BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/11/T2_942013194_BAB... ·...

34
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Kinerja Mengajar Guru Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi (UU No.20/2003 tentang Sisdiknas).Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (UU No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen). Sementara itu Purwanto (2010:32) menyatakan bahwa guru memiliki fungsi khusus mengelola pembelajaran di kelas. Dalamhal ini guru tidak hanya berfungsi sebagai pembelajar di kelas namun juga sebagai pendidik di masyarakat. Dari berbagai konsep dapat disimpulkan guru adalah pendidik profesional yang mengajar pada pendidikan formal bertugas merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi peserta didiknya. Sebagai tenaga profesional guru dituntut untuk melakukan fungsi dan tanggung jawabnyamelakukan

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/11/T2_942013194_BAB... ·...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/11/T2_942013194_BAB... · Orientasi definisi supervisi menurut Boardman lebih ... kepala sekolah adalah sebagai

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kajian Teori 2.1.1. Kinerja Mengajar Guru

Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas

merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, menilai

hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan

pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan

tinggi (UU No.20/2003 tentang Sisdiknas).Guru adalah

pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,

dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini

jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan

menengah (UU No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen).

Sementara itu Purwanto (2010:32) menyatakan bahwa guru

memiliki fungsi khusus mengelola pembelajaran di kelas.

Dalamhal ini guru tidak hanya berfungsi sebagai pembelajar

di kelas namun juga sebagai pendidik di masyarakat. Dari

berbagai konsep dapat disimpulkan guru adalah pendidik

profesional yang mengajar pada pendidikan formal bertugas

merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi peserta

didiknya.

Sebagai tenaga profesional guru dituntut untuk

melakukan fungsi dan tanggung jawabnyamelakukan

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/11/T2_942013194_BAB... · Orientasi definisi supervisi menurut Boardman lebih ... kepala sekolah adalah sebagai

8

tugasnya sesuai PermendiknasRepublik Indonesia Nomor 10

Tahun 2009 tentang Sertifikasi bagi Guru dan Jabatan dan

UU No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen bahwa

profesionalitas berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

a) memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme; b)

memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan,

keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia; c) memiliki

kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai

dengan bidang tugas; d) memiliki kompetensi yang

diperlukan sesuai dengan bidang tugas; e) memiliki

tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan; f)

memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan

prestasi kerja; g) memiliki kesempatan untuk

mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan

dengan belajar sepanjang hayat; h) memiliki jaminan

perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas

keprofesionalan; dan i) memiliki organisasi profesi yang

mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan

dengan tugas keprofesionalan guru.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan

bahwa kinerja merupakan suatu wujud perilaku seseorang

atau organisasi dengan orientasi prestasi. Kinerja seseorang

dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: ability, capacity,

held, incentive, environment dan validity (Notoatmodjo,

2007:61).

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/11/T2_942013194_BAB... · Orientasi definisi supervisi menurut Boardman lebih ... kepala sekolah adalah sebagai

9

Adapun ukuran kinerja menurut Mitchel and Larson

(2008:343) dapat dilihat dari lima hal, yaitu:

a. Quality of work - kualitas hasil kerja. b. Promptness - ketepatan waktu menyelesaikan pekerjaan c. Initiative - prakarsa dalam menyelesaikan pekerjaan. d. Capability - kemampuan menyelesaikan pekerjaan. e. Communication - kemampuan membina kerjasama

dengan pihak lain.

Standar kinerja perlu dirumuskan untuk dijadikan

acuan dalam mengadakan penilaian, yaitu membandingkan

apa yang dicapai dengan apa yang diharapkan. Standar

kinerja dapat dijadikan patokan dalam mengadakan

pertanggungjawaban terhadap apa yang telah dilaksanakan.

Menurut Ivancevich (2007:118), patokan tersebut

meliputi: (1) hasil, mengacu pada ukuran output utama

organisasi; (2) efisiensi, mengacu pada penggunaan sumber

daya langka oleh organisasi; (3) kepuasan, mengacu pada

keberhasilan organisasi dalam memenuhi kebutuhan

karyawan atau anggotanya; dan (4) keadaptasian, mengacu

pada ukuran tanggapan organisasi terhadap perubahan.

Berkenaan dengan standar kinerja mengajar guru,

Sahertian (2008:49) bahwa, standar kinerja mengajar guru

itu berhubungan dengan kualitas guru dalam menjalankan

tugasnya seperti: (1) bekerja dengan siswa secara individual,

(2) persiapan dan perencanaan pembelajaran, (3)

pendayagunaan media pembelajaran, (4) melibatkan siswa

dalam berbagai pengalaman belajar, dan (5) kepemimpinan

yang aktif dari guru.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/11/T2_942013194_BAB... · Orientasi definisi supervisi menurut Boardman lebih ... kepala sekolah adalah sebagai

10

Kinerja mengajar guru mempunyai spesifikasi

tertentu. Kinerja mengajar guru dapat dilihat dan diukur

berdasarkan spesifikasi/kriteria kompetensi yang harus

dimiliki oleh setiap guru. Berkaitan dengan kinerja mengajar

guru, wujud perilaku yang dimaksud adalah kegiatan guru

dalam proses pembelajaran yaitu bagaimana seorang guru

merencanakan pembelajaran, melaksanakan kegiatan

pembelajaran, dan menilai hasil belajar.

Menurut Isjoni (2011:23) bahwa ukuran kinerja

mengajar guru terlihat dari rasa tanggung jawabnya

menjalankan amanah, profesi yang diembannya dan rasa

tanggung jawab moral di pundaknya. Semua itu akan

terlihat kepada kepatuhan dan loyalitasnya di dalam

menjalankan tugas keguruannya di dalam kelas dan tugas

kependidikannya di luar kelas. Sikap ini akan dibarengi pula

dengan rasa tanggung jawabnya mempersiapkan segala

perlengkapan pengajaran sebelum melaksanakan proses

pembelajaran. Selain itu, guru juga sudah

mempertimbangkan metode yang akan digunakan,

termasuk alat/media pembelajaran yang akan dipakai, serta

alat penilaian apa yang digunakan di dalam pelaksanaan

evaluasi.

Lebih lanjut dinyatakan bahwa kinerja mengajar guru

menjadi optimal, bilamana diintegrasikan dengan komponen

persekolahan, apakah itu kepala sekolah, guru, karyawan

maupun anak didik.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/11/T2_942013194_BAB... · Orientasi definisi supervisi menurut Boardman lebih ... kepala sekolah adalah sebagai

11

Danim (2004:76) mengungkapkan bahwa salah satu

ciri krisis pendidikan di Indonesia adalah guru belum

mampu menunjukkan kinerja (work performance) yang

memadai. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja mengajar

guru belum sepenuhnya ditopang oleh derajat penguasaan

kompetensi yang memadai, karena itu perlu adanya upaya

yang komprehensif guna meningkatkan kompetensi guru.

2.1.2. Supervisi Kepala Sekolah a. Pengertian Supervisi

Menurut Rochman (2011: 193-194), yang disadur oleh

Maryono, (2011:17), Supervisi berasal dari bahasa Inggris

supervision yang berarti pengawas atau kepengawasan.

Orang yang melaksanakan pekerjaan supervisi disebut

supervisor. Dalam arti marfologis, super = atas, lebih dan

visi = lihat/ penglihatan, pandangan. Seorang supervisor

memiliki kelebihan dalam banyak hal, seperti penglihatan,

pandangan, pendidikan, pengalaman, kedudukan/

pangkat/ jabatan posisi dan sebagainya. Contohnya kepala

sekolah dan pengawas sekolah melihat dan mengamati

perilaku guru di sekolah, hal ini dilakukan agar kepala

sekolah atau pengawas sekolah dapat memberikan

bimbingan kepada guru untuk melaksanakan tugasnya

lebih optimal.

Pendapat diatas hanya menekankan pada makna

perkata dimana supervisor itu harus orang yang memiliki

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/11/T2_942013194_BAB... · Orientasi definisi supervisi menurut Boardman lebih ... kepala sekolah adalah sebagai

12

kelebihan dibanding dengan orang yang disupervisi, karena

supervisor tentunya akan melihat dengan jeli kesalahan dan

kekurangan terhadap apa yang dilakukan dan memberikan

bimbingan agar yang disupervisi menunjukkan adanya

peningkatan yang lebih baik.

Para ahli memberikan pengertian supervisi memiliki

titik fokus yang berbeda, namun esensinya sama yaitu

menuju pada perubahan yang lebih baik. Untuk

memperluas pemahaman tentang supervisi penulis

cantumkan beberapa definisi supervisi. Menurut Boardman

(1953: 5), yang disadur oleh Sahertian (2008:17), Supervisi

adalah suatu usaha menstimulasi, mengkoordinasi dan

membimbing secara kontinu pertumbuhan guru-guru di

sekolah baik secara individual maupun secara kolektif, agar

lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh

fungsi pengajaran. Dengan demikian mereka dapat

menstimulasi dan membimbing pertumbuhan tiap murid

secara kontinu serta mampu dan lebih cakap berpartisipasi

dalam masyarakat demokrasi modern.

Orientasi definisi supervisi menurut Boardman lebih

ditujukan kepada guru untuk diberikan stimulasi atau

binaan secara berkelanjutan agar guru tersebut dapat

memperbaiki kekurangannya baik dalam penyusunan

perencanaan pembelajaran dan proses pembelajaran agar

terjadi pertumbuhan peserta didik yang lebih baik sehingga

tujuan dalam pembelajaran tercapai. Dalam buku Kimball

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/11/T2_942013194_BAB... · Orientasi definisi supervisi menurut Boardman lebih ... kepala sekolah adalah sebagai

13

Wiles yang direvisi oleh John T. Lovel, yang disadur oleh.

Sahertian (2008: 18) dijelaskan bahwa supervisi pengajaran

dianggap sebagai sistem tingkah laku formal, yang

dipersiapkan oleh lembaga untuk mencapai interaksi

dengan sistem perilaku mengajar dengan cara memelihara,

mengubah dan memperbaiki rencana serta aktualisasi

kesempatan belajar siswa. Uraian tentang supervisi

pengajaran yang disebutkan di atas berfokus pada, perilaku

supervisor dalam membantu guru-guru dengan tujuan akhir

untuk mengangkat harapan belajar siswa.

Supervisi adalah prosedur memberi arah serta

mengadakan penilaian secara kritis terhadap proses

pengajaran. Tujuan akhir dari supervisi harus memberi

pelayanan yang lebih baik kepada semua murid Supervisi

menurut Taymaz (1982) yang dikutip oleh Yavuz (2010:695),

“Supervision can be defined as the process of supervising carried out by authorities to see whether the work conducted in the public sector or in institutions having a legal entity is performed in line with the existing laws or not”.

Definisi tersebut diatas memiliki makna penting yang

terkandung didalam pengawasan yaitu: pengawasan adalah

sebuah proses, pengawasan itu hanya dilakukan oleh orang

yang memiliki kewenangan, yaitu dapat dilakukan oleh

pengawas sekolah dapat pula dilakukan oleh kepala

sekolah, dan pengawasan itu

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/11/T2_942013194_BAB... · Orientasi definisi supervisi menurut Boardman lebih ... kepala sekolah adalah sebagai

14

b. Pengertian Kepala Sekolah Kepala Sekolah adalah merupakan pemimpin

pendidikan di tingkat satuan pendidikan yang harus

memiliki dasar kepemimpinan yang kuat sehingga mampu

membawa peserta didik sukses dalam mencapai cita-cita di

sekolah. Kepala Sekolah menurut Depdiknas (2006:1)

dijelaskan bahwa Kepala Sekolah adalah Guru yang

diangkat oleh Pemerintah atau Yayasan yang memenuhi

persyaratan tertentu dapat diberi tugas tambahan sebagai

kepala sekolah untuk memimpin penyelenggaraan

pendidikan dan upaya peningkatan mutu pendidikan di

sekolah dengan senantiasa meningkatkan kemampuan,

pengabdian dan kreatifitasnya, agar dapat melaksanakan

tugas secara profesional. Sedangkan Menurut Wahyudi,

(2009: 63), Kepala Sekolah merupakan jabatan karier yang

diperoleh seseorang setelah sekian lama menjabat sebagai

guru.

Seseorang diangkat dan dipercaya menduduki jabatan

kepala sekolah harus memenuhi kriteria-kriteria yang

disyaratkan untuk jabatan dimaksud. Sedangkan menurut

Rebore (1985) yang dikutip oleh Muslim (2010: 176), Kepala

sekolah tidak hanya sekedar posisi jabatan tetapi suatu

karier profesi. Karier profesi yang dimaksud adalah suatu

posisi jabatan yang menuntut keahlian untuk

melaksanakan kewajiban dan tugas-tugasnya secara efektif.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/11/T2_942013194_BAB... · Orientasi definisi supervisi menurut Boardman lebih ... kepala sekolah adalah sebagai

15

Dalam melaksanakan tugasnya kepala sekolah bisa

berperan sebagai administrator dan sebagai supervisor.

Hal ini seirama dengan pendapat Futunwa, (1980)

yang dikutip oleh Malik, 2011(Vol 3, No,2)

“was of the opinion that the principal is an administrative head, a manager, a supervisor, an instructional leader, and a curriculum innovator”.

Pendapat tersebut diatas telah menempatkan posisi

kepala sekolah adalah sebagai kepala administrasi, seorang

manajer, supervisor, pemimpin instruksional dan inovator

kurikulum.

Berdasarkan kajian diatas, jabatan kepala sekolah

memerlukan orang-orang yang mampu memimpin sekolah

dan profesional dalam bidang pendidikan, sehingga tujuan

lembaga pendidikan dapat tercapai.

c. Kepala Sekolah sebagai Supervisor Kepala sekolah sebagai supervisor memiliki tugas

mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh guru dan staf.

Salah satu bagian pokok dalam supervisi tersebut adalah

mensupervisi guru dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran, karena pembelajaran adalah kegiatan inti

dari pendidikan di sekolah. Sergiovani dan Sttrrat (1993)

yang dikutip oleh Mulyasa (2011: 252) menyatakan bahwa:

“Supervision ia a process designed to help teacher and supervisor learn more about their practice; to better able to use their knowledge any skills to better serve parents and

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/11/T2_942013194_BAB... · Orientasi definisi supervisi menurut Boardman lebih ... kepala sekolah adalah sebagai

16

schools; and to make the school a more effective learning community”.

Kutipan tersebut menunjukkan bahwa supervisi

merupakan suatu proses yang dirancang secara khusus

untuk membantu para guru dan supervisor dalam

mempelajari tugas sehari-hari di sekolah; agar dapat

menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk

memberikan layanan yang lebih baik pada orang tua peserta

didik dan sekolah, serta berupaya menjadikan sekolah

sebagai masyarakat belajar yang lebih efektif.

Supervisi Akademik yang berfokus pada pembelajaran

dapat dilakukan oleh pengawas sekolah, akan tetapi dapat

juga dilakukan oleh kepala sekolah yang berperan sebagai

supervisor. Jika supervisi dilakukan oleh kepala sekolah,

maka ia harus mampu melakukan berbagai pengawasan

dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja tenaga

pendidik dan kependidikan. Pengawasan dan pengendalian

ini merupakan control agar kegiatan pendidikan di sekolah

terarah pada tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan dan

pengendalian juga merupakan tindakan preventif untuk

mencegah agar tenaga pendidik dan kependidikan tidak

melakukan penyimpangan dan lebih berhati-hati dalam

melaksanakan pekerjaan. Oleh karena itu menurut

Purwanto, (2010: 94), mengatakan bahwa kepala sekolah

mempunyai dua fungsi kepengawasan sekaligus, yaitu

pengawasan melekat dan pengawasan fungsional. Kepala

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/11/T2_942013194_BAB... · Orientasi definisi supervisi menurut Boardman lebih ... kepala sekolah adalah sebagai

17

sekolah harus menjalankan kepengawasan melekat karena

ia adalah pemimpin lembaga yang paling bawah dalam

lingkungan Dinas Pendidikan. Dan ia pun harus

menjalankan tugas dan berfungsi sebagai pengawasan

fungsional, karena kepala sekolah juga sebagai pengawas

atau supervisor yang membantu tugas pengawas sekolah,

khususnya dalam bidang supervisi akademik.

Sudjana (2008:1) menjelaskan bahwa supervisi

akademik adalah menilai dan membina guru dalam rangka

meningkatkan kualitas proses pembelajaran agar diperoleh

hasil belajar peserta didik yang lebih optimal. Oleh karena

itu Kepala Sekolah hendaknya memiliki kompetensi dalam

melaksanakan pengawasan akademik yakni menilai dan

membina dalam rangka mempertinggi kualitas proses

pembelajaran yang dilaksanakannya agar berdampak

terhadap kualitas hasil belajar siswa. Lebih lanjut dijelaskan

oleh Sudjana (2010:13), bahwa dimensi kompetensi

supervisi akademik meliputi: 1) membimbing guru dalam

menyusun silabus mata pelajaran berdasarkan standar isi,

standar kompetensi dan kompetensi dasar serta prinsip-

prinsip pengembangan KTSP. 2), membimbing guru dalam

memilih dan menggunakan strategi/metode/teknik

pembelajaran/bimbingan setiap mata pelajaran. 3),

membimbing guru dan menyusun rencana pelaksanaan

pelajaran tiap mata pelajaran. 4), membimbing guru dalam

mengelola, merawat, mengembangkan dan menggunakan

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/11/T2_942013194_BAB... · Orientasi definisi supervisi menurut Boardman lebih ... kepala sekolah adalah sebagai

18

media serta fasilitas pembelajaran/bimbingan. Dalam

pelaksanaan supervisi/pengawasan akademik oleh

pengawas sekolah dijelaskan oleh Sudjana (2008:108)

bahwa kegiatan supervisi akademik dilakukan melalui

pemantauan, penilaian dan pembimbingan terhadap tugas

pokok guru yakni merencanakan, melaksanakan dan

menilai kemajuan belajar peserta didik. Kegiatan

pemantauan, penilaian dan pembimbingan tersebut juga

dilakukan oleh kepala sekolah, karena kepala sekolah

adalah sebagai supervisor dalam peningkatan mutu

pembelajaran.

Moekijat (2010:132), lebih melihat pada keefektifan

cara kepengawasan yaitu; pengawas yang efektif akan

memperhatikan dan memelihara, baik moril kerja yang

tinggi/semangat kerja maupun disiplin yang baik.

Dikatakan lebih lanjut oleh Milton Mandell dan Sally H.

Greenberg, (Moekijat, 2010: 121), semua pekerjaan yang

bersifat mengawasi pada umumnya mempunyai tugas-tugas

tertentu, meskipun tugas-tugas ini secara kualitatif dan

kuantitatif berbeda yang satu dengan yang lain”. Yang

paling penting dari tugas-tugas yang dimaksud adalah; 1)

bergaul dengan bawahan. 2) memimpin soal-soal teknis. 3)

mengadakan koordinasi dengan pekerjaan unit-unit

organisasi lainnya. 4) melatih pegawai. 5) merencanakan

perbaikan-perbaikan dan metode-metode kerja. 6)

membangun semangat kerja.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/11/T2_942013194_BAB... · Orientasi definisi supervisi menurut Boardman lebih ... kepala sekolah adalah sebagai

19

Lebih lanjut dijelaskan oleh Hadist (2010: 62) bahwa

layanan supervisi oleh kepala sekolah memiliki kontribusi

yang signifikan terhadap profesionalisme dan kepuasan

kerja guru. Dalam kaitannya dengan upaya peningkatan

profesionalisme guru, menurut Jabar (1992) dalam Hadist

(2010: 62) mengemukakan ada lima pola pendekatan, yaitu:

(1) peningkatan disiplin kerja; (2) peningkatan kualitas

kerja; (3) peningkatan disiplin belajar; (4) peningkatan mutu

proses belajar mengajar; dan (5) peningkatan supervisi.

d. Tujuan Supervisi Setiap kegiatan, apapun bentuk dan jenisnya, pasti

memiliki tujuan. Untuk itu tujuan supervisi menurut

Sahertian (2008: 19), adalah memberikan layanan dan

bantuan untuk meningkatkan kualitas mengajar guru di

kelas yang pada gilirannya untuk meningkatkan kualitas

belajar siswa. Bukan saja memperbaiki kemampuan

mengajar tapi juga untuk pengembangan potensi kualitas

guru. Tujuan supervisi pendidikan lebih rinci lagi dikatakan

oleh Gunawan (2011: 98) yang disadur oleh Maryono (2011:

20) bahwa tujuan supervisi pendidikan adalah: 1) membina

guru-guru untuk lebih memahami tujuan umum

pendidikan. 2) membina guru-guru guna mengatasi

problem-problem siswa demi kemajuan prestasi belajarnya.

3) membina guru-guru dalam mempersiapkan peserta

didiknya untuk menjadi anggota masyarakat yang produktif,

kreatif, etis, dan religius. 4) membina guru-guru dalam

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/11/T2_942013194_BAB... · Orientasi definisi supervisi menurut Boardman lebih ... kepala sekolah adalah sebagai

20

meningkatkan kemampuan mengevaluasi, mendiagnosis

kesulitan belajar, dan seterusnya. 5) membina guru-guru

dalam memperbesar kesadaran tentang tata kerja yang

demokratis, kooperatif, dan kegotong-royongan. 6)

memperbesar ambisi guru-guru dan karyawan dalam

meningkatkan mutu profesinya. 7) membina guru-guru dan

karyawan pendidikan terhadap tuntutan serta kritik-kritik

tak wajar dari masyarakat. 8) mengembangkan sikap

kesetiakawanan dan ketemansejawatan dan seluruh tenaga

pendidikan.

Tujuan supervisi tersebut diatas sesuai dengan fungsi

utama kepala sekolah yang dikemukakan oleh Oredein

(2004) yang dikutip oleh Malik, (2011 Vol 3, No 2)

“submitted that the major function of a principal in a system is to stimulate teachers and to provide consultation and administrative services to the teachers needed”.

Dimana bahwa fungsi utama kepala sekolah adalah

untuk merangsang guru dan untuk memberikan layanan

konsultasi dan administrasi kepada guru.

Berdasarkan uraian tersebut diatas penulis

simpulkan bahwa tujuan supervisi pendidikan adalah

memberikan layanan dan bantuan berupa pembinaan

kepada guru- guru dan karyawan untuk meningkatkan

profesinya, bagi guru tentunya untuk meningkatkan

kualitas mengajar di kelas dan pada gilirannya

meningkatnya prestasi siswa.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/11/T2_942013194_BAB... · Orientasi definisi supervisi menurut Boardman lebih ... kepala sekolah adalah sebagai

21

e. Sasaran Supervisi Supervisi sebagai pemberdayaan berusaha

membangkitkan kesadaran guru menjadi seorang pembuat

keputusan profesional penting ketika menjalankan

tugasnya. Ia seorang pengajar yang profesional yang

mengharuskan dirinya bertindak membuat keputusan

berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah atas pertimbangan

rasional demi kebaikan peserta didiknya.

Suhardan (2010: 47), sasaran supervisi ada tiga

macam, yaitu, 1) Supervisi akademik yang menitikberatkan

pengamatan supervisor pada masalah-masalah akademik,

yaitu hal-hal yang berlangsung berada dalam lingkungan

kegiatan pembelajaran pada waktu siswa sedang dalam

proses mempelajari sesuatu, 2) supervisi Administratif yang

menitikberatkan pengamatan supervisor pada aspek-aspek

administratif yang berfungsi sebagai pendukung dan

pelancar terlaksananya pembelajaran, 3) supervisi Lembaga

yang menebarkan atau menyebarkan objek pengamatan

supervisor pada aspek-aspek yang berada di seantero

sekolah. Tiga sasaran ini sangat penting untuk

meningkatkan mutu pendidikan. Dalam pelaksanaannya

tidak dapat hanya dipentingkan satu atau dua sasaran yang

harus disupervisi, akan tetapi tiga sasaran ini merupakan

satu kesatuan yang saling terkait antara satu dengan

lainnya. Oleh karena itu dalam penyelenggaraan pendidikan,

bidang akademik harus dapat terlaksana dengan baik,

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/11/T2_942013194_BAB... · Orientasi definisi supervisi menurut Boardman lebih ... kepala sekolah adalah sebagai

22

bidang administrasi dapat terkelola dengan baik, dan

lembaga pendidikan tersebut terpelihara dan dirancang

dengan baik. Jika ada salah satu yang lemah maka

penyelenggaraan pendidikan akan pincang dan sulit untuk

mencapai tujuan yang telah dicanangkan.

f. Prinsip-Prinsip Supervisi Akademik Supervisi akademik adalah merupakan aktivitas yang

sangat penting yang harus dilakukan oleh kepala sekolah,

oleh karena itu bahwa kepala sekolah adalah sebagai

supervisor akan melakukan supervisi kepada bawahannya

untuk melakukan pembinaan dalam rangka peningkatan

disiplin kerja guru.

Menurut Prasojo dan Sudiyono, (2011: 87), ada

beberapa prinsip supervisi akademik yang harus

diperhatikan oleh supervisor yaitu:1) praktis, artinya mudah

dikerjakan sesuai dengan kondisi sekolah, 2) sistematik,

artinya dikembangkan sesuai dengan perencanaan program

supervisi yang matang dan sesuai dengan tujuan

pembelajaran, 3) objektif, artinya masukan sesuai dengan

aspek-aspek instrument, 4 realistis, artinya berdasarkan

kenyataan sebenarnya, 5 antisipatif, artinya mampu

menghadapi masalah-masalah yang mungkin akan terjadi,

6) konstruktif, artinya mengembangkan kreativitas dan

inovasi guru dalam mengembangkan proses pembelajaran,

7) Kooperatif, artinya ada kerja sama yang baik antara

supervisor dan guru dalam mengembangkan

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/11/T2_942013194_BAB... · Orientasi definisi supervisi menurut Boardman lebih ... kepala sekolah adalah sebagai

23

pembelajaran,8) kekeluargaan, artinya mempertimbangkan

saling asah, asih dan asuh dalam mengembangkan

pembelajaran, 9) demokratis, artinya supervisor tidak boleh

mendominasi pelaksanaan supervisi akademik,10, aktif,

artinya guru dan supervisor harus aktif berpartisipasi, 11)

Humoris, artinya mampu menciptakan hubungan

kemanusiaan yang harmonis, terbuka, jujur, ajeg, sabar,

antusias, dan penuh humor.

g. Fungsi Supervisor Supervisor adalah orang yang melakukan kegiatan

supervisi. Supervisor dapat dilakukan oleh pengawas

sekolah, kepala sekolah, karena ia memiliki tanggung jawab

tentang mutu program pendidikan di sekolahnya. Seorang

supervisor mempunyai fungsi dan peran yang strategis

untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Menurut Modrcin (2004: 2) yang disadur oleh

Suhardan (2010: 55), Supervisor memiliki empat fungsi

penting yang harus diperankan dalam setiap tugasnya,

yaitu: 1) The Administratif function. Ini merupakan fungsi

pengawasan umum terhadap kualitas kinerja mengajar guru

dalam membelajarkan peserta didiknya. Supervisor member

masukan yang berupa saran terhadap guru-guru bagaimana

semestinya tugas peserta didik dalam melaksanakan tugas

belajarnya. Supervisor hendaknya dapat mendesiminasikan

keterampilan guru yang terbaik kepada guru-guru lainnya,

sehingga pengalaman guru yang terbaik dapat dimiliki dan

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/11/T2_942013194_BAB... · Orientasi definisi supervisi menurut Boardman lebih ... kepala sekolah adalah sebagai

24

dikembangkan oleh guru yang lain. 2) The Evaluation Proses,

yaitu membantu guru untuk dapat memahami peserta didik

bermasalah yang perlu mendapat bantuan dalam

memecahkan masalah belajarnya. Membantu guru dapat

memahami kekuatan dan kelemahan peserta didiknya

dalam mengikuti pembelajaran dari gurunya. Fungsi kedua

ini merupakan kunci dalam memahami kelebihan setiap

guru. 3) The Teaching function, yaitu menyediakan informasi

baru yang relevan dengan tugas dan kebutuhan baru yang

harus dilaksanakan guru kemudian menyampaikan dalam

pembinaan. Hal ini sangat penting, supaya guru mengetahui

apa yang terjadi dengan dunia pendidikan di masa kini yang

berpengaruh terhadap pembelajaran. Dengan informasi baru

guru akan dapat menyikapi bagaimana semestinya dia

melaksanakan tugasnya.

Wawasan guru akan luas dan up to date yang akan

membantu guru dalam melaksanakan tugasnya untuk

mengikuti perkembangan zaman. 4) The Role of Consultant,

yaitu merupakan bagian terpenting dari fungsi seorang

supervisor. Sebagai konsultan ia harus terampil dalam

membantu memecahkan berbagai macam kesulitan yang

dihadapi oleh guru dalam menjalankan tugas utamanya.

Oleh karena itu supervisor sebagai konsultan harus banyak

memiliki ide dalam memberikan bantuan guru untuk

menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan

pencapaian tujuan pembelajaran.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/11/T2_942013194_BAB... · Orientasi definisi supervisi menurut Boardman lebih ... kepala sekolah adalah sebagai

25

Berdasarkan uraian tersebut diatas dengan

memahami berbagai pendapat tentang definisi supervisi ,

maka penulis simpulkan bahwa Supervisi Akademik Kepala

Sekolah adalah usaha dengan sengaja dan direncanakan

oleh kepala sekolah untuk memantau, menilai dan

membimbing guru dalam melaksanakan tugas pokoknya

yaitu: menyusun silabus, memilih dan menggunakan

metode pembelajaran, menyusun RPP, menggunakan media

dan fasilitas pembelajaran, untuk mencapai tujuan.

h. Karakteristik Supervisi Menurut Mulyasa (2011:112) Salah satu supervisi

akademik yang populer adalah supervisi klinis, yang

memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Supervisi

diberikan berupa bantuan (bukan perintah), sehingga

inisiatif tetap berada di tangan tenaga kependidikan. 2.

Aspek yang disupervisi berdasarkan usul guru, yang dikaji

bersama kepala sekolah sebagai supervisor untuk dijadikan

kesepakatan. 3. Instrumen dan metode observasi

dikembangkan bersama oleh guru dan kepala sekolah. 4.

Mendiskusikan dan menafsirkan hasil pengamatan dengan

mendahulukan interpretasi guru. 5. Supervisi dilakukan

dalam suasana terbuka secara tatap muka, dan supervisor

lebih banyak mendengarkan serta menjawab pertanyaan

guru daripada memberi saran dan pengarahan. 6. Supervisi

klinis sedikitnya memiliki tiga tahap, yaitu pertemuan awal,

pengamatan, dan umpan balik. 7. Adanya penguatan dan

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/11/T2_942013194_BAB... · Orientasi definisi supervisi menurut Boardman lebih ... kepala sekolah adalah sebagai

26

umpan balik dari kepala sekolah sebagai supervisor

terhadap perubahan perilaku guru yang positif sebagai hasil

pembinaan. 8. Supervisi dilakukan secara berkelanjutan

untuk meningkatkan suatu keadaan dan memecahkan

suatu masalah.

i. Faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya supervisi

Menurut Purwanto (2010:118) ada beberapa faktor

yang mempengaruhi berhasil tidaknya supervisi atau cepat-

lambatnya hasil supervisi antara lain: 1. Lingkungan

masyarakat tempat sekolah itu berada. Apakah sekolah itu

di kota besar, di kota kecil, atau pelosok. Dilingkungan

masyarakat orang-orang kaya atau dilingkungan orang-

orang yang pada umumnya kurang mampu. Dilingkungan

masyarakat intelek, pedagang, atau petani dan lain-lain. 2.

Besar-kecilnya sekolah yang menjadi tanggung jawab kepala

sekolah. Apakah sekolah itu merupakan kompleks sekolah

yang besar, banyak jumlah guru dan muridnya, memiliki

halaman dan tanah yang luas, atau sebaliknya. 3. Tingkatan

dan jenis sekolah. Apakah sekolah yang di pimpin itu SD

atau sekolah lanjutan, SLTP, SMU atau SMK dan

sebagainya semuanya memerlukan sikap dan sifat supervisi

tertentu. 4. Keadaan guru-guru dan pegawai yang tersedia.

Apakah guru-guru di sekolah itu pada umumnya sudah

berwenang, bagaimana kehidupan sosial-ekonomi, hasrat

kemampuannya, dan sebagainya. 5. Kecakapan dan

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/11/T2_942013194_BAB... · Orientasi definisi supervisi menurut Boardman lebih ... kepala sekolah adalah sebagai

27

keahlian kepala sekolah itu sendiri. Di antara faktor-faktor

yang lain, yang terakhir ini adalah yang terpenting.

Bagaimanapun baiknya situasi dan kondisi yang tersedia,

jika kepala sekolah itu sendiri tidak mempunyai kecakapan

dan keahlian yang diperlukan, semuanya itu tidak akan ada

artinya. Sebaliknya, adanya kecakapan dan keahlian yang

dimiliki oleh kepala sekolah, segala kekurangan yang ada

akan menjadi perangsang yang mendorongnya untuk selalu

berusaha memperbaiki dan menyempurnakannya.

j. Fungsi kepala sekolah sebagai supervisor pengajaran Kegiatan atau usaha-usaha yang dapat dilakukan

oleh kepala sekolah sesuai dengan fungsinya sebagai

supervisor antara lain: 1. Membangkitkan dan merangsang

guru-guru dan pegawai sekolah di dalam menjalankan

tugasnya masing-masing dengan sebaik-baiknya. 2.

Berusaha mengadakan dan melengkapi alat-alat

perlengkapan sekolah termasuk media instruksional yang

diperlukan bagi kelancaran dan keberhasilan proses belajar-

mengajar. 3. Bersama guru-guru berusaha

mengembangkan, mencari, dan menggunakan metode-

metode mengajar yang lebih sesuai dengan tuntutan

kurikulum yang sedang berlaku. 4. Membina kerja sama

yang baik dan harmonis di antara guru-guru dan pegawai

sekolah lainnya. 5. Berusaha mempertinggi mutu dan

pengetahuan guru-guru dan pegawai sekolah, antara lain

dengan mengadakan diskusi-diskusi kelompok,

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/11/T2_942013194_BAB... · Orientasi definisi supervisi menurut Boardman lebih ... kepala sekolah adalah sebagai

28

menyediakan perpustakaan sekolah, dan atau mengirim

mereka untuk mengikuti penataran-penataran, seminar,

sesuai dengan bidangnya masing-masing. 6. Membina

hubungan kerja sama antara sekolah dengan BP3 atau

komite sekolah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan

para siswa.

k. Teknik-teknik Supervisi Menurut Purwanto (2010:120-122), secara garis besar

cara atau teknik supervisi dapat digolongkan menjadi dua,

yaitu tehnik perseorangan dan teknik kelompok.

1) Teknik perseorangan yang dimaksud dengan teknik

perseorangan ialah supervisi yang dilakukan secara

perseorangan. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan

antara lain:

a) Mengadakan kunjungan kelas (classroom visitation)

Yang dimaksud dengan kunjungan kelas ialah

kunjungan sewaktu-waktu yang dilakukan oleh

seorang supervisor (kepala sekolah) untuk melihat

atau mengamati seorang guru yang sedang mengajar.

Tujuannya untuk mengobservasi bagaimana guru

mengajar, apakah sudah memenuhi syarat-syarat

didaktis atau metodik yang sesuai. Dengan kata lain,

untuk melihat apa kekurangan atau kelemahan yang

sekiranya masih perlu diperbaiki.

b) Mengadakan kunjungan observasi (observation visits)

Guru-guru dari suatu sekolah sengaja ditugaskan

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/11/T2_942013194_BAB... · Orientasi definisi supervisi menurut Boardman lebih ... kepala sekolah adalah sebagai

29

untuk melihat/mengamati seorang guru yang sedang

mendemonstrasikan cara-cara mengajar suatu mata

pelajaran tertentu. Misalnya cara menggunakan alat

atau media yang baru, seperti audio-visual aids, cara

mengajar dengan metode tertentu, seperti misalnya

sosiodrama, problem solving, diskusi panel, fish bowl,

metode penemuan (discovery), dan sebagainya.

c) Membimbing guru-guru tentang cara-cara

mempelajari pribadi siswa dan atau mengatasi

problema yang dialami siswa Banyak masalah yang

dialami guru dalam mengatasi kesulitan-kesulitan

belajar siswa. Misalnya siswa yang lamban dalam

belajar, tidak dapat memusatkan perhatian, siswa

yang nakal, siswa yang mengalami perasaan rendah

diri dan kurang dapat bergaul dengan teman-

temannya. Masalah-masalah yang sering timbul di

dalam kelas yang disebabkan oleh siswa itu sendiri

lebih baik dipecahkan atau diatasi oleh guru kelas itu

sendiri daripada diserahkan kepada guru bimbingan

atau konselor yang mungkin akan memakan waktu

yang lebih lama untuk mengatasinya.

d) Membimbing guru-guru dalam hal-hal yang

berhubungan dengan pelaksanaan kurikulum

sekolah. Antara lain: 1) Menyusun program catur

wulan atau program semester 2) Menyusun atau

membuat program satuan pelajaran 3)

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/11/T2_942013194_BAB... · Orientasi definisi supervisi menurut Boardman lebih ... kepala sekolah adalah sebagai

30

Mengorganisasikan kegiatan-kegiatan pengelolaan

kelas 4) Melaksanakan teknik-teknik evaluasi

pengajaran 5) Menggunakan media dan sumber dalam

proses belajar-mengajar 6) Mengorganisasikan

kegiatan-kegiatan siswa dalam bidang

ekstrakurikuler, study tour, dan sebagainya.

2) Teknik kelompok adalah supervisi yang dilakukan secara

kelompok. beberapa kegiatan yang dapat dilakukan

antara lain:

a. Mengadakan pertemuan atau rapat (meetings) Seorang

kepala sekolah yang baik umumnya menjalankan

tugasnya berdasarkan rencana yang telah

disusunnya. Termasuk didalam perencanaan itu

antara lain mengadakan rapat-rapat secara periodik

dengan guru-guru.

b. Mengadakan diskusi kelompok (group discussions)

Diskusi kelompok dapat diadakan dengan membentuk

kelompok-kelompok guru bidang studi sejenis.

Kelompok-kelompok yang telah terbentuk itu

diprogramkan untuk mengadakan pertemuan/diskusi

guna membicarakan hal-hal yang berhubungan

dengan usaha pengembangan dan peranan proses

belajar-mengajar.

c. Mengadakan penataran-penataran (inservice-training)

Teknik supervisi kelompok yang dilakukan melalui

penataran-penataran sudah banyak dilakukan.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/11/T2_942013194_BAB... · Orientasi definisi supervisi menurut Boardman lebih ... kepala sekolah adalah sebagai

31

Misalnya penataran untuk guru-guru bidang studi

tertentu, penataran tentang metodologi pengajaran,

dan penataran tentang administrasi pendidikan.

Mengingat bahwa penataran-penataran tersebut pada

umumnya diselenggarakan oleh pusat atau wilayah,

maka tugas kepala sekolah terutama adalah

mengelola dan membimbing pelaksanaan tindak

lanjut (follow-up) dari hasil penataran, agar dapat

dipraktikkan oleh guru-guru.

Menurut Bafadal (2009:49), teknik supervisi

digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu teknik perorangan

dan teknik kelompok. Teknik supervisi individual meliputi:

1) kunjungan kelas, 2) percakapan pribadi, 3) kunjungan

antarkelas, 4) penilaian sendiri. Sedang teknik supervisi

kelompok meliputi: 1) kepanitiaan, 2) kursus, 3)

laboratorium kelompok, 4) bacaan terpimpin, 5) demonstrasi

pembelajaran, 6) perjalanan staf, 7) diskusi panel, 8)

perpustakaan profesional, 9) organisasi profesional, 10)

bulletin supervisi, 11) sertifikasi guru, 12) tugas belajar, 13)

pertemuan guru.

Berdasarkan beberapa pendapat dan uraian tersebut

diatas dapat diambil kesimpulan, bahwa supervisi

kunjungan kepala sekolah adalah proses pertemuan baik

formal maupun informal serta melibatkan guru lain yang

dianggap berhasil dalam proses belajar mengajar. Ada

beberapa teknik yang biasa digunakan kepala sekolah

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/11/T2_942013194_BAB... · Orientasi definisi supervisi menurut Boardman lebih ... kepala sekolah adalah sebagai

32

dalam mensupervisi gurunya, namun dalam penelitian ini

hanya indikator: kunjungan kelas, semangat kerja guru,

pemahaman tentang kurikulum, pengembangan metode dan

evaluasi, rapat-rapat pembinaan, dan kegiatan rutin di luar

mengajar yang kami teliti sedangkan indikator lain tidak

kami teliti karena kurang mengungkap masalah yang kami

teliti.

2.2. Penelitian yang Terkait Acuan berupa teori penelitian terdahulu yang melalui

hasil berbagai penelitian diperlukan sebagai langkah awal

dalam sebuah langkah penelitian, sehingga dapat dijadikan

sebagai data pendukung. Menurut peneliti salah satu data

pendukung yang perlu dijadikan bagian tersendiri adalah

penelitian terdahulu yang relevan dengan kejadian yang

sedang diteliti, dalam hal ini berkaitan dengan peningkatan

kinerja mengajar guru kerja melalui supervisi akademik

kepala sekolah. Berdasarkan penelitian terdahulu tersebut,

sebagian besar menyatakan bahwa variabel terikat yaitu

disiplin dapat dipengaruhi oleh berbagai komponen atau

variabel yang lain. Untuk lebih mudah dipahami hasil kajian

penelitian terdahulu penulis sajikan sebagai berikut.

1. Penelitian yang dilakukan oleh Hasanah dan Sholen

(2014) dengan judul Pelaksanaan Supervisi Observasi

Kelas Kepala Sekolah Untuk Peningkatan Kinerja Guru di

SMK Negeri 2 Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/11/T2_942013194_BAB... · Orientasi definisi supervisi menurut Boardman lebih ... kepala sekolah adalah sebagai

33

(1) Pelaksanaan supervisi dilakukan secara terjadwal

sebanyak dua kali selama satu semester melalui teknik

observasi kelas dengan mempersiapkan lembar observasi

penilaian serta menghimbau guru untuk mempersiapkan

perangkat mengajar; (2) Persepsi guru terhadap

pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah mendapat

tanggapan yang positif. Dengan persepsi dari berbagai

faktor yang diterima guru, mempengaruhi kinerja pada

proses pembelajaran; (3) Hambatan yang dialami kepala

sekolah ini diperoleh dari guru dan dari kepala sekolah

sendiri yaitu guru masih belum siap untuk disupervisi

dan jadwal kepala sekolah yang padat.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Rahmayanti, Khairuddin

& Nasir Usman (2014) dengan judul Kemampuan Kepala

Sekolah dalam Pelaksanaan Supervisi Pengajaran di SD

Negeri 24 Banda Aceh. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa: (1) Program supervisi pengajaran yang disusun

oleh kepala sekolah mencakup perencanaan, penentuan

jadwal, model supervisi, kisi-kisi supervisi, pelaksanaan

(instrumen) umpan balik dan tindak lanjut. Dalam

pelaksanaannya kepala sekolah memeriksa administrasi

pengajaran seperti silabus, RPP, PBM, program tahunan,

program semester, minggu efektif, analisis butir soal. (2)

Teknik-teknik supervisi pengajaran dilakukan dengan

kunjungan kelas, observasi kelas, pembicaraan

individual, pertemuan/ rapat guru serta

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/11/T2_942013194_BAB... · Orientasi definisi supervisi menurut Boardman lebih ... kepala sekolah adalah sebagai

34

mengikutsertakan guru dalam pelatihan, penataran dan

seminar pendidikan. (3) Faktor pendukung pelaksanaan

supervisi pengajaran adalah kepala sekolah dapat

mengetahui perkembangan guru serta keberhasilan

mengajarnya, dari hal tersebut akan terlihat guru yang

berprestasi dan harus dilakukan pembinaan bagi guru

yang belum maksimal dalam mengajar. Sedangkan faktor

penghambat dalam pelaksanaan supervisi pengajaran

adalah sangat terkendala pada waktu karena banyaknya

kesibukan kepala sekolah baik di dalam sekolah maupun

di luar sekolah.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Lili Ng Chui Mi dengan

judul Pelaksanaan Supervisi Klinis Kepala Sekolah untuk

Meningkatkan Kinerja Guru dalam Mengelola

Pembelajaran pada SMA Negeri 2 Sambas. Hasil

penelitian ditemukan kinerja guru dalam mengelola

pembelajaran belum maksimal, tahap-tahap pelaksanaan

supervisi klinis meliputi (1) perencanaan, (2) pelaksanaan

dan (3) evaluasi. Persepsi guru terhadap pelaksanaan

supervisi klinis Kepala sekolah mendapat tanggapan

positif dari semua guru. Upaya yang dilakukan kepala

sekolah dalam mengatasi supervisi klinis meliputi (1)

melaksanakan IHT, (2) memberikan pengarahan dan

motivasi pada guru, (3) melakukan tugas menukar

informasi, (4) memberdayakan guru senior dalam

membimbing penyusunan RPP. Hambatan dalam

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/11/T2_942013194_BAB... · Orientasi definisi supervisi menurut Boardman lebih ... kepala sekolah adalah sebagai

35

pelaksanaan supervisi klinis yaitu berasal dari guru dan

kepala sekolah. Faktor-faktor yang mendukung

kompetensi kepala sekolah dalam melaksanakan

supervisi klinis meliputi (1) pendidikan dan pelatihan, (2)

seminar, diskusi maupun lokakarya tentang supervisi

klinis, (3) pertemuan-pertemuan rutin dalam MKKS, (4)

studi banding ke daerah yang sudah melaksanakan

supervisi klinis.

4. Penelitian oleh Regina (2013) dengan judul Supervisory

Functions of Secondary School Principals and Factors

Competing With These Functions. hasil penelitian

menunjukkan bahwa inti dari kegiatan pengawasan

adalah untuk mempertahankan standar yang diperlukan

pendidikan dan meningkatkan pertumbuhan profesional

guru. Penelitian ini ditujukan untuk membantu kepala

sekolah untuk memandu terhadap faktor-faktor yang

bersaing dengan fungsi pengawasan mereka. Meskipun

masalah politik, ekonomi dan sosial dapat mempengaruhi

pengawasan yang efektif oleh kepala sekolah, namun

banyak upaya yang dapat dilakukan untuk memberikan

pengawasan perhatian khusus.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Obiweluozor dkk (2013)

dengan judul: Supervision and Inspection for Effective

Primary Education in Nigeria: Strategies for Improvement.

Hasil penelitian menujukkan bahwa Pendidikan Dasar

sangat penting untuk pencapaian pembangunan

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/11/T2_942013194_BAB... · Orientasi definisi supervisi menurut Boardman lebih ... kepala sekolah adalah sebagai

36

nasional. Pendapat ini mengharuskan berkenaan dengan

konsep pengawasan dan inspeksi, tantangan inspeksi

sekolah dan pengawasan dan strategi disodorkan untuk

meningkatkan pengawasan dan pemeriksaan agar

menjadi pendidikan dasar yang efektif di Nigeria.

Disimpulkan bahwa pengawasan/pemeriksaan harus

diambil mempertimbangkan untuk mengajar dan belajar

yang efektif. Rekomendasi dibuat untuk memastikan

pengawasan dan pemeriksaan yang efektif di tingkat

pendidikan dasar di Nigeria.

Berdasarkan beberapa contoh hasil penelitian

terdahulu, maka dapat digambarkan beberapa persamaan

dan perbedaan antara penelitian yang sedang dilakukan

oleh penulis. Persamaan dengan penelitian penulis adalah

adanya variabel yang sama dalam penelitian tersebut yang

mempengaruhi variabel lainnya.

Sementara itu, dilihat dari metode penelitian yang

digunakan pada penelitian terdahulu memiliki kesamaan,

yaitu metode penelitian kualitatif dengan menggunakan

teknik penelitian tindakan sekolah.

Sedangkan perbedaan dengan penelitian terdahulu

adalah pada variasi variabel yang digunakan, baik pada

variabel bebas maupun variabel terikat. Variabel pada

penelitian ini sebagai penggunaan supervisi kunjungan

kelas kepala sekolah dan kinerja guru dalam proses

pembelajaran. Adanya perbedaan dan persamaan yang

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/11/T2_942013194_BAB... · Orientasi definisi supervisi menurut Boardman lebih ... kepala sekolah adalah sebagai

37

terdapat dalam tesis ini dengan penelitian terdahulu akan

dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan sehingga

dapat memberikan manfaat kepada lembaga untuk

peningkatan sesuai dengan pokok masalahnya.

Sebagai upaya untuk memberikan suatu justifikasi

yang berkaitan dengan tujuan penelitian, maka diperlukan

suatu teori yang berhubungan dengan masalah yang sedang

diteliti. Hal ini dimaksudkan sebagai pedoman untuk

memecahkan masalah dalam penelitian dan untuk

merumuskan hipotesis. Oleh karena itu penulis akan

mengungkapkan teori-teori yang berhubungan dengan

supervisi kunjungan kelas kepala sekolah dan kinerja

mengajar guru.

2.3. Kerangka Pemikiran Hubungan supervisi akademik kepala sekolah dengan kinerja mengajar guru dalam proses pembelajaran

Sebagai supervisor, kepala sekolah mensupervisi

kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Supervisi

merupakan suatu proses yang dirancang secara khusus

untuk membantu para guru dan supervisor mempelajari

tugas sehari-hari di sekolah, agar dapat menggunakan

pengetahuan dan kemampuannya untuk memberikan

layanan yang lebih baik pada orang tua peserta didik dan

sekolah, serta berupaya menjadikan sekolah sebagai

komunitas belajar yang lebih efektif.

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/11/T2_942013194_BAB... · Orientasi definisi supervisi menurut Boardman lebih ... kepala sekolah adalah sebagai

38

Kepala sekolah sebagai supervisor akademik, harus

mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian

untuk meningkatkan kinerja mengajar guru. Pengawasan

dan pengendalian ini merupakan kontrol agar kegiatan

pendidikan di sekolah terarah pada tujuan yang telah

ditetapkan. Pengawasan dan pengendalian ini merupakan

tindakan preventif agar para guru tidak melakukan

penyimpangan dan lebih berhati-hati dalam melaksanakan

pekerjaannya.

Kinerja adalah penampilan hasil karya personil baik

kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja

dapat merupakan penampilan individu maupun kelompok

kerja personil. Penampilan hasil karya tidak terbatas kepada

personel yang memangku jabatan fungsional maupun

struktural, tetapi juga kepada keseluruhan jajaran personel

di dalam organisasi.

Guru benar-benar dituntut untuk memiliki kinerja

yang tinggi. Dengan kinerja yang tinggi maka sumber daya

manusia di Indonesia akan mulai sedikit demi sedikit

meningkat, terutama para generasi muda, dengan demikian

bangsa yang cerdas dan mampu menghadapi tantangan-

tantangan masa depan akan sangat mudah tercipta.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan supervisi

akademik kepala sekolah akan mempengaruhi bagaimana

kepala sekolah melakukan supervisi terhadap para guru.

baik tidaknya kegiatan supervisi yang dilakukan sangat

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/11/T2_942013194_BAB... · Orientasi definisi supervisi menurut Boardman lebih ... kepala sekolah adalah sebagai

39

bergantung pada kemampuan supervisi kepala sekolah.

Selanjutnya kegiatan supervisi yang baik diharapkan dapat

membantu guru dalam meningkatkan kinerjanya terutama

dalam proses pembelajaran yang efektif dengan perbaikan-

perbaikan atas masalah yang ditemukan dalam kegiatan

supervisi.

2.4. Hipotesis Berdasarkan kerangka yang dikemukakan

sebelumnya maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

“Pendampingan supervisi kunjungan kelas kepala

sekolah mampu meningkatkan kinerja mengajar guru

dalam proses pembelajaran di SD Negeri Kemirirejo 1

Kota Magelang”.

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15866/11/T2_942013194_BAB... · Orientasi definisi supervisi menurut Boardman lebih ... kepala sekolah adalah sebagai

40