BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu (ASI) · PDF fileMengandung zat anti-infeksi 1017...

30
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu (ASI) ASI merupakan bahan makanan ideal untuk bayi, bahan yang tiada duanya merupakan bahan makanan yang terbaik bagi bayi yang dilahirkan, bahkan tidak satu jenis susu buatan yang mendekati atau bahkan semutu dengan air susu iibu (Rachmawati, 2006). ASI merupakan makanan paling cocok bagi bayi untuk memenuhi kebutuhan gizi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit. Untuk bayi hingga usia enam bulan, ASI sudah mencukupi kebutuhan karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan antibodi yang tidak dimiliki susu formula merk apapun. (Rusmawaty, 2008). 2.1.1. Pengertian ASI dan ASI Eksklusif ASI adalah satu-satunya makanan dan minuman terbaik untuk bayi dalam masa enam bulan pertama kehidupannya, karena dapat memenuhi seluruh kebutuhan zat gizi untuk tumbuh dan berkembang menjadi anak yang sehat dan cerdas (Indah, 2003). ASI Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak diberikan dalam tahap ASI Eksklusif ini (Depkes RI, 2004). Universitas Sumatera Utara

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu (ASI) · PDF fileMengandung zat anti-infeksi 1017...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu (ASI) · PDF fileMengandung zat anti-infeksi 1017 kali lebih banyak dibandingkan dengan ASI - matang Kadar karbohidrat dan lemak rendah dibandingkan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Air Susu Ibu (ASI)

ASI merupakan bahan makanan ideal untuk bayi, bahan yang tiada duanya

merupakan bahan makanan yang terbaik bagi bayi yang dilahirkan, bahkan tidak

satu jenis susu buatan yang mendekati atau bahkan semutu dengan air susu iibu

(Rachmawati, 2006).

ASI merupakan makanan paling cocok bagi bayi untuk memenuhi

kebutuhan gizi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan

penyakit. Untuk bayi hingga usia enam bulan, ASI sudah mencukupi kebutuhan

karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan antibodi yang tidak dimiliki susu

formula merk apapun. (Rusmawaty, 2008).

2.1.1. Pengertian ASI dan ASI Eksklusif

ASI adalah satu-satunya makanan dan minuman terbaik untuk bayi dalam

masa enam bulan pertama kehidupannya, karena dapat memenuhi seluruh

kebutuhan zat gizi untuk tumbuh dan berkembang menjadi anak yang sehat dan

cerdas (Indah, 2003).

ASI Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman

tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak

diberikan dalam tahap ASI Eksklusif ini (Depkes RI, 2004).

Universitas Sumatera Utara

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu (ASI) · PDF fileMengandung zat anti-infeksi 1017 kali lebih banyak dibandingkan dengan ASI - matang Kadar karbohidrat dan lemak rendah dibandingkan

Menurut WHO (2001), bahwa ASI Eksklusif selama enam bulan pertama

hidup bayi adalah yang terbaik. Dengan demikian, ketentuan sebelumnya (bahwa

ASI Eksklusif itu cukup empat bulan) sudah tidak berlaku lagi.

ASI Eksklusif adalah makanan terbaik yang harus diberikan kepada bayi,

karena di dalamnya terkandung hampir semua zat gizi yang dibutuhkan oleh

bayi. Karena ada lebih dari 100 jenis zat gizi dalam ASI antara lain AA, DHA,

taurin dan spingomyelin yang tidak terdapat dalam susu sapi. Beberapa produsen

susu formula mencoba menambahkan zat gizi tersebut, tetapi hasilnya tetap tidak

bias menyamai kandungan gizi yang terdapat dalam ASI (Indah, 2003).

Menurut Roesli (2000), pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi hanya

diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air

teh, air putih dan tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu,

biskuit, bubur nasi dan tim. Pemberian ASI secara eksklusif ini dianjurkan untuk

jangka waktu setidaknya selama 4 bulan, tetapi bila mungkin sampai 6 bulan.

Setelah bayi berumur 6 bulan, ia harus mulai diperkenalkan dengan makanan

padat, sedangkan ASI dapat diberikan sampai berusia 2 tahun atau bahkan lebih

dari 2 tahun.

Kaitannya dengan ASI dalam mencegah datangnya berbagai penyakit, ASI

memiliki antibodi yang berguna untuk membentengi bayi dari berbagai penyakit,

contohnya diare akut, diare kronik, Necroting enterocolitic (NEC), infeksi

saluran nafas, dan alergi di masa mendatang seperti asma dan dermatitis. Oleh

karenanya bayi yang mengkonsumsi ASI lebih bagus ketahanan tubuhnya

dibanding bayi yang menggunakan susu formula. Bayi yang mendapat susu

Universitas Sumatera Utara

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu (ASI) · PDF fileMengandung zat anti-infeksi 1017 kali lebih banyak dibandingkan dengan ASI - matang Kadar karbohidrat dan lemak rendah dibandingkan

formula sudah dikenalkan dengan protein asing sehingga jika terjadi

ketidakcocokan akan menimbulkan alergi. Selain itu cara penyajian susu formula

yang tidak benar juga mengandung resiko masuknya kuman yang berakibat pada

sakinya si bayi (Rusmawaty, 2008).

Menurut Roesli (2000), komposisi ASI dari hari kehari berdasarkan

stadium laktasi dibagi atas 3 bagian yaitu :

a. Kolostrum/susu jolong

b. Air susu transisi/peralihan

c. Air susu matur/matang

Kolostrum adalah cairan emas, cairan pelindung yang kaya zat anti-infeksi

dan berprotein tinggi. Kolostrum warnanya lebih kuning dan lebih kental dari

pada air susu ibu yang diproduksi kemudian. Kelebihan dari kolostrum yaitu

lebih banyak mengandung zat anti bodi terhadap beberapa penyakit sehingga

dapat memberikan perlindungan bagi bayi sampai umur 6 bulan pertama. Lebih

banyak mengandung protein dibandingkan dengan ASI yang matang.

Mengandung zat anti-infeksi 10-17 kali lebih banyak dibandingkan dengan ASI

matang Kadar karbohidrat dan lemak rendah dibandingkan dengan ASI matang,

total energi lebih rendah jika dibandingkan dengan susu matang. Volume

kolostrum berkisar 150-300 ml/24 jam, kolostrum harus diberikan pada bayi.

ASI masa transisi atau peralihan adalah ASI yang keluar setelah kolostrum

sampai sebelum menjadi ASI yang matang. ASI ini dimulai keluar pada hari ke

4/ke 7 sampai hari ke 10 dari masa laktasi, pada masa ini kadar protein semakin

merendah sedangkan kadar karbohidrat dan lemak semakin meningkat.

Universitas Sumatera Utara

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu (ASI) · PDF fileMengandung zat anti-infeksi 1017 kali lebih banyak dibandingkan dengan ASI - matang Kadar karbohidrat dan lemak rendah dibandingkan

Air susu mature adalah ASI yang dikeluarkan pada sekitar hari ke 14 dan

seterusnya komposisinya relatif konstan, merupakan cairan berwarna putih

kekuning-kuningan, tidak menggumpal bila dipanaskan serta terdapat anti

mikrobial faktor antara lain terdapat antibodi terhadap bakteri dan virus (Roesli,

2000).

2.1.2. Volume ASI

Pada minggu bulan terakhir kehamilan, kelenjar-kelenjar pembuat ASI

mulai menghasilkan ASI. Apabila tidak ada kelainan, pada hari pertama sejak

bayi lahir akan dapat menghasilkan 50-100 ml sehari dari jumlah ini akan terus

bertambah sehingga mencapai sekitar 400-450 ml pada waktu bayi mencapai usia

minggu ke dua.

Selama beberapa bulan berikutnya bayi yang sehat akan mengkonsumsi

sekitar 700-800 ml ASI setiap hari. Akan tetapi penelitian yang dilakukan pada

beberapa kelompok ibu dan bayi menunjukkan terdapatnya variasi dimana

seseorang bayi mengkonsumsi sampai 1 liter selama 24 jam, meskipun kedua

anak tersebut tumbuh dengan kecepatan yang sama. Konsumsi ASI selama satu

kali menyusui atau jumlahnya selama sehari penuh sangat bervariasi. Ukuran

payudara tidak ada hubungannya dengan volume air susu yang diproduksi,

meskipun umumnya payudara yang berukuran sangat kecil, terutama yang

ukurannya tidak berubah selama masa kehamilan hanya memproduksi sejumlah

kecil ASI (Siregar, 2004).

Universitas Sumatera Utara

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu (ASI) · PDF fileMengandung zat anti-infeksi 1017 kali lebih banyak dibandingkan dengan ASI - matang Kadar karbohidrat dan lemak rendah dibandingkan

Pada ibu-ibu yang mengalami kekurangan gizi, jumlah air susunya dalam

sehari sekitar 500-700 ml selama 6 bulan pertama, 400-600 ml dalam 6 bulan

kedua, dan 300-500 ml dalam tahun kedua kehidupan bayi. Penyebabnya

mungkin dapat ditelusuri pada masa kehamilan dimana jumlah pangan yang di

konsumsi ibu tidak memungkinkan untuk menyimpan cadangan lemak dalam

tubuhnya, yang kelak akan digunakan sebagai salah satu komponen ASI dan

sebagai sumber energi selama menyusui. Akan tetapi kadang-kadang terjadi

bahwa peningkatan jumlah produksi konsumsi pangan ibu tidak selalu dapat

meningkatkan produksi air susunya. Produksi ASI dari ibu yang kekurangan gizi

seringkali menurun jumlahnya dan akhirnya berhenti, dengan yang akibat fatal

bagi bayi yang masih sangat muda. (Siregar, A, 2004).

2.1.3. Produksi ASI

ASI diproduksi atas hasil kerja gabngan antara hormone dan refleks.

Selama kehamilan terjadilah perubahan pada hormone yang berfungsi

mempersiapkan jaringan kelenjar susu untuk memproduksi ASI. Segera setelah

melahirkan, bahkan kadang-kadang mulai pada usia 6 bulan akan terjadi

perubahan pada hormone yang menyebabkan payudara mulai memproduksi ASI.

ASI dihasilkan oleh kelenjar susu yang sangat banyak jumlahnya di dalam

payudara, kemudian oleh saluran-saluran menuju puting susu. Kemampuan

jaringan payudara ini dipengaruhi oleh hormon prolaktin yang kadarnya

meningkat setelah ibu melahirkan. Kadar prolaktin juga dipengaruhi oleh faktor

emosi, kondisi kesehatan dan kecukupan gizi ibu. Selain itu rangsangan pada

puting susu ibu berupa isapan mulut bayi juga akan meningkatkan hormon

Universitas Sumatera Utara

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu (ASI) · PDF fileMengandung zat anti-infeksi 1017 kali lebih banyak dibandingkan dengan ASI - matang Kadar karbohidrat dan lemak rendah dibandingkan

oksitosin dalam darah yang mengatur pengeluaran air susu melalui puting susu.

Ini berarti bahwa untuk memperoleh ASI yang cukup dan sehat, perlu adanya

kerjasama antara ibu dan bayi (Roesli, 2000).

2.2. Inisiasi Menyusu Dini

Menyusui adalah proses unik yang memberikan keuntungan tidak saja

pada bayi dan ibu, tetapi juga untuk keluarga dan masyarakat. Keuntungan ini

termasuk kesehatan, perkembangan, psikologis, sosial, ekonomi dan lingkungan.

Menurut Dr.Utami Roesli, (2008), inisiasi dilakukan ketika bayi lahir, tali

pusat dipotong, lalu di lap kering dan langsung diberikan pada ibu. Harus ada

sentuhan antara kulit ibu dengan kulit bayi, dimana tidak boleh dipisahkan dulu

dari ibu. Yang perlu dijaga adalah suhu ruangan, dan sebaiknya bayi memakai

topi bayi karena disitu banyak keluar panas. Suhu yang tepat adalah 28-29ºC.

Inisiasi menyusu dini (early initiation) atau permulaan menyusu dini

adalah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir. Jadi, sebenarnya bayi

manusia seperti juga bayi mamalia lain mempunyai kemampuan untuk menyusu

sendiri. Asalkan dibiarkan kontak kulit bayi dengan kulit ibunya, setidaknya

selama satu jam segera setelah lahir. Cara bayi melakukan inisiasi menyusu dini

dinamakan the breast crawl atau merangkak mencari payudara. Biarkan bayi di

dada ibu minimal 30 menit sampai bayi mencari sendiri puting susu ibunya dan

langsung diminum. Masa ini bisa sampai 2 jam dan hal ini tidak menjadi

masalah. Bila bayi kedinginan dada sang ibu akan meningkat hangat sampai 2

derajat, jika bayi kepanasan otomatis suhu dada ibu menurun sampai 1 derajat.

Universitas Sumatera Utara

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu (ASI) · PDF fileMengandung zat anti-infeksi 1017 kali lebih banyak dibandingkan dengan ASI - matang Kadar karbohidrat dan lemak rendah dibandingkan

Dengan inisiasi menyusu dini memberikan motivasi yang sangat besar untuk ibu

menyusui bayinya (Roesli, 2008).

Menyusui dibedakan menjadi tiga, yaitu menyusui secara penuh (full

breastfeeding), menyusui secara sebagian atau parsial (partial breastfeeding) dan

diberi susu formula (formula feed/token). Menyusui secara penuh dapat

dibedakan menjadi : menyusui secara eksklusif (exclusive breastfeeding) dan

menyusui hampir eksklusif (almost exclusive breastfeeding); menyusui secara

parsial dibedakan menjadi menyusui parsial tinggi (high partial breastfeeding),

sedang (medium partial breastfeeding) dan rendah (low partial breastfeeding)

(Laurance, 2007).

2.2.1. Inisiasi Menyusu Dini yang Dianjurkan

Berikut ini langkah-langkah melakukan inisiasi menyusu dini yang

dianjurkan (Roesli, 2008) :

a. Begitu lahir, bayi diletakkan di perut ibu yang sudah dialasi kain kering

b. Keringkan seluruh tubuh bayi termasuk kepala secepatnya kecuali kedua

tangannya

c. Tali pusat dipotong, lalu diikat

d. Vernix (zat lemak putih) yang melekat di tubuh bayi sebaiknya tidak

dibersihkan karena zat ini membuat nyaman kulit bayi.

e. Tanpa dibedong bayi langsung ditengkurapkan di dada atau perut ibu dengan

kontak kulit bayi dan kulit ibu. Ibu dan bayi diselimuti bersama-sama. Jika

perlu bayi diberi topi untuk mengurangi pengeluaran panas dari kepalanya.

Universitas Sumatera Utara

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu (ASI) · PDF fileMengandung zat anti-infeksi 1017 kali lebih banyak dibandingkan dengan ASI - matang Kadar karbohidrat dan lemak rendah dibandingkan

2.2.2. Tatalaksana Inisiasi Menyusu Dini

Menurut Roesli (2008), langkah-langkah yang perlu diperhatikan untuk

mensukseskan terjadinya inisiasi menyusu dini

1. Dianjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu saat persalinan

2. Disarankan untuk tidak atau mengurangi penggunaan obat kimiawi saat

persalinan. Dapat diganti dengan cara non-kimiawi, misalnya pijat,

aromaterapi, gerakan, atau hypnobirthing

3. Biarkan ibu menentukan cara melahirkan yang diinginkan, misalnya

melahirkan normal, di dalam air atau dengan jongkok.

4. Seluruh badan dan kepala bayi dikeringkan secepatnya, kecuali kedua

tangannya. Lemak putih (vernix) yang menyamankan kulit bayi sebaiknya

dibiarkan.

5. Bayi ditengkurapkan di dada atau perut ibu. Biarkan kulit bayi melekat

dengan kulit ibu. Posisi kontak kulit dengan kulit ini dipertahankan minimum

satu jam atau setelah menyusu awal selesai. Keduanya diselimuti, jika perlu

gunakan topi bayi.

6. Bayi dibiarkan mencari puting susu ibu. Ibu dapat merangsang bayi dengan

sentuhan lembut, tetapi tidak memaksa bayi ke puting susu.

7. Ayah didukung agar membantu ibu untuk mengenali tanda-tanda atau perilaku

bayi sebelum menyusu. Hal ini dapat berlangsung beberapa menit atau satu

jam, bahkan lebih. Dukungan ayah akan meningkatkan rasa percaya diri ibu.

Biarkan bayi dalam posisi kulit bersentuhan dengan kulit ibunya setidaknya

selama satu jam, walaupun ia telah berhasil menyusu pertama sebelum satu

Universitas Sumatera Utara

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu (ASI) · PDF fileMengandung zat anti-infeksi 1017 kali lebih banyak dibandingkan dengan ASI - matang Kadar karbohidrat dan lemak rendah dibandingkan

jam. Jika belum menemukan puting payudara ibunya dalam waktu satu jam,

biarkan kulit bayi tetap bersentuhan dengan kulit ibunya sampai berhasil

menyusu pertama.

8. Dianjurkan untuk memberikan kesempatan kontak kulit dengan kulit pada ibu

yang melahirkan dengan tindakan, misalnya operasi caesar.

9. Bayi dipisahkan dari ibu untuk ditimbang, diukur dan dicap setelah satu jam

atau menyusu awal selesai. Prosedur yang invasif, misalnya suntikan vitamin

K dan tetesan mata bayi dapat ditunda.

10. Rawat gabung-ibu dan bayi dirawat dalam satu kamar. Selama 24 jam ibu-

bayi tetap tidak dipisahkan dan bayi selalu dalam jangkauan ibu. Pemberian

minuman pre-laktal (cairan yang diberikan sebelum ASI keluar) dihindarkan.

2.2.3. Manfaat Inisiasi Menyusu Dini

Menurut Roesli, (2007), manfaat inisiasi dini adalah sebagai berikut :

1. Anak yang dapat menyusui dini dapat mudah sekali menyusu kemudian,

sehingga kegagalan menyusui akan jauh sekali berkurang. Selain mendapat

kolostrum yang bermanfaat untuk bayi, pemberian ASI Eksklusif akan

menurunkan kematian.

2. ASI adalah cairan kehidupan, yang selain mengandung makanan juga

mengandung penyerap. Susu formula tidak diberi enzim sehingga

penyerapannya tergantung enzim di usus anak. Sehingga ASI tidak merebut

enzim anak.

3. Yang sering dikeluhkan ibu-ibu adalah suplai ASI yang kurang, padahal ASI

diproduksi berdasarkan demand. Jika diambil banyak akan diberikan banyak,

Universitas Sumatera Utara

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu (ASI) · PDF fileMengandung zat anti-infeksi 1017 kali lebih banyak dibandingkan dengan ASI - matang Kadar karbohidrat dan lemak rendah dibandingkan

sedangkan bayi yang diberikan susu formula perlu waktu satu minggu untuk

mengeluarkan zat yang tidak dibutuhkannya.

2.2.4. Penghambat Inisiasi Menyusu Dini

Berikut ini beberapa pendapat yang menghambat terjadinya kontak dini

kulit ibu dengan kulit bayi.

1. Bayi kedinginan-tidak benar

Bayi berada dalam suhu yang aman jika melakukan kontak kulit dengan sang

ibu. Suhu payudara ibu meningkat 0,5º C dalam dua menit jika bayi

diletakkan di dada ibu. Berdasarkan hasil penelitian Dr. Niels Bergman

(2005), ditemukan bahwa suhu dada ibu yang melahirkan menjadi 1ºC lebih

panas daripada suhu dada ibu yang tidak melahirkan. Jika bayi yang

diletakkan di dada ibu ini kepanasan suhu dada ibu akan turun 1ºC. Jika bayi

kedinginan, suhu dada ibu akan meningkat 2ºC untuk menghangatkan bayi.

2. Setelah melahirkan, ibu terlalu lelah untuk segera menyusui bayinya-tidak

benar.

Seorang ibu jarang terlalu lelah untuk memeluk bayinya segera setelah

melahirkan. Keluarnya oksitosin saat kontak kulit ke kkulit serta saat byi

menyusu dini memabntu menenangkan ibu.

3. Tenaga kesehatan kurang tersedia-tidak masalah

Saat bayi di dada ibu, penolong persalinan dapat melanjutkan tugasnya. Bayi

dapat menemukan sendiri payudara ibu, libatkan ayah atau keluarga terdekat

untuk menjaga bayi sambil memberi dukungan pada ibu.

Universitas Sumatera Utara

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu (ASI) · PDF fileMengandung zat anti-infeksi 1017 kali lebih banyak dibandingkan dengan ASI - matang Kadar karbohidrat dan lemak rendah dibandingkan

4. Kamar bersalin atau kamar operasi sibuk-tidak masalah

Dengan bayi di dada ibu, ibu dapat dipindahkan ke ruang pulih atau kamar

perawatan. Beri kesempatan pada bayi untuk meneruskan usahanya mencapai

payudara dan menyusu dini.

5. Ibu harus dijahit-tidak masalah

Kegiatan merangkak mencari payudara terjadi di area payudara, yang dijahit

adalah bagian bawah tubuh ibu.

6. Suntikan vitamin K dan tetes mata untuk mencegah penyakit gonore

(gonorrhea) harus segera diberikan saat lahir-tidak benar

Menurut American College of Obstetrics and Gynecology dan Academy

Breastfeeding Medicine (2007), tindakan pencegahan ini dapat ditunda

setidaknya selama satu jam sampai bayi menyusu sendiri tanpa

membahayakan bayi.

7. Bayi harus segera dibersihkan, di mandikan, ditimbang dan diukur-tidak

benar

Menunda memandikan bayi berarti menghindarkan hilangnya panas badan

bayi. Selain itu kesempatan vernix meresap, melunakkan dan melindungi kulit

bayi lebih besar. Bayi dapat dikeringkan segera setelah lahir. Penimbangan

dan pengukuran dapat ditunda sampai menyusu awal selesai.

8. Bayi kurang siaga-tidak benar

Justru pada 1-2 jam pertama kelahirannya, bayi sangat siaga (alert). Setelah

itu, bayi tidur dalam waktu yang lama. Jika bayi mengantuk akibat obat yang

Universitas Sumatera Utara

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu (ASI) · PDF fileMengandung zat anti-infeksi 1017 kali lebih banyak dibandingkan dengan ASI - matang Kadar karbohidrat dan lemak rendah dibandingkan

diasup ibu, kontak kulit akan lebih panting lagi karena bayi memerlukan

bantuan lebih untuk bonding.

9. Kolostrum tidak keluar atau jumlah kolostrum tidak memadai sehingga

diperlukan cairan yang diberikan sebelum ASI keluar (cairan pre-laktal)-

tidak benar

Kolostrum cukup dijadikan makanan pertama bayi baru lahir. Bayi dilahirkan

dengan membawa bekal air dan gula yang dapat dipakai pada saat itu juga.

10. Kolostrum tidak baik, bahkan berbahaya untuk bayi-tidak benar

Kolostrum sangat diperlukan untuk tumbuh kembang ayi. Selain sebagai

imunisasi pertama dan mengurangi kuning pada bayi baru lahir, kolostrum

melindungi dan mematngkan dinding usus yang masih muda (Roesli, 2008).

2.2.5. Manfaat ASI bagi Bayi dan Ibu

ASI sebagai makanan bayi mempunyai manfaat/sifat sebagai berikut :

1. ASI merupakan makanan alamiah yang baik untuk bayi, praktis, ekonomis,

mudah dicerna, untuk memilih komposisi zat gizi yang ideal sesuai dengan

kebutuhan dan kemampuan pencernaan bayi.

2. ASI mengandung laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu buatan.

Dalam usus laktosa akan dipermentasi menjadi asam laktat yang bermanfaat

untuk :

- Menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen

- Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghasilkan asam

organik dan mensintesa beberapa jenis vitamin

- Memudahkan terjadinya pengendapan calsium-cassienat

Universitas Sumatera Utara

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu (ASI) · PDF fileMengandung zat anti-infeksi 1017 kali lebih banyak dibandingkan dengan ASI - matang Kadar karbohidrat dan lemak rendah dibandingkan

- Memudahkan penyerapan berbagai jenis mineral, seperti calsium,

magnesium

3. ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi selama

5-6 bulan pertama, seperti : Immunoglobin, Lysozyme, Complemen C3 dan C4,

Antistapiloccocus, laktobacillus, Bifidus, Lactoferrin.

4. ASI mengandung beta-lactoglobulin yang dapat menyebabkan alergi pada

bayi.

5. Proses pemberian ASI dapat menjalin hubungan psikologis antara ibu dan

bayi (Roesli, 2008).

Seperti yang ditulis Puspita Theresia (1995), yang di kutip Siregar (2004),

selain memberikan kebaikan bagi bayi, menyusui dengan bayi juga dapat

memberikan keuntungan bagi ibu yaitu :

a. Suatu rasa kebanggaan dari ibu, bahwa dapat memberikan “kehidupan”

kepada bayi

b. Hubungan yang lebih erat karena secara alamiah terjadi kontak kulit yang

erat, bagi perkembangan psikis dan emosional antara ibu dan anak

c. Karena kembalinya menstruasi tertunda, ibu menyusui tidak membutuhkan

zat besi sebanyak ketika mengalami menstruasi.

d. Menambah panjang kembalinya kesuburan pasca melahirkan, sehingga

memberi jarak antar anak yang lebih panjang alias menunda kehamilan

berikutnya.

e. Mengurangi kemungkinan kanker payudara pada masa yang akan datang.

Universitas Sumatera Utara

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu (ASI) · PDF fileMengandung zat anti-infeksi 1017 kali lebih banyak dibandingkan dengan ASI - matang Kadar karbohidrat dan lemak rendah dibandingkan

f. Ibu lebih cepat langsing. Penelitian membuktikan bahwa ibu menyusui

enam bulan lebih langsing setengah kg dibanding ibu yang menyusui

empat bulan

2.3. Komposisi ASI

A. Protein dalam ASI

ASI mengandung protein lebih rendah dari susu sapi tetapi mempunyai

nilai nutrisi yang tinggi dan lebih mudah dicerna. Keistimewaan protein dalam

ASI adalah (Roesli, 2008) :

1. Menghambat pertumbuhan bakteri yang patologis

2. Memacu pertumbuhan mikroorganisme yang memproduksi asam organik dan

mensintesis vitamin

3. Memudahkan absorbsi dari mineral misalnya, kalsium, fosfor dan magnesium.

B. Karbohidrat dalam ASI

ASI mengandung karbohidrat lebih dari 6,6-7%. Kadar laktosa yang tinggi

sangat menguntungkan bayi untuk memberikan suasana asam di dalam usus bayi

dengan keuntungan :

1. Menghambat pertumbuhan bakteri yang patologis

2. Memacu pertumbuhan mikroorganisme yang memproduksi asam organik dan

mensintesis vitamin

3. Memudahkan absorbsi dari mineral misalnya, kalsium, fosfor dan magnesium.

Universitas Sumatera Utara

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu (ASI) · PDF fileMengandung zat anti-infeksi 1017 kali lebih banyak dibandingkan dengan ASI - matang Kadar karbohidrat dan lemak rendah dibandingkan

C. Lemak dalam ASI

Lemak dalam ASI merupakan sumber kalori yang utama bagi bayi.

Keistimewaan lemak dalam ASI adalah :

1. Kadar asam lemak tak jenuh lebih tinggi 7-8 kali, bila dibandingkan dengan

susu sapi. Berguna untuk memacu absorbsi lemak dan kalsium, dengan

adanya garam kalsium ini akan memacu perkembangan otak bayi dan

mencegah terjadinya hipokalsemia.

2. Kolesterol diperlukan untuk melinisasi susunan saraf pusat.

D. Mineral dalam ASI

ASI mengandung mineral yang lengkap, walaupun kadarnya relatif rendah

tapi cukup sampai bayi umur 6 bulan. Zat besi dan kalsium pada ASI paling

stabil tidak dipengaruhi oleh diit ibu dan garam-garam organik yang terdapat

dalam ASI terutama adalah kalsium, kalium, natrium dan phospat merupakan

pembentuk tulang.

E. Air dalam ASI

Kira-kira 88% dari ASI terdiri dari air. Air ini berguna untuk melarutkan

zat-zat yang tidak berguna di dalam tubuh. Air yang tinggi di dalam ASI ini akan

meredakan rangsangan haus bagi bayi.

F. Kalori dalam ASI

Kalori dalam ASI relatif rendah, hanya 77 kal/100 ml ASI, 90% berasal

dari Karbohidrat dan 10% berasal dari protein. Untuk mempertahankan laktasi

ada 2 refleks maternal yang terlibat yaitu refleks pengeluaran ASI serta

melibatkan hormon antara lain hormon prolaktin dan oksitosin, ini sangat

Universitas Sumatera Utara

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu (ASI) · PDF fileMengandung zat anti-infeksi 1017 kali lebih banyak dibandingkan dengan ASI - matang Kadar karbohidrat dan lemak rendah dibandingkan

responsive terhadap kekuatan yang mengatur laktasi yaitu isapan. Isapan dari

bayi memegang peranan untuk keluarnya prolaktin dan hormon ini merangsang

sel-sel alveoli yang berfungsi untuk membuat air susu (Soetjiningsih, 1994).

2.4. Program Laktasi

Program laktasi adalah suatu program multidepartemental yang

melibatkan bagian yang terkait, agar dihasilkan suatu pelayanan yang

komprehensif dan terpadu terhadap ibu hamil, ibu menyusui dan bayinya, bahkan

seluruh keluarga yang mencakup masa prenatal. Segera sesudah melahirkan dan

sesudah ibu dan bayinya dipulangkan dari Rumah Sakit atau Klinik Bersalin.

Program laktasi ini memiliki anggota program yang disebut sebagai Team

Manajemen Laktasi (TML) yang terdiri dari seorang profesor dokter anak,

perawat spesialis anak, bidan ahli gizi, pekerja sosial dan seorang sekretaris yang

terdidik dan diketahui oleh dokter anak (Roesli, 2001).

Melalui suatu pelayanan yang berkesinambungan, program laktasi tersebut

meliputi sebagai berikut :

1. Bimbingan Pranatal

Komponen pertama dari program laktasi ini merupakan dasar dari

keberhasilan menyusui. Kegiatan disini akan meliputi, pemeriksaan dan

perawatan payudara yang dilengkapi dengan, media cetak sebagai sarana

pendidikan untuk ibu-ibu serta diberikan pula penyuluhan gizi.

Universitas Sumatera Utara

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu (ASI) · PDF fileMengandung zat anti-infeksi 1017 kali lebih banyak dibandingkan dengan ASI - matang Kadar karbohidrat dan lemak rendah dibandingkan

2. Pelayanan Pascanatal yang Terarah

Terlepas dari kualitas pelayanan perinatal lainnya, maka proses laktasi tidak

akan berhasil bila pascanatal ini tidak dikelola dengan baik. Untuk itu

diperlukan petugas kesehatan terutama petugas pelayanan perinatal yang

terlatih dan mengerti akan seluk-beluk proses menyusui. Oleh karena itu

petugas kesehatan perlu mendapat tambahan pendidikan berkala yang

berorientasi klinis sehingga dapat membina ibu-ibu ke arah fisiologi

menyusui yang normal.

3. Konsultasi per telepon -24 jam

Walaupun sudah dipersiapkan dengan baik serta ditambah dengan pelayanan

segera pascanatal yang sesuai, sering masih timbul masalah menyusui yang

perlu segera ditanggulangi agar laktasi dapat dipertahankan. Anggota team

managemen laktasi akan menjawab serta memecahkan masalah melalui

telepon yang bila perlu akan dilanjutkan dengan kunjungan rumah. Sering

jaringan informasi ini dipergunakan oleh petugas kesehatan lainnya.

4. Klinik Laktasi

Klinik laktasi merupakan sarana pendidikan yang utama, dari klinik ini

petugas kesehatan, mahasiswa, dilatih dan dapat melihat sendiri segala aspek

proses menyusui. Mereka dapat bertemu dengan pasangan ibu dan anak,

memeriksa bayi secara menyeluruh, memeriksa payudara ibu dan melakukan

pengamatan dengan seksama cara ibu menyusui bayinya. Dengan demikian

akan dapat diketahui segala masalah pasangan ibu dan bayinya sehingga

dapat diberikan penanggulangan yang sesuai, termasuk perbaikan gizi ibu

Universitas Sumatera Utara

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu (ASI) · PDF fileMengandung zat anti-infeksi 1017 kali lebih banyak dibandingkan dengan ASI - matang Kadar karbohidrat dan lemak rendah dibandingkan

guna keberhasilan laktasi. Kalau perlu dilakukan kunjungan rumah oleh

petugas sosial diikuti pertelepon. Klinik laktasi menerima rujukan untuk

kasus yang sulit. Pasangan ibu dan bayinya diperiksa di Klinik Laktasi tujuh

hari setelah dipulangkan dari RS atau kapan saja bila timbul masalah.

5. Konsultasi untuk NICU (Neonatal Intensive Care Unit)

Adanya pelayanan NICU membuktikan betapa komprehensifnya program

laktasi ini. Bila seorang neonatus sakit, maka jelas betapa ASI dengan

keunggulannya sangat dibutuhkan. Oleh karena itu petugas pelayanan

perinatal dihimbau untuk secara sungguh-sungguh mengusahakan agar ASI

tersedia dan mengatasi segala hambatan yang datang.

6. Pendidikan Petugas Kesehatan

Dampak dari program laktasi ini bukan saja terhadap ibu menyusui, tetapi

juga terhadap petugas kesehatan lainnya. Petugas kesehatan makin sadar akan

pentingnya menyusui dan merasakan perlunya pengetahuan dasar mengenai

fisiologi laktasi dan informasi terbaru tentang cara mengelola ibu menyusui

dengan berhasil.

2.4.1. Manajemen Laktasi

Manajemen laktasi adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk menunjang

keberhasilan menyusui. Dalam pelaksanaanya terutama dimulai pada masa

kehamilan, segera setelah persalinan dan pada masa menyusui selanjutnya.

Adapun upaya-upaya yang dilakukan adalah sebagai berikut (Depkes RI, 2002) :

a. Pada masa Kehamilan (antenatal)

Universitas Sumatera Utara

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu (ASI) · PDF fileMengandung zat anti-infeksi 1017 kali lebih banyak dibandingkan dengan ASI - matang Kadar karbohidrat dan lemak rendah dibandingkan

- Memberikan penerangan dan penyuluhan tentang manfaat dan keunggulan

ASI, manfaat menyusui baik bagi ibu maupun bayinya, disamping bahaya

pemberian susu botol.

- Pemeriksaan kesehatan, kehamilan dan payudara/keadaan puting susu,

apakah ada kelainan atau tidak. Disamping itu perlu dipantau kenaikan berat

badan ibu hamil.

- Perawatan payudara mulai kehamilan umur enam bulan agar ibu mampu

memproduksi dan memberikan ASI yang cukup.

- Memperhatikan gizi/makanan ditambah mulai dari kehamilan trisemester

kedua sebanyak 1 1/3 kali dari makanan pada saat sebelum hamil.

- Menciptakan suasana keluarga yang menyenangkan. Dalam hal ini perlu

diperhatikan keluarga terutama suami kepada istri yang sedang hamil untuk

memberikan dukungan dan membesarkan hatinya.

b. Pada masa setelah persalinan (prenatal)

- Ibu dibantu menyusui 30 menit setelah kelahiran dan ditunjukkan cara

menyusui yang baik dan benar, yakni : tentang posisi dan cara melekatkan

bayi pada payudara ibu

- Membantu terjadinya kontak langsung antara bayi-ibu selama 24 jam sehari

agar menyusui dilakukan tanpa jadwal

- Ibu nifas diberikan kapsul vitamin A dosis tinggi (200.000 S) dalam waktu

dua minggu setelah melahirkan

Universitas Sumatera Utara

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu (ASI) · PDF fileMengandung zat anti-infeksi 1017 kali lebih banyak dibandingkan dengan ASI - matang Kadar karbohidrat dan lemak rendah dibandingkan

c. Pada masa menyusui selanjutnya (post-natal)

- Menyusui dilanjutkan secara eksklusif selam 4 bulan pertama usia bayi,

yaitu hanya memberikan ASI saja tanpa makanan/minuman lainnya

- Perhatikan gizi/makanan ibu menyusui, perlu makanan 1 ½ kali lebih

banyak dari biasa dan minum minimal 8 gelas sehari.

- Ibu menyusui harus cukup istirahat dan menjaga ketenangan pikiran dan

menghindarkan kelelahan yang berlebihan agar produksi ASI tidak

terhambat.

- Pengertian dan dukungan keluarga terutama suami penting untuk menunjang

keberhasilan menyusui

- Rujuk ke Posyandu atau Puskesmas atau petugas kesehatan apabila ada

permasalahan menyusui seperti payudara banyak disertai demam.

- Menghubungi kelompok pendukung ASI terdekat untuk meminta

pengalaman dari ibu-ibu lain yang sukses menyusui

- Memperhatikan gizi/makanan anak, terutama mulai bayi 4 bulan, berikan

MP-ASI yang cukup baik kuantitas maupun kualitas.

2.4.2. Promosi ASI dan Kesiapan Petugas Kesehatan

Sebelum mulai mendidik ibu-ibu, para petugas kesehatan harus yakin

bahwa nasihatnya adalah berdasarkan pengetahuan yang cukup. Karena itu perlu

diketahui seberapa jauh pengetahuan petugas. Petugas Kesehatan haruslah

merasa bertanggung jawab akan masalah ibu menyusui dan bayinya. Dalam

kaitan ini diharapkan bahwa petugas kesehatan pengetahuan sudah siap untuk

membina dan mengelola ibu-ibu menyusui berdasarkan pengetahuan yang

Universitas Sumatera Utara

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu (ASI) · PDF fileMengandung zat anti-infeksi 1017 kali lebih banyak dibandingkan dengan ASI - matang Kadar karbohidrat dan lemak rendah dibandingkan

didapat selama pendidikan dan bekerja, jika disetiap instansi kesehatan tersedia

tenaga yang terampil dan terlatih mengenai aplikasi klinis dari seluk beluk proses

menyusui. Serta didukung oleh program laktasi, maka dapatlah diharapkan

bahwa gabungan kedua komponen ini menjadi kunci keberhasilan proses laktasi

(Roesli, 2000).

2.5. Pengertian Perilaku

Perilaku dari pandangan biologis adalah merupakan suatu kegiatan atau

aktivitas organisme yang bersangkutan. Jadi perilaku manusia pada hakekatnya

adalah suatu aktivitas dari pada manusia itu sendiri seperti berjalan, berbicara,

bereaksi dan lain-lain, bahkan kegiatan internal sendiri seperti berpikir, persepsi

dan emosi. Dapat juga dikatakan bahwa perilaku itu adalah aktivitas organisme,

baik yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung, seperti perilaku

petugas kesehatan dalam memberikan gambaran atau pandangan tentang

pentingnya inisiasi menyusu dini. Perilaku manusia dipengaruhi oleh faktor

genetik atau faktor keturunan merupakan konsep dasar atau modal untuk

perkembangan perilaku, sedangkan lingkungan merupakan kondisi-kondisi atau

lahan untuk perkembangan perilaku tersebut (Notoatmodjo, 1996).

2.5.1. Bentuk Perilaku

Bentuk perilaku ini dapat diamati melalui sikap dan tindakan, namun

demikian tidak berarti bentuk perilaku itu hanya dapat dilihat dari sikap dan

tindakan saja, perilaku juga dapat bersifat potensial, yakni dalam bentuk

pegetahuan, motivasi dan persepsi. Secara lebih operasional perilaku dapat

Universitas Sumatera Utara

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu (ASI) · PDF fileMengandung zat anti-infeksi 1017 kali lebih banyak dibandingkan dengan ASI - matang Kadar karbohidrat dan lemak rendah dibandingkan

diartikan suatu respon organisme atau seseorang terhadap rangsangan (stimulus)

dari luar subjek. Respon ini dibedakan menjadi 2 (dua) (Notoatmodjo, 2003) :

1. Perilaku tertutup (covert behavior)

Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau

tertutup (covert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas

pada perhatian, persepsi, pengetahuan/kesadaran dan sikap yang terjadi

pada orang yang menerima stimulus tersebut dan belum dapat diamati

secara jelas oleh orang lain. Oleh sebab itu disebut covert behavior atau

unobservable behavior, misal seorang ibu hamil tahu pentingnya periksa

kehamilan, ibu yang sedang menyusui tahu pentingnya ASI bagi bayinya,

dan sebagainya.

2. Perilaku terbuka (overt behavior)

Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau

terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk

tindakan atau praktek (practice), yang dengan mudah dapat diamati atau

dilihat oleh orang lain. Oleh sebab itu disebut overt behavior, tindakan

nyata atau praktek (practice) misal, seorang ibu memeriksa kehamilannya

atau membawa anaknya ke puskesmas untuk diimunisasi dan sebagainya.

2.5.2. Pembagian Perilaku

Menurut Benyamin Bloom (1908) yang dikutip oleh Notoatmodjo (1993),

membagi perilaku dalam tiga kawasan yaitu kognitif (pengetahuan), afektif

(sikap) dan Psikomotor (tingkah laku).

Universitas Sumatera Utara

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu (ASI) · PDF fileMengandung zat anti-infeksi 1017 kali lebih banyak dibandingkan dengan ASI - matang Kadar karbohidrat dan lemak rendah dibandingkan

1. Pengetahuan (knowledge)

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi

melalui Panca indra yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan

raba. Sebagian besar diperoleh dari mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif

merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang

(Overt Behaivour), (Notoatmodjo, 2003).

Didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif akan

berlangsung lama, suatu contoh ibu-ibu diperintahkan oleh petugas kesehatan

untuk melakukan penggunaan ASI Eksklusif dan pentingnya melakukan inisiasi

menyusu secara dini, mereka akan segera melakukan perintah tersebut.

2. Sikap (Attitude)

Secara umum sikap dapat dirumuskan sebagai kecenderungan untuk

berespons (secara positif atau negatif) terhadap orang, obyek atau situasi

tertentu. Sikap mengandung suatu penelitian emosional/afektif (senang, benci,

sedih dsb), disamping itu komponen kognitif (pengetahuan tentang obyek itu)

serta aspek konatif (kecenderungan bertindak). Dalam hal ini pengertian sikap

adalah merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap

suatu stimulus atau objek (Notoatmodjo, 2003).

Dalam penentuan sikap yang utuh, pengetahuan, berpikir, keyakinan dan

emosi memegang peranan penting. Suatu contoh misalnya kasus pemberian ASI,

apabila seorang ibu telah mendengar dan mendapat penjelasan dari petugas

kesehatan pentingnya pemberian ASI secara dini dengan benar dan coba

Universitas Sumatera Utara

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu (ASI) · PDF fileMengandung zat anti-infeksi 1017 kali lebih banyak dibandingkan dengan ASI - matang Kadar karbohidrat dan lemak rendah dibandingkan

menerapkannya kepada bayinya, maka ibu berpikir dan berusaha untuk

memberikan anaknya/bayinya ASI Eksklusif sampai berusia 6 bulan atau bahkan

sampai 2 tahun, akan tetapi karena lingkungan belum ada yang menerapkannya,

maka ibu tersebut menjadi asing di masyarakat dan tidak mungkin ia menjadi

kembali dengan pemberian ASI yang salah (Notoatmodjo, 1993).

3. Tindakan atau Praktek (Pratice)

Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam tindakan (overt behavior).

Untuk mewujudkannya sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor

pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas.

Tingkat-tingkat tindakan/praktek, yaitu :

1. Persepsi (perseption)

Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang

akan diambil adalah merupakan praktek tingkat pertama.

2. Respons Terpimpin (guided respons)

Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar sesuai dengan

contoh adalah merupakan indikator praktek tingkat dua.

3. Mekanisme (mechanism)

Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara

otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan maka ia sudah

mencapai praktek tingkat tiga.

Universitas Sumatera Utara

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu (ASI) · PDF fileMengandung zat anti-infeksi 1017 kali lebih banyak dibandingkan dengan ASI - matang Kadar karbohidrat dan lemak rendah dibandingkan

4. Adaptasi (adaptation)

Adaptasi adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan

baik. Artinya tindakan tersebut sudah dimodifikasinya sendiri tanpa

mengurangi kebenaran tindakan tersebut.

2.5.3. Pengetahuan ASI

Menurut Depkes RI (2004), ada beberapa hal yang harus diketahui oleh

ibu untuk meningkatkan cakupan ASI, yaitu :

1. Pengertian ASI Eksklusif dan kolostrum, makanan, minuman pralakteal

dan laktasi.

2. Manfaat kolostrum bagi kesehatan bayi, manfaat pemberian ASI dan

manfaatmenyusui

3. Waktu, yaitu kapan ibu mulai menyusui bayinya, berapa lam dan sampai

umur berapa

4. Cara menyusui yang baik dan benar, menghentikan bayi menyusui,

menyendawakan bayi setelah disusui, meningkatkan produksi ASI,

menyimpan ASI dan cara menyapih yang baik

5. Cara mengatasi permasalahan menyusui, antara lain : puting susu datar

dan terpendam, lecet dan nyeri, payudara bengkak, saluran ASI tersumbat,

radang payudara, payudara abses, produksi ASI kurang dan bingung

puting.

2.5.4. Perilaku Dalam Pemberian ASI

Perilaku seorang ibu juga mempengaruhi dalam pemberian ASI terhadap

bayinya. Menurut penilitian Suraatmaja (1994), faktor-faktor yang

Universitas Sumatera Utara

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu (ASI) · PDF fileMengandung zat anti-infeksi 1017 kali lebih banyak dibandingkan dengan ASI - matang Kadar karbohidrat dan lemak rendah dibandingkan

mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI adalah : faktor sosial budaya, faktor

psikologis, dan faktor fisik ibu.

Sedangkan menurut Boedihardjo (1993), ketidakmampuan menyusui erat

hubungannya dengan situasi ibu-ibu yang kurang atau tidak mendapatkan

informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan menyusui, kurangnya

pengalaman dan pengetahuan tentang mekanisme laktasi, kurang percaya diri

atau tidak yakin akan kemampuannya untuk menyusui. Jadi keberhasilan

pemberian ASI tergantung pada perilaku dari ibu yang memberikan ASI secara

dini.

Perilaku seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain

(Notoatmodjo, 2003) :

1. Niat adalah minat seseorang sehubungan dengan kepentingan pribadinya

(behavior intention)

2. Dukungan sosial dari masyarakat sekitarnya (social support)

3. Adanya atau tidaknya informasi yang ia terima agar ia dapat bertindak

(accessibility of information)

4. Otonomi pribadi yang bersangkutan dalam hal mengambil tindakan atau

keputusan (personal autonomy)

5. Situasi yang kemungkinan untuk bertindak atau tidak (action situation).

Universitas Sumatera Utara

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu (ASI) · PDF fileMengandung zat anti-infeksi 1017 kali lebih banyak dibandingkan dengan ASI - matang Kadar karbohidrat dan lemak rendah dibandingkan

Pola pemberian ASI pada bayi disesuaikan dengan dua faktor yaitu:

1. Faktor yang berhubungan dengan keadaan ibu

Keadaan yang sering dihadapi ibu adalah bendungan ASI yang

menyebabkan ibu merasa sakit sewaktu bayi menyusui. Keadaan ini dapat

diatasi dengan cara mengurut payudara perlahan-lahan. Adanya penyakit

kronis yang diderita ibu seperti TBC, malaria merupakan alasan untuk

tidak menyusui bayinya. Demikian juga ibu yang gizinya tidak baik, akan

menghasilkan ASI dalam jumlah lebih sedikit dibanding dengan ibu

dengan gizi yang lebih baik.

2. Faktor yang berhubungan dengan keadaan bayi

Anak yang lahir dengan prematur atau lahir dengan berat badan lahir

rendah masih terlalu lemah untuk menghisap ASI dari payudara ibunya.

Pada waktu anak sakit juga akan menimbulkan kesulitan karena si anak

menolak untuk menyusui (Roesli, 2005).

2.6. Pelaksanaan Kebijakan Pemerintah Tentang ASI

Menurut Departemen Kesehatan RI, (2002) tentang Strategi Nasional

Peningkatan Pemberian ASI mengatakan bahwa Peningkatan pemberian ASI yang

meliputi pemberian ASI Eksklusif, menganjurkan ibu menyusui sampai bayinya

berusia 2 tahun, sengaja tidak membuang kolostrum, merupakan salah satu upaya

dalam peningkatan sumber daya manusia. Target pemerintah adalah 80% ibu

menyusui telah memberikan bayinya ASI Eksklusif.

Universitas Sumatera Utara

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu (ASI) · PDF fileMengandung zat anti-infeksi 1017 kali lebih banyak dibandingkan dengan ASI - matang Kadar karbohidrat dan lemak rendah dibandingkan

Untuk mencapai hal tersebut Departemen Kesehatan RI (2002), telah

menyusun Strategi Nasional yang salah satu sasarannya adalah petugas kesehatan

dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas. Tujuan umum dari kebijakan

pemerintah tentang ASI di Puskesmas adalah meningkatkan pemberian ASI

Eksklusif dan meneruskan pemberiannya sampai bayi berusia 2 tahun dengan

pemberian secara baik dan benar. Tujuan khususnya salah satunya adalah

meningkatkan petugas kesehatan di tingkat puskemas dalam melaksanakan

manajemen laktasi dengan sasaran ibu-ibu di wilayah kerja puskesmas. Kegiatan

yang dilakukan adalah : 1). Menyusun petunjuk pelaksanaan (juklak), 2).

Melengkapi sarana dan prasarana, 3). Melakukan pembinaan dan 4).

Melaksanakan 10 (sepuluh) langkah menuju keberhasilan menyusui (pemberian

ASI yang benar). Adapun 10 (sepuluh) langkah tersebut adalah :

1. Mempunyai kebijakan tertulis tentang menyusui

2. Melatih semua staf pelayanan kesehatan tentang menyusui

3. Menjelaskan kepada semua ibu hamil tentang manfaat menyusui dan memberi

penyuluhan tentang manfaat ASI dan rawat gabung, perawatan payudara,

makanan ibu hamil, KB, senam hamil dan senam payudara.

4. Membantu ibu-ibu mulai menyusui bayinya dalam waktu 30 menit setelah

melahirkan

5. Memperagakan kepada ibu-ibu bagaimana cara menyusui dan cara

mempertahankan, melalui penyuluhan

6. Tidak memberikan makanan atau minuman apapun selain ASI kepada bayi

baru lahir usianya 4 atau 6 bulan

Universitas Sumatera Utara

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu (ASI) · PDF fileMengandung zat anti-infeksi 1017 kali lebih banyak dibandingkan dengan ASI - matang Kadar karbohidrat dan lemak rendah dibandingkan

7. Melaksanakan rawat gabung yang merupakan tanggung jawab bersama antara

dokter, bidan, perawat dan ibu

8. Memberikan ASI pada bayi tanpa dijadwal

9. Tidak memberikan dot atau kompeng

10. Membentuk dan membantu pengembangan kelompok pendukung ibu

menyusui, seperti adanya pokja laktasi yang memantau kesehatan ibu nifas

dan bayi, melanjutkan penyuluhan agar ibu tetap menyusui sampai anak

berusia 2 tahun dan mendemonstrasikan perawatan bayi, perawatan payudara

dan lain-lain (Depkes RI, 2002).

Universitas Sumatera Utara

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu (ASI) · PDF fileMengandung zat anti-infeksi 1017 kali lebih banyak dibandingkan dengan ASI - matang Kadar karbohidrat dan lemak rendah dibandingkan

2.7. Kerangka Konsep

Pengetahuan Petugas

Sikap Petugas

Tindakan Petugas

Faktor Dalam : Karakteristik Petugas - Umur - Pendidikan

Faktor Luar : - Kebijakan Pemerintah/ IBI - Paparan Media

Universitas Sumatera Utara