BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.untag-sby.ac.id/535/7/BAB 2.pdf · 2018. 7. 20. · BAB II...

23
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LANDASAN TEORI 2.1.1 Akuntansi Manajemen Menurut Rudianto (2013:9), akuntansi manajemen adalah sistem akuntansi dimana informasi yang dihasilkannya ditujukan kepada pihak- pihak internal organisasi, seperti manajer keuangan, manajer produksi, manajer pemasaran, dan sebagainya guna pengembalian keputusan internal organisasi. Siregar dkk (2013:1) mendefinisikan akuntansi manajemen adalah proses mengidentifikasi, mengukur, mengakumulasi, menyiapkan, menganalisis, menginterpretasikan, dan mengkomunikasikan kejadian ekonomi yang digunakan manajemen untuk melakukan perencanaan, pengendalian, pengambilan keputusan, dan penilaian kinerja dalam organisasi. Menurut Hansen dan Mowen (2013:7), akuntansi manajemen adalah proses mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasi, dan melaporkan informasi yang bermanfaat bagi pengguna internal dalam merencanakan, mengendalikan, dan mengambil keputusan. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa akuntansi manajemen adalah proses mengumpulkan, mengidentifikasi, menganalisis dan melaporkan informasi yang dihasilkannya bagi pengguna internal perusahaan untuk mengambil keputusan. 2.1.2 Teori Keagenan Adrian Sutedi (2015:76) mendefinisikan agency theory merupakan teori yang menjelaskan tentang hubungan kontraktual antara pihak yang mendelegasikan pengambilan keputusan tertentu (principal/pemilik/pemegang saham) dan pihak yang menerima pendelegasian tersebut (agent/direksi/manajemen). Agency theory memfokuskan pada penentuan kontrak yang paling efisien yang memengaruhi hubungan principal dan agen. Menurut Harmono (2011:3), teori keagenan dapat menjelaskan kesenjangan antara manajemen sebagai agent dan para pemegang saham sebagai principal atau pendelegator. Dalam hal ini principal yang mendelegasi pekerjaan kepada pihak lain sebagai agen untuk melaksanakan tugas pekerjaan. Teori keagenan menunjukkan bahwa kondisi informasi yang tidak lengkap dan penuh ketidakpastian akan 5

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.untag-sby.ac.id/535/7/BAB 2.pdf · 2018. 7. 20. · BAB II...

  • BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 LANDASAN TEORI 2.1.1 Akuntansi Manajemen

    Menurut Rudianto (2013:9), akuntansi manajemen adalah sistem akuntansi dimana informasi yang dihasilkannya ditujukan kepada pihak-pihak internal organisasi, seperti manajer keuangan, manajer produksi, manajer pemasaran, dan sebagainya guna pengembalian keputusan internal organisasi.

    Siregar dkk (2013:1) mendefinisikan akuntansi manajemen adalah proses mengidentifikasi, mengukur, mengakumulasi, menyiapkan, menganalisis, menginterpretasikan, dan mengkomunikasikan kejadian ekonomi yang digunakan manajemen untuk melakukan perencanaan, pengendalian, pengambilan keputusan, dan penilaian kinerja dalam organisasi.

    Menurut Hansen dan Mowen (2013:7), akuntansi manajemen adalah proses mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasi, dan melaporkan informasi yang bermanfaat bagi pengguna internal dalam merencanakan, mengendalikan, dan mengambil keputusan.

    Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa akuntansi manajemen adalah proses mengumpulkan, mengidentifikasi, menganalisis dan melaporkan informasi yang dihasilkannya bagi pengguna internal perusahaan untuk mengambil keputusan.

    2.1.2 Teori Keagenan Adrian Sutedi (2015:76) mendefinisikan agency theory merupakan

    teori yang menjelaskan tentang hubungan kontraktual antara pihak yang mendelegasikan pengambilan keputusan tertentu (principal/pemilik/pemegang saham) dan pihak yang menerima pendelegasian tersebut (agent/direksi/manajemen). Agency theory memfokuskan pada penentuan kontrak yang paling efisien yang memengaruhi hubungan principal dan agen.

    Menurut Harmono (2011:3), teori keagenan dapat menjelaskan kesenjangan antara manajemen sebagai agent dan para pemegang saham sebagai principal atau pendelegator. Dalam hal ini principal yang mendelegasi pekerjaan kepada pihak lain sebagai agen untuk melaksanakan tugas pekerjaan. Teori keagenan menunjukkan bahwa kondisi informasi yang tidak lengkap dan penuh ketidakpastian akan

    5

  • memunculkan masalah keagenan, yaitu adverse selection dan moral hazard. Adverse selection adalah kondisi yang menunjukkan posisi principal tidak mendapatkan informasi secara cermat mengenai kinerja manajemen yang telah menetapkan pembayaran gaji bagi agen (manajemen) atau program kompensasi lain. Moral hazard berkaitan dengan kondisi principal tidak mendapatkan kepastian bahwa agen telah berupaya bekerja maksimal untuk kepentingan pemilik.

    Menurut Jensen dan Meckling mendefinisikan Teori Keagenan adalah hubungan agensi muncul ketika satu orang atau lebih (principal) mempekerjakan orang lain (agent) untuk memberikan suatu jasa dan kemudian mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan kepada agent tersebut. Hubungan keagenan dapat menimbulkan masalah pada saat pihak - pihak yang bersangkutan mempunyai tujuan yang berbeda, pemilik modal menghendaki bertambahnya kekayaan dan kemakmuran para pemilik modal, sedangkan manajer juga menginginkan bertambahnya kesejahteraan bagi para manajer. Dengan demikian muncullah konflik kepentingan antara pemilik (investor) dengan manajer (agen). Pemilik lebih tertarik untuk memaksimumkan kompensasinya. Kontrak yang dibuat antara pemilik dengan manajer diharapkan dapat meminimumkan konflik antar kedua kepentingan tersebut.

    Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa teori keagenan adalah sebuah kontrak antara manajer (agent) dan investor (principal) yang di dalamnya mengatur hubungan kedua belah pihak agar tidak terjadi konflik.

    2.1.3 Teori Sinyal T. C. Melewar (2008:100) menyatakan Teori Sinyal menunjukkan

    bahwa perusahaan akan memberikan sinyal melalui tindakan dan komunikasi. Perusahaan ini mengadopsi sinyal-sinyal ini untuk mengungkapkan atribut yang tersembunyi untuk para pemangku kepentingan.

    Teori sinyal menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan informasi laporan keuangan pada pihak eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena terdapat asimetri informasi antara perusahaan dan pihak luar karena perusahaan mengetahui lebih banyak mengenai perusahaan dan prospek yang akan datang dari pihak luar (investor dan kreditur). Kurangnya informasi bagi pihak luar mengenai perusahaan menyebabkan mereka melindungi diri mereka dengan memberikan harga yang rendah untuk perusahaan. Perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengurangi

    6

  • informasi asimetri. Salah satu cara untuk mengurangi informasi asimetri adalah dengan memberikan sinyal pada pihak luar, salah satunya berupa informasi keuangan yang dapat dipercaya dan akan mengurangi ketidakpastian mengenai prospek perusahaan yang akan datang.

    2.1.4 Nilai Perusahaan Menurut Harmono (2011:233), nilai perusahaan merupakan kinerja

    perusahaan yang dicerminkan oleh harga saham yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran di pasar modal yang merefleksikan penilaian masyarakat terhadap kinerja perusahaan.

    Kamaludin (2011:4) mendefinisikan nilai perusahaan adalah sama dengan harga saham, yaitu apabila jumlah lembar saham dikalikan dengan nilai pasar (market value) per lembar ditambah dengan nilai pasar hutang, dimana apabila kita menganggap konstan nilai hutang, maka setiap peningkatan harga saham dengan sendirinya akan meningkatkan nilai perusahaan.

    Nilai perusahaan perusahaan yang sudah Go Public tercermin dalam harga saham perusahaan, sedangkan nilai perusahaan yang belum go public nilainya terealisasi apabila perusahaan akan dijual (total aktiva) dan prospek perusahaan, risiko usaha, lingkungan usaha dan lain-lain.

    Kasmir (2010:12-13) menjelaskan bahwa memaksimalkan keuntungan atau laba dianggap sebagai sasaran dari sutau perusahaan, tetapi sebenarnya memaksimalkan kekayaan pemegang saham, melalui meningkatkan harga saham adalah tujuan perusahaan yang normatif.

    Terdapat perbedaan antara meningkatkan nilai perusahaan dengan memaksimalkan laba, yaitu: a. Memaksimalkan nilai perusahaan memperhtiungkan tingkat risiko dan

    arus pendapatan, sedangkan maksimalisasi laba tidak. Contoh, suatu usaha yang memberikan laba tinggi akan memberikan risiko yang tinggi pula. Sedangkan yang dicari perusahaan adalah risiko relatif aman meskipun laba kecil, sehingga mampu mempertahankan atau meningkatkan nilai perusahaan.

    b. Untuk memaksimalkan nilai perusahaan kita harus memperhitungkan arus laba jangka panjang dan nilai waktu daripada uang, hanya saja memaksimalkan laba dalam jangka panjang merugikan perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan dapat melakukan efisiensi guna meningkatkan laba perusahaan, tetapi hal ini akan menurunkan nilai aktiva sehingga menurunkan nilai perusahaan dalam jangka panjang.

    c. Memaksimalkan nilai menghindari masalah perbedaan kualitas pada arus dana, angka laba lebih bervariasi yang bergantung kepada

    7

  • kebiasaan akuntansi yang digunakan, dan mengutamakan pada arus kas atau dana bukan bukan tergantung pada bentuk pengukuran laba.

    Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa memaksimalkan nilai perusahaan mengandung arti lebih luas dari memaksimalkan laba perusahaan. Nilai perusahaan dapat diukur menggunakan rasio nilai pasar yaitu Price to Book Value (PBV). Rasio nilai pasar memberikan kepada manajemen petunjuk mengenai apa yang dipikirkan investor atas kinerja perusahaan dimasa lalu serta prospek dimasa mendatang. Rumus yang digunakan untuk menghitung (PBV) antara lain:

    𝐏𝐁𝐕 = Harga Pasar Per SahamNilai Buku Per Saham

    2.1.5 Profitabilitas Menurut Hanafi dan Halim (2014:81), rasio profitabilitas adalah rasio

    yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham yang tertentu.

    Kasmir (2013:196) mendefinisikan rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi.

    Menurut Sutrisno (2012:222), rasio profitabilitas adalah rasio yang mengukur seberapa besar tingkat keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan.

    Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan dari aktivitas normal bisnisnya. Dalam penelitian ini, indikator yang digunakan dalam rasio profitabilitas adalah Return on Equity (ROE) yaitu kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal saham tertentu (Hanafi dan Halim, 2014:81). Rumus yang digunakan ROE antara lain:

    𝐑𝐎𝐄 = 𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐁𝐞𝐫𝐬𝐢𝐡𝐌𝐨𝐝𝐚𝐥 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐦

    2.1.6 Leverage Agus Sartono (2013:127) mendefinisikan leverage adalah rasio yang

    mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan utang. Kasmir (2014:153) mendefinisikan rasio leverage merupakan rasio

    yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktivitas perusahaan dibiayai dengan hutang.

    8

  • Menurut Hanafi dan Halim (2014:79), rasio leverage adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya.

    Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa leverage adalah rasio yang digunakan untuk mengukur perusahaan dalam membiayai hutangnya. Indikator yang digunakan dalam penelitian adalah Debt Equity Ratio (DER) yaitu perbandingan total kewajiban (hutang jangka pemdek dan hutamg jangka panjang) dengan total ekuitas yang dimiliki perusahaan pada akhir tahun (Hanafi dan Halim, 2014:81). Rumus yang digunakan untuk menghitung DER antara lain:

    𝐃𝐞𝐛𝐭 𝐄𝐪𝐮𝐢𝐭𝐲 𝐑𝐚𝐭𝐢𝐨 =𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐇𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐄𝐤𝐮𝐢𝐭𝐚𝐬

    2.1.7 Kebijakan Dividen Menurut Agus Sartono (2011:281), kebijakan dividen adalah

    keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan guna pembiayaan investasi di masa datang.

    I Made Sudana (2011:167) mendefinisikan kebijakan dividen merupakan bagian dari keputusan pembelanjaan perusahan. Khususnya berkaitan dengan pembelanjaan internal perusahaan. Hal ini karena besar kecilnya diiden yang dibagikan akan mempengaruhi besar kecilnya laba yang ditahan.

    Menurut Sri Ambarwati (2010:64), kebijakan dividen adalah kebijakan yang diambil manajemen perusahaan untuk memutuskan membayarkan sebagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham daripada menahannya sebagai laba ditahan untuk diinvestasikan kepada pemegang saham daripada menahannya sebagai laba ditahan untuk diinvestasikan kembali agar mendapatkan capital gain.

    Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh akan dibagikan kepada para pemegang saham atau akan ditahan untuk diinvestasikan kembali. Dalam penelitian ini, indikator yang digunakan adalah Dividen Payout Ratio (DPR) yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur berapa besar bagian dari laba bersih perusahaan yang digunakan sebagai dividen (Sartono, 2011:281). Rumus yang digunakan untuk menghitung DPR antara lain:

    𝐃𝐏𝐑 =𝐃𝐢𝐯𝐢𝐝𝐞𝐧 𝐓𝐮𝐧𝐚𝐢 𝐏𝐞𝐫 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐦

    𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐏𝐞𝐫 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐦

    9

  • 2.2 PENELITIAN TERDAHULU 2.2.1 Narasi Penelitian Terdahulu

    1. Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Pada Nilai Perusahaan, Ayu Sri M. D dan Ary Wijaya, 2013.

    Perusahaan mempunyai tujuan jangka panjang yaitu untuk memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat ditempuh dengan memaksimumkan nilai sekarang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh struktur modal, profitabilitas dan ukuran perusahaan pada nilai perusahaan di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011. Populasi penelitian ini adalah Industri Manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2011. Metode penentuan sampel dengan metode purposive sampling, dengan beberapa kriteria yang telah ditentukan maka jumlah sampel adalah sebanyak 71 perusahaan manufaktur.

    Data penelitian merupakan data sekunder diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2009-2011. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) struktur modal berpengaruh negatif dan signifikan pada nilai perusahaan, 2) profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan pada nilai perusahaan 3) ukuran perusahaan tidak berpengaruh pada nilai perusahaan.

    2. Pengaruh Earning Per Share (EPS), Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan, Sukma Mindra dan Teguh Erawati, 2014.

    Penelitian ini membahas nilai rasio perusahaan dan keuangan berdasarkan finansial laporan emiten di Bursa Efek Indonesia selama periode 2009-2011. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Earnings per Share (EPS), Perusahaan Ukuran, Profitabilitas dan Leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini dibangun dengan 5 hipotesis, yaitu (1) Earnings per Share (EPS) memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan; (2) Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan; (3) Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan; (4) Leverage berpengaruh negatif nilai perusahaan.

    Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dan

    10

  • metode polling. Perusahaan sampel sebanyak 45 dari 136 perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama periode 2009-2011. Penelitian bersifat kuantitatif, dan uji statistik menggunakan regresi linier berganda. Dengan menggunakan analisis regresi, dapat diketahui bahwa variabel Earnings per Share (EPS), Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan Leverage secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil uji parsial, ukuran perusahaan dan profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan Earnings per Share (EPS) dan Leverage memiliki dampak negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

    3. Pengaruh Leverage dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan, Mareta N. Sambora dkk, 2014.

    Laporan Keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan yang mempunyai peranan penting dalam menilai kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu faktor yang turut mempengaruhi naik turunnya harga saham di pasar modal. Salah satu ukuran kinerja keuangan perusahaan ditunjukkan dalam bentuk rasio-rasio keuangan. Rasio-rasio keuangan digunakan sebagai dasar investor dalam menentukan keputusan berinvestasi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh Leverage dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan.

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel DER, EPS, ROE dan DR secara bersama-sama signifikan pengaruhnya terhadap harga saham. Selanjutnya hasil penelitian juga menunjukkan bahwa secara parsial variabel ROE, DER, DR tidak signifikan pengaruhnya terhadap harga saham, sementara variabel EPS signifikan pengaruhnya terhadap harga saham. Berdasarkan besar standardized coefficients beta dari hasil perhitungan SPSS disimpulkan bahwa variabel EPS memiliki pengaruh paling dominan terhadap harga saham perusahaan food and beverages periode 2009-2012 karena nilai standardized coefficients beta variabel EPS adalah yang tertinggi.

    4. Pengaruh Insider Ownership, Profitabilitas, Kebijakan Hutang, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013, Fandi Mardiastanto dkk, 2016.

    11

  • Tujuan yang ingin dicapai oleh manajer perusahaan adalah untuk meningkatkan Nilai perusahaan melalui penerapan keputusan keuangan adalah investasi keputusan, keputusan pembiayaan dan kebijakan dividen. Kombinasi dari ketiganya Optimalkan nilai perusahaan yang selanjutnya akan meningkatkan kesejahteraan pemiliknya. Di Praktiknya, keputusan finansial yang diambil harus dilakukan dengan hati-hati dan tepat karena akan mempengaruhi keputusan keuangan lainnya dan akan berdampak pada pencapaian tujuan perusahaan. Meningkatnya nilai perusahaan akan menarik minat-minat investor untuk berinvestasi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, keputusan pendanaan, kebijakan dividen, kepemilikan manajerial dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan.

    Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar di Indonesian Stock Exchange (BEI) mulai 2010 sampai 2013. Teknik sampling dilakukan secara purposive sample, sehingga jumlah sampel diambil di 44 perusahaan. Analisis statistik dilakukan di regresi linier berganda dan pengujian hipotesis.

    Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa: (1) Profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan; (2) Kebijakan Pendanaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan; (3) Kebijakan Dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan; (4) Kepemilikan Manajerial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan; (5) Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

    5. Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Mediasi, I Gusti B. A. P dan I Gusti B. W, 2016.

    Nilai perusahaan dijadikan sebagai suatu ukuran keberhasilan manajemen perusahaan dalam prospek operasi di masa mendatang sehingga dapat mewujudkan kepercayaan bagi pemegang saham perusahaan, karena apabila kesejahteraan para pemegang saham sudah mampu terpenuhi, maka sudah pasti keadaan tersebut mencerminkan nilai perusahaan yang tinggi pula. Nilai Perusahaan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain yaitu Ukuran Perusahaan, Leverage dan Profitabilitas. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui signifikansi pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan serta untuk

    12

  • mengetahui signifikansi pengaruh Ukuran Perusahaan dan Leverage terhadap Profitabilitas.

    Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi non partisipan dengan teknik analisis jalur (path analysis).Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan diperoleh bahwa Ukuran Perusahaan, Leverage dan Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Ukuran Perusahaan dan Leverage berpengaruh positif signifikan terhadap Profitabilitas. Namun profitabilitas tidak mampu memediasi pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan serta Profitabilitas tidak mampu memediasi pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan.

    6. Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Profitabilitas, dan Struktur Kepemilian Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014, Mei Yuniati dkk, 2016.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebijakan deviden, kebijakan hutang, profitabilitas dan struktur kepemilikan terhadap nilai perusahaan pada perusahan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang termasuk dalam Indeks Kompas 100 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2014 dan sampel sebanyak 18 perusahaan dengan teknik purposive sampling Analisis data yang digunakan uji asumsi klasik, analisis regresi berganda dan uji t serta uji F.

    Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan manufaktur, dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,168. Ada pengaruh kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan manufaktur, dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,120, Ada pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan manufaktur, dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,520, Ada pengaruh struktur kepemilikan terhadap nilai perusahaan manufaktur, dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,205. Saran yang dapat diberikan penelitian berikutnya dapat melakukan penelitian dengan objek yang berbeda misalnya perusahaan sektor keuangan maupun sektor pertambangan untuk memperoleh konsistensi hasil penelitian.

    13

  • 7. Pengaruh Leverage, Profitabilitas, Size, dan Growth Opportunity Terhadap Nilai Perusahaan, Roosiana Ayu I. S dan Maswar Patuh P, 2016.

    Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh leverage, profitabilitas, size, dan growth opportunity terhadap nilai perusahaan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu perusahaan manufaktur yang ada di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011-2015. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Purposive sampling adalah metode pengambilan sampel yang ditentukan melalui kriteria-kriteria tertentu oleh peneliti. Berdasarkan kriteria sampel yang telah ditetapkan, diperoleh sampel sebanyak 53 perusahaan. Penelitian ini dilakukan dengan jangka waktu 5 tahun, sehingga total seluruh sampel penelitian ini sebanyak 265 perusahaan.

    Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berupa laporan keuangan tahunan perusahaan yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis regresi linier berganda dengan tingkat signifikansi sebesar 5%. Hasil penelitian uji kesesuaian model menunjukan bahwa leverage, profitabilitas, size, dan growth opportunity secara bersama-sama berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil pengujian secara parsial menunjukan bahwa variabel leverage berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Sedangkan profitabilitas, size, dan growth opportunity berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

    8. Pengaruh Likuiditas, Leverage, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014, Raja Wulandari P dan Catur Fatchu U, 2016.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan simultan antara likuiditas yang diproyeksikan oleh Current Ratio (CR), leverage diproyeksikan oleh Debt to Assets Ratio (DAR) dan profitabilitas yang diproyeksikan oleh Return On Aktiva (ROA) terhadap nilai perusahaan yang diproyeksikan oleh Price Book Value (PBV) pada perusahaan telekomunikasi tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-2014. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 7 perusahaan dipilih berdasarkan teknik purposive sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data dianalisis dengan

    14

  • menggunakan uji asusmsi klasik, analisis regresi berganda, analisis determinasi dan Uji hipotesis menggunakan teknik uji parsial dan simultan dengan alat IBM SPSS Statistics 20.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel likuiditas t sebesar -1127 dan nilai t tabel sebesar 1.721, (-1127 0,05), artinya likuiditas berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan dan sebagian likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Variabel leverage berdasarkan nilai t sebesar 2,086 dan t tabel sebesar 1.721, (2.086> 1.721) dan nilai signifikansi 0,052 (0,052>0,05), artinya pengaruh positif berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan sebagian tidak berpengaruh signifikan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Variabel profitabilitas sebesar t hitung sebesar 3,779 dan nilai t tabel sebesar 1.721, (3.779> 1.721) dan nilai signifikansi 0001, (0,001 3.555) dengan probabilitas sebesar 0,006 di bawah 0:05 (0,006

  • yang tinggi digunakan untuk mengendalikan free cash flow; (3) kebijakan dividen berpengaruh positif pada nilai perusahaan, karena dividen yang tinggi mampu mengembalikan modal investor; dan (4) ukuran perusahaan tidak berpengaruh pada nilai perusahaan. Ukuran perusahaan ini tidak berpengaruh karena objek penelitian ini merupakan indeks LQ-45 dimana perusahaan yang terdaftar merupakan perusahaan yang memiliki kapitalisasi dan volume perdagangan tinggi, sehingga besar kecil ukuran perusahaan tidak mempengaruhi nilai perusahaan.

    10. Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal, Keijakan Dividen, dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan, Sri Ayem dan Ragil Nugroho, 2016.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bukti empiris tentang pengaruh profitabilitas terhadap perusahaan nilai. Untuk mengetahui bukti empiris tentang pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan. Mencari bukti empiris tentang pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Untuk mengetahui lebih banyak tentang pengaruh bukti empiris Keputusan Investasi terhadap nilai perusahaan. Untuk mengetahui lebih banyak tentang pengaruh profitabilitas empiris, struktur permodalan, kebijakan dividen dan investasi keputusan secara simultan pada nilai perusahaan. Variabel penelitian ini adalah Profitabilitas, Struktur Modal, Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan. Jenis data penelitian adalah data sekunder, yaitu manufaktur laporan keuangan perusahaan periode 2010 - 2014. Teknik analisis yang digunakan adalah multiple regresi linier dengan tingkat signifikansi 5%.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Struktur modal tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Kebijakan dividen bersifat positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan Kebijakan investasi dan signifikan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Secara simultan, profitabilitas, struktur modal, kebijakan dividen dan keputusan investasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan Pengaruh profitabilitas, struktur modal, kebijakan dividen, dan keputusan investasi untuk nilai perusahaan sebesar 37,5% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian model.

    16

  • 2.2.2 Matriks Penelitian Terdahulu Tabel 2.1

    Hasil Penelitian Terdahulu

    No. JUDUL, NAMA,

    DAN TAHUN PENELITIAN

    DEFINISI VARIABEL DAN OPERASIONAL

    POPULASI DAN SAMPEL

    ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN

    PERSAMAAN DAN PERBEDAAN

    1. Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Pada Nilai Perusahaan. (Ayu Sri Mahatma Dewi dan Ary Wirajaya, 2013)

    Variabel Independen: Struktur Modal, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan. Variabel Dependen: Nilai Perusahaan.

    Populasi pada penelitian ini adalah Industri Manufaktur yang tercatat di BEI. Sampel pada penelitian ini sebanyak 71 perusahaan

    Analisis Regresi Linier Berganda dengan program SPSS.

    a. Struktur Modal berpengaruh negatif signifikan pada Nilai Perusahaan.

    b. Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan pada Nilai Perusahaan.

    c. Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh pada Nilai Perusahaan.

    Persamaan: 1. Terdapat dua variabel

    yang sama yaitu profitabilitas dan nilai perusahaan.

    2. Objek yang digunakan dalam penelitian adalah perusahaan manufaktur.

    Perbedaan: Tahun yang diteliti pada penelitian terdahulu adalah tahun 2009-2011, sedangkan dalam penelitian ini periode tahun yang diteliti 2013-

    17

  • 2016. 2. Pengaruh Earning

    Per Share (EPS), Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan. (Sukma Mindra dan Teguh Erawati, 2014)

    Variabel Independen: Earning Per Share, Ukuran Perusahaan, Profitabitas, dan Leverage. Variabel Dependen: Nilai Perusahaan.

    Populasi pada penelitian ini adalah Perusahaan Manufaktur yang tercatat di BEI. Sampel pada penelitian ini sebanyak 45 perusahaan

    Analisis Regresi Linier Berganda dengan program SPSS.

    a. Secara simultan, EPS, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Leverage bersama-sama berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.

    b. Secara Parsial, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai Perusahaan, sedangkan EPS dan Leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Persuahaan

    Persamaan: 1. Terdapat tiga variabel

    yang sama yaitu profitabilitas, leverage dan nilai perusahaan.

    2. Objek yang digunakan dalam penelitian adalah perusahaan manufaktur.

    Perbedaan: Tahun yang diteliti pada penelitian terdahulu adalah tahun 2009-2011, sedangkan dalam penelitian ini periode tahun yang diteliti 2013-2016.

    3. Pengaruh Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Nilai

    Variabel Independen: Leverage dan

    Populasi pada penelitian ini adalah

    Analisis Regresi Linier

    a. Secara bersama-sama DER, EPS, ROE, dan DR berpengaruh

    Persamaan: 1. Terdapat tiga variabel

    yang sama yaitu

    18

  • Perusahaan. (Mareta Nurjin Sambora dkk, 2017)

    Profitabilitas. Variabel Dependen: Nilai Perusahaan.

    Perusahaan Manufaktur yang tercatat di BEI.

    Berganda dengan program SPSS 16.

    signifikan terhadap harga saham.

    b. Secara parsial, ROE, DER, DR tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

    c. EPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

    profitabilitas, leverage dan nilai perusahaan.Objek yang digunakan dalam penelitian adalah perusahaan manufaktur.

    Perbedaan: Tahun yang diteliti pada penelitian terdahulu adalah tahun 2009-2012, sedangkan dalam penelitian ini periode tahun yang diteliti 2013-2016.

    4. Pengaruh Insider Ownership, Profitabilitas, Kebijakan Hutang, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan

    Variabel Independen: Insider Ownership, Profitabilitas, Kebijakan Hutang, dan Kebijakan Dividen.

    Populasi pada penelitian ini adalah Perusahaan Manufaktur yang tercatat di BEI.

    Analisis Regresi Linier Berganda dengan program SPSS.

    a. Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai Perusahaan.

    b. Kebijakan Hutang berpengaruh positif signifikan terhadap

    Persamaan: 1. Terdapat tiga variabel

    yang sama yaitu profitabilitas, kebijakan dividen dan nilai perusahaan.

    2. Objek yang digunakan

    19

  • (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2013) (Fandi Mardiastanto dkk, 2016)

    Variabel Dependen: Nilai Perusahaan.

    Sampel pada penelitian ini sebanyak 44 perusahaan.

    Nilai Perusahaan. c. Kebijakan Dividen

    tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.

    dalam penelitian adalah perusahaan manufaktur.

    Perbedaan: Tahun yang diteliti pada penelitian terdahulu adalah tahun 2010-2013, sedangkan dalam penelitian ini periode tahun yang diteliti 2013-2016.

    5. Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Mediasi. (I Gusti Bagus A. P dan I Gusti Bagus Wiksuana, 2016)

    Variabel Independen: Ukuran Perusahaan dan Leverage. Variabel Dependen: Nilai Perusahaan. Variabel Mediasi: Profitabilitas.

    Populasi pada penelitian ini adalah Seluruh Perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar di BEI. Sampel pada penelitian ini sebanyak 6

    Analisis Regresi Linier Berganda dengan program SPSS.

    a. Secara simultan, Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Profitabilitas berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan.

    b. Secara parsial, Ukuran Perusahaan dan Leverage berpengaruh positif

    Persamaan: Terdapat tiga variabel yang sama yaitu leverage, profitabilitas, dan nilai perusahaan.

    Perbedaan: 1. Tahun yang diteliti

    pada penelitian terdahulu adalah tahun 2009-2013, sedangkan

    20

  • perusahaan signifikan terhadap Profitabilitas. Namun Profitabilitas tidak mampu memediasi pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan.

    dalam penelitian ini periode tahun yang diteliti 2013-2016.

    2. Objek yang digunakan Perusahaan Jasa Telekomunikasi.

    6. Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Profitabilitas, Dan Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014. (Mei Yuniati dkk, 2016)

    Variabel Independen: Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Profitabilitas, dan Struktur Kepemilikan. Variabel Dependen: Nilai Perusahaan.

    Populasi pada penelitian ini adalah Seluruh Perusahaan Manufaktur yang termasuk dalam indeks Kompas 100 di BEI tahun 2009-2014. Sampel pada penelitian ini sebanyak 18 perusahaan.

    Analisis Regresi Linier Berganda dengan program SPSS versi 20.0

    a. Kebijakan Dividen berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.

    b. Kebijakan Hutang berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.

    c. Profitabilitas berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.

    d. Struktur Kepemilikan berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.

    Persamaan: 1. Terdapat tiga variabel

    yang sama yaitu profitabilitas, kebijakan dividen dan nilai perusahaan.

    2. Objek yang digunakan dalam penelitian adalah perusahaan manufaktur.

    Perbedaan: Tahun yang diteliti pada penelitian terdahulu adalah tahun 2009-2014, sedangkan dalam

    21

  • penelitian ini periode tahun yang diteliti 2013-2016.

    7. Pengaruh Leverage, Profitabilitas, Size, Dan Growth Opportunity Terhadap Nilai Perusahaan. (Roosiana Ayu Indah Sari, 2016)

    Variabel Independen: Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Profitabilitas, dan Struktur Kepemilikan. Variabel Dependen: Nilai Perusahaan.

    Populasi pada penelitian ini adalah Seluruh Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015. Sampel pada penelitian ini sebanyak 53 perusahaan.

    Analisis Regresi Linier Berganda dengan program SPSS versi 20.0

    a. Secara simultan, Leverage, Profitabilitas, Size, dan Growth Opportunity secara bersama-sama berpengaruh terhadap Nilai Perusaahaan.

    b. Secara parsial, Leverage berpengaruh negatif terhadap Nilai Perusahaan sedangkan Profitabilitas, Size, dan Growth Opportunity berpengaruh postif terhadap Nilai Perusahaan.

    Persamaan: 1. Terdapat tiga variabel

    yang sama yaitu leverage, profitabilitas, dan nilai perusahaan.

    2. Objek yang digunakan dalam penelitian adalah perusahaan manufaktur.

    Perbedaan: Tahun yang diteliti pada penelitian terdahulu adalah tahun 2011-2015, sedangkan dalam penelitian ini periode tahun yang diteliti 2013-2016.

    22

  • 8. Pengaruh Likuiditas, Leverage, Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014. (Raja Wulandari P dan Catur Fatchu C, 2016)

    Variabel Independen: Likuiditas, Leverage, dan Profitabilitas. Variabel Dependen: Nilai Perusahaan.

    Populasi pada penelitian ini adalah Seluruh Perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar di BEI. Sampel pada penelitian ini sebanyak 9 perusahaan

    Analisis Regresi Linier Berganda dengan program SPSS versi 20.0

    a. Secara parsial, Likuiditas dan Leverage tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Nilai Perusahaan, sedangkan profitabillitas berpengaruh secara signifikan terhadap Nilai perusahaan.

    b. Secara simultan, Likuiditas, dan Profitabilitas berepngaruh signfikan terhadap Nilai Perusahaan.

    Persamaan: Terdapat tiga variabel yang sama yaitu leverage, profitabilitas, dan nilai perusahaan.

    Perbedaan: 3. Tahun yang diteliti

    pada penelitian terdahulu adalah tahun 2012-2014, sedangkan dalam penelitian ini periode tahun yang diteliti 2013-2016.

    4. Objek yang digunakan Perusahaan Jasa Telekomunikasi.

    9. Pegaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan, Dan Kebijakan Dividen Pada Nilai

    Variabel Independen: Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan, dan Kebijakan Dividen.

    Populasi pada penelitian ini adalah Perusahaan yang tercatat di indeks LQ-45.

    Analisis Regresi Linier Berganda dengan program

    a. Profitabilitas berpengaruh positif pada pada Nilai Perusahaan.

    b. Leverage berpengaruh positif pada nilai

    Persamaan: Terdapat semua variabel yang digunakan yaitu profitabilitas, leverage, kebijakan dividen, dan nilai perusahaan.

    23

  • Perusahaan. (Roviqotus Suffah dan Akhmad Riduwan, 2016)

    Variabel Dependen: Nilai Perusahaan.

    Sampel pada penelitian ini sebanyak 23 perusahaan

    SPSS 20. perusahaan. c. Kebijakan Dividen

    berpengaruh positif pada nilai perusahaan.

    d. Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh pada Nilai Perusahaan.

    Perbedaan:

    1. Tahun yang diteliti pada penelitian terdahulu adalah tahun 2010-2013, sedangkan dalam penelitian ini periode tahun yang diteliti 2013-2016.

    2. Objek yang digunakan perusahaan yang tercatat di LQ-45.

    .10. Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal, Kebijakan Dividen, Dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan. (Sri Ayem dan Ragil Nugroho, 2016)

    Variabel Independen: Profitabilitas, Struktur Modal, Kebijakan Dividen, Dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan. Variabel

    Populasi pada penelitian ini adalah Seluruh Perusahaan Manufaktur yang listing berturut-turut di BEI tahun 2010-2014. Sampel pada penelitian ini

    Analisis Regresi Linier Berganda dengan program SPSS.

    a. Profitabilitas berpngaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan.

    b. Struktur Modal tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.

    c. Kebijakan Dividen berpengaruh positif

    Persamaan: 1. Terdapat tiga variabel

    yang sama yaitu profitabilitas, kebijakan dividen dan nilai perusahaan.

    2. Objek yang digunakan dalam penelitian adalah perusahaan manufaktur.

    24

  • Dependen: Nilai Perusahaan.

    sebanyak 31 perusahaan

    signifikan terhadap Nilai Perusahaan.

    d. Kebijakan Investasi berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan.

    Perbedaan: Tahun yang diteliti pada penelitian terdahulu adalah tahun 2010-2014, sedangkan dalam penelitian ini periode tahun yang diteliti 2013-2016.

    25

  • 26

    2.3 KERANGKA KONSEPTUAL Adapun kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

    H4

    H1

    H2

    H3

    PROFITABILITAS (X1)

    LEVERAGE (X2)

    KEBIJAKAN DIVIDEN

    (X3)

    NILAI PERUSAHAAN

    (Y)

    ROE

    DER

    DER

  • 27

    2.4 HIPOTESIS Berdasarkan teori dan penelitian, maka hipotesis penelitian yang

    diasumsikan oleh penulis yaitu: H1: Profitabilitas beperngaruh terhadap Nilai Perusahaan. H2: Leverage berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan. H3: Kebijakan Dividen berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan. H4: Profitabilitas, Leverage, dan Kebijakan Dividen secara bersama-sama berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.