuan perusahaan berarti tercapai
pula tujuan pribadi para karyawan yang bersangkutan.
Martoyo (2007), berpendapat bahwa motivasi adalah proses
untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang
kita inginkan. Gibson (2007), menyatakan bahwa motivasi adalah
Pengaruh Kompensasi, Lingkungan…, Kurniyanto, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
21
kekuatan yang mendorong seorang karyawan yang menimbulkan dan
mengarahkan perilaku.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan motivasi adalah apa
yang membuat kita berbuat, membuat kita tetap bergerak dan
menemukan kearah mana yang akan kita perbuat.
2.4.2. Ciri-ciri individu yang memiliki motivasi kerja
Menurut Tanjung, (2004), motivasi seorang pekerja untuk
bekerja biasanya merupakan hal yang rumit, cirri-ciri individu yang
memiliki motivasi kerja adalah sebagai berikut :
1. Bekerja sesuai standar
Pekerjaan dapat diselesaiakan tepat waktu dan dalam waktu
yang sudah ditentukan.
2. Senang dalam bekerja
Yaitu sesuatu yang dikerjakan karena ada motivasi yang
mendorongnya akan membuat ia senang untuk mengerjakannya.
3. Merasa berharga
Seseorang akan merasa dihargai karena pekerjaannya itu
benar-benar berharga bagi orang yang termotivasi.
4. Bekerja keras
Seseorang akan bekerja keras karena dorongan yang begitu
tinggi untuk mencapai target yang ditetapakan.
Pengaruh Kompensasi, Lingkungan…, Kurniyanto, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
22
5. Sedikit pengawasan
Yaitu kinerjanya akan dipantau oleh individu yang
bersangkutan dan tidak akan membutuhkan terlalu banyak
pengawasan.
2.4.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
Menurut Hazberg (2002) bahwa karyawan termotivasi untuk
bekerja disebabkan oleh 2 (dua) faktor yaitu :
1. Faktor intrinsik
Yaitu daya dorong yang timbul dari dalam diri masing-masing
karyawan, berupa :
a) Pekerjaan itu sendiri (the work it self)
Berat ringannya tantangan yang dirasakan tenaga kerja
dari pekerjaannya.
b) Kemajuan (advancement)
Besar kecilnya kemungkinan tenaga kerja berpeluang
maju dalam pekerjaannya seperti naik pangkat.
c) Tanggung jawab (responsibility)
Besar kecilnya yang dirasakan terhadap tanggung jawab
diberikan kepada seorang tenaga kerja.
d) Pencapaian (achievement)
Besar kecilnya kemungkinan tenaga kerja mencapai
prestasi kerja tinggi.
Pengaruh Kompensasi, Lingkungan…, Kurniyanto, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
23
2. Faktor ekstrinsik
Yaitu faktor pendorong yang datang dari luar diri seseorang
terutama dari organisasi tempatnya bekerja. Faktor ekstrinsik ini
mencakup :
a. Gaji
Tingkat kewajaran gaji yang diterima sebagai imbalan terhadap
tugas pekerjaan.
b. Hubungan antar pribadi
Tingkat kesesuaian yang dirasakan dalam berinteraksi antar
tenaga kerja lain.
c. Kondisi kerja
Tingkat kesesuaian kondisi kerja dengan proses pelaksanaan
tugas pekerjaannya.
2.4.4. Indikator Motivasi
Menurut Hazberg (2002), ada beberapa indikator motivasi yaitu :
a. Pekerjaan itu sendiri (the work it self)
b. Kemajuan (advancement)
c. Tanggung jawab (responsibility)
d. Pencapaian (achievement)
e. Gaji
f. Hubungan antar pribadi
g. Kondisi kerja
Pengaruh Kompensasi, Lingkungan…, Kurniyanto, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
24
2.5. Kerangka Pemikiran
Gambar 1 Kerangka Pemikiran
2.6 Hipotesis
Berdasarkan permasalahan dari teori yang telah dikemukakan diatas,
maka peneliti mengambil hipotesis sebagai berikut :
1. Ada pengaruh yang signifikan antara kompensasi terhadap motivasi kerja
karyawan.
2. Ada pengaruh yang signifikan antara lingkungan kerja terhadap motivasi
kerja karyawan.
3. Ada pengaruh yang signifikan antara budaya organisasi terhadap motivasi
kerja karyawan.
4. Ada pengaruh yang signifikan antara kompensasi, lingkungan kerja dan
budaya organisasi terhadap motivasi kerja karyawan.
Kompensasi (X1)
Lingkungan Kerja (X2)
Budaya Organisasi (X3)
Motivasi Kerja (Y)
Pengaruh Kompensasi, Lingkungan…, Kurniyanto, Fakultas Ekonomi UMP, 2015